kolera
TRANSCRIPT
Kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan olehbakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat kolera memiliki tingkat kematian tinggi.
PATOGENESIS
kolera ditularkan melalui jalur oral. bila vibrio berhasil lolos dari pertahanan mulut dan asam lambung maka dia akan berkembang di usus halus. Langkah awal dari patogenesis yaitu menempelnya vibrio pada mukosa usus halus. Vibrio cholera merupakan bakteri non invasif. Patogenesisnya disebabkan oleh enterotoksin. Enterotoksin adalah suatu protein yang tahan panas tapi tidak tahan asam. Toksin ini akan menyebabkan diare sampai dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipovolemi.
MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi kolera berlangsung antara 16-72 jam. Ditandai dengan diare yang encer dan melimpah tanpa ditandai dengan rasa mulas maupun tenesmus. Dalam waktu singkat tinja yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi putih keruh (seperti air cucian beras). Muntah timbul kemudian setelah diare, kejang otot dapat menyusul. Gejala dan tanda kolera terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit dan asidosis. Pasien berada dalam keadaan lunglai, tidak berdaya namun kesadan baik.
DIAGNOSIS
diagnosis sangat mudah. Gejala yang khas dapat dikenali dengan diare tanpa mulas dan BAB seperti air cucian beras.
PENATALAKSANAAN
Dasar pengobatan kolera adalah terapi simptomatik dan kausal mencakup penggantian cairan tubuh, penggantian elektrolit dan bikarbonat, serta antimikroba. Terapi anti mikroba pada kolera dapat digunakan Tetrasiklin, Doksisiklin, Siprofloksasin.
Deskripsi
Kolera (cholera) adalahpenyakit infeksi saluran usus. Sifat kolera akut,
penyebabnya bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh
seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Di dalam
usus bakteri mengeluarkan enterotoksin (racunnya. Akibatnya penderita
terserang diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat. Akibat
lanjut, penderita kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi
dehidrasi.
Bila dehidrasi tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian.
Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu. Penderita (pasien)
kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline)
atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
Sekedar pengetahuan, kolera dapat menyebar sebagai penyakit endemik,
epidemik, atau pandemik. BakteriVibrio cholerae berkembang biak dan
menyebar melalui feaces (kotoran) manusia. Bila kotoran yang mengandung
bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain
yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko tertular kolera.
Gejala
Gejala kolera dapat diketahui dari:
1. Diare encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau
tenesmus.
2. Tinja yang semula berwarna dan berbau berubah seperti air cucian beras
tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
3. Feaces yang menyerupai air cucian beras itu bila diendapkan
mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
4. Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
5. Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita
tidaklah merasakan mual sebelumnya.
6. Kejang otot perut disertai nyeri yang hebat.
7. Dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti; detak jantung cepat, mulut
kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak
segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat
mengakibatkan kematian.
Pengobatan
Prinsip utama pengobatan adalah mengganti cairan tubuh penderita serta
menyembuhkan infeksi yang terjadi.
Cara pencegahan penularan� kolera adalah dengan terutama menjaga
kebersihan lingkungan. Usaha lain dapat dilakukan dengan memasak sampai
matang semua bahan minuman atau makanan. Selain itu, bila terdapat
anggota keluarga terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya
mendapatkan pengobatan.
Kolera
DEFINISI
Kolera adalah suatu infeksi usus kecil karena bakteri Vibrio cholerae.
Bakteri kolera menghasilkan racun yang menyebabkan usus halus
melepaskan sejumlah besar cairan yang banyak mengandung garam dan
mineral.
Karena bakteri sensitif terhadap asam lambung, maka penderita kekurangan
asam lambung cenderung menderita penyakit ini.
Kolera menyebar melalui air yang diminum, makanan laut atau makanan
lainnya yang tercemar oleh kotoran orang yang terinfeksi.
Kolera ditemukan di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Di
daerah-daerah tersebut, wabah biasanya terjadi selama musim panas dan
banyak menyerang anak-anak. Di daerah lain, wabah bisa terjadi pada
musim apapun dan semua usia bisa terkena.
