faktor risiko penyakit kelompok v

Upload: junaida-rahmi

Post on 16-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    1/27

    EPIDEMIOLOGI KLINIK

    Faktor Risiko

    PenyakitOleh kelompok V :Peny ArianiHenny Gustianti

    Henni Fitriati

    Lini Gustini

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    2/27

    LATAR BELAKANG

    Risikodiartikan sebagai probabilitas dari beberapa keadaan yang tidakmenyenangkan

    Kekerapan terjadinya penyakit

    asosiasi antara penyakit dan faktor-faktordisposisi atau kausal penyakit tsb.

    Faktor-faktor yang berhubungan dengan kenaikan risiko untuk terjadinyasuatu penyakitfaktor-faktor risiko

    Faktor risikotoksin, agen infeksi, dan obat-obatan, yang ditemukandalam lingkungan fisik, dan yang lainnya adalah bagian dari lingkungansocial seperti tingkah laku; kebiasaan merokok, kurang gerak fisik, danmengendarai mobil tanpasafety belt serta dapat juga bersifat keturunan

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    3/27

    PEMBAHASAN

    Risiko-risiko yang besar dan dramaticmudah diketahui oleh semua orangtidakada kesulitan untuk mengenal hubunganantara paparan dengan penyakit seperticacar, sengatan matahari atau dosis aspirinyang berlebihanmengikuti paparan

    dalam cara yang tepat, nyata, dan jelas

    Morbiditas dan mortalitas dalammasyarakatpenyakit kronishubunganantara paparan dengan penyakit menjadikurang jelaspengalaman pribadi kurangcukup untuk menetapkan hubunganantara paparan dengan penyakit

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    4/27

    Penetapan faktor risiko harus dilihat dari berbagai sisi, :

    Masa laten yangpanjang (longlatency)

    Frekuensipaparan faktor

    risiko

    Insidensi penyakityang rendah (low

    incidence ofdisease)

    Risiko kecil

    Penyakit umum

    Penyebabmultiplek dan

    efek-efek

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    5/27

    Kegunaan faktor risiko

    Prediksi

    memprediksi kejadian penyakit dimana kualitas prediksi tergantungkesamaan orang-orang dengan dasar orang-orang yang diprediksikan

    Kausa

    secara tidak langsung dapat merupakan marka (tanda) dari suatuluaran penyakit. Contoh : rendahnya pendidikan ibusuatu faktor

    risiko terjadinya bayi lahir dengan berat lahir rendah

    faktor-faktor lainyang berhubungan dengan pendidikan seperti nutrisi jelek, kurangnyaperawatan prenatal, merokok sigaret, dan lain sebagainyamerupakan sebab-sebab langsung terjadinya bayi lahir dengan beratbadan rendah.

    Diagnosis

    untuk menaikkan prevalensi penyakit diantara penderita yang diuji yangadalah merupakan satu cara untuk membuktikan keberadaan (nilaiduga positif) dari suatu tes diagnostic

    Prevensi

    menghilangkan faktor risikopencegahan terjadinya penyakit,

    meskipun mekanisme penyakitnya sudah diketahui atau tidak

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    6/27

    StudiRisiko

    StudiKohort

    StudiCross-

    sectional

    StudiCase-

    Control

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    7/27

    1. Studi Kohort

    Jenis penelitian epidemiologis non-eksperimental , disebut juga studiinsidens

    Digunakan untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efekatau penyakit

    Pada penelitian kohort, kausa atau faktor risiko diidentifikasi lebih dahulu,kemudian tiap subyek diikuti sampai periode tertentu untuk melihatterjadinya efek atau penyakit yang diteliti pada kelompok subyek denganfaktor risiko dan pada kelompok subyek tanpa faktor risiko.

    Memiliki rancang modifikasi : prospektif, retrospektif dan kohort ganda

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    8/27

    Langkah-langkah

    Merumuskan pertanyaan hipotesa yang sesuai

    Hub antara Ibu perokok pasif dengan KMK

    Menetapkan kohort

    Syarat pembanding internal : subyek tidak menderita efek yang diteliti danbelum terpajan faktor risiko

    Memilih kelompok kontrol

    Perbedaan antara kelompok hanya terletak pada derajat pajanan, misal :perokok aktif dan perokok pasif

    Mengidentifikasi variabel penelitian

    Faktor risiko dan efek harus jelas

    Mengamati timbulnya efek

    Sesuai patogenesis dan perjalanan alamiah penyakit

    Menganalisis hasil

    Nilai insidens, dan resiko relatif (rasio risiko)

