laporan puskesmas

Upload: hany-krisbianti

Post on 14-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

MAKALAH

TRANSCRIPT

8

LAPORAN PUSKESMAS TENTANG PENYAKIT MENULAR (ISPA)DI PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V NONREGULER1. LINDIANA RODIAH

P278201121082. NUR TRI BUDI S

P278201120243. HENY KRISBIANTI.

P278201120294. ROHMAWATI DWI A

P278201120185. HELMI FATMAJAYANTIP27820112035KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

LAPORAN PUSKESMAS TENTANG PENYAKIT MENULAR (ISPA)DI PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA

Untuk memenuhi tugas laporan praktik asuhan keperawatan keluargaPada Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V NONREGULER6. LINDIANA RODIAH

P278201121087. NUR TRI BUDI S

P278201120248. HENY KRISBIANTI.

P278201120299. ROHMAWATI DWI A

P2782011201810. HELMI FATMAJAYANTIP27820112035KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

2015

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PUSKESMAS INI TELAH DISETUJUI

Tanggal 26 Juni 2015

Oleh :

DAFTAR ISI

COVER DALAM .................................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Dasar pemikiran .....................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................................3

1.3 Tujuan Praktik ........................................................................................................3

1.4 Gambaran Pelaksanaan ...........................................................................................4

BAB II: GAMBARAN UMUM WILAYAH PUSKESMAS

2.1 Data Umum .............................................................................................................5

2.1.1 Profil Puskesmas ................................................................................................5

2.1.1.1 Definisi Puskesmas .....................................................................................5

2.1.1.2 Fungsi Puskesmas .......................................................................................5

2.1.1.3 Tujuan Puskesmas .......................................................................................7

2.1.1.4 Tugas Puskesmas ........................................................................................7

2.1.2 Geografi .............................................................................................................7

2.1.3 Demografi ..........................................................................................................8

2.2 Data Khusus ............................................................................................................10

2.2.1 Data Puskesmas .................................................................................................10

BAB III: UPAYA PELAYANAN KESEHATAN YANG DILAKSANAKAN

3.1 Data .........................................................................................................................13

3.2 Perencanaan ............................................................................................................13

3.3 Prioritas ...................................................................................................................13

3.4 Pelaksaan ................................................................................................................14

3.5 Evaluasi ...................................................................................................................14

BAB IV: KEGIATAN MAHASISWA

4.1 Hasil Kegiatan Kelompok Mahasiswa ....................................................................15

4.2 Perhitungan Perencanaan Target Berdasarkan Kegiatan ........................................15

BAB V: PENUTUP

10.1 Kesimpulan ...................................................................................................16

10.2 Saran .............................................................................................................16

DAFTAR LAMPIRANBAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar PemikiranPenyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kesakitan dan angka kematian karena ISPA khususnya pneumonia, terutama pada bayi dan balita.ISPA merupakan penyebab kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang tinggi. Menurut WHO, ISPA merupakan peringkat keempat dari 15 juta penyebab pada setiap tahunnya. Jumlah tiap tahun kejadian ISPA di Indonesia 150.000 kasus atau dapat dikatakan seorang meninggal tiap 5 menitnya. Berdasarkan DEPKES (2006) juga menemukan bahwa 20-30% kematian disebabkan oleh ISPA. Setiap anak diperkirakan mengalami 3 - 6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % - 60 % dari kunjungan di puskesmas adalah oleh penyakit ISPA (Anonim, 2009). Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) menyerang organ pernapasan di bagian atas, yaitu hidung, sinus, faring dan laring. ISPA mencakup: tonsilitis (amandel),sinusitis, rhinitis, laringitis, faringitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, umumnya Streptococcus, Pneumococcus, dan H.Influenza yang kebanyakan menyerang anak-anak dan balita. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dapat berlangsung sampai 14 hari. Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernafasan dengan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Pengetahuan dan pemahaman tentang infeksi ini menjadi penting di samping karena penyebarannya sangat luas yaitu melanda bayi, anak-anak dan dewasa, komplikasinya yang membahayakan serta menyebabkan hilangnya hari kerja ataupun hari sekolah, bahkan berakibat kematian (khususnya pneumonia). Penggunaan antibiotik bagi para penderita ISPA menjadi dampak positif, mengingat penyebab penyakit ISPA sendiri diakibatkan oleh mikroorganisme. Akan tetapi, penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi pasien terhadap bakteri tersebut.1.2 Tujuan Penulisan Laporan