PENYEBAB
Bakteri Vibrio cholerae.
GEJALA
Gejala dimulai dalam 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri, bervariasi mulai dari
diare ringan-tanpa komplikasi sampai diare berat-yang bisa berakibat fatal.
Beberapa orang yang terinfeksi, tidak menunjukkan gejala.
Penyakit biasanya dimulai dengan diare encer seperti air yang terjadi secara
tiba-tiba, tanpa rasa sakit dan muntah-muntah.
Pada kasus yang berat, diare menyebabkan kehilangan cairan sampai 1 liter
dalam 1 jam. Kehilangan cairan dan garam yang berlebihan menyebabkan
dehidrasi disertai rasa haus yang hebat, kram otot, lemah dan penurunan
produksi air kemih.
Banyaknya cairan yang hilang dari jaringan menyebabkan mata menjadi
cekung dan kulit jari-jari tangan menjadi keriput.
Jika tidak diobati, ketidakseimbangan volume darah dan peningkatan
konsentrasi garam bisa menyebabkan gagal ginjal, syok dan koma.
Gejala biasanya menghilang dalam 3-6 hari.
Kebanyakan penderita akan terbebas dari organisme ini dalam waktu 2
minggu, tetapi beberapa diantara penderita menjadi pembawa dari bakteri
ini.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap apusan
rektum atau contoh tinja segar.
PENGOBATAN
Yang sangat penting adalah segera mengganti kehilangan cairan, garam dan
mineral dari tubuh.
Untuk penderita yang mengalami dehidrasi berat, cairan diberikan melalui
infus.
Di daerah wabah, kadang-kadang cairan diberikan melalui selang yang
dimasukkan lewat hidung menuju ke lambung.
Bila dehidrasi sudah diatasi, tujuan pengobatan selanjutnya adalah
menggantikan jumlah cairan yang hilang karena diare dan muntah.
Makanan padat bisa diberikan setelah muntah-muntah berhenti dan nafsu
makan sudah kembali.
Pengobatan awal dengan tetrasiklin atau antibiotik lainnya bisa membunuh
bakteri dan biasanya akan menghentikan diare dalam 48 jam.
Lebih dari 50% penderita kolera berat yang tidak diobati meninggal dunia.
Kurang dari 1% penderita yang mendapat penggantian cairan yang adekuat,
meninggal dunia.
PENCEGAHAN
Penjernihan cadangan air dan pembuangan tinja yang memenuhi standar
sangat penting dalam mencegah terjadinya kolera.
Usaha lainnya adalah meminum air yang sudah terlebih dahulu dimasak dan
menghindari sayuran mentah atau ikan dan kerang yang dimasak tidak
sampai matang.
Vaksin kolera hanya memberikan perlindungan parsial dan secara umum
tidak dianjurkan.
Pemberian antibiotik tetrasiklin bisa membantu mencegah penyakit pada
orang-orang yang sama-sama menggunakan perabotan rumah dengan orang
yang terinfeksi kolera.
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=9846.0
Penyakit Kolera (Cholera) dan PengobatannyaPenyakit Kolera (Cholera) dan Pengobatannya
1. Penyakit Kolera (Cholera)Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air
minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
2. Penyebaran Penularan Penyakit KoleraKolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
3. Gejala dan Tanda Penyakit KoleraPada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :- Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.- Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.- Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.- Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.- Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.- Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.- Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
4. Penanganan dan Pengobatan Penyakit KoleraPenderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik
melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).
5. Pencegahan Penyakit koleraCara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.
Sumber: infopenyakit.com
Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera
membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
Penyebaran Penularan Penyakit Kolera
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
Gejala dan Tanda Penyakit Kolera
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :- Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.- Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.- Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.- Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.- Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.- Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.- Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera
mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kolera
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).
Pencegahan Penyakit kolera
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita
No related posts.
