kementerian pertanian 2016 badan litbang...
TRANSCRIPT
BADAN LITBANG PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN 2016
LAPORAN KINERJA
BPTP MALUKU TAHUN 2016
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja (Lakin) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku 2016 dapat diselesaikan.
Penyusunan Laporan Kinerja Balai ini dimaksudkan untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan penganggaran berbasis kinerja yang dijalankan
selama satu tahun anggaran 2016.
Dalam laporan Lakin ini dipaparkan pencapaian kinerja BPTP Balitbangtan
Maluku T.A 2016 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja (PK), Rencana operasional BPTP Balitbangtan
Maluku 2015-2019 dan Rencana Kerja Tahunan (Renja) serta Anggaran (RAK-KL)
tahun 2016. Lakin ini juga merupakan suatu bentuk transparansi dan
akuntabilitas BPTP Balitbangtan Maluku kepada masyarakat dalam penggunaan
APBN tahun 2016.
Penyusunan laporan Lakin merupakan amanah dari Peraturan Presiden RI
No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.
53 tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sebagai akhir dari pengantar ini kami mengajak semua pegawai BPTP
Balitbangtan Maluku untuk lebih lagi bekerja keras, cerdas, jujur dan ikhlas
dengan semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing. Akhirnya kami Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses perencanaan sampai pada pelaporan akhir kegiatan.
Besar harapan kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukan.
Ambon, Januari 2017
Kepala BPTP Balitbangtan Maluku
Dr. Ir. Yusuf. MP NIP. 19641231 199103 1015
[ii]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2016
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar ……………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………… ii
Daftar Tabel ……………………………………………………… iii
Daftar Gambar ……………………………………………………… iv
Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………… v
BAB 1. Pendahuluan ……………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
……………………………………………………… 2
1.3. Susunan Organisasi dan Tata kerja BPTP Balitbangtan Maluku
……………………………………………………… 3
1.4. Sumber Daya Manusia BPTP Balitbangtan
Maluku
……………………………………………………… 5
1.5. Dukungan Anggaran BPTP Balitbangtan Maluku
……………………………………………………… 7
BAB 2. Perencanaan kinerja BPTP Balitbangtan Maluku
……………………………………………………… 9
2.1. Rencana Strategis 2015 – 2019
……………………………………………………… 9
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
……………………………………………………… 13
BAB 3. Akuntabilitas Kinerja
……………………………………………………… 16
3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan
……………………………………………………… 16
3.2. Pencapaian Kinerja Tahun 2016
……………………………………………………… 18
3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
……………………………………………………… 21
3.4. Akuntabilitas Keuangan
……………………………………………………… 31
BAB 4. Penutup ……………………………………………………… 33
Lampiran
[iii]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2016
DAFTAR TABEL
Hal
1 Jumlah pegawai BPTP Balitbangtan Maluku berdasarkan pangkat/golongan dan pendidikan per Desember 2016
………………………………………… 5
2 Jumlah Pegawai BPTP Balitbangtan Maluku berdasarkan jenjang fungsional per Desember 2016
………………………………………… 5
3 Jumlah Pegawai BPTP Balitbangtan Maluku berdasarkan jabatan fungsional dengan keahlian
………………………………………… 6
4 Jumlah Pegawai BPTP Balitbangtan Maluku menurut Usia dan yang akan pensiun Tahun 2017
………………………………………… 7
5 Pagu dan realisasi APBN Maluku (2012-2016)
………………………………………… 8
6 Target IKK Renstra dan Realisasi IKK Perjanjian Kinerja Tahun 2016
………………………………………… 14
7 Rincian Anggaran TA.2016 ( setelah direvisi III)
………………………………………… 17
8 Capaian Indikator Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
………………………………………… 19
9 Realisasi Anggaran BPTP Balitbangtan Maluku TA.2016 per 31 Desember 2016 (Revisi III)
………………………………………… 31
[iv]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2016
DAFTAR GAMBAR
Hal
1 Struktur Organisasi BPTP Balitbangtan Maluku
………………………………………… 3
2 Grafik perkembangan anggaran APBN BPTP Balitbangtan Maluku selama 5 tahun terakhir
………………………………………… 8
3 Otput kegiatan in house (1) teknologi peningkatan produktivitas itik lokal Sebagai itik potong melalui Persilangan itik dan etok.
………………………………………… 22
4 Output kegiatan in house (2) Teknologi tanaman kubis dataran rendah dengan model PTT
………………………………………… 22
5 Output kegiatan in house: (3). Teknologi pembuatan tepung mocaf dari ubi kayu dan pemanfaatannya untuk produk kue basah
………………………………………… 22
6 Output kegiatan komoditas strategis : teknologi pengembangan dan koleksi
plasm Plasma nutfah SDG di Maluku
………………………………………… 23
7 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna: Teknologi cabe, bawang merah dan jeruk manis di Maluku
………………………………………… 24
8 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna: teknologi kalender tanam (katam) terpadu di Maluku
………………………………………… 25
9 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna: Teknologi Taman Agro Inovasi
………………………………………… 26
10 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna :
tekn Teknologi diseminasi berupa pameran pada HPS di semarang dan diesnatalis Fakultas Pertanian- UNPATTI Ambon
………………………………………… 26
11 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna : teknologi Diseminasi berupa peningkatan komunikasi penyuluh pertanian
………………………………………… 26
[v]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2016
12 Kegiatan Model pengembangan inovasi teknologi Bioindustri: integrasi padi dengan ternak sapi di desa Grandeng kab. Buru dan integrasi kelapa,kakao dan ternak sapi di mesa, Kab. Maluku Tengah
………………………………………… 27
13 Kegiatan pendampingan pengembangan kawasan perkebunan pala dan cengkeh di Maluku
………………………………………… 28
14 Kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Padi Sawah Di Maluku
………………………………………… 30
[vi]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan
pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi setiap rakyat Indonesia.
Pangan harus senantiasa tersedia secara cukup, aman, bermutu, bergizi, dan
beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Persoalan dan tantangan pangan hingga saat ini semakin kompleks,
senantiasa berubah dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh hal-hal yang
sifatnya spesifik lokal maupun global. Perubahan serta perbedaan seperti kondisi
aktual masyarakat, dinamika kependudukan, perkembangan Iptek, revolusi
informasi, telekomunikasi, transportasi, demokratisasi, desentralisasi, dan
tentunya globalisasi, itu semua merupakan determinan pangan yang harus selalu
kita kaji sebagai landasan untuk melakukan antisipasi nasional.
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja BPTP
Balitbangtan Maluku tahun 2016, secara umum hasil pengukuran terhadap 8
(delapan) sasaran strategis dengan 17 (tujuh belas) indicator kinerja kegiatan
(IKK) memperlihatkan bahwa sasaran kinerja yang dikerjakan berhasil. IKK
tersebut terdiri atas kegiatan spesifik lokasi komoditas lainnya ada 3 kegiatan;
kegiatan spesifik lokasi komoditas strategis ada 1 kegiatan; kegiatan strategis
yang terdiseminasi ke pengguna ada 6 kegiatan; dan kegiatan unggulan lainnya
yang terdiseminasi ke pengguna ada 2 kegiatan. Untuk permodelan terdiri atas
pengembangan teknologi bioindustri ada 2 kegiatan, ditambah dengan kegiatan
rekomendasi kebijakan ada 1 kegiatan. Sementara menyangkut dengan unit
pengembangan benih sumber ada 1 kegiatan dan dukungan terhadap
manajemen pengkajian dan percepatan diseminasi teknologi selama 12 bulan,
tetap dijalankan.
Dalam pelaksanaan kegiatan, BPTP Balitbangtan Maluku juga menghadapi
berbagai permasalahan, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Permasalahan internal yang dihadapi oleh BPTP Balitbangtan Maluku terutama
berkaitan dengan terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang dimiliki, baik dari
sisi kualifikasi pendidikan maupun bidang keahlian. Selain itu, perimbangan
komposisi peneliti dengan penyuluh belum sesuai rasio kebutuhan yang optimal.
Sedangkan permasalahan eksternal yang dihadapi BPTP Balitbangtan Maluku
[vii]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2016
berkaitan dengan terbatasnya sumber pendanaan yang masih harus diupayakan
baik dari APBN, APBD maupun pihak ketiga lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas, adalah
dengan melimpahkan tugas dan tanggung jawab kegiatan kepada peneliti
maupun penyuluh yang memiliki kompetensi dan mampu melaksanakan kegiatan
lapangan, serta dapat merangkul tim pelaksana kegiatan secara menyeluruh.
Mengenai anggaran yang dananya bersumber dari APBN, akan dilakukan
konsultasi atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat meningkatkan anggaran
untuk tahun berikutnya.
Tahun 2016 BPTP Balitbangtan Maluku mengelola APBN sebesar RP.
14.675.740.000,-, namun dalam perjalanan waktu telah terjadi revisi anggaran
sebanyak 5 (lima) kali, oleh karena pertimbangan berbagai hal sehingga
anggaran yang di kelola menjadi Rp. 13.700.153.000,-. Realisasi penyerapan
sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai Rp. 12.960.252.150,- (94.60%).
Kedepannya, keberhasilan yang telah dicapai akan dipertahankan dan bahkan
akan ditingkatkan.
[1]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Pertanian tahun 2016 merupakan tahun kedua Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Pada
RPJMN tahun kedua ini, pembangunan pertanian masih tetap memegang peran
strategis dalam perekonomian nasional. Dalam rangka menentukan arah
pelaksanaan program dan kegiatan untuk lima (5) tahun kedepan, Kementrian
Pertanian menetapkan empat (4) target sukses yang ingin dicapai yaitu: (1)
swasembada padi, jagung dan kedelai, serta peningkatan produksi daging dan
gula; (2) peningkatan diversifikasi pangan; (3) peningkatan komoditas bernilai
tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan subtitusi impor; dan
(4) peningkatan pendapatan petani.
Terlepas dari empat (4), target sukses yang ingin di capai, pembangunan
pertanian saat ini menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang tidak
sedikit dan tidak mudah untuk dihadapi. Tantangan pembangunan pertanian
tersebut antara lain: perubahan iklim, kondisi perekonomian global yang
melemah, gejolak harga pangan global, bencana alam, peningkatan jumlah
penduduk, distribusi pangan yang belum bisa merata dan laju urbanisasi yang
tinggi. Sementara itu, permasalahan pokok yang dihadapi mencakup: lahan,
infrastruktur (jalan, jaringan irigasi, pasar), sarana produksi (benih, pupuk,
alsintan), regulasi/kelembagaan, sumber daya manusia, dan permodalan.
Kementrian Pertanian dan lebih khusus lagi Badan Litbang Pertanian memandang
bahwa tantangan dan permasalahan tersebut menjadi focus perhatian yang
harus segera disikapi dan ditindak lanjuti dengan berbagai upaya perbaikan.
