laporan pendahuluan tuberculosis indah

Upload: snakdecade

Post on 24-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    1/8

    A. Anatomi Fisiologis

    Anatomi Fisiologis

    Paru adalah struktur elastic yang dibungkus dalam sangkar toraks, yang

    merupakan siatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan.

    Ventilasi membutuhkan bantuan gerakan dinding sangkar toraks dan dasarnya,

    yaitu diafragma. Efek dari gerakan ini adalah secara bergantian meningkatkan dan

    menurunkan kapasitas dada. Ketika kapasitas dalam dada meningkat, udara masuk

    melalui trakea (inspirasi) karena penurunan tekananan dalam dada dan

    mengembangkan paru. Ketika dinding dada dan diafragma kembali ke ulkusnya

    semula (ekspirasi) , paru-paru yang elastic tersebut mengempis dan mendorong

    udara keluar melalui bronkus dan trakea.

    Fase inspirasi dari pernapasan normalnya membutuhkan energy , fase ekspirasi

    normalnya positif , inspirasi menepati sepertiga dari siklus pernapasan , ekspirasi

    menempati dua pertiganya.

    . Pleura bagian terluar dari paru-paru , dikelilingi oleh yang !uga meluas untuk

    membungkus dinding interior toraks dan permukaan superior diafragma. Pleura

    panietalis melapisi toraks dan pleura "isealis melapisi paru. #ntara kedua

    pleura ini terdapat ruang yang diesbut spasium pleura yang mengandung

    se!umlah kecil cairan yang melicinkan permukaan dan memungkinkan

    keduanya bergeser dengan bebas selama "entilasi.

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    2/8

    $. %ediastinum adalah dinding yang membagi rongga toraks men!adi dua bagian,

    mediastinum terbentuk dari dua lapisan pleura. &emua struktur toras kecuali

    paru-paru terletak antara ke dua lapisan pleura.

    '. obus setiap paru bagian men!adi lobus-lobus. Paru kiri atas lobus baah dan

    atas , sementara paru kanan mempunyai lobus atas, tengah dan baah. &etiap

    lobus lebih !auh dibagi dari men!adi dua segmen yang dipisahkan oleh pleura ,

    yang merupakan perluasan pleura.

    *. +ronkus dan bronkiulus , terdapat beberapa di"isi bronkus di dalam setiap

    lobus paru. Pertama adalah bronkus lobaris (tiga pada paru kanan dan dua pada

    paru kiri). +ronkus lobaris dibagi men!adi bronkus segmental ( pada paru

    kanan dan pada paru kiri) , yang merupakan struktur dicari ketika memilih

    posisi drainase postural yang paling efektif untuk pasien tertentu. +ronkus

    segmental kemudian dibagi lagi men!adi bronkus subsegmental. +ronkus ini

    dikelilingi oleh !aringan ikat memiliki arteri limfatik dan saraf.

    . #l"eoli paru terbentuk oleh sekitar ' !uta al"eoli yang tersusun dalam klustur

    antara sampai $ al"eoli. +egitu banyaknya al"eoli ini hingga !ika mereka

    bersatu untuk membentuk satu lembar , akan menutupi area / meter persegi

    (seukuran lapangan tenis).

    0. 1erdapat ' !enis sel-sel al"eolar sel-sel al"eolar tipe adalah sel epitel yang

    membentuk dinding al"eolar. &el-sel al"eolar tipe $, sel-sel aktif yang secara

    metabolic mensekresi sufaktan suatu fospolifit yang melapisi permukaan dalam

    dan mencegah al"eolar agar tidak kolaps. &el al"eoli tipe ' adalah makrofag

    yang merupakan sel-sel fagostis yang besar yang memakan benda asing

    (misal 2 lender dan bakteri) dan beker!a sebagai mekanisme pertahanan yang

    penting.

