logika dan kebenaran hakiki.doc

8/17/2019 Logika dan Kebenaran Hakiki.doc

1/8

Logika dan Kebenaran Hakiki

On May 31, 2:15 am, Bangku wrote:

Kemamuan ber!k!r manu"!a "elalu terbungku" d!dalam "ebua# er"enyawaan yang utu# katakanla# antara Ba!k dan Buruk, keduanya

t!dak daat ter!"a#kan ke$ual! ole# %aktu dan t!banya ma"aKeuna#annya...

&aatka# manu"!a men$aa! kebenaran #ak!k! #anya dengan bermodalkankekuatan ber'og!kanya(, atau dengan kata la!n menemukan d!rnya "end!r!

yang "ebenarnya dengan kemamuannya yang )ela" "angat terbata"(

mungk!n #anya *u#an yang ta#u...

+ementara d!!#ak yang la!n k!ta #aru" ber#adaan dengan "ebua#

real!ta" kebenaran yang d!"ebut "ebaga! "umber dar! "egala "e"uatuyang ber"!at abad!. +ebua# keadaan #!du yang berada )au# d!luar

"ekat-"ekat log!ka yang yang bertaal bata" %aktu dan Ma"a una#...

+aat "e"eorang terdorong untuk memutu"kan "e"uatu dalam #!dunya,log!ka mengamb!l eranan yang beg!tu kuat d!dalam d!r!nya, berung"!

"ebaga! "ebua# !n"trumen el!ndung, agar "et!a keutu"an t!dak

meru"ak tatanan ke#!duan yang tela# terbentuk...

/a.."egala "e"uatunya "ebenarnya "edang ber)alan d!dalam "ebua#

keteraturan, namun )!ka "uatu "aat keteraturan ter"ebut beruba#

men)ad! "ebua# ket!dakteraturan, #anya ada "atu #al yang daat k!ta a"t!kan keberadaannya, ba#wa ternyata log!ka manu"!a adala# "ebua#

!n"trumen #!du yang terbentuk dar! "ebua# !l!#an #!du ata"

ke#!duan yang "e"unggu#nya, d!"ana ada "ebua# karya dengankreat!0!ta" terbata", untuk membuat bentuk ke#!duan men)ad! "elalu

beruba# ba!k bentuk dan warnanya, tela# d!ber!-bag!kan keada "eluru#

umat manu"!a "e$ara ad!l dan merata...

Kalauun dengan kekuatan log!ka yang al!ng $angg!# "ekal!un, manu"!a

#endak beru"a#a mema#am! "ebua# real!ta" yang leb!# be"ar dar! yang"anggu d!!k!rkannya, "uatu "aat kelak akan terbukt! ba#wa yang

d!temukan )u"tru adala# "ebua# keadaan ko"ong dan tana bentuk yang

)u"tru "angat berbeda #a"!l ak#!rnya dengan ema#aman-ema#aman yang ber"!at log!"...

&!"ana #anya ada "uka$!ta, kemura#an #at!, kerenda#an #at!,

kelema#lembutan, ke"abaran, meng#arakan "egala "e"uatu, menutu!"egala "e"uatu, er$aya "egala "e"uatu, "ebua# krea"! #!du yang

mu"ta#!l b!"a d!$!takan ole# manu"!a manaun, walau t!dak menutu


2/8


3/8


4/8

akhir tern$ata sam#ai memiliki #ena%siran $ang berbeda satu sama lain(sehingga

salah seorang dari #enonton $ang memiliki gagasan unik $ang lain $aitu ia

#enasaran ingin tahu a#a sebenarn$a hakikat .kebenaran $ang sebenarn$a/ se#utar

makna isi &eritera sandi)ara itu+lalu ia menelusu# ke belakang ke balik #anggung

sandi)ara untuk mengetahui sia#a sebenarn$a sang #embuat &eritera $ang unik

itu(dan setelah ia menemukann$a ia berdialog dengann$a ber'am 'am laman$ahan$a untuk menggali a#a sebenarn$a rahasia makna $ang sesungguhn$a dari isi

