jointing kabel a3cs

Upload: dipa-cakep-banget

Post on 16-Oct-2015

156 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

JOINTING KABEL TANAH PROSEDUR KERJASumber Kerusakan Kabel Tanah

Penyebab timbulnya bahaya Kabel Tanah antara lain :

a. Kerusakan kerusakan Kabel Tanah

b. Penggalian untuk Penanaman Kabel Tanah.

c. Penarikan dan Penggelaran Kabel Tanah

Kerusakan kerusakan kabel yang terjadi

dibawah tanah pada dasarnya disebabkan oleh :

a. Tenaga Listrik

b. MekanikUntuk mencegah kerusakan kerusakan kabel yang diakibatkan karena tenaga listrik adalah dengan tidak memberi tegangan listrik sampai melebihi batas yang ditentukan, begitu juga dalam pemberian beban harus disesuaikan dengan penampang kawat.Untuk mencegah kerusakan kerusakan kabel yang diakibatkan mekanik adalah dengan mengikuti peraturan peraturan sebagai berikut :

a. Kabel tidak boleh sampai terjatuh.

b. Kedudukan kabel selalu dalam keadaan berdiri, tidak boleh ditidurkan.

c. Tutup gulungan kabel tidak boleh dibuka lebih dahulu, demikian pula tutup ujung kabel (dop ujung kabel) tidak boleh dilepas.

d. Kabel tidak boleh menerima tekanan alat alat berat.

e. Kabel harus diletakkan di tempat yang aman.Persyaratan Lebar Galian

Lebar galian harus cukup, sekurang kurangnya 0,45 m apabila perlu, didindingnya ditopang agar tepinya terhindar dari longsor. Namun lebar sebenarnya harus disesuaikan dengan banyak kabel yang akan diletakkan didalam galian tersebut seperti dinyatakan dalam tabel berikut ini.

Jumlah KabelLebar Galian

145

255

385

4105

5130

6155

Kalau jumlah jalur kabel yang akan kita tanam dalam satu galian lebih dari satu jalur, maka jarak kabel 20 cm atau diberi isolasi pelindung diantara kabel dengan memakai batu beton tahan ledakan yang dimiringkan.

Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kabel berhimpit satu sama lain, maka diantara kabel-kabel itu harus diberi isolasi pelindung (batu beton).

Kedalaman penggalian untuk penanaman kabel harus cukup agar kabel tidak rusak karena tekanan dari atas. Untuk penggalian dan penanaman ditanah trotoir atau tanah yang tidak dilewati oleh kendaran berat, kedalaman galian 1m, dasar lubang galian harus diratakan dan harus diberi lapisan pasir setebal 0,10 m.

Untuk penggalian dan penanaman kabel dijalan aspal, atau jalan dilewati kendaraan berat kedalaman 1,3 m.

Untuk penggalian dan penanaman kabel di penyeberangan aspal atau jalan yang dilewati kendaraan berat harus diberi blok beton atau pipa baja / PVC untuk perlindungan kabel dengan kedalaman 1.60 meter.Beberapa perlengkapan yang perlu disediakan sebelum melakukan penggelaran dan penanaman kabel tanah, antara lain :

Dongkrak haspel

Grip penarik dan tambang

Roler untuk penarik lurus dan pembelokTanda tanda peringatan galian, berupa :

Papan papan peringatan

Tanda panah untuk jalur jalan

Bendera warna biru dan merah

Lampu merah yang dipasang pada malam hari

Blok beton untuk membuat perlindungan kabel dan membuat krosing jalan dan penyeberangan jalan

Bata / Beton plat untuk peringatan adanya kabel tanah.

Tanda lintasan kabel tanah

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

PERALATAN KERJA UNTUK PEKERJAAN KABEL TM 20 KV

1. Hammer 300 grm.

13. Kain majun putih.

2. Obeng minus besar & kecil.14. Tenda utk pelindung.

3. Gergaji besi besar & kecil.

15. Terpal pelindung.

4. Tang Kombinasi.

16. Pisau potong5. Tang potong / Knif tang.

17. Kikir persegi, segitiga, dan bulat6. Tang jepit.

18. Kertas gosok No 0 & No 4007. Gunting Plat.

19. Konis / Pincelling Cutter

8. Sikat baja.

20. Pengupas isolasi9. Meter lipat / roll meter.

21. Blander gas elpiji10. Pemisah urat /Spanser.

22. Gas elpiji11. Pisau bengkok.

23. dll12. Pisau lipat.LANGKAH OPERASI

Persiapan penyambungan kabel TM 20 KV.

Perhatikan, Baca & Dimengerti Instruksi Manual Pabrikan !

a. Ukur Tahanan Isolasi kabel sesuai ketentuan yang berlaku menggunakan Meger min 5000 Volt DC.

b. Ujung kabel diberi kelebihan min. 10 Cm.

c. Pastikan bahwa peralatan kerja sudah siap.

d. Kabel harus disangga pada kedua sisinya.

e. Pastikan bahwa lokasi penyambungan / terminasi teduh.

f. Pasang alas pelindung kerja / terpal.

Pelaksanaan pekerjaan penyambungan kebel.

