Download - Proposal PHBD 2016

Transcript
Page 1: Proposal PHBD 2016

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan

Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret

Oleh:

Ikhlashia Wanodya Tami (14102060 – 2014)

Fennie Oktavirsa (13105001 – 2013)

Munawaroh (14101045 – 2014)

Siti Solehah (14102019 – 2014)

Annisa Kartika Puspitasari (14104008 – 2014)

Yola Armelia (14110025 – 2014)

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

2016

Page 2: Proposal PHBD 2016

ii

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Nama : Ikhlashia Wanodya Tami NIM : 14102060 Program Studi : S1 Akuntansi Tahun Angkatan : 2014 No. HP : 087776769728 Email : [email protected]

2. Anggota 1 Nama : Fennie Oktavirsa NIM : 13105001 Program Studi : S1 Agribisnis Tahun Angkatan : 2013 No. HP : 082221115434 Email : [email protected]

3. Anggota 2 Nama : Munawaroh NIM : 14101045 Program Studi : S1 Manajemen Tahun Angkatan : 2014 No. HP : 08990935715 Email : [email protected]

4. Anggota 3 Nama : Siti Solehah NIM : 14102019 Program Studi : S1 Akuntansi Tahun Angkatan : 2014 No. HP : 089615165943 Email : [email protected]

5. Anggota 4 Nama : Annisa Kartika Puspitasari NIM : 14104008 Program Studi : S1 Agroteknologi Tahun Angkatan : 2014 No. HP : 083853971610 Email : [email protected]

6. Anggota 5 Nama : Yola Armelia NIM : 14110025 Program Studi : S1 Desain Komunikasi Visual Tahun Angkatan : 2014 No. HP : 087886995854 Email : [email protected]

Page 3: Proposal PHBD 2016

iii

Page 4: Proposal PHBD 2016

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul. ................................................................................................................. i Halaman Daftar Anggota Kelompok ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ...................................................................................................... iii Daftar Isi ......................................................................................................................... iv I. Judul ........................................................................................................................1 II. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1 III. Perumusan Masalah ..............................................................................................2 IV. Tujuan .....................................................................................................................2 V. Indikator Keberhasilan Program .........................................................................3 VI. Luaran yang Diharapkan ......................................................................................3 VII. Kegunaan ................................................................................................................4 VIII. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ..............................................................4 IX. Metode Pelaksanaan ..............................................................................................6 X. Instrumen Pendukung ...........................................................................................7 XI. Jadwal Kegiatan Program ....................................................................................7 XII. Rancangan Biaya ...................................................................................................8 XIII. Lampiran-lampiran .............................................................................................12

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Pelaksana, dan Dosen Pembimbing ...........13 Lampiran 2. Teknologi Penerapan dalam Program Hibah Bina Desa ...................20 Lampiran 3. Surat Pernyataan Kerjasama dari Pemerintah Desa ..........................23 Lampiran 4. Denah Lokasi Bina Desa ...................................................................25

Page 5: Proposal PHBD 2016

1

I. JUDUL Judul dari Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang diajukan adalah

“Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret”

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Desa Leuwikaret adalah sebuah desa di kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Dekatnya Desa Leuwikaret dengan Kota Bogor maupun Jakarta ini tetap membuat Desa Leuwikaret sulit dijangkau, namun sumber daya alam yang terdapat di desa ini selalu mengundang wisatawan lokal untuk datang mengunjunginya. Banyaknya gua-gua horizontal maupun vertikal, pemandangan alam dan kekayaan karst, merupakan tujuan pariwisata di desa ini terutama untuk berkegiatan alam bebas bagi para penggiat alam maupun masyarakat biasa. Saat ini, pengelolaan lingkungan desa tersebut masih kurang baik dalam hal kebersihan dan kesehatan, serta pembuatan aliran air yang kurang tepat sehingga menyebabkan banyak genangan-genangan air di lingkungan rumah warga. Selain itu, desa ini belum memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk sampah-sampah yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga. Biasanya sampah-sampah tersebut hanya dibakar saja, dan hal tersebut menyebabkan limbah sisa pembakaran yang menumpuk. Oleh karena itu, pada sektor lingkungan, perlu diadakan pelatihan manajemen lingkungan yang baik seperti pembuatan bank sampah, pembuatan lubang biopori untuk pencegahan adanya genangan air, serta wawasan bagi masyarakat desa sehingga tercipta lingkungan yang bersih, sejuk, dan sehat.

Masalah lingkungan tersebut juga disebabkan perubahan pola alam dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama karena sudah sejak lama wilayah karst dijadikan area penambangan semen oleh PT Indocement. Penambangan ini telah memberikan dampak negatif di bidang lingkungan, terutama sumber air bersih yang semakin berkurang dan kualitas tanah yang tidak sebaik dulu. Saat ini masyarakat sulit memiliki tanaman sayuran serta buah yang segar dan sehat. Lahan yang masyarakat miliki pun sudah kurang memadai karena banyaknya hama seperti babi yang sering kali merusak lahan masyarakat. Hal tersebut juga menyebabkan masyarakat menganggur karena mayoritas pekerjaan masyarakat adalah petani.

