kîmiyâ’ al-sa‘âdah - penerbit · pdf file4. mengenal...

Download Kîmiyâ’ al-Sa‘âdah - Penerbit  · PDF file4. Mengenal Akhirat—60 5. ... pai tingkatan tertinggi, tidak menjadi budak ... yaknya kimia yang mengubah logam biasa

If you can't read please download the document

Upload: doandan

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • Kmiy al-Sadah

    Kimia Ruhani untuk Kebahagiaan Abadi

    Imam al-Ghazali (450-505H)

  • Diterjemahkan dari The Alchemy of Happiness, karangan al-Ghazl, terbitan J. Murray, London, 2001, dengan merujuk pada edisi bahasa Arab, Kmiy al-Sadah, terbitan Dar al-Fikr, t,t.

    Hak terjemahan Indonesia pada Penerbit Zaman Dilarang mereproduksi atau memperbanyak seluruh maupun sebagian dari buku ini dalam bentuk atau cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit

    Penerjemah : Dedi Slamet Riyadi & Fauzi Bahreisy Pewajah Isi : Siti Qomariyah

    Jln. Kemang Timur Raya No. 16 Jakarta 12730

    www.penerbitzaman.com [email protected] [email protected]

  • Daftar Isi

    Kata Pengantar5

    1. Mengenal Diri9

    2. Mengenal Allah28

    3. Mengenal Dunia48

    4. Mengenal Akhirat60

    5. Spiritualitas dalam Musik dan Tarian 81

    6. Muhasabah dan Zikir 97

    7. Perkawinan: Pendorong ataukah Periiintang Kehidupan Beragama?116

    8. Cinta Kepada Allah134

  • Kata Pengantar

    Kata Pengantar

    Ketahuilah, manusia tidak diciptakan secara mainimain atau sembarangan. Ia diciptakan dengan sebaikibaiknya dan demi tujuan yang mulia. Meski bukan bagian dari Yang Kekal, ia hidup selamanya; meski jasadnya rapuh dan membumi, ruhnya mulia dan beriisifat ilahi. Melalui tempaan zuhud, ia suciiikan dirinya dari nafsu jasmani dan mencaiipai tingkatan tertinggi, tidak menjadi budak nafsu, dan meraih sifatisifat malakut. Ia teiimukan surganya dalam perenungan tentang Keindahan Abadi dan tak lagi memedulikan kenikmatan badani. Kimia ruhani yang mamiipu menghasilkan perubahan seperti ini, laiiyaknya kimia yang mengubah logam biasa

  • Imam aliGhazali

    menjadi emas, tak mudah ditemukan. Buku ini ditulis untuk men jelaskan kimia ruhani tersebut beserta metode operasinya.

    Khazanah ilahi yang menuturkan kimia ini terkandung dalam hati para nabi. Siapa saja yang mencarinya di tempat lain pasti akan kecewa dan terpuruk di hari berbangiikit, ketika dikatakan kepadanya:

    ... Telah Kami angkat tirai itu darimmmu, dan pandanganmu pada hari ini sangatlah tajam. (Q. 50:22)

    Allah telah mengutus ke dunia ini 124 ribu orang nabi untuk mengajar manusia tentang resep kimia ini dan bagaimana cara menyucikan hati mereka dari sifatisifat hina melalui zuhud. Jadi, secara ringkas dapat diiikatakan bahwa Kimia Kebahagiaan adalah berpaling dari dunia untuk menghadap keiipada Allah. Kimia Kebahagiaan terdiri atas empat elemen, yaitu pengetahuan tentang diri, pengetahuan tentang Allah, pengetahuiian tentang dunia sebagaimana adanya, dan

  • Kata Pengantar

    pengetahuan tentang akhirat sebagaimana adanya.

