konsep zikir menurut dr. quraish shihab dalam tafsir al...

82
KONSEP ZIKIR MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH OLEH : AHMAD EPENDI NIM. 102052025629 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: lycong

Post on 15-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

KONSEP ZIKIR MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR

AL-MISBAH

OLEH :

AHMAD EPENDI

NIM. 102052025629

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

KONSEP ZIKIR MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR

AL-MISBAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Sosial Islam ( Sos. I )

OLEH :

AHMAD EPENDI

NIM. 102052025629

Dibawah Bimbingan

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum

NIP. 150 244 766

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-

Misbah” telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Desember 2008. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos.I.) pada

Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 15 Desember 2008

Panitia Sidang Munaqosah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. H. Mahmud Jalal, MA Nasichah, MA

NIP. 150 202 342 NIP. 150 276 298

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. H. Mahmud Jalal, MA Drs. M. Luthfi, MA

NIP. 150 202 342 NIP. 150 268 782

Pembimbing,

Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum

NIP. 150 244 766

Page 4: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

KONSEP ZIKIR

MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana (S.Sos.I)

OLEH :

AHMAD EPENDI

NIM : 102052025629

Di bawah Bimbingan,

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum

NIP. 150 244 766

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYTULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 5: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

LEMBAR PERNYATAAN

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 01 Desember 2008

Ahmad Ependi

Page 6: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

ABSTRAK

Ahmad Ependi

Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah

MENGINGATI Allah atau zikrullah adalah amalan yang paling mulia melalui

pergerakan lidah, kesedaran akal budi dan keinsafan hati dan jiwa. Dengan mengingati

Allah manusia akan berasa ketenangan jiwa kerana dia menyedari bahwa berada di

samping Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-Nya.

Apabila dia kembali kepada-Nya, maka sebenarnya dia kembali berpaut kepada

asas yang kukuh. Manusia kadang-kadang gelisah menghadapi masa depan belum pasti

keadaannya atau kadang-kadang berasa lemah berhadapan dengan pelbagai cabaran dan

halangan yang mendepaninya.

Dalam hal ini, sekiranya orang yang beriman kepada Allah, mereka akan ingat

bahawa sesungguhnya Allah Maha Berkuasa di atas segala sesuatu, Allah Maha Melihat

segala-galanya, Allah mampu mengatasi semua hal di dunia ini.Dengan demikian akan

tenanglah jiwanya. Firman Allah bermaksud: “Iaitu orang yang beriman dan tenteram

hati mereka dengan zikrullah. Ketahuilah! dengan zikrullah itu, tenang tenteramlah hati

manusia.” (Surah al-Ra’d, ayat 28)

Perasaan tenang itu wujud kerana jiwanya berhubungan langsung dengan Allah

dan rasa selamat di bawah jagaan-Nya. Ketenangan hati orang yang beriman hasil

daripada zikrullah itu adalah hakikat dalaman yang hanya boleh dirasakan oleh orang

yang hatinya diliputi oleh kemanisan iman. Ia tidak boleh diungkapkan melalui kata-kata

kepada orang yang tidak menghayatinya. Bahkan, ia sesuatu yang meresap ke dalam hati

sehingga ia berasa tenang dan sejahtera dengannya.

Page 7: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Konsep Zikir

Menurut Dr.Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah” dengan baik.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kehariban junjungan serta tauladan umat

yakni baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya dan

pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Selanjutnya, alhamdulillah dalam menyelesaikan skripsi ini penulis walaupun

banyak menghadapi halangan dan rintangan akan tetapi itu semua penulis jadikan

pengalaman dan pelajaran yang berharga. Kemudian atas peran serta dan motivasi baik

moril maupun materil dari berbagai pihak dalam turut membantu menyelesaikan

pembuatan skripsi. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Komarudin Hidayat, MA., selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Murodi M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. M. Lutfi, M.Ag., dan Ibu Nashehah, M.A., selaku ketua dan sekertaris

jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

4. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum., selaku dosen pembimbing skipsi, yang tak

pernah putus-putus memberikan bimbingan dan motivasinya hingga berhasilnya

skripsi ini.

5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Segenap karyawan dan TU Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal administrasi.

7. Ayahanda tercinta Bapak Acang Nurhasan dan Ibunda tercinta Rt. Eti Murniati,

yang merupakan kedua orang tua penulis yang telah memberikan segalanya

hingga penulis berhasil dalam menyelesaikan studi, semoga Allah SWT

mengampuni dosanya dan menyayanginya di dunia dan akhirat.

8. Nenek tercinta Hj. Hapsah yang telah banyak mendoakan cucu tercinta dan

memberikan support-nya kepada penulis sehingga ada dalam kemudahan dan

kelancaran dalam menyelesaikan studi, semoga Allah SWT mengampuni dosanya

dan menyayanginya di dunia dan akhirat.

9. Kakak dan adik penulis yang telah banyak pula memberikan dukungan baik moril

maupun materil hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi.

10. Segenap teman-teman “éRSOUS”, yang selalu setia dalam setiap hal, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu-persatunya, semoga tidak mengurangi keakraban dalam

persahabatan dan persaudaraan

11. Segenap sahabat-sahabati pengurus komisariat dan kader-kader Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat Fakultas Dakwah dan

Page 9: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Komunikasi, yang selalu setia berbagi dalam susah dan senang dan menberikan

pengalaman yang positif kepada penulis.

12. Teman sepergaulanku yang terdekat Reni Febriani, M. Iqbaluddin, Zakia AR, dan

teman-teman terdekat lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang

setia dan tulus mendampingi penulis hingga berhasilnya pembuatan skripsi ini,

semoga amal kebaikannya di balas oleh Allah SWT.

13. Sahabat Tb. Asep Subhi, S.Sos.I, yang rela dan tulus memberikan waktu dan

pengalamannya kepada penulis dalam keberhasilan menyelesaikan skripsi ini,

semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.

14. Teman-teman Angkatan penulis “BPI 2002” yang sama-sama merasakan susah-

senang dan indahnya menempuh Strata 1 (S 1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan semua pihak yang turut memberikan dukungan kepada penulis hingga

berhasilnya pembuatan skripsi.

Jakarta, Juni 2008

Penulis

Page 10: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

ABSTRAK ………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ………………………………………….............. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………. 4

C. Tujuan dan Manfa’at Penelitian……………………………. 5

D. Metodologi Penelitian……………………………………… 6

E. Sistematika Penulisan………………………………………. 9

BAB II KERANGKA TEORI TENTANG ZIKIR

A. Pengertian Konsep dan Zikir………………………………..11

B. Konsep Zikir dalam al-Qur’an dan Tafsir Al-Misbah………15

C. Media dan Waktu Berzikir ………………………………… 22

BAB III PROFIL Dr. QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR AL-MISBAH

A. Sejarah Hidup dan Kepribadian ………................................. 30

B. Karya-karyanya Yang Berkaitan Dengan Zikir…………...... 33

C. Biografi Tafsir Al-Misbah……………………...................... 36

Page 11: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB IV KONSEP ZIKIR MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM

TAFSIR AL-MISBAH

A. Bacaan-bacaan Zikir Yang Dianjurkan Dalam al-Qur’an dan Tafsir Al-

Misbah…………………………………………........ 42

B. Isi Kandungan Bacaan-bacaan Zikir Dalam Tafsir Al-Misbah.. 48

C. Dampak Zikir Bagi Kehidupan……………………………….. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………… 69

B. Saran…….……………………………………………………. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Nomor : Istimewa

Lamp : 1 (satu) berkas

Hal : Pengajuan Proposal Skripsi

Kepada yang terhormat,

Ketua Dewan Pertimbangan Skripsi

Di-

Tempat

�م ����� ور��� ا و� آ���ا��

Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak/Ibu senantiasa berada

dalam lindungan Allah SWT, serta selalu sukses dalam menjalankan

aktifitas sehari-hari. Amin.

Nama : Ahmad Ependi

Nim : 102052025629

Jurusan : Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

Semester : XII (Dua belas)

Bermaksud mengajukan proposal skripsi dengan judul: “KONSEP

ZIKIR MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-

MISBAH”. Proposal skripsi ini selanjutnya diharapkan bisa diteruskan sebagai skripsi

yang dapat dijadikan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Sosial Islam (S.Sos.I) dalam jenjang Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan ini saya lampirkan:

1. Outline Skripsi

2. Proposal Skripsi

3. Daftar Pustaka Sementara

Demikian surat pengajuan judul skripsi ini saya ajukan, semoga dapat

menjadi bahan pertimbangan oleh Bapak/Ibu dan sebelumnya saya

ucapkan banyak terima kasih.

و� آ���وا���م ����� ور��� ا

Dosen Pembimbing Akademik Pemohon

Drs. M. Lutfi, M.Ag Ahmad Ependi Nip: 150268782 Nim: 102052025629

KONSEP ZIKIR

Page 13: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH

Skripsi ini Diajukan Kepada Fakultas Dakwah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Oleh:

AHMAD EPENDI

NIM : 102052025629

Di bawah Bimbingan

Dra. Hj. ASRIATI JAMIL , M.Hum

NIP.

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 14: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat disangkal bahwa era dewasa ini adalah era kegelisahan. Problem

hidup terlihat dan dirasakan di mana-mana, bukan saja karena kebutuhan meningkat ,

tetapi juga karena ulah sementara pihak mengusik kedamaian dengan berbagai dalih atau

menawarkan aneka ide yang saling bertentangan dan membingungkan. Dengan zikir,

optimalisasi lahir, dan itulah yang dapat mengusik kegelisahan. Dan saat ini adalah saat

yang paling tepat untuk kembali memohon kepada Tuhan, karena meningkatkan

kekerasan, perpecahan, dan kerusakan, juga karena berpaling dari Tuhan.

Kesadaran tentang adanya Tuhan yang telah terbangun sejak dalam kandungan,

sedikit demi sedikit bisa terkikis. Akan tetapi kesadaran tersebut bisa juga bertambah dan

terus bertambah. Realitas tersebut menunjukan sifat kesadaran ilahiah (keimanan)

seseorang yang labil. Ia bisa berkurang (yanqush) dan bisa pula bertambah (yazid). Agar

keimanan seseorang bisa stabil dan terus bertambah, maka diperlukan sebuah media

untuk selalu mengingat-Nya. Itulah yang disebut dengan dzikrullah. Karena zikir

merupakan salah satu proses stabilisasi keimanan.

Bagi umat Islam ajakan ini bukanlah sesuatu yang baru. Ajakan berzikir

merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam yang dipraktikan sepanjang saat dan

dalam seluruh kondisi dan situasi oleh Nabi Muhammad Saw. serta para sahabat beliau.

Dalam kitab suci al-Qur’an bertebaran ayat-ayat yang mengajarkan zikir untuk berbagai

situasi dan kondisi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti halnya di bawah

ini:

Page 15: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Zikir sebagai proses stabilitasi keimanan, terlihat jelas dalam firman Allah dalam

surat al-Ahzab ayat 41-43 yang berbunyi:

��������� � ������ ��������� ����������� ����

�☯!�"�� ��#!�$⌧". '�)*+,-.�� �/!012

3⌧4�5�6��. ���7 8������ 9:;<=>�� ?@�1�4'AB

C+D)1F�'A��� 2�1-G:!I�4�J KL�M� �N-☺�APQJ�� 9'R*S T�VJ�� W

X�YZ�� �[����)☺�J��*2 �$☺\�+�T. ) اب��� )43-41: ا

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir

yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan

untukmu), supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang).

dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (QS. al-Ahzab: 41-

43).1

Ini semakin memperjelas bahwa segala ibadah yang dilakukan sebagai hamba

adalah untuk diri sendiri, sekaligus sebagai tanda cinta dan kasih sayang Allah kepada

seluruh makhluk-Nya.

Memang sebagian orang lengah dengan tuntunan al-Qur’an; sebagian umat juga

tidak memahami apa yang dimaksud dengan zikir; sebagian hanya memahami zikir

1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2000), vol. II, h. 287-289.

Page 16: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

dalam bentuk kalimat yang diulang-ulang membacanya tanpa pemahaman atau

penghayatan.

Sedangkan arti zikir secara harfiah berarti “mengingat”. Kegiatan “mengingat”

memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Ketika ingat sesuatu, maka ia akan

mengingatkan pula pada rangkaian-rangkaian yang terkait dengannya. Ingatan bisa

muncul karena kita punya keinginan, kepentingan, harapan, dan kerinduan terhadap apa

yang kita ingat. Kegiatan “mengingat” juga bisa memicu lahirnya ide-ide dan kreativitas

baru. Kalau hanya dengan mengingat sesuatu yang ada di alam ini bisa memicu

munculnya bentuk kreativitas, bagaimana dengan mengingat Allah yang Maha kreatif

dan kekuasaan-Nya tak terbatas? Secara logika tentu akan memberikan dampak positif

luar biasa bagi kehidupan. Hanya persoalannya, tidak semua orang mudah mengingat-

Nya, walaupun potensi untuk itu ada pada setiap kita. Disinilah potensi “mengingat”

Allah perlu digali dengan cara selalu menyebut-nyebut nama-Nya. Dan untuk menggali

potensi mengingat Allah (berzikir) tersebut tentunya harus dengan kekhusuan yang

tinggi, karena dengan kekhusuan ini maka ingatan tersebut akan terserap oleh hati dan

akan membuahkan tindakan-tindakan yang positif.

Dan hal ini hanya dapat dirasakan oleh seringnya berzikir mengingat kebesaran

dan keagungan Allah swt karena dengan seringnya berzikir maka hati akan senantiasa

terjaga dari perbuatan maksiat dan akan tetap suci sebagaimana ketika manusia dilahirkan

kedunia (pada usia bayi).

Berkaitan dengan statemen di atas, bahwasannya manfa’at zikir banyak dijelaskan

oleh Dr. Quraish Shihab, dalam beberapa karyanya, salah satunya buku yang berjudul

Page 17: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

“Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Do’a” (Jakarta: Lentera Hati, 2006) yang di

dalamnya menyinggung mengenai masalah zikir dan berbagai tata caranya.

Dan kalau dilihat biografinya, baik itu pendidikannya maupun hasil karyanya,

jelaslah bahwasannya beliau selain seorang yang berdedikasi tinggi dalam hal ilmu

pengetahuan Islam tetapi juga beliau seorang ahli tafsir yang kompenten. Hal ini

dibuktikan dapat kita ketahui dari biografi singkatnya dibawah ini.

Mengingat ketertarikan penulis mengenai uraian di atas, dan melihat belum

adanya yang membahas mengenai konsep zikir dalam Tafsir Al-Misbah secara

komprehensif dari pemikiran Dr. Quraish Shihab, maka oleh karena itu penulis akan

mengangkat sebuah judul dalam karya ilmiah ini tentang “KONSEP ZIKIR

MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Sekalipun dalam Indonesia modern, banyak tafsir berbahasa Indonesia

bermunculan seperti Tafsir Al-Azhar karya M HAMKA, Tafsir An-Nur karya

Hasbi ash-Shiddeqy, Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab dan lain-lain,

namun yang akan peneliti teliti adalah Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish

Shihab. Dari Tafsir Al-Misbah ini, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Zikir.

Pembatasan tersebut, di samping karena terlalu banyak pembahasan-pembahasan

lainnya yang terdapat dalam Tafsir Al-Misbah tersebut.

