lagu kebangsaan dan nasionalisme -...

25

Upload: trinhduong

Post on 03-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru
Page 2: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME

Page 3: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

.

Page 4: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

LAGU KEBANGSAAN dan NASIONALISME

Dr. (HC). Gunawan Wiradi

Prakarsa Desa

Page 5: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

Penulis : Dr. (HC). Gunawan WiradiTata Letak : PrasetyoDesain Cover : Robby Eebor dan Sholeh Budi

Badan Prakarsa Pemberdayaa Desa dan Kawasan (Prakarsa Desa):

Gedung Permata Kuningan Lt 17Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9CJakarta Selatan 12910

Jl. Tebet Utara III-H No. 17Jakarta Selatan 10240t/f. +62021 8378 9729m. +62821 2188 5876e. [email protected]. www.prakarsadesa.idCetakan Pertama, 2015

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Gunawan W (penulis) Lagu Kebangsaan dan NasionalismeCet. 1—Jakarta:24 hal., 14 x 20 cmISBN: 978-602-0873-11-4© Hak Cipta dilindungi undang-undangAll Rights Reserved

Page 6: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

5

Kata Pengantar

Apakah kita masuk dalam golongan warganegara yang jarangmenyanyikan lagu Indonesia Raya? Atau malah kita masuk dalamgolongan warganegara yang tidak bisa menyanyikan lagutersebut, lantaran tidak hafal, atau akibat kita memandangnyatidak penting. Mengapa tidak penting? Barangkali ada yangberpandangan bahwa ketika upacara bendera dijalankan, danlagu Indonesia Raya dikumandangkan, tidak terasa “greget” atauterasa biasa saja, oleh sebab jiwa kebangsaan telah makinmeluntur? Ataukah ada sebab-sebab yang lain?

Tahukah kita bahwa lagu Indonesia Raya sesungguhnya tidakhanya terdiri dari satu stanza (couplet), melainkan terdiri dari 3(tiga) stanza? Mengapa tidak banyak orang mengenal tiga stanzatersebut? Apakah ini suatu kebetulan atau suatu kesengajaan?Apa yang termuat dalam dua stanza yang lain? Apakah di sanatermuat hal-hal yang sangat penting, menyangkut tanah air danbagaimana sikap kita terhadap tanah air? Naskah ini, adalah

Page 7: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

lagu kebangsaan dan nasionalisme

6

refleksi kecil dari Gunawan Wiradi, yang hendak memperlihatkanpentingnya lagu Indonesia Raya, khususnya dua stanza yanglain, terutama dalam kaitannya dengan masalah-masalah agraria.

Penerbitan naskah ini, dikandung maksud untuk membawa kitakepada kesadaran kebangsaan yang lebih mendalam. Bukansekedar memupuk jiwa kebangsaan, melainkan jugamembangunkan praktek kebangsaan yang konstruktif, yaknimemastikan agar tanah air Indonesia hendaknya menjadi milikbangsa Indonesia dan dapat dipergunakan sepenuhnya untuksebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia. Ulasan GunawanWiradi akan membantu kita menggugah diri, dan dari sanadiharapkan terdorong usaha bersama untuk memasukkan geraklangkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasikemerdekaan 17 Agustus 1945.

Tentu menjadi pertanyaan, mengapa naskah ini, yang telahtergolong lama (telah diterbitkan), harus diterbitkan kembali didalam rute pembangunan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDEKA)? Hal ini tidak lain dari adanya kebutuhan untukmenempatkan SIDEKA bukan sekedar sebagai teknologi biasa,melainkan menjadi “teknologi pemberdayaan desa”, menjadicara baru negara hadir. Dengan terbitnya naskah ini diharapkandapat memperkaya bahan belajar, terutama yang berkait dengansemangat untuk menemukan cara baru dalam mengurus desa.Untuk karena itulah, diucapkan terima kasih kepada Departementof Foreign Affairs and Trade-DFAT Australia, yang memungkinkanpenerbitan, dan para pihak lain yang berandil mendorongpenerbitan naskah ini. Secara khusus diucapkan terima kasih

Page 8: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

pengantar

7

kepada Bapak Gunawan Wiradi. Berharap penerbitan naskah inimenjadi picu bagi kreativitas, inovasi dan tentu meningkatnyakecintaan pada desa dan perjuangan untuk memastikanimpelentasi UU Desa.

Demikian.

Jakarta, awal April 2015.

Page 9: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

.