1. Pastikan bahwa daerah yang akan dikupas & Tangan anda sudah dibersihkan.

2. Box penyambung harus terlindung dari debu.

3. Beri tanda sebelum pengupasan jaket kabel.

4. Ukur & ikat dengan mekanikal klem sebelum memotong perisai kabel.

Bersihkan daerah yang akan dikupas ataupun yang akan dipotong.

Setelah membuang Filler kabel, luruskan alur kabel agar ketiganya sejajar dan semetris. Pasang spaser diantara ketiga urat fasanya.

1. Hati-hati pd saat membuka filler jangan melukai pita tembaga.

2. Ukur & ikat dengan PVC tape/ kawat pengikat sebelum memotong PITA TEMBAGA.

3. Tutup ujung pita tembaga dg PVC tape & ukur Semi konduktip luar sebelum dikupas.

4. Gunakan alat pengupas semi konduktif luar, jangan & jangan melukai isolasi utama.

1. Kupas semi konduktip luar dengan alat yang sesuai.

2. Gunakan piasau cutter atau kikir bulat untuk meraut semi konduktip luar, pada saat memotong memanjang agar tidak melukai isolasi utama.

3. Bersihkan isolasi utama dengan cairan pembersih agar sisa-sisa semi konduktif luar pada permukaan isolasi utama.

4. Pada saat membuka semi luar ikat dengan isolasi PVC / benang bila kabel yang disambung jenis kabel minyak.

5. Utk isolasi XLPE memotong menggunakan benang kasur / Cutter for XLPE.

1. Pada saaat pengepresan konektor, awali pada titik tengah kearah kiri / kanan.

2. Gunakan joint conektor penyambungan kabel sesuai dengan diameter kabel.

3. Gunakan mata dies pada hidrolik crimping sesuai dengan diameter kabel.

1. Pada saat pembuatan isolasi utama kondisi tangan harus bersih

2. Gunakan isolasi yang sesuai dengan petunjuk instruksional.

3. Jangan terjadi jebakan udara pada saat penciutan isolasi utama.

Periksa kondisi jaket apakah sudah semuanya posisi telah merapat dengan sempurna.Jointing Kabel ( Sambungan kabel).

Yang dimaksud dengan sambungan kabel adalah :

Segala bentuk sambungan antara dua buah penghantar pada Kabel yang pada mulanya tidak tersambung berhubungan Oleh karena sambungan inilah kedua konduktornya dapat tersambung.

Mengapa harus ada sambungan ?

a. Keterbatasan kemampuan pabrikan dalam memproduksi/ panjang kabel dan dalam pengepakannya.

b. Terjadinya gangguan kabel.

c. Terjadinya Rehabilitasi misalnya pemasangan gardu- gardu sisipan.

d. DLL.Hal-hal yang harus diperhatikan didalam penyambungan Kabel tanah Tegangan menengah 20 KV.

a. Harus tahan beroperasi dibawah temperatur yg diijinkan.

b. Mampu menyalurkan arus hubung singkat yg diijinkan.

c. Harus sesuai dengan setiap peralatan listrik yang akan disambungkan padanya.

d. Harus tahan secara mekanik dari setiap tekanan yang diperkirakan baik hubung singkat dan akibat gempa bumi.

e. Pada sambungan kabel yg tidak sejenis, sambungan kabel harus dapat menghentikan aliran minyak/gas pada kabel didalamkotak hitero joint.Pada sambungan konduktornya yg perlu diperhatikan :

a. Tidak menghasilkan menghasilakan panas pada sekeliling isolasi kabel.

b. Memiliki tahanan minimal sama dengan penghantarnya, baik secara listrik ataupun mekanik.

c. Permukaan konduktornya sambungan harus dihaluskan.

Pada sambungan isolasi yg perlu diperhatikan :

a. Hindari jebakan udara pada saat pembuatan isolasi utama.

b. Saat pembuatan isplasi semi konduktip harus rapat.

c. Hindarkan permukaan yang tajam.JOINTING KABEL UDARAPROSEDUR KERJA

Penyambungan kabel adalah suatu proses penyambungan ekor kabel dengan kepala kabel dengan memakai sarana sambung kabel sedemikian rupa sehingga mutu elektris dan mekanis kabel tersebut pulih kembali seperti kabel tanpa sambungan. Slack adalah cadangan panjang kabel untuk penyambungan. Continuity Wire/bar adalah penghubung pelindung elektris. Konektor sebagai sarana penghubung urat kabel. Ekor kabel adalah ujung kabel yang penghitungan uratnya searah dengan putaran jarum jam bila dipandang dari ujung kabel. Kepala kabel adalah ujung kabel yang penghitungan uratnya berlawanan arah dengan putaran jarum jam bila dipandang dari ujung kabel. Kanester adalah selongsong logam sebagai cetakan dan penguat mekanis sarana sambung. Kutub pentanahan adalah kutub atau fasilitas pada sarana sambung untuk pentanahan.

Beberapa persyaratan dalam penyambungan kawat penggantung :

1) Tempat sambungan harus didekat tiang dan kawat penggantung

ditambatkan pada tiang melalui span wartel

2) Kedua penggantung dipisahkan dari kabel serta dikupas selubungnya.

3) Kedua penggantung ditambatkan pada besi sekang dikedua belah sisinya4) Jepit kawat penggantung dengan bulldog grip pada jarak yang telah ditentukan

LANGKAH OPERASILangkah-langkah pelaksanaan dalam pedoman ini disusun secara bertahap,setelah selesai dikerjakan harus diperiksa hasilnya sebelum melangkah pada tahap berikutnya.Karena beraneka ragamnya model sarana sambung maka pada dasarnya harus diikuti secara cermat pelaksanaan dari penyambungan SSK yang bersangkutan.

Pelaksanaan penyambungan kabel

Pelaksanaan penyambungan kabel harus sesuai dengan jenis SSK yaitu :

SSK dengan proses pemanasan

a). Pengupasan selubung kabel.

1. Ukur panjang kabel yang akan dikupas sesuai panjang kanester serta 10 cm keujung luar tandai dengan pita perekat seperti gambar dibawah

2. Kupas kedua ujung selubung kabel, termasuk pelindung mekanis baja untuk kabel tanam langsungb). Pemasangan Continuity Wire/Bar Connector

1. Belah selubung kabel dan lapisan aluminiumnya pada dua tempat sepanjang 3,5 cm dan lebar 2 cm

2. Pasang Continuity Wire/Bar Connektor pada tiap belahan3. Aluminium berlapis plastik harus dilepaskan agar kontak

sempurna.

c). Pengaturan posisi ujung kabel

1. Kedua ujung kabel yang merupakan ekor dan kepala diatur sedemikian rupa sehingga nomor unit/sub unit yang sama membentuk suatu garis lurus

2. Ikat kedua ujung kabel pada penyangga statik.d). Penyambungan urat-urat kabel.

1. Lilit dan ikat kode pengenal pada tiap unit atau sub unit pada pangkal kupasan.

2. Pilin dua kali untuk tiap quad agar tidak tertukar satu sama lain

3. Sambungkan urat-urat kabel dengan menggunakan konektor tanpa mengupas isolasi. Gunakan Konektor yang bermutu, setidaknya telah dinyatakan dengan Sertifikat QA. Agar sambungan urat kabel tidak terlalu besar dan untuk memudahkan kita melakukan identifikasi maka perlu dikelompokkan secara merata.e). Pemasangan Continuity Wire dan kawat pentanahan

1. Pasang Continuity Wire dan kawat pentanahan pada Continuity Wire Connector yang telah terpasang;

2. Balut belahan selubung dalam kedua ujung kabel yang sudah dipasang Continuity Wire;

3. Kawat pentanahan terbuat dari kawat BCC berisolasi warna kuning.f). Pembalutan sambungan urat-urat kabel.

1. Balut sambungan urat-urat kabel dengan pita rekat agar terlihat rapi.

2. Balutkan sambungan dan Continuity Wire dengan lembaran plastik yang panjang dan lebarnya sesuai dengan sambungan, setelah dimasukkan silica gel.

3. Sebelum ditutup dengan selongsong sebaiknya diberi identitas pelaksana penyambungan yang terdiri dari : nama perusahaan, waktu penyambungan (tanggal, bulan, tahun) dan nama jointer.g). Persiapan pemasangan selongsong

1. Bersihkan kedua ujung selubung kabel

2. Ukur selongsong logam pada sambungan sehingga seluruh sambungan tertutup oleh kanester.

3. Pasang pita sekat pada posisi 2,5 cm ke luar dari sisi sambungan sebanyak 1 (satu) lapis.

h). Pemasangan selongsong sambung

1. Pasang kanester pada sambungan dan atur agar ujungnya ditengah-tengah pita sekat;

2. Balut ujung-ujung dan bagian tengah kanester dengan pita perekat

3. Kasarkan secara melingkar selubung kabel sepanjang yang akan ditutup dengan selongsong panas kerut;

4. Ukur selongsong secara simetris tepat diatas kanester dan beri tanda pada kedua ujungnya;

5. Balut kabel dengan aluminium foil dengan jarak 2,5 cm ke dalam tanda tadi.

6. Bersihkan selubung kabel antara pita rekat dengan aluminium foil dengan tissue.

7. Hangatkan bagian yang dibersihkan tadi dengan kompor pemanas.

8. Pasang selongsong panas kerut dimana bagian belahannya berada diatas, kemudian jepit kedua belahannya. Jika menggunakan 2 jepitan maka titik jepitan keduanya harus tepat ditengah dan disambung dengan jepitan penyambung.i). Pemanasan selongsong sambung panas kerut

1. Pemanasan dengan kompor atau elpiji,dimulai dari tengah-tengah selongsong secara melingkar menuju kesalah satu ujung. Bagian yang dijepit terakhir untuk dipanasi. Akhir dari pemanasan adalah ditandai dengan adanya cairan lem yang meleleh pada ujung selongsong serta perubahan bintik cat hijau dari pabrik berubah menjadi hitam.

2. Potonglah kelebihan jepitan pada kedua ujungnya.Beton untuk tanda kotak sambungan