Dari fokus zikir ini, yang dibahas dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan

dalam dua masalah yaitu:

a. Konsep zikir dalam Tafsir Al- Misbah.

Page 18: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

b. Hasil dari berzikir menurut Dr. Quraish Shihab.

Dengan demikian judul skripsi ini dapat dirumuskan menjadi Konsep Zikir

Menurut Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah.

2. Rumusan Masalah

Selanjutnya, permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

b. Bagaimana konsep zikir yang telah dijelaskan oleh Dr. Quraish Shihab dalam

karyanya Tafsir Al-Misbah?

c. Bagaimana hasil yang akan dicapai oleh para pezikir dari kekhusuannya

menurut Dr. Quraish Shihab?

C. Tujuan dan Manfa’at Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

menyeluruh tentang konsep zikir menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-

Mishbah.

Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk dapat diketahui bagaimana konsep zikir menurut Dr. Quraish Shihab

dalam Tafsir Al-Misbah?

b. Untuk dapat diketahui bagaimana mengimplementasikan hasil dari berzikir

dalam kehidupan sehari-hari?

2. Manfa’at Penelitian

a. Segi Akademis

Page 19: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan dan

keilmuan Islam tentang studi dakwah, terutama mengenai konsep zikir secara

spesifik.

b. Segi Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

kepada umat Islam mengenai pentingnya mengetahui konsep zikir dalam Tafsir

Al-Misbah.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kepustakaan murni. Yakni, data

dikumpulkan dan diolah dari sumber-sumber kepustakaan yang ditelaah secara

komprehensif.

2. Data

Ada tiga jenis data yang akan dijaring dalam penelitian ini, yaitu:

a. Pandangan Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah terhadap ayat-ayat

yang menyangkut persoalan zikir.

b. Pandangan para ilmuan Islam klasik terhadap ayat-ayat yang menyangkut

persoalan zikir dalam al-Qur’an dan al-Hadits, khususnya tentang konsep, tata

cara, kalimat-kalimat zikir, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan zikir.

c. Latar belakang kehidupan Dr. Quraish Shihab dan Tafsir Al-Misbah.

3. Sumber Data

Sumber-sumber yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data yang

tersebut di atas dipilah menjadi tiga kategori, yaitu:

Page 20: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

a. Sumber data primer, yakni sumber data yang digunakan sebagai obyek utama

dalam penelitian ini. Yakni, Tafsir Al-Mishbah;

b. Sumber data sekunder, yakni sumber data yang digunakan untuk membantu

menelaah data-data yang dihimpun dan sebagai pembanding sumber data

primer. Yakni kitab-kitab tafsir lain dan buku-buku tentang zikir;

c. Catatan-catatan biografi Quraish Shihab dan Tafsir Al-Misbah;

d. Sumber data pembantu, yakni sumber data yang digunakan untuk membantu

penelitian ini. Yakni buku-buku hadis, artikel-artikel, dan kamus-kamus yang

diperlukan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana yang telah dinyatakan sebelumnya, ada tiga jenis data yang hendak

dijaring dalam penelitian ini.

Penggalian data a dan b dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan zikir di dalam Tafsir

Al-Mishbah.

b. Melacak pendapat para ilmuan Islam klasik atau modern dalam menafsirkan

ayat-ayat tersebut.

c. Mendokumentasikan dan melakukan kategorisasi temuan-temuan tersebut.

Sedangkan penggalian data c dilakukan dengan cara membaca buku-buku

kepustakaan, mendokumentasikan dan menyusun temuan-temuan tersebut dalam

kerangka yang sistematis.

Setelah data-data dihimpun akan dilakukan pengolahan data tersebut dengan

tahapan sebagai berikut:

Page 21: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

a. Editing yaitu memeriksa kembali semua data yang telah diperoleh.

b. Menyimpulkan pendapat para ilmuan Islam klasik atau modern, khususnya

pendapat Quraish Shihab secara utuh terhadap pembahasan tersebut untuk

selanjutnya dilakukan perbandingan.

c. Membandingkan pendapat Quraish Shihab dengan para ilmuan Islam klasik

dan pemikir kontemporer guna mendapatkan identitas dan spesifikasi pola

pikirnya.

d. Mengkaji sejauh mana pengaruh latar belakang kehidupan Quraish Shihab

terhadap penafsirannya.

5. Metode Analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif dan

komparatif. Metode induktif digunakan dalam rangka memperoleh gambaran utuh

tentang pemikiran Quraish Shihab yang berkaitan dengan zikir. Adapun metode

komparatif dipakai untuk membandingkan antara pemikiran Quraish Shihab dan

para ilmuan Islam dan juga dengan pemikiran-pemikiran lain yang dinilai relevan.

Adapun dalam teknik penulisannya merujuk pada buku “pedoman penulisan karya

ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi), terbitan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2007.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini mengikuti sistematika penulisan karya ilmiah seperti

biasanya, diantaranya:

Page 22: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB I: Merupakan Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II: Membahas Kerangka Teori Tentang Zikir. Didalamnya dibahas

Pengertian Konsep dan Zikir, Konsep Zikir Dalam Al-Qur’an dan

Tafsir Al-Misbah, Media dan Waktu Berzikir.

BAB III: Membahas tentang Profil Dr. Quraish Shihab dan Tafsir Al-Misbah.

Didalamnya dibahas Sejarah Hidup dan Kepribadian, Karya-

karyanya Yang Berkaitan Dengan Zikir, Biografi Tafsir Al-Misbah.

BAB IV: Membahas tentang Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam

Tafsir Al-Misbah. Yang didalamnya akan dibahas tentang Bacaan-

bacaan Zikir Yang Dianjurkan Dalam Al-Qur’an dan Tafsir Al-

Misbah, Isi Kandungan Bacaan-bacaan Zikir Dalam Tafsir Al-

Misbah, Dampak Zikir Bagi Kehidupan.

BAB V: Merupakan Penutup. Yang meliputi Kesimpulan dan Saran.

Page 23: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB II

KERANGKA TEORI TENTANG ZIKIR

D. Pengertian Konsep dan Zikir

a. Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia selain berarti rancangan, konsep juga

bermakna ide atau pengertian yang di abtraksikan dari peristiwa-peristiwa konkrit atau

gambaran mental dan obyek proses ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh

akal budi memahami hal-hal lain.2 Sedangkan menurut Ibrahim Madkur, kata konsep

(Inggris concept) dipadankan dengan istilah makna kulli (Arab), yang artinya pikiran

(gagasan) yang bersifat umum, yang dapat menenima generalisasi).11 Sedangkan dengan

makna-makna tersebut, maka konsep yang dimaksudkan dalam pengertian ini, ialah

sejumlah gagasan, ide-ide, pemikiran, pandangan ataupun teori-teori yang dalam konteks

ini dimaksudkan ialah ide-ide, gagasan, pemikiran tentang zikir.

b. Zikir

Kata zikir diambil dari bahasa arab yang berarti “ingat atau mengingat.”

Sedangkan menurut istilah zikir adalah suatu perbuatan atau pekerjaan yang dilakukan

oleh seseorang untuk mengingat Tuhan yang telah menciptakannya.

Kata zikir dalam berbagai bentuknya ditemukan dalam al-Qur’an tidak kurang

dari 280 kali. Kata tersebut pada mulanya digunakan oleh pengguna bahasa Arab dalam

arti sinonim “lupa.” Ada juga sebagian pakar yang berpendapat bahwa kata itu pada

mulanya berarti “mengucapkan dengan lidah/menyebut sesuatu.” Makna ini kemudian

berkembang menjadi “mengingat”, karena mengingat sesuatu seringkali mengantar lidah

2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h. 520.

Page 24: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

menyebutnya. Demikian juga, menyebut dengan lidah dapat mengantar hati untuk

mengingat lebih banyak lagi apa yang disebut-sebut itu.3

Kalau kata “menyebut” dikaitkan dengan sesuatu, maka apa yang disebut itu

adalah namanya. Pada sisi lain, bila nama sesuatu telah terucapkan, maka pemilik nama

itu diingat atau disebut sifat, atau peristiwa yang berkaitan dengannya. Dari sini kata

zikrullah dapat mencakup penyebutan nama Allah atau ingatan menyangkut sifat-sifat

atau perbuatan-perbuatan Allah, surga atau neraka-Nya, rahmat atau siksa-Nya, perintah

atau larangan-Nya dan juga wahyu-wahyu-Nya, bahkan segala yang dikaitkan dengan-

Nya.4

Mengingat adalah suatu nikmat yang sangat besar, sebagaimana lupa pun

merupakan nikmat yang tidak kurang besarnya. Ini tergantung dari objek yang diingat.

Sungguh besar nikmat lupa bila yang dilupakan adalah kesalahan orang lain, atau

kesedihan atau luputnya nikmat. Dan sungguh besar pula keistimewaan mengingat jika

ingatan tertuju kepada hal-hal yang diperintahkan Allah untuk diingat.

Dari sini zikir dapat dipersamakan dengan “menghafal”, hanya saja yang ini

tekanannya lebih pada upaya memperoleh pengetahuan dan menyimpannya dalam benak,

sedang zikir adalah menghadirkan kembali apa yang tadinya telah berada dalam benak.

Atas dasar ini, maka zikir dapat terjadi dengan hati atau dengan lisan, baik karena sesuatu

telah dilupakan maupun karena ingin memantapkannya dalam benak.

Sedangkan zikir menurut pendapat yang lain diistilahkan dengan kata meditasi,

yang tujuannya semata-mata untuk memudahkan pemahaman awal dan membandingkan

zikir dengan bentuk meditasi lainnya.

3 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, (Jakarta: Lentera Hati, 2006)

cet. ke-2, h. 10. 4 Ibid.,

Page 25: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Dengan menyebut zikir sebagai Meditasi Dasar, maka dapat memberi gambaran

bahwa:

1. Zikir dengan menyeru nama-nama Dzat Allah (zikir ismu Dzat) sebagai zikir

dasar yang akan menjadi pondasi zikir lanjutannya.

2. Adapun zikir lanjutan antara lain tasbih, doa, tadabbur qur’an, tadabbur alam,

tafakur, dan yang lebih sempurna dan yang paling luar biasa adalah shalat.

Zikir disebut dasar karena sederhana, terbuka, dan telah diajarkan sejak Nabi

Adam sampai Rasulullah saw, dan terus tumbuh dan berkembang dalam berbagai bentuk

meditasi untuk berbagai tujuan.5

Kemudian ada juga yang berpendapat bahwa zikir adalah mengulang-ulang nama

Allah dalam hati maupun lewat lisan. Ini bisa dilakukan dengan mengingat lafal jalalah

(Allah), sifat-Nya, hukum-Nya, perbuatan-Nya, atau suatu tindakan yang serupa.6

Dari tiga pengertian zikir di atas, dapat di artikan bahwa zikir tidak hanya

bermakna pada pengucapan melalui lisan mengenai kalimat-kalimat tauhid (Allah) saja,

akan tetapi lebih mencakup pada tataran penghayatan yang dilakukan oleh hati.

Kemudian pemahaman yang sama juga diungkapkan oleh Prof. Dr. H.M. Quraish

Shihab, seperti ia tulis dalam bukunya “Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir dan Doa”.

“Zikir dalam pengertian luas adalah keadaan tentang kehadiran Allah dimana dan kapan

saja serta kesadaran akan kebersamaan-Nya dengan makhluk. Sedang zikir dalam

pengertian sempit adalah yang dilakukan dengan lidah saja. Zikir dengan lidah ini adalah

5 HM Munadi bin Zubaidi, The Power of Dzikir: Terapi Dzikir Untuk Kesembuhan dan

Ketenangan, (Klaten: Image Press, 2007), cet. ke-1, h. xi. 6 Ibn ‘Atha’illah, Zikir: Penentram Hati, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006), cet. ke-2, h.

29.

Page 26: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

menyebut-nyebut Allah atau apa yang berkaitan dengan-Nya, seperti mengucapkan tasbih

(subhanallah wa bihamdih, mengucapkan tahmid (alhamdulillah, takbir (Allahu Akbar

dan hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billah).7

Sedangkan pelaksanaannya sama sekali tak ada batasan baik dalam metode,

jumlah, atau waktu berzikir. Pembatasan terhadap metode yang berkaitan dengan

beberapa amal wajib tertentu tidak dibahas di sini, misalnya salat. Syariat cukup jelas dan

setiap orang mengetahui kewajiban ini. Bahkan, Nabi saw bersabda bahwa para penghuni

surga hanya menyesali satu hal, yakni tidak cukup banyak mengingat Allah selama di

dunia.8

E. Konsep Zikir dalam Al-Qur’an dan Tafsir Al-Misbah

Tentu saja sebagian orang tidak keliru jika berkata dalam konteks zikir yang

diajarkan dan dianjurkan agama bahwa yang harus diingat dan disebut adalah Allah,

sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Namun, kalau merujuk kepada al-Qur’an, maka

akan ditemukan dari ayat-ayat yang menggunakan redaksi perintah berzikir, cukup

banyak yang disebut-Nya sebagai objek zikir, antara lain:9

1. Allah

Dalam arti sifat-sifat, perbuatan, dan kebesaran Allah, bukan dzat-Nya. Inilah

yang pertama dan utama, serta dari dan kepada-Nyalah berpangkal dan berpusat semua

zikir. Dalam QS. al-Ahzab [33]: 41, Allah berfirman:

7 Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, h. 14. 8 Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Energi Zikir dan Salawat, (Jakarta: PT Serambi Ilmu

Semesta, 2007), h. 10. 9 Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, h. 14.

Page 27: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

��������� � ������ ��������� �����������

���� �☯!�"�� ��#!�$⌧" . )41: با#��ا(

“Hai orang-orang yang beriman, berzikir (sebut-sebut nama Allah dan

renungkanlah kebesaran-Nya) dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. al-

Ahzab: 41)

Kemudian dalam surat lain Allah berfirman:

]9*^��!�"����)_ ?@�"?!�"���6

����!Q`a����� 9R Yb�� cX��!Qd01)< ) .ة )152: ا�&%

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. al-

Baqarah: 152)

Maksudnya: Karena itu (yakni karena aneka nikmat yang telah Allah

anugerahkan kepada kamu), maka, berzikir/ingatlah kepada-Ku (dengan lidah, pikiran,

hati, dan anggota badan. Lidah menyucikan dan memuji-Ku, pikiran dan hati dengan

memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan anggota badan dengan jalan

melaksanakan perintah-perintah-Ku, jika itu kamu lakukan) niscaya Aku ingat (juga)

kepada kamu, (sehingga Aku akan selalu bersama kamu saat suka dan dukamu) dan

bersyukurlah kepada-Ku (dengan hati, lidah, dan perbuatan kamu pula, niscaya Ku-

tambah nikmat-nikmat-Ku) dan janganlah kamu mengingkari (keesaan dan nikmat)-Ku

(agar siksa-Ku tidak menipu kamu).10

10 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2000), vol.1, h. 339.

