fakultaskeguruandanilmupendidikan …/penggunaan...belajar operasi hitung pecahan matematika pada...

111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN PENGGUNAAN PENGGUNAAN PENGGUNAAN MODEL MODEL MODEL MODEL QUANTUM QUANTUM QUANTUM QUANTUM UNTUK UNTUK UNTUK UNTUK MENINGKATKAN MENINGKATKAN MENINGKATKAN MENINGKATKAN MINAT MINAT MINAT MINAT BELAJAR BELAJAR BELAJAR BELAJAR OPERASI OPERASI OPERASI OPERASI HITUNG HITUNG HITUNG HITUNG PECAHAN PECAHAN PECAHAN PECAHAN MATEMATIKA MATEMATIKA MATEMATIKA MATEMATIKA PADA PADA PADA PADA SISWA SISWA SISWA SISWA KELAS KELAS KELAS KELAS V SD SD SD SD N 03 03 03 03 TOHUDAN TOHUDAN TOHUDAN TOHUDAN COLOMADU COLOMADU COLOMADU COLOMADU KARANGANYAR KARANGANYAR KARANGANYAR KARANGANYAR TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN PELAJARAN PELAJARAN PELAJARAN PELAJARAN 2011/2012 2011/2012 2011/2012 2011/2012 SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI Disusun Disusun Disusun Disusun Oleh: Oleh: Oleh: Oleh: SITI ITI ITI ITI MUNAWAROH MUNAWAROH MUNAWAROH MUNAWAROH K7108228 K7108228 K7108228 K7108228 FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS KEGURUAN KEGURUAN KEGURUAN KEGURUAN DAN DAN DAN DAN ILMU ILMU ILMU ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS UNIVERSITAS UNIVERSITAS SEBELAS SEBELAS SEBELAS SEBELAS MARET MARET MARET MARET SURAKARTA SURAKARTA SURAKARTA SURAKARTA 201 201 201 2012

Upload: dotruc

Post on 05-Aug-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAANPENGGUNAANPENGGUNAANPENGGUNAANMODELMODELMODELMODEL QUANTUMQUANTUMQUANTUMQUANTUMUNTUKUNTUKUNTUKUNTUKMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKAN

MINATMINATMINATMINAT BELAJARBELAJARBELAJARBELAJAROPERASIOPERASIOPERASIOPERASI HITUNGHITUNGHITUNGHITUNG PECAHANPECAHANPECAHANPECAHANMATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKA PADAPADAPADAPADA

SISWASISWASISWASISWAKELASKELASKELASKELAS VVVV SDSDSDSD NNNN 03030303 TOHUDANTOHUDANTOHUDANTOHUDANCOLOMADUCOLOMADUCOLOMADUCOLOMADUKARANGANYARKARANGANYARKARANGANYARKARANGANYAR

TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN PELAJARANPELAJARANPELAJARANPELAJARAN 2011/20122011/20122011/20122011/2012

SKRIPSISKRIPSISKRIPSISKRIPSI

DisusunDisusunDisusunDisusun Oleh:Oleh:Oleh:Oleh:

SSSSITIITIITIITI MUNAWAROHMUNAWAROHMUNAWAROHMUNAWAROH

K7108228K7108228K7108228K7108228

FAKULTASFAKULTASFAKULTASFAKULTAS KEGURUANKEGURUANKEGURUANKEGURUAN DANDANDANDAN ILMUILMUILMUILMU PENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKAN

UNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITAS SEBELASSEBELASSEBELASSEBELAS MARETMARETMARETMARET

SURAKARTASURAKARTASURAKARTASURAKARTA

2012012012012222

Page 2: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAANPENGGUNAANPENGGUNAANPENGGUNAANMODELMODELMODELMODEL QUANTUMQUANTUMQUANTUMQUANTUMUNTUKUNTUKUNTUKUNTUKMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKAN

MINATMINATMINATMINAT BELAJARBELAJARBELAJARBELAJAROPERASIOPERASIOPERASIOPERASI HITUNGHITUNGHITUNGHITUNG PECAHANPECAHANPECAHANPECAHANMATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKA PADAPADAPADAPADA

SISWASISWASISWASISWAKELASKELASKELASKELAS VVVV SDSDSDSD NNNN 03030303 TOHUDANTOHUDANTOHUDANTOHUDANCOLOMADUCOLOMADUCOLOMADUCOLOMADUKARANGANYARKARANGANYARKARANGANYARKARANGANYAR

TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN PELAJARANPELAJARANPELAJARANPELAJARAN 2011/20122011/20122011/20122011/2012

Oleh:Oleh:Oleh:Oleh:

SSSSITIITIITIITI MUNAWAROHMUNAWAROHMUNAWAROHMUNAWAROH

K7108228K7108228K7108228K7108228

SkripsiSkripsiSkripsiSkripsi

DiajukanDiajukanDiajukanDiajukan untukuntukuntukuntuk memenuhimemenuhimemenuhimemenuhi salahsalahsalahsalah satusatusatusatu persyaratanpersyaratanpersyaratanpersyaratan mendapatkanmendapatkanmendapatkanmendapatkan gelargelargelargelar

SarjanaSarjanaSarjanaSarjana PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan ProgramProgramProgramProgram PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan GuruGuruGuruGuru SekolahSekolahSekolahSekolah DasarDasarDasarDasar

JurusanJurusanJurusanJurusan IlmuIlmuIlmuIlmu PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan

FAKULTASFAKULTASFAKULTASFAKULTAS KEGURUANKEGURUANKEGURUANKEGURUAN DANDANDANDAN ILMUILMUILMUILMU PENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKAN

UNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITAS SEBELASSEBELASSEBELASSEBELAS MARETMARETMARETMARET

SURAKARTASURAKARTASURAKARTASURAKARTA

2012012012012222

Page 4: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKABSTRAKABSTRAKABSTRAK

Siti Munawaroh, PenggunaanPenggunaanPenggunaanPenggunaan ModelModelModelModel QuantumQuantumQuantumQuantum UntukUntukUntukUntuk MeningkatkanMeningkatkanMeningkatkanMeningkatkan MinatMinatMinatMinatBelajarBelajarBelajarBelajar OperasiOperasiOperasiOperasi HitungHitungHitungHitung PecahanPecahanPecahanPecahan MatematikaMatematikaMatematikaMatematika PadaPadaPadaPada KelasKelasKelasKelas VVVV SDSDSDSD NNNN 03030303TohudanTohudanTohudanTohudan ColomaduColomaduColomaduColomadu KaranganyarKaranganyarKaranganyarKaranganyar TahunTahunTahunTahun PelajaranPelajaranPelajaranPelajaran 2011/20122011/20122011/20122011/2012. Skripsi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajarsiswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan pecahan dengandigunakannya model quantum dalam pembelajaran matematika pada siswa kelasV SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitiandilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan di dalamsetiap siklus berisi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, danrefleksi. Subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD N 03 Tohudan ColomaduKaranganyar yang berjumlah 29 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu denganmenggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakanteknik triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitianini adalah model Kemmis dan Mc Taggart dengan empat langkah danpengulangannya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Prosedur penelitian menggunakan model siklus yang saling berkaitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model quantum dapatmeningkatkan minat belajar siswa dari pra tindakan ke siklus I dan dari siklus I kesiklus II. Pada Pra tindakan hasil angket menunjukkan 41% (10 siswa) dari 24siswa memiliki minat belajar tinggi. Pada siklus I hasil angket menunjukkan 62%(18 siswa) dari 29 siswa memiliki minat belajar tinggi. Pada siklus II hasil angketmenunjukkan 81% (22 siswa) dari 27 siswa memiliki minat belajar tinggi.Penelitian ini dikatakan berhasil karena berdasarkan hasil angket 75% siswa yanghadir sudah masuk dalam kriteria minat belajar tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan modelquantum dapat meningkatkan minat belajar operasi hitung pecahan matematikapada siswa kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran2011/ 2012.

KataKataKataKata kuncikuncikuncikunci: model quantum, minat belajar operasi hitung pecahan matematika

Page 7: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACTABSTRACTABSTRACTABSTRACT

Siti Munawaroh, TheTheTheThe UseUseUseUse ofofofof QuantumQuantumQuantumQuantum ModelModelModelModel forforforfor IIIIncreasingncreasingncreasingncreasing InterestInterestInterestInterest ininininLearningLearningLearningLearning MathematicsMathematicsMathematicsMathematics FractionalFractionalFractionalFractional CountingCountingCountingCounting OperationOperationOperationOperation ClassClassClassClass VVVV SDSDSDSD NNNN 03030303TohudanTohudanTohudanTohudan ColomaduColomaduColomaduColomadu KaranganyarKaranganyarKaranganyarKaranganyar LessonLessonLessonLesson YearYearYearYear 2011/20122011/20122011/20122011/2012. Skripsi, Faculty ofTeacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta. June2012.

This research is aimed to know the increasing of student interest inmathematics learning subject fractional counting operation used quantum modelsin class V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar.

This research is a classroom research based on action (PTK). Theresearch is done by two cycles. Every cycle consists of two meetings contain ofplanning, action, observation, and reflection. Research subjects are students inclass V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar totaling 29 students. Thesource of the data was obtained from the teachers and the students. The techniqueof data collection was in the form of questionnaires, interviews, anddocumentation. The data validity used method of triangulation technique. Thetechnique of analyzing data was a model Kemmis and Mc Taggart with four stepsand repetition planning, action, observation, and reflection. The researchprocedure used cycle model which relates each other.

The results showed that the use of quantum models can increase thestudents interest in learning from pre action to cycle I and from cycle I to cycle II.The result of questionnaires in pre action showed that 10 students (41%) of 24students have high interest in learning. In cycle I, the questionnaires showed that18 students (62%) of 29 students have high interest learning. In addition in cycleII, the students interest in learning are increasing, 22 students (81%) of 27students. This research is successful because 75% of all students have highinterest in learning.

The conclusion of the research is that the use of quantum models canincrease the students interest in learning mathematics fractional countingoperation class V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar lesson year2011/2012.

KeywordKeywordKeywordKeyword: quantum model, interest in learning mathematics fractional countingoperation

Page 8: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO

Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya keputusasaanadalah tidak mengakui adanya kebesaran Tuhan.

(Q.S Yusuf: 87)

Orang yang mempunyai cita-cita kecil seringkali memperbesar hambatan-hambatan kecil, orang yang mempunyai cita-cita besar akan memperkecilhambatan-hambatan yang ada.

(K.H. M. Dian Nafi, M.Pd.)

Science without religion is lame, religion without science is blind.

(Albert Enstein)

Kita tidak akan pernah menemukan lautan yang baru kecuali jika kita memilikikeberanian untuk tidak melihat pantai.

(Billi. P. S. Lim)

Yakinlah dengan kemampuan Anda mengajar dan kemampuan siswa Anda belajar,maka akan terjadi hal-hal menakjubkan.

(Bobbi DePorter)

Page 9: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN

Dalam syukurku atas limpahan karunia dari zat yang paling berhak atas segalapersembahan, ku persembahkan karya sederhana ini untuk:

� Bapak dan Ibu

Kata-kata takkan pernah cukup untuk menterjemahkan kehangatan, kemurniancinta dan kasih sayang yang diberikan kepada putrimu ini. Terimakasih atas doa

dan dukungan yang selalu ada dan selalu mengalir dalam denyut nadiku.

� Kakakku

Doa yang selalu dipanjatkan demi keberhasilan satu sama lain, terimakasih kakak.

� Teman-temanku S1 PGSD 2008

Terimakasih untuk kebersamaan dan kenangan yang tak terlupakan.

� Almamaterku tercinta Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Terimakasih atas ilmu dan pengetahuan yang diberikan kepada penulissemoga dapat bermanfaat di masa depan.

Page 10: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATAKATAKATAKATA PENGANTARPENGANTARPENGANTARPENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atasberkat, rahmat, dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas dengan judul “PENGGUNAANMODEL QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAROPERASI HITUNG PECAHAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 03 TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN2011/2012”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar SarjanaStrata 1.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari motivasi, saran, danbantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis sampaikan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Dra. Mg. Dwijiastuti, M.Pd. selaku pembimbing satu yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis yang sangat bermanfaat dalam proses pembuatan

skripsi ini.

6. Karsono, S.Sn, M.Sn. selaku pembimbing dua yang senantiasa membimbing

dengan sabar serta memberi ilmu pengetahuan kepada penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret yang

Page 11: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR ISIISIISIISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Peryataan ........................................................................................... ii

Halaman Pengajuan .......................................................................................... iii

Halaman Persetujuan ........................................................................................ iv

Halaman Pengesahan ........................................................................................ v

Halaman Abstrak .............................................................................................. vi

Halaman Motto ................................................................................................. viii

Halaman Persembahan ..................................................................................... ix

Kata Pengantar .................................................................................................. x

Daftar Isi ........................................................................................................... xii

Daftar Gambar .................................................................................................. xv

Daftar Tabel ...................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 6

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 6

1. Hakikat Minat Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika ........ 6

a. Pengertian Minat ...................................................................... 6

b. Ciri-ciri Minat .......................................................................... 7

c. Aspek-aspek Minat .................................................................. 8

d. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ........................................ 9

e. Pengaruh Minat Pada Perilaku di Sekolah ............................... 10

f. Indikator Minat Belajar ............................................................ 12

g. Pengertian Belajar .................................................................... 13

Page 13: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Pengertian Minat Belajar .......................................................... 14

i. Hakikat Matematika di SD ....................................................... 15

j. Pengertian Matematika ............................................................ 16

k. Hakikat Operasi Hitung Pecahan ............................................. 17

l. Meningkatkan Minat Belajar Matematika Pada Anak ............. 21

m. Evaluasi Belajar Matematika ................................................... 22

2. Hakikat Model Quantum ................................................................ 23

a. Pengertian Model Quantum ...................................................... 23

b. Prinsip Dasar Model Quantum ................................................. 24

c. Kerangka Perencanaan Pembelajaran Quantum ....................... 25

d. Keunggulan Model Quantum.................................................... 25

e. Kelemahan Model Quantum ..................................................... 27

B. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 28

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 29

D. Hipotesis Tindakan................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 31

1. Tempat Penelitian ........................................................................... 31

2. Waktu Penelitian ............................................................................. 31

B. Bentuk dan Strategi Penelitian .............................................................. 33

1. Bentuk Penelitian ........................................................................... 33

2. Strategi Penelitian ........................................................................... 33

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 33

D. Sumber Data ......................................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

F. Validitas Data ........................................................................................ 36

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 36

H. Indikator Kinerja ................................................................................... 38

I. Prosedur Penelitian ................................................................................ 38

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN .................................... 41

A. Deskripsi PraTindakan ......................................................................... 41

Page 14: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................. 45

1. Siklus 1 ............................................................................................. 45

2. Siklus 2 ............................................................................................. 53

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus ........................................... 60

D. Pembahasan .......................................................................................... 62

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 88

A. Simpulan ............................................................................................... 88

B. Implikasi ............................................................................................... 88

C. Saran ..................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92

Lampiran ........................................................................................................... 94

Page 15: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTARGAMBARGAMBARGAMBARGAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................... 30

Gambar 2. Model Proses PTK ........................................................................... 37

Gambar 3. Histogram Perbandingan Aspek Minat Belajar Siswa

dari Pra Tindakan Hingga Siklus II.................................................. 60

Gambar 4. Histogram Perbandingan Penilaian Kinerja Peneliti

dari Pra Tindakan Hingga Siklus II................................................... 61

Gambar 5. Histogram Persentase Peningkatan Minat Belajar Siswa ................ 62

Gambar 6. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 1 ......................................... 64

Gambar 7. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 2 ......................................... 65

Gambar 8. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 3 ......................................... 66

Gambar 9. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 4 ......................................... 68

Gambar 10. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 5 ....................................... 69

Gambar 11. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 6 ....................................... 70

Gambar 12. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 7 ....................................... 72

Gambar 13. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 8 ....................................... 73

Gambar 14. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 9 ....................................... 75

Gambar 15. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 10 ..................................... 76

Gambar 16. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 11 ..................................... 77

Gambar 17. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 12 ..................................... 78

Gambar 18. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 13 ..................................... 79

Gambar 19. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 14 ..................................... 80

Gambar 20. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 15 ..................................... 81

Gambar 21. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 16 ..................................... 82

Gambar 22. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 17 ..................................... 83

Gambar 23. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 18 ..................................... 84

Gambar 24. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 19 ..................................... 85

Gambar 25. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 20 ..................................... 86

Gambar 26. Histogram Hasil Wawancara Siswa................................................ 87

Page 16: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR TABELTABELTABELTABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 32

Tabel 2. Hasil Angket PraTindakan .................................................................. 44

Tabel 3. Hasil Angket Siklus 1 ......................................................................... 52

Tabel 4. Hasil Angket Siklus 2 ......................................................................... 59

Tabel 5. Hasil Angket Minat Belajar Siswa ..................................................... 60

Tabel 6. Hasil Penilaian Kinerja Guru ............................................................. 61

Tabel 7. Hasil Tindakan Tiap Siklus ................................................................ 62

Tabel 8. Analisis Pernyataan Nomor 1 Dalam Angket Minat Belajar ............. 63

Tabel 9. Analisis Pernyataan Nomor 2 Dalam Angket Minat Belajar .............. 65

Tabel 10. Analisis Pernyataan Nomor 3 Dalam Angket Minat Belajar ............ 66

Tabel 11. Analisis Pernyataan Nomor 4 Dalam Angket Minat Belajar ............ 67

Tabel 12. Analisis Pernyataan Nomor 5 Dalam Angket Minat Belajar ............ 69

Tabel 13. Analisis Pernyataan Nomor 6 Dalam Angket Minat Belajar ............ 70

Tabel 14. Analisis Pernyataan Nomor 7 Dalam Angket Minat Belajar ............ 71

Tabel 15. Analisis Pernyataan Nomor 8 Dalam Angket Minat Belajar ............ 73

Tabel 16. Analisis Pernyataan Nomor 9 Dalam Angket Minat Belajar ............. 74

Tabel 17. Analisis Pernyataan Nomor 10 Dalam Angket Minat Belajar ........... 76

Tabel 18. Analisis Pernyataan Nomor 11 Dalam Angket Minat Belajar ........... 77

Tabel 19. Analisis Pernyataan Nomor 12 Dalam Angket Minat Belajar ........... 78

Tabel 20. Analisis Pernyataan Nomor 13 Dalam Angket Minat Belajar ........... 79

Tabel 21. Analisis Pernyataan Nomor 14 Dalam Angket Minat Belajar ........... 80

Tabel 22. Analisis Pernyataan Nomor 15 Dalam Angket Minat Belajar ........... 81

Tabel 23. Analisis Pernyataan Nomor 16 Dalam Angket Minat Belajar ........... 82

Tabel 24. Analisis Pernyataan Nomor 17 Dalam Angket Minat Belajar ........... 83

Tabel 25. Analisis Pernyataan Nomor 18 Dalam Angket Minat Belajar ........... 84

Tabel 26. Analisis Pernyataan Nomor 19 Dalam Angket Minat Belajar ........... 85

Tabel 27. Analisis Pernyataan Nomor 20 Dalam Angket Minat Belajar ........... 86

Tabel 28. Hasil Wawancara Siswa ..................................................................... 87

Page 17: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keterangan dari SD ............................................................................. 95

2. Agenda Penelitian ........................................................................................ 96

3. Daftar Presensi Siswa ................................................................................... 97

4. Silabus Pembelajaran .................................................................................... 98

5. RPP Siklus 1 Pertemuan Ke-1 ...................................................................... 99

1. RPP Siklus 1 Pertemuan Ke-2 ..................................................................... 104

2. RPP Siklus 2 Pertemuan Ke-1 ..................................................................... 109

3. RPP Siklus 2 Pertemuan Ke-2 ..................................................................... 114

4. Kisi-kisi Penyusunan Angket Minat Belajar Matematika ........................... 122

5. Angket Minat Belajar .................................................................................. 123

6. Pedoman Wawancara .................................................................................. 127

7. Contoh Hasil Angket Pra Tindakan ........................................................... 129

8. Contoh Hasil Angket Siklus 1 .................................................................... 133

9. Contoh Hasil Angket Siklus 2...................................................................... 137

10. Hasil Wawancara Siklus 1 ......................................................................... 141

11. Hasil Wawancara Siklus 2 .......................................................................... 145

12. APKG 1 dan APKG 2 Siklus 1 Pertemuan Ke-1 ........................................ 149

13. APKG 1 dan APKG 2 Siklus 1 Pertemuan Ke-2 ........................................ 156

14. APKG 1 dan APKG 2 Siklus 2 Pertemuan Ke-1 ........................................ 163

15. APKG 1 dan APKG 2 Siklus 2 Pertemuan Ke-2 ........................................ 170

16. Daftar Persentase Setiap Butir Pernyataan .................................................. 177

17. Foto-foto Aktivitas Siswa ............................................................................ 180

18. Hasil Angket Siswa Pada Setiap Tindakan ................................................ 185

19. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi

20. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Ijin Penyusunan Skripsi

21. Surat Permohonan Ijin Observasi

22. Surat Permohonan Ijin Research

Page 18: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BABBABBABBAB IIII

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

A.A.A.A. LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang

Pentingnya manfaat matematika membuat banyak pihak menaruh

perhatian terhadap keterampilan penguasaan matematika melalui proses

pendidikan. Beberapa pihak berupaya untuk dapat meningkatkan penguasaan

matematika di kalangan siswa melalui berbagai model pembelajaran. Penggunaan

model pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar dimungkinkan dapat

mempengaruhi minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika.

