edisi ii / juni 2014 -...
TRANSCRIPT
EDISI II / JUNI 2014
2
SALAM REDAKSI
Pembaca buletin Aparatur yang kami banggakan.
Salam hangat dari kami,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan nikmatnya kepada kita semua. Segenap tim redaksi Buletin Aparatur Edisi II Tahun 2014 kembali hadir dihadapan pembaca dengan me-nyuguhkan berbagai artikel, berita-berita dan rubrik yang sangat menarik untuk dibaca.
Berita mengenai kegiatan orientasi CPNS Golongan III Kementerian Perhubungan, kegiatan Pekan Kesamaptaan BPSDM yang diadakan di Medan dan beberapa berita lainnya yang telah dilaksanakan di lingkungan Kementerian Perhubungan dihadirkan di buletin edisi II ini.
Selain berita dan artikel terdapat juga galeri kegiatan internal di PPSDMAP.
Akhirnya kepada seluruh pembaca kami ucapkan selamat menikmati sajian berita dari kami, semoga bulletin ini mampu menjadi teladan dan tambahan pengetahuan. Saran dan kritik kami nanti demi perbaikan dan kemajuan masa kedepannya.
Susunan Redaksi
Pengarah
Ir. Maryati Karma, MM.
Penanggung Jawab
Drs. Aan Sunandar, MM
Syafek Jamhari M.Pd
Ir. Edi Santosa, MM
Dra. Sri Lestari
Redaktur
M. Tadjudin, S.Sos
Drs. Soedarto, M.Si.
Editor
Dr. Budi S. Martono, SH, M.Si., M.Hum
Dra. Fifi Prihandayani
Desain Grafis/Fotographer
Dwi Yanti M.,S.Kom, MT
Nur Hidayati, A.Md.
Sekretariat
Titik Ismiyati
Syafilia Indarti
Alamat redaksi :
Pusbang SDM Aparatur Perhubungan
Jl. Raya Parung KM 26—Bogor 16310
Telp : 0251-7540092/ 7540093
Fax : 0251-7540191/ 7540094
W e b s i t e :
ppsdma.bpsdm.dephub.go.id
01 Cover :
02 Salam redaksi
03 Kesamaptaan Sebagai Ajang Silahturahmi dan
Wujud Pembinaan Aparatur Yang Prima Di Ling-
kungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan
06 Keuangan Negara
10 Bergelut Dengan Kemacetan Lalu Lintas
13 Sumber Kemacetan
17 Quo Vadis Kita Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam
Menyongsong Hadirnya Undang-Undang ASN ?
21 Peranan Startegis Pusbang SDM Aparatur
Perhubungan Di Dalam Menyambut Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015
23 Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan CPNS
Golongan I, II dan III
25 Pojok Komentator
26 Pegawai PPSDMAP Yang Berulang Tahun
24 Pojok Konsepsi
25 Galeri Kegiatan PPSDMAP
Redaksi menerima kontribusi tulisan dari pegawai Pusbang SDM Aparatur Perhubungan,
karyawan PPSDMAP atau pihak lain yang relevan dengan semangat buletin PPSDMAP
dengan syarat diketik rapi dengan spasi ganda, maksimal 2000 karakter ( setengah hala-
DAFTAR ISI
3
Sebagaimana telah diamanahkan visi
Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan (BPSDMP) yakni
terwujudnya Sumber Daya Manusia
Perhubungan yang prima, profesional dan
beretika dalam menyelenggarakan
transportasi yang handal serta berorientasi
Zero Accident. Sumber daya manusia yang
prima merupakan salah satu unsur utama
di dalam mewujudkan substansi visi
tersebut, maka untuk mewujudkan prima
diantaranya merawat kebugaran fisik dan
rohani yang terus menerus melalui
program kegiatan kesamaptaan yang
muatan didalamnya meliputi berbagai
kegiatan olahraga, seni dan rohani.
Dalam kaitannya itu, setiap tahun
BPSDMP menyelenggarakan pekan
kesamaptaan secara bergiliran oleh 24
(dua puluh empat) Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang ada di lingkungan BPSDM
Perhubungan di seluruh nusantara mulai
dari Aceh sampai dengan Jayapura.
Penyelenggaraan kesamaptaan juga harus
mencerminkan manusia yang prima
dengan didukung oleh tubuh yang sehat
baik jasmani maupun rohani yang juga
sebagai arena pengikat jalinan
mempererat silahturahmi antar insan
BPSDMP. Dan lebih dari itu, dapat
dijadikan sebagai bagian membangkitkan
semangat korsa dalam pengabdian pada
bangsa Negara dan masyarakat Indonesia
sebagai insan perhubungan yang mencetak
pelaku transportasi baik dari darat laut dan
udara.
Pada tahun 2014 tuan rumah
penyelenggaraan kesamaptaan di Akademi
Teknik dan Keselamatan Penerbangan
(ATKP) Medan yang dilaksanakan baik
secara kompetisi maupun lomba.
Kompetisi olahraga yang dipertandingkan
diantaranya sepak bola, futsal, bulu
tangkis, tenis meja, tenis lapangan, catur,
voli, basket, senam aerobik, dan panjat
tebing. Sedangkan yang dilombakan
diantaranya menyanyi, deville, melukis,
fotografi dan pemilihan Duta BPSDM
Perhubungan dan mancing.
Penyelenggaraan kesamaptaan
dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari
tanggal 26 s.d 30 Mei 2014 yang
pesertanya dari seluruh UPT Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan dari seluruh nusantara.
Penyelenggraan kesamaptaan diawali
dengan acara pembukaan pada hari Senin
tanggal 26 Mei 2014 di Lanud Soewondo
Medan dan dibuka oleh Kepala Badan SDM
Perhubungan. Tamu undangan yang hadir
dalam acara pembukaan tersebut selain
para pejabat lingkungan BPSDMP juga
pejabat instansi pemerintahan Medan
terkait. Acara pembukaan dimeriahkan
juga antara lain dengan atraksi drum band,
parasut terjun payung dan pelepasan
burung dara.
PEKAN PEMBINAAN KESAMAPTAAN SEBAGAI AJANG SILATURAHMI DAN WUJUD PEMBENTUKAN APARATUR YANG PRIMA
Oleh : Drs. Soedarto
4
Dalam rangka turut berpartisipasi
dalam pekan kesamaptaan, Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan (PPSDMAP)
mengirimkan kontingen untuk mengikuti
kompetisi dan lomba. Untuk itu, PPSDMAP
mengikuti 15 cabang olahraga dengan
jumlah 33 orang atlit yang bertanding di
cabang olahraga dan seni. Adapun cabang
olahraga yang dipertandingkan yakni
sepak bola, futsal, bola volly, bulu tangkis,
basket, lari cross country, catur, tenis
meja, tenis lapangan, senam aerobik,
bilyard; serta cabang seni yakni duta
BPSDM, menyanyi, deville dan memancing.
Kompetisi dilaksanakan secara ketat
dengan jadwal sangat padat dan paralel
baik antar cabang-cabang olahraga
maupun seni, sehingga para kontingen
yang dikirim untuk berlaga perlu
memperhatikan strategi yang tepat agar
diperoleh kemenangan. Dalam kaitan itu,
dengan berbagai keterbatasan atlit dalam
kontingen PPSDMAP yang dikirim, maka
berbagai upaya agar dapat mengikuti
seluruh kompetisi dengan penjadwalan
yang sangat ketat dan paralel. Dalam
berlaga kontingen PPSDMAP berupaya
keras untuk memenangkan setiap cabang
olahraga, sehingga dalam babak
penyisihan mampu memenangkan per-
tandingan dalam cabang olahraga bilyar,
tenis meja, bulu tangkis dan catur. Untuk
cabang seni yang dimenangkan adalah
nyanyi sampai dengan babak penyisihan.
Namun demikian, dalam babak berikutnya
beberapa cabang olahraga yang telah
dimenangkan tidak dapat dilanjutkan
untuk memperoleh kemenangan, tetapi
untuk cabang seni berupa devile Tim
PPSDMAP memperoleh juara tiga.
Terkait tidak tercapainya kemenangan
dalam berbagai cabang olahraga dan seni
yang dipertandingkan dikarenakan
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut an-
tara lain : pertama, persiapan kurang
matang yang dikarenakan padatnya
penyelenggaraan diklat di lingkungan
PPSDMAP yang harus dituntaskan sesuai
dengan program kerja yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu berdampak
tidak terpenuhinya jadwal latihan berbagai
cabang olahraga mengingat para atlit
sedang dalam menjalankan tugas pokok
kedinasan. Faktor kedua, penjadwalan
pertandingan yang padat dan paralel oleh
panitia penyelenggara (ATKP Medan)
sehingga Tim kontingen PPSDMAP
kewalahan dalam mengatur personal untuk
dapat mengikuti pertandingan di beberapa
cabang olahraga secara bersamaan dalam
waktu dan hari yang sama. Hal tersebut
dikarenakan, sebagaian besar para
olahragawan PPSDMAP merangkap di
5
beberapa cabang olahraga maupun seni
dalam pertandingan maupun lomba,
mengingat keterbatasan atlit yang benar-
benar mampu sesuai dengan
kemampuannya dalam olahraga tertentu.