Page 10: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

9

Daftar Isi

0 Pengantar ~~ v

0 Pengamatan Umum ~~ 1

0 Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ~~ 6

0 LampiranLagu Kebangsaaan Indonesia Raya ~~ 11

Page 11: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

.

Page 12: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

1

Lagu Kebangsaandan Nasionalisme

Renungan Ringkas

I. PENGAMATAN UMUM

(1) Beberapa tahun terakhir ini wacana tentang nasionalismeseringkali menjadi perdebatan secara berulang, namunbelum pernah tuntas. Suatu saat orang ramai berdebat,tapi tak lama isyu itu lantas tenggelam, untuk kemudianmuncul kembali dengan perdebatan serupa.

(2) Kebijakan Orde Baru yang cenderung berpihak kepadakekuatan modal telah membawa Bangsa Indonesia kedalam keterpurukan yang sangat memprihatinkan. Asetbangsa yang paling asasi, yaitu tanah dan air, terampas

Page 13: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

2

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

dari tangan rakyat. Konflik agraria (“agraria” dalam artiluas) merebak di mana-mana walaupun konflik tersebutterkemas dalam wajah konflik etnik, konflik agama,konflik penduduk asli lawan pendatang, dsb. Sementaraitu, praktek kehidupan di berbagai bidang pun menjadicarutmarut.

(3) Sebagai salah satu tanggapan terhadap kenyataantersebut, muncullah isyu dalam masyarakat berupapertanyaan “apakah semangat nasionalisme kitamemang sudah ter-erosi?”. Maka merebaklah berbagaipendapat, yang jika dikelompokkan secara garis besardapat dibedakan adanya tiga pandangan utama, yaitu:

(a) Pandangan pertama adalah dari mereka yangmenganggap bahwa sejak saat ini, nasionalisme itusudah tidak relevan lagi, karena kita menghadapi arusdominan dunia yaitu “era globalisasi”. Bahkan lebihjauh lagi, mereka ini sampai mempertanyakankeabsahan konsep “negara bangsa” (nation state).Disadari atau tidak, dengan kemasan “ilmiah”ataupun bukan, langsung atau tidak langsung,sengaja atau tidak sengaja, mereka ini dapat menjadiperpanjangan tangan dari kekuatan kapitalismeinternasional dan kolonialisme baru yang memangmenghendaki agar negara-negara berkembangmenjadi tercabik-cabik sehingga mudah dikuasai.

(b) Pandangan kedua adalah dari mereka yang agaknyaberusaha untuk kompromi, yaitu dengan

Page 14: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

3

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

melemparkan istilah “nasionalisme baru”. Namunisinya seperti apa, tidak terlalu jelas, kecuali sekedarmenganggap bahwa seolah-olah konsepnasionalisme yang dirumuskan para pendiri bangsaini adalah nasionalisme sempit. Inilah cermin bahwadiantara kita memang masih banyak yang ternyatatidak memahami benar apa yang pernah dipikirkanoleh para pendahulu kita. Atau, ……….. barangkalikelompok kedua ini sebenarnya secara tak sadarhanya mencerminkan sikap defensif. Artinya, bawahsadarnya sebenarnya masih tebal nasionalismenya(dan karenanya akan tersinggung jika dituduha’nasional), namun karena dalam kesehariannya,langsung atau tak langsung sudah terlanjur turutserta terlibat dalam praktek-praktek a’nasional, makalantas melontarkan istilah “nasionalisme baru”.

(c) Pandangan ketiga adalah dari mereka yangmenganggap perlunya kita kembali kepada khitohperjuangan kemerdekaan. Oleh para pendiri republikkita ini, sudah berkali-kali dijelaskan bahwanasionalisme kita tidak bersifat Chauvinistic, bukan“fanatical unreasoning devotion to one race, etc” !Nasionalisme kita adalah nasionalisme pembebasanrakyat, yaitu pembebasan dari l’exploitation del’homme par l’homme”. Bukan nasionalisme sempit.

(4) Catatan renungan ini tidak akan membahas adu argumensecara rinci mengenai masalah nasionalisme, melainkansekedar mencoba mengidentif ikasi gejala-gejala apa

Page 15: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

4

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

sejakah yang memberikan tanda-tanda lunturnyasemangat nasionalisme itu. Inipun tidak akan semuanyadipaparkan di sini, melainkan hanya satu dua contoh saja,khususnya yang berkaitan dengan pemaknaan perilakusimbolik bangsa kita.

