kebijakan pemerintah kota jambi dalam penertiban …
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA JAMBI DALAM PENERTIBAN PEDAGANG
KAKI LIMA YANG ADA DI PASAR TALANG BANJAR KOTA JAMBI DAN
SAMPING GOR KOTA BARU JAMBI
SKRIPSI
Oleh :
HENI SAPITRI
NIM : SIP 162312
PEMBIMBING :
Dr. Rahmi Hidayati S.Ag, M,Ag
Ahmad Syukron Persaja M,Se
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTHAN THAHA SAIFUDIN JAMBI
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO
ىكم ولا تقتلىا يا أيها الذيه آمىىا لا تأكلىا أمىالكم بيىكم بالباطل إلا أن تكىن تجارة عه تزاض م
﴾٩٢أوفسكم إن الل كان بكم رحيما ﴿
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama
suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya ALLAH
adalah Maha penyayang kepadamu.” 1
1 Q.S An-Nisa: 29
vi
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
preferensi dan potensi usaha penangkaran burung walet dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat desa kemuning tua dan apa kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya yang
dilakukan dalam mengatasi kedala yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan triangulasi dan perpanjang pengamatan
penelitian untuk mengecek kebenaran atau keabsahan data yang diperoleh. Metode pengumpulan
data yang dilakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek pada penelitian ini yaitu
pemilik usaha penangkaran burung walet yang ada di desa kemuning tua dan obyek pada
penelitian ini adalah preferensi dan potensi usaha penangkaran burung walet dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat desa kemuning tua. Dari hasil penelitian yang penulis
lakukan dapat disimpulkan bahwa preferensi masyarakat Desa Kemuning Tua memilih usaha
penangkaran burung walet bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Risiko dan
kendala yang dihadapi juga bisa diminimalisir agar tidak terjadi kerugian yang cukup besar.
Usaha penangkaran burung walet ini sangat berpotensi untuk dikembangkan dengan didukung
oleh kondisi lingkungan dan geografis yang sesuai, serta sumber daya yang tersedia untuk
mendukung kehidupan burung walet.
Kata Kunci : Usaha Penangkaran Burung Walet, Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan kerendahan hati yang tulus dan penuh rasa syukur
kepada ALLAH SWT saya persembahkan karya tulis sederhana ini kepada kedua orang tua saya
tercinta, Ayahanda Sahyar dan Ibunda Asriati yang tiada hentinya mendoakan, memberikan
support, motivasi, mengasihi, menyayangi dan membesarkan dengan sepenuh hati, serta
pengorbanannya yang tidak akan bisa saya balas dengan apapun juga. Tanpa kalian saya tidak
akan bisa sampai pada titik ini. Terimakasih untuk semua yang telah Ayahanda dan Ibunda
berikan kepada anakmu ini. Kepada Adik tercinta Eky Riansyah terimakasih atas kasih sayang,
semangat serta support yang telah diberikan selama ini. Dan kepada seluruh keluarga saya terima
kasih karena telah memberikan dukungannya dan mendoakan saya selama ini sehingga saya bisa
sampai pada titik sekarang ini.
Kepada sahabat-sahabat saya keluarga besar Lokal D Ekonomi Syariah 2016, kalian sangat
luar biasa bagi saya, tanpa motivasi, dorongan dan dukungan yang telah kalian berikan kepada
saya, saya bukan apa-apa saat ini. Keluarga Posko 20 KKN Gel-02 Desa Gelanggang, Sungai
Manau, Merangin, tanpa kalian saya tidak akan bisa sampai pada titik ini dan kepada seluruh
masyarakat Desa Gelanggang terimakasih telah menerima dengan sangat baik dan memberikan
saya kesempatan mengabdi untuk menyelesaikan tugas perkuliahan saya. Kepada kak Kartina,
S.E terima kasih telah mensupport, memberi masukan dan mendoakan saya.
Kalian semua sangat luar biasa dan saya sangat berterima kasih kepada kalian semua dan
kepada semua pihak yang telah mendoakan, memberi dukungan dan masukannya yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, saya akan selalu mengingat kalian semua, kalian tidak akan
tergantikan dan selalu menjadi teman, sahabat dan keluarga bagi saya sampai kapanpun.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas
rahmat, ridho serta karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan, serta petunjuk sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Usaha Penangkaran Burung Walet
Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat(Studi Kasus Desa Kemuning Tua, Kec.
Kemuning, Kab. INHIL, Provinsi Riau)”. Sholawat serta salam yang tak lupa tercurahkan
kepada junjungan alam yakni baginda Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat-sahabatnya.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(S.E) pada program Stara Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jmbi. Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena itu tentunya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
yang dapat memperbaiki skripsi ini, serta harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
untuk orang lain, lebih khusus untuk mahasiswa yang membutuhkan referensi untuk
penelitiannya.
Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Secara rinci ucapan terimaksih ini
disampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE, ME
selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah dan Bapak
M. Yunus, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag.,M.Fil. I selaku Pembimbing I dan Bapak Refky
Fielnanda, S.E.Sy., M.E.I selaku Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh Pegawai dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Anistar selaku Kepala Desa Kemuning Tua beserta Stafnya dan masyarakat Desa
Kemuning Tua.
Akhirnya kepada ALLAH SWT, penulis mengucapkan Hamdallah dan semoga ilmu
pengetahuan yang penulis dapat diridhoi-Nya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, Agustus 2020
Fitria Sahri
EES.160395
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...............................................................................ii
NOTA DINAS ................................................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................iv
MOTTO ..........................................................................................................................................v
ABSTRAK ......................................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN ...........................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 9
E. Batasan Masalah ................................................................................................................. 9
F. Kerangka Teori ................................................................................................................... 9
G. Tinjauan Pustaka .................................................................................................................30
H. Kerangka Pikiran ................................................................................................................32
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................................................34
B. Pendekatan Penelitian .........................................................................................................34
C. Jenis Dan Sumber Data .......................................................................................................35
D. Subyek Dan Obyek .............................................................................................................39
E. Teknik Analisis Data...........................................................................................................40
F. Teknik Keabsahan Data ......................................................................................................41
BAB III GAMBARAN UMUM DAEARAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografis Kecamatan Kemuning .........................................................................43
xi
B. Gorgrafi Dan Iklim .............................................................................................................43
C. Kependudukan ....................................................................................................................45
D. Sosial ...................................................................................................................................46
E. Pertanian .............................................................................................................................47
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Preferensi dan Potensi Usaha Penangkaran Burung Walet Di Desa Kemuning Tua .........50
B. Dampak Positive Dan Negative Usaha Penangkaran Burung Walet ..................................53
C. Risiko yang Dihadapi Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet ....................................55
D. Solusi atau Upaya yang Harus Dilakukan Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet
Dalam Menghadapi Kendala dan Risiko yang Terjadi .......................................................58
E. Peran Pemerintah ................................................................................................................59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................................62
B. Saran ..................................................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet
Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan Di Kecamatan Kemuning, 2017
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pikir
Gambar 3.1 Persentase Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan Di Kecamatan Kemuning (%),
2017
Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Desa
Gambar 1 Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Hernalis
Gambar 2 Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Hendri
Gambar 3 Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Sofyan
Gambar 4 Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Suardi
Gambar 5 Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Edi Muklis
Gambar 6 Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Sihen
Gambar 7 Wawancara Bersama Kepala Desa Kemuning Tua Bapak Anistar
Gambar 8 Wawancara Bersama Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Jackson
Siregar
Gambar 9 Wawancara Bersama Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Sofyan
Gambar 10 Wawancara Bersama Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Hernalis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberdayaan ekonomi rakyat identik dengan pemberdayaan usaha kecil (keluarga),
karena secara struktual perekonomian nasional sebagian besar disusun oleh unit-unit
skala kecil, yang umumnya bergerak disektor agroindustry. Selama ini kegiatan usaha
kecil hanya memanfaatkan keunggulan komparatif dengan mengadakan kelimpahan
sumberdaya yang dimiliki dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Usaha kecil masih
akrab dengan kemiskinan, karena tingkat pendapatan masih rendah. Keunggulan
komparatif harus didayagunakan menjadi keunggulan kompetitif dengan menentukan
kegiatan usaha yang berorientasi pasar. Cara yang ditempuh adalah dengan meningkatkan
pangsa pasar dan nilai tambah melalui pemanfaatan modal (capital-driven), pemanfaatan
inovasi teknologi (innovation-driven) serta kreativitas sumberdaya manusia (skill-
driven).
Agroindustri haruslah menjadi motor penggerak bagi subsistem yang lain untuk
membangun keunggulan komparatif. Sejalan dengan upaya pengembangan agroindustri
tersebut, maka pada subsitem usaha tani perlu dilakukan diversifikasi jenis usaha yang
mampu menangkap peluang sekaligus mampu meminimalisir masalah yang ada pada
kegiatan usaha tani, seperti keterbatasan lahan, aksesibilitas terhadap pasar, posisi tawar
dan sebagainya. Salah satu komoditas agribisnis yang mempunyai peluang pasar besar
terutama pasar ekspor dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi adalah sarang burung
walet.2
2 Ratna Dewi Simbolon, Preferensi Dan Potensi Usaha Penangkaran Burung Walet Dalam Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat Desa Ujung Tanjung Kabupaten Rohil Ditinjau Daari Ekonomi Islam, Skripsi (2011), hlm. 1
2
Kegiatan agribisnis di Indonesia sudah ada sejak sebelum adanya Pembangunan
Jangka Panjang (PJP) I. Akan tetapi, pada waktu itu kegiatan utamanya adalah agribisnis
usaha tani, yang lebih dikenal dengan istilah pertanian. Dalam PJP I, kegiatan pertanian
semakin maju sehingga mampu mendorong agroindustri dan perdagangan. Hal ini seolah-
olah agroindustry dan perdagangan menyesuaikan diri dengan pertanian. Sedangkan
dalam PJP II keadaannya berbeda, yaitu agroindustry dan perdagangan yang menarik
pertanian. Adanya kegiatan agroindustry dan perdagangan ini diharapkan akan mengubah
pertanian sehingga pertanian menyesuaikan diri pada agroindustry dan perdagangan.
Lambat laun, pertanian akan menyesuaikan pasar dan inilah visi pertanian masa depan.3
Indonesia adalah salah satu negara diasia tenggara yang memiliki satu jenis
burung yang unik, yaitu burung walet (collocia fushipage). Burung berbulu coklat ini
berkoloni dan memanfaatkan goa-goa untuk berkembang biak. Burung walet memilih
goa sebagai tempat tinggal Karena kondisi goa yang sejuk, lembab, dan gelap. Walet
merasa aman dan nyaman, tidur dan bersarang dilangit goa yang tinggi. Salah satu
keunikan burung walet adalah untuk berkembang biak, walet membuat sarang dengan air
liurnya. Sekarang ini, walet tidak hanya menghuni goa, karena bernilai potensi ekonomi
tinggi, banyak masyarakat Indonesia yang membangun gedung untuk membudidayakan
jenis burung liur mahal ini. Maka, jika berkeliling diseluruh Indonesia, selalu akan
dijumpai gedung-gedung sebagai tempat pembudidayaan burung walet.4
Rata-rata 1.100 ton sarang walet asal Indonesia mengisi pasar luar negeri setiap
tahun. Devisa perniagaan walet itu fantastis, data Badan Karantina Kementerian
3 Muhammad Firdaus, Manajemen Agribisnis, Jakarta: PT Bumi Askara, 2007 4 Elfina Meila, Dampak Usaha Sarang Burung Walet Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat
(Studi:Perubahan Sosial Keluarga Pengusaha Sarang Burung Walet Dinagari Aia Bangih Kec.Sungai Beresam Kab. Pesaman Barat), skripsi (2016), hlm. 5
3
Pertanian menunjukkan nilai ekspor sarang burung walet ke seluruh dunia pada 2017
mencapai Rp27 triliun. Jika dibuat rata-rata, harga sarang burung ke seluruh dunia
Rp24,5 juta per kilogram. Ekspor ke Tiongkok menyumbang Rp 2 triliun hanya dengan
52 ton sarang walet. Harga rata-rata sarang burung walet ke Tiongkok Rp38,4 juta per
kilogram. Artinya harga rata-rata ekspor sarang burung walet ke Tiongkok lebih tinggi
dibandingkan dengan harga rata-rata ekspor ke seluruh dunia. Tiongkok memang
konsumen utama sarang burung walet.
Berdagang adalah salah satu mata pencaharian yang sudah lama ada di dunia, bahkan
sejak zaman nabi. Meski dulu aktivitas berdagang sempat dipandang sebelah mata,
namun kenyataannya sekarang banyak orang mulai tertarik menjadi seorang pengusaha.
Saat ini sudah banyak orang memilih untuk berdagang atau berwirausaha menjual barang
atau pun jasa. Dalam Islam, Rasulullah menganjurkan jika berdagang tidaklah harus
memiliki banyak untung, akan tetapi bisa membuat para pelanggan merasa puas. Dalam
Islam, berdagang adalah salah satu jalan untuk membuka dan mencari rezeki terbaik dan
paling luas. Seorang muslim yang berdagang sesuai syariat agama maka akan
mendapatkan berkah dari Allah. Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda:
"Berdaganglah kalian dengan jujur dan amanat, niscaya orang-orang yang jujur dan
orang-orang yang mati syahid akan bersama dengan Nabi." (HR. Al-Hakim dan
Tirmidzi).
"Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana
apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji
tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela. Apabila menjual tidak berlebihan
(dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila
4
menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan." (Diriwayatkan oleh
Al-Baihaqi)
Usaha penangkaran burung walet selalu ada di setiap desa yang ada di Kecamatan
Kemuning Kabupaten INHIL, akan tetapi jumlah usaha penangkaran sarang burung walet
yang perkembangannya cukup pesat yaitu di Desa Kemuning Tua. Mayoritas masyarakat
desa kemuning tua berprofesi sebagai petani sawit dan karet. Seperti diketahui harga
sawit dan karet yang tidak stabil bahkan terus menerus mengalami penurunan
menyebabkan semakin berkurangnya pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua.
Dilihat dari infoSAWIT, Pekanbaru, merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan
Buah Segar (TBS) sawit provinsi Riau merujuk surat penetapan Harga TBS kelapa sawit
Provinsi Riau No. 38 periode 2 s/d 8 oktober 2019, telah menyepakati harga sawit umur
10-20 tahun turun Rp 30,55/kg menjadi Rp 1.415,45/kg. Melihat tingginya harga jual
sarang burung walet sehingga sebagian masyarakat Desa Kemuning Tua lebih memilih
menjalankan usaha sarang burung walet.
Usaha burung walet yang ada di Desa Kemuning Tua, Kec. Kemuning, Kab. INHIL,
mulai ada pada tahun 2010 hingga sampai sekarang ini selalu mengalami perkembangan
yang cukup pesat, hal ini terbukti dengan bertambah banyaknya masyarakat Desa
Kemuning Tua yang memliki usaha burung walet. Gedung walet yang ada di Desa
Kemuning Tua sebanyak 36 gedung terhitung dari gedung yang telah berpenghasilan.
Bahkan ada beberapa orang yang memiliki gedung usaha walet lebih dari satu gedung.
Sebagian masyarakat Desa Kemuning Tua lebih memilih usaha burung walet daripada
usaha yang lainnya dikarenakan harga jualnya lebih unggul dan sangat menguntungkan
bagi masyarakat, dengan harga jual yang cukup tinggi usaha penangkaran sarang burung
5
walet ini cukup berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuning
Tua, meskipun pembuatan gedung untuk usaha burung walet tersebut diperlukan biaya
yang cukup besar.
Tabel 1.1
Data pemilik usaha penangkaran burung walet
No Nama Biaya Pembuatan
Gedung
Gedung yang
dimiliki
Hasil per-
kilogram
Penghasilan/Bul
an
1 Sofyan Rp. 100.000.000 2 4 ons Rp. 3.000.000
2 Jekson
Siregar
Rp. 83.000.000 1 5,5 ons Rp. 5.000.000
3 Rismantio Rp. 50.000.000 1 ⁄ ons Rp. 500.000
4 Selamat Kan Rp. 100.000.000 1 1 ons Rp. 1.000.000
5 Suardi Rp. 1.000.000.000 7 4 kg Rp. 60.000.000
6 Hendra
Gunawan
Rp. 120.000.000 1 1,5 ons Rp. 2.000.000
7 Hernalis Rp. 150.000.000 1 5 ons Rp. 5.000.000
8 Edi Muklis Rp. 100.000.000 1 5 ons Rp. 5.000.000
9 Marzuin Rp. 100.000.000 1 2 ons Rp. 2.000.000
10 Emi Rp. 80.000.000 1 3 ons Rp. 3.000.000
11 Ali Akbar Rp. 100.000.000 1 7,5 ons Rp. 7.000.000
12 Ibrahim Rp. 80.000.000 1 1 0ns Rp. 2.000.000
13 Musleh
Ardiansyah
Rp. 50.000.000 1 2,5 ons Rp. 1.000.000
14 Jubaidah Rp. 85.000.000 1 5 ons Rp. 2.000.000
15 Anto Rp. 100.000.000 1 8 ons Rp. 5.000.000
16 Suarti Rp.150.000.000 1 4,5 ons Rp. 8.000.000
17 Ibrahim/Kas
ma Haila
Rp. 100.000.000 1 5 ons Rp. 5.000.000
18 Zulhamdi Rp. 100.000.000 1 5 ons Rp. 5.000.000
19 Aswandi Rp. 100.000.000 1 7,5 ons Rp. 7.000.000
20 Alis
Sahbendi
Rp. 50.000.000 1 ⁄ ons Rp. 700.000
21 Sukirno Rp. 85.000.000 1 3 ons Rp. 3.000.000
22 Eka Rp. 100.000.000 1 1 ons Rp. 1.000.000
23 M. yusuf Rp. 80.000.000 1 3 ons Rp. 3.000.000
24 Juarno Rp. 75.000.000 1 1 ons Rp. 1.000.000
25 Heri Rp. 85.000.000 1 ⁄ ons Rp. 500.000
26 Ramli Hakim Rp.100.000.000 1 4 ons Rp. 4.000.000
27 Sihen Rp. 250.000.000 2 1,5 kg Rp. 20.000.000
28 Zulfika Rp.100.000.000 1 3 ons Rp. 2.000.000
29 Suherman Rp. 50.000.000 1 ⁄ ons Rp. 500.000
6
Sumber wawancara 2019 dan 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat dari masing-masing pemilik usaha penangkaran burung
walet ada yang memiliki gedung lebih dari 1 gedung dengan penghasilan yang berbeda-
beda dari setiap orang. Dan seberapa besar biaya pembuatan gedung untuk usaha
penangkaran burung walet tersebut. Akan tetatapi meskipun biaya untuk pembuatan
gedung cukup besar, penghasilan perbulan yang didapat juga cukup besar. Penghasilan
perbulan dari masing-masing pemilik usaha juga beragam tergantung seberapa besar
gedung yang dibuat dan seberapa besar biaya yang dikeluarkan.
Tabel diatas juga merupakan data masyarakat Desa Kemuning Tua yang menambah
pengahasilan mereka yang pada awalnya hanya berfokus terhadap perkebunan kelapa
sawit. Dari 29 orang yang mencoba menambah penghasilan meraka ke usaha
penangkaran burung walet tapi tidak ada satupun dari mereka yang benar-benar beralih
profesi ke usaha penangkaran burung walet meskipun usaha tersebut sangat menjanjikan
dimasa yang akan datang dengan harga jualnya yang sangat tinggi.
Preferensi merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Preferensi
masyarakat desa Kemuning Tua, Kec. Kemuning, Kab. INHIL, Provinsi Riau
mendukung adanya usaha burung walet, dengan adanya usaha penangkaran burung walet
maka bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang memadai
atau memiliki penghasilan yang sedikit. Dengan usaha penangkaran sarang burung walet
diharapkan dapat meningkatakan pendapatan masing-masing masyarakat Desa Kemuning
Tua, disamping juga bisa meningkatkan pasar manca negara, ini merupakan sebuah
prestasi yang cukup membanggakan dan tentunya merupakan suatu usaha yang patut
digalakkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
7
Usaha penangkaran burung walet sangat berpotensi untuk dikembangkan dengan
optimal. Karena permintaan sarang burung walet dalam maupun luar negeri cukup
banyak. Tapi tidak sebanding dengan produksi atau suplainya. Makanya, harga sarang
burung walet tak pernah murah. Maklum, hasil panen tidak seberapa mengingat biaya
produksi dan perawatannya juga besar, sehingga ikut mengerek harga sarang burung
walet, baik mentah maupun sudah jadi olahan makanan.5
Usaha penangkaran burung walet juga memilki dampak positive dan negative
terhadap ekonomi dan sosial masyarakat. Mayoritas masyarakat Desa Kemuning Tua
mendukung adanya usaha penangkaran burung walet. Karena, dengan adanya usaha
penangkaran burung walet dapat mengurangi pengangguran di Desa Kemuning Tua
maka dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang memadai atau
memiliki penghasilan yang minim dari perkebunan kelapa sawit, sehingga akan sangat
berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Kemuning Tua.
Berdasarkan paparan diatas dengan melihat adanya potensi usaha penangkaran
burung walet preferensi usaha penangkaran burung walet berdampak terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat, maka, penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul : USAHA PENANGKARAN BURUNG WALET DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DESA
KEMUNING TUA, KEC. KEMUNING, KAB. INHIL, PROVINSI RIAU).
5 https://www.cermati.com/artikel/bisnis-sarang-burung-walet-menjanjikan-dan-hasilkan-untung-berlipat
diakses.27/06/2019, 09.01 wib
8
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana preferensi dan potensi usaha penangkaran burung walet dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua, kec. Kemuning, Kab.
INHIL, Provinsi Riau?
2. Bagaimana dampak positif dan negative usaha penangkaran burung walet terhadap
ekonomi dan sosial masyarakat Desa Kemuning Tua, Kec. Kemuning, Kab. INHIL,
Provinsi Riau?
3. Apa kendala yang dihadapi pemilik usaha penangkaran burung walet dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat Desa Kemuning Tua dalam mengatasi
kendala yang ada?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui preferensi dan potensi usaha penangkaran burung walet dalam
meningkatan pendapatan masyarakat desa Kemuning Tua, Kec. Kemuning, Kab.
INHIL, Provinsi Riau.
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negative usaha penangkaran burung walet
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuninig Tua, Kec. Kemuning,
Kab. INHIL, Provinsi Riau.
3. Untuk mengetahui kendala pengusaha burung walet dalam meningkatkan
pendapatan.
4. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan masyarakat Desa Kemuning Tua dalam
mengatasi kendala yang ada.
9
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis, Salah satu syarat untuk menyelesaikan study pada jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
2. Bagi akademis, dapat menambah pengetahuan tentang preferensi dan potensi usaha
penangkaran sarang burung walet dalam meningkat pendapatan masyarakat.
3. Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan tentang preferensi dan potensi usaha
penangkaran burung walet.
4. Bagi pemilik usaha penangkaran sarang burung walet, diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang usaha penangkaran sarang burung walet.
E. BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus maka penulis membatasinya, penelitian
preferensi dan potensi usaha penangkaran sarang burung walet ini hanya dilakukan di
Desa Kemuning Tua.
F. KERANGKA TEORI
1. Preferensi
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab mendefinisikan preferensi itu
dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada orang dan
bertindak terhadap orang. Aktifitas atau situasi yang menjadi objek dari minat
tersebut dengan disertai dengan perasaan senang atau puas.6
6 Rifatul Machmudah, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah
Di Bank Syariah, hlm.24
10
Sedangkan menurut Andi Mappiare definisi preferensi adalah suatu perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka,
rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan
tertentu.
Preferensi merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Preferensi
juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu
produk, barang atau jasa yang dikonsumsi.7
Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya preferensi, secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a) Dari dalam individu yang bersangkutan (missal :bobot, umur, jenis kelamin,
pengalaman, perasaan mampu, kepribadian).
b) Berasal dari luar, mencakup lingkungan keluarga, sekolah masyarakat.
Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya preferensi, yaitu:
a) Dorongan dari dalam individu, missal dorongan untuk makan akan
membangkitkan preferensi untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain.
b) Motif sosial dapat menjadi faktor yang membangkitkan preferensi untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
c) Faktor emosional, preferensi mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.8
7 Putri Intan Srikandi, Analisis Preferensi Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Sumber Permodalan Dalam
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pedagang Pasar Bawahkota Bandar Lampung), Skripsi (2016). Hlm 22 8 Muhammad Bagus Wicaksono. Potensi Dan Preferensi Usaha Budidaya Buah Naga Seagai Upaya
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi (2018). Hlm 54
11
Preferensi dalam Perspektif Ekonomi Islam
preferensi dalam islam dikaji dimana seseorang dalam menggunakan kekayaan
harus berhati-hati, yang terpenting dalam hal ini adalah cara penggunaan yang harus
diarahkan pada pilihan-pilihan (preferensi) yang mengandung maslahah (baik dan
manfaat). Agar kekayaan atau harta tersebut dapat memberi manfaat untuk
kesejahteraan bagi individu tersebut. Preferensi memiliki arti pilihan atau
kecenderungan individu dalam memilih produk dan jasa, yang berarti kebebasan
memilih. Islam menganggap kebebasan adalah sebagai pondasi dari nilai-nilai
kemanusiaan dan kemuliaan manusia. Kebebasanlah yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Seorang individu mempunyai kebebasan sepenuhnya
memulai, mengelola, mengorganisasi, mengurus dan mempunyai bentuk perniagaan
menurut kehendak. Tiap orang bebas bergerak kemana saja yang ia kehendaki atau
inginkan demi mencari penghidupan dan bebas menggunakan bermacam-macam cara
dalam usaha mendapatkan kekayaan asalkan tidak menggunakan cara-cara yang
haram atau mengambil barang yang haram.9
2. Potensi
a. Pengertian Potensi
Ada beberapa pengertian dari kata potensi yang secara umum maupun yang
merupakan pendapat dari para ahli. Secara umum pengertian potensi adalah sebuah
kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang sangat mungkin untuk dikembangkan,
sehingga pada intinya potensi sendiri berarti suatu kemampuan yang masih bisa
dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Pada manusia sendiri sangat penting untuk
memahami potensi diri sendiri, sehingga anda dapat mengembangkan kemampuan
9 Op. cit. Putri Intan Srikandi. Hlm. 28-29
12
yang tepat dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Dengan mengembangkan
potensi diri anda akan menjadi lebih bermanfaat dan akan merasa lebih hidup apabila
anda benar-benar memahami potensi diri dan mengembangkannya.