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    9/27

    a. Kohort prospektif

    Efek

    Faktor

    risiko

    Ya Tidak Jumlah

    Ya

    a

    b

    a+b

    Tidak c d c+d

    Jumlah a+c b+d a+b+c+d

    Contoh : hubungan kebiasaan mandi di sungai dengan bakteriuriapada anak 5-10 tahundalam masa 10 tahun didapatkan insidensbakteriuria pada kelompok yang mandi disungai 30/1000 anak/tahunpengamatan dan 12/1000 pada anak yang tidak pernah mandi di

    sungai. Dengan RR : 2,5

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    10/27

    Insidens dari penyakit dalam kelompok terpapar

    dibandingkan dengan yang ada dalam kelompok yang tidakterpaparuji statistic kemaknaan (statistic test of

    significance).

    Insidens yang secara bermakna > dalam kelompok terpaparbukti adanya asosiasi antara faktor risiko dengan penyakit.

    Insidens yang secara bermakna < pada kelompok terpaparmengisyaratkan bahwa faktor tersebut melindungi individu-individu tersebut dari penyakit.

    Kekuatan asosiasi antara faktor risiko dan penyakit dapat

    dinyatakan sebagai risiko relative atau sebagai rasio odds

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    11/27

    Risiko relatifRasio odds

    Membandingkan odds dariorang-orang yang terpapardan tidak terpapar untukmenjadi sakit.

    Konsep odds mirip dengan

    konsep probabilitas untukmenjadi sakit dibagi denganprobabilitas untuk tidakmenjadi sakit

    Membandingkan risikoterjadinya penyakit yangterpapar faktor risiko denganyang tidak terpapar

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    12/27

    b. Kohort Retrospektif

    kohort dari subyek-subyek terpapar dan

    tidak terpapardikumpulkan melaluicatatan-catatan yanglampau dan diikutikedepan sepanjangwaktu untukmenentukan insidenspenyakit pada saatsekarang

    Contoh : dari rekam medis RS, tercatat 400 bayi yang lahir nrmal cukupbulan. Pada fllow-up rutin diperoleh sejumlah 180 bayi melakukankontrol teratur setiap bulan sampai berusia 1 tahun. Pada data medikfollow-up tercatat lengkap aspek tumbuh kembang, dan pemberian

    ASI eksklusif atau tidak.

    penelitian

    hubungan antara pemberian ASIEksklusif dengan berat badan bayi pada usia 1 tahun.

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    13/27

    c. Kohort ganda terdapat dua sample dari

    subyek yang berbeda: satukelompok denganpemaparan pada faktorrisiko yang potensial dansatu kelompok kontrollainnya yang tidak atauhanya mendapatkantingkat pemaparan yang

    rendah

    dapat dilaksanakandengan cara prospektifmaupun retrospektif

    Contoh : penelitian Matanoski dkk, terhadap tiga kelompok profesidokter, satu diantaranya Perhimpunan Ahli Radiologi AmerikaUtara. Yang diteliti pengaruh radiasi sebagai faktor risiko terhadapangka kematian pada ketiga kelompok profesi tsb. Ternyata angkakematian pada kelompok profesi radiologi lebih tinggidibandingkan dengan dua kelompok profesi lainnyaradiasimerupakan faktor risiko yang berpotensi meningkatkan mortalitas

    2 Studi Kasus kelola

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    14/27

    2. Studi Kasus-kelola(Case-Control)

    Penelitian epidemiologis analitik observsional yang menelaahhubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan)

    tertentu dengan faktor risiko tertentu Subyek-subyek diklasifikasi sebagai sakit (kasus) dan tidak sakit

    (kelola, kontrol) kemudian dilakukan penelusuran dimasalampau untuk menentukan adanya pemaparan terhadapfaktor risiko yang dihipotesakan

    Pada umumnya bersifat retrospektif

    L k h l k h

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    15/27

    Langkah - langkah

    Merumuskan pertanyaan dan hipotesis yang sesuai

    apakah terdapat hubungan antara konsumsi jamu peluntur pada kehamilan muda dengankejadian penyakit jantung bawaan pada bayi yang dilahirkan