Selanjutnya, untuk mengahadapi tantangan dan permasalahan, maka dilakukan
upaya-upaya solusi perbaikan. Upaya–upaya yang dilakukan meliputi aspek
kebijakan, infrastruktur, on-farm dan pasca panen, serta pasar.
Buku Laporan Kinerja Kementrian Pertanian Pertanian ini merupakan
laporan hasil kinerja yang telah dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Balitbangtan Maluku berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah
disepakati dan ditetapkan di Tahun 2016.
[2]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Posisi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan)
adalah sebagai leading institution dalam pembangunan pertanian di Indonesia
menuju Modern Agriculture yang ditandai dengan pengembangan inovasi
pertanian yang responsive terhadap dinamika iklim berbasis biosains,
bioenjinering dan aplikasi IT dengan memanfaatkan advance technology
(teknologi nano, bioteknologi, iradiasi, bioinformatika, dan bioprosesing).
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
sebagai institusi yang diberi mandat untuk melaksanakan tugas pengkajian dan
pengembangan teknologi pertanian memiliki ruang yang besar untuk berkiprah
dalam mendukung pengembangan pertanian. Inovasi pertanian merupakan
komponen kunci dalam pembangunan pertanian, terutama dalam menghadapi
kondisi sumberdaya yang semakin terbatas serta perubahan iklim global.
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian No. 301/Kpts/OT.140/7/2005
tentang organisasi dan Tata Kerja BBP2TP, tugas utama BBP2TP adalah
melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian. BPTP selaku
organisasi yang ada di bawah BBP2TP secara terinci, tugas pokok dan fungsi
BPTP adalah:
(a) Perumusan program dan evaluasi pengkajian dan pengembangan
teknologi Pertanian;
(b) Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil pengkajian dan
pengembangan teknologi pertanian;
(c) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian dan
standar metodologi pengkajian dan pengembangan teknologi
pertanian;
(d) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan paket teknologi
unggulan
(e) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan model teknologi
pertanian regional dan nasional dan;
(f) Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Balai.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPTP Balitbangtan Maluku
[3]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Susunan organisasi BPTP sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan
Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor 31/Kpts/OT.160/J/2/07, tanggal
20/02/2007, terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Kerjasama dan Pelayanan
Pengkajian, Koordinator Program dan Kelompok Fungsional, seperti bagan di
bawah ini.
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Balitbangtan Maluku
Kepala Balai mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengarahkan
kegiatan penelitian, pengujian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik wilayah, penyempurnaan program penelitian pertanian, penyampaian
paket teknologi sebagai bahan materi penyuluhan pertanian, pelayanan sarana
teknik dan administrasi tata usaha balai, melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan, mengelola manajemen keuangan Balai, pembinaan SDM
Balai, menghadiri rapat-rapat koordinasi di wilayah dan di pusat, menerima
tamu-tamu kantor.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta
rumah tangga. Sementara Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
Kepala
BPTP Maluku
Seksi Kerjasama dan
Pelayanan Pengkajian
Sub Bagian
Tata Usaha
Kelompok Jabatan
Fungsional
Koordinator Program
[4]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan terencana, program,
anggaran, pemantauan, dan evaluasi serta laporan, dan penyiapan bahan
kerjasama, informasi, dokumentasi, dan penyebarluasan dan pendayagunaan
hasil, serta pelayanan sarana pengkajian, perakitan, dan pengembangan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
Kelompok Fungsional (Kelsi) meliputi Peneliti, Penyuluh, dan Teknisi.
Kelsi terdiri atas berbagai disiplin ilmu/bidang keahlian yaitu Sumberdaya,
Budidaya (Tanaman dan Ternak), Pasca Panen dan Pengolahan Hasil,
Penyuluhan dan Komunikasi, dan Sosial Ekonomi. Disamping itu dilengkapi
dengan dua (2) instalasi yaitu Laboratorium Diseminasi Waiheru dan Kebun
Percobaan (KP) Makariki.
Provinsi Maluku merupakan wilayah kerja Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Balitbangtan Maluku, dikenal dengan nama provinsi seribu
pulau, dengan luas wilayah 92.04% laut dan sisanya 7.96% daratan. Didalam
pola dasar pembangunan Maluku, wilayah tersebut dibagi dalam 12 gugus pulau
dengan kondisi agroekosistem dan sosial budaya penduduk dari masing-masing
gugus pulau sangat beragam sehingga memerlukan dukungan teknologi spesifik
untuk menjamin keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah ini.
Ke 12 gugus pulau tersebut adalah gugus pulau I: Kabupaten Buru dan Buru
Selatan, gugus pulau II: Kabupaten Seram Bagian Barat, gugus pulau III: Seram
Utara, gugus pulau IV: Seram Bagian Timur, gugus pulau V: Amahai dan Tehoru,
gugus pulau VI : Banda, gugus pulau VII: P. Ambon lease, gugus pulau VII:
kepulauan Kei, gugus pulau IX: Kepulauan Aru, gugus pulau X: kepulauan
Tanimbar, gugus pulau XI: Kepulauan Barbar dan gugus pulau XII: kepulauan
terselatan. Keadaan ini menuntut dilakukannya perencanaan pengembangan
komoditas unggulan nasional, dan komoditas daerah. Agroekosistem lahan basah
di Maluku terdapat di dua (2) pulau besar yaitu P. Seram dan Buru, kedua pulau
ini dijadikan sentral pengembangan padi, sementara pulau-pulau lain di Maluku
merupakan agrokesistem lahan kering. Maluku memiliki banyak plasma nutfah
spesifik lokasi baik dari segi peternakan, tanaman pangan maupun perkebunan.
Penelitian dan pendampingan dari BPTP Balitbangtan Maluku sangatlah penting
untuk mendukung kelestrian plasma nutfah sebagai kekayaan sumber genetik.
1.4. Sumber Daya Manusia BPTP Balitbangtan Maluku
[5]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Sumberdaya manusia sebagai salah satu input dalam indikator kinerja
yang dimiliki BPTP Balitbangtan Maluku memegang peranan penting dan
strategis dalam mendukung kinerja BPTP Maluku menunju institusi yang
akuntabel. Keberhasilan pengembangan SDM pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja pelaksanaan pengkajian dan diseminasi, serta manajemen institusi.
Pegawai yang bekerja di BPTP Balitbangtan Maluku sampai dengan tahun 2016
(Tabel 1.).
Tabel 1. Jumlah pegawai BPTP Balitbangtan Maluku berdasarkan pangkat/
golongan dan pendidikan per Desember 2016
No Pangkat/ Golongan
Pendidikan Jumlah
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD 1 IV 2 4 3 - - - - 9 2 III 2 5 21 1 13 - - 42 3 II - - - 1 23 2 1 27 4 I - - - - - - 1 1 Jumlah PNS 4 9 24 2 36 2 2 79 5 Magang - - 4 2 17 - - 23
Total 4 9 28 4 51 2 2 102
Tenaga peneliti dan penyuluh di BPTP Balitbangtan Maluku berjumlah tiga
puluh satu (31) orang terdiri dari dua puluh (20) orang yang memiliki jenjang
fungsional peneliti dan sepuluh (10) orang yang memiliki jenjang fungsional
penyuluh ditambah satu (1) orang fungsional perpustakaan (pustakawan)
(Tabel 2).
Tabel 2. Jumlah pegawai BPTP Balitbangtan Maluku berdasarkan jenjang jabatan fungsional per Desember 2016
NO NAMA FUNGSIONAL JUMLAH
1 Peneliti utama 0 2 Peneliti madya 6
3 Peneliti muda 6 4 Peneliti pertama 6
5 Calon peneliti 2 6 Pustakawan 1
7 Penyuyluh pertanian utama 0 8 Penyuluh pertanian madya 6
9 Penyuluh pertanian muda 2 10 Penyuluh pertanian pertama 0
11 Calon penyuluh 2
JUMLAH 31
[6]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Jabatan fungsional baik peneliti, penyuluh ataupun pustakawan memiliki
bidang keahlian khusus setiap masing-masing individu. Keragaman bidang
keahlian yang berbeda dibutuhkan sesuai dengan kondisi dalam pemecahan
masalah untuk bersinergi dalam melakukan pengkajian dan pengembangan
teknologi pertanian. SDM sesuai Bidang keahlian yang dimiliki oleh tenaga di
BPTP Balitbangtan Maluku (Tabel 3).
Tabel 3. Jumlah pegawai BPTP Balitbangtan Maluku berdasarkan jabatan fungsional dengan bidang keahlian
NO BIDANG KEAHLIAN
PENELITI PENYULUH PUSTAKAWAN JUMLAH
1 Agronomi 3 - - 3 2 Teknologi pasca
panen 2 - - 2
3 Budidaya pertanian
3 3 - 6
4 Ilmu pertanian 2 1 - 3 5 Teknologi
pangan - 1 - 1
6 Pengelola hasil - 1 - 1 7 Sosek pertanian 3 - - 3 8 Teknologi benih 1 - - 1 9 Hama penyakit - - - - 10 Budidaya
tanaman 2 - - 2
11 Penyuluh 3 - 3 12 Ilmu ternak 1 1 - 2 13 Produksi ternak 1 - - 1 14 Nutrisi dan
makanan ternak 1 - -
15 Ekologi ternak 1 - - 1 16 Ilmu
perpustakaan - 1 1
TOTAL 20 10 1 31
Keragaman jabatan fungsional yang ada di BPTP Balitbangtan Maluku
diharapkan dapat mengoptimalkan peran dan tupoksi jabatannya masing-masing
dalam mendukung visi, misi dan kinerja BPTP Balitbangtan Maluku dalam
mencapai tujuan organisasinya.
BPTP Balitbangtan Maluku dalam menjalankan tugas, dan fungsi,
dibutuhkan ketersediaan tenaga kerja yang sesuai atau sebanding dengan
kebutuhan. Pegawai merupakan pengerak dan pelaksana terhadap berbagai
[7]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
program BPTP. Demi kelancaran kinerja BPTP, harus secara deskriptif dapat
diramalkan diketahui pegawai akan memasuki masa purna tugas (Tabel 4).
Tabel 4. Jumlah Pegawai BPTP Balitbangtan Maluku menurut Usia dan yang akan pensiun Tahun 2017
No. USIA S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
1. 26 - 30
2 1
3
2. 31 - 35
3
1
4 3. 36 - 40
1 5
3
9
4. 41 - 45 1 1 4
9 1
16 5. 46 - 50 1 4 3 1 2
11
6. 51 - 55 1 2 3
9 1 1 17 7. 56 - 60
3 4
10
1 18
8. > 60 1
1
TOTAL 4 11 24 2 34 2 2 79
Pensiun 2017
1 1
4
1 7
SISA 4 10 23 2 30 2 1 72
1.5. Dukungan Anggaran BPTP Balitbangtan Maluku
Dalam rangka pengembangan organisasi BPTP Balitbangtan Maluku
kedepan, dukungan anggaran terkait dengan tupoksi BPTP Maluku dalam lima
(5) tahun terakhir mengalami penurunan (Tabel 5 dan Gambar 2). Belanja gaji
masih menduduki persentase terbesar (45.2%), diikuti diseminasi (23.60%),
manajemen (11.40%), belanja operasional (10.10)%, belanja modal (5.70)%
dan terakhir adalah penelitian/pengkajian (3.50%). Rincian pagu dan realisasi
APBN BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016 (Tabel 5).