Desa ini tidak hanya sulit dijangkau oleh kendaraan umum saja, namun akses pendidikan bagi anak yang berusia sekolah sangatlah sulit. Saat ini hanya terdapat 1 (satu) PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 1 (satu) SD (Sekolah Dasar), 1 (satu) MI (Madrasah Ibtidaiyah), dan 1 (satu) SMP (Sekolah Menengah Pertama). Pekerjaan masyarakat di desa ini mayoritas bertani, membuka usaha kecil-kecilan, ataupun bekerja sebagai buruh pabrik. Masyarakat desa tidak memiliki banyak pilihan pekerjaan karena masih banyaknya masyarakat yang tidak bisa baca-tulis. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kurangnya sekolah dan agar masyarakat yang sudah bukan usia sekolah bisa mendapatkan pendidikan baca-tulis, maka pendidikan di luar sekolah seperti kelompok belajar sesuai umur merupakan salah satu alternatif, khususnya pendidikan baca-tulis.

Selain itu, juga dapat dibentuk kelompok masyarakat baik usia sekolah maupun para orangtua agar dapat berkreativitas berbasis lingkungan. Dengan berkembangnya kreativitas masyarakat berbasis lingkungan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, menciptakan kreativitas lingkungan dan

Page 6: Proposal PHBD 2016

2

menciptakan kebun sehat di lahan yang sudah dimiliki warga seperti di pekarangan rumah.

Program bina desa ini secara umum akan dilaksanakan di Desa Leuwikaret, dan secara khusus akan dilaksanakan di Kampung Guha Siangin yang memiliki 4 (empat) RT di RW 008 Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. RT 01, 03, dan 04 memiliki lebih kurang 60 kepala keluarga, sedangkan RT 02 memiliki lebih kurang 80 kepala keluarga. Pada akhirnya, harapan terbesar dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Guha Siangin di Desa Leuwikaret. III. PERUMUSAN MASALAH

Masalah-masalah yang dirumuskan, yaitu: 1. Bagaimana mengembangkan desa berbudaya lingkungan (eco-village) di Desa

Leuwikaret? 2. Bagaimana membangun bank sampah dan pemanfaatan sampah sebagai sumber

penghasilan bagi masyarakat Desa Leuwikaret? 3. Bagaimana konsep pembuatan biopori yang tepat di Desa Leuwikaret? 4. Bagaimana pemanfaatan pekarangan rumah warga di Desa Leuwikaret sebagai

sumber kebutuhan pangan bagi masyarakat? 5. Bagaimana model pendidikan diluar sekolah maupun pengembangan kreativitas

berbasis lingkungan yang tepat bagi anak-anak dan para orangtua di Desa Leuwikaret serta implementasinya yang berkelanjutan?

IV. TUJUAN Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dilaksanakannya program

hibah bina desa ini adalah: 1. Sosialisasi dan mengajak masyarakat Desa Leuwikaret ikut serta dalam program-

program yang menunjang dalam perwujudan desa berbudaya lingkungan. 2. Membangun bank sampah untuk menabung sampah-sampah yang dikumpulkan di

lingkungan Desa Leuwikaret. Jika bank sampah tersebut sudah memiliki administrasi dan pengelolaan yang baik maka kualitas bank sampah dapat ditingkatkan dengan menambahkan kepemilikan badan hukum dan pembuatan buku tabungan sendiri sehingga pengelola sampah akan lebih memiliki prospek secara ekonomi. Sampah tersebut juga dapat dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat Desa Leuwikaret.

3. Pembuatan biopori di sekitar rumah warga untuk mengembalikan air hujan menjadi air tanah dan agar tidak ada lagi genangan-genangan air di lingkungan rumah masyarakat. Setelah semuanya selesai, untuk selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemeliharaan secara konsisten sehingga kompos yang dihasilkan pun dapat dimanfaatkan oleh warga.

4. Membantu masyarakat menciptakan kebun bergizi di lahan pekarangan rumah yang akan disesuaikan dengan kondisi tanah di lingkungan tersebut. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pekarangan rumah masyarakat yang lahannya masih belum dimanfaatkan secara optimal. Jika dibutuhkan, maka masyarakat dapat mengambil tanah yang gembur dari hutan-hutan sekitar lingkungan rumah. Dengan begitu, masyarakat dapat menanam dan mengkonsumsi sendiri tanaman-tanaman sehat yang telah mereka tanam.

Page 7: Proposal PHBD 2016

3

5. Membuat model pendidikan di luar sekolah, seperti mengajarkan serta melatih anak-anak dan para orangtua untuk bisa baca-tulis, membuat perpustakaan kecil dan memberikan wawasan mengenai karst yang merupakan sumber daya alam utama di tempat tinggal mereka. Pengembangan kreativitas berbasis lingkungan bagi seluruh masyarakat desa ini dapat dilakukan dengan pembinaan dan pendampingan dalam karya seni yang dapat menghasilkan keuntungan bagi masyarakat dan desa Leuwikaret dengan bahan baku dari kebun bergizi, dan pemanfaatan sampah anorganik.

V. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

Beberapa indikator yang menentukan keberhasilan dari program ini, yaitu: 1. Terbentuknya masyarakat Desa Leuwikaret yang selalu bergotong-royong. Hal ini

ditunjukkan oleh partisipasi aktif dari orangtua, remaja maupun anak-anak kecil yang ikut serta membenahi lingkungan agar desa menjadi semakin bersih, sejuk dan sehat.

2. Tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sungai dan lingkungan sekitar, melainkan hanya membuang sampah ke bank sampah.

3. Tidak ada lagi genangan-genangan air di lingkungan rumah warga, terutama pada saat turun hujan.

4. Terciptanya lingkungan desa yang hijau dan penuh dengan tanaman-tanaman sehat untuk dikonsumsi sendiri oleh masyarakat maupun untuk dijual.

5. Banyaknya masyarakat yang bisa baca-tulis dengan lebih baik dan memiliki wawasan yang lebih luas, serta mengisi hari dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dengan terus mengembangkan kreativitas dalam bidang lingkungan.

6. Kerjasama dengan warga Desa Leuwikaret dapat terus terjaga. Hal ini dapat dilakukan secara konsisten karena mahasiswa pelaksana PHBD yang tergabung dalam UKM Pencinta Alam (Harsha Pratala) juga selalu melakukan ekspedisi tebing dan goa yang ada di Desa sejak beberapa tahun terakhir ini.

7. Terbentuknya kelompok-kelompok dan para kader masyarakat di bidang lingkungan dengan spesialisasi bank sampah, kebun bergizi, biopori, dan juga di bidang pendidikan untuk baca-tulis/perpustakaan mini.

VI. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program ini, yaitu: 1. Terbentuknya desa berbudaya lingkungan yang dapat meneruskan dan

mengembangkan program yang telah dijalankan dengan pendampingan dari Universitas Trilogi.

2. Membuat publikasi program sejak awal proses melalui website/blog dan Warta Trilogi untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan setiap perkembangan lingkungan Desa Leuwikaret. Hal ini juga dapat dijadikan referensi bagi desa lain yang memiliki program yang sama.

3. Infografis berupa poster dan buku manual dari setiap program yang dikerjakan sehingga bermanfaat, baik oleh kader maupun dalam kaderisasi warga.

4. Menghasilkan publikasi ilmiah, baik di Konferensi Nasional/Proceeding, maupun Jurnal Nasional.

Page 8: Proposal PHBD 2016

4

VII. KEGUNAAN Manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat Desa Leuwikaret selama

pelaksanaan hingga selesainya program bina desa yaitu terciptanya kegiatan harian masyarakat yang lebih bermanfaat dalam mengisi waktu-waktu yang senggang, menciptakan lingkungan yang bersih, sejuk dan sehat, terpenuhinya kebutuhan gizi harian masyarakat dari tanaman-tanaman sehat yang masyarakat tanam, dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan tempat untuk bersih-bersih yang layak seperti MCK. Selain itu, masyarakat juga bisa baca-tulis dengan lebih baik, dan memperoleh pengetahuan tambahan dari perpustakaan mini yang akan dibangun. VIII. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(g) (h) (i)

Gambar 1(a) Jembatan penghubung Desa Tajur dan Desa Leuwikaret; (b) Jalan desa; (c) Area pesawahan;

(d) Pekarangan rumah warga; (e) Pusat pertemuan warga di RW; (f) Ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Farhamubina; (g) Sumur umum; (h) MCK Warga RT 04; (i) Tebing Jeger

Kecamatan Klapanunggal merupakan kawasan penambangan batu karang di

wilayah Bogor bagian Timur karena wilayah tersebut adalah wilayah batuan karst. Salah satu dari 9 desa yang terdapat pada kecamatan ini adalah Desa Leuwikaret. Desa yang di bagian Selatannya berbatasan dengan Desa Tajur dapat diakses melalui jalan jembatan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1(a). Sebelum ada jembatan, warga

Page 9: Proposal PHBD 2016

5

desa yang hendak keluar dari desa harus menyeberangi sungai dengan alat penyeberangan seadanya sehingga jika musim hujan, warga tidak dapat keluar dari desa (terisolir). Saat ini, kondisi jalan utama desa sudah diaspal bagus seperti pada gambar 1(b), ramai oleh aktivitas warga yang menggunakan transportasi motor dan mayoritasnya adalah pejalan kaki.

Di desa ini terdapat salah satu kampung yang akan menjadi fokus utama pelaksanaan kegiatan ini, yaitu Kampung Guha Siangin RW 008, Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

RW 008 Kampung Guha Siangin ini memiliki 4 (empat) RT. Masing-masing RT memiliki icon pariwisata alam tersendiri, meskipun tidak dikelola secara professional. Para pengunjung biasanya hanya memanfaatkan rumah penduduk sebagai tempat bermalam, dan dapat mengakses semua area wisata alam secara gratis. Misalnya pada gambar 1(i) dapat dilihat Tebing Jeger yang terletak di RT 03 dan dijadikan tempat berlatih para Atlet Panjat Tebing. Selain itu desa ini juga merupakan pintu masuk bagi para penelusur gua, baik gua horizontal maupun vertical. Gua terdekat adalah Gua Cidomba yang dapat ditempuh selama 15 menit dari rumah Ketua RT 04.

Ketua RT belum memiliki data akurat tentang jumlah kepala keluarga yang ada di masing-masing RT, namun jumlah rata-rata yang ada di RT 01, 03, dan 04 adalah lebih kurang 60 kepala keluarga, sedangkan RT 02 memiliki lebih kurang 80 kepala keluarga. Luas lahan pun tidak diketahui secara pasti, misalnya RT 04 memiliki luas lahan sekitar 6 hektar. Setiap rumah warga memiliki pekarangan rumah yang cukup luas seperti yang ditunjukkan pada gambar 1(d), namun MCK yang ada belum memadai. Selain MCK yang berada di dalam rumah warga, terdapat juga MCK umum yang biasa digunakan oleh warga sekitar maupun para pengunjung seperti ditunjukkan pada gambar 1(g) dan 1(h).

