makalah rt rw net (1)

12
MAKALAH RT RW NET DI SMK TERPADU AL-IKHWAN KOTA TASIKMALAYA MEMBANGUN JARINGAN RT/RW Tahun Pelajaran 2015/2016 Disusun Oleh : Muhammad Irfan YAYASAN PONDOK PESANTREN HAJJAH DJUHAENAH SMK TERPADU AL-IKHWAN TERAKREDITASI “A” SK.BPPT No.421.5/SK.002/BPPT/2009 Jl.K.H. Khoer Affandi No.13 Cibeureum Telp.(0265)326364 Kota Tasikmalaya E_mail : [email protected] website : http://alikhwan.or.id 2016

Upload: muhammad-irfan

Post on 23-Jan-2018

280 views

Category:

Art & Photos


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah rt rw net (1)

MAKALAH RT RW NET

DI SMK TERPADU AL-IKHWAN

KOTA TASIKMALAYA

MEMBANGUN JARINGAN RT/RW

Tahun Pelajaran 2015/2016

Disusun Oleh :

Muhammad Irfan

YAYASAN PONDOK PESANTREN HAJJAH DJUHAENAH

SMK TERPADU AL-IKHWAN

TERAKREDITASI “A”

SK.BPPT No.421.5/SK.002/BPPT/2009

Jl.K.H. Khoer Affandi No.13 Cibeureum Telp.(0265)326364 Kota Tasikmalaya

E_mail : [email protected]

website : http://alikhwan.or.id

2016

Page 2: Makalah rt rw net (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

RT/RW Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suaut perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW Net adalah memberdayakan pemakain internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dimana biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena semua biaya yang timbul mulai dari biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama.

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi melaju dengan cepat, dimana semua Informasi menjadi lebih transparan dan mudah didapat. Pada abad ke 20 sekarang ini kekuatan Teknologi Informasi merupakan faktor utama suatu negara untuk meraih kemenangan dalam persaingan atau peperangan di bidang ekonomi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Membangun Jaringan dan Konfigurasi RT/RW NET

I. KONSEP RT/RW NET

Membangun Rt/Rw Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam

suatu perumahan atau Blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta

informasi. Konsep lain dari Rt/Rw Net adalah memberdayakan pemakaian internet

dimana fasilitas internet tersedia selama 24 Jam sehari selama sebulan dengan biaya

yang murah. Hal ini karena semua biaya pembangunan infrastruktur , operasional dan

biaya langganan akan di bangun bersama.

Konsep Rt/Rw Net sebenarnya sama dengan konsep Warnet . Pemilik warnet akan

membeli atau menyewa pulsa Bandwidht dari penyedia internet/ISP (Internet Service

Page 3: Makalah rt rw net (1)

Provider), seperti Telkom, Indosat, atau Indonet, lalu di jual kembali ke pelanggan

yang datang menyewa komputer untuk bermain internet.

II. PERANGKAT UNTUK MEMBANGUN RT/RW NET

Untuk membengun Rt/Rw Net secara sederhana yang harus di persiapkan

pertama-tama adalah koneksi internet Unlimited yang akan di jadikan sebagai

Backbone pemancar Wireless LAN atau Rt/Rw Net kalian. Peralatan pendukungnya

antara lain :

1. Access Point

Fungsi accsess point adalah sebagai hub/switchyang akan menghubungkan

jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga. di access point

inilah koneksi internet dari tempat server di pancarkan atau di kirim melalui

gelombang radio. ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang

akan di jangkau. semakin tinggi kekuatan sinyal (ukuran dalam satuan dBmatau mW)

semakin luas jangkauannya.

2. Antena (Omni atau Sektoral)

Untuk memperluas coverage area hingga beberapa kilometer, di perluakan

antena omni eksternal. meskipun ketika membeli access point sudah di lengkapi

Page 4: Makalah rt rw net (1)

antena omni, namun belum cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB.

untuk memperluas area jangkauannya, diperlukan antena omni eksternal, yang

rata-rata berkekuatan 15dB. antena omni ini memiliki pancaran radiasi 360

derajat, jadi cocok untuk menjangkau clien dari arah mana saja.

3. Box Access Point

Untuk melindungi access point dari hujan, maka di perlukan pelindung

berbentuk kotak. Kotak pelindung ini bisa terbuat dari plastik atau plat besi. Rata-

rata kotak ini sudah di lengkapi dengan kunci pengaman dan Box ini harus di

letakan persis di bawah antena.

4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper

Kabel Pigtail atau kabel jumper di perlukan untuk menghubungkan antena

omni dengan access point. Perhatikan panjang maksimal yang di perlukan hanya 1

meter, leih dari itu kalian akan mengalami degradasi sinyal (Loss dB). Pada kedua

ujung kabel terdapat konektor dimana tipe konektor di sesuaikan dengan

konektor yang melekat pada access point.

5. POE (Power Over Ethernet)

Page 5: Makalah rt rw net (1)

Agar kabel listrik tidak di naikan ke atas untuk "menghidupkan" Access Point

maka di perlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel

ethernet atau kabel UTP/STP. Daengan alat ini maka kalian tidak perlu repot-

repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.

6. Kabel UTP/STP

Meski namanya perangkat Wireless, namun perana kabel juga di perlukan.

Kabel UTP/STP ini di perlukan untuk menghubungkan Access Point dengan

jaringan kabel pada LAN local. Jadi, di bawah dia bisa di pasang ke komputer

gatewa/router atau ke Hub/switch. Pilihan kabel UTP/STP yang berkualitas baik

guna meningkatkan kualitas arus listrik yang di lewatkan oleh POE.

7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)

Alat ini berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik pada saat petir menyambar

ke kabel pembumian (grounding). KOmponen ini di pasang pada kable jumper

antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk

penangkat petir umumnya di tanam dengan batang tembaga hingga kedalaman

Page 6: Makalah rt rw net (1)

beberapa meter sampai mencapai sumber air. grounding yang kurang baik

menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

8. Tower

Guna mendapat jangkauan area coverage yang maksimal, kalian perlu menaikan

antena omni eksternal ke tampat yang tinggi agar client WLAN bisa men

III. INSTALASI JARINGAN RT/RW NET

Pembangunan Rt/Rw Net di mulai dengan mencari ISP terdekat, dan contoh yang akan di

ambil adalah sambungan ISP dengan Menggunakan teknologi WLAN, karena sampai saat

ini WLAN merupakan solusi yang paling memungkinkan.

1. Memasang WLAN

Untuk mempersiapakna site survey atau melihat medan pemasangan WLAN, kita butuh

perangkat-perangkat seperti :

Binokular (kekeran) atau teleskop untuk melihat dalam jarak jauh.

GPS untuk mengetahui koordinat dan ketinggian, di sertai fungsi kompas

Inklinometer untuk mengetahui tinggi pohon atau gedung.

Setelah mempersiapkan semua perangkat untuk survey, kita lakukan langkah survey sebagai

berikut :

1. Pada gedung yang akan kita pakai, naik ke tempat yang paling tinggi, lalu lihat ke

arah gedung ISP yang akan kita sambung internetnya.

2. Nyalakan GPS dan tunggu sampaui tersambung ke satelit, untuk kemudian di beri

mark pada posisi penempatan antena nantinya.

3. Catat ketinggian dari pembacaan GPS.

Page 7: Makalah rt rw net (1)

4. Pergilah ke gedung ISP, juga naik ke temoat yang paling tinggi untuk melihat gedung

kita.

5. Jika tidak terlihat gunakan kaca atau lampu untuk petunjuknya. Persyaratan

perangkat WLAN adalah saling terlihat atau di sebut Line Of Sight (LOS).

6. Mark GPS, sekaligus kita bisa langsung mengetahui jarak udara gedung kita ke ISP.

Jarak di awah 10 km, jika lebih, kita harus menggunakan perangkat yang berbeda,

bukan standar 802.11b yang murah.

7. Jika ada halangan di tengah-tengah, kita harus ke tempat dimana ada halangan

tersebut, misalnya gedung atau pohon, dan menghitung tingginya dengan

menggunakan inklometer. Proses tracking ini membutuhkan kesabaran, kerana

memang tidak mudah, apalagi di medan yang banyak gedung atau pohon tingginya.

8. Setalah semua di catat kita bisa menghitung Fresnel Zone yang akhirnya

menghasilkan keputusan tentang tingginya tower yang harus di buat.

9. Langkah terakhir dari site survey adalah memastikan letak tower dan ketinggian yang

harus di buat, serta arah dari antena ke-2 sisi. Jika ketinggiannya hanya beberapa

meter, kita bisa menggunakan pipa ledeng biasa, yang di pasang kawat sling agar

antena tidak bergerak dan menyebabkan gangguan. Kita baru harus membuat tower

jika ketinggiannya sudah lebih dari 8 M. Ketinggian ini sangat penting, supaya tidak

ada objek dalam daerah Frensel Zone-Nya, karena kalau ada halangan di daerah

tersebut maka pada cuaca cerah misalnya, sambungan akan bagus sementara jika

hujan sering terjadi Request Time Out atau delay yang besar. Oleh karena antena ini

di letakan di ketinggian yang lumayan, maka kita harus memastikan membuat

grounding yang baik, jika tidak akan bermasalah, turutama di tempat yang banyak

terjadi petir. Perangkat WLAN yang di pilih biasanya ada dua jenis, yang hanya

merupakan perangkat WLAN, atau ada dua yang di sertai fungsi router NAT

(Network Address Translition). Kedua jenis ini tergantung dari harga dan merknya,

tetapi semua harus di setiing melalui web browser. rangkaian pemasangan perangkat

WLAN terdiri dari access pointyang di dalam kotaknya ada konektor ke tengah DC

melalui adaptor, konektor RJ-45 untuk di sambung ke switch atau perangkat lain, dan

konektor antena yang di sebut MMCX-konektor microminiature yang akan di

sambung ke kabel pigtail, yang menghubungkan konektor MMCX yang ada di

PCMCIA card dengan konektor N-Male (atau N-Famale). Konektor N inilah yang

akan di sambung ke kabel coaxial menuju antena tower, kabel coaxial ini harus

menggunakan jenis yang terbaik untk frekuensi 2,4 GH, kabel coaxial ini terdiri dari

Page 8: Makalah rt rw net (1)

banyak jenis, biasanya dalam ukuran yang berbeda, untuk pemakaian yang juga

berbeda. Ukuran kabel ini ada hubunganya dengan Loss, redaman atau kehilangan

daya yang akan terjadi dari radio ke antena, makanya untuk jarak antena yang tinggi,

kita harus menggunakan kabel coxial diameter besar agar redamannya rendah. Setiap

panjang kabel 100 feet (sekitar 30 meter) pada kabel RG-8, maka akan kehilangan

daya sebesar 10 d, sementara PCMCIA kita hanya menghasilkan sekitar 13 dB daya.

IV. MENDISTRIBUSIKAN AKSES INTERNET

Sambungan internet yang sudah masuk ke satu rumah harus di tindak lanjuti

dengan membangun infrastruktur ke tetangga. Untuk sementara ini, jaringan yang

menggunakan kabel UTP merupakan yang paling murah. Selain harga kabelnya

murah, card ethernetnya juga sudah murah sekali. Untuk menghindari panas,

hujan, atau tikur sebaiknya kabel ini di masukan ke pipa paralon yang di pasang

dari rumah ke rumah, sehingga bisa lebih tahan lama.

Sinyal yang datang dari ISP, biasanya dalam bentuk koneltor RJ-45 UTP (Keluar

dari modem ADSL atau perangkat wireless LAN). Dari konektor ini kita harus

membeli satu perangkat switch, yang gunanya mendistribusikan sinyal internet ke

semua tempat. Swicth yang di pakai terdiri dari 8 port, artinya kita bisa

menyambung 8 perangkat ke dalam switch tersebut, maksimal bisa menyambung

6 rumah ke dalam switch, sementara dua port lainnya kita sambung ke perangkat

akses internet seperti modem ADSL atau wireless LAN, dan yang satunya untuk

kita sambung ke switch lain (cascade) jika ada tambahan tetangga yang mau ikut

ke dalam jaringan RT/RW-NET yang kita buat.

