laporan pumping aji - 111321005_2

43
LAPORAN PRAKTI KUM INSTALASI LISTRIK INDUSTRI PANEL KONTROL WASTE WATER PUMPING STATION Lapora n ini disusun untuk memenu hi sa lah sa tu sy arat kelulu san un tuk mata kul iah Praktik um Instal asi List rik Indust ri pada semest er V Program Studi D3 Tekn ik Lis trik Jurusan Te knik El ektro Oleh: Aji Muharam Somantri NIM : 111321005 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013

Upload: roland

Post on 05-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 1/43

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK INDUSTRI

PANEL KONTROL WASTE WATER PUMPING STATION

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk 

mata kuliah Praktikum Instalasi Listrik Industri pada semester V

Program Studi D3 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Oleh:

Aji Muharam Somantri

NIM : 111321005

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

Page 2: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 2/43

Page 3: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 3/43

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan Laporan.......................................................................... 2

1.3 Kegiatan Selama Praktikum....................................................................... 21.4 Ruang Lingkup Bahasan ............................................................................ 3

1.5 Sistematika Penulisan Laporan .................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 4

2.1 Peralatan dan Bahan ..................................................................................4

2.2 Komponen yang Digunakan ...................................................................... 5

2.3 Macam-macam Komponen dan Kegunaannya .........................................9

2.4 Komponen Proteksi ...................................................................................12

BAB III LANGKAH KERJA DAN PRINSIP KERJA .............................. 14

3.1 Deskripsi Umum Rangkaian Waste Water Pumping Station Panel .......... 14

3.2 Langkah Kerja ........................................................................................... 15

3.3 Deskripsi Kerja Rangkaian ........................................................................ 16

3.3.1 Keadaan Normal ............................................................................. 17

3.3.2 Keadaan Tidak Normal ................................................................... 17

3.3.3 Keadaan Over Limit ........................................................................ 18

3.3.4 Keadaan Over Load  ........................................................................ 18

3.3.5 Kerja Pompa Secara Bergantian ( Change Over  ) .......................... 18

BAB IV EVALUASI PEMASANGAN......................................................... 20

4.1 Labeling System ......................................................................................... 20

4.1.1   Labeling Komponen........................................................................20

Page 4: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 4/43

iii

4.1.2 Teknik Perancangan Dan Pemeliharaan Model Label....................21

4.2 Penerapan Standar .....................................................................................24

4.3 Wiring.........................................................................................................28

4.3.1  Wiring Control ................................................................................28

4.3.2  Wiring Simulator ............................................................................. 32

4.4 Sistem Proteksi...........................................................................................33

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 34

5.1 Kesimpulan ................................................................................................34

5.2 Saran...........................................................................................................34

LAMPIRAN ................................................................................................... 35

Page 5: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 5/43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air limbah merupakan suatu zat yang berbahaya bagi lingkungan. Air

limbah yang tidak diolah dengan baik dan kemudian langsung dibuang ke alam

tentu saja akan merusak alam yang pada akhirnya merugikan manusia. Berbagai

bencana seperti banjir, penyakit dan sebagainya dapat terjadi jika air limbah tidak 

ditangani dengan baik. Banyaknya limbah yang mencemari lingkungan (terutama

sungai) seringkali membawa dampak negatif bagi masyarakat, terutama

masyarakat yang tinggal di lingkungan sungai. Apalagi apabila terjadi luapan

aliran sungai, air sungai yang berbahaya tersebut bisa masuk ke rumah-rumah.

Selain mencemari, limbah juga menimbulkan bau yang tidak sedap dan sangat

berbahaya apabila terkonsumsi oleh manusia maupun hewan. Untuk itu, pihak 

industri harusnya bertanggung jawab terhadap limbah cair produksinya. Caranya

adalah melakukan penetralan limbah cair tersebut. Oleh karena itu, perlu

dirancang suatu sistem yang dapat membuat air limbah yang tadinya berbahaya

menjadi air limbah bersih yang aman jika dibuang ke alam.

Pada semester 5 mahasiswa Teknik Elektro Program studi D3 Teknik 

Listrik dihadapkan dengan mata kuliah praktikum perancangan Waste Water 

Pump Station pada mata kuliah Praktikum Instalasi Listrik Industri. Waste Water 

Pump Station ini merupakan rancangan penanganan air limbah yang berfungsi

mamindahkan dan mengatur limbah dari satu kolam penampungan ke kolam

penampungan berikutnya secara otomatis untuk kemudian menjalani proses

pengolahan air limbah selanjutnya. Waste Water Pump station memang bukanlah

sistem yang benar-benar dapat mangubah limbah menjadi aman untuk lingkunagn.

Akan tetapi merupakan salah satu sistem yang berfungsi sebagai pengatur aliran

limbah sehingga melancarkan proses pengolahan air limbah.

Page 6: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 6/43

Panel Kontrol Waste Water Pumping Station ini dibuat sebagai pengendali

atau pusat pengoperasian pompa air yang terdiri dari 2 buah pompa air yang cara

kerjanya tergantung pengaturan pelampung (bandul) yang mengerjakan limit

switch dari pengisian air. Pompa air bekerja secara otomatis dengan bantuan timer

on delay dan  floating switch yang memerintahkan pompa untuk bekerja.

Bekerjanya pompa terbagi menjadi 3 level, yaitu level 1 pompa 1 atau pompa 2

yang bekerja, level 2 kedua pompa yang bekerja dan level 3 atau level overlimit 

kedua pompa bekerja dan menyebabkan alarm overlimit bekerja.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :

1) Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat merancang

dan merangkai rangkaian kontrol pengolahan limbah yang ada di industri.

2) Mahasiswa diharapkan dapat melakukan penelusuran atau menganalisa

Mahasiswa diharapkan mampu melakukan penelusuran atau

menganalisa jika pada sistem terjadi gangguan (trouble).3) Menumbuhkan kepercayaan diri pada mahasiswa jika di lapangan

berhadapan dengan masalah (trouble).