Page 28: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

2. Hari-Hari Allah

Dalam QS. Ibrahim [14]: 5, Allah berfirman memerintahkan Nabi Musa as.

e�6 … h:!K�6 -,�?�)� �i�� �N-☺�APQJ�� 9'R*S

T�VJ�� @�7?!jkZ)��� @Jm���*2 n��� W) ... اه� )5: ا�

"Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan

ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah.” (QS. Ibrahim: 5)

Maksudnya: Keluarkanlah kaummu (yakni sampaikanlah tuntunan Allah dan

bimbinglah mereka agar dapat keluar) dari (aneka) gelap gulita (seperti kesesatan kaidah,

kebodohan, khurafat, kebejatan, akhlak, dan lain-lain) menuju cahaya (Ilahi dan

tuntunan-tuntunan-Nya yang) terang benderang; dan ingatkanlah mereka tentang hari-

hari Allah (yakni peristiwa-peristiwa yang dialami oleh umat-umat yang lalu, baik yang

positif maupun yang negatif). Sesungguhnya pada yang demikian itu (yakni di dalam

wadah peringatan tentang hari-hari itu yang mencakup banyak hal, suka dan duka,

demikian juga dalam upaya mengeluarkan manusia dari aneka kegelapan menuju terang

benderang) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap (orang yang) penyabar

dan banyak bersyukur.11

Hari-hari Allah yang dimaksud adalah hari-hari di mana terjadi peristiwa-

peristiwa penting yang dialami baik yang positif/nikmat maupun yang negatif/siksa.

Itulah sebabnya mengapa Allah Swt. mengingatkan umat Nabi Muhammad Saw. agar

berzikir, yakni merenung dan mengingat tentang keadaan dan situasi yang pernah mereka

alami. Antara lain dengan firman-Nya:

11 Ibid., vol. VII, h. 23

Page 29: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

��d��!QZ������ ��*S opq�6 rs4*A)�

X�Qd-�atDuv� 9*� wx?Tpy�� �e��_�)��� X�6

�@�1⌧d�z-ID� �{�{�J�� ?@�1|���n)_ @�"-�m��6��

}'*#w��*2 ~�h)�-P�T�� KL�M� �N`�4�zJ��

?@Q`�A-�)J X��!�1a�)< ) .26: ا#,+�ل(

“Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi

tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik

kamu, Maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya

kamu Kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik

agar kamu bersyukur.” (QS. al-Anfaal: 26)

Maksudnya: Dan ingatlah (wahai seluruh kaum Muslim, lebih-lebih para

Muhajirin/pendatang dari Makkah) ketika kamu (masih berjumlah) sedikit, lagi tertindas

(oleh aneka faktor) di (muka) bumi, yakni di Makkah, atau di mana saja di persada bumi

ini). Kamu (semua walau dalam keadaan menyatu apalagi sendirian) merasa takut,

(jangan sampai) orang-orang (yang menguasai kota Makkah atau di mana saja) menculik

kamu (satu persatu) lalu (dengan anugrah-Nya) Allah memberi kamu tempat menetap

(yakni di Madinah atau di mana saja yang ditetapkan Allah) dan dijadikan-Nya kamu

kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki (yang bermacam-macam dan)

yang baik-baik agar kamu bersyukur.12

Di tempat lain Allah memerintahkan mereka mengingat nikmat Allah dalam

peristiwa yang dilukiskan oleh firman-Nya:

12 Ibid., vol. V, h. 65

Page 30: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

��������� �� ������ ����V���� ����!�"����

=N-☺��q n��� ?@Q`�4'AB ��*S �@-7 ��?�)� X�6

��]��z�u?`� ?@�1�\)J*S o������6 ��)1)_ o������6 ?@Q`�� � ���QS{<���� ���� W 9'<���

n��� cs�"��D�\_A)_ �e��V��)☺�J��) . 11: ا��/.ة(

“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang

diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan

tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), Maka Allah menahan tangan mereka dari

kamu. dan bertakwalah kepada Allah, dan Hanya kepada Allah sajalah orang-orang

mukmin itu harus bertawakkal.” (QS. al-Maidah: 11)

Maksudnya: Hai orang-orang yang beriman (kepada Allah dan rasul-Nya),

ingatlah nikmat Allah (yang dianugrahkan-Nya) kepada kamu, sewaktu suatu kaum (yang

mempunyai kekuatan dan kemampuan yang melebihi kekuatan dan kemampuanmu)

bermaksud (dengan sungguh-sungguh) hendak menggerakan tangan-tangan mereka

kepada kamu (yakni untuk berbuat jahat, membunuh atau memerangi kamu), maka Allah

menahan tangan-tangan mereka dari kamu, (sehingga mereka gagal mencapai maksud

mereka. Tanpa nikmat Allah itu niscaya kamu akan mengalami kesulitan, karena itu

maka bersyukur dan) bertawakallah kepada Allah (setiap waktu dan tempat serta kondisi)

dan hanya kepada Allah sajalah, (tidak kepada selain-Nya) orang-orang mukmin harus

bertawakkal (yakni, berserah diri sambil berusaha sekuat kemampuan).13

13 Ibid., vol. III, h. 43

Page 31: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Dengan demikian, mengingat-ingat nikmat Allah yang berupa keselamatan dari

bencana atau perolehan anugerah yang pernah dialami pada salah satu saat dalam

perjalanan hidup manusia, merupakan salah satu objek zikir. Dengan kata lain, sejarah

merupakan salah satu objek zikir, guna menjadi pelajaran, yakni guna ditelusuri sebab-

sebabnya lalu diteladani bila dampaknya baik dan dihindari bila buruk.

3. Diri Manusia

Cukup banyak ayat al-Qur’an yang yang menyebut manusia sebagai objek zikir.

Salah satu dari sekian banyak yang ditekankan al-Qur’an untuk diingat dan direnungkan

menyangkut manusia adalah bahwa satu ketika dia pernah tidak hadir di pentas bumi.

Allah berfirman:

Yb���6 �!QZ04� L=uqN��� ��q�6 +/V�S'A-K L�� �s?`)� o)J�� Q,� ��n� )67: می�. ( �⌧4

“Tidakkah manusia mengingat (berfikir) bahwa sesungguhnya Kami telah

menciptakannya dahulu, sedang ia (sebelum diciptakan itu, dahulu) tidak ada sama

sekali (dalam wujud ini)?” (QS. Maryam: 67)

Di tempat lain Allah berfirman:

?s-7 W9��6 9'<� wL=u�N��� r�[�+ KL�M� :!7����� ?@)J L�1� ��n�4⌧� �T��"04{� .

)1: ا#,��ن(

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa (yang berkepanjangan

ini), sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (yakni

belum tercipta/lahir).” (QS. al-Insan: 1)

Ayat-ayat di atas dan semacamnya merupakan perintah kepada manusia untuk

merenungkan asal kejadiannya serta perjalanan hidupnya. Bertebaran ayat-ayat serupa

Page 32: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

yang menjadi objek zikir. Di sisi lain Allah Swt. mengecam orang-orang yang melupakan

dirinya. Sebagaimana firman-Nya:

X����_�)<�6 �{�{VJ�� *�#�J�J��*2 X?�=uV)<��

?@�1=uQdq�6 ?@pq�6�� X��AD)< =ADj1�J�� W Y⌧)_�6

X��A�S� )44: ا�&%ة. ( >(“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu

melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)?

Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. al-Baqarah: 44)

Dan ditegaskan-Nya bahwa semakin lupa seseorang akan kehadiran Allah,

semakin besar pula kelengahannya terhadap dirinya, Allah mengingatkan bahwa:

Yb�� ���q��1)< � ������⌧" ����u'� ���� ?@�J=u���)_

?@�=�Qdq�6 W ��F�)J���6 �@�7 �e�QSju⌧d�J�� ) . )19: ا�45

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah

menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang

fasik.” (QS. al-Hasyr: 19)

Siapa yang melupakan kebesaran Allah dan sifat-sifat-Nya yang agung,

sebagaimana tercermin dalam al-Asma’ al-Husna, yang sebagian darinya dikemukakan

pada lanjutan ayat-ayat QS. al-Hasyr di atas, pastilah akan melupakan diri-Nya. Sifat-

sifat Allah yang agung itu, tidak dapat dijangkau oleh manusia, dan dalam saat yang sama

mempunyai dampak pada semua makhluk.

Allah Yang Maha Kuasa itu, tidak membutuhkan sesuatu, tetapi semua makhluk

membutuhkan-Nya. Bukan saja dalam mewujudkan makhluk itu, tetapi juga dalam

kelangsungan wujudnya. Seseorang yang melupakan ini, akan merasa mampu berdiri

sendiri dan ketika itu dia akan berlaku sewenang-wenang, dan lupa bahwa dia sebenarnya

Page 33: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

lemah, miskin, dan tidak berdaya. Sebaliknya seseorang yang menyadari hakikat dirinya

sebagai makhluk yang tidak berdaya, dan yang tidak mungkin menciptakan dirinya

sendiri, pastilah akan sadar bahwa di balik wujudnya, wujud Pencipta Yang Maha Agung

lagi Maha Mengetahui dan hanya kepada-Nya tertuju segala harapan. Dari sini kemudian

dia akan selalu mengingat-Nya dengan hati dan pikiran serta dengan lisan dan amal-amal

perbuatan. Dari sini pula dapat dikatakan bahwa ayat di atas merupakan perintah untuk

berzikir kepada Allah dalam pengertiannya yang luas. Itu sebabnya sehingga sarana

untuk berzikir sangat luas, bahkan mencakup seluruh alam raya dan fenomenanya.

Dari statemen di atas dapat disimpulkan dan diperkuat, antara lain, dengan

memperhatikan penggunaan kata zikir dengan berbagai bentuknya dalam al-Qur’an.

F. Media dan Waktu Berzikir

a. Media Zikir

Seluruh jagat raya dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar dijadikan Allah

Sw. sebagai sarana untuk berzikir mengingat kepada-Nya. Alam raya dinamai-Nya ayat,

yakni tanda yang menunjuk kehadiran-Nya. Alam raya juga dinamai ‘alam seakar dengan

kata alamat karena ia berfungsi menjadi alamat yang jelas menunjuk wujud dan kuasa-

Nya dan karena itu maka memandang kepada alam raya seharusnya dapat menjadi

jangkar bagi kalbu dan nalar untuk mengingat dan “sampai” kepada-Nya.

Dalam konteks ini terbaca dari ayat-ayat al-Qur’an. Bahwa sekian banyak hal

yang dapat menjadi sarana atau media yang mengantar manusia mengingat dan berzikir,

antara lain:

Page 34: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

1. Fenomena Alam

Ayat-ayat yang berbicara tentang penyembelihan binatang yang dilakukan demi

karena Allah dan dalam konteks ibadah dijadikan-Nya juga sebagai salah satu sarana

zikir, sesuai firman-Nya:

cksQ`�J�� ,�{��6 �/V_A-�-G ��1=uV� ����!�"04�4�;J K@.�� n��� W9'<� ��

@�)�-P�T "L�M� ��-☺4*�2 �o-�qpy�� 1 ) ...7534: ا�(

“Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya

mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah

kepada mereka …” (QS. al-Hajj: 34)

Melalui binatang, manusia dapat merenung dan mengingat Allah bukan saja

karena potensi yang dianugrahkan Allah untuk menundukannya, seperti menunggangi

dan memakan dagingnya, tetapi juga merenungkan tentang keistimewaan binatang baik

bentuk fisik, kecerdasan, atau susunya; bukan saja pada manfa’at yang dapat diraih

manusia tetapi juga di mana susu itu ditempatkan Allah. Dalam QS. an-Nahl [16]: 66,

Allah berfirman:

{X*S�� ?2�1)J 9*� �o-�qpy�� �/�#?J��)J � 2�14�Su�� ��d�k 9*� }�+�q��z2 "L�� c�[2

,�?!)_ ��-\�� �V,�J �^>�J�)y �����-.

�[*2:!��A�;J) .85966: ا�( “Dan sesungguhnya bagi kamu pada binatang ternak itu benar-benar terdapat

pelajaran bagi kamu. Kami menyuguhi kamu minum sebagian dari apa yang berada

dalam perutnya antara sisa-sisa makanan dan darah, yaitu susu murni. yang mudah

ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. an-Nahl: 66)

Page 35: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Maksudnya: “Dan sesungguhnya bagi kamu pada binatang ternak itu (yakni unta,

sapi, kambing, dan domba) benar-benar terdapat pelajaran (yang sangat berharga yang

dapat mengantar kamu menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah). Kami menyuguhi

kamu minum sebagian dari apa yang berada dalam perutnya (yakni perut betina-betina

binatang itu Kami tempatkan di) antara sisa-sisa makanan dan darah, yaitu susu murni.

(Ia tidak bercampur dengan darah walau hanya warnanya, tidak juga dengan sisa

makanan walau hanya baunya) mudah ditelan bagi yang meminumnya.”14

Guntur yang tedengar pun seharusnya dijadikan media atau sarana untuk

mengingat Allah. Al-Qur’an menyatakan bahwa:

⌧*+,=u��� �a��!J�� }'��a☺��Z

��)1F�'A-☺�J���� aL�� }�+�D⌧d4jK ) ....� )13: ا�

“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, dan (demikian pula) para

malaikat Karena takut kepada-Nya …” (QS. ar-Ra’du: 13)

Ayat ini, antara lain, bertujuan mengajar manusia agar bertasbih mengingat Allah

sebagaimana guruh dan para malaikat itu.

Jadi, dari beberapa ayat di atas, dapat diasumsikan bahwasannya fenomena alam

yang terkecil sekalipun seperti rumput yang subur menghijau atau yang telah layu dan

mengering, demikian juga sehelai daun yang jatuh dari pohon, kesemuanya dijadikan

Allah sebagai sarana berzikir dan mengingat kepada-Nya.

2. Shalat

Al-Qur’an menyebut shalat sebagai media atau sarana dan cara berzikir kepada

Allah, sebagaimana firman-Nya:

14 Ibid., vol. VII, h. 105

Page 36: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

��G�q*S �q�6 ����  b +)J*S ¡b*S o�q�6 9*^a�`a���)_

�o���6�� '/W�'A¢>J�� [8:!£Z��*� ) .�: :14(

“Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku,

Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk berzikir mengingat-Ku.” (QS.

Thaha: 14)

Maksudnya: “Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah, dan Pencipta serta Pengendali seluruh wujud) selain aku, Maka sembahlah

Aku dan Dirikanlah shalat untuk berzikir mengingat-Ku.

Perlu digarisbawahi bahwa untuk mencapai tujuan yang disebut ayat di atas, maka

siapa pun yang melaksanakan shalat, bukan saja dituntut untuk memahami substansi

shalat, yang dalam hal ini tidak sekadar seperti yang didefinisikan oleh pakar-pakar

hukum Islam, yakni: “Ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri

dengan salam,” tetapi substansi yang ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur’an, yakni

pengagungan kepada Allah dan kesadaran tentang perlunya membantu siapa pun yang

butuh.