Dalam merancang jaringan ini, sebaiknya ita membentang kabel dulu dalam sel

setiap enam rumah (atau bisa juga menggunakan switch dengan 16 port yang

dalam hal ini bisa menghubungkan 14 rumah sekaligus- 7 rumah di depan dan 7

rumah di belakang) sehingga nantinya kana lebih mudah untuk mendistribusinya,

terutama soal jumlah kabel yang harus selalu di perhintungkan untuk di masukan

ke pipa paralon. Untuk sambungan dari rumah ke rumah, sebaiknya di pasang di

luar rumah dekat jalan tetapi jangan di gantung di atas, karena menganggu

pemandangan, di samping di larang oleh PLN dan telkom, tempat yang paling

sesuai adalah di pinggir got yang ada di depan rumah supaya tidak mudah terinjak

atau di gigit tikus, pipa paraloni ini di letakan di bibir got.

Page 9: Makalah rt rw net (1)

Disrbusi dari rumah ke rumah yang menggunakan switch sebaiknya di simpan di

dalam kotak kaleng yang bisa di gunakan untuk menyimpan koneksi telpon, otak

kaleng tersebut di letakan di tempat yang mudah di jangkau oleh teknisi yang

merawat jaringan.

Dengan kecepatn 64 Kbps dari ISP, secara teoritis bisa melayani 15 komputer,

dengan asumsi per-komputer mendapat kecepatan sekitar 4,3 Kbps, lebih cepat

ktimbang menggunakan dial-up telpon bias, angka 4,3 Kbps bisa bervariasi

tergantung beban pemakaian, karena jika 15 komputer semuanya mengakses

internet pada saat yang bersamaan, pasti kecepatan menjadi lambat, sementara

kalau rata-rata per-satu saat hanya lima komputer yang mengakses internet, maka

kecepatan rata-rata adalah 13 Kbps. Slain ecepatan proses, jumlah memory RAM

juga berpengaruh terhadap kecepatan akese internet

Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan

jaringan berbasis luas adalah jarak dan gangguan cuaca yang akan menganggu

frekuansi 2,4 MHz menjadi lemah yang harusnya mendapatkan sinyal 80-95%.

mendiagnosis permaslahan yang terjadi pada jaringan berbasi luas atau wireless di

lakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangakat hadware/ software yang

kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. mendiagnosis kerusakan

dapat di lakukan secara hadware maupun software dengan indikasi-indikasi yang

di amati.Untuk medapatkan jaringan yang berbasis luas/ wireless yang baik dan

bekerja secara normal harus di lakukan perawatan secra berkala, perawatan ini di

lakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan

berbasis luas dalam berkomunikasi data

Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan mohon maaf jika ada salah

dalam pengetikan atau kata-kata :D sampai berjumpa di postingan-postingan

selanjutnya, terimakasih karena telah berkunjung :)

Salam IT

Salah satu keindahan dalam teknik jaringan komputer adalah kemampuannya

untuk men-share akses Internet dengan tetangga maupun sekitar-nya. Konsekuensi

dari menshare akses Internet ke tetangga ini adalah biaya akses menjadi murah.

Bayangkan akses Unlimited (tanpa batas) TelkomNet ADSL Speedy yang harganya

sekitar Rp. 3.8 juta / bulan, jika kita bagi ke 20 tetangga, maka sebetulnya per rumah

Page 10: Makalah rt rw net (1)

hanya membutuhkan biaya sekitar Rp. 200.000 / bulan untuk mengakses Internet 24

jam tentunya pada kecepatan 64K/512K yang di share oleh 20 tetangga.

Selama tetangga kita bukan sebuah WARNET, maka sebetulnya aktifitas

penggunaan Internet yang di share tersebut tidak terlalu membebani jaringan.