    (+runner dan &udarath, E34 2 $)

    B. Pengertian

    . %enurut 5#56# ($). 1uberculosis adalah penyakit infeksi menular

    yang disebabkan %ycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru

    dan hampir seluruh organ tubuh lainnya. +akteri ini dapat masuk melalui

    saluran pernapasan dan saluran pencernaan (37) dan luka terbakar pada

    kulit. 1etapi paling banyak melalui inhlasi droplet yang berasal dari orang

    yang terinfeksi bakteri tersebut

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    3/8

    $. %enurut 5#56# ($$) 1uberkulosis Paru adalah penyakit yang

    disebabkan %ycobacterium 1uberkulosis yang hampir seluruh organ tubuh

    dapat tesrang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru.

    '. 1uberkulosis (1+) adalah penyakit inflasi menular yang disebabkan oleh

    mikobakterium tuberculosis (&il"ia, $8)

    *. 1uberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang dapat mengenai paru-paru

    manusia (#ditama, $0).

    . 1uberkulosis paru merupakan peradangan atau infeksi !aringan paru oleh

    mikobakterium tuberkulosa (9umahorto, $)

    0. Kesimpulan 2

    /. +erdasarkan pengertian di atas dapatlah disimpulkan baha penyakit

    tuberculosis paru (1+) adalah penyakit infeksi pernafsan, menular yang

    menyerang parengkim paru disebabkan oleh kuman.

    C. Etiologi

    1uberkulosis disebabkan oleh kuman yaitu mycobacterium tuberculosis kuman

    ini berbentuk batang dan tahan asam, serta banyak mengandung lemak yang

    tinggi pada membrane selnya sehingga menyebabkan kuman ini tahan asam

    dan pertumbuhannya sangat lambat, kuman ini tidak tahan terhadap sinar

    ultra"iolet karena itu penularannya ter!adi pada malam hari.

    :kuran dari kuman tuberculosis ini kurang lebih ,';$ sampai *mm, ukuran ini

    lebih kecil dari pada ukuran sel darah merah (&umantri, $).

    6alam per!alanan penyakitnya terdapat *fase 2 (seumur hidup) dan

    reaktifitas !ika ter!adi perubhana keseimbangan daya tahan tubuh, dan bias

    terdapat di tulang pan!ang, "ertebrata , tuba fallopi, otak, kelen!ar limfe hilus

    , leher dan gin!al.

    *. Fase *

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    4/8

    6apat sembuh tanpa cacat atau sebaliknya, !uga dapat menyebar ke organ

    yang lain dan yang kedua kegin!al setelah paru. Menurut NANDA ( 2015 :

    210)

    D. Patofisiologi

    7ndi"idu rentan yang menghirup hasil tuberculosis dan men!adi terinfeksi.

    +akteri dipindahkan melalui !alan napas ke al"eoli, tepat dimana mereka

    berkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri.+asil !uga dipindahkan melalui

    sitem limfe dan aliran darah kebagian tubuh lainnya (gin!al,tulang) dan area

    paru-paru lainnya (lobus atas).

    &istem imun tubih berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.

    Fagosit(neutrofil) dan (makrofag) menelan banyak bakteri , limfosit spesifik

    tuberculosis melisis (menghancurkan) hasil !aringan normal. 9eaksi !aringan

    ini mengakibatkan penumpukan eksudal dalam a"eoli, menyebabkan

    bronkupneumonia. 7nfeksi aal biasanya ter!adi dua sampai sepuluh minggu

    setelah pema!anan.

    %asa !aringan baru yang disebut gralumas, yang merupaka gumpalan basil

    yang masih hidup dan yang sudah mati dikelilingi oleh makrofag yang

    membentuk dinding protektif granolumas di ubah men!adi masa !aringan

    fibrosa. +agian sentral dari masa fibrosa ini disebut tuberka glan. +uhan

    (bakteri dan makrofag) men!adai nekrotik, membentuk masa seperti ke!u. %asa

    ini dapat mengalami klasifikasi , membentuk sekar kalogenosa. +akteri

    men!adi dorman tanpa perkembangan penyakit aktif.