Tags: Air Minum, Air Sungai, Bakteri, Cairan Infus, Cairan Tubuh, Cuci Tangan,Dehidrasi, Endemik, Epidemik, Feaces, Infeksi, Kematian, Mengandu
ng, Minuman,Muntah, Normal Saline, Penyakit Kolera, Sayuran, Tidak Akan, Vibrio Cholerae
http://tamanbotani.com/macam-penyakit/penyakit-kolera-cholera.htm
Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut
yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam
tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus
sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat,
akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak
cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah
hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan
dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air
minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera
membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau
bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
Penyebaran Penularan Penyakit Kolera
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau
pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan,
namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia
kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar
melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini
mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi
kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau
makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang
hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti
disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
Gejala dan Tanda Penyakit Kolera
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2
minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan
infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius
sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan
gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :
- Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau
tenesmus.
- Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah
menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk
ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
- Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan
mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
- Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
- Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita
tidaklah merasakan mual sebelumnya.
- Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
- Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi
dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah
fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera
mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat
mengakibatkan kematian.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kolera
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan
penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang
hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip
adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik
melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi
yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial
seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan
antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit
kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan
selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang
tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah
1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal
dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about
Cholera).
Pencegahan Penyakit kolera
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah
dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan
pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar
lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu,
cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci
sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah
(lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah
matang.
Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi
dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan
atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular
lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi
orang yang kontak langsung dengan penderita.
sumber :www.infopenyakit.com
Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan masa anak-anak di negara berkembang. Diperkirakan diare menyebabkan kematian sebanyak 5 juta anak balita per tahun. Kira-kira 80% kematian ini terjadi pada umur dua tahun pertama. Disamping sebagai penyebab langsung kematian diare juga sebagai penyebab utama kurang gizi dan penyebab lain yang sering menjadi penyebab kematian anak misalnya ISPA.
Kolera adalah salah satu penyakit diare akut yang dalam beberapa jam dapat mengakibatkan dehidrasi progresif yang cepat dan berat serta dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh Virus Kolera yang memproduksi enteroksin dalam jumlah besar, sehingga memberikan pengaruh yang ekstrim pada aktivitas sekresi dari sel epitel mukosa usus halus dan bentuk feses yang khas seperti air tajin atau rice water stool.
Penyakit ini telah diketahui dan dialami sejak bertahun-tahun yang lalu dan telah menyebar ke seluruh Asia dan sebagian besar Afrika. Pada umumnya banyak menyebar ke negara-negara yang sedang berkembang. Penyakit ini dapat dikatakan berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi dan gizi penduduk.
Semakin rendah tingkat sosial ekonomi dan gizi penduduk besar kemungkinan untuk menderita kolera. Makanan dan air yang terkontaminasi merupakan media perantara penularan kolera. Penularan biasanya terjadi
ditempat yang terlalu padat penduduknya dan keadaan sanitasi lingkungan yang tidak bersih.
Diagnosis kolera meliputi diagnosis klinis dan bakteriologis, dalam menegakkan diagnosis pada penyakit kolera yang berat, terutama pada suatu daerah endemik, tidaklah sukar. Kesukaran menegakkan diagnosis biasanya terjadi pada kasus-kasus yang ringan dan sedang, terutama di luar endemi atau epidemi. Dasar pengobatan kolera ialah simtomatik dan kausal berupa penggantian cairan dan elektrolit dengan segera.
Dengan mengetahui keadaan klinis yang cepat dan tepat maka pengobatan dapat dilakukan segera, sambil menyiapkan diagnosis secara bakteriologis sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh wabah kolera.
