laporan komuda penyuluhan dan pemeriksaan gigi

21
LAPORAN KOMUDA PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN GIGI DI SD MUHAMMADIYAH SAPEN (drg. Kinaryo dan drg. Rini) Disusun oleh: Rosita Kusumaningrum 20120340092 Nabila Yusaf 20120340093 Alninda Sukma Hutami 20120340094 Andhika Surya Yolanda 20120340095 Denny Tri Akbar 20120340096 Bella Septri 20120340097 Annisa Ananda Puteri 20120340098 HALAMAN JUDUL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Upload: alninda-hutami

Post on 06-Jul-2015

978 views

Category:

Health & Medicine


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

LAPORAN KOMUDA

PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN GIGI

DI SD MUHAMMADIYAH SAPEN

(drg. Kinaryo dan drg. Rini)

Disusun oleh:

Rosita Kusumaningrum 20120340092

Nabila Yusaf 20120340093

Alninda Sukma Hutami 20120340094

Andhika Surya Yolanda 20120340095

Denny Tri Akbar 20120340096

Bella Septri 20120340097

Annisa Ananda Puteri 20120340098

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Page 2: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang kiranya patut

kami ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan

Komuda di SD Muhammadiyah Sapen. Dalam laporan ini kami menjelaskan hasil pemeriksaan gigi

dan mulut pada siswa/i SD Muhammadiyah Sapen untuk mengetahui oral hygiene serta kelainan yang

timbul pada masa tumbuh kembang anak, selain itu juga mahasiswa mampu mengetahui perbedaan

antara gigi desidui dan permanen.

Kami mengucapkan terimakasih untuk instruktur kelompok kami drg. Kinaryo dan drg. Rini

karena telah membimbing kami sehingga laporan ini dapat kami susun dengan baik.

Kami menyadari, dalam laporan ini masih ada kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan

terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Namun, demikian banyak

pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi,

memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi

perbaikan dan kesempurnaan laporan ini di waktu yang akan datang. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, Februari 2014

Penyusun

Page 3: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Kegiatan : KOMUDA

Tempat Kegiatan : SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta

Tanggal Kegiatan : 26 Februari 2014

Instruktur Pembimbing : 1. drg Kinaryo

2. drg Rini

Nama Anggota : 1. Rosita Kusumaningrum (20120340092)

2. Nabila Yusaf (20120340093)

3. Alninda Sukma Hutami (20120340094)

4. Andika Surya Yoelanda (20120340095)

5. Deny Tri Akbar (20120340096)

6. Bella Septri (20120340097)

7. Annisa Ananda Putri (20120340098)

Yogyakarta, 3 Maret 2014

Anggota 1

Rosita Kusumaningrum

Anggota 2

Nabila Yusaf

Anggota 3

Alninda Sukma Hutami

Anggota 4

Andika Surya Yoelanda

Page 4: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

iv

Anggota 5

Deny Tri Akbar

Anggota 6

Bella Septri

Anggota 7

Annisa Ananda Putri

Menyetujui,

Pembimbing 1

drg. Kinaryo

Pembimbing 2

drg. Rini

Mengetahui,

Penanggung Jawab Blok 10

drg. Atiek Driana Rahmawati, MDSc, Sp.KGA

Page 5: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... v

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

I.1 LANDASAN TEORI GIGI DESIDUI ................................................................................... 1

I.2 LANDASAN TEORI GIGI PERMANEN.............................................................................. 3

I.3 LANDASAN TEORI PENYULUHAN .................................................................................. 5

1.4 TUJUAN KEGIATAN ........................................................................................................... 6

BAB II ..................................................................................................................................................... 7

ISI ............................................................................................................................................................ 7

URAIAN KEGIATAN ....................................................................................................................... 7

BAB III ................................................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................................................ 13

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14

LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 15

FOTO KEGIATAN .......................................................................................................................... 15

LEMBAR ODONTOGRAM ............................................................................................................ 16

Page 6: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LANDASAN TEORI GIGI DESIDUI

Gigi desidui atau biasa disebut gigi susu adalah gigi yang tumbuh pada rahang anak kecil.