Pelajaran matematika seringkali dipandang oleh siswa sebagai pelajaran

yang sulit, menakutkan, dan membosankan. Terlebih lagi pada pokok bahasan

operasi hitung pecahan, siswa mengalami kesulitan belajar serta kurang berminat

dalam mempelajarinya. Konsentrasi, perhatian, dan daya ingat siswa dalam

belajar kurang, sehingga siswa sering merasa bosan dan tidak bersemangat dalam

mengikuti pelajaran.

Konsep pecahan dan operasinya merupakan konsep yang sangat penting

untuk dikuasai, sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa Sekolah Dasar

mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, serta guru yang

menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan. Guru cenderung

menggunakan cara mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk

dihafal, diingat dan diterapkan. Perubahan cara mengajar tidak banyak dilakukan

oleh guru karena secara empirik guru selalu menggunakan cara yang sama dalam

mengajarkan konsep pecahan kepada siswa (Gatot Muhsetyo, 2008: 4.20).

Kenyataan proses pembelajaran yang terjadi di SD Negeri 03 Tohudan,

pelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung pecahan disampaikan guru

melalui proses pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Akibatnya siswa

mengalami pemahaman yang abstrak. Siswa mampu mengerjakan soal pecahan

setelah dijelaskan guru, tetapi pada hari berikutnya sudah lupa cara mengerjakan

Page 19: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

operasi hitung pecahan. Hal ini terjadi karena guru menyampaikan materi

pelajaran melalui metode ceramah yang konvensional, yang menyebabkan siswa

tidak benar-benar paham terhadap materi pecahan. Oleh karena itu diperlukan

aplikasi model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan minat belajar

siswa.

Kenyataan mengenai kurangnya minat belajar matematika yang terjadi di

SD N 03 Tohudan dapat dilihat dari tidak adanya sikap antusias siswa ketika

pelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran perasaan senang, perhatian, minat,

dan konsentrasi siswa masih kurang. Hal ini terbukti pada waktu pra tindakan

sebelum siklus berlangsung, siswa kelas V SD N 03 Tohudan mengisi angket

minat belajar dan hasilnya yaitu hanya ada 10 siswa yang memiliki minat belajar

tinggi dan 14 siswa yang memiliki minat belajar cukup lihat lampiran halaman

185. Hal ini menunjukkan bahwa 59% siswa masih ada yang memiliki minat

belajar kurang. Pada saat kegiatan berlangsung ada 5 siswa yang tidak mengisi

angket di antaranya disebabkan oleh 2 siswa latihan untuk mengikuti lomba siswa

berprestasi dan 3 siswa lainnya tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa dan guru kelas

V SD N 03 Tohudan, faktor-faktor penyebab minat belajar siswa rendah, antara

lain: Pertama, guru lebih menekankan pada terselesaikannya sejumlah materi

pembelajaran yang ditetapkan pada silabus dengan alokasi waktu yang tersedia.

Faktor kedua, siswa hanya dijadikan obyek, artinya siswa hanya menerima

informasi tanpa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Fakor ketiga,

guru selalu mendominasi proses pembelajaran dengan metode ceramah. Keempat,

komunikasi yang terjadi hanya satu arah, kurang adanya interaksi timbal balik

antara guru dengan siswa. Kelima, minat belajar siswa kurang.

Berdasarkan kenyataan di atas, untuk meningkatkan minat dan

mengurangi persepsi negatif terhadap matematika, maka dibutuhkan ketertarikan

dan rasa senang siswa dalam mempelajari matematika. Ketertarikan dan rasa

senang tersebut sering dirumuskan sebagai minat belajar matematika. Minat dapat

dapat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni (Hurlock, 2005:

Page 20: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

116). Dalyono menambahkan bahwa minat dapat timbul karena daya tarik dari

luar dan juga datang dari hati sanubari (2005: 56).

Pada waktu observasi di kelas V SD N 03 Tohudan, terlihat kenyataan

bahwa guru tidak menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam

menjelaskan operasi hitung pecahan. Tanpa menggunakan model pembelajaran

yang inovatif dapat menyebabkan siswa kurang tertarik, cenderung pasif dan

bosan untuk mengikuti proses belajar mengajar, akibatnya penguasaan pada

pelajaran tidak optimal. Oleh karena itu, untuk memperbaiki proses belajar

dengan tujuan mencapai penguasaan pelajaran yang optimal perlu menggunakan

model pembelajaran yang inovatif di kelas V SD N 03 Tohudan.

Pembelajaran inovatif memiliki beragam model. Model-model tersebut di

antaranya model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kontekstual,

model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran quantum (M.G

Dwijiastuti, 2008: 151-211). Salah satu model pembelajaran yang mungkin dapat

digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD N 03 Tohudan,

pada pelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung pecahan adalah model

pembelajaran quantum.

Model pembelajaran quantum merupakan suatu model yang menarik bagi

siswa dalam pembelajaran matematika. Model Quantum Teaching adalah

penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Model Quantum

Teaching juga menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang

memaksimalkan moment belajar. Melalui konsep Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan yang melandasi model quantum dapat

membuat siswa menjadi lebih tertarik dan berminat untuk belajar matematika

(DePorter, 2005: 10).

Berdasarkan masalah rendahnya minat belajar di SD N 03 Tohudan karena

model pembelajaran yang kurang menarik, maka penggunaan model quantum

dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi masalah minat belajar. Oleh

karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan

meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD N 03 Tohudan terhadap operasi

hitung pecahan matematika dengan penerapan model pembelajaran quantum.

Page 21: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk berusaha

menerapkan model pembelajaran quantum ke dalam penelitian tindakan kelas

untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika materi pecahan. Untuk

membatasi permasalahan maka penelitian ini dirumuskan dalam judul

““““Penggunaan Model Quantum Untuk Meningkatkan Minat Belajar Operasi

Hitung Pecahan Matematika Pada Siswa Kelas V (SD N 03 Tohudan Colomadu

Karanganyar) Tahun Pelajaran 2011/2012””””.... Diharapkan pembelajaran dengan

menggunakan model quantum dapat meningkatkan minat belajar siswa pada

operasi hitung pecahan matematika.

B.B.B.B. RRRRumusanumusanumusanumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penggunaan model quantum dapat meningkatkan minat belajar pelajaran

matematika pokok bahasan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V SD N 03

Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012?

C.C.C.C. TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan

menerapkan model quantum untuk meningkatkan minat belajar siswa SD N 03

Tohudan Colomadu Karanganyar pada pelajaran matematika. Khususnya pokok

bahasan operasi hitung pecahan pada siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.D.D.D. ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan mengenai minat belajar siswa dalam mata

pelajaran matematika.

b.Menambah wawasan baru, pengembangan teori, dan model pembelajaran

quantum terhadap minat belajar matematika.

c. Sebagai referensi untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis.

Page 22: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa:

1) Meningkatnya kualitas pembelajaran matematika pokok bahasan operasi

hitung pecahan.

2) Meningkatnya minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika.

b. Manfaat bagi guru:

1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar matematika.

2) Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan model pembelajaran

yang tepat dalam mengatasi minat belajar siswa.

c. Manfaat bagi sekolah:

1) Meningkatnya kualitas pembelajaran matematika.

2) Untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di sekolah.

d. Manfaat bagi peneliti:

1) Menambah pengetahuan tentang operasi hitung pecahan matematika.

2) Menambah pengetahuan mengenai minat belajar siswa.

3) Memperoleh pengetahuan bahwa penggunaan model pembelajaran

quantum dalam operasi hitung pecahan matematika dapat meningkatkan

minat belajar siswa.

Page 23: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BABBABBABBAB IIIIIIII

LANDASANLANDASANLANDASANLANDASAN TEORITEORITEORITEORI

A.A.A.A. KajianKajianKajianKajian TeoriTeoriTeoriTeori

1. Hakikat Minat Belajar

a. Pengertian Minat

Minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian

individu pada objek tertentu. Minat berhubungan dengan sesuatu yang

menyenangkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Sifat-sifat

minat, antara lain: minat bersifat individual ada perbedaan minat seseorang

dan orang lain, minat erat kaitannya dengan motivasi. Minat merupakan

sesuatu yang dipelajari bukan bawaan dari lahir dan dapat berubah tergantung

kebutuhan serta pengalaman. Untuk menumbuhkan minat bagi siswa, guru

perlu menyertakan siswa dalam kegiatan yang menyenangkan bagi siswa

(Yudrik Jahja, 2011: 63).

Dalam Mathematics Educational Research Journal (Carmichael, et.all.,

2009: 133) terdapat beberapa pendapat mengenai minat, antara lain:

“Dewey described interest as “the annihilation of the distance between theperson and the materials and result of his action”. More recently, interesthas been conceptualised as an affect with both state and trait properties.At the trait level, interest is viewed as a predisposition to attend to certaintasks (Ainley, et.all., 2002)”.

Berdasarkan jurnal tersebut dapat diketahui bahwa Dewey

mendeskripsikan minat sebagai ketiadaan jarak antara manusia, benda-benda

dan tindakan yang dilakukannya. Lebih jauh Ainley dkk mempunyai pendapat

bahwa minat dapat dikonseptualisasikan sebagai sebuah akibat, baik itu akibat

yang sifatnya tetap atau berubah-ubah. Pada titik tertentu minat dipandang

sebagai sebuah pilihan menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Demikian pula menurut Getzel minat adalah suatu disposisi yang

terorganisasikan melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk

memperoleh obyek khusus, aktivitas, pemahaman dan keterampilan untuk

Page 24: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

tujuan perhatian dan pencapaian. Hal yang penting dalam minat adalah

intensitasnya. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki

intensitas tinggi. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu maka orang tersebut

akan melakukan langkah-langkah konkrit untuk mencapai hal tersebut (Mimin

Haryati, 2010: 39). Kegiatan belajar disertai pula minat dan perasaan senang

siswa terhadap pelajaran (W.S Winkel, 2004: 195).

Minat memegang peranan penting dalam diri seseorang, sebagai contoh

anak yang berminat terhadap suatu kegiatan baik itu bekerja atau belajar akan

berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada tidaknya

minat terhadap pelajaran tertentu dapat dilihat dari cara anak mengikuti

pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya

dalam pelajaran (Abu Ahmadi, et.all., 2004: 83). Minat mempunyai fungsi

sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi, minat juga dapat

menambah kegembiraan pada setiap hal yang ditekuni oleh seseorang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan suatu kecenderungan sikap atau tindakan seseorang yang

melibatkan perhatian, pengalaman, emosi, serta perasaannya yang didasarkan

pada keinginan murni yang dibentuk oleh suatu kegiatan dan pengalaman.

b. Ciri-ciri Minat

Minat merupakan kondisi psikis yang akan mewarnai aktivitas

seseorang dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan di perlukan proses

pembelajaran yang dapat menarik minat suatu individu. Seseorang dapat di

katakan berminat terhadap suatu aktivitas mempunyai ciri-ciri tertentu.

Beberapa ciri-ciri minat menurut Hurlock di antaranya: yang pertama, minat

tumbuh bersama dengan perkembangan fisik dan mental. Kedua, minat

tergantung pada kesiapan belajar. Ketiga, minat tergantung pada kesempatan

belajar. Keempat, perkembangan minat mungkin terbatas. Kelima, minat

dipengaruhi budaya. Keenam, minat berbobot emosional. Ketujuh, minat itu

egosentris (2005: 115).

Page 25: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Adapun penjelasan dari masing-masing ciri-ciri minat, yaitu: 1) Minat

tumbuh bersama dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di semua

bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Saat pertumbuhan

terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. 2) Minat

tergantung pada kesiapan belajar. Anak-anak belum bisa dikatakan mempunyai

minat sebelum mereka siap secara fisik maupun mental. 3) Minat tergantung

pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar tergantung pada lingkungan dan

minat anak. Semakin luas lingkup sosial anak maka anak akan menjadi tertarik

pada minat orang-orang yang di kenal. 4) Perkembangan minat mungkin

terbatas. Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang

terbatas akan membatasi minat anak. Misalnya anak yang cacat fisik tidak

mungkin mempunyai minat yang sama pada olahraga seperti temannya yang

memiliki fisik normal. 5) Minat dipengaruhi budaya. Anak-anak mendapat

kesempatan belajar sesuai dengan kelompok budayanya. 6) Minat berbobot

emosional. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan

minat dan bobot emosional yang menyenangkan akan memperkuat minat. 7)

Minat itu egosentris. Sepanjang masa anak-anak, minat itu egosentris.

Misalnya, minat anak laki-laki pada matematika sering dilandasi pemikiran

bahwa matematika adalah langkah untuk mencapai kedudukan di dunia usaha.

c. Aspek-aspek Minat

Menurut Hurlock, minat memiliki dua aspek, yaitu: aspek kognitif dan

aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak

mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun

aspek kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang

dipelajari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, serta dari berbagai media

massa (2005: 116).

Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek

kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan

minat. Aspek ini berkembang dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru,

teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut. Aspek

Page 26: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

afektif lebih penting daripada aspek kognitif karena aspek afektif mempunyai

peran lebih besar dalam memotivasi tindakan daripada aspek kognitif.

d. Kondisi yang Mempengaruhi Minat

Siswa yang mempunyai minat tinggi saat proses pembelajaran

berlangsung sebenarnya sedang berada pada kondisi tertentu, sehingga dapat

membuatnya berminat pada aktivitas tersebut. Terdapat beberapa kondisi yang

dapat mempengaruhi minat seseorang, menurut Hurlock di antaranya: Pertama,

pengalaman dini di sekolah. Kedua, pengaruh orang tua. Ketiga, sikap saudara

kandung. Keempat, sikap teman sebaya. Kelima, penerimaan oleh kelompok

teman sebaya. Keenam, keberhasilan akademik. Ketujuh, sikap terhadap

pekerjaan. Kedelapan, hubungan guru dengan murid. Kesembilan, suasana

emosional di sekolah (2005: 139).

Penjelasan lebih lanjut mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi

minat seseorang, yaitu: 1) Pengalaman dini di sekolah, pengalaman di

kelompok bermain anak-anak mempermudah penyesuaian dan menjadikan

pengalaman dini sekolah yang menyenangkan. 2) Pengaruh orang tua, sikap

orang tua sangat mempengaruhi minat anak terhadap sekolah secara umum dan

kesadaran akan pentingnya pendidikan. 3) Sikap saudara kanduung, saudara

kandung mempunyai pengaruh terhadap sikap anak sekolah. 4) Sikap teman

sebaya, minat dan sikap terhadap kegiatan sekolah secara umum sangat

dipengaruhi oleh teman sebaya. 5) Penerimaan oleh kelompok teman sebaya,

untuk dapat diterima di antara teman sebaya, anak belajar bahwa ia harus

menerima minat dan nilai dari kelompok. 6) Keberhasilan akademik, bila

keberhasilan akademik merupakan lambang status, maka kegagalan akan

mengurangi minat anak pada sekolah. 7) Sikap terhadap pekerjaan, adanya

kenaikan kelas maka lebih banyak tuntutan untuk membuat pekerjaan rumah,

ini bisa menimbulkan rasa tidak suka pada anak. 8) Hubungan guru dengan

murid, guru yang memiliki hubungan baik dengan murid akan mendorong

sikap yang lebih positif kepada murid. 9) Suasana emosional di sekolah,

suasana emosional sekolah dipengaruhi sikap guru dan jenis disiplin yang

Page 27: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

digunakan. Guru yang menggunakan disiplin yang demokratis mendorong

sikap yang lebih positif pada siswa dibandingkan guru yang otoriter.

e. Pengaruh Minat Pada Perilaku di Sekolah

Anak yang merasa tertarik dengan kegiatan akademik dan ekstrakurikuler

di sekolah, maka dia akan berusaha menyelesaikan semua tugas dan kegiatan di

sekolah dengan baik, serta mempunyai hubungan baik dengan para guru dan

teman-temannya. Dalam arti kata anak yang tertarik dengan kegiatan di

sekolah akan berusaha mematuhi peraturan dan perintah serta tidak membuat

onar di sekolah. Sebaliknya, anak yang merasa bosan atau sesungguhnya tidak

menyukai sekolah, menunjukkan perilaku yang menjengkelkan para guru dan

teman sekelasnya yang akan meningkatkan rasa tidak suka anak terhadap

kegiatan di sekolah.

Menurut Hurlock terdapat berbagai cara anak menunjukkan sikap mereka

terhadap sekolah (2005: 140-143), antara lain:

1) Takut Sekolah

Takut sekolah merupakan keengganan untuk bersekolah. Rasa takut

sekolah ditimbulkan beberapa aspek situasi sekolah, seperti terlihat dari rasa

cemas yang meningkat bila tiba saatnya pergi ke sekolah. Rasa takut ini

merupakan sebagian dari kecemasan umum akibat rasa takut berpisah dari ibu

dan ketergantugan kuat pada ibu atau pengganti ibu serta ketidakmampuan

berdiri sendiri.

Takut sekolah terkadang terjadi pada anak-anak yang lebih besar,

namun pada umumnya takut sekolah paling umum terjadi selama masa taman

kanak-kanak dan empat kelas pertama. Anak-anak yang lebih besar

menemukan bahwa rasa takut sekolah dianggap kekanak-kanakan. Oleh karena

itu, mereka biasanya memproyeksikan takut sekolah pada hal-hal lain, di

antaranya: tidak ingin berangkat ke sekolah karena tidak siap menghadapi

ulangan, tidak disukai oleh guru kelasnya, teman sekelasnya selalu

mengganggunya atau menolak bermain bersama. Tanpa disadari bahwa takut

Page 28: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

sekolah sebenarnya berasal dari kesulitan dalam diri anak tersebut bukan pada

sekolah.

2) Membolos

Terdapat dua jenis membolos: yang pertama anak absen dari sekolah

tanpa sebab yang pasti, tanpa izin orang tua dan tanpa izin dari pihak sekolah.

Anak pergi dengan sesuka hati tanpa izin. Pada jenis membolos kedua, seorang

anak meninggalkan sekolah sepengetahuan dan seizin orang tua. Biasanya hal

ini terjadi pada anak-anak yang berasal dari sosial ekonomi rendah. Orang tua

hanya sedikit menghargai pendidikan atau hanya ingin anaknya membantu di

rumah atau meninggalkan sekolah sesegera mungkin untuk mencari pekerjaan.

3) Perilaku Mengganggu

Anak yang bosan dengan sekolah cenderung menjadi nakal dan berbuat

onar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat belajar dan tidak berminat

dengan kegiatan di sekolah. Anak menghabiskan waktu dengan mengganggu

anak lain dan merepotkan guru. Mereka bukannya tidak mengetahui peraturan

sekolah, melainkan karena dengan sengaja melanggarnya untuk membalas

dendam karena tidak diterima di lingkungan teman sebaya atau karena sikap

guru yang tidak menyenangkan.

4) Prestasi Kurang

Anak yang kurang berprestasi di sekolah adalah anak yang hasil

akademiknya berada di bawah kemampuan akademik anak tersebut

berdasarkan pengukuran dengan tes intelegensi standar. Beberapa siswa kurang

berprestasi secara umum, mereka bekerja di bawah kapasitas dalam semua

mata pelajaran, beberapa di antaranya berprestasi di bawah kemampuan

mereka dalam beberapa mata pelajaran tertentu. Penyebab primer prestasi

kurang adalah perlawanan dan permusuhan terhadap belajar. Kurangnya

prestasi juga umum bila sikap teman sebaya terhadap pendidikan negatif.

5) Prestasi Berlebihan

Prestasi berlebihan berarti prestasi di atas kemampuan individu. Di

sekolah, anak yang berprestasi berlebihan adalah anak yang prestasi

akademiknya di atas kemampuan mereka yang di ukur dengan tes.

Page 29: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Terdapat bukti bahwa jika keberhasilan akademik sangat di hargai oleh

orang tua, guru, dan anggota kelompok teman sebaya. Anak yang merasa tidak

mampu atau yang mempunyai rasa dendam karena tidak mendapatkan

penerimaan yang diinginkan, mungkin berprestasi berlebihan untuk: 1)

menunjukkan kelebihannya pada yang lain, 2) beruaha mendapatkan rasa

simpatik dari guru “terlalu rajin” atau mereka mungkin berbuat curang. Apa

saja metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dapat

meningkatkan penerimaan, tidak terdapat bukti bahwa minat mereka semata-

mata pada pelajaran. Minat mereka lebih tertuju pada gengsi yang dapat di

peroleh.

f. Indikator Minat Belajar

Sepanjang masa kanak-kanak, minat merupakan sumber motivasi yang

kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan, baik

permainan maupun pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar

dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan (Hurlock,

2005: 114). Berkaitan dengan minat siswa, maka indikator adalah sebagai alat

pemantau yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat (Nurhidayati, 2006:

329). Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan tiga indikator, yaitu:

perasaan senang, perhatian, dan konsentrasi.

Perasaan senang, siswa yang memiliki perasaan senang terhadap

pelajaran matematika, maka ia berusaha terus menerus untuk mempelajari ilmu

yang berhubungan dengan matematika. Tidak ada perasaan terpaksa untuk

mempelajari bidang tersebut. Terutama pada saat pelajaran matematika siswa

merasa senang terhadap proses pembelajaran yang telah di rancang oleh guru,

sehingga tidak ada perasaan terpaksa atau takut dalam belajar matematika.

