tumor tulang (bone neoplasma)

47
MARI MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DO’A SEBELUM BELAJAR Bismillahirrohmannirrohim .. Robbii Zidnii ‘Ilmaa, Warzuqnii Fahmaa, Waj’alnii Minash-Shoolihiin Amiin Ya Robbal ‘Aalamiin Ya Alloh Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-orang yang shoolih. Ya Alloh kabulkanlah do’aku ini

Upload: yolly-finolla

Post on 22-Jan-2018

3.523 views

Category:

Health & Medicine


13 download

TRANSCRIPT

MARI MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DO’ASEBELUM BELAJAR

Bismillahirrohmannirrohim ..Robbii Zidnii ‘Ilmaa, Warzuqnii Fahmaa, Waj’alnii Minash-Shoolihiin

Amiin Ya Robbal ‘Aalamiin“Ya Alloh Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk dapat

memahaminya, Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-orang yang shoolih. Ya Alloh kabulkanlah do’aku ini”

NEOPLASMA TULANG

08UNIVERSITAS

NAHDLATUL ULAMASURABAYA

Tulang merupakan alat gerak pasif karenatidak dapat bergerak tanpa bantuan ototdan salah satu rangka atau bagian rangkatubuh manusia atau binatang.

Neoplasia adalah pertumbuhansel baru, abnormal, progresif, dimana sel – selnya tidak pernahdewasa. Istilah tumor seringdigunakan sebagai penggantiistilah neoplasma, walaupunsebenarnya kurang tepat, karenamaka untuk selanjutnya akandipakai istilah tumor.Tumor Tulang adalah istilah yangdapat digunakan untukpertumbuhan tulang yang tidaknormal, tetapi umumnya lebihdigunakan untuk tumor tulang.seperti osteosarkoma, chondrosarkoma, sarkoma Ewing dansarkoma lainnya.

Jadi, menurut kami Neoplasmaadalah istilah bahasa kesehatan.Sedangkan Tumor Tulang adalahistilah yang sering digunakan/lebihdipahami oleh Masyarakat.Perbedaan antara tumor dan kankeradalah tingkat keganasannya.Namun, sel-sel nya sama tumbuhdengan cara abnormal. Kamimenyebut sama abnormalnya sebabkeduanya sama-sama merugikan bagikelangsungan hidup Pasien

123

I II III

3 staging pada tumor tulang (neoplasma tulang)

Stage 1: tumor bersifat inaktifatau laten

Stage 2: tumor bersifataktif

Stage 3: tumor bersifat agresif

Stage I: bila derajat keganasan rendah; I A bilatumornya masih intrakompratemen (masih di dalamtulang) dan I B bila tumor sudah ekspansi ke luartulang (Errol, dkk 2011)Stage II: artinya tumor mempunyai derajat keganasantinggi; II A, tumor masih intrakompartemen; II B bilatumor sudah ekstrakompartemen (Errol, dkk 2011)Stage III: yang berarti tumor sudah bermetastasis.Dengan menetapkan staging, maka kita dapatmenentukan terapi yang tepat, memperkirakanprognosis, rekuensi lokal atau metastisis di kemudianhari

JENIS – JENIS TUMOR TULANG

Osteoblasma

Osteokondroma Kondroma

Kondroblastoma

FibromaKondromiksoid

Sarcoma Ewing

MielomaMultipel

Osteosarkoma

Kondrosarkoma

Limfoma Tulang

FibrosarkomaOsteoid

Osteoma

Osteoma

BENIGNA(Gol Jinak)

MALIGNA(Gol Ganas)

BENIGNA BONE TUMOR

OSTEOMAOsteoma sebagai suatu hamartoma(pertumbuhan jaringan tubuh tidakganas) , bukan neoplasma sejati.Merupakan lesi jinak yang tumbuhlambat, yang tumbuh pada permukaantulang, tidak mengandung tulangrawan. Paling banyak di dapat padatulang tengkorang dan di tulang –tulang sinus paranasal. Bila tida adakeluhan tak perlu diobati atau ditindak.

- OO Bukan neoplasma sejati

Klinis: didapat terutama pada kaum pria muda yang berusiaantara 10-25 tahun dengan keluhan utama nyeri pada tulangyang bersangkutan. Nyeri bersifat menetap yang tidak hilangdengan istirahat dan masik terasa pada waktu malam hari.Nyeri dapat bersifat ringan sampai hebat.

