laporan praktikum go 1

28
LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK PRAKTIKUM 1 MENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI BUMI Disusun Oleh: Dalin Nadhifatuzzahro (12030654017) Luluk Imasnuna (12030654024) Fatkhiyatur Rohmah (12030654041) Ali Mustofa (12030654053)

Upload: dian-kurvayanti-innatesari

Post on 15-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

gelombang

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK

PRAKTIKUM 1MENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

Disusun Oleh:Dalin Nadhifatuzzahro(12030654017)Luluk Imasnuna (12030654024)Fatkhiyatur Rohmah (12030654041)Ali Mustofa(12030654053)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPRODI PENDIDIKAN IPA2015ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi di Universitas Negeri Surabaya yang diukur dengan menggunakan ayunan. Metode yang digunakan yaitu dengan memasang benang pada statif, mengukur panjang tali sepanjang 10 cm, kemudian menggantungkan beban logam sebesar 50 gram pada ujung tali, menyimpangkan beban kemudian menahannya, selanjutnya menentukan besarnya sudut elevasi dengan menggunakan busur penggaris (sudut elevasi = 45), menyiapkan stop watch, melepaskan ayunan dengan sudut sebesar 45 bersamaan dengan menyalakan stop watch, menghitung waktu yang diperlukan untuk 10 kali getaran, melakukan 5 langkah sebelumnya dengan panjang tali 20 cm, 30 cm, 40 cm, dan 50 cm, memasukkan data pengamatan ke dalam table pengamatan, dan menganalisis besarnya percepatan gravitasi bumi (g) berdasarkan data pengamatan dengan menggunakan persamaan: . Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil nilai percepatan gravitasi sebesar (9,02 0,33) m/s2 dengan ketidakpastian sebesar 37% dan taraf ketelitian 96,3%. Nilai percepatan gravitasi yang diperoleh melalui percobaan tersebut berbeda dengan nilai percepatan gravitasi secara teoritis hal tersebut disebabkan faktor waktu respon yang tidak tepat.

Kata kunci: ayunan, getaran, percepatan gravitasi.

ABSTRACT

This study aims is to determine the value of the Earth's gravitational acceleration at the State University of Surabaya, which is measured by using the swing. The method used is put threads on stative, measure the length of the string length of 10 cm, then hang a metal load of 50 grams at the end of the rope, distort the burden then hold it, then determine the magnitude of the angle of elevation using a ruler arc (elevation angle = 45 ), prepare stop watch, release the swing with an angle of 45 along with turning on a stop watch, counting the time required for 10 times the vibration, perform 5 previous steps with rope length 20 cm, 30 cm, 40 cm, and 50 cm, entering observation data into the table observations, and analyze the magnitude of the Earth's gravitational acceleration (g) based on observational data using the equation: . Based on experiments conducted, showed the value of the acceleration of gravity at (9,02 0,33) m / s2 with an uncertainty of 37% and 96,3% accuracy level. Gravitational acceleration values obtained through these experiments differ from the theoretical value of the gravitational acceleration due to the time factor it is not the right response.

Keywords: swing, vibration, acceleration of gravity.

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSuatu benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas tanah pasti akan jatuh menuju permukaan tanah. Benda tersebut jatuh dengan percepatan tertentu akibat adanya gaya tarik bumi/gaya gravitasi bumi. Gaya tarik bumi yang menyebabkan benda jatuh dengan percepatan tertentu dinamakan sebagai percepatan gravitasi bumi.Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi disimbolkan dengan g, menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada permukaan bumi.Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut dikatakan ekivalen dengan 1 g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2 atau 32,174.05 feet/s2. Percepatan di tempat lain harus dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar di sekitarnya.Perbedaan ketinggian suatu tempat dari permukaan laut menyebabkan nilai percepatan gravitasi buminya berbeda pula. Percepatan gravitasi bumi di daerah pegunungan akan berbeda dengan percepatan gravitasi bumi di daerah yang dekat dengan pantai.Percepatan gravitasi bumi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dari pusat bumi dan kepadatan susunan bumi di tempat tersebut (Tipler, 1998). Semakin rendah permukaan suatu daerah, maka akan semakin besar nilai gravitasi buminya. Dan semakin tinggi permukaan suatu daerah, maka akan semakin rendah nilai gravitasi buminya. Hal tersebut dikarenakan semakin dekat atau semakin kecil jarak suatu tempat ke pusat bumi maka percepatan gravitasi bumi di tempat tersebut akan semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin jauh atau semakin besar jarak suatu tempat ke pusat bumi maka percepatan gravitasi bumi di tempat tersebut akan semakin kecil.Ketinggian suatu daerah dari permukaan laut tidak sama dengan daerah lainnya walaupun terletak di kota yang sama. Begitu juga dengan berbagai daerah di Kota Surabaya. Surabaya terletak di tepi pantai utara Provinsi Jawa Timur. Wilayah Surabaya berbatasan dengan Selat Madura di utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di selatan, serta Kabupaten Gresik di barat.Surabaya memiliki ketinggian tanah antara 0-20 meter di atas permukaan laut, sedangkan pada daerah pantai ketinggiannya berkisar 1-3 meter di atas permukaan laut. Surabaya memiliki ketinggian tanah antara 0-10 meter yang menyebar di bagian timur, utara, selatan, dan pusat kota. Program Studi Pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya terletak di Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, Surabaya. Lokasi ini berada di wilayah Surabaya bagian selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo. Wilayah Surabaya bagian selatan terletak pada ketinggian kurang dari 10 meter dari permukaan laut. Nilai percepatan gravitasi bumi pada lokasi ini belum tentu sesuai dengan nilai percepatan gravitasi bumi yang telah disebutkan sebelumnya.Cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat yaitu dengan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah yang dapat diambil yaitu: Berapa nilai percepatan gravitasi bumi di Universitas Negeri Surabaya yang diukur dengan menggunakan ayunan?

C. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini yaitu: Menentukan nilai percepatan gravitasi bumi di Universitas Negeri Surabaya yang diukur dengan menggunakan ayunan.

D. HipotesisNilai percepatan gravitasi bumi di Universitas Negeri Surabaya yang diukur dengan menggunakan ayunan lebih rendah dibandingkan nilai percepatan gravitasi bumi secara teori

BAB IIKAJIAN TEORI

A. Percepatan Gravitasi BumiGravitasi adalah gejala adanya interaksi antara dua benda bermassa, yaitu berupa gaya tarik - menarik. Ilmuwan pertama kali yang memahami gaya gravitasi adalah Sir Isaac Newton, yaitu pada abad 16 Masehi. Newton mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu gaya pada suatu jarak tertentu yang memungkinkan dua benda atau lebih saling berinteraksi.Gaya yang menarik kita selalu menuju kebawah itu disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besarmassa benda tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya. Bumi kita merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah, manusia, batu, binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi bumi kita). Oleh karena itulah,walaupun kitaberada di bagianb awah bola bumi, kita tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahny amenuju pusat bola bumi.Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan sebagai g menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada permukaan Bumi (permukaan laut). Dalam fisika, nilai percepatan gravitasi standar (g) didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2(meter per detik2), atau 32,174.05 kaki per detik2 Pada ketinggian p menurut International Gravity Formula (Halliday dan Resnick, 1999).

B. Ayunan Sederhana (Simple Pendulum)Ayunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa titik yang digantung dengan tali tanpa massa dan tidak dapat mulur. Jika ayunan ini ditarik kesamping dari posisi setimbang, dan kemudian dilepaskan, maka massa m akan berayun dalam bidang vertikal kebawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik (Anonim, 2011).Ayunan sederhana (simple pendulum) merupakan model yang disempurnakan, terdiri dari sebuah massa titik yang ditahan oleh benang kaku dengan massa yang daibaikan. Jika massa titik ditarik kesalah satu sisi dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan, massa tersebut akan berosilasi di sekitar posisi kesetimbangannya.

Gambar2.1 :ayunansederhana

Benda dikatakan bergerak atau bergetar harmonis jika benda tersebut berayun melalui titik kesetimbangan dan kembali lagi keposisi awal (A-B-C-B-A). Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik benda melalui titik keseimbangan tertentu dengan beberapa getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.Gerak harmonis sederhana yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran pada ayunan sederhana. Besaran fisika yang terdapat pada gerak harmonis sederhana adalah:Periode (T), Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode atau waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.

C. Hubungan Ayunan Sederhana dengan Percepatan GravitasiGerak osilasi yang paling sering dijumpai adalah gerak ayunan. Jika simpangan osilasi tidak terlalu besar, maka gerak yang terjadi adalah gerak harmonic sederhana. Ayunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa titik yang di gantung dengan tali tanpa massa dan tidak mulur.