Pengertian Potensi Menurut Para Ahli
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi,
salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono.
Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih
terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari
pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih
terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
manusia itu sendiri. Sementara menurut Majadi potensi adalah kemampuan yang
masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan
kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan.
Ada beberapa pakar lain yang mencoba menjelaskan pengertian potensi dengan
lebih baik, seperti misalnya Endra K Pihadhi yang menjelaskan bahwa potensi adalah
suatu energi ataupun kekuatan yang masih belum digunakan secara optimal. Dalam
hal ini potensi diartikan sebagai kekuatan yang masih terpendam yang dapat berupa
kekuatan, minat, bakat, kecerdasan, dan lain-lain yang masih belum digunakan secara
optimal, sehingga manfaatnya masih belum begitu terasa. Sedangkan Sri Habsari juga
mencoba menjelaskan arti dari kata potensi, yang mana menurutnya potensi adalah
kemampuan maupun kekuatan pada diri yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan
menjadi lebih baik dengan sarana dan prasarana yang tepat dan baik.10
10 https://pengertiandefinisi.com/pengertian-potensi- dan-jenis-jenisnya/ diakses 09/09/2019 14.55 WIB
13
Menurut Hendro dan Chandra, peluang adalah suatu keadaan disetiap saat
kehidupan kita sehari-hari, baik sejak bangun pagi hingga larut malam. Peluang dapat
muncul dalam berbagai bentuk, tergantung cara kita melihatnya. Yang terpenting
adalah bukan sekedar melihat atau memandang suatu hal, melainkan bagaimana
sesuatu ketidaksempurnaan itu berubah menjadi peluang yang sebenarnya dibutuhkan
pasar.
Peluang akan menjadi peluang yang prospektif bila mengandung unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Sedang dibutuhkan oleh pasar
2. Memecahkan kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi padar
3. Menyempurnakan yang sebelumnya
4. Benar-benar beda dan memiliki nilai tambah
5. Temuan yang orisinil (inovatif)
6. Memberi keuntungan yang nyata
7. Ada unsur yang dibanggakan oleh pembeli
8. Dapat diwujudkan
Konsep untuk memudahkan didalam menemukan dan menciptakan peluang cukup
sederhana, yaitu :
1. Awali dengan melihat sesuatu dengan “teori ketidaksempurnaan”, bahwa apa
yang dilihat adalah tidak sempurna . oleh karena itu ada peluang untuk
menyempurnakannya
2. Gunakan inspirasi, bahwa peluang itu adalah :
a) Merebut pasar dari pesaing
14
b) Menggantikan posisi yang ada dari pesaing
c) Mengisi kekosongan dari celah persaingan
d) Menghancurkan market leader
e) Melengkapi ketidaksempurnaan pasar
3. Setelah menemukan beberapa alternative peluang, maka buatlah daftar
peluang itu
4. Memilih peluang yang berpotensi (maksimal 3)
5. Jadikan peluang yang pertama sebagai peluang yang paling berpotensi
6. Buatlah suatu tulisan, sehingga kita dapat selalu melihatnya
7. Tambahkan kata-kata yang dapat memotifasi
8. Mulailah mengambil keputusan yang “smart” tanpa harus menjadi risk taker
9. Jangan takut untuk mencoba
10. Ciptakanlah kesuksesan-kesuksesan kecil terlebih dahulu untuk meningkatkan
rasa percaya diri dan terus berkreasi, berinovasi, dan bertahan.11
b. Alat Ukur Potensi
Untuk dapat mengubah peluang yang mampu anda lihat menjadi sebuah peluang
emas, anda harus menganalisis peluang tersebut. Sejauh mana tingkat keberhasilan
dan gagasannya dipasar sangat tergantung pada penggabungan empat hal, yaitu
persaingan, pesaing, perubahan arah pesaing dan kebutuhan pelanggan.
Ciri-ciri usaha yang potensial adalah :
1) Usaha yang dibangun adalah usaha yang potensial atau memiliki nilai jual
yang tinggi.
11Fitrah Rahmawati dkk, “Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Rumah Makan Wong Solo Di Kendari”.
Jurnal Administras Bisnis. Vol. 3 No. 2, Juli 2018. hlm. 206-207
15
2) Tidak menjadikan usaha itu hanya sebagai ambisi pribadi semata tetapi
sifatnya nyata.
3) Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama dipasar.
4) Tidak menghabiskan modal (uang) anda karena investasi yang terlalu besar.
5) Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman.
6) Bisa diangkatkan skalanya menjadi skala industry.
Karena sebab itu, bila anda ingin memiliki bisnis yang potensial, kita perlu
mengetahui ciri-ciri sebuah peluang yang mendasari sebuah bisnis yang baik
untuk anda, ciri-ciri peluang bisnis yang baik adalah :
1) Peluang itu orisinil dan bukan tiruan, bisnis yang sukses itu bukan hanya
meniru bisnis orang lain. Bisnis yang hanya meniru belum tentu hasilnya
sama persis dengan bisnis yang ditiru tersebut. Hal ini disebabkan karena
kondisi dan situasi yang telah terjadi dan yang akan belum terjadi belum
tentu sama, bisnis itu bukan mesin fotocopy.
2) Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan
kebutuhan pasar dimasa yang akan datang. Dalam arti peluang itu harus
dapat ditingkatkan nilai jualnya serta serba bisa diinovasi.
3) Benar-benar sesuai dengan minat anda atau ada link dengan pengetahuan,
keahlian dan sifat anda agar peluang itu dapat bertahan lebih lama.
4) Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji, untuk itu perlu
dilakukan penelitian dan uji coba dipasar.
5) Bersifat ide dan kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
6) Anda yakin bisa mewujudkannya dan sukses untuk menjalaninya.
16
7) Anda senang menjalankannya dan benar-benar suka bisnis tersebut.
Potensi usaha perlu didukung dengan adanya potensi sumber daya alam
dan potensi sumber daya manusia yang ada diwilayah tersebut. Potensi sumber
daya alam yaitu segala macam bentuk potensi yang terdapat dibumi yang bisa
berguna bagi kelangsungan hidup manusia serta penduduk sekitar. Sedangkan
potensi sumber daya manusia adalah bentuk kekuatan sumber daya yang berasal
dari amnesia seperti keahlian, pengetahuan, perilaku, kemampuan, kecakapan,
norma dan nilai, adat istiadat atau sosial budaya, lembaga atau organisasi yang
dibentuk yang bisa digali dan dikembangkan menjadi sebuah nilai tambah.12
3. Penangkaran Burung Walet
a. Pengertian Burung Walet
Burung walet (Collocalia vestita) merupakan burung dengan sayap
meruncing, berekor panjang, berwarna hitam dengan bagian bawah tubuhnya
berwarna coklat. Burung walet hidup di pantai serta daerah permukiman,
menghuni goa atau ruang besar, seperti bubungan kosong. Burung Walet tidak
dapat bertengger karena memiliki kaki yang sangat pendek sehingga sangat jarang
berdiri di atas tanah tetapi bisa menempel pada dinding tembok atau atap. Mampu
terbang ditempat gelap dengan bantuan Ekolokasi. Bersarang secara berkelompok
dengan sarang yang dibuat dari air liur. Sarang ini banyak diperdagangkan orang
untuk dibuat sup atau bahan obat-obatan.
Habitat atau kumpulan komunitas Burung walet hanya ditemui di lingkup
Asia Tenggara burung walet banyak sekali dijumpai di Indonesia, Malaysia,
Thailand, Vietnam, Filipina Kamboja, dan Laos, Burung Walet tidak di temui di
12 Op.cit, Muhammad Bagus Wicaksono. Hlm. 44-46
17
negara Eropa, Amerika, ataupun di benua afrika. Hal ini dikarenan perkembang
biakan burung walet harus di daerah yang beriklim tropis dengan curah hujan
yang tinggi. karena berpengaruh dengan unsur kelembapan sebagai faktor
berkembang biaknya habitat spesies atau populasi dari burung walet.13
Sarang burung merupakan tempat tinggal atau rumah bagi para burung.
Tempat paling umum ditemukannya adalah di atas pohon. Jika Anda mendengar
adanya menu makanan seperti sup sarang burung walet atau es sarang burung
walet, ternyata nama tersebut bukan hanya istilah belaka, melainkan memang
benar terbuat dari sarang burung.
Sarang burung walet adalah sarang dari burung walet dan sejenisnya.
Tidak seperti sarang burung yang ada di pohon, sarang burung walet dapat
ditemukan di goa yang letaknya tidak jauh dari laut. Hal ini karena laut dan
pesisir merupakan habitat bagi burung walet. Bentuk sarang burung walet juga
berbeda dengan sarang burung yang berada di pohon dan terbuat dari rerumputan.
Burung walet membentuk sarang menggunakan air liurnya. Hal ini lah
yang membuat sarang burung walet menjadi istimewa. Sarang burung walet dapat
dikonsumsi, namun masih sangat sulit untuk didapat. Selain karena sulitnya
memanen burung walet pada habitat aslinya, usaha budidayanya pun sulit dan
membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Jumlah sarang burung walet yang sedikit di pasaran dan permintaan yang
semakin meningkatpun membuat harga sarang burung walet terus meninggi.
Harga sarang burung walet hasil budidaya harganya mulai dari 14 juta rupiah,
sedangkan sarang burung walet yang berasal dari alam, harganya bisa mecapai
13 https://id.wikipedia.org/wiki/Burung_walet diakses 1/09/2019, 12.30 WIB
18
hampir 40 juta rupiah. Tidak heran jika makanan olahan sarang burung walet
dihargai ratusan ribu rupiah per porsinya.14
b. Sarang walet
Sarang burung walet atau disebut Edible bird's nest dibuat dari Air liur
burung walet itu sendiri tanpa ada campuran dari bahan dari luar tubuhnya,
Burung Walet membuat sarang di langit-langit gua atau plafon gedung dengan
tujuan menghindari predator. Sarang burung dibuat untuk menyimpan telur
dari hasil berkembang biak nya burung walet.
c. Manfaat Sarang Walet
Sarang Burung walet memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan,
antara lain:
1) sebagai obat batuk kering
2) mempertahankan kecantikan kulit
3) mengatasi keluhan paru-paru
4) mengobati kerusakan pembuluh darah
5) meningkatkan nafsu makan
6) sumber antioksidan
7) sumber mineral untuk sistem kekebalan tubuh
8) membuat kulit menjadi cantik
9) mencerdaskan otak.15
Sarang burung walet dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan,
tentu karena kandungan nutrisi yang ada didalamnya. Kandungan sarang
14 https://doktersehat.com/manfaat-sarang-walet/ diakses 12/09/2019, 12.37 WIB 15 Op.cit
19
burung walet bervariasi tergantung pada habitatnya. Secara umum, sarang
burung walet memiliki kandungan protein yang tinggi, diikuti dengan
sejumlah karbohidrat, dan sedikit kandungan lemak.
Sarang burung walet juga memiliki kandungan mineral seperti kalsium,
natrium, serta kalium. Sarang burung walet juga memiliki kandungan asam
amino dan beberapa jenis hormon. Jenis hormon yang umum diketahui adalah
seperti estradiol dan juga testosteron.
Berikut manfaat sarang burung walet :
Harga yang mahal tidak membuat minat masyarakat pada sarang burung
walet menurun. Justru semakin banyak yang mengetahui manfaat sarang walet
dan ingin merasakannya sendiri. Berikut adalah berbagai manfaat sarang
burung walet yang dipercaya oleh masyarakat.
1. Cegah resistensi insulin
Manfaat sarang walet yang pertama adalah dapat mencegah
resistensi insulin yang merupakan salah satu kondisi penyebab diabetes.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana pankreas dapat menghasilkan
hormon insulin, tapi tubuh tidak dapat merespon hormon insulin dengan
baik. Hasilnya hormon insulin pun tidak dapat bekerja untuk mengontrol
gula darah dengan baik.
2. Mengatasi gejala menopause
Manfaat sarang walet yang kedua adalah dapat mengatasi gejala
menopause. Setiap wanita tentunya akan mengalami menopause dan
dengan menurunnya hormon reproduksi tentunya akan menimbulkan
20
berbagai reaksi dari tubuh. Selain mengalami gelisah, hot flashes,
gangguan tidur, gairah seksual menurun, wanita yang mengalami
menopause juga lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Sarang burung walet mememiliki kandungan hormon estradiol
yang merupakan jenis estrogen. Hal ini lah yang membuat banyak orang
percaya bahwa sarang burung walet dapat mengatasi gejala menopause.
3. Meningkatkan libido
Manfaat sarang walet selanjutnya adalah meningkatkan libido.
Kandungan testosteron dan estradiol membuat sarang burung walet
dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual. Selain dapat meningkatkan
gairah seksual, tentunya masih terdapat manfaat lain dari kandungan
hormon-hormon ini pada sarang burung walet. Kandungan testosteron
dapat membantu dalam pemebentukan otot dan pembakaran lemak.
Sedangkan estradiol dapat membantu mencegah osteoporosis atau
pengeroposan tulang yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab.
4. Pengobatan osteoarthritis
Manfaat sarang burung walet lainnya adalah sebagai pengobatan
osteoarthritis. Nyeri sendi pada beberapa bagian tubuh bisa jadi
merupakan gejala osteoarthritis atau peradangan pada tulang rawan.
Sarang burung walet memiliki kandungan asam amino yang dapat
meningkatkan pertumbuhan tulang rawan sehingga mencegah peradangan
semakin parah.