Dimana gigi tersebut berjumlah 20 gigi, 10 gigi rahang atas dan 10 pada rahang bawah. Gigi sudah

mulai berkembang pada masa kandungan sekitar 4-5 bulan. Pada saat lahir, maksila dan mandibula

merupakan tulang yang telah dipenuhi oleh benih gigi dalam berbagai tingkat perkembangan.

Gigi susu diharapkan sudah tumbuh lengkap pada usia 2 tahun. Kadang-kadang ada bayi yang

usianya belum genap enam bulan giginya sudah mulai tumbuh atau juga anak sudah menginjak usia

satu tahun giginya belum tumbuh sama sekali. Karena banyak faktor yang memengaruhi erupsi gigi,

yaitu nutrisi, hormon, ataupun keturunan.

Gigi susu merupakan space maintainer alami sebelum gigi permanen tumbuh. Kehilangan

gigi desidui dapat menimbulkan banyak masalah. Antara lain terganggunya lengkung basal, lengkung

alveolar dan lengkung gigi. Gigi dalam fungsinya sebagai alat pengunyahan menjadi salah satu faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan rahang. Selain itu, kehilangan dini gigi desidui juga mengakibatkan

kehilangan ruang.

Fungsi gigi desidui adalah

Mempersiapkan secara mekanis makanan yang akan dicerna dan diasimilasi

Mempertahankan ruang dalam lengkung gigi untuk tempat gigi permanen

Memberi rangsangan terhadap pertumbuhan tulang rahang

Membentuk suara

Sebagai estetis

Sebagai penuntun erupsinya gigi permanen

Sebagai space maintener alami

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi desidui Pemberian makanan padat dan

bergizi sesuai dengan tahap perkembangan anak akan membantu pertumbuhan rahang. Selain itu,

ketebalan gusi juga akan bberkurang. Dengan demikian, pemberian makanan yang bergizi sesuai

dengan perkembangannya dapat menjadi stimulus untuk membantu erupsi gigi.

Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi yang dimulai

dari tempat pembentukkan gigi di dalam tulang alveolar kemudian gigi menembus gingiva sampai

akhirnya mencapai dataran oklusal.

Page 7: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

2

Tahap pra-erupsi pada gigi :

a. Inisiasi (Bud Stage)

Tahap inisiasi merupakan penebalan jaringan ektodermal dan pembentukkan kuntum gigi

yang dikenal sebagai organ enamel pada minggu ke-10 IU. Perubahan yang paling nyata dan paling

dominan adalah proliferasi jaringan ektodermal dan jaringan mesenkimal yang terus berlanjut.

b. Proliferasi (Cap Stage)

Dimulai pada minggu ke-11 IU, sel-sel organ enamel masih terus berproliferasi sehingga

organ enamel lebih besar sehingga berbentukan cekung seperti topi. Bagian yang cekung diisi oleh

kondensasi jaringan mesenkim dan berproliferasi membentuk papila dentis yang akan membentuk

dentin. Papila dental yang dikelilingi oleh organ enamel akan berdiferensiasi menjadi pulpa. Jaringan

mesenkim di bawah papila dental membentuk lapisan yang bertambah padat dan berkembang menjadi

lapisan fibrosa yaitu kantong gigi (dental sakus) primitif.

c. Histodiferensiasi (Bell Stage)

Tahap bel merupakan perubahan bentuk organ enamel dari bentuk topi menjadi bentuk bel.

Perubahan histodiferensiasi mencakup perubahan sel-sel perifer papila dental menjadi odontoblas

(sel-sel pembentuk dentin).

