eskatologi ialah ilmu yang menjelaskan tentang gambaran hari kiamat

22
Pendahuluan Eskatologi ialah ilmu yang menjelaskan tentang gambaran hari kiamat. ilmu ini menjelaskan akhir segala sesuatu, seperti kematian, kebangkitan dan penghitungan amal. Dengan kata lain eskatologi adalah ilmu yang menerangkan tentang keakhiratan. Menurut Eliade, "..... Eskatologi termasuk bagian dari agama dan filsafat yang menguraikan secara runtut semua persoalan dan pengetahuan tentang akhir zaman, seperti kematian, alam kubur (barzakh), kehidupaan surga dan neraka, hukuman bagi yang berdosa, pahala bagi yang berbuat baik, hari kebangkitan, pengadilan pada hari itu dan sebagainya". 1 Eskatologi dalam ajaran Islam merupakan salah satu rukun iman yang harus diimani oleh semua muslim. Sebagai contoh, jika seorang muslim tidak mengimani adanya kehidupan setelah kematian, maka orang tersebut boleh dicap sebagai kafir. 1 Mircae Eliade (ed). “Eschatology”, The Encyclopedia of Religion, (New York: Macmillan Publishing Company, 1987, hlm.152- 153 1

Upload: muhammad-sauri-edogawa

Post on 23-Oct-2015

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Pendahuluan

Eskatologi ialah ilmu yang menjelaskan tentang gambaran hari kiamat.

ilmu ini menjelaskan akhir segala sesuatu, seperti kematian, kebangkitan dan

penghitungan amal. Dengan kata lain eskatologi adalah ilmu yang menerangkan

tentang keakhiratan. Menurut Eliade, "..... Eskatologi termasuk bagian dari agama

dan filsafat yang menguraikan secara runtut semua persoalan dan pengetahuan

tentang akhir zaman, seperti kematian, alam kubur (barzakh), kehidupaan surga

dan neraka, hukuman bagi yang berdosa, pahala bagi yang berbuat baik, hari

kebangkitan, pengadilan pada hari itu dan sebagainya".1

Eskatologi dalam ajaran Islam merupakan salah satu rukun iman yang

harus diimani oleh semua muslim. Sebagai contoh, jika seorang muslim tidak

mengimani adanya kehidupan setelah kematian, maka orang tersebut boleh dicap

sebagai kafir.

Seperti jenis ilmu pengetahuan lain yang berkembang dalam dunia

pemikiran dan keilmuan islam. Permasalahan eskatologi pun tidak lepas dari

perdebatan dan kontroversi. Pada abad pertengahan misalnya, ketika terjadi

kntroversi pemikiran antara para filosof (falâsifah) dan para teolog

(mutakallimun), Al-ghazâlî muncul, lalu meruntuhkan konsepsi-konsepsi

eskatologi yang bertentangan pada saat itu, terutama konsepsi para filosof.

Seranagan Al-ghazâlî terhadap isu-isu eskatologi ini pada dasarnya

tidaklah merambah pada semua konsep eskatologi islam secara menyeluruh.

Serangannya hanya bergerak dalam konsep kebangkitan kembali (resurrection).

1 Mircae Eliade (ed). “Eschatology”, The Encyclopedia of Religion, (New York: Macmillan Publishing Company, 1987, hlm.152-153

1

Page 2: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Serangan ini merupakan serangkaian dari dua puluh persoalan yang ditujukan para

filosof (falâsifah), terutama sekali diperuntukan bagi konsepsi Ibn Sina (980-

1037). Filosof Ibn Sina yang sebetulnya sangat berjasa membangun watak

filosofis dalam eskatologi islam, memperkenalkan suatu gagasan bahwa jiwa

bersifat abadi sedangkan raga bersifat sementara. Implikasinya, yang dibangkitkan

pada hari kebangkitan adalah jiwa, sementara badan hancur dengan sendirinya.

