konsep pendidikan tasawuf menurut habib abdullah...

92
i KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD ( STUDI ANALISIS KITAB NASHOIHUD DINIYYAH ) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh MUHAMMAD SYA’RONI NIM: 111 11 071 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2016 M

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

i

KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF

MENURUT HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD

( STUDI ANALISIS KITAB NASHOIHUD DINIYYAH )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

MUHAMMAD SYA’RONI

NIM: 111 11 071

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA TAHUN 2016 M

Page 2: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

ii

Page 3: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

iii

Page 4: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

iv

Page 5: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

v

MOTTO

Page 6: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

vi

Hati adalah nikamt Allah yang terbesar atas hamba-hamba-Nya.

Siapa yang menggunakannya untuk mentaati-Nya dan menghiasi

dengan hal-hal yang berkaitan dengan kecintaan pada-Nya, serta

memanfaatkan sesuai dengan fungsinya, maka ia telah mensyukuri

nikmat dan berbuat kebaikan

(Al Hamid,2010:272)

Page 7: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

vii

PERSEMBAHAN

Skiripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak dan almarhumah ibu yang tak henti-hentinya memberikan kasih

sayang dan mendidik untuk selalu berbuat kebaikan

2. Bapak Muhammad Sholikhin dan Bapak Tsawabirruddin yang

mengajarkan hikmah kebijaksanaan dalam kehidupan

3. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang memberikan ilmu yang tidak

terhingga luasnya.

4. Saudari Rahayu Istikomah yang memberikan motifasi untuk selalu belajar

5. Sahabat-sahabat PMII angkatan 2011 (GANAS) yang senantiasa

mendampingi belajar dan berorganisasi baik dalam keadaan suka maupun

duka.

6. Teman-teman di pondok Pesantren Bustanul Muta‟allimin( Pondok Lor )

yang menemani dalam mempelajari ilmu agama dan memberikan

pengetahuan agama.

Page 8: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua. Sehingga pada saat ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

meskipun dalam bentuk yang jauh dari segala kesempurnaan. Sholawat serta

salam, semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

tentunya atas segala limpahan syafaatnya yang akan kita nanti-nantikan.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan semua pihak. Dan penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Sealaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Dr. M. Ghufron, M.Ag. Selaku pembimbing dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si. Selaku pembimbing akademik dan memberikan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan study di IAIN Salatiga.

Page 9: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

ix

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan yang telah membantu dalm

menyelesaikan study di IAIN Salatiga.

7. Bapak Muhammad Sholikhin dan Bapak Tsawabiruddin selagi pengasuh

pondok pesantren Bustanul Muta‟allimin (Pondok Lor) Reksosari kec. Suruh

Kab. Semarang yang telah memberikan pengajaran tentang kitab Nashoihud

Diniyyah terutama kepada penulis dan seluruh santri di pondok tersebut.

Sekaligus telah memberikan pengetahuan agama kepada masyarakat di sana.

Page 10: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

x

ABSTRAK

Muhammad Sya‟roni. 2016. Konsep pendidikan tasawwuf menuruuf Habib

Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad dalam Kitab Nashoihud

Diniyyah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr.M. Ghufron, M.Ag.

Kata kunci: Konsep, pendidikan, tasawwuf.

Kitab Nashoihud Diniyyah merupakan salah satu karya yang terkenal dari

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad yang berisi tentang

tasawwuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep tasawwuf menurut

Al-Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad dalam kitab Kitab

Nashoihud Diniyyah. Beberapa hal yang akan disampaikan dalm penelitian ini

adalah: (1) Latar belakang Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-

Haddad, (2) Konsep pendidikan tasawwuf yang terdapat dalam kitab

Nashoihud Diniyyah, dan (3) Relevansi konsep tasawwuf yang terdapat dalam

kitab Nashoihud Diniyyah dalam kehidupan sehari-hari .

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

research). Sumber utama adalah kitab Nashoihud Diniyyah dan sumber

pendukungya adalah terjemahan kitab Nashoihud Diniyyah dan buku-buku yang

bersangkutan dengan materi. Adapun teknis analisis data menggunakan metode

content analysis.

Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa konsep tasawwuf yang ada

dalam kitab Nashoihud Diniyyah karya Al-Habib Abdullah bin Alwi bin

Muhammad Al-Haddad menunjukkan bahwa tasawwuf adalah penjelmaan dari

ihsan. Dalam penafsirannya tasawwuf mempunyai tiga aspek yaitu:, tasawwuf

akhlaki, tasawwuf amali, dan tasawwuf tauhid. Adapun tasawwuf tersebut sangat

dibutuhkan sebagai pedoman masyarakat saat ini yang belum mencerminkan

perilaku akhlak tasawwuf yang sesuai dengan tuntunan, menjadi pribadi yang

berakhlakul karimah. Dalam mencapai akhlak yang mulia baik di sisi Allah,

manusia harus berusaha melelui dua aspek yaitu: Aspek perbuatan yang dilakukan

oleh bathin (jiwa) yang berupa penyucian hati. Dan Aspek perbuatan yang

dilakukan oleh dhohir (anggota tubuh) yang berupa budi pekerti yang sesuai

dengan tuntunan Al Qur‟an dan Hadits. Konsep pendidikan tasawwuf dalam

kitab Nashoihud Diniyyah bisa dibilang praktis dan berpegang teguh dengan Al

Qur‟an dan Hadits. Yang dari setiap uraiannya disertakan dasar-dasar (dalil-

dalilnya). Dengan demikian, memberikan motivasi untuk melaksanakan

kebaikan baik itu dihadapan manusia maupun dihadapan Allah.

Page 11: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO................................................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................................... v

MOTTO............................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR....................................................................................................... viii

ABSTRAK......................................................................................................................... x

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian................................................................................. 6

E. Kerangka Teoritik.................................................................................. 7

F. Metode Penelitian................................................................................. 11

G. Sistematika Pembahasan....................................................................... 12

BAB II BIOGRAFI AL-HABIBABDULLAH BIN ALWI BIN

MUHAMMADALHADDAD........................................................................

A. LatarBelakangHabib Abdullah Al-Haddad......................................... 14

B. RiwayatHidupHabib Abdullah binAlwi Al Haddad.......................... 16

C. MadzhabHabib Abdullah bin Alwi Al Haddad……………………… 21

D. Guru-guru Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad.. 22

E. Murid Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad 23

Page 12: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xii

AlHaddad..............................................................................................

F. Karya-karyaAl-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-

Haddad………………………………………………………………..

24

G. SistematikaKitabNashoihudDiniyyah……………………………… 27

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRANAL-HABIB ABDULLAH BIN ALWI BIN

MUHAMMADAL-HADDAD………………...

39

A. KonsepTasawufBerkaitandenganHablumMinallah......................... 40

B. KonsepTasawufBerkaitandenganHablumMinannas........................ 44

BAB IV ANALISIS DAN RELEVANSI KONSEP TASAWUF KITAB

NASHOIHUD DINIYYAH.......................................................................

48

A. PemikiranHabib Abdullah bin Alwi Al Haddad........……………… 48

B. RelevansiTasawufdalamkeidupan modern....................................... 80

BAB V PENUTUP.................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................... 84

B. Saran.................................................................................................. 86

C. Kata Penutup…………………………………………………………. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah yang dibaluti dengan nilai-nilai tasawwuf yang sangat tinggi,

mampu menginspirasi untuk selalu tulus dan ikhlas dalam beribadah. Tidak

mengharapkan sesuatu apapun dari ibadah kita, termasuk balasan surga

ataupun ancaman neraka. Tetapi kita beribadah semata-mata, karena kecintaan

kita kepada Allah. Sebuah lagu tentang tasawwuf:

Apakah kita semua benar-benar tulus menyembah pada-Nya

Atau mungkin kita hanya takut pada neraka dan inginkan surga

Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau bersujud

kepada-Nya

Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau menyebut nama-

Nya

Bisakah kita semua benar-benar sujud sepenuh hati

Karena sungguh memang Dia, memang pantas disembah

Memang pantas dipuja(Crisye)

Demikian bait-bait yang dibawakan oleh Crisye dan Ahmad Dhani

yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang sangat masyhur,

Rabiah Adawiyah. Syair-syair Rabiah memang menggambarkan ketulusan

cinta dan kehambaan kepada Tuhan. Ia tidak ingin ada satupun yang

menjadikan kehambaan dan ketulusan cintanya, terbelokkan oleh adanya

tujuan lain, termasuk surga dan neraka.

Kehambaan dan ketulusan cinta itulah kira-kira yang hilang dari

mutiara dunia ini. Kesadaran kehambaan sesungguhnya akan memberikan

sebuah penghayatan kehidupan bahwa dirinya tidak lebih hanyalah seseorang

Page 14: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

2

yang harus tunduk kepada pemiliknya yang hakiki. Kesadaran kehambaan

akan melahirkan juga kecintaan kepada kekasihnya yang hakiki, yaitu Tuhan.

Kesadaran kehambaan dan ketulusan cinta pada Tuhan akan

mewujudkan cinta kepada sesama tanpa memandang “baju-baju” yang

menyekat satu orang dengan orang yang lainnya. Sayangnya fenomena saat ini

justru sedemikian cintanya kepada Tuhan, mereka sangat bersemangat dalam

membela Tuhan. Atas nama Tuhan, mereka menghakimi, bahkan

menghancurkan siapa saja yang dianggap menentang Tuhan.

Kesadaran kehambaan dan ketulusan cinta terhadap Tuhan juga

tergerus oleh mesin-mesin modernisasi yang semakin perkasa. Modernisasi

telah mendakhwahkan ajaran agama yang baru bernama materialisme-

hedonisme. Daya pikatnya sedemikian luar biasa, sehingga banyak manusia

yang berlomba-lomba menjadi pengikut yang paling fanatik. Agama baru itu,

materialisme dan hedonisme telah membugkus seluruh sisi kehidupan

manusia. Semua diukur berdasarkan kepuasan materialis. Manusia tidak

menjadikan dirinya sendiri yang sejati bersifat sepiritul sebagai ukurannya.

Dalam keadaan seperti ini, sepiritualitas tasawwuf menawarkan jalan

pembebasan dari keterbelengguan manusia dari dirinya sendiri. Itu sebabnya,

sekarang ini banyak orang yang menggeluti tasawwuf, karena tasawwuflah

yang berusaha secara pasti untuk memanusiakan manusia. Ia berusaha

mngembalikan manusia ke dalam dimensinya yang sepiritual(Syukur,

2006:xiii)

Page 15: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

3

Tasawwuf merupakan bagian besar dari isi pendidikan Islam,

posisi ini terlihat dari kedudukan Al-Qur‟an sebagai referensi paling

penting tentang akhlak tasawwuf bagi kaum muslimin, individu,

keluarga, masyarakat, dan umat. Akhlak tasawwuf merupakan buah

Islam yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan serta membuat

hidup dan kehidupan menjadi baik. Akhlak tasawwuf merupakan alat

kontrol psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak

tasawwuf, masyarakat tidak akan berbeda dari kumpulan binatang

(Munzier, 2008: 89).

Salah seorang ulama‟ yang mengkaji dan memberikan pendidikan

tasawwuf secara mendalam adalah Al-Habib Abdullah bin Alwi bin

Muhammad Al-Haddad. Dia adalah seorang guru besar dalam bidang

pendidikan akhlak dan tasawwuf, baik akhlak dhahir (lahir) maupun

bathin(batin). Sejarah menyebutkan bahwa Al-Habib Abdullah Al-Haddad

tidak tidur di waktu malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang

demikian itu adalah untuk meneladani amalan Rasulullah SAW yang

diperintahkan oleh Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali

sedikit saja( Munawir, 2007:7).

Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam mendidik

akhlak dan tasawwuf, Al-Habib Abdullah Al-Haddad juga dikenal

sebagai seorang yang produktif dalam karya tulis (Musthofa, 1994:

163). Karya-karyanya banyak sekali, salah satu karyanya yang ada di

Indonesia, yang banyak dikaji oleh majlis-majlis pengkajian ilmu

Page 16: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

4

adalah kitab Nashoihud Diniyyah. Kitab ini tergolong praktis, di

dalamnya terdapat berbagai ulasan-ulasan yang berhubungan dengan

pendidikan akhlak tasawwuf beserta dalil-dalilnya (dasar-dasarnya),

yang bisa dijadikan acuan untuk mempengaruhi dan memformulasikan

nilai-nilai tasawwuf dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam kitab Nashoihud Diniyyah memberikan konsep tasawwuf

yang berbeda dengan konsep pendidikan modern saat ini. Kitab Nashoihud

Diniyyah memberikan pendidikan akhlak tasawwuf diawali mendekatkan

diri kepada Allah melalui bertaqwa kepada Allah melalui ajaran-ajaran

agama islam dari Al Qur‟an dan Hadits. Dalam pembahasan selanjutnya

kita dituntut untuk menjalankan suatu ibadah dengan didasari keikhlasan

hati untuk meraih ridhaNya. Dalam penutup kitab dijelaskan tentang

kaidah-kaidah bertasawwuf berdasarkan Ahlussunnah wal jama‟ah sesuai

tuntunan Al Qur an dan Hadits.

Dalil-dalil di dalam Al Qur an, Hadits Nabi, serta perumpamaan

dan keutamaan bagi orang yang bertasawwuf juga diikutsertakan dalam

memberikan dasar dalam pendidikan akhlak tasawwuf. Konsep pendidikan

akhlak tasawwuf dalam kitab Nashoihud Diniyyah menggabungkan

tasawwuf dan akhlak. Sehingga akan terbentuknya antara kehidupan

bertasawwuf yang dibaluti dengan kebersihan hati.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membahas konsep

tasawwuf menurut Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-

Page 17: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

5

Haddad dalam kitab Nashoihud Diniyyah. Dalam kitab trersebut akan

membahas bagaimana Bagaimana latar belakang sosial dari Habib

Abdullah Al Haddad, konsep pendidikan tasawwuf yang terdapat dalam

kitab Nashoihud Diniyyah, dan relevansi konsep pendidikan tasawwuf

kitab Nashoihud Diniyyah dalam kehidupan sehari-hari.

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menggali

konsep tasawwuf yang terdapat dalam kitab Nashoihud Diniyyah , yang

memuat ulasan-ulasan pemikiran dari Al-Habib Abdullah bin Alwi bin

Muhammad Al-Haddad tentang wasiat-wasiat keimanan dan langkah-

langkah seseorang menempuh jalan kehidupan menuju kebahagiaan dunia

akhirat.

Untuk itu, maka dalam penelitian ini penulis memberi judul:

KONSEP PENDIDIKAN TASAWWUF MENURUT HABIB

ABDULLAH BIN ALWI BIN MUHAMMAD AL-HADDAD ( STUDI

ANALISIS KITAB NASHOIHUD DINIYYAH). Penulis akan berusaha

mengulas nilai-nilai pendidikan akhlak tasawwuf yang ada dalam

kitab Nashoihud Diniyyah. Diharapkan nantinya dapat dijadikan

referensi dalam pembimbingan akhlak para pelajar dan juga masyarakat

umum.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang sosial dari Habib Abdullah Al Haddad?

Page 18: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

6

2. Apa konsep pendidikan tasawwuf yang terdapat dalam kitab

Nashoihud Diniyyah?

3. Bagaimanakah relevansi konsep tasawwuf kitab Nashoihud

Diniyyah dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui latar belakang sosial dari Habib Abdullah Al Haddad.

2. Mengetahui konsep pendidikan tasawwuf yang terdapat dalam

kitab Nashoihud Diniyyah

3. Mengetahui relevansi nilai-nilai akhlak tasawwuf yang terdapat

dalam kitab Nashoihud Diniyyah dalam kehidupan sehari-hari.

