keutamaan 10 malam terakhir ramadhan

7/25/2019 Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadhan

1/9

Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadhan

Sebagian ulama kita membagi bulan ini dengan tiga fase: fase pertama sepuluh hari awal

Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah, dan

sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan

oleh sahabat Salman Al Farisi: Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya

maghfirah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.

Dari ummul mukminin, Aisyah ra., meneritakan tentang kondisi !abi saw. ketika

memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan: "eliau #ika memasuki sepuluh hari terkahir

Ramadhan, mengenangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya, dan membangunkan

keluarganya.

Apa rahasia perhatian lebih beliau terhadap sepuluh hari terakhir Ramadhan$ %aling

tidak ada dua sebab utama:

Sebab pertama, karena sepuluh terkahir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan,

sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah

saw. berdo&a:

Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. an jadikan sebaik-

baik amalku adalah pamungkasnya. an jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari

di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak.!

'adi, yang penting adalah hendaknya setiap manusia meangakhiri hidupnya atau

perbuatannya dengan kebaikan. (arena boleh #adi ada orang yang #e#ak hidupnya

melakukan sebagian kebaikan, namun ia memilih mengakhiri hidupnya dengan ke#elekan.

Sepuluh akhir Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya setiap

manusia mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan menurahkan daya dan

upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah di sepan#ang sepuluh hari akhir Ramadhan ini.

Sebab kedua, karena dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya lailatul

)adar, karena lailatul )adarbisa #uga turun pada bulan Ramadhan seara keseluruhan,

sesuai dengan firman Allah swt.

"esungguhnya Kami telah turunkan Al #ur$an pada malam kemuliaan.!


2/9

Allah swt. #uga berfirman:

!"#$%

%ulan Ramadhan, adalah bulan diturunkan di dalamnya Al #ur$an, sebagai petunjukbagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda -antara yang hak dan yang

batil-.!

Dalam hadits disebutkan: *elah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan di dalamnya

ada lailatul )adar, malam lebih baik dari seribu bulan. "arangsiapa diharamkan darinya

maka ia diharamkan mendapatkan kebaikan seluruhnya. Dan tidak diharamkan

kebaikannya keuali ia benar+benar terhalang +mahrum+.

Al )ur&an dan hadits sahih menun#ukkan bahwa lailatul )adaritu turun di bulan Ramadhan.

Dan boleh #adi di sepan#ang bulan Ramadhan semua, lebih lagi di sepuluh terakhir

Ramadhan. Sebagaimana sabda !abi saw.:

'()*+,-#.$ /.

&arilah lailatul 'adardi sepuluh terakhir Ramadhan.!

%ertanyaan ++, apakah lailatul )adardi seluruh sepuluh akhir Ramadhan atau di bilangan

gan#ilnya sa#a$ "anyak hadits yang menerangkan lailatul )adarberada di sepuluh hari

terakhir. Dan #uga banyak hadits yang menerangkan lailatul )adarada di bilangan gan#il

akhir Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda:

'()*+,-#.#0#. 1

&arilah lailatul 'adardi sepuluh hari terakhir dan di bilangan ganjil.!

20#3450' 1

"esungguhnya Allah ganjil, menyukai bilangan ganjil.!

-leh karena itu, kita rebut lailatul )adardi sepuluh hari terakhir Ramadhan, baik di

bilangan gan#ilnya atau di bilangan genapnya. (arena tidak ada konsensus atau i#ma&

tentang kapan turunya lailatul )adar.

Di kalangan umat muslim masyhur bahwa lailatul )adar itu turun pada tanggal /Ramadhan, sebagaimana pendapat 0bnu Abbas, 1bai bin (a&ab dan 0bnu 1mar

radhiyallahu anhum. Akan tetapi sekali lagi tidak ada konsensus pastinya.


3/9

Sehingga imam 0bnu 2a#ar dalam kitab Fathul "ari menyebutkan, %aling tidak ada 34

pendapat berbeda tentang kapan lailatul )adar.

Ada yang berpendapat ia turun di malam dua puluh satu, ada yang berpendapat malam dua

puluh tiga, dua puluh lima, bahkan ada yang berpendapat tidak tertentu. Ada yang

berpendapat lailatul )adar pindah+pindah atau ganti+ganti, pendapat lain lailatul )adarada di sepan#ang tahun. Dan pendapat lainnya yang berbeda+beda.

1ntuk lebih hati+hati dan antisipasi, hendaknya setiap manusia menghidupkan sepuluh

hari akhir Ramadhan.