1. Mengetahui gambaran umum wilayah puskesmas Pucang Sewu Surabaya2. Mengetahui tentang penyakit menular (ISPA) di puskesmas Pucang Sewu Surabaya3. Mengetahui upaya kesehatan yang dilaksanakan1.3 Tujuan Praktik

1. Meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit menular (ISPA)2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan3. Mengetahui proses pelaksanaan hingga evaluasi pelayanan kesehatan mengenai pencegahan penyakit menular.1.4 Gambaran Pelaksanaan

Program penanggulangan dan pencegahan ISPA dengan melakukan penyuluhan mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di rumah tangga, pemeriksaan laboratorium dan kontrol secara berkala terutama pada klien dengan kasus kunjungan lama yang mengalami batuk, pilek, panas selama 3 hari yang telah diberikan terapi pengobatan namun tidak ada perubahan.BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH PUSKESMAS

2.1 Data Umum2.1.1 Profil Puskesmas

2.1.1.1 Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2.1.1.2 Fungsi Puskesmas

a. Fungsi pokok

1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan

2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.

3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertamab. Peran puskesmas

Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiric. Cara yang ditempuh

1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.

3) Memberikan bantuan teknis.

4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.5) Kerjasama lintas sektord. Program pokok puskesmas

1) KIA2) KB3) Usaha Kesehatan Gizi4) Kesehatan Lingkungan5) Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular6) Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan7) Penyuluhan kesehatan masyarakat8) Kesehatan sekolah9) Kesehatan olah raga10) Perawatan Kesehatan11) Masyarakat12) Kesehatan kerja

13) Kesehatan Gigi dan Mulut14) Kesehatan jiwa15) Kesehatan mata16) Laboratorium sederhana17) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK18) Pembinaan pemgobatan tradisional19) Kesehatan remaja20) Dana sehate. Fasilitas penunjang

1) Puskesmas PembantuPengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil2) Puskesmas Keliling

Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.3) Bidan desaBagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :a) Membina PSM

b) Memberikan pelayananc) Menerima rujukan dari masyarakat2.1.1.3 Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 20152.1.1.4 Tugas Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):a. Upaya promosi kesehatan.

b. Upaya kesehatan lingkungan.c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat.

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menularf. Upaya pengobatan2.1.2 Geografi

1. Denah atau Peta wilatah Puskesmas (terlampir)

2. Luas daerah

Luas daerah puskesmas pucang sewu adalah 301.25 Ha dan berada pada wilayah dataran rendah.3. Batas-batas daerah

Batas wilayah kerja puskesmas pucang sewu Surabaya yakni:Sebelah utara

: Kelurahan Airlangga dan GubengSebelah selatan

: Kecamatan WonokromoSebelah barat

: Kecamatan Tegal sariSebelah timur

: Kecamatan Sukolilo4. Keadaan Alam

Keadaan alam di puskesmas asri, terdapat taman didepan puskesmas.

2.1.3 Demografi

1. Jumlah Penduduk

Jumlah seluruh penduduk di wilayah kerja puskesmas pucang sewu tahun 2015 adalah 53.058 orang

2. Komposisi Penduduk pada tahun 2014 meliputi :

a. Jumlah penduduk laki-laki

: 25.464 orang

b. Jumlah penduduk perempuan

: 27.594 orang

c. Jumlah kelahiran hidup

: 668 bayi

d. Jumlah bayi/surviving infant (0 tahun)

: 662 balita

e. Jumlah baduta (0-1 tahun)

: 1.323 balita

f. Jumlah anak usia kelas SD (7-12 tahun): 3836 anak

g. Jumlah usia belum produktif (0-14 thn) : 9889 orang

h. Jumlah usia remaja (10-19 tahun)

: 8998 orang

i. Jumlah penduduk usia 18+ tahun

: 40.844 orang

j. Jumlah ibu hamil

: 734 orang

k. Jumlah ibu melahirkan

: 701 orang

l. Jumlah ibu nifas

: 701 orangLaki-LakiGol UmurPerempuan

1265> 641312

121760 641280

121955 591250

153350 542036

216045 492128

255040 442540

251035 392511

221030 342489

279825 292810

272020 242750

107915 19781

313010 142908

20725 91901

11 414

6670 1656

Tabel 2.1 Tabel Prevalensi Pembagian Penduduk

3. Angka Pertambahan Penduduk

a. Prevalensi seluruh penduduk di wilayah kerja puskesmas pucang sewu tahun 2014 sebesar : 52.313 orang

b. Prevalensi seluruh penduduk di wilayah kerja puskesmas pucang sewu tahun 2014 sebesar : 53.058 orang

c. Pertambahan penduduk di wilayah kerja puskesmas pucang sewu pada tahun 2013-2014 sebesar : 745 orang