•Lokasi: dapat mengenai semua tulang, tetapi biasanyamengenai tulang – tulang panjang seperti femur dan tibia.

•Radiologi: tampak sebagai lesi radiolusen dengan tepi yangsklerotik. Ukuran lesi tidak lebih dari 1-2 cm.

•Histopatologi: didapat tulang yang belum dewasa danosteoid di dalam stroma yang selular dan banyakvaskularisasinya.

•Diagonisis banding: sclerosing osteomyelitis, abses Brodie.

•Terapi: operatif, dengan melakukan eksisi lengkap nidus;tepi sklerotik tidak perlu dibuang karena dengan eksisinidus, kemudian hari bagian yang sklerotik akan hilangdengan sendirinya.

BENIGNA BONE TUMOR

Osteoid Osteoma

Tumor yang secara histologis gambarannya miripdengan osteoid osteoma, tetapi dengan ukuranyang lebih besar (lebih dari 2 cm).

• Klinis: didapat terutama pada dewasa muda,dengan keluhan nyeri, pada daerah lesi, sifatnyeri tidak sama dengan nyeri pada osteoidosteoma.

• Lokasi: dapat mengenai tulang panjang danpendek dengan predileksi pada tulang vertebradan tulang pipih.

• Radiologi: tampak lesi osteolitik dengan tepiyang tidak sklerotik dan ukuran lesi lebih dari 2cm.

• Histopatologi: mirip dengan osteoid osteoma,tetapi dengan perangai yang lebih agresif.

• Terapi: eksisi operatif atau kuretasi. Bila defekyang terjadi besar, maka setelah tindakankuretase dilakukan pengisian defek denganbone graft.

BENIGNA BONE TUMOR

Osteoblastoma

Tumor ini dianggap sebagai suatuhamartoma (pertumbuhan baru, di manasel – selnya tumbuh menjadi dewasa)• Klinis: didapat pada usia remaja, dengan

keluhan adanya benjolan yang tidakterasa sakit.

• Lokasi: ditemukan pada bagian metafisistulang panjang terutama pada femurdistal, tibia proksimal dan humerusproksimal.

• Radiologi: bentuknya ada 2 macam, 1)bertangkai seperti suatu polip ataupedundulated; 2) mempunyai dasar yanglebar atau sessile.

• Terapi: bila ada keluhan dilakukan eksisi.• Prognosis: baik. Komplikasi berupa

degenerasi keganasan (menjadikondrosarkoma) kurang lebih 1%.

BENIGNA BONE TUMOR

Osteokondroma

Merupakan neoplasma jinak yangberasal dari dalam rongga sumsumtulang dianggap sebagai suatuhamartoma. tidak ada keluhan nyeri.• Lokasi: paling sering didapat pada

tulang kecil di tangan dan kaki.• Radiologi: tampak sebagai lesi

radiolusen dengan kemungkinanadanya bercak – bercak kalsifikasi.

• Terapi: operatif, berupa tindakankuretase, kemudian rongga lesi diisidengan bone graft. Endromatosisadalah merupakan bentuk multipeldari

BENIGNA BONE TUMOR

Kondroma

Tumor jarang didapat, biasanyaakan mengenai golongan usiadibawah 20 tahun.• Lokasi: paling sering mengenai

tulang humerus, femur, dantibia.

• Radiologi: tampak sebagaiosteolitik yang letaknyaeksentrik pada daerah epifisistulang panjang dan seringdidapat bercak – bercakkalsifikasi.

• Terapi: operasi kuret yangdisusul dengan pengisian bonegraft.

BENIGNA BONE TUMOR

Kondroblastoma

Tumor jinak yang jarang ditemukan.Didapatpada usia dekade ke 2-3.• Lokasi: pada tulang – tulang ekstremitas

bawah di daerah metafisis, terutama difemur distal dan tibia proksimal.

• Radiologi: tampak sebagai daerahosteolitik dengan tepi yang sklerotik,terletak eksentrik di metafisis, kortekssering mengalami erosi. Dapatditemukan adanya reaksi periosteal.

• Terapi: operasi kuret yang diikutidengan pengisian bone graft, dengancara ini rekurensinya mencapai 25%,oleh karena itu ada yang menganjurkanlebih baik dilakukan eksisi lengkap.