Perhatian, adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat.

Perhatian merupakan aktivitas siswa terhadap pengamatan dan

mengesampingkan hal lain. Anak yang memiliki minat pada objek tertentu

maka dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya,

Page 30: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran matematika, maka ia berusaha

untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.

Konsentrasi, selain adanya perasaan senang dan perhatian dalam belajar.

Konsentrasi juga merupakan salah satu indikator minat. Konsentrasi

mempunyai peranan penting dalam minat belajar siswa. Siswa yang

berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran maka kemungkinan

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangat besar.

g. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari

luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak

dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan,

hasil belajarnya pun tidak langsung kelihatan, tanpa orang tersebut melakukan

sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar

(W.S Winkel, 2004: 58).

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

mengokohkan kepribadian (Suyono, et.all, 2011: 6). Belajar merupakan suatu

proses perbaikan diri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

seseorang.

Demikian pula menurut Klein belajar terjadi tidak hanya karena proses

kematangan dari dalam saja, melainkan juga karena pengalaman yang

perolehannya bersifat eksistensial. Belajar berasal dari pengalaman-

pengalaman yang dapat membuat diri individu mempunyai kemampuan di

bidang tertentu (Conny R Semiawan, 2002 : 2).

Sementara itu menurut Sumadi Suryabrata, pengertian belajar yaitu

bahwa belajar itu adalah aktivitas yang membawa perubahan. Perubahan pada

intinya adalah didapatkannya kecakapan baru dan terjadi karena usaha. Melalui

belajar seseorang dapat mendapatkan kecakapan baru dan perubahan yang

lebih baik (2008: 232).

Page 31: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Lebih jauh tentang belajar, Dalyono memandang belajar adalah suatu

usaha. Belajar adalah perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh,

dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik,

mental, dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula

aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan

sebagainya. Belajar mempunyai tujuan mengadakan perubahan tingkah laku

dari dalam diri seseorang, mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi yang

baik, mengubah sikap dari negatif menjadi positif, dengan belajar dapat

menambah keterampilan dan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang

ilmu (2005: 48-49).

Sementara itu menurut Nasution, tujuan belajar yang paling utama

adalah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari, yakni

membantu kita untuk dapat belajar terus dengan cara yang lebih mudah. Hal ini

dikenal sebagai transfer belajar. Apa yang kita pelajari dalam situasi tertentu

memungkinkan kita untuk meamahami hal-hal lain (2000: 3).

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa

faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu faktor internal dan

faktor ekstern. Faktor internal berasal dari dalam diri, meliputi: kesehatan,

inteligensi, bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar siswa. Faktor eksternal

berasal dari luar diri, antara lain: keluarga, sekolah, masyarakat, dan

lingkungan sekitar (M. Dalyono, 2005: 55).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai hakikat belajar maka

dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

individu dalam upaya perbaikan diri, meningkatkan keterampilan, dan

memperoleh pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

h. Pengertian Minat Belajar

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar

adalah aspek psikologis seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa

gejala, seperti perasaan senang dan perhatian untuk melakukan proses

Page 32: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

perubahan tingkah laku melalui kegiatan pembelajaran. Dengan adanya

perhatian, kemauan serta diiringi kesadaran demi keberhasilan proses belajar.

Minat belajar dapat mempengaruhi kualitas belajar dalam bidang studi

tertentu. Jika seseorang berminat terhadap mata pelajaran tertentu, maka

pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang

memungkinkan ia belajar lebih giat dan berprestasi pada bidang tersebut

(Mahmud, 2010: 99). Minat belajar matematika merupakan perhatian dan

kesukaan pada matematika. Sehingga menimbulkan keingintahuan,

ketertarikan, serta keinginan untuk belajar matematika. Dengan kata lain,

semakin tinggi minat seseorang akan semakin tinggi kesadaran untuk belajar

mendapatkan nilai tertinggi atau prestasi yang diharapkan.

i. Hakikat Matematika di SD

Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar pada umumnya

hanya ada sedikit siswa yang memberi perhatian pada sejarah atau

perkembangan matematika, karena cenderung melihat matematika hanya

berkaitan dengan angka (Judith Muschla dan Gary Robert Muschla, 2009: 95).

Gerakan untuk memperbaiki matematika di sekolah dasar selalu terjadi dan

mengalir dari waktu ke waktu. Isi, metode pembelajaran, urutan pembelajaran,

dan cara evaluasi pembelajaran dimodifikasi sedemikian rupa untuk

tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut ini akan dijelaskan hakikat

matematika di sekolah dasar menurut (Gatot Muhsetyo, 2008: 1.5-1.8).

Tiga faktor utama yang melandasi gerakan perubahan dalam

pembelajaran matematika adalah keberadaan dan perkembangan teori-teori

belajar, psikologi belajar, dan filsafat pendidikan. Ketiganya memberi warna

dan arah perubahan terutama dalam memandang dan melaksanakan

pembelajaran, serta memposisikan guru dan peserta didik.

Seiring dengan berkembangnya srategi pembelajaran dari berpusat

pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student

centered) maka berkembang pula cara pandang terhadap bagaimana peserta

didik belajar dan memperoleh pengetahuan. Kenyataan bahwa peserta didik

Page 33: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

adalah makhluk hidup yang mempunyai kemampuan berfikir, maka tentu

mereka mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

belajar dan lingkungan hidup. Peserta didik secara individual atau

berkelompok, dapat membangun sendiri pengetahuan mereka dari berbagai

sumber belajar yang ada di sekitarnya, tidak hanya berasal dari guru. Aliran

ini disebut aliran konstruktivisme.

Dampak dari berkembangnya aliran konstruktivisme adalah

munculnya kesadaran tentang pentingnya kekuatan atau tenaga matematikal

(mathematical power). Kekuatan matematikal antara lain terdiri dari

kemampuan untuk 1) mengkaji, menduga, dan memberi alasan secara logis, 2)

menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin, 3) mengkomunikasikan tentang

dan melalui matematika, 4) mengaitkan ide-ide antara matematika dan

kegiatan intelektual yang lain, 5) mengembangkan percaya diri, watak atau

karakter untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi

kuantitatif dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Hal-hal

yang dapat menumbuhkan kesadaran tentang kekuatan matematikal adalah

ketekunan/keuletan, minat (interest), keingintahuan (curiosity), dan daya

temu atau daya cipta (inventiness).

Untuk mendukung usaha pembelajaran yang mampu menumbuhkan

kekuatan matematikal, diperlukan guru yang profesional dan kompeten. Guru

yang profesional dan kompeten adalah guru yang menguasai materi

pembelajaran matematika, memahami bagaimana anak-anak belajar,

menguasai pembelajaran yang mampu mencerdaskan peserta didik, dan

mempunyai kepribadian yang dinamis dalam membuat keputusan

perencanaan pelaksanaan pembelajaran.

j. Pengertian Matematika

Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasikan.

Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide,

proses, dan penalaran (Ruseffendi, 1991: 260-261).

Page 34: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Sementara itu menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah

bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-

hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah

untuk memudahkan berfikir. Menurut Paling matematika adalah suatu cara

untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi, suatu cara untuk

menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi, suatu cara

menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan

memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan

hubungan-hubungan. Sedangkan menurut Learner matematika selain sebagai

bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan

manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai

elemen dan kuantitas (Mulyono Abdurrahman, 2003: 252).

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman

belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana

sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika

yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian

kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang

sesuai dengan: 1) topik yang sedang dibicarakan, 2) tingkat perkembangan

intelektual peserta didik, 3) prinsip dan teori belajar, 4) keterlibatan aktif

peserta didik, 5) keterkaitan dengan kehidupan peserta didik, serta 6)

pengembangan dan pemahaman penalaran matematis (Gatot Muhsetyo, 2008:

1.26).

Dari pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

matematika adalah suatu ilmu yang terstruktur dengan menggunakan bahasa-

bahasa simbolis yang universal untuk memudahkan berfikir dan menemukan

jawaban terhadap masalah yang dihadapi.

k. Pengertian Operasi Hitung Pecahan

Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan

yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.

Penyelesaian pengerjaan operasi hitung campuran merujuk pada perjanjian

Page 35: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

tertentu, yaitu penjumlahan dan pengurangan setingkat. Hal ini berarti operasi

hitung yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu dikerjakan lebih dahulu.

Begitu pula halnya dengan perkalian dan pembagian setingkat, kecuali

terdapat tanda dalam kurung (Heruman, 2008: 30).

Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam

ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan,

yang biasanya ditandai dengan arsiran (Heruman, 2008: 43). Bagian inilah

yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang

dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.

Istilah persen adalah nama lain dari perseratusan, sehingga kata persen

dapat digunakan untuk mengganti kata perseratus. Pecahan 1/4 dapat

dinyatakan sebagai 25/100 , dan dalam bentuk desimal ditulis 0,25 keduanya

dibaca sama, yaitu dua puluh lima perseratus atau 25 persen, ditulis 25%.

Persen bukan merupakan konsep baru, artinya persen hanyalah merupakan

istilah dan notasi baru (Gatot Muhsetyo, 2008: 4.66-4.67).

Berikut ini akan dijelaskan beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi

atau dialami oleh siswa dan guru untuk membantu menyelesaikan masalah

menurut (Gatot Muhsetyo, 2008: 4.67-4.70)

1. Kesulitan mengkaitkan pecahan dan persen, misalnya dalam mengisi

jawaban:

, , ,

Usaha guru untuk membantu siswa adalah memberikan

bimbingan kepada mereka untuk memahami kesamaan makna persen

dengan perseratus, artinya mencari nama lain suatu pecahan tetapi

penyebutnya adalah 100, sehingga translasi kesejajaran dapat dibuat,

yaitu:

2. Menyatakan suatu bilangan sebagai persen dari bilangan yang lain, yaitu:

adalah berapa persen dari b?

Untuk membantu siswa menyelesaikan masalah ini, guru perlu

memberikan tekanan translasi kesejajaran bahwa:

Page 36: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

a adalah c% dari b 0 adalah b% dari c.

Contoh:

1. 15 berapa persen dari 25?

Jawab:

15= ......% x 25 =

Karena 25 x 4 = 100, maka 60%

Jadi 15 adalah 60% dari 25

3. Kesulitan menyatakan suatu bilangan pecahan dalam persen karena penyebut

pecahan bukan merupakan faktor dari 100. Untuk membantu siswa dalam

menyelesaikan masalah ini, guru perlu membimbing siswa untuk

menggunakan pembagian biasa, kemudian disederhanakan sehingga diperoleh

penyebut 100.

Contoh:

1. =.....%

Jawab: = 0,375 = = = 37,5 %

4. Kesulitan mengkaitkan dengan keadaan yang realistik, yaitu permasalahan

yang terkait dengan keadaan sehari-hari siswa, contoh:

1. Suatu toko memberikan potongan harga sebesar 25%. Jika harga satu baju

adalah 60.000 rupiah maka seseorang harus membayar berapa untuk membeli

satu baju?

Jawab:

75% 25%

60.000 rupiah dinyatakan sebagai empat bagian yang sama, masing-masing

bagian senilai 15.000 rupiah potongan pembayaran = 75% dari 60.000 rupiah

x 60.000 rupiah = x 60.000 rupiah = 45.000 rupiah.

Selain pecahan persen, dalam penelitian ini juga disampaikan materi

pecahan desimal. Kata desimal berasal dari Bahasa Latin decem yang artinya

sepuluh. Penggunaan sepuluh diduga dipengaruhi jumlah jari tangan kiri dan jari

tangan kanan (atau kaki kiri dan kaki kanan), dan menandai banyaknya lambang

dasar yang disebut angka (digit). Sistem numerasi desimal adalah sistem numerasi

Page 37: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang berbasis sepuluh, artinya bilangan 10 dipakai sebagai acuan pokok dalam

melambangkan dan menyebut bilangan (Gatot Muhsetyo, 2008: 4.51).

Banyak siswa SD mengalami kesulitan untuk memahami dan

membedakan makna dan pecahan desimal. Berikut ini akan dibahas mengenai

beberapa kemungkinan kesulitan siswa Sekolah Dasar dalam memahami konsep

pecahan desimal menurut (Gatot Muhsetyo: 4.69-4.66) :

1. Siswa kurang memahami makna antara lain 2,25 dan 2 sebagai pernyataan

yang sama suatu bilangan. Siswa cenderung menyatakan desimal sebagai

bilangan dan pecahan sebagai daerah yang terbagi. Sesungguhnya pecahan

desimal adalah dua sistem notasi yang dikembangkan berbeda untuk

menyatakan secara praktis, orang lebih mudah mengingat daripada 0,25

untuk menyatakan bagian. Untuk membantu siswa memahami dan menguasai

hubungan antara pecahan dan desimal, gunakan berbagai model atau bahan

manipulatif yang sesuai dengan bentuk desimal, misalnya:

a.

3 bagian dari 10 bagian yang sama atau 0,3.

2. Banyak siswa belum memahami perhitungan yang melibatkan notasi pecahan

dan notasi desimal. Untuk menyelesaikan kesulitan siswa ini, model-model

yang dijelaskan pada bagian I dapat digunakan untuk memperagakan dan

mentranslasikan dari kalimat pecahan ke kalimat desimal, contoh:

+ = 0,2 + 0,3 = 0,5

3. Siswa belum terampil mengganti nama pecahan menjadi desimal dengan

menggunakan pembagian. Untuk membantu siswa, berilah contoh nyata

pecahan yang dapat diganti menjadi desimal berakhir, kemudian

dikembangkan ke pecahan yang dapat diganti menjadi desimal berulang.

Contoh:

= 0,25, = 0,5 = 0,50 = 0,500, = 0,4 = 0,40 = 0,400.

Menurut Soenarjo mengubah pecahan ke bentuk persen serta sebaliknya,

mempunyai sub materi sebagai berikut: mengubah pecahan ke bentuk persen,

Page 38: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mengubah persen ke bentuk pecahan, menggunakan persen dalam perhitungan

(2008: 130-135).

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa operasi hitung

pecahan merupakan cara-cara dalam menyelesaikan materi pecahan dengan

menggunakan kaidah tertentu.

l. Meningkatkan Minat Belajar Matematika Pada Anak

Prestasi dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang. Anak yang

berminat pada matematika misalnya akan berusaha keras untuk memperoleh nilai

baik dalam mata pelajaran itu, sedangkan anak yang kurang berminat cenderung

kurang berhasil dalam bidang ini (Hurlock, 2002: 166). Anak yang mencapai

suatu prestasi belajar matematika, sebenarnya merupakan hasil kecerdasan dan

minat terhadap matematika. Jadi seorang anak tidak mungkin sukses dalam

belajar matematika tanpa adanya minat terhadap matematika. Minat dapat timbul

pada seseorang, jika menarik perhatian terhadap suatu objek.

Dalam Journal of Research in Educational Psychology (Roebken, 2007:698) berpendapat:

“Students who pursue both a strong mastery and a strong performanceorientation, are more satisfied with their educational experience and theiroverall undergraduate experience, achieve higher performance outcomes,integrate their knowledge gained in different courses more frequently,examine their own point of view more often than students with a masteryor a work avoidance/ performance orientation”.

Berdasarkan jurnal tersebut dapat diketahui bahwa siswa-siswa yang

mempunyai tujuan akan terus menerus berusaha untuk memperoleh keahlian dan

pengarahan dalam melakukan tindakan, kebanyakan mereka merasa puas dengan

pengalaman belajar yang telah didapat. Kesuksesan diraih siswa melalui proses

belajar.

Minat belajar merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses

pembelajaran matematika. Minat yang timbul dari kebutuhan anak merupakan

faktor penting bagi anak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Oleh karena

itu minat belajar anak harus diperhatikan dengan cermat. Dengan adanya minat

Page 39: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

belajar pada anak dapat memudahkan membimbing dan mengarahkan anak untuk

belajar matematika.

Guru sebagai tenaga pengajar di kelas hendaknya berusaha sedapat

mungkin untuk membangkitkan minat belajar pada anak didiknya dengan

berbagai cara. Misalnya dengan memperkenalkan kepada anak berbagai kegiatan

belajar, seperti bermain sambil belajar matematika, menggunakan alat peraga

yang menarik atau memanipulasi alat peraga, menggunakan bermacam-macam

metode pembelajaran pada saaat mengajar matematika, mengaitkan pembelajaran

matematika dengan dunia anak. Penggunaan alat peraga dapat disesuaikan dengan

benda-benda permainan anak, misalnya kelereng, bola dan sebagainya.

m. Evaluasi Belajar Matematika

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional bidang pendidikan

yang berkaitan dengan prosedur, mekanisme, dan instrumen penilaian proses dan

hasil peserta didik. Secara umum Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)

mengemukakan bahwa penilaian pendidikan adalah proses rangkaian kegiatan

untuk menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga hasil

penilaian tersebut dapat menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan (Endang Poerwanti, 2009: 2.19).

Berkaitan dengan penilaian menurut Badan Standar Nasional Pendidikan

(BNSP), maka dalam penelitian ini menggunakan penilaian proses. Proses

penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar

dari peserta didik. Menurut Griffin dan Nix dalam Mimin Haryati (2010: 15)

penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan

karakteristik seseorang atau sesuatu. Penilaian proses pada aspek afektif dilakukan

pada akhir siklus dengan menggunakan alat ukur berupa angket, pedoman

wawancara, dan dokumentasi. Menurut Mimin Haryati prosedur dalam penilaian

aspek afektif yaitu dimulai dengan penentuan definisi konseptual dan definisi

operasional. Definisi konseptual kemudian dijabarkan menjadi sejumlah indikator,

indikator ini menjadi isi pedoman angket atau kuesioner. Adapun langkah-langkah

Page 40: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pembuatan instrumen minat adalah sebagai berikut: 1) pilih ranah afektif yang

akan dipilih misalnya sikap atau minat, 2) tentukan indikator minat, 3) pilih tipe

skala yang digunakan, 4) telaah instrumen oleh sejawat, 5) perbaiki instrumen, 6)

siapkan inventori laporan diri, 7) tentukan skor inventori, 8) buat hasil analisis

inventori skala sikap atau minat (Mimin Haryati, 2010: 39-40).

Berdasarkan acuan tersebut di atas, maka evaluasi belajar matematika

pokok bahasan operasi hitung pecahan dilaksanakan pada proses pembelajaran

dengan menggunakan soal-soal evaluasi. Namun evaluasi ini merupakan data

yang direduksi, karena variabel terikat yang diteliti dalam penelitian ini

merupakan variabel minat. Minat termasuk dalam aspek afektif, maka peneliti

mengukur minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

menggunakan angket, pedoman wawancara, dan dokumentasi pada akhir siklus.

2. Hakikat Model Quantum

a. Pengertian Model Quantum

Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala

sesuatunya berarti, setiap kata, pikiran, tindakan, asosiasi, sampai seajuh mana

anda mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran, sejauh itu

pula proses belajar berlangsung. Model quantum adalah penggubahan belajar

yang meriah, dengan segala nuansanya. Model quantum juga menyertakan

segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.

Model quantum berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas,

interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar (DePorter,

et.all, 2005: 3).

Model quantum analog dengan sebuah simfoni. Simfoni adalah orkes

besar dengan komposisi musik yang lengkap. Model quantum merupakan

pembelajaran dengan komponen yang lengkap dengan sajian yang

menyenangkan dan menciptakan pengalaman belajar secara menyeluruh.

Model simfoni bisa diterapkan dalam quantum teaching. Terdapat beberapa

unsur yang ada di dalamnya. Di antara unsur tersebut terbagi menjadi dua

kategori, yaitu: konteks dan isi. Konteks adalah latar belakang pengalaman

Page 41: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang dimiliki oleh seorang guru, bagaimana setiap frasa musik dimainkan. Isi

merupakan keakraban ruang orkestra, semangat konduktor dan para pemain

musiknya, keseimbangan instrumen dan musisi dalam bekerja sama dan

interpretasi dari maestro terhadap lembaran musik. Unsur-unsur ini berpadu

dan menciptakan pengalaman belajar secara menyeluruh (Miftahul A’la, 2010:

32-33).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

model quantum adalah suatu pendekatan untuk menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, menyenangkan, meriah, sehingga memudahkan proses belajar.

Model quantum teaching analog dengan sebuah simfoni. Saat menggubah

kesuksesan siswa, unsur-unsur yang sama tersusun dengan baik: suasana,

lingkungan, landasan, rancangan, penyajian, dan fasilitasi.

b. Prinsip Dasar Model Quantum

Prinsip dasar yang terdapat dalam pembelajaran quantum adalah

mengajar dengan menyesuaikan dan membawa siswa ke dunia mereka, serta

proses pembelajaran orkestra simfoni; segalanya dari lingkungan, segalanya

bertujuan, pengalaman mendahului pemberian nama, akuilah setiap usaha, jika

layak dipelajari maka layak pula dirayakan (DePorter, 2005: 6). Segalanya

berbicara, segalanya dari lingkungan kelas mengirim pesan tentang belajar.

Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan, perayaan memberikan umpan

balik mengenai kemajuan dan meningkatkan persepsi positif dengan belajar.