Dampak dari kewalahan tersebut, pertama,
dibutuhkan pengorbanan cabang yang
sudah dipertandingkan untuk tidak
dilanjutkan. Kedua, terjadi penurunan
stamina drastis pada pemain futsal yang
merangkap juga sebagai pemain sepak
bola yang dipertanding dalam waktu dan
hari yang sama. Ketiga, turut bertanding
guna menghindari Work Out/WO pada
cabang olah raga basket ball dan catur,
karena atlit tersebut juga merangkap
pemain futsal dan sepak bola yang pada
saat waktu dan hari yang sama sedang
bertanding, sehingga dalam pertandingan
dengan sangat mudah dikalahkan oleh
lawan.
Kedepan, upaya untuk memperkuat
kontingen PPSDMAP perlu langkah-langkah
peningkatan pembinaan olahragawan, an-
tara lain pertama, penjadwalan latihan ru-
tin dan berkesinambungan dapat di mulai
lebih awal, dibutuhkan sparing pertand-
ingan. Kedua, pemilihan olahragawan yang
benar-benar pada kemampuannya
diupayakan tidak merangkap atau ter-
konsentrasi pada satu cabang olahraga.
Ketiga, dikonsentrasikan pada satu cabang
olahraga unggulan untuk menjadi target
kemenangan dalam pertandingan. Keem-
pat, menambah jumlah anggota kontingen
yang diberangkatkan untuk bertanding
melalui penambahan anggaran pembinaan
kesamaptaan.
Pengiriman kontingen PPSDMAP yang
tidak berhasil memetik kemenangan sesuai
harapan dalam berbagai cabang olahraga
menjadi cambuk agar berlatih lebih ekstra
lagi dan terjadwal, rutin, dan
berkesinambungan pada waktu
mendatang. Selain itu, keikutsertaan
PPSDMAP dalam kesamaptaan di ATKP
Medan merupakan pengalaman yang
bermanfaat dan wujud partisipasi aktif
mendukung program BPSDMP yang juga
merupakan ajang silaturahmi, sekaligus
mencerminkan pembinaan SDM yang
prima yang didukung oleh tubuh yang
sehat baik jasmani dan rohani guna
mengabdi pada bangsa Negara dan
masyarakat Indonesia sebagai insan
perhubungan.
6
Negara Kesatuan Republik Indonesia
menyelenggarakan pemerintahan negara
dan pembangunan nasional untuk
mencapai masyarkat adil, makmur dan
merata berdasrkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-daerah
Provinsi dan daerah Provinsi terdiri atas
daerah-daerah kabupaten kota. Tiap-tiap
daerah tersebut mempunyai hak dan
kewajiban mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahannya untuk meningkat-
kanj efisiensi dan efektifitas penyeleng-
garaan pemerintahan dan pelayanan kepa-
da masyarakat.
Pasal 18A ayat (2) UUD RI 1945
mengamanatkan agar hubungan
keuangan, pelayanan umum, serta
pemanfaatan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya antara Pemerintah
dan Pemerintah Daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan UU.
Dengan demikian, UUD 1945 menjadi
landasan filosofis dan landasan
konstitusional pembentukan UU tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah yang
menjadi acuan bagi pemerintah untuk
mengatur dan menyelenggarakan program
keuangan agar bisa dilaksanakan tepat
sasaran yakni menyentuh kebutuhan
rakyat.
Pengertian keuangan negara adalah
semua hak dan kewajban negara yang
dapat di nilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban.
MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
1. Pendekatan Pengelolaan Keuangan
Negara
Dari sisi obyek keuangan negara
akan meliputi seluruh hal dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang,
di dalamnya termasuk sebagi kebijakn
dan kegiatan yang terselengara dalam
bidang fiskal,moneter dan atau pengel-
olaan kekayaan negara yang di
pisahkan
Dari sisi subyek, keuangan negara
meliputi negara,dan pemerintah
pusat,pemerintah daerah,perusahaan
negara/daerah,dan badan lain yang ada
kaitannya dengan keuangan negara.
Keuangan negara dari sisi proses men-
cakup seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan obyek
diatas mulai dari proses perumusan ke-
bijakan dan pengambilan keputusan
sampai dengan pertanggungjawaban.
KEUANGAN NEGARA
Oleh : Mulyo, SE
7
Keuangan negara juga meliputi seluruh
kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum
yang berkaitan dengan pemilikan atau
penguasaan obyek sebagaimana tersebut
diatas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara, pendekatan terakhir
ini dilihat dari sisi tujuan.
Pihak yang mengelola hak dan
kewajiban negara
Bila dari segi pengertiannya keuangan
negara meliputi hak negara dan kewajiban
negara, maka dilihat dari segi pihak yang
mengelolanya, keuangan negara dapat
dikelompokkan kedalam dua bagian se-
bagai berikut : (a). yang pengelolaannya
dipisahkan dan , (b) yang dikelola lang-
sung oleh negara.
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
Dalam rangka mendukung terwujud-
nya good governance dalam penye-
lengaraan negara,pengelolaan keuangan
negara perlu di selenggarakan secara
profesional,terbuka, dan bertanggung ja-
wab sesuai dengan aturan pokok yang te-
lah ditetapkan dalam UUD 1945 .
Bidang pengelolaan keuangan negara
yang demikian luas secara ringkas dapat
dikelompokan dalam sub bi-
dang pengelolaan fiskal,sub bi-
dang pengelolaan moneter, dan
sub bidang pengelolaaan
kekayaan negara yang di
pisahkan. Sub bidang pengel-
olaan fiskal meliputi enam
fungsi :
a. Fungsi pengelolaan ke-
bijakan ekonomi makro dan
fiskal
b. Fungsi penganggaran
c. Fungsi perbendaharaan
d. Fungsi pengawasan keuangan
BENTUK – BENTUK ANGGARAN
Definisi anggaran berdarkan national com-
mitee on governmental accounting
(NCGA), saat ini governmental accounting
standards board (GASB), sebagai berikut:
“... rencana operasi keuangan, yang men-
cakup estimasi pengeluaran yang di-
usulkan, dan sumber pendapatan yang di-
harapkan untuk membiayainya dalam peri-
ode waktu tertentu”
Anggaran berfungsi sebagai berikut:
a. anggaran berdasarkan hasil akhir proses
penyusunan rencana kerja.
b. anggaran merupakan cetak biru aktivitas
yang akan dilaksanakan di masa menda-
tang.
c. anggaran sebagai alat komunikasi intern
yang menghubungkan berbagai unit ker-
ja dan mekanisme kerja antar bawahan
dan atasan.
d. anggaran sebagai alat pengendalian unit
kerja.
e. anggaran sebagai alat motivasi dan per-
suasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
f. anggaran merupakan instrumen politik.
g. anggaran merupakan instrumen ke-
bijakan fiskal.
8
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
SEKTOR PUBLIK
1. Tahap persiapan anggaran
Dilakukan taksiran pengeluaran atas
dasar taksiran pendapatan yang
tersedia. Terkait dengan masalah
tersebut, yang perlu diperhatikan adalah
sebelum menyetujui taksiran
pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu
dilakukan penaksiran pendapatan secara
lebih kuat. Jika anggaran diestimasi
pada saat bersamaan dengan
pembuatan keputusan tentang anggaran
pengeluaran.
2. Tahap ratifikasi
Tahap yang melibatkan proses politik
yang cukup rumit dan cukup berat.
Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya
memiliki managerial skill namun juga
harus mempunyai political skill,
salesman ship, dan coalition building
yang memadai. Integritas dan kesiapan
mental sangat penting karena pimpinan
eksekutif harus mempunyai
kemampuan untuk menjawab dan
memberikan argumentasi yang rasional
atas segala pertanyaan dan bantahan –
bantahan dari pihak legislatif.
3. Tahap implementasi / pelaksanaan
anggaran.
Harus diperhatikan oleh manajer
keuangan publik adalah dimilikinya
sistem (informasi) akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen.
4. Tahap pelaporan dan evaluasi
Terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika
tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen yang baik,
maka diharapkan tahap budget,
reporting and evaluation tidak akan
menimbulkan banyak masalah.
Tujuan proses penyusunan anggaran
sektor publik:
1) membantu pemerintah mencapai
tujuan fiskal dan meningkatkan koordi-
nasi antar bagian dan lingkungan
pemerintah.
2) membantu menciptakan efisiensi dan
keadilan dalam menyediakan barang
dan jasa publik melalui pemrioritasan.
