hil
DESCRIPTION
hilTRANSCRIPT
PEMBAHASAN UMUM
H E R N I A
ANATOMI DINDING PERUT
Lapisan dinding perut dari lapisan paling luar ke dalam.
- Lapisan kulit : kutis, subkutis, lemak subkutan dan fasia superfisialis (Fasia
Scarpae).
- Otot dinding perut : m.Obliqus abdominalis eksternus, m.Obliqus abdominalis
internus, dan m.transversus abdominalis.
- Peritoneum
Fungsi otot dinding perut
- Pernafasan
- Proses BAK dan BAB dengan meningkatkan tekanan intraabdominal.
Perdarahan dinding perut
- Kraniodorsal dari cabang Aa.lntercostac VI-XII dan Aa.Epigastrika superior.
- Kaudal dari A.circumflexa superfisialis , A Pudenda Eksterna dan
A.Epigastrika inferior.
DEFINISI
Hernia adalah protrusi atau penonjolan isi rongga melalui detek atau bagian lemah
(lokus minoris resistensi) dari dinding rongga yang bersangkutan.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding perut.
Hernia meliputi 3 unsur. yakni :
1. Kantong hernia (peritoneum parietalis)
2. Isi (Viskus)
3. Pintu atau leher hernia (Lokus minores resistentiae pada dinding abdomen)
KLASIFIKASI
- Berdasarkan terjadinya :
Hernia bawaan atau kongenital
Hernia didapat /atau akuisita
- Berdasarkan letaknya :
Hernia Diafragmatika
1
Hernia inguinalis
Hernia umbilikalis
Hernia femoralis
Herna obtoratoria
- Berdasarkan sifatnya :
Hernia reponibilis : isi kantong akan masuk lagi jika berbaring atau
didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri ataupun gejala obstruksi usus.
Hernia Ireponibilis : isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam
rongga , biasanya karena perlengketan pada peritoneum kantong hernia,
tidak ada keluhan nyeri ataupun gejala obstruksi usus.
Hernia inkaserata : isi hernia terjepit oleh cincin hernia disertai gangguan
pasase usus.
Hernia Strangulata : Hernia ireponibel disertai gangguan vaskularisasi.
- Berdasarkan Penemunya
Hernia Richter : Hernia yang isinya hanya sebagian dinding usus.
Hernia Littre : Hernia yang isinya divertikulum Meckel
Hernia Spigelian : Hernia yang muncul melalui tempat lemah diantara tepi
lateral m.Rectus Abdominalis dengan Linea semisirkularis.
- Lain-lain
Henna Epigastrika : Hernia yang keluar melalui defek di linea alba, antara
umbilicus dan proc.Xiphoideus.
Hernia Skrotalis : Hernia inguinalis lateralis yang mencapai skrotum.
Hernia Pantaloon : Kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu
sisi.
HERNIA INGUINALIS
ANATOMIS
Batas regio inguinalis - kanalis inguinalis
- Kraniolateral : anulus inguinalis internus (bagian terbuka dari fasia
transversalis dan aponeurosis m.transversus abdominis)
- Medial-bawah diatas tuberkulum pubikum : anulus inguinalis eksternus
(bagian terbuka dari aponeurosis m.obliqus eksternus) .
- Atap : aponeurosis m.obliqus eksternus
2
- Dasar : lig.inguinalis pouparti
Isi kanalis inguinalis :
- Pada wanita : lig.Rotundum
- Pada pria : spermatic cord
Batas Trigonum Hasselbach-dinding posterior inguinal
- Dasar : Fasia transversa
- Atap : m.obliquus internus
- Medial : tepi m.rectus abdominis
- Lateral : vasa epigastrika inferior
- Bawah : lig.inguinale
ETIOLOGI
Pada orang sehat ada 3 mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis
1. Kanalis inguinalis yang berjalan miring.
2. M.obliqus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus saat
berkontraksi.
