g hadits al-arbain an-nawawiyah #02 (seri #01) memahami ... · pdf filelalu ia duduk di...

2
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan Pengasuh Rumaysho.Com Memahami Dua Kalimat Syahadat Dari Umar bin Al-Khathab h, dia berkata, ُ دْ يِ دَ شٌ لُ جَ ا رَ نْ يَ لَ عَ عَ لَ طْ ذِ إٍ مْ وَ يَ اتَ ذg ِ ِ لْ وُ سَ رَ دْ نِ عٌ سْ وُ لُ جُ نْ َ ن ا �َ مَ نْ يَ ب، ٌ دَ حَ ا أ نِ مُ هُ فِ رْ عَ يَ َ وِ رَ ف السُ َ ثَ أِ هْ يَ لَ ى عَ ُ يَ ِ رْ ع الشِ ادَ وَ سُ دْ يِ دَ شِ ابَ يِ ّ الثِ اضَ يَ بِ هْ يَ ذِ نَ نَ لَ عِ هْ ي فَ كَ عَ ضَ وَ وِ هْ يَ تَ بْ كُ رَ لِ إِ هْ يَ تَ بْ كُ رَ دَ نْ سَ أَ فg ِ ّ يِ ب النَ لِ إَ سَ لَ ج تَ حKetika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah g pada suatu hari, tiba-tiba tampak di hadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah g dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah g dan meletakkan tangannya di atas pahanya. ْ نَ أُ مَ لْ سِ إ : اg ِ ُ لْ وُ سَ رَ الَ قَ ؟ فِ مَ لْ سِ إ اِ نَ ع يِ نْ ِ بْ خَ أُ د مَ ُ مَ ي� : َ لَ قاَ وَ ةَ ك الزَ يِ تْ ؤُ تَ ، وَ ةَ ل الصَ ْ يِ قُ تَ ، وِ ُ لْ وُ سَ ا رً د مَ ُ م نَ أَ وُ ِ إَ َ لِ إَ ْ نَ أَ دَ ْ ثَ ت. ً لْ يِ بَ سِ هْ يَ لِ إَ تْ عَ طَ تْ اسِ نِ إَ تْ يَ الب جُ َ تَ ، وَ انَ ضَ مَ رَ مْ وُ صَ تَ ، وSelanjutnya ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam." Rasulullah g menjawab, "Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan * Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g CV. Rumaysho Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872. Informasi: 085200171222 Website: Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #02 (seri #01) Usamah ketika ia membunuh orang yang sudah bersyahadat walaupun tujuannya barangkali ingin menyelematkan dirinya saja. Imam Nawawi r membawakan hadits tersebut dalam Riyadhus Shalihin pada bab, “Menjalankan hukum-hukum terhadap manusia menurut lahiriyahnya. Sedangkan keadaan hati mereka diserahkan kepada Allah c.” 14. Syahadat Muhammad Rasulullah mengandung beberapa konsekuensi: a. Membenarkan segala apa yang Nabi g kabarkan, tanpa ada keraguan sama sekali. b. Menjalankan setiap yang Rasulullah g perintahkan, tanpa menolaknya sama sekali. c. Meninggalkan setiap yang Rasul g larang, tanpa menentangnya sama sekali. d. Tidak mendahulukan perkataan manusia dibanding dengan perkataan Nabi g. e. Tidak membuat bid’ah dalam agama yang tidak Rasul g ajarkan baik kaitannya dengan akidah (keyakinan), perkataan, dan perbuatan. Karenanya setiap orang yang berbuat bid’ah berarti tidak merealisasikan syahadat Muhammad Rasulullah g dengan benar karena masih menambah ajaran baru dan berarti juga tidak beradab pada Rasul g. f. Tidak meyakini bahwa Nabi g punya kemampuan rububiyah (punya kemampuan seperti yang Rabb lakukan, yaitu mencipta, memberi rezeki dan mengabulkan doa, pen.). Nabi Muhammad g hanyalah ‘abdun wa Rasul (hamba dan utusan Allah). Nabi Muhammad g bukanlah tuhan yang berhak diibadahi. Namun beliau g adalah utusan Allah yang tidak boleh dilecehkan. g. Menghormati perkataan Nabi g. Contohnya kita tidak boleh menyebar hadits-hadits palsu dan membuat-buatnya dengan maksud-maksud tertentu. Semoga bermanfaat. Referensi: Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya.