Konsepsi inilah sebenarnya yang ditolak al-Ghazali, dengan menyatakan bahwa

konsepsi filosof tersebut keliru, karena mana mungkin manusia yang dahulunya

memiliki raga tetapi setelah dibangkitkan raganya tersebut musnah dan

menghilang konsepsi filosof tersebut menegasikan kekuatan Tuhan, karena

bukanlah Tuhan itu Maha Kuasa atas segala sesuatu termasuk untuk hanya

sekedar menampilkan kembali raga-raga yang lama ataupun yang baru ?2

Serangan yang melambangkan inkoherensi para filosof Muslim tersebut,

oleh Al-ghazâlî diletakan sebagai salah satu tiga konsepsi sesat yang dapat

menjeremuskan seseorang ke dalam kekafiran. Hal ini merupakan salah satu

pendapatnya yang cukup terkenal dalam Tahâfut al-Falâsifah tentang kafirnya

para filosof dalam tiga hal;

1) alam kekal dalam arti tidak bermula

2) tuhan tidak mengetahui perincian dari apa-apa yang terjadi di

alam.

3) pembangkitan jasmani tidak ada.3

2 Sibawaihi, Eskatologi al-Ghazâlî dan Fazlur Rahman :Studi Komparatif Epistemologi Klasik-Kontemporer, Yogyakarta:Islamika, 2004, Cet. Ke-1, hlm.13

3 Lihat al-Ghazâlî Tahâfut al-Falâsifah , Sulayman Dunya (ed), Cairo, Egypt : Dar al-Marif, hlm. 307

2

Page 3: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

pengkafiran (takdir) filosof tersebut diatas mendapat reaksi yang sangat

keras dari filosof muslim sesudahnya, terutama Ibn Rusyd yang kemudian

menulis buku khusus yakni tahafut al-Tahafut. Buku ini merupakan "serangan

balsan" terhadap tuduhan al-Ghazali. Dalam buku ini Ibn Rusyd membela filosof

atas tuduhan Al-ghazâlî dalam masalah-masalah filsafat.

Baru-baru ini ada salah satu seorang paranormal/Dukun yang bernama

Mama Lorenz. Mama Lorenz memprediksi bahwa kiamat akan terjadi pada tahun

2012. Pada Tahun tersebutlah diperkiranakan oleh paranormal tersebut sontak

kejadian tersebut menggemparkan kaum agamawan dan teolog/Mutakalimin.

Kejadian tersebut dijadikan momen buat mereka yang suka membuat film

sehingga dapat berkarya membuat sebuah replika kiamat yang menghantam dunia.

Karya tersebut diberi judul kiamat 2012. Dari sekian banyak contoh tersebut

kiamat atau eskatologi merupakan bagian sesuatu yang diimani jadi dengan

adanya refleksi filosofis tentang eskatologi mampu membentengi dan

menjembatani antara sesuatu yang berkaitan dengan kiamat tidak mudah

dipercaya atau mengimani wacana yang dibangun tanpa argumentasi.

1. Pengertian Eskatologi

Eskatologi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eschatos

yang berarti “terakhir” dan –logi yang berarti Studi tentang.4 Secara umum

eskatologi merupakan keyakinan yang berkaitan dengan kejadian-kejadian akhir

hidup manusia seperti kematian, hari kiamat, berakhirnya dunia, saat akhir

4 Wikipedia, Eskatologi, http://id.wikipedia.org/wiki/Eskatologi, diakses pada tanggal 9 Desember 2013,

3

Page 4: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

sejarah, dan lain-lain.5 Studi Eskatologi bagian dari teologi dan filsafat yang

berkaitan dengan peristiwa-peristiwa pada masa depan dalam sejarah dunia, atau

nasib akhir dari seluruh umat manusia biasa yang diistilahkan Hari Kiamat.

Menurut Loren Bagus istilah eskatologi adalah Eschaton hal-hal yang terakhir) dan Logos (Pengetahuan). Eskatologi merupakan doktrin Yahudi akhir dan Kristen awal mengenai hal-hal terakhir seperti kematian, kebangkitan kembali keabadian, akhir zaman, pengadilan, keadaan masa mendatang dan bagi kristianitas, kedatangan kembali Kristus (prausia). Keyakinan-keyakinan yang bertolak belakang akan kebangkitan kembali dan keabadian terdapat dalam eskatologi Yahudi maupun Kristen.6

