jenjang pendidikan guru/staf di sdn kesongo 01

64
98 64% 29% 7% Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01 S1 SPG SMK BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sekolah dan Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 01. SD Negeri Kesongo 01 beralamat di jalan Pelita 2 Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan Kode Pos 50773 Jawa Tengah. SD Negeri Kesongo 01 bersebelahan dengan SD Negeri Kesongo 02 dan satu halaman dengan Taman Kanak-Kanak Pertiwi. SD Negeri Kesongo 01, merupakan gabungan antara SD Negeri Kesongo 01 dengan SD Negeri Kesongo 03. Luas tanah secara keseluruhan adalah 3979 m 2 , dengan luas bangunan 2421 m 2 dan luas tanah tanpa bangunan 1552 m 2 . SD Negeri Kesongo 01 memiliki 13 ruang kelas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 gudang, 1 ruang ekstra rebana, 1 kantor guru, 8 ruang WC siswa, 1 WC guru dan 1 WC untuk kepala sekolah. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1977 ini, dikepalai oleh Bapak Budiharto, S.Pd SD. Berdasarkan data yang ada, terdapat 9 guru dengan jenjang pendidikan S1, 4 guru dengan jenjang pendidikan SPG dan 1 staf dengan pendidikan SMK. Data jenjang pendidikan guru/staf di SD Negeri Kesongo 01, dapat digambarkan ke dalam diagram sebagai berikut: Diagram 4.1. Prosentase Pendidikan Guru/Staf SD Negeri Kesongo 01

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

98

64%

29%

7%

Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

S1

SPG

SMK

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Sekolah dan Subjek Penelitian

4.1.1. Deskripsi Sekolah

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 01.

SD Negeri Kesongo 01 beralamat di jalan Pelita 2 Dusun Krajan RT 05 RW

01 Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan Kode

Pos 50773 Jawa Tengah. SD Negeri Kesongo 01 bersebelahan dengan SD

Negeri Kesongo 02 dan satu halaman dengan Taman Kanak-Kanak Pertiwi.

SD Negeri Kesongo 01, merupakan gabungan antara SD Negeri

Kesongo 01 dengan SD Negeri Kesongo 03. Luas tanah secara keseluruhan

adalah 3979 m2, dengan luas bangunan 2421 m

2 dan luas tanah tanpa

bangunan 1552 m2. SD Negeri Kesongo 01 memiliki 13 ruang kelas, 1

ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 gudang, 1 ruang ekstra rebana, 1 kantor

guru, 8 ruang WC siswa, 1 WC guru dan 1 WC untuk kepala sekolah.

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1977 ini, dikepalai oleh Bapak

Budiharto, S.Pd SD. Berdasarkan data yang ada, terdapat 9 guru dengan

jenjang pendidikan S1, 4 guru dengan jenjang pendidikan SPG dan 1 staf

dengan pendidikan SMK. Data jenjang pendidikan guru/staf di SD Negeri

Kesongo 01, dapat digambarkan ke dalam diagram sebagai berikut:

Diagram 4.1. Prosentase Pendidikan Guru/Staf SD Negeri Kesongo 01

Page 2: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

99

Jumlah siswa di SD Negeri Kesongo 01 adalah 236 siswa

dengan 112 siswa laki-laki dan 124 siswa perempuan. SD Negeri

Kesongo 01 memiliki 2 kelas pararel, yaitu kelas I dan kelas IV. Kelas I

dibagi menjadi kelas Ia dan Ib, kelas IV dibagi menjadi kelas IVa dan

kelas IVb. Data kelas SD Negeri Kesongo 01 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Data Kelas SD Negeri Kesongo 01

No. Kelas Jumlah Siswa

Guru Putra Putri Total

1. Ia 9 16 25 Alfera Bekti S, S.Pd

2. Ib 9 16 25 Maryanah

3. II 16 20 36 Indhi Dwi, S. Pd

4. III 15 21 36 Sri Ambarwati

5. IVa 10 11 21 Siti Tarsipah, S.Pd

6. IVb 11 11 22 Muryati

7. V 21 18 32 Sudarmi, S.Pd

8. VI 21 18 39 Sukamti, S.Pd

Jumlah 112 124 236

Keseluruhan siswa di SD Negeri Kesongo 01 beragama Islam.

Maka di SD ini diadakan ekstrakurikuler rebana yang dilaksanakan

setiap hari Minggu pada pukul 08.00 WIB atau 14.00 WIB, dengan

guru pengajar Bapak Tanto. Sedangkan untuk kegiatan Pramuka di SD

Negeri Kesongo 01, sudah dimasukkan ke dalam jadwal pelajaran siswa

kelas III, IV, dan V. Hal ini dikarenakan kegiatan Pramuka sudah

dijadikan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang masuk ke dalam

pengembangan diri.

4.1.2. Deskripsi Subjek

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas

IVa dengan jumlah siswa 21 orang. Berdasarkan data siswa kelas IVa, siswa

kelas IVa terdiri atas 10 siswi dan 11 siswa. Usia 12 tahun terdapat 1 siswa,

usia 11 tahun ada 4 siswa. Sedangkan siswa usia 10 tahun ada 4 siswa dan 4

siswi, dan usia 9 tahun ada 6 siswi dan 2 siswa.

Page 3: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

100

02468

1012

Jenjang Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas IVa SD Negeri Kesongo 01

Ayah

Ibu

Di dalam data siswa tercantum pendidikan orang tua siswa yang

terdiri dari pendidikan ayah dan pendidikan ibu. Dari 21 siswa hanya ada 1

siswa yang ayahnya tamat perguruan tinggi. Sebagian besar pendidikan

ayah siswa kelas IVa adalah pada jenjang SMA/SMK/SLTA, sebagian lagi

masih tamatan SD dan SMP. Dari data yang diperoleh penulis tentang

jenjang pendidikan orang tua siswa kelas IVa, terdapat 1 ayah dengan

jenjang pendidikan Sekolah Tinggi, 11 ayah dengan jenjang pendidikan

SMA/SLTA/SMK, 1 ayah dengan jenjang pendidikan SMP dan 7 ayah

dengan jenjang pendidikan SD. Sedangkan data jenjang pendidikan untuk

ibu, ada 9 ibu dengan jenjang pendidikan SMA, 8 ibu dengan jenjang

pendidikan SMP, dan 4 ibu dengan jenjang pendidikan SD. Berikut ini

diagram jenjang pendidikan orang tua siswa kelas IVa.

Diagram 4.2. Jenjang Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas IVa

Dalam buku data siswa juga tercatat pekerjaan kedua orang tua

masing-masing siswa. Berdasarkan buku data siswa kelas IVa SD Negeri

Kesongo 01, terdapat beberapa jenis pekerjaan orang tua siswa seperti

nelayan, buruh, wiraswasta, karyawan swasta, petani, pedagang kecil, dan

swasta. Berikut data pekerjaan orang tua siswa kelas IVa SD Negeri

Kesongo 01:

Page 4: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

101

Tabel 4.2. Data Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas IVa

SD Negeri Kesongo 01 Tuntang

No. Pekerjaan Ayah Ibu

1. Nelayan 2 0

2. Buruh 1 2

3. Wiraswasta 12 1

4. Karyawan Swasta 2 0

5. Petani 1 0

6. Swasta 2 2

7. Pedagang Kecil 0 3

8. Tidak bekerja 0 13

Dalam beberapa kegiatan pembelajaran yang diobservasi oleh

penulis di kelas IVa. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di pagi hari,

siswa terlebih dahulu disiapkan oleh ketua kelas, mengucapkan salam

kepada guru dan membaca doa Asmaul Husna. Diakhir jam pelajaran

sebelum pulang, siswa kembali disiapkan oleh ketua kelas untuk

mengucapkan salam kepada guru, mengucapkan terimakasih kepada guru

dan membaca doa sebelum pulang. Dalam kegiatan pembelajaran, ada

beberapa siswa yang menonjol keaktifannya dalam menjawab pertanyaan

guru. Dalam kegiatan tanya jawab, guru menyiasati dengan menunjuk siswa

untuk menjawab agar situasi pembelajaran tidak hanya didominasi oleh

siswa yang aktif saja. Ketika ada siswa yang tidak dapat menjawab atau

salah menjawab, siswa lain akan memberi respon menyalahkan dan

kemudian memberikan jawaban yang benar. Jadwal mata pelajaran Bahasa

Indonesia adalah pada hari Rabu dan Kamis. Hari Rabu, mata pelajaran

Bahasa Indonesia dijadwalkan pada jam pertama. Sedangkan pada hari

Kamis, jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jam terakhir, yaitu jam

ke-6 dan jam ke-7. Kegiatan piket kelas di kelas IVa, berjalan dengan tertib

setiap harinya. Kegiatan piket kelas dilaksanakan pada saat jam pulang

sekolah.

4.2. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap kegiatan pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas IVa SD Negeri Kesongo 01 sebelum diberi

Page 5: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

102

tindakan (prasiklus) didapatkan kegiatan pembelajaran yang lebih didominan

dengan kegiatan ceramah. Kegiatan observasi kondisi awal dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 10 April 2014 pembelajaran jam ke-7 dan 8 dengan tema

pembelajaran Koperasi. SK pembelajaran adalah SK 7, yaitu memahami teks

melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun.

Dalam kegiatan pendahuluan, guru hanya mempersiapkan siswa untuk

mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, dengan menyebutkan halaman materi

pembelajaran dalam buku BSE Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas IV

tulisan Kaswan Darmadi dan Rita Nirbaya. Guru tidak mengulas

pembelajaran minggu lalu dan tidak memberikan informasi kepada siswa

tentang tujuan yang hendak dicapai siswa setelah melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Setelah semua siswa siap dengan materi pembelajaran halaman

77 tentang berbalas pantun, guru menjelaskan kembali secara sekilas tentang

Pantun. Guru memberi contoh siswa cara membaca pantun, kemudian siswa

ditunjuk secara acak untuk membacakan pantun yang ada di dalam buku

secara berpasangan.

Pada pembelajaran selanjutnya, siswa diminta untuk membaca teks

Koperasi Sekolah. Selesai membaca, siswa diajak bertanya jawab dengan

guru guna menjawab pertanyaan yang ada di buku tentang bacaan Koperasi

Sekolah. Guru memilih siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada dan

meminta tanggapan dari siswa lain tentang jawaban yang telah diberikan oleh

teman yang ditunjuk. Secara sepontan, guru mengembangkan pertanyaan-

pertanyaan seputar bacaan Koperasi Sekolah. Selesai bertanya jawab, guru

menjelaskan tentang bagaimana menemukan kalimat utama dalam paragraf.

Guru kemudian memberi contoh dengan membaca paragraf dan menyebutkan

kalimat yang menjadi kalimat utama dari paragraf itu. Guru memberikan

penjelasan tentang bagaimana mengetahui kalimat utama. Seusai memberi

contoh, guru kembali melakukan tanya jawab dengan siswa untuk

menemukan kalimat utama dalam paragraf. Kegiatan tanya jawab diiringi

dengan konfirmasi jawaban siswa dari guru. Sebagai kegiatan penutup, guru

Page 6: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

103

memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal dalam buku halaman

81.

Pada hari Kamis, tanggal 11 April 2014 guru melaksanakan kegiatan

evaluasi terhadap siswa tentang pembelajaran Bahasa Indonesia tema

Koperasi melalui ulangan harian. Dari hasil ulangan harian dengan tema

Koperasi, ada lebih dari separuh siswa kelas IVa yang tidak mencapai KKM,

yaitu nilai 70. Siswa yang mencapai nilai tuntas KKM hanya ada 7 siswa,

dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah adalah 70. Sedangkan untuk siswa

yang tidak tuntas KKM ada sebanyak 14 siswa dengan nilai terendah 35 dan

nilai tertinggi 60. Dari hasil nilai ulangan harian siswa pada kondisi awal

sebelum diberikan tindakan ini, dapat digambarkan dalam tabel sebagai

berikut.

Tabel 4.3.

Nilai Siswa Kelas IVa SD Negeri Kesongo 01 pada Kondisi Awal

No. Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa Presentase

1. < 70 Tidak tuntas 14 66,67%

2. ≥ 70 Tuntas 7 33,33%

Jumlah 21 100%

Perlu diketahui penyebab nilai siswa yang lebih dari separuh siswa di

kelas IVa tidak tuntas KKM. Jika dilihat dari kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan, dapat diketahui adanya kegiatan pembelajaran yang cenderung

masih menggunakan metode ceramah. Dalam kegiatan pembelajaran hanya

ada dua metode, yaitu ceramah, dan tanya jawab untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Setelah

diamati lebih lanjut, rasa bosan siswa kelas IVa terhadap metode

pembelajaran menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar

siswa. Pembelajaran yang cenderung monoton, menjadikan motivasi siswa

dalam belajar menjadi berkurang.

Dengan adanya hasil belajar siswa kelas IVa SD Negeri Kesongo 01

yang masih rendah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, penulis akan

melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model

Page 7: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

104

pembelajaran think talk write. Dilaksanakannya pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan model pembelajaran think talk write,diharapkan dapat

memberi semangat baru kepada siswa untuk belajar dan menghilangkan rasa

bosan siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan memberikan

inovasi terhadap pengalaman belajar siswa diharapkan hasil belajar siswa

akan menjadi lebih baik dan meningkat.

4.3. Deskripsi Siklus

4.3.1. Siklus I

4.3.1.1. Tahap Perencanaan Siklus I

Setelah melakukan diskusi dengan guru tentang promes dan

silabus pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IVa SD Negeri Kesongo

01. Guru dan penulis menentukan SK dan KD pembelajaran Bahasa

Indonesia yang akan digunakan untuk perencanaan pembelajaran

siklus I pada penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan penelitian

tindakan kelas pada siklus I, akan dilaksanakan pada pembelajaran SK

8, yaitu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara

tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

Sedangkan KD yang menjadi bahan pembelajaran adalah KD 8.1 yang

memuat tentang menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana

dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik,

tanda koma, dll). Berdasarkan KD yang ada, kemudian penulis

menurunkannya menjadi beberapa indikator dengan beracukan silabus

SD Negeri Kesongo 01 kelas IV. Indikator yang hendak dicapai dalam

pembelajaran siklus I antara lain: 1) menggunakan tanda baca, 2)

menentukan topik/tema karangan, 3) menyusun kerangkan karangan,

dan menyusun karangan dengan menggunakan bahasa dan ejaan yang

disempurnakan. Kegiatan pembelajaran siklus I meliputi 3 kali

pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran,

setiap jam pelajaran dilaksanakan selama 35 menit.

Page 8: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

105

a. Siklus I Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama di siklus I, pembelajaran akan

dipusatkan pada pencapaian indikator ke-1, yaitu tentang

menggunakan tanda baca. Sebelum dilaksanakan kegiatan

pembelajaran, maka penulis menyusun sebuah rancangan

pembelajaran berupa RPP siklus I pertemuan pertama. Selain itu,

penulis juga menyiapkan beberapa sumber belajar untuk dikemas

menjadi sebuah materi ajar berkenaan dengan materi yang akan

disampaikan oleh guru. Sebagai media pembelajarannya, penulis

mempersiapkan materi belajar bagi siswa, dan lembar kerja siswa

untuk didiskusikan. Sebagai kebutuhan administrasi penulis, penulis

juga menyiapkan daftar presensi siswa, lembar observasi siswa, dan

lembar observasi guru.

Rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan pertama di siklus I ini adalah diawali dengan kegiatan

pendahuluan. Kegiatan pendahuluan direncanakan berlangsung selama

kurang lebih 10 menit. Kegiatan pendahuluan yang akan dilaksanakan

antara lain adalah membuka pembelajaran dengan berdoa, dilanjutkan

dengan guru mengabsen siswa. Sebelum masuk kedalam apersepsi,

guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran

Bahasa Indonesia. Apersepsi dilaksanakan sekaligus mengingatkan

siswa tentang pembelajaran sebelumnya, yaitu dengan menggunakan

pantun. Pantun berisikan mengingatkan siswa untuk menggunakan

ejaan yang benar dalam membuat karangan. Setelah kegiatan

apersepsi, guru memberitahukan kepada siswa tentang tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

Kegiatan inti, direncanakan dilaksanakan selama 55 menit,

yang meliputi kegiatan eksplorasi, ellaborasi dan konfirmasi. Pada

kegiatan eksplorasi siswa diberikan materi belajar yang telah

disiapkan oleh penulis, yaitu tentang “Ejaan yang Benar”. Materi itu,

kemudian dibaca oleh siswa sebagai tindakan think. Untuk

Page 9: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

106

mempertegas pemerolehan informasi melalui membaca materi, setelah

membaca siswa diminta untuk memberi tanda garis bawah pada

kalimat yang dianggap penting oleh siswa. Kemudian, guru

melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan

materi pembelajaran. Untuk memasuki kegiatan elaborasi, siswa

dibagi dalam kelompok belajar heterogen. Pelaksanaan kegiatan

elaborasi dilaksanakan dengan membagikan lembar kerja siswa untuk

didiskusikan oleh siswa dalam kelompok belajar yang telah dibagi.

Selesai berdiskusi, siswa perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Kegiatan diskusi dan

presentasi adalah perwujudan pembelajaran dalam tahap talk. Dalam

kegiatan elaborasi ini, guru bertugas memfasilitasi siswa untuk aktif

melakukan diskusi kelompok dan menjaga situasi kondusif selama

siswa presentasi. Guru juga memberikan koreksi jika ada hasil diskusi

kelompok yang dipresentasikan salah. Kegiatan terakhir dalam

kegiatan elaborasi ini, siswa diminta untuk menuliskan kembali hasil

diskusinya yang telah dipresentasikan di depan kelas. Kegiatan ini

sebagai tahap write.

Pada kegiatan penutup, guru dan siswa membuat kesimpulan

pembelajaran. Kegiatan penutup direncanakan kurang lebih selama 5

menit. Setelah memeroleh kesimpulan pembelajaran, guru

menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan mendatang. Sebagai

kegiatan terakhir, guru menutup kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan mempersilahkan siswa untuk beristirahat.

b. Siklus I Pertemuan kedua

Sebagai persiapan kegiatan pembelajaran pada pertemuan

kedua siklus I ini, penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran, materi ajar dan materi belajar, lembar kerja siswa,

lembar observasi siswa, dan lembar observasi guru. Rencana

pelaksanaan pembelajaran dibuat dengan beracukan indikator ke-2, 3,

dan 4. Indikator yang hendak dicapai pada pembelajaran pertemuan

Page 10: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

107

kedua siklus I ini antara lain adalah indikator 2) menentukan

topik/tema karangan, indikator 3) menyusun karangan dengan

menggunakan bahasa dan ejaan yang disempurnakan. Pertemuan

kedua dalam pembelajaran siklus I ini diawali dengan kegiatan

pendahuluan, yaitu dengan kegiatan guru mempersiapkan siswa untuk

siap mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan pem-

belajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis jam

pelajaran ke-7 dan jam pelajaran ke-8. Sebelum memasuki materi

pembelajaran, guru melaksanakan kegiatan apersepsi dengan

membacakan siswa sebuah pantun dengan isi ajakan menulis

karangan. Seusai apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang harus dicapai siswa setelah melaksankan pembelajaran.

Kegiatan inti akan dilaksanakan selama kurang lebih 45 menit.

Dalam kegiatan inti akan dibagi menjadi 3 kegiatan, yaitu kegiatan

eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Dalam

kegiatan eksplorasi, siswa diberi bacaan berisi materi pembelajaran

yang telah disediakan oleh penulis. Materi belajar adalah tentang

menulis karangan. Kegiatan membaca siswa dilanjutkan dengan

kegiatan siswa memberi tanda pada kalimat yang dianggap penting.

Kegaitan ini sebagai perwujudan kegiatan tahap think dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran think talk

write. Kegiatan elaborasi, dilaksanakan dengan diskusi kelompok

yang dilaksankan siswa dalam kelompok belajar heterogennya. Selesai

berdiskusi, siswa perwakilan kelompok memprsentasikan hasil

diskusinya didepan kelas. Guru bertugas mengawasi kegiatan siswa

dalam kegiatan elaborasi agar pembelajaran tetap kondusif. Guru juga

bertugas menciptakan suasana belajar yang kompetitif. Jika ada hasil

diskusi yang salah, guru bertugas meluruskan jawaban kelompok

dengan kegiatan tanya jawab bersama siswa. Kegiatan diskusi dan

presentasi masuk kedalam tahapan talk dalam pembelajaran think talk

write. Selesai melaksankan kegiatan talk, siswa secara individu

Page 11: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

108

diminta untuk menuliskan kembali hasil diskusi atau materi

pembelajaran yang telah didapat melalui kegiatan diskusi dan

presentasi. Kegiatan siswa menulis secara individu ini, termasuk

dalam kegiatan write.

Seusai kegiatan inti, dilaksanakan kegiatan konfirmasi. Dalam

kegiatan ini, guru memberi komentar dan kritik positif pada kegiatan

siswa selama kegiatan eksplorasi dan elaborasi. Namun, sebelumnya,

guru memberikan konfirmasi jawaban dari lembar kerja siswa yang

telah didiskusikan. Sebagai motivasi siswa, guru memberikan pujian

kepada siswa yang aktif dan bekerja sama dengan baik. Kegiatan

pembelajaran diakhiri dengan pelaksanaan kegaitan penutup. Kegiatan

penutup dilaksankan dengan membuat kesimpulan pembelajaran

dengan cara dilakukannya tanya jawab antara siswa dan guru. Setelah

didapat kesimpulan pembelajaran, guru menginformasikan kegiatan

pembelajaran dipertemuan mendatang.

c. Siklus I pertemuan ketiga

Dalam pertemuan ketiga siklus I, tujuan utama pembelajaran

adalah untuk melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Hal yang

dipersiapkan dalam pembelajaran pertemuan ketiga antara lain adalah

rencana pelaksanaan pembelajaran dan soal evaluasi. Dalam kegiatan

pendahuluan, setelah guru mengkondisikan siswa untuk siap

mengikuti pelajaran, guru mengingatkan siswa kembali, kegiatan

pembelajaran lalu. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan siswa dalam kegiatan pertemuan ketiga ini.

Dalam kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab tentang

materi Bahasa Indonesia yang telah dipelajari siswa tentang

Karangan. Kemudian, guru menugaskan siswa secara individu untuk

menentukan topik karangan. Setelah siswa mendapatkan topik

karangan, siswa diminta untuk menulis kerangka karangan sesuai

dengan tema yang telah ditentukan siswa. Dari kerangka karangan

yang telah ditulis siswa, siswa diminta untuk membacakan kerangka

Page 12: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

109

karangan yang telah dibuatnya. Guru dapat menunjuk siswa atau

menawarkan kepada siswa yang ingin maju membacakan kerangka

karangannya.

Kegiatan evaluasi dilaksankan pada kegiatan penutup dengan

alokasi waktu kurang lebih 45 menit. Siswa diminta untuk

mengerakan soal evaluasi yang telah disediakan secara individu.

Siswa yang telah selesai mengerjakan, dapat mengumpulkan

pekerjaannya dimeja guru.

Selain mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

siklus I, perlu dipersiapkan alat evaluasi sebagai pengukur hasil

belajar siswa. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini, adalah soal tes objektif dan essay. Sebelum

digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa, dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas soal, serta analisis tingkat kesukaran soal.

Untuk menguji validitas dan reliabilitas soal serta tingkat kesukaran

soal, digunakan SPSS 16.0 for windows. Sebagai kelas penguji

validitas, reliabilas dan tingkat kesukaran soal, penulis mengujikan

soal di kelas IVb SD Negeri Kesongo 01, dengan jumlah siswa 22.

Sebagai soal evaluasi siklus I, penulis menyediakan soal objektif

sebanyak 25 soal, dan soal essay sebanyak 4 soal.

4.3.1.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Perencanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam tiga

kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua

dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

think talk write. Sedangkan pertemuan ketiga dilaksanakan untuk

kegiatan evaluasi hasil belajar siswa. Setiap pertemuan, dilaksanakan

selama 2 jam pelajaran, yang mana setiap jam pelajarannya beralokasi

waktu 35 menit.

Page 13: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

110

a. Siklus I Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 16 April 2014, dan dilaksanakan pada jam ke-1 dan 2.

Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dimulai pada pukul 07.05

WIB seusai bel masuk sekolah. Tidak ada siswa yang datang

terlambat pada hari itu.

Setelah semua siswa duduk dengan tenang, Ibu Siti, guru kelas

IVa mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa-siswa. Ibu Siti

berdiri di depan kelas, dan ketua kelas menyiapkan siswa untuk

memberi salam dan membacakan doa Asmaul Husna. Seusai doa, Ibu

Siti dengan ramah, menanyakan kepada siswa, “Apakah siswa ada

yang belum sarapan?”. Sebagian besar siswa menjawab sudah, dan

ada pula beberapa siswa sekitar 2 atau 3 siswa yang menjawab belum.

Ibu Siti menanyakan kepada siswa “Adakah teman kalian yang tidak

masuk hari ini?”. Beberapa siswa menjawab “FMJ tidak masuk, Bu”.

Hari itu, FMJ tidak masuk karena sakit. Kemudian, Ibu Siti

menanyakan jadwal mata pelajaran pada jam pelajaran pertama, dan

siswa menjawab “Bahasa Indonesia”. Beberapa siswa nampak sudah

siap dengan buku-buku mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

diperlukan untuk pembelajaran. Ibu Siti segera memerintahkan siswa

yang belum mengeluarkan buku Bahasa Indonesia, untuk menyiapkan

buku Bahasa Indonesia, dan alat tulis. Segala buku/benda yang tidak

berhubungan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan alat tulis

yang diperlukan diminta untuk dimasukan ke dalam tas atau laci meja

siswa. Setelah semua siswa siap, Ibu Siti menanyakan materi

pembelajaran Bahasa Indonesia lalu. Secara umum siswa menjawab

“Pantun dan cara bertelepon”. Kemudian, Ibu Siti membacakan 2

buah pantun, satu pantun pertama adalah pantun Ibu Siti yang

memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat. Sedangkan

pantun kedua adalah pantun yang sudah disediakan penulis dalam

RPP. Ibu Siti menciptakan komunikasi dalam kegiatan apersepsi ini,

Page 14: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

111

yaitu dengan menanyakan isi dari pantun yang dibacakan Ibu Siti.

Menanggapi jawaban siswa tentang isi pantun kedua, yaitu tentang

membuat karangan, Ibu Siti memberitahu siswa bahwa, siswa dan Ibu

Siti akan belajar tentang menulis karangan. Namun, sebelum

mempelajari karangan, siswa terlebih dahulu harus mempelajarai

ejaan yang yang benar. Agar siswa dapat menulis karangan dengan

bahasa yang baik dan mudah dimengerti. Kegiatan pendahuluan yang

dilaksanakan oleh Ibu Siti berlangsung kurang lebih selama 9 menit.

Memasuki kegiatan inti, Ibu Siti membagikan lembar materi

“Ejaan yang Benar” kepada masing-masing siswa sembari

menjelaskan kepada siswa, bahwa materi yang didapat siswa harus

dibaca, dipahami, dan jangan terburu-buru dalam membaca. Seusai

membagikan lembar materi, Ibu Siti juga ikut membaca materi yang

telah disediakan penulis. Kurang lebih setelah 5 menit siswa membaca

materi yang ada, Ibu Siti bertanya “Sudah selesai membacanya?”,

sebagian siswa ada yang menjawab sudah dan beberapa siswa ada

yang belum selesai membaca. Ibu Siti, kemudian memerintahkan

siswa untuk memberi tanda garis bawah pada materi yang dianggap

penting oleh siswa. Serentak siswa sibuk mengeluarkan penggaris dan

bolpoin. Siswa menjadi sedikit bising karena sebagian siswa

mengucapkan apa yang ia baca. Setelah dirasa cukup dan siswa sudah

selesai memberi tanda garis bawah, Ibu Siti melakukan tanya jawab

dengan siswa seputar materi yang telah dibaca siswa. Awalnya, siswa

membaca secara serempak, kemudian Ibu Siti menunjuk siswa yang

tunjuk jari untuk menjawab. Beberapa kali Ibu Siti mengajukan

pertanyaan kemudian menunjuk siswa untuk menjawab. Salah

satunya, Ibu Siti menunjuk siswi bernama AMC untuk menjawab

pertanyaan “Tanda baca apa lagi yang ada didalam bacaan (yang

belum disampaikan oleh teman yang sebelumnya menjawab)”. AMC

terlihat bingung dan memandangi lembar materi ditangannya. AMC

menjawab “Titik”, sontak sebagian siswa menoleh dan memandangi

Page 15: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

112

AMC dan menyatakan bahwa titik sudah dijawab oleh teman lain.

AMC mencoba kembali dengan menjawab “Tanda seru”. Siswa-siswa

yang lain membenarkan jawaban AMC dengan cara menyelotehkan

kata “Nah”, sebagai ungkapan lega karena AMC dapat menjawab

dengan benar. Dalam kegiatan tanya jawab, Ibu Siti menyelipkan

penjelasan-penjelasan dan sedikit pengembangan dari materi ajar.

Sebagai contoh ketika Ibu Siti mengajukan pertanyaan fungsi dari

tanda titik, ada siswa yang menjawab digunakan untuk kalimat berita.

Kemudian Ibu Siti melakukan tanya jawab tentang contoh kalimat

berita kepada siswa dan memberi konfirmasi jawaban siswa. Adapun

siswa yang berani menjawab dengan tunjuk jari saat kegiatan tanya

jawab adalah FLA, AGS, DHA, AHW dan RZL. Seusai bertanya

jawab, Ibu Siti mengulang kembali secara sekilas materi yang telah

dibaca siswa, sebagian siswa mengikuti/menjawab kata-kata Ibu Siti.

Sebagai contoh ketika Ibu Siti menjelaskan fungsi tanda koma, ada

beberapa siswa ikut membaca fungsi tanda koma. Selesai bertanya

jawab, siswa dibagi kedalam 4 kelompok sesuai dengan deretan

tempat duduk. Satu deret tempat duduk, satu kelompok. Karena ada

siswa yang tidak masuk, maka salah satu siswi bernama SNA untuk

pindah ke deretan kelompok lain agar berjumlah sama. Dibutuhkan

waktu kurang lebih selama 3-4 menit untuk menata meja,

menggabungkan meja dan memindahkan kursi agar siswa dapat

berkelompok. Adapun, kelompok yang terbentuk antara lain:

kelompok 1, beranggotakan AZV, DHA, RZS, AFK, RBM, AHW.

Kelompok 2, FLA, AMC, RZL, AGS, ASK. Kelompok 3

beranggotakan CLO, NAP, RZS, ALS, SNA. Serta kelompok 4

beranggotakan ARM, ASN, NAF, TSN, dan ZRD.

Ibu Siti, kemudian membagikan Lembar Kerja Siswa yang

telah disediakan oleh penulis. Masing-masing kelompok diberikan 2

lembar kerja siswa untuk dikerjakan dan didiskusikan dalam

kelompok. Ibu Siti mengingatkan siswa untuk menuliskan nama

Page 16: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

113

kelompok. Ibu Siti mengawasi siswa dari meja guru. Dalam kegiatan

diskusi kelompok suasana menjadi aktif dan sedikit ramai karena

siswa berbicara mendiskusikan jawaban dari pertanyaan di LKS. Ibu

Siti menegur siswa untuk segera mengerjakan dan tidak saling

menyalahkan. Kelompok 2, mengalami perselisihan dalam kerja

kelompok, sehinga mereka saling menyalahkan. Namun, keadaan ini

bisa dikendalikan oleh Ibu Siti dengan mendekati kelompok dan

menanyakan apa yang menjadi sebab siswa saling menyalahkan.

Siswa hanya saling tuding dan menyalahkan tanpa menjelaskan sebab

masalah. Ibu Siti segera menyuruh mereka untuk kembali fokus pada

kegiatan diskusi dan tidak menyalahkan lagi. Ibu Siti mengawasi

kegiatan diskusi kelompok siswa sehingga hampir semua siswa mau

mengikuti kerja kelompok, walaupun ada beberapa siswa yang hanya

diam saja dan memperhatikan teman berdiskusi. Setelah situasi

kondusif untuk berdiskusi, Ibu Siti kembali duduk di meja guru,

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan LKS secara

berkelompok. Pukul 07.40 WIB, Ibu Siti menanyakan kepada siswa

apakah siswa sudah selesai mengerjakan LKS, dan sebagian siswa

menjawab belum. Namun, ada satu kelompok, yaitu kelompok 3

sudah selesai mengerjakan. Dalam kegiatan diskusi, kelompok 3

memiliki kerja sama yang baik dan terlihat kompak. Saling membantu

dan menemukan jawaban bersama sehingga mereka bisa selesai

terlebih dahulu. Ibu Siti menyuruh siswa untuk segera

menyelesaikannya. Sepuluh menit kemudian, Ibu Siti menyuruh

kelompok satu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Jawaban yang dipresentasikan adalah jawaban dari soal nomor 1,

dimana siswa diminta menuliskan kembali teks bacaan dilengkapi

dengan ejaan yang benar. Kelompok 1 diwakili oleh AHW. AHW

membacakan hasil diskusi kelompoknya. Beberapa siswa dari

kelompok lain, ada yang tidak memperhatikan karena sibuk memilih

siswa yang akan maju. Ibu Siti segera menyuruh seluruh siswa untuk

Page 17: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

114

diam terlebih dahulu mendengarkan presentasi kelompok. Jawaban

kelompok 1 sudah benar, Ibu Siti kemudian mengajak siswa untuk

memberi tepuk tangan. Presentasi kelompok 2 diwakili oleh AGS.

Dalam presentasi AGS membacakan bacaannya tanpa jeda. Seusai

membaca hasil diskusi kelompok, Ibu Siti segera mengulangi cara

AGS membaca dan menunjukkan bahwa itu salah. Peletakan tanda

koma dalam teks bacaan juga masih salah. Pada kalimat baris kedua

masih kurang tanda baca. Kemudian, Ibu Siti menawarkan kepada

kelompok lain untuk membenarkan jawaban dari kelompok 2. Siswa

bernama FLA, yang juga anggota kelompok 2 tunjuk jari dan akan

membenarkan jawaban dari hasil diskusi kelompoknya. Ibu Siti

memberi kesempatan kelompok 2 untuk membenarkan jawabannya.

Setelah dibenarkan, Ibu Siti mempersilahkan kelompok 3 untuk

presentasi. Presentasi kelompok 3 diwakili oleh SNA. SNA,

mempresentasikan dengan suara yang pelan, sehingga suasana kelas

menjadi sedikit gaduh. Jawaban kelompok 3 sudah benar. Ibu Siti

segera melanjutkan presentasi kelompok 4. Hasil diskusi kelompok 4,

dipresentasikan oleh ARM. Jawaban dari kelompok 4 sudah benar.

Seusai presentasi, Ibu Siti mengulangi kembali jawaban yang

benar. Soal pertanyaan tentang bacaan, dikoreksi secara bersama-

sama. Ibu Siti memulai menunjuk perwakilan setiap kelompok untuk

membaca soal dan jawaban kelompok. Karena waktu sudah hampir

habis. Hasil kelompok segera dikumpulkan, dan siswa diminta untuk

menuliskan kembali apa yang sudah mereka pelajari. Sembari siswa

mempersiapkan buku dan alat tulis untuk kegiatan write, guru

bertanya jawab dengan siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran.

Hasil diskusi kelompok dikumpulkan, dan ternyata dalam 1 kelompok

siswa menuliskan 2 jawaban. Satu jawaban dengan nama-nama

anggota anak laki-laki, dan 1 pekerjaan dengan nama-nama anggota

anak perempuan. Kegiatan pembelajaran, dilanjutkan dengan mata

pelajaran lain.

Page 18: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

115

b. Siklus I pertemuan kedua

Pertemuan kedua, siklus I dilaksankan pada hari Kamis,

tanggal 17 April 2014. Jam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IVa

pada hari Kamis adalah pada jam ke-7 dan jam ke-8. Kegiatan

pembelajaran dilaksanakan pada pukul 11.10 WIB seusai jam istirahat

ke-2. Pada pertemuan kedua ini, semua siswa masuk sekolah dan tidak

ada yang ijin. Setelah seluruh siswa masuk kelas, guru menegaskan

kepada siswa bahwa jam istirahat sudah selesai, jadi siswa sudah tidak

boleh bermain-main lagi karena saatnya untuk belajar. Siswa

kemudian mengeluarkan buku mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu

Siti menanyakan materi pelajaran Bahasa Indonesia kemarin, siswa

secara umun menjawab tentang ejaan. Guru mengungkapkan tujuan

pembelajaran, bahwa pelajaran ejaan yang telah dipelajari siswa

kemarin untuk diterapkan dalam cara berbahasa siswa, dan sekarang

siswa akan belajar tentang karangan. Ejaan yang kemarin sudah

dipelajari harus digunakan siswa untuk menulis karangan.

Ibu Siti kemudian membagikan materi bacaan kepada siswa

tentang menulis karangan. Siswa secara individu membaca materi

yang telah dibagikan dan memberi tanda garis bawah pada kalimat

yang dianggap penting. Seusai membaca, Ibu Siti secara sekilas

melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dibaca siswa.

Kemudian siswa dibagi dalam kelompok belajar sesuai dengan deretan

tempat duduk. Kelompok 1 beranggotakan AZV, DHA, AMC, AFK,

AHW, RZL. Kelompok 2 beranggotakan FMJ, RZS, RBM, NAF,

ASK. Anggota kelompok 3 terdiri atas CLO, NAP, FLA, ALS, dan

SNA. Sedangkan kelompok 4 terdiri atas ARM, ASN, AGS, TSN, dan

ZRD. Kali ini siswa lebih sigap dalam menggeser meja dan kursi

untuk diskusi kelompok. Setelah semua siswa duduk sesuai kelompok,

Ibu Siti memberitahukan tata cara mengerjakan LKS agar tidak lagi

menuliskan jawaban dengan nama sendiri-sendiri walaupun

jawabannya sama. Kegiatan diskusi pada pertemuan ini lebih terarah

Page 19: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

116

dibandingkan dengan pertemuan pertama. Siswa sudah dapat saling

bekerja sama dengan tenang. Dalam menuliskan hasil diskusi, setiap

kelompok tetap menuliskan 2 jawaban. Jawaban dituliskan oleh

anggota anak laki-laki dan perempuan. Hanya saja, nama yang mereka

tuliskan adalah nama satu kelompok. Untuk menghargai upaya

mereka dalam belajar, kegiatan menuliskan 2 jawaban setiap

kelompok tetap diteruskan. Ibu Siti secara sekilas mengawasi kegiatan

diskusi siswa. Mendatangi setiap kelompok dan menanyakan apakah

siswa dapat mengerjakan atau tidak, apakah ada kesulitan atau tidak.

Ibu Siti memperingatkan siswa untuk tidak saling menyalahkan,

namun mengerjakan dengan bersama-sama agar cepat selesai. Jika

siswa ramai dan tidak segera mengerjakan, dapat memungkinkan

siswa-siswa terlambat pulang karena kegiatan pembelajaran belum

usai saat bel pulang sekolah. Pengerjaan LKS secara diskusi

dilaksanakan siswa dengan baik. Setelah kurang lebih, 20 menit

berdiskusi, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok seperti kemarin, hanya saja siswa yang maju siswa yang

kemarin belum maju. Seketika, masing-masing kelompok menunjuk

wakilnya. Ada kelompok yang siswanya hanya saling tunjuk dan tidak

ada yang mau maju. Setelah sesaat saling tunjuk, ahkirnya ada siswa

yang mau maju membacakan hasil presentasi kelompok.

Kelompok yang pertama kali maju adalah kelompok 4. Siswa

dikelompok 4 diwakili oleh AGS, yang kemarin sudah maju

presentasi. Saat ditawari untuk ganti siswa lain yang maju, siswa

dikelompok 4 tidak ada yang berani maju kedepan, ada juga yang

malu maju. Kelompok 3 diwakili oleh FLA, kelompok 2 diwakili oleh

Astri dan kelompok 1 diwakili oleh DHA. Secara keseluruhan, hasil

diskusi kelompok yang dipresentasikan sudah benar jawabannya.

Dalam setiap presentasi, setelah selesai presentasi, Ibu Siti mengajak

siswa untuk memberikan tepuk tangan kepada siswa yang telah maju

presentasi. Dari 5 soal diskusi, soal nomor 4 adalah soal merangkai

Page 20: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

117

kalimat untuk dijadikan kerangka karangan dengan memperbaiki

ejaan pada setiap kalimatnya. Pada pertanyaan ini, Ibu Siti

mengulangi jawaban siswa dan memberi penegasan tentang tanda

baca yang digunakan setiap poin jawabannya. Kegiatan presentasi

dilaksankan lebih lama dari pertemuan pertama, karena dalam

presentasi ini, siswa juga harus membacakan karangan yang mereka

buat berdasarkan kerangka karangan yang telah mereka susun.

Seusai presentasi dan konfirmasi jawaban, siswa diminta untuk

menuliskan rangkuman dari apa yang telah mereka pelajari tentang

menulis karangan. Siswa diberi waktu sampai pukul 12.00 WIB untuk

menuliskan kembali tentang materi yang telah mereka dapat. Setelah

semua siswa selesai menuliskan rangkuman, hasil diskusi kelompok

dikumpulkan. Ibu Siti memberi pujian kepada siswa karena telah

dapat berdiskusi dengan baik, dapat bekerjasama dengan baik dengan

teman. Namun, masih ada siswa yang tidak secara aktif mengikuti

diskusi. Bahkan di kelompok 4 tidak ada yang berani maju, yang

maju, AGS lagi yang kemarin sudah maju. Ibu Siti memberitahukan

kepada siswa, bahwa pertemuan mendatang, siswa akan melaksankan

tes Bahasa Indonesia berkaitan dengan apa yang telah dipelajari siswa

kemarin dan hari ini. Kemudian siswa dipersilahkan untuk bersiap

untuk pulang. Setelah semua siswa dalam kondisi siap, ketua kelas

mengkomando para siswa untuk mengucapkan salam dan doa. Seusai

doa, Ibu Siti menunjuk deretan duduk siswa satu per satu untuk

pulang. Sebelum pulang, siswa bersalaman dengan mencium tangan

Ibu Siti. Petugas piket pada hari itu, tidak terlebih dahulu pulang,

mereka melaksankan tugasnya dengan menyapu dan membersihkan

papan tulis. Ibu Siti menunggui siswa yang piket hari itu.

c. Siklus I pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada minggu

berikutnya, pada hari Rabu tanggal 23 April 2014. Jam pelajaran

Bahasa Indonesia adalah jam ke-1 sampai dengan jam ke-3. Namun

Page 21: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

118

dalam pelaksanaannya, pembelajaran pertemuan ketiga siklus I ini

hanya dilaksankan dua jam pelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dibuat. Bel masuk sekolah baru dibunyikan pada pukul 07.07 WIB.

Setelah semua siswa masuk, Ibu Siti masuk kelas dan mengucapkan

salam selamat pagi kepada siswa. Setelah Ibu Siti berdiri di depam

kelas, Ibu Siti memerintahkan kepada siswa untuk segera disiapkan.

Ketua kelas IVa, menyiapkan siswa untuk memberi salam dan berdoa

bersama. Seusai membacakan surat Asmaul Husna, Ibu Siti

mengabsen siswa dengan menanyakan apakah ada siswa yang ijin atau

tidak masuk? Pada hari itu, semua siswa kelas IVa masuk sekolah.

Sebagian siswa sudah siap belajar dengan menyiapkan buku mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan alat tulis. Ibu Siti menegaskan bahwa

siswa akan belajar Bahasa Indonesia dan akan dilakukan tes untuk

menguji kepahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah

dipelajari. Ibu Siti melakukan tanya awab tentang ejaan yang benar.

Siswa menjawab dengan cara tunjuk jari, siswa yang ditunjuk baru

boleh menyatakan jawabannya. Ada kalanya Ibu Siti menunjuk sendiri

siswa yang kurang aktif untuk menjawab. Jika ada jawaban siswa

yang tidak jelas, Ibu Siti mencoba mengulangi perkataan siswa agar

semua siswa dapat mendengar, dan menanyakan kebenaran jawaban

temannya. Dari matei ejaan yang benar, dapat terlihat bahwa sebagian

besar siswa sudah memahami penggunaan tanda baca dan huruf

kapital sesuai dengan yang minggu lalu dipelajari siswa.

Kegiatan tanya jawab dilanjutkan dengan siswa dimita untuk

menentukan topik/tema karangan. Tema karangan yang ditentukan

berkenaan dengan pengalaman siswa secara individu. Ibu Siti

menunggu sampai seluruh siswa selesai menentukan tema karangan.

Selama menunggu semua siswa selesai menentukan tema, Ibu Siti

menyanyakan kepada siswa yang telah lebih dahulu selesai

menentukan tema karangan. Ada 3 siswa yang memberitahukan tema

yang menjadi topik karangannya. Hal ini dilakukan sembari memberi

Page 22: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

119

contoh kepada siswa lain tentang tema karangan. Seletah semua siswa

selesai menentukan tema, Ibu Siti meminta siswa untuk menuliskan

kerangka karangan sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Ibu siti

terlebih dahulu memberikan contoh kepada siswa dengan menentukn

tema karangan dan menuliskan kerangka karangannya di papan tulis.

Setelah ada siswa yang selesai menuliskan kerangka karangannya,

siswa ditunjuk untuk maju ke depan membacakan kerangka

karangannya. Adapun siswa yang maju membacakan kerangka

karangannya adalah TSN, tentang jatuh dari sepeda. Siswa kedua

yang maju adalah NAP dengan tema karangan pergi ke Candi

Borobudur. Dan siswa ketiga adalah AFK tentang pergi ke pantai

dengan keluarga.

Seusai ketiga siswa membacakan kerangka karangannya, Ibu

Siti memberi pujian kepada siswa. Ibu Siti menanyakan kepada siswa

lain apakah ada siswa yang ingin bertanya atau kesulitan membuat

kerangka karangan? Sebagian siswa menjawab tidak kesulitan dan

sudah selesai. Masih ada beberapa siswa yang masih bingung dengan

kerangka yang akan dibuatnya, sehingga mereka belum selesai

membuat kerangka karangan. Siswa yang belum selesai diberikan

waktu 5 menit untuk menyelesaikan kerangka karangannya. Setelah

semua siswa selesai menuliskan kerangka karangannya, siswa diminta

untuk memasukan semua buku dan kertas. Siswa hanya boleh

menyiapkan alat tulis berupa bolpoin. Siswa dibagikan soal evaluasi

secara satu persatu. Ibu Siti juga mengingatkan siswa untuk tidak lupa

menuliskan nama dan nomor absen. Siswa diberi waktu hingga pukul

08.10 WIB, tes dimulai pukul 07.40 WIB. Soal tes evaluasi siswa

terdiri dari 10 soal objektif dan 4 soal essay. Semua siswa

mengerjakan dengan tenang. Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan

tes sangat terlaksana dengan baik di kelas IVa. Siswa yang telah

selesai mengerjakan soal diperbolehkan untuk mengumpulkan hasil

tesnya dimeja guru.

Page 23: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

120

4.3.1.3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan.

Kegiatan observasi ditujukan untuk mengetahui dan memberi

gambaran sejauh mana kegiatan pembelajaran telah dilakukan, baik

oleh guru dan oleh siswa. Dari obervasi ini, dapat diketahui

kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan

mengetahui kekurangan kegiatan pembelajaran, dapat dijadikan bekal

perbaikan untuk pertemuan selanjutnya. Dalam 3 kali pertemuan di

siklus I, ada 2 kali pertemuan dengan menerapkan model

pembelajaran think talk write dan 1 pertemuan adalah untuk kegiatan

evaluasi dengan metode pembelajaran tanya jawab dan penugasan

tanpa menerapkan model pembelajaran think talk write. Oleh karena

itu, dalam kegiatan observasi, observasi tetang pelaksanaan penerapan

model pembelajaran think talk write hanya dilaksanakan pada

pertemuan pertama dan kedua. Sedangkan untuk pertemuan ketiga,

dilaksanakan observasi berkenaan dengan aktivitas guru dan siswa

dalam kegiatan mengulas kembali materi pelajaran Bahasa Indonesia

“Menulis Karangan” dan kegiatan evaluasi hasil belajar siswa.

Kegiatan observasi dilaksanakan oleh observer. Observer

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rekan sejawat penulis, yang

juga mahasiswa UKSW. Observer sebelumnya sudah melakukan

kegiatan pembelajaran di kelas IVa dan kelas IVb di SD Negeri

Kesongo 01 dalam rangka kegiatan penelitian eksperimen yang

sedang dikerjakannya. Hal inilah yang menjadikan keberadaan

observer di kelas IVa sudah tidak asing lagi, bahkan observer sudah

dikenal di kelas IVa dan IVb. Sehingga siswa tidak terganggu/merasa

kehadiran orang yang dianggap asing dalam proses pembelajarannya.

Observasi pada pertemuan pertama dan kedua, lembar pertama

dalam lembar observasi penelitian tindakan kelas ini, adalah lembar

observasi guru kelas IVa dalam menggunakan model pembelajaran

think talk write dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Lembar kedua

Page 24: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

121

adalah lembar observasi untuk siswa kelas IVa dalam melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran think talk write. Terdapat

18 hal yang harus diamati dan diberi skor dalam kegiatan guru

mengajar. Skor tertinggi yang menggambarkan guru melaksankan

kegiatan dengan sangat baik adalah 4. Jika guru melaksanakan dalam

taraf baik, skor penilaian adalah 3. Sedangkan penilaian kegiatan guru

dalam menggajar, jika dilakukan dengan taraf penilaian cukup

digambarkan dengan memberikan skor penilaian 2 untuk cukup, dan 1

untuk kurang. Untuk observasi siswa, terdapat 14 hal yang menjadi

objek observasi. Jika terdapat ≤ 2 siswa yang terlibat dalam setiap

item observasi, maka penilaian masuk dalam skor 1. Skor 2 diberikan

jika terdapat minimal 3 dan maksimal 8 siswa terlibat aktif dalam item

observasi. Jika ada minimal 9 siswa dan maksimal 14 siswa terlibat

dalam kegiatan yang menjadi item objek obsevasi, maka item itu

diberikan skor 3. Skor terbaik, skor 4 adalah jika sebanyak minimal 15

dan maksimal 21 siswa melakukan item kegiatan observasi.

a. Observasi Siklus I Pertemuan Pertama

Dari hasil observasi pertemuan pertama siklus I, dapat

diketahui bahwa masih ada kekurangan dalam kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru. Terdapat 3 item tindakan guru yang

masih dirasa kurang, sehingga mendapat skor 1. Kegiatan persiapan

mengajar dan pemberian stimulus kepada siswa yang kurang aktif

dalam diskusi dirasa sudah dilakukan guru dengan kriteria penilaian

cukup. Delapan objek observasi tindakan guru dalam pembelajaran

memiliki skor 3. Serta 5 kegiatan guru sudah dilakukan dengan sangat

baik. Jadi total skor observasi tindakan guru adalah 51. Nampak masih

ada kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran guru pada

pertemuan pertama siklus I. Hal ini, menunjukkan perlu ada perbaikan

di pertemuan berikutnya.

Observasi aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I ini,

terlihat masih sangat kurang dari yang diharapkan. Skor total

Page 25: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

122

observasi aktivitas siswa hanya mencapai 35. Dalam kegiatan siswa

yang masih mendapat skor 1 adalah pada tindakan siswa menghargai

teman dalam berdiskusi kelompok. Salah satu item tindakan yang

mendapat nilai 2 adalah menghargai teman saat presentasi. Hal ini

menjadi bekal untuk kegiatan berikutnya agar siswa bisa lebih baik

dalam kegiatan pembelajarannya. Berikut adalah data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menerapkan model pembelajaran think talk write pada pertemuan

pertama siklus I.

Page 26: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

123

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Guru Dan

Siswa Pertemuan Pertama Siklus I

No. Objek Observasi Nomor

item

Total

skor

Aktivitas Guru

1. Persiapan sebelum mengajar 1,2 5

2. Mengkondisikan kesiapan siswa 3 3

3. Melakukan apersepsi 4 4

4. Menyampaikan rencana kegiatan

pembelajaran 5,6 4

5. Memfasilitasi siswa mencari informasi

melalui teks bacaan (think). 7,8,9 12

6. Memfasilitasi siswa melakukan diskusi

kelompok (talk).

10,11,

12 8

7. Mengkondisikan presentasi yang

kondusif. 13 4

8. Memberi kesempatan siswa menulis

hasil pembelajaran (write). 14 3

9. Memberi kejelasan hasil diskusi 15 3

10. Mengkonfirmasi kegiatan eksplorasi

dan elaborasi 16 1

11. Membuat kesimpulan 17 3

12. Menutup pelajaran 18 1

Total skor 51

Aktivitas Siswa

1. Keakifan siswa dalam kegiatan awal

pembelajaran 1,2,3 8

2. Siswa aktif mencari informasi 4 3

3. Keaktifan siswa dalam diskusi

kelompok 5,6,7 4

4. Siswa aktif mengikuti presentasi

kelompok 8,9,10 7

5. Keaktifan siswa menuliskan materi

diskusi 11 4

6. Siswa aktif mencari konfirmasi 12 3

7. Keaktifan siswa membuat kesimpulan 13 3

8. Antusias dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 14 3

Total skor 35

Page 27: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

124

b. Observasi Siklus I Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua siklus I ini sudah ada peningkatan. Data

hasil observasi perteuan kedua siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Guru Dan

Siswa Pertemuan Kedua Siklus I

No. Objek Observasi Nomor

item

Total

skor

Aktivitas Guru

1. Persiapan sebelum mengajar 1,2 7

2. Mengkondisikan kesiapan siswa 3 4

3. Melakukan apersepsi 4 1

4. Menyampaikan rencana kegiatan

pembelajaran 5,6 4

5. Memfasilitasi siswa mencari informasi

melalui teks bacaan (think). 7,8,9 12

6. Memfasilitasi siswa melakukan diskusi

kelompok (talk).

10,11,

12 10

7. Mengkondisikan presentasi yang kondusif. 13 3

8. Memberi kesempatan siswa menulis hasil

pembelajaran (write). 14 4

9. Memberi kejelasan hasil diskusi 15 3

10. Mengkonfirmasi kegiatan eksplorasi dan

elaborasi 16 4

11. Membuat kesimpulan 17 1

12. Menutup pelajaran 18 4

Total skor 55

Aktivitas Siswa

1. Keakifan siswa dalam kegiatan awal

pembelajaran 1,2,3 10

2. Siswa aktif mencari informasi 4 4

3. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 5,6,7 7

4. Siswa aktif mengikuti presentasi kelompok 8,9,10 7

5. Keaktifan siswa menuliskan materi diskusi 11 4

6. Siswa aktif mencari konfirmasi 12 4

7. Keaktifan siswa membuat kesimpulan 13 3

8. Antusias dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 14 3

Total skor 42

Page 28: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

125

c. Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga

Hasil observasi pada kegiatan evaluasi menunjukkan

adanya kegiatan pembelajaran yang sangat baik yang dilakukan

oleh guru. Aktivitas siswa dalam kegiatan evaluasi, masih ada

yang memiliki skor 1, yaitu pada keberanian siswa untuk

bertanya. Terdapat 4 item tindakan yang sudah dilakukan hampir

oleh seluruh siswa. Dalam siklus I ini yang menjadi persoalan

dalam aktivitas siswa adalah keberanian siswa untuk bertanya.

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Guru dan

Siswa Pertemuan Ketiga Siklus I

No. Objek Observasi Nomor

item

Total

skor

Aktivitas Guru

1. Persiapan sebelum mengajar 1,2 7

2. Mengkondisikan kesiapan siswa 3 3

3. Melakukan apersepsi 4 3

4. Menyampaikan tujuan

pembelajaran 5 4

5. Mengulas kembali materi

pembelajaran 6 3

6. Memfasilitasi siswa mengeksplorasi

materi pembelajaran 7 4

7. Memberi konfirmasi materi

pembelajaran 8 3

8. Evaluasi 9, 10,

11 12

9. Mengakhiri pembelajaran 12 4

Total skor 42

Aktivitas Siswa

1. Siswa siap mengikuti pembelajaran 1 3

2. Siswa aktif mengula materi 2 3

3. Mengeksplorasikan meteri

pembelajaran 3 4

4. Memeperhatikan konfirmasi guru 4,5 5

5. Evaluasi 6,7,8 11

Total skor 26

Page 29: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

126

4.3.1.4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan

kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh penulis. Refleksi

dilaksanakan bersama dengan guru, observer dan siswa. Berdasarkan

hasil pencatatan refleksi yang dilaksanakan, diperoleh sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Dalam kegiatan refleksi ini, penulis bersama dengan guru

mencoba mencari kelemahan dalam kegiatan pembelajaran. Dari

kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I, alokasi

waktu dalam kegiatan pembelajaran sangat kurang untuk

pelaksanaan rencana pembelajaran. Dalam pembuatan RPP

jangan terlalu banyak kegiatan, karena alokasi waktu yang singkat

tidak mencukupi untuk melakukan semua kegitan, hal ini

berkaitan dengan adanya reflek siswa sebagai subjek yang sedang

belajar.

Kelemahan kegiatan pembelajaran menurut observer

adalah tidak diberikannya instruksi terlebih dahulu kepada siswa

cara melaksanakan kegiatan berdiskusi dan presentasi. Perlu

diberikan batasan waktu untuk melaksanakan kegiatan diskusi

kelompok. Kegiatan diskusi juga masih gaduh, namun kegaduhan

siswa positif karena berkaitan dengan pembelajaran yang sedang

mereka laksanakan.

Refleksi bersama siswa memberikan masukan berupa

kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

dirasa sangat menyenangkan karena siswa dapat belajar bersama

dengan teman. Ada kerja sama bersama teman yang menjadikan

mereka semakin akrab. Namun, yang menjadi kelemahan

pembelajaran adalah siswa memiliki kesempatan untuk bercanda

dengan teman, dan perbedaan pendapat menjadikan mereka ribut,

saling menyalahkan satu sama lain.

Page 30: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

127

Dari hasil refleksi yang didapatkan, maka akan dilakukan

perbaikan dalam perbaikan selanjutnya pada pertemuan kedua,

yaitu dengan memberikan instruksi kepada siswa sebelum

melaksanakan kegiatan diskusi, dipersingkatnya langkah-langkah

kegiatan pembelajaran serta adanya pengawasan dan bimbingan

dari guru saat siswa melaksanakan kegiatan TTW terutama

diskusi kelompok.

b. Pertemuan Kedua

Dari hasil kegiatan refleksi yang dilaksanakan, guru

memberikan gambaran kelemahan pembelajaran ini adalah pada

materi yang disediakan. Perlu adanya pengurangan materi, supaya

dalam kegiatan tanya jawab, tidak diperlukan waktu yang lama,

namun dapat mencakup semua materi. Soal diskusi pada LKS

juga perlu dikurangi mengingat alokasi waktu yang terhitung

sangat kurang jika siswa mendiskusikan terlalu banyak soal.

Materi yang banyak dan soal yang banyak memerlukan waktu

yang cukup lama jika dilaksanakan dengan diskusi kelompok.

Reflek yang diberikan siswa secara sepontan perlu diberikan

alokasi waktu tersendiri. LKS jangan melulu dalam bentuk prin-

out, akan lebih baik jika dibacakan atau ditulis dipapan tulis. Hal

ini berkaitan dengan adanya kompetensi bahasa yaitu menulis dan

mendengarkan. Ini akan membantu siswa dalam pengembangan

kompetensi mendengarkan dan menulis. Kegiatan pembelajaran

diharapkan dapat lebih dikemas dengan lebih menyenangkan

untuk anak usia SD.

Dalam refleksi kedua ini, observer memberikan kelebihan

pembelajaran pertemuan kedua ini. Pada pertemuan kedua,

kegiatan sudah lebih terarah dan teratur. Penekanan waktu yang

diberikan dalam kegiatan diskusi perlu lebih ditekankan agar

tidak ada kelompok yang terlambat menyelesaikan kegiatan

diskusinya.

Page 31: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

128

Refleksi bersama siswa didapatkan rasa antusias siswa

terhadap kegiatan pembelajaran dengan think talk write. Siswa

merasa lebih aktif dan mendapat ilmu tidak hanya dari guru saja,

namun juga didapatkan dari teks bacaan dan teman. Kegiatan

menulis pada akhir kegiatan presentasi tidak serta merta

menjadikan siswa bosan, siswa justru merasa dapat mengulangi

pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa merasa lebih

pandai, yang diartikan oleh penulis lebih memahami apa yang

menjadi materi belajar siswa. Yang menjadi kekurangannya

adalah ketika siswa kehilangan konsentrasinya, siswa memiliki

kesempatan untuk bercanda.

Hal penting yang menjadi catatan bagi penulis untuk

pertemuan pada siklus selanjutnya adalah adanya penyajian

materi yang lebih dipersingkat untuk kegiatan diskusi, serta

dikuranginya soal pada LKS. LKS akan disajikan dengan

dibacakan dan dituliskan di papan tulis. Pemberian instruksi dan

batasan waktu dalam kegiatan diskusi tetap dilaksankan.

Pengawasan kegaitan siswa dalam pembelajaran akan tetap

dilaksankan dan kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran

akan diberikan pengurangan guna pemberian waktu untuk refleks

siswa.

c. Pertemuan Ketiga

Refleksi yang dilakasanakan bersama guru dan observer

adalah sebagai berikut. Kegiatan evaluasi hasil belajar siswa

sudah dirancang dan dilaksankan dengan baik. Kejujuran siswa

dalam mengerjakan soal evaluasi sangat terjaga dengan baik.

Kegiatan pemantapan materi pada siswa oleh guru dilakukan

dengan sangat baik. Pembelajaran dengan model think talk write

ini, sebaiknya dikemas dengan lebih menyenangkan sesuai

dengan karakter siswa SD kelas IV.

Page 32: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

129

Kegiatan refleksi bersama siswa menghasilkan pendapat

siswa yang merasa senang belajar dengan model think talk write.

Siswa merasa dapat lebih aktif dalam belajar. Siswa juga merasa

senang belajar bersama teman. Mereka menjadi lebih akrab, dan

dapat bekerja sama.

Perencanaan kegiatan pembelajaran pertemuan selan-

jutnya berdasar kegiatan refleksi adalah sebagai berikut. Dalam

pelaksanaan pembelajaran lebih dikemas dengan menyenangkan

bagi anak SD kelas IV. Kegiatan tanya jawab tetap dilaksanakan.

4.3.2. Siklus II

4.3.2.1. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan siklus II, penulis memersiapkan

beberapa hal yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran,

seperti RPP, tugas diskusi kelompok, absensi, dan soal evaluasi. RPP

yang dirancang penulis adalah berdasarkan pada kegiatan refleksi

yang telah dilaksanakan penulis bersama guru, observer dan siswa

pada pertemuan siklus I. SK dan KD dalam siklus II adalah SK 8,

dengan KD 8.2. Menuliskan pengumuman dengan bahasa yang baik

dan benar serta memperhatikan penggunaan bacaan. Adapun indikator

yang menjadi tujuan untuk dicapai siswa dalam pembelajaran siklus II

ini antara lain: 1) mendaftar isi pokok yang terdapat pada

pengumuman, 2) membuat daftar isi pokok yang akan dituliskan pada

pengumuman dengan tema kegiatan tertentu, dan 3) membuat

pengumuman dengan bahasa yang mudah dipahami.

a. Siklus II Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan dengan pencapaian

indikator 1) mendaftar isi pokok yang terdapat pada pengumuman.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan

dilaksanakan dengan terlebih dahulu guru mengkondisikan siswa

untuk siap mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Setelah siswa

siap, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab

Page 33: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

130

dengan siswa tentang pengalaman siswa yang berkaitan dengan

pengumuman. Melalui apersepsi itu, guru menginformasikan kepada

siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti direncanakan dengan alokasi waktu ± 60 menit.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru membagikan materi bacaan kepada

siswa tentang pengumuman. Siswa diminta membaca materi ini secara

individu sebagai tahap think. Setelah siswa selesai membaca, guru dan

siswa melakukan tanya jawab seputar materi yang telah dibaca oleh

siswa. Melalui kegiatan tanya jawab, guru melakukan penekanan

pemahaman materi kepada siswa. Setelah dirasa cukup, siswa dibagi

dalam kelompok belajar. Kelompok belajar akan diberi nama

“Kelompok Rajin”, “Kelompok Semangat”, “Kelompok Pandai” dan

“Kelompok Teliti”. Setelah dibentuk kelompok, masing-masing

kelompok membuat yel-yel dengan maksimal 5 kata. Sebelum

melakukan diskusi, guru terlebih dahulu memberi tahu siswa

peraturan berdiskusi dan waktu untuk berdiskusi selama 20 menit.

Untuk tugas diskusi kelompok, dituliskan guru di papan tulis. Dalam

kegiatan elaborasi, siswa melakukan diskusi kelompok sebagai tahap

talk. Guru memfasilitasi siswa untuk aktif dalam kegiatan diskusi

kelompok. Seusai kegiatan diskusi, tahap talk dilanjutkan dengan

kegiatan presentasi. Guru bertugas meluruskan jawaban siswa yang

masih salah. Setelah hasil diskusi dikumpulkan siswa bertugas untuk

menuliskan kembali materi pembelajaran sebagai tahap write. Dalam

kegiatan konfirmasi, guru dan siswa bertanya jawab mendiskusikan

jawaban tugas diskusi siswa. Guru juga mengkonfirmasi kegiatan

siswa dalam kegiatan eksplorasi dan elaborasi. Guru memberikan

pujian kepada siswa atau kelompok yang berkerja sama dengan baik.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan pembuatan kesimpulan

oleh guru dan siswa. Guru juga menyampaikan kegiatan pembelajaran

yang akan datang. Pembelajaran diakhiri dengan dipersilahkannya

siswa untuk beristirahat.

Page 34: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

131

b. Siklus II Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua siklus II, pembelajaran diawali dengan

guru memersiapkan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran.

Apersepsi dilakukan dengan guru menanyakan materi pembelajaran

pertemuan lalu. Secara sekilas, guru mengingatkan kembali materi

pertemuan lalu dan menyampaikan indikator tujuan pembelajaran

pada pertemuan ini.

Kegiatan inti direncanakan dalam alokasi waktu ± 60 menit.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru membacakan contoh pengumuman

untuk disimak siswa dengan baik. Setelah mendengarkan guru

membacakan pengumuman, siswa membaca materi pembelajaran

yang disajikan. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahap think. Guru

dan siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dibaca siswa.

Kemudian, siswa membentuk kelompok belajar sesuai dengan

kelompok pertemuan pertama. Guru memersilahkan masing-masing

kelompok untuk yel-yel. Sebagai tugas diskusi, guru menuliskan

pengumuman di papan tulis dan membacakan soal untuk didiskusikan.

Kegiatan diskusi kelompok siswa dilaksanakan dalam kegiatan

elaborasi. Diskusi kelompok dilaksanakan dalam waktu 20 menit.

Seusai berdiskusi kelompok, siswa perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kegiatan diskusi dan

presentasi dilaksanakan sebagai tahap kegiatan talk. Jika ada hasil

diskusi yang keliru, guru harus segera membenarkan atau meluruskan

jawaban siswa. Setelah presentasi selesai, siswa diminta untuk

menuliskan kembali materi yang telah dipelajari siswa, sebagai tahap

write. Kegiatan konfirmasi dilaksanakan dengan guru memberi

konfirmasi kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk

lebih giat belajar.

Dalam kegiatan penutup, guru memberi penekanan kepada

siswa tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Page 35: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

132

Kemudian, guru dan siswa membuat kesimpulan. Sebelum doa

pulang, guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan yang

akan datang. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa.

c. Siklus II Pertemuan Ketiga

Rencana pembelajaran pada pertemuan ketiga, dibuka dengan

guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran.

Sebagai kegiatan apersepsi, guru menanyakan kepada siswa tentang

materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Dilanjutkan dengan

guru menginformasikan kepada siswa tentang kegiatan evaluasi yang

akan dilaksankan.

Sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan, terlebih dahulu guru

melaksanakan kegiatan eksplorasi dengan bertanya jawab tentang

materi pelajaran lalu. Kegiatan elaborasi dilaksanakan dengan

menugaskan siswa untuk merancang pengumuman dalam rangka

“Hari Pendidikan Nasional”. Dari rancangan yang dibuat siswa itu,

kemudian siswa menyusun sebuah pengumuman. Untuk mengetahui

pekerjaan siswa, guru secara acak menunjuk siswa untuk membacakan

pengumuman yang telah dibuatnya. Pengumuman yang dibacakan

siswa, diberi konfirmasi oleh guru.

Kegiatan evaluasi dilaksanakan dalam kegiatan penutup.

Pelaksanaan evaluasi diberikan alokasi waktu ± 45 menit. Siswa yang

telah selesai mengerjakan soal evaluasi, mengumpulkan soal evaluasi.

Sebelum dilaksanakan kegiatan evaluasi siklus II, terlebih

dahulu, penulis melaksanakan uji validitas, reliabilitas dan analisis

tingkat kesukaran soal. Untuk kegiatan uji validitas, reliabilitas dan

analisis tingkat kesukaran soal, penulis melaksanakan tes di kelas IVb.

Adapun soal yang diberikan adalah 30 soal objektif dan 5 soal essay.

Dari hasil pekerjaan siswa ini, kemudian dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Sedangkan

analisis tingkat kesukaran soal dilakukan dengan bantuan Microsoft

Office Excel 2007.

Page 36: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

133

4.3.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan

dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan siklus II dilakukan pada hari Kamis,

tanggal 24 April 2014 dan Rabu, tanggal 30 April 2014.

a. Siklus II Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Kamis,

tanggal 24 April 2014. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam

pelajaran ke-1 dan ke-2. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, Ibu

Siti membuka dengan salam dan siswa berdoa. Seusai menanyakan

yang tidak masuk, Ibu Siti mengajak siswa untuk mempersiapkan diri

belajar Bahasa Indonesia. Siswa kemudian mengeluarkan buku

Bahasa Indonesia dan alat tulisnya. Selanjutnya, Ibu Siti melakukan

apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Apakah siswa pernah

melihat pengumuman?”, dari jawaban siswa, dilanjutkan dengan

pertanyaan pengembangan untuk menggali sejauh mana siswa

mengetahui pengumuman. Adapun contoh pertanyaannya seperti

tentang, dimana siswa membaca, isinya tentang apa, dan ditujukan

kepada siapa pengumuman itu. Untuk menghindari kegaduhan dalam

menjawab, Ibu siti menunjuk beberapa siswa untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan itu. Dari pertanyaan dan jawaban siswa, Ibu

Siti menyampaikan idikator yang akan dipelajari siswa dan tujuan

yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

Ibu Siti kemudian membagikan materi belajar kepada siswa

tentang “Pengumuman”. Siswa diberi waktu untuk membaca,

sebagian siswa setelah selesai membaca memberi tanda garis bawah

pada kalimat penting tanpa disuruh oleh Ibu Siti. Setelah siswa

tampak selesai membaca, Ibu Siti melakukan tanya jawab dengan

siswa tentang materi yang telah dibaca siswa. Setelah tanya jawab

mencakup seluruh materi belajar, siswa dibentuk dalam kelompok,

sesuai dengan tempat duduk mereka. Masing-masing kelompok

Page 37: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

134

diberikan nama kelompok. Kelompok “Rajin” dengan anggota AZV,

DHA, AMC, AFK, AHW, RZL. Kelompok “Semangat” dengan

anggota kelompok FMJ, RZS, RBM, NAF, ASK. Kelompok “Pandai”

beranggotakan CLO, NAP, FLA, ALS, dan SNA. Sedangkan ARM,

ASN, AGS, TSN, dan ZRD adalah anggota kelompok “Teliti”. Ibu

Siti memberi waktu masing-masing kelompok untuk membuat yel-yel

dalam waktu 3 menit. Yel-yel yang dibuat maksimal terdiri dari 5

kata. Sembari menunggu siswa membuat yel-yel, Ibu Siti menuliskan

soal diskusi kelompok. Setelah selesai menuliskan soal, Ibu Siti

menunjuk salah satu kelompok untuk menampilkan yel-yelnya, dan

diikuti dengan menunjuk kelompok lain. Setelah setiap kelompok

menampilkan yel-yelnya, Ibu Siti mengajak siswa lain untuk bertepuk

tangan. Setelah yel-yel, Ibu Siti memberitahukan instruksi dalam

pelaksanaan diskusi, termasuk cara manuliskan hasil diskusi. Yaitu,

cukup 1 lembar jawaban diskusi dengan menuliskan nama seluruh

anggota kelompok.

Ibu Siti memberitahukan alokasi waktu untuk berdiskusi

adalah 20 menit. Jika dalam waktu 20 menit tidak selesai, kelompok

harus mempresentasikan hasil diskusi seadanya. Ibu Siti membantu

siswa yang tidak aktif, dengan menyuruh siswa memberikan jawaban

pada salah satu nomor soal. Kegiatan diskusi yang dilaksanakan oleh

siswa sudah jauh lebih baik dari pada kegiatan diskusi pada siklus I.

Pada siklus II pertemuan pertama ini, sudah tidak ada siswa yang

saling menyalahkan. Siswa dapat bekerja sama dengan baik. Seusai

diskusi kelompok, siswa perwakilan kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok Rajin

diwakili oleh RZL, kelompok Teliti diwakili oleh ASN, kelompok

Semangat diwakili oleh NAF, dan kelompok Pandai diwakili oleh

FLA. Seluruh jawaban hasil diskusi kelompok siswa sudah benar.

Pengerjaannya pun bisa dalam waktu yang sesuai dengan waktu yang

ditetapkan. Ibu Siti memberi pujian atas kemajuan siswa dalam

Page 38: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

135

kegaitan pembelajaran. Hasil diskusi kelompok kemudian

dikumpulkan, dan siswa secara individu diminta untuk menuliskan

kembali materi yang telah dipelajari. Setelah 7-8 menit siswa telah

selesai menuliskan materi yang didapat dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam kegiatan konfirmasi, Ibu Siti mengulas kembali tentang

soal yang telah didiskusikan oleh siswa melalui kegiatan tanya jawab.

Setelah itu, Ibu Siti memberi perbandingan kepada siswa antara

kegiatan diskusi pertemuan lalu (siklus I) dengan diskusi yang baru

saja dilakukan oleh siswa. Ibu Siti menunjukkan bahwa siswa sudah

lebih baik dalam belajar, dan kegiatan pembelajaran yang baik adalah

seperti yang siswa lakukan dalam pertemuan ini. Ibu Siti juga

memberikan harapan bahwa untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya,

harus seperti kegiatan pembelajaran siswa dalam pertemuan ini, atau

lebih baik dari ini. Ibu Siti juga memberi pujian kepada siswa yang

secara spontan menggarisbawahi kalimat yang dianggap penting

setelah selesai membaca tanpa disuruh oleh guru.

Pada pukul 07.55 WIB, Ibu Siti mengajak siswa untuk

bertanya jawab membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah

dilakukan pada pertemuan ini. Secara keseluruhan, siswa menjawab

dan aktif dalam diskusi. Ibu Siti memberitahu siswa, pertemuan

Bahasa Indonesia berikutnya adalah siswa melakukan diskusi dan

akan diadakan kegaitan evaluasi.

b. Siklus II Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 30

April 2014. Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan pada jam

pelajaran ke-1 dan ke-2. Setelah bel masuk pukul 70.04 WIB, Ibu Siti

memasuki ruang kelas. Sesampai di kelas Ibu Siti meletakkan tas dan

berdiri didepan kelas. Segera ketua kelas menyiapkan teman-

temannya untuk mengucapkan salam dan berdoa. Seusai doa, Ibu Siti

kemudian mengabsen siswa satu persatu, guna mengetahui apakah ada

yang terlambat atau tidak. Seluruh siswa masuk sekolah pada hari itu.

Page 39: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

136

Seusai absen, siswa diminta untuk memersiapkan diri untuk

pembelajaran Bahasa Indonesia. Para siswa kemudian mengeluarkan

buku Bahasa Indonesia dan alat tulis. Setelah semua siswa tenang, Ibu

Siti menanyakan kepada siswa materi pembelajaran Bahasa Indonesia

minggu lalu. Siswa secara umum menjawab pengumuman. Kemudian

Ibu Siti mengutarakan indikator dan tujuan pembelajaran pertemuan

ini, yaitu dengan tujuan pembelajaran agar para siswa dapat

menuliskan pengumuman dengan benar.

Ibu Siti kemudian membagikan materi bacaan kepada siswa.

Ibu Siti meminta siswa untuk memperhatikan Ibu Siti dalam

membacakan pengumuman. Secara sekilas, Ibu Siti bertanya kepada

siswa isi dari pengumuman yang telah dibacakan oleh Ibu Siti.

Kemudian siswa diminta untuk membaca materi tentang menulis

pengumuman. Kegiatan memberi tanda garis bawah setelah membaca

dilakukan oleh hampir semua siswa, hanya beberapa siswa saja yang

tidak memberi tanda karena sebelum siswa selesai membaca, Ibu Siti

sudah mmengajukan pertanyaan. Saat nampak sebagian besar siswa

telah usai membaca, Ibu Siti melakukan tanya jawab dengan siswa

seputar materi yang telah dibaca siswa. Tanya jawab dilakukan secara

klasikal, melihat seluruh siswa mau aktif menjawab, Ibu Siti tidak

menunjuk siswa untuk menjawab. Setelah melakukan tanya jawab,

siswa dibentuk dalam kelompok belajar, sama seperti pertemuan

sebelumnya. Saat siswa menata meja dan kursi, Ibu Siti menuliskan

pengumuman di papan tulis sebagai bahan diskusi para siswa. Seusai

siswa bergabung dengan masing-masing kelompoknya, Ibu Siti

memersilahkan masing-masing kelompok secara bergiliran untuk yel-

yel. Setiap kelompok setelah melakukan yel-yel diberi tepuk tangan.

Setelah yel-yel selesai, siswa didiktekan soal tugas diskusi kelompok.

Soal diskusi terdiri dari 4 nomor, oleh Ibu Siti, nomor 1 dan 2 soal

didiktekan dan menjadi soal disusi I, sedangkan soal ke 3 dan 4

dituliskan di papan tulis dan menjadi diskusi II. Siswa melakukan

Page 40: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

137

diskusi kelompok dengan tenang, pembicaraan yang dilakukan adalah

mengenai pembahasan soal dan jawaban. Sesekali, ada kelompok

yang ribut karena menunjuk siswa yang akan menulis. Namun, hal itu

tidak berjalan lama. Ibu Siti mengawasi berjalannya proses diskusi

kelompok. Ibu Siti memperingatkan siswa untuk saling bekerja sama

dengan cara, semua siswa ikut memikirkan jawabannya. Pada

pertengahan waktu diskusi, siswa bernama ALS dari kelompok

Pandai, ribut sendiri dengan mengganggu temannya. ALS pun ditegur

oleh Ibu Siti, namun ALS justru menyalahkan temannya. Kegiatan

diskusi dilanjutkan, dan diakhir waktu kegiatan diskusi, kelompok

Pandai saling tunjuk dan sedikit gaduh. ALS ditunjuk oleh teman-

temannya untuk presentasi karena dirasa oleh teman-temannya, ALS

tidak ikut bekerja dalam diskusi kelompok. ALS menolak dan justru

menunjuk teman lain. Ibu Siti segera menegur kelompok Pandai dan

menyuruh kelompok Pandai untuk memilih teman lain, agar presentasi

dilaksanakan dengan baik. Kemudian Ibu Siti memulai kegiatan

presentasi dengan menunjuk kelompok Rajin. Kelompok Rajin

diwakili oleh DHA. Setelah DHA selesai mempresentasikan hasil

diskusi, Ibu Siti menanyakan kepada siswa lain, apakah ada yang

berbeda jawabannya dengan DHA? Siswa lain hanya diam dan tetap

memerhatikan. Kelompok selanjutnya adalah kelompok Rajin yang

diwakili oleh AHW. Hasil diskusi kelompok AHW sudah benar dan

bagus. Kegiatan presentasi dilanjutkan dengan menunjuk kelompok

Pandai. Saat akan maju, kelompok Pandai masih ribut dengan ALS.

Ibu Siti segera memerintahkan siswa lain untuk maju kedepan. Karena

masih belum ada yang dipilih, Ibu Siti memberikan kesempatan

presentasi kepada kelompok Teliti yang diwakili oleh TSN. Seusai

TSN presentasi, kelompok Pandai presentasi diwakili oleh NAP.

Jawaban tugas diskusi kelompok Teliti dan Pandai sudah benar.

Kemudian, Ibu Siti memerintahkan siswa untuk menuliskan materi

Page 41: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

138

yang telah dipelajari seperti pertemuan-pertemuan lalu. Para siswa

menuliskan kembali materi yang telah dipelajari dengan tenang.

Setelah beberapa saat kemudian, Ibu Siti mengulas kembali

materi dan soal diskusi. Beberapa anak ikut memberi jawaban dari

ulasan Ibu Siti. Setelah semua siswa selesai menulis, Ibu Siti

melakukan tanya jawab dan membuat kesimpulan. Ibu Siti

menyampaikan kepada siswa, bahwa setelah istirahat kedua, siswa

akan melaksanakan evaluasi mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c. Siklus II Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 30 April 2014. Agar siswa tidak merasa bosan, pertemuan

ketiga dilaksankan pada jam ke-7 dan ke-8. Hal ini dilaksanakan atas

kesepakan bersama antara guru dan penulis, mengingat pada hari

Kamis, tanggal 1 Mei 2014 adalah hari libur nasional. Dengan begini,

jam pelajaran Bahasa Indonesia siswa tidak terkurangi dan materi ajar

cepat dapat terselesaikan.

Setelah bel masuk istirahat kedua, siswa dan Ibu Siti

memasuki kelas. Ibu Siti memperingatkan siswa bahwa jam istirahat

telah usai, siswa sudah diberi kesempatan untuk jajan dan bermain.

Sekarang adalah waktunya untuk siswa kembali belajar. Guru

mengingatkan siswa bahwa jam pelajaran saat ini adalah untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa segera mengeluarkan buku

pelajaran dan buku tulis Bahasa Indonesia. Ibu Siti kemudian

menanyakan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari minggu

lalu. Sebagian siswa menjawab “Pengumuman”. Ada pula siswa yang

tidak menjawab. Kemudian Ibu Siti menanyakan, materi pelajaran

Bahasa Indonesia tadi pagi. Para siswa menjawab “Menulis

pengumuman”. Ibu Siti menunjuk AMC dan menanyakan kembali

materi yang telah dipelajari. Hal ini dilakukan saat AMC berbicara

dengan teman dibelakangnnya. Ibu Siti meminta para siswa untuk

Page 42: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

139

memperhatikan kegiatan pembelajaran kali ini, karena nanti akan

dilakukan evaluasi pembelajaran.

Ibu Siti menyampaikan kembali bahwa minggu lalu siswa

sudah memelajari tentang apa itu pengumuman. Siswa juga sudah tahu

bagaimana membuat pengumuman. Kemudian Ibu Siti melakukan

tanya jawab dengan siswa tentang materi pengumuman yang telah

dipelajari siswa. Sesekali, Ibu Siti menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan yang beliau ajukan. Sebagian besar pertanyaan dapat

dijawab siswa dengan benar. Setelah selesai bertanya jawab dengan

mencakup seluruh materi belajar siswa, Ibu Siti meminta siswa untuk

menuliskan rancangan membuat pengumuman yang mencakup 4 hal

pokok isi pengumuman. Tema pengumuman adalah tentang Hari

Pendidikan Nasional. Beberapa saat kemudian, Ibu Siti menanyakan

apakah siswa sudah selesai mengerjakan atau belum. Sebagian besar

siswa sudah selesai, hanya ada beberapa siswa saja yang belum

selesai. Kemudian Ibu Siti memerintahkan siswa untuk membuat

pengumuman berdasarkan atas rancangan pengumuman yang telah

dibuat. Setelah dilihat sudah ada siswa yang selesai, Ibu Siti menunjuk

siswa untuk membacakan pengumuman yang telah dibuatnya. Adapun

siswa yang ditunjuk siswa untuk membacakan pengumuman yang

telah dibuatnya antara lain SNA, TSN, FLA, AZV dan FMJ. Dari

pengumuman yang dibacakan siswa, Ibu Siti memberikan konfirmasi

dan pernyataan bahwa pengumuman yang dibuat siswa sudah benar.

Ibu Siti menekankan bahwa tanggal pembuatan pengumuman adalah

sebelum kegiatan dalam isi pengumuman akan dilaksanakan. Ibu Siti

memberi contoh dari pengumuman yang ada di dalam materi siswa.

Ibu Siti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, jika

masih ada yang belum paham. Namun tidak ada siswa yang bertanya.

Ibu Siti meyakinkan dengan bertanya, apakah semua sudah paham?

Para siswa menjawab sudah.

Page 43: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

140

Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan dibagikannya soal

evaluasi oleh Ibu Siti. Para siswa mengerjakan dengan tenang.

Beberapa saat kemudian, salah satu siswa bernama RBM mnenegur

temannya, AGS, yang duduk dideretan meja disebelahnya. RBM

mengatakan bahwa AGS curang karena mencontek dari dalam laci.

Kata-kata teguran ini diungkapkan RBM dengan menggunakan

Bahasa Jawa. AGS tidak mengelak, hanya tersipu malu dan

memasukan kembali bukunya. Ibu Siti memeringatkan AGS untuk

jujur dan menegur RBM agar segera mengerjakan. Pengerjaan soal

evaluasi dilakukan dengan tenang. Siswa yang telah selesai

mengerjakan, segera mengumpulkan hasil pekerjaannya.

4.3.2.3. Observasi

a. Observasi Siklus II Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran dilaksankan

dengan baik. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa,

kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru dan siswa dengan sangat

baik. Adapun data hasil observasi aktivitas guru dan siswa adalah

sebagai berikut:

Page 44: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

141

Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Guru dan

Siswa Pertemuan Pertama Siklus II

No. Objek Observasi Nomor

item

Total

skor

Aktivitas Guru

1. Persiapan sebelum mengajar 1,2 7

2. Mengkondisikan kesiapan siswa 3 4

3. Melakukan apersepsi 4 4

4. Menyampaikan rencana kegiatan

pembelajaran 5,6 8

5. Memfasilitasi siswa mencari informasi

melalui teks bacaan (think). 7,8,9 8

6. Memfasilitasi siswa melakukan diskusi

kelompok (talk).

10,11,

12 11

7. Mengkondisikan presentasi yang

kondusif. 13 3

8. Memberi kesempatan siswa menulis hasil

pembelajaran (write). 14 4

9. Memberi kejelasan hasil diskusi 15 3

10. Mengkonfirmasi kegiatan eksplorasi dan

elaborasi 16 4

11. Membuat kesimpulan 17 4

12. Menutup pelajaran 18 4

Total skor 65

Aktivitas Siswa

1. Keakifan siswa dalam kegiatan awal

pembelajaran 1,2,3 12

2. Siswa aktif mencari informasi 4 3

3. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 5,6,7 15

4. Siswa aktif mengikuti presentasi

kelompok 8,9,10 11

5. Keaktifan siswa menuliskan materi

diskusi 11 4

6. Siswa aktif mencari konfirmasi 12 4

7. Keaktifan siswa membuat kesimpulan 13 3

8. Antusias dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 14 3

Total skor 49

Page 45: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

142

a. Observasi siklus II pertemuan kedua

Kegiatan siklus II pertemuan kedua, aktivitas guru dan siswa

menunjukkan sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Berikut

adalah data yang didapat dari kegiatan observasi pembelajaran

pertemuan kedua siklus II.

Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Guru dan

Siswa Pertemuan Kedua Siklus II

No. Objek Observasi Nomor

item

Total

skor

Aktivitas Guru

1. Persiapan sebelum mengajar 1,2 7

2. Mengkondisikan kesiapan siswa 3 4

3. Melakukan apersepsi 4 4

4. Menyampaikan rencana kegiatan

pembelajaran 5,6 8

5. Memfasilitasi siswa mencari informasi

melalui teks bacaan (think). 7,8,9 10

6. Memfasilitasi siswa melakukan diskusi

kelompok (talk).

10,11,

12 12

7. Mengkondisikan presentasi yang kondusif. 13 3

8. Memberi kesempatan siswa menulis hasil

pembelajaran (write). 14 3

9. Memberi kejelasan hasil diskusi 15 4

10. Mengkonfirmasi kegiatan eksplorasi dan

elaborasi 16 4

11. Membuat kesimpulan 17 4

12. Menutup pelajaran 18 4

Total skor 67

Aktivitas Siswa

1. Keakifan siswa dalam kegiatan awal

pembelajaran 1,2,3 10

2. Siswa aktif mencari informasi 4 3

3. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 5,6,7 10

4. Siswa aktif mengikuti presentasi kelompok 8,9,10 10

5. Keaktifan siswa menuliskan materi diskusi 11 4

6. Siswa aktif mencari konfirmasi 12 4

7. Keaktifan siswa membuat kesimpulan 13 4

8. Antusias dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 14 3

Total skor 48

Page 46: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

143

b. Observasi Siklus II Pertemuan Ketiga

Kegiatan evaluasi siklus II dilaksanakan dengan cukup baik.

Sebagian besar aktivitas guru sudah terkategori dalam sangat baik.

Hanya ada dua aktivitas yang dinilai baik. Adapun kegiatan guru

mendapat nilai 3 adalah dalam menyampaikan kegiatan dan tujuan

pembelajaran, dan memersiapkan siswa untuk kegiatan evaluasi.

Sedangkan aktivitas siswa, ada aktivitas yang masih mendapat skor 1.

Skor 1 diberikan pada item aktivitas keberanian siswa dalam bertanya.

Untuk aktivitas lain, skor siswa adalah 3 dan 4. Data aktivitas guru

dan siswa disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Guru dan

Siswa Pertemuan Ketiga Siklus II

No. Objek Observasi Nomor

item

Total

skor

Aktivitas Guru

1. Persiapan sebelum mengajar 1,2 8

2. Mengkondisikan kesiapan siswa 3 4

3. Melakukan apersepsi 4 4

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5 3

5. Mengulas kembali materi

pembelajaran 6 4

6. Memfasilitasi siswa mengeksplorasi

materi pembelajaran 7 4

7. Memberi konfirmasi materi

pembelajaran 8 4

8. Evaluasi 9, 10,

11 11

9. Mengakhiri pembelajaran 12 4

Total skor 46

Aktivitas Siswa

1. Siswa siap mengikuti pembelajaran 1 4

2. Siswa aktif mengula materi 2 4

3. Mengeksplorasikan meteri

pembelajaran 3 4

4. Memperhatikan konfirmasi guru 4,5 4

5. Evaluasi 6,7,8 12

Total skor 28

Page 47: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

144

4.3.2.4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan guna mengetahui bagaimana

perkembangan kegiatan pembelajaran yang dirancang penulis. Selain

itu, untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Serta untuk

menentukan perlu atau tidaknya dilaksanakan siklus selanjutnya.

a. Pertemuan pertama

Refleksi bersama guru memberikan informasi bahwa

pemberian instruksi sebelum penugasan dirasa sangat penting.

Secara keseluruhan pembelajaran di siklus II lebih baik dari pada

di siklus I. Hal ini dianggap wajar oleh guru karena salah satu

faktor yang memungkinkan adalah kondisi siswa yang mungkin

pada siklus I mereka menyesuaikan diri dengan pola

pembelajaran yang dianggap baru.

Refleksi yang dilakukan bersama observer menghasilkan

sebagai berikut. Rencana pembelajaran masih kurang

menekankan kepada siswa untuk dapat saling menghargai saat

diskusi dan presentasi. Namun, dalam hal ini sudah ada kemajuan.

Kegiatan membuat yel-yel, dirasa tidak perlu/tidak begitu

bermakna dalam pembelajaran, namun memberi kontribusi baik,

dan menciptakan situasi yang menyenangkan dan kompetitif.

Sedangkan refleksi yang dilaksankan dengan siswa

memberikan kelebihan pembelajaran yang dialami oleh siswa.

Yaitu adanya penamaan kelompok dan yel-yel membuat siswa

senang. Siswa berlomba-lomba untuk membuat yel-yel sebaik

mungkin. Hal ini dirasa menyenangkan bagi siswa. Ada juga

siswa yang merasa lebih senang belajar dengan tanya jawab,

karena dengan tanya jawab siswa lebih memahami materi.

Pertemuan berikutnya akan dirancang dengan

memperhatikan hal-hal antara lain: kelompok belajar siswa akan

tetap seperti kelompok pada pertemuan pertama ini. Kegiatan yel-

Page 48: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

145

yel akan tetap dilaksanakan. Guru lebih serius dalam

memeringatkan siswa untuk menghargai temannya.

b. Refleksi Pertemuan Kedua

Refleksi bersama guru menghasilkan kelebihan yang

didapat setelah melaksankana pembelajaran. Yaitu pembelajaran

dengan model think talk write dirasa memberikan suasana baru

yang lebih menyegarkan dalam pembelajaran siswa. Dalam artian,

dengan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan guru,

pembelajaran dengan model baru seperti memberi refresing bagi

siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain didapat hasil belajar

siswa, kerja sama dan sosial siswa juga dapat diamati dalam

kegiatan ini. Siswa sudah dapat belajar dengan baik dengan model

ini, hanya ada beberapa siswa yang kurang fokus.

Sedangkan hasil refleksi bersama observer, menghasilkan

kelebihan pembelajaran. Guru sudah melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan sangat baik dan lancar. Siswa pun dapat

mengikuti pembelajaran dengan senang dan sangat terasa kerja

sama siswa dalam pembelajaran ini. Siswa yang kurang

konsentrasi tidak terlalu menjadi masalah bagi siswa lain.

Refleksi bersama siswa menghasilkan informasi bahwa

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan lebih menyenangkan

dari siklus I. Hal ini berkaitan dengan dibentuknya nama

kelompok dan yel-yel. Siswa sudah lebih mengerti tata cara

pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dengan model

TTW ini, menjadikan siswa mengulang-ulangi materi yang ada,

sehingga siswa menjadi lebih paham dan mengerti.

Kegiatan refleksi memberikan catatan perbaikan untuk

pertemuan selanjutnya. Sebelum kegiatan evaluasi yang akan

dilaksanakan, akan dilaksanakan tanya jawab. Tanya jawab

ditujukan untuk membantu siswa yang lebih mengerti belajar

dengan metode tanya jawab.

Page 49: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

146

c. Refleksi Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga, kegiatan refleksi juga melihat

bagaimana hasil belajar siswa yang didapat setelah melaksanakan

pembelajaran dengan model think talk write. Berdasarkan hasil

yang diperoleh siswa, hasil belajar siswa mengalami peningkatan

pada setiap siklusnya. Hasil yang diperoleh pada evaluasi siklus II

sudah menunjukkan keberhasilan pembelajaran dengan

melaksanka pembelajaran think talk write. Maka, dalam refleksi

ini diputuskan tidak ada tindakan siklus III.

4.4. Analisis Data

Dilaksanakannya pembelajaran dengan model think talk write di kelas

IVa SD Negeri Kesongo 01 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,

menjadikan siswa belajar dengan cara membaca materi, mendiskusikan

materi dan presentasi, kemudian menuliskan kembali materi yang telah

dipelajari. Kegiatan pembelajaran ini, menjadikan siswa mengulang-ulangi

materi pembelajaran dan belajar dengan menyenangkan. Selain itu,

kompetensi berbahasa siswa menjadi terlatih. Penerapan think talk write,

dalam penelitian ini dilaksankan dengan mengemasnya kedalam

pembelajaran sesuai dengan standar proses, yaitu dengan kegiatan inti EEK.

Penyajian pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan dan memberikan

situasi konpetitif.

Setelah pelaksanaan penelitian usai, penulis mendapatkan data-data

penelitian seperti nilai hasil belajar siswa, dan hasil observasi aktivitas guru

dan siswa pada saat dilaksanakannya pembelajaran. Berdasarkan dari

kegiatan penelitian, dimiliki data-data sebagai berikut.

4.4.1. Hasil Belajar Siswa

4.4.1.1. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal

Pembelajaran pada kondisi awal adalah pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru tanpa menggunakan model pembelajaran think

talk write. Pembelajaran pada kondisi awal adalah pada materi tema

Page 50: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

147

Koperasi. Data hasil belajar yang didapat pada kondisi awal adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.10.

Tabel Hasil Evaluasi Kondisi Awal

No. Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

1. 31-40 4 19,05

2. 41-50 3 14,29

3. 51-60 6 28,57

4. 61-70 2 9,52

5. 71-80 3 14,29

6. 81-90 2 9,52

7. 91-100 1 4,76

Total 21 100

Berdasarkan data yang ada pada pembelajaran kondisi awal,

dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran kondisi

awal masih ada banyak siswa yang kurang dari KKM (70). Dapat

dilihat, siswa dengan pencapaian hasil belajar tuntas KKM hanya ada

7 siswa dari 21 siswa, tanpa ada yang memperoleh nilai 100. Terdapat

66,67% siswa kelas IVa yang tidak tuntas KKM pada evaluasi hasil

belajar siswa pada kondisi awal. Jika disajikan dalam diagram,

ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah sebagai

berikut:

Diagram 4.3

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal

33%

67%

Prosentase Nilai Siswa

Tuntas KKM

Tidak Tuntas KKM

Page 51: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

148

86%

14%

Hasil Belajar Siswa Siklus I

Tuntas

Tidak Tuntas

4.4.1.2. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Setelah melaksanakan 2 kali pertemuan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran think talk write, pada pertemuan

ketiga diadakan kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi dilaksanakan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran

dengan model think talk write. Adapun data nilai hasil belajar yang

didapat pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11.

Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No. Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

1. 31-40 0 0

2. 41-50 0 0

3. 51-60 2 9,52

4. 61-70 2 9,52

5. 71-80 3 14,29

6. 81-90 10 47,62

7. 91-100 4 19,05

Total 21 100

Tabel nilai hasil belajar siswa menunjukkan adanya nilai siswa yang

masih ada pada rentang nilai tidak tuntas KKM. Prosentase tertinggi

terdapat pada rentang nilai 81-90. Berdasarkan nilai evaluasi hasil

belajar siswa, berikut diagram ketuntasan nilai hasil belajar yang

diperoleh siswa pada siklus I:

Diagram 4.4

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

Page 52: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

149

4.4.1.3. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan kegiatan evaluasi hasil belajar siswa yang telah

dilaksanakan, diperoleh data nilai siswa sebagai berikut:

Tabel 4.12.

Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No. Rentang

Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

1. 31-40 0 0

2. 41-50 0 0

3. 51-60 1 4,76

4. 61-70 1 4,76

5. 71-80 7 33,33

6. 81-90 9 42,86

7. 91-100 3 14,29

Total 21 100

Rentang nilai dengan jumlah siswa terbanyak adalah pada rentang 81-

90. Terdapat 9 siswa yang mencapai nilai itu, dengan prosentase

jumalh siswa 42,86%. Nilai ketuntasan siswa dalam evaluasi hasil

belajar siswa siklus II adalah sebagai berikut:

Diagram 4.5.

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

4.4.2. Data Hasil Observasi

Observasi yang dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran

dengan model pembelajaran think talk write adalah untuk mengetahui

95%

5%

Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 53: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

150

apakah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam setiap

pertemuan terlaksana dengan baik sesuai harapan atau tidak. Selain

aktivitas guru, dilaksanakan juga observasi pada aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

a. Hasil Observasi Siklus I

Data yang menunjukkan kegiatan pembelajaran guru dan siswa pada

pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13.

Hasil Observasi Kegiatan Siklus I

b. Hasil Observasi Siklus II

Kegiatan observasi dalam pembelajaran siklus II dilakukan

sama seperti pada siklus I. Digunakan lembar observasi aktivitas

guru dan siswa, yang diisi oleh observer. Adapun data hasil kegiatan

observasi kegiatan guru dan siswa siklus II adalah sebagai berikut:

No. Kegiatan

Pembelajaran

Keterangan

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Aktivitas Guru

1. Kegiatan pendahuluan Cukup Cukup Baik

2. Kegiatan inti Baik Baik Baik

3. Kegiatan penutup Cukup Baik Baik

Aktivitas Siswa

1. Kegiatan pendahuluan Cukup Baik Baik

2. Kegiatan inti Cukup Baik Baik

3. Kegiatan penutup Baik Baik Baik

Page 54: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

151

Tabel 4.14.

Hasil Observasai Kegiatan Siklus II

No. Kegiatan

Pembelajaran

Keterangan

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Aktivitas Guru

1. Kegiatan pendahuluan Baik Baik Baik

2. Kegiatan inti Baik Baik Baik

3. Kegiatan penutup Baik Baik Baik

Aktivitas Siswa

1. Kegiatan pendahuluan Baik Baik Baik

2. Kegiatan inti Baik Baik Baik

3. Kegiatan penutup Baik Baik Baik

4.4.3. Perbandingan Kondisi Awal (Prasiklus), Siklus I, Siklus II

4.4.3.1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa

a. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal dan Siklus I

Setelah dilaksankan tindakan siklus I, hasil belajar siswa

setelah dilaksanakan kegiatan evaluasi menunjukkan adanya

peningkatan pencapaian nilai hasil belajar siswa. Berikut tabel

perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi awal dan siklus I.

Tabel 4.15.

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kondisi Awal dan Siklus I

Nilai Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

< 70 Tidak Tuntas 14 66,67 3 14,29

≥ 70 Tuntas 7 33,33 18 85,71

Total 21 100 21 100

Mengacu dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan

jumlah siswa yang memeroleh nilai tuntas KKM. Jika pada kondisi

awal, presentase jumlah siswa yang tuntas hanya ada 33,33%, pada

siklus I, meningkat menjadi 85,71%. Ini menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa yang cukup berarti. Lebih dari 50%

dari jumlah siswa memeroleh peningkatan nilai dalam pembelajaran

siklus I. Selain itu, nilai rata-rata siswa juga mengalami kenaikan.

Page 55: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

152

Rata-rata nilai siswa pada kondisi awal hanya mencapai 60,95. Setelah

dilaksanakannya tindakan siklus I, rata-rata nilai hasil belajar siswa

meningkat menjadi 81,85.

b. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

Untuk lebih menyakinkan keberhasilan yang didapatkan dari

pemberian tindakan di siklus I. Kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model think talk write dilanjutkan ke pemberian tindakan

siklus II. Dari nilai evaluasi hasil belajar siswa yang didapat pada

siklus II, terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

belajar. Berikut perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan

siklus II:

Tabel 4.16.

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Siklus I dan Siklus II

Nilai Ketuntasan Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

< 70 Tidak Tuntas 3 14,29 1 4,76

≥ 70 Tuntas 18 85,71 20 95,24

Total 21 100 21 100

Tabel di atas, menunjukkan adanya peningkatan kembali hasil belajar

siswa. Pada siklus I, presentase jumlah siswa yang tuntas adalah

sebanyak 85,71%. Sedangkan pada siklus II, presentase ketuntasan

siswa adalah 95,24%. Dilihat dari kolom jumlah siswa terjadi

peningkatan sebanyak 2 siswa yang tuntas KKM. Dari nilai rata-rata

siswa pun mengalami peningkatan. Pada siklus I, rata-rata nilai hasil

belajar siswa sebesar 81,85. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa adalah

82,43.

c. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan

Siklus II

Terlihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.

Untuk lebih mudah membandingakan ketuntasan hasil belajar siswa

Page 56: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

153

selama kegiatan penelitian ini, maka disajikan ketuntasan hasil belajar

siswa dari kodisi awal, pada siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Diagram 4.6.

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Diagram ketuntasan hasil belajar siswa menunjukkan adanya

perkembangan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal, diagram

tertinggi menunjukkan gambaran data nilai siswa yang tidak tuntas

KKM. Jumlah siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak 14 siswa.

Lebih dari 50% siswa kelas IVa tidak tuntas KKM pada kondisi awal.

Pada diagram siklus I menunjukkan adanya kenaikan pada jumlah

siswa yang hasil belajarnya tuntas KKM. Sedangkan untuk diagram

tidak tuntas KKM turun sangat pesat. Hanya ada 3 siswa yang tidak

tuntas KKM. Ini menunjukkan tindakan siklus I memberikan

pengaruh perubahan yang signifikan bagi hasil belajar siswa kelas IVa

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil belajar siswa yang

masuk kriteria tuntas KKM naik sebanyak 52,38%, yaitu sebanyak 11

siswa. Pemberian tindakan pada siklus II, juga memberikan pengaruh

pada kenaikan presentase hasil belajar siswa. Dari diagram pada siklus

II, menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 2 siswa, yang hasil

belajarnya tuntas KKM. Jika pada kondisi awal siswa yang tuntas

KKM hanya sebanyak 33,33%. Maka pada siklus I, presentase siswa

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

7

1820

14

31

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Tuntas Tidak Tuntas

Page 57: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

154

yang hasil belajarnya tuntas KKM sebanyak 85,71%. Sedangkan hasil

yang diperoleh pada siklus II, menunjukkan kenaikan presentase

jumlah siswa dengan hasil belajar tuntas KKM. Presentase siswa yang

tuntas KKM pada siklus II, ada sebanyak 95,24%. Terjadi peningkatan

sebanyak 9,53% nilai ketuntasan siswa pada siklus I ke siklus II.

4.4.3.2. Perbandingan Hasil Observasi Pelaksanaan Model Think Talk

Write Guru dan Siswa Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksankan oleh

observer terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran think talk write, nampak adanya peningkatan dari

setiap pertemuannya dan setiap siklusnya.

Tabel 4.17.

Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan data pada tabel 4.17, dapat diketahu adanya

kegiatan pada pertemuan siklus I yang masih dinilai cukup

dilaksanakan oleh guru dan siswa. Pada pertemuan pertama siklus I,

aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan penutup masuk

dalam kriteria cukup. Namun dalam pelaksanaan kegiatan inti,

aktivitas guru sudah dinilai baik. Pada pertemuan kedua siklus I,

No. Kegiatan

Pembelajaran

Keterangan Siklus I Keterangan Siklus

II

1 2 3 1 2 3

Aktivitas Guru

1. Kegiatan

pendahuluan Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik

2. Kegiatan inti Baik Baik Baik Baik Baik Baik

3. Kegiatan

penutup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik

Aktivitas Siswa

1. Kegiatan

pendahuluan Cukup Baik Baik Baik Baik Baik

2. Kegiatan inti Cukup Baik Baik Baik Baik Baik

3. Kegiatan

penutup Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Page 58: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

155

kegiatan guru pada kegiatan pendahuluan, dinilai cukup. Sedangkan

kegiatan penutup mengalami peningkatan dan sudah baik

dilaksanakan oleh guru. Dalam pertemuan ketiga siklus I dan

pertemuan selama siklus II, kegiatan guru selama pembelajaran

dilaksanakan dengan baik. Baik dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti maupun kegiatan penutup. Ini menunjukkan adanya perbaikan

yang signifikan pada aktivitas yang dilaksanakan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan tahap-tahap model pembelajaran

think talk write, terdapat pada kegiatan inti. Dalam pelaksanaan

kegiatan inti, baik dalam siklus I maupun siklus II, guru sudah

melaksanakan dengan baik.

Untuk hasil observasi terhadap aktivitas siswa, pada pertemuan

pertama, ada kegiatan yang dinilai cukup. Nilai cukup, ada pada

pelaksanaan kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Sedangkan

kegiatan penutup sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Pada

pertemuan kedua dan ketiga, aktivitas siswa dinilai baik. Ini berarti,

terjadi peningakatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus

I. Kegiatan pembelajaran dengan model think talk write pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia siklus II, sudah dilaksanakan siswa

dengan baik. Hal ini, menunjukkan tidak ada hambatan dalam

melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model think talk

write yang dialami siswa dalam siklus II.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi kondisi awal pada pembelajaran mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas IVa di SD Negeri Kesongo 01, Kec.

Tuntang. Didapatkan hasil belajar siswa yang kurang optimal. Sebagian besar

siswa, dengan jumlah 14 siswa dari 21 siswa memeroleh nilai hasil belajar

tidak tuntas KKM, yaitu dibawah 70. Sebagai upaya perbaikan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVa, dilaksanakan penelitian tindakan

kelas ini. Penelitian tindakan kelas di kelas IVa SD Negeri Kesongo 01,

Page 59: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

156

dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran think talk write pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2. Pembelajaran dengan model

think talk write memiliki 3 tahapan kegiatan belajar siswa. Pada tahap

pertama, siswa diminta untuk belajar dan menggali informasi melalui

membaca teks materi yang ada. Tahap ini disebut dengan tahap think. Seusai

melaksanakan tahap think, tahap kedua adalah tahap talk. Pada tahap ini,

siswa diberi masalah yang dapat disajikan dalam bentuk soal untuk

didiskusikan bersama teman satu kelompoknya. Hasil diskusi kelompok

kemudian dipresentasikan oleh siswa perwakilan kelompok. Kegiatan siswa

berbicara pada kegiatan diskusi dan presentasi inilah yang dilaksanakan

sebagai tahap talk. Tahap terahkir, adalah tahap write, dimana siswa diminta

menuliskan kembali apa yang telah mereka diskusikan/pelajari dalam

kegiatan pembelajaran itu. Kegiatan ini dilaksanakan secara individu. Hal ini

sejalan dengan Huiker dan Laughlin (Miftaul Huda, 2013:218) sebagai orang

pertama yang memperkenalkan model think talk write, yang menyatakan

“Think talk write mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian

menuliskan suatu topik tertentu”.

Pembelajaran dengan think talk write, menjadikan siswa mengulang-

ulangi materi yang harus dipelajari siswa. Selain itu, tahap-tahap think talk

write, menjadikan kompetensi siswa dalam berbahasa yaitu, membaca,

berbicara, mendengarkan dan menulis menjadi terlatih. Ini memberi pengaruh

pada daya ingat siswa. Dengan mengulang-ulang materi yang ada dengan

berberapa cara, yaitu membaca, mendiskusikannya dan menuliskannya

kembali, menjadikan materi yang sedang dipelajari dapat lebih diingat dan

dipahami siswa. Dalam kegiatan pembelajaran think talk write, peran guru

menjadi kurang dominan. Hal ini menjadikan siswa lebih berperan aktif

dalam kegiatan pembelajarannya. Siswa berusaha menemukan sendiri

informasi yang hasus dipelajari, dan bersama teman satu kelompoknya

menyelesaikan persoalan yang disajikan guru. Kegiatan pembelajaran dengan

model think talk write, menjadikan siswa senang dalam mengikuti

pembelajaran. Suasana yang tercipta dalam pembelajaran adalah susana kerja

Page 60: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

157

sama oleh siswa dalam kegiatan belajar. Kerja sama yang dilaksanakan siswa,

dirasakan oleh siswa menyenangkan karena siswa dapat belajar bersama

teman-temannya dan belajar tidak hanya dari guru dan buku saja. Rasa

senang siswa dalam pembelajaran memberi pengaruh baik pada hasil belajar

siswa. Pengulangan materi pelajaran oleh siswa dan kegiatan pembelajaran

yang dirasakan menyenangkan, menjadikan siswa mudah menerima materi

pelajaran. Hal ini memberi pengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

serupa dengan pendapat Dewa Ayu (2014:4) yang menuliskan kelebihan think

talk write membuat siswa dapat menikmati suasana yang lebih

menyenangkan, membuat siswa dalam pembelajaran lebih aktif dan hasil

belajar yang dicapai oleh siswa maksimal.

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan think talk write dalam

penelitian tindakan kelas ini, dilaksankan dengan menyajikan think talk write

kedalam kegiatan pembelajaran dengan langkah kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan penutup. Pelaksanaan think talk write, dilakukan pada

langkah kegiatan inti, yang dilaksankan dengan EEK (eksplorasi, elaborasi,

konfirmasi). Guru melaksanakan kegiatan eksplorasi dengan memberi

kesempatan siswa menggali informasi, melalui kegiatan membaca teks materi

yang ada. Pada kegiatan elaborasi, guru memberi kesempatan dan mengawasi

siswa melakukan diskusi kelompok, yang kemudian hasil diskusi mereka

dipresentasikan. Kemudian dilanjutkan dengan siswa menuliskan kembali

materi yang telah dipelajari. Guru memberi konfirmasi pada setiap presentasi

siswa dan memberi motivasi siswa untuk belajar dan bekerja sama dengan

baik. Sebelum memasuki tahan think talk write, terlebih dahulu siswa

dibentuk dalam kelompok kecil. Untuk menumbuhkan kreatifitas dan situasi

kompetisi, setiap kelompok siswa dinamai dengan penamaan dengan kata

positif. Dari nama-nama kelompok tersebut, siswa diminta untuk membuat

yel-yel. Kegiatan ini menjadikan siswa lebih senang dalam melaksankan

pembelajaran.

Hasil belajar siswa pada siklus I, menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan. Hasil belajar siswa yang mencapai kriteria tuntas KKM pada

Page 61: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

158

siklus I sebanyak 85,71%. Adapun rata-rata kelas hasil belajar siswa pada

siklus I mencapai 81,86. Presentase pencapaian hasil belajar yang tuntas

KKM, menunjukkan keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus I, karena

memenuhi indikator ketuntasan siklus I yang ditetapkan. Yaitu sebanyak 75%

siswa di kelas IVa mencapai nilai KKM. Pelakasanaan pembelajaran yang

dilakasnakan guru dan siswa pada siklus I sudah dilaksanakan dengan baik.

Siswa yang aktif, sudah merata dilakukan oleh kebanyakan siswa. Hanya saja

pada siklus I, kegiatan diskusi siswa terganggu dengan adanya siswa yang

masih saling menyalahkan, karena adanya perbedaan pendapat dalam diskusi

kelompok. Namun demikian, situasi ini bisa segera diatasi oleh guru.

Meskipun sikus I telah berhasil, kegiatan penelitian ini dilanjutkan ke

tindakan siklus II. Pada kegiatan siklus II, dirancang dengan memerbaiki

pembelajaran. Kegiatan perbaikan kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada

setiap pertemuan. Perbaikan yang mencolok pada setiap pertemuan adalah

adanya instruksi yang disampaikan kepada siswa sebelum melaksankan

kegaitan diskusi kelompok. Namun, yang membedakan kegiatan

pembelajaran antara siklus I dan siklus II dalam penelitian ini adalah, pada

siklus II pembelajaran dilaksankan dengan mengemas pembelajaran dengan

lebih menyenangkan. Situasi kompetisi diciptakan dengan positif dan

disesuaikan dengan karakter siswa kelas IV SD.

Pada kegiatan siklus II, kegiatan pembelajaran siswa terasa lebih

menyenangkan. Siswa menjadi lebih kreatif dan aktif dalam kegiatan belajar.

Siswa sudah lebih memahami setiap tahap dalam pembelajaran think talk

write. Hasil belajar siswa yang tuntas KKM pada siklus II mencapai

presentase sebesar 95,24%. Presentase ini menunjukkan keberhasilan

pembelajaran siklus II, karena telah tercapainya indikator keberhasilan yang

ditetapkan pada siklus II. Pembelajaran siklus II akan dikatakan berhasil jika

siswa yang mencapai KKM sebanyak 85%. Maka, presentase pencapaian

kegiatan siklus II menunjukkan, tindakan di siklus II berhasil meningkatkan

hasil belajar siswa kelas IVa SD Negeri Kesongo 01 pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Adanya siswa yang tidak tuntas KKM, setelah diamati

Page 62: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

159

secara lebih mendalam, kesalahan terdapat pada hasil pengerjaan soal

evaluasi siklus II. Pada evaluasi ini, siswa yang bersangkutan tidak

mengerakan beberapa soal essay dengan jawaban yang lengkap.

Hasil penelitian tindakan kelas ini, juga sejalan dengan penelitian

yang telah dilaksanakan oleh Zulkarnaini di SD Negeri Sukajadi 9.

Zulkarnaini (2011:8) yang menyatakan “Pembelajaran menulis karangan

deskripsi dan berpikir menggunakan model think talk write, lebih

meningkatkan prestasinya dari pada model pembelajaran biasa di sekolah

dasar. Hai ini terlihat dengan adanya keterlibatan siswa secara aktif dan

kreatif yang semakin lama semakin baik selama pembelajaran, sehingga

meningkatkan ketrampilan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis

untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal”. Sri Qomariah

(2010:56) menyatakan “Penerapan think talk write, dalam pembelajaran

menulis pantun di kelas IV SDN 1 Platar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa”. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan penulis dalam

menerapkan think talk write dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Negeri Kesongo 01 menunjukkan bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran think talk write, mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IVa SD Negeri Kesongo 01 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2

tahun pelajaran 2013/2014.

Hal yang menjadi persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah dilaksanakannya penelitian dengan menerapkan model

pembelajaran think talk write pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian lain, juga dilaksanakan guna meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV. Penelitian yang telah dilaksankan oleh Zulkarnaini dan Sri

Qomariah menunjukkan keberhasilan, melalui penerapan think talk write

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal yang menjadi pembeda dalam

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh penulis dengan penelitian

terdahulu, adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang menerapkan think talk

write dikemas dengan lebih menyenangkan bagi siswa SD. Salah satu hal

yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran penelitian ini, adalah adanya

Page 63: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

160

pemberian nama kelompok dengan kata yang bersifat membangun dan

positif. Penamaan kelompok diperkuat dengan adanya kegiatan siswa

membuat yel-yel untuk kelompoknya. Hal ini membangun situasi kompetisi

pada setiap kelompok. Kompetisi yang dibangun antarsiswa memberikan

pengaruh positif terhadap kerja sama siswa dalam kelompok. Dalam kegiatan

berkelompok siswa nampak bekerja sama dengan baik. Selain itu, penyajian

lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi siswa dilakukan dengan menuliskan

di papan tulis serta membacakannya. Hal ini berguna untuk membantu

mengembangkan kemampuan siswa dalam aspek membaca, menulis dan

mendengarkan.

Berdasarkan pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah

dituliskan, maka dapat dipaparkan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari

penelitian tindakan kelas ini. Adapun implikasi teoritis dan praktis adalah

sebagai berikut:

a. Implikasi Teoritis

Secara teori, implikasi penelitian ini adalah dikembangkannya

pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan model

pembelajaran think talk write yang menjadikan siswa belajar dengan

mengulang-ulang materi pelajaran dan melatih kompetensi berbahasa

siswa. Think talk write dikembangkan dengan dikemas dalam

pembelajaran sesuai dengan standar proses yang telah ditetapkan, yaitu

dengan langkah kegiatan inti EEK, serta dengan diselipkannya kegiatan

yang menajdikan siswa kreatif dan senang. Implikasi teoritis dari

penelitian ini adalah bertambahnya referensi penelitian dalam bidang

pendidikan.

b. Implikasi Praktis

Implikasi praktis yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini adalah berkenaan dengan sekolah, guru, dan siswa. Adapun

implikasi praktis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sekolah dapat menambah koleksi perpustakaan serta menyediakan

referensi bagi guru tentang penelitian tindakan kelas.

Page 64: Jenjang Pendidikan Guru/Staf di SDN Kesongo 01

161

2. Guru memeroleh pengalaman dalam menerapkan dan

mengembangkan pembelajaran dengan model pembelajaran think talk

write dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Siswa dapat belajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan dengan

pelaksanaan pembelajaran think talk write, serta meningkatkan

kemampuan siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

4. Penulis dapat menerapkan pembelajaran think talk write dengan

mengembangkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan, untuk

pembelajaran yang lebih bermutu.