Waktu terjadinya erupsi gigi desidui

Nama gigi Erupsi Akar

Rahang atas

Insicivus central 7.5 bulan 1.5 tahun

Insicivus lateral 9 bulan 2 tahun

Caninus 18 bulan 3.5 tahun

Molar pertama 14 bulan 2.5 tahun

Molar kedua 24 bulan 3 tahun

Rahang bawah

Insicivus central 6 bulan 1.5 tahun

Insicivus lateral 7 bulan 1.5 tahun

Caninus 16 bulan 3.5 tahun

Molar pertama 12 bulan 2.5 tahun

Molar kedua 20 bulan 3 tahun

Page 8: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

3

I.2 LANDASAN TEORI GIGI PERMANEN

Gigi permanen adalah gigi yang menggantikan gigi desidui. Gigi permanen atau gigi tetap

berjumlah 32 gigi yang terdiri dari 16 gigi di rahang atas dan 16 pada rahang bawah. Gigi permanen

atau tetap terdapat 5 jenis gigi yaitu insicivus, caninus, premolar dan molar. Setiap gigi memiliki

fungsi yang berbeda-beda, yaitu :

Insicivus

Gigi insicivus memiliki fungsi untuk memotong makanan. Gigi insicivus pada

dewasa maupun desidui memiliki jumlah yang sama yaitu 4 pada maxillaris dan 4

pada mandibularis.

Caninus

Gigi caninus memiliki fungsi untuk merobek makan. Gigi caninus ini sendiri

merupakan pusat tumbuh kembang, apabila gigi caninus dicabut maka pusat tumuh

kembang akann terganggu. Gigi caninus sendiri merupakan gigi terkuat karena

memiliki akar yang panjang.

Premolar

Gigi premolar berfungsi untuk membantu fungsi gigi molar. Gigi premolar hanya

terdaoat pada gigi tetap atau permanen. Gigi premolar merupakan gigi yang

menggantikan kedudukan gigi molar pertama dan kedua desidui.

Molar

Gigi molar berfungsi untuk menghaluskan makanan. Gigi molar permanen berbeda

dengan gigi desidui yaitu jumlah gigi molarnya, dimana gigi desidui hanya 2 tetai

pada gigi permanen terdapat 3 gigi molar.

Fungsi gigi permanen itu sendiri adalah

Sama dengan fungsi gigi pada umumnya gigi permanen membantu pada saat

mastikasi

Membantu kita saat berbicara

Menjaga estesis

Pada usia 2 tahun kebanyakan gigi desidui pada anak-anak telah lengap, setalah itu pada umur

6 tahun sudah mulai tumbuh gigi permanen dan pada tahap ini disebut dengan tahapan mixdent.

Mixdent adalah saat dimana terjadinya percampuran antara gigi desidui dan gigi permanen.

Pada tahap gigi bercampur juga pertumbuhan tulang rahang sedang bertumbuh pesat.

Disamping itu terdapat beberapa perbedaan yang membedakan gigi desidui dengan gigi permanen.

Yaitu :

Ukuran gigi permanen lebih besar dibandingkan gigi desidui

Warnagigi desidui lebih putih oleh sebab itu disebut gigi susu

Akar gigi permanen lebih besar dan panjang

Pada gigi permanen, emailnya lebih tebal

Page 9: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

4

Waktu erupsi gigi permanen:

Nama gigi Erupsi

Rahang atas

Insicivus centralis 7-8 tahun

Insicivus lateralis 8-9 tahun

Caninus 11-12 tahun

Premolar pertama 10-11 tahun

Premolar kedua 10-12 tahun

Molar pertama 6 tahun

Molar kedua 11-13 tahun

Molar ketiga 17-22 tahun

Rahang bawah

Insicivus centralis 6-7 tahun

Insicivus lateralis 7-8 tahun

Caninus 9-10 tahun

Premolar pertama 10-12 tahun

Premolar kedua 11-12 tahun

Molar pertama 6 tahun

Molar kedua 11-13 tahun

Molar ketiga 17-21 tahun

Page 10: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

5

I.3 LANDASAN TEORI PENYULUHAN

Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan

proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik

sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk

pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa

penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar

dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang

benar. Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka tahu, mau

dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau

keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo, 2010). Dalam perkembangannya, pengertian

tentang penyuluhan tidak sekadar diartikan sebagai kegiatan penerangan, yang bersifat searah (one

way) dan pasif. Tetapi, penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh

dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” (behaviour) yang merupakan

perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak

lain, baik secara langsung (berupa: ucapan, tindakan, bahasa-tubuh, dll) maupun tidak langsung

(melalui kinerja dan atau hasil kerjanya). Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu factor

yang melekat pada diri seorang penyuluh. Dalam komunikasi verbal diperlukan keterampilan

berbicara dan menulis, mendengarkan dan membaca, dan berpikir serta bernalar.