&eritera sandi)aran$a itu+

Setelah sekian lama ia bisa menangka# makna-ta%siran $ang ia &ari &ari maka ia

kembali ke#ada #ara #enoton lain untuk men&oba men&ari tahu mana diantara

ta%siran #ara #enonton $ang te#at-sesuai atau minimal mendekati makna $ang

sesuai dengan ta%siran sang #embuat &eriteran$a dan mana $ang malah mungkin

berla)anan+dan sekaligus ia 'uga memberitahukan ke#ada #ara #enonton lain

.hakikat/ $ang sebenarn$a dari isi &eritera sandi)aran$a itu sebagaimana $ang ia

bisa gali langsung dari sang #embuat &eriteran$a itu+

Sia#akah sang #enonton $ang menelusu# ke belakang ke balik #anggung sandi)ara

itu 0 dalam kehidu#an n$ata angga#lah ia adalah seorang .nabi/ $ang selalu

men&ari &ari rahasia kebenaran hakiki dibalik beragam bentuk .kebenaran/ 1tanda

kuti# belum tentu benar/ $ang ia temukan( $ang din$atakan oleh berbagai isi

ke#ala manusia $ang berbeda beda dari 3aman ke 3aman(khususn$a $ang ia

temukan dalam berbagai ma3hab #emikiran besar+dan tahukah anda sia#a diantara

#ara #enonton $ang merasa sudah &uku# #uas dengan ta%siran n$a masing masing

tan#a merasa tertarik untuk harus mengenal rahasia .hakikat/ $ang sebenarn$a

dari isi &eritera sandi)ara itu 0 angga#lah mereka adalah #ara #emikir-%iloso%

1tertentu $ang merasa sudah &uku# #uas bila melihat .kebenaran/ 1tanda kuti#-

belum tentu benar bermuara #ada #andangan ke#ala #er ke#ala manusia()alau#un satu sama lain saling berbeda dan bahkan mungkin bahkan saling

berla)anan+

an memang ilmu berlogika melahirkan beragam bentuk .kebenaran rasional/

1*ersi berbagai ke#ala manusia $ang utaman$a sebagai &ontoh $ang lahir di dunia

%ilsa%at itu bila dium#amakan adalah ibarat ta%siran #ara #enonton $ang berbeda

beda dalam mena%sirkan isi &eritera sandi)ara itu+1)alau bila dibandingkan

dengan rasionalitas keban$akan manusia lain maka #ara %ilsu% ibarat #ara

#enonton dengan ta%siran $ang .beda/ $ang mungkin bisa diangga# .lebih &erdas/

karena memiliki tingkat intelektualitas $ang melebihi #enonton lain+1)alau

.&erdas/ belum tentu berarti .selalu benar/+

akta n$a dunia %ilsa%at telah melahirkan beragam ma3hab #emikiran-isme $ang

berlainan satu sama lain(sebagai hasil mereka( #ara #emikirn$a mengek#loitasi

logika akal-#emikiran mereka+dunia %ilsa%at telah melahirkan #ara #emikir besar

$ang telah men&oba mena%sirkan beragam %enomena realitas kehidu#an dengan

berbagai &ara #andang-metodologi serta *isi $ang berlainan satu sama lain+dan

#erbedaan #erbedaan #andangan-#emikiran sam#ai ke#ada metodologi diantara


5/8

mereka adalah suatu hal $ang )a'ar dan manusia)i tentun$a(mengingat mereka

teta#lah manusia $ang tidak maha tahu keseluruhan tentun$a+

Han$a kemudian $ang men'adi #ertan$aan $ang sangat krusial adalah : mana

diantara mereka $ang .ta%siran n$a/ bersesuaian dengan .#andangan $ang bersi%at

hakiki/ dan se&ara konse#tual dengan .kebenaran $ang bersi%at hakiki/ 0 1bila si%at.hakiki/ itu telah di%ahami sebagai sebuah entitas kese'atian $ang tidak bisa diubah

oleh manusia karena meru#akan suatu $ang telah dihakikatkan untuk tidak

berubah oleh Tuhan(dan bila kemudian .kebenaran hakiki/ itu telah di%ahami

sebagai sebuah konse# tentang bentuk .kebenaran tertinggi/ $ang han$a bisa

berasal dari Tuhan+

Para %ilsu% memang orang orang &erdas $ang #andai melihat dan mena%sirkan

beragam %enomena $ang berasal dari beragam realitas kehidu#an dari berbagai sisi

dan sudut #andang(sebuah kemam#uan $ang selalu melebihi orang orang a)am

#ada 3amann$a masing masing+ teta#i ibarat sebuah &eritera sandi)ara $ang unik

dengan #ara #enonton setian$a( se &erdas a#a#un %ikiran #ara #enonton teta#iketika berhada#an dengan eksistensi sang #embuat &eritera $ang brilliant $ang