Menurut word definisi istilah eskatologi merupakan bagian dari noun yang memiliki arti ajaran teologi mengenai akhir zaman seperti hari kiamat, kebangkitan segala manusia dan surga.7

Lebih jauh lagi dalam Enclopedia of Philosophy dijelaskan

"......eskatologi adalah doktrin atau teori (logos) tentang "yang terakhir". "Yang

akhir" disini bisa mempunyai dua arti, Pertama, ia dapat diartikan akhir kehidupan

setiap manusia. Kedua, ia dapat pula berarti akhir dari dunia.8

Berdasarkan pengertian dan pendapat tersebut, maka penulis

menyimpulkan bahwa eskatologi merupakan suatu pengetahuan yang berkaitan

dengan hal-hal yang "terakhir" dan ia merupakan bagian dari agama dan filsafat

yang berkaitan dengan kejadian-kejadian akhir manusia seperti kematian, hari

kiamat, kebangkitan dan sebagainya.

Menurut Klasifikasi pengetahuan, eskatologi merupakan cabang dari

teologi sistematis yang berkaitan dengan doktrin tentang hal-hal akhir (ta

5 Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: bulan Bintang, 1995 Cet. Ke-1, hlm.29

6 Lorenz Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta;PT Gramedia hlm. 2167 http://artikata.com/arti-326803-eskatologi.html, diakses pada tanggal 9 Desember 20138 Paul Edward (ed.), "Eschatology". Encyclopedia of philosophy, (New York: Macmillan

Publishing Co. Jac & The Free Press), Vol. 3, hlm. 48

4

Page 5: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

eschata)9. Kosakata Yunani untuk eskatologi sebenarnya baru diperkenalkan,

tetapi dalam pemakaian modern hal tersebut sebagian besar menggantikan

padanan latinnya De Novissimis.10

Asal doktrin ini hampir sama tuanya dengan ras manusia, bukti arkeologi

berupa kebiasaan pada zaman batu telah menandai adanya suatu konsep

keabadiaan yang bersifat elementer. Bahkan ditahap awal perkembangan agama,

spekulasi tentang hal-hal yang akan datang adalah tidak secara keseluruhan

dibatasi nasib individu. Kehancuran secara alami seperti banjir, kebakaran besar,

angin puyuh, gempa bumi, dan letusan merapi sudah selalu mengusulkan

kemungkinan dari akhir dunia. Bentuk pemikiran-pemikiran eskatologi yang lebih

tinggi adalah produk dari suatu pertumbuhan sosial yang kompleks dan

pertumbuhan pengetahuan yang ditinggalkan dari ilmu pengetahuan alami.

Oleh karena itu, perkembangan spekulasi eskatologi, biasanya

mencerminkan pertumbuhan intelektual dan persepsi moral manusia, perluasan

pengalaman sosial, dan pengetahuan alam yang berkembangan. Bagaimana

bentuk akhir doktrin. Eskatologi akan sangat beragam, menurut karakteristik dari

suatu lingkungan dan orang-orang yang tinggal didalamnya.

Hampir semua agama termasuk Islam mengajukan konsep tentang awal

segala sesuatu; Tuhan, dunia, dan manusia. Demikian juga halnya dengan akhir

segala sesuatu. Namun demikian seperti dijelaskan di atas, bahwa harus dibuat

perbedaan yang jelas antara eskatologi individu dan eskatologi umum. Eskatologi

9 P.J. Toner, Eschatology, diambil tangal 26 Mei 2005 pada http://www.ewtn.com/library/HOMELIBR/05528B.TXT

10 P.J. Toner, Eschatology, diambil tangal 26 Mei 2005 pada http://www.ewtn.com/library/HOMELIBR/05528B.TXT

5

Page 6: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

individu berkaitan dengan akhir dari manusia secara pribadi, yakni akhir dari jiwa

setelah kematian. Sedangkan eskatologi umum berkenaan dengan transformasi

yang lebih umum atau akhir dunia ini.