1.3 Kegiatan Selama Praktikum

Selama melaksanakan praktikum instalasi listrik industri jadwal

praktikum kami tiap minggunya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 jadwal pelaksanaan praktikum instalasi listrik industri

NO HARI PRAKTIKUM JAM PRAKTIKUM

1 Selasa 13.00 – 18.20 WIB

2 Rabu

07.00 – 12.20 WIB

13.00 – 18.20 WIB

3 Kamis 13.oo – 18.20 WIB

Page 7: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 7/43

1.4 Ruang Lingkup Bahasan

Dalam penyusunan laporan hasil praktikum instalasi listrik industri yang

berjudul Waste Water Pumping Station Panel ini kami hanya membahas dan

melaporkan tentang langkah kerja rangkaian, deskripsi kerja rangkaian, keadaan

normal ketika sistem sedang beroperasi, keadaan tidak normal ketika sistem

sedang beroperasi, kondisi ketika terjadi over limit , kondisi ketika terjadi over 

load , dan deskripsi kerja pompa ketika sedang beroperasi secara bergantian

(Change over ).

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

1) Bab satu, pendahuluan, membahas tentang latar belakang, tujuan, kegiatan

selama praktikum, ruang lingkup bahasan dan sistematika penulisan

laporan.

2) Bab dua, landasan teori, membahas materi-materi yang berhubungan

dengan topik praktikum yang dilakukan, diantaranya peralatan dan bahan

praktikum, komponen yang digunakan, macam-macam kegunaan

komponen yang digunakan dan komponen proteksi.

3) Bab tiga, langkah kerja dan prinsip kerja, membahas tentang langkah

kerja rangkaian waste water pumping station panel, diantaranya adalah

tentang langkah kerja rangkaian, deskripsi kerja rangkaian, keadaan

normal ketika sistem sedang beroperasi, keadaan tidak normal ketika

sistem sedang beroperasi, kondisi ketika terjadi over limit , kondisi ketika

terjadi over load , dan deskripsi kerja pompa ketika sedang beroperasi

secara bergantian (Change over ).

4) Bab empat, evaluasi pemasangan, membahas tentang tatacara pembuatan

labeling, diantaranya labeling komponen dan teknik perencanaan dan

pemeliharaan model label. Penerapan standar yang digunakan, wiring

control dan wiring simulator sera penjelasan tentang sistem proteksi yang

digunakan.

5) Bab lima, membahas tentang kesimpulan dari praktikum yang telah

dilakukan dan saran.

Page 8: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 8/43

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Peralatan dan Bahan

Daftar peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum instalasi

listrik industri ini adalah sebagai berikut :

NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Tang Kombinasi 1

2 Tang Kupas 1

3 Tang Lancip 1

4 Tang Pemotong 1

5 Obeng Plus Besar 1

6 Obeng Plus Sedang 1

7 Obeng Plus Kecil 1

8 Obeng Minus Besar 1

9 Obeng Minus Sedang 1

10 Obeng Minus Kecil 1

11 Gunting potong 1

12 Cutter 1

13 Avo Meter 1

14 Relay Tester 1

Page 9: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 9/43

2.2 Komponen yang Digunakan

Daftar komponen yang digunakan dalam praktikum instalasi listrik 

industri adalah sebagai berikut :

NONAMA

BARANGSPESIFIKASI

SATUAN

 /UNITJUMLAH

1 MCB 3 Fasa

Merk. Schneider

Type C

Vkontak  = 240 – 

440 Vac

IKontak  = 10 A

Pole = 3 Pole

Breaking Capacity= 10 KA

81mm x 54mm x 76mm

Pcs 3

2 Fuse

Irating = 6 A

Vfuse holder = 48 V

Type = D II

set 2

Irating = 10 A

Vfuse holder = 220 V

Type = D II

set 1

3 Relay

Merk Omron MK3-P-I

VKontak  = 220 V

Vcoil = 220 V

Ikontak  = 

 

 C = 3

IEC 255

Set 3

Merk Commat CR 310

VKontak  = 220 V

Vcoil = 48 V

Ikontak  = 

Set 4

Page 10: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 10/43

 

 C = 3

IEC 255

4 Kontaktor

Merk. Telemeccanique

Vkontak  = 380 V

Vcoil = 220 V

NO = 2

NC = 2

IEC 947

Pcs 4

5 TOLR

Merk. LR4D 13

Vkerja = 220 V

Setting Arus = 2,5 A

NO = 1

NC = 1

Ui 750 V ` Uimp 6 KV

IEC 947

Set 2

6 Transformator

Step-Down; VDE 0550

220V/48V

Type. ST 500/X

Frekuensi = 50 Hz

Pri ; 220 V  11 V-2,48 A

Sec ; 48 V-10,4 A

Pcs 1

7Time Delay

Relay

On Delay / Travail

Type AH3-N

VKontak  = 380 Vac

Vcoil = 220 V

NO = 1

NC = 1

0,1 – 30 Sec.

5 A Ressistive

Set 2

Page 11: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 11/43

Off Delay

VKontak 

= 220 Vac

Vcoil = 48 V

NO = 1

NC = 1

1 – 50 Sec.

Ikontak  = 

Set 1

8 Hour Counter

Merk Mextech

220 V – 240 V

Frekuensi = 50 Hz.

Jml Digit = 12

Pcs 2

9 Impuls

VKontak  = 220 Vac

Vcoil = 220 Vac

Ikontak  = 

NO = 1

NC = 1

Pcs 1

10 Switch

Rotary Switch :

VKontak  = 380 Vac

IKonak  = 25 A

Pole = 3 Pole

Pcs 3

Floating Switch :

VKontak  = 48 VacPcs 2

11 Wiring Duck Ukuran Lebar 8cm Meter 4 M

12 Profil-G Ukuran Lebar 5 Cm Meter 4 M

13 Lampu Indikator

Complete Set.

48 Vac

Warna Hijau

Set 2

Page 12: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 12/43

Complete Set.

48 Vac

Warna Merah

Set 5

14 Push Button

Warna Hijau Pcs 2

Warna Merah Pcs 1

15 Sakelar Tunggal V kontak = 220 V Pcs 3

16 Pilot Lamp

V kerja = 48 V

Daya < 5 Watt

Kode Warna = merah, hijau

Pcs 7

17 Dioda Type. IN4001-4009 Pcs 7

18 Not Return Valve V = 220 V Pcs 2

19 Kabel

2,5 mm , 6 mm

Kode warna ; merah,

kuning, hitam, dan biru.