memiliki *isi $ang demikian unik( #ada akhirn$a mereka semua toh se#erti

ter'ebak ke#ada sebuah situasi $ang tidak bisa se&ara seutuhn$a bisa mereka

#e&ahkan atau ta%sirkan sendiri+artin$a sang #embuat &eritera katakanlah 1dalam

bebera#a hal mungkin nam#ak selalu .lebih &erdas/ melebihi #ara #enontonn$a+

emikian #ula se#andai #andain$a manusia ber%ikir se'ak 3aman dahulu kala

bahkan hingga hari ini mereka sebenarn$a selalu berhada#an dengan sebuah teka

teki ilmu Ilahiah $ang nam#ak selalu tidak mudah ditebak oleh %ikiran

manusia+manusia $ang bahkan $ang berada dibelakang kitab su&i sekali#un

nam#ak selalu se#erti nabi 5usa dihada#an nabi Khaidir($ang u'ungn$a selaluhan$a bisa bertan$a dan bertan$a,,,+

imensi ilmu berbasis logika menghasilkan beragam .kebenaran/ $ang beraneka

ragam dan ber)arna )arni $ang terkadang di u'ung nam#ak akhirn$a se#erti

selalu berla)anan satu sama lain(a#a sebab 10,,+ sebab tia# orang disadari atau

tidak selalu memiliki ke&enderungan berlogika mengikuti sudut #andangn$a

masing masing $ang diantaran$a di#engaruhi oleh berbagai #engalaman hidu#n$a

masing-masing $ang tentu sa'a berbeda satu sama lain( sehingga sebagai &ontoh

dalam dunia %ilsa%at misal( lahirlah beragam metodologi ber%ikir-ma3hab #emikiran

dan sebagai u'ungn$a diantaran$a lahirn$a .isme/atau .ideologi/ sebagaimana $ang

kita temukan dalam se'arah #er'alanan #ara %ailoso% dan #engaruh #andangan-

#emikiran mereka $ang mendunia(dan situasi seru#a #un bisa kita temukan dalam

dunia sains ketika #ara saintis berlogika mengikuti sudut #andangn$a masing

masing mengikuti tia# a#a $ang mereka temukan atau $ang mereka duga didunia

em#irik dan melahirkan beragam teori-#emikiran $ang berbeda beda satu sama

lain dan bahkan 'uga sering nam#ak berla)anan satu sama lain+


6/8

Sehingga #ertan$aann$a kini : a#akah logika-ta%siran mereka bersesuaian dengan

kebenaran hakiki $ang ada #ada Tuhan 0 atau kalau kembali ke#ada analogi

tentang sang #embuat &eritera sandi)ara dengan #ara #enontonn$a : a#akah

ta%siran #ara #enonton $ang berbeda beda itu ada $ang bersesuaian dengan makna-

ta%siran atas &eritera sandi)ara $ang sebenarn$a 1.hakiki/ *ersi sang #embuat

&eriteran$a 0

6ah( ilmu hakikat ibarat ilmu $ang mengantarkan sang #enonton $ang ingin

beran'ak dari beragam ta%siran #enonton lain $ang berbeda beda ke#ada ta%siran

tunggal $ang sebenarn$a 1.hakiki/ *ersi sang #embuat &eriteran$a itu+'adi ilmu

hakikat mengantarkan manusia dari .kebenaran/ 1tanda kuti#-belum tentu benar

$ang ban$ak *ersi berbagai sudut #andang manusia $ang berbeda beda $ang

berasal dari isi ke#ala $ang berbeda beda ke#ada sebuah kebenaran hakiki $ang

tunggal *ersi Tuhan+

6ah ilmu hikmat ibarat *isi sang #embuat &eritera itu $ang men'adi landasan dasar

dari 'alan &eritera sandi)ara $ang dibuatn$a itu+sebab hikmat adalah ilmu $angberbi&ara dan mendalami rahasia makna atau maksud tu'uan Ilahiah dibalik segala

suatu $ang ada dan ter'adi+

Jadi urutan strukturaln$a : bera)al dari logika #enonton $ang berbeda beda(itulah

karakter ilmu logika $ang memang mudah ter#e&ah ke#ada beragam #andangan

$ang berbeda beda(lalu ilmu hakikat mengantar #enonton atau manusia dalam

ken$ataann$a ke#ada sang #embuat &eritera atau .Tuhan/ dalam artian $ang

sebenarn$a(nah ilmu hikmat mulai menggali hal $ang #ersonal dari sang #embuat

sandi)ara atau .Tuhan/ dalam artian $ang sebenarn$a itu

Jadi ilmu hakikat memiliki .tugas/ memuarakan manusia dari #engenalan $angban$ak menu'u sebuah #engenalan adan$a $ang tunggal(dari #emahaman $ang

beragam menu'u #emahaman terhada# $ang satu $ang adalah tentu han$a bisa

diduduki oleh Tuhan(mustahil oleh manusia+dan ilmu hikmat mulai menggali

rahasia $ang bersi%at #ersonal dari $ang tunggal atau $ang satu itu+

Itulah sebab hikmat identik dengan #engenalan terhada# *isi atau #engertian

#engertian $ang bersi%at mendalam dari Tuhan( hikmat membuat manusia

mengenal Tuhan se&ara #ersonal(atau membuat manusia mengenal Tuhan .dari hati

ke hati/( karena bila logika lebih ban$ak mengek#loitasi )ila$ah otak dengan &ara