Mata pencarian warga mayoritas sebagai petani, mengurus rumah tangga, usaha kecil-kecilan, dan pekerja buruh pabrik. Biasanya warga laki-laki pergi ke ladang/sawah, ibu-ibu membuka warung dan mengumpulkan kayu bakar dari hutan dan makanan untuk sapi, kerbau dan kambing, serta anak-anak yang bersekolah. Ladang/sawah yang dimiliki warga seperti yang ditunjukkan pada gambar 1(c). Sebagian besar lahan di sekitar rumah masyarakat adalah milik PT Indocement, terutama pada daerah bukit karst. Akibat penambangan yang dilakukan oleh PT Indocement dan berdasarkan wawancara dengan warga sekitar, maka diperoleh informasi bahwa warga banyak yang tidak bekerja di sawah lagi saat ini karena kesulitan dalam pengairan/irigasi.

Sekolah yang ada di desa ini juga hanya sampai tingkat SMP. Itupun hanya 1 sekolah, termasuk 1 PAUD, 1 MI dan 1 SD. Infrastruktur dan bangunan sekolah kurang memadai, terutama ruang kelas yang dimiliki oleh MI Farhamubina seperti yang ditunjukkan pada gambar 1(f).

Di sore hari biasanya para warga berkumpul di ruang publik depan masjid yang berada di RT. 03, seperti pada gambar 1(e).

RT 008 Kampung Guha Siangin ini tepatnya memiliki kooordinat: S6.518986, E106.923935, berada di selatan Desa Leuwikaret, dan berjarak +/- 40 km dengan jarak tempuh sekitar 1 jam dari Universitas Trilogi. Gambar peta Desa Leuwikaret ditunjukkan pada gambar 2.

Page 10: Proposal PHBD 2016

6

Gambar 2. Desa Leuwikaret

IX. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang akan digunakan dalam program bina desa ini adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan karena mahasiswa akan selalu bersama-sama dengan masyarakat untuk menjalankan program ini. Metode PRA memiliki beberapa tahapan, namun dalam program kali ini, tahapan yang digunakan adalah: 1) Identifikasi Masalah; 2) Analisis Kebutuhan; 3) Penyusunan Program; 4) Pelaksanaan Program; 5) Monitoring dan Evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan program; 6) Lokakarya Hasil dengan menghadirkan stakeholder program; 7) Pelaporan. Secara detail, langkah-langkahnya yaitu: 1. Identifikasi masalah

- Mahasiswa, dosen pembimbing dan warga bersama-sama menemukan dan melihat ulang secara kritis terhadap data primer dan potensi desa yang berhubungan dengan permasalahan di Desa Leuwikaret.

- Mahasiswa, dosen pembimbing dan warga bersama-sama melakukan perencanaan waktu dan penentuan tempat yang tepat untuk pelaksanaan setiap program.

2. Analisis kebutuhan Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan dan diskusi telah menghasilkan kebutuhan prioritas dalam program ini. Masalah utama yang dihadapi oleh warga RW 08, Kampung Guha Siangin adalah lingkungan, kedua adalah masalah pendidikan, terutama karena tingkat kemampuan baca-tulis masyarakat, terutama yang berusia di atas 40 tahun sangatlah rendah. Selain itu, anak-anak usia sekolah tidak memiliki kegiatan lain selain sekolah, sehingga dibutuhkan program kreativitas bagi anak-anak. Para ibu yang tidak memiliki usaha warung juga tidak memiliki kegiatan sehingga waktu luang ibu-ibu dapat dimanfaatkan untuk merawat kebun bergizi ataupun menghasilkan produk daur ulang dari sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi.

3. Penyusunan Program Program yang menjadi prioritas adalah untuk mengatasi genangan air dengan pembuatan lubang biopori, pembuatan bank sampah, pembangunan sarana kebersihan (MCK), pemanfaatan pekarangan rumah warga serta dilaksanakannya pendidikan dan pembinaan kreativitas masyarakat berbasis lingkungan. Implementasi program akan dilaksanakan di 4 RT, namun ada beberapa program yang basisnya adalah RW, yaitu sebagai berikut:

Page 11: Proposal PHBD 2016

7

a. Kegiatan berbasis RW (dikoordinasi di tingkat RW): bank sampah dan perpustakaan mini.

b. Kegiatan berbasis RT (dilakukan di masing-masing RT): lubang biopori, pembuatan model MCK, pendidikan baca tulis dan kreativitas, serta pemanfaatan pekarangan rumah.

4. Pelaksanaan Program Program-program yang telah dibuat akan dilaksanakan mulai minggu pertama bulan Juni 2016 hingga akhir bulan Desember 2016. Secara rinci, gambaran pelaksanaan program dapat dilihat pada Lampiran 2.

5. Monitoring dan Evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan program Monitoring dan evaluasi akan dilakukan setiap 2 (dua) minggu sekali atau 1 (satu) bulan dua kali tergantung dari program yang sedang berjalan maupun kebutuhan pemeliharaanya.

