habiburrahman el shirazy - ketika cinta bertasbih i

Upload: samsir-nasir

Post on 30-May-2018

402 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    1/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    2/4561Il M k B k C ll ti

    ILYAS MAKS eBOOKS COLLECTION

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    3/4562Il M k B k C ll ti

    DAFTAR ISI

    01. Senja Bertasbih di Alexanderia

    02. T ekad Berrajut Doa

    03. Bidadari dari Daarul Quran

    04. Cerita Furqon

    05. Meminang

    06. Lagu-lagu Cinta

    07. SMS untuk Anna

    08. Siang di Kampus Maydan Husein

    09. Perjalanan ke Sayyeda Zaenab

    10. Pengejaran dengan T aksi

    11. Rezeki Silaturrahmi

    12. Rumus Keberhasilan

    13. T amu T ak Diundang

    14. Hari yang Menegangkan

    15. Pesona Gadis Aceh

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    4/4563Il M k B k C ll ti

    16. Insyaf

    17. Pertemuan yang Menggetarkan

    18. Airmata Cinta

    19. Surat dari Indonesia

    20. Bintang yang Bersinar Terang

    21. Ratapan Hati

    22. Rasa Optimis

    23. Periksa Darah

    24. Pasrah

    25. Langit Seolah Runtuh

    26. Kabar Gembira

    27. Resep Cinta Ibnu Athaillah

    28. Sepucuk Surat di Hari Penghabisan

    29. T angis Sang Pengantin

    30. Bunga-bunga Harapan

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    5/4564Il M k B k C ll ti

    1

    SENJ A BERTASBIH

    DI ALEXANDRIA

    Di matanya, Kota Alexandria sore itu tampak begitumemesona. Cahaya mataharinya yang kuning keemasanseolah menyepuh atap-atap rumah, gedung-gedung,

    menara-menara, dan kendaraan-kendaraan yang lalulalang di jalan. Semburat cahaya kuning yang terpantuldari riak gelombang di pantai menciptakan auraketenangan dan kedamaian.

    Di atas pasir pantai yang putih, anak-anak masih asyikbermain kejar-kejaran. Ada juga yang bermain rumah-rumahan dari pasir. Di tangan anak-anak itu pasir pasirputih tampak seumpama butir-butir emas yang lembutberkilauan diterpa sinar matahari senja.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    6/4565Il M k B k C ll ti

    Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda-

    mudi tampak bercengkerama mesra. Di antara mereka

    masih ada yang membawa buku-buku tebal di tangan.

    Menandakan mereka baru saja dari kampus dan belum

    sempat pulang ke rumah. Suasana senja di pantai

    rupanya lebih menarik bagi mereka daripada suasana

    senja di rumah. Bercengkerama dengan pujaan hati

    rupanya lebih mereka pilih daripada bercengkerama

    dengan keluarga; ayah, ibu, adik dan kakak di rumah.

    Di mana-mana muda-mudi yang sedang jatuh cinta sama.

    Senja menjadi waktu istimewa bagi mereka. Waktu

    untuk bertemu, saling memandang, duduk berdampingan

    dan bercerita yang indah-indah. Saat itu yang ada dalam

    hati dan pikiran mereka adalah pesona sang kekasih yang

    dicinta. Tak terlintas sedikit pun bahwa senja yang indahyang mereka lalui itu akan menjadi saksi sejarah bagi

    mereka kelak. Ya, kelak ketika masa muda mereka harus

    dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta Cinta.

    Dan jatuh cinta mereka pun harus dipertanggung

    jawabkan kepada-Nya: Di hadapan pengadilan Dzat

    Yang Maha Adil, yang tidak ada sedikit pun kezalimandan ketidakadilan di sana.

    Di matanya, Kota Alexandria sore itu tampak begitu

    indah. Ia memandang ke arah pantai. Ombaknya berbuih

    putih. Bergelombang naik turun. Berkejar kejaran

    menampakkan keriangan yang sangat menawan. Semilir

    angin mengalirkan kesejukan. Suara desaunya benar-

    benar terasa seumpama desau suara zikir alam yang

    menciptakan suasana tenteram.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    7/4566Il M k B k C ll ti

    Dari jendela kamarnya yang terletak di lantai lima Hotel

    Al Haram, ia menyaksikan sihir itu. Di matanya,

    Alexandria sore itu telah membuatnya seolah tak lagi

    berada di dunia. Namun di sebuah alam yang hanya

    dipenuhi keindahan dan kedamaian saja.

    Sesungguhnya bukan semata-mata cuaca dan suasana

    menjelang musim semi yang membuat Alexandria senja

    itu begitu memesona. Bukan semata-mata sihir matahari

    senja yang membuat Alexandria begitu menakjubkan.

    Bukan semata-mata pasir putihnya yang bersih yang

    membuat Alexandria begitu menawan. Akan tetapi, lebih

    dari itu, yang membuat segala yang dipandangnya

    tampak menakjubkan adalah karena musim semi sedang

    bertandang di hatinya. Matahari kebahagiaan sedang

    bersinar terang di sana. Bunga bunga kesturi sedangmenebar wanginya. Tembang tembang cinta mengalun

    di dalam hatinya, memperdengarkan irama terindahnya.

    Dan penyebab itu semua, tak lain dan tak bukan adalah

    seorang gadis pualam, yang di matanya memiliki

    kecantikan bunga mawar putih yang sedang merekah.

    Gadis yang di matanya seumpama permata safir yangpaling indah.

    Gadis itu adalah kilau matahari di musim semi. Sosok

    yang sedang menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa

    dan masyarakat Indonesia di Mesir. Gadis yang

    pesonanya dikagumi banyak orang. Dikagumi tidak

    hanya karena kecantikan fisiknya, tapi juga karena

    kecerdasan dan prestasi-prestasi yang telah diraihnya.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    8/4567Il M k B k C ll ti

    Lebih dari itu, gadis itu adalah putri orang nomor satu

    bagi masyarakat Indonesia di Mesir.

    Dialah Eliana Pramesthi Alam. Putri satu-satunya BapakDuta Besar Republik Indonesia di Mesir. Hampir genapsatu tahun gadis itu tinggal di Mesir. Selain untukmenemani kedua orangtuanya, keberadaannya di Negeri

    Pyramid itu untuk melanjutkan S.2-nya di AmericanUniversity in Cairo (AUC).

    Belum begitu lama menghirup udara Mesir, gadis yangmemiliki suara jernih itu langsung menunjukkanprestasinya. Kontan, ia langsung jadi pusat perhatian.Sebab baru satu bulan di Cairo, tulisan opininya dalam

    bahasa Inggris sudah dimuat di koran Ahram Gazzette.Opininya menyoroti peran Liga Arab yang manduldalam memperjuangkan martabat anggota-anggotanya.Liga Arab yang tak punya nyali berhadapan denganIsrael dan sekutunya. Liga Arab yang hanya bisabersuara, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Tulisannya rapiruntut, berkarakter, tajam dan kuat datanya. Orangdengan pengetahuan memadai, akan menilai tulisannyamerupakan perpaduan pandangan seorang jurnalis,sastrawan dan diplomat ulung.

    Karena opininya itulah ia langsung diminta jadi bintangtamu di Nile TV. Di layar Nile TV ia berdebat denganSekjen Liga Arab. Hampir seluruh masyarakat Indonesiadi Mesir menyaksikan siaran langsung istimewa itu. Barukali ini ada anak Indonesia berbicara di sebuah forumyang tidak sembarang orang diundang. Sejak itulah

    Eliana menjadi bintang yang bersinar di langit cakrawalaMesir, terutama di kalangan mahasiswa Indonesia.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    9/4568Il M k B k C ll ti

    Terhitung, gadis yang menyelesaikan S.l-nya di EHESSPrancis itu sudah tiga kali tampil di layar televesi Mesir.Sekali di NileTV. Dua kali di Channel 2. Wajahnya yang

    tak kalah pesonanya dengan diva pop dari Lebanon,Nawal Zoughbi, dianggap layak tampil di layar kaca.Selain karena ia memang putri seorang duta besar yangcerdas dan fasih berbahasa Inggris dan Prancis.

    Eliana, Putri Pak Dubes itulah yang membuatnya beradadi Alexandria dan tidur di hotel berbintang lima selama

    satu pekan ini. Meskipun ia sudah berulangkali keAlexandria, namun keberadaannya di Alexandria kali iniia rasakan begitu istimewa. Ia tidak bisa mengingkaridirinya adalah manusia biasa, bukan malaikat. Ia tak bisamenafikan dirinya adalah pemuda biasa yang bisaberbunga-bunga karena merasa dekat dan dianggappenting oleh seorang gadis cantik dan terhormat seperti

    Eliana. Gadis yang membuat matahari kebahagiaansedang bersinar terang di hatinya.

    Awalnya adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) yang mengadakan acara "Pekan Promosi Wisatadan Budaya Indonesia di Alexandria". Beberapa acarapagelaran budaya digelar di Auditorium Alexandria

    University selama satu pekan. Selama itu juga adapromosi masakan dan makanan khas Indonesia. Adaempat makanan yang dipromosikan yaitu Nasi TimloSolo, Sate Madura, Coto Makassar, dan Empek-empekPalembang. Dan Elianalah yang menjadi penanggung

    jawab promosi makanan khas Indonesia itu. Sementaraia, dikenal sebagai mahasiswa paling mahir memasak.Dan ia dikontrak KBRI untuk membuka stand NasiTimlo Solo. Mulanya ia menolak. Sebab, dengan begitu iaharus meninggalkan bisnisnya membuat tempe selamasemingu. Ia khawatir langganannya kecewa. Namun

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    10/4569Il M k B k C ll ti

    Putri Dubes itu terus mendesak dan memohonkesediaannya. Akhirnya ia luluh dan bersedia.

    Sejak itulah hatinya berbunga-bunga. Sebab sebelumberangkat ke Alexandria ia sering ditelpon Eliana. Dansaat di Alexandria hampir tiap hari Eliana datang kestandnya untuk mengontrol, melihat -lihat, atau hanyasekadar untuk mengajaknya bicara apa saja.

    "Aku salut Iho ada mahasiswa yang mandiri seperti Mas

    Insinyur." Puji Eliana. Hatinya tersanjung luar biasa.

    Bagaimana tidak, gadis jelita itu seolah begitumenghormat inya. Ia dipanggil dengan panggilan "MasInsinyur", bukan langsung memanggil namanya, ataudengan kata ganti "kamu" atau "Anda". Orang-orangmemang biasa memanggilnya "Mas Khairul", karena

    namanya Khairul Azzam, atau "Mas Insinyur" karena iamemang dikenal sebagai "Insinyur"-nya dunia masakmemasak di kalangan mahasiswa Indonesia di Cairo.Entah kenapa, mendengar pujian dari Eliana itu, iamerasakan kebahagiaan dengan nuansa yang sangat lain.Kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

    Ia tersenyum sendiri. Kedua matanya memandang kearah pantai. Dua orang muda-mudi Mesir berjalan mesramenyusuri Pantai Cleopatra yang berada tepat di depanhotel.

    Ia tersenyum sendiri. Entah kenapa tiba-tiba berkelebatpikiran, andai yang berjalan itu adalah dirinya danEliana. Alangkah indahnya.

    Astaghfirullal! la beristighfar.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    11/45610Il M k B k C ll ti

    Ia merasa apa yang berkelebat dalam pikirannya itusudah tidak dianggap benar.

    Ia mengalihkan pandangannya jauh ke tengah lautMediterania. Nun jauh di sana ia melihat tiga kapal yangtampak kecil dan hitam. Kapal-kapal itu ada yang sedangmenuju Alexandria, ada juga yang sedang meninggalkanAlexandria. Sejak dulu Alexandria memang terkenalsebagai kota pelabuhan yang penting di kawasanMediterania. Pelabuhan utama Alexandria saat ini ada di

    kanan dan kiri kawasan Ras El Tin dan kawasan ElAnfusi. Dua kawasan itu terletak di semenanjungAlexandria lama. Di ujung semenanjung itu berdiri duabenteng bersejarah Yaitu Benteng Qaitbai dan BentengEl Atta.

    Dari jendela kamarnya ia bisa melihat Benteng Qaitbai

    itu di kejauhan. Kedua matanya kembali mengamati tigakapal yang letaknya berjauhan satu sama lain. Ia edarkanpandangannya ke kiri dan ke kanan. Laut itu terlihatbegitu luas dan kapal itu begitu kecil. Padahal di dalamkapal itu mungkin ada ratusan manusia. Ia jadi berpikir,alangkah kecilnya manusia. Dan alangkah Maha Penya-yangnya Tuhan yang menjinakkan lautan sedemikian

    luas supaya tenang dilalui kapal kapal berisi manusia.Padahal, mungkin sekali di antara manusia yang beradadi dalam kapal itu terdapat manusia-manusia yang sangatdurhaka kepada Tuhan. Toh begitu, Tuhan masih sajamenunjukkan kasih sayangNya. Ia jinakkan lautan, yang

    jika Ia berkehendak, Ia bisa menitahkan ombak untukmenenggelamkan kapal itu dan bahkan meluluh-lantakkan seluruh isi Kota Alexandria. Ia teringatfirman-Nya yang indah,

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    12/45611Il M k B k C ll ti

    "T idakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhya kapal

    itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-

    N ya kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya.

    Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tandakebesaran-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar lagi

    banyak bersyukur." 1

    Ia terus memandang ke laut Mediterania. Laut itu telahmenjadi saksi sejarah atas terjadinya peristiwa peristiwabesar yang menggetarkan dunia. Perang besar yang

    berkobar karena memperebutkan cinta Ratu Cleopatraterjadi di laut itu. Pertemuan bersejarah yang diabadikandalam Al-Quran antara Nabi Musa dan Nabi Khidir,konon, juga terjadi di salah satu pantai laut Mediteraniaitu.

    "Laut yang indah, penuh nilai sejarah," lirihnya pada

    dirinya sendiri. "Akankah aku juga akan mencatatkansejarahku di pantai laut ini?" Ia berkata begitu karenananti malam ada jadwal makan malam bersama seluruhstaf KBRI di Pantai El Mumtazah. la yakin akanbertemu lagi dengara Eliana disana.

    Matahari terus berjalan mendekati peraduannya.

    Sinarnya yang kuning keemasan kini mulai bersulamkemerahan. Ombak datang silih berganti seolah menyapadan menciumi pasir-pasir pantai yang putih nan bersih.Terasa damai dan indah. Menyaksikan fenomena alam

    yang dahsyat itu Azzam bertasbih, "Subhanallah. MahaSuci Allah yang telah mencip takan alam seindah ini."

    1OS. Luqman (Luqman) [311]: 31

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    13/45612Il M k B k C ll ti

    Ya, alam bertasbih dengan keindahannya. Alam bertasbihdengan keteraturannya. Alam bertasbih dengan pesona-nya. Segala keindahan, keteraturan dan pesona alam

    bertasbih, menjelaskan keagungan Sang Penciptanya.Bertasbih, menyucikan T uhan dari sifat kurang. Kein-dahan senja sore itu menjelaskan kepada siapa saja yangmenyaksikannya bahwa Tuhan yang menciptakan senjayang luar biasa indah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa,Yang Maha Sempurna ilmu-Nya.

    Siang malam, senja, dan pagi bertasbih. Matahari, udara.laut, ombak dan pasir bertasbih. Semua benda yang adadi alam semesta ini bertasbih, menyucikan asma AllahSemua telah tahu bagaimana cara melakukan shalat dantasbihnya. Dengan sinarnya, matahari bertasbih diperedarannya. Dengan hembusannya udara bertasbih dialirannya. Dengan gelombangnya ombak bertasbih di

    jalannya. Semua telah tahu bagaimana cara menunjukantidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Kuasa.

    Keteraturan alam semesta, langit yang membentangtanpa tiang, pergantian siang dan malam, lautan luasmembentang, gunung gunung yang menjulang, awanyang membawa air hujan, air yang menumbuhkan

    tanam-tanaman, proses penciptaan manusia sembilanbulan di rahim, binatang-binatang yang menjagaekosistem dan keteraturar-keteraturan lainnya, itu semuamenuniukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa danMaha Sempurna. Dzat yang kekuasaan-Nya tidak adabatasnya. Dzat yang menciptakan itu semua. Dan Dzatitu adalah Tuhan Penguasa alam semesta. Dan jelasTuhan itu hanya boleh satu adanya. Tak mungkin dua,tiga dan seterusnya. Tak mungkin.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    14/45613Il M k B k C ll ti

    Sebab, jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadikerusakan di alam semesta ini. Sebab masing-masingakan merasa paling berkuasa. Masing-masing akan

    memaksakan keinginan-Nya. Mereka akan berkelahi.Misalnya satu menghendaki matahari terbit dari timur,sementara yang satu menghendaki matahari terbit daribarat. Terjadilah perseteruan. Dan rusaklah alam.

    Ternyata matahari terbit dari timur dan tenggelam dibarat, dengan sangat teraturnya. Matahari tak pernah

    terlambat terbit. Matahari juga tak pernah bermain main,belari-lari ke sana kemari di langit seperti anak kecilbermain bola atau petak umpet. Ia beredar di jalan yangditetapkan Tuhan untuknya. Dan selalu tenggelam diufuk barat tepat pada waktunya. Keteraturan inimenunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta

    ini adalah satu. Yaitu Allah Wa Jalla, T uhan Yang Maha

    Kuasa.

    Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, yang takterbatas kekuasaan-Nya itu memang tak mungkinberjumlah lebih dari satu. Sebab seandainya Tuhan lebihdari satu, lalu mereka sepakat menciptakan matahari,misalnya. Maka ada dua kemungkinan di sana. Pertama,

    Tuhan yang satu menciptakan, sementara Tuhan yanglain berpangku tangan. Tidak berbuat apa-apa. Denganbegitu, bisa berarti bahwa Tuhan yang tidak berbuat apaapa itu tidaklah Tuhan yang berkuasa. Sia-sia saja ia jadiTuhan. Sebab, pada saat matahari diciptakan ia t idakberperan menciptakannya. Ia menganggur. Sama sepertimakhluk yang menganggur . Jadi ia bukan Tuhan dant idak bisa disebutT uhan.

    Atau kemungkinan kedua, Tuhan-tuhan itu bekerja samamenciptakan matahari. Matahari diciptakan dengan

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    15/45614Il M k B k C ll ti

    keroyokan. Jika demikian, jelas jelas mereka bukanlahTuhan Yang Maha Kuasa. Sebab mereka lemah.Bagaimana t idak. Untuk menciptakan matahari saja

    mereka harus bekerja sama. Tidak bisa menciptakansendiri. Kekuasaan-Nya tidak mutlak. Yang terbataskekuasaanya berarti lemah dan tidak layak disebutsebagai Tuhan.

    Jika Tuhan itu lebih dari satu, bisa saja terjadi pembagiantugas. Ada yang bertugas mencipta matahari, ada yang

    bertugas mencipta bumi, ada yang bertugas menciptalangit dan seterusnya. Jika demikian, mereka bukanTuhan Yang Maha Kuasa. Sebab pembagian tugas itumenunjukkan kelemahan, menunjukkan ketidak-maha-kuasa-an. Tuhan yang sesungguhnya adalah TuhanYang menciptakan dan menguasai seru sekalian alam.Tuhan yang menciptakan alam semesta ini dengan

    kekuasaan-Nya yang sempurna. Tuhan yang ilmu-Nyameliputi segala sesuatu. Dan yang memiliki sifat mahasempurna seperti itu hanya ada satu, yaitu Allah Swt.Dialah Tuhan yang sesungguhnya. Sebab tidak ada yangmemproklamirkan diri sebagai pencipta alam semesta inikecuali hanya Allah Swt.

    "Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) adatuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki Arsy dari apa yang mereka

    sifatkan2

    Pemuda bemama Khairul Azzam itu masih menatap kearah laut. Matahari masih satu jengkal di atas laut.

    Sebentar lagi matahari itu akan tenggelam. Warnakuning keemasan bersepuh kemerahan yang terpancar

    2

    QS. Al Anbiyaa (Nabi-nabi) [21]: 22

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    16/45615Il M k B k C ll ti

    dati bola matahari menampilkan pemandangan luar biasa

    indah. Ia jadi ingat sabda Nabi, ''Sessungguhnya Allah ituindah dan mencintai keindahan."

    "Subhanallah!" Kembali ia bertasbih dalam hati.

    Ia terus menikmati detik-detik pergantian siang danmalam yang indah itu. Cahaya matahari sepert i masuk kedalam laut yang perlahan menjadi gelap. Siang seolaholah masuk ke dalam perut malam. Matahari hilang

    tenggelam. Lalu perlahan bulan datang. Subhanallah.Siapakah yang mengatur ini semua? Siapakah yang mam-pu memasukkan siang ke dalam perut malam? Seketikaazan berkumandang menjawab pertanyaan itu dengansuara lantang: Allaahu Akbar! Allaahu Akbar! AllahMaha Besar. Allah Maha Besar. Ya, hanya Allah YangMaha Besar kekuasaan-Nyalah yang mampu memasuk-

    kan siang ke dalam perut malam. Dan memasukkanmalam ke dalam perut siang.

    "T idakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkanmalam ke dalam siang dan memasukan siang ke dalam malam

    dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing

    beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh

    Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." 3

    Malam mulai membentangkan jubah hitamnya. Lampu-lampu jalan berpendaran. Alexandria memperlihatkansihirnya yang lain. Sihir malamnya yang tak kalahindahnya. Kelap-kelip lampu kota yang mendapat julukan"Sang Pengantin Laut Mediterania" itu bagai tebaran

    intan berlian. Khairul Azzam menutup gorden jendela

    3QS. Luqman ~Luqman) [31]: 29.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    17/45616Il M k B k C ll ti

    kamarnya. Ia bergegas untuk shalat di masjid yangjaraknya tak jauh dari hotel.

    Saat tangannya menyentuh gagang pintu hendak keluar,telpon di kamarnya berdering. Ia terdiam sesaat. Iamenatap telpon yang sedang berdering itu sesaat danterus membuka pintu lalu melangkah keluar. Kalau diabenar-benar perlu, nanti pasti nelpon lagi setelah shalat.Apa tidak tahu ini saatnya shalat," lirihnya menuju lift.

    Ia membenarkan tindakannya itu dengan berpikir bahwadatangnya azan yang memanggilnya itu lebih dulu daridatangnya dering telpon itu. Dan ia harus mendahulukanyang datang lebih dulu. Ia harus mengutamakanundangan yang datang lebih dulu. Apalagi undanganyang datang lebih dulu itu adalah undangan untuk

    meraih kebahagiaan akhirat. Padahal kehidupan akhirat itu

    lebih baik dan lebih kekal.4

    ***

    Saat pulang dari masjid, Azzam bertemu Eliana didepanpintu masuk lobby hotel. Melihat Azzam wajah Elianatampak riang.

    "Hei ke mana saja? Aku sudah mencari Mas Khairul kemana-mana? Sudah dua puluh tujuh kali aku ngebel kekamar Mas Khairul! Ada hal penting! Ayo kita bicara dilobby saja!" Eliana nerocos tanpa memberi kesempatanmenjawab. Gadis berpostur tubuh indah itu berbalut kaoslengan panjang ketat berwarna merah muda dan celana

    jeans putih ketat. Balutan khas gadis-gadis aristokratEropa itu membuatnya tampak langsing, padat, dan

    4

    QS. Al Ala (Yang Paling tinggi) [871]: 17.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    18/45617Il M k B k C ll ti

    berisi. Parfumnya menebarkan aroma bunga-bungaansegar dan sedikit aroma apel. Wajahnya yang putihdengan mata yang bulat jernih memancarkan pesona

    yang mampu menghangatkan aliran darah setiap pemudayang menatapnya.

    Azzam masih berdiri di tempatnya. Entah kenapa begituia mencium parfum yang dipakai Putri Pak Dubes itu iamerasakan nafasnya sedikit sesak, jantungnya berdeguplebih kencang, dan ada sesuatu yang tiba-tiba datang

    begitu saja mengaliri tubuhnya.

    "Lho kok diam saja, ayo Mas, kita bicarakan di lobby! Inipenting!" Eliana kembali mengajak Azzam masuk kelobby hotel. Azzam tergagap. Ia mengangguk. Dan mautidak mau Azzam mengikutinya. Sebab ia berada diAlexandria karena kontrak kerja dengannya.

    "Mbak Eliana sudah shalat?" tanya Azzam pelan. Iamencoba menguasai dirinya, yang sesaat sempat oleng.Ia memanggilnya 'Mbak', meskipun ia tahu Eliana lebihmuda tiga tahun dari dirinya. Tak lain, hal itu karenarasa hormatnya pada gadis itu sebagai Putri Pak DutaBesar.

    "Ah shalat itu gampang! Yang penting itu. Ada tugaspenting untuk Mas Khairul malam ini. Tugas terakhir.Aku janji!" sahut Eliana nyerocos tanpa rasa dosa karenamenggampangkan shalat.

    Tu... tugas?"

    Ya.""Untuk saya!?"

    "Ya, untuk siapa lagi kalau bukan untuk Mas Khairul?"

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    19/45618Il M k B k C ll ti

    "Tugas dari siapa?"

    "Ya dariku."

    "Dari Mbak?"

    "Iya."

