laporan anatomi sistem respirasi blok 11
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
1/12
1
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
Berdasarkan letaknya saluran pernapasan dibagi menjadi 2 yaitu, saluran pernapasan
atas (upper respiratory airway) dan saluran pernapasan bawah (lower respiratory
airway)
A. Saluran Pernapasan Atas (upper r espir atory airway)
Saluran pernapasan atas mempunyai fungsi sebagai
1. Air conduction (penyalur udara), sebagai saluran yamh meneruskan udara
menuju saluran napas bagian bawah untuk pertukaran gas.
2. Protection ( perlindungan), sebagai pelindung saluran napas bagian bawah
agar terhindar dari masuknya benda asing.
3. Warming, filtrasi, dan humudifikasi yakni sebagai bagian yang
menghangatkan, menyaring, dan memberi kelembaban udara yang diinspirasi
(dihirup).
Saluran pernapasan atas terdiri dari cavum nasi, sinus, faring dan laring
1. Cavum nasi
Cavum nasi terletak dari nares didepan sampai choanae dibelakang. Rongga ini
dibagi oleh septum nasi atas belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mempunyai atap,
dasar, dinding lateral dan dinding medial
Dasar, dibentuk oleh processus palatinus maxillae dan lamina horizontalis
ossis palatine, yaitu permukaan atas palatum durum Atap, bagian sempit yang dibentuk dari belakang kedepan oleh corpus ossis
sphenoidalis, lamina cribrosa ossis ethmoidalis , os frontale, os nasale dan
cartilagines nasi.
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
2/12
2
Dinding lateral ditandai dengan tiga tonjolan yang disebut concha nasalis
superior, media dan inferior. Area dibawah setiap concha disebut meatus.
Meatus teridiri dari meatus superior, media dan inferior.
Recessus sphenoethmoidalis adalah daerah kecil yang terletak diatas
concha nasalis superior dan di depan corpus ossis sphenoidalis. Didaerah ini
terdapat muara sinus sphenoidalis.
Meatus nasi superior terletak dibawah dan lateral concha nasalis
superior. Disini terdapat muara sinus ethmoidales posterioes.
Meatus nasi media terletak dibawah dan lateral concha media. Pada
dinding lateralnya terdapat prominentia bulat, bulla ethmoidalis, yang
disebabkan oleh penonjolan sinus ethmoidales medii yang terletakdibawahnya. Sinus ini bermuara pada pinggir atas meatus. Sebuah celah
melengkung disebut hiatus semilunaris, terletak tepat dibawah bulla. Ujung
anterior hiatus masuk kedalam saluran berbentuk corong disebut
infundibulum. Sinus maxillaries bermuara pada meatus nasi media melalui
hiatus semilunaris. Sinus frontalis bermuara dan dilanjutkan oleh
infundibulum. Sinus ethmoidales anterior juga bermuara di infundibulum.
Meatus nasi media dilanjutkan kedepan oleh sebuah lekukan disebut atrium.
Atrium ini dibatasi oleh sebuah rigi, disebut agger nasi. Dibawah dan depan
atrium, dan sedikit didalam naris terdapat vestibulum. Vestibulum ini dilapisi
oleh kulit yang telah bermodifikasi dan mempunyai rambut-rambut
melengkung dan pendek, atau vibrissae.
Meatus nasi inferior terletak dibawah dan lateral concha inferior dan
padanya terdapat muara ductus nasolacrimalis. Sebuah lipatan membrane
mukosa membentuk katup yang tidak sempurna dan melindungi muara
ductus.
Dinding medial terdapat septum nasi yang merupakan sekat os teocartilago
yang ditutupi membrane mukosa. Bagian atas dibentuk oleh lamina
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
3/12
3
perpendicularis ossis ethmoidalis dan bagian posteriornya dibentuk oleh os
vomer. . bagian anterior dibentuk oleh cartilage septi.