6. Lokakarya Hasil dengan menghadirkan stakeholder program Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2016 dengan mengundang berbagai pihak yang terlibat.

7. Pelaporan Laporan akan dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu laporan hasil visitasi pada bulan September dan laporan akhir pada bulan Desember 2016.

X. INSTRUMEN PENDUKUNG

Instrumen pendukung yang digunakan untuk mencatat rencana pelaksanaan program secara detail di tiap RT serta kegiatan harian masing-masing kegiatan ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2.

Tabel 1. Matriks rencana pelaksanaan program RT : 01/02/03/04 Jumlah KK : …

Tanggal mulai tugas : … Tgl rencana selesai tugas : …

Program dan tahap-tahap kegiatan Sasaran Jadwal Bentuk

Kegiatan Pelaksana Realisasi/ Pelaksanaan

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan…

Tabel 2. Jurnal kegiatan harian

RT : 01/02/03/04 Kegiatan : …

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan Mengetahui (RT/Dosen)

XI. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Program hibah bina desa akan dilaksanakan dalam 2 tahapan, yaitu pra-pelaksanaan dan pelaksanaan. Secara rinci digambarkan pada Tabel 3. 1. Pra-pelaksanaan meliputi sosialisasi, survey, diskusi dengan warga, konsultasi,

pencarian mitra kerjasama, identifikasi dan diskusi permasalahan serta penyusunan proposal dilaksanakan dari bulan Maret-Mei.

Page 12: Proposal PHBD 2016

8

2. Pelaksanaan program, yaitu pembuatan lubang biopori, pembangunan bank sampah, pemanfaatan perkarangan rumah, pendidikan baca-tulis dan perpustakaan serta pengembangan kreativitas berbasis lingkungan dilaksanakan selama 7 bulan yaitu dari bulan Juni-Desember 2016, dan di akhir program akan dilaksankan pelaporan. Monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan selama 2 minggu sekali, di minggu ke-2 dan minggu-4.

Tabel 3. Jadwal pelaksanaan program

XII. RANCANGAN BIAYA

Biaya yang dibutuhkan meliputi bahan habis pakai, peralatan penunjang untuk setiap kegiatan seperti bank sampah, kebun bergizi, pengolahan sampah anorganik, pembuatan MCK, pembuatan lubang biopori, penunjang belajar baca-tulis dan inisiasi perpustakaan, humas dan dokumentasi, serta publikasi ilmiah berupa jurnal nasional dan proceeding adalah sebesar Rp. 45.500.000,-. Biaya yang diajukan ke Dikti adalah Rp. 44.000.000,-. Rincian biaya dapat dilihat pada tabel 4.

KEGIATAN BULAN KE-

<6 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Sosialisasi Persiapan Survey Diskusi dengan warga

Konsultasi Pencarian mitra kerja sama

Penyusunan proposal

Identifikasi masalah

Diskusi masalah

Pembuatan lubang biopori

Pembangunan bank sampah

Pendidikan baca tulis dan perpustakaan

Pengembangan kreativitas berbasis lingkungan

Pemanfaatan pekarangan rumah

Monitoring dan Evaluasi

Pelaporan

Page 13: Proposal PHBD 2016

9

Tabel 4. Rancangan biaya 1. BAHAN HABIS PAKAI

No Sub Kebutuhan Jenis Kebutuhan Frekuensi Harga Jumlah 1 Pendidikan

Baca Tulis Penggandaan proposal 10 jilid Rp 27.500 Rp 275.000

Tinta spidol 3 buah Rp 14.000 Rp 42.000 Pencetakan Modul 20 buah Rp 20.000 Rp 400.000 Alat tulis 20 paket Rp 15.000 Rp 300.000

Total Pendidikan Baca Tulis Rp 1.017.000 2 Humas Komunikasi 14 minggu Rp 25.000 Rp 350.000

Total Humas Rp 350.000 3 Dokumentasi CD 10 buah Rp 5.000 Rp 50.000 Cetak foto 30 lembar Rp 2.000 Rp 60.000

Total Dokumentasi Rp 110.000 4 Konsumsi Makan besar 320 porsi Rp 15.000 Rp 4.800.000 Snack 150 porsi Rp 5.000 Rp 750.000 Teh 10 pack Rp 25.000 Rp 250.000 Gula 10 kg Rp 15.000 Rp 150.000 Kopi 10 pack Rp 10.000 Rp 100.000 Air mineral 16 dus Rp 18.000 Rp 288.000

Total Konsumsi Rp 6.338.000 5 Pembuatan

Bank Sampah Masker isi 50 buah 8 pack Rp 20.000 Rp 160.000

Sarung tangan isi 45 pcs 8 pack Rp 10.000 Rp 80.000

Trash bag 12 pack x 12 minggu Rp 18.000 Rp 2.592.000

Terpal 6 x 7 m 1 buah Rp 250.000 Rp 250.000 Kayu Gelam 20 buah Rp 22.000 Rp 440.000 Karung 50 buah Rp 10.000 Rp 500.000

Total Pembuatan Bank Sampah Rp 4.022.000 6 Pembuatan

Lubang Biopori Kawat strimin 16 meter Rp 10.000 Rp 160.000

Semen 4 sak Rp 72.000 Rp 288.000 Sarung tangan isi 45 pcs 8 pack Rp 10.000 Rp 80.000