    Azzam menghirup nafas. Detak jantungnya sudahnormal. Ia sudah menguasai dirinya sepenuhnya. Denganmimik serius ia berkata,

    "Sebentar Mbak, bukankah tugas saya sudah selesai tadisore Mbak? Dengan berakhirnya acara Pekan PromosiWisata tadi sore berarti tugas saya kan sudah selesai.Dalam kesepakatan yang kita buat, saya bertugasmembuat dan menjaga Nasi Timlo Solo selama enamhari. Dari jam sepuluh pagi sampai jam empat sore.Menunggu stand enam jam setiap hari. Berarti tugas

    saya sudah selesai dong. Jika ada tugas lagi ini jelas diluar kesepakatan. Jelas saya tidak bisa menerimanyaMbak, maaf! Apa hubungannya Mbak dengan sayasehingga dengan seenaknya Mbak memberi tugas kepadasaya!? Apa saya bawahan Mbak!? Maaf saya tidak bisaMbak!"

    Meskipun ia di kalangan mahasiswa Cairo dikenal se-bagai penjual tempe, ia tidak mau diperlakukan seenak-nya. Ia sangat sensitif terhadap hal-hal yang terasamelecehkan harga diriya. Memberi perintah seenaknyakepadanya adalah bentuk dari penjajahan atas hargadirinya. Azzam adalah orang yang sangat menghargaikemerdekaannya sebagai manusia yang hanya mengham-ba kepada Allah Swt.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    20/45619Il M k B k C ll ti

    Eliana yang pernah sekian tahun tinggal di Prancisagaknya langsung menyadari kekhilafannya. Ia buruburu meralat ucapannya dan meminta maaf.

    "Maafkan aku Mas Khairul. Mas benar. Sesuai dengankesepakatan kontrak kita, tugas Mas sudah selesai.Tetapi ini ada masalah penting yang sedang aku hadapi.Dan aku rasa yang bisa membantu adalah Mas. Baiklah,ini di luar kontrak. Ini antara aku dan Mas sebagaisahabat. Ya sebagai sahabat yang harus saling tolong

    menolong. Saling bantu membantu.

    "Begini, acara makan malam nanti jam delapan di PantaiEl Muntazah. Aku sudah pesan menunya ke OmarKhayyam Restaurant. Masalahnya, dalam acara makanmalam nanti secara mengejutkan kita kedatangan BapakDuta Besar Indonesia untuk Turki yang datang tadi

    siang. Beliau teman kuliah ayahku di FISIPOL UGMdulu. Ayah ingin menyuguhkan menu istimewa untuk-nya. Menu yang mengingatkan akan kenangan masa lalu.Menu itu adalah nasi panas dengan lauk ikan bakar dansambal pedas khas Jogja. Ayah dulu sering makan menuitu bareng beliau di Pantai Parangtritis. SebelumMaghrib tadi ayah memintaku untuk menyiapkan menu

    ini. Aku pusing tujuh keliling. Yang jelas aku sudahmemerintahkan Pak Ali, sopir KBRI itu untuk mencariikan yang segar. Ikan apa saja yang penting layakdibakar. Pak Ali membeli enam kilo dan sekarang sudahada di dalam kulkas di kamamya. Dan aku datangmenjumpai Mas untuk minta tolong kepada Masmenyiapkan ikan bakar itu. Mas Insinyur, tolong ya?

    Please, ya?" Kata Eliana dengan nada memelas.

    Azzam diam saja. Sesaat lamanya dia diam tidakmenjawab apa-apa.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    21/45620Il M k B k C ll ti

    "Sungguh Mas, tolong aku ya. Please tolonglah. Aku janjinanti Mas akan aku kasih hadiah spesial. Please tolong

    aku. Ini masalah kredibilitasku dihadapan ayahku. Kalaungurusi ikan bakar saja aku tidak bisa, beliau akan susahpercaya pada kredibilitasku mengorganisir sesuatu yang

    lebih penting. Tolong aku, Mas, please. Aku tahu iniwaktunya sangat mepet. Tapi aku yakin Mas bisa.Ayolahplease ya?"

    Eliana meminta dengan nada memelas sambil menang-kupkan kedua tangannya di depan hidungnya. Gadis itubenar-benar memelas di hadapan Azzam. Melihat wajahmemelas di hadapannya Azzam luluh. Sosok yang sangattersinggung jika harga dirinya direndahkan itu adalah

    juga sosok yang paling mudah tersentuh hat inya.

    "Baiklah akan saya bantu sebisa saya. Tapi sebelummembantu Mbak Eliana, saya ingin hak saya atas apayang sudah saya kerjakan selama enam hari di sinidibayar. Jawab Azzam tenang.

    "Sekarang?"

    "Ya, sekarang."

    "Apa Mas Khairul tidak percaya padaku?"

    Siapa yang tidak percaya? Saya hanya menuntut haksaya.

    Baiklah. Eliana mengeluarkan dompet dari celanajeannya. Lalu mengeluarkan lembaran dolar pada Azzam.

    "Ini tiga ratus dollar. Seperti kesepakatan kita satuharinya lima puluh dollar."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    22/45621Il M k B k C ll ti

    "Terima kasih." Azzam menerima uang itu sambiltersenyum.

    "Nanti kuitansinya menyusul ya. Nah, sekarang bisamembantu saya?"

    "Baiklah, sekarang masalah bantu membantu. Bukanbisnis. Saya ingin murni membantu, jadi saya tidak akanmengharapkan apapun dari Mbak."

    "Tapi aku tadi sudah bilang akan memberi hadiahspesial."

    "Itu tak penting. Karena waktunya sudah mepet yangpaling penting saat ini adalah mencari bumbu untuk ikanbakar itu dan untuk sambalnya. Bumbu yang masihtersisa dari Nasi Timlo tidak mencukupi. Di tempat saya

    juga sudah t idak ada lombok satu bijipun." Jawab Azzam.

    "Kalau begitu sekarang juga kita berangkat mencari apayang Mas butuhkan. Sebentar aku panggil Pak Ali dulu,ia lebih paham seluk beluk Alexandria." Sahut Elianabersemangat. Gadis itu langsung menghubungi Pak Alidengan telpon genggamnya.

    "Kita diminta ke depan. Kebetulan Pak Ali sudah ada dimobil. Memang tadi saya berpesan akan pergi setelahshalat Maghrib. Ayo kita berangkat!" Kata Eliana usaimenelpon.

    "Sebentar. Apa tidak sebaiknya Mbak shalat Maghribdulu kalau belum shalat?"

    Aduh, shalat lagi, shalat lagi. Shalat itu gampang!"

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    23/45622Il M k B k C ll ti

    "Lho jangan meremehkan shalat dong Mbak. Kalau bakbelum shalat mending Mbak shalat saja. Biar saya danPak Ali saja yang belanja."

    "Tidak, saya harus ikut. Tidak tenang rasanya kalau sayatidak ikut. Tentang shalat yang Mas Khairul ributkan itutenang saja Mas. Aku memang sedang tidak shalat.Kalau shalat malah dosa. Tahu sendiri kan perempuanada saat -saat dia tidak boleh shalat. Ayo kita berangkat.Kita harus cepat, waktunya sempit!"

    "Kalau begitu ayo."

    Azzam bangkit.

    Mereka berdua berjalan tergesa ke luar hotel. Tepat didepan pintu hotel Pak Ali telah menunggu dengan mobil

    BMW hitam. Petugas hotel membukakan pintu mobil.Azzam duduk di depan, di samping Pak Ali dan Elianaduduk di bangku belakang. Eliana memberi instruksikepada Pak Ali agar membawa ke kedai penjual bumbusecepat mungkm. Pak Ali langsung tancap gas melintasdi atas El Ghaish Street menuju ke arah pusat perbelan-

    jaan di kawasan El Manshiya. Azzam menikmati perja-

    lanan itu dengan hati nyaman dan bahagia. Meskipunsebenarnya ia sangat lelah, namun rasa bahagia itumampu mengatasi rasa lelahnya. Entah kenapa ia merasamalam itu terasa begitu indah. Berjalan di sepanjang

    jalan utama Kota Alexandria dengan mobil mewahbersama seorang Putri Duta Besar yang pualam. Iamerasa kebahagiaan itu akan sempurna jika mobil BMWitu adalah miliknya, ia sendiri yang mengendarainya danEliana duduk di sampingnya sebagai isterinya denganbusana Muslimah yang anggun memesona.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    24/45623Il M k B k C ll ti

    "Hayo, Mas Insinyur melamun ya?" Suara Elianamengagetkan lamunannya.

    "E ti. . tidak! Saya hanya takjub dengan suasana malamkota ini. Dan saya bertanya kapan bisa memiliki mobilsemewah ini, dan mengendarainya bersama isteri di kotaini?" Jawab Azzam sedikit gugup.

    "Wah impian Mas Insinyur tinggi juga ya? Saya yakin jarang ada orang yang bermimpi seperti Mas. Anak

    muda Indonesia yang punya impian mengendarai mobilBMW saya rasa tidak banyak. Apalagi yang bermimpimengendarainya bersama isterinya di kota ini. Jangankanbermimpi seperti itu, BWM saja mungkin ada yangbelum tahu apa itu dan ada yang belum pernah lihatbentuknya. Lha bagaimana bisa bermimpi? Bahkan,mungkin di antara anak muda Indonesia, terutama di

    daerah terbelakang masih ada yang beranggapan bahwaBMW itu merk sepeda, sejenis dengan BMX."

    Azzam tersenyum mendengar komentar Eliana.Komentar yang baginya terasa memandang rendah anakmuda Indonesia. Tapi dulu saat ia masih di MadrasahAliyah dan mengadakan camping dakwah di ujung

    tenggara Wonogiri, ia bertemu dengan jenis anak anakremaja dan anak muda yang masih sangat terbelakangcara berpikirnya. Mereka merasa cukup dengan hanyalulus SD saja. Bahkan banyak yang tidak lulus SD.Mereka lebih suka mencari kayu bakar di hutan. Ataumenggembalakan kambing di hutan. Mimpi merekaadalah bagaimana dapat kayu bakar yang banyak. Ataukambing mereka cepat beranak pinak. Itulah mimpi anak-anak muda yang ada dipedalaman daratan pulau Jawa. Iabayangkan bagaimana dengan yang berada di tengahhutan Kalimantan dan Papua? Mereka yang berpikiran

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    25/45624Il M k B k C ll ti

    memakai baju yang layak saja belum. Yang untukmenjamah mereka saja harus menempuh perjalanan yangsangat sulit. Ia langsung membandingkan mereka

    dengan anak muda seperti Eliana yang sudah selesaikuliah di Prancis di usia yang masih belia. Sudah pernahmerasakan tidur di hotel paling mewah di Eropa. Sudahpernah debat dengan Sekjen Liga Arab dengan bahasaInggris yang fasih. Alangkah jauh bedanya.

    "Ya, yang kau katakan mungkin ada benarnya. Memang

    tidak banyak dari mereka yang memiliki impian tinggi."Komentarnya ringan. Dalam hati Azzam menambah,"Apalagi yang bermimpi bisa menyunting Putri Dubesyang sekuler seperti dirimu dan bisa menjadikannyaMuslimah yang baik pastilah sangat sangat sedikit

    jumlahnya."

    "Karena pemudanya tidak banyak yang punya impiantinggi dan besar itulah, maka Indonesia tidak maju-maju.Kalau yang kau impikan selama ini apa Mas? Bukan yangtadi lho. Yang selama ini kau impikan." Tanya Eliana.

    "Kira-kira apa, coba, kau bisa tebak tidak?" Sahut Azzam.

    "Mm... mungkin mendirikan pesantren."

    Salah.

    Terus apa?" Jadi orang paling kaya di pulau Jawa he hehe..."

    "Wow...gila! It's great dream, man! Tak kuduga MasKhairul punya impian segede itu. Impian yang akusendiri pun tidak menjangkaunya. Gila! Boleh... Boleh!Kali ini aku boleh salut pada Mas Khairul."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    26/45625Il M k B k C ll ti

    BMW itu terus melaju dengan tenang dan elegan.Beberapa menit kemudian mobil itu berhenti di depan

    kedai penjual bumbu-bumbu di El Hurriya Street.Dengan cepat dan cermat Azzam membeli bumbu.Azzam tidak lupa mengajak ke kedai penjual sayur-mayur.

    "Untung saya ingat, ikan bakar itu harus adalalapannya." Kata Azzam pada Eliana. Ia bergegas masuk

    ke kedai penjual sayur mayur dan membeli ketimun,kubis, dan tomat untuk dibuat lalapan. Setelah itu merekameluncur kembali ke hotel dengan perasaan lega. Danyang paling lega tentu saja Eliana. Jika bahan baku telahdidapat, bumbu telah didapat, dan koki yang akanmenggarap bisa diandalkan, apakah tidak layak baginyauntuk merasa lega.

