kumpulan pantun, puisi, dan syair oleh fajar sany edisi juni 2016

27
KUMPULAN PANTUN, PUISI, DAN SYAIR Oleh: Fajar Sany Juni 2016

Upload: fajar-sany

Post on 14-Apr-2017

350 views

Category:

Entertainment & Humor


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

KUMPULAN PANTUN, PUISI, DAN SYAIROleh: Fajar Sany

Juni 2016

Page 2: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

PANTUN

Boleh Ya Kami Ambil Satu

Kalau kakek punya pohon durenBolehkah kami minta satuKalau nona punya mobil kerenBoleh ya kami ambil satu

22 Januari 2016

Boleh Ya Kita Hajar

Ada mamah lagi masak kentangBoleh kita ikut belajarAda orang berisik main gendangBoleh ya kita hajar

22 Januari 2016

Eh Ketemu Elo

Jalan-jalan ke kota SoloJangan lupa shalat doloJalan-jalan lagi ke kota SoloEh ketemu elo

22 Januari 2016

Gantian Kamu yang Traktir

Sehelai daun jatuh tepat di atas airYang diam tenang tidak mengalirKapankah masa ini akan berahkirDimana gantian kamu yang traktir

22 Januari 2016, 00.37

Page 3: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Jangan Lupa Bawa Makanan

Mampir bentar ke SurabayaSuhunya puanas tenanKalau main ke rumah sayaJangan lupa bawa makanan

31 Januari 2016

Tetap Kalem Jangan Rusuh

Jalan macet ke CipanasHati kesal muka lusuhWalau cuaca lagi panasTetap kalem jangan rusuh

31 Januari 2016

Eh Mukanya

Beli kacamata di KemayoranSambil jalan-jalan sama si diaBeli sate di dekat kuburanEh muka si abangnya rata

2 Februari 2016

Gak Nyangka

Buah nangka kacang polongGak nyangka perutmu bolong

2 Februari 2016

Ternyata Kamu Itu

Betapa indahnya matamu ituMembuatku ingin terus memandangnyaTapi sayang ternyata kamu ituBerjalan tanpa menyentuh tanah dibawahnya

2 Februari 2016

Page 4: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

PUISI

Ooo Hujan!

Akhirnya, tibalah yang ditunggu-tungguAwan hitam yang tampak beratPerlahan menutupi langitMembawa harapan yang tak sedikit

Ooo hujan, turunlahBasahilah tanah iniHapuskanlah semua kekeringan iniHilangkanlah semua kegersangan iniKami sudah lama menanti

Terima kasih TuhanEngkau mendengar doa kami

12 Juli 2015

Rintihan Pada Langit

Langit, sudah lama engkau berdiam diriSeakan hanya menonton semua lalu-lalang kamiKami tahu banyak dari kami yang bertinggi hatiMengangap semuanya terjadi hanya karena alami

Maafkanlah sebagian dari kami yang cenderung berpakuMenyaksikan kebanyakan dari kami yang berhati batuKami mohon turunkanlah air ituKarena kami tak mampu lagi menunggu

31 Agustus 2015

Page 5: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Simpati di Tengah Terik

Ini adalah masa yang beratAku membayangkan mereka disanaYang keadaannya lebih buruk darikuAndai bila aku mampuAkan kuulurkan tanganku iniTapi sayangnya... aku tidak mampu

Maafkan aku saudara-saudarikuHanya bisa menyaksikanNamun aku selalu mendoakan kalianYakinlah...Terik ini pasti berakhirDan air sungai akan mengalir kembali

31 Agustus 2015

Hati Batu

Di masa itu memang waktu yang enakDimana semua orang seperti menakYang beredar dengan tamak

Akhirnya masa itu pun berhentiSemua seakan terbangun dari mimpiMenyadari semuanya tidak berarti

Kini mereka tahu kalau masa itu adalah bohongTapi banyak yang sombongBersuara nyaring seperti tong kosong

Masa kini bukanlah masa laluTapi yang sombong itu tidak mau tahuKalau semuanya telah berlalu

Seandainya mereka mau tahuKalau generasi sesudahnya yang menanggung semua ituTapi percuma saja berharap pada hati batuYang tetap tidak mau tahu

