lapisan ozon
TRANSCRIPT
LAPISAN OZON
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 – 30 mil) di
atas permukaan bumi yang mengandung molekul-molekul ozon.
Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfer, unsur kimia yang terkandung
dalam partikel ozon adalah tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di
alam terdapat di dua wilayah atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dari
permukaan bumi) sayangnya kandungan pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya
berada di lapisan stratosfer (50 km dari puncak troposfer). Di sini kandungan ozon mencapai
90%.
Ozon merupakan gas beracun sehingga bila dekat dengan permukan tanah akan
berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer
melindungi kehidupan di bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang
dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu para ilmuan sangat khawatir ketika mereka
menemukan bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media
pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila
dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang
menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu
molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu,
penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan Negara-negara lain di dunia.
Bahan-bahan kimia lain seperti bromine holokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk
juga dapat menyerang lapisan ozon.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu,
mempengaruhi plankton. Sebaliknya terlalu banyak ozon dibagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit
pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner (penyakit jantung).
CFC yang banyak digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, seperti:
1. AC
2. Kulkas yang tidak berlabel non-CFC
3. Bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut atau parfum
4. Pembuatan busa
5. Bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik
Bahaya Ozon
Karena peran mereka kontras, ozon alam yang ditemukan di stratosfer disebut ozon
“baik” dan satu lagi di troposfer (buatan manusia) disebut ozon “buruk”. Ancaman terbesar
bagi kehidupan di Bumi adalah ketidakseimbangan (yang diciptakan oleh industry) antara
ozon baik dan ozon buruk, dimana ozon yang “baik” semakin menipis sedangkan ozon yang
“buruk” meningkat di udara yang kita hirup. Penipisan ozon “baik” juga dikaitkan dengan
industrialisasi, karena banyak industry menggunakan sejumlah bahan kimia yang
mengandung klorin atau bromine (disebut sebagai ODS atau ozone depleting substances).
Bahan kimia ini mengambang di stratosfer dan menyebabkan penipisan lapisan ozon
Mekanisme Perusakan Lapisan Ozon
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan
membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
memusnahkan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV yang memasuki bumi.
Lubang ozon di antartika disebabkan oelh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu
seluruh antartika pada musim semi. Pembentukan “lubang” tersebut terjadi setiap bulan
September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musim semi atau awal musim panas.
Dalam bulan oktober 1987, 1989, 1990, dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak
diseluruh antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan
lubang pra-ozon. Pada bulan oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah
dicatat telah terjadi di seluruh Amerika.
Kemerosotan ozon global
Pengukuran latar dan satelit menunjukkan pengurangan signifikan terhadap jumlah
kolom ozon pada musim dingin dan panas bagi kedua hemisfer utara dan selatan pada garis
lintang tengah dan tinggi. Di dapati aliran ke bawah ini pada tahun 1980 agak besar bila
dibandingkan dengan tahun 1970. Dengan kemajuan computer model bagi pemusnahan
stratosfer ozon dapat menjelaskan pemerhatian aliran jumlah ozon di ketinggian pertengahan
pada musim panas, tetapi hanya sebagian darinya pada musim sejuk. Ini bermakna pada masa
depan perubahan global ozon belum bisa diramalkan lagi.
Tindakan Dunia
Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oelh itu
permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai
Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan
penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak pemantauan diseluruh dunia
diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat
ilmiah Internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap
lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang
mengurangi lapisan ozon.
Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi
produksi dan pembebasan CFC kea lam sekitas. Ini memungkinkan tingkat penggunaan dan
produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan
sebanyak 50% pada 1999.
Upaya Indonesia
Indonesia telah menjadi Negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna maupun
protocol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No. 23 tahun 1992. Berdasarkan
keputusan itu, Indonesia juga berkewajiban untuk melaksanakan program perlindungan
lapisan ozon (BPO) secara bertahap.
Cara Pencegahan langsung dampak Sinar Ultraviolet
Dibawah ini beberapa tips mencegah paparan langsung dari dampak negatif sinar
ultraviolet. Menghindari berjemur di bawah sinar matahari yang terik pada jam 10 – 16 sore.
Waspadai SUNBURN respon inflamasi kulit normal yang bersifat akut, lambat dan
sementara setelah terjadinya paparan oleh sinar UV. Di tandai dengan eritema pada kulit, jika
berat dapat terbentuk vesikel, bula, terjadi edema dan nyeri. Menggunakan baju yang mampu
menangkal sinar UV (bahan pakaian terdiri dari SPF 15 – 50 yang aman bagi tubuh.
Penggunaan tabir surya topical terbukti mampu menjadi induksi solar keratosis dan KSS.