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

a. Memperkaya khasanah keilmuan tentang kitab Nashoihud

Diniyyah melalui konsep tasawwuf yang terkandung di dalamnya.

b. Menambah pemahaman ajaran islam sebagai agama yang

Rahmatanlil „alamin melalui tasawwuf yang terkandung dalam

kitab Nashoihud Diniyyah.

Page 19: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

7

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk pelatihan bagi

peneliti dalam menganalisa isi kandungan khususnya konsep

tasawwuf yang terkandung dalam kitab Nashoihud Diniyyah untuk

dijadikan sebagai salah satu karya ilmiah (Skripsi).

b. Bagi Masyarakat Umum

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam

pembuatan karya ilmiyah yang berkaitan dengan konsep tasawwuf

dan mempermudah masyarakat umum untuk mengetahui isi

kandungan kitab Nashoihud Diniyyah kususnya konsep tasawwuf

yang terkandung pada kitab tersebut.

E. Kajian Pustaka

Dari segi bahasa, para ahli memberikan berbagai pengertian

tentang tasawwuf, namun dari beberapa pengertian itu dapat disimpulkan,

bahwa tasawwuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian

diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu

bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah

akhlak yang mulia.

Sedangkan pengertian tasawwuf dari segi istilah atau menurut

pendapat para ahli tasawwuf sangat tergantung kepada sudut pandang yang

Page 20: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

8

digunakan oleh masing-masing pakar. Jika memandang mausia sebagai

makhluk yang harus berjuang, maka tasawwuf dapat didefinisikan sebagai

"upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran

agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt."

Tasawwuf ialah penjabaran ajaran Al-Qur‟an, Sunnah, berjuang

mengendalikan hawa nafsu, menjauhi perbuatan bid‟ah, mengendalikan

syahwat, dan menghindari sikap meringankan ibadah ( Hoeve, 1993: 74).

Secara umum para ahli tasawwuf membagi tasawwuf menjadi 3 (Tiga)

macam yaitu: tasawwuf aqidah, tasawwuf amali dan tasawwuf

akhlaki. Ketiga jenis tasawwuf tersebut pada prinsipnya mempunyai

tujuan yang sama yaitu sama-sama ingin “mendekatkan diri kepada Allah”

dengan cara membersihkan diri dari perbuatan tercela dan menghiasinya

dengan perbuatan terpuji. Namun ketiga jenis tasawwuf tersebut

mempunyai perbedaan dalam penerapan “pendekatan” yang di gunakan

(Asmaran, 1994:46)

Pendekatan-pendekatan dari masing-masing jenis tasawwuf,

sekaligus merupakan spesifikasi dan ajaran inti masing-masing jenis

tasawwuf tersebut. Para tasawwuf yang bercorak akhlaki, pendekatan yang

di gunakan adalah pendekatan “moral” atau biasa di sebut pencerdasan

emosi. Untuk tasawwuf yang bercorak aqidah, maka pendekatan yang di

gunakan adalah pendekatan “rasio” memberdayakan akal pikiran yang

biasa disebut pencerdasan inteligen. Sedangkan tasawwuf yang bercorak

amali, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan “amaliah”,

Page 21: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

9

memperbanyak aktifitas yang bersifat rohani yang biasa disebut

pencerdasan spiritual.

Ketiga bentuk corak tasawwuf itu merupakan perwujudan untuk

meng-Esakan Tuhan secara mutlak, dan itu berarti kita harus menyadari

bahwa meng-Esakan dan memahami Tuhan tidak bisa dijangaku atau

didekati hanya dengan rasio atau akal semata, tetapi memahami Tuhan

harus dibantu dengan pendekatan moral atau emosi dan spiritual yang

keduanya itu bertempat dalam hati sebagai tempatnya iman bersemayam (

Siregar, 2002:52).

Berikut adalah ajaran inti tasawwuf yang dikemukakan menurut

pembagian tasawwuf itu sendiri, yakni:

1. Tasawwuf Akhlaki

Taswuf Akhlaki ialah ajaran tasawwuf yang berhubungan

dengan pendidikan mental dan pembinaan serta pengembangan

moral agar seseorang berbudi luhur atau berakhlak mulia. Bahwa

satu-satunya cara untuk bisa mengantarkan seseorang agar bisa

dekat dengan Allah SWT, hanyalah dengan jalan “mensucikan

jiwa”. Bahwa untuk mencapai kesucian jiwa tersebut diperlukan

“latihan mental” yaitu al-riyadhah yang ketat. Riyadhah tersebut

wujudnya adalah “mengontrol” sikap dan tingkah laku secara ketat

agar terbentuk pribadi yang berahklak mulia.

2. Tasawwuf Amali

Page 22: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

10

Tasawwuf amali yaitu ajaran tasawwuf yang mementingkan

pengalaman-pengalaman ibadah baik secara lahiriah maupun

batiniah. Tasawwuf amali dianggap oleh sebahagian sufi sebagai

bagian dan lanjutan dari taswuf akhlaki. Menurut sufi yang

menganutnya bahwa untuk dekat dengan Allah SWT. Maka

seseorang harus menggunakan pendekatan amaliah dalam bentuk

memperbanyak aktifitas, amalan lahir dan batin(Asmaran, 1994:53)

Oleh karena itu menurut sufi, ajaran agama juga

mengandung aspek lahiriah dan batiniah, maka cara memahami dan

mengamalkannya juga harus melalui aspek lahir dan batin.

3. Tasawwuf Aqidah

Tasawwuf aqidah berbeda dengan tasawwuf akhlaki dan

amali. Sebab tasawwuf falsafi menggunakan term filsafat

dalam mengungkap ajarannya.

Terminologi tersebut berasal dari berbagai macam ajaran

filsafat yang mempengaruhi tokoh-tokoh sufi. Dengan adanya

term-term filsafat dalam tasawwuf ini menyebabkan bercampurnya

ajaran filsafat dan ajaran-ajaran dari luar Islam seperti Yunani,

India, Persia, Kristen dalam ajaran tasawwuf Islam. Tetapi perlu

diketahui bahwa orisinalitas tasawwuf tetap ada dan tidak hilang.

Sebab para sufi tersebut menjaga kemandirian ajarannya(Asmaran,

1994:192).

Page 23: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

11

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan Library

research. Yaitu pendekatan yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan

angka secara langsung. Dalam hal ini hendak diuraikan nilai-nilai

akhlak tasawwuf yang terdapat dalam kitab Nashoihud Diniyyah

dan relevansinya dengan kehidupan kontemporer.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode library

research(penelitian kepustakaan). Maka peneliti menggunakan

teknik yang diperoleh dari perpustakaan dan dikumpulkan dari

kitab-kitab dan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.

Yang terdiri dari dua sumber:

a. Sumber utama, adalah sumber yang langsung berkaitan

dengan permasalahan yang didapat yaitu: kitab Nashoihud

Diniyyah

b. Sumber Pendukung, adalah data yang diperoleh dari

sumber pendukung untuk memperjelas data utama. Yaitu

terjemahan kitab Nashoihud Diniyyah serta buku-buku lain

yang ada hubungannya dengan pendidikan konsep tasawwuf.

Page 24: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

12

3. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan

Metode Content Analysis. Yaitu menganalisis isi. Menurut Weber

sebagaimana dikutip oleh Soejono dalam bukunya yang berjudul:

Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, adalah:

“metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur

untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau

dokumen” (Soejono, 2005: 13). Dengan teknik analisis ini penulis

akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung

dalam ulasan-ulasan kitab Nashoihud Diniyyah dan konsep

tasawwuf.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang penulis maksud di sini adalah

sistematika penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini

menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Hal ini

bertujuan agar tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud

penulisan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai

berikut:

Bab Pertama. Pendahuluan, menguraikan tentang : latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

metode penelitian, keragka teoritik, dan sistematika Penulisan sebagai

gambaran awal dalam memahami skripsi ini.

Page 25: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

13

Bab Kedua. Biografi dan pemikiran Al-Habib Abdullah bin

Alwi bin Muhammad Al-Haddad, menguraikan tentang: Latar belakang

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad, riwayat

hidup Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad, yang

meliputi kelahiran dan nasab, tempat tinggal, ahli keluarganya, dan

peristiwa wafatnya. Dilanjutkan dengan madzhab Al-Habib Abdullah bin

Alwi bin Muhammad Al-Haddad, guru-gurunya, murid-muridnya, karya-

karyanya, serta sistematika penulisan kitab Nashoihud Diniyah.

Bab Ketiga. Deskripsi pemikiran Al-Habib Abdullah bin Alwi bin

Muhammad Al-Haddad.

Bab Keempat. Pembahasan, menguraikan pemikiran, relevansi

pemikiran, dan analisis.

Bab Lima. Penutup, menguraikan kesimpulan, saran, implikasi

penelitian, dan kata penutup.

Page 26: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

14

BAB II

BIOGRAFI AL-HABIB ABDULLAH BIN ALWI BIN

MUHAMMAD AL HADDAD

A. Latar Belakang Habib Abdullah Al-Haddad

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad tinggal

di sebuah tempat bernama Al-Hawi. Al-Hawi adalah sebuah kawasan

yang berdekatan dengan Tarim, ia menetap disana(Al-Hawi) pada tahun

1099H. Sayyid Muhammad bin Ahmad Al-Syathiri (Sejarawan dari

Hadlramaut) berkata: ”Sesungguhnya Al-Habib Abdullah Al-Haddad

mendirikan Al-Hawi semata-mata untuk mempunyai tapak yang berdiri

sendiri untuknya dan ahli keluarganya serta para pengikutnya,dan tidak

tertakluk kepada pentadbiran(pemikiran) Qadli Tarim pada masa itu. Ia

merupakan tempat yang strategi untuk mendapatkan segala yang baik

dari pada Tarim, dan kawasan yang terlindung dari segala fitnah dan

kejahatan dari tempat itu”. Dengan demikian Al-Hawi menjadi kawasan

yang selamat lagi dihormati.

Al-Habib Abdullah Al-Haddad membangun rumahnya di Al-

Hawi pada tahun1074 H, lalu berpindah dari Subair kesana pada tahun

1099H. Ia membangun masjidnya berhampiran dengan rumahnya, dan

mengajar disana selepas shalat ashar setiap hari, serta hadlrah (rebana)

pada setiap malam Jum‟at selepas salat isya‟. Maka dengan berbagai

aktivititas, Al-Hawi menjadi tumpuan kepada para ulama‟, dan orang-

Page 27: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

15

orang shaleh, serta tempat perlindungan bagi kaum fakir miskin ,dan

merupakan zona selamat, aman, dan tenteram (AlBadawi, 1994: 161).

Al-Habib Abdullah Al-Haddad, dalam menyusun kitab ini

memiliki berbagai alasan, tujuan, dan latar belakang. Ia mengatakan

bahwa alasan yang mendorongnya untuk menulis kitab ini adalah untuk

melaksanakan perintah agung, perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan

berusaha meraih janji yang mulia yaitu untuk memperoleh janji yang

benar (alWa‟ddual Shaadiqu) yang dijanjikan bagi mereka yang

menyeru kepada jalan kebaikan dan menyebarkan ilmu, disamping juga

untuk mengingatkan dan menasehati seluruh umat muslim (Al Haddad,

2010: 3).

Selain dengan alasan itu semua, memang juga karena masyarakat

yang hidup pada masa itu, sedang dalam kondisi minus akhlak, banyak

kerajaan-kerajaan yang melancarkan peperangan, berebut kekuasaan,

dan masyarakatnya kurang mendapat perhatian dari penguasanya, yang

menyebabkan satu sama lain dari mereka berbuat hal-hal yang diluar

tuntunan syari‟at islam. Akibat kurangnya tuntunan dari pemimpinnya

(Abu Bakar, 1996:132).

B. Riwayat Hidup Al-Habib Abdullah AlHaddad

1. Kelahiran dan Nasab

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

dilahirkan di Tarim ( sebuah kota yang terletak di Hadlramaut,Yaman)

Page 28: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

16

pada malam senin tanggal 5 Shafar tahun 1044 H/30 Juli tahun 1634

M.Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al Haddad adalah keturunan dari

Sayyid Alwi bin Muhammad Al-Haddad, yang dikenal sebagai seorang

yang shaleh, serta diyakini sudah mencapai derajad Al-Arifin

(ma‟rifat) dan Syarifah Salma binti Idrus bin Ahmad bin

Muhammad Al-Habsyi, yang juga dikenal sebagai wanita yang

shalehah. (Al-Badawi, 1994: 39-40).

Adapun nasab beliau sampai pada Rasullullah SAW. Apabila

ditulis secara keseluruhan maka nasab beliau yaitu Abdullah bin Alwi bin

Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin

Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin

Ahmad Al-Faqih bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin

Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin isa bin

Muhammad bin Ali bin Jaafar Al-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin

Ali Zainul Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan juga putra

Fathimah Putri dari Rasulullah Muhammad (Abu Bakar, 1996:366).

2. Tempat Tinggal

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

tinggal disebuah tempat bernama Al-Hawi. Al-Hawi adalah sebuah

kawasan yang berdekatan dengan Tarim, ia menetap disana (Al-Hawi)

pada tahun 1099 H. Sayyid Muhammad bin Ahmad Al-Syathiri

(Sejarawan dari Hadlramaut) berkata: ”Sesungguhnya Al-Habib

Page 29: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

17

Abdullah Al-Haddad mendirikan Al-Hawi semata-mata untuk

mempunyai tapak yang berdiri sendiri untuknya dan ahli keluarganya

serta para pengikutnya, dan tidak tertakluk kepada

pentadbiran(pemikiran) Qadli Tarim pada masa itu.

Tarim merupakan tempat yang strategi untuk mendapatkan

segala yang baik daripada Tarim, dan kawasan yang terlindung dari

segala fitnah dan kejahatan dari tempat tersebut”. Dengan demikian Al-

Hawi menjadi kawasan yang selamat lagi dihormati . (Al-Badawi,

1994: 139).

3. Ahli keluarga Imam Al Haddad

Ayah beliau bernama Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad,

seorang yang saleh yang tergolong dalam golongan Al‟Arifin. Imam Al-

Haddad sendiri pernah berkata: “sesungguhnya ayahku ini suci dan

mensucikan”. Sakit menimpa ayahanda Imam Al-Haddad sehingga beliau

wafat pada malam senin awal bulan rajab setelah mengucap kalimah

tauhid.

Setelah 5 hari ayahanda Imam Al-Haddad meninggal dunia, ibu

beliau Syarifah Salma sakit selama lebih kurang 20 hari, lalu kemudian

meninggal dunia setelah mengucap syahadat pada hari rabu 24 Rajab

1072 H. Olehnya, berkata Imam Al-Haddad : “Aku memuji dan

bersyukur kepada Allah karena mereka berdua (yakni kedua ibu bapanya)

meninggal dunia dalam keadaan yang diridhai.

Page 30: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

18

Imam Al-Haddad mempunyai 3 orang saudara, mereka adalah:

Omar, Ali, dan Hamid. Beliau kerap menulis surat kepada mereka yang

dipenuhi dengan nasihat-nasihat dan pengajaran-pengajaran. Akan tetapi,

surat-menyurat beliau kepada Hamid (saudaranya) lebih kerap, hal ini

mungkin disebabkan oleh karena jauhnya jarak antara mereka berdua,

oleh kerana beliau (Habib Hamid) tinggal di India dan meninggal dunia di

sana pada 1107H. Dari isi kandungan surat-surat itu tampak satu pertalian

hubungan persaudaraan yang menggambarkan akan kesungguhan kasih

sayang dan kecintaan di antara mereka.

Imam Al-Haddad mempunyai 6 orang anak lelaki, mereka adalah:

Hasan, Alwi, Muhammad, Salim, Husain, dan Zain.

Beliau seorang ayah yang penyayang terhadap anak-anaknya, beliau

memberikan gelaran-gelaran terhadap mereka. Seperti gelaran Ameer

(pemimpin) untuk Husain, Sholeh (orang yang banyak amal ibadahnya)

untuk Alwi, Hakim (sifat bijaksana) untuk Hasan, dan Sheikh (guru besar)

untuk Zain. Berkata imam Al-Haddad tentang anaknya

Muhammad:“sesungguhnya anakku Muhammad telah mendapat derajat

wilayah yang sempurna” .Sehingga dengan demikian beliau dipilih untuk

menggantikan ayahandanya di dalam penghubung antara kabilah-kabilah

untuk mendamaikan antara puak-puak yang berselisih

Adapun Hasan dan Alwi dikenali dengan keilmuannya, dan

mereka menggantikan kedudukan ayahanda mereka dalam tugasan

mengajar ilmu-ilmu, dan memberi makan fakir miskin, menerima tamu-

tamu asing ataupun tamu-tamu khas yang datang dari luar. Imam Al-

Page 31: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

19

Haddad pernah berdoa untuk anaknya Hasan: “Hasan (artinya yang baik.)

semoga Allah membaikkan di belakangmu”. Dengan doa itu beliau

mempunyai dzuriat yang baik dan banyak dari kalangan ulama. Beliau

(Hasan) meninggal dunia di Tarim pada tahun 1188H, adapaun Alwi

meninggal dunia di Mekkah setelah menunaikan ibadah haji, dan

dimakamkan berhampiran dengan kubur Siti Khadijah R.A pada tahun

1153 H.

Zain telah berhijrah ke Iraq setelah ayahandanya meninggal dunia,

beliau sangat dihormati di negeri itu disebabkan oleh kerana pengaruh

ayahandanya yang begitu luas sehingga ke negeri Iraq. Beliau meninggal

dunia di negeri Oman bertepatan dengan perkampungan Sheer, pada tahun

1157H.

Adapun Salim, beliau menetap di negeri Misyqash dan

mempunyai dzuriat di sana, lalu kemudian kembali ke kampung

halamannya Tarim dan meninggal dunia di sana pada tahun 1165 H.

(AlBadawi, 1994: 187).

4. Peristiwa Wafatnya

Al-Habib Abdullah Al-Haddad menghabiskan umurnya untuk

menuntut ilmu dan mengajar, berdakwah dan mencontohkannya dalam

kehidupan. Hari kamis 27 Ramadhan 1132 H, dia sakit tidak ikut

salat ashar berjama‟ah di masjid dan pengajian rutin sore. Ia

memerintahkan orang-orang untuk tetap melangsungkan pengajian

seperti biasa dan ikut mendengarkan dari dalam rumah. Malam

Page 32: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

20

harinya, ia salat isya berjama‟ah dan tarawih. Keesokan harinya ia

tidak bisa menghadiri salat jum'at. Sejak hari itu, penyakitnya semakin

parah. Ia sakit selama 40 hari sampai akhirnya pada malam selasa, 7 Dzul-

qo‟dah 1132 H / 10 September 1712 M, ia kembali menghadap Yang

Kuasa di Al-Hawi, disaksikan anaknya, Hasan. Ia wafat dalam usia 89

tahun. Ia meninggalkan banyak murid, karya dan nama harum di dunia.

Di kota tarim, di pemakaman Zanbal ia dimakamkan (AlBadawi,

1994: 171-172).

C. Madzhab Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

Al-Habib Abdullah Al-Haddad dalam sejarah Islam, ia

dikenal sebagai penganut aqidah Sunni Asy‟ariyah, dan pengikut

madzhab Syafi‟i. Al-Habib Abdullah sangat memahami kitab-kitab

madzhab Imam Syafi‟i. Sehingga yang dahulu menjadi gurunya beliau,

kemudian menjadi muridnya. Salah satunya yaitu Sheikh Bajubair,

dimana Al-Habib Abdullah Al-Haddad dulunya telah berguru kepada

Sheikh Bajubair dalam ilmu Fiqh, dan ia telah belajar kitab Al

Minhaj (kitab Fiqh madzhab Imam Syafi‟i) dari Sheikh Bajubair.

Sheikh Bajubair merantau ke negeri India, setelah beberapa lama

berada di sana, lalu kemudian ia kembali ke Hadlramaut. Setelah di

Hadlramaut ia belajar kitab Ihya „Ulumuddin Karya Imam Al-Ghozali

kepada Al-Habib Abdullah Al-Haddad. Hal ini menunjukkan akan

keluasan ilmu Al-Habib Abdullah yang diberikan oleh Allah SWT

kepadanya(AlBadawi, 1994: 231).

Page 33: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

21

D. Guru-guru Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad tumbuh

besar dalam lingkungan keluarga yang baik, ia mendapat didikan awal dari

ayahandanya Al-Habib Alwi bin Muhammad al-Haddad dan ibundanya

Syarifah Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi. Di masa

kecilnya, ia menyibukkan diri untuk menghafal Al-Qur‟an, dan

bermujahadah untuk mencari ilmu, sehingga berjaya mendahului rekan

rekannya. Al-Habib Abdullah Al-Haddad sangat gemar menuntut ilmu.

Kegemarannya ini membuatnya seringkali melakukan perjalanan

berkeliling ke berbagai kota di Hadlromaut, menjumpai kaum

shalihin(orang-orang yang saleh) untuk menuntut ilmu dan mengambil berkah

dari mereka. Telah dicatatkan bahwa, jumlah bilangan guru-guru Al-Habib

Abdullah melebihi 140 guru, ia telah mengambil ilmu dan berkah dari para guru-

gurunya itu. Di antara guru-guru dari Al Habib Abdullah Al-Haddad adalah

sebagai berikut:

1. Al-Mukarromah Al-Habib Muhammad bin Alwi bin Abu Bakar bin

Ahmad bin Abu Bakar bin Abdurrahman Asseqaf yang tinggal di

Mekkah (1002–1071 H).

2. Sayyidi Syaikh Al-Habib Jamaluddin Muhammad bin Abdurrahman bin

Muhammad bin Syaikh Al-„Arif Billah Ahmad bin Quthbil Aqthob

Husein bin Syaikh Al-Quthb Al-Robbani Abu Bakar bin Abdullah Al-

Idrus (1035-1112 H),

3. Al-Allamah Al-Habib Abdurrahman bin Syekh Maula Aidid Ba'Alawy

(wafat: 1068 H),

Page 34: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

22

4. Al-Quthb Anfas Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-„Athos bin Aqil

bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin

Abdurrahman Asseqaf (wafat: 1072 H),

5. Al-Mukarromah Al-Habib Muhammad bin Alwi bin Abu Bakar binAhmad

bin Abu Bakar bin Abdurrahman Asseqaf yang tinggal di Mekkah (1002–

1071 H).

Dari guru-gurunya itulah Al-Habib Abdullah Al-Haddad menerima

banyak ilmu hingga menekuni tasawwuf, dan dari guru-gurunya tersebut

dengan kajiannya yang mendalam diberbagai ilmu keislaman menjadikannya

benar-benar menjadi orang yang `alim, menguasai seluk beluk syari`at dan

hakikat, memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dalam bidang tasawwuf,

sampai ia menyusun sebuah Ratib (wirid-wirid perisai diri, keluarga dan

harta) yang kini dikenal di seluruh penjuru dunia

(http://darulmurtadza.com/imamabdullah-bin-alwi-al-haddad/diunduh pada 10

mei pukul 00.30).

E. Murid-murid Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad AlHaddad

Murid-murid utama Imam Al Haddad adalah terdiri dari ahli keluarganya

sendiri, terutama anak-anak beliau. Adapun dari selain ahli keluarga beliau

mereka adalah: Habib Ahmad bin Zain Al Habshi, Habib Muhammad bin Zain

bin Semait, Habib Omar bin Zain bin Semait, Habib Omar bin Abdurrahman Al

Baar, Habib Abdurrahman bin Andullah Ba Al-Faqih, Habib Muhammad bin

Omar bin Taha Al-Seggaf, dll(http://darulmurtadza.com/imamabdullah-bin-

alwi-al-haddad/diunduh pada 10 mei pukul 00.30).

Page 35: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

23

F. Karya-karya Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad AlHaddad

Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam berdakwah, AlHabib

Abdullah Al-Haddad juga dikenal sebagai salah seorang penulis yang

produktif. Ia mulai menulis ketika berumur 25 tahun dan karya terakhirnya

ditulis pada waktu usianya 86 tahun. Keindahan susunan bahasa serta

mutiara-mutiara nasehat yang terdapat dalam karya-karyanya, menunjukkan akan

keahliannya dalam berbagai ilmu agama. Bukan hanya kaum awam saja yang

membaca dan menggemarinya, akan tetapi sebagian ulama‟pun menjadikannya

sebagai pegangan dalam berdakwah. (Albadawi, 1994: 163).

Keistimewaan dari karya-karya Al-Habib Abdullah adalah mudah

difahami oleh semua kalangan, mengikut kefahaman masing-masing.

Sehingga buku-bukunya telah dicetak beberapa kali dan sudah diterjemahkan

kedalam beberapa bahasa.

Adapun karya-karya Al-Habib Abdullah Al-Haddad diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. An-Nashoihuddiniyah wa al-Washoya al-Imaniyah. Kitab ini mendapat

pujian dari para ulama‟ karena isinya merupakan suatu ringkasan

daripada kitab Ihya „Ulumudin ( karangan Imam Al Ghozali ). Kata-kata di

dalam kitab ini mudah, kalimatnya jelas, pembahasannya sederhana dan

disertai dengan dalil yang kukuh (Albadawi, 1994: 165).

2. Risalah al-Mu‟aawanah wa al-Mudzaaharah wa al-Mu`aazirah li ar

Raghibin minal Mu‟minin fi Suluki Thoriqil Akhirah. Kitab ini selesai

ditulis pada tahun 1069 H, sewaktu Al-Habib Abdullah berusia 26 tahun.

Page 36: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

24

Dan ditulis atas permintaan Habib Ahmad bin Hasyim Al-Habsyi. (Al-

Badawi, 1994: 165-166).

3. Risalah Al-Mudzaakarah Ma‟a Al-Ikhwan Al-Muhibbin Min Ahl

AlKhair Wa Ad-Din. Berisi tentang definisi takwa, cinta menuju jalan

akhirat, zuhud dari dunia, kitab ini sangat cocok untuk menerangkan hati.

Kitab ini selesai ditulis oleh Al-Habib Abdullah pada hari ahad sebelum

waktu dhuhur, akhir bulan Jumadil Awwal tahun 1069 H. (Al-Badawi, 1994:

163).

4. Risalah Aadab Suluk al-Murid. Tentang kewajiban bagi seorang murid

(orang yang mencari Allah dan kehidupan akhirat) meliputi adab dan amal

lahir dan batin. Kitab ini selesai penulisannya pada tanggal 7 atau 8

Ramadhan, tahun 1071 H. (Al-Badawi, 1994: 164).

5. Ithaf as-Saail bi Jawaab al-Masaail.Kitab ini selesai ditulis pada hari

Jum‟at, 15 Muharram 1072 H, Ketika itu Al-Habib Abdullah berumur 28

tahun. Kitab ini adalah merupakan kumpulan jawaban atas berbagai

persoalan yang diajukan kepadanya oleh Syaikh Abdurrahman Ba

„Abbad Asy-Syibaami. Kitab itu ditulis sewaktu ia berkunjung ke Dau „an

pada tahun 1072 H. Kitab ini mengandung 15 pertanyaan dengan jawaban

dan ulasan yang mendalam darinya. Selesai ditulis pada hari Jum‟at, 15

Muharram 1072 H. (Al-Badawi, 1994: 165).

6. Al-Fushul al-„Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hikamiyah.Terdiri dari 40 fasal.

Kitab ini selesai ditulis pada 12 Shafar tahun 1130 H, ketika Al-

Habib Abdullah berusia 86 tahun, yaitu 2 tahun sebelum kewafatannya.

(Al-Badawi, 1994: 167).

Page 37: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

25

7. Sabil al-Iddikar wa al-I‟tibaar bima Yamurru bi al-Insan wa Yanqadhi

lahu min al-‟A‟maar.Terdapat perbedaan pendapat mengenai usia Imam

Al-Haddad pada saat menulis kitab ini. Ada yang mengatakan pada

ketika ia berusia 67 tahun (1110 H). dan ada yang mengatakan kitab

ini diselesaikan pada hari Ahad 29 Sya‟ban 1110 H. Kitab ini

membahaskan mengenai fasa-fasa hidup manusia. (Al-Badawi, 1994: 166).

8. Ad-Da‟wah at-Tammah wa at-Tadzkirah al-„Ammah. Kitab ini

diselesaikan oleh Al-Habib Abdullah pada saat usianya 70 tahun.

Selesai ditulis pada jum‟at pagi 27 atau 28 Muharram tahun 1114 H.

(Al-Badawi, 1994: 166).

9. An-Nafais al-„Uluwiyyah fi al-Masaail as-Shufiyyah. Kitab ini selesai

ditulis pada hari kamis, bulan Dzulqo‟dah tahun 1125 H. Usia Al-

Habib Abdullah pada waktu itu adalah 81 tahun. Kitab ini membahas

masalah yang berkaitan dengan sufi.

Diakui oleh para sufi, bahwa ada ketinggian dan keindahan

spiritualitas yang tinggi pada kesufian Al-Habib Abdullah. Dapat dilihat dari

karya-karyanya tersebut betapa sejuk dan indahnya bertasawwuf. Tasawwuf

bagi Al-Habib Abdullah adalah ibadah, zuhud, akhlak, dan dzikir, suatu jalan

membina dan memperkuat kemandirian menuju kepada Allah SWT (http://www.

Darulmurtadza .com/riwayat-hidup-imam-abdullahbin-alwi-al.html diunduh pada

10 mei 00.30).

G. Sistematika Kitab Nashoihud Diniyyah

Pada tahun 1089 H/ 1678 M, Al-Habib Abdullah Al-Haddad

menyelesaikan karya yang dikategorikan sebagai master piece-nya yang diberi

Page 38: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

26

judul An-Nashoihuddiniyah wa al-Washoya al-Imaniyah. Kitab ini diselesaikan

dalam jangka waktu yang agak lama. Separuh babnya

ditulis sebelum kepergiannya ke Madinah dan dibacakan ketika

berada di Makkah dan Madinah. Kemudian kitab An-Nashoihuddiniyah wa

al-Washoya al-Imaniyah tersebut disempurnakan oleh -Habib Abdullah Al-

Haddad sekembalinya ia ke Tarim tepatnya pada tahun 1089 H/ 1689 M.

Kitab ini mendapat pujian dari para ulama‟ karena isinya merupakan

suatu ringkasan daripada kitab Ihya „Ulumudin ( karangan Imam Al Ghozali ).

Kata-kata di dalam kitab ini mudah, kalimatnya jelas, pembahasannya sederhana

dan disertai dengan dalil yang kukuh (Albadawi, 1994: 165).

Kitab Nashoihud Diniyyah adalah sebuah kitab yang berisi Nashihat-

nashihat keagamaan yang isinya sangat luar biasa bagi kita umat islam untuk

menjaga keimanan kita dan juga menjadi penyemangat kita dalam berbuat

kebaikan. Kitab Nashoihud Diniyyah berjudul lengkap "Nashoihud Diniyyah Wal

Washoya Al Imaniyyah" atau jika diterjemahkan kurang lebih "Nasehat-nasehat

keagamaan dan wasiat-wasiat keimanan"(Mahzumi, 2012:10)

Isi dari Kitab Nashoihud Diniyyah di antaranya adalah:

1. Bab Taqwa

2. Bab Shalat

3. Bab Zakat

4. Bab Puasa

5. Bab Haji

6. Membaca Al Qur‟an

7. Bab Dzikir dan Do‟a

Page 39: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

27

8. Bab Amar Ma‟ruf Nahi Mungkar

9. Bab Jihad

10. Bab Kehakiman

11. Bab Nikah

12. Bab Haram, Syubhat, dan Halal

13. Bab Perkara-Perkara Yang Menyelamatkan

14. Akidah Ahlussunnah Wal Jama‟ah

Page 40: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

28

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN AL-HABIB ABDULLAH BIN ALWI BIN

MUHAMMAD AL-HADDAD TENTANG KONSEP PENDIDIKAN TASAWWUF

DALAM KITAB NASHOIDUD DINIYYAH

Pemikiran Al-Habib Abdullah tentang tasawwuf di dalam kitab

Nashoihud Diniyyah memang sangat luas. Di dalam kitab ini terdapat banyak

konsep tasawwuf yang bisa ditanamkan dan diterapkan kepada setiap umat,

agar mereka mengetahui dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Konsep tasawwuf yang ada pada kitab Nashoihud Diniyyah dapat penulis

kelompokkan menjadi dua skala besar yaitu:

Pertama: Konsep tasawwuf yang kaitannya dengan hubungan kepada

Allah yang meliputi beberapa hal diantarnya: Bertaqwa kepada Allah SWT,

berpegang teguh pada tali agama, zuhud, ketulusan hati, cinta karena Allah, dan

Ridha dengan ketentuan Allah.

Kedua: Konsep tasawwuf yang kaitannya dengan sesama manusia yaitu

berbuat untuk kepentingan orang banyak . Dalam bab ini Habib Abdullah bin

Alwi Al Haddad menguraikan dalam bentuk memenuhi hak-hak da kewajiban

sesama manusia diantaranya: berbakti kepada orang tua, Silaturahmi terhadap

keluarga, berbuat baik kepada teman dan amar ma‟ruf nahi mungkar.

Untuk mengenal lebih dalam tentang konsep tasawwuf menurut Habib

Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al Haddad, maka penulis akan

menguraikannya dalam pembahasan berikut:

Page 41: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

29

A. Konsep Tasawwuf Berkaitan dengan Hablum Minallah

Menurut Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad tasawwuf yang berkaitan

dengan hhubungan kepada Allah merupakan cara kita untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT melalui akhlak yang baik sebagai upaya menuju jalan

keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. SWT. Diantara konsep tasawwuf

terhadap Allah antara lain yaitu:

1. Bertaqwa kepada Allah SWT

Setiap umat manusia merupakan ciptaan dari Allah SWT, maka

dari itu kita diperintahkan untuk selalu bertaqwa kepada Allah. Sebagai

bentuk penghambaan kita kepada Allah. Dengan bertqwa kita melaksanakan

apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.

Menurut Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad bertaqwa merupakan sarana

untuk selalu bisa mendekatkan diri kepada Allah serta mendatangkan

ketenangan jiwa.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ز ا أل١األخش٠م ١ ؼ ةا ص١خس جع ١ئ ص١

ج خ ١ع غخ خبػ شش ب ظ خ أل ز ا ئل بطث ل شب م

شز صشز سشض ح بد ا خ ل غ ١ص زصز٠ض

Takwa merupakan wasiat dari Allah kepada umat-umat terdahulu

maupun umat yang kemudian. Setiap kebaikan budi yang segera

maupun yang akan datang lahir maupun batin, maka takwa adalah

jalan yang menyampaikan kepada Allah dan perantara kepada Allah.

Setiap kejelekan budi yang segera maupun yang akan datang, lahir

maupun batin, maka takwa adalah benteng yang paling kokoh untuk

menyelamatkan diri dari bahayaNya(Al Haddad,tt:3).

Page 42: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

30

2. Berpegang teguh pada tali agama

Tali agama Allah adalah ajaran-ajaran dari Allah yang disimbolkan

dengan syari‟at. Setiap muslim wajib memegang teguh syariat. Karena

syariat merupakan hal pertama yang harus dilakukan seseorang untuk dapat

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

١ؼب خ هللا ج اثس اػزص الشرف ل ثبص زػبلثشأ . ٠ذ هللا

ثخاأل غه ز ا ز زعإلا ػخمب ػ ب زالخ ١ ر ع ػ اه

زخس بػ اد أل١فشقزفا ذ٠ اة ز ػ شقف اخ خبػ د اغ هللا

Ayat tersebut merupakan perintah dari Allah untuk berpegang teguh

kepada agama Allah dan beristiqomah atasnya. Dan melarang

bercerai-berai, dalam urusan agama, karena kebersamaan (jamaah)

adalah rahmat dan perpecahan adalah siksaan. Sedangkan

pertolongan Allah menyertai jamaah(Al Haddad,tt:5).

3. Ridha terhadap Allah SWT

Ridha atau rela dengan keputusan dari Allah SWT merupakan hal

yang harus dilakukan oleh seluruh manuasia. Dengan ridha terhadap

keputusan Allah menghantarkan kita kepada rasa syukur yang begitu dalam

kepada Allah dan mudah mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dari Allah

SWT. Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

شؼ ا اػ أا خالءش ب ثس هللا ضس أ ضب ض ش٠

اش١ثذز ث بئض ثشل س١بزخ غلب غثم٠ أ قشصا

Ketahuilah wahai saudaraku, siapa yang ridha Allah sebagai Tuhan,

ia pun harus ridha dengan pilihan dan keputusanNya, bagiNya serta

takdirNya yang pahit. Dan merasa puas dengan rizki yang dibagikan

Allah baginya. (Al Haddad,tt:7).

Page 43: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

31

4. Cinta karena Allah SWT

Hendaknya setiap muslim untuk selalu cinta kepada Allah. Cinta

kepada Allah SWT merupakan maqom yang mulia dan tinggi dari tingkatan

tasawwuf. Termasuk halnya cinta dan benci karena Allah SWT

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

هللاف فتباسأ فتس ا.ب ؼف سأ بد م اشفشأ ١هللا

٠ رأ ك ؼ ر اذ د فجؼ ذ اجل ر اد ا ذ أللاةبه غ١شفط

ث ثسص ٠ضاز ظ٠ذماز ١خبب از ب٠ غ ظؼخ ال هللافخج١

بؼ ر

Cinta kepada Allah adalah maqom paling mulia dan tinggi. Dan

diikuti dengan kecondongan dan kebergantungan serta penuhanan

yang dirasakan hamba dalam hatinya kepada dzat yang Maha Suci

dan Maha Tinggi serta penyucian dan pembersihan, dan puncak

pengagungan serta rasa takut kepada Allah(Al Haddad,tt:91).

5. Ketulusan hati

Hati merupakan ukuran dari seluruh amal yang kita perbuat. Apakah

itu amal baik ataupun amal buruk, maka hati adalah yang menjadi sumber

apakah akan mewujudkannya dalam bentuk perbuatan atau tidak. Maka dari

itu, hati harus dibersihkan dari segala hal-hal yang dapat merusak amal,

misalnya: riya‟, hasad benci dan harus diisi dengan ketulusan dan kecintaan

semata-mata karena Allah SWT.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

Page 44: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

32

اأ اس د طاأس تم ب ١ش أ ذ ببد غ ف ب ز ل ص سذ ١٠ ػ ب

اأ ثؼ ف ذاسد ب األ غ ا راأل ١ؼ اخ جؼ غا بء ض ػب ب

خشذا ١ ا ج شف ا طج ا

Hati adalah pemimpin dari anggota tubuh dan diatasnya berputar

segala kebaikan dan kerusakannya. Adapun anggota tubuh itu

adalah tujuh anggota yaitu mata, telinga, lidah, perut, kemaluan,

tangan dan kaki(Al Haddad,tt:77).

6. Zuhud

Zuhud adalah salah satu sarana untuk selalu dapat memfokuskan

hati kepada Allah SWT. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia

seluruhnya dan hanya mementingkan akhirat saja. Tetapi zuhud itu hanya di

dalam hati seseorang tidak merasa kehilangan harta dunia atau yang bersifat

material ketika ia kehilangan yang ia senangi. Apabila ia punya harta yang

banyak ia merasa tidak punya apa-apa, karena semua itu hanyalah titipan

dari Allah SWT. Selanjutnya apabila ia kehilangan sesuatu ia tidak terlalu

merasa kehlingan.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ز ١ظؼ ابدى او ذاتخ رد ا سئ١ب ب ١ػ صشساذشب

١ خفج شغا د اتزب ١ ػ صشساحش ثو بي اب خاج راشب

Yang termasuk kerusakan besar adalah cinta kedudukan dan harta

serta ambisi yang besar untuk memperolehnya, cinta kedudukan dan

harta, ambisi yang kuat untuk memperoleh keduanya, dan kikir(Al

Haddad,tt:85).

Page 45: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

33

B. Konsep Tasawwuf Berkaitan dengan Hablum Minannas

Tasawwuf yang berkaitan dengan orang banyak merupakan akhlak

yang terpuji. Dalam bab ini Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad menguraikan

dalam bentuk memenuhi hak-hak da kewajiban sesama manusia. Diantara

kewjiban dan hak-hak yang harus dilakukan oleh seorang muslim terhadap

sesama muslim diantaranya yaitu:

1. Kewajiban berbakti kepada orang tua

Setiap manusia pasti dilahirkan dari orang tua. Mereka diasuh dan

diberi pendidikan, supaya tumbuh dewasa dan menjadi manusia yang

sempurna. Maka dari itu kita semua wajib berbakti kepada kedua orang tua.

Apakah ia masih hidup atau sudah mati, kita tetap harus berbakti kepada

keduanya. Salah satu untuk mendapatkan ridho dari Allah adalah berbkhti

kepada kedua orang tua.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ب سبف غزعإل ا بءػ ذبث هر برفب ذؼث ب شج٠ أ غج٠

ز سأ خ صث ب ٠ب بص ب ١ ٠دبءض م ث ب ػ قذ ص ز بث شثب

ئبل ذصأ د أ ب شجاب ر ه ز بف ر

Hendaknya berbakti kepada kedua orangtua. Dan apabila orang tua

telah meniggal maka dengan cara mendoakan dan memohonkan

ampun kepadanya. Termasuk juga bersedekah untuk keduanya,

melunasi hutang-hutangnya, melaksanakan wasiat-wasiatnya serta

memelihara hubungan dengan kerabat kedua orang tua dan teman-

teman yang dicintainya, maka semua itu adalah kesempurnaan dari

kebaikan(AlHaddad,tt:62).

Page 46: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

34

2. Silaturahmi terhadap keluarga

Berkunjung kepada keluarga dekat maupun keluarga yang jauh itu

perlu diterapkan kepada setiap orang. Mengunjungi keluarga merupakan

akhlak yang terpuji. Dengan bersilaturahmi dapat mempererat persaudaraan,

Selain itu dengan bersilaturahmi menambah keberkahan dalam hidup setiap

manusia.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ز سأ ص٠ أ بغ إلغج ٠ غج ٠ ١ ائ١غس٠ اص٠ ئ ب

أ ض٠أ ر أ ػ ش جص٠ ب فى ٠ل ر أأ ائب اأعب ث ١ ؤا

فؼ٠ ا و ١غس٠ ص٠ رفص٠ افار ب ؤ ز أعب ذ بو م

أفض١ ػ خل ذ ص اذب و ذ و ا خ اص

Hendaklah manusia menjaga hubungan dengan kerabatnya,

meskipun ia tidak menghubunginya dan tetap berbuat baik kepada

mereka, meskipun mereka tidak berbuat baik kepadanya. Hendaknya

ia juga harus sabar dalam menghadapi gangguan mereka jika

mereka mengganggunya dan tidak membalas mereka dengan

perbuatan buruk jika mereka berbuat buruk kepadanya. Akan

tetapai ia beri maaf dan tetap menghubungi mereka serta berbuat

baik kepada mereka. Setiap kali mereka mengganggunya dan

berbuat buruk kepada dirinya, maka lebih ditekan kan untuk

menghubungi dan memberi sedekah kepada mereka lebih utama (Al

Haddad,tt:63).

3. Berbuat baik terhadap teman, sahabat dan kerabat

Berbuat baik kepada teman dan sahabat harus dilakukan oleh setiap

muslim. Dalam hal ini setiap muslim satu dengan muslim yang lain adalah

saudara, maka dari itu anjuran untuk selalu berbuat baik dalam setiap hal

harus dilakukan. Termasuk bertutur kata yang halus dan sopan serta

berakhlakul karimah. Tolong menolong dalam hal kebaikan juga harus

Page 47: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

35

dilakukan oleh sesama manusia, karena dengan tolong menolong sesama

manusia akan mendapatkan pertolongan dari Allah sesuai janji Allah.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

و لث وأ زش اب و ث شش خ ا مز ب و أ ز صذب و ذ ى٠ ت خ

اض ٠شم ا ا١ىغاف١ؼت ث أ بجز س ت٠شم اخ ١صا شجب

غ ا ألر ىغات٠شم ش١ص٠ ه اث ش م اكز بمز ١ كز خ

١ىغا ىغا خشاث م ا باغ زءبلثشأل ا ١هللاث ش ل لذ خ ١

Kerabat yang semakin dekat, maka semakin wajib untuk

menghubunginya. Kerabat yang lemah dan miskin serta membutuhkan

lebih patut untuk diperlakukan dengan kebajikan dan dihubungi

daripada kerabat yang kaya. Hal itu disebabkan karena kerabat yang

miskin mempunyai dua hak, yaitu: hak sebagai kerabat dan hak sebagi

orang miskin Allah telah menggabunngkan antar perintah untuk

berbuat baik kepada kerabat dan orang miskin (Al Haddad,tt:64).

4. Amar ma’ruf nahi mungkar

Menasehati dalam hal kebaikan dan melarang berbuat mungkar,

merupakan salah satu dari perbuatan yang harus dilakukan oleh setiap

muslim. Dengan saling menasehati dalam hal kebaikan dan melarang

berbuat mungkar, kita akan selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasi kita.

Dengan Amar ma‟ruf nahi mungkar kita akan terbebas dari jeratan

kewajiban akan hak sesama muslim dalam hal da‟wah.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ى اػ افؼش بثشاأل أ ئؼ ش ظ ػأ ش اب ذش أ ٠

اػ بد ا إ ١.

Page 48: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

36

Ketahuilah, bahwa menyuruh berbuat yang baik dan mencegah dari

yang mungkar adalah syiar agama terbesar dan tugas terpenting dari

seorang mukmin(Al Haddad,tt:94).

Page 49: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

37

BAB IV

ANALISIS PEMIKIRAN AL-HABIB ABDULLAH BIN ALWI

BIN MUHAMMAD AL-HADDAD TENTANG KONSEP TASAWWUF DALAM

KITAB NASHOIDUD DINIYYAH

A. Pemikiran Al Haddad

1. Pemaknaan Tasawwuf

Tasawwuf adalah bagian dari syari‟at Islam, yaitu perwujudan dari

ihsan, salah satu dari tiga kerangka islam yang lain, yakni iman dan Islam.

Ihsan meliputi seluruh tingkah laku muslim, baik tindakan lahir maupun

bathin, dalam ibadah maupun mu‟amalah, sebab ihsan adalah jiwa dari

iman dan Islam.

Iman menjadi pondasi dalam jiwa seseorang dari hasil perpaduan

antara ilmu dan keyakinan, penjelmaannya berupa tindakan badaniah

disebut Islam. Perpaduan antara iman dan Islam pada diri seseorang

menjelma dalam pribadi yang disebut dengan akhlakul karimah atau disebut

dengan ihsan(Syukur,2004:5).

Pada dasarnya, inti ajaran tasawwuf menurut Habib Abdullah

bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad sendiri adalah implementasi dari

tiga prinsip dasar ajaran Islam, yaitu: iman, Islam, dan ihsan. Hal ini bisa

dibuktikan melalui arus pemikiran dalam karya-karyanya yang mencakup

tiga prinsip dasar tersebut(Mahzumi,2012:14)

Kategorisasi demikian didasarkan secara berurutan pada Hadits

Nabi SAW yang dikenal dengan Hadits Jibril. Sebutan ini agaknya lebih

dikarenakan oleh kandungan Hadits tersebut yang berisikan dialog

Page 50: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

38

terhadap tiga prinsip dasar, yakni iman, Islam, dan ihsan antara Jibril

dengan Nabi SAW, di depan para sahabat dalam suatu majlis.

يهللا ع س ذ ػ ط خ ب س :ث ١ أ ٠ضبل بي هللاػ ض س ش ػ ػ

ئ ٠ اد ر ع ١ ػ هللا ث ١ بضاث ١ بةص ذ٠ذ ش خ س ١ ب ػ ط غ ر

ز ذ ،ز أ ز ب ٠ ؼشف ل ف ش، اغ أ ث ش ١ ػ ٠ش اشؼش،ل اد ع ذ٠ذ ش

غ ض سوج ز ١ ئ سوج ز ١ صهللاػ١عف أ ع ذ اج ئ ظ خ

يهللاو ع س ،ف م بي اإلعل ذأ خجشػ س ٠ ب : ل بي ٠ ف خز ػ ف١

ذا س أ هللا ئل ئ ل أ ر ش ذ أ اإلعل : ع صهللاػ١

وب ح اض رإر ل ح اص رم١ يهللا ع س ب ض س ر ص ج ١ذ ا ر سح

: ل بي ل، ذ ٠ص ٠ غأ دج ب ف ؼ ، لذ ذ :ص ل بي ج١ل ع ئ ١ اعز ط ؼذ ئ

١ ا سع وزج ز ل ئى ثبهلل رإ :أ ل بي ب اإل٠ ف أ خجشػ

ػ ف أ خجش ل بي ، لذ ذ ص ل بي . ش ش ١ش خ س م ذ ثب رإ ا٢خش

: .ل بي ان ٠ ش اف ا ر ش ر ى اف ا ر ش ه أ هللا و ر ؼجذ :أ ،ل بي ب اإلزغ

ا ب : ل بي خ، بػ اغ ػ ف أ خجش ل بي . بئ اغ ثأ ػ ب ػ ي غإ

اح ؼش ا سف بح ا ر ش أ ثز ب س خ األ ذ ر أ ار ب،ل بي بس أ ف أ خجشػ

١ب ف جثذ ط ك ا ،ث ١ ب ج فا بء٠ ز ط ب اش بء ب خ سػ ؼ :ا ل بي ،ث

خجش٠ ف ا .ل بي أ ػ ع س ذ:هللا ؟ل بئ اغ أ ر ذس ش ٠ بػ

. د٠ ى ى ٠ؼ )(HR Muslim no. 2996, 60)ساغ(أ رـ بو

Page 51: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

39

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-

duduk disisi Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam suatu hari tiba-

tiba datanglah seorang laksi-laki yang mengenakan baju yang sangat

putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas

perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang

mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu

menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah

Shallallahu‟alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad,

beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah

Shallallahu‟alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa

tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi

Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat,

menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “,

kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang

bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi:

“ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau

beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-

rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik

maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda

benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan

“. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada

Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya

maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku

tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang

ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia

berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau

bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau

melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala

domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “,

kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian

beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang

bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “.

Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian

(bermaksud) mengajarkan agama kalian“( HR Muslim no. 2996, 60)

Sebelumnya, upaya konvergensi tiga prinsip dasar ajaran

Islam sebagai inti ajaran tasawwuf sudah dilakukan oleh banyak

ulama‟. Misalnya Al Ghozali dan Al Qusyairi yang menegaskan

bahwa pokok tasawwuf adalah integrasi antara syari‟at( Islam),

aqidah( iman), dan hakikat (ihsan) dengan Al Qur an dan Sunnah

sebagai poros utama pemikiran tasawwufnya. Dalam menjelaskan

trilogi ajaran Islam tersebut, Habib Abdullah bin Alwi bin

Page 52: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

40

Muhammad Al-Haddad menyatakan bahwa syari‟at adalah Islam, yaitu

bersikap tunduk kepada Allah. Hakikat adalah iman dan yakin, yaitu

ikhlas kepada Allah. Sedangkan makrifat adalah ihsan, yaitu fana‟

dengan dan dalam keabadian sifat-sifat Allah(Mahzumi,2012:14).

2. Prinsip-prinsip Utama Tasawwuf Al –Haddad

Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

merupakan tokoh sufi yang dikenal baik di kalangan „Alawiyyin

maupun masyarakat umum di berbagai negara lebih-lebih di

wilayah Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Pada saat sekarang juga mulai dikenal di kalangan akademisi dan

islamisis Barat. Tidak sedikit sarjana-sarjana Barat yang memilih

„Alawiyyin secara umum dan Habib Abdullah bin Alwi bin

Muhammad Al-Haddad khususnya sebagai tema penelitian. Selain itu,

Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad juga

memiliki pengaruh besar dalam menciptakan ruang sosial baru di

kalangan masyarakat dengan ajaran-ajarannya melalui kitab-kitab,

syair dan wirid yang ditulis dan disusun.

Kitab, kasidah, wirid dan ratib yang ditulis Habib Abdullah

bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad sukses mendapatkan posisinya

di dalam ruang publik, dimana orang-orang „Alawiyyin Hadrami

melakukan migrasi, wilayah diaspora seperti Afrika, India dan

sepanjang Samudera Hindia. Dedikasi intelektualnya

mengukuhkannya sebagai pelopor, penggerak, dan reformis

tradisi tarekat „Alawiyyah, juga turut menegaskannya sebagai salah

Page 53: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

41

satu tokoh vital di jajaran tarekat „Alawiyyah. Kerja intelektualitasnya

dalam bidang tasawwuf mampu mewujudkan suatu konvergensi antara

tasawwuf „amali dan falsafi, dengan membagi akses tarekat ke dalam

dua segmen, yaitu tariqah khawas dan tariqah „ammah. Ini yang

menjadi alasan untuk menyebutnya sebagai reformis.

Konteks sosio-politik di mana terjadi chaos yang

melatarbelakangi kehidupannya menuntutnya berpikir untuk

menemukan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi

umat. Menurutnya, kondisi sulit yang terjadi di Hadramaut

membutuhkan penyelesaian, baik individu maupun kolektif. Secara

individual, Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

menekankan akan pentingnya tarekat „Alawiyyah sebagai gerakan

moral-ideologis yang siap memberikan pelayanan bagi masyarakat

dalam beraktifitas sehari-hari. Sedangkan dalam bentuk kolektif, ia

mengajak para pemuka agama untuk menggerakkan upaya penyadaran

beragama melalui gerakan moral, dan menjadi aktivis sosial, bukan

malah sebaliknya, asyik dengan individualitas keagamaannya.

Selama masa itu, menurut pengamatan Habib Abdullah

bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad , institusi tarekat hanya

dimonopoli oleh kaum borjuis dan dinikmati oleh kalangan tertentu,

tidak dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas. Oleh

sebab itu, Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

mencoba untuk merekonstruksi ulang metode tarekat dari

bentuknya yang awalnya cenderung borjuis-elitis ke dalam

bentuknya yang lebih populer. Dengan merujuk pada ajaran-ajaran

Page 54: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

42

al-Qur‟an dan Sunnah, Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad

Al-Haddad berinisiatif menggagas model tarekat baru

yang disebut dengan tarekat ashab al-yamin, sebagai alternatif

dari eksistensi tarekat lama, yaitu tariqah al-muqarrabin.

Alasan utama Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-

Haddad dalam formula baru tersebut karena institusi tarekat lama

yang terlalu menekankan pada bentuk-bentuk latihan spiritualitas

yang keras riyadhah serta menjauhi kehidupan sosial kemasyarakatan

„uzlah tidak lagi akomodatif dengan kultur masyarakat saat itu.

Sehingga perlu adanya reorientasi institusi tarekat dengan

mengorientasikan pada pembinaan moral individu dan sosial

kemasyarakatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan keberagamaan

masyarakat secara luas, yakni berkomitmen terhadap penegakan

syari‟ah dalam bentuk melakukan kewajiban agama.

Menurutnya, tarekat harus bekerja keras dalam

mewujudkan kesalehan massal yang nantinya juga akan membantu

dalam menciptakan tatanan masyarakat ideal dan berkeadilan.

Sebab, konsep tasawwuf yang sederhana dan berimbang antara

spiritualitas dan keduniaan itu lebih dapat memberikan

kemanfaatan kepada masyarakat daripada tasawwuf yang eksklusif.

Oleh sebab itu, demi terwujudnya tatanan masyarakat yang ideal,

tasawwuf harus kembali pada prinsip-prinsip syari‟ah seperti yang

digariskan oleh al-Qur‟an, Sunnah dan para salaf. Ini akan

membantu dalam melakukan restorasi pada semua aspek sosial

dalam masyarakat(Mahzumi,2012:12-14).

Page 55: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

43

3. Kedudukan Ilmu Tasawwuf dalam Islam

Ajaran Tasawwuf dalam Islam, memang tidak sama kedudukan

hukumnya dengan rukun-rukun Iman dan rukun-rukun Islam yang

sifatnya wajib, tetapi ajaran Tasawwuf bersifat sunnat. Maka Ulama

Tasawwuf sering menamakan ajarannya dengan istilah “Fadailu al-A‟mal”

(amalan-amalan yang hukumnya lebih afdhal), tentu saja maksudnya

amalan sunnat yang utama. Tasawwuf merupakan pengontrol jiwa dan

membersihkan manusia dari kotoran-kotoran dunia di dalam hati,

melunakan hawa nafsu, sehingga rasa takwa hadir dari hati yang bersih

dan selalu merasa dekat kepada Allah. Tujuan tasawwuf itu menghendaki

manusia harus menampilkan ucapan, perbuatan, pikiran, dan niat yang

suci bersih, agar menjadi manusia yang berakhlak baik dan sifat yang

terpuji, sehingga menjadi seorang hamba yang dicintai Allah SWT. Oleh

karena itu, sifat-sifat yang demikian perlu dimiliki oleh seorang muslim.

Maka dengan bertasawwuf, seseorang akan bersikap tabah, sabar,

dan mempunyai kekuatan iman dalam dirinya, sehingga tidak mudah

terpengaruh atau tergoda oleh kehidupan dunia yang berlebihan dengan

bersikap qona‟ah, yaitu sabar dan tawakal, serta menerima apa yang telah

diberikan Allah walaupun sedikit. Oleh karena itu tasawwuf betul-betul

mendapatkan perhatian yang lebih dalam ajaran Islam, walaupun sebagian

ulama fikih menentang tasawwuf ini, karena dianggap bid'ah dan orang

yang mempelajarinya telah berbuat syirik, karena tidak berpedoman

kepada Al Qur‟an dan Sunnah (Mahmud, 2001:298)

Page 56: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

44

Tasawwuf Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-

Haddad adalah Al Qur an, Sunnah dan tuntunan para ulama‟. Ini seperti

yang ditegasakan Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-

Haddad ketika mendefinisikan sufi al kamil. Menurutnya, seseorang

dikatakan sufi sempurna apabila amal, perkataan, niat, dan

akhlaknya bersih dari sifat riya‟, berusaha membersihkan dari

segala sesuatu yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah,

berupaya menjaga hubungan secara lahir dan batin dengan Allah dan

selalu taat kepada-Nya, berpaling dari selain-Nya, dan memutus mata

rantai keduniawian yang dapat menjadi penghalang baginya untuk

melakukan upaya-upaya tersebut seperti keluarga, harta, syahwat, jabatan,

dan hawa nafsu. Semua itu tentu dibarengi dengan ilmu, mengikuti Al-

Qur‟an dan Sunnah, serta tuntunan dari ulama‟. Bahkan Habib Abdullah

bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad menambahkan jika ada seseorang

yang mengaku sufi tetapi pada realitasnya sama sekali tidak

merepresentasikan sikap-sikap mujahadat (keteguhan dan kesungguhan)

dalam berilmu dan beramal, maka Habib Abdullah bin Alwi bin

Muhammad Al-Haddad menyebutnya sebagai sufi gadungan

(Mahzumi,2012:15).

Banyak ayat-ayat Al-Qur an dan hadits yang memerintahkan

manusia supaya membersihkan hati dari segala sifat yang membuat lalai

manusia akan tujuan hidup dengan berzikir kepada Allah. Sebagaimana

Allah SWT, berfirman:

.

Page 57: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

45

Artinya:” Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan

diri (dengan beriman), dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia

sembahyang”( Al- A'la: 14-15) (Kemenag RI)

Ulama Tasawwuf, yang sering juga disebut “Ulama‟ al-Muhaqqin”

membuat tata cara peribadatan untuk mencapai tujuan Tasawwuf,

didasarkan atas konsepsi dan motivasi. Firman Allah:

Artinya:”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam

bentuk yang sebaik-baiknya .kemudian Kami kembalikan Dia ke

tempat yang serendah-rendahnya (neraka)”(At-Tiin: 4-5) (Kemenag

RI).

Jadi, seorang hamba bisa dekat dengan Allah, yaitu dengan

bertasawwuf. Dengan demikian tasawwuf memiliki kedudukan yang

penting dalam ajaran Islam tergantung kita dalam mempelajari dan

memahaminya.

4. Pokok-pokok Ajaran Tasawwuf

Pembagian Tasawwuf yang ditinjau dari lingkup materi

pembahasannya menjadi tiga macam, yaitu:

a. Tasawwuf Aqidah

Ruang lingkup pembicaraan Tasawwuf yang menekankan

masalah-masalah metafisis (hal-hal yang ghaib), yang unsur-

unsurnya adalah keimanan terhadap Tuhan, adanya Malaikat,

Surga, Neraka dan sebagainya. Karena setiap Sufi menekankan

kehidupan yang bahagia di akhirat, maka mereka memperbanyak

ibadahnya untuk mencapai kebahagiaan Surga, dan tidak akan

mendapatkan siksaan Neraka. Untuk mencapai kebahagiaan

Page 58: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

46

tersebut, maka Tasawwuf Aqidah berusaha melukiskan

ketunggalan Hakikat Allah, yang merupakan satu-satunya yang ada

dalam pengertian yang mutlak.

Sebelum memasuki gerbang tasawwuf, Habib

Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

menekankan pentingnya seorang salik untuk menguasai ajaran

tauhid lebih dahulu, yakni meng-Esa-kan Allah dalam sifat, zat

dan perbuatan-Nya sebelum jauh memasuki alam pemikiran

tasawwuf. Mengenai ruang lingkup ketauhidan, Habib

Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad membaginya

menjadi dua domain, yaitu eksoteris dan esoteris(Mahzumi,

2012:16).

Kemudian melukiskan alamat Allah SWT, dengan

menunjukkan sifat-sifat ketuhanan-Nya. Dan salah satu indikasi

Tasawwuf Aqidah, ialah pembicaraannya terhadap sifat-sifat Allah,

yang disebut dengan “Al-Asman al-Husna”, yang oleh Ulama

Tarekat dibuatkan dzikir tertentu, untuk mencapai alamat itu,

karena beranggapan bahwa seorang hamba (Al-„Abid) bisa

mencapai hakikat Tuhan lewat alamat-Nya (sifat-sifat-Nya).

b. Tasawwuf Ibadah

Tasawwuf yang menekankan pembicaraannya dalam

masalah rahasia ibadah (Asraru al-„Ibadah), sehingga di dalamnya

terdapat pembahasaan mengenai rahasia Taharah (Asraru

Taharah), rahasia Salat (Asraru al-Salah), rahasia Zakat (Asraru

Page 59: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

47

al-Zakah), rahasia Puasa (Asrarus al-Shaum), rahasia Hajji (Asraru

al-Hajj) dan sebagainya. Di samping itu juga, hamba yang

melakukan ibadah, dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1) Tingkatan orang-orang biasa (Al-„Awam), sebagai tingkatan

pertama.

2) Tingkatan orang-orang istimewa (Al-Khawas), sebagai

tingkatan kedua.

3) Tingkatan orang-orang yang teristimewa atau yang luar

biasa (Khawas al-Khawas), sebagai tingkatan ketiga.

Kalau tingkatan pertama dimaksudkan sebagai orang-

orang biasa pada umumnya, maka tingkatan kedua dimaksudkan

sebagai para wali (Al-Auliya‟), sedangkan tingkatan ketiga

dimaksudkan sebagai para Nabi (Al-Anbiya‟).

Dalam Fiqh, diterangkan adanya beberapa syarat dan

rukun untuk menentukan sah atau tidaknya suatu ibadah. Tentu

saja persyaratan itu hanya sifatnya lahiriah saja, tetapi Tasawwuf

membicarakan persyaratan sah atau tidaknya suatu ibadah, sangat

ditentukan oleh persyaratan yang bersifat rahasia (batiniyah).

Sehingga Ulama Tasawwuf sering mengemukakan tingkatan

ibadah menjadi beberapa macam.

Karena Tasawwuf selalu menelusuri persoalan ibadah

sampai kepada hal-hal yang sangat dalam (yang bersifat rahasia),

maka ilmu ini sering dinamakan Ilmu Batin, sedangkan Fiqh sering

disebut Ilmu dzahir.

Page 60: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

48

c. Tasawwuf Akhlaqi

Yaitu Tasawwuf yang menekankan pembahasannya pada

budi pekerti yang akan mengantarkan manusia mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga di dalamnya dibahas

beberapa masalah akhlaq, antara lain:

1) Bertaubat (At-Taubah); yaitu keinsafan seseorang dari

perbuatannya yang buruk, sehingga ia menyesali

perbuatannya, lalu melakukan perbuatan baik.

2) Bersyukur (Asy-Shukru); yaitu berterima kasih kepada

Allah, dengan mempergunakan segala nikmat-Nya kepada

hal-hal yang diperintahkan-Nya;

3) Bersabar (Ash-Sabru); yaitu tahan terhadap kesulitan dan

musibah yang menimpanya.

4) Bertawakkal (At-Tawakkul); yaitu memasrahkan sesuatu

kepada Allah SWT. Setelah berbuat sesuatu semaksimal

mungkin untuk mencapai tujuan.

5) Bersikap ikhlas (Al-Ikhlas); yaitu membersihkan perbuatan

dari riya (sifat menunjuk-nunjukkan kepada orang lain),

demi kejernihan perbuatan yang kita lakukan.

Jadi pembicaraan taubat, syukur, sabar, tawakkal dan

ikhlas, dibahas dengan mengemukakan indikasi lahiriyahnya saja,

maka hal itu termasuk lingkup pembahasan akhlaq, tetapi bila

dibahasnya sampai menelusuri rahasianya, maka hal itu termasuk

tasawwuf. Sehingga dari sinilah kita dapat melihat perbedaan

Page 61: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

49

akhlak dengan tasawwuf, namun dari sisi lain dapat dilihat

kesamaannya, yaitu keduanya sama-sama tercakup dalam sendi

Islam yang ketiga (Ihsan).

5. Konsep Tasawwuf dalam Kitab Nashoihud Diniyyah

a. Akhlak Tasawwuf kepada Allah SWT

Menurut Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad tasawwuf yang

berhubungan dengan akhlak kepada Allah merupakan cara kita untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui akhlak yang baik sebagai

upaya menuju jalan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Diantara tasawwuf akhlak terhadap Allah antara lain yaitu:

1) Bertaqwa kepada Allah SWT

Setiap umat manusia merupakan ciptaan dari Allah SWT,

maka dari itu kita diperintahkan untuk selalu bertaqwa kepada

Allah. Sebagai bentuk penghambaan kita kepada Allah. Dengan

bertqwa kita melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT

dan menjauhi segala larangannya. Menurut beliau bertaqwa

merupakan sarana untuk selalu bisa mendekatkan diri kepada

Allah serta mendatangkan ketenangan jiwa.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ز ا األخش٠م ١ أل ١ ؼ ا ة س ص١خ جع ١

ص ١ئ ج خ ١ع غخ ش ب خبػ ش خ أل

Page 62: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

50

ظ ز ا ئل بطث ل شب شز صشز م خ ل غ ١ص زصز٠ض

سشض ح بد ا

Taqwa merupakan wasiat dari Allah kepada umat-umat

terdahulu maupun umat yang kemudian. Setiap kebaikan budi

yang segera maupun yang akan datang lahir maupun batin,

maka takwa adalah jalan yang menyampaikan kepada Allah

dan perantara kepada Allah. Setiap kejelekan budi yang

segera maupun yang akan datang, lahir maupun batin, maka

takwa adalah benteng yang paling kokoh untuk menyelamatkan

diri dari bahayaNya(Al Haddad,tt:3)

Firman Allah SWT dalam Al Qur‟an:

Artinya,“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah

kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya,

dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam.”(Ali Imran: 102) (Kemenag RI)

Secara etimologis , kata “taqwa” berasal dari bahasa arab

taqwa. Kata taqwa memiliki kata dasar waqa yang berarti menjaga,

melindungi, hati-hati, waspada, memerhatiakn, dan menjauhi.

Adapun secara terminologis, kata “taqwa” berarti menjalankan apa

yang diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang

dilarang-Nya.

Ciri-ciri orang yang bertaqwa. Ciri utama orang yang

bertaqwa ialah, “yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya)

baik diwaktu lapang maupun sempit, orang-orang yang menahan

amarahnya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang

lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Orang

yang bertaqwa dan mulia, minimal mempunyai lima syarat:

Page 63: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

51

a) Bersadaqah dalam kondisi apapun yang dialami, baik

lapang ataupun sempit, merugi atau beruntung.

b) Siap menahan amarahnya. Yakni, hamper-hampir tidak

pernah marah dan kalu terpaksa marah cepat sekali berhenti.

c) Memaafkan kesalahan orang adalah baik, tapi tidaklah

sempurna tanpa disertai memperlihatkan kebaikan,

misalnya dengan mencarikan solusi.

d) Sesudah memperlihatkan kebaikan dan mencarikan solusi,

tidaklah sempurna tanpa mencintainya. Yakni berubah

mencintainya, sekalipun pernah bermusuhan.

e) Mencintainya tidaklah sempurna, tanpa memperlakukan

seperti mencintai dirinya sendiri. Artinya, cinta yang

diperlihatkan cinta sejati. Dan itulah yang dapat mencabut

total akar permusuhan(Mochtar. 2008:45)

2) Berpegang Teguh pada Tali Agama Allah SWT

Tali agama Allah adalah ajaran-ajaran dari Allah yang

disimbolkan dengan syari‟at. Setiap muslim wajib memegang

teguh syariat. Karena syariat merupakan hal pertama yang harus

dilakukan seseorang untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

١ؼبا هللاخ ج اثس هللاذ٠بثص زػبلثشأ .الشرف ل ػزص

زثخاأل غه ز ا زعإلا ػخمب هر عػ ب زالخ ١

ػ ا ا أل١فشقزف س بػ اد زخ اة ز ػ شقف اخ

ذ٠ خبػ د اغ هللا

Ayat tersebut merupakan perintah dari Allah untuk

berpegang teguh kepada agama Allah dan beristiqomah

Page 64: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

52

atasnya. Dan melarang bercerai-berai, dalam urusan

agama, karena kebersamaan (jamaah) adalah rahmat dan

perpecahan adalah siksaan. Sedangkan pertolongan Allah

menyertai jamaah(Al Haddad,tt:5).

Firman Allah di dalam Al Qur‟an

Artinya:”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali

(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan

ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu

(masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat

Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada

di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu

daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk(Ali Imran:103)

(Kemenag RI)

Ketika seorang muslim telah berikrar dengan kalimat

syahadat “Laa Ilaha Illallah, muhammadar rasulullah.” atau

sudah berpegang dengan syari‟at maka ia harus pula

menegakkan kalimat itu di muka bumi tentunya dilakukan dengan

cara menyatukan umat. Para ulama menegaskan bahwa kewajiban

kaum muslimin setelah tulus mengikrarkan kalimat tauhid, maka

kewajiban selanjutnya adalah menyatukan umat agar mereka

bersatu dan menyatukan barisan umat Islam agar mereka tidak

mudah dipecah belah oleh musuh-musuh Islam yang

menginginkan terjadinya perpecahan di tubuh kaum muslimin.

Page 65: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

53

Ketika musuh mampu memecah belah barisan kaum muslimin,

maka ini adalah titik kelemahan yang mereka dapatkan

3) Ridha terhadap Keputusan Allah SWT

Ridha atau rela dengan keputusan dari Allah SWT

merupakan hal yang harus dilakukan oleh seluruh manuasia.

Dengan ridha terhadap keputusan Allah menghantarkan kita

kepada rasa syukur yang begitu dalam kepada Allah dan mudah

mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dari Allah SWT.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

اػ أا خالءش شبؼ ا ثس هللا ضس أ ضب

١ثذز ثض ش٠ بئض ثشل ١بسزخاش غلب غثم٠ أ

قشصا

Ketahuilah wahai saudaraku, siapa yang ridha Allah sebagai

Tuhan, ia pun harus ridha dengan pilihan dan keputusanNya,

bagiNya serta takdirNya yang pahit. Dan merasa puas dengan

rizki yang dibagikan Allah baginya(Al Haddad,tt:7).

Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Al Qur‟anul karim:

Artinya: Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak

memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran

bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia

Page 66: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

54

meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang

berdosa tidak akan memikul dosa orang lain]. kemudian

kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan

kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia

Maha mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu (Az

Zumar:7) (Kemenag RI).

Ridha termasuk salah satu akhlak terpuji. Ridha artinya

sudah merasa cukup dengan apa yang la miliki, baik harta maupun

pekerjaan. Sebagian orang mungkin menganggap, sikap yang

demikian termasuk akhlak yang buruk. Karena dengan merasa

cukup terhadap apa yang dimilikinya itu maka akan menimbulkan

kemalasan pada dirinya dan tidak manu bekerja. Pandangan yang

seperti itu adalah pandangan yang sesat dan keliru. Islam tidak

mengajarkan kepada umatnya supaya hidup malas. Ridha dapat

menjauhkan diri dari ajakan nafsu terhadap berbagai tipu daya

kehidupan dunia, yang membuat seseorang lupa akan Allah dalam

mempersiapkan diri menuju kehidupanakhirat kelak. Akibat

godaan nafsu, seseorang tidak takut atas ancaman yang

akanditerimanya sehingga sikap dan perilakunya melampaui batas-

batas norma agama. Maka,untuk menghindari hal itu, seorang

muslim dituntut untuk bersikap Qanaah di dalam hidupnya.

Macam-macam Sikap Ridha Dalam kehidupan seserorang

ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha, minimal

empat macam berikut ini:

a) Ridha terhadap perintah dan larangan Allah

Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya.

Pada hakekatnya seseorang yang telah mengucapkan dua

Page 67: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

55

kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha

terhadap semua nilai dan syari‟ah Islam.

b) Ridha terhadap taqdir Allah

Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia

tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan

sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan,

sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang

perlu dilakukan oleh seorang muslim. Perbedaan antara

sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan

nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun

menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya

musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam

menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri

sebagai penawarnya.

c) Ridha terhadap perintah orang tua.

Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah

satu bentuk ketaatan kita kepada Allah, karena keridhaan

Allah tergantung pada keridhaan orang tua (Razak,

1973:78)

4) Cinta karena Allah SWT.

Hendaknya setiap muslim untuk selalu cinta kepada Allah.

Cinta kepada Allah SWT merupakan maqom yang mulia dan

Page 68: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

56

tinggi dari tingkatan tasawwuf, termasuk halnya cinta dan benci

karena Allah SWT

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

هللاف فتباسأ فتس ا.ب ؼف سأ بد م اشفشأ

١هللا ٠ رأ ك ؼ ر اذ د فجؼ ل ذ اج ر اد ةه ب

ا ذ أللا ١شفط ث ثسص غ ٠ضاز ظ٠ذماز ١خبب خب٠ غ

ظؼاز بؼ هللار فخج١ال

Cinta kepada Allah adalah maqom paling mulia dan tinggi.

Dan diikuti dengan kecondongan dan kebergantungan serta

penuhanan yang dirasakan hamba dalam hatinya kepada dzat

yang Maha Suci dan Maha Tinggi serta penyucian dan

pembersihan, dan puncak pengagungan serta rasa takut

kepada Allah (Al Haddad,tt:91).

Mencintai Allah adalah kewajiban kita, bahkan cinta kita

terhadap sesama manusia, keluarga, bahkan itu Rosul sendiri tidak

boleh dilebihkan terhadap cinta kita kepada Allah. Adapun cara

untuk merealisasikan cinta kita kepada Allah adalah dengan

berpegang kepada Al-Qur‟an dan Hadits untuk menjalankan

perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Adapun cara yang

lain untuk menunjukkan cinta kita adalah dengan mengetahui asma

al husna, seperti dalam pribahasa tak kenal maka tak sayang, oleh

karena itu bila kita sudah mengenal nama lain dari Allah maka

tambahlah kecintaan kita kepada Allah dan begitu pula Allah akan

mencintai kita karena kita sudah mengenalnya(Suhardi, 1997:32)

5) Ketulusan hati

Hati merupakan ukuran dari seluruh amal yang kita

perbuat. Apakah itu amal baik ataupun amal buruk, maka hati

adalah yang menjadi sumber apakah akan mewujudkannya dalam

Page 69: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

57

bentuk perbuatan atau tidak. Maka dari itu, hati harus dibersihkan

dari segala hal-hal yang dapat merusak amal, misalnya: riya‟,

hasad benci dan harus diisi dengan ketulusan dan kecintaan

semata-mata karena Allah SWT.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

اأ س د طاأس تم ب ا ١ش أ ذ ١٠ ػ ب ب ز ل ص سذ

د غ ف ب ب اأ ثؼ ف ذاسد ب األ ١ؼ اخ جؼ غا بء ض ػب

غ ا راأل خشذا ١ ا ج شف ا طج ا ب

Hati adalah pemimpin dari anggota tubuh dan diatasnya

berputar segala kebaikan dan kerusakannya. Adapun anggota

tubuh itu adalah tujuh anggota yaitu mata, telinga, lidah,

perut, kemaluan, tangan dan kaki(Al Haddad,tt:77).

Firman Allah dalam Al Qur‟an:

Artinya,” sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang

selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka(Al

Mutaffifin:14) (Kemenag RI).

Saat kita berbuat baik kepada orang lain atau tamu yang

datang kerumah kita. Ada makna kebaikan yang harus di cermati

untuk bisa disebut sebagai ketulusan. Ketulusan sendiri adalah

hal yang amat lembut bersembunyi dilubuk hati dan bukan kata

terucap dengan lidah.

Orang yang tidak beriman pun bisa berbuat baik kepada

orang lain dengan memberi pertolongan, penghormatan atau

santunan materi. Artinya berbuat baik kepada sesama itu hal yang

Page 70: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

58

lazim di lakukan, baik bagi yang beriman atau yang tidak

beriman.

Yang harus senantiasa kita cermati adalah hal yang akan

menjadikan kebaikan itu bermakna adalah Ketulusan, yaitu

perbuatan baik yang semata-mata kita lakukan hanya mengharap

balasan dari Allah SWT.

6) Zuhud

Zuhud secara bahasa adalah bertapa di dunia, adapun

secara istilah yaitu: Bersedia untuk melakukan ibadah, dengan

berupaya semaksimal mungkin menjauhi urusan duniawi, dan

hanya mengharapkan keridhoan Allah SWT.

Zuhud dalam aplikasi kehidupannya, mampu melahirkan

satu maqam dan cara hidup yang oleh para ahli tasawuf dikatakan

sebagai sesuatu yang telah dicapai setelah maqam taubah. Karena,

seseorang yang benar-benar zuhud sudah meninggalkan symbol-

symbol duniawi setelah benar-benar dia melakukan taubah al-

nasuuha, dengan satu pandangan bahwa hidup di dunia tak lebih

daripada sebatas permainan dan canda gurau

Zuhud adalah salah satu sarana untuk selalu dapat

memfokuskan hati kepada Allah SWT. Zuhud bukan berarti

meninggalkan dunia seluruhnya dan hanya mementingkan akhirat

saja. Tetapi zuhud itu hanya di dalam hati seseorang tidak merasa

Page 71: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

59

kehilangan harta dunia atau yang bersifat material ketika ia

kehilangan yang ia senangi. Apabila ia punya harta yang banyak ia

merasa tidak punya apa-apa, karena semua itu hanyalah titipan

dari Allah SWT. Selanjutnya apabila ia kehilangan sesuatu ia tidak

terlalu merasa kehilangan.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ز ١ظؼ ابدى او ذاتخ رد س ئ١ب صشساذشب

١ خفج شغا ب ١ػ د اتزب ب١ ػ صشساحش ثو بي اب

خاج راش

Yang termasuk kerusakan besar adalah cinta kedudukan dan

harta serta ambisi yang besar untuk memperolehnya, cinta

kedudukan dan harta, ambisi yang kuat untuk memperoleh

keduanya, dan kikir (Al Haddad,tt:85).

Firman Allah di dalam Al Qur‟an

Artinya:”. Dan orang-orang yang telah menempati kota

Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan)

mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang

berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor)

tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa

yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka

mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka

sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang

dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang

yang beruntung”( Al Hasyr:9) (Kemenag RI)

Page 72: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

60

Menurut abdulah bin Al-Mubarak, zuhud artinya percaya

kepada Allah dengan disertai kecintaan kepada kemiskinan.

Pendapat yang sama juga dinyatakan syaqiq dan Yusuf bin Asbath.

Menurut Al-Imam Ahmad, zuhud didasarkan kepada tiga perkara

meninggalkan yang haram, ini merupakan zuhudnya orang-orang

awam, meninggalkan berlebih-lebihan dalam hal yang halal, ini

merupakan zuhudnya orang-orang yang khusus, dan meninggalkan

kesibukan selain dari Allah, dan ini zuhudnya orang-orang yang

ma‟rifat.

Yang pasti para ulama sudah bersepakat bahwa zuhud

itu merupakan perjalanan hati dari kampung dunia dan

menempatkannya di akhirat(Qayyim,1998:.149)

b. Akhlak Tasawwuf Berkaitan dengan Hablum Minannas

Tasawwuf yang berkaitan dengan orang banyak merupakan

akhlak yang terpuji. Dalam bab ini Habib Abdullah bin Alwi Al

Haddad menguraikan dalam bentuk memenuhi hak-hak da kewajiban

sesama manusia. Diantara kewjiban dan hak-hak yang harus dilakukan

oleh seorang muslim terhadap sesama muslim diantaranya yaitu:

1) Kewajiban berbakti kepada orang tua

Setiap manusia pasti dilahirkan dari orang tua. Mereka

diasuh dan diberi pendidikan, supaya tumbuh dewasa dan

menjadi manusia yang sempurna. Maka dari itu kita semua

wajib berbakti kepada kedua orang tua. Apakah ia masih hidup

Page 73: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

61

atau sudah mati, kita tetap harus berbakhti kepada keduanya.

Salah satu untuk mendapatkan ridho dari Allah adalah berbkti

kepada kedua orang tua.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ؼث ب شج٠ أ غج٠ بسف غزعإلا بءػ ذبث هر برفب ذ

ػ قذصز بث ب خ صث ب ٠ب بص ب ١ ٠دبءض م ثب

ز سأ بئل ذصأ شثب د أ ب ر ه ز بف ر شجاب

Hendaknya berbakti kepada kedua orangtua. Dan apabila

orang tua telah meniggal maka dengan cara mendoakan dan

memohonkan ampun kepadanya. Termasuk juga bersedekah

untuk keduanya, melunasi hutang-hutangnya, melaksanakan

wasiat-wasiatnya serta memelihara hubungan dengan

kerabat kedua orang tua dan teman-teman yang dicintainya,

maka semua itu adalah kesempurnaan dari

kebaikan(AlHaddad,tt:62).

Firman Allah di dalam Al Qur‟an yaitu:

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu

jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat

baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah

seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai

berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali

janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan

"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan

ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia ( QS Al

Isra: 23) (Kemenag RI).

Page 74: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

62

Allah menyertakan kewajiban berbakti kepada orang tua

setelah penyebutan kewajiban terhadapnya yang merupakan

ibadah kepadanya semata, tanpa kepada yang selainnya.

Sangatlah banyak ayat-ayat yang menerangkan tentang anjuran

untuk berbakti kepada kedua orang tua tidak hanya satu atau

dua ayat akan tetapi banyak ayat yang menerangkannya yang

berarti menghormati kedua orang tua sangatlah utama, begitu

juga dengan hadits sangatlah banyak riwayat yang menjelaskan

tentang keutamaan birrul walidain.

Makna birul walidan itu sendiri merupakan berbuat baik

kepada kepada kedua orang tua, dengan melaksanakan semua

perintahnya selama tidak dalam kesyirikan.

Birul walidain merupakan salah satu syiar Allah, yang

dimana kita selaku seorang muslim apabila menegakkan ,

mengagungkan serta menghormati apa-apa yang ada disisi Allah

maka akan mendapatkan kebaikan yang besar.

Orang tua merupakan sebab utamanya kita hadir di muka

bumi ini, maka dari itu merupakan suatu keharusan kita selaku

seorang anak untuk memperlakukan orang tua kita dengan

memberikan perlakuan yang lebih baik(Ibrahim, 2010: 4-7 ).

2) Silaturahmi terhadap keluarga

Berkunjung kepada keluarga dekat maupun keluarga yang

jauh itu perlu diterapkan kepada setiap orang. Mengunjungi

keluarga merupakan akhlak yang terpuji. Dengan bersilaturahmi

dapat mempererat persaudaraan, Selain itu dengan

Page 75: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

63

bersilaturahmi menambah keberkahan dalam hidup setiap

manusia.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

ز سأ ص٠ أ بغ ءلغج ٠ ا١غس٠ اص٠ ئ ب

ر أ ػ ش جص٠ بأ ض٠أ غج ٠ ١ ئ ئبفى ٠ل ر أأ

اأعبا فؼ٠ ث ١ ؤا و ١غس٠ ص٠ رفص٠ اب ار ب

١ ػ خل ذ ص اذب و ذو ا خ اصذب و م ز ؤافأعب

Hendaklah manusia menjaga hubungan dengan kerabatnya,

meskipun ia tidak menghubunginya dan tetap berbuat baik

kepada mereka, meskipun mereka tidak berbuat baik

kepadanya. Hendaknya ia juga harus sabar dalam

menghadapi gangguan mereka jika mereka mengganggunya

dan tidak membalas mereka dengan perbuatan buruk jika

mereka berbuat buruk kepadanya. Akan tetapai ia beri maaf

dan tetap menghubungi mereka serta berbuat baik kepada

mereka. Setiap kali mereka mengganggunya dan berbuat

buruk kepada dirinya, maka lebih ditekan kan untuk

menghubungi dan memberi sedekah kepada mereka lebih

utama (Al Haddad,tt:63).

Firman Allah di dalam Al Qur‟an yang berbunyi:

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat

baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga

yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba

sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

Page 76: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

64

yang sombong dan membangga-banggakan diri ( QS

Annisa:36) (Kemenag RI).

Ada beberapa sifat yang harus dimiliki seseorang agar

dapat memelihara budaya silaturrahim, sekaligus menjadi tanda-

tanda ketaqwaannya, yaitu seperti diungkapkan kepada Allah. di

Q.s. Ali Imran 3:134, berbunyi:

بف١ ؼ ا ١ع غ ا ١ بظ ى ا اء ش اض اء اغش ف فم ٠ از٠

سغ١ ا ٠ست هللا ابط ػ

yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di

waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang

menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang.

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(Al

Baqoroh 134)(Kemenag RI).

Ayat di atas menunjukkan bahwa untuk menjalin keserasian

hubungan atau memelihara silaturrahim, maka seseorang harus

membudayakan berinfaq, mengendalikan amarah, bersifat

pemaaf, dan berbuat ihsan. Sifat-sifat tersebut menunjukkan

tahapan-tahapan bersilaturrahmi.

3) Berbuat baik terhadap teman, sahabat dan kerabat

Berbuat baik kepada teman dan sahabat harus dilakukan

oleh setiap muslim. Dalam hal ini setiap muslim muslim satu

dengan muslim yang lain adalah saudara, maka dari itu anjuran

untuk selalu berbuat baik dalam setiap hal harus dilakukan.

Termasuk bertutur kata yang halus dan sopan serta berakhlakul

karimah. Tolong menolong dalam hal kebaikan jauga harus

dilakukan oleh sesama manusia, karena dengan tolong

Page 77: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

65

menolong sesama manusia akan mendapatkan pertolongan dari

Allah sesuai janji Allah.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

و لث وأ زش اب و ث شش خ ا مز ب و أ ز صذب و ذ ت خ

ى٠ اض ٠شم ا ا١ىغاف١ؼت ث أ بجز س شجب

غ تا٠شم اخ ١صا ىغات٠شم ش١ص٠ هألر ١

مز اث ش م اكز ب ١ىغاكز خ ١هللاث ش ل لذ خ شأل ا

ىغا خشاث م ا باغ زءبلث ١

Kerabat yang semakin dekat, maka semakin wajib untuk

menghubunginya. Kerabat yang lemah dan miskin serta

membutuhkan lebih patut untuk diperlakukan dengan

kebajikan dan dihubungi daripada kerabat yang kaya. Hal

itu disebabkan karena kerabat yang miskin mempunyai dua

hak, yaitu: hak sebagai kerabat dan hak sebagi orang

miskin Allah telah menggabunngkan antar perintah untuk

berbuat baik kepada kerabat dan orang miskin (Al

Haddad,tt:64).

Firman Allah SWT:

Artinya:”sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat

baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-

anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan

tetangga yang jauhdan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba

sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong dan membangga-banggakan diri”(al-Nisa: 36)

(Kemenag RI).

Page 78: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

66

Seseorang yang melakukan kebaikan haruslah semata

mata karena Allah. Hanya karena mengharapkan pahala dan

balasan dari-Nya. Misalnya dalam hal berinfak, maka haruslah

dilakukan semata mata karena Allah sehingga bernilai disisi-

Nya. Tidak mengganggu dan tidak menyusahkan orang lain.

Inilah fase awal dalam berbuat baik. Andaikata seseorang

belum mampu berbuat kebaikan maka paling tidak janganlah

mengganggu atau menyusahkan orang lain. Tidak

mengganggu atau tidak menyusahkan orng lain juga sudah

termasuk sebagai kebaikan

Melakukan yang bermanfaat bagi orang lain. Ini fase

kedua dalam berbuat kebaikan. Seorang hamba hendaknya

memberi manfaat bagi orang lain. Sekecil apapun akan ada

nilainya disisi Allah. Diantaranya memberi salam dengan

senyum kepada sesama muslim.

4) Amar ma’ruf nahi mungkar

Menasehati dalam hal kebaikan dan melarang berbuat

mungkar, merupakan salah satu dari perbuatan yang harus

dilakukan oleh setiap muslim. Dengan saling menasehati

dalam hal kebaikan dan melarang berbuat mungkar, kita akan

selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasi kita. Dengan Amar

ma‟ruf nahi mungkar kita akan terbebas dari jeratan kewajiban

akan hak sesame muslim dalam hal da‟wah.

Dalam kitab Nashoihud Diniyyah beliau berkata:

Page 79: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

67

ى اػ افؼش بثشاأل أ ئؼ ش ظ ػأ ش شب

ذا اػ بد ا أ ٠ إ ١

Ketahuilah, bahwa menyuruh berbuat yang baik dan

mencegah dari yang mungkar adalah syiar agama terbesar

dan tugas terpenting dari seorang mukmin(Al Haddad,tt:94).

Firman Allah SWT

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan

umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkarmerekalah

orang-orang yang beruntung”( Ali Imron:142) (Kemenag

RI).

Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan

penegakan Amar Ma‟ruf dan Nahi Munkar. Amar Ma‟ruf

merupakan pilar dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia lagi

agung. Kewajiban menegakkan kedua hal itu adalah merupakan

hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar bagi siapa saja

yang mempunyai kekuatan dan kemampuan melakukannya.

Bahkan Allah swt beserta RasulNya mengancam dengan sangat

keras bagi siapa yang tidak melaksanakannya sementara ia

mempunyai kemampuan dan kewenangan dalam hal tersebut.

Ada tiga jenis perbuatan munkar yang harus dicegah

secara sungguh-sungguh:

a) Yang menyangkut hak Allah SWT.

b) Yang menyangkut hak manusia.

Page 80: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

68

c) Yang menyangkut hak Allah dan manusia.

Ibadat merupakan hak Allah bila kita mengingkari hak

Allah tersebut, dianggap telah mengerjakan munkar . Di

samping itu kita melanggar larangan Allah, tidak berpuasa,

minum-minuman yang memabukkan. Orang yang

memperdayakan minuman keras, jika dia beragama Islam,

haruslah dihukum dan dagangannya dirampas untuk

dimusnahkan.

Sebagai anggota masyarakat, kita harus memperhatikan

kemaslahatan dan kepentingan orang lain. Dalam kaitan dengan

kemunkaran terhadap hak manusia , seperti contoh mendirikan

bangunan yang menyebabkan tetangga tak punya jalan keluar /

masuk.

Ada pun perbuatan munkar yang menyangkut

kepentingan Allah dan kepentingan manusia, adalah seperti

memindahkan jenazah dari tempatnya, tanpa alasan yang jelas.

Pemindahan yang mempunyai alasan yang jelas demi

kepentingan umum, tentu tidak termasuk perbuatan

munkar( Shiddiqey, 2001:348).

B. Relevansi Tasawwuf dalam Kehidupan Modern

Pada masa yang akan datang tampaknya akan berkembang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta industrialisasi akan berlangsung terus dan sangat

menentukan peradaban umat manusia. Namun demikian, masalah moral dan etika

akan ikut mempengaruhi pilihan strategi dalam mengembangkan peradaban

dimasa depan. Ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada tingkat corak

Page 81: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

69

keberagaman umat islam. Kemungkinan itu akan sangat ditentukan oleh berbagai

factor yang saling menarik, misalnya kekuatan internal atau factor dinamik ajaran

islam dengan kekuatan eksternal. Dengan demikian, kita hanya dapat

memperkirakan beberapa kemungkinan corak agama yang akan menjadi mental

masyarakat dimasa mendatang.

Pertama, ialah kecenderungan bahwa islam akan semakin kuat. Disini

ulama‟ tetap memegang peran penting dalam rangka menjaga kemurnian agama,

dan karena itu memiliki otoritas untuk berbicara atas nama islam yang sesuai

dengan ajaran Al-Qur‟an dan Sunnah.

Kedua, adalah kecenderungan bahwa islam akan berfungsi sebagai ajaran

etika akibat proses modernisasi dan sekularisasi yang secara perlahan-lahan hanya

memberikan peluang yang sangat kecil bagi penghayatan keagamaan.

Ketiga, ialah kecenderungan islam dihayati dan diamalkan sebagai sesuatu

yang spiritual sebagai reaksi terhadap perubahan masyarakat yang sangat cepat

akibat kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan industrialisasi.

Spiritualisme baik dakam bentuk tasawuf, ihsan maupun akhlak menjadi

kebutuhan sepanjang hidup manusia dalam setiap tahap perkembanagan

masyarakat. Untuk masyarakat yang masih terbelakang, spiritualisme harus

berfungsi sebagai pendorong untuk meningkatkan etos kerja dan bukan pelarian

ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasi tantangan hidupnya. Sedangkan

bagi masyarakat mju industrial, spiritualisme berfungsi sebagai tali penghubung

Tuhan.

Perlu di ingat bahwa tasawuf tidak bisa dipisahkan dari kerangka

pengalaman agama, dank arena itu harus berorientasi kepada Al-Qur‟an dan

Sunnah. Inilah yang mungkin disebutkan Hamka sebagai “Tasawuf Modern”,

Page 82: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

70

yakni tasawuf yang membawa kemajuan, bersemangat tauhid dan jauh dari

kemusyrikan, bid‟ah serta khifarat. Namun demikian, dalam kehidupan riil

mungkin saja terjadi bahwa salah satu aspek ajaran islam ditekankan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat pada zamannya. Bagi masyarakat terbelakang,

islam digambarkan sebagai ajaran yang mendorong kemajuan. Bagi masyarakat

maju-industrial, islam ditekankan sebagai ajaran spiritual dan moral.

Saat ini kita berada di tengah-tengah masyarakat modern, atau sering pula

disebut masyarakat skuler. Pada umumnya, hubungan masyarakat atas dasar

prinsip-prinsip fungsional pragmatis. Mereka merasa bebas dan lepas dari kontrol

dari pandangan agama dan dunia metafisis. Dalam masyarakat yang modern yang

cenderung rasionalis, skuler, dan materialis, ternyata tidak menambah

kebahagiaan dan ketentraman hidupnya.

Kegelisahan masyarakat modern itu antara lain disebabkan oleh perasaan

takut akan kehilangan apa yang dimilikinya, timbulnya rasa takut masa depan

yang tidak disukainya, merasa kecewa terhadap hasil kerja yang tidak mampu

memenuhi harapan dan kepuasan sepiritual, dan karena dirinya banyak

melakukan pelanggaran dan dosa. Untuk itu salah satu harapan yang dapat

menjawab dari segala kegelisahan mereka adalah dengan cara hidup bertasawwuf.

Di sini tanggungjawab tasawwuf bukan melarikan diri dari kehidupan nyata dunia

ini, akan tetapi ia adalah suatu usaha mempersenjatai dengan nilai-nilai ruhaniah,

sebab di dalam tasawwuf selalu dilakukan dzikir kepada Allah SWT sebagai

sumber gerak, sumber norma, sumber motivasi, dan sumber nilai.

Akibat lebih jauh dari modernisasi dan industrialisasi, manusia mengalami

degradasi moral yang dapat menjatuhkan harkat dan martabatnya. Kehidupan

modern seperti sekarang ini sering menampilkan sifat-sifat yang kurang terpuji,

Page 83: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

71

terutama dalam menghadapi materi yang gemerlap. Manusia, menurut para ahli

tasawwuf, dalam kehidupannya selalu berkompetisi dengan hawa nafsunya yang

selalu ingin menguasainya. Firman Allah:

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya

nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat

oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha

Penyanyang( Yusuf:53)(Kemenag RI)

Agar hawa nafsu dikuasai oleh akal yang mendapat bimbingan wahyu,

maka di duni tasawwuf diajarkan berbagai cara seperti riyadloh dan mujahadah,

untuk melawan hawa nafsunya.

Adapun model tampilan sekarang, bertasawwuf tidak harus menjauhi

kekuasaan, tetapi justru malah masuk di tengah-tengah percaturan politik dan

kekuasaan. Sebab menjauhinya bisa berarti menunjukkankan ketidakberdayaan

dan kelemahan. Apabila di zaman klasik ada fatwa,”menjauhi dan oposisi

terhadap kekuasaan”, sedikit dapat dibenarkan, karena kekuasaan pada waktu

itu bersifat individual dan bersifat tirani, namun di zaman sekarang lebih

bersifat kolektif.

Peluang lain yang dapat menjadi lahan tasawwuf di zaman moden ini

adalah kenyataan masyarakat saat ini yang serba maju. Di belahan bumi

manapun, keanekaragaman, baik agama, budaya, suku, bahasa, adat istiadat

dan sebagainya, senantiasa dijumpai. Satu sisi suasana kemajemukan, memang

akan menampilkan keindahan yang warna-warni. Namun sisi lain harus

diwaspadai, bahwa terjadinya perpecahan, kerusuhan, permusuhan, atau hal-

hal lain yang sifatnya destruktif. Dalam ajaran tasawwuf, banyak tokoh

Page 84: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

72

tasawwuf seperti Al Hallaj, Ibnu „Arobi dan lain sebagainya berpendapat

bahwa keanaekaragaman agama di dunia, hanya sekedar bentuknya, sedang

hakikatnya sama, semua mempunyai sumber dan bertujuan untuk menyembah

sang Kholik. Tasawwuf yang ajaranya mendalami hakikat seperti ini

diharapkan mampu menumbuhkan sikap sesama yang sehat, mengakui segi-

segi kelebihan orang lain, dan melakukan kebaikan dalam masyarakat.

Perbedaan yang ada, diterima dalam kerangka perbedaan tanpa

mempertentangkannya.

Dengan pandangan sebagaimana di atas, pluralitas masyarakat modern

dipandang sebagai sesuatu yang wajar, sebab telah menjadi sunnatullah. Tidak

ada kehidupan tanpa pluralitas dalam arti antar ummat. Tanpa mengurangi

keyakinan masing-masing antar pemeluk agama terhadap pemeluknya sendiri,

keadaan watak dan tradisi masing-masing suku, dan watak individual, dalam

pluralitas ini sangat diperlukan sikap toleran, jujur, terbuka, adil, dan wajar.

Maka tasawwuf akan melihat hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan yang

bernenek Adam AS. Dari sini mereka akan ditemukan dalam satu titik yang

diistilahkan di dalam Al Qur‟an berupa “kalimatun sawa”.

Firman Allah:

Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat

(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa

tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan

sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain

Page 85: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

73

sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah

kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang

berserah diri (kepada Allah)"( Ali Imron:64)(Kemenag RI)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tasawwuf bukan sesuatu

yang isolatif, tetapi aktif di tengah-tengah pembangunan masyarakat, bangsa

dan negara, sebagai tuntunan bertanggungjawab sosial dalam bertasawwuf.

Tasawwuf bukan lagi bersifat uzlah dari keramaian, namun sebaliknya, harus

aktif mengarungi dunia ini secara total, baik dalam aspek sosial, politik,

ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, peran para sufi seharusnya lebih

emprimik, pragmatis, dan fungsional dalam menyikapi dan memandang

kehidupan ini secara nyata( Syukur, 2004:26)

Page 86: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelasakan penulis pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang Habib Abdullah Al Haddad.

Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad

tinggal disebuah tempat bernama Al-Hawi. Al-Hawi adalah sebuah

kawasan yang berdekatan dengan Tarim, ia menetap disana (Al-Hawi)

pada tahun 1099 H. Ia membangun masjid berhampiran dengan rumahnya,

dan mengajar disana selepas shalat ashar setiap hari, serta hadlrah

(rebana) pada setiap malam Jum‟at selepas salat isya‟. Maka dengan

berbagai aktivititas, Al-Hawi menjadi tumpuan kepada para ulama‟, dan

orang-orang shaleh.

2. Konsep Pendidikan Tasawwuf dalam kitab Nashoihud Diniyyah

Model dasar yang digunakan oleh Al-Habib Abdullah Al- Haddad

pada kitab Nashoihud Diniyyah dalam mencapai akhlak yang mulia baik di

sisi Allah maupun manusia ada dua asek yaitu:

a. Aspek perbuatan yang dilakukan oleh bathin (jiwa) yaitu, usaha

yang dilakukan oleh hati dengan tujuan untuk mendekatkan diri

kepada Allah.

b. Aspek perbuatan yang dilakukan oleh dhohir (anggota tubuh) yaitu,

usaha yang dilakukan oleh anggota tubuh berupa ucapan dan

tindakan baik itu berkaitan dengan hubungan manusia maupun

Page 87: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

75

hunbungan kepada Allah sesuai dengan tuntunan Al Qur‟an dan

Hadits.

3. Relevansi Tasawwufdalam kitab Nashoihud Diniyyah dalam

Spiritualisme baik dakam bentuk tasawuf, ihsan maupun akhlak

menjadi kebutuhan sepanjang hidup manusia dalam setiap tahap

perkembanagan masyarakat. Untuk masyarakat yang masih terbelakang,

spiritualisme harus berfungsi sebagai pendorong untuk meningkatkan etos

kerja dan bukan pelarian ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasi

tantangan hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat mju industrial,

spiritualisme berfungsi sebagai tali penghubung Tuhan.

C. Kata Penutup

Puji dan syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah

SWT. Atas berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya yang dilimpahkan

kepada penulis dalam menyusun skripsi yang sangat sederhana dengan

segala keterbatasannya. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, yang penulis agung-agungkan karena

keluasan syafa‟atnya kepada kaumnya.

Akhirnya, dengan hasil karya yang sangat sederhana dan jauh dari

segalala kekurangan semoga Allah SWT dapat memberikan manfaat dan

berkah bagi penulis dan masyarakat dalam penulisan skripsi ini. Amin

Page 88: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xi

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Aceh.1996.Pengantar Ilmu Tarekat Kajian historis tentang

mistik, Jakarta: Ramadani

Al Haddad, Abdullah,tt. Nashoihud diniyyah, Surabaya:Mutiara Ilmu

Asmaran, AS.1994.Pengantar Ilmu Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Badawi, Mustofa Hasan.1994.Al-Imam Al-Haddad Mujaddid Al-Qur‟an

Atsani „Asyaro Sirotuhu wa Manhajuhu:Dar Al-Hawi.

Ghalayaini, Musthafa.2000.‟Idhatun Nasyi‟in. Terj oleh Abdai Rathomy

Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Hamid, Zaid khusen.2010.Nasehat-Nasehat Agama dan Nasehat-Nasehat

Iman, Surabaya: Mutiara Ilmu.

Husein, Mochtar.2008.Hakikat Islam Sebuah Pengantar Meraih Islam

Kaffah,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ibnu Qayyim.1998.Madarijus salikin, Jakarta:pustaka Al-Kautsar

Ibrahim al-Hazimy.2010.Keutamaan Birul Walidain,Jakarta: Qisthi Press

Jalaluddin.2001.TeologiPendidikan,Jakarta ;PT. Raja GrafindoPersada.

Kalsum, Ummu.2002. Ilmu Tasawuf,; Makassar: Yayasan Fatiyah

KEMENAG RI.2000. Al qur‟an dan Terjemah

M. Arifin. 2000. FilsafatPendidikan Islam, Jakarta :BumiAksara.

Muhammad bin Ibrahim, Syaikh.2016.Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Jakarta:

DarusSunnah

Mahmud, Abdul Halim. 2001.Tasawuf di Dunia Islam , Pustaka Setia:

Bandung

Mahzumi,Fikri.2012.Jurnal, teosofi tasawuf dan Pemikiran: Fakultas

Tarbiyah INKAFA Gresik

Muhadjir, Noeng. 1991.Metode Penelitian Kualitatif,Yogyakarta:Rake

Sarasin

Page 89: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xi

Nasruddin Razak.1973.Dienul Islam, Bandung: PT. Al-Ma‟arif

Siregar, H. A. Rivay, 2006: Tasawuf Dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme,

(Cet. II; J Tim Penyusun Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam,

Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, jilid 5, 1993

Soejono dan Abdurrahman.2005.METODE PENELITIAN Suatu

Pemikiran dan Penerapan,Jakarta: PT. Bina Adiaksara.

Suhardi, Kathur.1997.Jalan Orang-orang Yang Mendapat

Petunjuk,Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.

Syukur, Amin.2006.Tasawuf bagi orang awam.LPK-2, Suara Merdeka:

Yogyakarta

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey.2001.Al-

Islam,Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra

Ali Zaenal Abidin Al Hamidhttp://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-

alwi-al-haddad/# sthash.LqZ11z6N.dpuf

http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html

Page 90: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xi

Page 91: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xi

DAFTAR NILAI SKK

Nama : MuhammadSya‟roni Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

NIM : 111-11-071 Jurusan : PAI

NO WAKTU JENIS KEGIATAN JABATAN NILAI

1 20-22 Agustus

2011

Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan, “Revitalisasi Gerakan

Mahasiswa di Era Modern untuk Kejayaan

Indonesia”, DEMA STAIN Salatiga

Peserta 3

2 23 Agustus 2011 Achievement Motivation Training (AMT), Peserta 2

3 24 Agustus 2011 Orientasi Dasar Keislaman, “Menemukan

Muara sebagai Mahasiswa Rahmatan Lil

Alamin”, STAIN Salatiga

Peserta 2

4 25 Agustus 2011 Seminar Entrepeneurship dan Koperasi,

STAIN Salatiga Peserta 2

5 3–4 Desember

2011

Penerimaan anngota baru Jam‟iyatul qurro‟

wal huffadz (JQH) STAIN Salatiga Peserta 2

6 03 Mei 2012 Seminar mahasiswa dalam mngawal BLSM (

BLT) tepat sasaran Peserta 4

7 12 Mei 2012 Ghorah massal JQH STAIN Salatiga Peserta 2

8 17 Januari 2013 SK Pengangkatan penguus HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga Tahun 2013 Pengurus 4

9 16 Maret 2013 Pelatihan Karya Tulis ilmiah oleh HMJ

Tarbiyah Panitia 3

10 26 Maret 2013 Seminar Nasional dengan tema “ Ahlussunnah

dalam persepektif isalm Indonesia Peserta 8

11 24-26 Mei 2013 Kontes guru ideal tingkat mahasiswa PTAI se

Indonesia Peserta 8

12 30 Septembe

2013

Sosialisai UU No. 1 th 2013 tentang peran dan

fungsi OJK Peserta 8

13 31 Oktober 2013 SK PanitiaPengawas pemilihan umum Panitia 3

14 01 Desember

2013

Lomba karya tulis ilmah HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga Panitia 3

15 15 Januari 2014 SK Pengangkatan pengurus HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga Ketua 6

16 07 Agustus 2014 OPAK “ Aktualisasi mahasiswa dalam

mencetak generasi yang bertaqwa, intelektual

dan profesional” HMJ Tarbiyah

Panitia 3

17 29 September

2014

SeminarNasional

“PeranMahasiswadalamMengawalMasaDepan

Indonesia PascaPilpres 2014” DEMA STAIN

Salatiga

Panitia 8

Page 92: KONSEP PENDIDIKAN TASAWUF MENURUT HABIB ABDULLAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1242/1/MUHAMMAD SYA'RONI(… · yang diilhami oleh syair-syair seorang sufi perempuan yang

xi