22 Januari 2016

Page 6: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Tuan Tanah Baru

Terdengar suara tangisan dari kejauhanSeorang ibu yang menggendong anaknyaMenyaksikan suaminya bertekuk lututPada seorang lelaki berdasi merahYang memegang selembar kertas di tangan kirinyaDi belakangnya berdiri selusin pria berbadan kekarMeletakkan kedua tangannya di dadaIbu tersebut kembali menjeritMenyaksikan suaminya ditendangTak sedikitpun dia sanggup melawanLalu pagar rumahnya dipasang tandaKeluarga kecil itupun diusir paksaTanpa dipikirkan mereka akan kemana

2 Februari 2016

Kenapa Dengan Hujan

HujanTurun dari langit membawa berkahMenyirami tanah membuat bunga merekahPekarangan yang gersang berubah menjadi indah

TapiTak sedikit yang memprotesnyaSeakan membuat sial semuanyaMengapa mereka tidak mensyukurinya

Lupakah mereka saat musim kemarauDimana banyak yang menderitaLupakah mereka saat musim kemarauSegelas air menjadi begitu berhargaLupakah mereka saat musim kemarauMemohon-mohon pada-Nya dengan bercucuran air mata

Jikalau memang hujan mendatangkan bencanaCoba tanya pada diri kitaJangan mengutuk-ngutuk berkah-Nya

Yaaa Tuhan, maafkanlah merekaBerikanlah cahaya, bukakanlah hatinyaLimpahkanlah hidayah untuk menyadarkannya

4 Februari 2016

Page 7: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Pertemuan di Sore Itu

Masih ingat di sore yang gerimis ituAir mata membasahi pipi ibuMenyaksikan ayah berdiri di pintuYang sejenak tampak membatuDia memberikan kecupan pada ibuDan juga pelukan padakuKemudian dia pergi ke tempat yang jauhUntuk membanting tulang bermandikan peluhSelama waktu yang lama sekaliKuharap ayah akan segera kembali

Suatu hari datanglah berita tentangnyaAwalnya membuatku sangat gembiraTapi ternyata membuatku sangat berdukaAku benar-benar tak menyangkaPertemuan di sore itu adalah yang terakhir kalinyaAku dapat melihat matanya, mendengar suaranya, mencium baunyaIbuku menangis sejadi-jadinyaAku bersedih sesedih-sedihnyaKini ayah pergi untuk selama-lamanya

7 Februari 2016

Sasaran Berjalan

Grus grus grus... seorang lelaki berlari masuk hutanBerusaha menyelamatkan diri dari sesosok pemburu yang menyeramkanSenapan di tangannya sudah memuntahkan peluru hingga ratusanTapi tidak ada satupun yang mempan

Lelaki itu terus berlari tanpa melihat kebelakangBerharap nyawanya takkan melayangKarena hidupnya masih ditunggu oleh seseorangYang menanti dirumah tanpa bisa tenang

Lelaki itu masih terus berlariBerharap ada penyelamat yang mencari

Lelaki itu masih terus berlariBerharap dapat bertemu orang yang dicintai

Tapi semuanya bisa jadi hanyalah harapanKalau dia masih tetap jadi sasaran berjalan

15 Februari 2016

Page 8: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Momen Dini Hari

Aku dapat merasakannyaKetika hawa dingin ituMemasuki kedua paru-paruPerlahan mengalir ke seluruh tubuh

Ini adalah momen yang nyamanDimana tidak ada suara-suara yang percumaHanya keheningan bersama merdunya binatang malamDan hembusan angin yang memberikan kedamaian

Janganlah kalian merampas momen iniKarena tak semudah mengedipkan mata untuk mendapatkannyaJanganlah kalian mengganggu momen iniKarena tak mustahil ini akan jadi yang terakhir

Momen dini hariTeruslah adaJanganlah menghilangAku membutuhkanmuKarena kedamaian semakin sulit dicari

17 Februari 2016

Tuan Botak Baik-Baik Saja

Kau berkata semuanya baikPadahal kekacauan ada dimana-manaKau berkata santai sajaPadahal bencana semakin dekat