BENIGNA BONE TUMOR

Kondromiksoid Fibroma

Tumor ini bersifat jinak tetapi secara lokaldapat bersifat agresif dan destruktif. Mengenaigolongan usia dewasa muda antara 20-35tahun.Lokasi: didapat pada epifisis tulang panjangyang dapat meluas ke metafisis. Tempat yangsering terkena adalah tibia proksimal, femurdistal, dan radius.Radiologi: tampak lesi osteolitik dengan tepiyang jelas atau sklerotik dan multilokar,memberikan gambaran seperti busa sabun(soap bubble appearance)Patologi: tampak stroma yang vaskular denganbanyak sel-sel raksasa atau datia. Sel datia jugadidapat pada tumor – tumor jinakTerapi: operatif berupa kuret yang diikutidengan pengisian bone graft dan atau denganbone cement. Tindakan kuret saja mempunyaiangka rekurensi yang tinggi, mencapai 85%.

BENIGNA BONE TUMOR

GCT (Tumor Raksasa)

MALIGNA BONE TUMOR

Osteosarkoma

Tipesentral/konvesional/intramedular

TipePerifer/permukaan/justakortikal

Klinis: pria lebih banyak disering dibanding wanita,dengan perbandingan 2:1. Didapat pada golonganusia 10-20 tahun. Keluhan utamanya ialah adanyabenjolan yang disertai oleh perasaan nyeri

Lokasi: didapat di metafisis tulang – tulang panjang,terutama femur distal dan tibia dan humerusproksimal.

Radiologi: didapat 3 gambaran radiologi, yaitu:Osteoblastik atau osteoklerotik, diakibatkan olehbanyaknya pembentukan tumor bone

Histopatologi: gambaran mikroskopiknya bervariasi.Kriteria diagnostiknya adalah ditemukannya osteoiddi dalam stroma yang ganas. Merupakanosteosarkoma dengan derajat keganasan tinggi,dengan sel – sel yang anaplastik, dan memproduksiosteoid.Terapi: operatif dengan disertai terapi ajuvan.berupa radiasi ataupun imunoterapiPrognosis: pada permulaannya prognosis osteo-saadalah buruk, five year survival rate-nya hanyaberkisar antara 10-20%

Normal Osteoid Osteoid diperjelas Semua selberkeadaan abnormal

(osteosarkoma)

HISTOLOGI

MALIGNA BONE TUMOR

Osteosarkoma TelangiektatikTumor ini biasanya dapat meluas danmendestruksi korteks serta mengenaijaringan lunak sekitarnya. Kebanyakanlesi terletak di metafisis, dan padaumumnya dapat meluas ke epifisis.Mikroskopik memperlihatkan massatumor mengandung rongga – ronggayang dipisahkan jaringan ikat dan terisidarah, menyerupai ABC (aneurysmalbone cyst). Di dalam septa terdapat sel– sel ganas dan sel datia (giant cells)dan dibagian yang lain akan ditemukanosteoid ganas.

Merupakan osteosarkoma yangberasal di dalam meduladengan gambaran histologikmemperlihatkan derajatkeganasan rendah.Mikroskopik akanmemperlihatkan massa tumoryang mengandung osteoidganas, sel – sel yang fibroblastikdengan inti yang membesar,pleomorfik, dan disertaimitosis.

MALIGNA BONE TUMOR

Low grade central osteosarcoma

Merupakan tumor yang low grade dantumbuh di permukaan tulang.mikroskopik memperlihatkan trabekulatulang dengan atau tanpa sel – selosteoid ganas dan sel – sel tumorberbentuk kumparan (spindle cells).Pemeriksaan CT dan MRI sangatpenting untuk mengevaluasi ukurantumor, integritas korteks, sertaketerlibatan jaringan lunak sertaadanya neurovaskular.

MALIGNA BONE TUMOR

Osteosarkoma Parosteal

Merupakan tumor yang high gradedan tumbuh di permukaan tulangmikroskopik gambarnya serupadengan osteosarkoma konvensionaldengan atipia sel yang high gradedan lace like osteoid. Polamineralisasi yang ada bervariasitergantung jumlah kondroid ataumatriks tulang yang diproduksi olehtumor

MALIGNA BONE TUMOR

High grade surface osteosarcoma

Merupakan tumor ganas yang sel-selnyamembentuk tulang rawan. Tipe yang sekundermerupakan degenerasi maligna lesi jinakseperti osteokondroma dan enkondroma.Didapat pada golongan usia 30-60 tahun:• Lokasi: terutama mengenai tulang – tulang

pipih seperti pelvis dan skapula, tetapidapat juga mengenai tulang panjang sepertifemur dan humerus.