Meter Secukupnya

Jenis NYAF

1,5 mm2

Kode warna ; Abu-abu

Meter Secukupnya

Jenis NYY

3 x 2,5mm2

Kode warna;merah,

kuning, hitam

Meter Secukupnya

20 Buzzer V kontak = 220 V Pcs 2

Page 13: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 13/43

21 Line Up TerminalV kerja = 220 V; 1,5mm

2,

2,5mm

2Set Secukupnya

2.3 Macam-macam Komponen dan Kegunaannya

Dalam pembuatan panel control Waste Water Pumping Station Panel

terdapat beberapa komponen yang mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1) MCB

Berfungsi sebagai pengaman gangguan hubung singkat dan arus beban

lebih.

2) Fuse

Berfungsi sebagai pengaman dari gangguan arus beban lebih.

3) Relay

Berfungsi sebagai sakelar yang bekerja berdasarkan prinsip

elektromagnetik.

4) Kontaktor

Berfungsi untuk menjalankan motor agar pompa dapat

bekerja/penghubung tegangan jala-jala dengan motor. Atau fungsi

bebasnya adalah sebagai saklar daya.

5) TOLR

Berfungsi sebagai proteksi untuk motor listrik dari gangguan arus beban

lebih dengan menggunakan prinsip kerja thermal ( bimetal ).

6) Transformator

Berfungsi untuk mentransformasikan tegangan 220 V ke tegangan 48 V.

Dilakukan penurunan tegangan berkenaan dengan media zat yang

Page 14: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 14/43

dikerjakan (dalam hal ini adalah zat cair). Apabila ada arus bocor ke

limbah, dan tersentuh manusia, masih aman. Karena besarnya tegangan

sentuh yang diizinkan adalah dibawah 50 V.

7) Main Switch

Berfungsi sebagai pemutus aliran listrik yang akan disuplai untuk 

pengontrolan panel agar dapat difungsikan atau dijalankan.

8) Time Delay Relay ( On Delay )

Berfungsi untuk mendelay kerja pompa berkenaan dengan jarak pompa

dengan media limbah yang akan dipindahkan.

9) Time Delay Relay ( Off Delay )

Berfungsi pada saat test run. Jadi operator hanya menekan sesaat, tetapi

pompa bekerja lebih lama.

10) Hour Counter

Berfungsi untuk menuntukan berapa lama waktu operasi dari pompa yang

dibutuhkan. Hour counter juga bisa dijadikan parameter keseimbangan

kerja pompa.

11) Impuls

Berfungsi untuk melakukan pergantian kerja pompa di level 1 yang

bertujuan untung keseimbangan kerja kedua pompa (berkaitan dengan

maintenance dan life time pompa). Kerjanya dikoordinasikan dengan

floating switch level 1 dan relay.

12) Wiring Duck 

Berfungsi untuk jalur koneksi peletakan kabel pada saat melakukan wiring.

Page 15: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 15/43

13)Profil-G

Berfungsi sebagai plat penyangga komponen yang dipasang di dalam box

panel.

14) Lampu Indikator

Berfungsi untuk memudahkan operator di dalam monitoring kerja pompa,

apakah pompa bekerja normal atau ada gangguan. Apabila ada gangguan,

dikaitkan kerjanya dengan buzzer.

15)Sakelar Push Button

Berfungsi Sebagai Saklar untuk pengoperasian, mematikan alarm, test run,

test lamp, dll.

16)Dioda

Fungsi dioda :

a) Pada posisi forward berfungsi sebagai penyearah

b) Pada kondisi reverse berfungsi sebagai current blocking

Yang dipakai pada rangkaian kontrol waste pumping station adalah fungsi

nomor B. Fungsinya berkenaan dengan kinerja lampu indikator. Misalkan,

apabila terjadi Overload pada pompa 1, maka hanya indikator overload

pompa 1 saja yang menyala.

17) Floating Switch

Berfungsi sebagai saklar pelampung yang menandakan bahwa air telah

mencapai level tertentu, atau sebagai saklar penentu level.

18) No Return Valve

Berfungsi sebagai penahan air, agar ketika air yang sudah naik ke pipa

atas, tidak turun kembali atau kembali ke kolam 1.

Page 16: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 16/43

19) No Flow Counter

Berfungsi untuk mengontrol ada/tidaknya aliran air dan memberikan

indikasi agar sistem berhenti atau terjadi gangguan.

20) Selector Switch Mode Operation Pump

Mempunyai 2 fungsi :

1. Impuls: digunakan untuk pengecekan alat/pompa dan peralatan/pompa

dalam keadaan siap dioperasikan (hanya sesaat).

2. Auto : digunakan untuk pengoperasian secara automatis.

21)Buzzer

Berfungsi untuk menandakan air telah mencapai level yang tertinggi/level

overlimit, dan menandakan adanya gangguan pada system.

2.4 Komponen Proteksi

Dalam perangkaian panel control Waste Water Pumping Station Panel

terdapat beberapa komponen proteksi yang berfungsi untuk pengaman komponen

yang digunakan dalam pembuatan panel control pengolahan air limbah ini. Fungsi

dari komponen proteksi ini adalah sebagai berikut :

1) MCB/Fuse

MCB dan Fuse pada panel control Waste Water Pumping Station Panel

digunakan sebagai pengaman komponen dari kerusakan dan pengaman

dari gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih.

Fuse digunakan sebagai pengaman komponen dari gangguan arus beban

lebih, ada 3 buah fuse yang digunakan dalam pembuatan panel control

Waste Water Pumping Station Panel ini. pada outgoing (netral 48 V dan

line 48 V) dipasang fuse berkenaan dengan media yang dikerjakan (dalam

hal ini media yang dikerjakan adalah limbah). Tujuannya adalah apabila

terkena tegangan, limbah akan menjadi penghantar, dikhawatirkan akan

terjadi hubung singkat, sehingga apabila dipasang fuse maka komponen

dalam hal ini trafo tidak akan mengalami kerusakan akibat gangguan tadi.

Page 17: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 17/43

Yang akan terjadi adalah fuse akan putus terlebih dahulu, sehingga

komponen yang terpasang aman.

2) Thermal Overload Relay ( TOLR )

Digunakan sebagai pengaman pada motor bila terjadi beban lebih.