    Mendeskripsikan variabel penelitian : faktor risiko dan efek

    Diperlukan diagnosis yang tepat dengan pemeriksaan penunjang

    Menentukan populasi terjangkau dan sampel serta cara pemilihan subjekpenelitian

    Kasus : diacak dari populasi yang menderita

    Kontrol : dari populasi yang sama

    Menetapkan besar sampel

    Bergantung pada frekuensi pajanan risiko

    Melakukan pengukuran variabel efek dan faktor risiko

    Berpotensi terjadi recall biasberdasar daya ingat seseorang

    Menganalisis data

    Penentuan ratio odds

    na s s a a s u

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    16/27

    na s s a a s ucase-control

    Penentuan ratio oddspada studi kasus-kontrol dapat dilakukandengan berbagai cara, yakni:

    Studi kasus kontrol tanpa matching

    Ratio odds(RO) pada studi kasus-kontrol dapat diartikan samadengan risiko relative (RR) pada studi kohort. Sehingga bisa dicaridengan rumus :

    Studi kasus kontrol dengan matching

    Ratio oddspada studi kasus-kontrol dengan matchinginidihitung dengan mengabaikan sel a karena baik kasus maupunkontrol terpajan, dan sel d, karena baik kasus maupun kontrol tidakterpajan

    Contoh Studi Kasus

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    17/27

    Contoh Studi Kasus-Kontrol tanpa matching

    Masalah :

    Apakah abortus berhubungan dengan risiko kejadian plasenta previa pada

    kehamilan berikutnya?

    Hipotesis

    Terdapat asosiasi antara abrtus dengan kejadian plasenta previa pada kehamilanberikutnya

    Kasus

    Wanita melahirkan di RSCM dari 1 januari 1996 sampai 31 Des 1999 secara SC atasindikasi plasenta previa totalis yang dibuktikan dengan USG dan perdarahanantepartum

    Kontrol

    Wanita yang melahirkan di RSCM dalam kurun waktu yang sama tanpa plasentaprevia dan dipilih secara acak

    Pengumpulan data

    Wawancara dan pengisian kuisioner dari 68 kasus dan 68 kontrol

    Analisis data

    Didapat RO/OR > 1abortus tidak mempunyai hubungan dengan plasentaprevia pada kehamilan berikutnya

    u ross

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    18/27

    . u ross-sectional

    studi observasional (non-eksperimental) yang paling seringdilakukan

    Studi Cross-Sectionaldilakukan dengan mencari hubunganantara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabeltergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat

    Disebut juga studi prevalence

    Hasil pengamatan Cross-Sectionaluntuk mengidentifikasifaktor risiko ini kemudian disusun dalam table 2x2

    Biasanya dihitung adalah rasio prevalence, yakniperbandingan antara prevalens suatu penyakit atau efekpada subyek kelompok yang mempunyai faktor risiko,

    dengan prevalens penyakit atau efek pada subyek yangtidak mempunyai faktor risiko

    Rasio prevalens menunjukkan peran faktor risiko dalamterjadinya efek pada studi Cross-Sectional

    Langkah langkah

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    19/27

    Langkah - langkah

    Merumuskan pertanyaan dan hipotesis yang sesuai

    apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan

    orangtua dengan kejadian enuresis pada anaknya

    Mengidentifikasi variabel penelitian

    Diperlukan definisi perasional yang jelas

    Menetapkan subjek penelitian

    Penetapan besar sampeyang mencari rasio prevalence samadengan penetapan besar sampel studi kohort yang mencaririsikorelatif

    Melaksanakan pengukuran

    Pengukuran faktor risiko

    Pengukuran efek

    Menganalisis data

    Analisis untuk memperoleh risiko relatif / rasio prevalence

    Analisa data studi cross

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    20/27

    Analisa data studi cross-sectional

    Analisis hubungan dilakukan

    setelah validasi danpengelompokkan data

    Analisis dapat berupa ujihipotesis maupun analisis untukmemperoleh risiko relative

    risiko relative pada studi cross-sectionaladalah perbandinganantara prevalens penyakit padakelompok dengan risiko denganprevalens efek pada kelompok

    tanpa risiko

    n erpre as ras o

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    21/27

    n erpre as ras oprevalens

    Bila nilai RP = 1 variabel yang diduga sebagai faktor resiko

    tersebut tidak ada pengaruhnyadalam terjadiefek, atau dg kata lain ia bersifat netral

    Bila nilai RP > 1

    ada asosiasi positif, berarti variabel yg diduga sbgfaktor resiko ada pengaruhnyadlm terjadi efek

    Bila nilai RP < 1

    asosiasi negatif, berarti variabel yg diduga sbgfaktor resiko justru merupakan faktor protektif