(5) Kadangkala kita mendengar pernyataan orang bahwa dijaman modern ini kita tidak membutuhkan simbol-simbol,slogan-slogan, semboyansemboyan, dsb. Itu tak adagunanya lagi, katanya, karena banyak semboyan kosong.Namun seorang anthropolog kenamaan pernahmenyatakan bahwa kita jangan sekali-kali melecehkanadanya sloganslogan, semboyan, ritual-ritual, simbol-simbol, dsb., karena bagaimanapun juga, masyarakatmembutuhkan hal itu, dan selalu punya makna. Semuaitu kadang memang nampak “kosong” karena dilakukan,ditempatkan atau diucapkan, pada tempat dan/atauwaktu yang salah. (Lihat juga Clifford Geertz dalam DavidApter, 1964: 47-76).

(6) Dua contoh gejala perilaku simbolik bangsa kita yangbarangkali dapat ditafsirkan sebagai gejala atau tanda-tanda (akan) lunturnya semangat nasionalisme dankerakyatan kita (baik secara sadar sengaja ditanamkan,ataupun mungkin secara tak sadar, sehingga dalamproses menjadi “tertanam”kan), adalah:

(a) Setiap kali ada acara resmi, pembukaannya selalu diisidengan upacara simbolik: “memukul gong”. Tanpa

Page 16: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

5

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

sadar, kita dituntut untuk menjadi “yes men”! Dalamgamelan Jawa, setelah semua instrument berbunyiriuh rendah, setiap gending (lagu) ditutup dengangong. Dalam setiap musyawarah, tiap orang ramaiberbicara. Tapi kemudian ….. mufakat?! …… yes!Jadi, gong itu adalah penutup! Bukan pembuka!Kenapa dijadikan simbol pembuka? Karena penguasamemang menghendaki agar, belum-belum rakyatsudah menurut saja.

(b) Sudah menjadi tradisi, setiap tanggal 17, tiap bulan,di istana dilakukan upacara pengibaran bendera SangSaka Merah Putih memperingati Hari ProklamasiKemerdekaan, walaupun sangat sederhana (tidakseperti 17 Agustus tiap tahun). TVRI hampir takpernah menyiarkannya. Namun selama Orde Baru,yang selalu disiarkan adalah bukan upacara pagiharinya, melainkan justru upacara serius di sore hariyang disebut Parade Senja, yaitu penurunan SangMerah Putih. Apa artinya ini? Dalam budaya Jawa(khususnya Solo-Yogya), kiasan sindiran terhadaporang yang ingin menonjolkan diri adalah “ngerekgendero” (mengibarkan bendera). Jadi, dapatditafsirkan, bahwa penurunan bendera dalam ParadeSenja yang khidmat itu seolah mengamanatkan agarkita bersikap rendah hati, tidak menonjolkan diri.Amanat yang luhur! Namun eksesnya, lama-lama kitamelecehkan “harga diri”, mengingkari identitas kitasebagai Bangsa Indonesia.

Page 17: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

6

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

(7) Seperti kita ketahui, simbol-simbol yang paling pentingdan mendasar dari setiap negara (bangsa) adalah tiga,yaitu, Bendera, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan.Nah, di samping dua contoh tersebut di atas, salah satugejala yang menandai surutnya semangat nasionalismeadalah bagaimana sikap kita terhadap lagu kebangsaanIndonesia Raya. Inilah tema pokok “Renungan” ini.

II. LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA

(1) Setiap kali ada upacara resmi, kita semua menyanyikanlagu kebangsaan. Ini dulu Lama-lama, tidak semuaupacara resmi dibuka dengan menyanyikan lagukebangsaan, bahkan upacara yang bersifat kenegaraanpun pernah ada (atau mungkin banyak?) yang tak lagidibuka dengan menyanyikan lagu tersebut. Mungkinmaksudnya menghemat waktu. Benarkah? Menyanyikanlagu IR itu hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit! Mengapa hanya demi menghemat waktu sependek ituharus mengorbankan simbol identitas bangsa? Padahal,sekarang ini dalam prakteknya, hampir semua acara resmi(seminar, lokakarya, pertemuan dinas, atau apapun),tidak ada yang tidak terlambat. Selalu tidak tepat waktu.Bahkan kadang mundurnya sampai lebih dari satu jam.Bukankah itu justru jauh membuang waktu?