5. Meningkatkan kemampuan otak
21
Meningkatkan fungsi otak juga merupakan salah satu manfaat
sarang walet. Kandungan protein dan mineral dari saran burung walet
diduga dapat meningkatkan kerja otak dan saraf. Selain itu, sarang burung
walet juga dipercaya dapat memperbaiki mood atau suasana hati
seseorang, sehingga dapat juga mengatasi stres dan melawan depresi.
6. Meningkatkan sistem imun
Manfaat sarang walet yang keenam adalah dapat meningkatkan
sistem imun tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sarang burung
walet memiliki kandungan protein yang dapat merangsang pertumbuhan
sel, sehingga imunitas seseorang pun meningkat.
Kemampuan ini pun membuat sarang burung walet dipercaya baik
untuk membantu pasien yang sedang menjalani pengobatan seperti pasien
kanker yang menjalani kemoterapi atau pasien yang mengalami cedera
kornea. Sarang burung walet juga ampuh untuk meningkatkan stamina
tubuh agar Anda dapat lebih lancar beraktivitas.
7. Menjaga kecantikan kulit
Manfaat sarang walet yang tidak kalah terkenal lainnya adalah
menjaga kecantikan kulit. Berbagai kandungan nutrisi dalam sarang
burung walet dapat membantu proses perkembangan atau pembelahan sel.
Maka dari itu, sarang burung walet baik untuk membantu regenerasi kulit.
Sarang burung walet juga dipercara sebagai salah satu agen anti–
aging yang dapat mempertahankan kecantikan kulit Anda dan mencegah
datangnya gejala penuaan. Sarang burung walet juga dapat membantu
22
dalam pembentukan kolagen sehingga kulit dapat tetap kencang, sehat,
dan cerah.
d. Keamanan Konsumsi Sarang Burung Walet
Manfaat sarang walet untuk kesehatan memang sangat banyak, tapi
apakah setiap orang dapat mengonsumsi sarang burung walet? Bagi sebagian
orang, konsumsi sarang burung walet dapat menyebabkan timbulnya
anafilaksis yang merupakan reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa. Maka
dari itu tidak disarankan untuk mengonsumsinya langsung dalam jumlah
banyak.
Jika tidak hipersensitif pada sarang burung walet, maka konsumsi sarang
burung walet relatif aman jika pengolahannya tetap diperhatikan. Jika ingin
mencoba dan mengolah sarang burung walet sendiri, maka harus lebih teliti
karena terdapat penjual nakal yang mungkin menggunakan pemutih buatan
untuk menghasilkan sarang burung walet yang terlihat bersih dan lebih cantik.
Manfaat sarang burung walet untuk kesehatan memang terlihat
menggiurkan, tapi mengingat harganya yang cukup tinggi, tentunya akan sulit
menjadikan sarang burung walet sebagai pilihan pengobatan. Belum banyak
juga penelitian yang menunjukkan efektivitas manfaat sarang walet untuk
kesehatan pada manusia.16
a. Lokasi dan Persyaratan Lingkungan
Lokasi yang cocok, keadaan lingkungan yang mendukung
merupakan persyaratan utama agar rumah dihuni dan walet cepat
berkembang biak. Kondisi tidak mudah dipenuhi kalau calon
16https://doktersehat.com/manfaat-sarang-walet/ diakses 12/09/2019, 12.44 WIB
23
pengusaha rumah walet tidak jeli. Berdasarkan perilaku dan kebiasaan
hidup, ada beberapa ciri daerah yang dianggap cocok, diantaranya:
1) Daerah musim hujan yang mempunyai musim hujan lebih dari
enam bulan dalam setahun
2) Daerah hutan tropis
3) Daerah pertanian yang subur, beirigasi baik sehingga banyak air
4) Daerah perikanan yang banyak tambak, kolam, atau genangan air
berupa rawa
5) Daerah dataran rendah sampai ketinggian 300 m diatas permukaan
laut
6) Daerah yang tidak terlalu banyak angina kencang
7) Daerah yang belum terpolusi oleh industry
8) Daerah yang tidak banyak terdapat musuh alami walet, sperti
elang, kelelawar, atau burung hantu
Walet senang tinggal didaerah yang basah dan lembab, namun
bukan berarti ia menyukai daerah pegunungan. Burung ini tidak
tahan dingin. Terlebih hawa dingin masuk kedalam rumah walet,
dipastikan burung akan pindah. Menurut penelitian yang dilakukan
Dr. Boedi Mranata, ahli dan praktisi walet, walet lebih banyak
didaerah ketinggian 300 m dpl.
Rumah walet yang ada sekaranng diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Rumah pasif
24
Rumah pasif adalah rumah walet yang dihuni walet tanpa
diundang, contohnya rumah tinggal.
2. Rumah semi aktif
Rumah semi aktif merupakan rumah yang sengaja dibangun untuk
mendatangkan burung walet, tetapi tanpa usaha khusus untuk
mempercepat kedatangannya.
3. Rumah aktif
Sama seperti rumah semi aktif ditambah upaya-upaya sipemilik
agar burung walet lebih cepat datang. Misalnya dengan
memancing burung seriti, lalu menetaskan telur walet disarangnya,
dan memberikan hembusan air untuk menjaga kelembapan
rumah.17
e. Bisnis dan Khasiat Burung Walet
Sarang walet tergolong komoditas ekspor. Pasar tradisionalnya singapura dan
hongkong. Konsumen memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan dan obat.
1) Pasar sarang walet berorientasi ekspor
Kemudahan memasarakan sarang walet tak lepas dari daya
serap pasar luar negeri yang begitu besar, terutama negara-negara
diasia. Indonesia yang merupakan salah satu produsen saranng
walet terbesar didunia menjadi sasaran para importer dari
hongkong dan singapura. Dari hongkong baru disebarkan kemanca
negara seperti cina, india, srilangka, jepang, Malaysia, belanda,
jerman, dan amerika yang meyakini faedah sarang walet.
17 Seri Agriwawasan, Budi Daya Walet Seri 1, jakarta:penebar swadaya, 2002, Hlm.24-29
25
Dengan semakin besarnya permintaan sarang walet dari
luar negeri maka Indonesia pun berusaha memenuhinya. Terbukti
sejak tahun 1990 perkembangan rumah walet sangat pesat, bahkan
pusat pengembangan nya sudah bergeser ke bali dan sumatera.
“sumatera sangat potensi untuk pengembangan walet, sehingga
sekarang produksinya tidak kalah dengan jawa,” ibu dari keluarga
yang semuanya berkecimpung dalam dunia perwaletan ini
menerangkan.
Gencarnya ekspor sarang burung walet sempat membuat
kekhawatiran para pecinta lingkungan hidup dari itali, inggris, dan
perancis akan terancaam populasi walet. Wujud kekhawatiran
diungkapkan dalam konperensasi dihotel Novotel, Surabaya pada
3-7 November 1996 berupa ulasan agar walet dimasukan dalam
apendik II CITES. Artinya, perdagangan sarang walet dibatasi
kuota. Tetapi, karena Indonesia bisa menunjukkan bahwa
sarangburung yang diperdagangkan berasal dari walet hasil
budidaya maka kuota tak jadi diberlakukan.18
f. Penangkaran Burung Walet Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Fatwa tentang sarang burung walet, ketentuan umum, yaitu: dalam fatwa
ini yang dimaksud dengan sarang burung walet adalah sarang burung walet
yang dibuat oleh burung walet, berasal dari zat yang tersimpan ditembolok
burung yang bercampur dengan zat yang berasal dari kelenjar ludah (air liur)
yang telah mengering. Ketentuan hukum, yaitu : sarang burung walet
18 Ibid; hlm 146
26
sebagaimana dalam ketentuan umum adalah suci dan halal. Dalam hal sarang
burung walet bercampur dengan atau terkena barang najis (seperti kotoran),
harus disucikan secara syar’i sebelum dikonsumsi, yang tata caranya merujuk
pada Fatwa MUI Nomor 2 tahun 2010. Pembudidayaan sarang burung walet
hukumnya boleh.19
4. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas
prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan
ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain: 1) Pendapatan
pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu
kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara. 2) Pendapatan disposibel,
yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para
penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang
dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh
barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu
tahun.20
Pendapatan rumah petani pinggiran perkotaan juga bersumber dari tiga
kegiatan utama, yaitu kegiatan dalam usaha tani sendiri (on-farm), kegiatan
pertanian di luar usaha tani sendiri (off-farm) dan kegiatan di luar sektor pertanian
19 Fatwa MUI, Tentang Sarang Burung Walet, Nomor 02 Tahun 2012. 20 Sukirno Sadono, ekonomi pembangunan, 2006, Jakarta:kencana. Hlm. 47
27
(non-farm). Untuk petani yang berada di pedesaan, pendapatan yang bersumber
dari kegiatan on-farm dan off-farm umumnya mencapai lebih dari 90 persen.21
Pendapatan masyarakat sebagaimana pemikiran Rosyidi adalah arus yang
mengalir dari pihak dunia usaha kepada masyarakat dalam bentuk upah dan gaji,
bunga, sewa dan laba. Dan bahwa pendapatan perseorangan (personal income)
terdiri atas sewa, upah dan gaji, bunga, laba perusahaan, dividend dan pembayaran
transfer.22
b. Macam-Macam Pendapatan
Pendapatan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, adapun menurut
lipsey pendapatan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh
atau dibayarkan kepada perorangan sebelum dikurangi dengan
pajak penghasilan perorangan. Sebagian dari pendapatan untuk
rumah tangga yaitu pendapatan perorangan dikurangi pajak
penghasilan.
2. Pendapatan disposable merupakan jumlah pendapatan saat ini yang
dapat dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga yaitu
pendapatan perorangan dikurangi dengan pajak penghasilan.
Sedangkan menurut Gilarso pendapatan atau penghasilan adalah
sebagai balas karya. Pendapatan sebagai balas karya dibagi
menjadi enam kategori yaitu:
21 http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/12/pendapatan-masyarakat.html diakses 13/09/2019,
10.57 WIB 22
Femm M.G Tulusan dan Very Y. Londa, “Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melaluiprogram Pemberdayaan Di Desa Lolah II Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa”. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, volume 1 nomor 1, 2014. Hlm. 93
28
a) Upah/gaji adalah balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan
dalam hubungan kerja dengan orang atau instansi lain (sebagai
karyawan yang dibayar)
b) Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang
dilakukan sebagai “pengusaha” yaitu mengorganisir produksi
mengambil keputusan tentang kombinasi faktor serta
menanggung resikonya sendiri entah sebagai petani/ tukang/
pedagang dan sebagainya.
c) Laba perusahaan (perseroan) adalah laba yang diterima atau
diperoleh perusahaan yang berbentuk atau badan hukum.
d) Sewa adalah jasa yang diterima oleh pemilik atas penggunaan
hartanya seperti tanah, rumah atau barang-barang tahan lama.
e) Penghasilan campuran adalah penghasilan yang diperoleh dari
usaha seperti petani, tukang, warung, pengusaha kecil dan
sebagainya disebut bukan laba, melainkan terdiri dari berbagai
kombinsi unsur-unsur pendapatan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Menurut Boediono pendapatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain dipengaruhi :
1. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada
hasil-hasil tabungan tahun ini dan warisan atas pemberian.
2. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini
ditentukan oleh penawaran dan permintaan dipasar produksi.
29
3. Hasil kegiatan anggota keluaraga sebagai pekerjaan sampingan.
Tingkat pendapatan dipengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Hubungan
antara pendapatan dan konsumsi merupakan suatu hal yan sangat penting dalam
berbagai permasalahan ekonomi, kenyataan menunjukkan bahwa pengeluaran
konsumsi meningkat dengan naiknya pendapatan, dan sebaliknya jika pendapatan
turun, pengeluaran konsumsi juga turun. Tinggi rendahnya pengeluaran sangat
tergantung kepada kemampuan keluarga dalam mengelola penerimaan atau
pendapatannya.23
G. TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 1.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No Penelitian/Tahun Judul Penelitian Metode Kesimpulan
1. Muhammad
Bagus
Wicaksono/2018
Potensi Dan
Preferensi
Usaha
Budidaya Buah
Naga Sebagai
Upaya
Meningkatkan
Pendapatan
Masyarakat
Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Kasus
Desa
Lempuyang
Bandar
Kecamatan
Way Penguban
Kabupaten
Lampung
Kualitatif Preferensi usaha bididaya buah
naga yang dipilih oleh
masyarakat pembudidaya yang
ada di Desa Lempuyang Bandar
mengenai kegiatan usaha
dengan tujuan sebagai upaya
menambah pendapatan
merupakan kemauan dari diri
sendiri berdasarkan
kemampuan, pengalaman dan
kreativitas yang dimiliki oleh pembudaya.
