informatika edisi 167(1)

Upload: informatika-icmi-kairo

Post on 03-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    1/12

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    2/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013

    Editorial

    2

    Email:[email protected]

    Telp / Mobile:02-22609268

    Alamat Redaksi:Wisma Nusantara, 8 Wahran St. Rabea el-Adawea , Nasr City, Cairo, Egypt.

    Web Master:Agususanto, Fauzul Hanif, Lukmanul Hakim

    Distributor dan Periklanan:Fitra Yuzarni: +201119865823Nurul Azizah: +201119865847

    Layouter & Ilustrator:Arif Yusuf

    Editor:Dana Ahmad Dahlani, Kurniawan Saputra,Umar Abdulloh

    Reporter:Achmad Fawatih, Barmawi Mahral, Fahrizal, FakhryEmil Habib, Firdaus Fadillah, Harun Ar-RasidMahmud, Ilham Sujefri, Khalid Muddatstsir, Yusrizal,

    Akfini Bifadlika Ghofar, Lina Nabila Ahmad, Nisaul

    Mujahidah, Rafika Nur Jannah, Ummah DayanahFutuhat

    Redaktur Ahli:Ajib Akbar Velayati, Lc., Fajar Pradika, Lc.,Jauhar Ridloni Marzuq, Lc., Sayyid Zuhdi,Nikmah Mawaddati, Lc., Rini Arianti, AyuRizki Amalia

    Penanggungjawab:

    Koordinator Departemen Media danKomunikasi ICMI Orsat Kairo

    Pengarah:Drs. Ahmad Isrona

    Alfakhri Zakirman, Lc.Indra Gunawan, Lc.

    Pelindung:Ketua Umum ICMI Orsat Kairo

    Informatika

    Dewan Redaksi:Ahmad Satriawan Hariadi, Ahwazy Anhar,Hilmy Mubarok, Ikfil Hasan, Muhammad

    Arief, Nurkosin Daiman, Ety Najihah, EviaJannatul Firdaus, Farida Prima Pratista,Selvia Mei

    Sekretaris Redaksi:Nurul Azizah

    Pemimpin Redaksi:Sifrul Akhyar

    Pemimpin Usaha:Fitra Yuzarni

    Pemimpin Umum:

    Abdul Wahid Satunggal

    Siapa yang tak kenal WIHDAH? Se-buah organisasi induk bagi Maha-

    siswi Indonesia di Mesir. Agaknya organ-isasi ini sedang menjadi topik perbincangan

    hangat di kalangan Masisir. Pasalnya, da-lam waktu dekat mereka akan mengadakanhajatan besar yang sudah menjadi tradisitiap tahunnya. Hajatan itu akan dimeriahkan dengan rentetan acara LaporanPertanggung Jawaban (LPJ) pengurusWIHDAH yang dirangkai dengan SidangPermusyawaratan Anggota (SPA). Puncak-nya, mereka akan menggelar pemilihanakbar ketua WIHDAH yang baru untukmeneruskan tongkat estafet memimpinroda dinamika WIHDAH setahun kedepan.

    Baru-baru ini, pencalonan Pilkada ditanah air begitu menggeliat hebat. Hampir

    di setiap daerah terdapat calon kepala dae-rah dari perempuan. Megawati, MeutiaHatta dan Yenni Wahid merupakan sederatkaum feminis yang menjadi pemimpin padakelompoknya masing-masing. Bahkan satudiantara mereka pernah menjabat sebagaiorang nomor satu di negeri ini. Hal ini mem-buktikan bahwa kepemimpinan perempuanbukan lagi hal yang tabu di Indonesia.

    Hal ini berbanding terbalik dengan fe-nomena yang ada di lingkungan Masisir.Pemilihan ketua WIHDAH tahun ini nampaksepi peminat. Hingga batas pendaftaranberakhir, panitia resmi hanya menjaring

    satu kandidat ketua. Timbul pertanyaansebagian orang, apakah ini menandakandinamika organisasi WIHDAH semakinterpuruk?. Lepas dari penolakan panitiaterhadap satu calon lainnya, namun inimerupakan indikator menurunnya minatMahasiswi terhadap organisasi induknyatersebut. Selain itu, sosialisai program kerjayang belum merata merupakan PR yangharus diselesaikan kepengurusan nanti.

    Selama ini opini publik tentang kepem-impinan identik dengan kaum laki-laki. Re-alita yang ada pun demikian, secara kuanti-tas pemimpin laki-laki masih dominan. Citrapemimpin perempuan senantiasa dinilai

    dengan bawaan lahirnya sebagai perempu-an. Seolah publik masih enggan menilai

    pemimpin perempuan murni dari perspektifkapasitas dan kapabilitas sebagai pem-impin tanpa atribut perempuannya.

    Menjadi pemimpin perempuan tentu

    harus memiliki kualifikasi dan syarat-syaratuntuk melaksanakan amanah yang diem-bannya. Memimpin berarti menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan. Mencip-takan dinamika organisasi yang mempu-nyai komitmen sesuai dengan visi danmisinya. Termasuk menciptakan kultur bu-daya yang positif dan iklim yang harmonisdalam lingkungan organisasi. Memimpinjuga berarti mensinergikan prinsip organ-isasi kepada seluruh anggotanya.

    Di balik semua kesempatan yang ada.Perlu diakui, perempuan pun memilikikelemahan jika menjadi seorang pemimpin.

    Pertama, perempuan memiliki keterbatasanfisik dan ruang lingkup gerak. Laki-laki dic-iptakan dengan kondisi fisik yang memanglebih kuat dan wanita setingkat dibawahnya, hal ini membuat penyikapanterhadap seorang pemimpin perempuanakan berbeda dengan pemimpin laki-laki.

    Akan tetapi, jika perempuan menyerahdan malah menghindari dunia kepemimpi-nan. Maka perubahan besar tidak akanmampu terjadi. Karena jika perempuanmelupakan peranannya sebagai pemimpin(Ibu ed) bagi anak-anaknya, maka duniajustru dekat dengan ambang kehancuran.

    Karena ibu adalah sekolah pertama bagiseorang anak. Seperti sebuah unkapandibalik kesuksesan seorang laki-laki, adawanita hebat dibelakangnya.

    Dalam momentum peringatan Hari per-

    empuan se-Dunia inilah kita melakukan

    refleksi, bahwa pemimpin perempuan akan

    menemukan kesejatian posisi dan

    perannya sebagai ibu apabila secara cer-

    das mampu membaca dan mengambil

    ketegasan sikap dalam membangun

    pencitraan. Lepas dari bayang-bayang

    pencitraan laki-laki dan tidak terjebak da-

    lam logika waktu pendek media massa

    yang timbul-tenggelam dari trend ke trend.

    PEMIMPIN PEREMPUAN

    Melayani cetak , foto copy dan Majalah

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    3/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013 3

    Selengkapnya...Hal 8

    Suara Mayoritas

    S

    ore itu, Aula Pasan-

    g r ahan K P M J B

    t a m p a k p a d a t .

    Sekitar 50 orang serius

    mendengarkan janji-janj i

    calon ketua WIHDAH yang

    baru. Beberapa masalah

    seputar Masisir dilontarkan

    kepada sang calon ketua.

    Jawabannya tegas penuh

    keyakinan. Karena merupa-

    kan calon tunggal, tak terlihat

    persaingan berarti. Walaupun

    satu-satunya calon ketua,

    Tsaqofina Hanifah t idak

    meremehkan materi debat

    pada pada Selasa (5/3) sore

    itu. Ia selalu tampil begitu

    menantang. Beberapa hari

    sebelumnya, calon ketua

    mulai mendekatkan diri pada

    Masisir dengan mengunjungi

    kekeluargaan yang berada di

    bawah naungan PPMI.

    Di luar acara debat kandi-

    dat, Nurul Chasanah dan

    jajaran pengurusnya mulai

    mempersiapkan laporan per-

    tanggung jawabannya seiring

    b e r a k h i r n y a W I H D A H

    Sprakling Days yang meru-

    p a k a n a c a r a p u n c a k

    WIHDAH tahun ini. Tepat

    pada tanggal 7 Maret ini,

    WIHDAH akan melaporkan

    pertanggunggjawabannya.

    Persiapannya dirasa sudah

    matang. Namun masih ter-

    dapat beberapa kekurangan

    dari WIHDAH tahun ini.

    Di antara program kerja

    yang belum sempat terlaksa-

    na yaitu menerbitkan buku

    Historikal WIHDAH. Mulanya,

    buku tersebut bermaksud

    menceritakan sejarah organ-

    isasi induk keputrian ini, mulai

    dari berdirinya hingga kini.

    Selang sehari setelah wa-

    wancara Informatika dengan

    Nurul, melalui seluler, ia

    meralat keterangan sebe-

    lumnya. Menurutnya, pro-

    gram kerja ini telah terha-

    puskan sebelum mereka

    menjabat sebagai dewan

    pengurus WIHDAH. Alasann-

    ya, karena data-data yang

    akan ditulis di buku tersebut

    kurang memadai. Sangat sulit

    mencari jejak-je jak ketua

    SorotDulu Tertutup,Kini Terbuka

    Pepatah mengatakan, kehidupan ituseperti roda pedati. Kadang di atas, ka-dang di tengah dan terkadang sampai dibawah. Percaya atau tidak, sehebat apa-pun manusia di muka bumi ini, bukan be-rarti ia akan melulu berada di atas. Bukan

    berarti pula dia ditakdirkan untuk terusberkuasa. Ada waktunya orang-orang ituakan turun dan berada di bawah. Bukanterbuang atau tersingkirkan. Namun hanyamembantu bagaimana agar tradisi regen-erasi dalam dinamika kehidupan ini akanterus berjalan.