(2) Dahulu, hampir semua orang hafal dengan lirik lagu In-donesia Raya (IR). Sekarang, mulai banyak orang yangtidak lagi hafal terhadap lirik lagu tersebut. Padahal, yang

Page 18: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

7

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

setiap kali kita nyanyikan itu barulah stanza (couplet)pertama. Sedangkan IR itu sebenarnya terdiri atas 3 (tiga)stanza. Jika stanza pertama saja tidak hafal, bagaimanamungkin bisa menghafal tiga stanza yang memangpanjang-panjang itu.

(3) Sebagai sekedar perbandingan, lagu kebangsaan Inggristerdiri dari 4 stanza, yang masing-masing terdiri dari 7baris pendek. Amerika mempunyai dua lagu kebangsaan,yang resmi dan yang tak resmi. Yang resmi hanya satustanza, tapi panjang. Yang tidak resmi terdiri dari 6 stanza,masing-masing 7 baris pendek. IR termasuk lagukebangsaan yang memang sangat panjang (seperti jugaIndia, Honduras, dan umumnya negara-negara AmerikaLatin). Jepanglah satu-satunya Negara yang lagukebangsaannya sangat pendek: satu stanza dan hanyaempat baris pendek.

(4) Perlu ditekankan di sini bahwa masalahnya memangbukan sekedar hafal-menghafal lirik lagu, seperti anakkecil, melainkan bagaimana sikap kita terhadap lagukebangsaan sebagai simbol identitas bangsa.

(5) Pengalaman pribadi saya menunjukkan bahwa, terutamaorang-orang Eropa, Jepang, Amerika Latin, dll – tentutidak semua orang – jika mereka sedang jalan-jalan, ataududuk di restoran, lantas suatu saat terdengar di radiolagu kebangsaan negerinya, mereka lalu mengambilsikap, diam, serius dan khitmat. Bahkan ada yang semula

Page 19: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

8

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

duduk, lantas berdiri. Bagaimana dengan kita, terutamasekarang? Cuwek, acuh tak acuh !.

(6) Sekali lagi, semuanya itu barangkali memang tidakpenting. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana kitamemahami secara mendalam dan menghayati tiga stanzaitu. Jika dicermati, ternyata lirik lagu IR itu dari stanza-Isampai dengan stanza-III itu bukanlah sekedar rekaan-rekaan sajak agar enak didengar, melainkan mengandungalur f ilosof i yang berkesinambungan. Kunci untukmemahmi hal ini bisa dilihat dari lirik baris 4, 5, dan 6 darisetiap stanza (Lihat bagan-Lampiran).

(7) Dalam stanza-I (yaitu satu-satunya stanza yang biasa kitanyanyikan), di baris ke-4, liriknya berbunyi: “Marilah kitaberseru, Indonesia bersatu”. Lalu baris ke-6: “Bangunlahjiwanya, bangunlah badannya”. Ini dapat diartikan bahwastanza-I itu mencerminkan bahwa kita sedangmembentuk sebuah bangsa. Kita baru berseru, agarbangkit dan bersatu.

(8) Jika baris ke-4 dan ke-enam dari stanza-I itu ditarik sejajarke stanza-II, liriknya tak lagi berbunyi “berseru”,melainkan (baris-4): “Marilah kita mendo’a, Indonesiabahagia”. Ini cermin bahwa kita juga memakai landasanmoral. Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.Mudahmudahan, doa itu terkabul. Karena itu, baris ke-6:“sadarlah hatinya, sadarlah budinya !”

Page 20: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

9

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

(9) Setelah kita berhasil membentuk sebuah bangsa, dankemudian mendoa, maka mulailah kita bersikap realistis.Ini tercermin dalam stanza-III di baris ke-4. Tak lagi“berseru” dan “mendoa”, melainkan “Marilah kitaberjanji, Indonesia Abadi”. Agar dapat melaksanakan janji,tsb. Maka dalam baris ke-5 bunyi liriknya: “Slamatkantanahnya, slamatkan rakyatnya, pulaunya, lautnya,semuanya !” Baris ke-6: “Majulah negerinya, majulahpandunya, untuk Indonesia Raya”. Pandu adalahpenunjuk jalan. Artinya kepemimpinan.

(10) Jadi, dalam stanza-III itulah terkandung amanatperjuangan kemerdekaan: “menyelamatkan“semuanya”. Rakyatnya, tanahnya (yang di dalamnyatentu saja sudah terkandung hutan, tambang, sungai, air,dsb), pulaunya, lautnya, semua harus diselamatkan. Inilahjuga esensi dari agenda Reforma Agraria, yaitu“menyelamatkan sumber-sumber agraria”, yang dengandemikian menyelamatkan rakyatnya!