Masker isi 50 buah 8 pack Rp 20.000 Rp 160.000 Sabun Cair 180ml 5 pack Rp 13.000 Rp 65.000

Total Pembuatan Lubang Biopori Rp 688.000

Page 14: Proposal PHBD 2016

10

7 Pembuatan Kebun Bergizi

Pupuk kandang 150 kg Rp 1.000 Rp 150.000 Kompos 150 kg Rp 1.000 Rp 150.000 Pupuk Urea 150 kg Rp 2.000 Rp 300.000

Benih Bayam 50 g Rp 1.000 Rp 50.000 Benih Kangkung 50 g Rp 1.000 Rp 50.000

Benih Sawi 50 g Rp 1.000 Rp 50.000 Benih Kenikir 50 g Rp 1.000 Rp 50.000 Benih Cabai 50 g Rp 2.000 Rp 100.000 Total Pembuatan Kebun Bergizi Rp 800.000

8 Pengolahan Sampah Anorganik

Pewarna 4 kotak Rp 50.000 Rp 200.000 Lem Fox 10 botol Rp 15.000 Rp 150.000 Stick lem tembak 10 btg Rp 3.000 Rp 30.000

Total Pengolahan Sampah Anorganik Rp 380.000 9 Pembuatan MCK Batu Bata 1 truk Rp 1.450.000 Rp 1.450.000

Pasir 2 truk Rp 1.600.000 Rp 3.200.000 Semen 15 sak Rp 72.000 Rp 1.080.000 Batu Cor 2 truk Rp 750.000 Rp 1.500.000 Besi Beton 10 buah Rp 100.000 Rp 1.000.000 WC 1 buah Rp 245.000 Rp 245.000 Bak 60 L 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000 Pipa PVC 4 inch 3 buah Rp 50.000 Rp 150.000 Talang Seng 4 meter Rp 60.000 Rp 240.000 Asbes Gelombang 4 lbr Rp 60.000 Rp 240.000 Pintu PVC 1 buah Rp 750.000 Rp 750.000 Paku Beton 7 cm 1 kg Rp 38.000 Rp 38.000 Gayung 1 buah Rp 10.000 Rp 10.000 Ember 3 galon 1 buah Rp 10.000 Rp 10.000 Tempat sampah 1 buah Rp 5.000 Rp 5.000 Cat tembok 2,5 liter 1 kaleng Rp 148.000 Rp 148.000 Upah Tukang 4 Orang 5 hari Rp 70.000 Rp 1.400.000

Total Pembuatan MCK Rp 11.566.000 Total Biaya Bahan Habis Pakai Rp 25.271.000

Page 15: Proposal PHBD 2016

11

2. PERALATAN PENUNJANG 1 Pendidikan

Baca Tulis Papan Tulis 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000

Spidol 10 buah Rp 10.000 Rp 100.000 Map 6 buah Rp 3.000 Rp 18.000

Total Pendidikan Baca Tulis Rp 218.000 2 Pembuatan

Bank Sampah Timbangan duduk 1 buah Rp 3.500.000 Rp 3.500.000

Timbangan gantung 2 buah Rp 150.000 Rp 300.000

Tempat sampah 200 liter 2 buah Rp 200.000 Rp 400.000

Total Pembuatan Bank Sampah Rp 4.200.000 3 Pembuatan

Lubang Biopori Bor Biopori 20 buah Rp 185.000 Rp 3.700.000

Linggis 5 buah Rp 20.000 Rp 100.000 Total Pembuatan Lubang Biopori Rp 3.800.000

4 Pembuatan Kebun Bergizi

Gembor 5 buah Rp 40.000 Rp 200.000 Sekop Kecil 5 buah Rp 15.000 Rp 75.000 Garpu Tanah 5 buah Rp 120.000 Rp 600.000 Drum Plastik 100L 3 buah Rp 100.000 Rp 300.000 Pengki Tanah 3 buah Rp 17.000 Rp 51.000 Pot Sedang 1 lusin Rp 15.000 Rp 180.000 Ember 60L 5 buah Rp 60.000 Rp 300.000 Gerobak 2 buah Rp 500.000 Rp 1.000.000 Cangkul 5 buah Rp 30.000 Rp 150.000

Total Pembuatan Kebun Bergizi Rp 2.856.000 5 Pengolahan

Sampah Anorganik

Gunting 10 buah Rp 15.000 Rp 150.000 Alat lem tembak 5 pcs Rp 30.000 Rp 150.000 Kuas 11 buah Rp 5.000 Rp 55.000

Total Pengolahan Sampah Organik Rp 355.000 Total Biaya Peralatan Penunjang Rp 11.429.000

Page 16: Proposal PHBD 2016

12

3. TRANSPORTASI No Sub Kebutuhan Jenis Kebutuhan Frekuensi Harga Jumlah 1 Transportasi

Jakarta - Leuwikaret (PP)