4. Fasilitas atau sarana lain

a. Fasilitas Pendidikan

1) Taman kanak-kanak: 31 buah

2) SD/MI

: 21/3 buah

3) SLTP/MTS

: 7/2 buah

4) SMU/MA

: 7 buah

5) Akademi

: 3 buah

6) Perguruan tinggi: 2 buah

b. Fasilitas Komunikasi dan Transportasi

1) Ambulance

: 1 unit

2) Sepeda motor

: 5 unit

3) Fasilitas telepon dan internet

4) SIMPUS (System Informasi Puskesmas)

c. Fasilitas umum yang ada

1) Kantin

2) Tempat duduk antrian

3) Toilet umum

2.2 Data Khusus

2.2.1 Data Puskesmas

1. Jumlah dan Jenis Tenaga

Jumlah tenaga kerja di puskesmas pucang sewu sebanyak 43 orang dengan jenis tenaga sebagai berikut:

1) Medis

: 8 orang

2) Paramedis

: 16 orang

3) Karyawan

: 19 orang

2. Pembagian Tugas

a. Dokter

: 4 orang

b. Dokter gigi

: 3 orang

c. Bidan

: 3 orang

d. Perawat

: 5 orang

e. Perawat gigi

: 2 orang

f. Petugas promkes: 1 orang

g. Sanitarian

: 1 orang

h. Petugas gizi

: 2 orang

i. Apoteker

: 1 orang

j. Petugas unit obat: 3 orang

k. Bidan kelurahan: 3 orang

l. Analis kesehatan: 1 orang

m. Petugas batra

: 1 orang

n. Tata usaha

: 3 orang

o. Petugas pendaftaran: 2 orang

p. Rekam Medis

: 1 orang

q. Petugas IT

: 1 orang

r. Kasir

: 1 orang

s. Sopir ambulans: 1 orang

t. Petugas kebersihan : 2 orang

u. Linmas

: 2 orang

3. Fasilitas dan Sarana yang ada di puskesmas

a. Unit Pendaftaran

b. Kasir Poli IMS

c. Poli Umum

-

d. Poli Gigi

e. Poli KIA & KB

f. Poli Battra

g. Poli TB

h. Unit Laborat

i. Unit Obat

j. Pojok Sanitasi

k. Pojok Gizi

l. Pojok Laktasi

m. Kantin dan kamar mandi

n. Gudang Obat

4. Status Kesehatan

a. Data Penyakit Terbanyak (Data Kesakitan)

1) Jenis 10 penyakit terbanyak pada tahun 2014:

a. Essential (primary) hypertension

= 8646

b. Acute laringoparingitis

= 5587

c. Seronegative rheumatoid arthritis

= 1937

d. Non-insulin-dependen diabetes mellitus with coma = 1845

e. Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complication = 1729

f. Myalgia

= 1672

g. Acute nasopharyngitis ( common cold)

= 1514

h. Acute upper respiratory infection, unspecified = 1239

i. Acute haemorrhagic gastritis

= 1113

j. Pulpitis

= 8492) Data Kematian (Jumlah dan Penyebab Kematian)

Jumlah kematian pada tahun 2014 sampai April 2014 adalah 36 orang dengan 3 penyebab terbanyak yakni:

a. Hipertensi

: 11

b. Diabetes mellitus: 7

c. Stroke/CVA

: 3

5. Fasilitas dan Sarana Yang Lain (Di luar Puskesmas)

a. Fasilitas kesehatan yang ada

1) Puskesmas keliling yang terdapat dibalai RT 3 RW 8 kelurahan Pucang Sewu, Balai RW XI kelurahan Kertajaya, Balai RT 6 RW 3 kelurahan Baratajaya dan Pusling lansia setiap hari rabu.

