hukum tadarus al quran

Upload: denny-rivani

Post on 07-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Hukum Tadarus Al Quran

    1/3

    Tanya Hukum Tadarus Al Qur'an

    Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk bagi manusia, obat

    bagi kaum mukminin, mebimbing kepada yang lebih lurus, menjelaskan jalan

    petunjuk. (Al-Qur'an) diturunkan pada malam Lailatul Qadar, suatu malam di

    bulan ramadhan.

    Saat ini, banyak menusia yang meninggalkan kitab yang agung ini, tidak

    mengenalnya kecuali hanya pada saat tertentu saja, seperti : Di antara

    mereka ada yang hanya membacanya pada saat bulan ramadhan, di antara mereka

    ada yang hanya mengenalnya saat ada kematian, dll.

    Kemudian telah berkembang pula perbuatan-perbuatan bid'ah dalam membacaAl-Qur'an, di antaranya : Membaca bersama-sama denga satu suara dalam masjid

    atau di rumah, menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an di atas kertas kemduian

    dimasukan ke dalam air untuk diminum, membaca Al-Qur'an di atas kuburan dll.

    Dan, untuk menjawab persoalan yang ditanyakan oleh penanya di atas, akan

    saya salinkan dari kitab 'Bida'u An-naasi fii Al-Qur'an edisi Indonesia

    Penyimpangan Terhadap Al-Qur'an oleh Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz.

    HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN BERSAMA-SAMA

    Membaca Al-Qur'an merupakan ibadah dan merupakan salah satu sarana yang

    paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

    Pada dasarnya membaca Al-Qur'an haruslah dengan tatacara sebagaimana

    Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mencontohkannya bersama para shahabat

    beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidak ada satupun riwayat dari beliau

    dan para shabatnya bahwa mereka membacanya dengan cara bersama-sama dengan

    satu suara. Akan tetapi mereka membacanya sendiri-sendiri atau salah seorang

    membaca dan orang lain yang hadir mendengarkannya.

    Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

    "Artinya : Hendaklah kalian berpegang teguh pada sunahku dan sunnah para

    Al-Khulafa'ur Rasyidun setelahku" [1]

    Sabda beliau lainnya.

    "Artinya : Barangsiapa mengada-adakan dalam perkara kami ini (perkara agama)

    yang tidak berasal darinya, maka dia itu tertolak" [2]

    Dalam riwayat lain disebutkan.

    "Artinya : Barangsiapa melaksanakan suatu amalan yang tidak ada perintah

  • 8/3/2019 Hukum Tadarus Al Quran

    2/3

    kami maka amalan tersebut tertolak" [3]

    Diriwayatkan pula dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau

    memerintahkan kepada Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu untuk membacakan

    kepadanya Al-Qur'an. Ia berkata kepada beliau. "Wahai Rasulullah, apakah aku

    akan membacakan Al-Qur'an di hadapanmu sedangkan Al-Qur'an ini diturunkankepadamu?" Beliau menjawab : "Saya senang mendengarkannya dari orang lain"

    [4]

    BERKUMPUL DI MASJID ATAU DI RUMAH UNTUK MEMBACA AL-QUR'AN

    BERSAMA-SAMA.

    Jika yang dimaksud adalah bahwasanya mereka membacanya dengan satu suara

    dengan 'waqaf' dan berhenti yang sama, maka ini tidak disyariatkan. Paling

    tidak hukumnya makruh, karena tidak ada riwayat dari Rasulullah Shallallahu

    'alaihi wa sallam maupun para shahabat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.Namun apabila bertujuan untuk kegiatan belajar dan mengajar, maka saya

    berharap hal tersebut tidak apa-apa.

    Adapun apabila yang dimaksudkan adalah mereka berkumpul untuk membaca

    Al-Qur'an dengan tujuan untuk menghafalnya, atau mempelajarinya, dan salah

    seorang membaca dan yang lainnya mendengarkannya, atau mereka masing-masing

    membaca sendiri-sendiri dengan tidak menyamai suara orang lain, maka ini

    disyari'atkan, berdasarkan riwayat dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

    bahwasanya beliau bersabda.