Upload: phamdang

Post on 18-Mar-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: g Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #02 (seri #01) Memahami ... · PDF fileLalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada g ... mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan

Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan Pengasuh Rumaysho.Com

Memahami Dua Kalimat Syahadat

Dari Umar bin Al-Khathab h, dia berkata,

ديد

ش

ينا رجلع عل

ل ط

يوم إذ

ات

رسول هللا g ذ

وس عند

ن جل ما �ن بي�ن

،

حدا أ ه من

يعرف

ر وال

ف الس �ث

يه أ

ى عل �ي

عر ال

سواد الش

ديد

ياب ش

بياض الث

يه

ذ ن ن

يه علف

يه ووضع ك

بت

رك

يه إل

بت

رك

سند

أ g ف

ي �ب الن

س إل

ح�ت جل

Ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah g pada suatu hari, tiba-tiba tampak di hadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah g dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah g dan meletakkan tangannya di atas pahanya.

نم أ

سل هللا g : االإ

رسول

ال

قم ؟ ف

سل ي عن االإ

�ن �ب

خ أ

د م : �ي م

ل

وقا

ة

ك الز

ي �تؤ

، وت

ةل الص ق�ي

هللا ، وت

ا رسول

د م م

ن

هللا وأ

إال إل

ال

ن

أ

د �ث

ت

. يه سبيل

عت إل

ج البيت إن استط ، و�ت

صوم رمضان

، وت

Selanjutnya ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam." Rasulullah g menjawab, "Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan

* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g

CV. RumayshoPesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872.

Informasi:

085200171222Website:

Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com

Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat

Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #02 (seri #01)

Usamah ketika ia membunuh orang yang sudah bersyahadat walaupun tujuannya barangkali ingin menyelematkan dirinya saja. Imam Nawawi r membawakan hadits tersebut dalam Riyadhus Shalihin pada bab, “Menjalankan hukum-hukum terhadap manusia menurut lahiriyahnya. Sedangkan keadaan hati mereka diserahkan kepada Allah c.”

14. Syahadat Muhammad Rasulullah m e n g a n d u n g b e b e r a p a konsekuensi:

a. Membenarkan segala apa yang Nabi g kabarkan, tanpa ada keraguan sama sekali.

b. Menja lankan se t iap yang Rasulullah g perintahkan, tanpa menolaknya sama sekali.

c. Meninggalkan setiap yang Rasul g larang, tanpa menentangnya sama sekali.

d. Tidak mendahulukan perkataan manusia dibanding dengan perkataan Nabi g.

e. Tidak membuat bid’ah dalam agama yang tidak Rasul g ajarkan baik kaitannya dengan

akidah (keyakinan), perkataan, dan perbuatan. Karenanya setiap orang yang berbuat bid’ah berarti tidak merealisasikan syahadat Muhammad Rasulullah g dengan benar karena masih menambah ajaran baru dan berarti juga tidak beradab pada Rasul g.

f. Tidak meyakini bahwa Nabi g punya kemampuan rububiyah (punya kemampuan seperti yang Rabb lakukan, yaitu mencipta, memberi rezeki dan mengabulkan doa, pen.). Nabi Muhammad g hanyalah ‘abdun wa Rasul (hamba dan utusan Allah). Nabi Muhammad g bukanlah tuhan yang berhak diibadahi. Namun beliau g adalah utusan Allah yang tidak boleh dilecehkan.

g. Menghormati perkataan Nabi g. Contohnya kita tidak boleh menyebar hadits-hadits palsu dan membuat-buatnya dengan maksud-maksud tertentu.

Semoga bermanfaat.Referensi:Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya.

Page 2: g Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah #02 (seri #01) Memahami ... · PDF fileLalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada g ... mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan

3halhal

2

* Per

inga

tan:

Har

ap b

ulet

in in

i disi

mpa

n di

tem

pat y

ang

layak

kar

ena b

erisi

ayat

Al-Q

uran

dan

Had

its N

abi gRamadhan dan mengerjakan ibadah

haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya." (HR. Muslim, no. 8). Hadits ini masih berlanjut.

Pelajaran Bagian Pertama dari Hadits #02

1. Had i t s in i menun jukkan bagaimanakah mulianya akhlak Rasul karena masih mau duduk-duduk dengan sahabat beliau. Akhlak ini menunjukkan tawadhu’ (rendah hati) dari Nabi g. Orang yang tawadhu’ itu akan semakin mulia.Dari Abu Hurairah h , ia berkata bahwa Rasul g bersabda,

“Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim, no. 2588).