Seandainya substansi yang dimaksud hanya sekadar seperti rumusan ulama fiqih

(pakar-pakar hukum Islam) sebagaimana yang telah menyebutkan arti shalat secara istilah

di atas, maka tentu Allah tidak menegaskan bahwa shalat dapat mencegah manusia

terjerumus dalam kemunkaran. Allah berfirman:

�s�<�� ��� K�w���6 -,�4)J*S �i�� �ADj1�J�� �o���6�� '/W�'A¢>J�� � ¤e*S

'/W�'A¢>J�� WT)��)< wi� �����)⌧d�J��

Page 37: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

:!)1�☺�J���� 1 �!�"��)��� n��� #J£Z�6 1 ������

¥o'A�� �� X���/V>)< ) .ا#,�&>ت :45(

“Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan

Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan)

keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu

kerjakan.” (QS. al-Ankabut: 45)

Maksudnya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al- Kitab

(yakni al-Quran) dan laksanakan shalat (secara bersinambungan dan khusyu’ sesuai

dengan rukun, syarat, dan sunnah-sunnahnya). Sesungguhnya shalat (yang dilaksanakan

sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya senantiasa) melarang (atau mencegah pelaku yang

melakukannya secara bersinambungan dan baik dari keterjerumusan dalam) kekejian dan

kemunkaran. (Hal ini disebabkan karena substansi shalat adalah mengingat kebesaran

Allah dan mengagungkan-Nya. Siapa yang mengingat Allah dia terpelihara dari

kedurhakaan, dosa, dan ketidakwajaran) dan Sesungguhnya mengingat Allah, (yakni

shalat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). dan Allah

mengetahui apa yang kamu (sekalian senantiasa) kerjakan (baik maupun buruk).”15

Dengan penjelas firman-firman Allah di atas, bisa dikatakan bahwa shalat

berfungsi sebagai media atau sarana zikir sekaligus zikir itu sendiri. Ini tentu saja baru

berlaku jika shalat tersebut dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah

Saw. hal ini dapat terbaca, antara lain, dalam firman-Nya yang mengidentikan shalat

Jum’at dengan zikir. Allah berfirman:

15 Ibid., vol. X, h. 505

Page 38: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

��������� � ������ ��]������� �)�*S �¦�\�q /W�'A¢>A�J L�� ��?��

��-�☺Q§�J�� ��?�-�.��)_ W9'R*S :!�"��

n��� ����T)��� -¨�4,�J�� )9: ا�<�=�... (

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari

Jum'at, Maka bersegeralah menuju zikrullah atau mengingat Allah dan tinggalkanlah

jual beli.” (QS. al-Jumu’ah: 9)

Maksudnya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru (yakni dikumandangkan

adzan oleh siapa pun) untuk menunaikan shalat pada (Zhuhur) hari Jum'at, Maka

bersegeralah (kuatkan tekad dan langkah, jangan bermalas-malasan apalagi

mengabaikannya untuk) menuju zikrullah atau mengingat Allah (yakni menghadiri shalat

dan khutbah Jum’at) dan tinggalkanlah jual beli (yakni segala macam interaksi dalam

bentuk dan kepentingan apa pun, bahkan semua yang dapat mengurangi perhatian

terhadap upacara Jum’at).16

b. Waktu Berzikir

Di atas telah disinggung bahwa fenomena alam, kejadian yang berada dalam

kontrol dan di luar kontrol manusia, hendaknya dapat dijadikan sarana berzikir. Ini berarti

berzikir dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Dari sini kitab suci al-Qur’an

memerintahkan manusia agar banyak berzikir, yakni mengingat dan merenung kapan saja

dan dalam keadaan apa pun. Sekian banyak ayat al-Qur’an yang mengandung perintah

16 Ibid., vol. XIV, h. 35

Page 39: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

berzikir dan bertasbih dengan menyebut kalimat yang secara harfiah berarti pagi dan

petang atau siang dan malam, seperti firman-Nya:

'�)*+,-.�� �/!012 )42: ا#��اب. ( ��4�5�6⌧3

“Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (QS. al-Ahzab: 42).

atau firman Allah yang liannya:

a⌧*+,-.�� … ��a☺��Z -,*'2�T e�jF-��J��*2

:!⌧`?2N����� ) .?55: ا��@م( “… dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS.

al-Mu’min: 55)

Kata pagi dan petang pada ayat-ayat ini, ada yang membatasinya pada kedua

waktu itu saja, bahkan membatasi perintah itu dalam arti shalat Shubuh, Zhuhur, dan

Ashar, tetapi pemahaman yang lebih sesuai adalah perintah untuk berzikir menyucikan

Allah sepanjang hari dan malam. Makna ini sejalan dengan firman-Nya dalam QS. Ali

Imran [3]: 191 yang memuji Ulul Albab dengan melukiskan mereka sebagai:

X��!�"04�… ���� �$☺�\�� �V\������� W9'<��� ?@*�*2����G ) ...ان: ال ��

191(

“… Berzikir mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring ….”

(QS. ali Imran: 191)

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa tidak ada waktu dan kondisi tertentu di mana

zikir tidak dapat dilakukan. Memang ada ibadah-ibadah lain yang memiliki waktu dan

cara pelaksanaannya tersendiri, katakanlah seperti shalat yang tidak diperkenankan,

misalnya setelah shalat Shubuh sebelum naiknya matahari sepenggalahan, atau haji yang

Page 40: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

mempunyai tatacara dan waktu tertentu. Nah, karena zikir tidak mengenal waktu, tempat,

dan tata cara yang mengikat, maka seperti sabda Nabi Saw:

B4�م B4ة وم? م� م? L=. م%=.ا #یKآا I�� إ#G آ�,F ���� م? ا

ة� )رواN ا�> دود. (#یKآا I�� إ#G آ�,F ���� م? ا

“Siapa yang duduk pada satu tempat duduk sedang dia tidak berzikir kepada

Allah, maka dia tidak memperoleh sesuatu kecuali penyesalan, dan siapa yang berjalan di

satu jalan sedang dia tidak berzikir kepada Allah, maka dia tidak memperoleh sesuatu

kecuali penyesalan” (HR. Abu Daud melalui Abu Hurairah ra.)

Oleh karena itu, setiap saat dan dalam situasi apa pun seseorang diminta untuk

berzikir. Teks-teks al-Qur’an dan Sunnah yang di kutip di atas cukup mendukung

pernyataan ini, apalagi zikir, sebagaimana dikemukakan sebelum ini, mencakup banyak

cara dan diundang oleh fenomena alam yang disaksikan serta kondisi apa pun yang

dialami.

Page 41: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB III

PROFIL Dr. QURAISH SHIHAB

A. Sejarah Hidup dan Kepribadian Dr. Quraish Shihab

Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada tanggal 16

Februari 1994. telah memberikan perubahan besar bagi dunia khususnya di bidang Ilmu

Tafsir. Sebagaimana nama Shihab, adalah keturunan Arab. Dari seorang ayah yang

bernama Abdurrahman Shihab (1905-1986) beliau telah sangat berhasil mendidik putra-

putrinya. Ayahanda Quraish Shihab merupakan guru besar Tafsir, juga seorang

wiraswastawan, dan juga beliau menjadi mubaligh yang sedari muda gemar berdakwah

dan mengajar ilmu-ilmu keagamaan.17

Sebagaimana telah dibuktikan dengan pernyataan Quraish Shihab mengomentari

kepribadian ayahanda Abdurrahman Shihab sebagai berikut, bahwa beliau seringkali

mengajak anak-anaknya bersama. Pada saat-saat yang seperti inilah beliau

menyampaikan petuah-petuah keagamaannya. Banyak dari petuah itu yang kemudian

saya ketahui sebagai ayat-ayat al-Qur’an atau petuah Nabi, sahabat, atau pakar-pakar al-

Qur’an yang kemudian sampai detik ini masih terngiang di telinga saya. Dari sanalah

benih kecintaan detik kepada studi al-Qur’an mulai tersemai di jiwa saya.18

Quraish mendapatkan motivasi awal dan benih kecintaan terhadap bidang studi

tafsir karena ayahnya yang sering mengajak anaknya duduk bersama. Pada saat seperti

inilah sang ayah menyampaikan nasihat yang kebanyakan berupa ayat Al-Qur’an.

17

M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat,

(Bandung: Mizan, 2003), h. vii. 18

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2003), h. vii

Page 42: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Adapun mengenai perjalanan pendidikannya, beliau memulai pendidikan

formalnya dari sekolah dasar di Makassar. Setelah itu ia melanjutkan studi disekolah

lanjutan tinggi pertama di kota Malang sambil “nyantri” di Pondok Pesantren Darul

Hadis al- falaqiyah di kota yang sama. Untuk lebih mendalami studi keislamannya,

Quraish dikirim oleh ayahnya ke al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima dikelas

dua tsanawiyah.

Kemudian ia melanjutkan studi ke Universitas al-azhar pada fakultas Ushuluddin

jurusan tafsir dan hadis. Pada tahun 1967 ia meraih gelar Lc (setingkat sarjana S-1). Dua

tahun kemudian (1969) Quraish berhasil meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama

dengan tesis berjudul al-Ijaz at-Tasyi’I li al-qur’an al- karim (kemukjizatan Al- qur’an

al-karim dari segi Hukum).

Pada tahun 1973 ia dipanggil pulang ke Makassar oleh ayahnya yang ketika itu

menjabat rektor untuk membantu mengelola pendidikan IAIN Alauddin. Ia menjadi wakil

rektor bidang akademis dan kemahasiswaan sampai 1980.

Disamping menduduki jambatan resmi itu, ia juga sering mewakili ayahnya yang

uzur dalam menjalankan tugas pokok tertentu. Berturut-turut setelah itu, Quraish diserahi

berbagai jabatan, seperti koordinator perguruan tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia

Bagian Timur. Dan pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur dibidang pembinaan

mental. Di celah-celah kesibukannya ia merampungkan beberapa tugas penelitian, antara

lain penelitian dengan tema “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia

Timur” (1975) dan masalah Wakaf Sulawisi selatan”(1978).

Untuk mewujutkan cita-citanya mandalami studi tafsir, pada 1980 Quraish

kembali menuntut ilmu ke almameternya, al-Azhar mengambil spesialisasi dalam studi

Page 43: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

tafsir al-qur’an. Ia hanya melakukan waktu 2 tahun untuk meraih gelar doktor dalam

bidang ini. Disertasinya yang berjudul Nazm ad-Durar li al-biqa’i Tahqiq wa dirasah (

kajian kitab Nazm ad-Durar (Rangkaian Mutiara) karya al-Biqa’i berhasil dipertahankan

dengan pridikat summa cum laude dan memperoleh penghargaan mumtaz ma’a martabah

asy-syaraf al-ula (sarjana teladan dengan prestasi istimewa).

Setelah pulang ketanah air, Quraish kembali mengabdi di tempat tugasnya

semula, IAIN Alauddin Makassar. Namun, 2 tahun kemudian (1984) ia ditarik ke Jakarta

sebagai dosen pada fakultas Ushuluddin dan program pascasarjana IAIN Syarif

Hidayatullah.

Karena keahliannya dalam bidang kajian Al-Qur’an Quraish tidak memerlukan

waktu lama untuk dikenal di kalangan masyarakat intelektual Indonesia. Dalam waktu

singkat ia segera dilibatkan dalam berbagi forum nasional antara lain menjadi ketua

Majlis Ulama Indonesia (MUI: 1984), anggota Lajnah pentashih Mushaf al-Qur’an

Departemen Agama (1989), dan anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional

(BPPN: 1989). Selain itu juga aktif berbagai organisasi, seperti organisasi penghimpunan

ilmu-ilmu syariat, konsorsium ilmu-ilmu agama Depdibud, dan Ikatan Cendekiawan

Muslim se-indonesia (ICMI).

Disamping itu ia tetap memberikan ceramah keagamaan dalam berbagai forum

dan menghindari berbagai kegiatan ilmiah, baik didalam maupun di luar negeri. Pada

tahun 1993 pemerintah mempercayakan untuk mengemban tugas sebagi rektor IAIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu ia juga menjadi direktur Pendidikan Kader Ulama

(PKU), yang merupakan salah satu usaha MUI untuk membina kader ulama di tanah air.

Quraish juga pernah memangku jabatan menteri Agama RI pada Kabinet Pembangunan

Page 44: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

VII (1997-1998). Ia kemudian diangkat pemerintah RI menjadi duta besar RI untuk Mesir

(1999-2003). Selanjutnya ia kembali UIN Jakarta sebagai guru besar.19

B. Karya-karya Dr. Quraish Shihab Yang Berkaitan Dengan Zikir.

Disela-sela kesibukannya itu, dia juga terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah di

dalam maupun luar negeri. Yang tidak kalah pentingnya, Quraish Shihab juga aktif dalam

kegiatan tulis-menulis. Beliau merupakan seorang penulis yang produktif yang menulis

berbagai karya ilmiah yang berupa artikel dan majalah maupun buku-buku yang

diterbitkan. Quraish Shihab menulis berbagai tulisan dan di berbagai wilayah kemudian

dipaparkan segala permasalahan kehidupan dalam konteks kemasyarakatan Indonesia

kontemporer.

Di bidang intelektual, kontribusinya terbukti dari beberapa karya tulisnya.

Karyanya berupa artikel singkat muncul secara rutin pada rubric “Pelita Hati” dalam surat

kabar Pelita, dan pada rubric “Hikmah” dalam surat kabar Republika, adapun yang

berupa urutan tafsir muncul pada rubrik “tafsir al-Amanah” dalam majalah Amanah, yang

kemudian dikompilasikan dan diterbitkan menjadi buku dengan judul Tafsir al-Amanah

Jilid I. sejumlah makalah dan ceramah tertulisnya sejak 1975 dikumpulkan dan

diterbitkan dalam bentuk dua buah buku dengan judul “Membumikan Al-Quran” (Mizan,

1992) dan Lentera Hati (Mizan, 1994). Karya lainya ialah:

1. Membumikan Al-Qur’an; fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat

(1992).

19

Hati, Lentera, Biografi Quraish Shihab, artikel diakses pada 1 Februari 2009 dari

http://www.lenterahati.com.

Page 45: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

2. Tafsir Al-Amanah (1992).

3. Studi Kritis Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang:

IAIN Alaudin, 1984).

4. Sejarah Ulum Al-Qur’an (1994).

5. Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat (1996).

6. Mahkota Tuntunan Illahi (Tafsir Surat Al-Fatihah, 1996 Jakarta: Utagma, 1988).

7. Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan (1996).

8. Haji Mabrur bersama Quraish Shihab (1997).

9. Mu’jizat al-Qur’an Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan

Pemberitaan Ghaib (1998).

10. Hidangan Ilahi; Ayat-ayat Tahlil (1997).

11. Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (1997).

12. Menyikap Ta’bir Ilahi Asma’ul Husna Dalam Perspektif Al-Qur’an (1998).

13. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah dan Mu’amalah (1999).

14. Fatwa-fatwa Seputar Al-qur’an dan Hadits (1999).

15. Fatwa-fatwa Seputar Wawasan Agama (1999).

16. Yang Tersembunyi, Jin, Iblis, Setan dan Malaikat Dalam Al-Qur’an dan As-

Sunnah (1999).

17. Fatwa-Fatwa Seputar Tafsir Al-qur’an (2000).

18. Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama, 1987).

19. Secercah Cahaya Ilahi (2000).

20. Wawasan Al-qur’an Tentang Zikir dan Do’a, (Jakarta: Lentera Hati, 2007).

Page 46: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

21. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera

Hati, 2000).

yang merupakan karya terbesarnya, dan yang penulis jadikan sumber primer dalam

sekripsi ini.

Karya Quraish Shihab yang berhasil dipaparkan pada bagian ini tentunya belum

dapat mewakili karya-karyanya yang belum disebutkan, baik berupa makalah, rubrik,

artikel dalam berbagai surat kabar maupun majalah.

C. Biografi Tafsir Al-Misbah

1. Tafsir al-Misbah. Oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab dan diterbitkan oleh Lentera

Hati.

Tafsir al-Misbah adalah sebuah tafsir al-Quran lengkap 30 Juz pertama dalam

kurun waktu 30 tahun terakhir yang ditulis oleh tafsir terkemuka Indonesia. Warna

keindonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk

memperkaya khasanah pemahaman dan penghayatan umat Islam terhadap rahasia makna

ayat Allah SWT.

