makalah adab guru terhadap murid.docx

8
NAMA : FAJAR NOVERDIAN NIM : 10523467 AKHLAK GURU TERHADAP MURID DAN JUGA AKHLAK MURID TERHADAP GURU

Upload: abi-al-khawarizmi

Post on 15-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ADAB GURU TERHADAP MURID.docx

NAMA : FAJAR NOVERDIANNIM : 10523467

AKHLAK GURU TERHADAP MURIDDAN JUGAAKHLAK MURID TERHADAP GURU

Page 2: MAKALAH ADAB GURU TERHADAP MURID.docx

Adab dan Akhlak dalam Menuntut Ilmu

Di dalam Al Qur’an diterangkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat

orang-orang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana utama menuju kebahagiaan

abadi. Ilmu merupakan pondasi utama sebelum berkata-kata dan berbuat. Dengan ilmu, manusia

dapat memiliki peradaban dan kebudayaan. Dengan ilmu, manusia dapat memperoleh kehidupan

dunia, dan dengan ilmu pula, manusia menggapai kehidupan akhirat.

Agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah. Awali dengan

niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya untuk

mendapatkan ridho Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk kebaikan,

bukan untuk mengejar dunia semata. Niatkan bahwa dengan ilmu tersebut, kita berjuang di jalan

Allah. Memohonlah kepada Allah agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dunia-akhirat.

Memohonlah kepada Allah agar kita terhindar dari ilmu/ajaran sesat dan menyesatkan.

Selalu minta restu dan ridho orangtua. Mintalah dengan kerendahan hati dan santun

kepada orangtua untuk mendoakan agar kita selamat dunia-akhirat.

Berhati-hati dalam memilih ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup.

Pelajarilah ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan.

Pelajarilah ilmu tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. Ingatlah...

bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia.

Pelajarilah ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Pelajarilah ilmu-ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat

kebaikan.

Belajar kepada guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih

cepat dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan

memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru.

Belajar kepada alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadian-

kejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan

keagunggan Allah.

Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan

kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar

dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik

pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup.

Page 3: MAKALAH ADAB GURU TERHADAP MURID.docx

Adab dan Akhlak Guru terhadap murid

Dalam paradigma Jawa, pendidik diidentikkan dengan guru, yang mempunyai makna

"Digugu dan ditiru" artinya mereka yang selalu dicontoh dan dipanuti.

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah seorang yang pekerjaannya (mata

pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam bahasa Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa

Inggris disebut Teacher. Itu semua memiliki arti yang sederhana yakni "A Person Occupation is

Teaching Other" artinya guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.·

Menurut Ngalim Purwanto bahwa guru ialah orang yang pernah memberikan suatu ilmu

atau kepandaian kepada seseorang atau sekelompok orang.·

Ahmad Tafsir mengemukakan pendapat bahwa guru ialah orang-orang yang bertanggung

jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi

anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik.·

Sedangkan menurut Hadari Nawawi bahwa pengertian guru dapat dilihat dari dua sisal.

Pertama secara sempit, guru adalah ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni

orang yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di kelas. Sedangkan secara luas

diartikan guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut

bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing.·

Pengertian-pengertian diatas menurut Muhibbin Syah masih bersifat umum, dan oleh

karenanya dapat mengundang bermacam-macam interpretasi dan bahkan juga konotasi (arti

lain). Pertama adalah kata "seorang (A Person) bisa mengacu pada siapa saja asal pekerjaan

sehari-harinya (profesinya) mengajar. Dalam hal ini berarti bukan hanya dia yang sehari-harinya

mengajar disekolah yang dapat disebut guru, melainkan juga dia-dia yang lainnya yang

berprofesi (berposisi) sebsagai Kyai di pesantren, pendeta di gereja, instruktur di balai

pendidikan dan pelatihan, kedua adalah kata "mengajar" dapat pula ditafsirkan bermacam-

macam misalnya:

- Menularkan (menyampaikan) pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain

(bersifat kognitif)

- Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)

- Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (afektif)

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah konklusi bahwa yang dimaksud

guru adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus menyampaikan (mengajarkan)

materi pelajaran kepada siswa disekolah.

Page 4: MAKALAH ADAB GURU TERHADAP MURID.docx

Guru harus menunjukkan karateristik utamanya, yaitu Mampu melaksanakan suatu

pekerjaan secara rasional dan memiliki visi dan misi yang jelas. Menguasai perangkat

pengetahuan (teori, konsep, data, informasi, prinsip.dan sebagainya ) .