Sewa Mobil 14 minggu Rp 450.000 Rp 6.300.000

Total Transportasi Rp 6.300.000

4. PUBLIKASI DAN SEMINAR No Sub Kebutuhan Jenis Kebutuhan Frekuensi Harga Jumlah

1 Pendidikan Pembuatan buku pedoman 80 buku Rp 15.000 Rp 1.200.000

2 Seminar dan publikasi

Seminar ilmiah dan proceeding Rp 500.000

Jurnal ilmiah pengabdian masyarakat Rp 500.000

Pemutaran video hasil kegiatan Rp. 300.000

Total Publikasi dan Seminar Rp 2.500.000 Total Biaya yang Dibutuhkan untuk Kegiatan Program Rp 45.500.000

XIII. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran pendukung program meliputi:

1. Biodata singkat ketua, anggota pelaksana dan dosen pembimbing 2. Gambaran teknologi yang akan diterapkan dalam Program Hibah Bina Desa 3. Surat pernyataan kerjasama dari pemerintah desa 4. Denah lokasi Bina Desa

Page 17: Proposal PHBD 2016

13

LAMPIRAN Lampiran 1: Biodata singkat ketua, anggota pelaksana dan dosen pembimbing

BIODATA KETUA PELAKSANA

Nama : Ikhlashia Wanodya Tami NIM : 14102060 Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Bekasi, 2 November 1996 Telepon : 087776769728 Email : [email protected] Jurusan/Fakultas : Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas : Universitas Trilogi Alamat rumah : Jl. P. Singkep 5 No. 353 Bekasi Timur, Jawa Barat Riwayat Pendidikan SD : SDN Aren Jaya XI (2002-2008) SMP : SMP 32 Bekasi (2008-2011) SMA : SMAN 2 Bekasi (2011-2014)

Ketua Pelaksana

Ikhlashia Wanodya Tami

Page 18: Proposal PHBD 2016

14

BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 1

Nama : Fennie Oktavirsa NIM : 13105001 Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Bangka Belitung, 6 Oktober 1995 Telepon : 082221115434 Email : [email protected] Jurusan/Fakultas : Agribisnis/Fakultas Bioindustri Universitas : Universitas Trilogi Alamat rumah : Jl. Pengadengan Timur 1 No.30

Apartemen Pancoran Riverside, Jakarta Selatan Riwayat Pendidikan SD : SDN 2 Negeri Kelapa, Bangka (2001-2007) SMP : MTS Plus Bahrul Ulum Islamic Center Sungailiat

(2007-2010) SMA : SMA Plus Bina Bangsa Sejahtera Bogor (2010-2013)

Anggota Pelaksana

Fennie Oktavirsa

Page 19: Proposal PHBD 2016

15

BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 2

Nama : Munawaroh NIM : 14101045 Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Bekasi, 15 Oktober 1994 Telepon : 08990935715 Email : [email protected] Jurusan/Fakultas : Manajemen/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas : Universitas Trilogi Alamat rumah : Kp. Bojong Sari RT. 05/01 No.76 Jatisari, Jati

Asih, Bekasi Riwayat Pendidikan SD : MI Sirojul Munir (2000-2006) SMP : MTs Negeri Jatiasih (2006-2009) SMA : SMKN 4 Bekasi (2009-2012)

Anggota Pelaksana

Munawaroh

Page 20: Proposal PHBD 2016

16

BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 3

Nama : Siti Solehah NIM : 14102019 Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 20 Mei 1996 Telepon : 089615165943 Email : [email protected] Jurusan/Fakultas : Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas : Universitas Trilogi Alamat rumah : Jl. Tanjung Lengkong RT 06 RW 07 No. 33

Kec. Jatinegara Kel. Bidara Cina, Jakarta Timur Riwayat Pendidikan SD : SDN Bidara Cina 05 Pagi (2002-2008) SMP : SMPN 20 Bulak Rantai (2008-2011) SMA : SMK Pusaka 1 Jakarta (2011-2014)

Anggota Pelaksana

Siti Solehah

Page 21: Proposal PHBD 2016

17

BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 4

Nama : Annisa Kartika Puspitasari NIM : 14104008 Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 23 Desember 1994 Telepon : 083853971610 Email : [email protected] Jurusan/Fakultas : Agroekoteknologi/Fakultas Bioindustri Universitas : Universitas Trilogi Alamat rumah : Jl. Sastrodikoro Gang Mawar 5, Lumajang, Jawa Timur Riwayat Pendidikan SD : SDN Tompokersan 3 Lumajang (2001-2007) SMP : SMPN 1 Lumajang (2007-2010) SMA : SMAN 2 Lumajang (2010-2013)

Anggota Pelaksana

Annisa Kartika Puspitasari

Page 22: Proposal PHBD 2016

18

BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 5

Nama : Yola Armelia NIM : 141110025 Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Semarang, 6 Desember 1996 Telepon : 083897570143 Email : [email protected] Jurusan/Fakultas : Desain Komunikasi Visual/Fakultas Industri Kreatif Universitas : Universitas Trilogi Alamat rumah : Jl. Raya Kalibata RT 02/ RW 07 No. 27 Cililitan Kecil,

Jakarta Timur Riwayat Pendidikan SD : SDN Cawang 03 Pagi (2002-2008) SMP : SMPN 20 Bulak Rantai (2008-2011) SMA : SMA Angkasa 1 Halim (2011-2014)

Anggota Pelaksana

Yola Armelia

Page 23: Proposal PHBD 2016

19

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

Nama Lengkap : Maya Cendana, S.T., M.Cs. Jenis Kelamin : Perempuan Jabatan Fungsional : Asisten ahli NIP/No. KTP : 140807/1671054504860002 NIDN : 0205048601 Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 5 April 1986 E-mail : [email protected] Nomor Telepon/HP : -/081367769989 Alamat Kantor : Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Telematika Universitas Trilogi,Jl. TMP Kalibata No.1 Kalibata, Jakarta - 12760 Nomor Telepon/Faks : (021) 7980011/7981352

Riwayat Pendidikan

S1 : Teknik Informatika,

Universitas Katolik Musi Charitas, Palembang S2 : Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Dosen Pembimbing

Maya Cendana, S.T., M.Cs.