Page 18: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 18/43

BAB III

LANGKAH KERJA DAN PRINSIP KERJA

3.1 Deskripsi Umum Rangkaian Waste Water Pumping Station Panel

Sistem pengolahan air limbah yang dirancang dalam pembuatan panel

control Waste Water Pumping Station Panel dibagi menjadi tiga bagian/tahapan

atau bisa juga dikategorikan kedalam tiga level yang menyatakan ketinggian

limbah, dimana pada setiap level akan mendapatkan respons kerja sistem

rangkaian yang berbeda, untuk lebih jelasnya, deskripsi umum sistem kerja

rangkaian panel control Waste Water Pumping Station Panel adalah sebagai

berikut :

1) Apabila limbah telah mencapai Level 1, maka salah satu pompa (pompa 1

atau pompa 2) akan bekerja. Jika limbah tersebut pasang-surut/ berada

pada daerah Level 1 maka kedua pompa tersebut akan bekerja secarabergantian.

2) Apabila volume limbah yang dikeluarkan bertambah banyak sehingga

limbah telah mencapai  Level 2, maka kedua pompa akan bekerja secara

bersamaan untuk mempercepat proses penyaluran air ke kolam

penampungan air limbah selanjutnya. Jika volume air telah berkurang

maka pompa yang bekerja terakhir akan berhenti bekerja, sedangkan

pompa yang satunya tetap bekerja untuk terus mengurangi volume air

sampai distribusi pemompaan air limbah ke tangki atau kolam

penampungan selanjutnya berjalan normal atau bahkan sampai habis. Jika

limbah tersebut pasang-surut pada daerah Level 2, maka pompa yang

terakhir bekerja yang akan kembali beroperasi, selanjutnya jika volume

mencapai level 2 dan volume air limbah terus berkurang dari level 2 maka

pompa yang terakhir beroperasi akan berhenti sampai ketinggian air

Page 19: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 19/43

limbah mencapai Level 1 maka pompa akan kembali bekerja secara

bergantian.

3) Pada saat volume limbah sangat banyak hingga mencapai  Level 3 ( Level

Over Limit ) maka selain kedua pompa tetap akan bekerja memompakan

limbah ke kolam penampungan selanjutnya, system akan memberi

informasi kepada operator secara otomatis untuk segera membuka pintu

cadangan agar limbah tidak meluap keluar dari kolam penampungan.

Indikasi ini akan ditandai dengan berbunyinya alarm tanda volume air

limbah telah mencapai Over Limit. Untuk mematikan alarm cukup dengan

menekan tombol alarm off  pada panel.

3.2 Langkah Kerja

1) Dalam mengoperasikan panel control Waste Water Pumping Station Panel

langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjalankan sakelar utama

sehingga sakelar on dan terhubung ( saklar pada posisi I ).

2) Naikkan MCB.

3) Selanjutnya lakukan pengecekan pada masing-masing pompa apakah

tegangan sudah masuk ke rangkaian atau belum, caranya yaitu dengan

memutar Mode Operation Pump ke posisi imp, jika lampu tanda pada

simulator menyala berarti tegangan sudah masuk ke rangkaian.

4) Langkah selanjutnya kedua Mode Operation Pump untuk pompa satu dan

pompa dua diputar menunjuk posisi Auto. Dengan tujuan rangkaian

terhubung ke kedua pompa, dan menjukan bahwa kedua pompa sudah

siap bekerja.

5) Apabila air dalam penampungan volumenya bertambah dan mencapai

floating switch 1 (level 1) yang disimulasikan dengan saklar tunggal, maka

salah satu pompa akan bekerja. Jika terjadi pasang surut pada level 1 maka

pompa 1 dan 2 akan bekerja secara bergantian, yang dikendalikan oleh

saklar impuls (d14). Apabila volume air dalam penampungan terus

bertambah dan mencapai Floating Switch 2 (level 2) yang di simulasikan

dengan saklar tunggal, maka pompa l dan pompa 2 akan bekerja, sehingga

Page 20: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 20/43

pada level ini kedua pompa bekerja bersama-sama. Apabila pada level ini

volume air berkurang, maka pompa yang terakhir bekerja akan di matikan

kembali. Apabila volume air masih terus bertambah dan mencapai batas

over limit (level over limit) yang di simulasikan oleh push botton, maka

alarm level overlimit dan lampu indikator pada panel akan bekerja. Yang

mengindikasikan bahwa air dalam penampungan mencapai over limit

untuk segera dilakukan tindakan selanjutnya. Untuk mematikan alarm ini

menggunakan push botton NC pada panel.

3.3 Deskripsi Kerja Rangkaian

Simulasi dari Waste Water Pumping yaitu simulasi untuk memindahkan

air dari satu tangki ke tangki yang lain menggunakan 2 buah pompa. Sistem ini

bekerja secara otomatis dan manual. Kerja secara manual yaitu pompa bisa

dijalankan kapan pun sesuai dengan kehendak operator. Kerja secara otomatis

yaitu pompa bekerja tanpa menggunakan operator, yang sebelumnya sudah

disetting pada peralatan “simulasi waste water pumping” yang digunakannya.

Simulasi ini bekerja dengan asumsi tangki dikondisikan pada 4 Level. Level satu

yaitu kedua pompa belum ada yang bekerja. Level dua salah satu pompa bekerja

dan apabila terjadi naik turun level air pada level dua maka kerja pompa

bergantian antara pompa satu dengan pompa dua. Level tiga kedua pompa

bekerja, dan jika air naik terus sampai pada level empat maka overlimit bekerja

dengan ditandai lampu indikator dan bunyi alarm serta valve akan membuka

secara otomatis untuk membuang air ke tangki cadangan dan kedua pompa tetap

bekerja.

 Mode test run yaitu untuk memudahkan operator mengetahui pompa mana

yang sedang bekerja dengan melihat lampu indikator run pump 1 atau pump 2

yang menyala. Prinsip kerja test run dengan menggunakan push button dan relay

off delay. Ketika push button ditekan sekali, maka relay off delay akan bekerja

dan menghubungkan kontak off delay sehingga operator dapat mengetahui pompa

mana yang sedang bekerja dengan melihat lampu indikator yang menyala pada

pintu panel.

Page 21: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 21/43

 Mode test lamp yaitu untuk mengetahui apakah lampu indikator pada pintu

panel dalam keadaan baik atau rusak sebelum digunakan pada proses kerja

rangkaian. Jika ada lampu indikator yang rusak maka operator akan dengan

mudah mengetahuinya dan segera menggantinya dengan yang baru.

Pemasangan pentanahan pada pintu panel, badan panel, rangka panel dan

trafo daya sangat perlu karena bertujuan mengamankan rangkaian dari arus bocor

dan untuk keselamatan operator apabila menjalankan operasi Waste Water 

Pumping.

