kb3 membaca gambar teknik

62
30 MATERI RANGKUMAN LATIHAN Modul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin MEMBACA GAMBAR TEKNIK Kegiatan Belajar 3 810 Menit PENDAHULUAN S etelah mempelajari deskripsi gambar teknik dan cara memilih gambar teknik yang benar, sekarang kita akan memasuki materi membaca gambar teknik. Tentunya kalian sudah memiliki sedikit bayangan tentang cara membaca gambar teknik dari pokok bahasan sebelumnya. Pada materi ini akan dibahas cara membaca gambar teknik dengan benar. Modul ini secara umum akan membahas tentang Gambar proyeksi, Gambar po- tongan, Garis Arsiran, Ukuran pada gambar kerja, Penulisan angka dan ukuran, Sym- bol-simbol pada gambar serta menggambar konstruksi geometric. Untuk lebih jelasnya mari kita masuk ke materi modul ini . Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat memahami tentang cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat. Semoga modul ini mam- pu membantu siswa dalam kegiatan belajar didalam kelas. Mari kita lanjutkan ke bahan belajar berikut. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Upload: emodul-learning

Post on 07-Jan-2017

427 views

Category:

Engineering


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kb3 Membaca Gambar Teknik

30

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

MEMBACAGAMBAR TEKNIK

KegiatanBelajar 3

810 Menit

PENDAHULUAN

Setelah mempelajari deskripsi gambar teknik dan cara memilih gambar teknik yang benar, sekarang kita akan memasuki materi membaca gambar teknik. Tentunya kalian sudah memiliki sedikit bayangan tentang cara membaca gambar teknik dari

pokok bahasan sebelumnya. Pada materi ini akan dibahas cara membaca gambar teknik dengan benar.

Modul ini secara umum akan membahas tentang Gambar proyeksi, Gambar po-tongan, Garis Arsiran, Ukuran pada gambar kerja, Penulisan angka dan ukuran, Sym-bol-simbol pada gambar serta menggambar konstruksi geometric. Untuk lebih jelasnya mari kita masuk ke materi modul ini .

Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat memahami tentang cara membaca dan menggambar konstruksi teknik dengan tepat. Semoga modul ini mam-pu membantu siswa dalam kegiatan belajar didalam kelas. Mari kita lanjutkan ke bahan belajar berikut.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Page 2: Kb3 Membaca Gambar Teknik

31

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

UraianMateri

Gambar Proyeksi

Proyeksi adalah gambar daribenda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk menyatakan wujud benda dalam bentuk gambar yang diperlu-kan.

Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua di-mensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam proyeksi.Sesuai dengan aturan menggambar. Proyeksi dikelompokkan atas 2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal,

1. Proyeksi Piktorial Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati ben-

tuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal. gambar piktorial disebut juga gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar ilustra-si termasuk gambar piktorial. Dari contoh di bawah ini dapat dibedakan gambar ilustrasi teknik jenis piktorial dan yang bukan piktorial. Dari contoh di bawah ini dapat dibedakan gambar ilustrasi teknik jenis piktorial dan yang bukan piktorial.

Gambar 3.1 Ilustrasi Teknik (Piktorial)

Page 3: Kb3 Membaca Gambar Teknik

32

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.2 Ilustrasi Teknik (Bukan Piktorial)

Di bawah ini adalah jenis-jenis proyeksi Piktorial, yaitu :

a. Proyeksi Aksonometri Proyeksi aksonometri merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau

tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya (gambar 3.3)

Gambar 3.3 Proyeksi Aksonometri

Page 4: Kb3 Membaca Gambar Teknik

33

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

b. Proyeksi Isometri Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis pada

sumbu-sumbunya menggambarkan panjang sebenarnya. Cara menggambarnya sangat sederhana karena tidak ada ukuran-ukuran benda yang mengalami skala perpendekan. gambar menampilkan kedudukan sumbu-sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan hasil yang akan memberikan kesan gam-bar paling jelas. (gambar 3.4 dan 3.5)

Gambar 3.4 Kedudukan Sumbu Sumbu Isometri

Gambar 3.5 Isometri

Page 5: Kb3 Membaca Gambar Teknik

34

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

c. Proyeksi Dimetri Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana gar-

is-garis yang tumpang-tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada gambar dimetri tidak kelihatan lagi. (Gambar 3.6)

Gambar 3.6 Kedudukan sumbu dimetri

d. Proyeksi Trimetri Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut

antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut. Sudut proyeksi trimetri adalah 20o untuk alfa dan 30o untuk betha, atau 10o untuk alfa dan 20o untuk betha. (gambar 3. 7)

Gambar 3.6 Kedudukan sumbu dimetri

Page 6: Kb3 Membaca Gambar Teknik

35

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

e. Proyeksi Miring (Oblique) Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak

tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Per-mukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Jika panjang kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. gambar oblique biasanya dimulai dengan 3 basis sumbu yaitu 0o, 90o dan 45o, hal ini dapat dilihat pada gambar 3.8 :

Gambar 3.8. Proyeksi Miring

f. Proyeksi Perspekstif Gambar perspektif merupakan gambar piktorial yang terbaik kesan visualnya,

tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-garis pandan-gan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif. (Gambar 3.9)

