kisah singkat umar bin khattab

4
Setelah membahas tentang keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, kiranya perlu juga kita membahas tentang kemualiaan Umar bin Khattab. Ia adalah seorang khalifah yang sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan kepemimpinannya adalah sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman ini dan memipin umat yang tengah kehilangan jati diri. Ada beberapa gelintir orang yang tidak menyukai khalifah yang mulia ini, mereka mengatakan al-Faruq telah mencuri haknya Ali. Menurut mereka, Ali bin Abi Thalib lebih layak dan lebih pantas dibanding Umar untuk menjadi khalifah pengganti Nabi. Berangkat dari klaim tersebut, mulailah mereka melucuti kemuliaan dan keutamaan Umar. Mereka buat berita-berita palsu demi rusaknya citra amirul mukminin Umar bin Khattab. Mereka puja orang yang memusuhinya dan pembunuhnya pun digelari pahlawan bangsa. Berikut ini kami cuplikkan kabar-kabar ilahi yang bercerita tentang keutamaan, kemuliaan, dan kedudukan Umar bin Khattab, karena seperti itulah ia layak untuk diceritakan. Nasab dan Ciri Fisiknya Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al- Adawi. Ia dijuluki al-Faruq. Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari Abu Jahal bin Hisyam. Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah- merahan. Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).

Upload: ridho436029982

Post on 10-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kisah Singkat Umar Bin Khattab

TRANSCRIPT

Page 1: Kisah Singkat Umar Bin Khattab

Setelah membahas tentang keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, kiranya perlu juga kita

membahas tentang kemualiaan Umar bin Khattab. Ia adalah seorang khalifah yang

sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan

kepemimpinannya adalah sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan,

kiranya Umar hidup di zaman ini dan memipin umat yang tengah kehilangan jati diri.

Ada beberapa gelintir orang yang tidak menyukai khalifah yang mulia ini, mereka

mengatakan al-Faruq telah mencuri haknya Ali. Menurut mereka, Ali bin Abi Thalib lebih

layak dan lebih pantas dibanding Umar untuk menjadi khalifah pengganti Nabi.

Berangkat dari klaim tersebut, mulailah mereka melucuti kemuliaan dan keutamaan

Umar. Mereka buat berita-berita palsu demi rusaknya citra amirul mukminin Umar bin

Khattab. Mereka puja orang yang memusuhinya dan pembunuhnya pun digelari

pahlawan bangsa.

Berikut ini kami cuplikkan kabar-kabar ilahi yang bercerita tentang keutamaan,

kemuliaan, dan kedudukan Umar bin Khattab, karena seperti itulah ia layak untuk

diceritakan.

Nasab dan Ciri Fisiknya

Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah

bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi. Ia dijuluki al-Faruq.

Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari

Abu Jahal bin Hisyam.

Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu

bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang

mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan

mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun

pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).

Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati dan

sederhana, namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang

kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang

membawa ember di pundaknya, akan tetapi sama sekali tak menghilangkan ketinggian

Page 2: Kisah Singkat Umar Bin Khattab

wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pastur

Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang tertawa dan bercanda, di cincinnya

terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar.”

Keistimewaan dan Keutamaannya

– Umar adalah Penduduk Surga Yang Berjalan di Muka Bumi

Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada

di sisi Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di surga. Kemudian aku

melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana (surga), maka aku pun

bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab, ‘Milik

Umar.’ Lalu aku teringat dengan kecemburuan Umar, aku pun menjauh (tidak

memasuki) istana itu.” Umar radhiallahu ‘anhu menangis dan berkata, “Mana mungkin

aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.”

Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah dan para sahabatnya,

namun istana untuknya telah disiapkan di tanah surga.

– Mulianya Islam dengan Perantara Umar

Dalam sebuah hadisnya Rasulullah pernah mengabarkan betapa luasnya pengaruh

Islam di masa Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu. Beliau bersabda,

“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan

penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua

timba dan dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut, -semoga

Allah Ta’ala mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khattab mengambil air

sebanyak-banyaknya. Aku tidak pernah melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin

yang begitu kuat) yang begitu gesit, sehingga setiap orang bisa minum sepuasnya dan

juga memberikan minuman tersebut untuk onta-onta mereka.”

Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”

– Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab

Page 3: Kisah Singkat Umar Bin Khattab

Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata,

“Umar radhiallahu ‘anhu ditidurkan di atas kasurnya (menjelang wafatnya), dan orang-

orang yang berkumpul di sekitarnya mendoakan sebelum dipindahkan –ketika itu aku

hadir di tengah orang-orang tersebut-. Aku terkejut tatkala seseorang memegang kedua

pundakku dan ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji dan

mendoakan Umar seperti orang-orang lainnya), “Engkau tidak pernah meninggalkan

seseorang yang dapat menyamai dirimu dan apa yang telah engkau lakukan. Aku

berharap bisa menjadi sepertimu tatkala menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi

Allah, aku sangat yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu bersama dua orang

sahabatmu (Rasulullah dan Abu Bakar).

Aku sering mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku berangkat bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan

Umar, dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.”

– Umar adalah Seorang yang Mendapat Ilham

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat

sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku

mendapakannya, maka Umarlah orangnya.”

Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah,

dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang-

orang sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberikan ilham walaupun mereka bukan

nabi. Jika salah seorang dari umatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya.”

– Wibawa Umar

Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari

ketakutan jika bertemu Umar.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang

adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah

Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)

Page 4: Kisah Singkat Umar Bin Khattab

Demikianlah di antara keutamaan Umar bin al-Khattab yang secara langsung diucapkan

dan dilegitimasi oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah

meridhai Umar bin al-Khattab.