3.3.1 Keadaan Normal

Pada keadaan normal, pompa akan tetap bekerja meskipun setting waktu

timer  d11 untuk pompa 1 dan timer d16 untuk pompa 2 telah habis. Untuk 

mengoperasikan agar rangkain bekerja pada keadaan normal, maka timer d11 dan

d16 harus di setting lebih besar dari seting timer On Delay (flow controller) pada

papan simulasi. Sehingga arus yang masuk ke coil kontaktor C21 atau C23 pada

saat setting timer d11 dan d16 habis telah di gantikan oleh flow controller , yang

disimulasikan oleh timer On Delay pada papan simulasi. Sehingga arus yang

masuk ke koil kontaktor C21 dan C23 sekarang melewati  flow controller  tidak 

lagi melewati timer  d11 dan d16. Pada kenyataannya dilapangan setting waktu

timer On Delay pada papan simulasi diasumsikan sebagai waktu yang diperlukan

oleh air dalam melewati sebuah pipa untuk naik sampai menyentuh  flow

controller  sehingga kontak  flow controller  menutup untuk menggantikan kontak 

timer d11 dan d16 untuk melewatkan arus menuju koil kontaktor C21 dan C23.

3.3.2 Keadaan Tidak Normal

Pada keadaan tidak normal, pompa 1 dan 2 akan mati bersamaan dengan

habisnya setting waktu pada timer d11 untuk pompa 1 dan d16 untuk pompa 2.

Kondisi ini terjadi karena setting waktu timer d11 dan d16 lebih kecil dari timer 

On Delay pada papan simulasi. Hal ini di asumsikan karena tidak adanya air yang

menyentuh  flow controller sehingga kontak  flow controller belum menutup. Pada

keadaan ini maka alarm 1/alarm  No Flow dan lampu indikator  No Flow pada

Page 22: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 22/43

panel akan bekerja. Untuk mematikan alarm ini dengan memutar Mode Operation

Pump menunjuk angka 0.

3.3.3 Keadaan Over Limit

Keadaan over limit ini akan terjadi apabila air telah mencapai level 3, dan

 floating switch menekan saklar level tiga yang akan mengaktifkan relay d37

bekerja dan mengakibatkan lampu indikator over limit  menyala dan alarm

overlimit bekerja yang kemudian akan memberitahukan operator untuk membuka

valve yang akan mengalirkan air ke penampungan cadangan.

3.3.4 Keadaan Overload 

Keadaan over load  terjadi apabila pompa mendapat arus beban lebih dan

akan mengindikasikan pompa untuk berhenti, terjadinya pemberhentian pompa ini

disertai dengan menyalanya lampu indikator OL pada pintu panel. kemungkinan

letak antara motor dengan pompa jauh, untuk mengetahui pompa bekerja atau

tidak, maka dilengkapi dengan rangkaian test lampu sebagai indikator pompa 1

dan pompa 2 bekerja atau tidak. Yaitu menggunakan Off Delay, dengan menekan

tombol Test Run Pump berupa Push Button NO maka lampu indikator akan

menyala jika pompa bekerja, dan akan mati kembali sesuai setting pada timer Off 

 Delay-nya. Untuk mengetahui keadaan lampu indikator pada panel baik atau tidak 

maka dengan menekan tombol Test Lamp pada panel berupa  push botton NO,

maka semua lampu indikator yang ada pada panel akan menyala.

3.3.5 Kerja Pompa Secara Bergantian ( Change Over )

Dalam mengerjakan praktikum Instalasi listrik industri untuk perancangan

dan wiring panel control Waste Water Pumping Station Panel terdapat salah satu

prinsip kerja pompa yang sistem kerjanya secara bergantian ( change Over ).

Untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai prinsip kerja pompa secara bergantian

akan coba dijelaskan secara detail pada paragraph selanjutnya.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah posisikan selector pompa 1 dan

2 (b10 & b15) pada posisi auto. Pompa akan bekerja secara bergantian

Page 23: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 23/43

dikarenakan level air pada tangki naik turun dimisalkan pada level 2. Pertama

apabila  floating switch pompa 1 (b11) terendam air maka pompa yang akan

bekerja yaitu pompa 2 hal ini dikarenakan ketika (b11) menutup maka arus akan

masuk ke impuls (d14) dan kontak impuls akan menutup dan koil (d15) bekerja.

Saat koil (d15) bekerja semua kontak (d15) akan berubah dari posisi awal, karena

perubahan kontak (d15) itulah maka pompa 2 yang pertama bekerja. Ketika level

air turun lagi maka floating switch (b11) akan membuka dan pompa 2 mati. Tetapi

kontak impuls (d14) masih menutup karena untuk buka tutup kontak impuls (d14)

hanya jika impuls diberi sekali arus sesaat saja. Lalu level air naik lagi dan (b11)

menutup kembali kemudian meng energize impuls (d14) dan kontaknya membuka

dan pompa 2 yang bekerja kembali karena kontak (d15) belum berubah. Saat level

air turun lagi pompa 2 mati. Kemudiaan air naik kembali, pada saat ini pompa 1

yang bekerja karena kontak impuls (d14) meng energize koil (d15) dan semua

kontak (d15) akan berubah kembali pada posisi awal.

Kegagalan change over bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Koil dan kontak (d15) ada yang rusak jadi tidak bisa bekerja dengan baik.

2. Impuls sudah rusak.

3. Koneksi pada saat melakukan wiring dan terminasi tidak baik ( tidak 

kencang secara mekanik dan electric ).

4. Kesalahan pembacaan kontak NO, NC (d15).

5. Baut-baut pada kontak (d15) ada yang longgar sehingga koneksi tidak 

lancar dan tidak bisa bekerja dengan baik.

Page 24: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 24/43

BAB IV

EVALUASI PEMASANGAN

4.1 Labeling System

4.1.1 Labeling Komponen

Sistem pelebelan ini pada dasarnya adalah pemberian identifikai setiap

komponen dalam suatu system sehingga dapat dibedakan secara mudah posisi,

 jenis dan lokasi pemasanganya. Lebel ini dicetak diatas kertas stiker ataupun

alumunium foilyang diberi lapisan perkat. Menurut setandart IEC, pelebelan

dibuat dengan 3 digit identifikasi yang merupakan kombinasi huruf dan angka

sebagai berikut.