Tafsir al-Misbah terdiri dari 15 Jilid, yaitu jilid 1 terdiri dari surah al-Fatihah

sampai dengan al-Baqarah, Jilid 2 surah Ali Imran sampai dengan an-Nisa, jilid 3 surah

al-Maidah, jilid 4 surah al-An’am, jilid 5 surah al-A’raf sampai dengan at-Taubah, jilid 6

surah Yunus sampai dengan ar-Raa’d, jilid 7 surah Ibrahim sampai dengan al-Isra, jilid 8

surah al-Kahf sampai dengan al-Anbiya, jilid 9 surah al-Hajj sampai dengan al-Furqan,

jilid 10 surah asy-Syu’ara sampai dengan al-‘Ankabut, jilid 11 surah ar-Rum sampai

Page 47: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

dengan Yasin, jilid 12 surah as-Saffat sampai dengan az-Zukhruf, jilid 13 surah ad-

Dukhan sampai dengan al-Waqi’ah, jilid 14 surah al-Hadad sampai dengan al-Mursalat,

dan jilid 15 surah Juz A’mma.20

2. Isi ringkas kata pengantar

M.Quraish Shihab memulai dengan menjelaskan tentang maksud-maksud firman

Allah swt. sesuai kemampuan manusia dalam menafsirkan sesuai dengan keberadaan

seseorang pada lingkungan budaya dan kondisisosial dan perkambangan ilmu dalam

menangkap pesan-pesan al-Quran. Keagungan firman Allah dapat menampung segala

kemampuan, tingkat, kecendrungan, dan kondisi yang berbeda-beda itu.

Karena sebagai seorang mufassir di tuntut untuk menjelaskan nilai-nilai itu

sejalan dengan perkembangan masyarakatnya, sehingga al-Quran dapat benar-benar

berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang haq dan bathil serta jalan keluar bagi

setiap problem kehidupan yang dihadapi, Mufassir dituntut pula untuk menghapus

kesalah pahaman terhadap al-Qur’an atau kandungan ayat-ayat.

M. Qurish Shihab juga memasukkan tentang kaum Orientalis mengkiritik tajam

sistematika urutan ayat dan surah-surah al-Quran, sambil melemparkan kesalahan kepada

para penulis wahyu. Kaum orientalis berpendapat bahwa ada bagian-bagian al-Quran

yang ditulis pada masa awal karir Nabi Muhammad saw.21 Contoh bukti yang

dikemukakannya antara lain adalah: QS. Al-Ghasiah. Di sana gambaran mengenai hari

kiamat dan nasib orang-orang durhaka, kemudian dilanjutkan dengan gambaran orang-

orang yang taat.

20 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Lentera Hati: Jakarta, 2002), jilid 1, h. xxi

21 Tim Cendikiawan Muslim, Ensiklopedi Islam, (PT. Ichtiar Baru Van Hoeve: Jakarta) Jilid 7, h.

12.

Page 48: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Kemudian beliau mengambil tokoh-tokoh para ulama tafsir, tokoh-tokohnya

seperti: Fakhruddin ar-Razi (606 H/1210 M). Abu Ishaq asy-Syathibi (w. 790 H/1388 M),

Ibrahim Ibn Umar al-Biqa’I (809-885 H/1406-1480 M), Badruddin Muhammad ibn

Abdullah Az-Zarkasyi (w 794 H) dan lain-lain yang menekuni ilmu Munasabat al-

Quran/keserasian hubungan bagian-bagian al-Quran, mengemukakan bahkan

membuktikan keserasian di maksud, paling tidak dalam 6 hal:

a. Keserasian kata demi kata dalam satu surah.

b. Keserasian kandungan ayat dengan fashilat yakni penutup ayat.

c. Keserasian hubungan ayat dengan ayat berikutnya.

d. Keserasian uraian awal satu surah dengan penutupnya.

e. Keserasian penutup surah dengan uraian surah sesudahnya.

f. Keserasian tema surah dengan nama surah.

3. Sekilas Tentang Isi Tafsir

A. Metodologi yang digunakan oleh M. Quraish Shihab.

M. Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya menggunakan metode tafsir maudhui

(tematik) yaitu penafsiran dengan cara menghimpun sejumlah ayat al-Quran yang

tersebar dalam berbagai surah yang membahas masalah yang sama, kemudian

menjelaskan pengertian menyeluruh dari ayat tersebut, dan selanjutnya menarik

kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah yang menjadi pokok bahasan.22

22 Dr. Nashruddin Baidan, Metodelogi Penafsiran Al-Quran, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998),

h. 23

Page 49: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Menurutnya, dengan metode ini pendapat al-Quran tentang berbagai masalah

kehidupan dapat diungkap sekaligus dapat di jadikan bukti bahwa ayat al-Quran sejalan

dengan perkembangan iptek dan kemajuan peradaban masyrakat.

Metode maudu’i ini memiliki beberapa keistimewaan antara lain:

a. Menghindari problem atau kelemahan metode lain yang di gambarkan.

b. Menafsirkan ayat dengan ayat atau dengan hadits nabi satu cara terbaik dalam

menafsirkan al-Quran.

c. Dapat membuktikan bahwa persoalan yang disentuh al-Quran bukan bersifat

teoritis semata-mata. Ia dapat memperjelas kembali fungsi al-Quran sebagai

kitab suci.

d. Metode ini memungkinkan seseorang untuk menolak anggapan adanya ayat-

ayat yang bertentangan dalam al-Quran. Ia sekaligus dapat dijadikan bukti

bahwa ayat-ayat al-Quran sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

masyarakat.23

B. Beberapa pendekatan penafsiran dalam kitab tafsir al-Misbah

a. Ayat dengan ayat

Tafsir surah al-Baqarah ayat 63

��*S�� �q04)y�6 ?@�1)S)$4�� ����)_�T�� �@�1)�?�)_ �T�9zJ�� ����4�y ���

@�1/V©)<��� ª/��QS*2 ����!�"������ �� �+\�_

?@�1�A-�)J X�QSmD)< ) .ة )63: ا�&%

23 Drs. Ahmad Azzan, Metodologi Ilmu Tafsir, Tafakur, (Bandung, 2007.)

Page 50: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

“Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu dan kami angkatkan

gunung (Thursina) di atasmu (seraya kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa

yang kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar

kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 63)

Ayat ini berbicara tentang peristiwa yang mereka alami ketika menolak

melaksanakan kandungan kitab suci taurat. Ketika itu, Allah memerintahkan malaikat

mengangkat gunung Thunsina ke atas kepala mereka.

Tafsir surah al-Baqarah ayat 93

��*S�� �q04)y�6 ?@�1)S)$4�� ����)_�T�� �@Q`)�?�)_ �T�9zJ�� ����4�K ���

@Q`��©)<��� ª/��QS*2 �����-☺.���� � ����J�)�

�����d⌧ ����\=>��� ���2:!a��6�� 9*�

�@*�*2��A�� Ysa§���J�� ?@�7:!�dQ`*2 W ?s��

�-☺=u��*2 @QZ�!��_�� d}�+*2 ?@�1�V-☺�*S X*S oDV�" ��[����)v� ) .&ةا�% :93(

“Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu dan kami angkat bukit

(Thursina) di atasmu (seraya kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang

kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" mereka menjawab: "Kami mendengar

tetapi tidak mentaati". dan Telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan

menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan

yang Telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada

Taurat).” (QS. Al-Baqarah: 93).24

b. Munasabah akhir surah dengan awal surah

24 Hati, Lentera, Biografi Quraish Shihab, artikel diakses pada 1 Februari 2009 dari

http://www.lenterahati.com.

Page 51: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Surah an-Naba ayat 40

���q*S ?@�1q?T⌧4q�6 ��2�⌧4� �V`�:!)� ��?��

�!�Q�� ��?!-☺�J�� �� aN���)� '�-�� ���QS���

�!�_�)1�J�� �Gp�4'A� QN��" �q2!�<) .O&940: ا�(

“Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa

yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua

tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah

tanah.” (QS. An-Naba: 40).

Akhir surat an-Naba ini menguraikan tentang keinginan orang-orang kafir untuk

tidak wujud sebagai manusia tetapi sebagai tanah atau tidak dibangkitkan dari kubur dan

tetap berada di sana menyatu dengan tanah.

Surah an-Naziat 1

�N�:8{VJ���� �­�?!⌧� . )1: ا�9�أت(

“Demi (Malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras”. (QS. an-

Naziat: 1)

Awal surah an-Naziat ini menguraikan tentang Malaikat-malaikat yang mencabut

nyawa manusia baik yang mukmin atau yang kafir.25

25 Dr. Nashruddin Baidan, Metodelogi Penafsiran Al-Quran, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998)

Page 52: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB IV

KONSEP ZIKIR MENURUT Dr. QURAISH SHIHAB

DALAM TAFSIR AL-MISBAH

B. Bacaan-bacaan Zikir yang Dianjurkan Dalam al-Qur’an dan Tafsir Al-Misbah

Banyak sekali bacaan-bacaan zikir yang dianjurkan dalam al-Qur’an, diantaranya

seperti:

i. QS. al-Baqarah (ayat 255) atau sering disebut juga dengan ayat Kursi.

����  b +)J*S ¤b*S ���7 ��-⌫�J�� ���v4)S�J�� W Yb C'�4�y_�)< r���j. Yb�� r�?�q

W C+�J �� 9*� �@��-☺uuJ�� ���� 9*�

wx?Tpy�� 1 L� �)� 8������ ¨⌧da�/� dC'-�V�� ¤b*S

}�+�q��*¯*2 W �@'A�� �� ��[2 o*������6 ����

?@�⌧d_A-K � Yb�� X��z\j)�� 6��-F*2 aL�M� d}�+�☺_A��

¤b*S �-☺*2 ����⌧� W -¨j.�� +v4j.?!�" �@��-☺uuJ�� �x?Tpy���� � Yb�� C'\��n�

��°��Q�d�+ W ���7�� �9<-��J�� ¥o\�Q-��J�� .

)255: ا�&%ة(

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal

lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di

sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di

Page 53: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan

apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak

merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS.

al-Baqarah: 255)

Ayat di atas memaparkan sekian sifat-sifat Allah. Tetapi itu dipaparkan

sedemikian rupa, sehingga menampik setiap bisikan negatif yang dapat menghasilkan

keraguan tentang pemeliharaan dan perlindungan-Nya.

Adapun mengenai sifat-sifat Allah yang dimaksud adalah:

Allah (1) tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (2) Yang Maha

Hidup (3) Maha Kekal (4) yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya (5) Dia (6) Tidak

mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya. (7) Apa yang ada di langit dan di bumi,

tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya (8) tanpa seizin-Nya (9) Dia (Allah) (10)

mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak

mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya (11) melainkan apa yang dikehendaki-Nya (12) Kursi

(ilmu/kekuasaan) Nya (13) meliputi langit dan bumi. Dia (15) Maha Tinggi (16) Lagi

Maha Besar (17). Dia tidak merasa berat memelihara keduanya.26

ii. Akhir QS. al-Baqarah (ayat 285-286)

KL���� ���.�!J�� ��-☺*2 �:8q�6 �+�4)J*S L��

}�+*'2�T X�����)☺�J���� W Rs�" KL���� n���*2

}�+�p)1F�'A��� }�+*,p�"�� }�6*�.�T�� Yb

�±:�!⌧dq ��[2 ,�-+�6 L�M� }�6*�.vT W

26 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2000), vol.1, h. 483-484.

Page 54: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

����J�)��� �����☺-. �/V�)�6�� � -,q�!�d��

�/Vm2�T ���4)J*S�� #!j>-☺�J�� .Yb ���A)1��

���� �³u�dq ¤b*S �-�-�.�� W �-�)J ��

aN`=u⌧" ���?#'A��� �� aN`=up�"�� 1 �/Vm2�T Yb ��q04�y�⌧)�< X*S

����\ju�� ��6 �q_�)zK�6 W �/Vm2�T Yb�� ?s�☺))<

�����\'A� ��!a5*S �-☺⌧" C+p_A-☺-+ 9'<� �� ������

L�� ���*A?`)� W ���m2�T Yb�� �/V_A�7☺-)�< �� Yb )�)��)

�/V)J }�+*2 � �a����� �{V� ?!�d������ �/V)J

����a☺-+?T���� W =Nq�6 ���J)J?�� �q?!�>q��)_

9'<� ��?�)S�J�� �� !�d⌧`�J�� ) .ة )286-285: ا�&%

“Rasul Telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya.

Orang-orang mukmin pun semuanya telah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-

Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Kami tidak membeda-bedakan antara

seseorang pun dari rasul-rasul-Nya, dan mereka telah mendengar dan patuh. “Kami

mohon ampunan-Mu wahai Tuhan kami dan hanya kepada-Mu tempat kembali.”

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia

mendapat pahala yang diusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya.

Tuhan Kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami keliru. Tuhan

kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana

Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Tuhan kami! Janganlah

Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Ma'afkanlah

kami; Lindungilah kami dan rahmatilah kami. Engkau adalah pelindung kami,

menangkan kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. al-Baqarah: 285-286)

Page 55: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Maksudnya: Rasul Telah beriman kepada apa (yakni al-Quran dan wahyu-wahyu

lainnya) yang diturunkan kepadanya dari Tuhan (Pemelihara dan Pembimbing)-nya.

(Keimanan itu sedemikian mantap setelah beliau mengalami sendiri kehadiran Malaikat

Jibril membawa wahyu Ilahi, dan setelah sebelumnya beliau diberi tanda-tanda oleh

Allah Swt.). Orang-orang mukmin pun (demikian). Semuanya, (yakni Nabi Muhammad

Saw. dan orang-orang mukmin), telah beriman kepada Allah, (yakni percaya bahwa Dia

wujud dan Maha Esa, Maha Kuasa. Tidak ada sekutu bagi-Nya; Dia menyandang segala

sifat sempurna dan Maha Suci dari segala kekurangan; mereka juga percaya tentang

adanya) malaikat-malaikat-Nya, (yang merupakan hamba-hamba Allah yang taat

melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada mereka dan menjauhi seluruh

larangan-Nya, demikian juga mereka percaya dengan) kitab-kitab-Nya (yang diturunkan-

Nya kepada para rasul, seperti Zabur, Taurat, Injil, dan al-Qur’an), dan (juga percaya

kepada) rasul-rasul-Nya, (sebagai hamba-hamba Allah yang diutus membimbing

manusia ke jalan yang lurus dan diridhai-Nya. Rasul Saw. bersama orang-orang mukmin

berkata dengan sepenuh hati dan keyakinan yang dibuktikan oleh kenyataan amal mereka

bahwa):

"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari

rasul-rasul-Nya", (dalam hal kepercayaan kami terhadap mereka sebagai utusan-utusan

Allah), dan mereka (juga mengatakan: “Kami dengan apa yang Engkau perintahkan, ya

Allah, baik melalui wahyu yang terdapat dalam al-Qur’an maupun yang disampaikan

melalui ucapan Nabi-Mu) telah mendengar (yakni memahami) dan patuh (melaksanakan

perintah-perintah-Mu dan menjauhi larang-larangan-Mu.” Dan dengan rendah hati

mereka berkata juga kendati telah melaksanakan tuntunan-Nya), “Kami mohon ampunan-

Page 56: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Mu, (yang sesuai dengan keagungan dan kemurahan serta keluasan ampunan-Mu, bukan

yang sesuai keadaan kami yang serba kurang) wahai Tuhan (Pemelihara) kami. (Dalam

kehidupan ini kami berada dalam kuasa dan pengendalian-Mu) dan hanya kepada-Mu

(tidak kepada apa dan siapa pun selain Engkau), tempat kembali (dalam segala urusan

duniawi dan ukhrawi siapa pun) kami yang memohon maupun selain kami.”