Page 7: Kb3 Membaca Gambar Teknik

36

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.9. Proyeksi Perspektif

2. Proyeksi Ortogonal pada gambar ortogonal gambar ditampilkan dalam dua dimensi tapi dengan be-

berapa pandangan. Pada proyeksi ortogonal garis-garis proyeksi sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi. gambar proyeksi ortogonal dapat memberikan informasi yang lengkap tentang bentuk dan ukuran gambar dalam beberapa pandangan (atas, bawah, kiri, kanan, depan dan belakang). Proyeksi or-thogonal terdiri dari :

a. Proyeksi Kuadran I (Eropa) Pada proyeksi ortogonal kuadran I, benda diletakkan pada kuadran I diproyek-

sikan pada bidang-bidang pandangan A, B, dan C. Pandangan A diproyeksikan pada bidang belakang,maka akan menghasilkan pandangan depan. Pandangan B diproyeksikan pada bidang bawah maka akan menghasilkan pandangan atas. Dan apabila pandangan C diproyeksikan samping kiri maka akan menghasilkan pandangan samping kanan (gambar 3.10).

Page 8: Kb3 Membaca Gambar Teknik

37

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.10. Proyeksi Eropa

b. Proyeksi Kuadaran III (Amerika) Proyeksi kuadaran III, benda yang akan digambarkan seolah-olah diletakkan da-

lam peti yang sisinya tembus padang sebagai bidang proyeksi (gambar 4.33). Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari arah ben-da menurut arah pandangan yang ditunjukkan oleh arah panah. Pandangan A diproyeksikan pada bidang depan maka akan mengasilkan pandangan depan. Pa-dangan B diproyeksikan pada bidang atas mengasilkan pandangan atas. Pandan-gan C di proyeksikan pada bidang samping kiri mengasilkan pandangan samping kiri. (gambar 3.11)

Gambar 3.11. Proyeksi Amerika

Page 9: Kb3 Membaca Gambar Teknik

38

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar Potongan

Untuk menggambarkan bagian-bagian benda yang berongga di dalamnya diper-lukan garis gores, yang menyatakan bagian-bagian benda yang tersembunyi. Akan teta-pi, jika hal ini dilakukan akan dihasilkan gambar yang rumit dan sulit dimengerti. Pada contoh yang ditunjukkan gambar 3. 12, Gambar (a) memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar (b) memperlihatkan cara memotongnya, dan Gambar (c) sisa bagian benda setelah bagi-an yang menupupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bi dang potong, dan hasilnya disebut potongan (Gambar (d)). Gambar diselesaikan dengan garis tebal. Dari uraian Gambar 3.12 tersebut, dap-at dinyatakan bahwa fungsi gambar potongan adalah untuk menggambar benda yang berongga dalam menggambar teknik.

Gambar 3.6 Kedudukan sumbu dimetri

Cara membuat gambar potongan

1. Potongan dalam satu bidanga. Jika bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis poton-

gannya dan tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar.b. Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang po-

tongnya harus dijelaskan pada garis potongnya 2. Potongan oleh lebih dari satu bidang

a. Potongan Meloncat. Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potongan-po-

tongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada Gambar 3.13 diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A.

Page 10: Kb3 Membaca Gambar Teknik

39

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.13 Potongan Meloncat

b. Potongan oleh dua bidang berpotongan. Bagian-bagian simetris dapat digambar pada dua bidang potong yang saling

berpotongan. Satu bidng potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bindang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar sehingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 3.14 menunjuk-kan bagaimana caranya membuat gambar potongan demikian

Gambar 3.14 Potongan dua bidang berpotongan

Page 11: Kb3 Membaca Gambar Teknik

40

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

c. Potongan pada bidang berdampingan. Potongan pada pipa (Gambar 3.15) dapat dibuat dengan bidang-bidang yang

berdampingan melalui garis sumbunya.

Gambar 3.15 Potongan pada bidang berdampingan

d. Potongan setempat dan potongan penuh. Gambar potongan setempat digunakan untuk menggambar benda kerja yang

dipergunakan dari bagian kecil dari benda yang tersembunyi. Untuk mendap-atkan gambar yang tersembunyi dapat juga dilakukan dengan penggambaran penuh, seperti terlihat pada Gambar 3.16 (a), (b), diperlihatkan gambar poton-gan setempat yang dilakukan pada bagian-bagian yang tidak boleh dipotong.

Gambar 3.16 Potongan Setempat dan potongan penuh

Page 12: Kb3 Membaca Gambar Teknik

41

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

3. Potongan separuh Bagian-bagian simetris dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan

dan setengahnya lagi sebagai pandangan (Gambar 3.17). Dalam gambar ini gar-is-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi, karena sudah jelas potongannya.

Gambar 3.17 Potongan Separuh

4. Potongan yang Diputar di tempat atau dipindahkan Benda-benda tertentu seperti ruji-ruji roda, tuas,pelek, rusu penguat atau kati

dapat digambar dengan pandangan setempat. Hal ini dapat dilihat pada Gam-bar 3.18. Gambar-gambar seperti tersebut diatas, untuk bagian-bagian tertentu dapat digambar potongan setempat. Atau setelah gambar potongannya diputar, maka gambar tersebut dapat dipindahkan ke tempat lain.