Kau menganggap kami tak berakalPadahal otak kami tak bodohKau menganggap kami tak berperasaanPadahal hati kami tak mati

Kami sadarKami belajarKami membayarWahai Tuan Botak Baik-Baik Saja

17 Februari 2016

Page 9: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Kita Bersama

Ada saat dimana kamu merasa bimbangSendirian di pinggir jalanOrang-orang yang kamu kenal meninggalkanmuMelewat begitu saja dengan bawaannya masing-masingKamu memanggil-manggil merekaTapi mereka hanya meliuk, kemudian pergiPadahal dulu mereka suka memintamu membersihkan tangan mereka

Janganlah kamu bersedihSeka air di kedua pipimuLihatlah ke sampingKamu tahu ada yang merangkulmu

Relakan saja semua yang telah kamu lakukan untuk merekaKarena semua itu jadi percuma jika diambil kembaliBerdirilah, mari kita berjalan bersamaHilangkan semua kebencianSejukkanlah hati ini dengan semangat, optimis, dan tulusBersama kita menuju jalan disana yang terang benderangKita bersama

19 Februari 2016

Manéh Noél Aing?

Ari manéh noél aing?Henteu.Ah bener manéh bieu noél aing!Henteu, ya ampun meni kitu ka abdi téh.Manéh kan aya ditukangeun aing?Anging kan sanés abdi wungkul nu dipungkureun anjeun teh.Saha atuh manéh apal teu?Tuh itu, jalma itu nu minggat!Wéi... kunyuk!

19 Februari 2016

Page 10: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Permulaan Baru Bagi Kita

Tak apalah menangis di malamMengetahui semuanya terungkapKetika orang-orang yang menganggap kita teman sekaligus saudaraDiam-diam menusuk dari belakang

Tak apalah menangis di malamUntuk menghilangkan rasa sakit di hatiMenyesali telah percaya pada semua dusta manisBersama mereka berakhir sudah

Tapi hari esok kita harus berhenti menangisKarena akhir bersama mereka adalah permulaan baru bagi kita

19 Februari 2016

Kami Takkan Pergi

Mereka datang dengan pasukan merekaMereka datang dengan mesin merekaBerbaris rapi menggetarkan bumiMengisap air di kolam, di sumur, di sungaiMengeruk tanah di kebun, di lapangan, di sawahMencukur setiap bukit, gunung, hutanMengambil apa yang ada untuk dibawa pulangPerut mereka menjadi semakin buncit, sedangkan kami semakin kurus

Mereka membangun rumah disana-sini, membawa keluarga untuk tinggal disiniHingga akhirnya mereka menjadikan kami budak di negeri sendiriSeruan mengusir pribumi lantang dikumandangkan, bergema ke setiap penjuruTerasa menusuk telinga bagi siapa yang menentangnya

Memang kami lemah dibanding merekaTapi kami percaya masih ada hari esokKami masih menggenggam benih-benih harapan masa depanYang kalian takkan bisa merebutnyaKami percaya dengan waktuKami percaya dengan awalKami percaya dengan akhirKami takkan pergi dari sini

19 Februari 2016

Page 11: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Kunaon Jeung Alam

Taneuh ngageterCai laut ngabudalCaah ngeueumAngin ribut nimpaGunung-gunung bituSumur, talaga, walungan saatKebon, leuweung, sawah ludesSato piaraan paéhMéga ngaleungitHawa manasanKasakit mahabuWaktu eta arurang nanyaKunaon jeung alam?Naha urang arék ngawujudkeunAtawa nyegah éta?

20 Februari 2016

Penyesalan

PenyesalanYa... penyesalanMenyesal aku saat itu mempercayai semua ucapanmuYang seperti kupu-kupu harapanTerbang tinggi kemudian menghilang

Seharusnya saat itu aku sadarYa... seharusnyaTapi waktu takkan bisa diputar kembaliSemuanya telah menjadiMenjadi apa yang memang harus disesalkan

20 Februari 2016

Page 12: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Estafet

Akhirnya sang waktu telah tibaBagi kami untuk turun dari singgasanaKemudian menyerahkan mahkota dirajaPada kalian generasi muda

Berbagai kerajaan silih bergantiBerbagai raja silih mengisiBerbagai peristiwa silih terjadiTapi hanya ada satu yang pastiKita semua akan matiKarena kita takkan abadi

Maka rapatkanlah barisanTegakkanlah badan kalianHilangkansemua kebencianBersama hadapi masa depan

22 Februari 2016

Tembok Diantara Kita

Kamu merasakan teman dalam dirikuAku merasakan teman dalam dirimuTapi rasa itu akan tetap menjadi rasaSelama tembok itu masih berdiri kokoh diantara kita

22 Februari 2016

Kami Salut!