Gambar2.2 :komponen pada ayunan sederhana

Jika ayunan ini ditarik kesamping dari posisi setimbang dan kemudian dilepaskan, maka massa m akan berayun dalam bidang vertikal dibawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik. Pada gambar diatas, sebuah ayunan dengan panjang tali L, dengan sebuah partikel bermassa m, yang membentuk sudut terhadap arah vertikal. Gaya yang bekerja pada partikel ini adalah gaya berat (m.g )dan gaya Tarik FT dalam tali.Syarat yang pokok untuk getaran selaras adalah gaya pemulih F harus berbanding langsung dengan simpangannya (x). Gaya pemulih secara matematis dirumuskan :

Gaya pemulih disini tidak sebanding dengan tetapi sebanting dengan . Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonic sederhana, akan tetapi jika sudut kecil maka , dimana dalam radian. Simpangan sepanjang busur lintasanDan untuk sudut kecil, busur lintasannya dapat dianggap sebagai garis lurus.Medan gravitasi merupakan daerah yang masih mendapat pengaruh gravitasi. Gaya Gravitasi bumi yang bekerja pada berada dalam medan gravitasi bumi dapat menimbulkan Percepatan gravitasi bumi. Gaya yang bekerja pada suatu benda di permukaan bumi sama dengan berat benda tersebut, sesuai dengan hukum gravitasi Newton yang menyatakan bahwa gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Arah gaya gravitasi selalu sejajar dengan garis hubung kedua benda dan membentuk pasangan gaya aksi-reaksi.Dari hasil penyelidikan dan analisis model matematis getaran ayunan yang relative kecil, ternyata periode ayunan tidak dipengaruhi oleh amplitude dan massa beban. Periode ayunan dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. Adapun untuk mencari besarnya periode suatu getaran, secara matematis dirumuskan:

Berdasarkan kenyataan tersebut, percepatan gravitasi di suatu tempat dapat dicari dengan menggunakan bantuan ayunan. Dengan menggunakan rumus:

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Alat dan BahanNo.NamaSpesifikasiJumlah

1.Beban logamStandar berpengait, 50 gram dan beban tambahan1 set

2.BenangHalus namun cukup kuat1 roll

3.Statif dan klemStandar1 set

4.Stop watchStandar1

5.Busur penggarisStandar1

6.Penggaris kayuStandar 1

B. Rancangan PercobaanMenghitung waktu yang diperlukan untuk 10 kali getaranBebanlogamBenangStatifdanKlem

C. Variabel Percobaan dan Devinisi Operasional VariabelNo.Variabel PercobaanDefinisi Operasional Variabel

1.Variabel Manipulasi:(Panjang Tali)Panjang tali pada setiap percobaan dibuat berbeda. Panjangtali yang digunakan pada percobaan pertama yaitu 30 cm, pada percobaan kedua 35 cm, percobaan ketiga 40 cm, demikian seterusnya sampai pada percobaan yang kesepuluh. Pada setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali agar data yang diperoleh adalah data yang valid.

2.Variabel Respon:(Periode Getaran)Periode getaran merupakan besaran yang dipengaruhi oleh panjang tali. Adanya perubahan panjang tali mengakibatkan berubahnya periode suatu getaran, ada pun untuk menghitung besarnya periode getaran yaitu dengan membagi waktu getaran dengan jumlah getaran. Pada setiap percobaan menggunatan 10 getaran.

3.Variabel Kontrol:(Massa beban, amplitudo)Massa beban dan amplitudo yang digunakan pada setiap percobaan dibuat sama. Walaupun secara teoritis massa dan amplitude relative tidak berpengaruh terhadap periode suatu getaran.

D. Langkah Percobaan1. Memasang benang pada statif2. Mengukur panjang tali sepanjang 10 cm, kemudian menggantungkan beban logam sebesar 50 gram pada ujung tali3. Menyimpangkan beban kemudian menahannya.4. Menentukan besarnya sudut elevasi dengan menggunakan busur penggaris (sudut elevasi = 45)5. Menyiapkan stop watch 6. Melepaskan ayunan dengan sudut sebesar 45 bersamaan dengan menyalakan stop watch7. Menghitung waktu yang diperlukan untuk 10 kali getaran8. Melakukan langkah 1 5 dengan panjang tali 20 cm, 30 cm, 40 cm, dan 50 cm.9. Memasukkan data pengamatan kedalam table pengamatan10. Menganalisis besarnya percepatan gravitasi bumi (g) berdasarkan data pengamatan dengan menggunakan persamaan:

BAB IV DATA DAN ANALISIS

A. DataTabel 1 : Data PercobaanNoL (cm)(0,1)Perc ke-Nt (s)(0,01)T

130,011012,011,201

211,561,156

312,171,217

235,011012,761,276

212,841,284

312,481,284

340,011013,421,342

213,321,332

313,141,314

445,011013,991,399

213,641,364

313,921,392

550,011014,841,484

214,671,467

314,651,465

655,011015,621,562

215,491,549

315,551,555

760,011016,031,603

216,081,608

315,981,598

865,011016,651,665

216,551,655

316,691,669

970,011017,131,713

217,241,724

317,191,719

1075,011018,001,800

217,981,798

318,081,808

Keterangan: m = 50 g = 45

B. AnalisisTable 2 : AnalisisNoL (cm)Perc ke-G (m/s2)G (m/s2)

130,018,228,35

28,83

37,99

235,018,478,58

28,42

38,85

340,018,768,93

28,91

39,12

445,019,069,25

29,54

39,15

550,018,969,10

29,17

39,17

655,018,898,96

29,04

38,96

760,019,219,21

29,14

39,28

865,019,269,27

29,36

39,19

970,019,429,36

29,29

39,36

1075,019,309,17

29,16

39,05

Dari data tersebut pada panjang tali 30 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 8,22 m/s2 ; 8,83 m/s2 ; 7,99 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 30 cm adalah 8,35 m/s2. Pada panjang tali 35 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 8,47 m/s2 ; 8,42 m/s2 ; 8,85 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 35 cm adalah 8,58 m/s2. Pada panjang tali 40 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 8,76 m/s2 ; 8,91 m/s2 ; 9,12 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 40 cm adalah 8,93 m/s2. Pada panjang tali 45 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 9,06 m/s2 ; 9,54 m/s2 ; 9,15 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 45 cm adalah 9,25 m/s2. Pada panjang tali 50 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 8,96 m/s2 ; 9,17 m/s2 ; 9,17 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 50 cm adalah 9,10 m/s2. Pada panjang tali 55 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 8,89 m/s2 ; 9,04 m/s2 ; 8,96 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 55 cm adalah 8,96 m/s2. Pada panjang tali 60 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 9,21 m/s2 ; 9,14 m/s2 ; 9,28 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 60 cm adalah 9,21 m/s2. Pada panjang tali 65 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 9,26 m/s2 ; 9,36 m/s2 ; 9,19 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 65 cm adalah 9,27 m/s2. Pada panjang tali 70 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 9,42 m/s2 ; 9,29 m/s2 ; 9,36 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 70 cm adalah 9,36 m/s2. Pada panjang tali 75 cm dilakukan 3 kali pengulangan masing masing gravitasi pada percobaan ke 1, 2, dan 3 berturut turut adalah 9,30 m/s2 ; 9,16 m/s2 ; 9,05 m/s2 dan didapat rata rata percepatan gravitasi pada panjang tali 75 cm adalah 9,17 m/s2.

C. DiskusiPada percobaan menentukan nilai percepatan gravitasi bumi yang telah dilakukan, yaitu dengan melakukan 3 kali percobaan pada masing masing panjang tali didapatkan hasil bahwa pada tali dengan panjang 30 cm nilai percepatan gravitasinya rata rata adalah 8,35 m/s2 , pada tali dengan panjang 35cm nilai percepatan gravitasi rata rata adalah 8,58 m/s2 pada tali dengan panjang 40 cm nilai percepatan gravitasi rata rata adalah 8,93 m/s2. Pada panjang tali 45 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 9,25 m/s2. Pada panjang tali 50 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 9,10 m/s2. Pada panjang tali 55 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 8,96 m/s2. Pada panjang tali 60 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 9,21 m/s2. Pada panjang tali 65 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 9,27 m/s2. Pada panjang tali 70 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 9,36 m/s2. Pada panjang tali 75 cm didapat rata rata percepatan gravitasi adalah 9,17 m/s2. Dari ke sepuluh panjang tali di dapatkan rata rata percepatan gravitasi adalah 9,02 m/s2. Dengan menggunakan standar deviasi didapatkan nilai percepatan gravitasi (9.02 0.33) Hal tersebut sedikit berbeda dengan nilai percepatan gravitasi standar (g) yaitu 9,806.65 m/s2, Pada ketinggian p menurut International Gravity Formula (Halliday dan Resnick, 1999). Dengan menggunakan standar deviasi diperoleh ketidakpastian sebesar 37% dan taraf ketelitian 96,3%. Perbedaan antara hasil percobaan dengan nilai gravitasi menurut teori disebabkan karena adanya kurang tepatan dalam menghitung waktu ketika bandul berhenti yang biasanya disebut sebagai factor waktu respon yang tidak tepat.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan Pada percobaan yang bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi di Universitas Negeri Surabaya yang diukur dengan menggunakan ayunan, didapatkan hasil nilai percepatan gravitasi sebesar (9.02 0.33) m/s2 dengan ketidakpastian sebesar 37% dan taraf ketelitian 96,3%. Nilai percepatan gravitasi yang diperoleh melalui percobaan tersebut berbeda dengan nilai percepatan gravitasi secara teoritis hal tersebut disebabkan karena faktor waktu respon yang tidak tepat. Dari percobaan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa periode ayunan dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi. Sedangkan rata rata percepatan gravitasi besarnya sama meskipun panjang tali yang digunakan berbeda panjangnya. B. Saran Sebaiknya pada saat melakukan percobaan tersebut harus lebih teliti dan tepat dalam menggunakan stopwatch. Yaitu ketika bandul berhenti pada hitungan n ke sepuluh saat itu juga bersamaan dengan memencet tombol stop pada stopwatch. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan teori perlu di lakukan berulang ulang kali, sehingga akan didapatkan hasil yang rata rata nya tidak jauh berbeda.