Gambar 3.18 Potongan yang diputar

Potongan diputar di tempat potongan diputar dan dipindahkan

Page 13: Kb3 Membaca Gambar Teknik

42

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Bagian benda atau benda yang tidak boleh dipotong

Bagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Begitu pula benda-benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dsb tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Gambar 3.19 memperlihatkan sebuah benda yang dipotong, tetapi terdapat beberapa bagian benda, yaitu sirip, poros, pasak, baut dsb. yang tidak boleh dipotong.

Gambar 3.19 Bagian yang tidak boleh dipotong

Page 14: Kb3 Membaca Gambar Teknik

43

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Garis Arsiran

Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandan-agn, maka gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain: 1. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 45o terhadap garis sumbu utamanya, atau 45o

terhadap garis batas gambar. Sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut:

Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan diarsir. Garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar 3.20 berikut :

Gambar 3.20 Sudut dan ketebalan garis arsiran

2. Penggarisan Pada Bidang yang Luas dan Bidang Berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan

pada garis tepi garis-garis batasnya. (Lihat gambar 3.21)

Page 15: Kb3 Membaca Gambar Teknik

44

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.21 Garis arsiran untuk benda yang luas

3. Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengar-

sirannya dibuat dengan cara dilabur. (Lihat gambar 3.20)

Gambar 3.22 Sudut dan ketebalan garis arsiran benda tipis

4. Angka ukuran dan arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran (karena tidak dapat dihindari), maka uku-

rannya jangan dia arsir. (Lihat gambar 3.23)

Gambar 3.23 Ukuran dan Arsiran

Page 16: Kb3 Membaca Gambar Teknik

45

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

5. Macam-macam gambar Arsiran

Keterangan : a = Besi tuangb = Aluminiumc = Baja dan baja istimewad = besi tuang yang dapat ditempa

e = Baja cairf = Logam putihg = Paduan tembaga tuangh = Seng, air raksa

Page 17: Kb3 Membaca Gambar Teknik

46

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Ukuran Pada Gambar Kerja

Sesuai dengan standard ISO (ISO/DIS) 128, telah ditetapkan bahwa gambar proyeksi di kuadran I dan gambar proyeksi di kuadran III dapat digunakan sebagai gam-bar kerja, dengan ketentuan kedua macam proyeksi tersebut tidak boleh dilakukan/di-pakai secara bersama-sama dalam satu gambar kerja.

1. Menarik garis ukur dan garis bantu Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan garis tipis perbandingan ketebalan an-

tara garis gambar dan garis ukur/bantu, seperti terlihat dalam table 3.2 berikut ini :

Table 3.2 Garis ukur dan garis bantu

2. Menentukan Jarak antar Garis Ukur Garis ukur pada umumnya tergak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada

keadaan tertentu garis bantu boleh dibuat miring sejajar/parallel (Lihat gambar 3.24)

Page 18: Kb3 Membaca Gambar Teknik

47

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.24 Jarak antar garis ukur

Page 19: Kb3 Membaca Gambar Teknik

48

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Penulisan Angka dan Ukuran

Penulisan angka ukuran ditemptkan di tengah- tengah bagian atas garis ukurnya, atau di tengah-tengah sebelah kiri ganis ukurnya. Untuk kertas gambar berukuran kecil maka penulisan angka ukuran pada garis ukur harus tegak, kertas gambarnya dapat diputar ke kanan, sehingga penulisan dan pernbacaannya tidak terhalik. Angka ukuran harus dapat dibaca dari bawah atau dari sisi kanan ganis ukurnya. (Lihat gambar 3.25)

Gambar 3.25 Penulisan Angka dan Ukuran

Page 20: Kb3 Membaca Gambar Teknik

49

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Di bawah ini adalah bebeapa cara penulisan angka dan ukuran :

1. Pengukuran dengan dimensi fungsional, Non fungsional dan ukuran tambahan Jika suatu benda terdiri atas bagian-bagian (bagian yang dirakit), maka ukuran ba-

gian yang satu dengan Iainnya mempunyai fungsi yang sama, sehingga satu sama lain mempunyai ukuran yang berpasangan dan pencatuman ukurannya sebagai fungsi yang bertitik berpasangan. Jika benda kerja yang di gambar berdiri sendi-ri, tetapi dalam system pengerjaannya berfungsi, maka digambar sesuai dengan ukurannya dan pencaturnan ukurannya sebagai fungsi pengerjaan. Ukuran-uku-ran yang tidak berfungsi disebut ukuran nonfungsional. Untuk melengkapi uku-ran, dalam hal ini supaya tidak menimbulkan kekacauan dalam membaca gam-bar terutama dalarn jurnlah ukuran total, maka ukuran pada gambar dilengkapi dengan ukuran tambahan. Ukuran tambahan ini harus ditempatkan di antara dua kurung atau di dalam kurung. (Lihat gambar 3.26)