Kami salut!Kami salut dengan penghakimanmu pada kamiTapi itu menimbulkan pertanyaanApakah kamu mengenal kami?Apakah kamu tahu kehidupan kami?Luar biasa, mungkin kamu seorang dewa!Tahu segalanya seperti menyaksikan kami dari langitKami salut!

23 Februari 2016

Page 13: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Rasa

Pertama kali kulihat dirimuMuncul rasa dalam dirikuRasa yang berbeda dari rasa lainnyaRasa yang belum pernah kurasa sebelumnya

Temanku berkata itu hanya tipuanTipuan yang nantinya mendatangkan kekecewaanKatanya lebih baik aku mengejar impianImpian yang sedikit harapan

Tapi aku ingin membuktikan semuanyaKarena mungkin temanku berbeda takdirnyaLalu terbukti rasa itu bukan tipuanKarena terkadang keyakinan lebih penting dari saran

Aku ingin rasa itu tidak sia-siaAku ingin rasa itu berguna pula untuk semua manusiaAku ingin aku dan kamu bukan hanya hari iniAku ingin aku dan kamu terikat janji suciAku ingin aku dan kamu berjuang bersamaMenebar cinta dan damai keseluruh penjuru duniaHingga akhir itu tiba bagi kita berdua

24 Februari 2016

Penghapus Berbagai Mimpi Semalam

Ini aku terbangun dari tidurDisertai rasa sakit di punggungBerbagai mimpi telah terjadi semalamNamun tak ada satupun yang kuingatKarena hanya tentang dirimu yang selalu adaMenghapus berbagai mimpi semalam

25 Februari 2016

Page 14: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Ketika Alam Bangun

Beginilah yang terjadi, oh beginilah yang terjadiKetika alam bangun dari diamnyaKita semua bertanya-tanyaAda apa ini?Lalu setelah kita tahu jawabannyaKita semua saling menyalahkanSaling tunjuk yang disini dan disanaYang sebenarnya tak bersalah, menjadi bersalahYang sebenarnya bersalah, cuci tangan kemudian pergiBeginilah yang terjadi, oh beginilah yang terjadi

27 Februari 2016

Terima Kasih Untuk Paduka

Tak ada habisnya kami ucapkan terima kasihPada paduka yang telah berjuang tanpa pamrihMembahagiakan kami orang-orang yang sedang sedih

Berbagai usaha yang paduka telah lakukan tak percumaSemuanya berguna bukan hanya untuk saat ini sajaTapi juga untuk masa depan anak cucu dan seterusnya

Meskipun usia telah memakanPaduka tetap menjadi teladanUntuk kemarin, sekarang, dan di masa depan

Terima kasih untuk paduka

27 Februari 2016

Kenyamanan dan Keteduhan

Terdiam sendiri aku di dalam kamarTangan memegang segelas teh manisHujan diluar begitu derasMenghadirkan kenyamanan dan keteduhanTak ada suara-suara tak bergunaSelain ramainya binatang malamYang bahagia diguyur hujanApakah ini akan jadi yang terakhir?Entahlah...Yang terpenting aku menikmatinya

28 Februari 2016

Page 15: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Bawa Aku ke Dunia Ilusimu

Bawa aku ke dalam dunia ilusimuKarena aku tahu disana indahJangan keluarkan aku ketika sudah disanaKarena kamu harus tahu kalau aku takkan mau

Tolonglah hey... tolonglahBawaaku ke dunia ilusimuTolonglah hey... tolonglahBawa aku ke dunia ilusimuAku ingin bersamamu disanaBahagia selamanya