Prinsip-prinsip utama pembelajaran quantum, di antaranya: segalanya

berbicara, segalanya bertujuan, berangkat dari pengalaman, hargai setiap usaha,

rayakan setiap keberhasilan (Sri Anitah, 2009: 77). Dari pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa prinsip utama pembelajaran quantum adalah

bagaimana caranya guru membuat suasana kelas menjadi kondusif,

menyenangkan dan menghargai setiap usaha siswa.

c. Kerangka Perencanaan Pembelajaran Quantum

Page 42: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Kerangka perencanaan pembelajaran quantum dikenal dengan

singkatan “TANDUR” yang termuat dalam (DePorter, 2005: 10). Di bawah ini

adalah tinjauan mengenai TANDUR dan maknanya:

1) Tumbuhkan, artinya tumbuhkan minat belajar siswa dengan cara

memuaskan keingintahuannya yang tercakup dalam kalimat “ Apakah

Manfaatnya Bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.

2) Alami, artinya ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti semua siswa.

3) Namai, artinya sedia kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah

masukan untuk peserta didik.

4) Demonstrasikan, artinya sediakan kesempatan bagi siswa untuk

menunjukkan bahwa mereka tahu.

5) Ulangi, artinya tunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan

menegaskan dengan kalimat, “ Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

6) Rayakan, artinya pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan

pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

d. Keunggulan Model Quantum

Selain prinsip dan kerangka, model quantum juga memiliki keunggulan.

Ada delapan prinsip keunggulan, yang disebut dengan kunci keunggulan model

quantum, De Pottermenguraikan delapan kunci keunggulan itu sebagai berikut

(2005: 48):

1) Integritas. Maksudnya yaitu bersikap jujur, tulus dan menyeluruh. Hal ini

dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar yang pada akhirnya

mencapai tujuan belajar yang optimal.

2) Kegagalan awal kesuksesan. Dalam pembelajaran perlu dimengerti dan

diakui bahwa kegagalan dapat memberikan informasi yang lebih jelas.

Janganlah memberi hukuman kepada anak yang telah gagal, karena

kegagalan merupakan tanda bahwa anak sedang dalam proses belajar.

Page 43: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3) Bicaralah dengan niat baik. Perlu dikembangkan keterampilan berbicara

dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur. Niat

baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.

4) Hidup di saat ini. Pusatkan perhatian pada saat sekarang, dan manfaatkan

waktu sebaik-baiknya. Hal ini dapat melatih perhatian anak terhadap proses

pembelajaran.

5) Komitmen. Dalam pembelajaran penuhi kewajiban dan lakukan apa yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas. Baik guru maupun

siswa harus mengikuti visi misi dan tetap pada aturan yang telah ditetapkan.

Hal ini dapat mengajarkan kedisiplinan terhadap anak.

6) Tanggung jawab. Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa

tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan

bermutu. Dalam hal ini dapat melatih siswa untuk dapat diandalkan dan

bertanggung jawab.

7) Bersikap luwes atau fleksibel. Sikap terbuka terhadap perubahan dapat

membantu anak memperoleh hasil yang diinginkan. Guru harus pandai-

pandai membaca lingkungan demi proses pembelajaran yang menyenangkan

dan efektif.

8) Keseimbangan. Menjaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa.

Keseimbangan membutuhkan penyesuaian secara terus menerus sehingga

diperlukan sikap dan tindakan cermat dari guru dan siswa. Dalam hal ini

dapat melatih kecermatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran

menggunakan model quantum berlangsung.

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran

quantum merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan. Model quantum dianggap dapat membawa angin segar dan

pembaruan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan beberapa keunggulan

model quantum di atas diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Tujuan yang paling penting, yaitu dengan menggunakan model quantum dalam

proses pembelajaran dapat membuat siswa menjadi antusias, aktif, menarik dan

menyenangkan. Sehingga dapat membuat minat belajar siswa menjadi tinggi.

Page 44: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

e. Kelemahan model quantum

Berdasarkan analisis mengenai teori model quantum, maka dapat

ditemukan beberapa kelemahan, sebagai berikut:

1) Suasana yang ada di lapangan kurang mendukung untuk membangun

suasana yang memberdayakan atau menggairahkan dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model quantum.

2) Sikap kurang percaya diri guru untuk dapat melakukan pembelajaran

dengan model quantum. Hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan potensi dirinya semaksimal

mungkin.

3) Dalam menarik keterlibatan peserta didik guru harus bisa membangun

hubungan dengan cara menjalin rasa simpati dan saling pengertian yang

terkadang harus melalui proses lama.

4) Untuk menciptakan suasana yang mendukung, perlu perencanaan yang baik

demi mendukung proses belajar yang menyenangkan, hidup dan penuh

semangat. Lingkungan kelas seperti ini akan mempengaruhi kemampuan

peserta didik untuk berkonsentrasi dalam menyerap informasi. Dalam hal ini

guru harus benar-benar matang dalam perencanaan.

Beberapa kelemahan model quantum yang ada di atas dapat menjadi

perhatian bagi peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan model quantum. Supaya pembelajaran berhasil, maka guru harus

benar-benar matang dalam perencanaan. Jika proses pembelajaran

menggunakan model quantum berhasil maka dapat meningkatkan minat siswa

dalam belajar. Dalam meneliti, peneliti menerapkan model quantum tipe

TANDUR, adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajarannya dipaparkan

sebelumnya pada halaman 25.

B.B.B.B. PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian YangYangYangYang RelevanRelevanRelevanRelevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis, di antaranya penelitian yang di lakukan oleh Dinasti

Anisia Rizki (2011) berjudul Penerapan Model Pembelajaran Quantum Untuk

Page 45: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Pokok Bahasan Perjuangan

Mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Peserta Didik Kelas V SDIT Insan Kamil

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011. Dari hasil penelitian diperoleh

simpulan bahwa penerapan model pembelajaran quantum dapat meningkatkan

hasil belajar IPS pokok bahasan perjuangan mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia yaitu sebesar 96,15 %. Kemiripan dengan penelitian ini adalah sama-

sama menggunakan model quantum dalam proses pembelajaran, perbedaannya

yaitu penelitian yang dilakukan oleh dinasti untuk meningkatkan hasil belajar IPS

sedangkan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar operasi

hitung matematika.

Senada dengan Dinasti maka penelitian Any Jamila Fatmasari (2010)

memiliki kesamaan variabel penelitian dengan penulis yaitu variabel minat belajar.

Penelitian Any berjudul Meningkatkan Minat Belajar IPA Melalui Pendekatan

Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas III SDN Jaten 4 Karanganyar Tahun

Pelajaran 2009/2010. Dari hasil penelitian diperoleh data 74% siswa mempunyai

minat belajar tinggi setelah diterapkan Pendekatan Keterampilan Proses dalam

proses pembelajaran. Kemiripan dengan penelitian ini adalah sama-sama berupaya

meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, perbedaannya

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Any menggunakan pendekatan keterampilan

proses sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran

quantum.

Selanjutnya penulis mencantumkan penelitian yang relevan dengan materi

pembelajaran, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Firsty Mariana (2011) dengan

judul Peningkatan Kemampuan Berhitung Pecahan Melalui Model Pembelajaran

Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD N Menganti 04 Kesugihan Cilacap Tahun

Pelajaran 2010/2011. Kemiripan dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan materi pembelajaran pecahan, perbedaannya yaitu dalam penelitian

yang dilakukan oleh firsty materi pecahan kelas IV SD N Menganti 04 sedangkan

dalam penelitian ini materi pecahan kelas V SD N Tohudan 03. Dalam

penelitiannya kemampuan berhitung pecahan dapat meningkat dengan

menggunakan model pembelajaran kontekstual. Hal ini terlihat dari hasil belajar

Page 46: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

siswa yang mencapai nilai rata-rata kelas 70 dan siswa yang mendapat nilai diatas

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) 60 mencapai 85 % dari siswa keseluruhan.

C.C.C.C. KerangkaKerangkaKerangkaKerangka BerpikirBerpikirBerpikirBerpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat

disusun suatu kerangka berfikir. Pada kondisi awal siswa mengalami minat belajar

matematika yang masih kurang. Hal demikian terjadi karena guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah yang

kurang inovatif dalam pembelajaran matematika. Guru tidak menggunakan model

pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan perasaan senang, perhatian, dan

konsentrasi siswa dalam belajar. Jika perasaan senang, perhatian, dan konsentrasi

siswa meningkat maka minat belajar siswa dalam belajar matematika pokok

bahasan operasi hitung pecahan juga meningkat.

Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan suatu tindakan untuk

meningkatkan minat belajar matematika materi pecahan kelas V SD N 03

Tohudan. Peneliti memiliki alternatif yaitu diperlukan adanya suatu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Di antara berbagai

model pembelajaran, model quantum adalah suatu model yang diharapkan dapat

membantu meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung

pecahan matematika.

Pada kondisi akhir diharapkan terdapat peningkatan minat belajar operasi

hitung pecahan dengan menggunakan model quantum. Peningkatan ini ditandai

dengan target akhir sebanyak 75% dari siswa kelas V SD N 03 Tohudan

mempunyai minat belajar tinggi ditandai dengan banyaknya pernyataan positif

siswa terhadap matematika materi pecahan. Dari hal-hal tersebut maka penulis

menyusun kerangka pemikiran sebagai berikut:

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini divisualisasikan pada gambar 1:

Kondisi Awal

Kondisi siswa kelas V SD N 03Tohudan:1. Minat belajar siswa kurang

pada saat pelajaran.2. Siswa ramai pada saat pelajaran3. Siswa bosan dengan strategi

pembelajaran yang monotonyaitu metode ceramah.

Minat belajarkurang

Page 47: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 1. Kerangka berpikir

D.D.D.D. HIPOTESISHIPOTESISHIPOTESISHIPOTESIS

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: “Penggunaan

model quantum dapat meningkatkan minat belajar operasi hitung pecahan

matematika pada siswa kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar”.

BABBABBABBAB IIIIIIIIIIII

METODMETODMETODMETODEEEE PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN

A.A.A.A.TempatTempatTempatTempat dandandandanWaktuWaktuWaktuWaktu PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Kondisi Akhir

Tindakan

Tindakan

KondisiAkhir

Diatasi menggunakan kerangka modelquantum:• Tumbuhkan, menumbuhkan motivasisiswa untuk belajar.

• Alami, siswa mengidentifikasi operasihitung pecahan.

• Namai, memberi nama operasi hitungpecahan.

• Demonstrasikan, siswamendemonstrasikan materi pecahansesuai instruksi dari guru.

• Ulangi, mengulangi materi yang telahdipelajari dengan pemantapan konsepatau dengan memecahkan soal.

• Rayakan, memberi penguatan positifdan penghargaan kepada siswa.

Melalui model quantum 75% siswamempunyai minat belajar tinggi.

Siklus I

Siklus II

Page 48: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03 Tohudan Colomadu

Karanganyar dengan alamat Jalan Adi Sumarmo, Colomadu, Karanganyar.

Tempat tersebut dipilih dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya keberadaan

sekolah memudahkan peneliti untuk memperoleh data, serta waktu dan biaya yang

terjangkau oleh peneliti. Selain itu, di Sekolah Dasar Negeri 03 Tohudan

Colomadu Karanganyar menurut observasi sewaktu Praktek Pengalaman

Lapangan berlangsung pada bulan September sampai November 2011, minat

belajar siswa kelas lima pada mata pelajaran matematika masih kurang.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012 selama 6 bulan, yakni mulai Januari 2012 sampai dengan Juni 2012.

Tahap persiapan terdiri dari penyusunan proposal, perbaikan proposal, menyusun

instrumen, seminar proposal, dan perijinan dilaksanakan pada bulan Januari

sampai bulan Maret 2012. Tahap pelaksanaan/ aplikasi tindakan siklus I dan

siklus II dilaksanakan pada bulan April 2012. Tahap pasca tindakan terdiri dari

analisis data, penyusunan laporan, pengajuan laporan, seminar untuk validasi hasil,

perbaikan laporan, penggandaan, penjilidan, dan pengiriman laporan

dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2012. Waktu penelitian tersebut

ditunjukkan lebih rinci pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

NO Jenis KegiatanBulan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Page 49: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B.B.B.B. BentukBentukBentukBentuk dandandandan StrategiStrategiStrategiStrategi PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

1. Bentuk Penelitian

Data yang akan dikumpulkan berupa data yang langsung tercatat dari

kegiatan di lapangan maka bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

A TahapPersiapan

1. PenyusunanProposal

2. PerbaikanProposal

3. MenyusunInstrumena. RPP

b. LembarAngket

c. Panduanwawancara

4. SeminarProposal

5. Perijinan

B AplikasiTindakan

1. Siklus I

2. Siklus II

C Pasca Tindakan

1. Analisis Data

2. MenyusunLaporan

3. PengajuanLaporan

4. Seminar untukvalidasi hasil

5. PerbaikanLaporan

6. Penggandaan,Penjilidan danPengirimanLaporan

Page 50: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

adalah deskriptif kualitatif. Bentuk penelitian deskriptif kualitatif adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki suatu keadaan atau kondisi yang

hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:

3). Jenis penelitiannya yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Suharsimi Arikunto, 2010: 130).

2. Strategi Penelitian

Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah strategi

tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya satu

sekolah. Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning). Dalam tahap ini peneliti membuat rencana penelitian

berupa instrumen-instrumen: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, angket

minat belajar siswa, dan panduan wawancara.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting). Pada tahap acting peneliti melaksanakan

tindakan sesuai perencanaan tertulis yang sudah dibuat sebelumnya, yaitu

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model quantum.

c. Pengamatan (Observing). Dalam pengamatan guru kelas V sebagai pengamat

mengamati proses pembelajaran saat menggunakan model quantum

berlangsung.

d. Refleksi (Reflecting). Pada tahap refleksi peneliti dan pengamat berdiskusi

terhadap hasil pengamatan sebagai pertimbangan untuk perbaikan proses

pembelajaran pada siklus berikutnya.

C.C.C.C. SubjekSubjekSubjekSubjek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang menerima tindakan, dalam penelitian

ini subjek penelitiannya yaitu siswa kelas V SD Negeri 03 Tohudan Colomadu

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012 semester genap sebanyak 29 siswa,

terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan (Imam Makruf, 2011: 150).

Subjek erat kaitannya dengan objek, maka dalam penelitian ini terdapat objek

penelitian. Objek penelitian yaitu suatu kegiatan yang akan diteliti dan dievaluasi,

objek dalam penelitian ini yaitu minat belajar matematika pokok bahasan pecahan

Page 51: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

(Suharsimi Arikunto, 2010: 38). Selain subjek dan objek penelitian, terdapat juga

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel

penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel

akibat disebut variabel tidak bebas , variabel terikat atau dependent variable (Y)

(Suharsimi Arikunto, 2010: 162). Dalam penelitian ini menggunakan independent

variable model quantum, serta menggunakan dependent variable minat belajar.

D.D.D.D. SumberSumberSumberSumber DataDataDataData

Data yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini

diperoleh dari data kualitatif. Informasi data ini akan digali dari berbagai macam

sumber data. Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini

antara lain:

1. Informan atau narasumber, yaitu guru dan siswa kelas V SD Negeri 03

Tohudan.

2. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan model quantum di kelas

V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar berupa angket minat belajar

siswa, lembar observasi, hasil wawancara dan tes hasil belajar siswa.

E.E.E.E. TeknikTeknikTeknikTeknik PengumpulanPengumpulanPengumpulanPengumpulan DataDataDataData

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi yang masing-masing secara

singkat diuraikan sebagai berikut:

1) Angket adalah bentuk tanya jawab secara tertulis, dengan mengajukan daftar

pernyataan. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh dapat diketahui

keadaan jiwa seseorang atau sejumlah orang (M. Dalyono, 2005: 11).

Selanjutnya, menurut (Suharsimi Arikunto, 2010: 268) prosedur sebelum

membuat kuesioner atau angket, antara lain:

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

b) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

Page 52: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan

tunggal.

d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisisnya.

Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan pilihan

jawaban 5 alternatif jawaban, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak

Setuju), N (Netral), S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Masing-masing alternatif

jawaban bernilai 1, 2, 3, 4, 5. Penentuan nilai skor pada jawaban didasarkan

pada indikator variabel yang tercantum dalam penggolongan pernyataan

dalam angket minat berdasarkan kriteria dan indikator halaman 125.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa,

maka digunakan teknik pengumpulan data melalui angket. Angket diberikan

kepada siswa untuk mendapatkan informasi kondisi minat belajar siswa yang

bersangkutan.

2) Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperolah data dari orang yang diwawancarai (Suharsimi Arikunto, 2010:

198). Dalam penelitian ini tidak semua siswa diwawancarai, tetapi hanya

beberapa siswa. Wawancara dilakukan untuk mengetahui anggapan siswa

terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

Sistem penskoran pada wawancara ini, yaitu terdapat 5 pertanyaan

dalam lembar wawancara, masing-masing pertanyaan menggunakan skala

nilai 1- 4. Skor 4 untuk nilai tertinggi sedangkan skor 1 untuk nilai terendah

pada masing-masing pertanyaan. Selanjutnya skor pada masing-masing

pertanyaan dijumlahkan untuk mengetahui kategori minat siswa. Skor

tertinggi yaitu 20, sedangkan skor terendah 5. Adapun klasifikasi minat

belajar siswa tinggi atau rendah terdapat dalam lampiran halaman 127.

3) Dokumentasi menurut (Suharsimi Arikunto, 2010: 274) yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, dsb. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki data-data

yang telah didapatkan.

Page 53: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dalam

penelitian ini adalah pengumpulan data dari arsip yaitu berupa proses belajar

mengajar. Dalam hal ini, yaitu: 1) Hasil angket untuk mengetahui

peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2) Hasil

wawancara untuk mengetahui persepsi siswa terhadap proses pembelajaran

yang telah berlangsung. 3) Video dan foto-foto aktivitas siswa saat mengikuti

pelajaran.

F.F.F.F. ValiditasValiditasValiditasValiditas DataDataDataData

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi,

sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah

(Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data

adalah dengan menggunakan triangulasi. Di dalam penelitian ini untuk menguji

kesahihan data digunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi

data yang berupa informasi dari guru dan siswa serta dokumen video tentang

tindakan yang diterapkan. Triangulasi metode pengumpulan data berupa dari hasil

angket dan wawancara.

G.G.G.G. TeknikTeknikTeknikTeknik AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2010: 137-140). Model penelitian

tindakan kelas yang dimaksud menggambarkan adanya empat langkah dan

pengulangannya. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning), dalam tahap menyusun rancangan, peneliti

menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian

khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan

untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan

berlangsung.

Page 54: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Pelaksanaan tindakan (Acting), yaitu implementasi atau penerapan isi

rancangan di dalam tindakan, yaitu menggunakan tindakan di kelas. Hal yang

perlu diingat adalah bahwa pada tahap pelaksanaan tindakan ini guru harus

ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi juga

berlaku wajar. Tentu saja membuat modifikasi tetap diperbolehkan, selama

tidak mengubah prinsip, dan hindari kekakuan.

3. Pengamatan (Observing), yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada saat pelaksanaan tindakan

berlangsung.

4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah terjadi. Ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada pengamat

tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang

belum.

Proses analisis tersebut dapat divisualisasikan seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Model Proses PTK

Berdasarkan acuan tersebut, penulis melakukan analisis sebagai berikut:

1. Membandingkan minat belajar siswa sebelum menggunakan model quantum

dan sesudahnya.

2. Menyimpulkan bagaimana peningkatan minat belajar siswa setelah

menggunakan model quantum dalam proses pembelajaran.

PPPP

AAAARRRR

PPPP

OOOOOOOO

RRRR AAAASiklus1

Siklus 2

dst

Page 55: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

H.H.H.H. IndikatorIndikatorIndikatorIndikator KinerjaKinerjaKinerjaKinerja

Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini diharapkan dengan

menerapkan model quantum untuk meningkatkan minat belajar operasi hitung

pecahan matematika pada siswa kelas V (SD N 03 Tohudan Colomadu

Karanganyar) Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat meningkat minimal 75% dari 29

siswa mempunyai minat belajar tinggi.

I.I.I.I. ProsedurProsedurProsedurProsedur PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

1. Siklus 1

Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan 2 x pertemuan

dengan alokasi waktu 1 x pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada siklus I

pembelajaran menggunakan model quantum. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk 2 x pertemuan.

2) Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa

3) Mempersiapkan angket untuk mengetahui minat belajar siswa dalam

proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model

quantum untuk menyampaikan materi operasi hitung pecahan. Dalam

pembelajaran ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Pada siklus I penerapan

model quantum disajikan dengan didukung penggunaan media kertas gambar

untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Media yang di pakai pada pertemuan

ke-1 siklus I ini yaitu media gambar berupa gambar lingkaran dengan warna yang

berbeda yang dibagi menjadi beberapa bagian berfungsi untuk mengenalkan

pecahan biasa kepada anak.

Media yang digunakan untuk mengenalkan pecahan persen kepada anak

yaitu dengan menggunakan media gambar. Kertas manilla berwarna kuning

dengan ukuran 25x15 cm didalamnya terdapat 10 buah lingkaran, sebagian di arsir.

Untuk kerja kelompok dan demonstrasi peneliti membuat media beberapa gambar

Page 56: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

bunga yang belum lengkap. Hal ini ditujukan peneliti supaya anak dapat

melengkapi bagian bunga yang belum lengkap dan mengisi bagian bunga dengan

soal dan jawaban pecahan biasa menjadi pecahan persen.

Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran berupa lisan maupun tertulis

untuk meningkatkan minat belajar siswa selama proses pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran diselingi permainan dan nyanyian untuk mengantisipasi

kejenuhan siswa. Pada pertemuan kedua siklus 1, di akhir pembelajaran siswa

mengisi angket yang disediakan oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan

minat belajar siswa terhadap materi pecahan serta beberapa siswa diwawancarai

oleh guru.

c. Pengamatan

Dalam penelitian ini guru kelas V bertindak sebagai pengamat. Pengamatan

guru kelas terhadap peneliti juga dilakukan dalam bentuk lembar penilaian APKG

I dan APKG II. Hasil dari pengamatan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

perbaikan pada siklus berikutnya. Peneliti sebagai pengajar mengamati aktivitas

siswa saat pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan yaitu ketika pembelajaran

dengan menggunakan model quantum berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V sebagai pengamat,

berupa data pengamatan untuk menelaah hasil tindakan yang telah dilakukan.

Data pengamatan untuk kinerja peneliti berupa lembar penilaian APKG I dan

APKG II. Data pengamatan terhadap siswa berupa hasil angket minat belajar,

hasil wawancara dan rekaman proses pembelajaran. Kekurangan maupun

ketercapaian pembelajaran untuk menyimpulkan data atau informasi yang berhasil

dikumpulkan sebagai pertimbangan pembelajaran siklus berikutnya.

2. Siklus II

Siklus II merupakan merupakan hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II

dilaksanakan pada tanggal 24 dan 26 April 2012. Peneliti melakukan

pembelajaran 2 x pertemuan, masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. Pada siklus

II proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara individu.

Page 57: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk 2 x pertemuan.

2) Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa.

3) Mempersiapkan angket untuk mengetahui minat belajar siswa dalam

proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan model

quantum dengan cara melibatkan siswa dalam kegiatan yang lebih menarik bagi

siswa. Peneliti menyampaikan materi pelajaran mengubah pecahan biasa menjadi

pecahan desimal dan sebaliknya dengan menggunakan media gambar. Media

gambar yang dipakai pada pertemuan ini adalah kertas manilla yang di buat

menjadi kartu. Beberapa kartu di dalamnya tertulis angka-angka. Media ini

digunakan oleh peneliti untuk mengenalkan pecahan desimal kepada anak.

Pada akhir pembelajaran pertemuan kedua siklus II siswa mengisi angket

untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap operasi hitung

pecahan. Guru memilih empat siswa secara acak untuk mengisi pedoman

wawancara. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang dilakukan

pada siklus I, yaitu mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam

pembelajaran. Guru kelas lima mengamati kinerja peneliti dalam bentuk lembar

penilaian APKG I dan APKG II. Peneliti mengamati aktivitas dan perkembangan

minat siswa melalui hasil angket, wawancara dan rekaman proses pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II dilaksanakan dengan cara membandingkan data

hasil pengamatan siklus I. Minat belajar siswa mengalami peningkatan atau

penurunan. Jika dari hasil refleksi siklus II minat belajar siswa meningkat yaitu

75% siswa mempunyai minat belajar tinggi, maka penelitian ini dikatakan

berhasil. Jika belum berhasil dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Page 58: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BABBABBABBAB IVIVIVIV

HASILHASILHASILHASIL TINDAKANTINDAKANTINDAKANTINDAKAN DANDANDANDAN PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN

A.A.A.A. DeskripsiDeskripsiDeskripsiDeskripsi PraTindakanPraTindakanPraTindakanPraTindakan

Kondisi awal proses pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan di

kelas V SD N 03 Tohudan disampaikan guru melalui model pembelajaran yang

masih konvensional. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa hanya

mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Guru hanya menyampaikan

pelajaran dengan cara menjelaskan dan menyampaikan materi pelajaran saja tanpa

disertai kegiatan atau aktivitas yang menarik bagi siswa. Sehingga proses

pembelajaran hanya berjalan satu arah dan tidak ada komunikasi timbal balik

antara guru dengan siswa.

Siswa ramai, merasa bosan dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Hal

ini disebabkan karena metode mengajar guru yang hanya mengandalkan metode

ceramah. Siswa tidak mempunyai perasaan senang dan tidak dapat berkonsentrasi

saat pelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak ada aktivitas yang dapat membuat

siswa tertarik dan aktif dalam pelajaran. Suatu kegiatan yang tidak menantang

individu disebut membosankan. Kebosanan terdiri atas perasaan jemu dan

ketidakpuaasan individu terhadap suatu kegiatan. Kebosanan merupakan

kebalikan dari minat.

Pada kondisi awal siswa mengalami minat belajar matematika yang masih

kurang. Hanya ada beberapa siswa yang memperhatikan saat pelajaran

berlangsung. Sebagian siswa masih banyak yang ramai, menganggu teman yang

lain, dan tidak memperhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang tertarik

dalam mengikuti pelajaran matematika, sehingga menyebabkan minat belajar anak

dalam pelajaran matematika masih kurang. Hal yang demikian terjadi karena guru

masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah

yang kurang inovatif dalam pembelajaran matematika. Guru tidak menggunakan

model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan perasaan senang, perhatian,

dan konsentrasi siswa dalam belajar. Jika perasaan senang, perhatian, dan

Page 59: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

konsentrasi siswa dalam belajar meningkat maka minat siswa dalam belajar

matematika juga akan meningkat.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka perlu dilakukan suatu pengamatan

atau observasi langsung terhadap subjek penelitian. Observasi dilaksanakan untuk

mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan aktivitas siswa

pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilaksanakan oleh peneliti pada

waktu pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada bulan september

sampai november 2011 dengan mengamati proses belajar di kelas V SD N 03

Tohudan. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi awal sebelum penelitian

berlangsung untuk memastikan permasalahan yang akan di ambil dalam penelitian

tindakan kelas ini.

Langkah awal penelitian yang dilakukan, yaitu pada hari Selasa, 14

Februari 2012. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini, yaitu peneliti

melakukan wawancara dengan guru kelas V SD N 03 Tohudan tentang kendala-

kendala dalam mengajarkan materi pecahan kepada anak. Wawancara

dilaksanakan secara tidak terstrukur atau berbentuk percakapan biasa antara

peneliti dengan guru kelas V. Dari hasil wawancara diperoleh garis besar kendala

yang dialami, yaitu: 1) guru kelas V mengalami kesulitan dalam menerapkan

model pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran matematika

pokok bahasan pecahan. 2) siswa mengalami pemahaman yang abstrak terhadap

materi pecahan, artinya siswa tidak benar-benar paham dan jika mengerjakan soal

pecahan di hari berikutnya, siswa sudah lupa cara mengerjakan operasi hitung

pecahan.

Selanjutnya, wawancara dilakukan oleh peneliti dengan beberapa siswa

kelas V SD N 03 Tohudan, yaitu bersama siswa dengan inisial: “F M D A”, “J M

F”, “S R”, dan “R K”. Berdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan, dapat

diambil data mengenai beberapa pendapat siswa tentang materi pecahan

matematika, yaitu: 1) F M D A berpendapat bahwa “pelajaran matematika itu

susah bu, apalagi pecahan membuat saya jadi pusing”. 2) J M F berpendapat

bahwa “ ahh, matematika tuh gampang bu, saya paling suka sama pecahan

desimal”. 3) S R mempunyai pendapat “ pelajaran matematika biasa aja bu,

Page 60: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kadang susah kadang juga mudah tapi anak-anak putra itu lho bu waktu pelajaran

rame terus. 4) R K mempunyai pendapat “ materi pecahan mudah kok bu, tapi

anak laki-laki sering usil dan rame waktu pelajaran”.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan siswa dan

guru kelas V SD N 03 Tohudan peneliti menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan

proses pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan minat belajar siswa

masih kurang. Untuk membuktikan bahwa minat belajar siswa masih kurang,

maka peneliti melakukan tindakan selanjutnya yaitu melakukan pra tindakan

sebelum siklus berlangsung. Pada kegiatan ini siswa mengisi angket minat belajar

yang sudah disediakan oleh peneliti.

Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan pilihan

jawaban 5 alternatif jawaban, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju),

N (Netral), S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Masing-masing alternatif jawaban

bernilai 1, 2, 3, 4, 5. Penentuan alternatif nilai skor pada jawaban didasarkan pada

indikator variabel yang telah tercantum dalam penggolongan pernyataan dalam

angket minat berdasarkan kriteria dan indikator halaman 125. Angket diberikan

kepada siswa untuk mendapatkan klasifikasi minat belajar siswa yang

bersangkutan.

Pada pra tindakan sebelum siklus berlangsung, siswa kelas V SD N 03

Tohudan mengisi angket minat belajar dan hasilnya yaitu hanya ada 10 siswa

yang memiliki minat belajar tinggi dan 14 siswa yang memiliki minat belajar

sedang. Hal ini menunjukkan bahwa 59% siswa yang hadir masih ada yang

memiliki minat belajar kurang. Pada saat kegiatan berlangsung ada 5 siswa yang

tidak mengisi angket di antaranya disebabkan oleh 2 siswa latihan untuk

mengikuti lomba siswa berprestasi dan 3 siswa lainnya tidak masuk sekolah tanpa

keterangan. Data hasil angket pra tindakan terdapat pada lampiran halaman 180

serta dimuat dalam tabel 2 berikut ini:

Page 61: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 2. Hasil Angket Minat Belajar Pra Tindakan

Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa rata-rata hasil angket minat belajar

siswa sudah cukup baik, sudah menjangkau pada kategori minat belajar tinggi,

NomorAbsen

PerasaanSenang Perhatian Konsentrasi

Rata-rataPersentaseHasil Angket

KategoriMinat

1. 40 24 16 80 Sedang2. 40 32 16 88 Tinggi3. - - - - -4. 44 24 12 80 Tinggi5. - - - - -6. 37 30 15 82 Tinggi7. 36 21 15 72 Sedang8. 38 27 14 79 Sedang9. 33 24 14 71 Sedang10. 31 26 19 76 Sedang11. 40 22 8 70 Sedang12. 39 27 18 84 Tinggi13. 40 26 18 84 Tinggi14. 32 30 13 75 Sedang15. 34 23 16 73 Sedang16. 34 24 13 71 Sedang17. 43 24 13 80 Sedang18. 38 31 7 76 Sedang19. - - - - -20. 42 26 13 81 Tinggi21. 43 30 13 87 Tinggi22. 37 27 18 82 Tinggi23. 34 28 14 76 Sedang24. 38 23 12 73 Sedang25. - - - - -26. 39 30 15 84 Tinggi27. 40 25 17 82 Tinggi28. 31 26 11 68 Sedang29 - - - - -

Rata-ratakelas 29 26 15 78

Page 62: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

yaitu 41% siswa yang hadir sudah memiliki minat belajar tinggi. Namun, jika

dilihat dari kondisi siswa pada saat mengikuti pelajaran berlangsung,

menunjukkan bahwa pada kondisi awal ini dapat dikatakan belum dapat mencapai

tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan minat belajar siswa.

B.B.B.B. DeskripsiDeskripsiDeskripsiDeskripsi HasilHasilHasilHasil TindakanTindakanTindakanTindakan TiapTiapTiapTiap SiklusSiklusSiklusSiklus

1. Siklus 1

a. Pertemuan Ke-1

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran,

peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika

pokok bahasan pecahan persen dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran @35 menit.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tercantum standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi

pelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media

dan sumber belajar, serta alat penilaian. Masing-masing butir/item dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran dijelaskan secara rinci dalam lampiran halaman 99.

Setelah peneliti menyiapkan rencana pembelajaran, hal lain yang perlu

disiapkan adalah membuat media pembelajaran. Media yang di pakai pada

pertemuan ke-1 siklus ke-1 ini yaitu media gambar. Peneliti membuat media

gambar berupa gambar lingkaran 4 buah masing lingkaran mempunyai diameter

15 cm. Dua buah lingkaran utuh berwarna kuning dan hijau. Dua lingkaran

lainnya hijau dan merah, lingkaran hijau dibagi menjadi 8 bagian dan lingkaran

merah dibagi menjadi 4 bagian. Dua lingkaran utuh berfungsi sebagai warna dasar,

sedangkan dua lingkaran yang telah dibagi menjadi beberapa bagian berfungsi

untuk mengenalkan pecahan biasa kepada anak.

Kemudian peneliti membuat media untuk mengenalkan pecahan persen

kepada anak yaitu dengan menggunakan media gambar. Kertas manilla berwarna

kuning dengan ukuran 25x15 cm didalamnya terdapat 10 buah lingkaran, sebagian

di arsir. Untuk kerja kelompok dan demonstrasi peneliti membuat media beberapa

gambar bunga yang belum lengkap. Hal ini ditujukan peneliti supaya anak dapat

Page 63: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

melengkapi bagian bunga yang belum lengkap dan mengisi bagian bunga dengan

soal dan jawaban pecahan biasa menjadi pecahan persen.

Selain membuat media pembelajaran juga perlu menyiapkan skenario

pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan pada saat apersepsi. Kegiatan

apersepsi sangat penting bagi anak untuk meningkatkan kesiapan, motivasi dan

semangat anak sebelum pelajaran dimulai. Pada kegiatan apersepsi peneliti

berencana untuk menyanyikan teks lagu Belajar Bersama dinyanyikan dengan

melodi lagu Naik Delman dengan teks lagu yang berbeda.

Kemudian jika persiapan untuk melaksanakan pembelajaran sudah selesai,

maka hal yang perlu dikerjakan selanjutnya yaitu konsultasi rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan guru kelas. Konsultasi ini dilakukan oleh peneliti untuk

mendapatkan tujuan yang maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan ke-1

menggunakan model quantum untuk menyampaikan materi operasi hitung

pecahan. Dalam pembelajaran ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Pada siklus

I penggunaan model quantum dengan cara menggunakan media kertas gambar

untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Selanjutnya guru bersama siswa

membuat gambar lingkaran dan persegi yang dibagi menjadi beberapa bagian dan

menamai bagian tersebut sebagai pembilang dan penyebut.

Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran berupa lisan maupun tertulis

untuk meningkatkan minat belajar siswa selama proses pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran diselingi permainan dan nyanyian untuk mengantisipasi

kejenuhan siswa.

Kegiatan awal guru menyiapkan kondisi dan kesiapan siswa, kemudian

berdoa dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi

bersama siswa dengan menyanyikan lagu Belajar Bersama menggunakan melodi

lagu Naik Delman. Adapun teks lagu tersebut dituliskan di bawah ini:

Pada hari kamis

Aku berangkat sekolah

Naik sepeda kesayangan

Page 64: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Ku sampai sekolah

Ku duduk di kelas

Untuk belajar pecahan

Ku belajar pecahan

Bersama bu guru

Hai...matematika ternyata lah tidak sulit

Matematika itu sangat menyenangkan

Hai...matematika ternyata lah tidak sulit

Matematika itu sangat menyenangkan

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, pada kegiatan inti terdapat tiga

bagian yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi adalah

kegiatan di mana guru menggali kemampuan dan pengetahuan siswa, komponen

model quantum yang di pakai yaitu tumbuhkan, alami dan namai. Tumbuhkan

minat dan kemampuan siswa untuk belajar pecahan biasa di ubah menjadi persen

melalui tanya jawab. Kemampuan anak digali melalui penjelasan guru mengenai

pecahan biasa diubah menjadi pecahan persen menggunakan media gambar.

Siswa mengalami dengan cara membuat gambar dengan beberapa bagian yang

diarsir dan menentukan nilai pecahan yang ada pada gambar tersebut. Namai, guru

bersama siswa menamai kegiatan yang telah dilaksanakan melalui media dengan

pecahan persen.

Elaborasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi yang telah di dapat

oleh siswa pada kegiatan eksplorasi untuk dibahas bersama. Pada kegiatan ini

komponen model quantum yang digunakan yaitu demonstrasi. Siswa dibagi

menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap

kelompok mendapat dua bunga, yang masing-masing bunga terdapat 5 sisi. Tugas

kelompok, yaitu siswa mengisi ke lima sisi bunga dengan soal pecahan biasa di

ubah menjadi persen. Selanjutnya jawaban pecahan persen ditulis di sisi bunga

yang satu. Antar kelompok menukar bagian bunga yang berisi soal untuk

dikerjakan. Selanjutnya mencari jawaban yang sudah disediakan oleh kelompok

pembuat soal. Selanjutnya tiap kelompok menempelkan bunga yang berisi soal

Page 65: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pecahan biasa diubah menjadi persen disesuaikan dengan bunga yang berisi

jawaban.

Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi, kegiatan yang ada di dalamnya yaitu

mengkonfirmasi kegiatan yang sudah dilakukan. Pada tahap ini, komponen model

quantum yang digunakan yaitu ulangi dan rayakan. Ulangi, siswa bersama guru

mengulangi pelajaran yang telah dilaksanakan dengan cara mengklarifikasi hasil

kerja siswa secara bersama-sama. Kemudian guru bersama siswa merayakan

bersama atas keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan

tepuk tangan bersama.

Pada akhir pembelajaran, kegiatan penutup yang dilakukan oleh peneliti

yaitu membuat kesimpulan bersama mengenai materi pecahan. Guru mengakhiri

pelajaran matematika dengan salam penutup.

3) Pengamatan

Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar

dan guru kelas lima sebagai pengamat. Peneliti mengamati semua aktivitas siswa

saat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model quantum melalui

rekaman pembelajaran. Rekaman saat pembelajaran dilakukan oleh teman sejawat

peneliti.

Selain pengamatan terhadap siswa, perlu dilaksanakan pengamatan

terhadap peneliti. Untuk menjaga kinerja peneliti dalam mengajar, pengamat

melakukan penilaian terhadap peneliti. Penilaian terhadap peneliti dilakukan oleh

guru kelas lima yaitu Ibu Wardatul Jannah dengan cara mengisi lembar APKG 1

dan APKG 2. Lembar APKG 1 (Alat Penilaian Kemampuan Guru1) berisi

penilaian guru kelas lima terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat oleh peneliti. Lembar APKG 2 (Alat Penilaian Kemampuan Guru 2) berisi

penilaian guru kelas lima terhadap kinerja peneliti saat melaksanakan proses

pembelajaran

Pengamatan terhadap siswa dan peneliti sangat penting dilakukan untuk

mengetahui dan mengontrol peningkatan antar pertemuan. Pengamatan ini sangat

penting karena sebagai dasar untuk melakukan kegiatan berikutnya, yaitu refleksi.

4) Refleksi

Page 66: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V sebagai pengamat,

berupa data pengamatan untuk menelaah hasil tindakan yang telah dilakukan.

Pada tahap ini peneliti memperoleh hasil penelitian siswa aktif saat diskusi

kelompok. Setiap kelompok dapat bekerja sama antar anggota kelompok, namun

ada 1 kelompok yang terdiri dari 6 anggota kelompok, 2 di antaranya tidak ikut

aktif dalam diskusi kelompok. Hal ini disebabkan oleh masih ada anak yang mau

belajar secara kelompok hanya dengan teman yang dianggap akrab dengannya.

Beberapa anak masih ada yang membeda-bedakan teman.

Pada refleksi ini peneliti memperoleh penilaian dari guru kelas lima pada

setiap pertemuan. Hasilnya berupa lembar penilaian APKG 1 dan APKG 2.

Hasilnya yaitu APKG 1 rata-rata nilai 3,13 sedangkan APKG 2 rata-rata nilai 3,15.

Rincian lebih lengkap mengenai masing-masing sub penilaian dicantumkan

dalam lampiran halaman 149.

Berdasarkan data yang didapat pada pertemuan ke-1 siklus I, masih

terdapat beberapa kekurangan peneliti sebagai pengajar, di antaranya: nilai

kesesuaian materi dengan alokasi waktu, mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan, menguasai kelas, serta menghasilkan pesan yang menarik masih

kurang. Selain itu juga aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

masih kurang, masih ada beberapa siswa yang tidak aktif saat diskusi kelompok.

Untuk itu peneliti perlu melakukan refleksi agar mendapatkan hasil yang lebih

baik pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Ke-2

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran mata pelajaran matematika pokok bahasan pecahan persen dengan

alokasi waktu 2 jam pelajaran @35 menit. Hal lain yang perlu disiapkan yaitu

membuat media pembelajaran. Media pembelajaran pada pertemuan ke-2 siklus 1

ini dibuat untuk tugas kelompok. Media yang digunakan adalah dengan media

gambar. Peneliti membuat dua gambar vas bunga yang di dalamnya terdapat

beberapa bunga, yang masing-masing sisi bunga terdapat soal. Bagian bunga yang

Page 67: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

masih kosong disediakan untuk jawaban. Media ini di buat oleh peneliti untuk

memantapkan konsep pecahan persen yang telah di dapat oleh siswa pada

pertemuan sebelumnya.

Kegiatan apersepsi yaitu menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Alasan

peneliti memilih lagu tersebut dalam kegiatan apersepsi karena pada pertemuan

ke-2 siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2012. Bertepatan dengan

peringatan hari Kartini. Untuk itu agar dapat menambah semangat belajar, siswa

bersama guru menyanyikan lagu tersebut.

Tahap perencanaan selanjutnya adalah konsultasi rencana pelaksanaan

pembelajaran. Jika guru kelas sudah mempersilahkan peneliti untuk mengajar,

maka rencana pelaksanaan pembelajaran sudah dianggap benar oleh guru kelas

lima.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-2 siklus I ini dilaksanakan

pada jam ke 4-5 setelah apel peringatan hari Kartini. Pada pelaksanaannya siswa

menggunakan pakaian bebas dan beberapa siswa mengenakan kebaya. Dalam

kondisi siswa yang seperti itu, peneliti kesulitan untuk mengkondisikan kelas. Hal

ini juga dipengaruhi oleh atmosfer di sekolah. Kelas lain tidak ada yang pelajaran,

sedangkan kelas lima pelajaran sendiri. Namun, karena guru kelas pada hari

sebelumnya sudah memberi tahu kepada siswa bahwa akan tetap pelajaran seperti

biasa, maka akhirnya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran.

