masjid.docx

7
Pembinaan Masjid Agung Samarra di Iraq yang disiapkan pada tahun 847 menggabungkan seni bina hipostail yang terdiri daripada baris-baris tiang yang menyangga sebuah tapak datar yang mempunyai menara pilin yang besar di atasnya. REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masjid Agung Samarra merupakan salah satu masjid terbesar yang pernah dibangun di dunia Islam. Masjid dari abad ke-9 Masehi ini dibangun atas perintah Khalifah Al-Mutawakkil, khalifah ke-10 dari Dinasti Abbasiyah, yang berkuasa di Samarra dari tahun 833 sampai tahun 842 M. Masjid ini terletak di sisi timur Sungai Tigris yang berada 125 kilometer ke arah utara ibukota Irak, Baghdad. Antara 836 M (221 H) dan 892 M (279 H), Samarra adalah ibukota Kekhalifahan Abbasiyah. Dalam makalahnya yang bertajuk "The Mosque of al-Mutawakkil" dosen Arkeologi Universitas Durham, Dr Derek Kennet, memaparkan Masjid Agung Samarra mulai dibangun pada tahun 836 M dan konstruksinya selesai dalam waktu 52 tahun. Masjid ini sempat mengalami kerusakan dan dibangun kembali antara tahun 849 dan 852 M. Bangunan masjid ini dipergunakan sebagai tempat ibadah hingga akhir abad ke-11 M. Bangunan masjid ini mirip benteng pertahanan. Secara keseluruhan konstruksinya dibangun dengan batu bata yang melalui proses pemanggangan terlebih dahulu. Ciri khas dari Masjid Agung Samarra terletak pada bangunan menaranya yang terbilang unik. Menara masjid ini berbentuk spiral yang mempunyai tangga melingkar. Bentuk menara spiral ini mengingatkan kita kepada menara Babel yang dibangun pada masa Kerajaan Babilonia yang pernah memerintah di wilayah Mesopotamia. Ketinggian menara spiral yang juga disebut Malwiyya ini mencapai 52 meter. Bagian dasar menara berbentuk empat persegi. Sedangkan pada bagian atas menara terdapat sebuah paviliun yang difungsikan sebagai

Upload: ummu-syaidatul

Post on 16-Sep-2015

31 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Pembinaan Masjid Agung Samarra di Iraq yang disiapkan pada tahun 847 menggabungkan seni bina hipostail yang terdiri daripada baris-baris tiang yang menyangga sebuah tapak datar yang mempunyai menara pilin yang besar di atasnya.REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masjid Agung Samarra merupakan salah satu masjid terbesar yang pernah dibangun di dunia Islam. Masjid dari abad ke-9 Masehi ini dibangun atas perintah Khalifah Al-Mutawakkil, khalifah ke-10 dari Dinasti Abbasiyah, yang berkuasa di Samarra dari tahun 833 sampai tahun 842 M.

Masjid ini terletak di sisi timur Sungai Tigris yang berada 125 kilometer ke arah utara ibukota Irak, Baghdad. Antara 836 M (221 H) dan 892 M (279 H), Samarra adalah ibukota Kekhalifahan Abbasiyah.

Dalam makalahnya yang bertajuk "The Mosque of al-Mutawakkil" dosen Arkeologi Universitas Durham, Dr Derek Kennet, memaparkan Masjid Agung Samarra mulai dibangun pada tahun 836 M dan konstruksinya selesai dalam waktu 52 tahun. Masjid ini sempat mengalami kerusakan dan dibangun kembali antara tahun 849 dan 852 M. Bangunan masjid ini dipergunakan sebagai tempat ibadah hingga akhir abad ke-11 M.

Bangunan masjid ini mirip benteng pertahanan. Secara keseluruhan konstruksinya dibangun dengan batu bata yang melalui proses pemanggangan terlebih dahulu. Ciri khas dari Masjid Agung Samarra terletak pada bangunan menaranya yang terbilang unik. Menara masjid ini berbentuk spiral yang mempunyai tangga melingkar. Bentuk menara spiral ini mengingatkan kita kepada menara Babel yang dibangun pada masa Kerajaan Babilonia yang pernah memerintah di wilayah Mesopotamia.

Ketinggian menara spiral yang juga disebut Malwiyya ini mencapai 52 meter. Bagian dasar menara berbentuk empat persegi. Sedangkan pada bagian atas menara terdapat sebuah paviliun yang difungsikan sebagai tempat muadzin mengumandangkan suara adzan. Keseluruhan dinding pada ruang tempat muadzin ini terbuat dari material kayu. Dikisahkan, Khalifah Al-Mutawakkil pernah mencapai bagian atas menara ini dengan menunggang keledai putih miliknya.