3) memungkinkan bagi pemerintah untuk
memenuhi prioritas belanja
KEUANGAN DAERAH, RUANG LINGKUP
DAN AZAS – AZAS
Otonomi daerah memberikan kewenangan
yang luas kepada daerah untuk menye-
lenggarakan roda pemerintahan dan
mengelola sumber – sumber keuangan.
Berdasarkan peraturan pemerintah
pemerintah nomor 58 tahun 2005,
pengertian keuangan daerah adalah semua
hak dan kewajiban daerah tersebut.
Istilah dalam keuangan daerah:
1. Hak daerah adalah haku untuk
memungut pajak daerah dan retribusi
daerah serta melakukan pinjaman.
Berbagai pajak daerah dan retribusi
daerah selanjutnya menjadi bagian dari
pendapatan daerah dalam rangka
untuk membiayai belanja daerah.
2. kewajiban daerah adalah kewajiban
daerah untuk menyelenggarakan
urusan Pemerintahan daerah dan
membayar tagihan pihak ketiga.
3. Pemerintah Daerah adalah
penyelenggaraan urusan Pemerintahan
oleh pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat Daerah (DPRD)
menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud da-
lam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
9
Pengelolaan keuangan daerah
dilaksanakan dalam suatu sistem
terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD
yang setiap tahun ditetapkan dengan
peraturan daerah.
Asas –asas Pengelolaan Keuangan
Daerah
Berdasarkan pasal 4 ayat 1 PP No. 58
tahun 2005 asas pengelolaan Keuangan
Daerah harus dilakukan secara tertib, taat
pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan,
dan manfaat untuk masyarakat.
a. Efisien yang dimaksud disini adalah
pencapaian keluaran yang maksimum
dengan masukan tertentu atau
penggunaan masukan terendah untuk
mencapai keluaran tertentu
b. Ekonomis maksudnya adalah perolehan
masukan dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada tingkat harga yang
terendah
c. Efektif adalah pencapaian hasil
program dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu dengan cara
membandingkan keluaran dengan hasil
d. Transparan merupakan prinsip
keterbukaan yang memungkinkan
masyarakat untuk mengetahui
dan mendapatkan akses infor-
masi seluas-luasnya tentang
keuangan daerah
e. Bertanggung jawab
maksudnya adalah perwujudan
kewajiban seseorang atau
satuan kerja untuk
mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian
sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan
f. Keadilan adalah keseimbangan distribusi
kewenangan dan pendanaannya.
Kepatutan adalah tindakan atau suatu
sikap yang dilakukan dengan wajar dan
proposional.
Sistem informasi Keuangan secara nasional
adalah sarana bagi pemerintah untuk
mengolah, menyajikan dan
mempublikasikan informasi dan laporan
pengelolaan keuangan baik di daerah
maupun di pusat sebagai sarana
penunjang tercapainya tata pemerintahan
yang baik melalui transparansi dan
akuntabilitas.
Pengelolaan yang efektif dan tetap sasaran
menjadi kunci utama keberhasilan
pemerintah dalam menyajikan keuangan
bagi masyarakat agar kepercayaan
masyarakat terhadap transparansi dan
akuntabilitas pemerintah bisa bertahan
lama.
Untuk itu bagi pemerintah, dalam
pengelolaan keuangan haruslah transparan
kepada publik agar rakyat juga tahu bahwa
dalam pengelolaan keuangan, bukan untuk
kepentingan pemerintah saja yang
dipenuhi, kepentingan rakyat juga harus
ditingkatkan, bukan malah melorot.
10
Kemacetan adalah pengertian awam
yang menunjukkan perbedaan antara
ekspektasi dan kenyataan yang dialami
masyarakat pada saat melakukan
perjalanan. Kemacetan adalah ukuran
waktu yang relatif. Ukuran yang lebih te-
pat barangkali adalah menggunakan ke-
cepatan perjalanan atau waktu perjalanan.
Sebagai contoh, survei ARSDS (1985),
SITRAMP Phase 1 Travel Speed Survey
(2000), JUTPI Travel Speed Survey (2011),
menunjukkan bahwa, pada jam sibuk,
waktu perjalanan dari
Pasar Minggu ke Mang-
garai berubah dari 22
menit (1985) menjadi 36
menit (2000) dan men-
jadi 95 menit (2011).
Sementara itu, dari
Cilandak ke Monas
meningkat dari 38 menit
(1985) menjadi 49 menit (2000), dan
mengalami kenaikan signifikan menjadi
100 menit (2011).
Bagi masyarakat perkotaan dan
masyarakat metropolitan menjadi aktivitas
keseharian bahwa berangkat kerja makin
pagi ketika matahari belum menampakan
diri dipagi hari serta pulang kerumah
masing-masing semakin larut malam
merupakan kegiatan rutin keseharian
khususnya masyarakat yang tinggal di
Jakarta maupun kota besar lainnya di
Indonesia (Medan, Palembang, Bandar
Lampung, Jabotabek, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makas-
ar, Denpasar dan lainnya). Mengapa
demikian? karena kemacetan lalu lintas
merupakan penyebab dan penghambat
bagi kaum urban tersebut, ancaman
kemacetan total bukan hanya sebagai
isapan jempol belaka tetapi hampir dirasa-
kan secara nyata dalam keseharian dan
dalam jangka waktu semakin kesini dikota-
kota besar tersebut akan semakin dirasa-
kan kemacetannya. Beberapa waktu sebe-
lumnya berangkat dari rumah jam 06 pagi
hari menuju kantor sudah cukup, tapi
kemudian belakangan ini berangkat jam
05.30 pagi hari
semakin terasa
panjang perjalanan
untuk pergi aktivitas
kekantor atau untuk
melakukan kegiatan
lainnya. Menggeser
waktu bepergian
tidak banyak berarti
karena waktu kemacetan semakin merata
dan kota-kota di Indonesia mengalami
pertumbuhan luar biasa baik dalam
perkembangan jumlah penduduk,
perkembangan luas wilayah dan
pemukiman, perkembangan jumlah
kendaraan bermotor dan lainnya.
Kota seolah-olah berlomba untuk terus
maju dan mengoptimalkan kemampuannya
terutama yang berkaitan dengan ekonomi
kota yaitu meningkatnya kelas menengah
seiring dengan meningkatnya pendapatan
yang pada ahirnya mereka akan membeli
kendaraan bermotor untuk kebutuhan mo-
bilitasnya bahkan memiliki mobil mewah
serta lebih dari satu adalah sah-sah saja,
BERGELUT DENGAN KEMACETAN LALU LINTAS
Oleh : Haryo Satmiko ATD S.Sos
11
tapi akibatnya dengan kepemilikan mobil
yang tidak dibatasi akan menjadi “neraka
kemacetan” dijalanan. Persoalan makin pe-
lik ketika kota-kota di Indonesia pada
umumnya adalah menyimpan berbagai per-
soalan mulai dari sebutan kota yang tidak
nyaman sampai kepada kota yang tidak
humanis bagi masyarakatnya, saya rasa
tidak ada seorang pun yang berani
mengakui sebagai arsitek kotanya karena
mungkin akan dimaki-maki oleh masyara-
katnya sendiri disebabkan banyak perma-
salahan disuatu kota.
Perbincangan kemacetan lalu lintas bukan
lagi didominasi oleh para pengamat trans-
portasi saja, tapi mulai dari warga biasa
sampai politisi serta Calon Kepala Daerah
baik itu di tingkat Propinsi maupun Kabu-
paten atau Kota bahwa mengatasi ke-
macetan merupakan “janji” dari para
politisi tersebut yang artinya bahwa ke-
macetan sudah masuk dalam ranah “janji
politisi” atau saya sebut “politik trans-
portasi”.
Mari kita bersama mengetahui bagaimana
masyarakat khususnya penduduk kota-kota
besar di Indonesia bergelut keseharian
dengan kemacetan. Jujurlah para kepala
keluarga, berapa jam Anda dalam sehari
bertemu dengan anak dan istri atau keluar-
ga tercinta? berapa jam dalam sehari
menyaksikan si buah hati beraktivitas? be-
rapa jam dalam sehari bercengkarama
dengan mereka atau anggota keluarga?
sesekali pandanglah wajah keluarga tercin-
ta serta cermati raut mukanya serta pan-
danglah tubuh anak-anakmu, bagaimana
perkembangan tubuhnya? Lihat gerak-
geriknya ketika menggeliat, mengganti po-
sisi dan saat bercengkrama diantara mere-
ka. Betapa bahagianya kalau Anda selaku
kepala keluarga dapat bencengkrama
dengan keluarga tercinta apabila dalam
keseharian punya banyak waktu untuk
mereka. Bagi anda yang lagi berpacaran
serta berniat untuk membina keluarga
atau menuju kearah pernikahan, coba mu-
lai sekarang hitunglah berapa lamakah
kebersamaan dengan si “doi” alias
“yayang” nya dalam satu minggu? saat ma-
sa pacaran saja waktu bersama menjadi
barang langka, apalagi nanti kalau
tanggung jawab dalam berkeluarga terus
meningkat, artinya kewajiban untuk men-
cari nafkah.