2) Kegiatan Upaya Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Ada

a) Kesehatan Sekolahb) Perawatan Kesehatan Masyarakatc) Kesehatan Kerjad) Kesehatan Gigi Dan Mulute) Kesehatan Jiwaf) KesehataBAB III

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN YANG DILAKSANAKAN

3.1 Data

Dari 3 kelurahan yang termasuk wilayah kerja puskesmas pucang sewu terdapat 2 penyakit ISPA yang sering terjadi yaitu acute nasopharyngitis (common cold) dan acute upper respiratory infection, unspecified. Berikut laporan bulanan penyakit ISPA periode 26-04-2015 sampai 25-05-2015.Acute nasopharyngitis (common cold)Acute upper respiratory infection, unspecifiedJumlah Total

Jumlah kunjungan

UmurLaki-lakiPerempuanJumlah KunjunganLaki-lakiPerempuanJumlah kunjungan

< 1 tahun1181915142948

1-4 tahun362258372461119

5-14 tahun19143332306295

15-44 tahun1234463371104150

45-55 tahun1151614324662

56-64 tahun891711223350

>65 tahun1692518123055

Total keseluruhan kunjungan579

3.2 PerencanaanProgram pencegahan penyakit ispa Cara pencegahan berdasarkan :

Level of prevention:

1. Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)

Ditujukan pada orang sehat dengan usaha peningkatan derajat kesehatan ( health promotion ) dan pencegahan khusus (spesific protection) terhadap penyakit tertentu. Termasuk disini adalah : a) Penyuluhan, dilakukan oleh tenaga kesehatan dimana kegiatan ini diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap hal-hal yang dapat meningkatkan faktor resiko penyakit ISPA. Kegiatan penyuluhan ini dapat berupa penyuluhan penyakit ISPA, penyuluhan ASI Eksklusif, penyuluhan imunisasi, penyuluhan gizi seimbang pada ibu dan anak, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan bahaya rokok.b) Imunisasi, yang merupakan strategi spesifik untuk dapat mengurangi angka kesakitan ISPA.

c) Usaha di bidang gizi yaitu untuk mengurangi mal nutrisi.

d) Program KIA yang menangani kesehatan ibu dan bayi berat badan lahir rendah.

e) Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) yang menangani masalah polusi di dalam maupun di luar rumah.

2. Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)

Dalam penanggulangan ISPA dilakukan dengan upaya pengobatan dan diagnosis sedini mungkin. Dalam pelaksanaan program P2 ISPA, seorang balita keadaan penyakitnya termasuk dalam klasifikasi bukan pneumonia apabila ditandai dengan batuk, serak, pilek, panas atau demam (suhu tubuh lebih dari 370C), maka dianjurkan untuk segera diberi pengobatan. Upaya pengobatan yang dilakukan terhadap klasifikasi ISPaA atau bukan pneumonia adalah tanpa pemberian obat antibiotik dan diberikan perawatan di rumah. Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA adalah : a) Mengatasi panas (demam). Untuk balita, demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

b) Pemberian makanan dan minuman Memberikan makanan yang cukup tinggi gizi sedikit-sedikit tetapi sering, memberi ASI lebih sering. Usahakan memberikan cairan (air putih, air buah) lebih banyak dari biasanya.

3. Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)

Tingkat pencegahan ini ditujukan kepada balita yang bukan pneumonia agar tidak menjadi lebih parah (pneumonia) dan mengakibatkan kecacatan (pneumonia berat) dan berakhir dengan kematian. Upaya yang dapat dilakukan pada pencegahan Penyakit bukan pneumonia pada bayi dan balita yaitu perhatikan apabila timbul gejala pneumonia seperti nafas menjadi sesak, anak tidak mampu minum dan sakit menjadi bertambah parah, agar tidak bertambah parah bawalah anak kembali pada petugas kesehatan dan pemberian perawatan yang spesifik di rumah dengan memperhatikan asupan gizi dan lebih sering memberikan ASI.

Cara Pencegahan Menurut Depkes RI, (2002) pencegahan ISPA antara lain:

1. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri penyakit yang akan masuk ke tubuh kita. 2. Imunisasi Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah seseorang menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat bagi manusia. 4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus / bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara), yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).Untuk kelancaran kegiatan pencegahan penularan penyakit menular (ISPA) ini dibutuhkan sarana berupa meja/kursi, tensi, thermometer, jam tangan, alat dokumentasi, pembagian masker.Untuk sarana penyuluhan dibutuhkan lembar balik/leaflet dan flipchart3.3 Prioritas

Sasaran pelaksanaan program pencegahan penyakit menular (ISPA) meliputi:1. Bayi/balita2. Anak-anak3. Dewasa dan lansia3.4 Pelaksanaan

Di Puskesmas Pucang Sewu memakai sistem pelaksanaan lima meja dan terdapat program di setiap meja sebagai berikut :1. Tahap pertama