23 Muhammad Bagus Wicaksono, potensi dan preferensi usaha budidaya buah naga sebagai upaya
meningkatkan pendapatan masyarakat dalam perspektif ekonomi islam. Skripsi. Hlm, 70-74
30
Tengah)
2. Adek Eka
Suhendra/2010
Preferensi Dan
Potensi
Asuransi
Syariah Dikota
Pekanbaru
(Studi Pada
Asuransi
Syariah
Mubarakah
Cabang
Pekanbaru)
Kualitatif Preferensi nasabah terhadap
Asuransi Syari’ah Mubarakah
Cabang Pekanbaru sudah baik,
hal ini dibuktikan dengan
adanya kepercayaan yang
diberikan nasabah dengan ikut
bergabung dan dikarenakan
Asuransi Syari’ah Mubarkah
yang sesuai dengan syari’ah
Islam. Asuransi Syari’ah
Mubarakah Cabang Pekanbaru
mempunyai potensi yang sangat
baik, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah nasabah
dari tahun ke tahun, jaringan
Asuransi Syari’ah Mubarakah
yang luas dan berbagai jenis
produk-produk yang ditawarkan
sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, serta didukung oleh
pemerintah dan pihak swasta.
3. Sigmi Sas
Budiarta
Dampak
Industri Sarang
Burung Walet
Terhadap
Perubahan
Sosial Ekonomi
Deskripti
f
Kualitatif
Keberadaan industri sarang
burung walet di Desa
Tunggunjagir memberikan
dampak positif terhadap
masyarakat sekitar industri
yaitu ketersediaan lapangan
31
Masyarakat Di Dusun Tunggun
Desa
Tunggunjagir
Kecamatan
Mantup
Kabupaten
Lamongan
pekerjaan dan peluang membuka usaha baru kepada
masyarakat, sehingga
mengurangi tingkat
pengangguran di Desa
Tunggunjagir. Industri sarang
burung walet memberikan
kesempatan yang luas terhadap
masyarakat untuk bekerja di
dalam industri sarang burung
walet sehingga meningkatkan
tingkat pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat.
4. Ratna Dewi
Simbolon
Preferensi Dan
Potensi Usaha
Penangkaran
Sarang Burung
Walet Dalam
Meningkatkan
Pendapatan
Masyarakat
Desa Ujung
Tanjung
Kabupaten
Rohil Ditinjau
Dari Ekonomi
Islam
Kualitatif Preferensi masyarakat Desa
Ujung Tanjung Kabupaten
Rohil memilih usaha
penangkaran burung walet
sebagai mata pencarian mereka
dikarenakan pendapatan yang
mereka peroleh dari hasil usaha
itu cukup tinggi. Apalagi usaha
ini berpotensi sekali bagi
masyarakat untuk
meningkatkan pemdapatannya.
5. Wuri
Aryati/2015
Dampak
Pemberdayaan
Masyarakat
Melalui Usaha
Kerajinan
Tangan Rumput
Aji Terhadap
Peningkatan
Ekonomi
Keluarga Di
Dusun
Tanjunggunung
Desa
Tanjungharjo
Nanggulan
Kulonprogo
Kualitatif Dampak pemberdayaan
masyarakat melalui usaha
kerajinan tangan. Rumput Aji
dengan mengembangkan dan
membangun potensi yang ada di
wilayah Desa Tanjungharjo,
baik potensi sumber daya alam
maupun sumber daya manusia
bertujuan agar meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Manfaat pemberdayaan
masyarakat melalui usaha
kerajinan tangan. Rumput Aji
yaitu menambah pendapatan
ekonomi dengan mencukupi
kebutuhan keluarga dan mampu
membiayai sekolah anak atau
cucunya.
32
6. Nurhidayah/2018 Budidaya Udang Windu
Dalam
Meningkatkan
Pendapatan
Masyarakat
Desa Wiring
Tasi (Analisis
Ekonomi Islam)
Deskriftif Kualitatif
Tambak Udang Windu di Desa Wiringtasi Kecamatan Suppa
Kabupaten Pinrang dari tahun
ke tahun mengalami
peningkatan dengan baik, dan
melalui usaha tambak ini
masyrakat bekerja dalam
menghidupi dan menafkahi
keluarga mereka.
Penelitian terdahulu pada tabel diatas merupakan suatu pertimbangan dan referensi
penulis dalam pembuatan penelitian. Secara garis besar penelitian terdahulu menjelaskan
tentang bagaimana suatu lembaga atau usaha dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis merujuk kepada apa kendala yang dihadapi
masyarakat terhadap usaha yang dijalankan dan upaya apa yang dilakukan masyarakat agar
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tersebut, khususnya masyarakat di Desa
Kemuning Tua.
H. KERANGKA PIKIR
Usaha penangkaran sarang burung walet merupakan salah satu usaha yang
mempunyai prospek yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Provinsi riau saat ini,
Khususnya di desa Kemuning Tua. Yang mana usaha tersebut telah banyak
mempengaruhi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut.
33
Gambar 1.1
Kerangka pikir
Preferensi masyarakat dalam memilih
usaha penangkaran sarang burung
walet
Potensi keberhasilan dari usaha
penangkaran sarang burung walet
Keberhasilan usaha sarang burung
walet dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat desa
Kemuning Tua
34
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Kemuning, Tua Kec. Kemuning, Kab.
INHIL, Provinsi Riau. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah didasarkan
karena semakin menurunnya pendapatan masyarakat dan semakin meningkatnya
perkembangan usaha burung walet. Kegiatan penelitian ini dimulai sejak
disahkannya penelitian, yaitu pada bulan Juni 2019.
B. Pendekatan Penelitian
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif suatu penelitian yang
mendalam (in-depth), berorientasi pada kasus dari sejumlah kecil kasus, termasuk
satu study kasus. Metode kualitatif berupaya menemukan data secara terperinci
dari kasus tertentu, sering kali dengan tujuan menemukan bagaimana sesuatu
terjadi. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk melihat perilaku dalam
situasi yang sebenarnya tanpa adanya rekayasa yang terkadang terjadi pada
penelitian eksperimental atau survey. Metode kualitatif dapat meningkatkan
kedalaman pemahaman peneliti terhadap fenomena yang tengah diteliti,
khususnya jika fenomena tengah diteliti, khusunya jika fenomena tersebut belum
pernah diteliti sebelumnya.24
24 Morissan, metode penelitian survey, Jakarta: KENCANA, 2014, hlm. 22.
35
C. Jenis dan Sumber Data
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-
kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
1. Jenis Data
Data dalam penelitian kualitatif adalah data yang mencakup hampir semua
datanya adalah bersifat non numeril. Data kualitatif ini merupakan data yang
disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna, yang
menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.
2. Sumber Data
Sumber data pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau
sumber pertama dilapangan. Kalau seorang peneliti meneliti pengaruh
program keluarga berencana terhadap keharmonisan kehidupan keluarga,
kemudian mengambil data tersebut langsung kepada peserta atau pasangan
suami istri yang mengikuti program keluarga berencana, maka
sesungguhnya peneliti tersebut telah menggunakan data primer.25
Data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Data primer didapat dari sumber informan yaitu
induvidu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan
peneliti. Data primer ini antara lain, catatan hasil wawancara, hasil
25 Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi, Jakarta:Predanamedia Group, 2013. Hlm.128
36
observasi, dan data-data mengenai informan.26
Setelah melakukan riset
dan melihat langsung kelapangan penulis mendapatkan data pemilik usaha
penangkaran burung walet di Desa Kemuning Tua berjumlah 29 orang.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara langsung
dengan 5 orang pemilik usaha penangkaran burung walet dan 1 orang
Kepala Desa Kemuning Tua sebagai peran pemerintah.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah ada dalam setting penelitian
dan sudah dikumpulkan oleh pihak-pihak lain (orang atau isntitusi lain)
pada waktu sebelumnya.27
Data sekunder yaitu data yang didapat dari
literature dan buku-buku serta dokumen-dokumen yang berhubungan
langsung denngan penelitian ini. Dalam hal ini data sekunder yang
didapatkan dan dipakai penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu
berasal dari buku-buku, penelitian terdahulu, jurnal dan website.
3. Teknik Pengumpulan Data
teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuaan utama dari penelitian adalah mendapat data. Bila dilihat
dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi.28
a. Observasi: yaitu suatu metode pengumpulan data melalui pengamatan
langsung terhadap masalah yang terjadi dilapangan yang merupakan data
26 M.Iqbal Hasan, pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya, jakarta:Ghaila Indonesia,
2002. Hlm.82 27
Fattah Hanurawan, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi, Jakarka:PT RajaGrafindo Persada, 2016. Hlm 119
28 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2017 hlm.308
37
primer. dalam penelitian ini peneliti mengobservasi masalah yang terjadi
dilapangan yaitu tentang bagaimana peluang usaha penangkaran burung
walet ini berpotensi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa
Kemuning Tua, serta bagaimana cara pemilik usaha burung walet dalam
menghadapi kendala-kendala yang terjadi.
b. Wawancara: Berg mengemukakan bahwa dalam bahasa yang sederhana,
wawancara adalah proses Tanya-jawab yang mengarah pada tujuan tertentu.
Tujuan tertentu itu adalah tujuan penelitian untuk menggali informasi yang
relevan dengan focus penelitian. Jenis-jenis penelitian wawancara dalam
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1) Wawancara informal konvensional atau sering juga disebut
dengan istilah wawancara mendalam. Jenis wawancara ini adalah
wawancara yang sangat spontan dan sangat tidak teratur.
2) Wawancara terpimpin, wawancara terpimpin (guided interview)
adalah wawancara yang dilakukan dengan cara pewawancara
memasuki sesi wawancara dengan membawa rencana ekspolasi
tentang topik-topik spesifik dan mengajukan pertanyaan terbuka
terbatas kepada partisipan. Topik-topik spesifik dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terbuka terbatas itu sebelumnya sudah
dikembangkan dan ditulis oleh peneliti dalam protocol (pedoman)
wawancara.
38
Dalam upaya memperoleh deskripsi yang lengkap tentang aspek-
aspek penting dalam fenomena yang diteliti maka dalam wawancara
terdapat empat tipe pertanyaan, yaitu:
1) Pertanyaan esensial. Pertanyaan esensial (essential question) adalah
pertanyaan yang secara eksklusif mengarah pada focus penelitian.
2) Pertanyaan ekstra. Pertanyaan eksttra (extra question) adalah
pertanyaan yang secara umum memiliki kemiripan dengan
pertanyaan esensial namun dinyatakan agak berbeda.
3) Pertanyaan terbuang. Pertanyaan terbuang. Pertanyaan terbuang
(throw-away question) umumnya adalah pertanyaan diawal proses
wawancara dengan maksud untuk membangun hubungan baik
(rapport) antara peneliti sebagai pewawancara dan partisipan
sebagai orang yang diwawancarai.
4) Pertanyaan pendalaman. Pertanyaan pendalaman (probing question)
adalah pertanyaan yang dimaksudkan untuk menggali lebih dalam
dan lebih lengkap jawaban atau respons partisipan yang telah
diberikan terkait pertanyaan esensial.29
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara terpimpin dan
tanya jawab secara langsung kepada beberapa responden yaitu
masyarakat Desa Kemuning Tua yang memiliki usaha penangkaran
sarang burung walet dan Kepala Desa Kemuning Tua, pertanyaan-
29Op.cit. Fattah Hanurawan, Hlm 110-114
39
pertanyaan yang akan diajukan kepada responden sebelumnya telah
penulis siapkan dalam format daftar pertanyaan wawancara.
c. Dokumentasi merupakan catatan kejadian atau peristiwa yang sudah
lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan melihat dokumen
yang ada. Penelitian ini akan diperkaya dengan dokumen yang
menginformasikan tentang proses penelitian, seperti buku-buku tentang,
preferensi, potensi, usaha penangkaran burung walet, dan pendapatan
masyarakat yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.
D. Subyek dan Obyek
Menurut Arikunto, subyek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting
kedudukannya didalam penelitian, subyek penelitian harus ditata sebelum peneliti
siap untuk mengumpulkan data. Subyek penelitian dapat berupa benda, hal atau
orang. Dengan demikian subyek penelitian pada umumnya manusia atau apa saja
yang menjadi urusan manusia. Oleh sebab itu maka subyek dalam penelitian ini yaitu
pemilik usaha burung walet yang terdapat di Desa Kemuning Tua. Dalam hal ini
penulis memilih 4 orang pemilik usaha penangkaran sarang burung walet sebagai
responden wawancara dan 1 orang Kepala Desa Kemuning Tua sebagai peran
pemerintah. Dalam hubungan ini S. Nasution menjelaskan bahwa apabila telah
sampai kepada taraf “redundancy” (datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak
memberikan informasi yang baru), artinya bahwa dengan menggunakan responden
selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang
berarti. Dari berbagai informan, baik yang lama maupun yang baru, tidak
memberikan data baru lagi. Bila pemilihan sampel atau informan benar-benar jatuh
pada subyek yang benar-benar menguasai situasi sosial yang diteliti (obyek), maka
40
merupakan keuntungan bagi peneliti, karena tidak memerlukan banyak sampel lagi,
sehingga penelitian cepat selesai.30
Menurut Sugiyono, obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan
pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain sesuatu yang menjadi sasaran
penelitian. Sehingga obyek pada penelitian ini yaitu usaha penangkaran burung walet
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua.
E. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu :
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin
lama peneliti kelapangan, maka jumlah data semakin banyak, kompleks dan
rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
30 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung: ALFABETA. 2017. Hlm. 220-221
41
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif, bertujuan untuk mempertajam pemahaman penelitian terhadap
infprmasi yang dipilih kemudian disajikan dalam uraian penjelasan.
3. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah penelitian berada dilapangan.31
F. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui:
1. Triangulasi
31 Ibid. Sugiyono. Hlm 246-252
42
Triangulasi sumber data adalah proses verifikasi wawancara dengan data
sumber tertulis (dokumentasi). Triangulasi adalah proses verifikasi antara data
yang diperoleh dilapangan (wawancara, observasi, dan dokumentasi) dengan
teori-teori dari pakar.