Celakanya waktu yang diidamkan tersebut
disandera oleh kemacetan di jalan, bagi se-
bagian masyarakat bahwa waktu
bercengkrama dengan keluarga menjadi
sebuah kemewahan, nyaris bahwa ke-
macetan telah menjadi keseharian serta
tidak mengherankan bahwa dibeberapa
ruas jalan kecepatan kendaraan lebih ren-
dah dari kecepatan sepeda onthel bahkan
mungkin pejalan kaki, kecepatan ken-
daraan hanya antara 10-20 km/jam bahkan
banyak berhentinya dibanding laju atau
jalannya.
Apakah anda sopir pribadi atau sopir
angkutan umum? Dosen atau Guru, In-
struktur dan Widyaiswara? PNS atau TNI
dan Polri? Pedagang atau Pebisnis? Murid
atau Siswa bahkan Mahasiswa? Pejabat
Eksekutif, Legistatif dan Yudikatif?
Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat? Artis, Penyanyi maupun Sutra-
dara? Ibu Rumah Tangga? dan profesi
12
lainnya?, saya yakin saudara sependapat
dengan saya bahwa kemacetan adalah
sesuatu yang menjengkelkan serta
menyebalkan.
Hampir semua pengguna jalan dipastikan
telah dan akan mengalami gangguan fisik
dan psikis atau emosional, lekas marah,
stress-depresi, mudah tersinggung akibat
tekanan berat di jalan raya. Kondisi melihat
kendaraan lain mengeluarkan gas dan lalu
lintas menumpuk atau macet, di mana ada
kekhawatiran akan terlambat saat bekerja
merupakan kejadian yang membuat
seseorang mengalami stres. Saat sedang
menghadapi kemacetan, mendengar
kendaraan membunyikan klakson tanpa
sebab tak jarang memicu stres seseorang
muncul. Kemudian, klakson ngotot dari
pengendara lain dari belakang untuk
menyalip, tak hanya memunculkan stres,
tapi pada akhirnya bisa menyebabkan
sesuatu yang menyebalkan. Lalu bagaimana
cara mereka mengatasi stress dalam
kemacetan? biasanya mereka memilih me-
nyetel musik, bernyanyi dan bersiul untuk
menghibur diri sendiri, membaca atau
menelepon, makan atau minum, atau
melakukan hal-hal berbahaya seperti berias
wajah atau mencukur kumis bahkan
jenggot.
Dampak sosial yang ditimbulkannya sangat
nyata: yang pasti kehilangan waktu,
pemakaian BBM bertambah, sebagian
masyarakat waktu pergi pulang ke dan dari
tempat kerja memakan waktu 3-5 jam
sehari, ongkos kerja pengusaha dan
anggaran pemerintah semakin besar, beban
subsidi BBM terus membengkak, karena
macet menjadwal ulang suatu pertemuan,
kehilangan peluang bisnis dan kesempatan
kerja karena macet, bahkan dimarahi
pimpinan dikantor karena terlambat masuk
kantor, renungkan berapa penumpang
dalam sehari yang kena macet dijalanan.
Dengan demikian bahwa “neraka kemacetan
lalu lintas” sudah ada didepan pintu gerbang
rumah masyarakat kota-kota besar di
Indonesia dan ini sudah menjadi musuh
bersama. Kemacetan telah menjadi
keseharian dan akan menjadi lebih komplek
dimasa yang akan datang, tanamkan dalam
bawah sadar anda bahwa kemacetan
menjadi sesuatu yang sudah keterlaluan
dan sangat memuakan sekaligus sangat
menjijikan. Pertanyaan besarnya adalah?
ketika kemacetan semakin gila serta
bertambah parah seiring dengan
berjalannya waktu. Tentunya untuk bisa
memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas perlu diambil langkah-langkah yang
berani atas dasar kajian dan langkah-
langkah yang pernah dilakukan dikota-kota
lain didunia yang bisa diambil
pengalamannya. Anda akan sangat
sependapat dengan saya; “Mari Perangi Ke-
macetan”.
Meskipun perjuangan saya dan anda hanya
meresonansi sebuah gagasan yang ada, tapi
perjuangan dengan membaca artikel ini
mempunyai makna besar untuk “Merdeka
dari Kemacetan Lalu Lintas Jalanan”. Saya
gerah tetapi tidak menyerah. Semoga.
13
Abad global secara teori membutuhkan
pelaku perjalanan untuk bergerak lebih
cepat, hampir diseluruh dunia bergerak
dengan lebih cepat berkejaran dengan
waktu. Tapi apa yang terjadi dikota-kota
besar di Indonesia, bahwa pergerakan
justru makin melambat. Ini adalah sangat
ironis antara kemajuan jaman dengan
kondisi yang terjadi di abad globalisasi ini,
yang terjadi justru menuju kepada
perlambatan dalam melakukan mobilisasi
bagi masyarakatnya dalam berlalu lintas.
Hal ini tergambar dengan jelas bukan
mengikuti kemajuan jaman tetapi
berlawanan dengan hukum keinginan jaman
yang akan dituju, berarti ada masalah
serius didalamnya yaitu kemacetan lalu
lintas.
Adapun sumber dari kemacetan, dian-
taranya adalah :
A. Peningkatan Pendapatan dan
Penambahan Jumlah Kendaraan.
Perlu dicatat dalam sejarah bahwa
tahun 2012 merupakan
tahun unggulan dalam
penjualan kendaraan
bermotor, karena hampir 1,3
juta unit kendaraan laku ter-
jual dan perlu diingat bahwa
semua itu adalah mobil baru
yang harganya ratusan juta
rupiah. Dimana kenaikan
penjualan otomotif di
Indonesia menjadi bukti
bahwa ekonomi sedang
tumbuh berarti pendapatan
masyarakat sedang
meningkat serta jumlah kelas
menengahnya semakin bertambah.
Dampaknya kemacetan makin parah.
B. Panjang Jalan (Ruang Lalu Lintas)
Tidak Sebanding Dengan
Pertumbuhan Jumlah Kendaraan.
Terbatasnya daya tampung jalan
(kapasitas) terhadap volume kendaraan
yang menggunakan jalan menjadi
sumber kemacetan, ditambah lagi
dengan kondisi jalan selain kurang
terpelihara atau rusak juga terjadi
penyerobotan ruang jalan untuk
kepentingan lainnya, misalnya; jalan
untuk parkir, jalan digunakan untuk
pedagang kaki lima, kendaraan
angkutan umum yang “ngetem”
dipinggir jalan dan lainnya.
C. Perilaku Pengguna Jalan
Faktor manusia adalah faktor-faktor
yang berasal dari manusia selaku
pemakai jalan. Berbagai hal menyangkut
manusia antara lain: sikap, perilaku dan
kebiasaan yang
kurang tepat ketika
menggunakan jalan
menyebabkan
kemacetan lalu
lintas, misal: sikap
dan perilaku
mementingkan diri
sendiri, tidak mau
mengalah, arogan,
menganggap bahwa
melanggar aturan
berlalu lintas adalah
hal biasa.
Oleh : Haryo Satmiko ATD S.Sos
14
D. Belum Ada Kebijakan Membatasi
Umur Kendaraan Yang Beroperasi
Dijalan
Dalam teori bahwa umur kendaraan
bermotor secara umum dibagi 2 (dua)
yaitu umur ekonomis (s/d 5 tahun) dan
Umur tehnis (> 5 tahun). Nah mari kita
lihat dijalanan begitu banyaknya
kendaraan bermotor diatas umur 5 ta-
hun, misalnya jenis Metro Mini, Angku-
tan Kota, Bus Umum AKAP dan AKDP,
Mobil Truk Pelabuhan, Taxi, Truk
Pengangkut
Bahan
Bangunan,
dan juga
kendaraan
pribadi.
Bagi Anda
yang
melihat dan juga merasakan apakah
menggunakan Metro Mini yang berwarna
merah di Jakarta, nyaman? jawabannya
ada pada anda-anda semua.
E. Belum Ada Kebijakan Penetapan
Moda Share.
Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 49 tahun 2005 tentang Sistem
Transportasi Nasional (Sistranas) yang
selanjutnya dijabarkan dalam Tatatan
Transportasi Nasional (Tatranas) untuk
tingkat nasional, Tatanan Transportasi
Wilayah (Tatrawil) untuk tingkat
Propinsi, dan Tatanan Transportasi Lokal
(Tatralok) untuk tingkat Kabupaten atau
Kota. Secara konsep kesisteman
peraturan telah mendukung, akan tetapi
masih perlu dibuat kebijakan didalam
peraturan dimaksud berupa penetapan
moda share dalam suatu wilayah misal-
nya ditetapkannya 40% pada suatu wila-
yah harus menggunakan angkutan
umum massal, dengan demikian
Pemerintah Daerah punya peluang serta
standar untuk mengembangkan angku-
tan massal didaerahnya masing-masing
(Propinsi, Kabupaten, Kota).