    "Artinya : Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid)

    sambil membaca Al-Qur'an dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan

    turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para

    malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada

    makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya" [Hadits Riwayat Muslim ][5]

    MEMBAGI BACAAN AL-QUR'AN UNTUK ORANG-ORANG YANG HADIR

    Membagi juz-juz Al-Qur'an untuk orang-orang yang hadir dalam perkumpulan,

    agar masing-masing membacanya sendiri-sendiri satu hizb atau beberapa hizb

    dari Al-Qur'an, tidaklah dianggap secara otomatis sebagai mengkhatamkanAl-Qur'an bagi masing-masing yang membacanya. Adapun tujuan mereka dalam

    membaca Al-Qur'an untuk mendapatkan berkahnya saja, tidaklah cukup. Sebab

    Al-Qur'an itu dibaca hendaknya dengan tujuan ibadah mendekatkan diri kepada

    Allah dan untuk menghafalnya, memikirkan dan mempelajari hukum-hukumnya,

    mengambil pelajaran darinya, untuk mendapatkan pahala dari membacanya,

    melatih lisan dalam membacanya dan berbagai macam faedah-faedah lainnya.

    [Lihat Fatwa Lajnah Da'imah no. 3861]

    _____________________

    Foote Notes

    [1] Diriwayatkan oleh Abu Daud no 407 dalam kitab Sunnah, bab Fii LuzuumisSunnah ; Ibnu Majah no 42 dalam Al-Muqaddimah, bab Ittiba'ul Khulafa'ir

  • 8/3/2019 Hukum Tadarus Al Quran

    3/3

    Rasyidinal Mahdiyyin, dari hadits Al-Irbadh Radhiyallahu anhu. Diriwayatkan

    oleh At-Tirmidzi no. 2676 dalam Al-Ilmu bab 'Maa Jaa'al Fil Akhdzi bis

    Sunnati Wajtinabil Bida', ia mengatakan : 'Hadits ini hasan shahih.

    Al-Arna'uth berkata : 'Sanadnya hasan. Lihat Syarhus Sunnah, 1/205 hadits

    no.102.

    [2] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no, 2697 dalam Al-Shulh bab 'Idza

    Isththalahu 'ala Shulhin Juur Fash Shulh Mardud' dan Muslim no 1718 dalam

    kitab Al-Uqdhiyah bab 'Naqdhul Ahkamil Bathilan wa Raddu Muhdatsatil Umur'

    dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha

    [3] Diriwayatkan oleh Muslim no. 1718 jilid 18, dalam kitab Al-Uqdhiyah bab

    Maqdhul Ahkamil Bathilan wa Raddu Muhdatsatil Umu' dari hadits Aisyah

    Radhiyallahu 'anha

    [4] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5050, dalam Fadhailul Qur'an, bab

    'Barangsiapa mendengarkan Al-Qur'an dari orang selainnya' dari haditsAbdullah bin Mas'ud, ia berkata, 'Rasulullah berkata kepada saya, bacakan

    Al-Qur'an untukku. Saya berkata, Wahai Rasulullah, apakah saya akan

    membacakannya sedangkan Al-Qur'an ini diturunkan kepadamu.? Beliau menjawab,

    'Ya' Maka sayapun membacakan surat An-Nisa hingga pada ayat : "Maka

    bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan

    seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu

    (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)". [An-Nisa : 41].

    Beliau berkata, "Cukup". Saya menoleh kepada beliau, ternyata kedua matanya

    sedang berlinang air mata." [Lihat Fatwa Lajnah Da'imah no. 4394]

    [5] Bagian dari hadits yang diriwayatkan oleh Muslim no. 2699 dalam kitab

    Dzikir dan Do'a, bab 'Fadhlul Ijtima 'Ala Tilawatil Qur'an wa 'Aladz Dzikir

    dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.[Lihat juga Fatawa Lajnah

    Da'imah no. 3302]

    [Penyimpangan Terhadap Al-Qur'an hal 8-12, Darul Haq]

    ------------------------------------------------------------------------