Pagu awal APBN BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016 senilai Rp.
14.675.740.000. setelah mengalami revisi sebanyak lima (5) kali maka pagu
APBN berubah menjadi : Rp. 13.700.153.000. Pada Revisi I total pagu APBN
BPTP Balitbangtan Maluku berkurang menjadi Rp. 14.187.718.000,- (terjadi
pengurangan sebesar Rp. 488.022.000,-). Revisi II total pagu masih tetap sama
dengan Revisi I tetapi terjadi self blocking sebesar Rp. 487.565.000. Pada Revisi
tiga (3) total pagu berubah menjadi Rp. 13.700.153.000,- (terjadi penghematan
paling banyak pada belanja perjalanan dinas). Sementara pada revisi IV total
pagu masih tetap sesuai hasil revisi III, namun terjadi self blocking lagi sebesar
[8]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Rp. 562.565.000.- yang dananya tidak bisa diambil/ditarik sehingga menggurangi
realisasi anggaran BPTP Balitbangtan Maluku sebesar 4.1%. Nilai pagu APBN ini
tidak berubah sampai dengan revisi V, sesuai hasil DJA POK dengan besaran
pagu tetap.
Tabel 5. Pagu dan Realisasi APBN BPTP Balitbangtan Maluku (2012-2016)
JENIS BELANJA
Anggaran (Rp.000) Realisasi %
2012 2013 2014 2015 2016 2016 Belanja Gaji
5.269.300 5.870.865 5.965.599 6.245.970 6.205.670 (45.2%)
5.837.392.003 94.07
Belanja Operasional
6.124.151 915.356 1.034.080 1.242.019 1.391.320 (10.10%)
1.291.231.586 92.81
Belanja Modal
333.446 1.068.365 562.880 1.493.250 790.720 (5.70%)
789.957.750 99.90
Penelitian/ Pengkajian
962.550 1.030.000 938.467 860.239 492.578 (3.50%)
Belanja Brg non
Operasional 5.041.670.811
94.90
Diseminasi 2.422.470 2.458.876 2.336.000 3.188.240 3.244.409 (23.60%)
Manajemen 1.275.757 1.277.067 1.153.485 1.027.336 1.575.456 (11.40%)
TOTAL 16.387.647 12.620.529 11.990.511 14.057.054 13.700.153 12.960.750 94.60
-
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
10,000,000,000
12,000,000,000
14,000,000,000
16,000,000,000
18,000,000,000
2012 2013 2014 2015 2016
Ru
pia
h
Anggaran
Gambar 2. Grafik perkembangan anggaran APBN BPTP Balitbangtan Maluku selama 5 tahun terakhir.
[9]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Bab 2. Perencanaan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku
2.1. Rencana Strategis 2015-2019
Untuk melanjutkan kontribusi dalam membangun sektor pertanian yang
berperan strategis dalam perekonomian nasional, maka Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Maluku merupakan salah satu unit
pelaksana teknis dari BBP2TP (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian), yang secara hirarkis merupakan functional Unit
Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian). Berdasarkan
hierarchical strattegic plan, maka BBP2TP menyusun Rencana Aksi dari Visi, Misi,
Kebijakan, dan Program Balitbangtan, yang selanjutnya pada tataran rencana
strategis BPTP/UPT dituangkan menjadi Rencana Operasional. Oleh karena itu,
visi, misi, kebijakan, strategis, dan program Balitbangtan 2015-2019 mengacu
pada visi dan misi Kementerian Pertanian, yang selanjutnya akan menjadi visi,
misi, kebijakan, strategis, dan program seluruh satuan kerja Balitbangtan,
termasuk BBP2TP dan BPTP/LPTP. Berdasarkan hierarchical strategic plan dan
Rencana Aksi BBP2TP, maka visi dan misi BPTP Maluku adalah:
A. Visi dan Misi
Visi
Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemukan di
dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika berkelanjutan
pada 12 gugus pulau di Maluku.
Misi
1. Merakit, menguji dan pengembangkan inovasi pertanian tropika unggul
berdaya saing mendukung pertanian bio-industri pada 12 gugus pulau di
Maluku.
2. Mendiseminasikaan inovasi pertanian tropika unggul dalam rangka
peningkatan scientific recognition dan impack recognition pada 12 gugus
pulau di Maluku
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul
berdaya saing mendukung pertanian bio-indudtri berbasis advanced
[10]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
technology dan bioscience, aplikasi IT, dan adaptif terhadap dinamika
iklim pada 12 gugus pulau di Maluku.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul untuk
mendukung pengembangan iptek dan pembangunan pertanian nasional
pada 12 gugus pulau di Maluku.
Sasaran
Sasaran pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi
BPTP Maluku yang akan dicapai pada periode 2015-2019, mengaju pada arah
kebijakan dan sasaran pengembangan pengkajian dan diseminasi inovasi
teknologi pertanian BBP2TP, adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi pada 12 gugus pulau
di Maluku.
2. Terdiseminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul serta
terhimpunnya umpan balik dari implementasi program dan inovasi
pertanian unggul spesifik lokasi pada 12 gugus pulau di Maluku.
3. Tersedianya model-model pengembangan inovasi pertanian bioindustri
berbasis sumberdaya lokal pada 12 gugus pulau di Maluku.
4. Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan
pembanguan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi
pada 12 gugus pulau di Maluku.
5. Terbangunnya sinergi operasional serta terciptanya manajemen
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggulan mendukung
pertanian bioindustri spesifik lokasi
6. Meningkatnya kerjasama daerah, nasional dan internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian).
C. Tata Nilai
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPTP menganut beberapa
tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan mengikat seluruh
komponen yang ada di Balitbangtan. Tata nilai tersebut antara lain:
1. Badan litbang adalah lembaga yang terus berkembang dan merupakan
Fast Learning Organization
[11]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
2. Dalam melaksanakan pekerjaan selalu mengedepankan prisip efisiensi
dan efektivitas kerja
3. Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal sebagai bagian dari
upaya mewujudkan corporate management yang baik
4. Selalu bekerja secara cerdas, keras, ikhlas, tuntas dan mawas.
D. Dinamika Lingstra dalam Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian
yang telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian dan Balai Besar
Pengkajian 2015 – 2019, maka BPTP Balitbangtan Maluku menetapkan
pencapaian tujuan dan sasaran pengkajian teknologi pertanian sebagai berikut:
1. Meningkatkan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi yang
dibutuhkan pengguna berdasarkan pada potensi sumberdaya wilayah
yang diinginkan.
2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media diseminasi spesifik
lokasi yang unggul serta terhimpunya umpan balik dari implementasi
program yang dilaksanakan.
3. Meningkatkan pengembangan model-model inovasi teknologi pertanian
berbasis integrasi tanaman ternak dalam kegiatan bioindustri yang
berkelanjutan.
4. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi teknologi
pertanian mendukung program strategis badan litbang maupun
kementan RI.
5. Menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan mendukung percepatan
pembangunan swasembada Pajale, daging sapi, gula, bawang merah,
cabe dan jeruk.
6. Terbangunnya sinergi operasional serta terciptanya manajemen
pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian unggulan
spesifik lokasi.
7. Meningkatkan ketersediaan benih padi varietas unggul untuk menunjang
penyebaran produksi benih sumber, benih sebar guna mendukung
swasembada padi.
[12]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, dari program utama
Badan Litbang Pertanian serta Balai Besar Pengkajian, maka BPTP Balitbangtan
Maluku dalam kurun waktu 2015 – 2019 terdapat beberapa kegiatan utama dan
indikatornya, sebagai berikut :
1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi pada 12 gugus pulau,
dengan indikator utama jumlah paket inovasi teknologi pertanian yang
dihasilkan.
2. Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian pada 12 gugus pulau,
dengan indikator utama jumlah jenis materi inovasi yang dihasilkan dan
terdiseminasikan.
3. Model pengembangan inovasi pertanian bio-industri berbasis sumber daya
lokal pada 12 gugus pulau dengan indikator utama jumlah model
pengembangan inovasi pertanian bio-industri.
4. Analisis kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian di
wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi pada 12 gugus pulau
dengan indikator utamanya jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan
pertanian, minimal 1 rekomendasi/tahun.
5. Pendampingan program strategis pembangunan pertanian pada 12 gugus
pulau dengan indikator utamanya adalah jumlah laporan yang di laporkan.
6. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta
administrasi institusi indikator utamanya jumlah dokumen, kegiatan
tersebut meliputi:
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan Balai.
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kegiatan balai.
c. Peningkatan pengelolaan administrasi, kepegawaian, keuangan
dan rumah tangga balai.
d. Pengelolaan, perawatan dan pengembangan asset
sarana/prasarana balai peningkatan pengelolaan instalasi
pengkajian
7. Peningkatan pengelolaan instalasi pengkajian dengan kegiatan
utamannya berupa
[13]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
a) Peningkatan pengelolaan kebun percobaan dengan indikator
utamanya adalah jumlah penerimaan PNBP, minimal 10%/tahun
b) Peningkatan pengelolaan laboratorium dengan indikator utamanya
penerimaan PNBP minimal 10%/tahun
c) Peningkatan pengelolaan perpustakaan dengan indikator utamanya
ada jumlah judul buku per tahun, minimal 30 judul buku/tahun
d) Peningkatan pengelolaan website dengan indikator utamanya adalah
jumlah updateing web site, minimal 12 kali per tahun
e) Peningkatan kapasitas instalasi UPBS dengan indikator utamannya
adalah jumlah benih yang dihasilkan minimal 5 ton/ha klas FS
8. Pengembangan kompetensi SDM dengan indikator utamanya jumlah SDM
yang meningkat kompetensinya, minimal dua (2) orang/tahun
9. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan
pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah MoU
yang terimplementasi.
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Komitmen BPTP Balitbangtan Maluku untuk melaksanakan pembangunan
pertanian di tahun 2016 lebih difokuskan untuk kegiatan strategis Nasional dalam
hal ini program strategis kementerian pertanian (Upsus Pajale, Kawasan
hortikultura, kawasan peternakan dan kawasan perkebunan), program strategis
Badan Litbang (bioindustri berkelanjutan dan UPBS), program strategis daerah
dan analisis kebijakan Balai. Semuanya tertuang dalam perjanjian kinerja BPTP
Balitbangtan Maluku tahun 2016. Sesuai dengan peraturan presiden No. 29
tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
peraturan menteri pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi No.