2. Perpanjangan pengamatan/penelitian
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti harus kembali kelapangan,
melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang baru. Hal
ini bertujuan untuk menumbuhkan keakraban antara peneliti dengan
narasumber sehingga tidak ada lagi informasi yang tersembunyi.32
32 Muhammad Rum, Jurnal Desain Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, hlm. 21
43
BAB III
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografis Kecamatan Kemuning
Kecamatan kemuning adalah salah satu dari 20 kecamatan yang ada di kabupaten
Indragiri Hilir dengan luas wilayah 525,48km2 atau 52.548 Ha yang dibentuk sebagai
aktualisasi dari pp nomor : 14 Tahun 1981, dimana merupakan hasil pemekaran dari
kecamatan keritang dengan ibukotanya Kota Baru yang terdiri dari 19 desa, kemudian
pada tahun 2000 telah terjadi pemekaran sehingga bertambah menjadi 24 desa.
Kecamatan kemuning berbatasan dengan :
1. Sebelah utara berbatas dengan kecamatan keritang dan kabupaten Indragiri hulu.
2. Sebelah selatan berbatas dengan kecamatan tungkal hulu kabupaten tanjumg jabung
barat provinsi jambi.
3. Sebelah barat berbatas dengan kabupaten tanjumg jabung barat provinsi jambi dan
kabupaten ingragiri hulu.
4. Sebelah timur berbatas dengan kecamatan keritang dan kabupaten tanjung jabung
barat provinsi jambi
B. Geografi dan Iklim
Terdapat dibagian selatan Sungai Reteh Kecamatan Kemuning yang berbatasan
dengan Provinsi Jambi.
Keadaan tanahnya yang sebagian besar terdiri dari tanah gambut maka daerah ini
digolongkan sebagai daerah beriklim tropis basah dengan udara agak lembab. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan maret 2017 yaitu 442 mm dan terendah pada bulan juli
44
2017 yaitu 80 mm. Sedangkan hari hujan tertinggi pada bulan November 2017 sebanyak
18 hari dari terendah terjadi pada bulan juli 2017 yaitu 3 hari.
Gambar 3.1
Persentase luas wilayah menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Kemuning (%),
2017
Sumber : inhilkab.bps.go.id
Dapat dilihat dari gambar diatas Desa Kemuning Tua terkecil di Kecamatan Kemuning
dengan persentase hanya 3%
45
Tabel 3.1
Luas wilayah menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Kemuning, 2017
Sumber : inhilkab.bps.go.id
Dapat dilihat dari gambar dan tabel diatas Desa Kemuning Tua merupakan Desa
dengan persentase luas terkecil dibandingkan Desa-Desa yang lainnya yaitu 17,52 km2
dari 524,48 km2 keseluruhan luas Kecamatan Kemuning
atau 3,33%.
C. Kependudukan
Penduduk asli daerah Indragiri Hilir adalah suku melayu dan sering disebut melayu
Riau. Sebagaimana halnya suku-suku melayu yang aada didaerah Riau lainnya, suku
melayu di daerah ini juga mempunyai sistem kekerabatan yang bersifat parental dan
beragama islam, hal tersebut terlihat dengan datangnya dan menetapnya suku-suku lain
dari daerah asalnya ke daerah ini yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
46
dipisahkan satu sama lain yang berlangsung terus menerus dan diikuti pembauran atau
asimilasi antara suku melayu dengan suku-suku pendatang tersebut.
Penduduk Kecamatan Kemuning pada tahun 2017 berjumlah 33.634 jiwa. Rata-rata
jiwa per rumah tangga adalah 4 jiwa. Desa yang paling banyak penduduknya adalah Desa
Keritang yaitu 13.0626 jiwa. Dan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Desa
Tuk Jimun yaitu 563 jwa. Sedangkan untuk Desa Kemuning Tua Penduduk yang
bertempat tinggal di Desa Kemuning Tua berjumlah 1.723 penduduk laki-laki dan
perempuan dengan jumlah KK 475.
D. Sosial
1. Pendidikan
Pendidikan yang merupakan sarana untuk memperoleh ilmu pengetahuan, dimana
dalam penyampaian ilmu pengetahuan tersebut dibutuhkan sarana pendidikan atau
sekolah. Jumlah sarana pendidikan yang terdapat dikecamatan kemuning yaitu 40
sekolah, terdiri dar 23 Sekolah Dasar (SD), 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 9 Sekolah
Menengah Pertama (SMP), 3 Madrasah Tsanawiyah (MTS), 1 Sekolah Menegah
Kejuruan (SMK), 2 Madrasah Aliyah (MA) dan 2 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sarana pendidikan yang ada di Desa Kemuning Tua yaitu 1 Sekolah Dasar (SD) dan 1
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jumlah murid pada tahun 2017 adalah 9.579
orang dan jumlah guru adalah 463 orang.
2. Kesehatan
Tahun 2017 ada 1 puskesmas dan 10 puskesmas pembantu di Kecamatan
Kemuning. Puskesmas berada di ibukota kecamatan yaitu Desa Selensen. Sedangkan
47
puskesmas pembantu berada disetiap desa. Selain itu juga terdapat 35 posyandu yang
tersebar disetiap desa/kelurahan di Kecamatan Kemuning.
3. Agama
Masyarakat Kecamatan Kemuning sebagian besar memeluk Agama Islam.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Dapartemen Agama Kabupaten Indragiri
Hilir ada 45 majid dan 63 surau/mushola yang ada di Kecamatan Kemuning pada
tahun 2017. Selain itu juga terdapat 14 Gereja dimana 9 Gereja berada di Desa
Keritang, 1 Gereja di Sekara, dan 4 Gereja di Sekayan.
E. Pertanian
1. Tanaman Pangan dan Palwija
Pada tahun 2017 di Kecamatan Kemuning terdapat luas panen padi ladang sebesar
109 ha. Sedangkan tanaman palwija yang terdapat di Kecamtan Kemuning yaitu
jagung dengan luas tanam 1.181 ha dan luas panen 161 ha serta kedelai dengan luas
tanam dan luas panen masing-masing 2 ha.
2. Hortikultura
Pada tahun 2017 cabe rawit di Kecamatan Kemuning merupakan jenis sayuran
yang banyak diproduksi di Kecamatan Kemuning yaitu sebesar 15,5 ton dengan
produktivitas sebesar 77,50 kw/ha. Untuk tanaman buah-buahan, duku dan durian
produksi utama yang dihasilkan masing-masing sebesar 239 ton dan 225 ton, dengan
luas tanam masing-masing sebesar 331,84 ha dan 172,31 ha.
3. Perkebunan
48
Pada tahun 2017, produksi kelapa sawit merupakan produksi utama di Kecamatan
Kemuning yaitu sebesar 121.718.538 kg dengan rata-rata produksi sebesar 3.474
kg/ha. Sedangkan produksi terkecil terdapat pada tanaman kelapa hibrida yaitu
sebesar 840 kg.
Mayoritas masyarakat desa kemuning tua berprofesi sebagai petani sawit dan
karet. Seperti diketahui harga sawit dan karet yang tidak stabil bahkan terus menerus
menurun menyebabkan semakin berkurangnya pendapatan masyarakat Desa
Kemnuning Tua. Dilihat dari infoSAWIT, Pekanbaru, merujuk hasil dari tim
penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit provinsi Riau merujuk surat
penetapan Harga TBS kelapa sawit Provinsi Riau No. 38 periode 2 s/d 8 oktober
2019, telah menyepakati harga sawit umur 10-20 tahun turun Rp 30,55/kg menjadi Rp
1.415,45/kg. Melihat tingginya harga jual sarang burung walet sehingga sebagian
masyarakat Desa Kemuning Tua memilih menjalankan usaha sarang burung walet.
49
Gambar 3.2
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DESA
Kepala Desa
Anistar
Kaur Pemerintahan
Umi Kalsum
Kaur Umum
Apendi
Kaur Keuangan
Yuliana, S,SI
Kaur Pembangunan
Yurisman
Sekretaris Desa
Wimbardi
Kadus III
Sukirman
Kadus I
Zulfika
Kadus II
Ramli Hakim,S.E
50
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Preferensi dan Potensi Usaha Burung Walet di Desa Kemuning Tua
“Alasan sebagian masyarakat Desa Kemuning Tua memilih usaha penangkaran
burung walet karena pendapatan yang dihasilkan memang cukup tinggi, meskipun modal
yang dikeluarkan juga tidak sedikit tapi hasil yang didapatkan juga seimbang dengan
yang dikeluarkan. Pengembalian modal yang dikeluarkan juga tidak membutuhkan waktu
yang cukup lama, selain harga nya yang tinggi ketika gedung walet telah selesai dibangun
dan siap dihuni burung walet maka tidak membutuhkan waktu yang lama gedung tersebut
didatangi atau diisi oleh burung walet, tergantung kreativitas pemilik dalam mendesain
gedung agar cepat dihuni burung walet sehingga dibulan ketiga atau keempat sarang
burung walet sudah siap dipanen meskipun hasilnya belum banyak. Dulunya kenapa
usaha penangkaran burung walet di Desa Kemuning Tua tidak sebanyak sekarang, karena
sedikit sekali pengetahuan masyarakat Desa Kemuning Tua akan usaha sarang walet
tesebut, padahal dikecamatan tetangga kecamatan Keritang sudah hampir 20 tahun
masyarakatnya menjalankan usaha penangkaran burung walet. Semakin seringnya
masyarakat Desa Kemuning Tua berdiskusi dan mencari tahu tentang usaha sarang
burung walet ini dengan pemilik usaha sarang burung walet yang ada dikecamatan
tetangga barulah pikiran masyarakat Desa Kemuning Tua terbuka dan mulailah satu-
persatu mereka menjalankan usaha burung walet, dan terus bertambah dari tahun
ketahun.”33
33 Hasil wawancara bersama pemilik usaha penangkarann burung walet dengan bapak Sofyan, 12/06/2020
pukul 20.00 WIB.
51
Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan;
kesannggupan; daya potensial mempunyai potensi (kekuatan, kemampuan,
kesanggupan); daya berkemampuan. Usaha adalah kegiatan dengan mengerahan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar,
daya upaya) untuk mencapai sesuatu.34
Usaha penangkaran sarang burung walet di Desa Kemuning Tua pertama kali di
mulai pada tahun 2009 yang dijalankan oleh bapak Hendri dan terus berkembang hingga
saat ini. Jika dilihat dari jumlah peningkatan usaha penangkaran burung walet di Desa
Kemuning Tua dari tahun ke tahun pembangun gedung untuk usaha penangkaran burung
walet semakin bertambah maka dapat disimpulkan bahwa potensi usaha penangkaran
sarang burung walet dimasa yang akan datang sangat baik dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat di Desa kemuning Tua.
“usaha penangkaran sarang burung walet sangat cocok dan perpotensi untuk
dikembangkan di Desa Kemuning Tua, hal tersebut didukung oleh kondisi lingkungan
dan geografis yang sesuai serta sumber daya yang tersedia untuk mendukung kehidupan
burung walet. Peluang usaha untuk sarang burung walet ini cukup menjanjikan, dilihat
dari harganya yang memang tinggi. Di Desa Kemuning Tua harga sarang burung walet
dengan kualitas tinggi bisa mencapai Rp15 juta perkilogram. Itulah sebabnya kenapa
sarang burung walet ini sangat berpeluang dan berpotensi untuk dikembangkan.”35
34 R.S Hardjapamengkas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utami Grafiti, 1995. Hlm.
102 35 Hasil wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burung walet denngan bapak Jckson Siregar pada
tanggal 28/05/2020 pukul 14.15 WIB.
52
Sarang burung walet adalah komoditas bisnis yang tidak banyak tersedia dipasaran
karena burung ini hanya mau bersarang dirumah-rumah tertentu yang sesuai dengan
habitatnya. Tidak heran, potensi keuntungan penjualan sarang burung walet sangat tinggi.
Bayangkan saja dengan mengumpulkan satu kilogram saja, kita bisa mendapatkan omset
antara Rp14 juta hingga Rp17 juta. Permintaan sarang burung walet sangat tinggi
terutama dari luar negeri karena sarang burung walet dipercaya berkhasiat bagi
kesehatan. Sebagian besar dari hasil pengolahannya dijadikan sebagai obat. Selain itu,
sajian sarang burung walet pun menjadi salah satu makanan yang hanya disajikan diresto-
resto mahal dan berkelas. Itulah alasan potensi bisnis dari penjualan sarang burung walet
dinilai sangan menjajikan dari waktu ke waktu.36
Jadi konsumen dari sarang walet ini
bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri, sehingga permintaan akan
sarang burung walet ini terus bertambah.
“Konsumen sarang burung walet di Desa kemuning Tua juga berasal dari luar kota
yang mereka biasanya datang sendiri dari luar kota seperti bogor, Surabaya, ke Desa
Kemuning Tua untuk membeli sarang burung walet. Akan tetapi untuk pengusaha baru
biasanya mereka menjual kepada salah satu pengusaha sarang burung walet yang
menerima pembelian dengan jumlah yang sedikit yaitu bapak Suardi. Jadi untuk
pemasaran sarang burung walet yang ada di Desa Kemuning Tua sudah sampai keluar
kota.”37
Jadi dari penjelasan diatas usaha burung walet ini juga akan dapat bertahan lama
dipasaran untuk masa yang akan datang, karena banyaknya manfaat yang bisa dihasilkan
dari saarang burung walet tersebut. Sehingga konsumennya pun bukan semakin
36
Lifepal.co.id, Budidaya Sarang Walet Bernilai Ratusan Juta Rupiah, 2019. Diakses 07/06/2020. 37 Hasil wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burng walet dengan Bapak Marzuin pada tanggal
10/06/2020.
