etiopatologi

3
Definisi Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit, ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Sedangkan angioedema atau angioneuretik edema menyerupai urtikaria, namun mengenai lapisan kulit yang lebih dalam dan secara kliniks ditandai dengan pembengkakan jaringan. Rasa gatal lazim terdapat pada angiodema, lebih sering disertai rasa terbakar. Angiodema dapat terjadi dibagan tubuh manapun, namun lebih sering ditemukan didaerah perioral, periorbital, lidah, genetalia dan ekstermitas. Etiopatologi 1. Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat akibat penglepasan histamine dari sel mast dan basofil. Sel mast adalah sel efektor utama pada urtikaria, dan mediator lain yang turut berperan adalah serotonin, leukotren, prostaglandin, protease dan kinin. Berbagai mekanisme dapat menyebabkan aktivasi sel mast, digolongkan menjadi : Factor imunologik yang terdiri atas : - Hipersensitivitas tipe cepat yang diperantai IgE, contohnya alergi obat. - Aktivitas complement jalur klasik maupun alternative, menghasilkan anafilatoksi (C3a, C4a dan C5a) yang menyebabkan pelepasan mediator sel mast. 2. factor non-imunologik yang mengakibatkan aktivitas langsung sel mast oleh penyebab, misalnya bahan kimia pelepasan mediator (morfin, kodein, media radio-kontras, aspirin, obat anti inflamasi non-steriod, benzoat), factor fisik (suhu, mekanik, sinar X, ultraviolet, efek kolinergik).

Upload: muzayyinatul-hayat

Post on 13-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

etiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Etiopatologi

Definisi

Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit, ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk.

Sedangkan angioedema atau angioneuretik edema menyerupai urtikaria, namun mengenai lapisan kulit yang lebih dalam dan secara kliniks ditandai dengan pembengkakan jaringan. Rasa gatal lazim terdapat pada angiodema, lebih sering disertai rasa terbakar. Angiodema dapat terjadi dibagan tubuh manapun, namun lebih sering ditemukan didaerah perioral, periorbital, lidah, genetalia dan ekstermitas.

Etiopatologi

1. Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat akibat penglepasan histamine dari sel mast dan basofil. Sel mast adalah sel efektor utama pada urtikaria, dan mediator lain yang turut berperan adalah serotonin, leukotren, prostaglandin, protease dan kinin. Berbagai mekanisme dapat menyebabkan aktivasi sel mast, digolongkan menjadi :Factor imunologik yang terdiri atas :

- Hipersensitivitas tipe cepat yang diperantai IgE, contohnya alergi obat.- Aktivitas complement jalur klasik maupun alternative, menghasilkan anafilatoksi (C3a, C4a

dan C5a) yang menyebabkan pelepasan mediator sel mast.2. factor non-imunologik yang mengakibatkan aktivitas langsung sel mast oleh penyebab, misalnya

bahan kimia pelepasan mediator (morfin, kodein, media radio-kontras, aspirin, obat anti inflamasi non-steriod, benzoat), factor fisik (suhu, mekanik, sinar X, ultraviolet, efek kolinergik).

Penyebab urtikaria sangat beragam, diantaranya: obat, makanan dan food addive, infeksi dan infestasi, proses inflamasi, penyakit sistemik dan keganasan, proses autoimun dan rangsangan fisik. lebih dari 50% urtikaria kronis adalah idiopatik. Obat merupakan penyebab tersering urtikaria akut dan dapat menimbulkan urtikaria secara imunologik maupun non-imunologik. Jenis obat yang sering menimbulkan urtikaria adalah penisilin dan derivatnya, sulfonamide, analgesic, aspirin dan obat anti imflamasi non steroid lain, angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor (umunya dihubungkan dengan angiodema), narkotik (kodein dan morfin), dan alcohol.

Makanan juga merupakan penyebab urtikaria akut, dan jenis makanan yang sering dihubungkan dengan urtikaria adalah coklat, makanan laut, telur, susu, kacang-kacangan, tomat, stroberi, keju dan bawang. Sebagian kecil (<10%) urtikaria kronis disebabkan oleh food additives misalnya ragi, salisilat, asam sitrat, asam benzoate, sulfit dan pewarna makanan.

Page 2: Etiopatologi

Urtikaria akut dapat timbul akibat infeksi saluran napas atas terutama infeksi streptokokus. Infeksi tonsil, gigi, sinus, kandung empedu, prostat, ginjal dana saluran kemih dapat menyebabkan urtikaria akut maupun kronis. Infeksi virus dan infeksi jamur pada kulit dan kuku juga termaksuk keadaan yang dapat menimbulkan urtikaria. Infestasi parasit, termaksuk infeksi cacing giardia dan amuba perlu dipertimbangkan sebagai penyebab urtikaria di Negara berkembang. Pada Negara tropis dianjurkan untuk menambah obat cacing pada pasien urtikaria tanpa mempertimbangkan ada tidaknya eosinofilia. Tangau debu rumah meuapakan allergen yang sering dijumpai dan sensitivitas terhadap tungau debu rumahtelah terbukti pada pasien urtikaria kronis.

Saat ini telah diketahui bahwa proses inflamasi kronis akibat berbagai penyakit juga dapat menimbulkan urtikaria. Hal tersebut dibuktikan pada gastritis, esofagitis refluks, dan peradangan empedu.

Urtikaria kronis juga dapat berhubungan dengan penyakit sistemik dan kegnasan. Misalnya keadaan hipertiroid maupun hipotiroid. Penyakit Hodgkin dan leukemia limfositik kronis. Pada 25% -45% pasien urtikaria kronik idiopatik, dujumpai adanya autoantibobody funsional terhadapa reseptor IgE pada sel mast (Fc€R1) atau terhadap IgE yang dapat menimbulkan pelepasan mediator dari sel mast, dan dikenal sebagai urtikaria autoimmune.

Berbagai rangsanganfisik dapat menimbulkan urtikaria diantara suhu (panas dan dingin), sinar matahari, radiasi dan tekanan mekanis (dermografisme, dan delayed pressure urticaria). Jenis urtiakria ini sering disebut urtikaria fisik, dan sebagian ahli memisahannya dalam glongan tersendiri.