ber%ikir $ang sistematik-mekanistik(maka hikmat itu ban$ak mengek#loitasi

)ila$ah hati karena lebih mengutamakan &ara ber%ikir hati $ang lebih %leksibel$ang disebut .#engertian/(dan itu bisa anda gali misal dalam ma3mur - amsal $ang

ban$ak menggunakan istilah .#engertian/ karena kedua kitab itu ban$ak berbi&ara

tentang .hikmat/(dan termasuk #enegasan akhir $ang lebih bersi%at konse#tual

terda#at dalam kitab su&i 7l 8ur/an $ang menegaskan bah)a tiadalah segala suatu

n$a di&i#takan sia sia melainkan berdasar hikmat 1bertu'uan Ilahiah+


7/8

an sebuah #enegasan tentang rahasia #rinsi# dasar ilmu hakikat terda#at dalam

kitab su&i 7l8ur/an $ang bermakna .semua berasal dari 7llah dan akan kembali

ke#ada 7llah/ dan #enegasan tentang #rinsi# .hakikat/ ini memang harus

disandingkan dengan a$at berikut $ang berbi&ara tentang hikmat itu tadi+ sehingga

bila kedua keterangan tentang hakikat dan hikmat itu digabung maka makna n$a

akan saling bersambungan men'adi : .semua berasal dari desain kehendak Ilahi$ang berdasar *isi6$a dan makna $ang sebenarn$a-terakhir kembali 1ada #ada

Tuhan/(dimana ditengah tengahn$a itulah logika manusia berdiri+analogin$a :

'alinan &eritera sandi)ara itu lahir-berasal dari *isi sang #embuat &eritera n$a dan

ditengah tengah adalah beragam ta%siran #ara #enonton $ang belum tentu

benar(lalu untuk mengembalikan ta%siran #ara #enonton #ada ta%siran $ang benar

$a muara n$a adalah kembali ke#ada ta%siran sang #embuat &eritera itu+

Jadi singkatn$a dengan mengenal hierarki tatanan ilmu maka kita akan mengenal

bah)a #engenalan terhada# logika u'ungn$a akan mengantarkan manusia ke#ada

mengenal hakikat dan #engenalan terhada# hakikat u'ungn$a mengantarkan

manusia ke#ada #engenalan akan rahasia hikmat+

Sehingga karena u'ung dari tia# ilmu adalah rumusan konse# .kebenaran/ sehingga

ada kebenaran berdasar logika-kebenaran berdasar hakikat dan kebenaran

berdasar hikmat(nah dengan #en'elasan diatas mudah mudahan kini anda bisa

men$usun se&ara terstruktur tia# bentuk kebenaran sehingga anda bisa mengenal

mana bentuk kebenaran $ang memiliki dera'at $ang lebih tinggi dan mana bentuk

kebenaran $ang dera'atn$a harus ditem#atkan diba)ahn$a+

5ungkin anda #enasaran menga#a dalam konse# agama kebenaran berdasar

hikmat bisa memiliki kedudukan $ang lebih tinggi dari #ada kebenaran berdasar

logika 10 karena hikmat bisa berbi&ara tentang kebenaran *ersi sudut #andangatau .*isi/-.#engertian/ Ilahiah(atau dalam analogi tentang &eritera sandi)ara

diatas hikmat adalah kebenaran 1se#utar makna isi &eritera sandi)ara itu *ersi

sang #embuat &eriteran$a++

Itulah rahasia bentuk ilmu dan kebenaran $ang bila digali dari kitab su&i

sebenarn$a bersi%at hierarkis tidak a&ak dan datar sebagaimana $ang kita temukan

dalam dunia %ilsa%at+

an terakhir( menarik untuk mendalami sabda nabi Soelaiman $ang tertera dalam

amsal :

.Tuhan telah men&i#takan aku 1hikmat sebagai #ermulaan #eker'aan6$a(sebagai

#erbuatan6$a $ang #ertama-tama dahulu kala/

Itu mengindikasikan bah)a sebelum alam semesta beserta segala &eritera

kehidu#an diatasn$a di&i#takan sebenarn$a Tuhan telah mem#ersia#kan .*isi/6$a

terlebih dahulu $ang sekarang manusia kenali sebagai .hikmat/+sehingga bila kita

ingin mengenal rahasia makna-maksud tu'uan atau #engertian $ang bersi%at


8/8

logika dan kebenaran hakiki.doc

Documents