Gambar 3.26 Pengukuran dimensi fungsional,Non fungsional dan ukuran tambahan

Ket :F = Dimensi FungsionalNJF = Dimensi NonfungsionalH = Dimensi tambahan

Page 21: Kb3 Membaca Gambar Teknik

50

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

2. Pengukuran Ketirusan Untuk mencantuuumkan ukuran benda yang mempunyai bentuuuk miring, uku-

ran kemiringannya dicantumkan dengan harga tangent sudutnya (lihat gambar 3.27)

Gambar 3.27 Pengukuran ketirusan

3. Penunjukan Ukuran pada bagian yang dikerjakan khusus Untuk memberikan keterangan gambar pada benda-benda yang dikerjakan

khusus, misalnya dikartel pada bagian tertentu atau dihaluskan dengan ampelas halus, maka pada bagian yang dikerjakan khusus tadi gambar luarnya diberi garis tebal bertitik. (Lihat gambar 3.28)

Gambar 3.28 Pengukuran bagian khusus

Page 22: Kb3 Membaca Gambar Teknik

51

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

4. Pemberian ukuran pada bagian-bagian yang simetris. Untuk memberikan ukuran-ukuran pada gambar-gambar simetris, jarak antara

tepi dan sumbu simetrisnya tidak dicanturnkan. (Lihat gambar 3.29)

Gambar 3.29 Pemberian ukuran pada bagian simetris

Simbol-simbol pada Gambar

Simbol-simbol yan terdapat pada angka ukuran diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penunjukan Ukuran

a. Symbol dan ukuran untuk menunjukkan diameter Ø Contoh :

Artinya diameter lingkaran adalah 8mm

Page 23: Kb3 Membaca Gambar Teknik

52

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

b. Simbol ukuran untuk penunjukan jari-jari lingkaran (R) Contoh:

Artinya radius lingkaran adalah 4 mm

c. Simbol ukuran untuk penunjukan bujur sangkar (□) Contoh:

d. Simbol ukuran untuk penunjukan lengkung bola (spheric) Contoh:

Page 24: Kb3 Membaca Gambar Teknik

53

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

e. Simbol ukuran untuk penunjukan pinggulan (champer) Contoh:

f. Simbol ukuran untuk penunjukan ketebalan plat (t) Contoh:

Page 25: Kb3 Membaca Gambar Teknik

54

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

2. Simbol Tanda Pengerjaan

Simbol simbol tanda pengerjaan dapat dilihat pada Tabel. 4.2 berikut ini :

Tabel 3.3 Simbol Tanda Pengerjaan

Page 26: Kb3 Membaca Gambar Teknik

55

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

(Lanjutan) Tabel 3.3 Simbol Tanda Pengerjaan

Contoh pemakaian simbol tanda pengerjaan adalah sebagai berikut:

Page 27: Kb3 Membaca Gambar Teknik

56

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

3. Simbol Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Pengerjaan

Simbol penunjukan nilai kekasaran dan arah pengerjaan, dibagi atas 3 bagian sep- erti bagan berikut ini:

a. Symbol dan ukuran untuk menunjukkan diameter Ø Contoh :

Simbol dasar terdiri dari dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis yang tidak sama panjang, garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan 2 x garis sisi kiri (gambar a). Ketebalan garis disesuaikan dengn besar gambar, bi-asanya diambil ketebalan garis 0.35mm, Sedangkan untuk gambar (b) merupa-kan simbol pengerjaan permukaan dengan menggunakan mesin, serta gambar (c) digunakan untuk menunjukkan kekasaran permukaan dicapai tanpa mem-buang bahan. Simbol dengan tambahan nilai kekasaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Simbol dengan tambahan Nilai Kekasaran dan Perintah Pengerjaan

Page 28: Kb3 Membaca Gambar Teknik

57

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

(Lanjutan) Tabel 3.4 Simbol dengan tambahan Nilai Kekasaran dan Perintah Pengerjaan

Keterangan Gambar :a : nilai kekasaran (Ra) atau tingkat kekasaran (N1 sampai dengan N2b : cara pengerjaan, produksi atau pelapisanc : Panjang sampel (contoh)e : Kelebihan ukuran yang dikehendaki

Page 29: Kb3 Membaca Gambar Teknik

58

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

b. Simbol arah Bekas Pengerjaan (Tanda Pengerjaan)

Tabel 3.5 Simbol arah Bekas Pengerjaan (Tanda Pengerjaan)

Page 30: Kb3 Membaca Gambar Teknik

59

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

(Lanjutan) Tabel 3.5 Simbol arah Bekas Pengerjaan (Tanda Pengerjaan)

Page 31: Kb3 Membaca Gambar Teknik

60

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

4. Simbol Jenis Ulir

Simbol ulir dapat dilihat dari Tabel 3.6 berikut ini:

5. Simbol Dasar Pengelasan

Simbol dasar pengelasan dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.6. Simbol Ulir

Tabel 3.7 Simbol Dasar Pengelasan

Page 32: Kb3 Membaca Gambar Teknik

61

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

(Lanjutan) Tabel 3.7 Simbol Dasar Pengelasan

Page 33: Kb3 Membaca Gambar Teknik

62

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

6. Simbol Penunjukan Komponen Kelistrikan

Di dalam dunia otomotif, juga perlu dipahami tentang kelistrikan beserta sim-bol-simbol komponennya, karena perkembangan dunia otomotif, sangat sarat den-gan perkembangan dunia elektronika. Adapun simbol-simbol komponen kelistrikan umum yang perlu dipahami adalah sebagai berikut ini:

Tabel 3.8. Simbol Penunjukan komponen kelistrikan

Page 34: Kb3 Membaca Gambar Teknik

63

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

(Lanjutan) Tabel 3.8. Simbol Penunjukan komponen kelistrikan

Page 35: Kb3 Membaca Gambar Teknik

64

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

(Lanjutan) Tabel 3.8. Simbol Penunjukan komponen kelistrikan

Page 36: Kb3 Membaca Gambar Teknik

65

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

7. Simbol Penunjukan Konektor

Diagram kelistrikan pada mobil juga menunjukkan simbol, bentuk, nomor pin, dan warna konektor yang digunakan. Seperti yang tertera pada tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9 Simbol Penunjukan Konektor

Page 37: Kb3 Membaca Gambar Teknik

66

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

8. Simbol Warna Kabel

Di dalam gambar kelistrikan otomotif, kabel di berikan kode/simbol sesuai dengan warnanya, seperti tabel berikut ini:

Tabel 3.10 Simbol Kode Warna

Menggambar konstruksi geometric

Konstruksi geometri adalah pembentukan, pembangunan, dan hal-hal lain yang berhubungan erat dengan bentuk 3D. Dalam menggabar mesin, konstruksi geometri merupakan teknik dasar yang terpenting. Pada dasarnya, konstruksi geometri terdiri atas titik, garis, bidang, dan ruang.

Titik, merupakan suatu konsep gemetri yang paling sederhana. Kumpulan dari banyak titik disebut dengan garis. Garis, terdiri dari himpunan titik dan merupakan sub-himpunan dari bidang.

Garis bisa berupa garis lurus atau garis lengkung. Kumpulan dari beberapa garis adalah bidang.suatu konstruksi geometri yang terdiri dari 2 garis lurus belum bisa me-mentuk suatu bidang, tetapi hanya membentuk sebuah sudut.

Page 38: Kb3 Membaca Gambar Teknik

67

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Bidang, adalah permukaan datar dan merupakan dua dimensi. Bidang dapat muncul sebagai kumpulan dari garis-garis dan merupakan subhimpunan dari benda tiga dimensi (bangun ruang). Yang termasuk bidang datar adalah lingkaran, segitiga, segiempat, dan seterusnya.

Ruang, merupakan kumpulan dari banyak bidang datar, misalnya tabung yang merupakan kumpulan dari banyak bidang lingkaran. Bangun ruang ini meruakan bi-dang tiga dimensi. Contoh dari bangun ruang antara lain: kubus, tabung, prisma, limas, dan sebagainya.

Dalam menggambar mesin, banyak sekali teknik dasar menggambar konstruksi geomterik yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami. Berikut ini adalah be-berapa teknik dasar menggambar mesin yang pastinya sangat penting untuk diketahui dan dimengerti :

1. Membagi garis sama panjang Caranya :

a. Gambarkan garis A-B (sembarang) !b. Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya !c. Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2 tersebut dengan titik pu-

sat di B, sehingga berpotongan di C dan D !d. Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga AE = EB

Gambar 3.30 Membagi garis A – B sama besar

Page 39: Kb3 Membaca Gambar Teknik

68

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

2. Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar Caranya : lihat gambar 5.2

a. misalkan n = 15 bagian sama besar !b. tentukan garis AB dan gambarkan !c. tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !d. tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !e. buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebut dengan

titik pusat berturut-turut A-1, 2, 3, … , sampai dengan 14 !f. hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !g. buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3,…, dan

seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapath. Perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG

dan seterusnya.

Gambar 3.31 Membagi garis menjadi N bagian sama besar

3. Membagi Sudut Sama Besar Caranya :

a. Buat sudut BAC yang akan dibagi duasama besar !b. Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga

memotong garis AB di D dan garis AC di E !c. Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan E, sehingga

berpotongan di F !d. Hubungkan garis dari titik A ke titik F ! e. Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.

Page 40: Kb3 Membaca Gambar Teknik

69

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Gambar 3.32 Membagi sudut sama besar

4. Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian Caranya : lihat gambar 5.4

a. Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar !

b. Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !c. Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpo-

tongan di E, D, dan F !d. Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan

di G e. Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H !f. Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !g. Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran!h. Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !

Gambar 3.33 Membagi sudut menjadi tiga bagian

Page 41: Kb3 Membaca Gambar Teknik

70

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

5. Membuat Sudut 60o Caranya : Lihat gambar 5.5

a. Tentukan garis OA mendatar !b. Tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O !c. Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9 tidak diubah) dengan titik pusat di B hing-

ga berpotongan di C !d. Hubungkan O dengan C !e. Diperoleh sudut AOC = 60o.

Gambar 3.34 Membagi sudut 60o dan 30o

6. Membuat Sudut 30o

Caranya :a. Buat garis OA mendatar !b. tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan

di B !c. Pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !d. Pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E !e. Hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !

7. Membuat Sudut 90o

Caranya I : (lihat gb. 5.6)a. Tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !b. Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan

C !c. Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga

berpotongan di D !d. hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o !