XXX

Digit IIIDigit II

Digit I

Digit I : bernotasi huruf A-Z yang di tulis dengan hurup besar. Notasi ini

menunjukan jenis dari komponen yang bersngkutan.

Digit II : berupa notsi angka yang menunjukan nomor urut dari setiap jenis

komponen yang sama.

Digit III : berupa notasi hurup A-Z yang ditulis dengan hurup besar. Notasi ini

menunjuka fungsi dari komponen yang bersangkutan.

Page 25: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 25/43

1)  Label kawat hantaran

System pelabelan ini pada dasarnya adalah pemberian identifikasi setiap

ujung kawat penghantar yang digunakan dalam suatu system. Lebel hantaran

dipasang dengan acuan :

a) Setiap potongan kawat penghatar yang digunakan diberi tanda dengan notasi

nomor hantaran yang sama pada kedua ujungnya.

b) Setiap penghantar yang terhubung pad titikyang sama diberi notasi nomor

hantaran yang sama.

c) Penghatar masukan dan keluaran pada setiap anak kontak sakelar diberi notasi

nomor hantaran yang berbeda.

2) Label fungsi

System pelabelan ini pada dasarnya adalah pemberian identifikasi fungsi

setiap komponen operasional yang menjadi tanggung jawab operator. Komponen

operasional yang tercakup dalam pengertian ini adalah actualed botton, CB alat

ukur dan alat monitoring kinerja system lainnya. Label fungsi dinyatakan dengan

nama fungsi dari komponen yang besangkutan dalam suatu system dan bukan

dinyatakan dengan nama komponennya.

4.1.2 Teknik perancangan dan pemilihan model label

1) Label komponen

Label komponen dirancang dan dibuat dengan mengikuti notasi yang

terdapat pada diagram rangkaiannya. Notasi labelnya dibuat persis sama dengan

notasi yang terdapat pad diagram rangkaiannya. Label ini umumnya dicetak 

sendiri (tidak dijual bebas di pasaran) dengan cara:

a) Dicetak di atas alumunium foil dan diberi lapisan perekat.

b) Dicetak diatas kertas setiker.

c) Gunakan atau cat yang tidak tidak mudah luntur/terhapus.

Page 26: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 26/43

2) Label kawat hantaran

Label kawt penghantar dirancang dan dibuat denagn mengikuti ketentuan

pada pon 3.2 diatas dan disesuaikan dengan kondisi serta kompleksitas

sistemnya. Label ini dirancang dengan tahanan proses sebagai berikut:

a) Rancangrancang system penomoran hantaran dengan acuan diagram

rangkaian system yang bersnagkutan.

b) Jika system beroprasi dengan lebih dari stu tegangan keja, maka

rancanglah sistem penomoran yang berbeda pad setiap kelompok 

tegangan kerjanya. Hal ini dilakuka agar dapat secar hantaran-hantarn

yang beroprasi pada tegangan kerja yang berbeda.

c) Buatlah system penomoran dengan notasi angkasecar berurutan dimulai

dari 1 ribuandalm format 3 atau 4 digit sesusi banyaknya potongan

penghantar yang digunakan dan tetap memperhatikan pemenuhan poin

2b diatas.

Model label yang digunakan dapat dipilih dari beberapa bentuk label

berikut:

1) Label kain

Label jenis ini terbuat dari bahan dasar kainberperekat yang terlah

tercetak system penomoran hantaran diatasnya. Label ini dapat dijumpai

dalam bentuk bundel/buku yang pada setiap halamanya memuat sejumlah

strip-strip kecil yang dapat dilepaskan ( semacam setiker) dan direkatkan

pada setiap penghantar sesuai kebutuhannya.

2) Label pelastik/PVC

Label jenis ini terbuat dari bahan dasar pelastik atau PVC berbentuk 

selong song yang telah dictek system penomoran hantaran diatasnya.

Label jenis ini dapat dijumpai dalam bentuk untaian selongsong kecil-

kecil dengan ukuran diameter yang sesuai dengan ukuran penghantarnya.

Page 27: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 27/43

3) Label fungsi

Label fungsi dirancang dan dibuat sesuai daengan fungsi komponen

operasional yang terdapat dalam suatu system. Notasi labelnya dibuat

dengan cara:

1) Dicetak diatas allumunium foil berperekat

2) Dicetak langsung pada plat dudukan komponen operasional (sablon)

4) Pemasangan label

Label dipasang dengan mengikuti petunjuk pemasangan berikut ini:

JENIS LABEL FUNGSI PETUNJUK PEMASANGAN

Label Komponen

Sebagai pedoman

teknisi perakit dan

teknisi pemeliharaan

dalam melakukan

pelacaka gangguan

1. Label dipasang didalam panel

sehingga tidak terlihat tanpa

membuka cover protection

2. Label dipasang pada bodi

komponen atau dudukannya

sedemikian rupa sehinga mudah

terlihat/ditemukan dari sisi

depan panel.

3. Label tidak boleh dipasang

diatas name plate,plat saklar

atur, tombol riset dan knop

pengatur komponen yang

bersangkutan

Label Kawat

Hantaran

Sebagai pedoman

teknisi perakit dan

teknisi pemelihaan

dalam melakukan

pelacakan gangguan

1. Label dipasang pada setiapujung penghantar dengan jarak 

0,5-1 cmdari ujung isolasi

hantarannya.

2. Setiap potong kawat penghantar

memiliki nomor yang sama

pada kedua ujungnya.

3. Ujung-ujung penghantar yang

Page 28: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 28/43

bernomor sama dapt

dihubungkan pada titik 

sambung atau terminal yang

sama. Namun hindari memasng

ujung penghantar yang berbeda

nomor pada titik smabung atau

terminal yang sama.

4. Label direkatkan pada saat

setiap potongan penghantar

akan dipasang atau

dihubungkan pada titik 

sambungan/terminal.

Label Fungsi

Sebagai pedoman

bagi operator dalam

pengoprasian sistem

1. Label dipasang pada sisi depan

plat dudukan komponen dan

berdekatan denga komponen

yang bersangkutan.

2. Label harus dapat dibaca

dengan tanpa membuka cover 

 protection

3. Label tidak boleh menutupi plat

sakelar atur, tombol riset dan

knop penghantar komponen

yang bersangkutan.