Apa yang disunnahkan untuk diker#akan pada sepuluh hari akhir Ramadhan$

Adalah )iyamullail, sebelumnya didahului dengan shalat tarawih dengan khusyu&. 5ira&atul

)ur&an, d6ikir kepada Allah, seperti tasbih, tahlil, tahmid dan takbir, istighfar, do&a,

shalawat atas nabi dan melaksanakan kebaikan+kebaikan yang lainnya.

7ebih khusus memperbanyak do&a yang ma&tsur:

$6 78 #88+8 =>82:;788:9 8 8%8?>6%=?588678>6 :>82=@' 88A>56 >)686 :78B8C 868= 868: =8A686 'DD%=8DD8 :E8 DD%8?:'DD%=?F


4/9

Allah inta agar manusia ta&at sepan#ang 6aman, sebagaimana Allah murka terhadap orang

yang bermaksiat di sepan#ang waktu.

Dan karena kita ingin mengambil bekalan sebanyak mungkin di satu bulan ini, untuk

mengarungi sebelas bulan selainnya.

7ktika

2akikatnya, 0&tikaf adalah memisahkan diri untuk sementara waktu dari hiru biru kemelut

kehidupan beragam di tengah masyarakat dan membenamkan diri dalam kehidupan beragama yang

fous, dan dilakukan dengan berdiam diri di 8as#id. 0ntinya adalah konsentrasi meningkatkan

keta)waan.

8akna 0&tikaf seara syariat adalah mendiami 8as#id dan menetap di dalamnya dengan niatberta)orrub kepada Alloh *a&ala.

Disyariatkannya 09tikaf : %ara ulama bersepakat akan pensyariatannya. (arena !abi Shallallahu

9alaihi wa Salam dulu pernah beri&tikaf pada sepuluh akhir bulan Ramadhan sampai Alloh A66a wa

'alla mewafatkan beliau. (emudian isteri+isteri beliau beri&tikaf setelah wafatnya beliau.

Fadhilah keutamaan ; 09tikaf : Abu Daud pernah bertanya kepada 0mam Ahmad: *ahukan anda

hadits yang menun#ukkan keutamaan 09tikaf$ Ahmad men#awab : tidak keuali hadits lemah.

!amun demikian tidaklah mengurangi nilai ibadah 09tikaf itu sendiri sebagai ta)orrub kepada

Allah S


5/9

aitu pada pagi hari

kesepuluh bulan Ramadhan?. !abi pernah beri&tikaf pada sepuluh hari dibulan Syawwal.muttafa) &alayhi;.

Syarat mu&takif orang yang beri&tikaf; :

Dia haruslah seorang yang mumayyi6 berakal sehat dan baligh; dan sui dari #anabat, haidh dan

nifas.

Rukun 0&tikaf :

8enetap di mas#id dengan niat mendekatkan diri kepada Alloh *a&ala. Disini ada dua pendapat

ulama tentang mas#id tempat i9tikaf . Sebagian ulama membolehkan i9tikaf disetiap mas#id yang

dipakai shalat ber#ama9ah lima waktu. 2al itu dalam rangka menghindari seringnya keluar mas#id

dan untuk men#aga pelaksanaan shalat #ama9ah setiap waktu. 1lama lain mensyaratkan agar

i9tikaf itu dilaksanakan di mas#id yang dipakai buat shalat #um9at, sehingga orang yang i9tikaf

tidak perlu meninggalkan tempat i9tikafnya menu#u mas#id lain untuk shalat #um9at. %endapat ini

dikuatkan oleh para ulama Syafi9iyah bahwa yang afdhol yaitu i9tikaf di mas#id #ami9, karena

Rasulullah SA< i9tikaf di mas#id #ami9. 7ebih afdhol di tiga mas#id@ mas#id al+2aram, mas#i#

!abawi, dan mas#id A)sho.

Awal dan akhir 09tikaf :

(husus i9tikaf Ramadhan waktunya dimulai sebelum terbenam matahari malam ke .

Sebagaimana sabda Rasulullah SA< : B "arangsiapa yang ingin i9tikaf dengan ku, hendaklah ia

beri9tikaf pada C hari terakhir Ramadhan 2R. "ukhori;. C sepuluh; disini adalah #umlah malam,sedangkan malam pertama dari sepuluh itu adalah malam ke atau C. Adapun waktu keluarnya

atau berakhirnya, kalau i9tikaf dilakukan C malam terakhir, yaitu setelah terbenam matahari,

hari terakhir bulan Ramadhan. Akan tetapi beberapa kalangan ulama mengatakan yang lebih

mustahab disenangi; adalah menuggu sampai shalat ied.

>ang dibolehkan bagi orang yang beri&tikaf :

a. (eluar dari tempat i&tikaf+nya untuk mengantarkan keluarganya, sebagaimana yang dilakukan

oleh Rasulullah SA< terhadap istrinya Shofiyah ra. 2R. Riwayat "ukhori 8uslim;b. 8enyisir rambut, menukur rambut, menggunting kuku, membersihkan badan mandi;,

berparfum dan menggunakan pakaian yang bagus.