• Radiologi: tampak sebagai lesi osteolitikdengan bercak-bercak kalsifikasi disertaidengan destruksi korteks, sehingga tumordapat meluas ke jaringan lunak sekitarnya.

• Patologi: tampak sel-sel ganas yangmembentuk tulang rawan. Gambaranmitosis tidak begitu banyak.

• Terapi: operasi reseksi luas, kalau amputasi.Terapi ajuvan seperti radioterapi,kemoterapi tidak menolong.

MALIGNA BONE TUMOR

Kondrosarkoma

Merupakan tumor ganas tulang primer yangmenyerang golongan usia muda di bawah usia 20tahun, dan lebih banyak didapat pada kaum pria.• Klinis: penderita mengeluh adanya benjolan

yang disertai dengan rasa nyeri. Kemungkinanada suhu badan yang meninggi, leukositosis danlaju endap darah yang meningkat.

• Lokasi: didapat pada tulang-tulang panjang,paling sering pada tulang femur, tibia, ulna, danfibula, dapat juga mengenai tulang pipih.

• Radiologi: tampak proses destruksi tulangdengan batas yang tidak jelas. Pembentukantulang reaktif baru oleh periosteum dapatberlapis-lapis yang memberikan gambaranlapisan kulit bawang (onion skin appearance).

• Diagnosis banding: osteomielitis, limfomamalignum, neuroblastoma metastik.

• Terapi:Operasi -- > reseksi atau amputasiKemoterapiRadioterapiKombinasi dari ke-3 tindakan di atas

MALIGNA BONE TUMOR

Sarkoma Ewing(gol mielogenik/tumor sel bulat)

Merupakan tumor ganas yang lebih banyakmenyerang kaum pria dengan usia di atas 40 tahun.

Klinis: tumor mangakibatkan rasa sakit. Padapenderita dapat ditemukan anemia, suhu badangmeninggi, berat badan menurun. Dalam darah adapeninggian kadar gammaglobbulin. Urinmengandung protein spesifik, yaitu protein BenceJones, yang dapat ditemukan pada 50% penderitamieloma.

Lokasi: akan mengenai beberapa tulang dan di satutulang dapat ditemukan lebih dari satu lesi (multipel)seperti tulang-tulang vertebra, pelvis tengkorak.

Radiologi: di tengkorak lesi estolitik multipel yangbulat memberikan gambaran punched out.

Terapi: kemoterapi dan radioterapi.

Prognosis: buruk, five years survival rate kuranglebih 10%. Penderita pada umumnya meninggal 2tahun setelah diagnosis ditegakkan.

MALIGNA BONE TUMOR

Plasmasitomaatau Mieloma Multipel

Tumor ganas yang gambaranmikroskopiknya mirip dengan sarkomaEwing, tetapi mempunyai perangi klinisyang berbeda dan prognosisnya lebih baik.Mengenai tulang panjang, pelvis, dan iga.

• Patologi: secara mikroskopik dibedakandari sarkoma Ewing dengan perwanaankhusus. Sel-sel limfoma ganas tulangtidak mengandung glikogen (PAS -), sedangkan sel sarkoma Ewing mengandung glikoden (PAS +)

• Terapi: bersifat radiosensitif, pemberiankemoterapi juga menolong. Dalamkeadaan tertentu dapatdipertimbangkan tindakan amputasi.

MALIGNA BONE TUMOR

LimfomaTulang Primer

Fibrosarkoma: merupakan tumor ganas yang berasal darisel – sel jaringan ikat di dalam rongga sumsum tulang,jarang didapat.

• Klinis: didapat usia 20-60 tahun, dengan keluhan sakitpada benjolan yang tumbuh lambat.

• Lokasi: mengenai tulang panjang didaerah epifis,paling banyak pada tulang femur, tibia, dan humerus.

• Radiologi: tampak sebagai lesi yang radiolusen akibatdari proses destruksi tulang, batas tumor tidak tegas.

