makalah unsur hara
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal),
tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal
tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang
diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi
tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsure tersebut
dan pertumbuhan tanaman akan merana. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita
mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro
diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar (0.5-3% berat tubuh
tanaman). Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah
yang relatif kecil (beberapa ppm/ part per million dari berat keringnya).
Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg. Sedangkan
yang termasuk unsure hara mikro adalah : Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl.
Beberapa unsur ada yang esensial bagi tanaman tertentu, misalnya Na, Si dan Co.
Karbon diambil oleh tumbuhan dalam bentuk gas CO2 , hidrogen diambil dalam
bentuk air (H2O), sedangkan oksigen selain dalam bentuk CO2 dan H2O juga
dapat diambil dalam bentuk O2, maupun senyawa lainnya. Unsur C, H, dan O
merupakan penyusun utama makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan
asam nukleat. Setelah C, H, dan O, nitrogen merupakan unsur hara makro
terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari asam-asam amino (juga protein),
klorofil, koenzim dan asam nukleat. Nitrogen sering merupakan unsur pembatas
pertumbuhan. Walaupun gas N2 menyusun 78 % atmosfir bumi, tumbuhan tidak
dapat menggunakannya secara langsung.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan
produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam
tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16
unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan
1
siklus hidupnya dengan sempurna. Unsur-unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro
dan 7 unsur mikro. Sembilan unsur makro dan tujuh unsur mikro inilah yang
disebut sebagai unsur -unsur esensial.
Tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai
unsur esensial: a. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus
hidup tanaman secara normal. b. Unsur tersebut memegang peran yang penting
dalam proses biokimia tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat
digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain. c. Peranan dari
unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara langsung dan bukan
secara tidak langsung.
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng (Zn), besi
(Fe) dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara mikro yang
esensial bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam jumlah relatif sedikit
tetapi sangat besar peranannya dalam metabolisme di dalam tanaman.
Pemupukan yang tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya
memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak
terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur
mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen
struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.
Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh
pH, N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10
sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Hal ini disebabkan karena
pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik makro maupun mikro berbeda
dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh akar tanaman sehingga dapat
menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman.
Praktikum ini membahas tentang unsur hara essensial untuk perkembangan
tumbuhan guna untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan. Bahan
tanaman yang digunakan adalah jagung (Zea mays). Komposisi larutan yang
digunakan untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan terbagi dua
2
yaitu komposisi lengkap (FeEDTA dan FeCl3 ) dan komposisi defesiensi (Ca, S,
Mg, K,N,P,Fe, Hara mikro, dan larutan tidak diketahui).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terlihat beberapa gejala yang
terjadi pada tanaman jagung pada dua tipe komposisi.
Gejala yang terlihat pada komposisi lengkap FeEDTA adalah daun
menguning dan hampir mati dan komposisi lengkap FeCl3 adalah subur dan daun
menguning. Gejala defisiensi yang terjadi pada komposisi defisiensi adalah Ca
(mati) , S (masih tumbuh subur, daun-daun sedikit menguning), Mg (sebagian
daun subur dan sebagian lagi daunnya menguning), K (sebagian daun subur,
sebagian lagi daunnnya menguning dan kering), N (daun-daun sebagian
menguning dan kering), P (daun-daun sebagian menguning, kering dan busuk), Fe
(mati), hara mikro (daun tanaman masih sehat), tidak diketahui (daun tanaman
masih subur). Nilai perhitungan kontrol komposisi defisiensi dalam praktikum ini
melebihi dari kontrol komposisi lengkap. Hal ini disebabkan karena selama
melakukan praktikum dalam kurun waktu satu bulan banyak terjadi kesalahan
sehingga hasil penampakan yang diperlihatkan tanaman juga kurang baik.
Kesalahan yang dominan dilakukan adalah tidak dilakukannya penyiraman secara
teratur tiap hari selama kurun waktu sebulan sehingga perhitungan yang dilakukan
melebihi dari kontrol komposisi lengkap. Selain itu kesalahan ini juga
menyebabkan tumbuhan memperlihatkan gejala yang tidak sesuai literatur pada
beberapa komposisi misalnya komposisi lengkap yang harusnya tumbuh subur
tapi dalam praktikum ini tumbuh dengan daun menguning dan hampir mati.