3. Fasia Transversa yang kuat, menutupi trigonum Hasselbach.
Namun bila ada faktor predisposisi :
1. Prosesus vaginalis yang terbuka.
2. Peninggian tekanan intra abdomen.
Batuk kronik
3
Konstipasi
Asites
Menangis kuat-kuat
Berdiri
3. Kelemahan otot dinding perut (karena usia)
Maka dapat menyebabkan HERNIA INGUINALIS
DISTRIBUSI
- Pada laki-laki
Terbanyak pada neonatus (2 mgg pertama) dan usia 12 thn.
Dewasa muda (18-30 thn)
Usia 50-70 thn, karena otot-otot dinding perut sudah lemah. Pada usia tua
ini yang paling banyak terjadi adalah hernia inguinalis medialis.
- Pada wanita
Terutama pada neonatus dan usia 1-2 thn.
Usia tua, lebih banyak jenis hernia femoralis. Hernia inguinalis lateralis
pada wanita disebut hernia labialis.
JENIS-JENIS HERNIA INGUINALIS
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / INDIREK
- Lateralis karena penonjolan berada disebelah lateral vasa epigastrika inferior.
- Indirek karena tidak langsung keluar ke annulus inguinalis eksternus,
melainkan masuk melalui annulus inguinalis internus terlebih dahulu
kemudian melalui kanalis inguinalis, baru keluar melalui annulus inguinalis
eksternus.
- Umumnya tonjolan berbentuk lonjong. Pada bayi dan anak disebabkan karena
kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus vaginalis peritoneum
akibat penurunan testis ke skrotum.
4
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS / DIREK
- Medialis karena penonjolan berada di sebelah medial vasa epigastrika inferior.
- Direk karena langsung menuju annulus inguinalis eksterna, lewat kelemahan
dinding posterior (trigonum Hasselbach).
- Hampir selalu disebabkan faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik
dan kelemahan dinding trigonum Hasselbach.
- Umumnya tonjolan berbentuk bulat, dapat terjadi bilateral.
- Jarang mengalami inkarserasi dan strangulasi.
5
HERNIA FEMORALIS
Hernia femoralis umumnya dijumpai pada wanita tua , kejadian pada
perempuan 4 kali laki-laki.
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan v. femoralis
sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha. Kadang kala
hernia ini terjadi karena komplikasi operasi hernia sebelumnya.
6
DIAGNOSA
Anamnesa
- Benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu berdiri, menangis kuat, batuk,
bersin atau mengedan dan hilang setelah berbaring
- Nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya pada region epigastrium atau
paraumbilikal, berupa nyeri visceral karena reggangan pada satu segmen usus
halus masuk ke dalam kantong hernia.
- Keluhan nyeri disertai mual dan muntah (bila timbul strangulasi karena
nekrosis/gangrene atau inkarserata akibat ileus).
Pemeriksaan fisik
- Inspeksi
Mengedan ; Tampak benjolan di region inguinalis yang berjalan dari
lateral atas ke medial bawah (hernia inguinalis lateralis)
Biasanya benjolan menghilang waktu istirahat / berbaring.
Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha
biasanya diketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu dan anak
7
sering gelisah, menangis, perut kembung maka pikirkan kemungkinan
hernia strangulata.
- Palpasi
Konsistensi kenyal
Dapat/tidak didorong masuk kembali (reponibel/ireponibel). Pada anak,
Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk, kadang cincin hernia
Dapat diraba berupa annulus inguinalis eksternus yang melebar.
Ada/tidak nyeri tekan.
Testis teraba / tidak (DD/ hidrokel)
Periksa keadaan cincin hernia : melalui skrotum, jari telunjuk dimasukkan
ke atas lateral dari tuberkulum pubikum. Ikuti fasikulus spermatikus
sampai ke annulus inguinalis internus (pada keadaan normal, jari tidak
dapat masuk). Pasien mengejan dan rasakan, apakah ada massa yang
menyentuh jari tangan. Bila massa teraba menyentuh ujung jari makak
hernia inguinalis lateralis. Bila massa menyentuh sisi jari maka hernia
inguinalis medialis.
- Perkusi
Tidak dilakukan.
- Auskultasi
Bising usus (+), bila isi hernia = usus.
PENATALAKSANAAN
- Konservatif
Tindakan reposisi dan pemakaian penyangga untuk mempertahankan isi
hernia yang telah direposisi.
Reposisi dengan cara bimanual : tangan kiri pegang isi hernia, inembentuk
corong. Tangan kanan mendorong ke arah cincin hernia dengan tekanan
lambat narnun menetap sarnpai terjadi reposisi.
Pada anak, reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian
sedative dan kompres es di atas hernia.Bila 6 jam gagal maka lakukan
herniotomi !
Pada bayi atau usia lanjut dengan hernia congenital atau indirek. reposisi
dilakukan sesegera mungkin karena insiden terhadap inkarserata dan
strangulasi cukup tinggi. Bila hernia inkarserata tanpa gejala sistemik
8
maka lakukan reposisi postural bila berhasil lakukan operasi elektif 2 - 3
hari ( saat udem jaringan hilang dan KU baik).
- Operatif
Segera bila terjadi inkarseata atau strangulasi.
Prinsip dasar : Herniotomi dan Hernioplasty
Herniotomi
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,
kantong hernia dibuka, isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan,
kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin
lalu dipotong.
Hernioplasty
Memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dindig
belakang kanalis inguinalis.
Hernioplasty lebih penting artinya daiam mencegah terjadinya
residif dibanding Herniotomi.
Hernioplasty tidak dilakukan pada anak-anak, karena annulus
inguinalis internusnya masih cukup elastis dan dinding belakang
kanalis inguinalis masih cukup kuat !
Metode Bassini adalah dengan memperkecil annulus inguinalis
internus dengan jahitan, memperkuat fascia transversa dan
menjahit conjoint tendon ke lig. Pouparti.
Metode Mc Vay dengan cara menjahit fascia transversa, m.
transverses abdorninis internus ke lig. Cooper, biasanya dilakukan
pada hernia femoralis.
Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang, perlu
pemakaian bahan sintesis seperti Prolene Mesh, Mersilene, atau
Marleks untuk menutup defek.
Tehnik operasi hernioraphy sebenarnya dibagi menjadi 4 group berdasarkan
pendekatannya:
1. Open anterior repair.
Grup ini termasuk Bassini, Mc Vay yaitu dengan membuka aponeurosis m.
obliq eksternal dan membebaskan spermaticcord. Setelah fascia
tranversalis dibuka dapat ditemukan kanalis inguinalis. Kemudiankantung
9
hernia diligasi dan dasar dari kanal direkonstruksi kembali. Pada tehnik ini
presentasi recurrence rate sangat tinggi 10-14 %.
2. Open posterior repair.
Yang termasuk kedalam grup ini adalah iliopubictrac repair dan Nyhus
technique. Perbedaan yang mendasar dengan open anterior repair adalah
rekonstruksi dilakuakn dari “dalam”. Cara ini biasanya dilakukan pada
kasus dengan multiple recurrences.
3. Tension-free repair with mesh.
Lichtenstein and Rutkow techniques. Pada mulanya sama dengan open
anterior repair, namun ditambah dengan menggunakan prosthetic
nonabsorbable mesh. Keberhasilan dengan tehnik ini dengan recurrence
rate kurang dari 1%.
4. Laparoscopic procedures.
Tehnik terbaru ini mulai terkenal mulai bebrapa tahun yang lalu. Tehnik
yang terbaru adalah dengan total extraperitoneal approach.
Berikut ini adalah sekilas tentang laparoscopic hernia repair
Laparoscopic Hernia Repair
Pertinent anatomy in a thin male with a left indirect inguinal hernia
10
Dissection starts with opening the peritoneum lateral to the medial umbilical fold in order to identify Cooper's ligament
Cooper's ligament has been exposed from the pubic tubercle down to the femoral vessels and the vas deferens
11
The ileopubic tract lateral to the internal ring is exposed. It is critical to avoid dissection or stapling posterior to this line in order to avoid injury to cutaneous
nerves.
The dissection is complete. The indirect sac is left in place.
12
An 8 by 12 cm. GoreTex dual-mesh patch is now inserted. I use this material because it is resistant to adhesions, and can be placed without need for
reperitonealization.