• Patologi: didapat gambaran tumor ganas denganadanya anaplasia, mitos tetapi tidak ada pembentuanosteoid/tulang atau tulang rawan. Gambaranmikroskopiknya sama dengan fibrosarkoma jaringanlunak.

• Terapi: pada stadium dini dapat diusahakan tindakanlimb saving atau limb salvage. Bila tidak, mungkinkarena tumor sudah mencapai stadium lanjut, makadilakukan amputasi. Tumor bersifat radioresisten.

• Prognosis: five years survival rate lebih kurang 25-30%

MALIGNA BONE TUMOR

Fibromasarkoma

1. Faktor genetik atau keturunan dimana bisa diturunkan dari embrionik mesoderm.

2. Virus: Virus dapat dianggap bisa menyatukan diri dalam sel sehingga mengganggugenerasi mendatang dari populasi sel.

3. Agens fisik

4. Pemajanan terhadap radiasi pengionisasi dapat terjadi saat prosedur radiografiberulang

5. Agens Hormonal Pertumbuhan tumor kemungkinan dapat dipercepat dengan adanyagangguan dalam keseimbangan hormon.

6. Kegagalan Sistem Imun: Kegagalan sisem imun untuk berespon dengan tepatterhadap sel-sel maligna memungkinkan tumor tumbuh sampai pada ukuran yangterlalu besar.

7. Agens kimia: Kebanyakan zat kimia yang berbahaya menghasilkan efek-efek toksikdengan menggunakan struktur DNA pada bagian-bagian tubuh (zat warna aminoaromatik, anilin, nikel, seng, polifinil chlorida).

8. Infeksi: Keganasan pada jaringan lunak dan tulang dapat juga disebabkan oleh infeksiparasit, yaitu filariasis.

9. Trauma: Sekitar 30 % kasus keganasan pada jaringan lunak mempunyai riwayattrauma..

ETIOLOGI TUMOR TULANG

1. Angka kejadian tumor tulang bila dibandingkan dengan tumor jenis lainadalah kecil, yaitu hanya kurang lebih 1% dari seluruh tumor di tubuhmanusia. Tumor bersifat ganas bila tumor berkemampuan untukmenyebar ke tempat lain (mampu bermetastisis) dan dikatakan jinak bilatidak mampu untuk bermetastasis. Paru – paru merupakan organ yangpaling sering dihinggapi oleh anak sebar tumor ganas.

2. Perbedaan antara tumor tulang premier merupakan tumor tulang dimana sel tumornya berasal dari sel – sel yang membentuk jaringantulang, sedangkan tumor tulang sekunder merupakan anak sebar tumorganas organ non-tulang yang bermetastasis ke tulang (Errol, dkk 2011)

3. Menurut laporan WHO, sarcoma tulang kira – kira 0,2% dari keseluruhanneoplasma. Di Amerika dan Eropa didapatkan angka 0,8 kasus per100.000 populasi, di Brazil dan Argentina didapatkan angka lebih tinggi,yaitu 1,5 – 2 per 100.000 populasi, sedangkan di Israel 1,4 100.000populasi. Yang terbanyak ditemukan adalah osteosarcoma (35%) disusuloleh chondrosarcoma (25%) Ewing’s sarcoma (16%), chondroma (8%),dan malignant fibrous histiocytoma (MFH) (5%).

EPIDEMIOLOGI TUMOR TULANG

PATOFISIOLOGI TUMOR

PATOFISIOLOGI TUMOR TULANG

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

FOTO POLOS: tumor sering ditemukan pada usia tertentu. Untukmendapatkan hasil diagnostik yang paling baik, paling sedikitdiperlukan beberapa data misal: umur, lokasi tumor, pattern lesi,motheaten. permeatif

1. UMUR

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

2. Lokasi Tumor: pada tulang panjang diklasifikasikan

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

2. Lokasi Tumor: pada tulang ekstermitas diklasifikasikan

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

3. Pattern Lesi (pola lesi): dibagi 3

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

5. Reaksi Periosteal: Reaksi periosteal ditemukan pada keadaan hiperemia,

inflamasi, atau tumor, digunakan untuk menilai aktivitas lesi dan aktivitas biologik.Dibagi atas 3 reaksi yakni: reaksi periosteal kontinyu, diskontinyu, dan kompleks