: pendaftaran sebelum pelaksanaan pelayanan

2. Tahap kedua

: a. penimbangan pada bayi/balita dan anak-anak, pencatatan hasil timbangan dan pengukuran tinggi badan, serta anamnesab. Pada dewasa dan lansia dilakukan pengukuran tanda-tanda vital dan anamnesa3. Tahap ketiga

: pemeriksaan kesehatan dan penjelasan hasil pemeriksaan Anjuran pemeriksaan lanjut : pemeriksaan laboratorium4. Tahap keempat: pemberian rujukan ke puskesmas apabila diperlukan5. Tahap kelima

: pemberian obat-obatan 3.5 Evaluasi

Pada evaluasi terdapat format evaluasi kegiatan yang berisikan hari, tanggal, lokasi kegiatan, jumlah petugas kesehatan yang hadir, jumlah peserta yang hadir, hasil kegiatan, kesimpulan dan saran kemudian ditandatangani oleh kader dan petugas sebagai bukti telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan. Evaluasi yang dilakukan adalah :

1. Evaluasi Input yang meliputi rencana kerja tertulis, dukungan sarana, dukungan dana dan dukungan tenaga.2. Evaluasi Proses yang meliputi frekuensi posyandu buka dalam setahun, kegiatan pelayanan (meja 1-5), penyuluhan kesehatan, merujuk balita sakit, pertemuan pasca pelayanan, penyajian data posyandu3. Evaluasi Output program gizi dalam posyandu balita meliputi rata-rata balita ditimbang (S/D) dan rata-rata balita naik berat badannya (N/D)BAB 4

KEGIATAN MAHASISWA

4.1 Hasil Kegiatan Kelompok MahasiswaSelama 1 minggu dimulai dari tanggal 16-20 Juni 2015, kelompok kami telah melakukan kegiatan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dengan tema Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga dalam upaya pencegahan penyakit menular ISPA. Dari 10 tugas pokok PHBS di rumah tangga kami memberikan 5 penyuluhan yang meliputi:

a) Pentingnya mengkonsumsi makanan sayur dan buahb) Menggunakan air bersihc) Memberantas jentik nyamukd) Mencuci tangan dengan air dan sabune) Pembatasan merokok di lingkungan rumahDari kelima penyuluhan yang telah kami berikan, kami menganggap penyuluhan dengan tema pentingnya mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan air bersih, mengkonsumsi makanan sayur dan buah serta pembatasan merokok dirumah merupakan salah satu strategi yang cukup efektif dalam upaya pencegahan penyakit menular ISPA. Setiap penyuluhan dilakukan oleh lima mahasiswa yang didampingi oleh 1 petugas puskesmas, dengan pembagian tugas 1 orang sebagai pengatur jalannya penyuluhan, 1 orang sebagai pemateri, 1 orang sebagai fasilitator, 1 orang sebagai observer dan 1 orang sebagai dokumentasi. Rata-rata jumlah peserta penyuluhan yang hadir 10 orang. Alat yang digunakan selama penyuluhan adalah flipchart, leaflet, daftar absen, kursi, dan alat dokumentasi. 4.2 Perhitungan Pencapaian Target Berdasarkan KegiatanKelompok kami mengikuti 2 (50%) program pencegahan penyakit menular (ISPA) dari empat program yang ada di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya yang meliputi penyuluhan mengenai menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan serta mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.BAB 5

PENUTUP

3.6 KesimpulanPenyakit ISPA adalah penyakit menular yang disebabkan melalai udara, yang diakibatkan hampir 50% oleh bakteri. ISPA dapat menyerang semua kelompok usia dari bayi, anak-anak dan sampai orang tua dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara berkembang. Tanda dan gejala penyakit ISPA bermacam- macam seperti batuk, sakit tenggorokan dan demam. Cara pencegahan ISPA terdiri dari penyuluhan, imunisasi, usaha di bidang gizi, menjaga kebersihan lingkungan dan perorangan, pengobatan dan diagnosis sedini mungkin. 3.7 SaranISPA merupakan penyakit infeksi yang dapatmenyerang siapa saja. Oleh karena itu dalam rangka menghindari ISPA, upaya inti seperti perbaikan kualitas lingkungan sangat diperlukan, menggunakan masker bagi penderita ISPA, menghindari anak berhubungan dengan penderita ISPA. Selain itu, hal-hal lain yang terkait upaya pencegahan ISPA juga perlu dilakukan agar proteksi terhadap penularan ISPA semakin baik.