    Dalam perialanan ke hotel, Pak Ali memilih menelusuriEl Hurriya Street. Terus ke arah timur laut. Mereka me-lewati Konsulat Amerika Serikat. Terus melaju tenang.Sampai di kawasan Ibrahimiya sebelum Sporting Clubbelok kiri. Lalu belok kanan melaju di El Amir IbrahimStreet. Dari dalam mobil, Azzam melihat trem listrik

    yang penuh penumpang. Kereta itu melaju ke arah ElManshiya. Gadis-gadis Mesir tampak berdiri di dalamtrem. Tangan kanan mereka menggenggam eratpegangan seperti gelang, sedangkan tangan kiri merekamemegang buku.

    Sepertinya gadis-gadis itu baru pulang dari kampus ya."Eliana kembali membuka suara. Eliana seperti tahu apayang diperhatikan Azzam.

    "Iya." Pelan Azzam.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    27/45626Il M k B k C ll ti

    Gadis Mesir itu cantik-cantik ya. Langsing langsing."

    "Iya."

    "Tapi saya lihat kalau sudah jadi ibu-ibu kok gemukgemuk sekali ya?"

    Iya. Setahu saya memang adat di Mesir itu seorangsuami malu kalau isterinya tidak gemuk. Malu dianggap

    tidak bisa memberi makan dan tidak bisa mensejah-terakan isterinya."

    "Aneh. Apa sejahtera itu berarti harus gemuk?"

    "Tidak juga. Ada juga kan orang merana, orang stresmalah gemuk. Tapi masyarakat Mesir modern agaknya

    sudah mulai meninggalkan adat itu. Kita juga mudahmenemui ibu-ibu Mesir yang tetap langsing."

    Ngomong-ngomong apa Mas Insinyur punya impianmenikah dengan gadis Mesir?"

    "Menikah dengan gadis Mesir?" Spontan Azzam meng-

    ulang pertanyaan Eliana.

    "Iya. Pernah terbersit dalam hati?

    "Pernah."

    "Punya kenalan gadis Mesir?"

    Punya."

    Cantik?

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    28/45627Il M k B k C ll ti

    Pasti.

    "Wow. Tak kusangka. Mas Insinyur ternyata benar-benar pemuda berselera tinggi. Eh Mas, jujur ya, kalaugadis seperti diriku ini menurut Mas cantik tidak?"

    Muka Azzam memerah mendengar pertanyaan itu.Seandainya ada cahaya yang terang pasti perubahanwajahnya akan tampak. Namun keadaan malam itu

    menutupi perubahan wajahnya. Ia sama sekali tidakmenduga akan mendapat pertanyaan seperti itu. Tibatiba rasa tinggi hatinya muncul. Ia tidak mau mengakuibegitu saja kecantikan Putri Duta Besar itu. Ia tidak maumenyanjungnya sebagaimana orang-orang banyak me-nyanjungnya.

    "Kok diam Mas? Bagaimana Mas, orang seperti aku inimenurut Mas cantik tidak?" Eliana kembali mengulangpertanyaannya.

    "Bilang aja cantik! Gitu aja kok mikir!" Sahut Pak, Alisambil terus berkonsentrasi menjalankan mobil ke arahEl Ghaish Street. Sebentar lagi mereka sampai. |

    Jangan dipengaruhi Pak. Biar dia jujur menilainya.Cantik tidak?" Tanya Eliana ketiga kalinya.

    Tidak! " Jawab Azzam sambil tersenyum. Azzam lalumemandang bulan purnama yang bersinar terang di ataslaut. Purnama itu seolah tersenyum dan bertasbihbersama bintang-bintang dan angin malam. Azzam takmau tahu apa perasaan Eliana saat itu, yang penting iamerasa menang.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    29/45628Il M k B k C ll ti

    "Ah. Kau tidak jujur itu Mas! Ayo jujur sajalah!" ProtesPak Ali dengan suara agak keras.

    Azzam hanya tersenyum. Dan diam. Cukup dengan diamia sudah menang. Dan Eliana pun diam. Ia belummenemukan kata-kata yang tepat untuk bicara. Maka iamemilih diam. Sesaat lamanya Azzam dan Eliana salingdiam. Mobil terus bergerak ke depan. Tak terasa merekasudah sampai di halaman Hotel El Haram.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    30/45629Il M k B k C ll ti

    2

    TEKAD BERAJ UT DOA

    Acara makan malam itu berlangsung di sebuah tamanyang terletak di garis Pantai El Muntazah. Sebuah pantaiyang terkenal keindahannya di Alexandria. Azzam samasekali tidak bisa menikmati acara itu, sebab ia sibukmempersiapkan ikan bakar permintaan khusus Bapak

    Duta Besar, ayah Eliana. Azzam yang ingin istirahat dimalam terakhir merasa tidak bisa istirahat . Ia yangsedikit ingin merasakan nuansa romantis di El Muntazahyang sangat terkenal itu sama sekali tidak bisamerasakannya.

    Azzam membakar semua ikan yang dibeli Pak Ali. Ia

    meracik bumbu sedetil mungkin. Ia minta Pak Alimembantunya mengipasi arang agar terjaga baranya,sementara ia membuat sambalnya. Akhirya ia bisamenghidangkan ikan bakar keinginan itu ke hadapan dua

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    31/45630Il M k B k C ll ti

    orang Duta Besar, yaitu ayah Eliana, Duta BesarIndonesia untuk Mesir dan kawannya Duta BesarIndonesia untuk Turki. Dua Duta Besar itu duduk di

    tempat terpisah dari staf KBRI yang lain. Merekamemang ingin bernostalgia berdua saja. Di hadapanmereka ada satu nampan berisi nasi panas yang masihmengepulkan asap. Nampan berisi ikan bakar. Dua piringkecil berisi sambal. Dua piring agak besar berisi lalapan.Lalu dua mangkok berisi air untuk cuci tangan. Dan duapiring besar yang masih kosong. Azzam mempersilakan

    keduanya untuk menikmati hidangan itu.

    "Terima kasih Mas ya." Kata Pak Alam, ayah Eliana padaAzzam. Azzam tersenyum dan mengangguk denganramah sambil sekali lagi mempersilakan untukmenyantap. Ia lalu minta diri.

    "Hidangan ikan bakar ini untuk mengingatkan masa-masa kita belajar di Jogja dulu. Meskipun kita ada diAlexandria, tapi ini saya siapkan ikan bakar seperti yangkita rasakan di Parangtritis dulu." Kata Pak Alam.

    "Wah sungguh tidak rugi aku berkunjung ke Mesirmenjenguk teman lama. Sungguh, aku merasa sangat

    terhormat menerima surprise ini." Sahut Pak Juneididengan senyum mengembang.

    "Ayo langsung saja Pak Jun. Mencium baunya sudah

    tidak sabar rasanya perut ini. Ayo kita pulu'an pakaitangan saja rasanya lebih nikmat." Kata Pak Alam sambilmengambil satu piring yang kosong dan mengisinyadengan nasi. Lalu ia mencuci tangan kanannya ke dalammangkok berisi air dan jeruk nipis.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    32/45631Il M k B k C ll ti

    Ya benar Pak Alam. Pulu'an dengan tangan memanglebih nikmat." Tukas Pak Juneidi seraya melakukan halyang sama.

    Dua Duta Besar itu langsung asyik bernostalgia sambilmenikmati ikan bakar buatan Azzam. Dari jauh Azzammelihat dengan mata puas. Ia lalu duduk melihatsekeliling. Di sisi yang lain tak jauh dari dua Duta Besaritu staf KBRI sedang berpesta bersama beberapa orangmahasiswa dan rombongan Penari Saman yang

    didatangkan dari Aceh. Ia melihat Eliana ada di tengahtengah mereka. Eliana duduk berbincang-bincangdengan seseorang yang sangat ia kenal. Orang yangberbincang dengan Eliana adalah Furqan. Teman satupesawat saat datang ke Mesir dulu. Ada sedikit baramemercik dalam dadanya, namun ia redam segera. Iamerasa tidak pada tempatnya ia merasa cemburu. Eliana

    itu siapa? Bukan siapa-siapanya.

    Melihat Furqan yang selalu dalam posisi begituterhormat, Azzam tidak bisa membohongi dirinyasendiri. Bahwa ada rasa iri. Iri ingin seperti dia. Rasa itubegitu halus masuk ke dalam hatinya. Dulu ia danFurqan satu pesawat. Lalu selama satu tahun satu rumah.

    Tahun pertama di Mesir ia naik tingkat dengan nilailebih baik dari anak konglomerat Jakarta itu. BahkanFurqan sering bertanya padanya tentang kosa katabahasa Arab yang musykil saat membaca diktat. Tapikini, teman lamanya sudah hampir selesai S.2-nya diCairo University. Dan ia sendiri S.1 saja masih juga belumlulus-lulus, apalagi S.2. Furqan lebih dikenal sebagaiintelektual muda yang sering diminta menjadi narasumber di pelbagai kelompok kajian, sedangkan dirinyalebih dikenal sebagai penjual tempe, pembuat bakso dantukang masak serba bisa, namun t idak juga lulus ujian.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    33/45632Il M k B k C ll ti

    Azzam menghela nafas panjang. Ia lalu berdiri mencari-cari Pak Ali. Ia menengok ke kanan dan ke kiri

    mengedarkan pandangannya ke segala arah. Namun takjuga ia temukan Pak Ali. Ia sendirian. Hendak bergabungdengan staf KBRI itu rasanya canggung. Mereka sudahmemulai acara dua puluh menit yang lalu. Ia memutus-kan untuk menikmati kesendiriannya itu. Untung ia tadisempat mengambil sepiring nasi dan satu ikan untukdicicipi. Dan sambil duduk Azzam mulai menyantap ikan

    bakar itu. Perutnya sudah sangat lapar. Ia makan denganlahap sendirian, sambil menatap bulan dan bintangbintang. Tiba-tiba ia teringat ibu dan ketiga adiknya diIndonesia.

    "Mereka pasti sedang tidur nyenyak di sana. Ibumungkin sedang berdoa dalam shalat malamnya."

    Lirihnya pada diri sendiri sambil membayangkan wajahibunya dalam balutan mukena putih dengan mataberkaca-kaca. Ada keharuan yang tiba-tiba menyusupbegitu saja ke dalarn dadanya.

    Kalaulah ia harus jujur, maka impiannya yang palingtulus adalah segera pulang ke Tanah Air bertemu dengan

    ibu dan adik-adiknya. Tak ada impian yang lebih kuatdalam jiwanya melebihi itu. Namun akal sehatnya selalumenahan agar impiannya itu tidak sampai meledak danmelemahkannya.

    Adalah wajar bagi seseorang yang sudah bertahun -tahuntidak bertemu keluarganya dan mengharap bertemukeluarganya. Namun jika dengan sedikit kesabaranpertemuan itu akan menjadi lebih bermakna kenapa tidaksedikit bersabar. Ia bisa saja mengusahakan pulang. Tapikuliahnya belum tuntas dan adik-adiknya masih

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    34/45633Il M k B k C ll ti

    memerlukan dirinya untuk bekerja keras. Ia tidak inginmenyerah pada kerinduan yang menjadi penghalangkesuksesan. Ia ingin adik-adiknya sukses, dirinya sukses.

    Semua sukses. Gambaran masa depan jelas. Baru ia akanpulang.

    "Mas Khairul, pulang yuk!"

    Suara itu mengagetkannya. Ia menengok ke asal suara.Pak Ali telah berdiri di samping kanannya.

    "Dari mana saja Pak Ali? Saya cari-cari dari tadi."Sapanya.

    "Aduh Mas, perutku sakit. Aku habis dari toilet. Yuk kitapulang ke hotel yuk. Kayaknya aku harus segera istirahatnih."

    "Lha Pak Ali tidak menunggu Pak Dubes. Nanti kalauPak Dubes mencari bagaimana? Terus kalau saya pulangyang membereskan barang-barang siapa?"

    Tenang. Aku sudah tidak ada tugas malam ini. PakDubes nanti biar disopiri Pak Amrun. Terus barang

    barang biar diurus sama Mbak Eliana. Aku sudah bicaradengan Mbak Eliana. Katanya kita pulang tak apa-apa.Apalagi sebagian mereka mau begadang sampai pagi.Termasuk Pak Dubes dan kawannya dari Turki.

    Baik kalau begitu. Saya juga sudah letih. Terus kitapulang pakai apa Pak Ali?"

    "Gampang. Yang penting sama Pak Ali beres deh. Kitapulang pakai taksi biar aku yang bayar."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    35/45634Il M k B k C ll ti

    "Ya sudah kalau begitu. Ayo."