    Begitu juga dengan orang-orang yangberada di bawah. Menjadi bawahan bukanalasan untuk malu berkarya. Atau takutterkucilkan dari lingkungannya. Bahkan,entah berapa orang yang sukses menjadipemimpin, dikarenakan dia mau bersabarmempelajari kehidupan dari awal, memulai

    karirnya dari nol. Orang-orang seperti inibegitu bijak menyikapi hidup.

    Dengan begini, bisa kita simpulkanbetapa tergantungnya manusia terhadapsesamanya. Pemimpin tidak akan berarti

    apa-apa tanpa adanya rakyat atau bawa-hannya. Tanpa pemimpin, rakyat pun tidakmungkin bisa berdiri kokoh.

    Negara, organisasi atau bahkan seke-lompok kecil yang tidak mempunyai pem-impin bagaikan bangunan yang tidak utuh,cacat. Walaupun kegiatan di dalamnyamasih bergerak, tidak ada yang menjaminsampai kapan ia dapat bertahan. Tidakusah jauh-jauh, lihat saja Mesir pascatsaurah dua tahun yang lalu. Dalamrentang waktu yang cukup lama tanpa

    seorang presiden, negeri ini nyaris ke-hilangan jati diri. Sistem pemerintahanyang carut marut lah, porak poranda,berantakan, kejahatan yang merajarela,hingga krisis identitas. Rakyatnya? Janganditanya, mereka luntang lantung, bak anakjalanan tanpa ibu.

    Seiring masih bernafasnya organisasiinduk Masisir hingga saat ini, secara otom-atis membuktikan pula betapa komunitaskecil seperti kita saja masih membutuhkanpemimpin-pemimpin, agar menjadikomunitas yang terarah. Namun kini yangmenjadi masalah, entah berapa banyak

    pula satu organisasi yang terpimpin masihkehilangan arah, sering kali tidak stabil.Artinya eksistensi pemimpin saja tidakmenjanjikan terbentuknya sebuah organ-isasi yang sukses dan gemilang. Label

    kelayakan perlu dimiliki seorang pemimpin.Inilah yang nanti menjadi sebuah ujianbagi anggota/rakyat untuk memilih siapayang pantas dan tidak. Tidak lucu kan, jikasewaktu-waktu pemimpin akan dipandangrendah oleh rakyatnya sendiri?

    Dewasa ini, organisasi apapun itu, tid-ak membutuhkan pemimpin yang majuhanya dengan modal segudang janji da-lam kampanyenya. Tidak muluk-muluksebenarnya, mereka hanya ingin wujuddari omongan-omongan itu. Meyakinkan,

    kalau semua itu bukan sekedar omongkosong belaka.

    Lalu, seberapa layak sebenarnya

    sosok calon tunggal kita ini untuk mem-

    impin WIHDAH setahun ke depan? Yang

    pasti, diharapkan bisa membawa WIHDAH

    menjadi lebih baik dari hari kemarin. Serta

    mencetak generasi-generasi muslimah

    yang bermanfaat dan berkualitas. Bukan

    membentuk WIHDAH yang stagnan, tanpa

    adanya perubahan. Karena merugilah

    orang-orang yang hanya menyamakan

    hari esok dengan hari sekarang. Dan cela-

    kalah orang-orang yang hari esoknya lebih

    buruk dari hari sekarang. Selamat berubah

    untuk WIHDAH!

    *Pinus Informatika

    Udara pagi ini dirasakanberbeda oleh sebagian

    Masisir, matahari tiba-tiba sangatmenyengat kulit dan menyilaukanmata, kebisingan kendaraan kotaKairo seakan senyap seketika.Panas adalah kata yang pantasrasanya untuk menggambarkansuasana Kairo saat ini, begitu jugasekiranya panas yang di rasakanoleh Dewan PermusyawaratanAnggota (DPA) WIHDAH untukmembentuk panitia Sidang Per-musyawaratan Anggota (SPA)WIHDAH.

    Bergulirnya waktu membuatkepengurusan WIHDAH 2012-

    Calon Tunggal,Ada Apa?

    Oleh:Fitra Yuzarni*

    GerbangPincang

    Tanpa Pemimpin

    Selengkapnya... Hal 4 Selengkapnya... Hal 7

    Doc. DP KOMPAK

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    4/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013

    WIHDAH dari awal berdirinya. Hingga saat

    inipun, data tersebut belum dapat dipasti-

    kan akurasinya.

    Pada kepengurusan kali ini, program

    unggulan yang dirancang Nurul Chasanah

    adalah Back to Campus dan Sparkling

    Days. Back to Campus merupakan acara

    kampanye kepada wafidat dan mishriyat

    untuk mewujudkan kecintaan kepada kam-

    pus. Program ini belum bisa terlaksana

    maksimal. Di antara rentetan acara Back

    to Campus, hanya musabaqah hudiyah

    dan kerja bakti massal yang dapat terlaksa-

    na. Musabaqoh hudiyah adalah lomba dan

    games ringan dengan tujuan saling

    mengenal antara mishriyat dan wafidat.

    Namun ada satu hal menjadi kendala ter-

    hambatnya kelancaran acara. Dekan kuli-

    yahbanatbelum bisa memberikan izin un-

    tuk mengadakan pagelaran seni di kampus.

    Padahal persiapannya sudah maksimal.

    Beberapa jenis tarian dan segala macam

    bentuk pertunjukan telah dilatih secara opti-

    mal. Bagaimapun juga, yang namanya

    murid harus tetap mengalah, harus patuh

    terhadap pimpinan kuliyah banat, uangkap

    ketua Wihdah. Sebenarnya sang Dekan

    menginginkan acara itu diadakan bulan

    April nanti. Pelaksananya tetap dari kepen-

    gurusan WIHDAH demisioner.

    Lomba pidato antar negara wafidat

    akhirnya juga urung terlaksana. Untuk

    menambal kekurangan tersebut, akhirnyaWIHDAH mengadakan lomba pidato antar

    kekeluargaan dan almameter saja. Jau-

    harotun Naqiyah dari almameter IKPM ber-

    hasil menggondol gelar juaranya.

    Menurut survey yang dilakukan untuk

    menilai kinerja WIHDAH tahun ini, 88 per-

    sen anggota berpendapat bahwa WIHDAH

    kurang bisa menyinergikan seluruh ang-

    gota. Hal ini diakui oleh ketua WIHDAH

    sendiri. Alasannya, karena WIHDAH meru-

    pakan lembaga organisasi besar yang di

    bawahnya terdapat kekeluargaan dan al-

    mameter serta beberapa afiliatif yang ber-

    beda-beda. Mayoritas Masisir lebih respek

    terhadap organisasi khusus saja. Hanya

    segelintir akhwat yang berkecimpung di

    WIHDAH sebagai perwakilan dari organ-

    isasi khusus tersebut.

    Kepengurusan tahun ini punya corak

    yang khas. Perbedaan yang nampak padaWIHDAH tahun ini adalah keluasan jarin-

    gannya. Beberapa bulan yang lalu,

    WIHDAH mendapat rekomendasi dari

    Atase Pendidikan untuk ikut menghadiri

    konferensi PPI (Persatuan Pelajar Indone-

    sia) di India. Mesir satu-satunya negara

    Timur Tengah yang mengirimkan utusan

    perempuan untuk berkontribusi pada kon-

    ferensi tersebut. Ini membuat WIHDAH

    lebih dikenal oleh peserta dari negara lain.

    Wihdah tahun ini mulai membuka link,

    yang dulunya tertutup menjadi terbuka,

    tidak hanya nempel pada PPMI saja.

    WIHDAH kali dipercaya membuka jarin-

    gannya, ujar Nurul Chasanah.

    Program kerja Wihdah tahun ini sudah

    hampir semua terlaksana, tetapi masih ter-

    dapat kekurangannya yaitu kurangnya kon-

    solidasi ke kekeluargaan, ungkap salah

    seorang Dewan Permusyawaratan Ang-gota, Sulistio Kusuma Wardani. Setidaknya

    masih ada delapan kekeluargaan yang be-

    lum sempat dikunjungi WIHDAH, walaupun

    ketua keputriannya cukup sering ber-

    konsultasi dengan WIHDAH. Beberapa

    pengurus yang pulang juga menjadi sasa-

    ran kritik. Jadinya rekan kerjanya agak ke-

    teteran.

    Menurut Jihan Divi, WIHDAH tahun ini

    mampu menghembuskan semangat baru.

    Terlihat sekali upaya mereka ingin memberi

    nuansa berbeda dari tahun sebelumnya.

    Segenap eksistensi dari kecemerlangan idemereka hadirkan. Sudah sangat jelas

    bagaimana mereka dengan seluruh da-

    yanya berusaha memainkan peranan untuk

    mahasiswi seenerjik mungkin. No body

    perfect. Every body is always trying to be

    perfect. And that's WIHDAH on my view-

    finder, ungkap mahasiswi fakultas Syariah

    Islamiyah tingkat dua ini.

    WIHDAH saat ini sudah mulai terbuka.

    WIHDAH sekarang juga berupaya meluas-

    kan ja r ingan sampa i i ku t da lam

    Perserikatan Bangsa-Bangsa, terampil

    berukhuwah, mengenal mahasiswi darinegara lainnya. Tujuannya tak lain untuk

    mendekatkan wafidatkepada al-Azhar dan

    4

    Dulu Tertutup Halaman 3

    Doc. WIHDAH

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    5/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013

    Untuk ke sekian kalinya, kabinet

    kepengurusan WIHDAH akanmeletakkan perkakas, mencuci

    tangan dan purna jabatan. Jika diibaratkankerja tim yang berkesinambungan, kabinetKOMPAK telah menyelesaikan bagiannya.Pekerjaan selanjutnya telah menunggukabinet WIHDAH yang akan datang.

    Sebuah pertanyaan usil barangkali perludiajukan kepada WIHDAH. Anggap sajapertanyaan ini datang dari luar kalanganMasisir. Pertanyaannya adalah: apa sihpentingnya WIHDAH?

    Setidaknya, WIHDAH sedikit beruntungdengan posisinya yang dianggap harus

    ada. Sebuah organisasi induk untuk me-mayungi semua mahasiswi. Dengan ang-gota hampir seribu orang, WIHDAH harusdiorganisir dengan cerdas dan rapi. Se-bagai organisasi induk, tugas pimpinanhanya dua. Secara internal: menggodokformula untuk diterapkan bersama, dansecara eksternal: menjadi perwakilan ketikabertemu dengan komunitas luar.

    Dalam anggaran dasar disebutkan bah-wa tujuan WIHDAH adalah meningkatkankualitas muslimah dalam bertakwa, berilmu,beramal saleh dan amar maruf nahimunkar. Juga berperan aktif dalampengabdian, meningkatkan intelektualitas,

    kreativitas dan keahlian anggota sertamemperjuangkan aspirasi dan kepentingananggota. Sebuah tujuan idealis dan standaruntuk sebuah organisasi.

    Realitanya entah karena organisasi inidijalankan sebagai warisan yang diterimadari pendahulu tidak banyak yang ber-bicara tujuan dan esensi dari sebuahkegiatan. Padahal segala aktivitas organ-isasi amat menguras tenaga dan mengor-bankan banyak hal. Apalagi waktu satutahun sangat singkat untuk merealisasikanamanat organisasi yang berat itu.

    Cerita tentang mahasisiwi di Mesir akhir

    -akhir ini memang tidak begitu me-nyenangkan. Alih-alih membincang tentangprestasi atau rancangan pemikiran untukIndonesia, yang ada hanyalah cerita miristentang kondisi yang makin memprihat-inkan. Geliat keilmuan yang tidak membaik,terlena dengan fasilitas dunia maya yangmurah atau terlalu up to date dengan duniafilm yang makin menggila. Itu masih di luarmasalah klasik akibat sistem perkuliahanyang tidak terikat absensi. Deretan negatiftersebut akan bertambah panjang jika dit-ambah dengan minimnya kemampuan ber-bahasa Arab aktif, menulis, diskusi, dan

    aktivitas pembentukan pola pikir ilmiahyang masih lemah.Setiap kali berbicara mengenai hal ini,

    ada satu hal yang tidak pernah luput dibenak kita: bahwa harapan besar masih

    ditambatkan kepada organisasi induk.

    Masisir tidak pernah lupa untuk mencan-tumkan PPMI dan WIHDAH di daftar terde-pan. Meskipun keresahan tersebut masihberwujud kebingungan. Belum ada solusiyang signifikan. Tapi, barangkali dapat di-tarik kesimpulan bahwa PPMI dan WIHDAHmasih dipercaya. Kemungkinan untukmembentuk organisasi tandingan setid-aknya belum ada.

    Semua pihak masih sepakat bahwaakademis dan kepakaran di bidang yangdipilih adalah penting. Suka atau tidak, ka-langan profesional menuntut seperti itu.Bahkan ketika sederet tuntutan lain yang

    kesannya besar dan mulia hanya akan be-rarti jika profesionalitas teruji. Pada saatkembali, tidak akan ada yang bertanyakepada Masisir tentang manajemen lem-baga media cetak, strategi bisnis informasi,apalagi teknik membuat kapal tempur.Bahkan tidak akan ada yang bertanya ten-tang bagaimana trik mengelola negara.Yang ingin penulis sampaikan adalah bah-wa apapun bentuk tuntutan bangsa Indone-sia, pasti akan kembali ke bidang keaga-maan. Karena tugas yang seberat inilahkekecewaan tak dapat dielakkan.

    Ada tantangan lain bagi mahasisiwi.Akademis tidak hanya berarti kuliah yang

    monoton, apalagi jika digandengkandengan Al-Azhar. Yang timbul seringkaliadalah sikap antipati. Menyedihkan me-mang. Di satu sisi, kita merasa banggaberafiliasi kepada Al-Azhar. Tapi di sisi lainmasih memandang remeh dan acuh saatdiajak untuk benar-benar mendekat. Kritikterhadap sistem belajar di Al-Azhar adalahcerita basi. Mengapa tidak memilihmahasiswanya mengikuti Al-Azhar da-ripada Al-Azhar harusnya begini dan be-gitu, sistem pendidikan ideal modelsekarang adalah begini dan begitu. Tohdengan sistem yang begitu,Al-Azhar tetap

    melahirkan ulama-ulama mumpuni di bi-dangnya sepanjang masa, hingga saat ini.Yang dipertanyakan adalah mengapa anak-anak Indonesia yang belajar di tempat yangsama tidak mencapai tingkat serupa. Mung-kinkah karena tidak mau mengikuti sistemyang ada.

    Berpikir lebih besar adalah baik. Menya-dari bahwa ada yang perlu ditambah dari Al-Azhar (barangkali) adalah baik. Makameningkatkan kemampuan diskusi, debat,telaah buku, menyuburkan budaya riset,aktif menulis dengan kerangka nalar ilmiahdan sebagainya adalah baik.

    Dari sinilah WIHDAH akan bekerja. Ker-ja berkesinambungan. Jika pada periode-periode sebelumnya telah dimulai geliatakademis, kepengurusan WIHDAH beri-kutnya akan melanjutkan dengan rangkulan

    yang lebih luas. Pengaruhnya harus lebih

    terasa. Bukanlah pengerdilan peranWIHDAH jika masih harus menyorot akade-mis anggotanya. Peran internal yang sehatdengan sendirinya akan memperkuat ek-sternal. Seperti individu, organisasi jugaharus belajar, berkembang dan peka ter-hadap perkembangan yang menghadang dimasanya. Jika tidak, ia hanya akan hidupdengan sekedarnya atau mati kehilangandaya.

    WIHDAH memiliki amanat tugas yang

    mencakup semua. Indikasinya adalah bah-

    wa daya tarik WIHDAH berhasil menggaet

    mahasiswi-mahasiswi baru. Sementara

    mereka yang telah lama di Mesir tidak ban-

    yak yang merapat ke organisasi besar ini.

    Mungkinkah perlu membaca ulang ke-

    cenderungan program-program WIHDAH?

    Mungkinkah perlu berdiskusi lebih banyak

    dengan mereka untuk sebuah sudut pan-

    dang baru? Mungkinkah mereka melihat

    bahwa ada yang lebih esensial dibanding-

    kan program-program yang ditawarkan?

    Mungkinkah kesadaran akademis akhirnya

    menyapa mereka? Mengapa tidak dari awal

    WIHDAH menjadi bagian dari solusi

    Masisir? Sehingga pada akhirnya semuaanggota, baik baru maupun lama, akan

    mendapatkan keriuhan geliat ilmiah maha-

    sisiwi seperti seharusnya. Dengan demikian

    WIHDAH lebih dari sekedar penting, tapi

    sangat diharapkan.

    *Mahasiswi Tingkat 3 Al-Azhar

    Analisa

    5

    Oleh : Fatimah Insani Zikra*

    Apa Pentingnya WIHDAH?

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    6/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013

    P

    embahasan tentangperempuan adalah

    pembahasan menarikyang tak pernah ada habisnya.Makhluk unik ini mengundangbanyak perhatian ulama untukmengkaji dan mendalami ten-tangnya lebih jauh. Dari awalmula kehidupan manusia dibumi, telah muncul perdebatantentang masalah perempuan.Seperti yang telah dipaparkansejarah bahwa Hawalah yangdiceritakan menjadi penyebabditurunkannya Adam dan dirinyake bumi sehingga kehidupan

    manusia di bumipun dimulai.Siapa pula yang tak mengenalJulius Caesar, pemimpin danpenguasa terhebat Romawiyang berhasil memenangkanperang saudara denganmenggulingkan Pompey YangAgung dan kemudianmelakukan reformasi besar-besaran terhadap masyarakatRomawi. Iapun tak berdaya keti-ka dihadapkan dengan Cleopat-ra, putri Raja Mesir Ptolemy XI,Auletes. Kecantikan Cleopatramembuat Julius terpesona dan

    memihaknya. Lalu Juliusmelakukan peperangan demimembantu sang pujaan hatiuntuk melawan adik Cleopatra,Ptolemy XII. Beda denganJulius-Cleopatra beda pula ceri-ta Habibie-Ainun yang sedangmenjadi trending topicmasyara-kat Indonesia saat ini. HasriAinun Besari, istri BacharuddinJusuf Habibie Presiden RepublikIndonesia ke-3. Ia dianggapsebagai salah satu orang yangpaling cerdas di Indonesia

    sekaligus salah satu kader ter-baik yang pernah ada di negerikita tercinta. Ia juga adalahBapak Teknologi Indonesiayang namanya tetap harumhingga saat ini. Sang istri, Ainunyang dilahirkan di Semarang,Jawa Tengah adalah sosokwanita tangguh yang berperancukup besar terhadapkesuksesan yang diraih olehB.J. Habibie. Ia selalu setia danmemberi semangat terhadapkegiatan sang suami. Bahkanketika Aceh dilanda gejolak danmenjadi daerah Operasi Militer(DOM) pada tahun 2000-an,Ainun memberikan Beasiswa

    Orbit khusus untuk siswa-siswiAceh. Ainun meninggal dunia

    pada 22 Mei 2010 dan dimaka-mkan di Taman Makam Pahla-wan Kalibata Jakarta atassemua prestasi dan dedikasinyauntuk kepentingan bangsa.Lantas, seperti apakah sosokyang telah menggoyahkanpendirian Adam hingga ia me-langgar perintah Tuhannya un-tuk menjauhi buah terlarang disurga itu? Seperti apa pulasosok yang telah mencuri hatiJulius Caesar sang panglimabesar Romawi? Begitu pula

    wanita tangguh yang selalumendampingi Habibie dan men-jadi cinta abadi sang PresidenRI ke-3?

    Rasulullah Saw. menggam-barkan perempuan sebagai ma-khluk yang kurang akal dan aga-manya. Relakah perempuandisebut demikian? Tunggu dulu,mari kita telisik hadis ini lebihdalam lagi. Jika diteliti dari segisanaddan matan, hadis ini ada-lah hadis shahih. Kemudianyang wajib kita ketahui secarajelas adalah makna dari akal itu

    sendiri. Dalam literatur bahasaarab, al-aqlu berarti al-rabtu, al-taqyid, juga al-imsak. Atas dasarini, akal berfungsi untuk mena-han pemiliknya dari kekeliruandan membatasinya dari berbuatkesalahan. Maka seseorangakan dikatakan berakal bila iasudah mencapai kedewasaan,bisa menilai mana yang baikdan buruk dan mampu menahandiri serta membatasi dirinyaagar tidak terjerumus kepadahawa nafsu yang menyesatkan.

    Dari makna tadi, kita mengertibahwa akal yang berarti al-rabtudan al-imsakseorang perempu-an derajatnya satu tingkat lebihrendah bila dibandingkandengan laki-laki.

    Maka dari itu, kesaksianseorang perempuan adalahsetengah dari kesaksian laki-laki. Karena penahanan dirinyakurang bila dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan olehsifat alami perempuan yangmudah terpegaruh oleh apasaja. Mudah marah, namun mu-dah juga memaafkan serta mu-dah terjerumus ke dalam fitnahdan kesesatan. Akan tetapi

    kekurangan dari segi penahan-an diri inilah yang merupakan

    fitrah dan ciri khas seorang ma-khluk yang bernama perempu-an. Seorang ibu mampu ber-tahan dalam beratnya masa-masa kehamilan dan melahirkankarena ia mempunyai kasih sa-yang yang mendalam dan tanpabatas kepada bayinya. Ini jugamerupakan hasil dari hati yangmudah tersentuh dan mudahterpengaruh. Adapun pern-yataan bahwa perempuan ku-rang agamanya sudah sangatjelas. Ada kalanya seorang per-

    empuan melewati masa di manaia tidak mampu beribadahsecara sempurna kepadaTuhannya. Bukankah saat haiddan nifas ia tidak diperkenankanuntuk sholat, puasa dan bebera-pa ibadah lainnya? Itulah yangdimaksudkan Rasul Saw.dengan kurang agama pada diriperempuan.

    Ketika menelusuri sejarahmasa lampau kita akan banyakmenemukan praktek-praktek kejiyang dialami perempuan masaitu. Di Cina misalnya, masyara-

    kat Cina jaman dulu yang kentaldengan tradisi khurafatnyamengumpamakan kelahiran bayilaki-laki sebagai seorang dewayang turun dari kayangan. Se-baliknya jika yang lahir adalahbayi perempuan maka ia diang-gap sebagai bencana, disem-bunyikan di dalam kamarbahkan tak ada seorangpunyang akan menangisinya bila iahilang dari rumahnya. Masyara-kat Arab jahiliyah juga me-mandang kelahiran bayi per-

    empuan sebagai aib yang wajibditutupi. Dalam tradisi sebagiansuku Arab, seorang wanita yangditinggal mati oleh suaminyaotomatis menjadi hak anak laki-laki pertamanya bahkan tanpaijin wanita tersebut. Mirisbukan?!

    Lantas, bagaimana posisiperempuan pasca Islam? Islammenempatkan perempuan padaderajat yang mulia dan terhor-mat. Al-quran telah menjelas-kan secara gamblang hak dankewajiban perempuan dalamsegala aspek. Agama, rumahtangga, ekonomi, masyarakatdan lain sebagainya. Dalam

    perintah untuk bertakwa danmenjalankan takalif syariyyah,

    perempuan memiliki kewajibanyang sama seperti laki-laki. Keti-ka Allah memerintah Adam un-tuk tinggal di surga danmelarangnya memakan buahterlarang, Allah juga menujukankhitob ini untuk istri Adam, Ha-wa. Begitu pula dalam pahaladan hukuman di akhirat, laki-lakidan perempuan ekual.

    Dalam segi ekonomi, per-

    empuan memiliki hak

    kepemilikan atas harta se-

    bagaimana laki-laki. Ia berhak

    menggunakan dan membel-anjakan hartanya sesuai dengan

    keinginannya selama tidak

    keluar dari pagar syariat. Di sisi

    lain, Islam juga menetapkan

    bagi perempuan bagian yang

    menjadi haknya dalam harta

    warisan (mirats) yang sebe-

    lumnya tidak ia dapatkan pada

    jaman jahiliyyah. Dengan semua

    hal yang telah dipaparkan di

    atas, maka tidak ada lagi alasan

    untuk merendahkan perempuanatas dasar kekurangan-

    kekurangan yang ia miliki. Kare-

    na semua itulah yang membuat

    dirinya sempurna. Begitulah

    seharusnya wanita muslimah

    yang berserah diri kepada Allah

    Swt. Ia telah mematuhi

    Tuhannya ketika ia mematuhi

    suaminya. Mengharap ridha-

    Nya semata saat mengurus

    rumah dan anak-anaknya. Dan

    menerima dengan ikhlas

    kepemimpinan laki-laki atasdirinya. Wallahualam bissha-

    waab.

    Makhluk itu Bernama PerempuanKeislaman

    6

    Oleh: Ayu Rizqi Amalia*

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    7/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013

    2013 berada di ujung kepengurusannya.Pembentukan Panitia SPA 2013 pun sege-ra dilakukan. Zakiah Zainun, ketua DPAWIHDAH, menyatakan bahwa pemben-tukan panitia dilakukan sebulan sebelumacara SPA berlangsung, tepatnya tanggal 6

    Februari 2013. Pembentukan panitia kali inidilakukan sebulan sebelum acara SPA ber-langsung tepatnya tanggal 6 februari 2013oleh DPA wihdah. Pembentukan panitia kaliini jelas berbeda dengan pembentukan pa-nitia tahun lalu yang terkesan mendadak.Harapannya, panitia tahun ini agar lebihcekatan dan siap dibandingkan panitia ta-hun lalu. Karena meskipun panitianya.red-rata-rata anak baru tetapi sangat bisa diandalkan, ujarnya.

    Sementara itu, ketua SPA tahun ini,Ledy Yolanda mengungkapkan bahwa se-jauh ini SPA berjalan lancar, meski ada

    sedikit kendala kecil. Alhamdulillah, darirapat perdana tanggal 16 Februari, sekianprogram dan rancangan panitia terlaksanaserta berjalan lancar untuk kepanitiaan ta-hun ini. Tidak ada kendala yang berarti.Hanya saja, tahun ini kandidat ketuaWIHDAH adalah calon tunggal, ujar LedyYolanda di tengah kesibukanya.

    Tahun sebelumnya calon ketuaWIHDAH berjumlah tiga orang kandidat.Namun, tahun ini sedikit berbeda, karenakandidat ketua WIHDAH hanya ada calontunggal, yaitu Tsaqofina Hanifah, maha-siswi tingkat tiga al-Azhar fakultas SyariahIslamiyah. Kejadian ini mengingatkan kitapada WIHDAH periode 2010-2011 yanghanya memiliki satu kandidat untuk mem-impin para srikandi Indonesia di Mesir.

    Pendaftaran calon ketua WIHDAH diagendakan pada tanggal satu dan duaMaret 2013. Pada hari pertama belum ter-lihat seorang pun datang mendaftarkan diri.Hal ini membuat panitia panas dingin kha-watir. Bahkan, di hari kedua menjelangAshar, belum ada tanda-tanda calon yangmaju untuk menyemarakkan pemilihan ket-ua WIHDAH tahun ini.

    Akhirnya, harapan dan semangat pani-tia kembali menggebu ketika tepat pukul

    16:50 waktu Kairo saudari Tsaqofina Hani-fah mendaftarkan diri dengan diiringi timsukses. Meskipun telah mendaftarkan diri,Tsaqofina harus tetap menunggu kepu-tusan screeninguntuk dapat resmi menjadicalon kandidat ketua WIHDAH.

    Suasana kembali mencekam manakalawaktu menunjukan pukul 17:20 CLT tapibelum ada tanda-tanda pencalonan kandi-dat kedua. Tepat pukul 17:57 CLT, timsukses dari calon kandidat kedua tiba. Sa-yangnya, sang calon tidak hadir bersamamereka hingga waktu pendaftaran habis.Waktu pendaftaran sendiri dibuka dari pukul

    13:00-18:00. Kenapa tidak ada kandidatlain. Sebenarya ada kandidat. Cuma kandi-dat yang kedua ini dia baru meneleponpukul 17:21, dan itu baru berangkat dari

    KMB. Kemudian tim suksesnya sampai ditempat pendaftaran pukul 17:57 dan calonkandidat tidak bersama tim sukses. Calonkandidat baru sampai pukul 18:17. Semen-tara di mekanisme kandidat pasal 2 bagiyang mendaftarkan diri, calon mendaftarkandiri kepada panitia . Karena mendaftarkandiri adalah sebuah kalimat aktif, artinya si

    calon bukan di daftarkan tetapimendaftarkan diri sendiri. Semua berkas-berkas yang dibutuhkan juga semuanyaberada di tangan si calon, bukan di timsukses. Inilah sebab kenapa calon kandidatketua WIHDAH hanya satu yang masukdalam proses screening, papar LedyYolanda.

    Hal ini penolakan calon kedua-,menurut Yola, bukan keputusan sepihakdari panitia SPA, melainkan ketentuan yangmemang sudah di tetapkan pada sidangSPA tahun lalu. Panitia SPA hanya men-jalankan tugas, selain itu panitia juga ban-

    yak berkonsultasi kepada senior-seniorWIHDAH. Hal ini sudah ditanyakan jugaterhadap senior, dan semua senior serem-pak menjawab bahwa yang harus datangadalah calon kandidat bukan perwakilanatau tim suksesnya. Juga, salah satu syaratcalon ketua WIHDAH lainnya adalah pernahmenjadi DP WIHDAH dan atau panitiaWIHDAH, itu pun minimal 3 kali kepaniti-aan, jelas Yola kepada kru Informatika.

    Selanjutnya, seluruh agenda yangtelah dirancang oleh panitia tidak mengala-mi perubahan, semua tetap berjalan. Tang-gal 5, tepatnya hari Rabu, akan diadakann-

    ya kampanye dialogis bertempat di KPMJB.Dengan adanya kampanye seperti ini kitabisa tahu visi dan misi dari sang calon ket-ua. Meskipun tahun ini kandidat ketuaWIHDAH kita adalah calon tunggal, lanjutYola.

    Calon tunggal ini, saudari TsaqofinaHanifah, akhirnya dinyatakan lulus screen-ing oleh Dewan Permusyawaratan Angota(DPA) WIHDAH. Tepatnya hari Sabtu, 2Februari 2013.

    Dalam wawancara, Zakiah Zainunselaku DPA WIHDAH mengatakan bahwadengan adanya calon tunggal bukan berartikepengurusan WIHDAH berahir. Malah

    seharusnya kita bersyukur, kata Zainun,karena masih ada Mahasiswi yang inginmengabdikan dirinya kepada WIHDAH.Meskipun calon ketua WIHDAH adalahcalon tunggal, Insyaallah (WIHDAH) bisalebih baik ke depannya dan dapat menerus-kan estafet perjuangan WIHDAH. Juga,tetap bersyukur karena masih ada Maha-siswi yang ingin mengabdikan dirinya kepa-da WIHDAH. Tetap semangat untuk panitiakhususnya, meskipun tahun ini calon kandi-dat adalah calon tunggal, panitia tidak bolehberkecil hati, ujar Zainun memberi motiva-si.

    Di sisi lain, meski hanya ada satu kan-didat ketua WIHDAH, pemungutan suaratetap diadakan. Pemilihan akan di jadwal-kan pada tanggal 8 Maret nanti. Namun,

    tidak ada ketentuan berapa persen darijumlah Masisir suara yang harus diperolehcalon tunggal ini. Sistem kalau calon tung-gal kan pernah terjadi pada zaman saudariIsmah Zein, ketentuanya di undang-undangnggak ada berapa persennya. Denganadanya pemilihan itu pun kita ingin tahu,sejauh mana intens orang-orang pada

    Tsaqofina dan usaha dari tim suksesnyaselama ini, ujar Yola dengan senyuman.

    Harapan untuk ketua yang akan da-tang adalah, karena WIHDAH adalah salahsatu organisasi induk selain PPMI, makasudah sepatutnya WIHDAH merangkul or-ganisasi lain. Harapan yang pasti adalahvisi misi yang telah dijanjikan terlaksana.Karena WIHDAH juga adalah organisasiyang bisa langsung berhubungan dengankuliah, maka diharapkan memiliki andil da-lam menanyakan apa pun ke syuun kuliah.Selain itu, saya berharap WIHDAH nantidapat memberikan solusi-solusi untuk per-

    masalahan yang sering terjadi di Masisir,seperti lamanya pengumuman muqoyyad.Kemudian masalah banyaknya Masisir yangterjun bebas ke sini, lalu masuk mahaddanmenghabiskan waktu banyak. Ini permasa-lahan yang harus ada jalan keluarnya, ujarLedy Yolanda menyampaikan harapannyadi akhir wawancara.

    Harapan lain disampaikan KhulaefaturRaudhoh, mahasiswi Tafsir tingkat tiga,Semoga WIHDAH tahun depan tetap jayadipegang oleh orang-orang yang memangbetul di bidangnya, sehingga kompetenuntuk membawa WIHDAH lebih baik lagi.Begitu pula para anggota untuk tidakmelupakan hakikat kita sebagai Mahasiswidi Cairo.

    Lain lagi harapan mahasiswi baru,

    Nana Najatul Huda. Mahasiswi Ushuludin

    ini mengungkapkan harapannya agar ketua

    WIHDAH kelak lebih dekat dengan maha-

    siswi baru sehingga dapat berbagi pengala-

    man dan ilmu. Menurut saya pribadi yang

    belum lama di sini, saya ingin ketua

    WIHDAH tahun depan lebih akrab dengan

    anggotanya. Terutama para mahasiswi

    baru yang belum banyak tahu tentang Me-

    sir, keorganisasian, dan terutama tentangpelajaran, ungkapnya. (Lina, Fini)

    7

    Calon Tunggal Halaman 3

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    8/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013

    A

    neh rasanya jika ada komuni-tas ilmiah di negara Arab, na-mun masih terbata-bata berba-

    hasa Arab. Terlebih, komunitas itu beradadi negerinya al-Azhar, sang penjaga baha-sa Arab sejak seribu tahun lalu. Lebih anehlagi atau miris-, komunitas ini ternyatahanya mengandalkan hafalan dan pema-haman dangkal dalam menaklukkan ujian dial-Azhar.

    Maka, jangan heran jika publik punmempertanyakan kemampuan -baik ilmiahmaupun literer-, komunitas ini. Perkara ba-hasa memang terlihat remeh dan terkesantidak terlalu penting. Namun, tidak ada yangmenyangkal, bahasa Arab adalah bahasa

    mayor di perguruan tinggi Islam tertua ini.Sayangnya, dalam komunitas ini su-

    dah mengakar sebuah paradigma: bahwakecerdasan ilmiah cukup dengan pema-haman teks. Sungguh amat disayangkan.Karena kecakapan ilmiah adalah sebuahkemahiran integral. Aspek verbal sepertikemampuan diskusi, debat, pidato/khotbahdan lain-lain tidak bisa diabaikan begitusaja.

    Sebab itu, Anda jangan pernahbermimpi, komunikasi intensif antara maha-siswa/i dengan para dosen saat kelas ber-langsung akan terjalin, dengan baik. Jan-

    gan pula Anda terlalu berharap, akan adaseorang dari komunitas ini tampil sebagaipembicara di forum-forum international.

    Yang terjadi justru sebaliknya. Munculanggapan diskriminatif dari mereka (baca:mahasiswa/i Mesir maupun dosen) bahwamahasiswa/i Asia Tenggara, khususnyaIndonesia, adalah sekumpulan orang-orang dungu dan apatis ketika mu-hadharah.

    Berangkat dari fakta ini, mari kita in-tropeksi diri. Dapat kita simpulkan bahwaperhatian komunitas ini terhadap bahasaArabbaik membaca, menulis, dan ber-bicarasebagai nyawa kehidupan ilmiah dinegeri para ulama ini, sangat kecil. Taksebanding dengan perhatian mereka ter-hadap kegiatan organisasi, bisnis, olahraga,musik maupun yang lainnya. Ini pekerjaanrumah bagi kita.

    Menyoal Nama WIHDAHBukti paling konkret dari apatisme

    komunitas ini terhadap bahasa Arab ada-lah: nama WIHDAH. Itu adalah nama or-ganisasi yang menghimpun seluruh maha-siswi Indonesia di Mesir. Organisasi yangdidirikan pada tanggal 23 Januari 1989,dibawah komando Ellywarti ini, memilih

    nama WIHDAH sebagai nama organisasikemahasiswian tersebut.

    Menurut sumber resmi WIHDAH,pemilihan nama tersebut didasarkan padaupaya untuk menyatukan dua sudut pan-

    dang kontradiktif di kalangan mahasiswipada waktu itu. Pertama, kalangan yangtidak memperbolehkan ikhtilath. Kedua,kalangan yang menganggap bahwaikhtilath, selama bernilai positif, tidaklahmenjadi masalah. Akhirnya, dipilihlah namaWIHDAH, yang berarti persatuan, agarmampu menyatukan dua kalangan di atas.

    Jika benar kata wihdah yang Elly-warti dkk maksudkan merujuk padapersatuan, maka kata yang benar adalahwahdah, bukan wihdah. Menurut syeikhMuhammad al-Ghazali, orang yang pertamakali mengkasrahkan huruf waw (( padakata wahdah, adalah Presiden GamalAbdel Nasser, ketika dia mengampanyekan

    Pan-Arabisme (al-Wahdah al

    -Qaumiyyah al

    -Arabiyyah) versinya pada dekade 50-an.Pada waktu itu, Nasser memakai katawihdah, bukan wahdah.

    Akibatnya, kata wihdah tergaung diseluruh penjuru Timur Tengah, terlebih diBumi Kinanah ini. Semua lapisan masyara-kat-dari golongan bawah hingga aristokrat-ikut berbondong-bondong menyerukah katawihdah. Tak ayal, jejak kata wahdahpunberangsur-angsur lenyap di permukaan,dan hanya tersisa di lidah para penekundan pemerhati bahasa Arab.

    Barangkali banyak yang menganggap

    perbedaan kata wihdah maupunwahdah, tidak perlu dipermasalahkan,sebagaimana perbedaan antara dilalahdan dalalah, begitu juga kata ilaqahdanalaqah.

    Tetapi kita katakan kepada merekabahwa memang benar jika kedua kata ter-sebut, yaitu kata dilalah dan alaqah,mempunyai dua cara baca; kasrah danfathah. Namun tidak demikian dengan katawahdahsebagaimana termaktub di dalamkamus-kamus bahasa Arab. Sebab, sampaikiamat sekali pun, kata wahdahtidak akanberubah menjadi wihdah.

    Mungkin karena begitu popularnyakata wihdah pada akhir dekade 80-an,juga tentunya minimnya perhatian Ellywartidkk terhadap validitas bahasa Arab, me-nyebabkan mereka memilih kata wihdahtanpa sadar bahwa yang seharusnya dipakai adalah kata wahdah.

    Namun, yang amat disayangkan ada-lah tidak adanya kesadaran pengurus dananggota organisasi WIHDAH dari tahun ketahun mengenai kesalahan nama ini. Hing-ga kini, di usia WIHDAH yang ke-24, belumjuga ada tanda-tanda untuk memperbaikinama organisasi kemahasiswian tersebut.

    Memang, ada beberapa mahasiswi

    sebagaimana kata Nor Annisa Utami, man-tan punggawa WIHDAHyang mempertan-yakan (baca: heran) nama organisasi ini.Namun tetap saja tidak cukup jika hanyaberkisar pada obrolan ringan saja. Penulis

    melihat Sidang Permusyawaratan Anggota(SPA) WIHDAH pada bulan Maret 2013 ini,merupakan momen paling yang tepat untukmeninjau kembali nama WIHDAH. Momenuntuk menunjukkan keseriusan dan per-hatian kita pada bahasa al-Quran.

    Kesadaran BahasaDiakui atau tidak, permasalahan nama

    WIHDAH adalah contoh kecil dari sikapapatis kita terhadap bahasa Arab. Penulistidak menafikan adanya geliat mahasiswa /idalam belajar kaidah bahasa Arab, se-bagaimana termanifestasi dalam keiku-tsertaan mereka di Madrasah NahwuMAWAR ICMI, daurah Alfiyah Ibnu Malik,

    dan lain-lain. Penulis juga tidak menafikansemangat mereka mengikuti hal-hal sema-cam ini. Bahkan MAWAR, hingga saat inisudah mewisuda beberapa generasi sejaktahun 2010.

    Namun sayangnya, bahasa pengantaryang dipakai di MAWAR maupun yanglainnya, adalah bahasa Indonesia. Hal iniseakan mengembalikan kita pada suasanabelajar-mengajar di pesantren dulu. Sehing-ga penulis melihat adanya stagnasi metodebelajar bahasa Arab, sekaligus menunjuk-kan bahwa kita tidak kuasa (baca: tidaksiap) dengan metode al-Azhar yang me-

    makai bahasa Arab sebagai bahasapengantar. Ini mengingat keberadaan kita diNegeri al-Azhar dan status kita sebagaimahasiswa/i al-Azhar.

    Oleh sebab itu, untuk menunjang ke-mampuan bahasa Arab -terutama kemam-puan verbal- yang selama ini diabaikan olehmahasiswa/i Indonesia, baik berupa ke-mampuan berdebat, pidato/khotbah, mau-pun penulisan makalah bahasa Arab, perludiadakan kajian khusus berbahasa Arabyang mencakup hal-hal di atas. Adapunmengenai bayangan model kajian yangpaling cocok, penulis melihat kajianKawkib al-Fusah, yang dibimbing lang-sung oleh Dr. Syarafuddin Muslim sejaktahun 2010, merupakan model yang patutditiru untuk kemudian diberdayakan.

    Akhirnya, inilah usaha untuk mengajakkawan-kawan mahasiswa maupun maha-siswi untuk benar-benar serius menekunidan memperhatikan bahasa Arab. Kita ha-rus sadar, bahwa al-Azhar, lewat paraAzhary, telah menjaga bahasa wahyu iniselama seribu tahun lebih. Jangan sampaikebajikan ini terputus, apalagi di tangankita.

    *Pemred Jurnal HIMMAH PPMI

    8

    DinamikaMenyoal Nama WIHDAH

    dan Kesadaran Berbahasa

    Oleh: Ahmad Satriawan Hariadi

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    9/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013 9

    Mari Menulis!

    Wawancara

    Apakah alasan Anda untuk menjadikandidat pada pemilihan ketua WIHDAHtahun ini?

    Alasan saya untuk pencalonan kali ini,yang pertama adalah pengembangan diri.WIHDAH adalah sebuah organisasi, danorganisasi pun bisa menjadi ladang pem-belajaran, lebih spesifiknya, belajarbagaimana bermasyarakat. Selain itu, sayajuga ingin mengamalkan i lmu dan berbagipengalaman yang saya miliki kepada paraanggota WIHDAH, agar wawasan dankepribadian mereka semakin bertambahdan berkembang.

    Pada pemilihan ketua WIHDAH kaliini, visi Anda adalah Mencetak Mus-

    limah pembelajar yang sittilkully dankomprehensif, apa maksud dari visi An-da tersebut?

    Maksud dari Mencetak muslimah pem-belajar yang sittilkully dan komprehensif,kita ingin menjadi muslimah pembelajaryang luas wawasannya, serba bisa, sertaluar biasa. Sebagaimana moto kita Letsbe the excellent muslimah scholar. Sittidiambil dari kata sayyidati, yaitu wanita.Sedangkan artinya keseluruhannya adalahwanita yang serba bisa. Sedangkan kom-prehensif, yakni berwawasan yang luas.Luas jaringannya, luas jangkauannya.

    Sittilkul dan komprehensif disini,khususnya dalam bidang apa?

    Sittilkul dan komprehensif disini men-cakup keseluruhan. Meski setiap orang

    pasti memiliki kecondongan yang berbeda-beda, semisal dalam bidang keterampilan.Yang terpenting, bagaimana dia mampu

    mengetahui bahwa dia memiliki bakat dibidang lain. Sisi ini oke, sisi lain punoke, dan WIHDAH adalah wadahnya.

    Misi pertama Anda adalahMelestarikan Spirit Akademis danPerluasan Jaringan, apakah mak-sud jaringan di sini?

    Organisasi itu kan ilmu kemasyara-katan. Organisasi adalah saranapembelajaran. Organisasi bukan-lah suatu hal yang bertolakbelakang dengan dunia akade-mis, tetapi organisasi adalahsarana untuk belajar,mempelajari karakter,perangai dan psikologismanusia yang akan kitahadapi nanti di masyarakat.Penggunaan kata lestarijuga tidak lain untuk mene-ruskan semangat yangtelah dibangun oleh kepen-gurusan sebelum kami,yaitu Nurul Chasanah, danhal ini perlu dilestarikan.Sedangkan jaringan di sinimencakup perluasan jarin-gan internal dan eksternal

    WIHDAH seperti hubunganantar Ittihad putri se-ASEAN.

    Selanjutnya misi Anda yang keduaadalah Menggeliatkan Investasi KaryaAnggota WIHDAH melalui Pameran Kar-ya WIHDAH atau WIHDAH Exhibition,apakah ini seperti lokakarya, tolong di-

    jelaskan gambaran acara ini nantinya?Ya, pameran karya seperti lokakarya.

    Nanti kita adakan pameran karya, baikkarya tulis maupun keterampilan. Alasann-ya tidak lain karena banyak mahasiswiyang berbakat dalam pelbagai kerajinantangan seperti: korsase, bros, menyulam,dan lain-lain. Maka keinginan kami inginmenggeliatkan minat dan bakat berupakarya tersebut.

    Salah satu misi Anda adalah memer-atakan kepernahan setiap anggota

    WIHDAH, apa maksud dari kepernahanang- gota ini?

    Maksudnya, saya mem-

    iliki keinginan agarpara anggota

    WIHDAH nant-inya senantiasaaktif di setiapkegiatanWIHDAH, baikakademis: seper-

    ti diskusi dankajian, maupun

    non-akade-mis:

    D

    ingin yang menusuk, di kulit masih terasa menyengat. Namun, keindahan musim semi sudah tera-sa dengan mekarnya bunga-bunga baru di tubuh organisasi pemersatu gerakan mahasiswi Indo-nesia di Kairo, WIHDAH. Dalam waktu dekat, WIHDAH akan mengalami pergantian kepenguru-

    san. Berbagai persiapan ditatasebelum memulai langkahnya. Salah satunya, pemilihan ketua WIHDAH. Padapemilihan kali ini telah diputuskan satu orang calon untuk ketua WIHDAH periode 2013-2014, Tsaqofina Hani-fah. Berikut wawancara Informatika dengan saudari Tsaqofina Hanifah di sela-sela kesibukannya kampa-nyemenjelang hari-H.

    Tsaqofina Hanifah :

    Nama : Tsaqofina HanifahTTL :Jakarta, 13 Januari 1992Kuliah :Tingkat 3 Syariah Islamiyah Universitas Al-AzharKekeluargaan : Kelompok Studi Walisongo (KSW)Visi : Mencetak Muslimah Pembelajar yang Sittilkul dan

    KomprehensifMisi : 1. Melestarikan Spirit Akademis dan Perluasan Jaringan

    2. Menggeliatkan Investasi Karya Anggota WIHDA3. Memeratakan Kepernahan setiap Anggota WIHDAH

    Program Unggulan : 1. Mengadakan Kajian Literatur Muslimah.2. Mengadakan Pameran Karya WIHDAH, WIHDAH

    Exhibition.3. Menyelenggarakan Haflah Wuddiyyah Alamiyah.4. Mengadakan Talkshow Inspirasi WIHDAH.5. Mengadakan Rekapitulasi Keaktifan dan Apresiasi

    anggota WIHDAH Tergiat.Motto : Lets Be the Excellent Muslimah Scholar!

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    10/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 201310

    seperti perlombaan-perlombaan yang di-adakan oleh WIHDAH. Kita juga akan reka-pitulasi daftar kehadiran mereka. Anggotayang paling banyak hadir akan kita berikanapresiasi, semacam hadiah bagi yang ter-aktif. Selain itu, untuk mengatur jalannyakegiatan keputrian di Masisir yang begitubanyak, WIHDAH akan mengadakan kon-

    solidasi keputrian antar organisasi diMasisir. Nantinya, award atau apresiasianggota tergiat akan diberikan, baik per-sonal maupun secara kelompok, keputrianatau almamater.

    Apakah menurut Anda rekapitulasiini cukup untuk meningkatkan keaktifananggota WIHDAH sendiri? Adakahrencana Anda selain rekapitulasi untukmemeratakan kepernahan setiap ang-gota WIHDAH sebagaimana misi Anda?

    Rekapitulasi bagian dari yang kitausahakan. Kalau belum cukup, nanti kanada awardbuat yang paling aktif. Jadi hub-ungan award ini dengan apresiasi, selainuntuk motivasi, juga untuk pemerataankepernahan anggota, yaitu dengan rekapit-ulasi tadi. Alternatif lain, kita gaet merekadengan acara yang berhubungan dengankeputrian, misalnya dengan acara kerjasa-ma antar keputrian atau afiliatif putri.

    Selanjutnya, apakah makna dari mot-to berbahasa inggris Anda Lets Be theExcellent Muslimah Scholar?

    Adapun makna motto itu adalah ajakanMari, para muslimah! Jadilah sang pem-belajar yang baik dan luar biasa, karena

    pembelajar muslimah bersifat begitu.Sesuai dengan misinya, mencetak sittikully,jadi wanita yang serba bisa. Punya ket-erampilan, tapi juga berwawasan luas,bahkan mampu bersinergi dengan lainnya.Makanya, WIHDAH selalu hadir sebagaiorganisasi yang mewadahi para ang-gotanya dalam mengeksplorasi bakat-bakatnya, biidznillah.

    Ada pernyataan bahwa sosialisasiprogram WIHDAH tahun kemarin masihkurang menyeluruh, bagaimana menurutAnda sebagai mantan sekretaris

    WIHDAH dan adakah rencana untukmemperbaikinya jika terpilih?

    Menurut saya pribadi, WIHDAH sudahmulai membaik. Bahkan tahun laluWIHDAH sudah membuka jaringan denganal-Azhar. Kalaupun sosialisasi terasa ku-rang, tapi usaha yang dilakukan sudahmaksimal dan banyak juga progker yangsukses dilaksanakan. Untuk masalah so-sialisasi, jika nanti terpilih, kita akan bukalagi jaringannya. Kita akan memakai duapendekatan: eksternal dan internal, biidznil-lah. Salah satunya dengan door to doorkerumah warga WIHDAH, selain ke sekretari-at kekeluargaan.

    Dalam program kerja unggulan yangAnda canangkan, adakah yang baru

    ataukah sama dengan tahun-tahun sebe-lumnya?

    Untuk program kerja unggulan yangtelah saya canangkan, beberapa dian-taranya baru, dan lainnya pengembangan.Kajian literatur muslimah misalkan, pro-gram ini merupakan warisan dari empattahun yang lalu dan aktif sampai sekarang.

    Ini yang akan saya galakkan kembali. Al-Muhafadzoh ala al-qodimi as-solih wa al-

    Akhdzu bi al-Jadidi al-Aslah, atau me-lestarikan hal lama yang masih baik danmengambil hal baru yang lebih baik..

    Untuk Kajian Literatur Muslimah ini,bagaimana formatnya dan literatur apayang ingin dikaji?

    Nantinya kajian ini memiliki anggotatetap dan mengundang tamu undangandari kajian lain yang ada di Masisir. Pasti-nya kajian juga mempunyai sebuah silabus.Tentang apa yang dikaji, jawabannya be-ragam, misalnya minggu ini kita bahas ma-salah perbankan, minggu depan bahaslainnya, Usul Fikih contohnya. Misalnyadalam perbankan, kita panggil anak PAKE-IS sebagai tamu undangan dan ikut sharingtentang perbankan, di samping kita mustimembaca buku referensi yang ia tawarkankepada kita. Literatur di sini juga mencakupklasik ataupun kontemporer.

    Kemudian disana juga dikatakanMengadakan haflah wuddiyyahalamiyah, kira-kira seperti apa nant-inya haflah ini? Apa manfaat haflah wud-diyyah alamiyah ini bagi para anggota

    WIHDAH?Haflah Wuddiyyah Alamiyah ini nanti

    ada beberapa acara, seperti ada perlom-baan dan sosialisasi budaya. Artinya ku-rang lebih, gebyar persahabatan antarbangsa. Kalau kemarin kita sudah membu-ka jaringan atau koneksi dengan al-Azhar,ada acara back to kampus yang sebe-lumnya sudah dilaksanakan, maka ke de-pannya networkakan diperluas, bukan han-ya ASEAN saja, tapi juga antar bangsa.Jadinya gebyar persahabatan antar bangsaini, kita ingin mengajak dan merangkulnegara-negara lainnya, tidak hanya

    ASEAN. Manfaatnya, tidak lain biar tahubagaimana kebudayaan di negara-negaralain karena kita sudah ada di luar negeri.

    Tentang masalah keamanan, kenapabelum tercantumkan dalam programAnda? Adakah rencana Anda untukmeningkatkan keamanan anggotaWIHDAH, jika nanti terpilih?

    Mengenai keamanan sendiri, dari tahun-tahun kemarin sudah banyak program,contohnya kak Nurul ia meneruskan pro-gram sebelumnya yaitu meningkatkan kea-manan mahasiswi. Kenapa kami tidak? Ya,karena sudah banyak edaran mengenaikeamanan itu. Lazimnya, hal tersebut su-dah menjadi kewaspadaan dan prioritasyang harus kami perhatikan, tanpa dican-

    tumkan. Apalagi keamanan ketika musimdingin, sudah banyak kejadian dan setiaptahunnya pasti membahas masalah itu.

    Dalam pencalonan Anda, apakahKSW sendiri mendukung atau tidak?

    Ya, saya dari KSW, alhamdulillah mem-berikan dukungan penuh. Kekeluargaan

    saya mendukung, kawan dan organisasijuga turut menyemangati.

    Kemudian dalam kampanye Anda,apakah bentuk dukungan dari KSWsendiri?

    Kemarin kita sudah kumpul denganpara senior KSW. Mereka mendukungsecara kekeluargaan. Mereka memberikansupport dengan pendekatan emosional.Mereka juga memberikan wejangan danharapan bagaimana WIHDAH untuk kedepannya. Riilnya, kami tahu bahwa mere-ka selalu ada, mem-backup kami, men-dukung kami sepenuhnya secara kekeluar-gaan.

    Ada pernyataan bahwa saat ini dalamtimses Anda hanya terdapat orang-orang dari organisasi tertentu saja, pastikalau jadi ketua WIHDAH Anda akanmemilih DP dari organisasi tersebut.Apakah pernyataan ini benar? Bagaima-na tanggapan Anda sendiri?

    Untuk Timses terdiri dari beberapa per-wakilan kekeluargaan. Luthfi ketua keputri-an dari KSW, dari GAMAJATIM kita ambilMaulidatul dan lain sebagainya. Kalaupunada yang berpikiran demikian, karena diamemandang secara umumnya saja.

    Mengenai pemilihan DP (dewan pengurus),pastinya nanti kita ambil perwakilan darisetiap anggota keputrian kekeluargaan.WIHDAH itu satu dan menyeluruh, di da-lamnya terkandung pelbagai macam ele-men.

    Mengenai calon tunggal pada kandi-dat calon ketua WIHDAH kali ini,bagaimana pendapat Anda sendiri?

    Calon tunggal tidak menjadikan suatukemudahan bagi saya. Justru inilah per-juangan yang sebenarnya. Saya berfikir,apakah kepedulian dan minat mahasiswiuntuk WIHDAH masih ada. Maka saya ya-

    kinkan kembali bahwa WIHDAH bukanmilik pribadi, tapi milik kita bersama, kum-pulan mahasiswi dan pelajar putri di Mesir.Maka pemilu esok ini membuktikan bahwaWIHDAH layak diperjuangkan dan diakuidengan saya sebagai partner mereka.Setelah itu, kita bersinergi dalammensukseskan kegiatan yang ada di da-lamnya (Fawatih)

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    11/12

    Edisi: Interakf SPA WIHDAH 2013 11

    Semakin kenal aku seorangwanita, semakin takmengertilah aku akan dia.Adagium ini terdapat dalam salah satu ma-hakarya William Shakespeare, penulisInggris yang terkenal atas puisi dan novel-nya yang sudah ratusan kali naik panggungdan dipentaskan di mana-mana. AnneHathaway, istrinya, ia nikahi saat berumur18 tahun. Umur yang terbilang sangat belia,jika dikomparasikan dengan sosiokulturalterkini. Padahal Anna sudah beranjak 26saat itu. Namun, setelah ia menikah, se-makin banyak karya fenomenal yang lahir ditangannya, terutama 10 tahun setelah per-nikahan mereka. Tapi bukan poin ini yang

    saya tekankan.Wanita adalah ciptaan Allah yang mem-

    iliki pelbagai keistimewaan. Secara mayori-tas, mereka cenderung membaca suatupermasalahan secara detil, berbeda denganlaki-laki yang melihat suatu permasalahansecara global. Bukan berarti lelaki tidak detildalam melihat suatu permasalahan, tetapiotak laki-laki lebih berorientasi kepada so-lusi, sedangkan otak wanita sangat mempri-oritaskan proses.Secara mendasar, antara wanita dan laki-laki juga berbeda dari segi fisik. Sepertiyang diutarakan Dr. Deddy Mulyana dalam

    bukunya, Nuansa-nuansa Komunikasi.Pada waktu lahir, bayi laki-laki lebih beratdari pada bayi perempuan. Kaum Adammemiliki lebih banyak kadar air dalamtubuhnya dari pada wanita, yaitu berkisar60-70% dan kaum Hawa hanya 50-60%.Itulah sebabnya, laki-laki lebih mampu men-cairkan minuman keras dan pengaruhnya.

    Banyak orang mengatakan bahwawanita adalah makhluk yang lemah, misteri-us dan suka berbelit-belit. Kalimat yangdiungkapkan Shakespeare di atas cukupmewakili. Pandangan tersebut sebenarnyatidaklah benar adanya, karena sebenarnyaseorang wanita memiliki bahasa tersendiridalam mengungkapkan apa yang ada da-lam pikiran dan perasaannya. Bahasa pa-kem yang kadang terasa sulit untuk dipa-hami oleh kaum laki-laki, dan akan sangatfatal apabila mereka tidak mengetahuinya.

    Robin Lakoff, seorang profesor linguistikdari Universitas California mengemukakanbahwa ternyata wanita memiliki bahasayang secara tak sadar terbentuk. Hal inidisebabkan adanya stereotip yang dibentuksendiri oleh mereka. Semisal, wanita ber-bicara lebih sopan dari pada laki-laki danpembicaraan kaum wanita biasanya tidaktegas. Menurut Lakoff, wanita juga dinilai

    lebih sering bergosip daripada pria, bertele-tele, lebih emosional, dan terperinci.Wanita lebih banyak berbicara danmenghasilkan kata-kata, dibandingkan priayang lebih memilih diam untuk perkara se-

    pele. Dalam hal ini, pemindaian otak yangdilakukan oleh sebuah Institute Psychiatrydi London, mengungkapkan bahwa sel otakwanita lebih banyak menghasilkan kata-kata dari pada sel otak pria. Otak wanitamempunyai kemampuan yang lebih tinggidalam menggunakan fungsi verbal.

    Saya cenderung melihat diri wanita se-bagai koma dan pria adalah titik. Dalamberkomunikasi dan menyampaikan maksud,wanita cenderung memboroskan belasankata lebih banyak daripada pria. Kaum Ra-ma sanggup berhemat dan berbicara ataumenulis se-efesien mungkin untuk men-

    capai tujuan yang dimaksud secara taktikaldan sistematis. Sedangkan kaum Sintalebih sering mengeluarkan seluruh isipikiran mereka dalam sebuah enigma kasatmata yang seringkali memaksa pria untukmelontarkan balik Apa dan Mengapakepada mereka.

    Tambahan lagi, menurut Barbara Allen,selain bermain kata, wanita juga memilikialat lain untuk meluapkan ungkapan emosimereka, salah satunya adalah dengan tang-isan. Hal ini dikarenakan kelenjar air matawanita bergerak lebih aktif dari pada lelaki.Pria jarang sekali menangis di depanumum, karena dari sudut pandang evolusi,seorang laki laki yang memperlihatkan emo-si di depan laki-laki lain akan menda-tangkan resiko. Dia akan tampak lemah danakan mendorong lelaki lain untuk me-nyerangnya, atau setidaknya, menjatuhkanmartabatnya.

    Berbeda dengan wanita. Tangisanwanita lain di hadapan sesama adalahtanda sebuah ketulusan, Bak seorang bayidengan ibunya, wanita yang menangismenempatkan dirinya sebagai bayi danteman-temannya berperan sebagai orangtua yang melindungi. Selain itu tangis jugamemiliki tiga tujuan lain, yaitu: mencuci ma-

    ta, mengurangi stres, dan sebagai isyaratemosional.

    Sebaga isyarat emosional, wanita jugatidak segan dan sanggup menggunakantangisan mereka sebagai pemerasan. Allen

    mengungkapkan bahwa pemerasan terse-but adalah cara wanita paling mudah yangmemungkinkan untuk menghindari konfron-tasi dengan lawan bicaranya. Para wanitalebih suka menggunakan jalur pemerasanemosional, sedangkan kaum Adam lebihsuka menggunakan pendekatan secaralangsung dan terencana untuk mendapat-kan apa yang mereka inginkan.Tidak jauh berbeda dengan yang lain,profesor Heymans mengatakan bahwaperbedaan wanita dan laki laki terletak padasifat sekundaritas, emosionalitas, dan aktivi-tas dari fungsi kejiwaan. Nilai perasaan daripengalamannya jauh lebih lamamempengaruhi struktur kepribadiannya.

    Olah emosi yang kuat menjadikan wanitalebih tabah, mudah tegang, cemas, berani,dan keras.

    Kilat tangkap dari beragam ulasan diatas mengindikasikan wanita sebagaimakluk yang terletak di antara superfisialdan artifisial. Dengan piawainya, merekamampu menggunakan seluruh kelebihanyang tidak dimiliki lelaki dalam menjalankanrutinitas dan pekerjaan. Tidak heran jikasering terdapat kesalahpahaman dalaminteraksi yang terjadi pada sebuah komuni-tas antar gender. Hanya saja, hal ini terma-suk permasalahan klise dan sangat sepele.

    Perlu kita ingat, wanita dan laki-laki dicip-takan tidak untuk bersaing, tapi untuk salingmelengkapi satu sama lain.

    Mengingat hari pelantikan ketua baruWIHDAH semakin dekat, bukan kewajibankaum Hawa saja untuk berpusing ria dalammenyukseskan acara tersebut. Lepas darisegala tetek-bengek enigmatis yang melipu-ti pribadi mereka pada khususya, yang per-lu dipertimbangkan adalah bagaimana krite-ria pemimpin WIHDAH yang ideal?

    Setelah pembahasan panjang lebarmengenai karakter wanita, selayaknya bagicalon ketua nanti untuk menyajikan pribadiyang loyal, tidak berbelit-belit dan tegasdalam perkataan dan perbuatan. Tentu sajakarena pribadi seorang pemimpin haruslahtegas, kharismatik, tidak egois dan mustibijaksana. Wanita yang cenderung melihatsesuatu secara detil, acapkali bersikapekstrim dalam menyikapi sebuah masalahyang sebenarnya bisa dicari titik solutifnya.Jika dia ingin duduk di atas kursi tertinggi,lazimny mulai belajar untuk berpikir lebihsederhana dan tidak mengambil banyaklangkah pembuang waktu tapi menjalankanprogram sesuai rancangan, niat dan ideolo-gi realis. Jika diterapkan, dalam setahun kedepan, WIHDAH dan para anggotanya bisa

    lebih menata pribadi menjadi wanita cantikluar dalam, bukan hanya kulit.

    *EditorInformatika

    Kata, Enigma dan Tanda TanyaDinamika

    Oleh: Umar Abdullah*

  • 7/29/2019 Informatika Edisi 167(1)

    12/12

    +201149616691

    +201000721126

    PIN BB: 27CFB596