6/9

. (eluar dari mas#id untuk menunaikan ha#at yang mendesak, seperti buang air besar dan keil,

makan dan minum apabila tidak ada yang mengantarkan makanannya.

d. "agi seorang yang beri&tikaf, ia haruslah makan, minum dan tidur di 8as#id dengan tetap harus

men#aga kebersihannya.

tika di dalam 0&tikaf :

Dari &Aisyah radhiyallahu &anha beliau berkata : *untunan di dalam i&tikaf yaitu tidak keluar

keuali untuk menunaikan ha#at yang mendesak, tidak mengun#ungi orang sakit, tidak menyentuh

dan berkumpul #ima&; dengan isterinya, dan tidak ada i&tikaf keuali di 8as#id 'ama&ah. 'uga

merupakan tuntunan adalah bagi orang yang beri&tikaf tetap harus berpuasa. Shahih, 2R al+

"aiha)i;.

>ang membatalkan i&tikaf :

+ 'ima& bersetubuh dengan istri; 5S. : E/;. Akan tetapi memegang tanpa syahwat, tidak apa+apa sebagaimana yang dilakukan !abi dengan istri+istrinya

+ (eluar dari mas#id tanpa ada keperluan seara senga#a.

+ 2ilangnya ingatan karena gila atau mabuk

+ 8engalami haidh dan nifas

+ %ergi shalat #um9at bagi mereka yang membolehkan i9tikaf di mushalla yang tidak dipakai

shalat #um9at;

>ang disunnahkah bagi mu&takif :

8emperbanyak ibadah+ibadah nafilah seperti sholat, membaa Al+5uran, berd6ikir dan

membaa buku+buku agama. *ermasuk #uga didalamnya penga#ian, eramah, ta9lim, diskusi ilmiah,

tela9ah buku tafsir, hadits, siroh dan sebagainya. !amun demikian yang men#adi prioritas utama

adalah ibadah+ibadah mahdhah. "ahkan sebagian ulama meninggalkan segala aktifitas ilmiah

lainnya dan berkonsentrasi penuh pada ibadah+ibadah mahdhah.

>ang dibeni bagi mu&takif :

8enyibukkan dirinya dengan hal+hal yang tidak bermanfaat baik berupa perkataan maupun

perbuatan, dan menahan diri dari berbiara dengan anggapan hal ini sebagai pendekatan diri

kepada Alloh. =7ihat Fi)hus Sunnah?.

09tikaf bagi 8uslimah :

09tkaf disunnahkan bagi wanita sebagaimana disunnahkan bagi pria. Selain syarat+syarat yangdisebutkan tadi, i9tikaf bagi kaum wanita harus memenuhi syarat+syarat antara lain 8endapat

i6in ridlo; suami atau orang tua. 2al itu disebabkan karena ketinggian hak suami bagi istri yang


7/9

wa#ib ditaati, dan #uga dalam rangka menghindari fitnah yang mungkin ter#adi.

*empat i9tikaf wanita agar memenuhi kriteria syari9at : (ita telah mengetahui bahwa salah satu

rukun atau syarat i9tikaf adalah mas#id. 1ntuk kaum wanita, ulama sedikit berbeda pendapat

tentang mas#id yang dapat dipakai wanita beri9tikaf. *etapi yang lebih afdhol Bwallahu 9alamB

ialah tempat shalat di rumahnya. -leh karena bagi wanita tempat shalat dirumahnya lebih afdhol

dari mas#id wilayahnya. Dan mas#id di wilayahnya lebih afdhol dari mas#id raya. Selain itu lebih

seiring dengan tu#uan umum syari9at 0slamiyah, untuk menghindarkan wanita semaksimal mungkin

dari tempat keramaian kaum pria, seperti tempat ibadah di mas#id. 0tulah sebabnya wanita tidak

diwa#ibkan shalat #um9at dan shalat #ama9ah di mas#id. Dan seandainya ke mas#id ia harus berada

di belakang. (alau demikian, maka i9tikaf yang #ustru membutuhkan waktu lama di mas#id , seperti

tidur, makan, minum, dan sebagainya lebih dipertimbangkan. 0ni tidak berarti i9tikaf bagi wanita

tidak diperboleh di mas#id.


8/9

berbagai maam karakteristiknya. %erbedaan khilafiyah tidak men#adikan alasan mereka untuk

tidak bersatu. Semua merasakan larut dalam nuansa ta)arrub kepada Allah Subhanahu


9/9

Rasulullah Shalallahu LAlayhi

keutamaan 10 malam terakhir ramadhan

Documents