Cavum nasi dilapisi oleh membrane mucosa (kecuali vestibulum), terdapat dua jenis
membrane mucosa, yaitu:
Membrane mucosa olfactorius, melapisi permukaan atas concha nasalis
superior dan recessus sphenoethmoidalis juga melapisi daerah septum nasi
yang berdekatan dan atap. Fungsinya adalah menerima rangsangan penghidu.
Memrana mucosa respiratrius, melapisi bagian bawah cavum nasi. Fungsinya
adalah menghangatkan, melembabkan dan membersihkan udara inspirasi.
Pendarahan cavum nasi
Suplay arteri untuk cavum nasi terutama berasal dari cabang-cabang a. maxillaries,
cabang yang terpenting adalah a. sphenopalatina beranastomosis dengan cabang
septalis a. labialis superior yang merupakan cabang dari arteri facialis didaerah
vestibulum. Daerah inilah yang sering terjadi perdarahan (epistaxis)
Vena-vena membentuk plexus yang luas didalam submucosa. Plexus ini dialirkan
menyertai arteri.
Pembuluh limfe mengalirkan limfe dari vestibulum ke nodi submandibulares. Bagian
lain dari cavum nasi mengalirkan limfe nya ke nodi cervicales profundi superior.
2. Sinus paranasale
Sinus paranasale adalah rongga-rongga yang terdapat di dalam os Maxilla, os
frontale, os sphenoidale, os ethmoidale. Sinus berfungsi sebagai resonator suara sinus
juga dapat mengurangi berat kepala.
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
4/12
4
Sinus maxillaries, terletak didalam corpus maxillaries. Sinus ini berbentuk
pyramid dengan basis membentuk dinding lateral hidung dan apex didalam
processus zygomaticus maxillae. Sinus maxillaris bermuara kedalam meatus
nasi medius melalui hiatus semilunar
Sinus frontalis, terletak didalam os frontale. Dan dipisahkan satu dengan yang
lain oleh septum tulang yang sering menyimpang dari medan median.
Masing-masing sinus frontalis bermuara ke dalam meatus nasi medius melalui
infundibulum.
Sinus sphenoidalis, terletak di dalam corpus ossis sphenoidalis. Setiap sinus
bermuara pada recessus sphenoethmoidalis diatas concha nasalis superior.
Sinus ethmoidalis, terdapat didalam os ethmoidale diantara hidung dan orbita.Sinus ini terpisah dari orbita oleh selapis tipis tulang, sehingga infeksi dengan
mudah menjalar dari sinus kedalam orbita. Sinus ini dibagi menjadi tiga
anterior, media dan posterior. Kelompok anterior bermuara pada
infundibulum, kelompok media bermuara pada meatus nasi medius pada atau
diatas bulla ethmoidalis dan kelompok posterior bermuara ke dalam meatus
nasi superior.
Karna sinus ethmoidalis anterior dan sinus frontalis bermuara ke dalam
infundibulum, kemudian ke hiatus semilunaris kemungkinan penyebaran infeksi dari
sinus-sinus in ke sinus maxillaries lebih besar.
3. Faring
Faring merupakan pipa berotot berbentuk cerobong yang letaknya bermula dari dasar
tengkorak sampai persambungannya dengan esofagus pada ketinggian tulang rawan
(kabrtilago) krikoid. Faring digunakan pada saat digestion (menelan) seperti pada
saat bernapas. Berdasarkan letaknya faring dibagi menjadi tiga yaitu di belakang
hidung (nasofaring), dibelakang mulut (orofaring) dan dibelakang laring
(laringofaring)
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
5/12
5
Naso-faring terdapat pada superior di area yang terdapat epitel bersilia
(pseudo stratified) dan tonsil (adenoid), serta merupakan muara tube eustachius.
Tenggorokan dikelilingi oleh tonsil, adenoid, dan jaringan limfoid lainnya. Struktur
tersebut penting sebagai mata rantai nodus limfatikus untuk menjaga tubuh dari
invasi organisme yang masuk ke dalam hidung dan tenggorokan.
Oro-faring berfungsi untuk menampung udara dari naso-faring dan makanan
dari mulut. Pada bagian ini terdapat tonsili platina (posterior) dan tonsili lingualis
(dasar lidah).
4. Laring
Laring sering disebut dengan voice box dibentuk oleh struktur epiteliumlined yang
berhubungan dengan faring (di atas) dan trakhea (di bawah). Laring terletak di
anterior tulang belakang (vertebrae) ke-4 dan ke-6. Bagian atas dari esofagus berada
di posterior laring.
Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan
napas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk.
Laring terdiri atas:
1. Epiglotis; katup kartilago yang menutup dan membuka selama menelan.
2. Glotis; lubang antara pita suara dan laring.
3. Kartilago tiroid; kartilago yang terbesar pada trakhea, terdapat bagian yang
membentuk jakun 4. Kartilago krikoid; cincin kartilago yang utuh di laring
(terletak di bawah kartilago tiroid).
4. Kartilago aritenoid; digunakan pada pergerakan pita suara bersama dengan
kartilago tiroid.
5. Pita suara; sebuah ligamen yang dikontrol oleh pergerakan otot yang
menghasilkan suara dan menempel pada lumen laring
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
6/12
6
B.Saluran Pernapasan Bawah (lower respiratory airway)
Secara umum saluran pernapasan bawah dibagi menjadi dua komponen ditinjau dari
fungsinya, yaitu:
Saluran udara konduktif, sering disebut sebagai percabangan trakheobronkhialis
(tracheobronchial tree) yang terdiri atas trakea, bronkus, dan bronkhiolus.
Saluran respiratoris terminal yang berfungsi sebagai penyalur (konduksi) gas
masuk dan keluar dari satuan respiratorius terminal (saluran pernapasan yang
paling ujung), yang merupakan tempat pertukaran gas yang sesungguhnya.
1.
Trakhea
Trakhea merupakan perpanjangan laring pada ketinggian tulang vertebre torakal ke-7
yang bercabang menjadi dua bronkhus. Ujung cabang trakhea disebut carina. Trakhea
bersifat sangat fleksibel, berotot, dan memiliki panjang 12 cm dengan cincin kartilago
berbentuk huruf C
Trakhea terbentang dari pinggir bawah cartilage cricoidea (berhadapan
dengan corpos vertebra cervicalis VI) di leher sampai setinggi angulus sterni pada
thorax. Trakhea terdapat digaris tengah dan berakhir tepat disebelah kanan garis
tengah dengan bercabang menadi bronkus prinsipalis dexter dan sinister. Bifurcatio
trachea ini disebut carina. Pada pangkal leher trachea dapat diraba digaris tengah
pada incisura jugularis.
Persarafan pada trachea adalah cabang-cabang nervus vagus, nervus laryngeus
recurrens, dan truncus sympaticus. Saraf-saraf ini mengurus otot trachea dan
memrana mucosa yang melapisi trachea.
2. Bronkus
Bronkus principalis (utama) dexter lebih lebar, lebih pendek dan lebih vertical
disbanding bronkus principalis sinister dan panjangnya kurang lebih 1 inci (2,5 cm).
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
7/12
7
Sebelum masuk ke dalam hilum pulmonis dexter bronkus principalis dexter
mempercabangkan bronkus lobaris superior dexter. Saat masuk hilum, bronkus
principalis dexter membelah menjadi bronkus lobaris medius dan bronkus lobaris
inferior dextra.
Bronkus principalis (utama) sinister lebih sempit, lebih panjang dan lebih
horizontal dibandingkan bronkus principalis dexter dan panjangnya kurang lebih 2
inci (5 cm). berjalan ke kiri dibawah arcus aorta dan di depan oesophagus. Pada
waktu masuk ke hillum pulmonis sinistra, bronkus principalis sinister bercabang
menjadi bronkus lobaris superior sinisterdan bronkus lobaris inferior sinister.
3. Bronkiolus dan alveoli
Bronkus tersier akan membelah yang disebut bronkiolus yang diameternya kurang
dari 1 mm. bronkiolus tidak mempunyai cartilago da dalam dindingnya dan dibatasi
oleh epitel silinder bersilia. Jaringan submucosa mempunyai lapisan serabut otot
polos melingkar yang utuh.
Bronkiolus kemudian membelah menjadi bronkiolus terminalis, yang mempunyai
kantong-kantong lembut pada dindingnya. Pertukaran gas yang terjadi antara darah
dan udara terjadi pada dinding kantong tersebut, oleh karena itu kantong-kantong
lembut tersebut dinamakan bronkiolus respiratorius. Diameter bronkiolus
respiratorius kira-kira 0,5 mm. bronkiolus respiratorius berakhir dengan bercabang
sebagai ductus alveolaris yang menuju kearah pembuluh-pembuluh darah yang
berbentuk kantong dengan dinding yang tipis disebut saccus alveolaris. Saccus
alveolaris terdiri dari beberapa alveolus yang terbuka ke satu ruangan masing masing
alveolus dikelilingi oleh jaringan kapiler yang padat. Pertukaran gas terjadi di antara
udara yang terdapat di dalam lumen alveoli, melalui dinding alveoli kedalam darahyang ada di dalam kapiler di sekitarnya.
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
8/12
8
4. Pleura
Pleura dan paru terletak pada kedua sisi mediastinum di dalam cavitas thoracis.
Masing-masing pleura mempunyai dua bagian,
Lapisan parietalis, yang membatasi dinding thorax, meliputi permukaan
thoracal diaphragm dan permukaan lateral mediatinum, dan meluas sampai ke
pangkal leher untuk membatasi permukaan bawah membrane suprapleura
pada apertura thoracis
Lapisan viseralis, yang meliputi seluruh permukaan luar paru dan meluas
kedalam fissure interlobaris.
Kedua lapisan ini saling berhubungan satu dengan yang lain pada lipatan pleura yang
mengelilingi semua yang masuk dan keluar dari hilus pulmonalis setiap paru. Untuk
memungkinkan pergerakan vasa pulmonalis dan bronchus selama respirasi, lipatan
pleura tergantung bebas dan disebut ligamentum pulmonale.
Lapisan parietal dan lapisan visceral dipisahkan satu sama lain dengan suatu ruangan
sempit yang disebut cavitas pleuralis/rongga pleura. Normalnya cavitas pleuralis
mengandung sedikit cairan jaringan, cairan pleura, yang meliputi permukaan pleura
sebagai lapisan tipis dan memungkinkan kedua lapisan pleura bergerak dengan yang
lain dengan sedikit pergesekan.
Untuk mempermudah deskripsi, biasanya pleura parietalis dibagi menurut daerah
pleura tersebut terletak atau permukaan yang meliputinya.
Pleura parietalis pars costalis membatasi permukaan dalam costae ,
cartilagines costales, spatium intercostale, pinggir-pinggir corpus vertebrae
dan permukaan belakang sternum.
Pleura parietalis pars diaphragmatica meliputi permukaan thoracal
diphragma. Pada respirasi biasa pleura costalis dan pleura diaphragmatica
berdekatan satu dengan yang lain, dipinggir bawah paru. Pada keadaan
inspirasi dalam pinggir bawah paru turun sehingga pleura parietalis pars
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
9/12
9
costalis dan pleura parietalis pars diaphragmatica terpisah. Bagan bawah
cavittas pleuralis yang dimasuki paru pada waktu inspirasi disebut recessus
costodiaphragmatica.
Pleura parietalis pars mediastinal meliputi dan membentuk batas lateral
mediatinum. Pada hilum pulmonis, lipatannya berbentuk manset disekitar
pembuluh darah dan bronchus dan didaerah ini melanjutkan diri sebagai
pleura visceralis. Jadi masing-masing paru terletak bebas kecuali daerah
hilum, tempat paru melekat pada pembuluh darah dan bronchus yang disebut
radix pulmonis. Selama inspirasi penuh paru mengembang dan mengisi
cavitas pleuralis. Akan tetapi selama inspirasi biasa terdapat empat tempat
pada cavitas pleuralis yang tidak di isi paru sepenuhnya yaitu recessuscostodiaphragmaticus dextra dan sinistra dan recessus costomediastinalis
dextra dan sinistra.
5. Paru
Paru kanan dan kiri lunak dan berbentuk seperti spon dan sangat elastic. Jika rongga
thorax dibuka volume paru segera mengecil sampai 1/3 atau kurang. Pada anak paru
berwarna merah muda tetapi dengan bertambahnya usia paru menjadi gelap danberbintik-bintik akibat inhalasi partikel debu yang terperangkap di dalam fagosit paru.
Masing-masing paru berbentuk kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis dan
terdapat bebas didalam cavitas pleuralisnya masing-masing hanya dilekatkan pada
mediastinum oleh radix pulmonis.
Masing-masing paru mempunyai apex pulmonis yang tumpul, yang menonjol
keatas kedalam leher sekitar 1 inci (2,5 cm) diatas clavicula. Basis pulmonis yang
konkaf tempat terdapat diaphragm. Facies costalis yang konveks yang disebabkan
oleh dinding thorax yang konkaf . facies mediastinalis yang konkaf yang merupakan
cetakan pericardium dan struktur mediastinum lainnya. Disekitar pertengahan facies
mediastinalis ini terdapat hilum pulmonis, yaitu suatu cekungan tempat bronchus,
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
10/12
10
pembuluh darag dan saraf yang membentuk radix pulmonis masuk dan keluar dari
paru.
Margo anterior paru tipis dan meliputi jantung pada margo anterior pulmo
sinister terdapat incisura cardiaca pulmonis sinister. Pinggir posterior tebal dan
terletak disamping columna vertebralis.
Pulmo dexter
Pulmo dexter sedikit lebih besar daripada pulmo sinister dan dibagi oleh fissure
oblique dan fissure horizontalis pulmonis dextri menjadi tiga lobus, lobus superior,
lobus medianus, dan lobus inferior. Fissure obliqua berjalan dari pinggir inferior
keatas dan kebelakang menyilang permukaan medial dan costalis sampai memotong
pinggir posterior sekitar
inci (6,25 cm) dibawah apex pulminis. Fissure
horizontalis berjalan horizontal menyilang permukaan costalis setinggi cartilage
cstalis IV dan bertemu dengan fissure obliqua pada linea axillaris media. Lobus
medius merupakan lobus kecil berbentuk segitiga yang dibatasi oleh fissure
horizontalis dan fissure obliqua.
Pulmo sinister
Pulmo sinister dibagi oleh fissure obliqua dengan cara yang sama menjadi dua lobus,
lobus superior dan lobus inferior. Pada pulmo sinister tidak ada fissure horizontalis.
Segmenta bronchopulmonalia
Segmenta bronchopulmonalia merupakan unit paru secara anatomi, fungsi dan
pembedahan. Setiap bronchus lobaris (sekunder) yang berjalan ke lobus paru
memperabangkan bronchi segmentales (tersier). Setiap bronchus segmentalis masuk
ke unit paru yang secara struktur dan fungsi adalah independen dan disebut segmenta
bronchopulmonalia.
Segmenta bronchopulmonalia utama adalah sebagai berikut:
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
11/12
11
Pulmo dexter
Lobus superior
Segmentum apicale
Segmentum posterius
Segmentum anterius
Lobus medius
Segmentum laterale
Segmentum mediale
Lobus inferior
Segmentum superius
Segmentum basale mediale
Segmentum basale
Segmentum basale laterale
Segmentum posterius
Pulmo sinister
Lobus superior
Segmentum apicoposterius
Segmentum anterius
Segmentum lingulare superius
Segmentum lingulare inferius
Segmentum superius
Lobus inferior
Segmentum basale mediale
Segmentum basale anterius
-
8/11/2019 Laporan Anatomi Sistem Respirasi Blok 11
12/12