    &etelah pema!anan dan infeksi aal, indi"idu dapat mengalami penyakit aktif

    karena gangguan atau respon yang sudah inadekuat dari respon sistem imun.

    Penyakit aktif dapat !uga ter!adi dengan infeksi ulang dan akti"itas bakteri

    dorman. +akteri kemudian men!adi tersebar di udara, mengakibatkan

    penyebaran penyakit lebih !auh tuberkul yang memecah, membentuk !aringan

    perut. Paru-paru yang terinfeksi lebih membengkak mengakibatkan ter!adinya

    bronkopneumonia lebih lan!ut.

    Kecuali proses tersebut dapat dihentikan penyebarannya denganlambat

    mengarah ke baah ke bilum paru-paru dan kemudian meluas ke lobus yang

    berdekatan . Proses hanya supaya diikuti dengan periode akti"itas yang di

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    5/8

    perbarui hanya sekitar ? indi"idu yang aalnya terinfeksi mengalami

    penyakit aktif.

    E. Manifestasi Klinis

    Pada banyak indi"idu yang terinfeksi tuberculosis adalah asimtomatis. Pada

    indi"idu lainnya, ge!ala berkembang secara bertahap sehingga ge!ala tersebut

    tidak dikenali sampai penyakit telah masuk tahap lagi lan!ut. +agaimanapun

    ge!ala dapat timbul pada indi"idu yang mengalami imunosupresif dalam

    beberapa minggu setelah terpa!an oleh hasil.

    %enurut =hon 4ropton ($8) ge!ala klinis yang timbul pada pasien

    tuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah 2

    . +atuk lebih dari ' minggu$. 6ahak (sputum)

    '. +atuk darah

    *. &esak napas

    . 5yeri dada

    0. meningkat, limfositosis

    $. Pemeriksaan sputum +1#

    '. untuk memastikan diagnostic 1+ paru, namun pemeriksaan ini tidak

    spesifik karena hanya '-/? pasien yang dapat didiagnosis berdasarkan

    pemeriksaan ini.

    *. 1es P#P (Peroksidase #nti Peroksidase). %erupakan u!i serologi imunoperoksidase memakai alat histogen staining

    untuk menentukan adanya 7g3 spesifik terhadap hasil 1+.

    0. 1ehnik Polymerase 4hain 9eaction

    /. 6eteksi 65# kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam meskipun

    hanya satu mikroorganisme dalam specimen !uga dapat mendeteksi adanya

    resistensi

    . +ecton 6ickinson diagnostic instrument &istem (+#41E4)

    8. 6eteksi groth indeks berdasarkan 4A$ yang dihasilkan dari metabolisme

    asam lemak oleh mikobakterium tuberculosis

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    6/8

    . %B4A6A1

    . 6eteksi antibody memakai antigen liporabinomannan yang direkatkan pada

    suatu alat berbentuk seperti sisir plastic, kemudian dicelupkan dalam

    !umlah memadai memakai arna sisir akan berubah$. Pemeriksaan 9adiology 2 9ontgen thora; P# dan lateral

    '. 3ambaran foto thora; yang menun!ang diagnosis 1+, yaitu 2

    a. +ayangan lesi terletak di lapangan paru atas atau segment apical lobus

    baah

    b. +ayangan berarna (patchy)atau bercak (nodular)

    c. #danya ka"itas , tunggal atau ganda

    d. Kelainan bilateral terutama dilapangan atas paru

    e. #danya klasifikasi

    f. +ayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian

    g. +ayangan millie%enurut 5#56# ($ 2 $$-$/)

    G. Penatalaksanaan Medis

    Cain ($) membagi penatalaksanaan tuberculosis paru men!adi tiga bagian,

    yaitu pencegahan,pengobatan, dan penemuan penderita

    Pencegahan 1uberkulosis

    . Pemeriksaan kontak, yaiyu pemeriksaan terhadap indi"idu yang bergaul

    erat dengan penderita tuberculosis paru +1# positif. Pemeriksaan

    meliputi tes tuberculin, klinis, dan radiologis.