Proses pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan

komponen model quantum yaitu “TANDUR”. Peneliti menumbuhkan minat siswa

melalui tanya jawab. Siswa mengalami dan menamai melalui penjelasan guru

mengenai peta konsep pecahan persen yang belum sempurna. Kemudian siswa

mendemonstrasikan media yang telah disiapkan peneliti untuk melengkapi

jawaban sesuai soal yang sudah ditempel. Guru dan siswa mengulangi pelajaran

yang sudah di dapat dengan cara mengklarifikasi pekerjaan siswa secara bersama-

sama. Setelah itu, guru bersama siswa merayakan keberhasilan proses

pembelajaran dengan cara menyanyikan lagu Di Sini Senang Di Sana Senang.

Page 68: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pada pertemuan kedua siklus I, di akhir pembelajaran siswa mengisi

angket yang disediakan oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan minat belajar

siswa terhadap materi pecahan serta beberapa siswa diwawancarai oleh guru.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar terhadap siswa kelas

lima sebagai subjek penelitian. Peneliti mengamati aktivitas siswa melalui

rekaman pembelajaran dan melalui angket minat belajar yang telah diisi oleh

siswa. Melalui angket peneliti dapat mengamati peningkatan minat belajar siswa

dari pra tindakan ke siklus I.

Guru kelas lima bertindak sebagai pengamat, mengamati kinerja peneliti

dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru kelas lima mengamati peneliti

melalui lembar APKG 1 dan lembar APKG 2.

Pengamatan terhadap siswa dan peneliti sangat penting dilakukan untuk

mengetahui dan mengontrol peningkatan antar pertemuan. Pengamatan ini sangat

penting karena sebagai dasar untuk melakukan kegiatan berikutnya, yaitu refleksi.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V sebagai pengamat pada

akhir setiap pertemuan. Hasilnya berupa data pengamatan untuk menelaah hasil

tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap ini peneliti memperoleh penilaian dari

guru kelas lima berupa lembar penilaian APKG 1 dan APKG 2. Hasilnya yaitu

APKG 1 rata-rata nilai 3,2 sedangkan APKG 2 rata-rata nilai 3,3. Rincian lebih

lengkap mengenai masing-masing sub penilaian dicantumkan dalam lampiran

halaman 156.

Penilaian terhadap pendapat siswa dilakukan dengan cara membagikan

pedoman wawancara yang diisi oleh empat siswa setiap akhir siklus, diberikan

secara acak. Hasilnya yaitu satu siswa mempunyai minat belajar rendah, satu

siswa mempunyai minat belajar sedang, dan dua siswa mempunyai minat belajar

tinggi. Adapun hasil angket siswa dapat diperjelas dalam pembahasan.

Selanjutnya peneliti membagikan angket kepada semua siswa kelas V yang

hadir . Hasil angket belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3

Page 69: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 3. Hasil Angket Siklus I

NomorAbsen Perasaan

Senang Perhatian Konsentrasi

Rata-rataPersentaseHasil Angket

KategoriMinat

1. 36 23 10 69 Sedang2. 38 35 17 90 Tinggi3. 41 27 15 83 Tinggi4. 45 28 12 85 Tinggi5. 40 27 16 83 Tinggi6. 41 28 17 84 Tinggi7. 40 25 15 80 Sedang8. 39 31 16 86 Tinggi9. 32 28 13 73 Sedang10. 32 29 19 81 Tinggi11. 35 25 15 75 Sedang12. 40 30 17 87 Tinggi13. 36 29 15 81 Tinggi14. 35 24 14 73 Sedang15. 41 27 17 85 Tinggi16. 28 21 13 62 Sedang17. 36 27 16 79 Sedang18. 38 27 17 82 Tinggi19. 32 22 15 69 Sedang20. 40 29 13 82 Tinggi21. 37 29 19 85 Tinggi22. 38 25 18 81 Tinggi23. 39 27 14 81 Tinggi24. 34 23 12 70 Sedang25. 38 26 18 82 Tinggi26. 40 20 16 76 Sedang27. 40 25 17 82 Tinggi28. 32 20 12 64 Sedang29 34 32 14 81 Tinggi

Rata-ratakelas 37 26 15 76

Page 70: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan data yang diperoleh pada pertemuan ke-2 siklus I terlihat

bahwa terdapat peningkatan kinerja peneliti, rata-rata nilai setiap aspek meningkat.

Demikian halnya dengan peningkatan minat belajar siswa dari 41% pada waktu

pra tindakan menjadi 62% saat siklus I siswa sudah mempunyai minat belajar

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa target capaian penelitian 75% siswa memiliki

minat belajar tinggi belum tercapai. Maka peneliti melanjutkan ke siklus

berikutnya.

SiklusSiklusSiklusSiklus IIIIIIII

Pertemuan ke-1

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran mata pelajaran matematika pokok bahasan pecahan desimal dengan

alokasi waktu 2 jam pelajaran @35 menit. Pada pertemuan ke-1 siklus 2 materi

yang akan dipelajari yaitu mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal.

Media yang di pakai pada pertemuan ke-1 siklus II ini yaitu media kartu.

Peneliti membuat media kartu yang berukuran 4x5 cm yang di dalamnya tertulis

angka-angka. Media ini disiapkan oleh peneliti untuk mengenalkan pecahan

desimal kepada anak. Selain membuat media pembelajaran juga perlu menyiapkan

skenario pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan pada saat apersepsi.

Kegiatan apersepsi sangat penting bagi anak untuk meningkatkan kesiapan,

motivasi dan semangat anak sebelum pelajaran dimulai. Pada kegiatan apersepsi

peneliti berencana untuk menyanyikan lagu Belajar Pecahan dinyanyikan dengan

melodi laguMenanam Jagung dengan teks lagu yang berbeda.

Tahap perencanaan selanjutnya adalah konsultasi. Konsultasi dilakukan

oleh peneliti dengan guru kelas lima. Hal yang dikonsultasikan adalah rencana

pelaksanaan pembelajaran. Jika guru kelas sudah mempersilahkan peneliti untuk

mengajar, maka rencana pelaksanaan pembelajaran sudah dianggap benar oleh

guru kelas lima.

Page 71: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2) Pelaksanaan

Pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan ke-1 siklus II dilakukan secara

individu dan tidak dibentuk kelompok. Pelaksanaan pembelajaran materi pecahan

melalui 3 tahap kegiatan pembelajaran, yaitu: kegiatan awal, inti, dan kegiatan

penutup. Penerapan model quantum terletak pada kegiatan inti pembelajaran.

Kegiatan awal dilaksanakan dengan berdoa, mengabsen kehadiran siswa,

memeriksa kesiapan siswa, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk

menumbuhkan minat belajar siswa. Kegiatan apersepsi yang dilakukan dalam

proses pembelajaran, yaitu menyanyikan lagu Belajar Pecahan dengan melodi

lagu Menanam Jagung, dengan penggubahan sebagai berikut:

Ayo kawan kita belajar

Belajar pecahan bersama-sama

Ambil bukumu, ambil pulpenmu

Kita belajar tak jemu-jemu

Hitung, hitung mari berhitung

Berhitung pecahan bersama-sama

Hitung, hitung dihitung lagi

Kalau menghitung harus teliti

Tahap selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Dalam tahap ini

peneliti menerapkan komponen model quantum: “TANDUR”. Tumbuhkan minat

siswa untuk belajar melalui tanya jawab seputar materi yang akan diajarkan.

Alami, siswa mengalami melalui penjelasan guru mengenai pecahan desimal

menggunakan media kartu. Namai, siswa bersama guru menamai media kartu

yang berisi tulisan angka sebagai pecahan desimal. Demonstrasikan, siswa

mendemonstrasikan media kartu, sesuai dengan instruksi dari guru. Ulangi, siswa

mengerjakan soal evaluasi secara individu. Rayakan, siswa bersama guru

merayakan keberhasilan pembelajaran dengan tepuk tangan dan menyanyikan

lagu Di Sini Senang Di Sana Senang secara bersama-sama.

3) Pengamatan

Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti sebagai

pengajar melalui rekaman pembelajaran. Rekaman dilakukan oleh teman sejawat

Page 72: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

peneliti. Pengamatan juga dilakukan melalui hasil evaluasi siswa. Data hasil

evaluasi siswa tidak dicantumkan dalam laporan ini, karena data ini merupakan

data reduksi. Data reduksi adalah data dari proses pembelajaran, sebagai data

pendukung dari variabel terikat dalam penelitian ini.

Pengamatan guru kelas lima terhadap peneliti dilakukan dengan mengisi

lembar APKG 1 dan lembar APKG 2. Hal ini perlu dilakukan untuk mengontrol

kinerja peneliti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pengamatan terhadap siswa dan peneliti sangat penting dilakukan untuk

mengetahui dan mengontrol peningkatan pada setiap pertemuan. Pengamatan ini

sangat penting sebagai bukti untuk melakukan tahap berikutnya, yaitu tahap

refleksi.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V sebagai pengamat,

berupa data pengamatan untuk menelaah hasil tindakan yang telah dilakukan.

Pada tahap ini peneliti memperoleh hasil penelitian, yaitu siswa ramai saat guru

menjelaskan konsep pecahan desimal. Namun, ketika siswa diberi kegiatan untuk

mendemonstrasikan media, siswa tertarik dan memperhatikan pelajaran. Saat

mengerjakan soal evaluasi siswa sangat serius dalam pengerjaannya. Pada akhir

pembelajaran siswa terlihat antusias dalam menyanyikan lagu sebagai salah satu

bentuk penguatan guru kepada siswa dalam bentuk rayakan.

Pada refleksi ini peneliti memperoleh penilaian dari guru kelas lima pada

setiap pertemuan. Hasilnya berupa lembar penilaian APKG 1 dan APKG 2.

Hasilnya yaitu APKG 1 rata-rata nilai 3,57 sedangkan APKG 2 rata-rata nilai 3,5.

Rincian lebih lengkap mengenai masing-masing sub penilaian dicantumkan dalam

lampiran halaman 170.

Berdasarkan data yang didapat pada pertemuan ke-1 siklus II terdapat

peningkatan kinerja peneliti dalam melaksanakan pembelajaran. Peningkatan juga

terjadi pada siswa, saat pelajaran dilaksanakan secara individu. Situasi kelas bisa

lebih terkondisi. Siswa megikuti proses pembelajaran dengan lebih serius

dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.

Page 73: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pertemuan ke-2

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pokok bahasan pecahan desimal

dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran @35 meni, menyiapkan media

pembelajaran, skenario pembelajaran, dan menyiapkan kegiatan apersepsi. Media

pembelajaran menggunakan media kartu. Skenario pembelajaran menerapkan

model quantum. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu Pagi

Yang Indah menggunakan melodi lagu yang terdapat dalam Senam Sribu.

Media yang di pakai pada pertemuan ke-1 siklus II ini yaitu media kartu.

Peneliti membuat media kartu yang berukuran 4x5 cm yang di dalamnya tertulis

angka-angka. Media ini disiapkan oleh peneliti untuk siswa mendemonstrasikan

pecahan desimal diubah menjadi pecahan biasa.

Persiapan untuk melaksanakan pembelajaran sudah selesai, maka hal yang

perlu dikerjakan selanjutnya yaitu konsultasi rencana pelaksanaan pembelajaran

dengan guru kelas. Konsultasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan

tujuan yang maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada jam

ke-2 sampai jam ke-3. Alokasi waktu 2 jam pelajaran@35 menit, dengan pokok

bahasan pecahan desimal.

Kegiatan awal: melakukan absensi, pemberian motivasi belajar dalam

bentuk nyanyian Pagi Yang Indah, lagu tersebut dinyanyikan dengan melodi lagu

yang terdapat dalam Senam SRIBU. Adapun teks lagu tersebut, sebagai berikut:

Pagi ini pagi yang indah

Mentari terbit di ufuk timur

Ku belajar matematika

Ku merasa senang sekali

Desimal persen aku pahami

Soal sulit pasti ku bisa

Ku belajar sambil berdendang

Page 74: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Kini hatiku menjadi riang

Pagi ini pagi yang cerah

Pagi ini yang indah

Pagi ini pagi yang cerah

Pagi ini yang indah

Kegiatan inti guru bersama siswa belajar bersama materi pecahan pokok

bahasan mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa. Dalam tahap ini

peneliti menerapkan komponen model quantum: “TANDUR”. Guru

menyampaikan pembelajaran menggunakan peta konsep yang belum sempurna

(tumbuhkan). Beberapa siswa ditugasi untuk mengambil soal pecahan desimal

diubah menjadi pecahan biasa (alami). Siswa mengklarifikasi soal-soal (namai).

Masing-masing siswa bersaing untuk segera menempelkan soal dengan jawaban

yang sudah disediakan (demonstrasikan). Guru bersama siswa mengklarifikasi

hasil kerja siswa, kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi individu (ulangi).

Guru memberi penghargaan dan penguatan positif kepada anak dalam bentuk

tepuk tangan dan nyanyian Di Sini Senang Di Sana Senang.

Kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat kesimpulan serta salam

penutup. Pada akhir pembelajaran pertemuan kedua siklus II siswa mengisi angket

untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap operasi hitung

pecahan serta guru mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui persepsi

siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung.

3) Pengamatan

Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar

dan guru kelas lima sebagai pengamat. Dalam pengamatan peneliti mengamati

perkembangan siswa pada setiap pertemuan. Peneliti mengamati semua aktivitas

siswa saat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model quantum

melalui rekaman pembelajaran. Rekaman saat pembelajaran dilakukan oleh teman

sejawat peneliti.

Selain pengamatan terhadap siswa, perlu dilaksanakan pengamatan

terhadap peneliti. Untuk menjaga kinerja peneliti dalam mengajar, pengamat

Page 75: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

melakukan penilaian terhadap peneliti. Penilaian terhadap peneliti dilakukan oleh

guru kelas lima dengan cara mengisi lembar APKG 1 dan APKG 2.

Pengamatan terhadap siswa dan peneliti sangat penting dilakukan untuk

mengetahui dan mengontrol peningkatan antar pertemuan. Pengamatan ini sangat

penting sebagai bukti untuk melakukan tahap berikutnya, yaitu tahap refleksi.

4) Refleksi

Pada refleksi ini peneliti memperoleh penilaian dari guru kelas lima

berupa lembar penilaian APKG 1 dan APKG 2. Hasilnya yaitu APKG 1 rata-rata

nilai 3,55 sedangkan APKG 2 rata-rata nilai 3,44. Rincian lebih lengkap mengenai

masing-masing sub penilaian dicantumkan dalam lampiran halaman 170.

Penilaian terhadap pendapat siswa mengenai pelajaran yang telah

berlangsung dilakukan oleh peneliti dengan cara membagikan pedoman

wawancara. Setiap akhir siklus pedoman wawancara hanya diisi oleh empat siswa

yang diberikan secara acak. Hasilnya yaitu keempat siswa mempunyai minat

belajar tinggi. Adapun hasil angket siswa dapat diperjelas dalam pembahasan.

Berdasarkan data yang diambil pada pertemuan ke-2 siklus II terdapat

peningkatan yang signifikan terhadap kinerja peneliti. Peningkatan kinerja peneliti

dapat terlihat dari rata-rata APKG 1 dan APKG 2 siklus 1 3,16 dan 3,2 menjadi

3,56 dan 3,47. Selain itu juga empat siswa yang dipilih secara acak untuk mengisi

pedoman wawancara pada akhir siklus mengalami peningkatan minat belajar.

Hasil pedoman wawancara, yaitu pada siklus I hanya dua siswa yang memiliki

minat belajar tinggi, sedangkan pada siklus II keempat siswa yang mengisi

pedoman wawancara mempunyai minat belajar tinggi. Begitupun dengan hasil

angket menunjukkan peningkatan pada siklus I 62% siswa memiliki minat belajar

tinggi, pada siklus II meningkat menjadi 81% siswa memiliki minat belajar tinggi.

Target capaian penelitian 75% siswa mempunyai minat belajar tinggi sudah

tercapai, maka penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Hasil angket belajar pada siklus II dicantumkan dalam tabel 4 berikut ini:

Page 76: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4. Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus II

C.C.C.C. PerbandinganPerbandinganPerbandinganPerbandingan HasilHasilHasilHasil TindakanTindakanTindakanTindakan TiapTiapTiapTiap SiklusSiklusSiklusSiklus

NomorAbsen

PerasaanSenang Perhatian Konsentrasi

Rata-rataPersentaseHasil Angket

KategoriMinat

1. 45 26 16 87 Tinggi2. 37 35 16 88 Tinggi3. - - - - -4. 40 26 16 82 Tinggi5. 41 28 17 86 Tinggi6. 41 31 16 88 Tinggi7. 41 22 20 83 Tinggi8. 33 35 17 85 Tinggi9. 36 30 17 83 Tinggi10. 32 31 20 83 Tinggi11. 34 27 19 82 Tinggi12. 42 31 91 82 Tinggi13. 36 31 14 81 Tinggi14. 40 28 19 87 Tinggi15. 40 27 17 84 Tinggi16. 37 27 14 78 Sedang17. 38 27 17 82 Tinggi18. 39 30 18 87 Tinggi19. 2 21 14 37 Rendah20. 42 25 16 83 Tinggi21. 38 26 16 80 Sedang22. 38 28 19 85 Tinggi23. 49 18 16 83 Tinggi24. 36 25 14 75 Sedang25. 42 31 18 91 Tinggi26. 41 34 20 95 Tinggi27. - - - - -28. 25 24 12 61 Sedang29 34 30 16 81 Tinggi

Rata-ratakelas 37 28 17 81

Page 77: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada kondisi awal, siklus I, dan

siklus II dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan minat belajar melalui proses

pembelajaran dengan menggunakan model quantum. Hal tersebut dapat dilihat

dalam tabel 5 dan gambar 3 berikut ini.

Tabel 5. Hasil Angket Minat Belajar Siswa

Berdasarkan tabel 5 dapat diperjelas melalui gambar 3 di bawah ini:

Gambar 3. Histogram Perbandingan Aspek Minat Belajar dari Pra Tindakan

Hingga Siklus II.

Berdasarkan grafik perbandingan di atas terlihat bahwa masing-masing

aspek amatan dalam minat mengalami peningkatan dari pra tindakan sampai

siklus II. Rata-rata hasil angket minat belajar siswa pun mengalami perubahan,

dari 78 menurun ke 76, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81.

Rata-rata Persentase Nilai Minat BelajarSiswa

Nomor Aspek Pengamatan Pra Tindakan Siklus I Siklus II1. Perasaan Senang 29 37 372. Perhatian 26 26 283. Konsentrasi 15 15 17

Rata-rata Persentase 78 76 81

Page 78: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Minat belajar siswa meningkat, begitupun dengan penilaian hasil kinerja

peneliti dalam bentuk lembar APKG 1 dan APKG 2. Peningkatan tersebut dapat

dilihat pada tabel 6 dan gambar 4 sebagai perbandingannya:

Tabel 6. Hasil Penilaian Kinerja Guru

Berikut histogram perbandingannya:

Gambar 4. Histogram Perbandingan Penilaian Kinerja Peneliti dari Siklus I

Hingga Siklus II.

Berdasarkan grafik perbandingan di atas dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan kinerja peneliti dari siklus I sampai siklus II. Rata-rata nilai APKG 1

siklus I 3,16 pada siklus II meningkat menjadi 3,55. Rata-rata nilai APKG 2 siklus

I 3,2 pada siklus II meningkat menjadi 3, 44.

Rata-rata Penilaian Siklus I Siklus IIAPKG 1 3,16 3,55APKG 2 3,2 3,44

Page 79: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

D.D.D.D. PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat pada tabel 7 dan gambar 5 berikut:

Tabel 7. Hasil Tindakan Tiap Siklus

Berdasarkan tabel 7 dapat diperjelas melalui gambar 5 di bawah ini:

Gambar 5. Histogram Persentase Peningkatan Minat Belajar Siswa

Pada tabel dan histogram di atas terbukti bahwa minat belajar siswa

meningkat pada setiap tindakan. Kondisi awal saat pra tindakan hanya ada 41%

siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, kemudian pada siklus I meningkat

menjadi 62%, pada siklus II meningkat menjadi 81%.

Kategori Minat (%)

Rata-rata Nilai Angket Minat Tinggi Minat Sedang Minat RendahPra Tindakan 41% 59% 0%

Siklus I 62% 38% 0%Siklus II 81% 15% 4%

Page 80: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Presentase kenaikan pada pra tindakan ke siklus I mengalami kenaikan

sebesar 21%, kenaikan persentase pada siklus I ke siklus II sebesar 19%.

Perubahan persentase pada setiap tindakan terjadi karena penggunaan model

quantum pada setiap siklus diterapkan dengan variasi yang berbeda dengan tetap

berlandaskan pada prinsip TANDUR. Variasi yang dimaksudkan dalam hal ini

yaitu penggunaan media pembelajaran yang berbeda pada setiap pertemuan,

kegiatan atau skenario pembelajaran yang berbeda pada setiap pertemuan. Variasi

berbeda ini dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada akhir pertemuan setiap

siklus, sehingga pada pertemuan berikutnya proses kegiatan pembelajaran bisa

lebih maksimal serta dapat membuat siswa lebih tertarik, merasa senang, serta

minat belajarnya meningkat.