29 Februari 2016

Dibawah Pohon Itu

Teringat kembali kawan, masa-masa ituKetika kita berjalan bersama, saling merangkul bahu masing-masingRasa semangat dan optimis mengalir deras dalam tubuhKita selalu siap menghadapi apa yang akan terjadi

Tapi kini semuanya telah berubahSatu persatu kita ditaklukkan waktuYa, waktu, yang tidak dapat kita kalahkanWaktu yang tidak peduli dengan seberapa kuat kita

Akhirnya kini tinggal aku sendiriDisini, di tempat dimana dulu kita berdiriMenyaksikan terbit dan tenggelamnya matahariDisini, dibawah pohon itu

29 Februari 2016

Keramaian Kebencian

Ingin ku pergi dari keramaian iniBersemadi di tempat sepiBiarlah aku disebut penyendiriDaripada dipaksa menjadi pendengkiKedengkian itu menjadi keramaianTapi bukan ramainya perdamaianMelainkan ramainya kebencian

29 Februari 2016

Page 16: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Mengejar Fatamorgana

Kukira apa yang kita kejar selama ini adalah nyataTapi ternyata itu semua hanya fatamorganaSelama ini pula olehmu beribu harapan telah diucapkanYang akhirnya hanya menghadirkan kekecewaan

Setiap masalah datang menimpa kitaKamu selalu mengarahkan telunjukmu padakuPadahal separuh masalah adalah akibat ulahmuMengalihkan perhatian ternyata caramu membela diri

Bukan aku merasa takkan pernah berbuat kesalahanAku hanya ingin keadilan, kerjasama, dan kejujuranBukan aku sepenuhnya membenci cita-citaAku hanya ingin tak melenceng dari dunia nyata

29 Februari 2016

Peribahasa yang Terlupakan

Ketika aku melihat ke sekelilingAku sadar ada yang terlupakanKenapa? Karena aku merasa anehSaat yang jauh terasa familiarTapi yang dekat terasa asingItulah kenapa aku merasa anehAku melupakan suatu peribahasaSemut di seberang lautan tampakGajah di pelupuk mata tak tampak

2 Maret 2016

Page 17: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Urang Mah Naon Atuh

Urang boga loba duit ekeur dibalanjaanUrang boga loba babaturan ekeur dimangpaatkeunUrang boga loba kadaharan ekeur didaharUrang boga loba inuman ekeur diinumUrang boga loba imah ekeur ditempatanUrang boga loba tumpakan ekeur ditumpakanUrang boga loba tempat wisata ekeur didatanganUrang boga loba uteuk jeung otot ekeur digunakeunTapi urang mah naon atuhKabéhanana moal aya gunanaLamun urang henteu patuh ka Tuhan nu Maha Ésa

2 Maret 2016

Pernahkah

Pernahkah kamu merasaTelah terlalu jauh mengejar semua keinginanmuHingga kamu mengatakan: aku belum puas dengan semua iniDan aku ingin, ingin lagi yang lebih banyakLebih banyak lagi, lagi dan lagi

Pernahkah kamu merasaSemua usahamu, dan keinginanmuHanya berpusat pada dirimu sendiriSeakan kamu adalah satu-satunya bintangYang bersinar di alam semesta ini

Pernahkah kamu merasaBegitu banyak orang yang kamu korbankanDan mereka tidak tahu berkorban untuk siapa dan apaHanya bertanya-tanya dan bertanya-tanya merekaUntuk apa kita berjuang kalau semua ini bualan belaka

Pernahkah kamu merasa, pernahkah?

5 Maret 2016

Page 18: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Berkah Air

Air... betapa tak ternilai harganyaTanpa itu, semua menjadi tak berartiAku sangat bersyukur atas berlimpahnya airTurun melalui hujanMengalir melalui sungaiNaik melalui sumurMerembes melalui pegununganBahagianya ketika kulihat kebun yang berkilauan setelah hujanBahagianya ketika kulihat embun yang tersinari cahaya matahariEntah bagaimana kuungkapkan semuanyaAku hanya bersyukur akan berkah air

9 Maret 2016

Nilai Air

Air...Bagaimana aku bisa hidup tanpa air?Apalah artinya “yang melimpah” kalau tanpa air?Tidak ada... semuanya percumaPercuma kalau tidak ada airAir... tetaplah ada, meski banyak yang mengutukMenuduh kalau kalian adalah sumber dari berbagai musibahMungkin mereka belum tahu atau tidak mau tahuBetapa... betapa tidak ternilainya air