Eskatologi adalah faham yang bercorak kefilsafatan yang berusaha

menjangkau kehiduapan jangka panjang, dengan cara hidup meninggalkan

kepentingan-kepentingan duniawi, dan menekan dorongan darah dan daging

tubuhnya, dengan mengutamakan kehidupan akhirat, serta mengikuti secara total

bimbingan spritualitas. Dalam kosnep filsafat islam, eskatologi sesungguhnya

menjadi upaya pemikrian transendental untuk menyingkap kehidupan sesudah

mati.

Persoalan eskatologi tidak hanya "meresahkan" manusia zaman dahulu,

tetapi manusia modern yang sangat mengagungkan akal pun kerap dibuat "resah"

untuk mengetahui, mencari dan menggapai kehidupan sesudah kematian, bahkan

di dunia Barat yang sekuler. Namun demikian kemunculan eskatologi dalam

filsafat Islam bukanlah suatu kelanjutan dari pemikiran eskatologi dari fas

sebelumnya. Hal ini dikarenakan dalam al-Qur`an dan hadist banyak sekali

keterangan-keterangan yang berkaitan dengan permasalahan eskatologi, yang

menjadi kelanjutan adalah metode pembahasannya.

Dalam filsafat Islam, eskatologi tentang kehidupan sesudah mati

menjadi salah satu wacana penting sebagai upaya penyingkapan refleksi

metafisika atas dilema ketuhanan.

Agama-agama wahyu telah mengembangkan suatu penyesuaian antara

kitab suci dengan keinginan masyarakat dihampir semua kehidupan keagamaan.

6

Page 7: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Hal ini nampak sekali terlihat dalam perkembangan eskatologi, yakni selalu dalam

proses perkembangan dan penyesuaian. Dengan kata lain, dualisme radikal

terhadap kitab suci dalam agama monoteistik jarang sekali terjadi dalam

bentuknya yang murni. Hal tersebut biasanya menjadi semu karena proses

interaksi dengan gagasan dan praktek yang populer. Dibandingkan dengan agama-

agama meonoteistik lainnya, Islam merupakan agama yang paling kaya dengan

latar belakang dan paling luas dalam pergaulan kebudayaan.

Gambaran umum mengenai eskatologi Islam adalah "....kenikmatan

surga dan azab neraka. Surga dan neraka ini sering dinyatakan al-Quran sebagai

imbalan dan hukuman secara global, termasuk keridhaan dan kemurkaan Allah"11

Namun, ide pokok yang mendasari ajaran-ajaran al-Quran mengenai akhirat

adalah gambaran tentang kiamat ketika setiap manusia akan memperoleh

kesadaran unik yang tidak pernah dialami sebelumnya dari perbuatan baik dan

buruknya. Pada saat ini manusia dihadapkan kepada apa yang telah dilakukannya,

kemudian ia kana menerima ganjaran karena perbuatannya. lebih lanjut, Rahman

menyebutkan bahwa pada umumnya manusia sangat tertarik pada kepentingan-

kepentingan yang bersifat langsung (pragmatis terutama kepentingan-kepentingan

untuk dirinya sendiri yang dangkal dan bersifat materi, sehingga ia tidak

menghiraukan akhir hidup ini. Akibatnya manusia sering sekali menlanggar

norma-norma dan hukum moral.

Al-Quran memang sarat dengan nilai-nilai eskatologi. Kalau ditelusuri

dengan cermat, maka "........sekitar sepertiga dari keseluruhan isi al-Quran memuat

11 Darwis Hude, Et al., Cakrawala ilmu alam al-Quran, (Jakarta : Pustaka Firadaus, 2002), Cet. Ke-1, hlm. 162

7

Page 8: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

ajaran tentang eskatologi".12 SEtiap pembicaraan tentang amal mausia senantiasa

ditutup dengan balasannya dihari kiamat nanti. Hari ini menunjukan bahwa

persoalan eskatologi dalam islam merupakan hal yang sangat penting. Kehilangan

nilai eskatologi tidak hanya menjauhkan seseorang dari agama tetai juga dapat

menjerumuskannya kepada kekufuran dan kezaliman.