Caranya II :a. Tarik garis OA mendatarb. Tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpo-

tongan di B !

Page 42: Kb3 Membaca Gambar Teknik

71

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

c. Pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C !d. Pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !e. Putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E !f. Hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.

Gambar 3.35 Membuat sudut 90o

8. Membuat Sudut 45o

Caranya : a. Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !b. Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan

C !c. Tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpo-

tongan di D !d. Tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di

E !e. Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga

berpotongan di Ff. Hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !

Gambar 3.36 Membuat sudut 45o

Page 43: Kb3 Membaca Gambar Teknik

72

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

9. Membuat segi empat beraturan Caranya :

a. a. Tarik garis sumbu AB (mendatar) !b. b. Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (ling-

karan bertitik pusat di O) !c. c. Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik pusat di A dan

B, sehingga didapat titik C dan D !d. d. Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memo-

tong lingkaran di E dan F !e. e. Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !f. Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !g. Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan.

Gambar 3.37 Membuat Segi Empat Beraturan

10. Membuat segi lima beraturan Caranya :

a. Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O !b. Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran

di A dan B !c. Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik pusat di A dan B hingga ber-

potongan di C !d. Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G !e. Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik pusat B, hingga memotong ling-

karan di titik D dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga memotong sumbu AB di titik F !

f. Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di F hingga memotong sumbu AB di H !

g. Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan !

Page 44: Kb3 Membaca Gambar Teknik

73

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

h. Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !i. Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, se-

hingga didapat segilima beraturan !

Gambar 3.38 Membuat Segi Lima Beraturan

11. Segi enam Beraturan Caranya :

a. Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !b. Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran

di A dan B !c. Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik pusat di

A dan titik pusat di B, hingga didapat titik potong dengan lingkaran di C, D, E, dan F !

d. Hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan !

Gambar 3.39 Membuat Segi Enam Beraturan

Page 45: Kb3 Membaca Gambar Teknik

74

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

12. Segi Tujuh Beraturan Caranya :

a. Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !b. Tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !c. Buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang

ke atas !d. Dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapate. 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !f. Ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan

titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E !g. Ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3 tersebut dengan titik

pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G !h. Tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H !i. Uukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh !j. Pndahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segi-

tujuh beraturan !

Gambar 3.40 Membuat Segi Tujuh Beraturan

Page 46: Kb3 Membaca Gambar Teknik

75

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

13. Segi-n Beraturan

Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat dilakukan/di-lukiskan seperti cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut.

Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan menentukan lingkaran pembantu terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu (lihat gambar 5.12)

Gambar 3.41 Membuat Segi n Beraturan

Page 47: Kb3 Membaca Gambar Teknik

76

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

14. Elips Elips dengan dua lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan langkah-langkah seperti berikut :

a. Tentukan titik pusat lingkaran O !b. Buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang

titik pusatnya di titik O’!c. Bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar ter-

dapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!

d. Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!

e. Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!f. Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedan-

gkan 5 = 5’!g. Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpo-

tongan dengan garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!h. Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga

mendapatkan elips yang diinginkan!

Gambar 3.42 Membuat Elips

Page 48: Kb3 Membaca Gambar Teknik

77

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Rangkuman

Menggambar konstruksi geometric menggambar bidang-bi-dang proyeksi, menggambar potongan, pencantuman uku-ran gambar dan arsiran adalah dasar dari gambar teknik

yang harus dikuasai oleh seorang teknisi. Agar dapat memahami dan membaca gambar teknik dengan baik, harus pula mampu meng-gambar dengan baik sehingga informasi yang tertuang dalam gam-bar dapat tersampaikan dengan baik pula ke masing-masing pihak yang membutuhkan.

Page 49: Kb3 Membaca Gambar Teknik

78

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Tugas Kelompok

1. Gambarlah konstruksi di bawah ini dan gambarkan pula proyeksinya dalam proyeksi Eropa dan Amerika :

Latihan

a.

c.

b.

d.

2. Gambar lah potongan dan arsiran kosntruksi-konstruksi tersebut.

3. Gambarkan Elips dengan garis-gais perpotongan jika diketahui empat persegi panjang dengan lebar 70 mm dan panjang 100 mm.

Lembar Kerja 1 : Alat dan Bahan

a. Pensil 1 (satu) setb. Karet penghapusc. Pengaris segitiga 1 (satu) setd. Penggaris lurus 30 cm dan 100 cme. Jangka gambarf. Kursi gambar

Page 50: Kb3 Membaca Gambar Teknik

79

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

g. Meja gambarh. Kertas gambar ukuran A2i. Katerj. Mal huruf 3 mmk. Sablon lengkung / mal kurva

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.a. Bacalah petunjuk / perintah kerja bila adab. Bekerjalah dengan penuh kosentrasic. Letakkan alat - alat gambar dan alat - alat tulis di tempat yang amand. Gunakan alat sesuai fungsi masing-masinge. Atur posisi gambar secara baik dan proposionalf. Teliti dan hati-hati dalam mengerjakan gambar konstruksi perspektif.

Langkah Kerjaa. Periksa ukuran yang akan digambar.b. Periksa meja gambar dan siapkan bahan dan alat yang diperlukan.c. Baca ukuran gambar sesuai dengan perintah kerja.d. Periksa dan amati lagi hasil gambar yang sudah selesai.e. Simpan peralatan yang ada dan atur kembali meja gambar.