JAWABAN PERTANYAAN LANJUTAN

1. Hasil pengukuran nilai percepatan gravitasi bumi yang dilakukan di Puncak Jaya, di Bulan, dan di Universitas Negeri Surabaya akan berbeda. Hal tersebut dikarenakan percepatan gravitasi bumi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dari pusat bumi. Semakin dekat jarak suatu tempat dengan pusat bumi, maka semakin besar pula nilai percepatan gravitasi buminya. Dan sebaliknya, semakin jauh jarak suatu tempat dengan pusat bumi, maka semakin kecil pula nilai gravitasi buminya. Karena ketiga tempat di atas jaraknya berbeda dari pusat bumi, maka nilai percepatan gravitasi buminya juga akan berbeda.2. Ya, cara menentukan letak sumber mata air dengan bantuan tongkat berbentuk Y tersebut masuk akal. Selain dipengaruhi jarak suatu tempat dari pusat bumi, percepatan gravitasi juga dipengaruhi oleh kepadatan atau rapat massasusunan bumi di tempat tersebut. Dalam bidang fisika bumi dikenal metoda gravitasi yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.Tanah dengan kandungan air tinggi (berpotensi sebagai sumbr air) memiliki nilai rapat massa yang berbeda dengan tanah dengan kandungan air yang rendah. Perbedaan kerapatan massa inilah yang menyebabkan perbedaan percepatan gravitasi bumi. Tanah dengan kandungan tanah air tinggi memiliki nilai percepatan gravitasi tertentu, dan hal ini dapat ditunjukkan dengan ujung panjang tongkat berbentuk Y yang menunjuk ke bawah pada lokasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Dachi, Reliusman. 2014. MAKALAH PENENTUAN NILAI PERCEPATAN GRAVITASI BUMI. Yogyakarta :UniversitasGadjahMadaGioancoli, D.C. 2004. FISIKA Jilid 1 EdisiKelima. Jakarta :ErlanggaTIM. 2014. MODUL PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK. Surabaya : Program StudiPendidikan IPA UniversitasNegeri SurabayaAnonim. (tanpa tahun).https://bangkit13.wordpress.com/bahan-kuliah/laporan/fisika/ayunan-sederhana/. Diaksespada 14 Maret 2015 pukul 21.05Anonim. 2014.https://fisikaloyolafreedownload.files.wordpress.com/2014/02/03-ayunan-sederhana.pdf. Diaksespada 14 Maret 2015 pukul 21.05Team FisikaDasar. http://deshynf.weebly.com/uploads/7/3/3/2/7332274/fisdas_1.pdf. Diaksespada 14 Maret 2015 pukul 21.05

LAMPIRAN

L (cm)Perc ke-G (m/s2)G (m/s2)dd2

30,018,228.35-0.670.45

28,83

37,99

35,018,478.58-0.440.19

28,42

38,85

40,018,768.93-0.090.01

28,91

39,12

45,019,069.250.230.05

29,54

39,15

50,018,969.10.080.01

29,17

39,17

55,018,898.96-0.060.00

29,04

38,96

60,019,219.210.190.04

29,14

39,28

65,019,269.270.250.06

29,36

39,19

70,019,429.360.340.12

29,29

39,36

75,019,309.170.150.02

29,16

39,05

RATA-RATA9.02-7.105E-160.9602

Xrata- rata 9.02

standar deviasi 0.324927342

X= Xrata-rata X9.02 0.324

ketidakpastian persen 37%

taraf ketelitian 96,3%