Minat belajar siswa mengalami peningkatan, disertai menurunnya

persentase siswa yang mempunyai minat belajar sedang. Saat pra tindakan jumlah

siswa yang mempunyai minat belajar sedang mencapai 59%. Jumlah tersebut

menurun pada siklus I menjadi 38%. Kemudian pada siklus II jumlah siswa yang

mempunyai minat belajar sedang lebih berkurang, yaitu hanya ada 15% siswa

yang mempunyai minat belajar sedang. Namun, pada siklus II muncul satu anak

dengan kriteria minat belajar rendah dengan persentase 4%. Walaupun demikian,

secara keseluruhan terjadi peningkatan minat belajar tinggi disertai penurunan

minat belajar sedang.

Berikut ini akan dibahas mengenai analisis setiap butir pernyataan dalam

angket minat belajar. Setiap pembahasan terdiri dari tabel dan histogram

perbandingan persentase skala pilihan jawaban pada setiap tindakan.

Berikut ini penjelasan masing-masing butir pernyataan dalam angket:

Tabel.8 Analisis Pernyataan Nomor 1 Dalam Angket Minat Belajar

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

1). Belajar matematika sangat bermanfaat bagi saya.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 0% 0% 0%TS 0% 0% 0%

Page 81: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan Tabel.8 dapat diperjelas melalui gambar 6 di bawah ini:

Gambar 6. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 1

Pernyataan nomor 1 dalam angket minat belajar merupakan pernyataan

positif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan indikator siswa

mempunyai pendapat positif terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan kisi-

kisi tersebut maka perubahan persentase yang baik pada setiap tindakan adalah

menurunnya persentase dari skala pilihan jawaban SS, S, N, TS, STS. Begitu pula

semakin meningkatnya persentase dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dari

skala pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka

pernyataan nomor 1 dalam angket mengalami perubahan persentase yang sesuai

dengan tujuan penelitian ini, yaitu menurunnya persentase anggapan negatif

tentang “belajar matematika sangat bermanfaat bagi saya” dan meningkatnya

persentase anggapan positif tentang pernyataan tersebut.

Berdasarkan tabel 7 dan histogram analisis pernyataan nomor 1 dalam

angket minat belajar dapat diketahui bahwa pada tindakan terakhir yaitu pada

siklus 2 terjadi peningkatan persentase pada skala pilihan jawaban sangat setuju

(SS). Dari skala pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS pada pra tindakan, siklus I,

dan siklus II semakin meningkat pada setiap pertemuan. Walaupun pada siklus I

persentase sedikit menurun, tetapi pada akhir siklus persentase semakin

N 0% 0% 3,70%S 37,50% 48,30% 29,60%SS 62,50% 51,70% 66,60%

Page 82: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi positif siswa mengenai “belajar

matematika sangat bermanfaat bagi saya” semakin meningkat pada setiap

pertemuan dengan menggunakan model quantum pada proses pembelajaran.

Selanjutnya, di bawah ini akan dibahas mengenai analisis penyataan

angket nomor 2 yang tertera pada tabel 9 dan gambar 7 berikut ini:

Tabel 9. Analisis Pernyataan Nomor 2 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 9 dapat diperjelas melalui gambar 7 di bawah ini:

Gambar 7. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 2

Pernyataan nomor 2 dalam angket minat belajar “belajar matematika

sangat sulit” merupakan pernyataan negatif yang masuk dalam aspek konsentrasi

dengan indikator konsentrasi siswa saat mengikuti pelajaran matematika di

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

2). Belajar matematika sangat sulit.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2

STS 8,30% 13,80% 25,90%TS 25% 34,50% 33,30%N 33,30% 31% 29,60%S 33,30% 20,70% 11,10%SS 0% 0% 0%

Page 83: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sekolah baik. Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka persentase hasil yang

diharapkan adalah semakin menurunnya persentase jawaban TS, N, S, SS dan

semakin meningkatnya persentase jawaban STS pada setiap tindakan.

Berdasarkan tabel 9 dan gambar 7 Diatas dapat diketahui bahwa skala

pilihan jawaban TS, N, S, SS semakin menurun dari pra tindakan ke siklus I dan

ke siklus II. Hal ini mengandung arti bahwa terjadi penurunan persentase persepsi

negatif siswa terhadap pernyataan “Belajar matematika sangat sulit”. Selain itu

juga terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase untuk skala pilihan jawaban

STS. Hal ini mengandung arti bahwa semakin meningkatnya persepsi positif

siswa terhadap pernyataan tersebut.

Selanjutnya, di bawah ini akan di bahas mengenai analisis pernyataan

nomor 3 dalam angket minat belajar yang tercantum dalam tabel 10 dan gambar 8

berikut ini:

Tabel 10. Analisis Pernyataan Nomor 3 Dalam Angket Minat Belajar

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

3). Menurut saya tidak semua orang harusbelajar matematika.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 20,80% 20,70% 29,60%TS 54,20% 37,90% 29,60%N 12,50% 20,70% 25,90%S 4,20% 17,20% 7,40%SS 8,30% 3,50% 7,40%

Page 84: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan tabel.10 di atas dapat diperjelas pada gambar 8 di bawahini:

Gambar 8. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 3

Pernyataan nomor 3 yaitu pernyataan “ Menurut saya tidak semua orang

harus belajar matematika” merupakan pernyataan negatif yang masuk dalam

aspek perasaan senang dengan indikator siswa mempunyai pendapat yang positif

terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka persentase

yang dianggap berhasil yaitu menurunnya persentase pilihan jawaban N, S, SS.

Serta meningkatnya persentase pilihan jawaban STS, dan TS.

Berdasarkan tabel 10 mendapatkan persentase yang berubah-ubah. Pada

skala pilihan jawaban STS persentase semakin meningkat dari setiap tindakan.

Pilihan jawaban TS meningkat dari pra tindakan ke siklus I, sedangkan pada

siklus II mengalami penurunan. Skala pilihan jawaban N mengalami penurunan

dari setiap tindakan, hal ini berarti sesuai dengan yang diharapkan. Namun pada

skala pilihan jawaban S dan SS mengalami peningkatan pada siklus II, ini berarti

belum sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, pada pernyataan “menurut saya tidak

semua orang harus belajar matematika”, dua skala pilihan jawaban mengalami

perubahan persentase yang sesuai dan tiga pilihan jawaban lainnya mengalami

perubahan persentase yang tidak sesuai. Ini menunjukkan bahwa aspek afektif

dalam diri siswa dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk itu,

Page 85: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

guru perlu cermat dalam mengatasi kemungkinan yang akan terjadi serta tepat

dalam memilih alternatif untuk menyelesaikan masalah.

Selanjutnya, di bawah ini tercantum analisis pernyataan nomor 4 dalam

angket minat belajar yang akan dimuat dalam tabel 11 dan gambar 9 berikut:

Tabel 11. Analisis Pernyataan Nomor 4 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan Tabel di atas dapat diperjelas melalui gambar 9 berikut ini:

Gambar 9. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 4

Pernyataan nomor 4 dalam angket minat belajar “Pelajaran matematika

sangat membosankan, karena itu saya senang bila ada jam kosong saat pelajaran

matematika.” merupakan pernyataan negatif yang masuk dalam aspek perasaan

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

4). Pelajaran matematika sangat membosankan, karenaitu saya senang bila ada jam kosong saat pelajaran

matematika.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2

STS 29,20% 41,30% 51,80%TS 33,30% 44,80% 33,30%N 25% 6,90% 0%S 12,50% 6,90% 11,10%SS 0% 0% 3,70%

Page 86: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

senang dengan indikator siswa mempunyai rasa senang untuk belajar matematika.

Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka persentase hasil yang diharapkan adalah

semakin menurunnya persentase jawaban TS, N, S, SS dan semakin

meningkatnya persentase jawaban STS pada setiap tindakan.

Berdasarkan tabel 10 dan gambar 9 di atas dapat diketahui bahwa skala

pilihan jawaban TS, N, S, SS semakin menurun dari pra tindakan ke siklus I dan

ke siklus II. Walaupun pada siklus I sempat mengalami kenaikan, namun pada

akhir siklus sebagian besar perubahan persentase sudah sesuai yang diharapkan.

Hal ini mengandung arti bahwa terjadi penurunan persentase persepsi negatif

siswa terhadap pernyataan “Pelajaran matematika sangat membosankan, karena

itu saya senang bila ada jam kosong saat pelajaran matematika”. Selain itu juga

terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase untuk skala pilihan jawaban STS.

Hal ini mengandung arti bahwa semakin meningkatnya persepsi positif siswa

terhadap pernyataan tersebut.

Selanjutnya, di bawah ini akan di bahas mengenai analisis pernyataan

nomor 5 dalam angket minat belajar yang tercantum dalam tabel 12 dan histogram

berikut:

Tabel 12. Analisis Pernyataan Nomor 5 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel di atas dapat diperjelas dalam gambar 10 di bawah ini:

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

5). Saya merasa senang terhadap pembelajaran ini.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 0% 0% 0%TS 0% 0% 0%N 4,20% 10,30% 3,70%S 37,50% 37,90% 33,30%SS 58,30% 51,70% 63%

Page 87: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 10. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 5

Pernyataan nomor 5 dalam angket minat belajar merupakan pernyataan

positif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan indikator siswa

mempunyai pendapat positif terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan kisi-

kisi tersebut maka perubahan persentase yang baik pada setiap tindakan adalah

menurunnya persentase dari skala pilihan jawaban SS, S, N, TS, STS. Begitu pula

semakin meningkatnya persentase dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II pada

skala pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS.

Berdasarkan tabel 12 dan gambar 10 dapat diketahui bahwa pada tindakan

terakhir yaitu pada siklus 2 terjadi peningkatan persentase pada skala pilihan

jawaban sangat setuju (SS). Dari skala pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS pada

pra tindakan, siklus I, dan siklus II semakin meningkat pada setiap pertemuan.

Walaupun pada siklus I persentase sedikit menurun, tetapi pada akhir siklus

persentase semakin meningkat.

Selanjutnya, di bawah ini akan di bahas mengenai analisis penyataan

angket nomor 6 yang tertera pada tabel 13 dan gambar 11 berikut ini:

Tabel 13. Analisis Pernyataan Nomor 6 Dalam Angket Minat Belajar

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

6). Saya senang jika saat pelajaran matematikadibentuk kelompok.

Page 88: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan Tabel 13. dapat diperjelas dalam gambar 11 di bawah ini:

Gambar 11. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 6

Pernyataan nomor 6 dalam angket minat belajar merupakan pernyataan

positif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan indikator siswa

mempunyai rasa senang untuk belajar matematika. Berdasarkan kisi-kisi tersebut

maka perubahan persentase yang baik pada setiap tindakan adalah menurunnya

persentase dari skala pilihan jawaban SS, S, N, TS, STS. Begitu pula semakin

meningkatnya persentase dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II dari skala

pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS.

Berdasarkan tabel 13 dan gambar 11 dapat diketahui bahwa pada tindakan

terakhir yaitu pada siklus 2 terjadi peningkatan persentase pada skala pilihan

jawaban sangat setuju (SS). Dari skala pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS pada

pra tindakan, siklus I, dan siklus II semakin meningkat pada setiap pertemuan.

Walaupun pada skala pilihan jawaban S perubahan persentase tidak sesuai yang

diharapkan, namun secara keseluruhan perubahan persentase sudah sesuai. Hal ini

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 0% 0% 3,70%TS 0% 3,50% 7,40%N 8,30% 13,80% 18,50%S 45,80% 44,80% 25,90%SS 45,80% 37,90% 44,40%

Page 89: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

menunjukkan bahwa persepsi positif siswa mengenai “Saya senang jika saat

pelajaran matematika dibentuk kelompok” semakin meningkat pada setiap

pertemuan dengan menggunakan model quantum pada proses pembelajaran.

Selanjutnya, di bawah ini akan di bahas mengenai analisis penyataan

angket nomor 7 yang tertera pada tabel 14 dan gambar 12 berikut ini:

Tabel 14. Analisis Pernyataan Nomor 7 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 14 dapat diperjelas dalam gambar 12 berikut ini:

Gambar 12. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 7

Pernyataan nomor 7 dalam angket minat belajar merupakan pernyataan

positif yang masuk dalam aspek perhatian dengan indikator kesediaan siswa untuk

bertanya. Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka perubahan persentase yang baik

pada setiap tindakan adalah menurunnya persentase dari skala pilihan jawaban SS,

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

7). Saya sering bertanya kepada guru saatpelajaran matematika berlangsung.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2

STS 4,20% 0% 0%TS 12,50% 6,90% 11,10%N 20,80% 41,30% 44,40%S 45,80% 37,90% 25,90%SS 16,70% 13,80% 18,50%

Page 90: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

S, N, TS, STS. Begitu pula semakin meningkatnya persentase dari pra tindakan,

siklus I, dan siklus II dari skala pilihan jawaban STS, TS, N, S, SS.

Berdasarkan tabel 14 dan gambar 12 dapat diketahui bahwa pada tindakan

terakhir yaitu pada siklus 2 terjadi peningkatan persentase pada skala pilihan

jawaban sangat setuju (SS). Untuk skala jawaban STS, TS, N, S mengalami

perubahan persentase yang sesuai. Walaupun pada skala pilihan jawaban N

meningkat pada setiap tindakan serta skala pilihan jawaban S menurun pada setiap

tindakan. Tetapi perubahan persentase sudah sesuai karena terbukti pada akhir

siklus persentase skala pilihan jawaban SS meningkat. Hal ini menunjukkan

bahwa pernyataan nomor 7 mendapat respon positif pada siswa, dengan

menggunakan model quantum pada proses pembelajaran, siswa sadar akan

pentingnya bertanya.

Selanjutnya, di bawah ini analisis penyataan angket nomor 8 yang tertera

pada tabel 15 dan gambar 13 berikut ini:

Tabel 15. Analisis Pernyataan Nomor 8 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 15 di atas dapat diperjelas pada gambar 13 berikut ini:

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

8). Cara mengajar guru dapat membuat saya pahamterhadap materi pecahan.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2

STS 0% 0% 0%TS 0% 0% 3,70%N 25% 6,90% 7,40%S 33,30% 51,70% 33,30%SS 41,60% 41,30% 55,50%

Page 91: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 13. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 8

Pernyataan nomor 8 dalam angket minat belajar merupakan pernyataan

positif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan indikator siswa

mempunyai kesan yang baik terhadap guru matematika. Kesan yang baik terhadap

guru sangat penting terhadap minat belajar siswa, karena jika siswa mempunyai

kesan yang baik terhadap guru maka siswa akan berusaha untuk memperhatikan

penjelasan guru sehingga dapat membuat siswa benar-benar menguasai materi

yang sedang dipelajari.

Berdasarkan tabel 15 dan gambar 13 terlihat bahwa pada tindakan terakhir

perubahan persentase yang baik terjadi pada pilihan jawaban N, S, dan SS.

Sedangkan pada skala pilihan jawaban STS dan TS tidak mengalami perubahan

persentase yang signifikan. Pada skala pilihan jawaban N mengalami penurunan

pada setiap tindakan, ini berarti siswa semakin mengerti materi yang diajarkan

oleh guru, sehingga jumlah siswa yang memilih jawaban netral menurun.

Demikian halnya dengan skala pilihan jawaban S yang meningkat dari pra

tindakan ke siklus I, kemudian menurun pada siklus II. Hal ini mengandung arti

bahwa semakin banyak siswa yang memilih jawaban S pada pernyataan “Cara

mengajar guru dapat membuat saya paham terhadap materi pecahan”. Walaupun

pada siklus II mengalami penurunan hal ini pertanda bagus karena pada siklus II

Page 92: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

persentase skala pilihan jawaban SS mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian

tersebut dapat diketahui bahwa semakin sedikit siswa yang memilih jawaban S

dan tambahnya siswa yang memilih jawaban SS.

Berdasarkan deskripsi di atas mengenai pernyataan “Cara mengajar guru

dapat membuat saya paham terhadap materi pecahan” dapat diambil kesimpulan

bahwa perubahan persentase yang terjadi pada setiap tindakan menunjukkan siswa

semakin paham terhadap materi pecahan yang disampaikan oleh guru melalui cara

mengajar guru yaitu dengan menggunakan model quantum.

Selanjutnya, di bawah ini akan di bahas mengenai analisis penyataan

angket nomor 9 yang tertera pada tabel 16 dan gambar 14 berikut ini:

Tabel 16. Analisis Pernyataan Nomor 9 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 16 dapat diperjelas melalui gambar 14 berikut ini:

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

9). Pembelajaran ini tidak menarik bagi saya.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 37,50% 20,70% 55,50%TS 45,80% 58,60% 25,90%N 12,50% 13,80% 11,10%S 0% 0% 0%SS 4,20% 6,90% 7,40%

Page 93: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Gambar 14. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 9

Pernyataan nomor 9 “Pembelajaran ini tidak menarik bagi saya”

merupakan pernyataan negatif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan

indikator siswa mempunyai pendapat yang positif terhadap pelajaran matematika.

Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka persentase hasil yang diharapkan adalah

semakin menurunnya persentase jawaban TS, N, S, SS dan semakin

meningkatnya persentase jawaban STS pada setiap tindakan.

Berdasarkan tabel 16 dan gambar 14 di atas dapat diketahui bahwa

perubahan persentase pada skala pilihan jawaban STS, TS, N, dan SS sudah

sesuai yang diharapkan. Namun pada pilihan jawaban SS belum sesuai. Walaupun

demikian secara mayoritas perubahan persentase pada setiap skala pilihan

jawaban sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Peneliti

mengharapkan dengan digunakannya model quantum dalam proses pembelajaran

akan membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Hal ini

ditandai dengan menurunnya persentase pada skala pilihan jawaban TS, N, S, SS

dan meningkatnya persentase skala pilihan jawaban SS pada akhir siklus, yaitu

siklus II.

Selanjutnya, berikut ini tercantum analisis pernyataan nomor 10 dalam

angket minat belajar yang tercantum dalam tabel 17 dan gambar 15 berikut ini:

Tabel 17. Analisis Pernyataan Nomor 10 Dalam Angket Minat Belajar

Page 94: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Berdasarkan tabel 17 dapat diperjelas dalam gambar 15 di bawah ini:

Gambar 15. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 10

Pernyataan nomor 10 dalam angket minat belajar “Belajar matematika di

rumah lebih mudah daripada di sekolah” merupakan pernyataan negatif yang

masuk dalam aspek perhatian dengan indikator siswa semangat untuk

mengerjakan tugas matematika.

Berdasarkan tabel 17 dan gambar 15 pernyataan “Belajar matematika di

rumah lebih mudah daripada di sekolah” mengalami perubahan persentase yang

berubah-ubah pada setiap tindakan. Hanya skala pilihan jawaban TS yang

mengalami perubahan persentase sesuai harapan. Hal ini menunjukkan bahwa

aspek afektif dalam diri siswa dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

10). Belajar matematika di rumah lebih mudahdaripada di sekolah.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2

STS 16,70% 17,20% 18,50%TS 33,30% 27,60% 18,50%N 29,20% 41,30% 37%S 20,80% 6,90% 22,20%SS 0% 6,90% 3,70%

Page 95: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Untuk itu, guru perlu cermat dalam mengatasi kemungkinan yang akan terjadi

serta tepat dalam memilih alternatif dalam menyelesaikan masalah.

Selanjutnya, di bawah ini akan di bahas mengenai analisis pernyataan

nomor 11 dalam angket minat belajar yang tercantum dalam tabel 18 dan gambar

16 berikut ini:

Tabel 18. Analisis Pernyataan Nomor 11 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan Tabel 18 dapat diperjelas dalam gambar 16 di bawah ini:

Gambar 16. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 11

Pernyataan nomor 11 dalam angket minat belajar “Saya sering tidak

memperhatikan penjelasan guru” merupakan pernyataan negatif yang masuk

dalam aspek konsentrasi dengan indikator konsentrasi siswa saat mengikuti

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

11). Saya sering tidak memperhatikanpenjelasan guru.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 37,50% 34,50% 40,70%TS 33,30% 37,90% 33,30%N 20,80% 13,80% 11,10%S 8,30% 13,80% 7,40%SS 0% 0% 7,40%

Page 96: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pelajaran matematika di sekolah baik. Pengakuan siswa mengenai pernyataan

“Saya sering tidak memperhatikan penjelasan guru” sangat penting untuk

mengetahui kejujuran dan kesadaran siswa tentang pentingnya memperhatikan

penjelasan guru.

Berdasarkan tabel 18 dan gambar 16 terlihat bahwa perubahan persentase

pada masing-masing skala pilihan jawaban sudah menunjukkan hasil yang baik.

Pada skala pilihan jawaban STS di akhir siklus mengalami peningkatan dan pada

pilhan jawaban yang lainnya di akhir siklus mengalami penurunan, walaupun ada

satu pilihan jawaban yang tidak sesuai.

Selanjutnya, di bawah ini tercantum analisis pernyataan nomor 12 dalam

tabel 19 dan gambar 17 berikut:

Tabel 19. Analisis Pernyataan Nomor 12 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 19 dapat diperjelas dalam gambar 17 berikut ini:

Gambar 17. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 12

Pernyataan nomor 12 “belajar matematika sangat sulit” merupakan

pernyataan negatif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan indikator

siswa mempunyai kesan yang baik terhadap guru matematika.