Karena pentingnya persoalan eskatologi ini, al-Quran dibanyak tempat

menyebutkan pesan-pesan tentang akhir segala sesuatu. Surat-surat Makkiyah

terutama Juz`amma umumnya mengandung nilai-nilai eskatologi. Hal ini

dimaksudkan agar manusia sebelum mengamalkan ajaran agama, ia terlebih

dahulu mempunyai motivasi untuk melakukannya karena setiap apa yang

dilakukan itu akan diberikan balsan. Kemudian, keyakinan kepada hari akir

menjadi bagian yang paling esensial dalam beragama.

Bahkan dalam al-Quran senantiasa digandengkan "beriman kepada Allah

SWT dan hari kiamat". Penggandengan ini bukanlah suatu kebetulan, tetapi suatu

ketetapan yang dirumuskan oleh Allah SWT. sendiri. Ini menuju betapa erat

kaitan antara beriman kepada Allah dan meyakini dengan sesungguhnya hari

kiamat/akhir itu pasti terjadi. Dengan demikian manusia akan sangat hati-hati

dalam melakukan sesuatu, karena apa yang dikerjakan pasti Allah melihatnya dan

dengan sendirinya ia menyadari bahwa dalam melakukan sesuatu, karena apa

yang dikerjakannya pasti Allah melihatnya dan dengan sendirinya ia menyadari

bahwa kalau Allah sudah melihat, maka perbuatannya itu akan diberikan balasan.

Balasana itu pun sangat tergantung pada kualitas amal, yang baik diberi pahala

kesenagan surgawi. Sedangkan amal yang jelek akan diberi azab hukuman neraka. 12 Darwis Hude, Et al., Cakrawala ilmu alam al-Quran, (Jakarta : Pustaka Firadaus, 2002),

Cet. Ke-1, hlm. 165

8

Page 9: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Yang menarik dari keterangan al-Quran tentang eskatologi menurut

Amsal Bakhtiar adalah ".....kerincian penjelasannya. Dibandingkan dengan

persoalan ibadah individual seperti shalat, dan zakat, keterangan tentang hari

akhirat jauh lebih terperinci."13 Hal ini mungkin karena pengetahuan manusia

tentang alam metafisika sangat terbatas. Terlebih, ijtihad dalam lapangan ini

membutuhkan keahlian khusus,dan jika salah berijtihad akan berakibat fatal

karena hal ini berkaitan dengan akhidah.

Kenyataan ini menggambarkan sekaligus mempertegas bahwa persoalan

eskatologi adalah bagian yang rumit dan tidak terpisahkan dari Islam dan

kehidupan manusia. Manusia pada dasarnya memiliki naluri takut mati karena

telah mengetahui apa yang ada dan bagaimana setelah mati. Karena itu agama

menjelaskan persoalan yang sangat misterius ini, sehingga orang beragama

menjadi tenang dibandingkan dengan orang tidak beragama.

Dalam eskatologi islam, permasalahan yang menjadi pembahasan para

pemikir Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan permasalahan yang perna

timbul pada pemikiran eskatologi sebelum Islam, terutama Yahudi dan Kristen.

Adapun permasalahan-permasalaahan dalam eskatologi Islam antara lain :

Kematian, alam kubur, hari kiamat dan kebangkitan kembali, berkumpul di

mahsyar, perhitungan dan pertimbangan amal, pembalasan dan hukuma. Berikut

penulis akan menjelaskan beberapa hal tersebut secara singkat :

1. Kematian

13 Amsal Bakhtiar, “Eskatologi dalam Perdebatan antara al_Ghazali dan Ibn Rusyd” dalam Mimbar Agama dan Budaya, Jakarta, Vol. XVIII, No. 4, tahun 2001, hlm. 317

9

Page 10: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Realitas kematian adalah kepastian, yang tidak dapat ditolak, setiap orang

pasti akan mengalami kematian, suka atau tidak suka, dan dalam konsep filsafat

Islam kematian adalah awal kehidupan, kematian di dunia menjadi awal

kehidupan di akhirat.14

Akan tetapi, pengetahuan dan pengalaman tentang kematian masih saja

penuh misteri.