4. Gambarkan pandangan atas, pandangan depan dan pandangan samping kiri dari gambar isometri dibawah ini, dengan proyeksi system Eropa !

Page 51: Kb3 Membaca Gambar Teknik

80

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Lembar Kerja 2 & 3: Alat dan bahan: a. Penggaris/ Mistar ukur 1 buah. b. Jangka 1 buah. c. Kertas Gambar A2 1lembar. d. Pensil 2B (Mekanik) 1 buah. e. Mal huruf / sablon huruf 3 mm 1 buah.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja: a. Gunakan pakaian praktek b. Baca dan pahami petunjuk atau langkah dalam menggambar. c. Jangan meletakkan alat tulis di tepi meja. d. Hati-hati dalam melakukan penggambaran.

5. Gambarkan pandangan bawah, pandangan depan dan pandangan samping kiri dari gambar isometri dibawah ini, dengan proyeksi sudut pertama !

Page 52: Kb3 Membaca Gambar Teknik

81

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Langkah kerja (lihat gambar di bawah ini :

a. Umpamakan benda yang tampak pada gambar a diletakkan didepan bi-dang-bidang proyeksi seperti pada gambar b, gambar tersebut diproyek-sikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A, gambarnya adalah gambar pandangan depan.

b. Proyeksikan benda tersebut pada bidang bawah menurut garis pengli-hatan B, gambarnya adalah gambar pandangan atas.

c. Proyeksikan benda tersebut pada bidang kanan menurut garis pengli-hatan C, gambarnya adalah gambar pandangan kiri.

d. Proyeksikan benda tersebut pada bidang kiri menurut garis penglihatan D, gambarnya adalah gambar pandangan kanan.

e. Proyeksikan benda tersebut pada bidang atas menurut garis penglihatan E , gambarnya adalah gambar pandangan bawah.

f. Proyeksikan benda tersebut pada bidang depan menurut garis pengli-hatan F, gambarnya adalah gambar pandangan belakang.

Page 53: Kb3 Membaca Gambar Teknik

82

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

6. Gambarkan pandangan atas, pandangan depan dan pandangan samping kiri dari gambar isometri dibawah ini dengan proyeksi system Amerika !

Lembar Kerja :

Alat dan bahan:a. Penggaris/ Mistar ukur 1 buah;b. Jangka 1 buah;c. Kertas Gambar 1 lembar;d. Pensil 2B (mekanik) 1 buah;e. Mal huruf / sablon huruf 3 mm 1 buah.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja:a. Gunakan pakaian praktek;b. Baca dan pahami petunjuk atau langkah dalam menggambar;c. Jangan meletakkan alat tulis di tepi meja;d. Hati-hati dalam melakukan Penggambaran.

Page 54: Kb3 Membaca Gambar Teknik

83

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

Langkah Penggambaran:a. Umpamakan benda yang akan diproyeksi diletakkan dalam peti atau bidang

proyeksi dengan sisi-sisi yang tembus pandang, maka akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan , yang ditentukan oleh anak panah (gambar a).

b. Pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksilainnya menurut arah panah penglihatan.

c. Sisi-sisi proyeksi dibuka menjadi satu bidang proyeksi menurut anak panah (gambar b).

d. Pandangan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan.e. Pandangan dalam arah B dipilih sebagai pandangan atas.f. Pandangan dalam arah C dipilih sebagai pandangan kiri.g. Pandangan dalam arah D dipilih sebagai pandangan kanan.h. Pandangan dalam arah E dipilih sebagai pandangan bawah.i. Pandangan dalam arah F dipilih sebagai pandangan belakang.j. Hasil lengkap dapat dilihat pada gambar c.

Page 55: Kb3 Membaca Gambar Teknik

84

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

7. Perhatikan gambar di bawah ini !

a. Buat gambar potongan seluruhnya (potongan gambar penuh). b. Buat pandangan kanan menjadi penampang penuh c. Kerjakan pada kertas gambar dengan ukuran sakla 1:1 atau disesuaikan

seperlunya! (Pahami langkah kerja, keselamatan dan kesehatan kerja. Kenalilah jenis peralatan yang akan digunakan. (Berlaku untuk soal no 5-8)

8. Gambarkan pandangan penampang kanan dalam ukuran penuh gambar di bawah ini !

Page 56: Kb3 Membaca Gambar Teknik

85

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

9. Buat gambar potongan seluruhnya (potongan gambar penuh) kosntruksi di bawah ini !

10. Buatlah gambar potongan meloncat pada konstruksi di bawah ini !

Page 57: Kb3 Membaca Gambar Teknik

86

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

11. Buatlah gambar macam-macam arsiran untuk beberapa jenis bahan logam dan bahan non logam diatas kertas gambar A3. Masing-masing arsiran berada dida-lam kotak ukuran 60 x 80 mm.

Lembar kerja 9 :

Alat dan Bahan a. Kertas gambar. b. Jangka. c. Penggaris/ mistar. d. Pensil dan penghapus. e. Sablon huruf.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Letakkan alat tulis dan alat gambar pada tempat yang aman. b. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. a. Pasang kertas pada meja gambar kemudian atur posisi gambar b. dengan baik dan proporsional. c. Baca soal tugas dengan cermat dan ikutilah perintah-perintahnya. d. Kerjakan soal tugas gambar dengan teliti dan hati-hati.