Serta gunakan kacamata, topi dan paying pada puncak sinar matahari pada pukul 10.00 s/d
16.00.
PERUBAHAN IKLIM
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara
statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga
berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata,
contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit. Perubahan
iklim terbatas hingga regional tertentu atau dapat terjadi di seluruh wilayah Bumi. Dalam
penggunaannya saat ini, khususnya pada kebijakan lingkungan, perubahan iklim merujuk
pada perubahan iklim modern. Perubahan ini dapat dikelompokkan sebagai perubahan iklim
antropogenik atau lebih umumnya dikenal sebagai pemanasan global atau pemanasan global
antropogenik.
Perubahan iklim disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia seperti ekstraksi bahan
bakar fosil skala besar (batubara, minyak bumi dan gas alam), perubahan pemanfaatan lahan
(pembukaan lahan untuk penebangan kayu, peternakan dan pertanian) serta konsumerisme.
Saat pengambilan dan penggunaan sumberdaya ini, gas rumah kaca dilepas secara besar-
besaran di atmosfer. Gaya hidup yang berkembang selama 100 tahun ini bergantung pada
bahan baku sumber daya alam. Untuk keperluan makan, transportasi dan perumahan,
semuanya bahan bergantung pada bahan baku dari sumber daya alam. Selama 100 tahun
terakhir, nagara industry maju seperti Amerika Serikat, Inggris danJepang bertanggung jawab
atas sebagian besar emisi penyebab perubahan iklim. Sekarang penggunaan energy besar-
besran, gaya hidup tinggi, ditiru oleh Negara berkembang seperti Cina, India, dan Indonesia.
Ilmuan Duke university menjelaskan mengenai dampak perubahan iklim terhadap
lingkungan. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar pohon mempercepat siklus kehidupan
mereka
Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), selama abad
20, Indonesia mengalami peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan tanah 0,50C. Jika
dibandingkan periode tahun 1961-1990, rata-rata suhu di Indonesia diproyeksikan meningkat
0,8 sampai 1,0 derajat Celcius antara tahun 2020 higga 2050.
Kondisi ini merupakan dampak yang terjadi akibat perubahan Iklim di bumi. Selain suhu
yang meningkat, juga terdapat beberapa dampak yang akan berpengaruh pada kehidupan di
Bumi, diantaranya:
1. Siklus yang tidak sehat
Untuk beberapa decade mendatang, para pakar memprediksi hasil tanaman pangan mulai
dari jagung hingga gandum, beras hingga kapas, akan menurun hingga 30% hasil yang
menurun ini berujung pada peningkatan harga pangan. Sebab aka nada proses,
penyimpanan dan transportasi pangan yang membutuhkan air dan energy lebih
2. Rusaknya infrastruktur
Perubahan iklim memicu lebih banyak cuaca ekstrim yang menghasilkan bencana. Seperti
hujan dalam intensitas tinggi dapat menimbulkan banjir besar
3. Berkurangnya sumber air
Membludaknya jumlah penduduk menyebabkan tingginya permintaan air. Ini
menimbulkan penyedotan besar-besaran terhadap sumber air yang ada.
4. Meningkatnya penyakit pernapasan
Perubahan iklim juga menyebabkan polusi udara yang akhirnya menurunkan fungsi dari
paru-paru. Di kota besar seperti New York City, Amerika Serikat, kasus asma akan
meningkat sebanyak 10%.
5. Bencana hidrologi
Bencana alam, hasil dari perubahan iklim, meningkatkan badai dan cuaca ekstrim. Hanya
beberapa kota di dunia yang mempunyai sistem penanggulangan yang cukup baik untuk
bencana-bencana tersebut.
Untuk mengatasi semua masalah di atas, perlu dilakukan upaya mitigasi dan adaptasi
agar perubahan iklim tidak terjadi semakin meluas
a. Upaya mitigasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi perluasan perubahan
iklim dan dapat dilakukan dengan cara:
• Mengurangi penggunaan energy fosil
• Mengurangi emisi gas rumah kaca
• Mencari atau mengembangkan energy alternative
• Meningkatkan upaya penyerapan gas rumah kaca ke dalam tanah, hutan dan laut
• Reboisasi (penghijauan)
• Mengembalikan residu ke dalam tanah
• Melaksanakan pertanian yang berkelanjutan
• Pengembangan pertanian organic
• Meninggalkan pola hidup konsumtif
b. Selain upaya mitigasi, perlu juga dilakukan upaya adaptasi dengan keadaan iklim yang
berubah seperti ini, diantaranya adalah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Mengantisipasi efek perubahan iklim
• Menyusun strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk meningkatkan daya
tahan terhadap perubahan iklim
• Meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat (pendidikan formal dan non formal)
• Membangun sistem penanggulangan bencana dan sumber pendanaannya
• Membangun sistem tanggap darudat yang efektif
• Menyiapkan peta potensi bencana yang akurat
• Pengembangan IPTEK yang adaptif terhadap perubahan iklim
Referensi:
http://hikari29.blogspot.com/2012/02/penyebab-perubahan-iklim-akibat-dan.html
LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer (lapisan udara/gas) berasal dari kata “atmo” yang berarti udara dan “sfera”
yang berarti lapisan. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan
atmosfer bumi, menurut para ahli memiliki ketebalan 700 km dari permukaan air laut.