Menurut Darmawan (1982) defisiensi N menunjukkan penguningan pada
daun tua (klorosis), P menunjukkan daun yang menguning dan tumbuhan kerdil,
K menunjukkan penguningan pada daun tua dan muda (nekrosis), S menunjukkan
klorosis, Mg menunjukkan klorosis, Ca menunjukkan nekrosis, Fe menunjukkan
klorosis. Literatur yang dinyatakan Darmawan (1982) ini hampir sama dengan
yang terlihat pada praktikum ini. Unsur Ca dan Fe pada praktikum ini mengalami
kematian yang disebabkan defisiensi ini mrupakan hal yang fatal karena Ca dan
Fe tergolong unsur makro sehingga apabila mengalami defisiensi akan berakibat
buruk bagi tumbuhan. Ca sangat dibutuhkan sebagai kofaktor oleh beberapa
3
enzim yang terlibat dalam hidrolisis ATP dan fosfolipid. Sedangkan Fe
merupakan penyusun protein sitokrom dan nonheme yang terlibat dalam
fotosintesis, fiksasi N2, dan respirasi (Darmawan 1982).
Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh
pH, N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10
sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah (Darmawan 1982). Hal ini
hampir sesuai dengan hasil praktikum yaitu pH N (5-7), P (5-8), dan K (5-6) dan
hara mikro pada pH 6. Keadaan pH yang tidak sesuai menyebabkan penyerapan
unsur hara menjadi terhambat sehingga pertumbuhan tanaman pun menjadi
kurang baik. Tanaman yang tumbuh pada larutan hara mikro tumbuh dengan baik
karena berada pH yang sesuai. Larutan tidak diketahui juga tumbuh dengan baik.
Setelah melihat dari data yang diperoleh diperkirakan larutan tidak duketahui ini
memiliki komposisi defisiensi S. Hal ini terlihat dari nilai perhitungan yang tidak
jauh berbeda, nilai pH yang sama (5-7) dan gejala defisiensi yang serupa (subur).
B. Tujuan
Untuk mengetahui kandungan unsur hara esensial yang terkandung didalam
tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
C. Rumusan masalah
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo,
Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara
Essensial.
Karbon diambil oleh tumbuhan dalam bentuk gas CO2 , hidrogen diambil
dalam bentuk air (H2O), sedangkan oksigen selain dalam bentuk CO2 dan H2O
juga dapat diambil dalam bentuk O2, maupun senyawa lainnya. Unsur C, H, dan
O merupakan penyusun utama makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein
dan asam nukleat. Setelah C, H, dan O, nitrogen merupakan unsur hara makro
terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari asam-asam amino (juga protein),
klorofil, koenzim dan asam nukleat. Nitrogen sering merupakan unsur pembatas
4
pertumbuhan. Walaupun gas N2 menyusun 78 % atmosfir bumi, tumbuhan tidak
dapat menggunakannya secara langsung.
Gas N2 tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia (NH3). Beberapa
tumbuh-tumbuhan (seperti kacang tanah, kedelai, kapri, dan tumbuhan legume
lainnya) bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium spp (Gambar 1a). Rhizobium ini
dapat memfiksasi gas N2 (yang terjerap dalam pori-pori tanah) dan
mengkonversinya menjadi amonia. Bakteri dari genus Azotobacter, yang hidup
bebas dalam tanah, juga dapat melakukan fiksasi nitrogen. Molekul NH3 dengan
segera mengikat ion H+ membentuk ion NH4+. Jika bintil akar menghasilkan ion
NH4+ melebihi yang diperlukan tanaman maka ion NH4+ akan dibebaskan ke
dalam tanah dan dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan non legume. Ion amonium
oleh bakteri nitrifikasi (spesies dari genus Nitrobacter dan Nitrozomonas) dapat
diubah menjadi ion NO3 Tumbuhan dapat mengambil nitrogen dalam bentuk ion
NH4+ maupun NO3-.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan teori
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan da
produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam
tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16
unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan
siklus hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro
dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang disebut sebagai
unsur -unsur esensial. Menurut ARNON dan STOUT ada tiga kriteria yang harus
dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial: a. Unsur
tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal
(biji-biji). Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis
tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau
disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain.