53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kenerja, pelaporan kinerja dan
tata cara riviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.
Perjanjian Kinerja (PK) adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indicator
kinerja. Melalui PK terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kerja terukur tertentu berdasarkan
[14]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Dengan demikian
target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari
kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambunagn kinerja
setiap tahunnya. Sesuai dengan kedua peraturan yaitu Perpres No 29/2014 dan
Permen PAN dan RB 53/2014 tersebut, perjanjian kinerja BPTP Balitbangtan
Maluku tahun 2016 berisikan indicator kinerja utama beserta targetnya, dimana
indicator kinerja tersebut memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan, yaitu
spesifik (specific), dapat diukur (measurable), dapat dicapai (attainable),
berjangka waktu tertentu (time bound), dan dapat dipantau dan dikumpulkan.
Pada Tabel 6. menjelaskan tentang perjanjian kinerja yang disepakati kepala
Balai dengan Kepala Balai Besar Tahun 2016 berdasarkan target capaian kinerja
pada Renstra dan realisasi indicator kinerja berdasarkan PK (Tabel 6).
Tabel 6. Target IKK Renstra dan Realisasi IKK Perjanjian Kinerja Tahun 2016 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK)
Capaian Kinerja 2016
Target IKK
Renstra
Realisasi IKK PK
Capaian IKK PK
terhadap Renstra
1
Tersedia Teknologi
Spesifik Lokasi Komoditas Lainnya
Tersedia Teknologi Spesifik Lokasi
Komoditas Lainnya Tersedia Teknologi
Spesifik Lokasi
Komoditas Lainnya
Jumlah Teknologi Pembuatan tepung MOCAF Dari Ubi Kayu dan Pemanfaatannya Untuk Produk Kue Basah di Maluku
1 1 100%
Jumlah Teknologi Adaptasi Tanaman Kubis Dataran Rendah Mendukung Program Kawasan Hortikultura Dengan Model PTT di Maluku
1 1 100%
Jumlah Teknologi Peningkatan Produktivitas Itik Jantan Lokal Sebagai Sumber Daging Alternatif Mendukung Swasembada Daging dan Ketahanan Pangan di Maluku
1 1 100%
2 Tersedia Teknologi
Spesifik Lokasi
Komoditas Strategis
Jumlah Teknologi
Pengembangan dan
Koleksi Plasma Nutfah sumber-daya genetik
Spesifik di Maluku.
1 1 100%
3 Tersedia teknologi
komoditas strategis
Jumlah Teknologi
Tanaman Pangan Pajale
1 3 300%
[15]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
yang terdesiminasi
ke pengguna
Jumlah Teknologi
Hortikultura
1 3 300%
Jumlah Teknologi
KATAM
1 1 100%
Jumlah Teknologi
Taman Agro Inovasi
1 1 100%
Jumlah Teknologi Pendampingan PUAP
1 1 100%
Jumlah teknologi Diseminasi
1 4 400%
4 Tersedia Model
pengembangan Inovasi Teknologi
Bioindustry
Jumlah Model
Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri
Berbasis Padi - Sapi
1 1 100%
Jumlah Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis
integrasi Tanaman Kelapa- kakao- Sapi
(Cocabeef)
1 1 100%
5 Tersedia Teknologi Unggulan lainnya
yang Terdieminasi ke pengguna
Jumlah teknologi tanaman perkebunan
1 1 100%
Jumlah Teknologi
Peternakan
1 1 100%
6 Dihasilkannya
Rekomendasi Kebijakan
Jumlah Rekomendasi
Kebijakan
1 1 100%
7 Tersedia Produksi Benih sumber padi
Jumlah Produksi Benih sumber padi
1 5 500%
8 Terlaksana
Dukungan Manajemen
pengkajian dan
percepatan Diseminasi Inovasi
Teknologi Pertanian
Jumlah dukungan
manajemen
12 12 100%
[16]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Bab. 3 Akuntabilitas Kinerja
3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016 dapat diketahui
dari hasil pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) yaitu dengan
membandingkan antara realisasi dengan target yang ditentukan di awal tahun.
Untuk mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2016 maka digunakan metode
scoring yang mengelompokkan capaian ke dalam empat (4) kategori kinerja
yaitu : (1) sangat berhasil (capaian>100%); (2) berhasil (capaian 80-100%); (3)
cukup berhasil (capaian 60-80%); dan (4) kurang berhasil (capaian 60%)
terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam tahun anggaran 2016, BPTP Balitbangtan Maluku telah
menetapkan delapan (8) sasaran kegiatan yang akan dicapai. kedelapan sasaran
tersebut selanjutnya diukur dengan indikator kinerja, yang dicapai melalui 17
indikator kinerja kegiatan (IKK). IKK tersebut terdiri atas kegiatan spesifik lokasi
komoditas lainnya ada tiga kegiatan; kegiatan spesifik lokasi komoditas strategis
ada satu kegiatan; kegiatan strategis yang terdiseminasi ke pengguna ada enam
kegiatan; dan kegiatan unggulan lainnya yang terdiseminasi ke pengguna ada
dua kegiatan. Untuk permodelan terdiri atas pengembangan teknologi bioindustri
ada dua kegiatan, ditambah dengan kegiatan rekomendasi kebijakan satu
kegiatan. Sementara menyangkut dengan unit pengembangan benih sumber ada
satu kegiatan dan dukungan terhadap manajemen pengkajian dan percepatan
diseminasi teknologi selama 12 bulan.
Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan 17 kegiatan utama
berasal dari DIPA Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2016
dengan anggaran sebesar (revisi III) Rp. 13.700.153.000.- (Tabel 7).
[17]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Tabel 7. Rincian Anggaran TA. 2016 (setelah direvisi III)
Kode PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT PAGU
(Revisi III)
1801.101 TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI KOMODITAS STRATEGIS
135.478.000
001 KEGIATAN PENGKAJIAN SPESIFIK LOKASI
135.478.000
067 Pengembangan Sumber Daya Genetik
135.478.000
1801.102 TEKNOLOGI KOMODITAS STRATEGIS YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA
2.279.035.000
001 DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN
2.279.035.000
052 Meningkatnya Koordinasi, Komunikasi, dan Diseminasi Inovasi Pertanian
978.085.000
055 Taman Agroinovasi 112.500.000 058 Identifikasi Calon Lokasi Koord,
Dukungan Tekn, UPSUS PAJALE 678.500.000
059 Pendampingan Pengemb. Kawasan Pertanian Hortikultura
356.500.000
062 Gugus Tugas Katam 71.950.000 063 Pendampingan PUAP 81.500.000 1801.103 REKOMDASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN 84.200.000
052 Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian
84.200.000
1801.104 MODEL PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BIOINDUSTRI
606.930.000
052 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri
606.930.000
U01 052 Produksi Benih Dasar (FS) Padi (5 TON)
96.544.000
1801.107 TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI 272.900.000 KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PEREKAYASAAN 272.900.000 052 Teknologi Spesifik Lokasi (Kajian
Teknologi Pembuatan Tepung Mokaf Ubi Kayu)
72.150.000
053 Teknologi Spesifik Lokasi (Kajian Adaptasi Tanaman Kubis Dataran Rendah)
78.250.000
055 Teknologi Spesifik Lokasi (Kajian Peningkatan Produktivitas Itik Jantan)
122.500.000
1801.108 TEKNOLOGI KOMODITAS UNGGULAN LAINNYA YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA
261.900.000
052 Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Perkebunan
185.500.000
053 Pendampingan Pengembangan 76.400.000
[18]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Kawasan Pertanian Peternakan 1801.109 DUKUNGAN MANAJEMEN PENGKAJIAN DAN
PERCEPATAN DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN
1.575.456.000
052 Pengelolaan Manajemen Satker 351.424.000 053 Penyusunan Rencana Kegiatan
dan Anggaran 278.000.000
054 Monitoring, Evaluasi, Pelaporan 122.200.000 055 UAPPA/B-W Kementrian
Pertanian 456.270.000
056 Rintisan dan Kerjasam MOU (1 Dokumen Kerja Sama dengan Pemda)
132.300.000
057 Koordinasi dan Singkronisasi Kegiatan Satker
136.500.000
058 Pengelolaan Kebun Percobaan Makariki
98.762.000
1801.994 001 LAYANAN PERKANTORAN 7.596.990.000 1801.994 001 002 PENY. OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN PERKANTORAN 1.391.320.000
1801.995 KENDARAAN BERMOTOR 324.220.000 007 Kendaraan Roda – 4 324.220.000 1801.996 PERANGKAT PENGELOLAH DATA DAN
KOMUNIKASI 150.200.000
007 Pengadaan Perangkat Pengelolah Data dan Komunikasi
150.200.000
1801.997 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN 316.300.000
TOTAL KESELURUHAN 13.700.153.000
3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2016
BPTP Balitbangtan Maluku telah menetapkan standar kinerja Balai pada
awal tahun 2016 yang merupakan penjabaran dari Rencana Operasional tahun
2015-2019. Standar kinerja tersebut dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja
(PK) Kepala Balai yang telah ditandatangani pada bulan Januari Tahun 2016 dan
dalam perjalanan waktu, BPTP Balitbangtan Maluku belum pernah melakukan
revisi Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 walaupun revisi anggaran sudah
sebanyak 5 (lima) kali. PK tersebut berisi sasaran strategis, Indikator Kinerja
Sasaran Strategis (IKSS) serta target kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2016.
Evaluasi kinerja BPTP Balitbangtan Maluku tidak hanya menganalisis
perbandingan antara target dan realisasi kinerja, namun secara sistematis juga
mencari akar permasalahan atas pencapaian kinerja yang belum memenuhi
[19]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
harapan, mengaitkan satu pencapaian kinerja dengan pencapaian kinerja lainnya
(cross-section) serta membandingkan pencapaian kinerja tahun 2016 dengan
kinerja beberapa tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya
perbaikan kinerja BPTP Maluku sehingga peningkatan kinerja secara
berkesinambungan (continuous improvement) dapat terwujud. Pencapaian
kinerja BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016 (Tabel 8).
Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016
No
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Capaian kinerja Capaian kinerja Target Realisas
i
1 Tersedia Teknologi
Spesifik Lokasi Komoditas Lainnya
1. Jumlah Teknologi Pembuatan
tepung MOCAF Dari Ubi Kayu dan Pemanfaatannya Untuk Produk Kue Basah di Maluku
1 1 100%
2. Jumlah Teknologi Adaptasi Tanaman Kubis Dataran Rendah Mendukung Program Kawasan
Hortikultura Dengan Model PTT di Maluku
1 1 100%
3. Jumlah Teknologi Peningkatan Produktivitas Itik Jantan Lokal Sebagai Sumber Daging Alternatif
Mendukung Swasembada Daging dan Ketahanan Pangan di Maluku
1 1 100%
2 Tersedia Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas Strategis
Jumlah Teknologi Pengembangan dan Koleksi Plasma Nutfah sumber-daya genetik Spesifik di Maluku.
1 1 100%
3 Tersedia TEKNOLOGI
KOMODITAS STRATEGIS YANG TERDESIMINASI KE PENGGUNA
1. Jumlah Teknologi Tanaman Pangan
Pajale 3 3 100%
2. Jumlah Teknologi Hortikultura 3 3 100%
3. Jumlah Teknologi KATAM 1 1 100%
4. Jumlah Teknologi Taman Agro Inovasi
1 1 100%
5. Jumlah Teknologi Pendampingan PUAP
1 1 100%
6. Jumlah teknologi Diseminasi 4 4 100%
4
Tersedia Model pengembangan Inovasi Teknologi Bioindustry
Jumlah Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Berbasis Padi – Sapi 1 1 100%
Jumlah Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Berbasis Tanaman
Kelapa- kakao- Sapi (Cocabeef) 1 1 100%
5
Tersedia Teknologi
Unggulan lainnya yang Terdieminasi ke pengguna
Jumlah teknologi tanaman perkebunan 1 1 100%
Jumlah Teknologi Peternakan 1 1 100%
6 Dihasilkannya Rekomendasi Kebijakan Jumlah Rekomendasi Kebijakan 1 1 100%
7 Tersedia Produksi Benih sumber padi Jumlah Produksi Benih sumber padi 5 ton 5 ton 100%
8 Terlaksana Dukungan
Manajemen pengkajian dan percepatan Diseminasi Inovasi
Teknologi Pertanian
Jumlah dukungan manajemen 12 12 100%
[20]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Berdasarkan pengukuran kinerja, pencapaian kinerja BPTP Balitbangtan
Maluku dapat dikatakan berhasil. Hal ini disebabkan oleh komitmen pimpinan
serta tanggung jawab segenap penyelenggara kegiatan dan pegawai BPTP
Balitbangtan Maluku dalam peningkatan kinerja masing-masing.
Berdasarkan indikator kinerja beberapa sasaran strategis walaupun tidak
terlihat dalam realisasi capaian kinerja, mengalami peningkatan di tahun 2016
yaitu teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan dari target output tiga (3) menjadi
empat (4) output, hal ini diperoleh dari kegiatan KKP3SL dimana BPTP Maluku
mendapat satu (1) kegiatan, dengan anggaran yang berasal dari Smart-d.
Sementara kegiatan teknologi spesifik lokasi komoditas startegis berupa
pengembangan dan koleksi plasma nutfah sumber daya genetic dengan target
output 1 (satu) dan realisasi capaian kinerja (100%) berupa satu buah buku
koleksi dan identifikasi plasma nutfah hortikultura buah spesifik Maluku. Untuk
teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna berupa (1).
teknologi padi, jagung dan kedelai (PJK) yang lebih dikenal dengan nama UPSUS
Pajale dikembangkan di beberapa kabupaten di Maluku antara lain: Kabupaten
Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), dan
Pulau Buru realisasi capaian kinerja 100%; (2). Teknologi pengembangan
kawasan hortikultura tiga (3) komoditas (cabe, bawang merah dan jeruk)
realisasi capaian kinerja 100%, kegiatan ini dilaksanakan pada Kabupaten SBB,
SBT, Maluku Tengah, Pulau Buru, Maluku Tenggara dan Maluku Tenggara Barat;
(3). Teknologi Katam Terpadu ditargetkan output kegiatan satu, realisasi capai
kinerja 100% teknologi ini sudah diterapkan pada kegiatan Upsus Pajale dan
kegiatan kawasan hortikultura sayuran; (4). Taman agro inovasi juga demikian
ditargetkan jumlah teknologi yang dihasilkan satu, terbukti realisasi capaian
kinerja 100%; (5). Untuk pendampingan PUAP realisasi capaian kinerja 100%;
(6). Teknologi diseminasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
pengguna (stakeholder) target capaian kinerja sebanyak empat (4) teknologi
yakni berupa pameran, media cetak, siaran TV dan peningkatan komunikasi
inovasi terknologi pertanian. BPTP Maluku saat itu menyediakan VUB padi sawah
5 ton kelas ES untuk kegiatan Upsus. Kegiatan ini dilakukan pada penangkar
benih yang ada di Kabupaten Maluku Tengah, target capai kinerja yang sudah
disepakai sebanyak 5 ton dapat terealisasi 100%. Untuk kegiatan permodelan
[21]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
bioindustri berkelanjutan ada dua kegiatan antara lain bioindustri padi sawah dan
ternak sapi berlokasi di Kabupaten Buru yang mana target capaian kinerja di
tahun 2016 sebanyak satu (1) dapat terealisasi 100%, begitu pula dengan
bioindustri integrasi kelapa, kakao dan ternak sapi juga 100%. Untuk
rekomendasi kebijakan ditargetkan capaian kinerja di tahun ini sebanyak satu
(1), juga dapat direalisasi 100%. Begitu pula halnya dengan kegiatan unggulan
yang terdiseminasi ke pengguna seperti kawasan perkebunan dan kawasan
peternakan dapat terealisasi 100% dengan baik. Dari segi pelayanan untuk
mendukung manajemen pengkajian dan persepatan diseminasi teknologi dapat
dilaksanakan dalam kurun waktu 12 bulan dengan baik atau 100%.
3.3 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja BPTP Balitbangtan Maluku
tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut :
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Tersedianya teknologi spesifik lokasi komoditas lainnya
Jumlah teknologi spesifik lokasi
3 3 100
Berdasarkan RKT tahun 2016 sasaran ini dicapai melalui 3 kegiatan yang
dibiayai dari Pagu DIPA APBN BPTP Maluku, tetapi ada peningkatan capaian
teknologi yang dihasilkan melalui kegiatan KKP3SL sebanyak satu (1) kegiatan
yang didanai oleh SMART-D. Jadi kalau dilihat maka output yang dihasilkan dari
yang semula tiga (3) teknologi menjadi empat (4) teknologi atau (133%). Output
kegiatan yang diperoleh adalah:
➢ Pada kegiatan in house tahun ini diharapkan akan terealisasi 3 paket
teknologi yaitu: 1 paket teknologi peningkatan prodkstivitas itik local
sebagai itik potong melalui persilangan itik dan entok, 1 paket teknologi
pembuatan tepung mocaf dari ubi kayu dan pemanfaatannya untuk
produk kue basah, dan 1 paket teknologi tanaman kubis dataran rendah
dengan model PTT di Maluku. Sementara Ada 1 paket teknologi dari
kegiatan KKPSL yang dananya bersumber dari Smart-d yaitu: 1 paket
teknologi padi gogo pada lahan sub optimal Lahan Kering Iklim Basah.
[22]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Gambar 3. Output kegiatan in house: (1). Teknologi peningkatan prodkstivitas itik local sebagai itik potong melalui persilangan itik dan entok
Gambar 4. Output kegiatan in house: (2). Teknologi tanaman kubis dataran rendah dengan model PTT di Maluku
Gambar 5. Output kegiatan in house: (3). Teknologi pembuatan tepung mocaf
dari ubi kayu dan pemanfaatannya untuk produk kue basah
[23]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Selain menghasilkan teknologi spesifik lokasi dengan komoditas yang
dijelaskan diatas, BPTP Balitbangtan Maluku juga melaksanakan satu kegiatan
yang masuk dalam pengembangan dan koleksi plasma nutfah sumber daya
genetic yang sudah berjalan selama 3 tahun. Output yang dihasilkan dari satu
kegiatan tersebut adalah: Satu buah buku karateristik sumberdaya genetik
tanaman pangan potensial, hortikultura dan buah di Maluku.
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi % 2. Tersedianya teknologi
spesifik lokasi komoditas Strategis
Jumlah teknologi
pengembangan dan koleksi plasma nutfah
SDG spesifik di Maluku
1 1 100
Gambar 6. Output kegiatan komoditas strategis : Teknologi pengembangan dan koleksi plasma nutfa SDG di Maluku
Diseminasi komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna pada
tahun 2016 ditargetkan sebanyak 13 output dan realisasi 13 sehingga output
yang dihasilkan 100%. Hal ini karena teknologi yang dihasilkan badan litbang
sudah sangat banyak dan harus didiseminasi ke pengguna melalui kegiatan-
kegiatan strategis guna mendukung keberhasilan swasembada pajale, bawang
merah, cabe, jeruk manis, taman agro, PUAP, Katam dan Diseminasi.
[24]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
3. Tersedia teknologi
komoditas strategis yang terdesiminasi ke
pengguna
Jumlah teknologi
Komoditas Strategis yang terdiseminasi ke pengguna
13 13 100
Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2016, BPTP Balitbangtan Maluku
mendapatkan jumlah teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke
pengguna sebanyak 13 (tiga belas) buah teknologi :
(1) Teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna yang
dilakukan adalah teknologi tanaman pangan berupa kegiatan Upsus Padi,
jagung dan Kedelai. Keberhasilan tiga komoditas strategis ini di lapangan
berkat teknologi yang diterapkan selama kegiatan berlangsung berupa
teknologi PTT Padi, PTT jagung dan PTT kedelai. Penggunaan Varietas
Unggul Baru khususnya untuk padi masih menjadi kendala dalam
penggunaannya, karena petani lebih suka menanam varietas yang
disukai. Sementara penggunaan pupuk sudah mengikuti penggunaan
pupuk berimbang sesuai dengan hasil analisis PUTS. Teknologi jajar
legowo (2:1 dan 4:1) sudah mulai menyebar penggunaannya, petani
sudah mulai merasakan manfaat dengan cara penanaman yang
dilakukan.
(2) Teknologi pendampingan kawasan hortikultura (3 teknologi) yakni
teknologi cabe, teknologi bawang merah dan teknologi jeruk manis.
Umumnya penggunaan teknologi untuk cabe dan bawang merah
langsung digunakan oleh petani dalam pengelolaan usahanya dan itu
terbukti menghasilkan produksi yang tinggi.
Gambar 7. Output kegiatan komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna (Teknologi Cabe, Bawang Merah dan Jeruk Manis) di Maluku
[25]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
(3) Teknologi KATAM (1 teknologi) yakni teknologi informasi kalender tanam.
Katam terpadu menjadi pedoman dalam pengelolaan usaha tanam padi,
karena ada hubungannya kondisi cuaca la-nina dan el-nino saat waktu
tanam padi. Untuk itu Katam terpadu diharapkan mampu menjawab
kebutuhan masyarakat petani khususnya masyarakat padi sawah dalam
pengaturan musim tanam.
Gambar 8. Output kegiatan komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna : Teknologi Kalender tanam (Katam) Terpadu di Maluku
(4) Kegiatan Taman agro inovasi, indikator kinerja kegiatan (IKK) diharapkan
menghasilkan 1 teknologi dan hal ini terbukti berhasil 100% didalam
implementasi ke pengguna. Hanya saja taman agro inovasi belum mampu
menjadi tempat pembelajaran atau media praktek bagi stakeholder di
sekitarnya. Harapan di tahun depan dapat menjadi tempat praktek atau
pembelajaran yang berguna bagi stakeholder.
Gambar 9. Output kegiatan komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna : Teknologi Taman Agro Inovasi
(5) Teknologi pendampingan PUAP; di tahun 2016 dilakukan supervise untuk
pembentukan LKMA (lembaga keuangan mikro) dengan melibatkan
Gapoktan pada 11 kabupaten/Kota, namun sampai akhir tahun 2016
[26]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
belum bisa terbentuk dengan permasalahan modal usaha rata-rata yang
ada di Gapoktan sudah tidak ada/punya, sehingga belum bisa dibentuk.
Kegiatan yang dilakukan hanya rupervisi dan evaluasi untuk melihat
perkembangan Gapoktan yang ada di 11 kabupaten/Kota.
(6) Indikator kinerja kegiatan (IKK) untuk komoditas strategis yang
terdiseminasi ke pengguna pada kegiatan Diseminasi ditargetkan
sebanyak 4 buah. IKK ini dilaksanakan pada kegiatan Media cetak,
Pameran, siaran TV dan peningkatan kapasitas penyuluhan pertanian.
Untuk Kegiatan pameran pelaksanaannya dilakukan saat hari pangan
sedunia di Boyolali Semarang, juga dilakukan saat Diesnatalis Fakultas
Pertanian Universitas Pattimura-Ambon.
Gambar 10. Output kegiatan komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna : Teknologi Diseminasi berupa Pameran pada HPS di Semarang dan Diesnatalis Fak. Pertanian - UNPATTI Ambon.
Kegiatan Diseminasi lainnya berupa Siaran TV dilakukan dengan
melibatkan TVRI Maluku. Materi informasi yang ditayangkan yakni
Mekanisasi untuk peningkatan produksi padi di Kabupaten Buru dan Profil
BPTP Maluku. Kegiatan siaran TV disiarkan melalui acara salam dari desa
dan TVRI Nasional dalam acara Indonesia Membangun. Untuk
peningkatan kapasitas penyuluhan pertanian dalam kegiatan peningkatan
komunikasi bertujuan mempercepat arus inovasi teknologi pertanian dan
mendapatkan umpan balik dari penerapan inovasi teknologi pertanian
dapat dilakukan melalui forum komunikasi /temu aplikasi paket teknologi
pertanian.
Gambar 11. Output kegiatan komoditas strategis : Teknologi Diseminasi berupa peningkatan komunikasi penyuluh pertanian.
[27]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
4. Tersedia Model
pengembangan inovasi Teknologi Bioindustri
Jumlah model
pengembangan inovasi Teknologi Bioindustri
2 2 100
(7) Kegiatan model pengembangan inovasi teknologi Bio-industri
dilaksanakan di 2 lokasi yakni Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten
Buru. Kegiatan ini diharapkan menjadi model yang akan direplikasi ke
desa-desa lain dengan memanfaatkan sumber energi asal ternak melalui
penggunaan Biogas dan pemanfaatan limbah tanaman seperti padi
(jerami), kelapa (bungkil kelapa, tempurung, sabut kelapa dll) dan kakao
(cangkang kakao) sebagai sumber pakan ternak dan peningkatan
produksi padi (beras super), kelapa (kopra putih, minyak kelapa sehat)
dan kakao (biji kakao fermentasi) untuk peningkatan nilai jual hasil. Selain
itu penggunaan pupuk organik padat (feses) dan pupuk cair (urin) asal
ternak untuk tanaman yang diusahakan, selain ada juga teknologi lain
yang dilakukan pada masing-masing model. Untuk tahun 2016 yang
merupakan tahun ke dua, sudah mulai terlihat model integrasi tanaman
dan ternak karena pembangunan unit-unit kegiatan yang nantinya akan
menopang suatu model yang parmanen dan utuh, telah berfungsi dan
berjalan dengan baik.
Gambar 12. Kegiatan Model pengembangan inovasi teknologi Bioindustri : integrasi
padi dengan ternak sapi didesa Grandeng Kab. Buru dan integrasi kelapa, kakao dan ternak sapi di Mesa, Kab. Maluku Tengah.
[28]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
5. Tersedia teknologi
unggulan lainnya yang terdiseminasi ke
pengguna
Jumlah teknologi
unggulan lainnya yang terdiseminasi ke pengguna
2 2 100
(8) Kegiatan unggulan lainnya yang terdiseminasi ke pengguna adalah
kegiatan pendampingan Kawasan peternakan dan kawasan perkebunan.
Untuk kawasan peternakan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) menghasilkan
1 teknologi yakni teknologi budidaya ternak kambing. Kegiatan kawasan
peternakan sudah berjalan 2 tahun, Tahun pertama 2015 dilaksanakan di
kabupaten Maluku tengah desa Tamilow dan tahun ke dua 2016
berlangsung di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Kegiatan
pendampingan kawasan peternakan disinkronkan dengan Program dinas
Pertanian Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Kegiatan tersebut berupa
budidaya ternak kambing, (peningkatan produksi dan penanganan limbah
ternak) dalam bentuk demplot. Selain itu ada juga kegiatan penanaman
HPT legum pohon, pemgobatan ternak kambing, pembuatan kandang dan
pelatihan/penyuluhan.
Untuk kawasan Perkebunanan kegiatan yang dilakukan berupa :
Pendampingan pengembangan kawasan perkebunan pala dan cengkeh.
Kegiatan ini akan dilakukan pada agroekosistem lahan kering dataran
rendah beriklim basah di kabupaten SBT, Bursel dan Malteng.
Pendampingan inovasi teknologi dilakukan dengan pendekatan demplot
melalui system pemeliharaan secara intensif (perlakuan penanaman,
pengendalian OPT dan pemupukan).
Gambar 13. Kegiatan Pendampingan pengembangan kawasan perkebunan pala dan cengkeh di Maluku
[29]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
6 Dihasilkannya Rekomendasi kebijakan
Jumlah rekomendasi kebijakan
1 1 100
Indikator kinerja kegiatan Kebijakan adalah menghasilkan satu
rekomendasi kebijakan untuk pembangunan pertanian di provinsi Maluku.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk menjawab permasalahan yang ada di Provinsi
Maluku berupa penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) padi sawah yang
dihasilkan Badan Litbang Pertanian apakah sudah digunakan atau tidak.
Rekomendasi kebijakan yang di hasilkan ini akan menjadi rekomendasi kebijakan
ke Provinsi Maluku.
NO Sasaran startegis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
7 Tersedia produksi benih sumber padi
Jumlah Produksi benih sumber kelas FS
5 ton 5 ton 100%
Kegiatan UPBS BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016 fokus pada
komoditas padi sawah yang dilaksanakan di kabupaten Maluku Tengah
(Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Desa Wailoping dan Loping Mulyo).
Tercapainya target produksi benih FS (benih sumber) 5 ton dikarenakan kondisi
alam dan perairan yang mendukung.
Produksi Benih Padi UPBS BPTP Maluku Tahun 2016 No Varietas Waktu Panen Produksi
(kg)
UPBS
(kg)
Petani
(kg)
1 Inpari 1 15/09/2016 1.090 327 763
2 Inpari 6 23/09/2016 1.090 327 763
3 Inpari 30 30/09/2016 1.050 315 735
4 Inpari 32 23/09/2016 1.320 396 924
5 Cigeulis 25/09/2016 700 210 490
Total Produksi 5.250 1.575 3.675
[30]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Gambar 14. Kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) padi sawah di Maluku
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
8. Terlaksana dukungan Manajemen pengkajian dan percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian
Jumlah dukungan manajemen pengkajian dan percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian
12 bulan 12 bulan 100
Sasaran strategis yang ingin dicapai yakni dukungan manajemen
pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian melalui
pengelolaan manajemen yang baik selama 12 bulan. Manajemen yang
menyangkut dukungan adalah berupa kualitas pelayanan public (IKM). Indicator
kinerja nilai kualitas pelayanan public yang diukur melalui indeks kepuasan
masyarakat (IKM) merupakan indicator yang mengukur tingkat kepuasan
masyarakat atas layanan yang diberikan BPTP Maluku. IKM diukur melalui survey
yang dilakukan secara sistematis 2 kali dalam setahun. IKM BPTP Maluku tahun
2016 sebesar 78.81 lebih baik dari than 2015. Selain itu dukungan manajemen
terhadap kegiatan berupa penyelesaian administrasi, misalnya
pertanggungjawaban baik fisik maupun keuangan yang dikelola masing-masing
penanggung jawab. Selama pelaksanaan kegiatan berjalan juga dilakukan
monitoring dan evaluasi untuk memantau kondisi kegiatan di lapangan. Setiap
triwulan dalam setahun juga di lakukan rapat-rapat untuk mengevaluasi respons
kegiatan yang berjalan, sampai pada pembuatan laporan akhir kegiatan yang
merupakan dokumen penting.
[31]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
3.4 Akuntabilitas Keuangan
Berdasarkan anggaran dana APBN yang tertera dalam DIPA BPTP
Balitbangtan Maluku maka pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan di
BPTP Balitbangtan Maluku pada umumnya tercapai dengan baik, seperti terlihat
pada tabel 9. Kalau dirinci per akun maka Belanja gaji masih menduduki
persentase terbesar sekitar 45.2%, Belanja Non Operasional (diseminasi
(23.60%), manajemen (11.40%), Penelitian/pengkajian (3.50%)), belanja
operasional 10.10%, dan belanja modal 5.70% (Gambar 15).
Gambar 15. Persentase Anggaran BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2016, BPTP
Balitbangtan Maluku memperoleh alokasi pagu APBN senilai Rp. 13.700.153.000,-
yang dipergunakan untuk mmembiayai kegiatan belanja pegawai, barang
operasional, barang non operasional dan belanja modal. Sampai dengan 31
Desember 2016, realisasi serapan APBN BPTP Balitbangtan Maluku mencapai
12.960.252.153.000,- atau 94.60%. Meskipun persentase realisasi anggaran
tahun 2016 ini lebih rendah dari tahun 2015 sebesar 96.80%, namun perlu
diketahui bahwa pagu APBN BPTP Maluku tahun 2016 mengalami revisi sebanyak
lima (5) kali. Revisi I terjadi pengurangan sebesar Rp. 488.022.000,- Revisi II
terjadi self blocking senilai Rp. 487.565.000,-, Revisi III terjadi pengurangan
biaya perjalanan, dan Revisi IV terjadi self blocking senilai Rp. 562.565.000,-
45%
10%
6%4%
24%
11% Belanja Gaji
Belanja Operasional
Belanja Modal
Penelitian/Pengkajian
Diseminasi
Manajemen
[32]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Tabel 9. Realisasi Anggaran BPTP Maluku TA.2016 per 31 Desember 2016 (Revisi III)
No Jenis Belanja PAGU REVISI III Realisasi (Rp) (%)
1.