Bangunan Masjid Agung Samarra berada di dalam lahan berpagar berukuran 374x443 meter. Dengan luas 239 meter kali 156 meter menjadikan bangunan masjid ini sebagai masjid terluas yang pernah ada dalam sejarah masjid di dunia Islam. Untuk memudahkan akses ke lokasi masjid, pemerintah Irak membuat tiga buah jalan masuk seluas 52 meter.

Masjid ini mempunyai 16 pintu masuk, dengan 17 buah lorong yang terhubung dengan ruang shalat dan serambi masjid. Serambi masjid ini berhiaskan tiang-tiang pilar rangkap tiga. Pada waktu shalat Jum'at, bagian serambi juga dipergunakan untuk menampung para jamaah shalat Jum'at yang tidak tertampung di dalam masjid.

Desain bagian dalam ruang shalat Masjid Agung Samarra berhiaskan marmer yang membentuk pola segi delapan pada bagian sudut-sudut ruangan. Sementara bagian mihrab, dihiasi dengan mosaik kaca. Kini hanya sebagian kecil saja dari potongan-potongan mosaik tersebut yang masih tersisa. Penggalian yang dilakukan oleh Direktorat Pemeliharaan Bangunan Kuno pemerintah Irak pada tahun 1960 silam berhasil menemukan sebuah panel berupa potongan-potongan kaca berwarna biru tua yang berderet di dinding masjid.

Di bagian belakang mihrab, terdapat sebuah bangunan kecil. Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, bangunan tersebut biasa digunakan sebagai tempat untuk menerima kunjungan khalifah, disamping sebagai tempat istirahat untuk para imam masjid.http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/08/02/127803-masjid-agung-samarra-pesona-keindahan-arsitektur-babilonia

Masjid Agung Samarra - Ciri Khas Arsitektur Babiloniasamara3Belum lengkap rasanya jikalau teman-teman sempat berkunjung ke Irak, namun tak mampir ke tempat ini. Yup, negeri 1001 malam ini julukan irak mempunyai masjid yang unik. Ya, itulah Masjid Sammara. Masjid yang telah berusia 1100 tahun lebih. Dibangun pada masa kekhalifahan Abbasiyah, Khalifah Al-Mutawakkil sekitar tahun 833 842 M. Terletak di sebelah timur sungai tigris, sekitar 125 km dari arah utara ibu kota Irak. Dalam makalahnya yang berjudul The Mosque of al-Mutawakkil, dosen Arkeologi Universitas Durham, Dr Derek Kennet, memaparkan, Masjid Agung Samarra mulai dibangun pada 836 M dan konstruksinya selesai dalam waktu 52 tahun. Masjid ini sempat mengalami kerusakan. Namun, kemudian dibangun kembali antara tahun 849 dan 852 M. Dan, karena faktor usia, masjid ini dipergunakan sebagai tempat ibadah hingga akhir abad ke-11 M. Sekilas, bangunan ini lebih mirip benteng pertahanan dibandingkan dengan masjid. Lihat saja sendiri, tak ada simbol-simbol khusus yang menandakan bahwa ini adalah tempat ibadah kita. Secara keseluruhan, masjid ini konstruksinya menggunakan batu bata yang telah dibakar. Ini beberapa gambarnya :

Menara SpiralSamarra Mosque, IraqMasih bicara soal konstruksi, dari menaranya pun, bangunan ini bukan seperti menara umumnya yang bentuknya meruncing. Sebaliknya, bentuknya malah spiral, walaupun semakin ke atas juga tampak meruncing. Seperti umumnya menara, kalaupun ada cara untuk naik ke puncaknya, tangga dibangun di bagian dalam menara. Sedangkan Masjid Agung Samarra ini, tangga melingkar justru dibangun berbarengan dengan bangunan menara yang berbentuk spiral. Dikisahkan, Khalifah Al-Mutawakkil pernah mencapai bagian atas menara ini dengan menunggang keledai putih miliknya.

Inilah keunikan dari Masjid Agung Samarra. Bentuk menara spiral ini mengingatkan pada menara Babel (the Tower of Babel) yang dibangun pada masa Kerajaan Babilonia yang memerintah di wilayah Mesopotamia oleh Nebuchadnezzar. Menara berbentuk spiral ini disebut juga dengan Malwiyya. Tingginya mencapai 52 meter. Bagian dasar menara berbentuk empat persegi. Sedangkan pada bagian atas menara terdapat sebuah paviliun yang difungsikan sebagai tempat muazin mengumandang kan suara azan. Keseluruhan dinding pada ruang tempat muazin ini terbuat dari material kayu.