F. Budaya Masyarakat Memiliki Ken-
daraan Bermotor.
Masyarakat merasa bangga bila
memiliki kendaraan pribadi, karena
mempunyai kendaraan pribadi masih
dianggap sebagai bukti kesuksesan,
kemudian kendaraan pribadi yang
hanya sekedar keperluan transportasi
kini telah bergeser menjadi hal bersifat
prestise atau gengsi pada pemakainya
sehingga menaikan status sosialnya dan
menjadi simbol modernitas.
Jadi terjadinya kemacetan erat
kaitannya dengan budaya masyarakat
sebagai bukti kesuksesan serta merasa
bangga karena kendaraan bisa
menaikan gengsi bagi pemakainya.
G. Belum Tersedianya Angkutan Umum
Massal Yang Baik.
Semakin banyak masyarakat yang
menggunakan angkutan umum,
semakin efektif pula penggunaan jalan
raya. Dengan kata lain, angkutan umum
merupakan salah satu pemecahan
masalah yang dihadapi hampir semua
kota besar di dunia, terutama masalah
kemacetan.
Berterima kasih kepada Gubernur
DKI Jakarta yang dengan cemerlang
melakukan terobosan menyediakan “Bus
Way Trans Jakarta” untuk masyarakat
kota Jakarta dan sekitarnya, dan
sesungguhnya Pemerintah Pusat
(Kementerian Perhubungan) untuk
segera mengeluarkan Norma, Standar,
Pedoman dan Kriteria (NSPK) secara
khusus untuk mendorong serta
15
memberikan kebijakan bagi Pemerintah
Daerah (Provinsi/ Kabupaten/ Kota)
untuk menyediakan angkutan umum
massal selain angkutan umum yang ada
sekarang, artinya adanya terobosan atau
bentuk lain dari angkutan umum yang
ada sekarang disetiap kota yang ada di
daerah.
H. Kebijakan Pemerintah Yang
Mempermudah Pemakaian Ken-
daraan Pribadi.
Dalam pikiran kita akan selalu
teringat bahwa kemacetan sudah pasti
menimbulkan banyak kerugian, banyak
variable yang perlu dihitungnya sehingga
ketepatan jumlah kerugian yang
ditimbulkan secara tepat belum ada
yang menghitungnya. Jadi maknanya
kemacetan sangat-sangat merugikan,
untuk itu pada kesempatan ini akan
dibahas beberapa kebijakan pemerintah
untuk mempermudah pemakaian
kendaraan pribadi, yaitu;
1) Kebijakan Mobil Murah Atau Ken-
daraan Bermotor Roda-4 Yang
Hemat Energi dan Harga Ter-
jangkau (KBH2).
Pada hari Kamis, 23 Mei 2013,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menandatangani Peraturan
Pemerintah Nomor; 41 Tahun 2013
tentang Barang Kena Pajak Yang
Tergolong Mewah Berupa Kendaraan
Bermotor Yang Dikenai Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah.
Kemudian ditindak lanjuti dengan
Peraturan Menteri Perindustrian
(Penmenperin) Nomor: 33 Tahun
2013.
Inilah peraturan yang mengatur
tentang keberadaan jenis kendaraan
Low Cost Green Car (LCGC) atau
media dan masyarakat menyebutnya
“Mobil Murah” atau “Mobil Harga
Terjangkau. Sedangkan dampak
kebijakan yang timbul adalah
meningkatnya kepemilikan mobil
pribadi dibarengi dengan
meningkatkan penggunaan mobil
pribadi di jalan yang berakibat pada
meningkatnya kepadatan lalu lintas,
permasalahan lainnya seperti peminat
angkutan umum akan semakin
berkurang, sehingga dominasi ken-
daraan pribadi pada pemakaian harian
akan semakin meningkat.
2) Kebijakan Subsidi Bahan Bakar
Minyak.
Subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM) pada APBN 2104 sebesar Rp
194,8 triliun dengan volume untuk
50,5 juta kiloliter.
Jadi siapakah porsi konsumsi
paling besar untuk menikmati Subsidi
BBM tersebut? Tentunya pengguna
kendaraan pribadi bisa mencapai
kurang lebih 90 persenan.
16
3) Kebijakan Kredit Memiliki Ken-
daraan Bermotor.
Program membeli mobil secara
kredit atau biasa disebut leasing,
merupakan salah satu pilihan yang
memudahkan masyarakat dalam
membeli mobil dengan cepat, aman
dan terpercaya. Sehingga mendorong
masyarakat untuk berlomba
memilikinya, bahkan mungkin hampir
sekitar 75% masyarakat Indonesia
membeli mobil dengan cara kredit.
Baik melalui bank atau pun lembaga
pembiayaan (leasing) lainnya.
4) Kebijakan Memperoleh Surat Izin
Mengemudi (SIM).
Mendapatkan SIM di negara maju
butuh proses yang panjang serta
begitu sulit karena memang SIM
diberikan kepada warga terpilih yang
mempunyai kompetensi dan kwalitas
yang sesuai dengan ketentuan. Coba
anda ingat-ingat bagaimana anda dulu
memperoleh SIM? dan juga kita tahu
bahwa kecelakaan yang paling domi-
nan di Republik ini adalah sepeda
motor, begitu bukan? tapi kita cari
bersama dimana di Republik ini yang
namanya sekolah mengemudi sepeda
motor? suatu fakta yang membuat
dilema dalam bertransportasi di
Republik ini. Inilah kebijakan yang
memang sangat mudah memeperoleh
SIM khususnya bagi pengendara
sepeda motor yang faktanya jumlah
kecelakaan paling dominan di negara
ini.
5) Kendaraan Pribadi dan Sepeda
Motor Tidak Ada Kewajiban Uji
Kelaikan Berkala
Kendaraan pribadi dan sepeda
motor silahkan beroperasi sebebas
bebasnya walaupun umurnya sudah
sangat tua dengan kondisi mesin
kendaraan sudah batuk-batuk serta
meriang (mogok-mogok) yang penting
masih bisa menggelindingkan bannya,
begitu bukan?.
Kondisi tersebut didukung dan
dijamin dari Undang-Undang nomor
22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dimana suatu hasil
kebijakan DPR dan Pemerintah yang
sangat ironis di abad milenium bagi
suatu negara sebesar Indonesia
dengan jumlah kendaraan 83 juta unit,
yang tidak mempertimbangkan
tatanan lingkungan strategis dunia
global. inilah sebuah kebijakan yang
sangat mendorong kemudahan men-
goperasikan kendaraan pribadi dan
sepeda motor.
17
Negara sebagai organisasi kekuasaan
yang mempunyai wilayah, yang dimiliki
oleh sekelompok manusia yang disebut
bangsa atau rakyat yang dipimpin oleh
pemerintah berdaulat. Wilayah suatu
negara tersebut berada di satu planet yang
disebut bumi atau dunia, yang telah di
kapling habis oleh negara-negara bangsa,
yang dewasa ini berjumlah 194 (seratus
sembilan puluh empat ) negara, di mana
salah satunya adalah NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia). NKRI
sebagai sebuah nation state, yang
diproklamirkan sebagai bangsa yang bebas
dari belenggu penjajahan pada tanggal 17
Agustus 1945 , sebenarnya secara yuridis
politis NKRI baru lahir sejak tanggal 18
Agustus 1945 lah ciri mutlak sebuah
negara dipenuhi yaitu wilayah (bekas
jajahan Hindia Belanda) berdasar
Pasal II Aturan Peralihan UUD Tahun
1945 (UUD Proklamasi), bangsa Indonesia
(pernyataan Proklamasi Kemerdekaan –
atas nama Bangsa Indonesia, Soekarno –
Hatta ), dan pemerintah yang berdaulat
( ketika Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia memilih Ir.Soekarno sebagai
Presiden dan Drs. Mohamad Hatta
sebagai Presiden dan Wakil Presiden )
sebagai representasi Pemerintah yang
memilih sistem pemerintahan Republik.
Sehingga NKRI diartikan sebagai salah
satu negara di dunia bernama
Indonesia, dengan bentuk negaranya
“Negara Kesatuan” dan sistem
pemerintahannya adalah “Republik”.
Dengan demikian Indonesia sebagai
negara berbentuk kesatuan (unitaris)
dan sistem pemerintahannya “Republik”
adalah sebuah pilihan terbaik founding
father kita. Setiap nation state (negara
bangsa) pasti mempunyai Tujuan Nasional
yang akan diwujudkannya, yang biasanya
rumusannya abstrak dan berdimensi waktu
tidak terbatas. Demikian pula NKRI telah
menetapkan Tujuan Nasionalnya dalam
Pembukaan UUD 1945, yang mencakup 4
(empat) dimensi yakni:
Melindungi bangsa dan negara;
Memajukan kesejahteraan umum;
Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan perdamakan
abadi dan keadilan sosial.