Semakin mengerucut, mengarah pada penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah

kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,

sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu

anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai

kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,

dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu

bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara

kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998).

Kegiatan penyuluhan tidak berhenti pada “penyebar-luasan informasi/inovasi”, dan

“memberikan penerangan”, tetapi merupakan proses yang dilakukan secara terus-menerus, sekuat-

tenaga dan pikiran, memakan waktu dan melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang

ditunjukkan oleh penerima manfaat penyuluhan (beneficiaries) yang menjadi “klien” penyuluhan”.

Berdasarkan teknik komunikasi metode penyuluhan dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. Metode penyuluhan langsung, yaitu metode penyuluhan tanpa melalui perantara misalnya

kursus tani, demonstrasi, widya karya.

2. Metode penyuluhan tidak langsung, yaitu metode penyuluhan melalui perantara atau media

seperti pertunjukan film, siaran melalui radio atau televisi dan penyebaran bahan tercetak.

Page 11: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

6

1.4 TUJUAN KEGIATAN

1 Mahasiswa mampu mengelola anak untuk dilakukan pemeriksaan gigi

2 Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada

anak

3 Mahasiswa mampu berinteraksi dengan anak sehingga anak menjadi kooperatif untuk

dilakukan pemeriksaan gigi

4 Mahsiswa mampu melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada anak

Page 12: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

7

BAB II

ISI

URAIAN KEGIATAN

Kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan di SD Muhammadiyah Sapen berlangsung dengan

lancar dan kondusif. Siswa/i kelas IV A1 yang berjumlah 40 anak tergolong kooperatif sehingga

memudahkan kami dalam mencapai tujuan dari kegiatan Komuda.

Berikut hasil pemeriksaan terhadap 40 siswa/i kelas IV A 1 SD Muhammadiyah Sapen:

Nama Mahasiswa : Rosita Kusuma N

NIM : 20120340092

NO Nama Murid Umur def-t DMF-T OHI Keterangan

1 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

2 XXXXX 9 tahun d: 3

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

74 karies superfisial

75 karies superfisial

84 karies superfisial

3 XXXXX 10 tahun d: 3

e: 0

f: 2

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

55 karies superfisial

64 karies superfisial

65 karies superfisial

Filling:

74

75

4 XXXXX 10 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

63 karies superfisial

pada bukal dan palatal

5 XXXXX 8 tahun d: 3

e: 0

f:0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

Decay:

53 karies superfisial

54 karies superfisial

84: karies superfisial

Page 13: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

8

Nama Mahasiswa : Nabila Yusaf

NIM : 20120340093

NO Nama Murid Umur def-t DMF-t OHI

Keterangan

1 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik 74 luksasi

2 XXXXX 9 tahun d: 9

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

53 karies media

55 karies superfisial

64 karies superfisial

65 karies superfisial

84 karies superfisial

85 karies superfisial

74 karies superfisial

75 karies superfisial

3 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

4 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

Nama Mahasiswa : Alninda Sukma Hutami

NIM : 20120340094

NO Nama Murid Umur def-t DMF-t OHI Keterangan

1 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

2 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

3 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

4 XXXXX 9 tahun d: 3

e: 1

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

52 karies palatal

media

54 karies distal

superfisial

62 karies palatal

media

Page 14: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

9

Eksfoliasi:

74 sisa radix

5 XXXXX 10 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

84 karies distal

superfisial

6 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

Nama Mahasiswa : Andhika Surya

NIM : 20120340095

NO Nama Murid Umur def-t DMF-t OHI Keterangan

1 XXXXX 9 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 1

M: 0

F: 0

Baik Decay:

65 karies palatal

media

34 karies distal media

2 XXXXX 9 tahun d: 1

e: 3

f: 0

D: 0

M: 1

F: 0

Baik Decay:

75 karies superfisial

oklusal

Eksfoliasi:

64 karies profunda

pada oklusal

84 karies profunda

oklusal

85 karies profunda

oklusal

46 karies profunda

oklusal

3 XXXXX 9 tahun d: 2

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

55 karies media distal

65 karies media distal

4 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 1

f: 0

D: 2

M: 0

F: 0

Baik Decay:

26 karies superfisial

oklusal

36 karies superfisial

oklusal

Eksfoliasi:

55 karies profunda

oklusal

6 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 1

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Eksfoliasi:

Radiks 73

7 XXXXX 10 tahun d: 3 D: 1 Baik Decay:

Page 15: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

10

e: 5

f: 0

M: 0

F: 0

53 karies superfisial

labial

62 karies superfisial

labial

63 karies superfisial

labial

46 karies superfisial

oklusal

Eksfoliasi:

55 karies profunda

oklusal

65 karies profunda

oklusal

84 karies profunda

oklusal

74 karies profuna

oklusal

Radiks 85

8 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

Nama Mahasiswa : Deny Tri Akbar

NIM : 20120340096

NO Nama Murid Umur def-t DMF-t OHI Keterangan

1 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 1

M: 0

F: 0

Baik Decay:

46 karies superfisial

2 XXXXX 9 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

55 karies superfisial

3 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

4 XXXXX 9 tahun d: 2

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

53 karies superfisial

63 karies sueprfisial

5 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

Page 16: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

11

Nama Mahasiswa : Bella Septri

NIM : 20120340097

NO Nama Murid Umur def-t DMF-t OHI Keterangan

1 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

2 XXXXX 10 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

75 karies superfisial

3 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik 84 luksasi

4 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 1

M: 0

F: 0

Baik Decay:

21 karies superfisial

pada incisal

5 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 2

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Eksfoliasi:

84 karies profunda di

distal

85 karies profunda di

oklusal

6 XXXXX 10 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik

Decay:

55 karies superfisial di

oklusal + persistensi

Nama Mahasiswa : Annisa Ananda Puteri

NIM : 20120340098

NO Nama Murid Umur def-t DMF-t OHI Keterangan

1 XXXXX 10 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 1

M: 1

F: 0

Baik Decay:

46 karies oklusal

superfisial

2 XXXXX 9 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

75 karies oklusal

superfisial

3 XXXXX 10 tahun d: 1

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

74 karies oklusal

superfisial

4 XXXXX 9 tahun d: 2

e: 0

f: 0

D: 0

M: 0

F: 0

Baik Decay:

55 karies oklusal

superfisial

65 karies oklusal

superfisial

5 XXXXX 9 tahun d: 2 D: 0 Baik Decay:

Page 17: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

12

e: 0

f: 0

M: 0

F: 0

55 karies oklusal

superfisial

64 karies oklusal

superfisial

6 XXXXX 9 tahun d: 0

e: 0

f: 0

D: 1

M: 0

F: 0

Baik Decay:

Karies superfisial

Persistensi pada 34

Page 18: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

13

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pemeriksaan gigi dan mulut pada anak SD kelas 4 dengan umur rata-rata 9 tahun,

terdapat karies dan partial erupted. Untuk keterangan karies, ada beberapa anak memiliki karies, dan

ada beberapa anak dengan free karies karena menggosok gigi dua kali sehari. Ada ditemukan pula

gigi yang sudah erupsi sebelum waktunya.

Kebanyakan murid mengalami karies pada bagian pit dan fissure pada permukaan oklusal

molar. Dan ada juga yang terdapat sisa radix, yaitu karies yang sudah pernah sehingga tinggal akarnya

saja. Faktor penyebab karies adalah gigi, mikroorganisme dan waktu.

Keberhasilan pemeriksaan gigi dan mulut terhadap anak adalah ketika kita dapat melakukan

pendekatan ke anak agar anak kooperatif dan mau dilakukan pemeriksaan

Page 19: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

14

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan. Edisi 2. Jakarta : EGC

Entjang I. 1991. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurulk Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba

Medika

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka

Cipta

Denman.S. 2002. The Health Promoting School, Policy, Reasearch and Practice. London :

Routledge16

Page 20: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

15

LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN

Page 21: Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi

16

LEMBAR ODONTOGRAM