Bangunan Masjid Agung Samarra berada di dalam lahan berpagar yang berukuran 374 meter kali 443 meter. Dengan luas 239 meter kali 156 meter menjadikan bangunan masjid ini sebagai yang terluas yang pernah ada dalam sejarah masjid di dunia Islam. Untuk memudahkan akses ke lokasi masjid, Pemerintah Irak membuat tiga jalan masuk seluas 52 meter.

Masjid ini mempunyai 16 pintu masuk, dengan 17 lorong yang terhubung dengan ruang shalat dan serambi masjid. Serambi masjid ini berhiaskan tiangtiang pilar rangkap tiga. Pada waktu shalat Jumat, bagian serambi masjid biasanya juga dipergunakan untuk menampung para jamaah shalat Jumat yang tidak tertampung di dalam masjid. Desain bagian dalam ruang shalat Masjid Agung Samarra berhiaskan marmer yang membentuk pola segi delapan pada bagian sudut-sudut ruangan. Sementara bagian mihrab, dihiasi dengan mosaik kaca. Kini hanya sebagian kecil dari potongan-potong an mosaik terse-but yang masih tersisa.

Penggalian yang dilakukan oleh Direktorat Pemeliharaan Bangunan Kuno Pemerintah Irak pada1960 silam berhasil menemukan sebuah panel berupa potong an-potongan kaca berwarna biru tua yang berderet di dinding masjid.

Di bagian belakang mihrab, terdapat sebuah bangunan kecil. Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, bangunan tersebut biasa digunakan sebagai tempat untuk menerima kunjungan khalifah, di samping sebagai tempat istirahat untuk para imam masjid.Warisan dunia yang pernah diserang bomsamarra_mosque_us_destruction.jpe Sebagaimana dilansir kantor berita Agence France-Presse (AFP), Badan PBB bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO), telah menetapkan Masjid Agung Samarra di Irak ini sebagai salah satu bangunan yang masuk daftar tempat-tempat bersejarah di dunia atau World Heritage Sites.

Kota Samarra pernah menjadi ibu kota pemerintah an Islam yang menguasai sejumlah provinsi di masa Kekhalifahan Dinasti Abbasiyah. Dinasti Abbasiyah yang berasal dari Tunisia melebarkan wilayah kekuasaannya hingga ke kawasan Asia Tengah pada abad ke-9 Masehi.

UNESCO memandang keberadaan Masjid Agung Samarra terancam. Menurut badan PBB tersebut, sejak invasi Amerika Serikat (AS) ke Negeri 1001 Malam beberapa waktu lalu itu, pasukan AS dan koalisinya kerap melakukan pengeboman ke tempattempat suci di Irak, yang memiliki nilai sejarah tinggi. Masjid ini sedikitnya pernah dua kali diserang, yang terakhir terjadi pada 13 Juni 2007. Serangan pertama terjadi pada 2006, berupa serangan bom yang menghancurkan kubah emas masjid itu. Peristiwa ini memicu aksi saling balas serangan antara Muslim Suni dan Syiah di Irak.Sumber : Myquran.org, dengan sedikit perubahan.Masjid Agung Samarra merupakan salah satu masjid terbesar yang pernah dibangun di dunia Islam. Masjid dari abad ke-9 Masehi ini dibangun atas perintah Khalifah Al-Mutawakkil, khalifah ke-10 dari Dinasti Abbasiyah, yang berkuasa di Samarra dari tahun 833 sampai tahun 842 M.

5. Mesjid Agung Samarra, Irak

Masjid Agung di Samarra, Irak ini dibangun pada abad ke-9. Pada zamannya, mesjid ini adalah mesjid terbesar di dunia. Bangunan masjid ini mirip benteng pertahanan. Secara keseluruhan konstruksinya dibangun dengan batu bata yang melalui proses pemanggangan terlebih dahulu. Ciri khas dari Masjid Agung Samarra terletak pada bangunan menaranya yang terbilang unik. Menara masjid ini berbentuk spiral yang mempunyai tangga melingkar. Ketinggian menara spiral yang juga disebut Malwiyya ini mencapai 52 meter. Bagian dasar menara berbentuk empat persegi. Sedangkan pada bagian atas menara terdapat sebuah paviliun yang difungsikan sebagai tempat muadzin mengumandangkan suara adzan.

Spiral menara ini sangat terkenal, dan merupakan fitur-fitur pertama kali yang didaftarkan pada bangunan-bangunan bersejarah Congregational Mosque Al-Mutawakkil di Irak. Kemudian diikuti oleh 20 bangunan istana lainnya. Hal ini membuktikan bahwa pemimpin atau khalifah di Irak pada masa itu sangat menghargai perkembangan dan kemajuan karya seni arsitektur. (**)