Pengalaman saya mengoperasi Internet 24 jam di rumah yang di share dengan

tetangga tidaklah terlalu membebani jaringan Internet karena akses Internet paling

hanya di gunakan untuk membaca e-mail terutama pada sore hari hingga malam pada

saat orang pulang dari kerja.

WARNET akan merupakan momok di sebuah RT/RW-net karena trafic

Internet sebuah WARNET sangat padat karena orang yang datang ke WARNET akan

betul-betul memanfaatkan akses Internet yang dia beli di WARNET. Jadi tidak terlalu

di sarankan untuk menshare akses Internet di sebuah RT/RW-net dengan sebuah

WARNET karena traffic-nya akan habis di makan oleh WARNET.

Tulisan ini akan membahas secara singkat beberapa alternatif konfigurasi

jaringan RT/RW-net yang sering digunakan.

1. Teknik share akses untuk RT/RW-net sebetulnya sama dengan teknik share akses

yang digunakan di WARNET-WARNET. Bahkan jika kita perhatikan beberapa router

ADSL, sebetulnya internal router ADSL tersebut telah di siapkan untuk melakukan

share akses Internet untuk Small Office Home Office.

2. Kebanyakan dari kami di lapangan menggunakan Linux sebagai sistem operasi router

untuk share akses Internet di sebuah RT/RW-net karena banyak fasilitas tambahan

yang dapat kita kembangkan dari sebuah mesin linux, seperti, memberikan servis e-

mail atau Web bagi sebuah RT maupun untuk meningkatkan pertahanan jaringan. Jika

kita ingin bertindak agat ekstrim sebetulnya kita dapat dengan mudah menginstall

sentral telepon Internet di mesin Linux, seperti, www.gnugk.org atau

www.asterisk.org, dan memfungsikannya sebagai proxy internet telepon.

3. Alternatif paling sederhana dan paling murah untuk menyambungkan rumah-rumah

tetangga kita adalah menggunakan sambungan UTP LAN. Paling menguntungkan jika

kita dapat bekerja sama dengan sebuah kompleks perumahan / real estate. Agar kabel

UTP aman dari gangguan cuaca, teknik yang paling mudah adalah dengan

memasukan kabel UTP tersebut kedalam pipa pralon dan menyalurkannya di badan

Page 11: Makalah rt rw net (1)

got / gorong-gorong di sebuah kompleks perumahan. Jarak tempuh kabel UTP

terbatas sekitar 100 meter saja, oleh karena-nya setiap 100 meter harus di pasang hub

yang juga berfungsi sebagai repeater kabel jaringan.

4. Alternatif lain yang dapat digunakan di sebuah RT/RW-net adalah dengan

membangun sebuah Access Point 2.4GHz dan men-share akses Internet unlimited

tersebut dengan tetangga dalam jarak 1-3 km dari rumah kita. Ketinggian tower

sekitar 5 meter di atas atap lebih dari cukup keperluan mencakup 1-3 km. Teknik

memberikan akses Internet menggunakan peralatan 2.4GHz dapat di ambil di

http://sandbox.bellanet.org/~onno/ atau http://www.apjii.or.id/onno/ secara gratis.

Pertanyaan yang akan menjadi momok bagi para penyelenggara RT/RW-net

adalah masalah ijin dari RT/RW-net. Jawaban singkat-nya – peraturan di Indonesia

belum tahu apa itu RT/RW-net, bahkan WARNET-pun belum ada perangkat

hukumnya.

Kalau kita mengacu pada UU 36/1999 akan lebih parah lagi. Di UU 36/1999 tidak ada

sama sekali di bahas tentang Internet. Tapi mengacu pada KEPMEN 21/2001 tentang

jasa telekomunikasi pasal 46 (1), dan pasal 47 (2), akan terbaca jelas bahwa Small

Office Home Office (SOHO) tidak memerlukan ijin dari regulator / POSTEL. Hanya

saja di situ tidak di bahas sama sekali kalau jaringan tersebut merupakan jaringan dari

Small Office Home Office (SOHO-Net) atau RT/RW-net.

Page 12: Makalah rt rw net (1)