The mesh has been stapled from the pubic tubercle along Cooper's ligament down to the femoral vessels. It is now being stretched across laterally and stapled
to the ileopubic tract.
13
The patch is then flipped up anteriorly, covering the hernia defect(s). It is stapled to the abdominal wall circumferentially. This completes the repair. This is the
repair first devised by Fred Toy and Roy Smoot, and has been studied by a multi-center group in more than 500 patients. Recurrence rate over several years
is 4%.
KOMPLIKASI
- Bergantung dari isi hernia.
- Hernia dapat terjepit oleh cincin maka akan terjadi hernia inkarserata atau
strangulasi yang akhirnya menyebabkan obstruksi usus. Isi hernia dapat
nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan
serosanguineus.
- Dapat perforasi dan menyebabkan abses local, fistel, peritonitis.
- Komplikasi yang dapat terjadi post op adalah cedera n.ilioingunalis,
n.iliofemoralis , v femoralis dan duktus deferens.
Komplikasi dini berupa hematom, luka infeksi, bendungan v. femoralis.
Komplikasi jangka panjang berupa atrofi tetis karena lesi a. spermatika atau
bendungan pleksus pampiniformisdan yang paling penting adalah terjadinya
residif.
14
Daftar Pustaka
1) Sjamsuhidajat R, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC,
Jakarta : 1997
2) Way, Lawrence, Doherty, Gerard M, Current Surgical diagnosis and
treatment, eleventh edition, Mc Graw Hill, Boston 2003.
3) Aksara Medisina, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Khusus, Salemba, Jakarta :
1987
4) Sabiston, David C. Essential of Surgery, first edition, EGC, Jakarta ; 1994.
5) American Family Physician “Surgical Options in the Management of Groin
Hernias” available from : http://www.aafp.org/afp/990101ap/contents.html.
( last update : January 1,1999)
6) Mark Pleatman, MD “Laparoscopic Hernia repair” available from cd rom
Operation Techique
15
PEMBAHASAN KHUSUS
Pada kasus ini, diagnosa kerja pre operatif adalah Hernia inguinalis lateralis
dextra, sesuai dengan teori :
Benjolan timbul terutama saat pasien berjalan dan mengangkat benda
berat, hilang bila pasien berbaring.
Ada faktor predisposisi, yakni kelemahan dinding perut akibat faktor usia
(47 thn).
Umumnya benjolan berbentuk bulat agak lonjong berjalan dari lateral atas
ke medial bawah dengan batas tidak tegas (pada hernia inguinalis medialis
umumnya benjolan berbentuk bulat, berbatas tegas).
Benjolan yang hilang timbul dapat menyingkirkan dd dari Lipoma
inguinalis.
Tidak ditemukannya demam, dan tanda-tanda infeksi pada tungkai dan
sekitarnya menyingkirkan dengan dd Limfadenitis inguinalis
Pada dasarnya cukup sulit untuk membedakan hernia medialis-lateralis dan
femoralis. Diagnosis pasti hanya dapat dilakukan dengan operasi. Namun
maupun hernia medialis-lateralis atau femoralis, terapi yang harus
dilakukan adalah operasi, mengingat komplikasinya yang akan
membahayakan pasien tersebut.
Setelah dilakukan herniotomi dan hernioraphy, diagnosa post operatif adalah Hernia
inguinalis lateralis dextra, sesuai dengan teori.
Selain dilakukan herniotomi. pada pasien ini dilakukan juga hernioraphy,
sesuai dengan teori :
Pada orang tua, dinding posterior abdomen lemah. sehingga bila hanya
dilakukan herniotomi saja, maka kemungkinan terjadi hernia residif post
op besar. Sehingga. annulus inguinalis internus perlu diperkecil dan
dinding belakang kanalis inguinalis perlu diperkuat dengan hernioplasty.
Pada pasien ini dipakai juga bahan sintesis yakni Prolene Mesh
untuk menutup defek
Prognosa pada pasien ini baik, karena telah dilakukan herniotomi dan hernioplasty
yang mencegah hernia residif.
16