SCANNING NUKLIR: melihat kondisi tulang secara menyeluruh, harganya murah tetapi

tidak spesifik.(CT SCAN): Pemeriksaan ini baik untuk melihat lesi pada bagian sentral tulang, dapatmelihat kerusakan kotreks serta klasifikasi jaringan lunak, perluasan tumor, danketerlibatan sistem neurovaskular.ANGIOGRAFI: Angiografi merupakan pemeriksaan yang jarang dilakukan pada kasus –kasus tumor tulang.USG: Kegunaannya untuk membedakan jenis tumor kistik atau solid, tumor bersifathipervaskular atau tumor bersifat sebagai AVM dengan menggunakan colour Doppler.MRI: untuk evaluasi tumor jaringan lunak dan tulang oleh karena dapat melihat lesitumor dalam potongan multiplanar, sagital, aksial, dan koronal, tidak ada radiasi.Kelemahan MRI adalah sulit melihat kalsifikasi, dan biaya pemeriksaan yang cukupmahal untuk saat ini.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

• BIOPSI JARINGAN: Jaringan biopsi sangat penting untuk menegakkandiagnosis histologik yang pasti, sebelum menentukan pengobatan yang akandiberikan. Tindakan biopsi ini disamping dilakukan untuk lesi tulang yangmencurigakan. Pendapat yang menyatakan bahwa tindakan biopsi ini akanberhubungan dengan penyebaran tumor ganas. Namun, menurut Spju, dkk tidakada bukti yang objektif. Untuk menjamin supaya cairan yang dipergunakan padapemrosesan jaringan dengan baik, dianjurkan untuk:

1. agar supaya ketebalan jaringan tidak melebihi 3-4 milimeter.

2.cairan fiksasi harus segar supaya tidak terjadi kerusakan jaringan. jumlahnyapaling sedikit 10 kali besarnya jaringan.

3. Cairan formalin yang dipergunakan harus di buffer untuk mencegahpembentukan pigmen formalin dan formicacid

4. fiksasi dengan cairan formalin ini disarankan tidak melebihi 12 jam

5. menggunakan alat shaker untuk menjamin cairan masuk ke jaringan dengan baik

6. jaringan dicuci dalam air mengalir selama 12 jam supaya menghasilkan pulasanhematoksilin-eosin (HE) yang baik.

PEMERIKSAAN PATOLOGI

CAIRAN BUFFERED FORMALIN

PENATALAKSANAAN

KEMOTERAPI AJUVAN: Kemoterapi ajuvan terbukti mengurangi angkakejadian metastasis paru, sehingga tindakan pembedahan masihdimungkinkan.

KEMOTERAPI NEO-AJUVAN: kemoterapi neo-ajuvan digunakan untuk mencegahkemungkinan terjadinya metastasis paru, juga sebagai cara untuk mengurangikemungkinan timbulnya resistensi obat dari sel tumor. Keuntungan lain daripemberian kemoterapi seperti ini adalah membuat downstaging tumordengan cara mengurangi besarnya ukuran tumor dan jaringan sekitar, sehinggaterbentuk reactive rim yang membatasi tumor dalam calcified periosteum.

RADIASI: Radiologi atau terapi radiasi adalah pengobatan dneganmenggunuakan sinar pengion, yang saat ini merupakan salah satu jenisterapi penting untuk penyakit kanker di samping pembedahan dankemoterapi. Sinar pengion adalah gelombang elektromagnetik (foton)atau partikel berenergi yang akan menimbulkan proses ionisasi bilamelewati berbagai materi termasuk materi biologik.

PENATALAKSANAAN

TERIMA KASIH

AUDIENCE BERTANYA

Pertanyaan dari Ismiatul Hasanah, menanyakan tentang:“pada teori menyatakan bahwa lelaki lebih beresiko terkena penyakit ini (tumor

tulang). Jadi, pertanyaan saya adalah mengapa lelaki lebih berisiko, apakah faktordari luar atau faktor dari dalam? Atau keduanya?