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

12). Guru membuat suasana menjadi tegang padasaat pelajaran berlangsung.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 16,70% 6,90% 33,30%TS 29,20% 41,30% 29,60%N 29,20% 24,10% 18,50%S 12,50% 17,20% 0%SS 12,50% 10,30% 18,50%

Page 97: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berdasarkan tabel 19 dan gambar 17 terlihat bahwa terlihat bahwa

perubahan persentase pada masing-masing skala pilihan jawaban sudah

menunjukkan hasil yang baik. Pada skala pilihan jawaban STS meningkat, TS, N,

dan S menurun. Walaupun ada satu pilihan jawaban yang tidak sesuai yaitu

pilihan jawaban SS pada akhir siklus meningkat. Hal ini mengandung arti bahwa

sebagian besar siswa berpendapat bahwa pada saat pelajaran guru tidak membuat

suasana belajar menjadi tegang.

Selanjutnya, di bawah ini tercantum analisis pernyataan nomor 13 dalam

tabel 20 dan gambar 18 berikut ini:

Tabel 20. Analisis Pernyataan Nomor 13 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 20 dapat diperjelas melalui gambar 18 berikut ini:

Gambar 18. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 13

Pernyataan nomor 13 “Saya merasa kecewa dengan pelajaran ini”

merupakan pernyataan negatif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan

indikator siswa mempunyai pendapat yang positif terhadap pelajaran matematika.

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

13). Saya merasa kecewa dengan pelajaran ini.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 29,20% 34,50% 77,70%TS 66,60% 48,30% 18,50%N 0% 10,30% 0%S 0% 3,50% 0%SS 4,20% 3,50% 3,70%

Page 98: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka persentase hasil yang diharapkan adalah

semakin menurunnya persentase jawaban TS, N, S, SS dan semakin

meningkatnya persentase jawaban STS pada setiap tindakan.

Berdasarkan tabel 20 dan gambar 18 dapat diketahui bahwa skala pilihan

jawaban TS, N, S, SS semakin menurun pada akhir siklus disertai naiknya

persentase untuk skala pilihan jawaban STS. Hal ini mengandung arti bahwa

semakin meningkatnya persepsi positif dan menurunnya persepsi negatif siswa

terhadap pernyataan tersebut.

Selanjutnya, di bawah ini tercantum analisis pernyataan nomor 14 dalam

tabel 21 dan gambar 19 berikut:

Tabel 21. Analisis Pernyataan Nomor 14 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 21 dapat diperjelas melalui gambar 19 di bawah ini:

Gambar 19. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 14

Pernyataan nomor 14 “Materi pecahan ini sulit bagi saya” merupakan

pernyataan negatif yang masuk dalam aspek konsentrasi dengan indikator

konsentrasi siswa saat mengikuti pelajaran matematika di sekolah baik.

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

14). Materi pecahan ini sulit bagi saya.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 25% 24,10% 44,40%TS 20,80% 20,70% 25,90%N 41,60% 31% 22,20%S 8,30% 13,80% 3,70%SS 4,20% 10,30% 3,70%

Page 99: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Berdasarkan kisi-kisi tersebut maka persentase hasil yang diharapkan adalah

semakin menurunnya persentase jawaban N, S, SS dan semakin meningkatnya

persentase jawaban STS dan TS pada setiap tindakan.

Berdasarkan tabel 21 dan gambar 19 terlihat bahwa skala pilihan jawaban

N, S, SS semakin menurun dari pra tindakan ke siklus I dan ke siklus II. Selain itu

juga terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase untuk skala pilihan jawaban TS,

dan STS.

Selanjutnya, tercantum analisis pernyataan nomor 15 dalam tabel 22 dan

gambar 20 berikut ini:

Tabel 22. Analisis Pernyataan Nomor 15 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 22 dapat diperjelas melalui gambar 20 dibawah ini:

Gambar 20. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 15

Pernyataan nomor 15 merupakan pernyataan positif yang masuk dalam

aspek perhatian dengan indikator siswa memperhatikan saat pelajaran matematika

berlangsung. Berdasarkan tabel 7 dan histogram gambar 20 dapat diketahui

bahwa pada tindakan terakhir yaitu pada siklus II terjadi peningkatan persentase

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

15). Saya aktif saat diskusi kerja kelompokberlangsung.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 0% 3,50% 3,70%TS 0% 0% 3,70%N 12,50% 13,80% 14,80%S 58,30% 44,80% 37%SS 29,20% 37,90% 40,70%

Page 100: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

pada skala pilihan jawaban sangat setuju (SS). Hal ini menunjukkan bahwa

dengan menggunakan model quantum dalam proses pembelajaran dapat membuat

siswa aktif dalam kerja kelompok.

Selanjutnya, di bawah ini tercantum penyataan angket nomor 16 dalam

tabel 23. dan histogram berikut:

Tabel 23. Analisis Pernyataan Nomor 16 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 23 dapat diperjelas melalui gambar 21 di bawah ini:

Gambar 21. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 16

Pernyataan nomor 16 merupakan pernyataan positif yang masuk dalam

aspek perhatian dengan indikator siswa semangat untuk mengerjakan tugas

matematika. Berdasarkan tabel 23 dan gambar 21 terlihat bahwa pada tindakan

terakhir yaitu pada siklus II terjadi peningkatan persentase pada skala pilihan

jawaban sangat setuju (SS). Dari skala pilihan jawaban N, S, SS pada pra tindakan,

siklus I, dan siklus II semakin meningkat pada setiap pertemuan dan skala pilihan

jawaban STS dan TS semakin menurun pada akhir siklus. Hal ini menunjukkan

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

16). Saya selalu belajar matematika di rumah,walaupun tidak ada PR.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 0% 3,50% 0%TS 4,20% 6,90% 0%N 8,30% 13,80% 14,80%S 33,30% 34,50% 37%SS 54,20% 41,30% 48,20%

Page 101: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

bahwa dengan menerapkan model quantum dalam proses belajar dapat membuat

siswa semangat untuk belajar matematika di rumah walaupun tidak ada PR.

Selanjutnya, analisis penyataan nomor 17 yang tertera di bawah ini:

Tabel 24. Analisis Pernyataan Nomor 17 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 24 dapat diperjelas dalam gambar 22 berikut ini:

Gambar 22. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 17

Pernyataan nomor 17 dalam angket minat belajar merupakan pernyataan

positif yang masuk dalam aspek perasaan senang dengan indikator siswa

mempunyai pendapat positif terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan tabel

24 dan gambar 22 dapat diketahui bahwa pada tindakan terakhir yaitu pada siklus

II terjadi peningkatan persentase pada skala pilihan jawaban sangat setuju (SS).

Persentase pilihan jawaban STS, TS, N, dan S menurun pada akhir siklus. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan menerapkan model quantum dalam proses

pembelajaran dapat membuat siswa paham terhadap materi, sehingga siswa dapat

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

17). Saya bisa mengerjakan semua soal yang diberikanoleh guru dengan benar.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2

STS 8,30% 0% 0%TS 8,30% 10,30% 7,40%N 37,50% 17,20% 22,20%S 33,30% 48,30% 37%SS 12,50% 24,10% 33,30%

Page 102: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Selanjutnya, di bawah ini tercantum penyataan nomor 18 yang tertera pada

tabel dan histogram berikut:

Tabel 25. Analisis Pernyataan Nomor 18 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 25 dapat diperjelas melalui histogram berikut ini:

Gambar 23. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 18

Pernyataan nomor 18 merupakan pernyataan positif yang masuk dalam

aspek perhatian dengan indikator siswa memperhatikan saat pelajaran matematika

berlangsung. Berdasarkan tabel 25 dan gambar 23 dapat diketahui bahwa

perubahan persentase yang terjadi sangat bagus, karena terjadi penurunan

persentase yang signifikan pada skala pilihan jawaban STS, TS, dan N. Selain itu

juga terjadi peningkatan persentase pada akhir siklus pada skala pilihan jawaban S

dan SS. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model quantum

perhatian siswa terhadap pelajaran matematika meningkat.

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

18). Jika ada teman yang mengajak bercanda ataumengobrol pada saat pelajaran matematika, tidak

saya pedulikan.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 12,50% 6,90% 0%TS 45,80% 41,30% 11,10%N 4,20% 17,20% 11,10%S 29,20% 24,10% 37%SS 8,30% 10,30% 40,70%

Page 103: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Selanjutnya, di bawah ini tercantum analisis penyataan nomor 2 yang

tertera pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 26. Analisis Pernyataan Nomor 19 Dalam Angket Minat Belajar

Berdasarkan tabel 26 dapat diperjelas melalui gambar 24 di bawah ini:

Gambar 24. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 19Pernyataan nomor 19 merupakan pernyataan positif yang masuk dalam

aspek konsentrasi dengan indikator konsentrasi siswa saat mengikuti pelajaran

matematika di sekolah baik. Berdasarkan tabel 26 dan gambar 24 terlihat bahwa

perubahan persentase sangat baik, pada akhir siklus skala pilhan jawaban SS

meningkat tajam disertai penurunan persentase untuk skala pilihan jawaban STS,

TS, N, dan S. Hal ini mengandung arti dengan digunakannya model quantum

dalam proses belajar dapat meningkatkan konsentrasi siswa.

Selanjutnya, di bawah ini tercantum analisis penyataan angket nomor 20

yang tertera pada tabel dan histogram berikut:

Tabel 27. Analisis Pernyataan Nomor 20 Dalam Angket Minat Belajar

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

19). Saya selalu berusaha konsentrasi saat pelajaranmatematika berlangsung.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 4,16% 0% 0%TS 4,16% 3,50% 0%N 4,16% 3,50% 3,70%S 37,50% 41,30% 22,20%SS 50% 51,70% 74,10%

Page 104: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Berdasarkan tabel 27 dapat diperjelas melalui gambar 25 di bawah ini:

Gambar 25. Histogram Analisis Pernyataan Nomor 20

Pernyataan nomor 20 merupakan pernyataan positif yang masuk dalam

aspek perhatian dengan indikator siswa memperhatikan saat pelajaran matematika

berlangsung. Berdasarkan tabel 27 dan gambar 25 terlihat bahwa perubahan

persentase sangat baik, pada akhir siklus skala pilihan jawaban SS meningkat

tajam disertai penurunan persentase untuk skala pilihan jawaban STS, TS, N, dan

S. Hal ini mengandung arti dengan digunakannya model quantum dalam proses

belajar dapat meningkatkan perhatian siswa.

Di bawah ini tercantum hasil wawancara siswa. Penilaian minat belajar

siswa dengan menggunakan pedoman wawancara terdapat pada tabel 28 dan

gambar 26 berikut ini:

Tabel 28. Hasil Wawancara Siswa

Analisis Setiap ButirPernyataan Angket

20). Saya berhasil dalam pelajaran ini, karena usahasaya sendiri.

Skala Pilihan Jawaban Pra Tindakan Siklus 1 Siklus 2STS 0% 0% 0%TS 8,30% 3,50% 7,40%N 16,70% 10,30% 7,40%S 37,50% 37,90% 29,60%SS 37,50% 48,30% 55,50%

Rata-rata Nilai Wa Kategori Minat (%)

Page 105: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Berdasarkan tabel 28 dapat diperjelas melalui gambar 26 di bawah ini:

Gambar 26. Histogram Hasil Wawancara Siswa

Pada tabel 28 dan gambar 26 di atas terlihat minat siswa meningkat pada

setiap siklus. Pada siklus I, dari empat siswa yang mengisi pedoman wawancara

hanya dua siswa yang memiliki minat belajar tinggi, dua lainnya mempunyai

minat belajar sedang dan minat belajar rendah. Pada siklus II keempat siswa yang

mengisi pedoman wawancara mempunyai minat belajar tinggi.

Berdasarkan tabel 28 dapat diketahui bahwa peningkatan siswa yang

memiliki minat belajar tinggi pada siklus I ke siklus II sebesar 50%, sedangkan

penurunan siswa yang memiliki minat belajar sedang dan rendah mengalami

penurunan masing-masing 25% pada siklus I ke siklus II. Data tersebut

menunjukkan bahwa penerapan model quantum dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan minat belajar siswa.

BABBABBABBAB VVVV

SIMPULAN,SIMPULAN,SIMPULAN,SIMPULAN, IMPLIKASIIMPLIKASIIMPLIKASIIMPLIKASI dandandandan SARANSARANSARANSARAN

A.A.A.A. SimpulanSimpulanSimpulanSimpulan

wancara

Minat Tinggi Minat Sedang Minat RendahSiklus I 50% 25% 25%Siklus II 100% 0% 0%

Page 106: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua

siklus dapat disimpulkan bahwa penggunaan model quantum dapat meningkatkan

minat belajar operasi hitung pecahan matematika pada siswa kelas V SD N 03

Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

Berdasarkan hasil dokumentasi pada pra tindakan hasil angket

menunjukkan 41% (10 siswa) dari 24 siswa memiliki minat belajar tinggi. Pada

siklus I hasil angket menunjukkan 62% (18 siswa) dari 29 siswa memiliki minat

belajar tinggi. Pada siklus II hasil angket meningkat menjadi 81% (22 siswa) dari

27 siswa memiliki minat belajar tinggi. Dengan demikian penelitian ini dapat

memenuhi target dari indikator keberhasilan yaitu lebih dari 75% siswa yang

hadir masuk dalam kriteria minat belajar tinggi.

B.B.B.B. ImplikasiImplikasiImplikasiImplikasi

Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul penggunaan model quantum

dapat meningkatkan minat belajar operasi hitung pecahan matematika pada siswa

kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012

yang dilaksanakan dua siklus ternyata dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Penggunaan model quantum dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan indikator-indikator minat. Indikator minat yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu perasaan senang, perhatian, dan konsentrasi. Dengan

komponen “TANDUR” Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan

Rayakan dapat meningkatkan perasaan senang, perhatian, dan konsentrasi siswa

dalam belajar matematika pokok bahasan operasi hitung pecahan.

Dalam proses pembelajaran terlihat kemajuan pada siswa, yaitu siswa

yang biasanya ramai dalam mengikuti pelajaran menjadi ramai dan aktif karena

mendemonstrasikan media yang disediakan oleh guru. Siswa aktif oleh kegiatan

yang telah dirancang oleh guru. Skenario pembelajaran dirancang dengan

menerapkan konsep “TANDUR” dalam proses pembelajaran.

Mengingat penggunaan model quantum dapat meningkatkan minat belajar

siswa operasi hitung pecahan matematika, maka diharapkan model quantum tidak

hanya diterapkan dalam pelajaran matematika pokok bahasan pecahan saja,

Page 107: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

melainkan dapat diterapkan pada pokok bahasan dan mata pelajaran lain pada

tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar. Hal-hal yang dapat diterapkan guru

untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa sebagai implikasi

dari penelitian ini, yaitu:

1. Guru perlu memeriksa kesiapan belajar siswa.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung, kesiapan belajar siswa

sangat penting dilakukan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan

motivasi awal siswa untuk belajar. Salah satu contoh yaitu dengan melakukan

kegiatan apersepsi dalam bentuk nyanyian, tanya jawab, atau

menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

2. Tanamkan pada siswa bahwa tidak ada paksaan untuk belajar.

Guru perlu menanamkan bahwa belajar itu bukan paksaan melainkan

kebutuhan. Tanamkan pada siswa melalui proses pembelajaran yang dapat

meningkatkan minat belajar siswa, sehingga siswa dengan sendirinya

menyadari pentingnya belajar tanpa disuruh.

3. Menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Pengalaman belajar yang menyenangkan akan lebih menarik minat

siswa. Jika siswa sudah merasa tertarik terhadap kegiatan yang dianggapnya

menyenangkan, maka siswa akan belajar lebih giat. Pengalaman belajar yang

menyenangkan dapat membuat siswa menjadi lebih paham terhadap materi

pelajaran.

4. Memberikan keteladanan

Guru perlu menunjukkan ketertarikannya pada pembelajaran. Sikap

yang ditunjukkan oleh guru berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang

minat siswa.

5. Menggunakan minat siswa yang telah ada

Agar siswa tertarik terhadap pembelajaran guru perlu menggunakan

minat siswa yang sudah ada. Misal siswa ramai saat pelajaran matematika, hal

ini dimanfaatkan oleh guru untuk membuat siswa tidak hanya ramai, tetapi

juga ramai karena aktivitas atau kegiatan yang disediakan oleh guru.

Page 108: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

C.C.C.C. SaranSaranSaranSaran

Berdasarkan simpulan dan implikasi dari hasil penelitian ini, maka dapat

disarankan ke beberapa pihak, di antaranya:

1. Saran untuk peneliti lain

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang ada, dalam penelitian ini

masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena

itu, kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sejenis dapat

disarankan untuk:

a. Menyusun perencanaan dan skenario pembelajaran model quantum yang

benar-benar matang agar mendapatkan hasil yang optimal dalam

melakukan penelitian.

b. Tindakan perbaikan pada setiap siklus dalam penelitian ini masih belum

optimal. Oleh karena itu kepada peneliti lain yang akan melakukan

penelitian yang sejenis untuk benar-benar memperhatikan hasil observasi

dan refleksi dari siklus sebelumnya, sehingga pada siklus berikutnya

benar-benar mendapatkan hasil yang diharapkan.

2. Saran untuk guru

Kepada guru yang akan menerapkan model quantum dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa, perlu untuk lebih

mempelajari karakteristik model quantum. Hal ini bertujuan supaya dalam

implementasinya dapat berjalan lebih efektif untuk meningkatkan minat

belajar siswa. Selain itu juga guru perlu memiliki keteladanan yang positif

dalam pembelajaran demi peningkatan minat belajar siswa.

3. Saran untuk orang tua siswa

Minat belajar anak selain ditentukan oleh proses pembelajaran juga

dipengaruhi oleh keluarga. Orang tua perlu menumbuhkan kebiasaan belajar

yang baik sejak dini untuk membangkitkan minat belajar anak dan

Page 109: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah. Keteladanan yang baik dari

orang tua dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang minat anak.

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR PUSTAKPUSTAKPUSTAKPUSTAKAAAA

A’la Miftahul. (2010). Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press.

Abdurrahman Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Page 110: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Ahmadi A, Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anitah Sri. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: UNS.

Anonim, Jurnal Pendidikan Metode Quantum Teaching Sebagai AlternativePembelajaran.repository.upi.edu/operator/upload/t_ips_0707386_chapter2.pdf (diakses 26 Maret 2012).

Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer Nourie. (2005). Quantum Teaching.Bandung: Kaifa.

Carmichael, C., Callingman, R., Watson, J., & Hay, Ian. (2009). FactorsInfluencing The Development of Middle School Student’s Interest inMathematics Literacy. Mathematics Educational Research Journal, 8(1),62-81(diakses 25 Maret 2012).

Fatmasari J.A. (2010). Meningkatkan Minat Belajar IPA Melalui PendekatanKeterampilan Proses Pada Siswa Kelas III SDN Jaten 4 KaranganyarTahun Pelajaran 2009/2010. Surakarta: UNS.

Haryati Mimin. (2010). Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Heruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Hurlock, Elizabeth B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. (2005). Perkembangan Anak Jilid II. Terjemahan MeitasariTjandrasa. Jakarta: Erlangga.

Jahja Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Judith A Muschla, Gary Robert Muschla. (2009). Pedoman Praktis Tugas-tugasMatematika Dengan Aplikasi Kehidupan Nyata Sehari-hari Untuk SD.Jakarta: PT Indeks.

Dalyono M. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwijiastuti Mg. (2008). Inovasi Pembelajaran SD. Surakarta: UNS.

Mahmud. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Makruf Imam. (2011). Penelitian Tindakan Kelas Panduan Praktis Bagi GuruProfessional. Surakarta: Tarbiyah IAIN Surakarta.

Mariana Firsty. (2011). Peningkatan Kemampuan Berhitung Pecahan MelaluiModel Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD N Menganti 04

Page 111: FAKULTASKEGURUANDANILMUPENDIDIKAN …/Penggunaan...Belajar Operasi Hitung Pecahan Matematika Pada Kelas V SD N 03 Tohudan Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Kesugihan Cilacap Tahun Pelajaran 2010/2011. Program PJJ S1 PGSDFKIP. UNS.

Muhsetyo Gatot dkk. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Nurhidayati. (2006). Jurnal Pendidikan Hubungan Antara Minat Dengan PrestasiBelajar Siswa Dalam Bidang Studi Sejarah Islam.pdf.Idb4.wikispaces.com (diakses 26 Maret 2012).

Poerwanti Endang. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.

Rizki D.A. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Quantum UntukMeningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Pokok Bahasan PerjuanganMempersiapkan kemerdekaan Indonesia Peserta Didik Kelas V SDITInsan Kamil Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011. Surakarta: UNS.

Roebken, H. The Influence of Goal Orientation on Student Satisfaction, AcademicEngagement and Achievement. (2007). Journal of Research in EducationalPsychology. Vol.5. Nomor 13. 679-704 (diakses 25 Maret 2012).

Ruseffendi. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru MengembangkanKompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk MeningkatkanCBSA. Bandung: Tarsito.

S. Nasution. (2000). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Semiawan Conny R. (2002). Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini.Jakarta: PT Prenhallindo.

Soenarjo. (2008). Matematika 5 Untuk SD dan MI. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

Suryabrata Sumadi. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Suyono, Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Winkel W.S. (2004). Psikologi Pengajaran.Yogyakarta: Media Abadi.