Ada dua konsep tentang kematian yang sangat berpengaruh terhadap

pemikiran-pemikiran eskatologi, yaitu konsep pertama yang berpandangan bahwa

kematian adalah "netral death" yaitu tidak ada siksaan maupun kenikmatan setelah

kematian, pandangan ini berkembang di Persia kuno. Sedangkan konsep kedua

menyatakan bahwa kematian adalah bermoral (moral death), yang akan dinilai

menurut standar kriteria tertentu apakah mendapat siksa atau mendapat nikmat,

pandangan ini muncul di Mesir dan kemudian dan kemudian berkembang di

Yunani.15

2. ALam kubur

Alam kubur bukaanlah semata-mata kuburan tetapi alam yang dimasuki

oleh setiap orang yang telah mengakhiri keehidupan di dunia. Jadi kuburan tidak

berarti wujud lubang didalam tanah, tetapi lebih spesifik alam kubur dinamakan

juga alam barzakh. Barzakh artinya batasan yang mendindingi dunia dan akhirat.

Orang yang telah mati berarti ia berada diruang tungu menuju akhirat.

3. Hari kiamat dan kebangkitan

14 Musa Asy`arie, Filsafat Islam sunnah Nabi dalam Berpikir, (Yogyakarta: LESFI, 2002), Cet. Ke-3, hlm. 243

15 Lihat Alan E. Bernstein, The Formation of Hell: Death and Retribution in The Anicient and Early christian Worlds, (Ithaca: Cornel University Press, 1993, hlm.3-4

10

Page 11: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Dalam wacana keagamaan, hari kiamat adalah kebangkitan dari

kehancuran yaitu dibangkitankannya manusia setelah terjadinya kehancuran total.

Setelah kehancuran total tersebut, akan ditegakkan suatu pengadilan yang dijamin

oleh Tuhan, karennya manusia dibangkitkan kembali untuk menghadapi itu.16

Disamping menggunakan istilah hari kiamat (alYawm al-akhir), al-Quran

juga menggunakan istilah-istilah atau nama-nama lain, yang masing-masing

mengacu kepada peristiwa, keadaan atau situasi yang akan dialami oleh umat

manusia dalam proses menuju kehidupan yang abadi. Nama-nama lain senanda

dengan hari kiamat adalah:

as-sa'ah artinya waktu atau masa

al-Akhirah artinya hari akhirat

al-Azifah artinya peristiwa dahsyat

at-Tammah artinya tiupan sangkakala kedua

al-Gasyiyah artinya kejadian yang menyelubungi

al-Waqiah artinya peristiwa menggemparkan

Yaum al-Easl artinya keputusan

Yawm al-Hasrah artinya penyesalan

Yawm al-Khuruj artinya eksodus

Yawm at-Tagabun artinya hari ditampakan segala segala kesalahan

Yawm al-Jam'i artinya hari berkumpul

Yawm at-Talaq artinya hari pertemuan

Yawm al-Fath artinya hari kemenangan

Yawm ad-Din artinya hari agama

Yawm al-hisab artinya hari perhitungan

16 Seperti telah dijelaskan bahwa pengertian eskatologi mencakup dua makna yakni eskatologi individu dan eskatologi umum. Kematian merupakan salah satu contoh dari eskatologi individu sedang hari kiamat dan kebangkitan adalah bentuk dari eskatologi umum atau universal.

11

Page 12: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Yawm al-Ba`s artinya hari berbangkit

Yawn al-Qiyamah artinya hari kiamat.17

Adapun mengenai kebangkitan kembali filsafat Islam menawarkan

pendekatan nafs, untuk dapat memahaminya. Seperti yang dikenalkan IbnSina

untuk membuktikan adanya Nafs, yaitu dengan adanya alam mimpi atau

pengandaian orang bisa terbang.

Teori Ibn sina ini bias dikembangkan lebih lanjut untuk memahami

adanya kebangkitan kembali dengan melihat aspek trasendentalnya nafs.

Transendensi nafs menjadikan kebangkitan itu pasti adanya dan dapat terjadi pada

tahapan manusia sebagai nafs, karena nafs itu sendiri yang berbuat dan yang akan

mempertanggung jawabkan amalnya dihadapan Tuhan.