    Dua orang itu bergegas ke luar ke jalan lalu meluncur ke

    hotel dengan taksi. Dalam perjalanan ke hotel Azzamlebih banyak diam. Ia hanya bicara jika Pak Ali bertanya.Azzam masih terbayang-bayang oleh wajah ibu dan adik-adiknya.

    "Kalau boleh tahu berapa umurmu Mas Khairul?"

    "Dua puluh delapan Pak."

    "Kalau aku perhatikan, gurat wajahmu lebih tua sedikitdari umurmu. Kayaknya kau memikul sebuah beban yanglumayan berat. Aku perhatikan kau lebih banyak bekerjadaripada belajar di Mesir ini. Boleh aku tahu tentang halini?"

    "Ah Pak Ali terlalu perhatian pada saya. Saya memangharus bekerja keras Pak. Bagi saya ini bukan beban. Sayatidak merasakannya sebagai beban. Meskipun orang lainmungkin melihatnya sebagai beban. Saya memang harusbekerja untuk menghidupi adik adik saya di Indonesia.Ayah saya wafat saat saya baru satu tahun kuliah di

    Mesir. Saya punya tiga adik. Semuanya perempuan. Sayatidak ingin pulang dan putus kuliah di tengah jalan.Maka satu-satunya jalan adalah saya harus bekerja kerasdi sini. Jadi itulah kenapa saya sampai jualan tempe,

    jualan bakso, dan membuka jasa katering."

    Pak Ali mengangguk-angguk sambil membetulkan letakkaca matanya mendengar penuturan Azzam. Ada rasakagum yang hadir begitu saja dalam hatinya. Anak mudayang kelihatannya tidak begitu berprestasi itu

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    36/45635Il M k B k C ll ti

    sesungguhnya memiliki prestasi yang jarang dimilikianak muda seusianya.

    "Aku sama sekali tak menyangka bahwa kau menghidupiadik-adikmu di Indonesia. Aku sangat salut dan hormatpadamu Mas. Sungguh. Ketika banyak mahasiswa yangsangat manja dan menggantungkan kiriman orangtua,kau justru sebaliknya. Teruslah bekerja keras Mas. Akuyakin engkau kelak akan meraih kejayaan dankegemilangan. Teruslah bekerja keras Mas, setahu saya

    yang membedakan orang yang berhasil dengan yangtidak berhasil adalah kerja keras. Dan nanti kalau kausudah sukses jagalah kesuksesan itu. Setahu saya, darimembaca biografi orang-orang sukses, ternyata halpaling berat tentang sukses adalah menjaga diri yangtelah sukses agar tetap sukses."

    "Terima kasih Pak Ali. Tapi saya minta Pak Ali tidakmenceritakan apa yang barusan saya ceritakan pada PakAli kepada orang lain. Saya tidak mau itu jadi konsumsibanyak orang. Biarlah masyarakat Indonesia di Cairotahunya saya adalah mahasiswa Al Azhar yang tidaklulus-lulus karena lebih senang bisnis tempe, bakso dankatering. Itu bagi saya sudah cukup membuat nyaman.

    Janji Pak ya?"

    "Ya, saya janji."

    Tak terasa taksi sudah sampai di depan hotel. Azzamturun. Pak Ali membayar ongkos taksi lalu menyusulturun.Perutnya masih sakit Pak?"

    "Ya. Masih terasa. Aku rasa aku harus segera ke toilet.O ya Mas Khairul, kau langsung ingin istirahat?"

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    37/45636Il M k B k C ll ti

    "Iya Pak, saya merasa letih banget."

    Baiklah. O ya, bagaimana kalau besok habis shalat subuhkita ngobrol-ngobrol sambil jalan-jalan di sepanjangpantai. Semoga saja sakit perutku sudah sembuh."

    "Wah dengan senang hati Pak."

    "Kalau begitu nanti kalau kau mau shalat subuh aku dibel

    ya. Kita subuhan di masjid bersama. Dari masjid kitalangsung jalan jalan. Aku akan memberimu cerita yangindah. Kau pasti senang mendengarnya."

    "Baik Pak. Man Pak, assalamu 'alaikum." Kata Azzam.

    "Wa'alaikumussalam. Sampai ketemu besok." Jawab

    Azzam bergegas menuju lift, sementara Pak Ali menujutoilet. Hotel itu masih ramai. Beberapa orang masih asyikngobrol di lobby hotel. Dua orang lelaki kulit putihtampak sedang serius berbicara dengan orang Arabberjubah putih. Dari caranya memakai kafayeh tampak-

    nya ia orang teluk.L ourantos Restaurantyang terletak tak

    jauh dari lobby juga ramai dengan pengunjung.

    Sampai di kamar Azzam langsung merebahkan badan-nya. Ia tinggal menunggu mata terpejam. Telpon dikamarnya berdering. Ia sangat tidak menginginkantelpon itu. Ia paksakan untuk bangkit dan mengangkat-nya. Dari Eliana.

    Hei Mas Insinyur, kok sudah pulang sih?" Suara darigagang telpon.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    38/45637Il M k B k C ll ti

    "Iya, diajak Pak Ali yang sakit perut. Saya juga sudahletih.

    Seharusnya kalau mau pulang bilang-bilang dong.Terima kasih ya, ikan bakarnya mantap. Pak Juneidi puasbanget. O ya sebetulnya aku mau kasih hadiah spesialnyalho. Tapi Mas Insinyur keburu pulang sih?"

    "Hadiahnya apa?"

    "Mau tahu?"

    Iya."

    "Ciuman spesial dariku."

    Apa? Ciuman spesial?"

    "Yes."

    "Ciuman spesialnya Mbak Eliana itu ciuman yangbagaimana?"

    "French kiss, ciuman khas Prancis."

    "Mbak mau menghadiahi aku ciuman khas Prancis? Ahyang benar saja?"

    "Benar, sungguh! Tapi Mas Khairul keburu pulang sih.

    Jadi sorry dech ya.""Ah Mbak jangan menggoda orang miskin dong."

    "Saya tidak menggoda, serius. Saya sungguh sungguhmau memberi Mas Khairul ciuman itu tadi, sayang Maskeburu pulang.

    Alhamdulillah. Untung saya keburu pulang."

    "Lho kok malah merasa untung."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    39/45638Il M k B k C ll ti

    Iya soalnya jika dapat ciuman khas Prancis dari Mbak,bagi saya bukanlah jadi hadiah, tapi jadi musibah!

    "Jadi musibah?Iya.

    "Dapat French kiss dariku bagimu jadi musibah!?"

    "Iya."

    "Serius!? Nggak bercanda kan!?"

    "Serius! Sangat serius!""Bisa dijelaskan kenapa jadi musibah?"

    "Penjelasannya panjang, besok saja! Yang jelas perluMbak ingat baik-baik saya bukan orang bule! Sudah ya,saya harus istirahat. Maaf!"

    Azzam memutus pembicaraan dan meletakkan gagang

    telponnya sambil mendesis kesal,"Dasar perempuan didikan Prancis tidak tahu adabkesopanan. Sudah tahu aku ini mahasiswa Al Azhar maudisamakan sama bule saja! Sinting kali!"

    Telpon di kamarnya berdering lagi. Ia biarkan saja.

    T idak ia sentuh sama sekali. Ia yakin itu telpon dariEliana yang mungkin sedang emosi atau penasaran.Telpon itu berdering-dering sampai mati. Azzammengambil air wudhu . Membaca doa. Mengecilkan AC .D an siap untuk tidur. TeIpon di kamarnya kembaliberdering. Ia sedang membaca Ayat Kursi. Sama sekali iatidak bergeming dari tempat tidumya. Telpon itu terusberdering sampai akhirnya mati sendiri. Ia tak perlumengangkatnya, toh jika umur masih panjang besok bisabertemu dan berbicara panjang lebar kenapa hadiahciuman itu baginya adalah musibah.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    40/45639Il M k B k C ll ti

    Sementara di El Muntazah, Eliana tampak gusar dangeram. Berani-beraninya pemuda itu memutus

    pembicaraan begitu saja. Dan berani-beraninya iamemandang sebelah mata terhadap dirinya. Pikirnya.Baru kali ini ia tidak dianggap bahkan diremehkan olehseorang pemuda. Yang membuatnya geram kali ini yangmeremehkannya justru orang yang sama sekali tidakdiperhitungkannya.

    "Dasar pemuda kampungan kolot! Pemuda konservatif!Pemuda bahlul bin tolol! Awas nanti ya!" Geramnya.

    Orang-orang yang memperhatikan tingkah Eliana itu jadi bertanya-tanya. Ada apa dengan Putri Pak DutaBesar itu? Siapa pemuda yang dikatakannya kolot itu?Siapa pemuda yang diumpatnya itu?

    ***

    Selesai membaca Ayat Kursi Azzam tidak bisa langsungtidur. Ia merasa ada yang salah hari ini. Yang salah ituadalah rasa tertariknya pada anak Pak Dubes danharapannya yang tidak-tidak padanya. Setelah sembilan

    tahun, baru kali ini hatinya tertarik pada seorang gadis.

    Dulu waktu di pesantren, waktu di Madrasah Aliyah iapernah merasa suka pada seorang santriwati yang dimatanya sangat memesona. Namanya Salwa. SelainWajahnya yang menurutnya bagai bidadari suaranyasangat merdu. Santriwati dari Pati itu menjuarai MTQtingkat Jawa Tengah. Namun ia hanya bisa memendamrasa sukanya itu dalam hati. Sebab ia tahu, Salwa sudahdipinang oleh putra sulung Pengasuh Pesantren, GusMifdhal. Setelah itu ia tidak mau membuka hatinya lagi.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    41/45640Il M k B k C ll ti

    Yang ia heran, entah kenapa ketika mendengar prestasi-prestasi Putri Pak Dubes itu hatinya merasakan sesuatu

    yang lain. Ia mengagumi gadis itu. Dan ketika melihatwajahnya ia semakin kagum. Lalu ketika ia baru sedikitdekat saja sudah merasakan apa yang dulu ia rasakanterhadap Salwa. Ia harus mengakui ia jatuh cinta padaEliana dan berharap yang tidak-tidak. Ia sendiri heran,kenapa?

    Padahal ini bukan kali pertama ia bertemu dengan gadiscantik. Ia sering membantu bapak-bapak pejabat KBRIdan sering bertemu dengan anak gadis mereka yangsebenarnya tidak kalah jelitanya. Tapi ia merasa biasabiasa saja. Ia bahkan pernah umrah dan membimbing

    jamaah dari Jakarta. Di antara jamaah itu ada seorangfoto model yang masih kuliah di Jakarta. Namanya Vera.

    Foto model cantik itu kelihatannya tertarik padanya.Sebab setelah Vera kembali ke Jakarta sering menelpondirinya dan mengirimnya paket. Namun ia sama sekalitidak tertarik padanya. Kini Vera sudah jadi bintangsinetron. Dan ia juga tidak minta sedikit pun untuksekadar menyapanya. Ia sama sekali tidak tertarikdengan foto model itu karena gaya hidupnya yang ia

    anggap tidak sejalan dengan jiwanya. Dan caraberpakaiannya yang menurutnya kurang santunmeskipun sudah berulang kali umrah dan naik haji.Dalam hati ia berkata dengan tegas,

    "Cantik iya. Tapi kalau tidak bisa menjaga aurat, tidakmemiliki rasa malu, t idak memakai jilbab, tidak mencintaicara hidup yang agamis, berarti bukan gadis yang akuidamkan!"

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    42/45641Il M k B k C ll ti

    Standar dia untuk calon isteri minimal adalah Salwa. Danstandar itu tidak pernah ia turunkan. Tapi entah kenapasaat bertemu Eliana yang cara berpakaian dan cara

    hidupnya, menurutnya, tidak berbeda dengan Verahatinya bisa luluh. Kenapa ia menurunkan standar yangtelah bertahun-tahun ia jaga. Bahwa calon isterinya,minimal adalah perempuan yang berjilbab rapat, bisamembaca Al-Quran dan pernah mengecap kehidupanpesantren.

    Dan betapa menyesalnya dirinya begitu menurunkanstandar ternyata yang ia dapatkan adalah kehinaan. Akalsehatnya menggiringnya untuk kecewa pada Eliana.Kecewa karena ia merasa sudah bisa meraba cara hidupEliana. Ia tidak bisa membayangkan bagaimanakehidupan Putri Pak Dubes itu saat kuliah di Prancis.Sudah berapa lelaki bule dan tidak bule yang berciuman

    bibir dengannya. Dan ia ditawari untuk jadi lelaki kesekian yang berciuman dengannya. Ini jelas berten-tangan dengan apa yang ia jaga selama ini. Yaitukesucian. Kesucian jasad, kesucian jiwa, kesucian hati,kesucian niat, kesucian pikiran, kesucian hidup dankesucian mati.