Langkah Kerja a. Siapkan kertas gambar. b. Buat garis tepi sesuai ketentuan. c. Buat kolom nama secara lengkap. d. Gambar arsiran dalam persegi panjang ukuran 60 x 80 mm. e. Laporkan hasil pekerjaan anda kepada guru / tutor.

12. Gambarlah benda kerja berikut ini, kemudian lengkapilah dengan ukuran-uku-rannya serta symbol-simbol ukurannya. Skala gambar: 1 : 1

a.

Page 58: Kb3 Membaca Gambar Teknik

87

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

b.

c.

13. Gambarlah Jenis-jenis sambungan las di bawah ini, beri ukuran dan tuliskan symbol dasar pengelasannya !

Page 59: Kb3 Membaca Gambar Teknik

88

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

14. Gambarlah konstruksi baut di bawah ini dan beri ukuran yang tepat !

15. Gambarlah symbol-simbol kelistrikan otomotif di bawah ini dan jelaskan artin-ya !

Selamat Bekerja !

Page 60: Kb3 Membaca Gambar Teknik

89

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

TESFORMATIF

Selamat Bekerja !

Tugas Mandiri : 1. Jelaskan kegunaan ukuran pada gambar2. Seberapa penting symbol kode gambar pada gambar.3. Jelaskan 2 hal yang penting yang harus diperhatikan pada pencantuman uku-

ran gambar kerja.4. Jelaskan 4 cara penulisan angka dan ukuran.5. Jelaskan 6 cara penunjukan ukuran dengan menggunakan symbol.6. Gambarkan symbol jenis-jenis pengelasan dan arti simbolnya.7. Gambarkan paling sedikit 5 simbol kelistrikan pada otomotif dan jelaskan arti

symbol tersebut. 8. Sebutkan jenis garis yang terdapat pada gambar geometri !9. Sebutkan 3 ( tiga ) alat gambar yang sering digunakan untuk membuat garis

lengkung dalam menggambar geometri !10. Teori dalam menggambar, garis lurus diaplikasikan untuk menggambar ge-

ometri dalam bentuk apa saja sebutkan minimal 3 ( tiga ) !11. Gambarkan lambang dari Proyeksi sudut pertama atau proyeksi system eropa

dan Jelaskan tata letak pandangan dari proyeksi sudut pertama ?12. Gambarkan lambang dari Proyeksi sudut ketiga atau proyeksi system Amerika

dan Jelaskan tata letak pandangan dari proyeksi sudut ketiga13. Jelaskan ketentuan-ketentuan dari arsiran.14. Jelaskan berapa macam arsiran yang kamu ketahui.15. Sebutkan macam-macam pemotongan!16. Jelaskan 3 prinsip pemperian ukuran pada benda kerja !17. Jelaskan ketentuan-ketentuan pemotongan secara singkat!

Page 61: Kb3 Membaca Gambar Teknik

90

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

GLOSARIUM

Adalah garis-garis miring 450 sejajar dengan jarak yang sama dengan tebal dan bentuk garis tertentu un-tuk menunjukkan penampang potongan suatu benda.

Adalah bagian dari keliling sebuah lingkaran.

Adalah mistar bantu untuk mengukur besar nya sudut.

Adalah kumpulan titik-titik yang berderet.

Adalah hubungan antara dua buah titik.

( International Standart Organization ) adalah suatu organisasi standard internasional).

Adalah wilayah ruang yang dibatasi oleh tiga bidang yang saling tegak lurus.

gambar teknik untuk memperjelas pemahaman ter-hadap konstruksi benda dengan menganggap atau membayangkan sebagian dari benda dipotong atau dibuang sebagian.

Adalah menarik garis dari suatu titik pada benda kerja menuju ke bidang gambar.

Adalah ukuran besaran dari bagian sebuah lingkaran.

Arsir :

Busur :

Busur derajat :

Garis :

Garis lurus :

ISO :

Kwadran :

Potongan :

Proyeksi :

Sudut :

Page 62: Kb3 Membaca Gambar Teknik

91

MATERI RANGKUMAN LATIHANModul Sekolah Menengah Kejuruan - Teknik Mesin

DAFTARPUSTAKA

Beresmuli Surbakty, 1986, Menggambar Teknik, PT. (Persero) Karya Nusantara, Bagian Proyek Pengadaan Buku Dikmenjur Proyek Pembinaan dan Pengembangan Dikmenjur, Jakarta, Indonesia.

Drs. Eka Yogaswara, 1999, Gambar Teknik Mesin SMK Jilid 1 & 2, Penerbit Armico, Bandung, Indonesia.

Drs. Eka Yogaswara, 2004, Membaca Gambar Teknik SMK, Penerbit Armico, Bandung, Indonesia.

Drs. Nazwir dan I.A. Rukmana, 1997, Menggambar Teknik Mesin 1 & 2,Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pen didikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.

G. Takeshi Sato dan N, Sugiarto H, 1994, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, Indonesia.