9 Maret 2016

Page 19: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Janji untuk Tetap Kuat

Nyata sudah mereka hadir di hadapan kitaDengan pedang terhunus berkilauan terkena cahaya matahariMereka yang sering diceritakan, para kaum bertopengTak ada cara untuk menghindar, tak adaHanya menghadapi mereka cara untuk menyelamatkan diri

Sekarang aku bertanya padamuApa kamu mau tetap berada disisikuBersama bertempur meski tidak tahu apa kita akan selamatBerjanjilah untuk tetap kuatKuat mempertahankan kesetiaan kita pada dirajaPercayalah, meski mereka mampu menghabisi kita semuaMereka takkan bisa memusnahkan jiwa kita semuaJiwa-jiwa itu akan terus mengalir pada penerus kita kelak

Hidup lebih lama lagi diraja!

10 Maret 2016

Cepat

Cepat...Orang-orang menjadi semakin cepat berlariBerpindah-pindah tempat yang jauh tak sampai sehariYang terkadang dapat dilakukan sesuka hatiTapi jarang sekali mereka menggunakan kakiBukan pula kuda yang berlariMelainkan kotak-kotak metal beroda yang ditempatiYang melindungi dari semburan hujan dan sengatan matahari

Kecepatan itu membuat urusan bisa jadi mudahNamun bukan berarti tanpa masalahKini lebih mudah mati di jalan daripada di rumahDengan kondisi yang berdarah-darah

Bertengkar pun jadi semakin mudah di jalanBahkan tak jarang berujung pada pembunuhanTak sedikit pula yang pergi bisa berjalanPulangnya menjadi tak bisa berjalan

12 Maret 2016

Page 20: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Pelayaran Terakhir

Hanya tinggal beberapa menit lagiHari ini akan menjadi yang terakhirTerakhir bagi kita mengisi buku ceritaCerita tentang tawa dan tangis hidup kita

Tunggu dulu... kita masih belum percayaApakah ini nyata?Ketika sesuatu itu menghantam kapal iniKemudian orang-orang berlarian sambil berteriakBerusaha untuk tetap hidup bagaimanapun caranyaPerlahan tapi pasti, air akan memenuhi setiap ruanganLalu mengirim kita ke dasar lautYa ini nyata!

Kita sadar bahwa tak ada satupun caraMencegah kita mengisi cerita terakhir di buku cerita kitaMari kita isi lembaran terakhir iniSebelum dasar laut menjadi kuburan kita

12 Maret 2016

Kemewahan

Bergerak...Kita bergerak kesana-kemari dengan cepatSangat cepat malahBerusaha mencari dan meraih sesuatuSesuatu yang kita sebut dengan : kemewahanKita begitu bernafsu padanyaSampai takut hidup akan berakhir kalau tanpanyaBahkan kita menganggap alam ini diciptakan olehnyaSehingga kita menyembah-nyembahnyaBegitu kita mengagungkannya siang-malamTanpa mempedulikan rasa lelah yang adaOrang lain yang tidak menyembahnya kita kafirkanOrang lain yang mengkritiknya kita kucilkanDan orang lain yang memiliki keduanya kita musnahkan

13 Maret 2016

Page 21: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

T-E-H

T-E-HItulah tiga huruf yang menjadi satu kata sederhanaSederhana tetapi sangat bermaknaKetika dicampur dengan air, maka akan menjadi suatu minumanMinuman yang menyehatkanDan ketika dicampur lagi dengan gulaAkan jadi minuman yang membuat ketagihanBaunya tidak kuat, tapi menenangkanDan kalau ditambah limau akan jadi minuman yang menyegarkanTerkadang bisa dijadikan teman kalau sedang sendirianTapi benar-benar menjadi sahabat kalau bersama makanan ringanItulah teh