Dalam rangka mencapai Tujuan
Nasional tersebut diperlukan Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu me-
nyelenggarakan pelayanan publik kepada
masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
QUO VADIS KITA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM
MENYONGSONG HADIRNYA UNDANG-UNDANG ASN ?
18
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tugas pelayanan publik dilakukan
dengan memberikan pelayanan atas
barang dan jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan. Tugas
pemerintahan dilaksanakan dalam
rangka penyelennggaraan fungsi umum
pemerintahan yang meliputi
pendayagunaan kelembagaan,
kepegawaian dan ketatalaksanaan.
Sedangkan pelaksanaan tugas
pembangunan dilakukan melalui
pembangunan budaya, dan politik,
pembangunan ekonomi dan sosial yang
diarahkan meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat.
Undang-undang Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang disahkan sekaligus
diundangkan pada tanggal yang sama
pada tanggal 15 Januari 2014, berarti
sejak tanggal tersebut telah lahir
hukum positif, dengan nama undang-
undang. Undang-undang sebagai salah
satu jenis peraturan perundangan
mempunyai kedudukan dan fungsi yang
sangat penting, dikarenakan normanya
berada di antara Norma Dasar Negara
yakni UUD dan norma pelaksanaan,
yang materi muatannya dapat berisi
sanksi pidana, yang secara politik
disebut sebagai kebijakan nasional
(national policy level), yang mengikat
siapapun yang berada di wilayah
Indonesia, dan WNI di manapun
berada.
Memerhatikan demikian strategis
dan pentingnya lahirnya Undang-
Undang ASN, artikel ini diberi judul
“Quo Vadis ( Mau kemana ) Kita Se-
bagai ASN Menyongsong Hadirnya UU
ASN ?
NO PASAL KETERANGAN
Peraturan Pemerintah
1. Pasal 17 Mengatur Pasal 14,15,16 tentang Jabatan Administrasi dan
Kompetensi yang dibutuhkan
2. Pasal 18 ayat (4) Jabatan Fungsional
3. Pasal 19 ayat (4) Jabatan Pimpinan Tinggi
4. Pasal 20 ayat (4) Jabatan ASN tertentu yang berasal dari TNI atau Polri
5. Pasal 57 Mengatur Ps 56 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penetapan
Kebutuhan Jumlah dan Jenis Jabatan PNS Instansi Pemerintah
6. Pasal 68 ayat (7) Mengatur Pasal 68 ayat 1,2,3,4.5,6 tentang Jabatan
Administrasi dan Jabatan Fungsional.
PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA
( UU NO. 5 TAHUN 2004 )
19
NO PASAL KETERANGAN
7. Pasal 74 Mengatur Pasal 69 s/d 73 tentang Pengembangan karier,
kompetensi, pola karier, promosi, mutasi
8. Pasal 78 Mengatur pasal 76, 77 Penilaian Kinerja
9. Pasal 81 Mengatur pasal 79,80 tentang gaji, tunjangan kinerja,
tunjangan kemahalan, fasilitas
10. Pasal 86 Mengatur Disiplin
11. Pasal 89 Mengatur psl 87, 88 tentang Tata Cara pemberhentian,
pemberhentian sementara, pengaktifan kembali PNS
12. Pasal 91 ayat (6) Pengelolaan program jaminan pensiun dan jaminan hafi tua
PNS
13. Pasal 92 Perlindungan PNS oleh Pemerintah tentang jaminan
kesehatan, kecelakaan kerja, kematian dan banguan hukum
14. Pasal 107 Manajemen PPPK ( Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja )
15. Pasal 126 ayat (4) Korps Profesi Pegawai ASN
16. Pasal 129 ayat (5) Upaya adminisratif dan badan pertimbangan ASN
Peraturan Presiden
1. Pasal 42 Kedudukan, susunan organisasi, fungsi, tugas, wewenang
dan tanggung jawab sekretariat, tata kerja, sistem & mana-
jemen SDM dan pengelolaan keuangan KASN (Komisi Apara-
tur Sipil Negara) = lembaga nonstruktural yang mandiri dan
2. Pasal 50 Mengatur Pasal 47,48,49 tentang fungsi, tugas,
kewenangan BKN.
3. Pasal 94 Jenis Jabatan yang dapat diisi oleh PPPK = Pegawai
4. Pasal 116 Ayat (2) Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya
sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan Presiden
Bertolak dari peraturan di atas dapat kiranya ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
a. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah warga negara Indonesia yang telah memenuhi
syarakat tertentu diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan, yang terdiri dari PNS dan PPPK
b. Latar belakang lahirnya UU ASN agar SN lebih profesional dalam memberikan pela-
yanan publik dan lebih mampu mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta
berkemampuan tidak melakukan KKN
20
c. Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas:
1) kepastian hukum;
2) profesionalitas;.
3) proporsionalitas;
4) keterpaduan;
5) delegasi;
6) netralitas;.
7) akuntabilitas;
8) efektif dan efisieni.
9) keterbukaan;
10) nondiskriminatif
11) persatuan dan kesatuan;
12) . keadilan dan kesetaraan; dan
13) kesejahteraan
d. ASN yang profesional dalam memberikan pelayanan publik pada masyarakat yang
dipandu dengan kebijakan dan penyelenggaraan manajemen yang berkualitas
merupakan titik tolak lahirnya UU ASN.
Sejalan dengan kesimpulan, maka dirumuskan rekomendasi sebagai berikut:
a. Bagi kita sebagai ASN, lebih-lebih dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus mau
dan mampu merebah mindset, sikap dan perilakunya sesuai dengan jiwa / roh
substansi undang-undang aparatus sipil negara ini;
b. Kita sebagai ASN harus selalu berorientasi untuk mengembangkan diri sebagai
aparatur pemerintah yang profesional sekaligus berkemampuan merekat persatuan
Indonesia;
c. ASN sebagai unsur utama penyelenggara manajemen ASN hendaknya dalam
berpersepsi, bersikap maupun nerperilaku mendasarkan dari pada 13 (tiga belas)
asas kebijakan dan manajemen ASN;
d. Sebagai ASN yang profesional dalam memberikan pelayanan publik pada masyarakat
yang dipandu dengan penyelenggaraan manajemen yang berkualitas, maka ASN da-
lam persepsinya, sikapnya dan perilakunya harus mau, siap, mampu berperan se-
bagai aparatur pemerintah yang profesional sekaligus perekat persatuan Indonesia
Referensi : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
21
Peranan transportasi dalam pem-
bangunan Indonesia sangatlah penting
dalam memperlancar roda
perekonomian, memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa serta ber-
pengaruh terhadap aspek kehidupan
bangsa. Transportasi merupakan unsur
yang penting dan berfungsi sebagai
urat nadi kehidupan dan perkembangan
ekonomi, sosial, politik dan mobilitas
penduduk yang tumbuh bersamaan dan
mendukung perkembangan yang terjadi
dalam berbagai bidang dan sektor.
Jelang pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
mendatang, pengembangan SDM
Perhubungan tampaknya menjadi
pekerjaan besar yang perlu dijadikan
prioritas kita bersama di dalam
mendukung kesiapan menghadapi MEA
2015. Sebab SDM perhubungan sebagai
bagian dari Aparatur Sipil Negara
Indonesia memegang peranan yang
sentral
sebagai
pelaksana
kebijakan
dan
pelayanan
publik di
sektor
Trans-
portasi.
Namun
sayangnya
sampai saat ini kualitas layanan
transportasi di Indonesia masih belum
memuaskan dimana di internal
Kementerian Perhubungan masih ada
kesenjangan kompetensi bidang yang
dimiliki oleh aparatur di kementerian
tersebut. Berdasarkan data BPSDM
Kementerian Perhubungan saja,
diketahui dari 34 ribu aparatur di
Kementerian Perhubungan, hanya 19.8
persennya saja yang berlatar belakang
sarjana. Dari sisi dinas perhubungan,
permasalahan yang sama juga terjadi.
Dari 29.000 pegawai yang ada saat
ini, hanya sekitar 14.582 atau 50.28
persen pegawai saja yang kompeten.
Dalam menghadapi pemberlakuan MEA
2015 tidak ada pilihan lain selain kita
perlu bersatupadu dalam terus
meningkatkan pengembangan dan
pengelolaan infrastruktur transportasi
secara nasional, guna meningkatkan
daya saing kita mengingat masih
tingginya
biaya
logistik
nasional
yang men-
capai
27% dari
Produk
Domestik
Bruto
(PDB).
Oleh : Yanuar Wijayanto, MT
22
Berbagai tantangan tersebut di atas akan dapat dieliminasi dengan melakukan
langkah terobosan dalam terus mengupayakan keberlanjutan percepatan peningkatan
infrastruktur transportasi, untuk membangun konektivitas domestik (domestic
connectivity) baik konektivitas lokal (local connectivity) maupun konektivitas nasional
(national connectivity) dan konektivitas global (global connectivity). Perbaikan
infrastruktur transportasi laut akan memainkan peran dalam memenangkan persaingan
ekonomi di era pemberlakuan MEA 2015, mengingat hasil survei United Nations
Conference On Trade dan Development (UNTACD), yang menempatkan kontribusi
strategis moda transportasi laut dalam perdagangan dunia yang mencapai 77%,
sedangkan moda transportasi udara sebesar 0,3%, transportasi darat sebesar 16%,
perpipaan 6,7%.