2.
3.
4.
Pegawai
Barang
Operasional
Barang non
Operasional
Modal
6.205.670.000
1.404.070.000
5.943.000.000
1.123.000.000
6.205.670.000
1.391.320.000
5.312.443.000
790.720.000
5.837.392.003
1.291. 231.586
5.041.670.811
789.957.750
94.07
92.81
94.90
99.90
Jumlah 14.675.740.000 13.700.153.000 12.960.252.150 94.60
Dalam pelaksanaan serapan anggaran masih terdapat beberapa hal yang
perlu menjadi perhatian untuk perbaikan ke depan seperti : adanya kebijakan
penghematan anggaran yang membutuhkan waktu proses revisi sehingga
berdampak terhadap realisasi anggaran.
[33]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Bab 4. Penutup
Peningkatan sistem akuntabilitas kinerja BPTP Balitbangtan Maluku
merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mendorong
terwujudnya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja seperti yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 dan Peraturan
Menteri PAN & RB Nomor 53 tahun 2014. Tahun 2016 adalah merupakan tahun
ke dua dari pelaksanaan RPJM dan RENSTRA BPTP Maluku tahun 2015-2019.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari 8 (delapan) sasaran kegiatan dengan
13 (tiga belas) indikator kinerja kegiatan (IKK) dapat dikatakan berhasil. Hasil
pengukuran capaian kinerja berdasarkan target dalam renstra dapat melampaui
100%, khususnya pada kegiatan komoditas strategis yang terdiseminasi ke
pengguna dalam renstra hanya 1, tetapi dapat direalisasi 3 (300%), begitu pula
pada kegiatan diseminasi dalam renstra hanya 1 namun dapat direalisasi 4
(400%), serta pada kegiatan produksi benih dapat melampaui 5 ton (500%) dari
target dalam renstra hanya 1 ton.
Meskipun demikian, kedepan masih diperlukan upaya peningkatan
kinerja. Perbaikan kinerja dapat dilakukan salah satunya melalui peningkatan
kualitas sumber daya manusia serta kerja sama yang baik dengan instansi
terkait lainnya, sehingga kualitas kegiatan yang dihasilkan benar-benar sesuai
dengan kebutuhan pengguna, baik bagi pengambil kebijakan maupun petani
sebagai pengguna akhir paket teknologi yang dihasilkan selama ini.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, BPTP juga menghadapi berbagai
hambatan dan kendala baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hambatan
internal yang dihadapi oleh BPTP terutama berkaitan dengan terbatasnya jumlah
dan kualitas SDM yang dimiliki, baik dari sisi kualifikasi maupun bidang keahlian.
Selain itu, perimbangan komposisi peneliti dengan penyuluh belum sesuai
kebutuhan. Sedangkan hambatan/kendala eksternal yang dihadapi BPTP
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dilapangan yakni prediksi musim dan
iklim yang tidak sesuai lagi dengan Kalender Tanam, selain itu terbatasnya
sumber pendanaan yang masih harus diupayakan baik dari APBN, APBD maupun
pihak ketiga lainnya.
[34]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Lampiran 1. Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama TA. 2016
N
o
.
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
JUDUL KEGIATAN
OUTPUT
(TEKNOLOGI
SPESIFIK LOKASI,
MODEL, PRODUKSI
BENIH, ANJAK)
SATUAN TAR
GET
REALISA
SI
KETERANGAN:
PERKEMBANGA
N KEGIATAN,
KEBERHASILAN,
KEGAGALAN
1
Teknologi Spesifik
Lokasi Komoditas
Strategis
Pengembangan
Sumberdaya Genetik
Teknologi spesifik
lokasi komoditas strategis
Tek 1 1
Pengembangan dan Koleksi
Tanaman terus
dilakukan
2
Teknologi
Spesifik Lokasi
Komoditas Lainnya
1. Kajian Teknologi
Pembuatan tepung MOCAF Dari Ubi
Kayu dan Pemanfaatannya
Untuk Produk Kue Basah di Maluku
Teknologi Pembuatan
Tepung MOCAF dari Ubi Kayu
Tek 1 1
Kegiatan berhasil dengan baik dgn
teknologi pembuatan
tepung Mocaf
2. Kajian Adaptasi
Tanaman Kubis Dataran Rendah
Mendukung Program Kawasan
Hortikultura Dengan Model PTT
di Maluku
Teknologi Budidaya Tanaman Kubis yang
Adaptif Spesifik
Tek 1 1
Kegiatan berhasil
dikaji dengan
penerapan paket teknologi
budidaya kubis pada dataran
rendah
3. Kajian Peningkatan
Produktivitas Itik Jantan Lokal
Sebagai Sumber Daging Alternatif
Mendukung Swasembada
Daging dan
Ketahanan Pangan di Maluku
Paket teknologi budidaya itik, entok
jantan local dan itik jantan hasil
persilangan (entog jantan dan itik
betina)
Tek 1 1
Kegiatan berhasil dikaji dengan
penerapan
teknologi budidaya itik dan
persilangan yang dilakukan antara
entok jantan dengan itik
betina
3
TEKNOLOGI KOMODITAS
STRATEGIS YANG
TERDESIMINASI KE
PENGGUNA
1. Meningkatnya
koordinasi, Komunikasi dan
Diseminasi Inovasi Pertanian di
Provinsi Maluku
Terdesiminasinya Inovasi Teknologi
melalui pameran, Media cetak, Siaran
TV, temu Teknis penyuluh, Pembinaan
dan Seminar Nasional
Lap 1 1
Keberhasilan kegiatan dengan
terlaksananya dan
terpublikasikan diseminasi yang
ada
[35]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
2. Taman Agroinovasi
Terbangun dan
terpeliharanya taman Agroinovasi
secara berkelanjutan di BPTP Maluku
Lap 1 1
Kegiatan berhasil
dengan terkelolanya
Taman Agro
3. Identifikasi Calon Lokasi
Koordinasi, Bimbingan dan
Dukungan
Teknologi UPSUS PJK, Komoditas
Utama Kementan di Provinsi Maluku
Pendampingan dan Pengawalan Kegiatan
UPSUS dengan Paket Teknologi Pertanian
yang direkomendasikan
Lap 1 1
kegiatan
terlaksana dengan baik
dengan data dan
permintaan data yang selalu
disiapkan
4. Pendampingan
Pengembangan Kawasan Pertanian
Nasional Hortikulturta
Terlaksanannya tugas pendampingan
pengembangan
kawasan pertanian nasional hortikutura
di Provinsi Maluku
Lap 1 1
Terlaksana
dengan baik (pendampingan
dan teknologi diterapkan)
5. Gugus Tugas
KATAM
Kegiatan budidaya tanaman oleh petani
mengikuti data dan informasi Kalender
Tanam
Lap 1 1
Terlaksana
dengan adanya peningkatan hasil
mengikuti Data dan Informasi
KATAM
6. Pendampingan
PUAP Lap 1 1
Terlaksana dengan baik
dengan Supervisi dan evaluasi
perkembangan kegiatan di lokasi
PUAP
4
TEKNOLOGI
KOMODITAS UNGGULAN
LAINNYA YANG
TERDESIMIN
ASI KE PENGGUNA
1. Pendampingan Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional
Perkebunan (Pala dan Cengkeh)
1. Terlaksananya
tugas pendampingan Pengem- bangan
kawasan pertanian
nasional perkebunan pala di 2 kabupaten
di Provinsi Maluku
Lap 1 1
Terlaksana dengan baik
(pendampingan
dan teknologi diterapkan)
2. Pendampingan Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional
Peternakan
(Kambing)
Terlaksanannya
tugas pendampingan pengem-bangan
kawasan pertanian nasional ternak
kambing di
kabupaten Maluku Barat Daya.
Lap 1 1
Terlaksana
dengan baik (pendampingan
dan teknologi diterapkan)
[36]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
5
REKOMENDASI
KEBIJAKAN PEMBANGUN
AN
PERTANIAN KOMODITAS
STRATEGIS
Analisis Kebijakan
Pembangunan Pertanian
Menghasilkan
Rekomendasi Penggunaan Varietas
Unggul baru oleh petani sehingga
mampu membantu diseminasi
percepatan teknologi pertanian.
Rekomen
dasi 1 1
Kegiatan
terlaksana dengan data
primer sekunder sebagai acuan
untuk membuat suatu
Rekomendasi Kebijakan
Pertanian bagi petani
6
MODEL PENGEMBAN
GAN INOVASI PERTANIAN
BIOINDUSTRI SPESIFIK
LOAKSI
1. Model
Pengembangan
Inovasi Pertanian Bioindustri
Berbasis Padi – Sapi
Satu model pertanian bioindustri yang
dapat meningkatkan nilai tambah, ramah
lingkungan dan
berkelanjutan berbasis tanaman
padi dan ternak sapi demi terwujudnya
kedaulatan pangan dan kesejahteraan
petani di Maluku.
Model 1 1
Kegiatan
pemanfatan dan Adopsi teknologi
terlaksana.
2. Model Pengembangan
Inovasi Pertanian Bioindustri
Berkelanjutan Berbasis integrasi
Tanaman Kelapa- kakao- Sapi
(Cocabeef)
Satu model pertanian
bioindustri
berkelanjutan berbasis integrasi
tanaman kelapa + kakao + sapi yang
ramah lingkungan, meningkatkan nilai
tambah, serta menjamin
keberlanjutan kegiatan di provinsi
Maluku.