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    22/27

    Keuntungan KerugianKohort Memastikan adanya urutan

    kejadian

    Menghindari bias padapengukuran predictor

    Menghindari bias kesintasan

    Dapat mempelajari beberapa

    keluaran

    Menghasilkan insidens, risiko

    relative

    Sering membutuhkan sampel besar

    Tidak baik untuk keluaran yang

    jarang

    Kohort Prospektif Seleksi dari subyek dan

    pengukuran-pengukuran dapat

    lebih dipantau

    Lebih mahal dan memakan waktu

    panjang

    Kohort retrospektif Lebih murah dan lebih pendek Kurang pemantauan terhadapseleksi subyek dan pengukuran

    Kohort ganda Berguna apabila kohort yangberbeda mempunyai paparan

    yang berbeda dan jarang

    Adanya bias potensial dari

    pengambilan sampel dua populasi

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    23/27

    Kasus-kontrol Berguna bagi penelitiankeadaan yang jarang terjadi

    Relative murah dan

    membutuhkan jumlah yang

    kecil Menghasilkan rasio odds

    (perkiraan yang baik dari risiko

    relative)

    Adanya bias potensial

    Tidak dapat menentukan urutan

    kejadian

    Bias potensial dalam pengukuran

    predictor dan survival Terbatas pada satu variabel

    keluaran

    Tidak menghasilkan prevalens,

    insidens.

    Cross sectional Dapat meneliti beberapakeluaran

    Dapat memantau seleksi dari

    subyek

    Relative pendek

    Langkah yang baik dan

    pertama bagi suatu studi kohort

    Menghasilkan prevalens,

    prevalens relative

    Tidak menentukan urutan kejadian

    Terdapatnya bias potensial dalam

    mengukur predictor dan kesintasan

    (survival)

    Tidak baik untuk keadaan yang

    jarang terjadi

    Tidak dapat menghasilkan insidens

    atau risiko relative murni

    Ekspresi Pertanyaan Definisi

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    24/27

    Ekspresi Pertanyaan Definisi

    Attributable risk

    (risk ratio)Berapa insidensi penyakit

    yang dianggap sebagai

    akibat dari paparan?

    AR = IE - IE

    Risiko relative (risk

    difference) Berapa kali orang-orangyang terpapar faktor risikojadi sakit dibandingkan

    dengan orang-orang tanpa

    faktor risiko?

    RR = IE

    IE

    Population

    attributable riskBerapa insidensi penyakit

    dalam satu populasi, yang

    berhubungan dengan

    adanya suatu faktor risiko?

    ARP= AR X P

    Population

    attributable

    fraction

    Berapa fraksi dari penyakit

    dalam suatu populasi dapat

    dianggap akibat terpapar

    oleh faktor risiko?

    ARf= ARp

    IT

    Pengukuran Efek

    V i b l P

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    25/27

    Variabel Perancu

    Pengendalian

    variabelperancu danbias seleksi

    Restriksi

    Pensepadanan (matching)

    Stratifikasi

    Pembakuan (standarisasi)

    Assuming the worst

    Cara statistic

    Confounding by Indication

    K i l

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    26/27

    KesimpulanFaktor risiko mempunyai karakteristik yang berhubungan dengan kenaikan risikomenjadi sakit, baik itu sebagai peyebab atau tidak keberadaannya membuatseseorang meramalkan probabilitas bahwa penyakit itu akan terjadi

    Faktor risiko yang dicurigai tidak dapat dimanipulasi untuk tujuan eksperimen pengamatan pada orang yang punya pengalaman dengan faktor risiko dan penyakityang diamati

    Jika angka penyakit dibandingkanhasilnya bisa dinyatakan dalam beberapa cara,seperti : attributable risk, resiko relatif, dll

    Pengaruh suatu faktor risiko pada kelompok tidak hanya memberikan perhitunganrisiko yang berhubungan dengan paparan, tetapi juga prevalensi paparan

    Secara ilmiah studi risiko dengan studi kohort lebih baik, namun pendekatan ini tidak

    selalu memungkinkan karena keterbatasan waktu, usaha dan biaya sehingga studirisiko dapat dilakukan dengan berbagai studi, seperti : case-control dan cross-sectional

    Variabel perancu yang muncul dalam mencari faktor risiko harus disingkirkan sehinggatidak menimbulkan bias

  • 5/25/2018 Faktor Risiko Penyakit Kelompok V

    27/27

    TERIMA KASIH