jadikan ramadhan bulan dakwah illa

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 29-May-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Jadikan Ramadhan Bulan Dakwah Illa

    1/2

    JADIKAN RAMADHAN BULAN DAKWAH ILLA-ALLAH

    Oleh H. Masoed Abidin

    Dakwah adalam usaha terus menerus para dai (duaat) terhadap masyarakat yang di

    dakwahi (maduu) dimana saja tugas itu dapat dilaksanakan. Pelaksanaan dakwah diatur sesuai

    bimbingan risalah Islam yang dibawa Muhammad Rasulullah SAW adalah untuk melakukan

    perobahan. Yang di inginkan adalah, merobah tatanan masyarakat dzulumaat (sisi kegelapan)

    kepada tatanan yang terang cahaya (an-nuur). Lihatlah betapa Allah telah menguraikan

    dengan jelas pokok pokok dakwah itu di dalam kitab suci Alquranul Karim, di antaranya pada

    QS.Al Baqarah (2) ayat 257; QS.Al Maaidah (5) ayat 16; QS.Al Hadid (57) ayat 9; QS.Ath-

    Thalaq (65) ayat 11.

    Dakwah bertujuan memelihara keberadaan (eksistensi) manusia yang di ciptakan Allah

    untuk suatu tugas mulia dan istimewa sebagai khalifah Allah di permukaan bumi. Karena itu,

    upaya-upaya dakwah tidak akan pernah berhenti sampai berakhirnya kehidupan duniawi ini.

    Secara esensial dakwah ilaa Allah memiliki sisi-sisi mengagumkan. Antara lain; Pertama,

    dakwah adalah tugas suci (mission sacre) dalam rangkaian melanjutkan risalah Rasul Allah

    melalui tabligh (balligh maa unzila ilaika min rabbika), dalam menegakkan kalimat tauhid

    sesuai yang diperintahkan Allah,dan bila dakwah tidak ditunaikan sebagai pelanjut risalah maka

    dengan tegas diingatkan (fa maa ballaghta risaalatahu), akan berjangkit kemashiyatan dalam

    kehidupan manusia, dan kekufuran akan menjadi-jadi, bantuan dari Allah akan terjauh (Lihat

    QS.Al Maidah (5) ayat 67).

    Kedua, dakwah merupakan beban setiap pribadi mukmin (fardhu ain) dengan sasaran

    membawa manusia kepada al-khairi (Islam). Sudah semestinya umat di sadarkan bahwakeberadaan lembaga duaat sesungguhnya telah meringankan beban pribadi umat yang di bina.

    Secara timbal balik umat mempunyai tanggung jawab menjaga keberadaan lembaga duaat (juru

    dakwah) sepanjang masa.

    Ketiga, dakwah memiliki program jelas amar makruf nahi munkar.( QS.3:104.). Bila

    amar maruf nahi munkar tidak dilaksanakan terjadi bencana. Rasulullah mencontohkan hidup ini

    seperti sebuah pelayaran diatas perahu, dengan aturan-atuiran yang terang. Tatkala seorang

    penumpang mencoba melobangi dinding perahu untuk mendapatkan air dengan cepat pada

    tempat duduknya, jangan dibiarkan saja perbuatan itu. Bila orang tak mau tahu dan bersikap

    membiarkan perbuatan itu, maka yang akan karam tidak hanya yang melobangi perahu semata,tetapi yang diam melihat (artinya enggan melaksanakan peran amar makruf) akan karam juga (Al

    Hadist).

    Keempat, dakwah mendapat sanjungan ahsanu qaulan (seruan indah) karena ajakan

    kepada mengikuti perintah-perintah Allah (daaa ilallaah). Kelima, realisasi dakwah senantiasa

    berbentuk karya nyata yang baik (wa amila shalihan), atas dasar penyerahan semata kepada

  • 8/9/2019 Jadikan Ramadhan Bulan Dakwah Illa

    2/2

    Islam (wa qaala innani minal muslimin), sebagai bukti ketaatan Muslim yang tidak

    menyamaratakan yang baik dan buruk.( QS.Fush-shilat (41) ayat 33.).

    Keenam, dakwah mesti berlandaskan Kitabullah dan Sunnah Rasul (dakwah salafiyah).

    Dakwah selalu harus menyajikan Dinul Haq (Agama Islam) yang menjalinkan hubungan vertikal

    (hablum minallah) dan hubungan horizontal (hablum minan-naas), lihat juga QS.Ali Imran (3)ayat 112. Ketujuh, rangkaian ibadah yang dilahirkan oleh dakwah ilaa Allah ini sanggup

    mengetengahkan rekonstruksi alternatif untuk kehidupan kekinian (duniawi) sejalan dengan

    kehidupan kedepan (ukhrawi). Karena agama Islam sesuai wahyu Allah merupakan ajaran yang

    solid (rahmatan lil alamin) (lihat QS.Ali Imran (3) ayat 112.).

    Kedelapan, solidnya ajaran Islam sesuai bimbingan Kitabullah dan sunnah Rasul terbukti

    dalam beberapa hal, a. agama fithrah yang damai, b. alamiyah insaniyah, sesuai dengan zaman,

    c. mengajarkan hidup harmoni dan mampu berdampingan secara damai sejahtera, d. dengan

    ajaran kaedah syarI yang menaruh perhatian mendalam terhadap kesejahteraan materiil dan

    immateriil, menyeru manusia untuk hidup secara baik (shalih) dalam kehidupan individu,

    keluarga, kelompok, bangsa bahkan dunia.