53
berkuranng tapi akan terus bertambah seiring dengan semakin banyak yang mengetahui
manfaat dari sarang burung walet ini untuk kesehatan, kecantikan, dan lain sebagainya.
Begitupun dengan usaha sarang burng walet yang ada di Desa Kemuning Tua, juga bisa
bertahan lama hingga masa yang akan datang. Seperti yang dilihat dari seorang
pengusaha burung walet yang pertama kali menjalankan usaha ini di Desa Kemuning Tua
yaitu Bapak Hendri dari tahun 2009 hingga saat ini hasil usaha beliau terus mengalami
peningkatan dan terus berkembang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat Desa Kemuning Tua beralih ke
usaha penangkaran burung walet yaitu sebagai berikut :
1. Tidak stabilnya harga kelapa sawit dan karet, bahkan harganya semakin menurun.
2. Usaha penangkaran burung walet merupakan usaha yang menjanjikan sekarang dan
untuk masa yang akan datang dengan harga yang tinggi dan cenderung terus
meningkat.
3. Usaha penangkaran burung walet mempengaruhi pendapatan dan dapat meningkatkan
perekonomian keluarga.
B. Dampak Positif dan Negatif Usaha Penangkaran Sarang Burung Walet
1. Dampak positif
Dampak positif dari usaha sarang burung walet yaitu mempengaruhi pendapatan
dan meningkatkan perekonomian keluarga yang berdampak terhadap kesejahteraan
masyarakat.
Pendapatan perbulan untuk usaha penangkaran sarang burung walet ini bisa
beragam, tergantung dari seberapa besar dan banyak gedung yang dimiliki dan
54
seberapa lama gedung tersebut berdiri, karena semakin lama gedungnya maka
semakin banyak burung walet yang akan masuk dan menetap didalamnya. Burung
walet ini merupakan salah satu burung yang tidak suka berpindah tempat, kecuali ada
yang mengganggu kenyamannya, seperti banyaknya hama atau tempat terlalu panas
masih banyak lagi gangguan lainnya.
Untuk pendapatan saya sendiri untuk saat ini Rp5 juta perbulannya tapi itupun tidak
menetap bisa lebih tinggi dan bisa juga lebih rendah, biasanya setiap bulan selalu
berubah-ubah.
Dampak positive lainnya dari usaha penangkaran burng walet yaitu dapat
membantu masyarakat yang kurang mampu. Karena, sebagian pemilik usaha
penangkaran burung walet di Desa Kemuning Tua mengeluarkan zakat/sedekah hasil
dari pendapatan usaha penangkaran burung walet tersebut. Zakat/sedekah tersebut
diberikan secara langsung setiap pemilik usaha penangkaran burung walet kepada
orang yang membutuhkan. “ biasanya ketika saya menerima uang dari hasil penjualan
burung walet maka sebagian dari uang tersebut akan saya sedekahkan kepada orang
yang kurang mampu/orang yang membutuhkan, dan saya juga sering mewakafkan
uang saya untuk anak yatim dan pembangunan masjid di Desa Kemuning Tua.”38
2. Dampak negative usaha penangkaran sarang burung walet
Adanya usaha penangkaran burung walet berdampak negative untuk lingkungan
sekitar. Suara musik menyerupai suara burung yang membuat bising, ditambah
dengan kotoran burung yang diindikasi menyebabkan penyakit flu burung.
38 Hasil wawancara bersama Jackson Siregar, 2020.
55
Banyak orang hanya terpancing dengan khasiat besar sarang hewan burung walet buat
kesehatan, serta harga jual sarangnya yang tinggi. Belum begitu banyak yang
mengetahui dampak buruk dari rumah sarang hewan burung walet, sehingga
dibiarkan menjamur di tengah pemukiman warga.
Dampak negative yang terjadi karena adanya usaha sarang hewan burung walet,
seperti dampak lingkungan dan kesehatan bagi warga sekitar. Sebagai berikut :
a. Bising
Di Desa Kemuning Tua dampak negative yang terjadi yaitu dengan
adanya usaha penanngkaran burung walet ini menyebabkan kebisingan sehingga
dapat mengganggu masyarakat sekitar karena rumah sarang hewan burung walet
yang bisa kita lihat sangat menimbulkan kebisingan. Burung dengan jumlah
banyak, dapat menimbulkan suara riuh. Itu kan juga gangguan terhadap
kesehatan. kebisingan oleh suara pemanggil hewan burung walet yang begitu
jelas, tentu sangat mengganggu tetangga. Terlebih ketika sarang hewan burung
walet tersebut berada pada wilayah yang padat penduduk, tentu suaranya akan
sangat mengganggu.
C. Risiko yang Dihadapi Pemilik Usaha Penangkaran Burung Walet
Semua orang menginginkan dari suatu investasi adalah modal kembali dan
keuntungan terus mengalir deras kedalam kantong tabungan. Setiap usaha atau bisnis
selalu pasti didampingi resiko dan tugas kita adalah bagaimana meminimalisir resiko
tersebut dan memperbanyak keuntungan. Bisnis sarang burung walet memang sangat
56
menggiurkan sebab memiliki nilai jual yang sangat fantastis, tapi dibali itu semua kita
juga harus mengetahui apa saja risiko dalam bisnis sarang burung walet.
Berikut beberapa risiko dalam usaha sarang burung walet :
1. Gedung kosong – akibat kesalahn desain.
2. Rawan maling – karena harganya yang menggiurkan.
3. Gagal ditengah jalan – sebab salah menerapkan panen.
4. Kerusakan alat walet – bisa karena alam.
5. Populasi walet tidak berkembang – adanya kesalahan mikro dalam gedung walet.39
Harga dapat terjun bebas. Pengusaha walet local kesulitan bersaing karena beberapa
pengusaha mengimpor sarang burung walet siap konsumsi dari luar dengan harga jauh
lebih murah. Hal tersebut membuat para pengusaha local harus menurunkan nilai jual
produk sarang walet. Sehingga harganya menjadi terjun bebas.40
Kalangan pengusaha atau pembudidayaan sarang burung walet saat ini tengah
mengeluh. Soalnya, harga sarang walet sepekan terakhir mengalami penurunan akibat
terdampak virus corona. Virus corona yang mewabah dikota wuhan, china membuat jalur
ekspor sarang burung walet terhambat. Sehingga para toke sarang walet terpaksa harus
menunda stok yang ada. “pasti ada dampaknya. Karyawan di Wuhan terserang jua. Dah
tu ekspor bahan walet juga terhambat, toke yang ada harus stok dulu” kata Opri agen
sarang walet di Rohil. Dibeberkannya, sepekan ini harga sarang walet turun sebessar Rp2
juta. Kendati demikian harga normalnya Rp12 sampai Rp13 juta perkilogram. Sehingga
kini turun menjadi Rp10 juta. Dampak terhambatnya ekspor sarang walet dari Rohil
sendiri juga bergantung pada agen besarnya yang ada di Surabaya, Jakarta dan Batam.
39
Redfwedscweffel.blogspot.com, Apakah Ada Risiko Usaha Sarang Burung Walet, diakses 27/06/2020 22.30 WIB.
40 Zelebeur.com, bisnis sarang burung walet : kiat, risiko dan tips, 2019. Diakses 01/07/2020.
57
Karena jalur untuk penjualan skala besar dari Rohil sendiri tidak ada. "Khusus di Rohil
kirim ke agen besar Surabaya, Jakarta, Medan dan Batam. Setelah itu baru diekspor ke
China, Tiongkok," katanya. Selain Opri, Rendi yang juga pemilik penangkar walet
mengaku gelisah karena harga yang mulai turun ini. Dikhawatirkannya, jika wabah Virus
Corona tiada hentinya maka harga sarang walet bisa semakin turun dan anjlok karena
ekspor yang terbatas. "Sekarang semua terisolasi. Kita tak bisa masuk dan mereka batasi
keluar daerah. Saya pikir ini bakalan turun terus karena proses ekspor tidak bisa berjalan
normal sehingga barang jadi menumpuk," ungkap Rendi. Sementara itu, pembudidaya
sarang walet lainnya Rawi juga mengaku turunnya harga sarang walet sepekan ini.
Terakhir dirinya menjual sarang walet masih Rp12 juta sekilo sepekan lalu. "Saya jual
sepekan lalu masih Rp12 juta sekilo. Itu harga campur. Kabarnya turun, tapi saya belum
ada jual," ujarnya.41
Diakui, wabah virus corona masih menjadi ketakutan dan kekhawatiran banyak pihak
di seluruh negara hingga berdampak pada dunia usaha atau bisnis seperti sarang burung
walet. Terkini, harga sarang burung walet dilaporkan semakin anjlok yakni hanya
berkisar Rp 7 juta – Rp 8 juta perkilogramnya. Menurut Nurmalim, berdasarkan
informasi yang dia dapat bisnis sarang burung walet diyakini akan pulih kembali. Namun,
kata Nurmalim, pulihnya bisnis sarang burung walet paling tidak dua bulan ke depan.
Meski demikian, Nurmalim tidak mau pula menerka-nerka atau memberi kepastian
karena ini lagi-lagi kembali soal wabah virus corona apakah akan bisa diatasi dua bulan
ke depan. Nurmalim yang juga pengurus teras Partai Demorat Kota Subulussalam
mengatakan pengalaman anjloknya harga sarang burung walet pernah terjadi beberapa
tahun lalu. Hal itu akibat pengaruh krisis global. Namun tak lama kemudian teratasi
41 Halloriau.com, Dampak Virus Corona, Harga Walet Turun Di Rohil, 2020. Diakses 01/06/2020.
58
berkat kesigapan Negara memulihkan ekonomi termasuk bisnis sarang burung walet.
Dikatakan, sarang burung walet juga pernah anjlok 2011 lalu saat itu harganya bahkan
sampai titik nadir. Harga sarang burung walet kala itu, lanjut Nurmalim hanya berkisar
Rp 2 juta sampai Rp 3 jutaan per kilogram. Saat itu malah dikenal dengan harga 234 atau
Rp 2 juta, Rp 3 juta dan Rp 4 juta per kilogram. anjloknya harga sarang burung walet dalam
sebulan terakhir ini disebabkan fokus pasar terhadap penyebaran virus corona bukan faktor lain.
Sebab, kata Nurmalim, selama ini pasar sarang burung walet didominasi ke Hongkong
dan China. Sementara akses perdagangan kini ditangguhkan akibat merebaknya virus
corona di China. Sehingga para tauke di Indonesia seperti di Medan, mulai mengurangi
pembelian. Kalaupun ada yang membeli, lanjut Nurmalim merupakan tauke besar mampu
menyetok barang. Masalahnya, kata Nurmalim sarang burung walet termasuk barang
yang tidak bisa distok dalam jangka panjang alias harus segera dipasarkan atau
digunakan. Sarang burung walet seperti tanaman palawija yang rusak jika tak segera
digunakan.42
D. Solusi atau Upaya yang Harus Dilakukan Pemilik Usaha Penangkaran Burung
Walet Dalam Menghadapi Kendala dan Risiko yang Terjadi
Bisnis sarang burung walet memang memiliki risiko yang cukup besar ditambah
modal yang dikeluarkan juga sangat besar. Namun kerugian dapat anda minimalisir bila
mengikuti beberapa tips berikut ini :
1. Menjaga kualitas kandang walet
42 Serambinews.com, Harga Makin Anjlok, Pengusaha Yakin Sarang Walet Akan Naik Dua Bulan
Mendatang,2020. Diakses 01/06/2020.
59
Kandang merupakan tempat tinggal burung walet yang harus anda jaga
kualitasnya. Ada bannyak cara untuk menjaga kualitas kandang, diantaranya
menyediakan ventilasi udara, menjaga kelembaban kandang, dan membuat kandang
manjadi gelap.
2. Menjauhkan walet dan sarangnya dari tempat-tempat yang banyak terdapat hama
Hama merupakan musuh utama dari pemilik kandang walet. Supaya bisnis anda
tidak merugi, pastikan anda memilih lokasi kandang yang jauh dengan tempat-tempat
berkumpulnya hama seperti tikus. Jika sarang walet sudah rusak akibat dimakan
hama, tentu saja membuat nilai jualnya turun atau bahkan tidak bisa dijual sama
sekali.43
E. Peran Pemerintah
Berbisnis hewan ternak tidak bisa anda lakukan secara sembarangan. Apalagi hewan
yang akan diternakkan merupakan hewan yang hidup bebas di alami. Sebelum memulai,
alangkah lebih baik anda mengetahui terlebih dahulu aturan mengenai usaha peternakan :
Dalam Undang Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang
Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (UU 41/2014). Di
dalam Pasal 1 angka 16 UU 41/2014, telah dijelaskan bahwa usaha peternakan
merupakan kegiatan yang menghasilkan produk dan jasa yang menunjang usaha budi
daya ternak. Hal ini berarti bisnis sarang walet merupakan salah satu usaha bidang
peternakan. Sementara itu menurut Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor
404/Kpts/OT.210/6/2002 tentang Pedoman Perizinan dan Pendaftaran Usaha Peternakan
43 Op.Cit. zelebeur.com.
60
Bagian I dijelaskan bahwa, jenis usaha peternakan dibagi menjadi dua, yakni usaha
peternakan berskala besar dan usaha peternakan berskala kecil.