Menguasai perangkat keterampilan (strategi, taktik, metode, teknik, prosedur, sarana, dan

sebagainya) tentang cara bagaimana dan dengan apa harus melakukan tugas kewajiban pekerjaan

sesuai profesinya.Memahami persyaratan ambang (basic standard) tentang kelayakan normatif

minimal, kondisi proses yang dapat diterima dari apa yang dilakukannya. Bagi semua

guru/pendidik mari kita tingkatkan profesionalisme kita, karena kita adalah ujung tombak

sekaligus bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa dan menghasilkan anak didik

yang berakhlak mulia, berprestasi, dan mempunyai kepercayaan yang sangat tinggi terhadap

guru/pendidiknya.

Guru yang baik memiliki tanggungjawab untuk selalu menjunjung tinggi profesinya.

Guru dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya serta harus peka terhadap

perubanan-pe-rubahan yang terjadi. Dunia ilmu pengetahuan selalu memunculkan hal-hal baru.

Guru sebagai pendidik seyogianya lebih dulu mengetahui semua informasi atau bahan ajar

dibandingan dengan siswa/anak didik maupun masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah konklusi bahwa yang dimaksud

guru adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus menyampaikan (mengajarkan)

materi pelajaran kepada siswa disekolah.

Keberhasilan dan kemudahan dalam proses menuntut ilmu terletak pada kelakuan baik

(adab) si penuntut ilmu, terutama adab kepada guru. Sayyidina Ali rodhiallu’anhu berkata, "aku

ibarat budak dari orang yang mengajarkanku walaupun hanya satu huruf ". Perkataan Ali ini

merupakan ungkapan bahwa begitu besar penghormatan beliau kepada guru.

Khalifah Harun Ar Rasyid pernah mengirimkan putranya untuk belajar kepada syekh

burhanuddin. Suatu saat, ketika khalifah berkunjung untuk menemui putranya yang sedang

belajar, khalifah melihat putranya itu sedang menuangkan air wudhu untuk syekh. Lalu khalifah

berkata kepada putranya, "Wahai anakku, kenapa engkau menggunakan tangan kananmu untuk

menuangkan air sementara tangan kirimu kau biarkan diam. Gunakanlah kedua tanganmu, yang

satu untuk menuangkan air dan yang satu lagi untuk membasuh kaki gurumu." Subhanallah...

begitu tegas khalifah mendidik anaknya agar hormat kepada guru.

Contoh Akhlak murid terhadap Guru..

menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas

tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru

jujur dan setia bersama guru

Page 5: MAKALAH ADAB GURU TERHADAP MURID.docx

bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru

hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan

tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru

tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru

berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya

selalu berusaha menyenangkan hati guru

memanggil guru dengan panggilan yang disukainya

berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru

membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda

penghormatan kepada mereka

tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya

tidak terbahak-bahak di depan guru

tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru

selalu duduk dalam sikap sopan

berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru

Dan Menurut Imam al-Ghazali seseorang murid hendaklah:

Menurut Imam al-Ghazali seseorang murid hendaklah:

• Memberikan sepenuh perhatian kepada gurunya.

• Mendiamkan diri sewaktu guru sedang menyampaikan pelajaran.

• Menunjukkan minat terhadap apa yang disampaikan oleh guru.

• Tidak meninggikan suara terhadap guru, sebaliknya memadailah berkata dengan suara

yang didengari.

• Sekiranya perlu bertanya, pastikan guru bersedia memberikan jawapan.

• Menghormati guru di hadapan dan belakangnya.

• Menutup kelemahan guru agar tidak didedahkan tanpa keperluan.

• Mendoakan kebaikan baginya.

PEMUDA-PEMUDI HARAPAN SEKALIAN, Mulailah mengorak langkah sekarang.

Jadilah angkatan pemuda dan pemudi yang sentiasa punya semangat tinggi dan keperibadian

kreatif. Tidak larut dalam lumpur maksiat dan hanyut dalam arus perdaya syaitan. Tangisilah

atas sikap kita, kelakuan kita, ketidaksanggupan kita, kemalasan kita,kejahilan kita dan

ketidakprihatinan kita. Perbaiki diri kita dan serulah orang lain.

Page 6: MAKALAH ADAB GURU TERHADAP MURID.docx

Epilog: “ Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang

Telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara

mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu[apa yang Telah Allah janjikan kepadanya] dan

mereka sedikipun tidak mengubah (janjinya),” al ahzab:23

Kelakuan baik dari murid sesungguhnya tiada batasnya. Dia hendaknya selalu berusaha

keras (jihad) dan membuat kemajuan dengan Gurunya, dengan sesama saudaranya, dengan

masyarakatnya, dan dengan Bangsanya, karena Allah selalu memperhatikan dia, Nabi (s.a.w.)

selalu memperhatikan dia, Guru selalu memperhatikan dia, dan para Guru-Guru yang telah

mendahului mereka selalu memperhatikan mereka. Dengan kemajuan yang tetap, hari demi hari,

dia akan mencapai Keadaan Kesempurnaan (the State of Perfection) dengan petunjuk dan

bantuan Gurunya.