    Entah kenapa tiba-tiba ia merasa berdosa. Ia merasaberdosa dan jijik pada dirinya sendiri yang begitu rapuh,mudah terperdaya oleh tampilan luar yang menipu. Ia

    jijik pada dirinya sendiri yang ia rasa terlalu cair padalawan jenis yang belum halal baginya. Ia heran sendirikenapa jati dirinya seolah pudar saat berhadapan atauberdekatan dengan Eliana. Apakah telah sedemikianlemah imannya sehingga kecantikan jasadi telahsedemikian mudah menyihir dirinya. Ia beristighfardalam hatinya. Berkali-kali ia meminta ampun pada Dzatyang menguasai hatinya.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    43/45642Il M k B k C ll ti

    Azzam meratapi kekhilafannya dan memarahi dirinyasendiri. Dalam hati ia bersumpah akan lebih menjaga

    diri, dan hal yang menistakan seperti itu tidak bolehterjadi lagi. Ia juga bersumpah untuk segera menemukanorang yang tidak kalah hebatnya dengan Eliana, tapiberjilbab rapat, salehah, bisa berbahasa Arab danberbahasa Inggeris dengan fasih. Kalau terpaksa gadisitu harus orang Mesir tak apa. Yang jelas rasa terhinanyaharus ia sirnakan.

    Ia harus menemukan kembali kehormatannya sebagaiseorang Azzam yang memiliki harga diri. Meskipunmasyarakat Indonesia di Mesir mengenalnya hanyasebagai tukang masak atau penjual tempe, tapi harga diridan kesucian diri tidak boleh diremehkan oleh siapapun

    juga. Ia yakin akan mendapatkan isteri yang lebih jelita

    dari Eliana, dan lebih baik darinya. Ia yakin. Itutekadnya. Ia ulang-ulang tekad itu dalam hatinya. Iarajut dengan doa. Ia bawa tekad itu ke dalam tidurnya.Ke dalam mimpinya. Dan ke dalam alam bawah sadarnya.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    44/45643Il M k B k C ll ti

    3

    BIDADARI DARI DAARU

    QURAN

    Azzam bangun dua puluh menit sebelum azan Subuhberkumandang. Ia masih punya kesempat an buang hajatdan sikat gigi. Setelah itu ia mengambil air wudhu. Iateringat belum shalat Witir. Ia sempatkan untuk Witirtiga rakaat. Selesai shalat ia sempatkan untuk nyebut-nyebut ibu dan adik-adiknya dalam munajat. Azan Subuhberkumandang. Ia bangkit membuka gorden kamarnya.Jalan utama Kota Alexandria masih lengang. Hanya satudua mobil yang berjalan. Kabut tipis tampak ratamenyelimuti gedung gedung. Kaca jendela sedikitmengembun. Udara di luar berarti dingin. Alexandriamemang sedang memasuki peralihan musim.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    45/45644Il M k B k C ll ti

    Peralihan dari musim dingin ke musim semi. Sisa-sisamusim dingin masih terasa. Saat Subuh tiba udara masihmenyengatkan hawa dinginnya. Dalam kondisi seperti

    itu melingkarkan tubuh di tempat tidur dengankehangatan selimut tebal terasa sangat nyaman. Lebihnyaman daripada bangkit menuju masjid.

    Hayya 'alash shalaah.

    Hayya 'alash shalaah.

    Hayya 'alal falaah.

    Hayya 'alal falaah.

    Ash shalaatu khairun minan nauum.

    Ash shataatu khairun minan nauum.

    Suara azan menggema, memantul dari gedung kegedung. Menyusup masuk ke rumah -rumah menggugah

    jiwa jiwa yang lelap. Suara itu nyaring bagaai burungcamar, terbang ke tengah laut. Dan mencumbui lautdengan mesra. Shalat itu lebih baik dan tidur. Shalat itu

    lebih baik dari tidur.

    Allahu akbar

    Allahu akbar.

    Laa ilaaha illallah.

    Suara suci itu bergerak dengan lembut dan cepat.Menyapa alam. Menyapa pasir-pasir di pantai. Menyapakerikil-kerikil. Menyapa aspal. Menyapa pohon-pohon

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    46/45645Il M k B k C ll ti

    kurma. Menyapa embun-embun. Menyapa ombak yangberdesir. Menyapa gelombang yang naik turun. Menyapakabut yang lembut. Menyapa udara. Menyapa, alam

    semesta. Menyapa apa saja. Semuanya menjawab.Semuanya shalat. Semuanya menyucikan dan meng-agungkan asma Allah. Semuanya bertakbir kecuali yangtetap tidur.

    Seolah mengiringi takbir alam di pagi itu, bibir Azzambergetar mengucap takbir menjawab azan. Dengan

    tenang ia melangkahkan kedua kakinya meninggalkanhotel yang masih lengang. Sampai di masjid ia mendapatiPak Ali yang sedang sujud di shaf depan. Azzam shalatT ahiyatul Masjid. Lalu shalat Qabliyah Subuh. Sambilmenunggu imam berdiri di mihrabnya ia mengulang-ulang doa Nabi Yunus. Doa yang telah menyelamatkanNabi Yunus dari kegelapan di perut ikan. Doa yang

    mampu menurunkan kasih sayang Tuhan. Doa yangmampu mendatangkan keajaiban-keajaiban. Doa yangnikmat dilantunkan dan terasa sejuk di hati dan pikiran.

    Laa ilaaha illa anta.

    Subhanaka inni kuntu minadzdzaalimiin.

    Orang-orang Mesir berdatangan. Ada dua puluhanorang. Seorang lelaki separo baya dengan jenggot yangtelah memutih sebagian, maju ke depan. Shalat Subuhdidirikan. Sang imam membaca surat An Najm. Azzamlarut dalam penghayatan. Orang Mesir yang shalat disamping kanannya menangis sesenggukan. Bacaan sang

    imam memang menyentuh perasaan. Apalagi orangMesir biasanya paham makna ayat -ayat suci Al-Quranyang dibacakan.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    47/45646Il M k B k C ll ti

    Azzam sendiri hanyut dalam keindahan ayat demi ayatyang dibaca sang imam. Hati dan pikirannya terbetotdalam tadabbur yang dalam. Ia merasakan seolah-olah

    Tuhan yang menurunkan Al-Quran mengabarkankepadanya bagaimana Rasulullah menerima wahyu yangditurunkan.

    Demi bintang ketika terbenam.

    Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.

    Dan tiadalah yang ia ucapkan itu (Al-Quran) menurut

    kemauan hawa nafsunya.

    Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan

    (kepadanya).

    Y ang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.

    Y ang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril) itu

    menampakkan diri dengan rupa yang asli.5

    Ia seolah-olah terbetot masuk ke jaman kenabian. Seolah-olah ia ikut serta menyaksikan Rasulullah Saw. menerima

    ayat-ayat suci Al-Quran. Seolah-olah ia mendengar suaraJibril mendiktekan Al-Quran, sampai Rasulullah Saw.hafal tanpa keraguan. Seolah-olah ia mendengarbagaimana Rasulullah Saw. Mengajarkan Al-Qurankepada sahabat sahabatnya yang selalu haus hikmah danilmu pengetahuan.

    5QS. An Najm (Bintang) [ 53] :1-6.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    48/45647Il M k B k C ll ti

    Ayat demi ayat dibaca sang irnam. Orang Mesir disamping kanannya terus sesenggukan. Pikiran danhatinya masih larut dalam tadabbur dan penghayatan.

    Surat An Najm membuatnya merinding ketikamenguraikan untuk apa Islam diturunkan. Demikebahagiaan manusia dan alam semesta Islamditurunkan. Tuhan menurunkannya dengan segenapcinta dan kasih sayang-Nya. Tak ada sedikit pun Tuhanmemiliki keinginan mengambil keuntungan darimakhluk-Nya. Allah yang menggenggam langit dan

    bumi serta isinya sama sekali tidak membutuhkanmakhluk-makhluk-Nya. Justru makhluk-makhluk-Nya-lah yang membutuhkan Allah, Tuhan Yang Maha Kayadan Maha Penyayang. Allah memberi kebebasan seluas-luasnya kepada makhluk makhluk-Nya untuk memilihberbuat baik atau kejahatan. Semua ada balasannyamasing-masing. Adil. Tak ada kezaliman. Setiap orang

    mengetam apa yang ia tanam.

    Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan

    apa yang ada di bumi supaya. Dia memberi balasan kepada

    orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah

    mereka kerjakan. Dan memberi balasan keepada orang orang

    yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik. 6

    ***

    Sambil menyenandungkan zikir pagi Azzam berjalan diatas pasir yang lembut. Ia berjalan di samping Pak Ali.Hari masih sangat pagi. Pantai Cleopatra masih sepi.

    Udara berkabut tipis. Desau angin laut yang berhembus

    6QS. An Najm (Bintang) [53]: 31

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    49/45648Il M k B k C ll ti

    terasa membelai dengan lembut relung-relung jiwa.Kedamaian yang nyaris sempurna. Tiga orang gadisMesir dengan lari-lari kecil melintasi mereka berdua.

    Sambil berlari mereka bercanda bahagia. Tubuh merekatertutup rapat celana training panjang dan kaos lenganpanjang. Yang dua menutup kepala dengan jilbab Turki.Sedangkan yang satu membiarkan rambutnya tergeraiditerpa angin ke sana kemari. Seorang di antara merekamenengok ke belakang. Sekilas Azzam menatapwajahnya. Putih bersih khas Mesir. Gadis itu langsung

    menarik wajahnya dan tertawa sambil terus berlaribersama dua temannya. Meskipun cuma melihat sekilasgadis Mesir itu tak kalah memesonanya dibandingEliana.

    "Cantik ya Mas?" Suara Pak Ali menyadarkan Azzambahwa ia tidak sedang berjalan sendirian.

    "Siapa Pak yang cantik?" Sahut Azzam.

    "Ya gadis Mesir itu, yang menengok dan menatapkamu."

    "Kalau gadis Mesir ya jangan ditanya lah Pak. Katanya

    kalau ada gadis Mesir tiga, maka yang cantik enam."Jawab Azzam santai.

    "Kok bisa. Tiga orang kok yang cantik enam."

    "Bayangannya juga cantik."

    "Wah kau ada-ada saja."

    "Saya kan cuma bilang katanya tho Pak. Katanya kanbisa benar bisa tidak."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    50/45649Il M k B k C ll ti

    "Ngomong-ngomong cantik mana gadis tadi samaanaknya Pak Dubes, Eliana."

    Azzam terhenyak, tak mengira akan mendapatpertanyaan seperti itu dari Pak Ali. Entah mengapa iasebenarnya sedang tidak ingin berbicara tentang Eliana.Sudah terlalu sering Eliana dijadikan topik pembicaraandi kalangan mahasiswa, putra maupun putri, jugakalangan masyarakat Indonesia. Baik di dalam KBRI

    maupun di luar KBRI. Azzam sudah bosan, apalagi jikateringat kejadian tadi malam. Ia sama sekali sudah tidaktertarik dengan Eliana.

    "Apa tidak ada topik lain Pak, selain Eliana? Pagi-pagibegini sudah membahas Eliana. Eliana lagi, Eliana lagi."

    Pak Ali tersenyum mendengar jawaban Azzam.

    "Aku ingin menceritakan hal penting padamu. Untukkebaikanmu."

    "Tentang Eliana?"

    "Bisa dikatakan tentang Eliana bisa juga dikatakan

    "Mendengar nama Eliana saja saya sudah bosan Pak

    "Ah yang benar?"

    "Benar Pak, sungguh."

    "Mas, Bapak ini sudah makan asam garam lebih darimu.Bapak tidak bisa kau bohongi. Jujur saja Bapak sungguhmemperhatikanmu empat hari ini. Dan Bapak melihat

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    51/45650Il M k B k C ll ti

    kamu itu sesungguhnya sangat mengagumi Putri PakDubes itu. Bahkan bapak berani menyimpulkan kamu itusebenarnya suka sama dia."

    "Berarti Bapak salah menganalisis dan salah menyim-pulkan!"

    "Itu tak penting. Yang penting Bapak ingin memberisaran sama kamu. Ini serius, sebaiknya orang sepertikamu jangan jatuh cinta sama sekali pada Eliana, dan

    orang seperti kamu jangan sekali-kali memimpikan isterimodel Eliana. Itu saja! "

    Seketika Azzam menghentikan langkahnya. Karena adalarangan dalam saran Pak Ali ia menjadi terhenyakpenasaran. Seperti Nabi Adam ketika dilarang makanbuah Khuldi malah jadi penasaran. Dan begitulah

    manusia jika mendapat larangan seringkali reaksi yangpertama kali timbul adalah justru penasaran ingin tahu.Ada apa dilarang? Kenapa dilarang?

    "Memangnya kenapa Pak?"