13 Maret 2016

Asap Utara

Tolong!Tutuplah pintu itu!Tutuplah jendela itu!Tutuplah tirai itu!Aku tidak mau asap itu masukKarena itu akan membuatku mati membusukBagaimana bisa, padahal warnanya putih dan baunya harum?Memang... memang baunya harumTapi ketika terhirup, efeknya akan seperti bertahun-tahun tidak minumDarimana asalnya? Asap itu berasal dari utaraDatang secara perlahan tidak disadari kitaKarena warna dan baunya yang mempesonaMembuat tidak sedikitpun kita curigaDan ketika hal-hal yang tidak diinginkan terjadiSemuanya terlambat untuk diatasi

16 Maret 2016

Page 22: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Roda yang Berputar

Kalian lihat, dengar, dan rasakan sendiri, kalau mereka sekarang sedang menertawakan kitaMenertawakan semua kebodohan yang telah kita lakukanBodoh karena kita menuruti hawa nafsu daripada akal sehatDulu mereka berada dibawah kita, sekarang diatasSekaranglah kesempatan mereka menari-nari diatas kita

Terkadang kita ingin melakukan sesuatu pada merekaSesuatu yang dapat menutup mulut dan menghentikan tarian merekaTapi melakukan itu hanya menambah kebodohan kitaMenumpuk terus menumpuk hingga kebodohan itu menjadi gunungGunung yang disebut gunung kebodohan

Hidup bagaikan berada di roda yang berputarMarilah kita terima ini semua dengan lapang dadaKarena akal sehat selalu memberikan yang baikBiarkan saja mereka tertawa dan menari-nariSedang kita mempersiapkan posisi berikutnyaPosisi ketika kita berada di atasKarena nanti angin akan bertiup lebih kencang

17 Maret 2016

Penyesalan Atas Pernahnya Tidak Bersyukur

Pernah aku mengeluh atas alam ini yang telah Engkau berikanMembanding-bandingkannya dengan alam lain yang lebih bagusKemudian suatu waktu aku menyadari bahwaTak sedikit ada orang yang ingin menjadi penghuni alam iniKarena mereka bilang disini lebih enak daripada disanaAku menyesal dengan semua keluhanku saat ituBetapa aku tidak mensyukuri semua pemberian MuMaafkan aku TuhanSekarang aku tahu betapa harusnya aku bersyukur sebanyak-banyaknyaAtas semua pemberian MuAlam ini yang sangat indahDengan penduduknya yang ramah tamahYang senantiasa taat kepada MuMencintai sesamanyaDitambah pemimpin yang mencintai rakyatnya

12 April 2016

Page 23: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Yang Selalu Kegerahan

Hey hey hey...Siapa itu yang disanaYang selalu kegerahan meskipun dinginDisaat ada orang lain yang lebih tinggiEntah kenapa kamu selalu seperti ituApakah karena suatu kebetulan?Atau karena sudah disugesti sejak kecil?Masih kabur jawabannya

2 Mei 2016

Harapan Bulan Ini

Hujan, apakah sekarang ini akan menjadi bulan penghabisanmuSebelum kemarau datang untuk menggantikan?Kuharap tidak, itulah yang aku harapkanSemoga kamu menambah waktumuKalaupun harus digantikan, janganlah lama-lamaSemoga....

4 Mei 2016

Sabar Dalam Keyakinan

Kalian menyebar kesemua penjuru mata anginHanya untuk mencari dosaDan menanam bibit-bibit kebencianKemudian menjadi sampahYang berserakan disana-siniYang menjadi sumber berbagai penyakitMerusak pemandangan dan bauSemua keasrian yang dulu pernah adaSirna oleh kalian

Ketika sudah jelas bahwa kalian adalah penyebabnyaDengan ringannya kalian berkata pada kami:Itu adalah salah kalian, bukan kami, kami sebenarnya berjasaBerjasa mengadakan perbaikan

Biarlah... waktu yang menunjukkanBahwa tuhan tidak diam terhadap perbuatan kalianIni hanya masalah sabar dalam keyakinan saja

4 Mei 2016

Page 24: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Kita Saat Itu

Ingatkah kita saat itu?Ketika kita antara ada dan tiada...Ketika kita tidak memiliki persatuan hati...Ketika kita tidak memiliki ikatan emosi...Ketika kita saling buruk sangka...Ketika kita saling khianat...Ketika kita saling sikut...Ketika kita saling jegal...Ketika kita meninggalkan kita yang terluka di pinggir jalan...Ketika kita seperti pecahan kaca yang berserakan di hutan...Ketika kita seperti berada didalam kabut yang seakan takkan sirna...