Bumi terdiri dari beberapa benda padat (litosfer),benda cair (hidrosfer) dan benda gas
(atmosfer). Ketiga-tiganya sangat berpengaruh untuk kelangsungan hidup manusi di bumi
dan makhluk hidup lainnya
Lapisan-lapisan Atmosfer
1. Troposfer (0 – 11km)
Troposfer merupakan lapisan atmosfer paling bawah. Manusia dan makhluk hidup
lainnya hidup di lapisan ini. Lapisan ini menjadi tempat akumulasi gas-gas oksigen,
nitrogen, dan karbon dioksida. Uap air dan karbon dioksida yang banyak terdapat
pada lapisan ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan panas permukaan bumi,
terutama yang ditimbulkan oleh radiasi sinar infra merah dari matahari. Pada lapisan
ini terjadi penurunan suhu seiring dengan peningkatan ketinggian karena sangat
sedikit penyerapan radiasi gelombang pendek dari matahari. Sifat udara yang khas
pada lapisan ini, yaitu setiap kita naik 100 meter suhu udara akan turun sebesar 0,50 C
sampai 0,640 C dan sebaliknya kalau kita turun 100 meter suhu udara juga akan turun
sebanyak 0,50 C sampai 0,640 C. Permukaan tanah memberikan panas udara diatasnya
melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi sehingga troposfer bagian
bawah lebih panas. Gejala cuaca seperti awan, hujan, petir dan badai terjadi dilapisan
troposfer. Antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan peralihan yang disebut
tropopause. Zona ini menjadi jalur lintasan pesawat terbang.
2. Stratosfer (12 – 50 km)
Stratosfer mempunyai 2 lapisan molekul-molekul gas tipis yang tidak terdapat di
troposfer. Lapisan bawah mengandung bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya
hujan. Stratosfer adalah lapisan inversi, yaitu semakin tinggi dari permukaan bumi,
suhu udara akan meningkat. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozon yang
menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Bagian stratosfer paling atas disebut
stratopause. Lapisan yang memisahkan lapisan stratosfer dengan mesosfer. Lapisan
ini juga sangat penting bagi makhluk hidup karena di lapisan ini terdapat zat ozon.
Fungsi lapisan ozon ini adalah melindungi bumi dari pengaruh langsung sinar
ultraviolet
3. Mesosfer (50-85 km)
Suhu udara di lapisan mesosfer sangat dingin mencapai -100 C. Suhu yang dingin ini
menyebabkan meteor-meteor dari luar angkasa yang sangat panas pecah menjadi
batuan-batuan yang sanyat kecil yang tidak membahayakan kehidupan di bumi. Di
mesosfer terdapat lapisan ion atau partikel bermuatan listrik yang disebut lapisan D.
Lapisan D terbentuk karena sinar ultraviolet pada molekul-molekul udara bertemu
dengan elektron bermuatan negatif. Manfaat dari lapisan mesosfer adalah dapat
memantulkan gelombang radio dan gelombang televisi (gelombang VHF dan UHF).
Sehingga kita dapat menonton televis7 dan mendengarkan radio.
4. Termosfer (85-500 km)
Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari sehingga lapisan
ini disebut juga dengan ionosfer. Berkat adanya gas-gas yang mengalami ionisasi ini,
sinyal-sinyal radio komunikasi dari permukaan bumi dapat dipantulkan kembali
menuju permukaan bumi. Pada lapisanini terdapat pula sinar kutub (aurora) yang
muncul pada waktu fajar atau petang.
5. Eksosfer (lebih dari 500 km)
Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah hidrogen. Kerapatan udaranya
tipis bahkan hakpir habis menuju luar angkasa. Cahay redup yaitu cahaya zodiakal
dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya ini merupakan pantulan sinar
matahari oleh partikel debu meteorit yang jumlahnya banyak dan melayang di
angkasa. Satelit-satelit bubata biasanya berada pada lapisan ini.
Referensi:
http://bozzkaff.blogspot.com/2012/12/lapisan-lapisan-atmosfer.html
http://sule-gratis.blogspot.com/2013/02/pengertian-lapisan-atmosfer-dan-
susunan.html