Jadi, apabila anda ingin mendirikan perusahaan peternakan walet harus memiliki izin
terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan Lampiran Kepmentan 404/2002, Bagian II angka 2
huruf a.44
Usaha penangkaran sarang burung walet di Desa Kemuning Tua memang bagus dan
berpotensi untuk dikembangkan, tapi untuk perizinan dan pendaftaran pembangunan
usaha sarang burung walet belum ditetapkan di Desa Kemuning Tua.
“untuk saat ini, usaha penangkaran sarang burung walet di Desa Kemuning Tua
sudah sangat banyak dan bagus, akan tetapi untuk izin pembangunan gedung walet itu
sendiri belum ada atau belum terlaksana, sehingga belum adanya pembayaran pajak
untuk hasil dari usaha sarang burung walet tersebut, meskipun pendapatan dari hasil
tersebut sudah cukup banyak. Tapi untuk pembangunan usaha penangkaran sarang
burung walet di Desa Kemuning Tua di perbolehkan. Sebenarnya untuk perizinan
pembangunan usaha sarang burung walet ini tidaklah sulit, tapi masyarakat Desa
Kemuning Tua merasa tidak adanya penekanan dari pemerintah desa yang disebabkan
adanya sistem kekeluargaan, sehingga pemilik usaha sarang burung walet yang ada di
Desa Kemuning Tua tidak ada yang mengurus surat izin pembangunan dan usaha
tersebut. Pengaruh adanya usaha penangkaran sarang burung walet cukup besar dalam
meningkatkan perekonomian keluarga masyarakat Desa Kemuning Tua. Bagi masyarakat
yang memiliki usaha saranng burung walet saat ini ekonominya menjadi lebih bagus dan
lebih mapan, hal tersebut juga dapat mensejahterakan masyarakat Desa Kemuning Tua.
Usaha sarang burung walet memang berpotensi untuk dikembangkan di Desa Kemuning
44 0p.Cit. Zelebour.com
61
Tua, tapi untuk kedepannya Pemerintah Desa akan lebih menekankan bagi masyarakat
yang ingin membangun gedung walet ataupun yang telah menjalankan usaha nya untuk
membuat surat izin usaha dan pembanngunan. Pemerintah Desa pun tidak terlalu
mengerti mengenai bagiamana sistem pembayaran pajaknya, mungkin kedepannya
pemerintah Desa akan menanyakan dan mengurus hal tersebut.”45
45 Wawancara bersama kepala desa kemuning tua dengan Bapak Anistar. Pada tanggal 13/06/2020.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut
1. Preferensi usaha penangkaran sarang burung walet yang dipilih masyarakat Desa
Kemuning Tua sebagai mata pencarian mereka bertujuan untuk meningkatkan
perekonomian keluarga dengan melihat harga jual sarang burung walet yang
tinggi dan bernilai ekspor. Risiko yang dihadapi juga bisa diminimalisir agar tidak
terjadi kerugian yang cukup besar.
2. Usaha penangkaran burung walet di Desa Kemuning Tua sangat berpotensi untuk
dikembangkan dengan didukung oleh kondisi lingkungan dan geografis yang
sesuai serta sumber daya yang tersedia untuk mendukung kehidupan burung
walet, dan sangat berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa
Kemuning Tua.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan penulis sebagai
berikut :
1. Kepada pemilik usaha penangkaran burung walet diharapkan lebih
memperhatikan kebersihan gedung waletnya, agar tidak merusak lingkungan dan
menyebabkan penyakit untuk masyarakat sekitar.
63
2. Aparat pemerintah setempat diharapkan untuk kedepannya melakukan penekanan
kepada masyarakat yang ingin membangun gedung usaha penangkaran burung
walet ataupun masyarakat yang sekarang telah membangun gedung walet. Agar
hasil dari usaha tersebut juga bisa di berikan kepada pemerintah dari hasil pajak
usaha penangkaran burung walet tersebut.
Kepada pemerintah juga sebaiknya memberikan penyuluhan dalam pengolahan
usaha penangkaran burung walet yang baik, sehingga mendapat hasil yang baik
dan tidak merusak lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Q.S An-Nisa: 29
Literatur
Agriwawasan Seri, Budi Daya Walet Seri 1, jakarta:penebar swadaya, 2002.
Bungin Burhan, Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi, Jakarta:Predanamedia Group, 2013,
Firdaus Muhammad, Manajemen Agribisnis, Jakarta: PT Bumi Askara, 2007.
Hanurawan Fattah, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi, Jakarka:PT RajaGrafindo
Persada, 2016.
Hardjapamengkas R.S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utami Grafiti,
1995.
Hasan M.Iqbal, pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya, jakarta:Ghaila
Indonesia, 2002.
Morissan, metode penelitian survey, Jakarta: KENCANA, 2014.
Sadono Sukirno, ekonomi pembangunan, Jakarta:kencana. 2006.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung: ALFABETA. 2017.
Jurnal dan Skripsi
Elfina Meila, Dampak Usaha Sarang Burung Walet Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat
(Studi:Perubahan Sosial Keluarga Pengusaha Sarang Burung Walet Dinagari Aia
Bangih Kec.Sungai Beresam Kab. Pesaman Barat), skripsi 2016.
Femm M.G Tulusan dan Very Y. Londa, “Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Melaluiprogram Pemberdayaan Di Desa Lolah II Kecamatan Tombariri Kabupaten
Minahasa”. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, volume 1 nomor 1, 2014.
Fitrah Rahmawati dkk, “Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Rumah Makan Wong Solo Di
Kendari”. Jurnal Administras Bisnis. Vol. 3 No. 2, Juli 2018.
Muhammad Bagus Wicaksono. Potensi Dan Preferensi Usaha Budidaya Buah Naga Seagai
Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi
2018.
Muhammad Rum, Jurnal Desain Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Ilmu Perpustakaan
dan Informasi.
Putri Intan Srikandi, Analisis Preferensi Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Sumber
Permodalan Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pedagang Pasar Bawahkota
Bandar Lampung), Skripsi 2016.
Ratna Dewi Simbolon, Preferensi Dan Potensi Usaha Penangkaran Burung Walet Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Ujung Tanjung Kabupaten Rohil Ditinjau
Dari Ekonomi Islam, Skripsi 2011.
Rifatul Machmudah, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi
Nasabah Di Bank Syariah.
Sumber Lain
Fatwa MUI, Tentang Sarang Burung Walet, Nomor 02 Tahun 2012.
Halloriau.com, Dampak Virus Corona, Harga Walet Turun Di Rohil, 2020. Diakses 01/06/2020.
https://www.cermati.com/artikel/bisnis-sarang-burung-walet-menjanjikan-dan-hasilkan-untung-
berlipat diakses.27/06/2019
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-potensi-dan-jenis-jenisnya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Burung_walet diakses 1/09/2019
https://doktersehat.com/manfaat-sarang-walet/
http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/12/pendapatan-masyarakat.html diakses
13/09/2019, 10.57 WIB
Lifepal.co.id, Budidaya Sarang Walet Bernilai Ratusan Juta Rupiah, 2019. Diakses 07/06/2020.
Redfwedscweffel.blogspot.com, Apakah Ada Risiko Usaha Sarang Burung Walet, diakses
27/06/2020 22.30 WIB.
Serambinews.com, Harga Makin Anjlok, Pengusaha Yakin Sarang Walet Akan Naik Dua Bulan
Mendatang,2020. Diakses 01/06/2020
Wawancara bersama kepala desa kemuning tua dengan Bapak Anistar. Pada tanggal
13/06/2020.
wawancara bersama pemilik usaha penangkarann burung walet dengan bapak Sofyan,
12/06/2020 pukul 20.00 WIB.
wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burung walet denngan bapak Jckson Siregar
pada tanggal 28/05/2020 pukul 14.15 WIB.
wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burng walet dengan Bapak Marzuin pada
tanggal 10/06/2020.
wawancara bersama pemilik usaha penanngkaran burung walet dengan Bapak Hernalis pada
tanggal 13/06/2020, 19.45 WIB
Zelebeur.com, bisnis sarang burung walet : kiat, risiko dan tips, 2019. Diakses 01/07/2020.
Lampiran 1
Gambar 1
Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Hernalis
Gambar 2
Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Hendri
Gambar 3
Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Sofyan
Gambar 4
Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Suardi
Gambar 5
Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Edi Muklis
Gambar 6
Gedung Usaha Penangkaran Burung Walet Bapak Sihen
Gambar 7
Wawancara bersama Kepala Desa Kemuning Tua Bapak Anistar
Gambar 8
Wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burung walet Bapak Jackson
Siregar
Gambar 9
Wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burung walet Bapak Sofyan
Gambar 10
Wawancara bersama pemilik usaha penangkaran burung walet Bapak Hernalis
Lampiran 2
Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah
pada penelitian yang berjudul “Preferensi Dan Potensi Usaha Penangkaran Sarang
Burung Walet Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Kemuning Tua, Kec.
Kemuning, Kab. INHIL, Provinsi RIAU”. Berikut rumusan masalah penelitian
1. Bagaimana preferensi usaha penangkaran burung walet dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua, Kec. Kemuning, Kab. INHIL, Provnsi
RIAU?
2. Bagaimana potensi peluang usaha penangkaran sarang burung walet dalam
meningkatakan pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua, Kec. Kemuning, Kab.
INHIL, Provinsi RIAU?
3. Bagaimana dampak positif dan negative usaha penangkaran burung walet dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuninig Tua, Kec. Kemuning, Kab.
INHIL, Provinsi Riau
4. Apa kendala yang dihadapi pemilik usaha penangkaran burung walet dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua?
5. Bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat Desa Kemuning Tua dalam
mengatasi kendala yang ada?
Berikut pertanyaan yang nantinya peneliti ajukan kepada lima orang responden,
yaitu, pemilik usaha penangkaran burung walet dan kepala desa Kemuning Tua.
Pertanyaan untuk pemilik usaha penangkaran burung walet
1. Sudah berapa lama menjalankan usaha penangkaran sarang burung walet?
2. Kenapa tertarik menjalankan usaha penangkaran burung walet
3. Apa alasan memilih usaha penangkaran sarang burung walet?
4. Apakah ada faktor dari dalam atau luar yang mempengaruhi untuk memilih usaha
penangkaran sarang burung walet ?
5. Apakah usaha penangkaran burung walet sangat cocok untuk dikembangkan di Desa
Kemuning Tua ?
6. Seberapa besar peluang usaha penangkaran burung walet dipasaran ?
7. Apakah usaha penangkaran sarang burung walet dapat bersaing dipasaran ?
8. Apakah usaha penangkaran sarang burung walet dapat bertahan lama untuk dimasa
yang akan datang ?
9. Seberapa besar permintaan akan sarang burung walet ?
10. Kepada siapa hasil sarang burung walet ini dijual?
11. Berapa harga jual sarang burung walet dipasaran ?
12. Seberapa besar kisaran pendapatan perbulan yang diterima dalam pengelola usaha
penangkaran burung walet ?
13. Seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung walet ?
14. Apa saja kendala yang terjadi dalam pembangunan maupun perawatan usaha
penangkaran burung walet ?
15. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala tersebut?
16. Apakah pendapatan yang di dapat dari usaha penangkaran burung walet merupakan
pendapatan utama atau pendapatan sampingan ?
17. Seberapa besar pengaruh usaha penangkaran burung walet dalam meningkatkan
pendapatan ?
18. Seberapa besar perubahan ekonomi yang terjadi sebelum dan sesudah memiliki usaha
penangkaran sarang burung walet?
19. Apakah dengan adanya usaha penangkaran burung walet dapat memperbaiki
perekonomian keluarga ?
A. Daftar pertanyaan wawancara untuk kepala Desa Kemuning Tua
1. Bagaimana pendapat anda tentang usaha penangkaran sarang burung walet yang ada
di Desa Kemuning Tua ?
2. Bagaiama perkembangan usaha penangkaran sarang burung walet yang ada di Desa
Kemuning Tua ?
3. Apakah usaha penangkaran burung walet dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
Desa Kemuning Tua ?
4. Seberapa besar pengaruh usaha penangkaran sarang burung walet dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemuning Tua ?
5. Apakah usaha penangkaran burung walet sangat berpotensi untuk dikembangkan di
Desa Kemuning Tua ?
6. Apakah ada peranan pemerintah dalam usaha penangkaran sarang burung walet ?
CURRICULUM VITAE
I. Data Pribadi
Nama : Fitria Sahri
Tempat, Tanggal Lahir : Kemunng Tua, 10 Juni 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Email : [email protected]
No. HP : 0822-9948-6322
Alamat : kemuning Tua RT/RW 003/002 Kecamatan
Kemuning Kabupaten Indra Girihilir Provinsi Riau
II. Pendidikan Formal
Periode/Tahun Sekolah/ Institusi/ Universitas Jurusan
2016 – Sekarang UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi Ekonomi Syariah
2013 – 2016 MAS AS’AD Kota Jambi IPS
2010 – 2013 SMPN 03 Kemuning Tua
2004 – 2010 SDN 017 Kemuning Tua
Jambi, Agustus 2020
Fitria Sahri
EES.160395