Cukuplah semua itu menjadi kita yang lama!Karena mulai hari ini dan seterusnyaKita akan menjadi kita yang baru!Yang bersatu hingga berakhirnya waktu!

22 Mei 2016

Untuk Saat Ini Saja

Kami sudah berusaha semampunya...Namun takdir berkata lain...Kami pernah berpikir kalau ini bisa terjadi...Tapi kami tidak pernah berniat untuk seperti ini...Maafkan kami pada semuanya atas kegagalan kami...Kegagalan untuk saat ini saja...Karena masa depan masih misteri...Kami takkan lagi mengulangi saat ini...Kami percaya!

4 Juni 2016

Page 25: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Kami Hanya Ingin Kami

Kami tidak ingin menjadi mereka...Kami tidak ingin menjadi kalian...Kami hanya ingin menjadi diri sendiri...Yang hidup berdaulat.

Kami tidak ingin permusuhan...Kami tidak ingin kebencian...Karena itu takkan berguna ketika kami mati nanti...Kami hanya ingin kami.

5 Juni 2016

Adakah Waktu Bagi Kita

Adakah waktu bagi kita...Untuk naik ke puncak gunung,Kemudian menghayati pemandangan yang ada?

Adakah waktu bagi kita...Untuk berkeliling ke seantero negeri,Kemudian mengamati suasana yang ada?

Adakah waktu bagi kita...Untuk mengunjungi negeri lain,Kemudian mempelajari semua yang ada?

Adakah waktu bagi kita...Untuk bermuhasabah dalam keheningan,Kemudian mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan?

Adakah waktu bagi kita untuk semua itu?

8 Juni 2016

Page 26: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

Anak-Anak Penikmat Hujan

Langit tampak hitam, dan suasana menjadi gelap,Tak sampai 3 menit, tetesan air yang tak terhitung jumlahnya turun dari langit,Membasahi semua yang ada di bawah troposfer,Aroma khas hujan mulai memasuki hidung,Dan hawa sejuk mulai menyentuh tubuh,Lalu kulihat sekelompok anak kecil riang gembira dibawah siraman air langit tersebut,Menari-nari dengan baju dan celana yang basah,Tak peduli apakah demam akan menyerang mereka setelahnya,Tak terlihat sedikitpun kekhawatiran dan kesedihan di wajah mereka,Hanya ada canda dan tawa yang lepas selepasnya,Karena bagi mereka hujan adalah kebahagiaan,Itulah mereka, yang selalu muncul ketika hujan turun,Mereka, anak-anak penikmat hujan.

8 Juni 2016

Page 27: Kumpulan Pantun, Puisi, dan Syair oleh Fajar Sany edisi Juni 2016

SYAIR

Mereka Bilang Disana Lebih Daripada Disini

Mereka bilang tanah disana lebih subur daripada disiniMereka bilang udara disana lebih sejuk daripada disiniMereka bilang air disana lebih melimpah daripada disiniMereka bilang rumput disana lebih hijau daripada disiniMereka bilang makanan disana lebih banyak daripada disiniKalau begitu, kenapa mereka selalu kesini?

6 Februari 2016

Penunggu

Bagaimana kabarnya wahai disanaYang sedang menunggu waktu tibaRatusan tahun seperti petapaKetahuilah bahwa kerajaan sekarang hanya canda belakaKarena itu kami semua selalu menanti andaUntuk menjadi solusi semua masalah yang adaDan pewujud kejayaan yang pernah ada

22 Februari 2016

Wahai Jiwa-Jiwa yang Seakan Mati

Wahai jiwa-jiwa yang seakan matiKemana kalian akan pergiKarena telah dianggap tak berarti

Wahai jiwa-jiwa yang seakan matiKemana kalian akan berhentiKarena telah dianggap tak punya tujuan pasti

Wahai jiwa-jiwa yang seakan matiApakah kalian hanya akan berdiam diriMengetahui semuanya seperti ini

29 Februari 2016