    Pak Ali tersenyum mendengar pertanyaan yang terlontar

    dari mulutAzzam.

    "Sudah kuduga, pasti pertanyaan itu yang akan langsungkeluar. Kau pasti penasaran. Kenapa aku sarankansebaiknya jangan memimpikan isteri model Eliana,alasan utamanya adalah agar kau tidak sengsara. Tidakhidup sia-sia. Agar kau bahagia! Aku melihat kau samasekali tidak cocok jika punya isteri gadis model Eliana.Ya, dia cantik dan cerdas. Juga kaya. Anak pejabat. Tapikebahagiaan rumah tangga tidak cukup hanya denganmemiliki isteri yang cantik, cerdas, kaya dan terhormat.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    52/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    53/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    54/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    55/45654Il M k B k C ll ti

    sampaikan tadi. Matahari sudah bersinar terang. Kitabelum sarapan."

    "Baiklah Mas. Dengarkan baik-baik ya. Ceritanya adasangkut-pautnya sedikit dengan hidupku."

    Pak Ali memandang jauh ke tengah lautan. Ia mengambilnafas lalu melanjutkan,

    "Dulu saya anak orang paling kaya di Pedan, Klaten.

    Saya kuliah di Bandung. Saat kuliah saya kenal dengangadis asli Bandung, sebut saja namanya Neneng. Sayatergila-gila pada Neneng. Neneng memang primadona dikampus. Kecantikannya tak kalah dengan Sri Devi,

    bintang legendaris India itu. Sampai ia dapat julukan SriDevi from Bandung. Ia anak seorang diplomat. Ibunya asliIndia. Pokoknya cantiknya luar biasa.

    "Segala cara aku gunakan untuk mendapatkan dia. Akuyakin bisa mendapatkannya. Aku berkeyakinan kalau akuberusaha aku pasti bisa. Benar, akhirnya aku bisamenyuntingnya. Saat ayahnya tugas di London, ia mintaaku membawanya ke London. Karena kami sudahkeluarga sendiri, ayahnya tidak mau membiayai hidup

    kami di London. Aku yang harus bertanggung jawab.Aku yang harus membiayainya. Sebab akulah suaminya.

    "Demi cintaku padanya segala yang kumiliki akukorbankan. Harta orangtuaku aku habiskan untukmembiayai hidup di London. Kau tahu sendirikan, betapamahal hidup di London. Sekaya-kayanya orang Pedanyang mengandalkan hasil pertanian mampu kuat berapalama hidup di London? Akhirnya harta orangtuaku ludes.Aku sendiri menanggung utang tidak sedikit. Aku benar

    benar tidak memiliki apa-apa. Aku hanya bisa kerja part

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    56/45655Il M k B k C ll ti

    time di sebuat toko swalayan di London. Gaji kerjakuhanya bisa untuk makan. Yang menyakitkan, isterikuyang cantik itu kerja di Club Malam. Ia bisa menari ala

    India. Dan tiap malam ia pulang diantar pasanganbarunya. Ia hidup tanpa menganggapku sebagai sua-minya. Saat itu aku nyaris gila.

    "Aku sangat mencintainya. Semua telah aku korbankanuntuknya. Tapi ia tanpa risih sedikit pun mengatakan

    kepadaku, 'Ali di rumah aku isterimu, tapi di luar rumah aku

    milik banyak orang. Kau jangan cemburu ya. Kau justru harusbangga memiliki isteri yang disukai banyak orang!'

    "Aku tidak kuat dengan perlakuannya. Akhirnya akuceraikan dia. Saat itu dia sedang hamil dua bulan. Tetapiaku tidak bisa yakin kalau yang sedang di kandungnyaitu adalah anakku. Aku akhirnya pulang kembali ke

    Indonesia sebagai gembel. Keluarga besarku yang dulukaya-raya telah hancur berantakan. Orangtua dan adik-adikku memusuhiku. Aku lalu hidup menggelandang diSolo. Di stasiun Balapan. Aku lakukan apa saja untukdapat uang. Segala jenis kejahatan sudah pernah akulakukan. Sampai suatu hari aku nyaris mati karenatertangkap oleh warga kampung saat aku mencuri.

    "Untungnya ada seorang kiai yang menyelamatkannyawaku. Kiai itu memiliki pesantren tak jauh daritempat aku mencuri. Di tangan kiai itu aku insyaf. Kiaiitu begitu baik. Ia bagai malaikat.

    "Aku belajar agama di pesantrennya selama satu tahun.

    Selama satu tahun aku makan dan tidur gratis dipesantren. Setelah hidup satu tahun di pesantren barulahaku memahami untuk apa aku hidup. Aku lalu pamithendak merantau. Pak Kiai menyarankan agar aku kerja

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    57/45656Il M k B k C ll ti

    saja di Saudi, kebetulan ada teman Pak Kiai yangmemiliki usaha kontainer di Jeddah. Namanya PakAhmad. Pak Ahmad membutuhkan sopir pribadi yang

    bisa berbahasa Inggris. Dan minta pada Pak Kiai kalauada di antara santrinya yang bisa. Pak Kiai menawarkanpadaku. Aku menerimanya dengan harapan bisa keTanah Suci untuk menangis kepada Allah di depanKa'bah.

    "Aku pun berangkat ke Saudi. Teman Pak Kiai itu yang

    membiayai tiketnya. Aku bekerja di Jeddah. Sangatnyaman. Aku merasakan hidup tenang. Hubungankudengan Pak Ahmad sangat baik. Aku sudah dianggapsaudara sendiri oleh keluarga Pak Ahmad. Aku berdoa didepan Ka'bah agar diberi pendamping hidup yang setiadan baik. Doa itu dikabulkan oleh Allah. Suatu pagi, yapagi seperti ini, aku dipanggil Pak Ahmad. Pak Ahmad

    berkata, 'Li, kamu mau nikah?'

    Aku kaget sekali. Memang itulah doaku setiap kali akuada kesempatan berdoa di Multazam. 'Mau, Pak.'Jawabku. '

    'Tapi dia janda beranak dua. Tidak perawan. Bagaimana?

    Mau?'

    'Asal salehah mau Pak.'

    'Dia salehah insya Allah. Begini Li. Kalau kau mau kauharus ke Mesir. Perempuan itu sekarang ada di Mesir.Suaminya telah meninggal setengah tahun yang lalu.Dua anaknya masih kecil-kecil. Dan ia tetap ingin diMesir sampai punya bekal yang layak untuk hidup diIndonesia.'

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    58/45657Il M k B k C ll ti

    "Aku langsung bertanya, 'Jadi saya nanti harusmeninggalkan Jeddah dan tinggal di Mesir Pak?'

    'Tidak apa-apa. Kalau kau mau kau berarti menolong janda dan dua anaknya. Kalau ikhlas besar pahalanya.Dan kau di Mesir sana akan langsung dapat pekerjaan.Jangan kuatir.'

    'Apa Pak pekerjaannya, Pak?'

    'Menggantikan pekerjaan almarhum suami janda itu.yaitu cleaning service merangkap sopir KBRI. BagaimanaLi kamu mau?'

    "Aku lalu menjawab, 'Baiklah, bismillah saya mau.'

    "Akhirnya aku menikah dengan orang yang sekarang

    menjadi isteriku. Allah tidak hanya memberiku isteriyang salehah. Tapi Allah juga memberiku isteri yangcantik, penyabar, dan sangat pengertian. Lebih dari ituAllah menganugerahiku dua orang anak yang sangatmenyejukkan hati. Dua anak itu tidak pernahmenganggap aku bukan ayahnya. Mereka tahunya, ayahmereka ya aku ini. Inilah jalan hidup yang diatur oleh

    Allah. Sebab sekian tahun aku berumah tangga t idak jugapunya keturunan. Ternyata setelah diperiksa medis akudivonis tidak bisa punya keturunan. Aku semakin sayangpada isteri dan anak anakku. Mereka pun semakin sayangpadaku. Anakku yang pertama sekarang kuliah diMalaysia. Anak yang kedua kuliah di FakultasKedokteran UNS Solo. Seperti yang kau ketahui, di siniaku hidup berdua bersama isteri. Sesekali kami yangmenjenguk mereka atau mereka yang menjenguk kami.Kini aku sangat bahagia. Tahun depan aku dan isteri

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    59/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    60/45659Il M k B k C ll ti

    Azzam langsung memotong,

    "Dilanjut saja ceritanya Pak. Tentan g sastra, hubungancerita dengan novel biar nanti saya baca sendiri saja diperpustakaan SIC. Keburu siang Pak."

    "Baiklah. Anakku yang kuliah di Malaysia itu laki lakinamanya Amir. Dulu selesai SMP di SIC langsungkulempar ke Al Munawwir Krapyak Jogja. Selesai

    Madrasah Aliyah langsung dapat beasiswa ke Madinah.Sekarang S.2 di Malaysia. Dia belum menikah. Diasendiri tidak tahu kisah kelam masa laluku sebelumtobat. Dia hanya tahu aku adalah seorang ayah yang dulupernah nyantri di pesantren. Dan aku pikir dia tidakperlu tahu. Biar dia tahu yang baik-baik saja. Nanti kalaudia mau cari isteri baru akan bapak kasih tahu. "

    "Berarti kira-kira dia seusia dengan saya ya Pak."

    "Lebih tua kamu dua tahun. Aku lanjutkan ya.Sedangkan adiknya yang kini kuliah di FakultasKedokteran UNS, sejak SMP sudah kuletakkan dipesantren."

    "Di pesantren mana Pak?"

    "Di pesantren tempat aku nyantri dulu. Aku titipkanpada Pak Kiai yang menggemblengku selama satu tahunitu. Pak Kiai itu namanya K.H. Lutfi Hakim. Namapesantrennya, Daarul Quran. Terletak di Desa Wangen,Polanharjo."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    61/45660Il M k B k C ll ti

    "Oh ya saya tahu Pak. Saya dulu pernah ke sana sekali.Itu kan arahnya dari Popongan terus ke barat. Dekatdengan daerah Janti Klaten. "

    "Ya benar."

    "Terus hubungannya apa pesantren itu dengan ceritagadis cantik yang salehah itu? Apa yang Pak Ali maksudadalah anak gadis Pak Ali itu?" Azzam sudah tidak sabar.Ia merasa Pak Ali ceritanya melingkar-lingkar tidak

    segera sampai yang dimaksud.

    "Tidak. Sama sekali tidak. Aku sudah tahu standarkecantikan yang kau pakai. Standar kamu adalah Elianadan gadis-gadis Mesir. Maka anak gadisku meskipunmenurutku cantik, tapi jika standarnya Eliana bisadikatakan tidak cantik. Bersabarlah sedikit, sudah hampir

    sampai pada tujuan. Aku kembali ke alur cerita. Anakgadisku itu aku titipkan kepada Pak Kiai Lutfi. Beliau

    jaga dan beliau didik dengan baik. Pada saat yang samaPak Kiai Luffi punya anak gadis yang sangat cerdas. Dansangat cantik. Sungguh sangat cantik. Kecantikannyaibarat permata maknun yang mengalahkan semuapermata yang ada di dunia. Aku berani bertaruh

    kecantikannya bisa mengatasi Eliana. Ini menurutku lhoMas. Sebab kecantikan seorang perempuan di mata lelakiitu relatif. Dan untuk kecerdasannya aku berani bertaruh,tak banyak gadis seperti dia. Aku tahu persis, sebab akupernah belajar pada ayahnya selama satu tahun. JikaEliana bisa bahasa Prancis dan Inggris. Maka Putri PakKiai Lutfi ini bisa bahasa Arab, Inggris dan Mandarin.Saat di Madrasah Aliyah dia pernah ikut programpertukaran pelajar ke Wales,U.K. Dan apa kau tahu dimana dia sekarang?"

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    62/45661Il M k B k C ll ti

    Azzam menggelengkan kepala.

    "Dia sekarang ada di Carro. Sedang menempuh S.2 di

    Kuliyyatul Banat, Al Azhar. Dia sedang mengajukanjudul tesisnya."

    "Sedang S.2? Siapa namanya? Kok saya tidak pernahdengar ceritanya."

    "Namanya Anna Althafunnisa."

    "Anna Althafunisa?"

    "Ya."

    "Baru kali ini saya dengar nama itu. Aneh sekali. Padahalorang-orang di rumah saya semuanya aktivis. Tapi

    mereka kok tidak pernah nyebut -nyebut nama itu ya?"

    "Tidak banyak orang yang tahu. Sebab Anna Althafun-nisa menyelesaikan S.1-nya tidak di Cairo. Tapi diAlexandria sini. Ia lebih banyak berinteraksi denganmahasiswi Malaysia daripada mahasiswi Indonesia. DanAnna lebih memilih menutup diri dari kegiatan-kegiatan

    yang bersifat glamour. Kalau kau sempat membacamajalah Al Wa'yu Al Islami, cobalah cari edisi bulan lalu.Ada artikel dia dimuat di sana. Dia memakai nama penaAnna Lutfi Hakim."