    Mari kita jelajahi satu demi satu keemiipat elemen tersebut.[]

  • Mengenal Diri

    1

    Mengenal Diri

    mengenal diri adalah kunci untuk mengenal Tuhan, sesuai ungkapan hadis: Siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya, dan sebagaimana dikatakan Alquran:

    Akan Kami tunjukkan ayatmayat Kami di dunia ini dan dalam diri mereka agar kebenaran tampak bagi meremmka. (Q. 41: 53)

    Ketahuilah, tak ada yang lebih dekat keiipadamu kecuali dirimu sendiri. Jika kau tiiidak mengetahui dirimu sendiri, bagaimana

  • 10 Imam aliGhazali

    bisa mengetahui yang lain. Pengetahuanmu tentang diri sendiri dari sisi lahiriah, seperti bentuk muka, badan, anggota tubuh, dan lainnya sama sekali tak akan mengantarmu untuk mengenal Tuhan. Sama halnya, peiingetahuanmu mengenai karakter fisikal diriiimu, seperti bahwa kalau lapar kaumakan, kalau sedih kau menangis, dan kalau marah kau menyerang, bukanlah kunci menuju peiingetahuan tentang Tuhan. Bagaimana bisa kau mencapai kemajuan dalam perjalanan ini jika kau mengandalkan insting hewani serupa itu? Sesungguhnya pengetahuan yang benar tentang diri meliputi beberapa hal berikut:

    Siapa aku dan dari mana aku datang? Ke mana aku akan pergi, apa tujuan kedaiitangan dan persinggahanku di dunia ini, dan di manakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan? Ketahuilah, ada tiga sifat yang bersemayam dalam dirimu: hewan, setan, dan malaikat. Harus kautemukan, mana di antaiira ketiganya yang aksidental dan mana yang esensial. Tanpa menyingkap rahasia itu, kau tak akan temukan kebahagiaan sejati.

  • Mengenal Diri 11

    Pekerjaan hewan hanyalah makan, tidur, dan berkelahi. Karena itu, jika engkau heiiwan, sibukkanlah dirimu dalam aktivitas itu. Setan selalu sibuk mengobarkan kejaiihatan, tipu daya, dan dusta. Jika kau termaiisuk golongan setan, lakukan yang biasa ia kerjakan. Sementara, malaikat selalu mereiinungkan keindahan Tuhan dan sepenuhnya bebas dari sifat hewani. Jika kau punya sifat malaikat, berjuanglah menemukan sifatisifat asalimu agar kau dapat mengenali dan meiirenungi Dia Yang Mahatinggi, serta terbebas dari perbudakan syahwat dan amarah. Beriupaya lah untuk mencari tahu mengapa kau diciptakan dengan kedua insting hewan inisyahwat dan amarahsehingga kau tidak ditundukkan dan diperangkap keduanya. Alihialih diperbudak keduanya, kau harus menundukkan mereka dan mempergunakaniinya sebagai kuda tunggangan dan senjatamu.

    Langkah pertama untuk mengenal diri adalah menyadari bahwa dirimu terdiri atas bentuk luar yang disebut jasad, dan wujud dalam yang disebut hati atau ruh. Hati yang saya maksudkan bukanlah segumpal daging yang terletak di dada kiri, melainkan tuan

  • 12 Imam aliGhazali

    yang mengendalikan semua fakultas lainnya dalam diri serta mempergunakannya sebagai alat dan pelayannya. Pada hakikatnya, ia bukan sesuatu yang indriawi, melainkan seiisuatu yang gaib; ia muncul di dunia ini seiibagai pelancong dari negeri asing untuk beriidagang dan kelak akan kembali ke tanah asalnya. Pengetahuan tentang wujud dan siiifatisifatnya inilah yang menjadi kunci meiingenal Tuhan.

    Sebagian pemahaman mengenai hakikat hati atau ruh dapat diperoleh seseorang deiingan mengatupkan matanya dan melupakan segala sesuatu di sekitarnya selain dirinya sendiri. Dengan begitu, ia akan mengetahui ketakterbatasan sifat dirinya itu. Namun, syariat melarang kita menelisik hakikat ruh sebagaimana ditegaskan Alquran: Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakan: (soal) ruh adalah urusan Tuhanku. (Q. 17: 85). Jadi, sedikit yang dapat diketahui haiinyalah bahwa ia merupakan suatu esensi tak terbagi yang termasuk dalam dunia titah (amr), dan bahwa ia bukanlah sesuatu yang abadi, melainkan ciptaan. Pengetahuan filoiisofis yang tepat mengenai ruh bukanlah

  • Mengenal Diri 13

    awal yang niscaya untuk meniti jalan ruhaiini. Pengetahuan itu akan didapatkan melalui disiplinidiri dan kesabaran menapaki jalan ruhani, sebagaimana dikatakan Alquran:

    Siapa yang berjuang di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepadammnya jalanmjalan Kami ( yang lurus). (Q. 29: 69).