4.2 Penerapan Standar

Kode Warna push-button, Iluminated push-button dan Indicator Light

Arti dari kode warna pada peralatan kendali dan lampu tanda harus

dipahami secara jelas oleh operator guna menghindari kesalahan operasi atau

interpretasi. Penggunaan kode warna telah distandardisasi sesuai spesifikasi yang

berlaku. Kode warna  push-button, illuminated  dan lampu tanda yang digunakan

Page 29: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 29/43

pada peralatan listrik telah dipublikasi dalam bulletin VDE 0113/12 dan IEC

Publ.204.

Tabel 1. Kode Warna Push Button

WARNA ARTI APLIKASI ( typical )

Merah

Stop Off 

1. Untuk menghentikan operasi satu

motor listrik atau lebih.

2. Untuk menghentikan operasi bagian

dari suatu mesin/sistem.

3. Untuk menghentikan catu energi

peralatan penjepit magnetis

(Magnetic Clamping Device).

4. Untuk menghentikan siklus proses

(Ketika operator menekan tombol

pada saat proses sedang

berjalan,mesin akan berhenti setelah

siklus proses yang sedang berjalan

diselesaikan secara lengkap).

 Emergency Off (Push

button berbentuk 

cendawan merah dari

tipe berpengunci / 

latched-type sebaiknya

hanya digunakan untuk 

penghentian darurat.

Latar belakangnya yang

harus berwarna kuning

dapat dibentuk dengan

lapisan cat atau

menambahkan lapisan

1. Penghentian Darurat (Emergency

stop)

2.Memutus Suplai energi pada kasus

pemanasan lebih (overheating) yang

membahayakan.

Page 30: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 30/43

plat dibawahnya)

Hijau atau

Hitam Start,On,Inch

1. Untuk memutuskan catu energi pada

rangkaian kendali (ketersediaan catu

daya).

2. Untuk mengawali beroperasinya satu

atau lebih motor-motor untuk fungsi-

fungsi bantuan (auxiliary functions).

3. Untuk mengaktifkan suatu bagian

dari mesin.

4. Untuk memberikan catu energi

peralatan pemegang / penjepit

magnetis (magnetic Clamping

 Devices).

5.  Inching atau jogging.

Kuning

Start of return

movement outside the

normal working cycle

or Start of a movement 

to suppress dangerous

conditions.

1. Mengembalikan elemen-elemen

mesin/sistem ke titik awal siklus

sebelum siklus tersebut diselesaikan

secara tuntas.

2. Mengaktifkan  push-button warna

kuning dapat membatalkan fungsi lain

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Putih atau

Biru Terang

Fungsi spesifik lain

yang tidak dicukupi

oleh kode-kode warna

diatas.

1. Mengendalikan fungsi-fungsi bantu

yang tidak secara langsung

berhubungan dengan siklus kerja.

2. Mereset relay-relay proteksi.

Page 31: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 31/43

Page 32: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 32/43

4.3 Wiring

4.3.1 Wiring Control

u

t

h

n

q

 j

i

v

y

w

x

z

g

l

m

p

o

s

k

e

d

c

b

a

0 1 98765432

0 1 98765432

R WVUP

ENTS WVUE E

B01

25A

MCB

10 A

E 05

10A

FUSE

MO7

220/ 48V

50VA

K 23K21

F71

2A

Badan Panel

Rangka Panel

Pintu Panel

220V

48V

48V

220 V

E 04

F 21 F 23

MCB

Page 33: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 33/43

Page 34: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 34/43

u

t

h

n

q

 j

i

v

y

w

x

z

g

l

m

p

o

s

k

e

d

c

b

a

20 1 298765432

0 1 98765432

k 21

h d 22

a1  15

16a2

NO NC44

d 24   h 26

     B    e     b    a    n     l    e     b     i     h    u    n     t    u     k    p     1

d 27h 18

31

2

10

NO NC1835

h 25

     P     1     k    e    r     j    a

220V

48V

220 V

48 V

220V

48V

220 V

48 V

53

54

k 21

k 23

h

a1  17

18a2

53

54

k 23

f 21   f 23

95

96

95

96

42225

27   21

NO NC55

52428

30   23

17

83

84

k 21

6

3

d 22

28

n 25

27

n 26

29

30

98

97

f 21

83

84

k 23

32

n 28

h 29

6

3

d 30

n 29

33

34

     P     2     k    e    r     j    a

Page 35: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 35/43

u

t

h

n

q

 j

i

v

y

w

x

z

g

l

m

p

o

s

k

e

d

c

b

a

30 1 398765432

0 1 98765432

d 32d 35

     L    e    v    e     l     t    e    r     t     i    n    g    g     i

d 37

2

10

NO NC2x3839

     P    e    m     i     l     i     h    a     l    a    r    m

220V

48V

220 V

48 V

220V

48V

220 V

48 V

d 32

     B    e     b    a    n

     l    e     b     i     h

NO NC

34

     L    a    m    p    u

    p    e    n    g    e     t    e    s    a    n

4

1

d 12

6

3

d 35

98

97

k 23

6

3

d 37

h 39

4

1

d 37

n 39

35

     L    e    v    e     l     b    a     t    a    s

     t    e    r    e    n     d    a     h

36

b 31 b 31

NO NC

36   17

2

 A

4

1

d 17

4

1

d 27

4

1

d 30

2

10

9

10

NO NC

36

b 37

11

12

5

11

d 37

13

14

b 38 Alarm

off 

Page 36: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 36/43

4.3.2 Wiring Simulator

Page 37: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 37/43

4.4 Sistem Proteksi

Sistem Proteksi yang digunakan dalam panel control Waste Water 

Pumping Station Panel adalah :

1) MCB dan TOR untuk mengamankan motor.

2) Fuse untuk mengamankan rangkaian kontrol dan trafo.

3) Pembumian sistem TN untuk mengamankan arus bocor pada panel.

4) Tegangan sentuh karena bodi, pintu, rangka terpasang pembumian.

Page 38: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 38/43

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

system pengaturan pembuangan air limbah ini terdapat tiga kondisi penting

yaitu :

1. Keadaan normal, pada kondisi ini semua pompa bekerja normal.

2. Keadaan tidak normal, dimana pompa akan mati setelah bekerja terlebih

dahulu beberapa saat. Pada kondisi ini diartikan bahwa pada pipa

pompa tidak ada aliran. Pada kondisi ini lampu indikator pada panel akan

menyala dan alarm berbunyi.

3. Keadaan Over Load, pompa akan berhenti bekerja karena pada pompa

terjadi beban lebih, artinya arus yang mengalir ke motor lebih besar dari

arus setting pada thermal over load relay. Pada kondisi ini lampu indicator

pada panel akan menyala dan alarm berbunyi.

5.3 Saran

Pada proses merangkai panel control, sambungan antara tiap komponen

harus kencang karena ini berpengaruh terhadap kerja system. Labeling pada

kabel control harus benar ini akan berguna pada saat terjadi trouble shooting.

Masing-masing orang harus memiliki satu set peralatan lengkap mulai dari

peralatan utama peralatan bantu dan alat ukur.

Page 39: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 39/43

35

LAMPIRAN

Page 40: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 40/43

36

ANALISA DAN JAWABAN PERTANYAAN PERSENTASI

Analisis Rangkaian

Pada analisis rangkaian ini akan di jelaskan alasan-alasan dari rangkaian tersebut

dari mulai alur kerja sistem sampai kepada penggunaan komponen dengan spesifikasi

yang ada di rangkaian itu sendiri. Dalam rangkaian ini, sistem menggunakan dua

tegangan yaitu 220 V dan 48 V, sistem bekerja secara pararel yang artinya apabila

salah satu mati maka sistem tidak akan berfungsi .

Dalam rangkaian control ini, kabel yang digunakan adalah kabel NYAF

dengan ukuran 1,5 mm2

dengan warna abu-abu, karena untuk kontrol harus

menggunakan kabel dengan warna selaian warna fasa, netral dan PE.

Dalam system ini, system disupply dengan tegangan 380 V, karena motor yang

digunakan adalah motor dengan tegangan kerja 3 fasa, 380 V. Tapi dalam

kenyataannya pada praktikum instalasi listrik industry ini menggunakan tegangan

kerja 220 V, karena yang disimulasikan hanyalah rangkaian controlnya saja.

Bagaimana system ini bias bekerja secara manual, dan ataupun otomatis.

Untuk mengetahui sistem berada pada level berapa maka digunakan dua buah

saklar dan satu buah push button yang berada pada papan simulator yang

dihubungkan dengan selector Pump 1 dan Pump 2 yang ada dipanel, kemudian untuk 

mengontrol system dalam keadaan normal atau tidak normal maka disini

menggunakan kontaktor yang menggunakan ON Delay dan kontaktor yang

menggunakan kontak bantu dan TOLR, Fungsi dari kontaktor yang menggunakan

ON Delay yaitu kita bisa mencoba sistem dalam keadaan normal dan tidak normal

dengan mengatur antara ON Delay dalam panel dengan On Delay yang ada pada

simulator dan fungsi dari kontaktor yang menggunakan TOLR yaitu sebagai

pengaman bagi motor apabila terjadi Over Load pada motor maka dalam sistem ini

Page 41: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 41/43

37

apabila terjadi Over Load maka sistem akan memberikan sinyal lewat alarm,

selanjutnya untuk mengatur apabila terjadi air naik turun maka disini menggukan

impuls yang dihubungkan dengan relai, kemudian untuk melihat apakah motor itu

sedang ON atau OFF maka disini menggunakan Valve yang disimulasikan dengan

lampu jadi apabila motor bekerja maka lampu tersebut akan bekerja, lampu tersebut

menggunakan tegangan 48V dengan menggunakan dioda yang berfungsi sebagai

pemblok arus yang masuk kedalam lampu tersebut, antar lampu dalam rangkaian ini

dihubungkan yang berfungsi untuk mengetest lampu apakah lampu mati atau tidak,

selanjutnya dalam rangkaian ini juga menggunakan OFF Delay yang berfungsi untuk 

mematikan motor dengan waktu tertentu. Dalam rangkaian ini juga menggunakan

push button dan alarm yang berfungsi untuk Over limit artinya bila pada system

terjadi level maksimum maka alarm bekerja yang disimulasikan dengan menekan

push button.

Analisa Jawaban Pertanyaan Persentasi

1. Apa fungsi dipasangnya dioda pada rangkaian panel control “ Waste Water 

 Pumping” ?

Jawaban :

Dioda disini berfungsi atau difungsikan untuk block tegangan pada rangkaian.Misalkan pada kondisi test run dan test lamp. Semua diode yang dipasang pada

rangkaian ini salah satu kaki diode dipasang parallel dengan diode yang lain dan

dihubungkan dengan  push botton b31 (  test lamp ), hal ini bertujuan agar ketika

operator ingin mengetahui kondisi lampu indicator dengan menekan tombol test

lamp sekali, maka semua lampu indicator pada pintu panel akan menyala karena

semua kaki diode dipasang parallel dengan push botton b31. Sedangkan diode ini

akan berfungsi sebagai block tegangan apabila pada kondisi “test run” , misalkan

pada saat pompa 1 sedang bekerja, maka apabila kita menekan push botton test 

run, pada pintu panel lampu yang akan menyala adalah lampu P1, karena adanya

diode yang dipasang sehingga diode yang lain akan memblock tegangan dari

tegangan yang mengalir pada rangkaian pompa 1 ini, sehingga lampu yang

menyala pada saat ditekan push botton test run hanya lampu indicator P1.

Page 42: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 42/43

Page 43: Laporan Pumping Aji - 111321005_2

8/16/2019 Laporan Pumping Aji - 111321005_2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pumping-aji-1113210052 43/43

pintu panel karena kaki dioda antara dioda satu dengan yang lainnya dipasang

paralel.

-Pada kondisi test Lamp :

Apabila rangkaian dalam keadaan standby ( belum ada motor pompa yang

dioperasikan ), maka apabila operator menekan tombol test run pada pintu panel

maka semua lampu indikator akan menyala karena adanya dioda yang dipasang

secara paralel yang dihubungkan pada semua fasa lampu indikator dan diparalel

terhadap push botton b 31 (  test lamp ).

Pada kondisi rangkaian apabila salah satu dioda dipasang terbalik, analisa

rangkaian saya maka semua lampu indikator pada pintu panel akan tetap menyala,

karena adanya arus lup pada rangkaian antar dioda ( lihat gambar dioda diatas ),

sehingga arus tidak lewat dan masuk melalui katoda dioda n28, tetapi akan masuk 

melalui anoda dioda n28 dengan adanya arus lup pada rangkaian ( loop tertutup ).