Model 1 1
Kegiatan berhasil dilakukan dengan
Adopsi Inovasi yang ada,
kelembagaan yang diperkuat,
Pemanfaatan Limbah Biogas ke
petani
7
PRODUKSI
BENIH SUMBER
PADI
Prodksi Benih Dasar (FS)
Tersedia dan
terdiseminasinya benih padi kelas
benih dasar (FS)
Ton 5 5 Terlaksana dan Tercapainya
Output Kegiatan
8
DUKUNGAN MANAJEMEN
PENGKAJIAN DAN
PERCEPATAN
1. Pengelolaan
Manajemen Satker
Peningkatan Akuntabilitas
Manajemen Satker Balai
Lap 1 1
Terlaksana sistem pelaporan
dan hasil manajemen yang
lebih baik
[37]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
DISEMINASI
INOVASI TEKNOLOGI
PERTANIAN 2. Penyusunan
Rencana Kegiatan dan Anggaran
Perencanaan, Pengusulan,
Penyusunan dan Pelaporan Rencana
Penganggaran dan Kegiatan
Lap 1 1
Terlaksana
dengan berbagai pengusulan
penganggaran dan revisi,
Pelaporan dan kegiatan
Penganggaran
3. Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
Monitoring dan Evaluasi serta
Pelaporan yang Akuntabilatas
Lap 1 1
Terlaksana
Kinerja dan Audit
Tim Monev terhadap
kegiatan yang berlangsung dan
terlaksana Palaporan
kegiatan dan capaian output
dalam PMK dan i-Monev
4. UAPPA.B-W kementerian
Pertanian
Pelaporan Keuangan Unit Akuntabilitas
Kementan
Lap 1 1
Terlaksana
dengan penyusunan
pelaporan Keuangan
5. Rintisan Kerjasama dan
MoU
Dokumen Kerjasama dan MoU dengan
Stakholder
Lap 1 1
Terlaksana
dengan baik dengan
dihasilkannya MoU yang
ditandatangani oleh badan
Litbang dengan Bupati kepulauan
Aru
6. Koordinasi dan
Sinkronisasi kegiatan Satker
Koordinasi dan Sinkronisasi kegiatan
Balai/kementan dengan Instansi
Terkait
Lap 1 1
Koordinasi dengan instansi
terkait, pusat bahkan
stakholder lainnya terkait
kegiatan Kementan yang
dilakukan.
[38]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
7. Pengelolaan Kebun Percobaan
Makariki
Terkelola Kebun
Percobaan dan Peningkatan
Pendapatan (PNBP)
Lap 1 1
Pengelolaan KP.
Makariki yang lebih maksimal
serta penambahan
PNBP bagi keberlanjutan
pengelolaan KP. Makariki
[39]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TAHUN 2016
INSTANSI : BPTP MALUKU
RKT
Sasaran Kegiatan Rencana Tingkat
Capaian
(Target)
(000)
Keter
angan
Uraian Indikator
Renc.Tkt
Capaian
(Target) Program Uraian Indikator Kinerja Satuan
1 2 3 1 2 3 4 6 8
1.
Tersediany
a Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas lainnya
1.
Jumlah teknologi 2
1 KAJIAN
TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG MOCAF DARI UBI KAYU DAN PEMANFAATANNYA UNTUK PRODUK KUE BASAH DI MALUKU
Masukan
pertanian unggulan 1
Kegiatan In House
- Dana Rp
72,150
spesifik agroekosistem
out put
- Tersedianya 1 paket teknologi Pasca Panen produksi tepung Mocaf bermutu; tersedia 2-3 jenis produk olahan
kue basah
Teknologi 1
2 KAJIAN ADAPTASI TANAMAN KUBIS DATARAN RENDAH MENDUKUNG PROGRAM KAWASAN HORTIKULTURA DENGAN MODEL PTT DI MALUKU
Masukan
- Dana Rp
78,250
0ut put
- tersedianya paket teknologi budidaya tanaman kubis yang adaptif di dataran rendah
Teknologi 1
3 KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK JANTAN LOKAL SEBAGAI SUMBER DAGING ALTERNATIF MENDUKUNG
Masukan
- Dana Rp
122,500
out put
- Tersedianya paket
teknologi, data pertumbuhan dan perkembangan serta
Teknologi 1
[40]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
produksi daging dan kandungan lemak daging itik hasilpersilangan (Entog dengan Itik)
2 Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas Strategis
Jumlah Teknologi Pertanian Unggulan Strategis
1 2 Kegiatan Pengkajian Spesifik Lokasi
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA GENETIK
Masukan
- Dana Rp
135,478
output
- Tersedianya data
karateristik sumber daya genetik tanaman pangan, hortikultur dan buah potensial di Maluku di kebun Koleksi
laporan 1
3 Rekomendasi Kebijakan
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Pertanian
1 3 Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis
Analisis kebijakan pembangunan Pertanian
Masukan
- Dana Rp
84,200
out put
-
Tersedianya suatu rekomendasi untuk analisis faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam penggunaan VUB terhadap pencapaian diseminasi percepatan teknologi pertanian
Rekomendasi
1
4 Meningkatnya penyebarluasan diseminasi
Jumlah teknologi yang didiseminasikan
1 4 Teknologi Komoditas Strategis yang terdiseminas
i ke pengguna
1 Pameran Masukan
- Dana Rp
88,500
- Kegiatan Diseminasi
out put
- Tersebarluaskannya inovasi pertanian
Kegiata
n 1
melalui media cetak (brosur dan leaflet), produk olahan hasil untuk pangan.
2 Media cetak Masukan
- Dana Rp
33,500
[41]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
out put
-
paket media cetak inovasi teknologi
pertanian Kegiatan 1
3 siaran TV
Lokal - Dana Rp.
66,485
out put
- paket hasil siaran TV dan video hasil inovasi
pertanian
Kegiatan 1
4 peningkata
n
komunikasi
dan
koordinasi
inovasi
teknologi
pertanian
- Dana Rp. 705000
out put
-
Terjadinya Peningkatan efektivitas komunikasi penyuluh dan fungsi pembinaan penyuluhan pertanian
Kegiatan 1
5
Seminar
Nasional
- Dana Rp. 84600
out put
-
Terlaksananya Seminar nasional
Kegiatan 1
6 Taman
Agroinovas
i
- Dana Rp. 112500
out put
-
Terbangun dan
terpeliharanya taman agroinovasi di BPTP
Maluku
Kegiatan 1
5
Program Strategis nasiona
7
Identifikasi calon Lokasi Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan teknologi Upsus PJK, Komoditas Utama kementan
Masukan
- Dana Rp.
678,500
out put
[42]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
- Terlaksananya tugas pendampingan dan pengawalan PAJALE di Maluku
kegiatan 1
8 Pendampin
gan
Pengemban
gan
Kawasan
Pertanian
Nasional
Hortikultur
a
Masukan
- Dana Rp.
356,500
out put
Terlaksananya tugas pendampingan pengembangan kawasan Pertanian Nasional Hortikultura di Maluku Kegiatan
1
9 Gugus Tugas KATAM
Masukan
- Dana Rp
71,950
out put
- Tersedianya data dan
informasi untuk menyusun dan
pemutahiran kalender Tanam dan perubahan Iklim
kegiatan 1
#
Pendampingan PUAP
Masukan
- Dana Rp.
81,500
out put
-
Terlaksananya tugas kesekretariatan, koordinasi, supervisi, monev, apresiasi pengembangan LKM-A dan tersalurnya dana BLM PUAP
kegiatan 1
5 MODEL PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BIOINDUSTRI SPESIFIK LOKASI
6
Model Bioinduistri
Jumlah Model Bioindustri
2 1 Pengembangan pertanian Bio industri Berbasis padi Sapi
Masukan
- Dana Rp
315,430
out put
-
Tersedianya satu model pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis integrasi Padi sawah dengan ternak Sapi pada agroekosistem lahan basah
Model 1
[43]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
2 Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan berbasis Integrasi Tanaman kelapa-Kakao-Sapi
Masukan
- Dana Rp
291,500
out put
-
Tersedianya satu model pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis
integrasi tanaman kelapa, kakao dan sapi pada agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah di Maluku
Model 1
7
Tersedianya benih VUB
Jumlah Produksi benih Sumber Padi [Ton] 5 6
BENIH SUMBER PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
produksi benih dasar (FS)
Masukan
- Dana Rp
96,544
out put
-
Memproduksi, mengelola dan mendesiminsikan VUB Badan Litbang
TON 5
7 TEKNOLOGI KOMODITAS UNGGULAN LAINNYA YANG TERDESIMINASI KE PENGGUNA
Teknologi Komoditas Unggulan
Jumlah Komoditas unggulan
2 1
Pendampingan Pengembangan kawasan Pertanian nasional Perkebunan
Masukan
- Dana Rp
185,500
out put
Terlaksananya tugas pendampingan pengembangan kawasan Pertanian Nasional Perkebunan di Maluku
Kegiatan 1
2
Pendampingan Pengembangan kawasan Pertanian Nasional Peternakan
Masukan
- Dana Rp
76,400
out put
[44]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
Terlaksananya tugas pendampingan pengembangan kawasan Pertanian Nasional Peternakan di Maluku
Kegiatan 1
8
Meningkatnya
manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta
administrasi keuangan dan sarana prasarana 7 8
DUKUNGAN MANAJEMEN PENGKAJIAN
DAN PERCEPATAN DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 1
Pengelolaan
Manajemen Satker
Masukan
- Dana Rp
351,424
out put
- Terlaksananya Pengelolaan keuangan, pelaporan, pengembangan SDM dan pengurusan kepegawaian, Sistem pengendalian internal,
pengelolaan Website dan penataan, koleksi perpustakaan serta pengembangan dan Akreditasi manajemen satker
Laporan 1
2
Penyusunan rencana kegiatan dan
Masukan
anggaran
- Dana Rp
278,000
-
Dokumen perencanaan anggaran dan
laporan 1
kegiatan pengkajian dan diseminasi
teknologi pertanian
(matrik program,
DIPA/RKA-KL, dan POK, i-Program, Pelaporan)
3
Evaluasi/laporan kegiatan
Masukan
3.
(monitoring/evaluasi)
- Dana Rp
122,200
out put Laporan 1
- Laporan monev internal kegiatan di
di BPTP
- LAKIP, laporan bulanan, laporan
triwulan, laporan tahunan, dan
4.
Koordinasi dan
Jumlah dokumen hasil
laporan akhir tahun
[45]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
singkronisasi kegiatan
koordinasi dan
satker sinkronisasi kegiatan
4
UAPPA/B-W Kemenetrian Pertanian
Masukan
- Dana Rp
456,270
out put
- Terlaksananya Pengelolaan dan Laporan keuangan, Unit Akuntabalitas anggaran dan barang kementerian pertanian
Laporan 1
Kerjasama, Pengakajian, pengembangan dan pemanfaatan hasil litbang
Dokumen kerjasama
5
Rintisan Kerjasama
dan MoU
Masukan
- Dana Rp
132,300
out put
- Terjalin dan terlaksananya kerjasama (MoU) dengan pemerintah
daerah serta Action Plane keg MoU sebelumnya.
dokumen 1
Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan satker
Jumlah dokumen hasilKoordinasi dan sinkronisasi kegiatan satker
6
Koordinasi dan sinkronisasi
Masukan
kegiatan satker
- Dana Rp
136,500
out put
- Koordinasi dan sinkronisasi koordinasi operasional kegiatan pengkajiam dan pengembangan pertanian
Laporan 1
7
Pengelolaan
kebun
percobaan makariki
Masukan
- Dana Rp
98,762
out put
- Terkelolanya dan Laporan 1
[46]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
terpeliharanya kebun Percobaan sebagai income PNBP dan kebun koleksi tanaman
[47]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
[48]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
[49]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016
[50]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku Tahun 2016