    $. %ass 4hat D-ray, yaitu pemeriksaan missal terhadap kelompok-

    kelompok populasi tertentu misalnya 2

    Karyaan rumah sakit>Puskesmas>balai pengobatan

    Penghuni rumah tahanan

    &isa-sii pesantren

    '. Vaksinasi +43

    *. Kemoprofilaksis dengan menggunakn 75 mg>kg++ selama 0-$ bulan

    dengan tu!uan menghancurkan atau mengurangi popul#7 +kteri yang

    masih sedikit. 7ndikasi kemoprofilaksis primer atau utama iyalah bayi

    yang menyusu pada ibu dengan +1# positif, sedangkan kemoprofilaksis

    sekunder diperlukan bagi kelompok berikut

    ) +ayi dibaah lima tahun dengan hasil tes tuberculin positif karena

    risiko timbulnya 1+ milier dan meningitis 1+,

    $) #nak dan rema!a dibaah $ tahun dengan hasil tes tuberculin positif

    yang bergaul erat dengan penderita 1+ yang menular,

    ') 7ndi"idu yang menun!ukan kon"ersi hasil tes tuberculin dari negtif

    men!adi positif ,

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    7/8

    *) Penderita yang menerima pengobatan steroid atau obat imunosupresif

    !anka pan!ang,

    G. Diagnosa Keperawatan

    . Ketidakbersihan !alan napas yang berhubugan dengan sekresi mucus yang

    kental, hemoptisis, kelemahan, upaya batuk buruk, dan edema

    trachea>faringeal

    $. Ketidakefektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan menurunnya

    ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura

    '. Perubhan nutrisi 2 kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

    dengan klien, anoreksia atau dispnea, danpeningkatan metabolisme tubuh.

    H. Intervensi Keperawatan. Ketidakbersihan !alan napas yang berhubungan dengan sekresi mucus

    yang kental, hemoptisis, kelemahan, upaya batuk buruk dan edema

    trachea>faringeal.

    7nter"ensi 2

    a. Ka!i fungsi pernapasan (bunyi napas , kecepatan, irama, kedalaman dan

    penggunan oto bantu napas)

    b. Ka!i kemampuan mengeluarkan sekresi , catat karakter , "olume sputum

    dan adanya hemoptisis.

    c. +erikan posisi foler>semifoler tinggi dan bantu klien berlatih napas

    dalam dan batuk efektif.

    $. Ketidakefektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan menurunnya

    ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura

    a. Ka!i fungsi pernapasan catat kecepatan pernapasan , dispnea , sianosis ,

    dan perubhan tanda "ital.

    b. +erikan posisi foler>semifoler tinggi dan bantu klien berlatih napas

    dalam dan batuk efektif

    c. #uskultasi bunyi napas.d. Ka!i pengembangan dadan dan posisi trachea.

    e. Kolaborasi untuk tindakan thorakkosentesis atau kalau perlu

  • 7/25/2019 Laporan Pendahuluan Tuberculosis Indah

    8/8

    DAFA! P"#AKA

    %uttain #rif, $ #suhan Keperaatan Klien dengan 3angguan &istem

    Pernapasan. =akarta2&alemba %edika.

    Pedoman 5asional Penanggulangan 1uberkulosis. Edisi $, cetakan pertama.

    6epartemen Kesehatan 9epublik 7ndonesia. $/

    #plikasi #suhan Keperaatan +erdasarkan 6iagnosa %edis G 5#56# 574-

    5A4 =776 ' #.$$-$/