fish bone selesaiiii

Upload: renny

Post on 07-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fb

TRANSCRIPT

Gambar 2.1. Fishbone Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di Kecamatan Johar Baru pada periode Januari Juni 2015

Gambar 2.2. Fishbone Cakupan peserta KB aktif dengan KB Suntik di Kecamatan Johar Baru pada periode Januari Juni 2015

Man

Money

Material

Method

Alat kontrasepsi yang tersedia di puskesmas hanya sebatas jenis yang paling sering digunakan

ketersediaan tenaga kesehatan yang kurang pada program KB

Jumlah anggaran untuk program KB sudah cukup.

Masyarakat memilih KB yang mudah dan cepat

Kurangnya jumlah tenaga kesehatan yang terampil dalam penggunaan alat kontrasepsi hormonal

Tidak dibutuhkan dana yang besar untuk pelaksanaan program KB

Pengadaaan alat kontrasepsi yang lebih banyak pada jenis tertentu oleh dinas kesehatan.

Dana yang telah dialokasikan banyak tidak terpakai

Masyarakat kurang mengetahui tentang jenis alat kontrasepsi

Permintaan masyarakat lebih banyak pada alat kontrasepsi tertentu.

Kurangnya tenaga kesehatan terlatih untuk program KB

Tingginya minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu

Ketidaksesuaian penggunaan dana dalam program KB dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB

Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di Kecamatan Johar Baru pada periode Januari Juni 2015 adalah sebesar 2.81% berada di bawah target yaitu 32.5%.

Kurangnya sosialisasi tentang jenis-jenis alat kontrasepsi

Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target dan sasaran

Banyak PUS yang memilih alat kontrasepsi alami

perencanaan program yang kurang jelas

Cakupan program KB yang dianggap tidak luas.

Kurang tepatnya monitoring pelaksanaan program KB

Petugas perencanaan mengacu pada perencanaan program yang telah ada sebelumnya

tingkat keberhasilan program KB di puskesmas tidak secara keseluruhan digambarkan Outcome KB

Minimnya informasi pelaksanaan program KB pada para petugas di lapangan

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis kontrasepsi hormonal

Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak

Kurangnya sosialisasi penyuluhan KB Implant kepada PUS

Kurangnya pengetahuan petugas perencanaan tentang kondisi lapangan yang sebenarnya

kerja sama yang kurang antar petugas pelaksana program KB

kurang teraturnya fungsi organisasi program KB

Metode pengawasan yang belum jelas

Anggapan masyarakat yang salah tentang efek penggunaan kontrasepsi hormonal

Anggapan petugas perencanaan bahwa program sebelumnya cukup baik

Koordinasi yang masih belum baik dalam proses pengawasan

Pengorganisasian yang kurang jelas tentang pembagian tugas program KB

Komunikasi yang kurang antar petugas pelaksana program KB

Planning

Organizing

Actuating

Controlling

Environment

Man

Money

Material

Method

Pengajuan dana cukup mudah.

Minat masyarakat yang tinggi untuk metode kb hormonal dengan suntik

Petugas Bertanggungjawab satu sama lain

Ketersediaan sarana yang terlalu banyak

Efektivitas bekerja baik

banyaknya tenaga kesehatan yang memotivasi terlaksananya program

Dana langsung turun dara Kapuskes

Anggapan kb suntik lebih praktis di banding metode hormonal lainnya

Cakupan peserta KB aktif dengan KB Suntik di Kecamatan Johar Baru pada periode Januari Juni 2015 adalah sebesar 69.61% berada di atas target yaitu 32.5%

Jumlah petugas mencukupi

Penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB

Minat masyarakat yang lebih tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik

Metode hormonal angka kegagalannya lebih sedikit dibanding metode barrier

Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target dan sasaran

.

Ketidakakuratan dalam menentukan prioritas program

Program KB dianggap mempunyai cakupan yang tidak luas

Lingkungan masyarakat yang enggan menggunakan KB metode selain suntik

Monitoring pelaksanaan program KB yang kurang tepat

Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan program KB pada para petugas di lapangan

Petugas banyak yang memantau kondisi lapangan

Pendataan baik

Evaluasi hasil program KB yang ditangani oleh banyak pihak

kerja sama yang kurang antar petugas pelaksana program KB

Lingkungan masyarakat yang lebih memilih metode kb hormonal dengan suntik karna angka kegagalan yang lebih sedikit dan dianggap lebih aman dibanding metode lain

Petugas terlalu sering turun ke lapangan

Pelaksana program memiliki keterampilan

Metode pengawasan yang belum jelas

Komunikasi yang kurang antar pimpinan dengan staf pelaksanaan

Pelaksana program membimbing staf agar mampu bekerja sesuai program

program sebelumnya dianggap cukup baik oleh petugas perencanaan

Pemahaman yang kurang akan keselarasan antara sistem pendataan

Planning

Organizing

Actuating

Controlling

Environment

61