2. Yang datang adalah malaikat dalam wujud manusia. Malaikat bisa berwujud seperti itu dengan kehendak Allah.

3. Yang datang dalam keadaan memakai pakaian putih. Maka ada anjuran memakai pakaian putih.Nabi g bersabda, “Pakailah pakaian putih karena pakaian seperti itu adalah sebaik-baik pakaian kalian dan kafanilah mayit dengan kain putih pula.” (HR. Abu Daud, no. 4061, Ibnu Majah, no. 3566 dan An-Nasa’i, no. 5325. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dalam Hasyiyah As Sindi disebutkan, “Karena pakaian putih sangat jelas bila terdapat kotoran yang hal ini tidak tampak pada pakaian warna lainnya. Begitu pula pencuciannya lebih diperhatikan daripada pencucian dalam pakaian lainnya. Oleh karena itu, Rasulullah g sampai menyebut pakain putih sebagai pakaian yang lebih bersih dan lebih baik.”

4. Yang datang dalam keadaan masih muda karena disebut rambutnya hitam.Bagaimana kalau punya rambut beruban?Nabi g memerintahkan, “Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” (HR. Muslim, no. 2102). Ulama besar Syafi’iyah, Imam Nawawi memberikan judul Bab untuk hadits di atas “Dianjurkannya menyemir uban dengan shofroh ( w a r n a k u n i n g ) , h a m r o h (warna merah) dan diharamkan menggunakan warna hitam”.

5. Perjalanan safar di masa silam akan nampak bekas pada rambut dan pakaian, lebih-lebih pakaiannya putih akan tampak penuh debu. Namun laki-laki yang datang tersebut tidak ada bekas safar sama sekali.

6. Ia duduk dekat dengan Nabi g, lutut laki-laki itu bersandar pada lutut Nabi g, dan tangannya

berada di lutut laki-laki itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa ketika menuntut ilmu itu semestinya duduk dekat dengan guru yang mengajarkan ilmu.

7. Sah-sah saja seorang murid duduk-duduk dekat dengan gurunya namun dengan syarat hendaklah jangan sampai menghabiskan waktu gurunya dengan hal sia-sia.

8. Orang Arab Badui b iasa memanggil Nabi g dengan nama beliau saja ‘Wahai Muhammad’. Ini berbeda dengan penduduk sekitar beliau yang memanggil dengan panggilan kenabian. Hal ini menunjukkan bahwa ada adab dan aturan ketika memanggil orang yang ini kurang ada pada Arab Badui tadi.Imam Nawawi r menerangkan:Disunnahkan bagi anak, murid, atau seorang pemuda ketika menyebut ayahnya, guru dan tuannya agar tidak dengan menyebut nama saja.Dari ‘Abdullah bin Zahr, ia berkata,

“Termasuk durhaka pada orang tua adalah engkau memanggil orang tua dengan namanya saja dan engkau berjalan di depannya.” (Al-Majmu’, 8: 257)Ibnu Taimiyah berkata, “Hukum asal adat (kebiasaan masyarakat) adalah tidaklah masalah selama tidak ada yang dilarang oleh Allah di

dalamnya” (Majmu’ah Al-Fatawa, 4: 196)

9. Islam itu bersyahadat laa ilaha illallah, muhammadarrasulullah. Apa yang dimaksud syahadat? Syahadat adalah menetapkan dan mengakui dengan lisan dan hati.

10. Laa ilaha illallah artinya laa ilaha haqqun illallah, yaitu tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah. Konsekuensinya, sesembahan selain Allah itu batil, hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi.

11. Kenapa rukun laa ilaha illallah dan Muhammad Rasulullah dijadikan satu rukun, kenapa tidak dua rukun? Karena konsekuensi dari syahadat laa ilaha illallah adalah harus ikhlas. Sedangkan syahadat Muhammad Rasulullah adalah harus ittiba’ atau mengikuti tuntunan Nabi g. Sedangkan ibadah barulah sah dan diterima kalau didasari ikhlas dan ittiba’.

12. Syahadat dengan lisan saja tidak cukup, harus pula dengan hati dikarenakan orang munafik hanya bersyahadat dengan lisan saja dan tidak bermanfaat syahadat mereka.

13. Seseorang yang mengucapkan syahadat sudah dianggap masuk Islam, walaupun kita menduga orang yang mengucapkannya hanya untuk melindungi diri. Silakan ambil pelajaran dari kisah