(11) Sayang, karena kita tidak pernah menyanyikan stanza-IIdan III, maka barangkali kita memang tidak pernahmerasa “berjanji” untuk menyelamatkan semua itu. Yangterjadi kemudian adalah:

“Babatlah hutannya, kuraslah minyaknya,tambangnya, lautnya, semuanya” ……. Untukpenguasa dan para majikannya !

Page 21: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

10

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

Agaknya, kita memang harus mulai lagi “berseru”, agarsadar, untuk mengemban amanat Ibu Indonesia ku !

Mudah-mudahan, tahun 2004 ini, Pemilu gaya baru dapatmelahirkan pandu-pandu yang maju ! Pandu-pandu yang mampumembawa bangsa ini untuk tidak mengingkari cita-citaproklamasi kemerdekaan.

Bogor, 1 Januari 2004

_______________

Dr. (HC). Gunawan Wiradi adalah mantan anggota Pengurus IntiSekretariat Bina Desa (SBD), Jakarta. Guru Utama Reforma AgrariaIndonesia, mantan Pengajar Institut Pertanian Bogor.

Page 22: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

LAMPIRAN

=LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA=

Page 23: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

12

Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme

Indo

nesi

a Ra

ya M

erde

ka, M

erde

ka, T

anah

ku, N

eger

iku,

yan

g ku

cint

aIn

done

sia

Raya

Mer

deka

, Mer

deka

, hid

upla

h In

done

sia

Raya

REFR

: —-—

——

——

——

——

——

——

——

——

——

——

——

——

——

——

(2x)

/——

——

——

—---

------

——

——

I D

E M

——

——

——

——

——

——

——

\

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

STA

NZA

-I

Indo

nesi

a ta

nah

airk

uTa

nah

Tum

pah-

dara

hku

Di s

anal

ah a

ku b

erdi

riJa

di p

andu

ibuk

u

Indo

nesi

a Ke

bang

saan

kuBa

ngsa

dan

Tan

ah A

irku

MA

RILA

H K

ITA

BER

SERU

IND

ON

ESIA

BER

SATU

Hid

upla

h Ta

nahk

u, h

idup

lah

nege

riku,

Ban

gsak

u, R

akya

tku

sem

uany

a

Bang

unla

h jiw

anya

Bang

unla

h ba

dann

yaU

ntuk

Indo

nesi

a Ra

ya

STA

NZA

-II

Indo

nesi

a ta

nah

yang

mul

yaTa

nah

kita

yan

g ka

ya

Di s

anal

ah a

ku b

erad

aU

ntuk

sel

ama-

lam

anya

Indo

nesi

a ta

nah

pusa

kaPu

saka

kita

sem

uany

a

MA

RILA

H K

ITA

MEN

DO

’AIN

DO

NES

IA B

AH

AG

IA

Subu

rlah

tana

hnya

, sub

urla

hjiw

anya

, Ban

gsan

ya,

raky

atny

asem

uany

a

Sada

rlah

hatin

yaSa

darla

h bu

diny

aun

tuk

Indo

nesi

a Ra

ya

STA

NZA

-III

Indo

nesi

a ta

nah

yang

suci

,Tan

ah k

ita y

ang

sakt

i

Di s

anal

ah a

ku b

erdi

riM

’jaga

Ibu

Seja

ti

Indo

nesi

a Ta

nah

bers

eri

Tana

h ya

ng a

ku s

ayan

gi

MA

RILA

H K

ITA

BER

JAN

JIIN

DO

NES

IA A

BAD

I

Slam

atka

n ta

nahn

ya,

Slam

atka

n pu

tera

nya,

pul

auny

a,La

utny

a se

mua

nya

Maj

ulah

neg

erin

yaM

ajul

ah p

andu

nya

untu

k In

done

sia

Raya

Page 24: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru
Page 25: LAGU KEBANGSAAN DAN NASIONALISME - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/lagu-kebangsaan-L.pdf · langkah bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi ... Kebijakan Orde Baru

Buku-buku lain:

1. Panggilan Tanah Air

2. Pedoman Umum Penyelenggaraan SIDeKa

3. Petunjuk Penggunaan Aplikasi

4. Tentang Pengaturan Desa

5. Pedoman Dasar Pandu Desa

6. Desa Garis Depan Nawacita