Allah menyambut ucapan Rasul Saw. dan orang mukmin yang menyatakn bahwa:

“Kami telah mendengar dan patuh,” serta permohonan ampun mereka, menyambutnya

dengan berfirman: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. Karena itu, hendaklah masing-masing melaksanakan kewajibannya

sepanjang kemampuannya dan sebaliknya jika dia tidak mampu, maka Allah memberinya

pilihan lain yang sesuai dengan kemampuannya. Setiap orang diperlakukan Allah dengan

adil: Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa

(dari kejahatan) yang dikerjakannya.

Menyambut pernyataan Allah ini, orang-orang Mukmin itu melanjutkan do’a

mereka dengan berkata: “Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa (akibat

kecerobohan kami) atau kami keliru (padahal kebenaran dapat kami raih. Sekali lagi):

“Tuhan (Pemelihara dan Pembimbing) kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami

beban yang berat (baik berupa kewajiban maupun sanksi hukum atau siksa) sebagaimana

Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Tuhan kami! Janganlah

Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya baik tuntuna

maupun hukuman. Kami sadar bahwa dosa dan pelanggaran kami banyak, karena itu

ma'aflah (yakni hapus dosa-dosa) Kami; Lindungi Kami (yakni tutupi aib kami dengan

tidak mengukum kami akibat pelanggaran), dan rahmatilah kami (dengan aneka rahmat

Page 57: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

melebihi penghapusan dosa dan penutupan aib). Engkau adalah pelindung kami, (karena

itu) menangkan kami (dengan argumentasi dan dengan kekuatan fisik) menghadapi

orang-orang kafir”.27

Demikianlah, kedua ayat di atas menggambarkan sikap orang-orang yang beriman

terhadap Allah Swt. Anda dapat membayangkan bagaimana dampaknya dalam kehidupan

jika pembaca atau pendengarnya memahami dan menghayati maknanya.

iii. Tiga ayat pertama QS. Ghafir [40]: 1-3

Tiga ayat pertama yang dimaksud adalah:

[@+ .�s�¦�)< �ADj1�J�� KL�� n��� 8�8-��J��

�o\*A-��J�� .:!�_�-´ �A2q�4J�� cs*2�)��� �µ?�mDJ�� �����⌧�

�µ�)S���J�� 8�� ��?��zJ�� �  b +)J*S ¤b*S ���7 �

�+�4)J*S #!j>-☺�J�� ) .?3-1: ا��@م(

“Haa Miim. Penurunan al-Kitab dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha

Mengetahui. Pengampun dosa dan penerima taubat sangat keras pembalasan-(Nya).

Pemilik karunia, tiada Tuhan. Selain Dia. Hanya kepada-Nya kembali.” (QS. al-

Mu’min: 1-3)

Maksudnya: Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa: Ha mim, penurunan al-

Kitab (ini yakni al-Qur’an kepadamu, wahai Nabi Muhammad) dari Allah Yang Maha

Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Kendati Allah Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui,

yakni dapat mengalahkan siapa saja yang membangkang, tidak terbendung oleh siapa pun

ketetapan-Nya, dan tidak luput dari pengetahuan-Nya apa pun, termasuk kedurhakaan

siapa yang durhaka, namun demikian, Dia juga adalah) Pengampun dosa dan Penerima

27 Ibid., h. 524

Page 58: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

taubat (bagi siapa yang hendak memohon ampun atau bertaubat. Dalam saat yang sama

Dia adalah) sangat keras pembalasan-(Nya). (Dia juga) Pemilik karunia, tiada Tuhan

(Penguasa dan Pengatur jagad raya, lagi yang berhak disembah) selain Dia. Hanya

kepada-Nya (saja) kembali (semua makhluk dan semua urusan).28

Ayat di atas menanamkan dalam diri pembaca yang menghayatinya beberapa

sifat-sifat Allah sehingga dapat lebih merasakan kuasa-Nya. Dengan membacanya dia

menyadari keperkasaan-Nya dan ini secara tersirat mengandung doa agar si pembaca

dilindungi. Perlindungan dari pihak lain dan juga perlindungan dari siksa-Nya akibat dosa

yang dilakukan si pembaca.

C. Isi Kandungan Bacaan-bacaan Zikir Dalam Tafsir Al-Misbah

Kalau memperhatikan bacaan-bacaan yang dianjurkan di atas, dan yang lain tentu

masih banyak, maka paling tidak terdapat dua hal pokok yang menonjol. Pertama,

permohonan perlindungan kepada Allah Swt. dan kedua, pengakuan tentang kekuasaan

Allah mengatur dan menguasai alam raya.

Ayat al-Kursi tidak mengandung permohonan perlindungan dari suatu apa pun,

tetapi zikir yang dihayati pada hakikatnya mengandung doa, walau dalam redaksinya

tidak terdapat doa.

Memohon perlindungan kepada Allah menjadikan seseorang memperoleh

kekuatan dari Pemilik segala kekuatan. Dalam konteks memohon perlindungan Allah,

seperti dengan membaca al-Mu’awwidzatain, perlu diingat bahwa kemampuan apa dan

siapa pun, kesemuanya bersumber dari Allah Swt. Setiap jenis makhluk, telah ditetapkan

oleh Allah hukum-hukum yang mengaturnya. Seperti ikan dapat menyelam dan hidup di

28 Ibid., vol. IX, h. 750

Page 59: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

dasar laut, lalat dapat terbang, kelalawar dapat melihat saat matahari memancarkan sinar

yang terik, sedang malam menjadikan pandangannya lebih tajam. Jin juga memiliki

hukum-hukum yang berkaitan dengannya, berbeda sedikit atau banyak dengan berlaku

bagi manusia. Tetapi harus diingat, bahwa itu adalah anugerah Ilahi. Jika demikian,

memohon perlindungan-Nya menjadi sangat berarti dan menentukan karena Allah yang

kuasa memberi, kuasa pula menghalangi atau menarik kembali pemberian-Nya.29

Adapun yang berkaitan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah, maka di sini yang

tampil adalah Allah yang menguasai langit, bumi, dan segala isinya, termasuk yang

dikhawatirkan gangguannya oleh pengucap isti’adzah, baik terhadap setan-jin, setan-

manusia, penyihir, binatang buas, atau virus dan hukum penyakit, bahkan segala sesuatu

yang belum/tidak terlintas dalam benak.

Bacaan-bacaan yang dianjurkan itu ada yang terbatas dalam upaya menanamkan

kebesaran Allah, yang dalam hal ini ada bacaan yang hanya menyebut sifat dan perbuatan

Allah secara sepintas dan ada pula yang rinci. Di sisi lain, ada yang menyebut

bersamanya apa yang dimohonkan perlindungan-Nya secara menyeluruh, dan ada juga

yang hanya sepintas, atau tidak menyebutnya sama sekali.

Keburukan diri adalah potensi negatif yang terdapat dalam diri setiap manusia.

Memohon perlindungan-Nya di sini, berarti memohon agar potensi tersebut tidak wujud

dalam kenyataan.

Kejelekan perbuatan adalah dosa-dosa yang telah dilakukan. Memohon

perlindungan-Nya adalah memohon agar akibat dan sanksi dosa-dosa tersebut tidak

menimpa dirinya (manusia).

29 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, (Jakarta: Lentera Hati, 2006),

h. 79-80.

Page 60: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Selanjutnya, kalau merujuk kepada zikir (dalam pengertian sempit), maka

terdapat sekian banyak kalimat-kalimat singkat yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

agar selalu membasahi lidah, seperti:

1. Subhana Allah/Maha Suci Allah

Kata (س&�5ن ) Subhana terambil dari kata (T&س ) Sabaha, yang pada mulanya berarti

menjauh. Seseorang yang berenang dilukiskan dengan kata sabaha yang seakar dengan

kata Subhana tersebut karena dengan berenang, ia menjauh dari posisinya semula.30

Tujuh surah dalam al-Qur’an yang dimulai dengan tasbih dan puluhan ayat

lainnya yang berbicara tentang tasbih, tujuannya antara lain menganjurkan umat manusia

bertasbih. Betapa tidak pada firman-Nya sebagai berikut:

⌧*+`=u�s �6)� @���°uuJ�� ¨?,uuJ��

¥x?Tpy���� L��� �L�#�_ W X*S�� L�M� µ��⌧n ¤b*S

⌧*+,=u� }'��°��Z Lj1)J�� ¤b X��)S�d)<

?@�-)4*`u's 1 C+�q*S X�⌧" �3☺\*A-+ �VT�Qd⌧� .

)44: اUسأ(

“Bertasbih untuk-Nya langit yang tujuh, dan bumi serta semua yang ada di

dalamnya dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi

kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi

Maha Pengampun.” (QS. al-Isra’: 44)

Maksudnya: Bertasbih (juga secara terus-menerus) untuk-Nya (Yang Maha Kuasa

lagi Maha Suci itu) langit yang tujuh, dan (demikian juga) bumi serta semua yang

(berakal yang) ada di dalamnya (yakni di dalam ketujuh langit dan bumi itu) dan tak ada

30 Ibid., h. 87-88.

Page 61: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

sesuatu pun (dari seluruh makhluk-Nya) melainkan (selalu) bertasbih dengan memuji-

Nya, tetapi kamu (sekalian) tidak mengerti (sama sekali atau secara mendalam) tasbih

mereka. (karena keterbatasan pengetahuan dan potensi kamu. Namun demikian, Allah

mengampuni kekurangan itu karena) Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi

Maha Pengampun.31

Allah secara tegas berpesan kepada Nabi Muhammad Saw. menghadapi gangguan

dan pembangkangan kaum musyrik serta ditundanya sanksi atas mereka bahwa:

#�Ja5��)_ W¶'<� �� X��J�QS� a⌧*+,-.��

��a☺��Z -,*'2�T Ys?`)� i��A� �a☺��J�� Ys?`)���

������!�� � aL���� w¸��q��� cs�4�J�� a⌧*+,=u)_ ��!a�6��

T���{­J�� -,�A-�)J W�-:?!)< ) .�: :130(

“Maka bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan

memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan pada

waktu malam, bertasbihlah, serta pada penghujung-penghujung siang supaya engkau

ridha.” (QS. Thaha: 130)

Maksudnya: Maka bersabarlah (wahai Nabi Muhammad Saw.) atas apa yang

mereka katakan (baik yang berupa pendustaan terhadap ajaran yang engkau sampaikan

maupun cemoohan terhadap dirimu dan pengikutmu), dan bertasbihlah (menyucikan

Tuhanmu dari segala yang tidak wajar bagi-Nya. Lakukan penyucian itu disertai) dengan

memuji Tuhan (pemelihara dan Pembimbing) mu, (lakukanlah itu) sebelum terbit

matahari dan sebelum terbenamnya, dan (demikian juga) pada waktu malam,

31 Shihab, Tafsir Al-Misbah, vol. VII, h. 85.

Page 62: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

bertasbihlah, serta (begitu juga lakukan tasbih dan pujian itu) pada penghujung-

penghujung (waktu-waktu) siang supaya engkau ridha (yakni merasa tenang, senang, dan

puas apa pun yang terjadi atas dirimu dan pengikutmu).32

Ayat di atas menuntun Nabi Muhammad Saw. dan umatnya agar bertasbih dan

bertahmid, juga berdoa dan shalat guna menghadapi kesulitan dan gangguan. Ini pada

gilirannya akan mengantar pada keridhaan dan kepuasan hati.

2. Al-Hamdulillah/Segala puji hanya bagi Allah.

Kata al-Hamdulillah secara singkat dinamai juga Hamdalah. Hamd atau pujian

adalah ucapan yang ditujukan kepada yang dipuji atas sikap atau perbuatannya yang baik

walau si pemuji tidak disentuh oleh sikap dan perbuatan baik itu. Di sinilah salah satu

perbedaan kata hamd dengan kata syukur yang pada dasarnya digunakan untuk mengakui

dengan tulus dan penuh hormat pemberian yang dianugerahkan pada yang bersyukur

kepada siapa yang disyukuri itu. Kesyukuran itu bermula dalam hati yang kemudian

melahirkan ucapan dan perbuatan. Ucapan tersebut antara lain adalah al-Hamdulillah.33

Memuji Allah Swt. adalah luapan rasa syukur yang memenuhi jiwa si pemuji

karena keberadaan siapa pun sejak semula di pentas bumi ini tidak lain kecuali limpahan

nikmat Ilahi yang mengundang rasa syukur dan pujian. Pada setiap kejapan, setiap saat,

dan pada setiap langkah, silih berganti anugerah Allah berduyun-duyun, lalu menyatu dan

tercurah kepada seluruh makhluk, khususnya manusia. Karena itu adalah wajar memulai

segala sesuatu dengan memuji-Nya dan mengakhirinya pun dengan memuji-Nya. Ini juga

merupakan salah satu kaidah utama ajaran Islam:

32 Ibid., h. 275 33 Shihab, Wawasan al-Qur’an Tentang Zikir dan Do’a, h. 94-95.

Page 63: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

���7�� ����  b +)J*S ¤b*S ���7 � +)J �a☺��¹�� 9*�

W9'R�ºy�� /!jKp-���� � �6)��� �@01�¹�� �+�4)J*S��

X���-G?!�< ) .VW%70: ا�( “Dan Dia Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, hanya bagi-Nya-lah segala puji

sejak awal dan di akhirat, dan hanya bagi-Nya segala penentuan dan hanya kepada-

Nya kamu dikembalikan.” (QS. al-Qoshosh: 70)

Maksudnya: Dan Dia (yakni Pengendali alam raya dan yang menyandang sifat-

sifat Terpuji dan yang nama-Nya) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

melainkan Dia (Yang Maha Esa itu). Hanya bagi-Nya-lah (saja) segala puji (atas

limpahan aneka karunia-Nya) sejak awal (yakni dalam kehidupan di dunia) dan (hanya

bagi-Nya juga segala puji) di akhirat (nanti) dan hanya bagi-Nya (saja pula) segala

penentuan (menyangkut segala sesuatu) dan hanya kepada-Nya (saja) kamu (semua)

dikembalikan, (baik dalam ketentuan hidup duniawi, melalui sunnatullah yang

ditetapkan-Nya, maupun dikembalikan ke akhirat nanti untuk mendapat balasan dan

ganjaran melalui pengadilan-Nya yang sangat adil).34

Dengan al-Hamdulillah si pengucap menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang

bersumber dari Allah adalah terpuji, walau hal itu tidak sejalan dengan kepentingan si

pengucap atau mungkin merugikannya. Dugaan merugikan, atau penilaian negatif itu,

pada hakikatnya lahir dari keterbatasan pandangan manusia.

3. La Ilaha Illa Allah/Tiada Tuhan selain Allah.

Kalimat La Ilaha Illa Allah biasa juga disebut secara singkat dengan Tahlil, atau

kalimat Tauhid. Sementara ulama berpendapat bahwa kata Ilah yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia denan Tuhan, berakar dari kata yang bermakna

34 Shihab, Tafsir Al-Misbah, vol. IV, h. 175.

Page 64: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

ibadah/penyembahan. Para ulama yang menganut pendapat ini menegaskan bahwa kata

Ilah adalah segala sesuatu yang disembah, baik penyembahan itu tidak dibenarkan oleh

akidah Islam, seperti penyembahan matahari, bintang, bulan, manusia atau berhala,

maupun yang dibenarkan dan diperintahkan oleh Islam, yakni dzat yang wajib wujud-

Nya, yaitu Allah Swt. Karena itu, jika seorang Muslim mengucapkan “La Ilaha Illa

Allah” maka dia telah menafikan segala Tuhan yang disembah oleh siapa pun kecuali

Allah. Kata Allah adalah nama bagi Tuhan yang berhak disembah, Yang Maha Esa, dan

yang mutlak wujud-Nya.35

Pernyataan bahwa tidak ada yang disembah kecuali Allah, menimbulkan sedikit

kesulitan jika dihubungkan dengan kenyataan yang menunjukkan adanya tuhan-tuhan

selain Allah yang disembah dan dipatuhi. Katakanlah seperti matahari atau dewa-dewa,

bahkan manusia semacam Isa as. untuk menampik keberatan ini, banyak ulama yang

menyatakan bahwa untuk lurusnya makna yang dimaksud dari tahlil itu setiap pengucap

perlu menyisipkan dalam benaknya kalimat “yang berhak disembah” sebelum kata

“Allah”, dan dengan demikian kalimat Tauhid ini bermakna: tidak ada tuhan yang

berhak disembah kecuali Allah . Sesembahan yang disebut sebagai tuhan-tuhan selain

Allah adalah tuhan-tuhan yang tidak berhak disembah.

Ulama lain memahami kata Ilah bukan dalam arti yang disembah, tetapi dalam

arti Pencipta, Pengatur, Penguasa alam raya, yang di dalam genggaman yangan-Nya

segala sesuatu. Pengertian ini sejalan dengan banyak ayat al-Qur’an, misalnya firman

Allah dalam QS. al-Anbiya’ (21): 22:

?�)J X�⌧" ��-☺�#�_ ��/h*ª��� ¤b*S ����

35 Shihab, Wawasan al-Qur’an, h. 100-101.

Page 65: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

�)<-�=u⌧d)J W KL-)?`�u)_ n��� �Xµ�T 3?!-��J�� ��☺� X�Qdj> )22: ا�,&��ء. �

“Sekiranya di langit dan di bumi ada ilah-ilah kecuali Allah, niscaya keduanya

pasti akan binasa. Maka Maha Suci Allah, Pemilik 'Arsy dari apa yang mereka

sifatkan.” (QS. al-Anbiya’: 22)

Maksudnya: Seandainya di langit dan dibumi ada ilah-ilah (Pencipta, Pengatur,

Penguasa, alam raya, yang di dalam genggaman tangan-Nya segala sesuatu) kecuali

Allah, niscaya keduanya (yakni langit dan bumi dan segala isinya) pasti akan binasa.

Maka Maha Suci Allah, Pemilik ‘Arsy dari apa yang mereka sifatkan (kepada-Nya

seperti menisbahkan ada sekutu bagi-Nya).

4. Allahu Akbar/Allah Maha Besar.

Kalimat Allahu Akbar biasa juga disebut kalimat Takbir. Di atas telah dijelaskan

bahwa Allah adalah nama dzat yang wajib wujud-Nya dan Yang Maha Kuasa, Pengatur

dan dalam genggaman-Nya segala wujud. Allah Maha Besar.

Ketika seseorang mengucapkan takbir, maka pada hakikatnya seharusnya dia

menyesuaikan sikap lahirnya dengan makna ucapannya itu sehingga setiap langkahnya

berada dalam kerangka makna kalimat tersebut. Ini pada gilirannya melahirkan rasa

memiliki serta kesediaan mempertahankan hakikat yang diucapkan itu, di samping

tertanam kesadaran akan kecil dan remehnya segala sesuatu selain-Nya, betapa pun ia

dinamai “besar” atau “agung” dan pada saat yang sama pengucapnya merasa kuat dan

mampu untuk menghadapi segala tantangan karena dia telah menggantungkan jiwa

raganya kepada Yang Maha Agung itu, dan dengan demikian dia tidak akan meminta

Page 66: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

perlindungan kecuali dari-Nya. Dia akan selalu melaksanakan perintah-Nya. Ini terjadi

akibat rasa takut serta butuh, atau bahkan akibat rasa kagum kepada-Nya.36

Sikap batin ini sangat perlu, apalagi jika disadari bahwa dalam al-Qur’an tidak

ditemukan perintah untuk “mengucapkan” takbir. Yang ada adalah perintah bertakbir,

berbeda halnya dengan Hamdalah (al-Hamdulillah). Ayat yang secara tegas

memerintahkan untuk mengucapkannya, yaitu:

cs���� �a☺��¹�� �� 8������ o)J 04�ImD� �$�)��� o)J�� L�1� C�6�� »,�*#Y¼ 9*� j,_A☺�J�� o)J�� L�1� C�6�� s9R�� KL�M� �k�P���� �

'#�MJ⌧"�� �N#!*,01)<) .أ: اUس111(

“Dan Katakanlah: Al-Hamdulillah, Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai

anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan Dia bukan pula hina

yang memerlukan penolong, dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang

sebesar-besarnya.” (QS. al-Isra’: 111)

5. La Haula wa la Quwwata illa Billah (Hauqalah).

Ucapan yang biasa dinamai Hauqalah ini menafikan dua hal. Pertama, “haul”

yang termabil dari kata hala – yahulu, yang antara lain bermakna menghalangi. Ada juga

yang memahaminya terambil dari kata hawwala – yuhawwilu yang berarti mengalihkan.

Hal kedua yang dinafikan adalah quwwah yang biasa diartikan

kekuatan/kemampuan. Hauqalah ini mengandung makna bahwa “Tiada kemampuan

untuk menghalangi dan menampik sesuatu bencana (hal-hal yang terasa tidak berkenan

di hati), dan tidak ada juga kekuatan untuk mendatangkan kemaslahatan (dan hal-hal

36 Ibid., h. 106.

Page 67: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

positif)kecuali bersumber dari Allah Swt.” Sedangkan kata haula dipahami terambil dari

kata hawwala – yuhawwilu yang berarti mengalihkan, maka Hauqalah berarti tiada

peralihan dari satu keadaan ke keadaan itu, atau pekerjaan ke pekerjaan yang lain kecuali

atas izin dan kehendak Allah Swt. Manusia sama sekali tidak memiliki kekuatan dan

kemampuan kecuali bila dianugerahi oleh Allah Swt.37

Perlu dicatat bahwa Hauqalah bukan berarti mendorong seseorang berpangku

tangan menanti ketetapan Allah. Ia diucapkan khususnya pada saat terjadinya hal-hal

yang tidak diinginkan dengan tujuan menanamkan di dalam hati, kuasa Allah dan

kelemahan manusia setelah usaha yang dilakukannya, agar dia tidak terlalu kecewa

dengan hasil negatif yang diperolehnya, tidak juga terlampau bergembira dengan

keberhasilannya karena semua bersumber dari Allah Swt. hal ini sejalan dengan firman

Allah, yaitu:

��� Kµ�=5�6 L�� ,�`\j>v� 9*� wx?Tpy�� Yb�� ]9*�

?@�1juQdq�6 ¤b*S 9*� �ADjZ L�M� cs?`)� X�6

��-7�6�#?J�q W {X*S ���J)� 9'<� n��� r#!ju/� .Y⌧�\)1�;J

��?�-._�)< W9'<� �� ?@�1)<�)_ Yb�� ����+!�d)< ��-☺*2

?@Q`J)<��� 1 ������ Yb ©A��¶ {s�" ���p��� �T��I)_) ..23-22: ا�5.ی(

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada diri kamu melainkan

telah tercatat dalam kitab Lauh al-Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah sangat mudah supaya kamu

jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan

37 Ibid., h. 107-108.

Page 68: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kamu. dan Allah tidak

menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. al-Hadiid: 22-

23)

Maksudnya: Tiada suatu bencana pun yang menimpa (kamu atau siapa pun) di

bumi (seperti kekeringan, longsor, gempa, banjir, paceklik, dll.) dan (tidak pula) pada

diri kamu (sendiri, seperti penyakit, kemiskinan, kematian, dll.) melainkan telah tercatat

dalam kitab (yakni Lauh al-Mahfuzh atau ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu)

sebelum Kami menciptakannya (yakni sebelum terjadinya musibah itu). Sesungguhnya

yang demikian itu (yakni pengetahuan dan pencatatan itu) bagi Allah adalah sangat

mudah (karena ilmu-Nya mencakup segala sesuatu dan kuasa-Nya tidak terhalangi oleh

apa pun. Kami menyampaikan hakikat itu kepada kamu semua) supaya kamu jangan

berduka cita (secara berlebihan dan melampaui kewajaran sehingga berputus asa)

terhadap apa (yakni terhadap hal-hal yang kamu sukai) yang luput dari kamu, dan

supaya kamu (juga) jangan terlalu bergembira (sehingga bersikap sombong dan lupa

daratan) terhadap apa yang diberikan-Nya kepada kamu. (Karena sesungguhnya Allah

tidak menyukai setiap orang yang berputus asa akibat kegagalan) dan Allah tidak

menyukai (juga) setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri (dengan sukses

yang diperolehnya).38

6. Astaghfirullah

Kata Astaghfirullah terdiri dari kata “Astaghfiru” dan “Allah”. Kata astaghfiru

terambil dari kata ( +Y ) ghafara yang berarti menutup. Ada juga yang berpendapat dari

kata ( +Zا� ) al-ghafaru, yakni sejenis tumbuhan yang digunakan mengobati luka. Jika

pendapat pertama yang dipilih, maka Astaghfirullah adalah permohonan agar Allah

menutupi aib dan dosa si pemohon, sedang bila yang kedua, maka ini bermakna semoga

38 Shihab, Tafsir Al-Misbah, vol. XIV, h. 125.

Page 69: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Allah menganugerahi aku yang memohon ini penyesalan atas dosa-dosaku, sehingga

penyesalan ini berakibat kesembuhan jiwaku dengan terhapusnya dosa-dosa itu.39

Seseorang yang mengucapkan zikir ini hendaknya menyadari bahwa maghfirah

Allah sangat luas, sebagaimana firman-Nya yaitu:

�)S�J �¾�{< ���� 9'<� e��R{�J��

�� :!�§-�☺�J���� T�=>qpy���� �� ������ '���,{<�� 9*� ����-.

/!u���J�� "L�� ���2 �� -\�YZ Q�:8� zµ��A��

J¿�:!)_ o�V�M� ¢o�o Kµ�)< o*��\'AB W C+�q*S o*�*2

»�����T to\�+�T ) .��<[117: ا�(

“Sesungguhnya Allah Telah menerima Taubat nabi, orang-orang muhajirin dan

orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam masa kesulitan, setelah hati

segolongan dari mereka hampir berpaling, Kemudian Allah menerima Taubat

mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada

mereka.” (QS. at-Taubah: 117)

Keluasan ini tidak hanya mengantar kepada berulang-ulangnya Yang Maha

Pengampun itu mengampuni dosa, tetapi juga mengisyaratkan banyaknya cakupan

maghfirah-Nya. Allah tidak hanya mengampuni dosa besar atau kecil yang berakitan

dengan pelanggaran perintah dalarangan-Nya, atau yang dinamai hukum syariat, tetapi

juga yang berkaiatan dengan pelanggaran terhadap hukum moral yang boleh jadi tidak

dinilai dari segi syariat sebagai dosa, bahkan dapat mencakup pula persoalan-persoalan

yang dianggap tidak wajar dari segi cinta dan emosi.

39 Shihab, Wawasan al-Qur’an, h. 111.

Page 70: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

D. Dampak Zikir Bagi Kehidupan Manusia

1. Dampak positif berzikir

Zikir menyebut-nyebut nama Allah dan merenungkan kuasa, sifat, dan perbuatan,

serta nikmat-nikmat-Nya, menghasilkan ketenangan batin. Sebagaimana Allah berfirman:

� ������ ��������� 9�c0�°az)<�� o�2��A�� :!�"�4*2 n��� 1 Yb�6 :!£Z�4*2 n��� 9�c0-☺az)<

zµ��AQS�J�� ) ..� )28: ا�“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram, disebabkan

karena mengingat Allah. Sungguh! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi

tenteram.” (QS. ar-Ra’d: 28)

Maksudnya: (Orang-orang yang mendapat petunjuk Ilahi dan kembali menerima

tuntunan-Nya dan yang selalu akan berbahagia adalah) orang-orang yang beriaman dan

hati mereka menjadi tenteram (setelah sebelumnya bimbang dan ragu. Ketenteraman

yang bersemi di dada mereka itu) disebabkan karena Zikrullah (yakni mengingat Allah

atau karena ayat-ayat Allah, yakni al-Qur’an yang sangat memesona kandungan dan

redaksinya). Sungguh! (yakni camkanlah bahwa) hanya dengan mengingat Allah, hati

menjadi tenteram.

Sejalan dengan firman Allah di atas, bahwasannya karakter jiwa/hati yang tidak

konsisten memungkinkan manusia untuk bisa terkena konflik batin. “interaksi yang

terjadi antara pemenuhan fungsi memahami realita dan nilai-nilai (positif) dengan tarikan

potensi negatif yang berasal dari kandungan hatinya, melahirkan suatu keadaan

psikologis yang menggambarkan kualitas, tipe dan kondisi dari qalb itu.” Proses interaksi

Page 71: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

psikologis itulah yang mengantar hati pada kondisi dan kualitas hati yang sebenarnya,

sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:

��_ آ.�< ا�.� Iت.�ا Iذا و��_ آ.�< اT�� ص5F�ا صذ اZ�\ م.�<B ا� IنGإ )رواN ا�&�bرى �? ,=��ن ا�? �4. (�% اB�ه و#Gا

“Sesungguhnya didalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila ia baik maka

semua tubuh menjadi baik, tetapi apabila ia rusak maka semua tubuh menjadi rusak pula.

Ingatlah bahwa ia adalah kalbu.” (HR. Bukhari dari Nu’man Ibnu Basyir).40

Ada sejenis pengetahuan yang dapat melahirkan iman, yaitu pengetahuan yang

disertai dengan kesadaran akan kebesaran Allah, serta kelemahan dan kebutuhan

makhluk kepada-Nya. Ketika pengetahuan dan kesadaran itu bergabung dalam jiwa

seseorang, maka ketika itu lahir ketenangan dan ketenteraman. Ketika seseorang

menyadari bahwa Allah adalah Penguasa tunggal dan Pengatur alam raya dan dalam

genggaman tangan-Nya segala sesuatu, maka menyebut-nyebut nama-Nya, mengingat

kekuasaan-Nya, serta sifat-sifat-Nya yang Agung, pasti akan melahirkan ketenangan dan

ketentraman dalam jiwanya.

Hal ini sejalan dengan pernyataa Al-Ghazali. Dalam Ihya’-nya beliau mengatakan

bahwa apabila seorang muslim ingin mengubah akhlaknya agar menjadi baik, ia harus

mengubah berbagai pikiran tentang dirinya, kemudian mempraktikan akhlak yang baik

sedikit demi sedikit (secara bertahap) sehingga menjadi suatu kebiasaan.