Unsur-unsur esensial bagi tanaman adalah sebagai berikut :
a. Carbon, Oksigen, Hidrogen (C, O, H)
Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku dalam
pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3
( asam karbonat) dan CO2 (gas karbondioksida). Karbon adalah unsur penting
sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman
terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap tanaman dalam bentuk
gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu
FOTOSINTESIS :
CO2 + H2O——– C6H12O6
tanpa gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga pertumbuhan dan
produksi tanamanpun akan terhambat. Landegrardh (1924) menyatakan bahwa:
6
* CO2 pada permukaan tanah sekitar 0.053-0.28%
* Diatas daun 0.04-0.06%
* Satu meter di atas tanah + 0.07 %
Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan
unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi
tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O C6H12O6 ) di sini jelas
terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O
) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan
organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur.
Oksigen ini adalah pada proses res-pirasi.Kita ingat bahwa proses respirasi
tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil
akhir dari dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber
energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi,
transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis.
b. Nitrogen (N)
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk ion NO3 dan (NH4 ). Ion mana
yang akan lebih dahulu diserap tergantung pada keadaan pH. Pada pH di atas 7
( keadaan basa) maka ion NH4 ( amonium) yang akan lebih cepat diserap
sedangkan pada pH dibawah 7 ( keadaan asam ) maka ion NO3 ( nitrat) yang lebih
besar peluang untuk diserap. Hal ini disebabkan karena pada pH di atas 7 ( ke
adaan basa ) banyak terdapat ion (OH ) sehingga ion NH3 yang sama – sama
valensi satu dan bermuatan negatif akan saling bersaing akibatnya ion NH4 yang
berpeluang lebih besar untuk diserap sebaliknya pada pH rendah banyak tersedia
ion H berarti ion NH4 yang sama-sama valensi satu dan bermuatan positif akan
berkompetisi sehingga peluang ion NO3 untuk diserapakan jauh lebih besar.
c. Phospor ( P )
Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan PO4. Diantara ke-
3 ion ini yang lebih mudah diserap adalah ion H2PO4 karena bermuatan satu
7
( valensi satu ) sehingga tanaman hanya membutuhkan sedikit energi untuk
menyerapnya esensialitas dari unsur ini adalah:
1) Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi
tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga
tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti
pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus
secara absorbsi.
2) Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam biji
tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan
3) Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
4) Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur masuk
keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan merupakan
bahan dasar dari bagian sel.
d. Kalium ( K )
Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua proses metabolisme
tanaman, mulai dari proses penyerapan air, transpirasi, fotosintesis, respirasi,
sintesa enzim dan aktifitas enzim. Esensi unsure K adalah sebagai berikut:
1) Kalium merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini
menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik,
stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.
2) Kalium berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada
sintesa protein
e. Belerang Atau Sulfur ( S )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion HSO4 dan SO4 . Ion
SO4 dalam jumlah banyak air berbalik meracuni tanaman. Unsur S mempunyai
dua esensialotas utama pada tanaman yaitu:
1) Unsur S berperan sebagai senyawa penyusun dan pembentukan asam amino
yang mengandung S yaitu sistein, sistin dan methionim. pertumbuhan dan
per-kembangan tanaman legum, lili ( bawang) dan cabe. Dari teoritis ini
disarankan untuk ke-3 jenis tanaman tersebut diberikan pupuk Za. Bila
pembentukan asam amino terhambat otomatis pem-bentukan protein
8
terhambat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang
karena pembelahan sel terhambat sebagai akibat dari tidak adanya protein
asam nukleat untuk pengisian inti sel.
2) Unsur berperan sebagai penyusun Asetil CoA ( koenzin A), bila Asetil
CoAtidak terbentuk, kan menghambat proses respirasi siklus kreb akibatnya
ATP tidak ada yang terbentuk menyebabkan proses fotosintesis,
pembelahan sel, pembungaan, absorbsi, trans-parasi, translokasi menjadi
terhambat akibatnya per-tumbuhan terhambat.
f. Kalsium (Ca)
Elemen ini diserap dalam bentuk Ca. Sebagaian basar terdapat dalam daun
dan batang dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel
yang menyebabkan tanaman menpunyai dinding sel yang lebih tebal sehingga
tahan serangan hama dan penyakit. Fungsi fisiologis Kalium yang sangat penting
dalam tubuh tanaman adalah dalam hubungan dengan sintesa protein yang
dibutuhkan untuk pembelahan dan pembesaran sel-sel tanaman, disamping dapat
menetralkan asam – asam organik yang dihasilkan pada proses metabolisme
tanaman sehingga tanaman terhindardari keracunan, Selain berpengaruh pada
pem-bentukan Net pada tanaman melon, elemen ini berperan dalam menaikkan
pH.
g. Magnesium (Mg)
Mg diserap dalam bentuk Mg. Esensi utama dari unsur ini adalah:
1) Merupakan bagian dari kloropil ( inti klorofil ) sehingga berhubungan
langsung dengan proses penting fotosintesis.
2) Menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa
berjalan normal.
3) Menjadi bagian dari fitin yang terdapat dalam benih sehingga mempercepat
proses perkecambahan benih.
4) Fitin Ca – Mg – Inositol – Gp
h. Klor ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian
9
kegunaan fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyakdiketahui
orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian – penelitian tentang unsur
yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara
mendetail dan jelas. Perlu diingat bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial
mikro, sehingga walaupun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman
( Mg – g/ tanaman ) tetapi unsur ini mutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1) Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur
lain.
2) Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik.
3) Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis
tanaman.
4) Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl.
i. Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai
dua fungsi fisiologis utama adalah:
1) Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk
gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat
fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon
akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
2) Boron juga memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi
selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan
terhadap serangan hama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1) Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti
dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel
menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal
dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis,
karena terlalu banyak air didalam ruang sel.
10
2) Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron
berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam
pembelahan dan pembesaran sel.
3) Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang
terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai
informasi tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah
Fitomic dan pupuk Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2
BoSiO4)
j. Besi (Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari
unsur ini adalah:
1) Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai
penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil.
2) Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu garam
Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang
menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai
penyusun klorfil tetapi untuk pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang
mengandung Fe.
3) Dari dua esensi unsur Fe ini terlihat bahwa Fe berkaitan erat dengan klorofil
yang berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Jadi kalau Fe defisiensi
maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.
k. Mangan ( Mn )
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Unsur ini dalam tubuh tanaman
mempunyai dua fungsi esensi:
1) Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA
( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. Bila tanaman
kekurangan Mn maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh
tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan ( tanaman kerdil ). Kita tahu
bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahan dan pembesaran sel
11
yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel, akibatnya
tekanan pada dinding sel makin kuat, dengan adanya imbibisi air maka sel
terbelah dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman
sebaliknya bila auksin berada dalam kadar tinggi akan menghambat
pertumbuhan tanaman.
Auxsin berfungsi untuk:
Pembelahan dan pembesaran sel ( pertumbuhan tanaman)
Mengaktifkan RNA untuk pembentukan protein di ribosom.
Merangsang pertumbuhan kalus untuk menjadi akar.
Merangsang perkecambahan benih.
2) Fungsi ke-2 Mn yang tidak kalah penting adalah: pada proses fotolisis air
( penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman
untuk proses – proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan
sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
H2O—— 2H+ +2l + O2
Reaksi ini disebut juga reaksi Hill yang termasuk dalam fotosintesis fase terang.
L. Seng ( zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur
ini ialah:
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator
pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi
prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi
auksin yaitu hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan
pembesaran sel sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula
menjadi amilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai
buffer terhadap perubahan per-tumbuhan.
12
H2O + CO2 ——— H2CO3
Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.
m. cuprun (cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini 2 – 20 ppm per
gram berat kering. Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator
klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai
basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya
NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan
dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
n. Mo
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini: Sebagai
aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja
membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-
bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
B. Macam-macam unsur hara esensial
Adapun unsur hara esensial tersebut adalah:
Unsur hara makro, terdiri atas unsur C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg.
Unsur hara mikro, terdiri atas unsur Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi makalah di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Adapun unsur hara esensial tersebut adalah:
Unsur hara makro, terdiri atas unsur C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg.
Unsur hara mikro, terdiri atas unsur Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl
2. Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng
(Zn), besi (Fe) dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara
mikro yang esensial bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam
jumlah relatif sedikit tetapi sangat besar peranannya dalam metabolisme
di dalam tanaman
3. Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh
dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu
faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan da produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah
B. Saran
Buat kakak Co,ass agar lebih tepat waktu dalam pelaksanaan praktikum
dan jangan terlambat
Buat kakak Co,ass agar lebih sabar menghadapi para praktikannya
terutama untuk kakak Co,ass yang memegang kelas V G
14
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan ,1982 . defisiensi N menunjukkan penguningan pada daun tua
(klorosis) : jakarta
Setiaji, B., Surip P., 2006.unsur hara esensial. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sukartin, KJ., dan Sitanggang, M., 2005. Unsur hara esensial yang terkandung
didalam tanah, Penebar Swadaya, Jakarta. Hal. 7-16.
15