Oleh karena itu dalam konteks pengembangan SDM Aparatur Perhubungan, Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan yang mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan dan pelatihan manajemen untuk sumber daya manusia
aparatur perhubungan memegang peranan yang strategis untuk menyiapkan SDM
Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Melalui pendidikan dan
pelatihan manajemen berbasis kompetensi yang baik akan dihasilkan SDM Aparatur
Perhubungan Darat, Kereta api, Laut, dan Udara yang kompeten yang akan berperan
sebagai pelaksana kebijakan pembangunan infrastruktur transportasi Darat, Kereta api,
Laut, dan Udara dan pelayan transportasi publik. Jika SDM transportasinya berkualitas
maka pelayanan transportasi publik nya pun akan berkualitas, pelayanan transportasi
publik yang berkualitas akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional sehingga Indonesia mampu bersaing secara kompetitif
di dalam kancah percaturan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Untuk itu, Pusbang SDM
Aparatur Perhubungan harus di dukung oleh segenap Stakeholders terkait dalam rangka
mewujudkan SDM Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika.
23
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur
utama sumber daya manusia aparatur
negara memiliki peranan penting dalam
m e n e n t u k a n k e b e r h a s i l a n
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Sosok Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang mampu memainkan
peranan tersebut adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang memiliki
kompetensi yang diindikasikan dari
sikap dan perilakunya yang penuh
dengan kesetiaan dan ketaatan kepada
negara, bermoral dan bermental baik,
profesional, sadar akan tanggung jawab
sebagai pelayan publik, serta mampu
menjadi perekat persatuan dan kesatu-
an bangsa.
Untuk dapat membentuk sosok Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di atas, perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur
pendidikan dan pelatihan (diklat) yang
mengarah kepada upaya peningkatan:
Sikap dan semangat pengabdian
yang berorientasi pada kepent-
ingan masyarakat, bangsa, negara,
dan tanah air.
Kompetensi teknis, manajerial,
dan/atau kepemimpinannya.
E f i s i e n s i , efektifitas dan
kualitas pelaksanaan tugas yang
dilakukan dengan semangat ker-
jasama dan tanggung jawab sesuai
dengan lingkungan kerja dan
organisasinya.
Oleh karena itu diberikan pendidikan
dan pelatihan kepada para CPNS yang
disebut dengan Diklat Prajabatan.
Diklat prajabatan atau pendidikan dan
pelatihan prajabatan adalah syarat bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri
S ip i l (PNS). Da lam Peraturan
Pemerintah No. 101 Tahun 2000
tentang pendidikan dan pelatihan
jabatan Pegawai Negeri Sipil, antara
lain ditetapkan jenis-jenis diklat PNS.
Salah satu jenis diklat adalah diklat
prajabatan (golongan I, II atau III)
yang merupakan syarat pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) sesuai golongan tersebut di atas.
Diklat prajabatan dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan untuk
pembentukan wawasan kebangsaan,
kepribadian dan etika Pegawai Negeri
Sipil (PNS), pengetahuan
dasar tentang sistem penye-
lenggaraan pemerintahan
Negara, bidang tugas dan bu-
daya organisasinya supa-
ya mampu melaksanakan tu-
gas dan perannya sebagai
pelayan masyarakat.
Oleh : Dwi Yanti M.
24
Pusat Pengembangan SDM Aparatur
Perhubungan (PPSDMAP) merupakan
salah satu instansi yang telah
disertifikasi oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) untuk menyelenggarakan
Diklat Prajabatan. Diklat prajabatan
yang dilaksanakan di PPSDMAP terdiri
dari Prajabatan Golongan III serta
Prajabatan Golongan II dan I. Pada
tanggal 5 Mei sejumlah 144 orang CPNS
Golongan III dan tanggal 13 Juni
sejumlah 308 orang CPNS Golongan II
Kementerian Perhubungan mulai
melaksanakan Diklat Prajabatan
setelah sebelumnya melaksanakan
orientasi CPNS di Pusdiklat Infanteri di
Cipatat dan Character Building Camp di
Ciwidey. Secara fisik dan dasar
pembangunan karakter para CPNS
golongan III ini telah ditempa dengan
kegiatan yang padat dan bermanfaat di
Cipatat dan Ciwidey. Sedangkan tugas
mendidik selanjutnya dilaksanakan oleh
PPSDMAP melalui diklat prajabatan
tersebut.
Pada diklat prajabatan golongan III
materi yang diberikan kepada para
peserta antara lain :
Dinamika Kelompok
Sistem Penyelenggaraan Pemerinta-
han NKRI
Budaya Kerja Organisasi Pemerinta-
han
Etika Organisasi Pemerintahan
Manajemen Kepegawaian Negara
Manajemen Perkantoran Modern
Percepatan Pemberantasan Korupsi
Komunikasi Yang Efektif
Membangun Kerjasama Tim
Wawasan Kebangsaan Dalam
Kerangka NKRI
Kepemerintahan Yang Baik
Pola Pikir PNS (Mind Setting)
Program Kokurikuler: Latihan
Kesegaran jasmani, baris-berbaris,
tata upacara sipil, ceramah.
Sedangkan pada diklat prajabatan
golongan II materi yang diberikan
kepada para peserta antara lain :
S i s t e m P e n y e l e n g g a r a a n
Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Manajemen Kepegawaian Negara
Kepemerintahan Yang Baik
Etika Organisasi Pemerintahan
Pelayanan Prima
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Percepatan Pemberantasan Korupsi
Membangun Kerjasama Tim
Pola Pikir PNS (Mind Setting)
Komunikasi Yang Efektif
Manajemen Perkantoran Modern
Wawasan Kebangsaan dalam
Kerangka NKRI
Program Kokurikuler: Latihan
Kesegaran jasmani, baris-berbaris,
tata upacara sipil, ceramah
Dari materi yang diberikan, diharap-
kan dapat menjadi bekal dalam
pengabdian di lingkungan Kementerian
Perhubungan. Semangat, Do’a dan
Sukses!!!
25
Perempuan sebagai istri dalam keluarga,
berperan sebagai penolong, teman hidup
pasangannya di kala suka dan duka.
Melayani suami bisa disebut haknya istri,
bisa juga disebut sebagai kewajiban istri.
Istri juga adalah teman berbagi dan teman
untuk mendiskusikan segala sesuatunya
sebelum keputusan diambil oleh suami
sebagai kepala rumah tangga.
Ibu adalah sebagai "tiang rumah tangga"
amatlah penting bagi terselenggaranya
rumah tangga yang sakinah yaitu keluarga
yang sehat dan bahagia, karena di atas
yang mengatur, membuat rumah tangga
menjadi surga bagi anggota keluarga, men-
jadi mitra sejajar yang saling menyayangi
bagi suaminya. Untuk mencapai
ketentraman dan kebahagian dalam
keluarga dibutuhkan isteri yang shaleh,
yang dapat menjaga suami dan anak-
anaknya, serta dapat mengatur keadaan
rumah sehingga tempat rapih,
menyenangkan, memikat hati seluruh
anggota keluarga. ibu yang begitu tulus
menjalani peranannya yang rangkap atau
double job. Dari seorang ibu terlahir anak-
anak yang cerdas, berbakti, sopan dan san-
tun. Jadi ibu jangan hanya menjadi ibu
yang melahirkan, dan harus menyadari
bahwa runtuh atau berdirinya sebuah ru-
mah tangga adi di tangan beliau. Berhasil /
Sukses atau tidak anak anaknya di ten-
tukan pula oleh kiprah seorang ibu dalam
rumah tangga. Dan satu hal lagi, Ada ban-
yak ibu yang tidak bisa menjadi istri yang
baik unutk suaminya, begitu pula se-
baliknya, bayak istri yang tidak bisa men-
jadi ibu yang baik untuk anak anaknya.,
jadi ibu memang BERAT COY.... , tapi ibu
ibu pasti bisa ..!!!
Nah tgl. 21 April 2014 kita merayakan
hari kelahiran ibu kita kartini seorang
pejuang wanita yang memperjuangkan
emansipasi untuk para wanita. Dalam
rangka turut memeriahkan hari itu
PPSDMAP mengadakan lomba masak untuk
para ayah, agar turut merasakan betapa
beratnya beban tugas seorang ibu men-
jalani double jobnya. PPSDMAP
mengadakan lomba masak diikuti setiap
bagian yaitu Bagian Penyelengaraan,
Perencanaan, Widyaiswara, Umum dan Sa-
rana dan Prasarana.
Seru !!! Dan penuh kegembiraan melihat
para peserta merasakan betapa berat dan
pentingnya peranan seorang ibu dalam me-
nyiapkan makanan untuk keluarga.
Jangan sampe gosong ya ayah…..
POJOK KOMENTATOR ARTI SEORANG ISTERI DAN IBU UNTUK ANAK2NYA
Oleh : Eva Sri Rahayuningsih, ST.,MM.
26
NO NAMA TANGGAL
BULAN APRIL
1. RACHMAWATI NURCAHYANI, S. Psi 02 April 1987
2. PUSPA ERDIANA, A. Md 07 April 1983
3. SJACHRUDIN 13 April 1971
4. ROBBY CAHYAWAN, ST 22 April 1978
5. LUSI FIBRIANI MANIK, S. SiT 26 April 1986
6. DANI ARDANI. ST, M. Si 29 April 1968
BULAN MEI
1. KATENU 02 Mei 1982
2. IKKA SUHARLI, S. Pd 05 Mei 1979
3. HARYO SATMIKO, ATD 06 Mei 1965
4. HASANUDIN, SE 10 Mei 1975
5. ISWANDI, S. AP 10 Mei 1981
6. MARTHA WINANTI, S. AP 13 Mei 1983
7. EVA SRI RAHAYUNINGSIH, ST., MM 15 Mei 1977
8. TITIK ISMIYATI 20 Mei 1964
9. EKO YUNI SUSANTI, S. Sos 28 Mei 1975
BULAN JUNI
1. EVY ANDRIANY 01 Juni 1971
2. SLAMET BUDI LEKSANA 04 Juni 1961
3. SYAFILYA INDARTI 04 Juni 1983
4. HERU KUSDARWANTO, SE, MT 10 Juni 1979
5. HARI SUSANTO 12 Juni 1982
6. SATIJAN 14 Juni 1967
7. DWI YANTI M, S. Kom, MT. 16 Juni 1986
8. MUSRI KONA, ST 17 Juni 1978
9. MUH. DAVID, SE 25 Juni 1974
10. RAHMAD SETYAWAN, S. Pd 26 Juni 1978
11. IDA FITRIANA, SE 30 Juni 1984
27
HUKUM TRANSPORTASI
adalah norma hukum yang dibuat atau ditetapkan oleh Lembaga atau Pejabat yang berwenang
yang mengikat dan mengatur publik tentang perpindahan orang dan atau barang dari tempat asal
menuju tempat yang dituju dengan menggunakan sarana angkut tertentu. Definisi Operasional Oleh
Dr.H. Budi Santoso M.,SH.,MH.,M.Si
HUKUM TRANSPORTASI JALAN
adalah norma hukum yang dibuat atau ditetapkan oleh Lembaga atau Pejabat yang berwenang
yang mengikat dan mengatur publik tentang perpindahan orang dan atau barang dari tempat asal
menuju tempat yang dituju dengan menggunakan sarana angkut kendaraan. Definisi Operasional
Oleh Dr.H. Budi Santoso M.,SH.,MH.,M.Si
7. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan Tidak Bermotor.
8. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa
mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
9. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia dan/
atau hewan.
Definisi menurut Undang Undang RI Nomor 22 Tahun 20089 Tentang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Angka 7.8 dan 9 .
HUKUM TRANSPORTASI LAUT
adalah norma hukum yang dibuat atau ditetapkan oleh Lembaga atau Pejabat yang berwenang
yang mengikat dan mengatur publik tentang perpindahan orang dan atau barang dari tempat asal
menuju tempat yang dituju dengan menggunakan sarana angkut kapal. Definisi Operasional Oleh
Dr.H. Budi Santoso M.,SH.,MH.,M.Si
36. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga
angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah
37. Kapal Perang adalah kapal Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan sesuai dengan ketentu-
an peraturan perundang-undangan
38. Kapal Negara adalah kapal milik negara digunakan
oleh instansi Pemerintah tertentu yang diberi fungsi
dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk menegakkan hukum
serta tugas-tugas Pemerintah lainnya
39. Kapal Asing adalah kapal yang berbendera selain
bendera Indonesia dan tidak dicatat dalam daftar
kapal Indonesia.
Definisi menurut Undang-Undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,
Angka 36,37, 38 dan 39 .
28
Lebaran sudah diambang pintu, ini saatnya saling
memaafkan atas segala dosa yang diperbuat dan saatnya
mudik ke kampung halaman. Mudik atau pulang
kampung bukan suatu beban berat bagi yang kebetulan
kampung halamannya bisa ditempuh dalam hitungan
jam, namun bagi yang harus menempuh perjalanan
seharian atau bahkan berhari-hari apalagi dengan
membawa kendaraan pribadi, acara mudik harus
dipersiapkan benar-benar, terutama kondisi fisik. Hal ini
untuk menciptakan rasa aman dan nyaman selama
perjalanan.
Berikut tips mudik bagi anda yang hendak
bersilahturahmi kepada keluarga di kampung halaman :
Kondisi Tubuh
Pastikan bahwa sebelum mudik anda dan keluarga be-
rada dalam kondisi yang fit. Terutama bagi driver
Kondisi Mobil dan Perlengkapan Mobil
Sebelum dipakai 'bertempur' alias mudik, periksakan
kondisi kendaraan anda di bengkel langganan (tune-up
komplit, rem, ban, wiper, radiator, tali kipas/AC, aki, dll).
Dan jangan lupa membawa perlengkapan alat-alat mobil
(tools kit), dongkrak, tali derek, ban serep, kotak P3K,
segitiga pengaman, kunci roda palang, senter,dll.
Bawa Air Mentah
Bawalah air mentah di dalam jerigen 5 liter atau jika tidak
ada jerigen bisa memakai bekas botol air mineral besar (1
literan) untuk mengisi radiator bila kurang. Air juga bisa
untuk mencuci tangan bila selesai ganti ban kalau bocor
atau kempes.
Bekal Makanan
Pastikan anda membawa bekal makanan yang praktis dan
bisa dimakan sambil terus berkendara, lebih terjamin bila
anda membawa makanan sendiri.
Packing Barang/ Muatan Dengan Benar
Urutkan barang/ muatan berdasarkan tingkat kebutuhan.
Supaya tidak perlu bongkar muat tiap kali butuh sesuatu.
Kebelet Pipis
Ini adalah masalah rutin para pemudik. Untuk
mengatasinya carilah pompa bensin yang besar pasti ada
toiletnya yang cukup bersih, bila kotor, cari lagi berjalan
beberapa kilometer. Atau anda bisa juga mencari Wartel,
Kantor Polisi, Pusat Pertokoan, Losmen, Hotel, Masjid, dll.
Bawa Peta Jalur Mudik/GPS
Jangan lupa membawa peta jalur mudik/GPS yang
terbaharui (up to date), karena ini sangat penting dan
berguna. Hendaknya pilihlah peta yang memuat jalur-
jalur alternatif secara detail, ini penting sekali apabila
terjadi kemacetan di suatu titik.
Bawa HP & Chargernya
Sebaiknya sebelum berangkat charge HP anda sampai
penuh.
Obat-Obatan
Bawa obat-obatan yang biasa digunakan, jangan lupa itu!
Terutama untuk anak-anak.
Berikan no. HP dan telepon di kampung halaman ke
tetangga atau RT
Ini dimaksudkan agar Anda bisa dihubungi kalau terjadi
sesuatu di rumah Anda.
Arus Balik dan Pulang Balik
Harap simpan tenaga dan tetap jaga kesehatan untuk
siap pulang balik setelah mudik. Ada baiknya ambil waktu
sehari istirahat sebelum besoknya melakukan aktifitas
rutin.
Uang Tunai
Bawa uang tunai secukupnya, tak perlu bawa banyak-
banyak, toh ATM banyak sekali dijumpai di daerah.
Bawa Kaset/CD
Bawalah kaset/CD yang menjadi favorit Anda, agar
suasana tidak jenuh, bosan dan sekaligus membawa
suasana gembira.
Catatlah nomor telepon penting
Dengan mengantongi nomor telpon polisi, Jasa Marga,
Info jalan tol akan sangat membantu saat anda
mengalami masalah dalam perjalanan.
Frekwensi radio
Ini akan membantu memberikan informasi mudik di
sepanjang rute perjalanan Anda.
Setelah semua hal diatas anda siapkan dengan cermat,
jangan lupa untuk selalu BERDOA sebelum memulai per-
jalanan. Selamat mudik, semoga selamat sampai tempat
tujuan.
29
LOMBA MEMASAK
PERINGATAN HARI KARTINI
RANGKAIAN KEGIATAN DIKLAT
APRIL—JUNI 2014
30
ORIENTASI CPNS GOL. III KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2014
PEKAN KESAMAPTAAN BPSDM
ATKP MEDAN - 2014
31
CPNS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2014
MEWUJUDKAN APARATUR
PERHUBUNGAN YANG PROFESIONAL
DAN BERMARTABAT
32