Kami menjawab: “menurut kami segala sesuatu penyakit itu pasti terjadi karena ada

faktor pemicunya yaitu faktor yang paling sering adalah faktoreksternal (luar) tubuh, seperti gaya hidup (rokok, kopi, alkohol yang sering dikonsumsi), aktivitas sehari-harinya, atau bisa juga karenafaktor internal (dalam) tubuh seperti adanya penyakit keturunan,

degeneratif, atau bahkan bisa jadi karena sistem hormonal kita sendiri, dan yang mana menurut kami golongan darah juga dapat menentukan

kekebalan sistem imun (antibodi)

AUDIENCE BERTANYA

Pertanyaan dari Leli Rezky Dwi Oktavia, menanyakan tentang:

“1. pada jenis tumor Maligna: Osteosarcoma menunjukkan bahwa

osteoid diproduksi oleh sel anasplastikyang mana hasil miskroskopik juga

menunjukkan bahwa osteoid mengalamipelebaran yang mengartikan kejadian

tersebut mengartikan tidak adanya prosesmineralisasi, adakah tindakan medis yang

bisa menipiskan kembali sel tersebutsehingga dapat memproses mineralisasian

kembali?2. lalu, yang saya lihat dari jenis-jenis

tumor yang ada diteori-teori tadi padaintinya sama, hal apakah yang paling

membedakan jenis-jenis tumor tersebut?”

Kami menjawab: “menurut kami pertanyaan yang pertama ialah:

1. Tidak ada tindakan untuk mengembalikan osteoidkembali menjadi tipis sehingga bisa memproses

mineralisasi, sebab osteoid telah diproduksi olehsel anaplastik (sel tumor). Kemungkinan ada, tetapi

kami masih belum tahu akan tentang hal itu. Namun, yang kami jelas ketahui ialah tindakan

kemoterapi ajuvan, radiasi, dll yg bersifat sinar x yang di yakini mampu mengurangi terjadinya

proses mikroorganisme dari sel-sel tumor tersebutsebelum diberi tindakan lebih lanjut yakni

pembedahan. Hal yang paling terpenting menurtkami ialah “apakah sel-sel tumor sudah

bermetastisis (menyebar) ke organ lainnya”2. Memang benar dikatakan oleh saudari Leli bahwa

sahnya jenis-jenis tumor terlihat sama dari segiklinis. Namun, yang membuat berbeda ialah jenis

sel tumor-tumornya yang telah dilihat dimikroskopik, cara penyebarannya, tingkat

keganasanya, serta besar kecil odema (benjolan) yang terjadi

AUDIENCE BERTANYA

Pertanyaan dari Rizal Komarul Iman, menanyakan tentang:

“Apakah sel tumor tulang ini dapatmenyebar ke otak? Jika iya bagaimana

patofisiologinya?”

Kami menjawab: Tentu saja bisa, dalam definisi neoplasma menyatakan

bahwa pertumbuhan sel yang abnormal hanya saja sel-selnya ini tidak tumbuh menjadi dewasa. Di dalam tulang

juga tidak sepenuhnya terisi oleh tulang, tidak! Tetapi, tentu saja ada salurah darah gunanya untuk mengaturpergerakan agar lebih fleksibel, otot saja tidak cukup,

bukankah begitu? Tubuh kita ini hampir 99% mempunyaisaluran darah bahkan isi dari tubuh kita yang paling utamabisa dilihat ialah darah. Tubuh kita pun juga membutuhkansebuah oksigen sehingga tubuh juga membutuhkan suatualiran maka di ciptkalah oleh sang Maha Kuasa 2 saluran

darah yang paling penting serta saluran-saluran yang lain. Semua sel tumor jinak maupun ganas sama-sama

merugikan, mengapa? Karena keduanya memproduksi selabnormal . Tidak ada manusia yang menginginkan sel-selabnormal . Jadi, apabila sel yang awalnya tergolong jinak

itu dapat bergenerasi, kemudian bermutasi di satu lokasi, jika dapat/mampu bermestatisis (menyebar) melaluisaluran darah. Dia tidak akan pandang bulu, sel-sel

abnormal tersebut akan memasuki organ-orang yang diinginkannya. Tetapi yang paling sering atau yang utama

diserang ialah bagian organ paru-paru.

MARI MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DO’ASESUDAH BELAJAR

Bismillahirrohmannirrohim ..Aallohumma Arinal Haqqo Haqqon Warzuqnattibaa’ahu. Wa

Arinalbaathila Baa-Thilan Warzuqnajtinaabahu“Ya Alloh, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat

mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapatmenjauhinya”