ilmu tauhid kalam modern muhammad iqbal

Upload: zainul

Post on 22-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    1/12

    KALAM MODERN MUHAMMAD IQBAL

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Tauhid

    Dosen Pengampu Samsudin, M.Ag.

    .

    Oleh:

    Jawad Mughofar KH

    (1145010071)

    SPI/II-B

    JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

    FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SUNAN GUNUNG DJATI

    BANDUNG

    2015

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    2/12

    i

    KATA PENGANTAR

    Bismillaahirrahmaanirrohiim,

    Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,

    dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini

    tanpa ada halangan

    apapun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

    Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata

    kuliah Ilmu Tauhid. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

    sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis

    harapkan.

    Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan

    umumnya bagi para pembaca. Aamiin.

    Bandung, 10 Maret 2015

    Penulis,

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    3/12

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang ............................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1

    C. Tujuan ............................................................................................ 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Biografi Muhammad Iqbal ............................................................. 3

    B. Pemikiran-Pemikiran Muhammad Iqbal ........................................ 4

    BAB III PENUTUP

    A.

    Simpulan ........................................................................................ 8

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    4/12

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ilmu Kalam merupakan salah satu ilmu yang mesti kita pelajari dari sekian

    banyak ilmu-ilmu di dunia ini. Berbagai definisi telah banyak dikemukakan tokoh-

    tokoh Islam mengenai ilmu ini. Begitu pula sebab-sebab penamaan serta berbagai

    nama lain dari ilmu kalam. Namun dari sekian keterangan dapat disimpulkan

    bahwa ilmu kalam merupakan ilmu yang mempelajari masalah ketuhanan dan

    segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya yang dapat memeperkuat akan

    keyakinan terhadap-Nya dan mampu memberikan hujjah dan argumentasi.

    Karena berbagai faktor, terlahirlah berbagai aliran ilmu kalam dalam Islam

    dengan pemikiran dan konsep masing-masing. Diantaranya adalah Khawarij,

    Murjiah, Mutazilah, al-Qadariyah, Jabariyah, Al-Asyariyah dan Al-Maturidiyah.

    Sering kali dijumpai bahwa umat Islam, baik sebagai individu dan lebih-

    lebih sebagai kelompok, mengalami kesulitan keagamaan -untuk tidak

    mengatakan tidak siap-ketika harus berhadapan dengan arus dan gelombang

    budaya baru ini. Bangunan keilmuan kalam klasik rupanya tidak cukup kokoh

    menyediakan seperangkat teori dan metodologi yang banyak menjelaskan

    bagaiamana seorang agamawan yang baik harus berhadapan, bergaul, bersentuhan,

    berhubungan dengan penganut agama-agama yang lain dalam alam praksis sosial,

    budaya, ekonomi, dan politik.

    Adapun dalam makalah ini penulis akan membahas salah satu tokoh pemikir

    kalam modern, yaitu Muhammad Iqbal.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat

    perumusan masalah sebagai berikut;

    a.

    Bagaimana biografi Muhammad Iqbal?

    b. Apa saja pemikiran-pemikiran kalam modern dari Muhammad Iqbal?

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    5/12

    2

    C. Tujuan

    Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:

    a. Mengetahui biografi Muhammad Iqbal

    b. Mengetahui pemikiran-pemikiran Muhammad Iqbal

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    6/12

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Biografi Muhammad Iqbal

    Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1873. Beliau berasal dari

    keluarga kasta Brahmana Khasmir. Ayahnya bernama Nur Muhammad yang

    terkenal saleh. Guru pertama beliau adalah ayahnya sendiri kemudian beliau

    dimasukkan ke sebuah maktab untuk mempelajari Al-Quran.1

    Setelah itu, beliau dimasukkan Scottish Mission School. Di bawah

    bimbingan Mir Hasan, beliau diberi pelajaran agama, bahasa Arab, dan bahasa

    Persia. Setelah menyelesaikan sekolahnya di Sialkot, belaiu pergi ke Lahore,

    sebuah kota besar di India untuk melanjutkan belajarnya di Government

    College, Di situ ia bertemu dengan Thomas Arnold, seorang orientalis yang

    menjadi guru besar dalam bidang filsafat pada universitas tersebut.2

    Ketika belajar di kota India, Beliau menawarkan beberapa konsep

    pemikiran seperti, perlunya pengembangan ijtihad dan dinamisme Islam.

    Pemikiran ini muncul sebagai bentuk ketidak sepakatnya terhadap

    perkembangan dunia Islam hampir enam abad terakhir. Posisi umat Islam

    mengalami kemunduran. Pada perkembangan Islam pada abad enam terakhir,

    umat islam bearada dalam lingkungan kejumudan yang disebabkan kehancuran

    Baghdad sebagai simbol peradaban ilmu pengetahuan dan agama pada

    pertengahan abad 13.3

    Dua tahun kemudian beliau pindak ke Munich, Jerman. Di Universitas ini,

    beliau memperoleh gelar Ph. D dalam tasawuf dengan disertasinya yang

    berjudul The Development of Metaphysics in Persia (Perkembangan Metafisika

    di Persia).4

    1 Abdul Wahab Azzam, Iqbal : siraTuh wa Falsafah wa syiruh, terj, (Bandung: Pusataka,1985), hal.

    17

    2 Ibid

    3 Abdillah F Hasan, Tokoh-Tokoh Mashur, hal. 267-2684 Abdul Rozak, Ilmu Kalam.., hal. 220

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    7/12

    4

    Beliau tinggal di Eropa kurang lebih selama tiga tahun. Sekembalinya dari

    Munich, beliau menjadi advokat dan juga sebagai dosen. Buku yang berjudul

    The Recontruction of Religius Thought in Islam adalah kumpulan dari ceramah-

    ceramahnya sejak tahun 1982 dan merupakan karyanya terbesar dalam bidang

    filsafat.5

    Pada tahun 1930, beliau memasuki bidang politik dan menjadi ketua

    konferensi tahunan Liga Muslim di Allahabad, kemudian pada tahun 1931 dan

    tahun 1992, beliau ikut dalam Konferensi Meja Bundar di London yang

    membahas konstitusi baru bagi India. Pada bulan Oktober tahun 1933, beliau di

    undang ke Afganistan untuk membicarakan pembentukan Universitas Kabul.

    Pada tahun 1935, beliau jatuh sakit dan bertambah parah setelah istrinya

    meninggal dunia pada tahun itu pula, dan beliau meninggal pada tanggal 20

    April 1935.6

    B. Pemikiran-Pemikiran Muhammad Iqbal

    Islam dalam pandangan beliau menolak konsep lama yang menyatakan

    bahwa alam bersifat statis. Islam, katanya, mempertahankan konsep dinamis

    dan mengakui adanya gerak perubahan dalam kehidupan sosial manusia.7

    Oleh karena itu, manusia dengan kemampuan khudi-nya harus menciptakan

    perubahan. Besarnya penghargaan beliau terhadap gerak dan perubahan ini

    membawa pemahaman yang dinamis tentang Al-Quran dan hokum Islam.

    Tujuan diturunnya Al-Quran, menurut beliau adalah membangkitkan

    kesadaran manusia sehingga mampu menerjemahkan dan menjabarkan nas-nas

    Al-Quran yang masih global dalam realita kehidupan dengan kemampuan nalar

    manusia dan dinamika manusia yang selalu berubah. Inilah yang dalam

    rumusan fiqh disebut ijtihad yang oleh beliau disebutnya sebagai prinsip gerak

    dalam struktur Islam.8

    5 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan Gerakan.( Jakarta: PT Bulan

    Bintang, 1990). Hal. 190

    6 Abdul Rozak, Ilmu Kalam.., hal. 220-221

    7 Ibid

    8 Muhammad iqbal, the Recontraction Of Religion Thought In Islam, (New Delhi: barVan, 1981),hal. 92

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    8/12

    5

    Oleh karena itu, untuk mengembalikan semangat dinamika Islam dan

    membuang kekakuan serta kejumudan hokum Islam, ijtihad harus dialihkan

    menjadi ijtihad kolektif. Menurut beliau, peralihan kekuasaan ijtihat individu

    yang mewakili mazhab tertentu kepada lembaga legislative Islam adalah satu-

    satunya bentuk yang paling tepat untuk menggerakkan spirit dalam sistem

    hokum Islam yang selama ini hilang dari umat Islam dan menyerukan kepada

    kaum muslimin agar menerima dan mengembangkan lebih lanjut hasil-hasil

    realisme tersebut.

    Sebagaimana pandangan mayoritas ulama, beliau membagi kualifikasi

    ijtihad ke dalam tiga tingkatan, yaitu:9

    1. Otoritas penuh dalam menentukan perundang-undangan yang secara

    praktis hanya terbatas pada pendiri madzhab-madzhab saja;

    2.

    Otoritas relatif yang hanya dilakukan dalam batas-batas tertentu dari

    satu madzhab;

    3. Otoritas khusus yang berhubungan dengan penetapan hokum dalam

    kasus-kasus tertentu dengan tidak terikat pada ketentuan-ketentuan

    pendiri madzhab.

    Menurut Iqbal, peralihan kekuasaan ijtihad individu yang memiliki

    madzhab tetentu kepada lembaga legislative islam adalah satunya bentuk yang

    paling tepat untuk menggerakkan spirit dalam sistim hukum islam yang selama

    ini hilang dari umat Islam dan maenyerukan kepada kaum muslimin agar

    mmenerima dan mengembangkan lebih lanjut hasil-hasil realisme tersebut. 10

    1. Hakikat Teologi

    Secara umum ia melihat teologi sebagai ilmu yang berdimensi

    keimanan, mendasarkan pada esensi tauhid. Di dalamnya terdapat jiwa

    yang bergerak berupa kesetiaan, kesetiakawanan dan

    kebebasmerdekaan. Pandanganya tentang ontology teologi membuatnya

    berhasil membuat anomaly (penyimpangan) yang melekat pada

    9 Abdul Rozak, Ilmu Kalam.., hal. 22110 Muhammad iqbal, the Recontraction., hal. 154

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    9/12

    6

    literature ilmu kalam klasik. Teologi asyariyah, umpamanya,

    menggunakan cara dan pola piker ortodoksi islam. Mutazilah

    sebaliknya, terlalu jauh bersandar pada kal, yang akibatnya mereka tidak

    menyadari bahwa dalam wilayah pengetahuan agama, pemisahan antara

    pemikiran keagamaan dari pengalaman konkrit merupakan kesalahan

    besar.

    2. Pembuktian Tuhan

    Dalam membuktikan eksistensi tuhan, Iqbal menolak argumen

    kosmologis maupun ontologis. Ia juga menolak teleoligis yang berusaha

    membuktikan eksistensi tuhan yang mengatur penciptaannya dari

    sebelah luar. Walaupun demikian ia menerima landasan teologis yang

    imanen. Untuk menompang hal ini, Iqbal menolak pandangan tentang

    matter serta menerima pandangan whitehead tentangnya sebagai

    struktur kejadian dalam aliran dinamis yang tak berhenti. Karakter nyata

    konsep tersebut ditemukan oleh Iqbal dalam jangka waktu murni-nya

    Bergson, yang tidak terjangkau oleh serial waktu. Dalam jangka waktu

    murni, ada perubahan, tetapi tidak ada suksesi(pergantian). Kesatuannya

    terdapat seperti kesatuan kuman yang ada di dalamnya terdapat

    pengalaman-pengalaman nenek moyang para individu, bukan sebagai

    suatu kumpulan, tetapi suatu kesatuan yang ada di dalamnya mendorong

    setiap pengalaman untuk menyerap keseluruhannya.

    3.

    Jati Diri Manusia

    Faham dinamisme Iqbal berpengaruh besar terhadap jati diri

    manusia. Penelusuran terhadap pendapatnya tentang persoalan ini dapat

    dilihat konsepnya tentang ego, ide sentral dalam pemikiran filosofnya.

    Kata itun diartikan sebagai kepribadian. Manusia hidup untuk

    mengetahui kepribadiannya seta menguatkan dan mengembangkan

    bakat-bakatnya, bukan sebaliknya, yakni melemahkan pribadinya,

    seperti yang dilakukan para sufi yang menundukan jiwa sehingga fana

    dengan alla. Pada hakikatnya menafikan diri bukanlah ajaran islam

    karena ajaran hidup adalah bergerak, dan gerak adalah perubahan.

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    10/12

    7

    Filsafat khudinya tampaknya merupakan reaksi terhadap kondisi umat

    Islam yang ketika itu telah dibawa oleh kaum Sufi semakin jauh dari

    tujuan dan maksud islam yang sebenarnya. Dengan ajaran khudinya ia

    mengemukakan pandangan yang dinamis tentang kehidupan dunia.

    4. Dosa

    Iqbal secara tegas mengatakan dalam seluruh kuliahnya bahwa

    Al-Quran menampilkan ajaran tentang kebebasan ego manusia yang

    bersifat kreatif. Dalam hubungan ini, ia mengembangkan cerita tentang

    kejatuhan Adam (karena memakan buah terlarang) sebagai kisah yang

    berisi pelajaran tentang kebangkitan manusia dari kon disi primitive

    yang dikuasai hawa nafsu naluriah kepada pemilikan kepribadian bebas

    yang diperolehnya secara sadar, sehingga mampu mengatasi

    kebimbangan dan kecenderungan untuk membangkang dan timbulnya

    ego terbatas yang memiliki kemampuan untuk memilih.

    5. Surga dan Neraka

    Surga dan neraka, kata Iqbal adalah keadaan, bukan tempat

    gambaran-gambaran tentang keduanya di dalam Al-Quran adalah

    penampilan-penampilan kenyataan batin secara visual, dan sifatnya.

    Neraka, menurut rumusan Al-Quran adalah api Allah yang menyala-

    nyala dan yang membumbung ke atas hati, pernyataan yang

    menyakitkan mengenai kegagalan manusia. Surga adalah kegembiraan

    karena mendapatkan kemenangan dalam mengatasi berbagai dorongan

    yang menuju kepada perpecahan. Tidak ada kutukan abadi dalam islam.

    Neraka, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran, bukanlah kawah

    tempat penyiksaan abadi yang disediakan tuhan.

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    11/12

    8

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan:

    1. Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1873. Beliau berasal dari

    keluarga kasta Brahmana Khasmir. Ayahnya bernama Nur Muhammad

    yang terkenal saleh. Guru pertama beliau adalah ayahnya sendiri

    kemudian beliau dimasukkan ke sebuah maktab untuk mempelajari Al-

    Quran

    2.

    Pemikiran-pemikiran Muhammad Iqbal di antaranya yaitu:

    a. Hakekat Telogi

    b. Pembuktian Tuhan

    c.

    Jati diri Manusia

    d. Dosa

    e. Surga dan Neraka

  • 7/24/2019 Ilmu Tauhid Kalam Modern Muhammad Iqbal

    12/12

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmad, Jamil, 2003. Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus.

    Ahmad, Muhammad, 1997. Tauhid Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia.

    Azzam, Abdul Wahab, 1985.Iqbal : siraTuh wa Falsafah wa syiruh, terj,

    Bandung: Pusataka.

    Gibb, H.A.R. 1995 Aliran-Aliran Modern Dalam Islam, terj. Machnun Husein,

    Jakarta: Rajawali press.

    Hasan, Abdillah F,2004. Tokoh-Tokoh Mashur Dunia Islam, Jawara: Surabaya.

    Iqbal, Muhammad,1981. the Recontraction Of Religion Thought In Islam, New

    Delhi: barVan

    Razak, Abdur dan Anwar, Rosihan, 2006. Ilmu Kalam, Bandung: Puskata Setia.