Page 24: Proposal PHBD 2016

20

Lampiran 2: Teknologi penerapan dalam Program Hibah Bina Desa 1. Pembuatan Lubang Biopori

Tahapan yang akan dilakukan dalam pembuatan lubang biopori ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Proses pembuatan lubang biopori

2. Pengelolaan Bank Sampah Pada akhirnya setelah proses pengelolaan bank sampah sudah berjalan dengan lancar, maka teknologi yang akan diimplementasikan adalah pengelolaan bank sampah secara terkomputerisasi. Beberapa langkah yang akan dilakukan dalam proses pembuatan bank sampah dapat dilihat pada gambar 4. 1) Mengumpulkan sampah rumah tangga Setiap rumah akan diberikan 2 kantung trashbag setiap 1 minggu. Yang masing-

masing digunakan untuk memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. 2) Dikumpulkan ke pengepul Sampah anorganik yang sudah dikumpulkan di setiap rumah akan dikumpulkan

kepada orang yang sudah ditugaskan sebagai pengepul sampah. Dalam hal ini, tempat pengempulan akan memanfaatkan pekarangan rumah Ketua RT 04.

3) Dipilih sesuai jenis Sampah anorganik yang sudah dikumpulkan ke pengepul akan dipilih kembali

sesuai dengan jenisnya. Kemudian sampah-sampah tersebut dikumpulkan dalam satu tong yang sudah disediakan di tempat pembuangan akhir.

4) Sampah ditimbang Sampah yang sudah dipisahkan akan ditimbang agar dapat menentukan jumlah

uang yang akan ditabung oleh masyarakat di bank sampah. 5) Pencatatan sampah yang dikumpulkan Sampah yang sudah ditimbang akan dicatat jenis sampahnya dan jumlah beratnya

di Kartu Keanggotaan, kemudian akan dicatat oleh pengurus bank sampah jenis sampah, jumlah berat, dan total uang yang ditabung oleh masyarakat.

6) Penukaran dengan sejumlah uang Masyarakat yang telah menabung sampah tersebut dapat menukarkannya dengan

sejumlah uang sesuai dengan jenis sampah dan jumlah beratnya.

MembuatlubangDenganlinggis

hinggakedalaman30cm

MembuatlubangDenganbor

bioporihinggakedalaman80cm

Memasukkansampah

organikdandaunkering

Menutuplubang

dengankawat

Page 25: Proposal PHBD 2016

21

Gambar 4. Proses pengelolaan bank sampah

3. Pemanfaatan Pekarangan Rumah Pengolahan tanah meliputi sanitasi lahan dari benda-benda yang tidak diperlukan, penggemburan lahan, dan penambahan bahan organik seperti pupuk kandang dan kompos. Kemudian persiapan lahan sebagai media tanam. Setelah itu ditentukan jenis tanaman apa yang akan ditanam dan bagaimana tata letak penanamannya. Selanjutnya tanaman dipelihara. Setelah itu dirawat hingga tanaman siap dipanen dan dikonsumsi. Proses pemanfaatan pekarangan rumah dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Proses pemanfaatan pekarangan rumah 4. Pengembangan Kreativitas Berbasis Lingkungan

Pengembangan kreativitas berbasis lingkungan di kalangan warga Desa Leuwikaret dilakukan dengan cara memanfaatkan sampah yang berasal dari rumah tangga. Sampah anorganik yang dapat didaur ulang, diolah kembali menjadi barang yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari misalnya kaleng menjadi pot tanaman, sedangkan sampah organik dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat dipakai untuk kegiatan penghijauan di pekaranagn warga. Alur proses dapat dilihat pada gambar 6.

Pengolahantanah

Persiapanmedistanam

Menentukanjenistanaman

TataletaktanamanPemeliharaanPemanenan

Dikumpulkankepengepul

Sampahorganik

Sampahanorganik

Mengumpulkansampahrumah

tangga

Dipilihsesuaijenis

Sampahditimbang

Pencatatansampahyangdikumpulkan

Penukarandengansejumlah

uang

Page 26: Proposal PHBD 2016

22

Gambar 6. Pengembangan kreativitas berbasis lingkungan

PENGUMPULANBANKSAMPAHRUMAHTANGGA

SAMPAHORGANIK

SAMPAHANORGANIK

DIOLAHMENJADIKOMPOS

DIOLAHMENJADIKERAJINAN

DIJUAL

PENGHIJAUAN

BIAYAOPERASIONAL KASDESA

Page 27: Proposal PHBD 2016

23

Lampiran 3: Surat pernyataan kerjasama dari pemerintah desa

Page 28: Proposal PHBD 2016

24

Page 29: Proposal PHBD 2016

25

Lampiran 4: Denah Lokasi Bina Desa


Top Related