laporan_tutorial_2_skenario_a_

37
Skenario A“Tuberculosis 2010 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus Tuberculosis Skenario A Blok XI” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr. Ni Made Elva Maya, selaku tutor kelompok 2 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan TUTORIAL 2 Blok 11 1

Upload: thipo-ardini

Post on 27-Jun-2015

745 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus

Tuberculosis Skenario A Blok XI” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat dan salam

selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan

saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. dr. Ni Made Elva Maya, selaku tutor kelompok 2

4. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada

semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita

dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, Maret 2010

Penulis

TUTORIAL 2 Blok 11 1

Page 2: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

DAFTAR ISI

Halaman depan ………………………………………………………………… 0

Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1

Daftar Isi ………………………………………………………………………… 2

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 3

BAB II : Pembahasan

2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 4

2.2 Skenario ……………………………………………………… 4

2.3 Seven Jump Steps ……………………………………………

I. Klarifikasi Istilah-Istilah ………………………………. 5

II. Identifikasi Masalah …………………………………… 6

III. Analisis Permasalahan dan Jawaban …………………. 8

IV. Hipotesis ……………………………………………….. 26

V. Kerangka konsep ............................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 28

TUTORIAL 2 Blok 11 2

Page 3: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Sistem Respirasi (Kedokteran Dasar II) adalah blok sebelas pada semester 4

dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial

kasus Tuberculosis skenario A yang memaparkan kasus mengenai Tuan Khoiriansyah,

lajang 30 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan utama batuk-batuk disertai

darah, sejak lebih kurang 6 jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan. Dia juga

menyatakan bahwa ia mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan berwarna

kehijauan, merasa sedikit demam dan berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu

makan, dan nafas terasa pendek sejak 3 bulan yang lalu. Sekarang berat badannya

menurun secara drastis. Sejak seminggu yang lalu khoiriansyah merasakan kondisi

kesehatannya semakin buruk. Tuan khoiriansyah adalah seorang pekerja sales promotion

yang sering mengadakan perjalanan ke kota lainnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

TUTORIAL 2 Blok 11 3

Page 4: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutorial 2 Blok 11 Skenario A

“Tuberculosis”

Tutor : dr. Ni Made Elva Maya

Moderator : Dwi Akbarini

Sekretaris Meja : Fery Mayasari

Sekretaris Papan : Thipo Ardini

2.2 Skenario Kasus

Tuan Khoiriansyah, lajang 30 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan utama

batuk-batuk disertai darah, sejak lebih kurang 6 jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan.

Dia juga menyatakan bahwa ia mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan

berwarna kehijauan, merasa sedikit demam dan berkeringat pada malam hari, kehilangan

nafsu makan, dan nafas terasa pendek sejak 3 bulan yang lalu. Sekarang berat badannya

menurun secara drastis. Sejak seminggu yang lalu khoiriansyah merasakan kondisi

kesehatannya semakin buruk. Tuan khoiriansyah adalah seorang pekerja sales promotion

yang sering mengadakan perjalanan ke kota lainnya.

Pemeriksaan fisik :

Keadaan Umum

Tampak sakit sedang

Pucat

BB 50 Kg

TB 170 cm

Tanda-tanda vital

Kesadaran : Compos mentis

Temperatur : 37,8˚C

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

TUTORIAL 2 Blok 11 4

Page 5: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Frekuensi nadi: 88x/menit, isi dan tegangan cukup

HR : 88X/menit

RR : 24X/menit

Pemeriksaan spesifik:

Pembesaran kelenjar limfe (+)

Stomatitis (+)

Thorax

Suara vesikuler meningkat pada apex paru kanan disertai dengan ronchi basah.

Laboratorium

Hb: 10g%, WBC: 7000/mm³, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/75/15/5, HIV (+), CD4

140/mm³

• Radiologi

Foto thorax: kesan: infiltrate pada area paru bagian atas kanan, tidak ada penarikan

trachea.

2.3 Seven Jump Steps

I. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Batuk darah : Haemopthysis : sputum/dahak yang bercampur darah akibat adanya infeksi

yang berasal dari bronchus atau paru

2. Batuk Dahak kental berwarna hijau : sputum produktif : cairan yang berasal dari mukosa

saluran napas yang bercampur dengan nanah, sebagai indikasi adanya infeksi bakteri.

3. Nafas pendek : dyspneu : pernapasan yang sukar dan sesak

4. Stomatitis : Radang generalisata mukosa mulut

5. Suara Vesikuler : suara normal paru, bernada rendah dan terdengar sepanjang fase inspirasi dan

pada fase ekspirasi terdengar lebih lemah, lebih pendek, dan lebih rendah.

6. Ronchi Basah : Suara abnormal paru, terdengar seperti terputus-putus

7. Pembesaran kelenjar limfe : peradangan kelenjar getah bening yang ditandai pembesaran

kelenjar leher

8. BTA : Basil tahan asam, bakteri yang tahan terhadap pelunturan warna (dekolarisasi) asam

atau alkohol.

TUTORIAL 2 Blok 11 5

Page 6: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

9. Infiltrate : difusi / penimbunan substansi secara normal tidak terdapat pada sel/jaringan dalam

jumlah diatas normal.

II. dentifikasi masalah

1. Tuan Khoiriansyah, 30 tahun, dirawat dengan keluhan utama batuk disertai darah, sejak kurang 6

jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan. Pasien bekerja sebagai sales promotion yang sering

mengadakan perjalanan ke kota lainnya

2. 3 bulan lalu, pasien mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan berwarna kehijauan,

sedikit demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, dan nafas terasa pendek.

Seminggu yang lalu kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dan sekarang berat badannya

menurun.

3. Keadaan umum

Tampak sakit sedang, pucat.

4. Tanda-tanda vital

Temperatur 37,8 C

5. pemeriksaan spesifik

Pembesaran kelenjar limfe (+)

Stomatitis (+)

6. Thorax

Suara vesikuler meningkat pada apex paru kanan disertai dengan ronchi basah.

7. Laboratorium

Hb: 10g%, WBC: 7000/mm³, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/75/15/5, HIV (+), CD4 140/mm³

8. Radiologi

Foto thorax: kesan: infiltrate pada area paru bagian atas kanan, tidak ada penarikan trachea.

TUTORIAL 2 Blok 11 6

Page 7: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

III. Analisis Masalah

1. Tuan Khohiriansyah, 30 tahun, dirawat dengan keluhan utama batuk disertai darah, sejak

kurang 6 jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan. Pasien bekerja sebagai sales promotion

yang sering mengadakan perjalanan ke kota lainnya.

A. Apa penyebab Hemopthysis?

Jawab :

B. Bagaimana kriteria hemopthysis yang berasal dari Tractus Respiratory?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 7

Page 8: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

C. Apa saja dampak dari haemopthysis sejak 6 jam lalu?

Jawab:

Dampak terjadinya hemopthysis sejak 6 jam lalu adalah anemia. Namun, bila pasien

dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, keadaan pasien dapat bertaambah buruk,

mungkin juga jumlah darah yang dapat dikeluarkan lebih banyak sehingga pasien bisa

terkena batuk darah yang bersifat massive. Pasien bisa syok.

D. Bagaimana anatomi (Histology) dan fisiologi dari tractus respiratory?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 8

Page 9: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

TUTORIAL 2 Blok 11 9

• Consists of an upper respiratory tract (nose to larynx) and a lower respiratory tract (trachea onwards) .

• Conducting portion transports air.

- includes the nose, nasal cavity,

Page 10: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Fisiologi:

1. Mensuplai masuk oksigen ke dalam tubuh da mengeluarkan karbondioksida.

2. Menyaring udara yang masuk

3. Memproduksi suara

4. Reseptor pembau

5. Membantu mengeluarkan sedikit panas tubuh dalam bentuk uap air.

6. Mengatur regulasi PH darah

TUTORIAL 2 Blok 11 10

Page 11: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Histologi:

TUTORIAL 2 Blok 11 11

Page 12: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

1. Merupakan pseudo stratified columner epithelium

2. Memiliki Cilia sebagai barier mekanis dengan gerakan ke arah pharynx

3. Memiliki sel goblet sebagai tempat menghasilkan mucus

2. 3 bulan lalu, pasien mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan berwarna kehijauan,

sedikit demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, dan nafas terasa pendek.

Seminggu yang lalu kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dan sekarang berat badannya

menurun.

A. Apa saja kemungkinan penyakit dengan gejala klinis seperti tersebut?

Jawab:

o Tuberculosis

o Abses Paru

o Bronchiectasi

o Pneumonia

o Kanker Paru

B. Bagaimana mekanisme dari semua gejala yang ada?

Jawab:

o Infeksi mikroorganismeaktivasi respon imun seluleraktivasi makrofagproduksi

IL1,IL6, TNF-a,AFNaktivasi jalur PGE2 melalui asam arakidonatpeningkatan set

point di hipotalamus fever

o Sumber penyebab dispnea termasuk:

Reseptor-reseptor mekanik pada otot-otot pernapasan, paru, dan dinding dada

Kemoreseptor untuk tegangan O2 dan CO2

Peningkatan kerja pernapasan

Ketidakseimbangan antara kerja pernapasan dengan kapasitas ventilasi

TUTORIAL 2 Blok 11 12

Page 13: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Pada kasus ini:

Adanya hipersekresi mukus sehingga mengganggu proses difusi oksigen

o Kurang nafsu makan dan berat badan turun

Etiology

infeksi, hipotiroidisme, malabsorpsi, demam, penyakit jantung, ulcer duodenal, hepatitis,

gagal jantung, kanker, penuaan, defisiensi besi, tbc, alkoholisme

Stress, sedih, anxietas, anorexia nervosa

Pasien dalam keadaan demamhormon leptin lepasanorexia atau karena demam

metabolisme basal meningkatpemecahan cadangan makananBB turun

o Berkeringat pada malam hari

Pada malam hari aktivitas tidak ada sedangkan pasien demam suhu tubuh

meningkat set point ( secara fisiologi memang dalam keadaan panas) sedangkan

tubuh suhunya lebih rendah dari set point memaksa tubuh untuk menyamakan panas

dengan set pointsedangkan akan ada penganturan homeostasis tubuhkeringat keluar

untuk melembabkan kulit agar suhu tidak terlalu panas.

C. Bagaimana hubungan dari semua gejala dengan keluhan utama pasien?

Jawab:

o Keluhaan utama pasien merupakan dampak lanjut dari semua gejala yang ada.

Menunjukkan suatu keadaan yang lebih buruk dikarenakan adanya kerusakan yang lebih

lanjut lagi.

D. Apa makna onset batuk selama 3 bulan?

Jawab:

o Batuk selama 3 bulan adalah bersifat Chronic, dimana diketahui bahwa batuk kurang 2

minggu masih bersifat akut, sedangkan lebih dari 3 minggu sudah di kategorikan bersifat

chronic

TUTORIAL 2 Blok 11 13

Page 14: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

3. Keadaan umum

Tampak sakit sedang, pucat.

A. Bagaimana interpretasi dari keadaan umum pasien?

Jawab:

o Pasien tampak sakit sedang, wajah tampak pucat, lesu dan berdasarkan perhitungan BMI

tampak kurus.

4. Tanda-tanda vital

Temperatur 37,8 C

A. Bagaimana interpretasi dari tanda vital pasien?

Jawab:

o Pasien dalam keadaan sub febril, terjadi peningkatan suhu tubuh dari keadaan normal.

5. pemeriksaan spesifik

Pembesaran kelenjar limfe (+)

Stomatitis (+)

A. Bagaimana interpretasi dari keadaan spesifik pasien?

Jawab:

o Terdapat pembesaran kelenjar limfe di daerah leher dan adanya jamur di daerah mulut

(candida albican), biasanya pembesaran kelenjar limfe menunjukkan adanya infeksi

atau proses peradangan di dalam tubuh. Jika dilihat juga, pasien mengalami stomatitis

yang harus dperhatikan adalah kemungkinan adanya infeksi HIV.

TUTORIAL 2 Blok 11 14

Page 15: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

6. Thorax

Suara vesikuler meningkat pada apex paru kanan disertai dengan ronchi basah.

A. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan thorax?

Jawab:

o Adanya suara vesikuler yang meningkat menunjukkan adanya kelainan yang terjadi pada

organ napas dalam paru. Karena suara vesikuler seharusnya terdengar lemah, rendah

ketika di auscultasi menggunakan stetoskop. Sedangkan ronchi basah seharusnya tidak

ada, biasanya terjadi dikarenakan adanya akumulasi cairan seperti mukus, sputum.

7. Laboratorium

Hb: 10g%, WBC: 7000/mm³, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/75/15/5, HIV (+), CD4

140/mm³

A. Bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium pasien?

Jawab:

o Kadar hemoglobin pasien menurun, menunjukkan adanya anemia.

o Laju endap darah pasien meningkat menunjukkan adanya infeksi chronic.

o Diff count pasien menunjukkan adanya shift to the right, adanya infeksi chronic

o HIV dengan CD4 rendah menunjukkan pasien telah terinfeksi virus HIV yang

mengacaukan sistem kekebalan tubuh utama.

B. Apa saja kriteria sputum yang baik?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 15

Page 16: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Sputum yang baik itu berwarna hijau, kental, dan banyak. Biasanya pada kasus TB Paru

diminta S-P-S (Sewaktu, pagi, sewaktu). Sewaktu pasien datang periksa, sewaktu pasien

bangun tidur pagi hari, sewaktu pasien mengembalikan dahak.

8. Radiologi

Foto thorax: kesan: infiltrate pada area paru bagian atas kanan, tidak ada penarikan trachea.

A. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan radiologi pasien?

Jawab:

Terdapat infiltrate berupa gambaran bercak putih di bagian atas kanan paru.

9. Apa saja diagnosis banding pada kasus ini?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 16

Page 17: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

10. Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini?

Jawab:

a. Anamnesis

Ö Riwayat penyakit terdahulu

- Pernahkan pasien berkontak dengan pasien TB ?

- Apakah pasien mengalami imunosupresi [kortikosteroid/HIV] ,

riwayat sering melakukan hubungan seksual, transfusi darah?

- Apakah pasien pernah menjalani pemeriksaan rontgen toraks dengan hasil abnormal ?

- Adakah riwayat vaksinasi BCG atau tes Mantoux ?

- Adakah riwayat diagnosis TB ?

Riwayat komsumsi obat – obatan

Pernahkah pasien mengalami terapi TB ? Jika iya, obat apa yang digunakan, berapa lama

terapinya, bagaimana kepatuhan pasien mengikuti terapi, dan apakah dilakukan pengawasan

terapi ?

Riwayat keluarga dan social

- Adakah riwayat TB di keluarga atau lingkungan sosial ?

- Tanyakan konsumsi alkohol, penggunaan obat intravena, dan riwayat bepergian ke luar

negeri ?

b. Pemeriksaan fisik

Inpeksi

Tubuh biasanya kurus, tampak lemah, pucat, sesak.

Palpasi

Adanya pembesaran limfe disekitar leher ataupun axilla.

Auskultasi

Ronchi basah dan suara vesikuler meningkat

Perkusi

Menentukan letak organ.

c. pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan sputum BTA

Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis TB paru, namun pemeriksaan ini tidak

sensitif karena hanya 30-70% pasien TB yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini.

TUTORIAL 2 Blok 11 17

Page 18: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase)

Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperoksidase

staining untuk menentukan adanya IgG spesifik terhadap basil TB.

• Tes Mantoux/Tuberkulin

• Teknik Polymerase Chain Reaction

Deteksi DNA kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam berbagai tahap sehingga dapat

mendeteksi meskipun hanya ada 1 mikroorganisme dalam spesimen. Juga dapat mendeteksi

adanya resistensi.

Rontgen

Biasanya terdapat infiltrat dan cavitas.

• Pada orang dewasa, segmen apeks dan posterior lobus atas atau segmen superior

lobus bawah sering tampak lesi yang terlihat homogen dengan densitas yang lebih

pekat

• Dapat juga terlihat adanya pembentukan kavitas dan gambaran penyakit yang

menyebar yang biasanya bilateral

• Pada awal penyakit, lesi masih berupa sarang-sarng pneumonia sehingga terlihat

bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak tegas. Jika lesi diliputi jaringan ikat

maka pada bayangan terlihat bulatan dengan batas tegas (tuberkuloma).

Pada kavitas, beberapa cincin yang mula-mula berdinding tipis kemudian

menebal

Bila terjadi fibrosis, bayangan bergaris-garis, bercak padat

Pada atelektasis, penciutan lobus paru ( sebagian atau satu paru ) dan fibrosis

yang luas. Penebalan pleura, massa cairan di bagian bawah paru, bayangan hitam

di pinggir paru / pleura

11. Bagaimana diagnosis kerjanya?

Jawab:

TB Paru et causa HIV

12. Bagaimana epidemiologi TB karena HIV?

Jawab :

TUTORIAL 2 Blok 11 18

Page 19: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Dari data diatas menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi HIV akan sangat

mudah terkena TB Paru.

13. Bagaimana etiologinya?

Jawab:

Untuk kasus TB Paru itu disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang

bertranmisi masuk ke tubuh melalui droplet basil yang terinhalasi oleh manusia

sehat. Tuberculosis ini dapat hidup pada suhu lembab dan bertahan beberapa lama

pada suhu ruangan, dia juga bakteri yang bersifat tahan asam, dia tahan terhadap

pengecatan asam dan alkohol.

Sedangkan untuk kasus HIV paling sering disebabkan oleh:

1. Bergonta-ganti pasangan sex

2. Pengguna obat-obatan terlarang terutama para pemakai jarum suntik yang

saling bergantian.

3. Transfusi darah

4. Homo sex

14. Bagaimana Patofisiologi dari seluruh gejala yang ada?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 19

Page 20: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

TUTORIAL 2 Blok 11 20

M.Tuberculosis

Inhalasi droplet

Bakteri bisa di fagosite

Melewati TR

Bakteri sampai di alveoli

Rx immunologi

Bakteri dormant

Opsonisasi terhadap bakteri

Tidak bisa di fagosite

Aktivasi macrophage

Good Imun

Bakteri komensal di mulut menjadi

pathogen

Inflamasi

Infeksi HIV

Bad Immunity

CD4

Disturbance T helper

Developing Bakteri

Stomatitis

Hipersekresi mukus oleh sel goblet

Pemadatan Aktivasi makrofaq

Page 21: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

15. Bagaimana penatalaksanaannya?

Jawab:

. Medikamentosa

umumnya pengobatan tuberculosis pada HIV sama dengan pengobatan

tuberculosis non HIV. Masalah yang timbul pada pengobatan tuberculosis pada HIV

adalah mulai meningkatnya resistensi pada OAT.

Fase intensif diberikan selama 2 bulan dan fase lanjut pada tuberculosis paru

dengan HIV/AIDS sampai bulan ke-9 atau sekurang-kurangnya 6 bulan.

Pasien Tb dengan HIV, diutamakan pengobatan TB terlebih dahulu karena

interaksi antara obat TB dan HIV bisa saling mengganggu, namun terapi

TUTORIAL 2 Blok 11 21

Reflek batuk Tekanan paru Ronchi basah Menghalangi proses difusi O₂

pernapasan

Hemopthysis

Ruptur kapiler

Udara akan terhantar

baik

Suara vesikuler

meningkat

Produksi IL 1,IL6,TNFα

AKTIVASI JALUR PGE2

Peningkatan set point di anterior

hipotalamus

Demam

BB

Terjadi regangan

Pemecahan cadangan makanan

anorexia

Metabolisme basal

Aktivasi hormon leptin

Low intake, Fe, B6,B12

Folat intake

anemiaPucat

Aktivasi macrophaq

infiltrat

Necrosis kaseosasel epitheloid turbecle

dikelilingi limfosit

Granuloma destroyed di jaringan tsb

Page 22: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

antiretroviral dengan evaluasi yang intensif bisa diberikan bersamaan dengan pengobatan TB

jika TB diseminata/CD4<200/mm3.

Kategori Kriteria

penderita

Regimen pengobatan

Fase awal Fase lanjutan

I Kasus baru BTA (+)

Kasus baru BTA (-)

Ro” (+) sakit

berat

Kasus TBEP berat

2 RHZE

(RHZS)

2 RHZE

(RHZS)

2 RHZE

(RHZS)*

6 EH

4 RH

4 R3H3*

II Kasus BTA

positif

Kambuh

Gagal

Putus berobat

2 RHZES / 1

RHZE

2 RHZES / 1

RHZE*

5 RHE

5 R3H3E3*

III Kasus baru BTA (-)

TBEP ringan

2 RHZ (E)

2 RHZ (E)

2 RHZ* (E)

6 EH

4 RH

4 R3H3*

IV Kasus kronik Obat-obat sekunder

TUTORIAL 2 Blok 11 22

Page 23: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Fixed-dose combinations from the WHO Model List of Essential Medicines

(revised April 2002)

TUTORIAL 2 Blok 11 23

Page 24: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Obat profilaksis

– INH 300 mg/hari

– + 50 mg vit B6/ hari, atau INH 900 mg 2x/ minggu

– + 50 mg vit B6 / hari sedikitnya selama 1 tahun

In areas with initial resistance to INH is common, and HIV testing of TB patients is not

routinely practised

It’s now recommended that ethambutol be included as a fourth drug during the initial phase of

treatment for most patients with smear negative PTB and EPTB.

TUTORIAL 2 Blok 11 24

Page 25: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

EFEK SAMPING PENYEBAB PENATALAKSANAAN

Ringan

Anoreksia, mual, nyeri perut

Nyeri sendi

Rasa terbakar di kaki

Urine kemerahan

R

Z

H

R

OAT diteruskan

Obat diberikan malam hari

Aspirin

Vit. B6 100 mg/hr

Reassurance

Berat

Gatal, rash pada kulit

Tuli

Nistagmus dan vertigo

Ikterik

Muntah, penurunan kesadaran

Gangguan penglihatan

Shok, purfura, gagal ginjal akut

S

S

S

Seluruh OAT

terutama RHZ

Seluruh OAT

E

R

STOP OAT Penyebab

Stop OAT

(penanganan khusus)

Stop S, ganti E

Stop S, ganti E

Stop OAT

(penanganan khusus)

Stop OAT, test fungsi hati dan

protombin time

Stop E

Stop R

TUTORIAL 2 Blok 11 25

Page 26: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

16. Bagaimana komplikasinya?

Jawab:

– Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, poncet’s arthropathy

– Komlikasi lanjut: obstruksi jalan nafasSOFT (sindrom obstruksi Pasca tuberkulosis),

kerusakan parenkim beratSOPT/fibrosis paru, kor pulmonal, amilodosis, karsinoma

paru, sindrom gagal nafas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB

17. Bagaimana prognosisnya?

Jawab:

Prognosis pasien tuberculosis paru dengan HIV/AIDS selalu buruk karena faktor

defisiensi imunitasnya.

18. Bagaimana preventif dan promotifnya?

Jawab:

– Penderita Tuberkulosis

Minum obat secara teratur sampai sembuh

Menutup mulut waktu bersin atau batuk

Tidak meludah di sembarang tempat

Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang diisi sabun

atau karbol/lisol

– Untuk keluarga

Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur

Buka jendela lebar-lebar agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk

Kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari dan ultraviolet

– Pencegahan lain

TUTORIAL 2 Blok 11 26

Page 27: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Pemberian vaksi BCG pada anak

Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi

Pencegahan untuk HIV:

- Menghindari sex bebas

- Menghindari penggunaan jarum suntik yang sembarang.

- Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

- Screening darah sebelum melakukan transfusi darah.

19. Bagaimana level of competency nya?

Jawab:

– Untuk kasus TB non HIV seorang dokter umum harus mampu memberikan tata laksana

yang adekuat kepada pasien, jangan sampai bakteri resisten terhadap OAT, karena

pengobatan yang inadekuat.

– Namun, pada kasus-kasus TB dengan HIV, kompetensi seorang dokter umum hanya

sampai pada mendiagnosis, lalu pasien dirujuk ke bagian penyakit dalam paru.

Hipotesis:

“Tn Khoiriansyah, 30 tahun, seorang sales promotion, menderita TB Paru dikarenakan HIV (+)

nya.”

Kerangka Konsep

TUTORIAL 2 Blok 11 27Lk,30thn,sales

pormotion

Page 28: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

keluhan utama keluhan tambahan

DAFTAR PUSTAKA

Davey, Patrick. 2003. At a Glance MEDICINE. Jakarta : Erlangga

TUTORIAL 2 Blok 11 28

- Demam

- Keringat pada malam hari

- Dyspnea

- Kurang nafsu makan

- BB turun

- Batuk productive > 3 weeks

TB Paru

HIV (+)

Hemopthysis sejak 6 jam lalu (3 sendok makan)

Rontgen: infiltrate pada apex paru kanan atas

Treatment OAT dan Antiretrovirus?

Auscultasi: suara vesikuler

Ronchi basah

- P.Fisik : Pembesaran limfe pada leher

- stomatitis (+)

TBC, Pneumonia, abses paru, bronchiectasi, kanker paru ?

anemia

Lab: ESR

Diff count shift to the right

Hb

HIV (+) dan CD4

Page 29: Laporan_Tutorial_2_Skenario_A_

Skenario A“Tuberculosis 2010

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC

Ganong. 1993. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Guyton, Arthur C., John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Staf Pengajar FK UI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Binarupa

TUTORIAL 2 Blok 11 29