    "Sekarang dia tinggal di Cairo?"

    "Iya. Dialah gadis cantik dan salehah yang aku maksud.Dan saat ini ayahnya menginginkan dia segera menikah.Aku pikir kamu lebih baik menikah dengan orang yangsekualitas Anna daripada dengan yang model Eliana.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    63/45662Il M k B k C ll ti

    Kalau kamu mendapatkan Anna, kamu telah mendapat-kan surga sebelum surga. Percayalah padaku. Aku tahubetul kualitas Anna, ayahnya, dan keluarganya. Mereka

    dari golongan orang-orang yang ikhlas. Saran sayakhitbahlahAnna Althafunnisa itu sebelum bidadari dariPesantren Daarul Quran itu dikhitbah orang lain."

    Hati Azzam berbunga-bunga. Ada rasa sejuk yang tiba-tiba menyelinap ke dalam dadanya. Namun ia tiba tibadiserang rasa ragu.

    "Apa saya pantas melamarnya Pak? Apa saya pantasuntuknya? Saya ini S.1 saja sudah sembilan tahun belum

    juga selesai. Dan apa prestasi saya? Apa yang bisa sayaandalkan? Membuat tempe? Apa ada kiai yang mauanaknya menikah dengan penjual tempe?"

    "Kenapa kamu jadi inferior begitu. Percayalah padaku,Pak Kiai Lutfi itu tidak pemah memandang dunia. Duniaitu remeh bagi beliau. Datanglah, lamarlah. Belilah tiket,pulanglah ke Indonesia dan lamarlah bidadari itu!"

    "Waduh kalau harus pulang berat Pak. Apa tidak adacara lain selain pulang?"

    Pak Ali diam mengerutkan keningnya, sebentar kemu-dian, wajahnya cerah. Setengah berteriak ia menjawab,"Ada! Kau bisa melamar lewat Ustadz Mujab. UstadzMujab itu masih keluarga dekat Kiai Lutfi. Kau datangisaja Ustadz Mujab dan sampaikan maksudmu untukdisampaikan kepada Kiai Lutfi dan Anna. Insya Allahsemua akan mudah. Ustadz Mujab kau kenal kan?"

    "Wah lebih dari kenal. Saya sangat akrab dengannya.Tapi yang membuat saya heran, kenapa beliau sama

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    64/45663Il M k B k C ll ti

    sekali tidak pernah menyinggung nama Anna Althafun-nisa sama sekali ya?"

    "Itulah mahalnya Anna Althafunnisa. Tidak semba-rangan dibicarakan. Tidak sembarangan diobral. Bukan-kah permata yang sangat mahal itu jarang dipamerkanorang?"

    "Pak Ali punya fotonya?"

    "Aduh, sayang sekali tidak punya. Tapi itu tidak penting.Langsung saja kau lamar. Kalau setelah menyuntingnyakamu menyesal, akan aku serahkan leherku ini untuk kaupancung. Sungguh!"

    Azzam tersenyum. Kata-kata terakhir Pak Ali semakinmembuatnya mantap sekaligus penasaran. Seperti apa

    Anna itu? Namun, ia merasa telah mendapat jawabanatas tekad yang ia ikrarkan sebelum tidur tadi malam.Tekad yang ia rajut dengan doa.

    Ia yakin Anna adalah jawaban atas doanya yang ia bawasampai tidur. Ia yakin bukanlah sebuah kebetulan jikapagi itu Pak Ali akan bercerita tentang Anna Altha-

    funnisa. Itu bukanlah kebetulan belaka. Sebab iameyakini bahwa segala yang terjadi di alam semesta initidak ada yang kebetulan. Semua sudah ditulis takdirnyadan diatur oleh Yang Maha Kuasa. Tekadnya telah bulat.Begitu sampai di Cairo ia akan datang ke rumah UstadzMujab. Datang untuk menanyakan gadis yang disebutsebut Pak Ali sebagai "Bidadari dari Pesantren DaarulQuran".

    Ia akan menanyakan apakah gadis itu masih kosong,belum dikhitbah orang? Apakah gadis itu bisa

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    65/45664Il M k B k C ll ti

    dipinangnya? Kalau ya, maka ia akan langsung memi-nangnya. Saat itu juga kalau bisa. Tak ada lagi keraguandalam hatinya.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    66/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    67/45666Il M k B k C ll ti

    tunya yang melakukan sesuatu yang mem-buatnyamurka.

    Pagi itu suasa hotel sudah terasa sangat panas bagiEliana. Ia menanyakan keberadaan Azzam kepada semuaorang Indonesia. Para mahasiswa, rombongan PenariSaman, para staf KBRI, bahkan ayahnya sendiri. Semuamenjawab tidak tahu pasti. Ada yang menjawabmungkin sedang jalan-jalan di Pasar El Manshiya. Adayang menjawab mungkin sedang mencari sesuatu di Abu

    Qir. Ada yang menjawab mungkin sedang ziarah keMasjid Nabi Daniyal. Ada yang menjawab mungkinsedang renang di pantai. Semua jawaban tidak ada yangmemuaskannya. Ia ingin segera bertemu dengan pemudatidak tahu diuntung itu. Ia ingin segera menumpahkansegala murkanya. Ia ingin segera melumatnya jika bisa.Sementara Azzam dan Pak Ali berjalan santai menelusuri

    pantai. Azzam melepas sandalnya dan membiarkankakinya telanjang menginjak pasir pantai yang lembut.

    "Pak Ali." Sapa Azzam pelan.

    "Ya, Mas."

    "Pak Ali sudah lapar?"

    "Iya."

    "Mau sarapan di hotel?"

    "Entah kenapa ya Mas. Aku kok sudah bosen bangetsarapan di hotel."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    68/45667Il M k B k C ll ti

    "Saya juga Pak Ali. Kalau begitu kita cari tha'miyah bilbaidh7 di luar hotel yuk?"

    "Ayuk."

    Mereka langsung berjalan mencari kedai tha'miyah, kedaiyang menjual makanan khas Mesir terdekat. Saat merekamelintasi jalan raya menuju ke kedai itu seseorangmemanggil-manggil nama mereka. Mereka menengok kearah suara. Ternyata si Romi. Mahasiswa asal Madura

    yang dipercaya membuat dan menjaga stand SateMadura. Anak asli Pamekasan itu berjalan dengansetengah berlari ke arah mereka. Tubuh kurusnya dibalutkaos hitam dan celana panjang hitam. Tangan kanannyamenenteng kantong plastik hitam.

    "Ada apa Mi?" Sapa Azzam begitu jaraknya dengan

    Romi tidak terlalu jauh.

    "Anu, anu Mas Khairul. Kamu dicari-cari oleh MbakEliana. Kelihatannya kok dia sedang marah. Segeralahkamu ke lobby hotel. Jika tidak segera ke sana aku kuatirdia semakin marah. Dan jika dia marah celakalah kitasemua. Cepat-cepatlah kamu minta maaf?"

    "Minta maaf atas apa Mi?"

    "Ya tidak tahu. Yang penting minta maaf. Mungkin diatersinggung karena sesuatu yang tidak kamu sadari. Apa

    7tha'miyab bil baidh: Makanan khas Mesir, berbentuk sandwich isinya antara lain sayur, kentanggoreng, dan telor rebus yang dihancurkan bersama isi lainnya.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    69/45668Il M k B k C ll ti

    sih beratnya minta maaf? Jangan sampai kemarahannyaberimbas pada bisnis kita."

    "Wualah tho Mi, kamu kok berpikir terlalu jauh. Kenapakamu takut sekali rezeki kamu terancam oleh kemarahanseorang Eliana. Apalagi dia. marahnya sama aku. Kokkamu yang takut?"

    "Tidak gitu Mas Khairul. Saya hanya tidak mau ambilrisiko. Saya tidak mau susah. Marahnya orang kaya

    sering membuat susah orang miskin. Marahnya pejabatsering membuat susah rakyat. Eliana kalau membawabawa ayahnya kan bisa membuat kita repot. Bukanbegitu PakAli?" Jelas Romi sambil memandang PakAli.PakAli hanya menyahut ringan, "Itu urusan kalian."

    Azzam memandang Pak Ali. Wajah Pak Ali tetap seperti

    semula, tak ada perubahan. Lalu sambil menepuk pundakRomi, Azzam menenangkan,

    "Jangan berpikir ke mana-mana. Tenanglah, tak akanterjadi apa-apa. Akan segera kutemui Eliana."

    Romi hanya diam saja.

    "Kau mau ke mana Mi? Kau kemari hanya untuk mene-mui kami atau ada keperluan lain?" Tanya Azzammengalihkan pembicaraan.

    "Aku mau renang di pantai. Terakhir sebelum pulang. "

    "Bawa salin?"

    "Bawa. Ini." Jawab Romi sambil mengangkat kantongplastiknya.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    70/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    71/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    72/45671Il M k B k C ll ti

    mulai reda. Percayalah dia belurn makan pagi. Danpercayalah dia juga sudah bosan dengan menu hotel."

    "Apa makanan kesukaannya Pak?"

    "Habasy takanat." 8

    "Yang benar Pak? Masak gadis selangsing dia suka

    habasy takanat?

    "Iya.Habasy takanatitu t idak otomatis bikin gemuk Iho.Bikin kenyang iya. Tapi bikin gemuk belum tentu."

    "Ayo Pak kalau begitu kita segera beli."

    Mereka berdua berdua mempercepat langkah. Sampai di

    kedai yang dituju, mereka memesan empat tha'miyah bil

    baidh untuk dimakan di situ dan dua habasy takanat ,untuk dibungkus. Pemilik kedai itu adalah orang Mesirgemuk dengan jenggot hampir menutupi setengahwajahnya. Keangkeran wajahnya sirna oIeh senyum dankeramahannya. Azzam senang dengan keramahan itu.

    Sebab tidak sedikit pemilik kedai tha'miyah yang tidakramah. Ia masih ingat dengan pemilik kedai tha'miyah di

    kawasan Hay E1 Ashir Cairo yang sangat tidak ramah.Tak pernah senyum. Ia pernah diabaikan. Benar-benardiabaikan. Pemilik itu melayani semua orang Mesir tapiseolah-olah tidak melihat keberadaannya. Ia sama sekalitidak dianggap. Ia sendiri tidak tahu, apa sebabnya.

    8Makanan mirip tha'miyah bn baldh. hanya isinya lebih berrnacam- macam sehingga porsinyalebih besar.

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    73/45672Il M k B k C ll ti

    Azzam melahap tha'miyah bil baidh dengan lahap. Pak Ali juga. Setelah kenyang mereka menuju hotel. Di tengahjalan Pak Ali menghentikan langkahnya dan berkata,

    "Mas. Habasy takanat-nya biar saya saja yangmemberikan. Kalau sudah dia makan, saya akanmengatakan itu hadia darimu. Kau Jalan jalan saja dulu.Kira-kira satu jam. Setelah itu kau boleh datang. Dan

    insya Alaah semua akan damai dan aman."

    "Wah ide yang bagus itu Pak." Sahut Azzam berbinar. Ialalu menyerahkan bungkusan berisi habasy takanat itukepada Pak Ali. Pak Ali tersenyum. Lalu berjalan kehotel. Sementara Azzam langsung naik Eltramco kePasar El Manshiya. Ia ingin membeli oleholeh untukteman-teman satu rumahnya

    ***Begitu masuk hotel, Pak Ali langsung ditanya olehEliana seolah-olah Eliana sudah lama menant inya.

    "Pak Ali ke mana saja? Lihat tukang masak kurus itutidak?" Nadanya tidak lembut seperti biasanya.

    "Saya dari jalan jalan menghirup udara pantai. Biarsegar. Tukang masak kurus itu yang Mbak Elianamaksud siapa? Si Romi?"

    "Bukan si Romi. Itu si Khairul."

    "Kalau si Romi saya tahu. Dia sedang renang di pantai.

    Kalau Khairul sekarang persisnya saya tidak tahu. Tadisih ketemu di jalan. Dia naik Eltramco ke El Manshiya."

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    74/456

  • 8/14/2019 Habiburrahman El Shirazy - Ketika Cinta Bertasbih I

    75/45674Il M k B k C ll ti

    Desain interior restauran itu perpaduan Arab dan Eropa.Menu yang dihidangkan pagi itu adalah menu Arab dan

    Italia. Tapi habasy takanat tidak ditemukan di situ. Elianamenyantap habasy takanat dengan lahap dan penuhsemangat. Selesai menyantap makanan khas Mesir ituEliana lalu menyeruput teh panasnya yang kental. Gadisitu kelihatan begitu menikmat