Kepastian adanya kebangkitan pada hakikatnya merupakan tuntutan

hukum moral, untuk menuntaskan perbuatan jelek manusia yang tidak

terselesaikan dalam pengadilan didunia, yang dalam banyak hal sering kali

dimanipulasi, direkayasa dan tidak mencerminkan adanya keadilan yang benar-

benar adil sehingga adanya hari kebangkitan dan pengadilan Tuhan yang dijamin

Tuhan sendiri akan keadilannya, pada hakikatnya merupakan rahmat dan anugrah

Tuan kepada manusia, terutama yang merasakan ketidakadilan dalam kehidupan

didunia.

dalam persoalan kebangkitan, menurut Ahmad Syams ad-Din,

pandangan manusia terbagi menjadi lim kelompok yakni :

17 Darwis Hude, Et al., Cakrawala Ilmu dalam al-Qur`an, Jakarta : Pustaka Firadus 2002, Cet. Ke-1, hlm. 177

12

Page 13: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

1. Sebagian kecil kaum teolog mengatakan bahwa kebangkitan hanya

jasmani saja.

2. Sebagian besar kaum filosof ketuhanan mengatakan bahwa

kebangkitan hanya jiwa saja.

3. Hampir semua kaum muslimin, termasuk Al-ghazâlî mengatakan

bahwa kebangkitan adalah jiwa dan jasad sekaligus.

4. Para filosof mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan di akhirat baik

jasmani maupun jiwa

5. Galenus berpendapat bahwa kita tidak bisa menentukan mana yang

benar dari pendapat diatas. Karenanya dia menganjurkan untuk bersikap pasif dan

tidak membahas persoalan ini panjang lebar.

Eskatologi dalam filsafat Islam telah menjadi bahsan yang sangat

menarik pada awal perkembangan keilmuan dalam dunia Islam. Namun demikian

respons pemikir islam modern terhadap eskatologi Islam tidak begitu intens

seperti halnya pendahulu mereka. Pemikir Islam-Modern tidak membahas

permasalahan eskatologi karna menurut meeka hal tersebut terlalu sulit untuk

dirasionalisasikan. Sehingga pembahasan mereka tentang permasalahan eskatologi

pada umumnya hanya merupakan pengembangan, penekanan dan pembaharuan

terhadap pemikiran sebelumnya.

Daftar Pustaka

Al-ghazâlî Tahâfut al-Falâsifah , Sulayman Dunya (ed), Cairo, Egypt : Dar al-Marif

13

Page 14: Eskatologi Ialah Ilmu Yang Menjelaskan Tentang Gambaran Hari Kiamat

Asy`arie, Musa, Filsafat Islam sunnah Nabi dalam Berpikir, (Yogyakarta: LESFI, 2002), Cet. Ke-3

Bakhtiar, Amsal, “Eskatologi dalam Perdebatan antara al_Ghazali dan Ibn Rusyd” dalam Mimbar Agama dan Budaya, Jakarta, Vol. XVIII, No. 4, tahun 2001

Bernstein, Alan E. , The Formation of Hell: Death and Retribution in The Anicient and Early christian Worlds, (Ithaca: Cornel University Press, 1993

Edward (ed.), Paul, "Eschatology". Encyclopedia of philosophy, (New York: Macmillan Publishing Co. Jac & The Free Press)

Eliade, Mircae (ed). “Eschatology”, The Encyclopedia of Religion, (New York: Macmillan Publishing Company, 1987

Et al., Darwis Hude, Cakrawala ilmu alam al-Quran, (Jakarta : Pustaka Firadaus, 2002), Cet. Ke-1

Lorenz Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta;PT Gramedia

Nasution, Harun, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: bulan Bintang, 1995 Cet. Ke-1

Sibawaihi, Eskatologi Al-ghazâlî dan Fazlur Rahman :Studi Komparatif Epistemologi Klasik-Kontemporer, (Yogyakarta:Islamika, 2004), Cet. Ke-1

Internet

Arti Kata, http://artikata.com/arti-326803-eskatologi.html, diakses pada tanggal 9 Desember 2013

P.J. Toner, Eschatology, diambil tangal 26 Mei 2005 pada http://www.ewtn.com/library/HOMELIBR/05528B.TXT

Wikipedia, Eskatologi, http://id.wikipedia.org/wiki/Eskatologi, diakses pada tanggal 9 Desember 2013

14