Kolera: Pertanyaan yang Sering DitanyaKolera adalah penyakit yang sudah langka di negara-negara perindustrian dalam seratus tahunbelakangan ini,; tetapi penyakit ini masih sering terdapat di beberapa bagian dunia termasuk sub-benuaIndia dan bagian benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara (sub-Sahara).Apakah kolera itu?Kolera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena bakteria VibrioCholerae. Infeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi terkadang parah. Kurang lebih 1 dari setiap 20penderita mengalami sakit yang berat dengan gejala diare yang sangat encer, muntah-muntah, dan kramdi kaki. Bagi mereka ini, kehilangan cairan tubuh secara cepat ini dapat mengakibatkan dehidrasi danshock atau reaksi fisiologik hebat terhadap trauma tubuh. Kalau tidak diatasi, kematian dapat terjadidalam beberapa jam.Bagaimana seseorang dapat terkena kolera?Seseorang dapat terkena kolera bila minum air atau makan makanan yang telah terkontaminasi bakteriakolera. Dalam situasi adanya wabah (epidemic), biasanya, tinja orang yang telah terinfeksi menjadisumber kontaminasi. . Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di tempat yang tidak mempunyaipenanganan pembuangan kotoran (sewage) dan pengolahan air minum yang memadai.
Bakteria kolera juga dapat hidup di lingkungan air payau dan perairan pesisir. Kerang-kerangan (shellfish)yang dimakan mentah juga dapat menjadi sumber kolera. Biasanya, penyakit ini secara langsung tidakmenular dari orang ke orang; karena itu, kontak biasa dengan penderita tidak merupakan resikopenularan.Langkah apa yang harus diambil turis untuk mencegah kolera?Semua turis ke daerah yang pernah ada kolera sebaiknya menuruti rekomendasi berikut:• Minum hanya air minum yang telah anda masak atau tambahi kaporit (chlorine) atau yodium.Minum yang aman lainnya yaitu teh dan kopi yang dibuat dengan air mendidih, dan minuman botolbersoda tanpa es.• Makan hanya makanan yang telah benar-benar dimasak dan masih panas, atau buah-buahan yangAnda kupas sendiri.• Hindari ikan atau kerang-kerangan mentah atau setengah matang, termasuk salad udang mentah(ceviche).• Makan hanya sayuran yang sudah dimasak, hindari salad.• Hindari jajanan di pinggir jalan.Pedoman berkhasiat: “Rebus, masak, kupas, atau jangan sama sekali.”(“Boil it, cook it, peel it, or forget it.”)Dapatkah kolera diobati?Pengobatan Kolera secara mudah dilakukan dengan jalan segera mengganti cairan tubuh dan garamyang hilang akibat diare. Pasien dapat diobati dengan diberikan larutan rehidrasi, yang terdiri daricampuran garam dan gula tertentu yang sudah dikemas, yang harus diminum dalam jumlah banyak.Larutan ini dipakai di seluruh dunia untuk mengobati diare. Di dalam kasus yang parah, pengobatanKolera: Pertanyaan yang Sering Ditanya(sambungan dari halaman sebelumnya)20 Januari 2005 Halaman 2 dari 2dilakukan melalui penggantian cairan dengan jalan infus. Dengan cara rehidrasi yang benar, makakurang dari 1% penderita kolera meninggal.Antibiotik dapat meringankan dan memperpendek masa sakit, tetapi ini tidak sepenting rehidrasi. Orangyang mengalami diare parah dan muntah-muntah harus segera mendapatkan perhatian medis.Dimana tempat turis mendapatkan informasi kolera?
Situasi kolera di dunia berubah-ubah dari waktu ke waktu. Karena itu pengunjung harus mendapatkaninformasi terkini mengenai negara yang ingin dikunjungi. Pusat penanggulangan penyakit (Centre forDisease Control) menyediakan nomor telepon yang dapat dipakai para turis untuk memperoleh informasiterbaru mengenai kolera dan penyakit lainnya yang bersangkutan dengan kepentingan pengunjung. Datauntuk jasa ini didapatkan dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization). Hubungi nomortelpon 877-FYI-TRIP (394-8747), atau kunjungi http://www.cdc.gov/travel.Untuk
Mengenal Lebih Jauh Kolera
Penyakit kolera itu sering terjadi di negara-negara
berkembang seperti negara-negara di Asia, Afrika, Amerika
Tengah, serta Amerika Selatan. Timbulnya kolera adalah ulah
bakteri yang bernama Vibrio Cholerae. Bakteri ini menyerang
usus besar manusia sehingga usus besar terinfeksi.
Kolera jarang terjadi di negara-negara maju karena negara
maju memiliki jaringan penyedia air bersih ke setiap rumah
penduduk serta jarang penduduk negara maju jarang
memakan makanan mentah! Seseorang juga bisa terserang
penyakit ini jika makanan atau minuman yang ia makan
terjangkit bakteri kolera. Biasanya penyebab penyakit ini
adalah memakan kerang yang belum matang atau makan-
makanan laut lain yang belum matang, misalnya ikan.
Kolera berkembang dengan sangat cepat terutama di daerah
yang tidak memiliki sumber air bersih dan daerah yang
belum memiliki sistem pembuangan air yang cukup bagus.
Untungnya penyakit ini jarang ditularkan dari satu orang ke
orang lain. Biasanya gejala penyakit kolera adalah diare.
Tapi, tidak jarang orang yang terkena penyakit kolera tidak
mengalami gejala apapun. Hal ini bahkan terjadi pada hampir
90 % pengidap kolera tingkat sedang.
Selain diare beberapa gejala lain di antaranya rasa sakit
perut dan kram pada kaki. Karena orang yang terjangkit
kolera biasanya kehilangan banyak air akibat diare, mereka
mengalami dehidrasi. Dehidrasi membuat seseorang merasa
haus sepanjang waktu, lelah, dan sangat lemas.
Satu di antara 20 orang yang terinfeksi kolera menderita
kolera yang sangat parah. Penderita kolera parah biasanya
mengalami diare air. Mereka kehilangan cairan dengan cepat
sehingga mengakibatkan dehidrasi parah, gagal ginjal, dan
syok. Tanpa pengobatan, orang dengan kolera parah bisa
meninggal dalam hitungan jam.
Jika seseorang mengalami kolera parah, langkah pertama
yang perlu dilakukan adalah mengembalikan cairan tubuh
yang banyak hilang akibat daire parah yang dialaminya.
Untuk penanganan koleranya, ia memerlukan antibiotik untuk
kolera. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah
kolera:
1. Selalu minum air matang atau air yang telah dibersihkan
dengan klorine atau iodine.
2. Waspada jika ingin menambahkan es pada minuman anda.
Bisa jadi es yang biasa anda minum dibuat dari air mentah.
3. Makan makanan yang dimasak dengan matang dan masih
panas.
4. Selalu kupas buah atau sayur sebelum anda memakannya.
5. Jaga kebersihan dan selalu cuci tangan anda sebelum
menyiapkan makanan dan sebelum makan.
KoleraDefinisiKolera adalah suatu infeksi usus kecil yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.
Bakteri kolera menghasilkan racun yang menyebabkan usus halus melepaskan sejumlah besar cairanyang banyak mengandung garam dan mineral. Karena bakteri sensitif terhadap asam lambung, makapenderita kekurangan asam lambung cenderung menderita penyakit ini.Kolera menyebar melalui air yang diminum, makanan laut atau makanan lainnya yang tercemar olehkotoran orang yang terinfeksi.Kolera ditemukan di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Di daerah-daerah tersebut, wabahbiasanya terjadi selama musim panas dan banyak menyerang anak-anak. Di daerah lain, wabah bisaterjadi pada musim apapun dan semua usia bisa terkena.Gejala dan tandaGejala dimulai dalam 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri, bervariasi mulai dari diare ringan-tanpakomplikasi sampai diare berat-yang bisa berakibat fatal.Beberapa orang yang terinfeksi, tidak menunjukkan gejala.Penyakit biasanya dimulai dengan diare encer seperti air yang terjadi secara tiba-tiba, tanpa rasa sakitdan muntah-muntah.Pada kasus yang berat, diare menyebabkan kehilangan cairan sampai 1 liter dalam 1 jam. Kehilangancairan dan garam yang berlebihan menyebabkan dehidrasi disertai rasa haus yang hebat, kram otot,lemah dan penurunan produksi air kemih.Banyaknya cairan yang hilang dari jaringan menyebabkan mata menjadi cekung dan kulit jari-jaritangan menjadi keriput.Jika tidak diobati, ketidakseimbangan volume darah dan peningkatan konsentrasi garam bisamenyebabkan gagal ginjal, syok dan koma.Gejala biasanya menghilang dalam 3-6 hari.Kebanyakan penderita akan terbebas dari organisme ini dalam waktu 2 minggu, tetapi beberapadiantara penderita menjadi pembawa dari bakteri ini.DiagnosaDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap apusan rektum atau contoh tinja segar.PenatalaksanaanYang sangat penting adalah segera mengganti kehilangan cairan, garam dan mineral dari tubuh.Untuk penderita yang mengalami dehidrasi berat, cairan diberikan melalui infus.
Di daerah wabah, kadang-kadang cairan diberikan melalui selang yang dimasukkan lewat hidungmenuju ke lambung.Bila dehidrasi sudah diatasi, tujuan pengobatan selanjutnya adalah menggantikan jumlah cairan yanghilang karena diare dan muntah.Makanan padat bisa diberikan setelah muntah-muntah berhenti dan nafsu makan sudah kembali.Pengobatan awal dengan tetrasiklin atau antibiotik lainnya bisa membunuh bakteri dan biasanya akanmenghentikan diare dalam 48 jam. Bila berada di daerah resisten vibrio cholera, dapat digunakanfurozolidone.Lebih dari 50% penderita kolera berat yang tidak diobati meninggal dunia.Kurang dari 1% penderita yang mendapat penggantian cairan yang adekuat, meninggal dunia.PencegahanPenjernihan cadangan air dan pembuangan tinja yang memenuhi standar sangat penting dalammencegah terjadinya kolera.Usaha lainnya adalah meminum air yang sudah terlebih dahulu dimasak dan menghindari sayuranmentah atau ikan dan kerang yang dimasak tidak sampai matang.Vaksin kolera hanya memberikan perlindungan parsial dan secara umum tidak dianjurkan.Pemberian antibiotik tetrasiklin bisa membantu mencegah penyakit pada orang-orang yang sama-samamenggunakan perabotan rumah dengan orang yang terinfeksi kolera
Kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat kolera memiliki tingkat kematian tinggi.PATOGENESISkolera ditularkan melalui jalur oral. bila vibrio berhasil lolos dari pertahanan mulut dan asam lambung maka dia akan berkembang di usus halus. Langkah awal dari patogenesis yaitu menempelnya vibrio pada mukosa usus halus. Vibrio cholera merupakan bakteri non invasif. Patogenesisnya disebabkan
oleh enterotoksin. Enterotoksin adalah suatu protein yang tahan panas tapi tidak tahan asam. Toksin ini akan menyebabkan diare sampai dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipovolemi.MANIFESTASI KLINISMasa inkubasi kolera berlangsung antara 16-72 jam. Ditandai dengan diare yang encer dan melimpah tanpa ditandai dengan rasa mulas maupun tenesmus. Dalam waktu singkat tinja yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi putih keruh (seperti air cucian beras). Muntah timbul kemudian setelah diare, kejang otot dapat menyusul. Gejala dan tanda kolera terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit dan asidosis. Pasien berada dalam keadaan lunglai, tidak berdaya namun kesadan baik.
DIAGNOSIS
diagnosis sangat mudah. Gejala yang khas dapat dikenali dengan diare tanpa mulas dan BAB seperti air cucian beras.
PENATALAKSANAAN
Dasar pengobatan kolera adalah terapi simptomatik dan kausal mencakup penggantian cairan tubuh, penggantian elektrolit dan bikarbonat, serta antimikroba. Terapi anti mikroba pada kolera dapat digunakan Tetrasiklin, Doksisiklin, Siprofloksasin.bakterium