    Untuk memahami lebih jauh perjuangan batin untuk benaribenar mengenal diri dan Tuhan, kita dapat melihat jasad kita sebagai sebuah kerajaan; jiwa sebagai rajanya dan indra beserta fakultas lain sebagai tentaraiinya. Akal bisa disebut perdana menterinya, syahwat sebagai pemungut pajak, dan amaiirah sebagai polisi. Dengan alasan mengumiipulkan pajak, syahwat selalu ingin meramiipas segala hal demi kepentingan sendiri, seiimentara amarah cenderung bersikap kasar dan keras. Pemungut pajak dan polisi harus selalu ditempatkan di bawah raja, tetapi tak mesti dibunuh atau ditindas, karena mereka punya peran tersendiri yang harus dipenuhiii

  • 14 Imam aliGhazali

    nya. Tetapi, jika syahwat dan amarah meiinguasai nalar maka jiwa pasti runtuh. Jiwa yang membiarkan fakultasifakultas yang leiibih rendah menguasai yang lebih tinggi ibarat orang yang menyerahkan bidadari kepada seekor anjing, atau seorang muslim kepada seorang raja kafir yang zalim.

    Memelihara sifatisifat setan, hewan, atau malaikat akan melahirkan watak yang berseiisuaian dengannya yang di hari kiamat akan mewujud dalam rupa yang kasatmata, seperiiti syahwat menjadi babi, amarah menjadi anjing dan serigala, serta kesucian mewujud dalam rupa malaikat. Pendisiplinan moral bertujuan membersihkan hati dari karat syahiiwat dan amarah sehingga sebening cermin yang mampu memantulkan cahaya Ilahi.

    Mungkin ada pembaca yang keberatan dan menanyakan, Jika manusia diciptakan dengan sifatisifat hewan, setan, dan malaiiikat, bagaimana kita bisa tahu bahwa sifat malaikat adalah esensi kita, sementara sifat hewan dan setan hanyalah aksidensi? Jaiwab annya, esensi setiap makhluk adalah seiisuatu yang tertinggi dan khas dalam dirinya. Contohnya, kuda dan keledai adalah hewan

  • Mengenal Diri 1

    pengangkut beban, tetapi kuda lebih unggul karena ia dipergunakan juga untuk perang. Jika tidak, kuda terpuruk hanya menjadi heiiwan pengangkut beban. Fakultas tertinggi dalam diri manusia adalah akal yang meiimampukannya merenung tentang Tuhan. Jika akal mendominasi maka ketika mati ia terbebas dari kecenderungan syahwat dan amarah sehingga dapat bergabung dengan para malaikat. Dibandingkan dengan bebeiirapa jenis hewan, manusia jauh lebih lemah. Berkat akal, ia dapat mengungguli mereka sebagaimana dikatakan Alquran: Telah Kami tundukkan segala sesuatu di atas bumi unmmtuk manusia (Q. 45:13). Sebaliknya, jika sifat hewani atau setan yang berkuasa maka setelah mati ia akan selalu menghadap ke bumi dan mendambakan kesenangan duiiniawi.

    Betapa mengagumkan, jiwa rasional (akal) manusia berlimpah dengan pengetahuiian dan kekuatan. Berkat keduanya ia dapat menguasai seni dan sains, mampu bolakibalik dari bumi ke angkasa secepat kilat, dapat memetakan langit dan mengukur jarak aniitarbintang. Berkat ilmu dan kekuatan ia juga

  • 1 Imam aliGhazali

    dapat menangkap ikan dari lautan dan buiirung di udara, bahkan kuasa menundukkan binatang liar seperti gajah, unta, dan kuda. Panca indranya bagaikan lima pintu yang terbuka men