Berikut ini ungkapan hasil kajian Imam Al-Ghazali dalam persoalan ini: “Dengan

ini saya mengetahui betul bahwa akhlak mulia dapat dicapai melalui latihan, yaitu dengan

berusaha mulai melatihnya sejak dini sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Inilah

40 Imam al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, (Semarang: Thaha Putra), Juz I, h. 19.

Page 72: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

diantara keajaiban hubungan antara hati dan anggota badan, antara jiwa dan raga. Setiap

sifat yang muncul dalam hati berpengaruh terhadap anggota badan, sehingga anggota

badan tidak bergerak melainkan sesuai dengannya. Setiap perbuatan anggota badan juga

berpengaruh terhadap hati; antara hati dan badan satu sama lain saling mempengaruhi.”41

Istighfar yang merupakan bagian dari zikir, juga merupakan doa dan melahirkan

dampak, bukan saja secara psikologis, tetapi juga material. Allah menjelaskan dalam al-

Qur’an dan membenarkan ucapan Nabi Nuh as. yang menyatakan pada kaumnya:

QN_AQS)_ ����!�d�p.�� ?@�1m2�T C+�q*S �e�⌧"

�VT��d⌧� .csj.?!�� ����-☺uuJ�� 2�1�4'AB �VT��Ta��M� .2�"\��a☺���� ��������*2 �[��2�� s-���)¶�� ?2�1�J ªN{�-G s-���)¶�� ?2�1�J

��!��À�6 ) .T, :10-12( “Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -

sesungguhnya Dia senantiasa Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan

hujan kepadamu dengan lebat. Dan melapangkan harta serta anak-anakmu, dan

mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan untukmu sungai-sungai.” (QS.

Nuh: 10-12)

Anjuran Nabi Nuh as. di atas kurang lebih menyatakan: Mohonlah ampun kepada

Tuhan (Pemelihara) kamu, (atas dosa-dosa kamu) sesungguhnya Dia (yakni Allah Swt.)

senantiasa Maha Pengampun (bagi siapa yang tulus memohon ampunan-Nya. Kalau

kamu benar-benar memohon ampunan-Nya), niscaya Dia akan mengirimkan, (yakni

menurunkan hujan atau aneka keberkahan dari) langit kepada kamu dengan lebat (yakni

41 Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, (Beirut: Dar al-Qalam), vol. III, h. 56-59.

Page 73: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

banyak dan berulang-ulang), dan melapangkan harta serta (memperbanyak dan

menjadikan berkualitas) anak-anak kamu, dan mengadakan (pula) untuk kamu kebun-

kebun (yang dapat kamu nikmati keindahan dan buah-buahannya) dan mengadakan

(juga) untuk kamu sungai-sungai (untuk mengairi kebun-kebun kamu dan memberi

minum binatang ternak yang Allah anugerahkan kepada kamu).42

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya kehidupan

manusia, betapa pun mewahnya, tidak akan menyenangkan jika tidak dibarengi dengan

ketentraman hati, sedang ketentraman hati baru dapat dirasakan bila manusia yakin dan

percaya bahwa ada sumber yang tidak terkalahkan yang selalu mendampingi dan

memenuhi harapan. Yang berzikir, merenung, dan mengingat Allah selalu akan merasa

ramai walau sendirian, kaya ealau hampa tangan, dan berani walau tanpa kawan.

Dan adapun secara jelasnya dampak positif dari berzikir adalah:

1. Menghilangkan segala kerisauan dan kegelisahan serta mendatangkan

kegembiraan dan kesenangan terutama batin.

2. Melenyapkan segala keburukan.

3. Memperkuat kalbu dan badan.

4. Memunculkan sikap Muraqabah (merasa di awasi Allah) yang mengantarkan

pada kondisi ihsan. Yaitu, kondisi saat hamba menyembah Allah dalam keadaan

seolah-olah melihat-Nya.

5. Memunculkan keinginan untuk kembali kepada Allah. Karena siapa yang banyak

mengingat-Nya, itu akan membuatnya kembali kepada Allah dalam setiap

persoalan.

42 Shihab, Tafsir Al-Misbah, vol. IX, h. 110.

Page 74: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

6. Menghalangi lisan seorang hamba untuk melakukan gibah, berkata dusta, dan

melakukan kebatilan-kebatilan lainnya yang ditimbulkan hati dan dilakukan oleh

sikap atau perbuatan.

Jika keenam hal di atas sudah berhasil diperoleh dan tertanam pada diri seseorang,

maka akan tercipta sesuatu yang paling mulia dan paling agung, yang dengan itu kalbu

manusia menjadi hidup seperti hidupnya tanaman karena hujan. Karena zikir adalah

makanan rohani sebagaimana nutrisi adalah makanan tubuh. Ia juga merupakan

perangkat yang membuat kalbu bersih dari karat berupa lalai dan mengikuti hawa nafsu.

Dan kemudian manusia akan kembali kepada kesucian, seperti seorang bayi yang baru

dilahirkan oleh ibunya.

2. Dampak buruk mengabaikan zikir

Al-Qur’an, antara lain, melukiskan dampak buruk dari keengganan berzikir atau

membuta terhadap tuntunan Ilahi dengan firman-Nya:

L��� �� L� :!�"�� wL�¡��!J�� aÁ�4)Sq

C+)J �V�)z�4⌧� ���)_ C+)J ⌦L�:!)� .?@�{À*S��

?@�À�T��>�4)J wL� cs4*`uuJ�� X�,=u�)¶��

@�{À�6 X��Da�v�) .ف )37-36: ا��خ

“Dan barangsiapa yang membuta dari zikir ar-Rahman, Kami adakan baginya

setan maka dia baginya menjadi dan sesungguhnya mereka benar-benar menghalangi

mereka dari jalan dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” (QS.

az-Zukhruf: 36-37)

Page 75: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Maksudnya: Barangsiapa yang mengindahkan peringatan-Nya berzikir, menyebut

dan mengingat-ingat-Nya, Allah akan mendukungnya dengan menugaskan malaikat

membantunya dan (sebaliknya), barangsiapa yang membuta dari zikir (pengajaran) ar-

Rahman, Kami adakan baginya setan maka dia (yakni setan ini) baginya menjadi “qarin”

(teman) dan sesungguhnya mereka (yakni para qarin itu) benar-benar menghalangi

mereka (yakni manusia yang lengah) dari jalan (yang benar) dan mereka (yang lengah

itu) menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

Siapa yang melupakan Allah atau tidak berzikir mengingat-Nya, maka tidak ada

lagi sesuatu yang berada dalam ingatannya kecuali kenikmatan duniawi. Itulah satu-

satunya yang menjadi idaman dan perhatiannya dan yang selalu dia usahakan untuk

meraihnya sebanyak mungkin. Tetapi, karena kehidupan manusia sangat terbatas dan apa

yang terbentang di alam raya terlihat masih banyak olehnya, maka dia tidak pernah puas.

Jika dia mendapat satu, dia menginginkan dua. Kalau telah memiliki dua dia

menginginkan lebih banyak lagi, karena itu dari satu sisi dia selalu merasa kekurangan

dan hidupnya selalu terasa sempit dan gelisah, karena dia tidak menoleh kepada hal-hal

yang bersifat ruhaniah, lagi tidak merasakan kenikmatan ruhani.

Perhatiannya yang demikian besar pada dunia dan kenikmatannya menjadikan dia

berpotensi meraih gemerlapan duniawi, karena Allah memang berfirman:

L{� X�⌧" ��:!�� )�)�jG�-��J�� ���_A�§�

C+)J �-�\�_ �� �����'� L-☺�J ��:!q ¢o�o

�/V_A-�-G C+)J ~��-�-G �-�Ã'A>� �V����04� �VT��+a�{� ) .أ )18: ا�س

Page 76: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang, maka Kami segerakan baginya

di sini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami

tentukan baginya neraka Jahannam dia akan memasukinya dalam keadaan tercela

dan terusir.” (QS. al-Isra’: 18)

Page 77: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

BAB V

PENUTUP

Tuhan telah menciptakan dunia beserta isinya dan manusia diciptakan dari tanah

yang kemudian disempurnakan dan ditiupkan roh atau nyawa oleh Tuhan, maka hiduplah

manusia. Jadi, yang sebenarnya hidup itu bukan badan, akan tetapi roh atau nyawa yang

dihembuskan ke dalam tubuh manusia oleh Tuhan Maha Pencipta. Semua makhluk yang

digolongkan hidup, adalah bilamana mereka bernafas, kalau tidak bernapas berarti mati,

karena semua organ dan sel-sel tubuh tidak berfungsi lagi.

Oleh karena itu, janganlah manusia itu mengira bahwa ia dilepaskan begitu saja

hidup di dunia dengan sia-sia, dibiarkan tidak beraturan, semaunya saja, tidak merasa

diawasi atau dikontrol, bagaikan hewan bintang saja, yang tidak punya peraturan tata

tertib dan kesopanan. Tentunya tidak, karena manusia itu diciptakan sebagai makhluk

yang berakal pikiran, tetapi dijadikan Tuhan dengan mempunyai tujuan hidup, tugas

hidup dan diawasi dengan teliti dan cermat sekali dan nanti pada suatu waktu di tempat

yang tertentu, pasti ia kelak mempertanggungjawabkan segala tindak-tanduk amal

perbuatannya dihadapan Tuhan yang telah memberikan hidup dan kehidupan serta syarat

hidup kepadanya.

Akan tetapi kalau akal pikiran itu digunakan oleh manusia dengan sebaik-

baiknya, tentunya sekalipun manusia itu sudah terjerumus ke dalam kemaksiatan yang

membuat Allah murka, maka kemaksiatan itu akan terhentikan dan kemurkaan Allah pun

akan terhapuskan, dengan cara bertobat dan senantiasa berzikir kepada Allah dalam

setiap saat. Karena zikir adalah merupakan sarana untuk mengembalikan kesucian hati.

Page 78: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

Dan kalau itu sudah dilakukan, maka secara otomatis manusia pun akan kembali kesucian

atau fitrah asalnya. Hal ini bisa terwujud, karena Allah memiliki sifat Maha Pengampun

bagi setiap hamba-Nya yang mau kembali kejalan-Nya.

A. KESIMPULAN

Zikir itu sudah berabad-abad dilakukan oleh umat manusia yang beriman kepada

Allah Swt, yang maksudnya untuk selalu ingat kepada-Nya dan mohon ridho-Nya. Istilah

zikir dalam agama lain atau ilmu pengetahuan disebut antara lain seperti meditasi,

semadi, konsentrasi dan lain-lainnya. Yang pada hakikatnya tidak lain adalah bermohon

kepada Yang Maha Kuasa agar mereka selalu diberikan petunjuk dan perlindungan-Nya.

Mendekatkan diri kepada Yang Maha Agung melalui zikir bagaikan seseorang

yang mendekati suatu sinar terang, yang makin dekat makin terang dan mampu berbuat

banyak dibanding dengan di tempat yang kurang mendapatkan cahaya atau gelap.

Orang yang dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa selalu mampu berbuat lebih baik

prestasinya dari pada orang yang biasa saja. Dengan selalu berzikir itu alam akal pikirnya

terang dan jernih karena dekat dengan Yang Maha Sumber Nur Ilahi, yang bersifat Maha

Sempurna, Maha intelek, Maha Tahu. Sebenarnya orang berpikir itu mengikutkan seluruh

organ tubuhnya, sehingga kebenaran-kebenaran yang terpancar dari Nur Ilahi tadi tersalur

dalam sebuah tubuhnya, yang menyebabkan segala sepak terjang dan hasil karyanya akan

bermutu tinggi, mulia dan luhur.

Tiap orang beriman akan selalu mendekatkan diri dengan cara biasa seperti iman,

taqwa, tawakkal serta zikir sesuai dengan kemampuannya, sehingga tingkat-tingkat alam

pikirnya itu berbeda-beda dan bervariasi menurut pola rencananya. Makin dalam tingkat

Page 79: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

zikirnya akan mempunyai kemungkinan yang makin besar dan prestasinya seperti

kesempurnaan budi, keluhuran, keindahan dan lain sebagainya yang baik. Tidak ada

kerugian bagi seseorang yang mendekatkan diri kepada Allah Swt, melainkan

keuntungan yang akan banyak diperoleh.

B. SARAN

Sebagaimana manusia ketika dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci atau bersih

hatinya dari kotoron kemaksiatan dan dosa, begitupun dengan Islam yang senantiasa

membimbing manusia kejalan kebenaran yang dapat mewujudkan atau mengembalikan

kesucian hati tersebut. Untuk itu, penulis mencoba memberikan saran baik kepada

Fakultas Islam khususnya dan masyarakat Fakultas umum lainnya. Antara lain sebagai

berikut:

1. Dalam urusan pendidikan terhadap masyarakat umum dan masyarakat kampus,

hendaknya Fakultas Dakwah menjadi wadah terhadap perkembangan kejiwaan

dengan sebenar-benarnya yang mewujudkan prilaku sakinah dalam tataran

aplikasi, baik dikalangan akademik maupun sekitar kampus.

2. Dalam hal ini Fakultas Dakwah juga berperan sebagai pelopor dan penunjang

sarana dakwah bagi mahasiswa yang mencoba untuk komitmen terhadap

permasalahan dan pelayanan bagi umat.

3. Adapun dakwah yang dimaksud adalah dakwah Islam. Karena Islam adalah

agama yang universal dan dapat dijadikan sebagai sumber acuan dan sumber

hukum di tengah masyarakat yang global ini.

Page 80: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

4. Untuk keefektivan hendaknya mahasiswa dakwah senantiasa mengingatkan diri

dan masyarakat terdekatnya untuk senantiasa berzikir (ingat terhadap kewajiban

yang diberikan oleh Allah), dan bertafakur (berfikr terhadap kebesaran dan

keagungan Allah) dalam setiap waktu.

Page 81: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah

DAFTAR PUSTAKA

‘Atha’illah, Ibn, Zikir: Penentram Hati, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006).

Azzan, Ahmad, Metodologi Ilmu Tafsir, Tafakur, (Bandung, 2007).

Baidan, Nashruddin, Metodelogi Penafsiran Al-Quran, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

1998).

Bukhari, Imam, Shahih al-Bukhari, (Semarang: Thaha Putra).

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993).

Ghazali, Abu Hamid, Ihya Ulum al-Din, (Beirut: Dar al-Qalam).

Hati, Lentera, Biografi Quraish Shihab, artikel diakses pada 1 Februari 2009 dari

http://www.lenterahati.com.

Kabbani, Syekh Muhammad Hisyam, Energi Zikir dan Salawat, (Jakarta: PT Serambi

Ilmu Semesta, 2007).

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2003).

-------------------------, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,

(Jakarta: Lentera Hati, 2000).

------------------------, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, (Jakarta: Lentera Hati,

2006).

Tim Cendikiawan Muslim, Ensiklopedi Islam, (PT. Ichtiar Baru Van Hoeve: Jakarta).

Zubaidin, HM Munadi, The Power of Dzikir: Terapi Dzikir Untuk Kesembuhan dan

Ketenangan, (Klaten: Image Press, 2007).

Page 82: Konsep Zikir Menurut Dr. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19430/1/AHMAD... · 1. Skripsi ini ... daripada zikrullah itu adalah