Download - Pawapeling catatan akhir tahun 2013
PAWAPELING CATATAN AKHIR TAHUN 2013
“PEMBANGUNAN INDUSTRI MEMBAWA PETAKA”
MARILAH BERJUANG SAUDARAKU JANGAN BERHARAP PADA NEGARA
Oleh: Adi Mulyadi Edi Rahayu
Analisis & Riset : Adi Mulyadi Data & Foto : Edi Rahayu Penyusun Tata Letak : Adi Mulyadi Sampul : Adi Mulyadi Materi Keseluruhan TIM Pawapeling
Herry Gunawan Atep Bobi Aep Saepuloh Endang Ramdani Dea Latif M. Enung Unang Yaya Ujang Amang
UCAPAN TERIMA KASIH
Segenap pengurus Pawapeling mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas segala yang telah diberikan baik langsung maupun tidak langsung dalam membantu perjuangan Pawapeling. Pertama-tama Terima Kasih disampaikan pada Tuhan Yang Maha Esa & Keluarga Besar Pengurus Pawapeling, Masyarakat Kampung Mundel dan Kampung Menje. Serta Bapak/Ibu, saudara/i, Teman/ Kawan/ Sahabat di bawah ini: Dadan Ramdan, Juandi ‘Abah’ Rewang, Dadang ‘Utun’ Hermawan, Erick Bastian, Andrew Vourhen, Ginting, Zebian Paskalis, Ganiya, Kiki Azliya, Lamro, Fauzan, Iwank Wahyudin, Yogiawan, Willy, Donni Setiawan, Ricky, Umar Alam, Rifal, Denni Riswandi, Denni Hamdani, Wa Dadang Sudardja, Pius, Ecy, Iyo, Lulu, Sawung, Ogi, Adi Marsha, Engkos Kosasih, Mang Udin, A Atim, Teh Lusi, Mang Endun, Mang Udas, Mang Asep serta seluruh teman-teman yang ada di jejaringan sosial Facebook & Twitter yang memberikan supporting luar biasa dalam kampanye lingkungan Pawapeling selama ini. Mohon maaf tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Lembaga/ Organisasi Perguruan Tinggi WALHI JAWA BARAT Universitas Indonesia KAPA FT UI UNPAD INISIATIF ITB KABUYUTAN SUNDA KIWARI IPB PSDK UNPAS LBH BANDUNG AJI BANDUNG MATA MEDIA WAKCA BALAKA ELINGAN LSM BBC Peduli GSPB KSN AMPPLAS LUSIPER PLB SERUNI
RINGKASAN
Bagaimana nasib rakyat yang berada dekat kawasan industri? Pertanyaan ini
merupakan pertanyaan kritis yang terus didengungkan karena rakyat terus dibayang-
bayangi bencana akibat dampak negatif dari kegiatan industri. Kabupaten Bandung
tercatatan sebagai Kawasan Strategis Nasional salah satunya kawasan strategis
pembangunan industri. Namun untuk siap pembangunan industri itu? Hal itu yang
kemudian menjadi pertanyaan besar bagi rakyat. Mengapa demikian ya, jelas saja
pertumbuhan industri tak seindah seperti bayangan akan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat. Akan tetapi rakyat hanya mendapatkan dampak negatifnya saja
dari pembangunan dan kegiatan industri tersebut.
Dampak negatif itu salah satunya adalah pencemaran limbah cair B3 sisa
produksi yang faktanya kemudian dibuang langsung ke sungai, sehingga sungai itu
tercemari. Kemudian eksploitasi air bawah tanah dengan besar-besaran oleh pabrik
industri, sehingga berujung pada terjadinya krisis air pada warga sekitar. Begitupun
pembangunan industri itu dapat berdampak pada terjadinya banjir dan kerusakan
lingkungan hidup lainnya.
Salah satu contoh kasus dampak negatif dari suatu kegiatan atau usaha industri
itu terjadi pada warga Kampung Menje Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten
Bandung. Kampung tersebut berada di belakang kawasan industri KH Group, jarak
benteng dengan pemukiman warga hanya 1 meter. Sejak berdirinya kawasan industri
KH Group pada tahun 1990, menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan hidup. Pada
tahun 2006, kampung menje kerap di landa banjir ketika musim penghujan datang dan
kemudian kesulitan air ketika musim kemarau penyebabnya adalah eksploitasi air
bawah tanah secara besar-besaran untuk kegiatan industri dan buruknya tata kelola
lingkungan di kawasan industri tersebut.
Proses industri textile di kawasan industri KH Group, juga menggunakan bahan
zat kimia cair B3. Sisanya menjadi limbah cair. Limbah cair tersebut diduga dibuang
langsung dengan dialirkan ke selokan yang berada di samping dan depan pabrik yang
kemudian menuju citarik dan bermuara di citarum. Mesin textile itu juga mengeluarkan
kebisingan dan getaran dengan volume yang cukup tinggi. Selain itu, sisa pembakaran
batubara dari kegiatan industri textil itu di keluarkan memlalui media pipa (cerobong)
dengan ketinggian sekitar 10 meter dan lebar berdiamete 50 x 50 cm. Asap dari sisa
pembakaran batu bara tersebut langsung di buang ke udara.
Dampaknya, mengancam kesehatan manusia. Punahnya spieses atau biota air
dan sumber utama gas rumah kaca penyebab perubahan iklim. Mengganggu
kenyamanan dan ketentraman warga saat beristirahat, belajar dan beribadah.
Polutan beracun yang keluar dari cerobong asap batu bara dapat mengancam
kesehatan bagi manusia. Partikel halus debu batu bara adalah penyebab utama penyakit
pernafasan akut, merkuri perusak perkembangan saraf anak, balita dan janin dalam
kandungan ibu hamil. Yang tak kalah penting dari pembakaran batu bara sumber utama
gas rumah kaca penyebab perubahan iklim, seperti karbon dioksida, sulfur dioksida,
nitrogen dioksida, dan metana yang memperburuk kondisi iklim.
Secara nyata yang kini dirasakan oleh warga Kampung Mundel, Menje dan
Solokanjeruk adalah sesak nafas dan gatal-gatal karena partikel-partikel halus dari asap
sisa pembakaran batu bara tersebut itu berjatuhan ke atap dan lantai warga dan
terhirup langsung oleh warga.
Memang dampak kesehatan yang didertia itu belum terlihat secara signifikan
atau belum parah. Akan tetapi 3-5 tahun kedepan dampak pada kesehatan tersebut
akan terlihat lebih massif dan parah. Sekarang apakah pemerintah akan menunggu dulu
warga yang mati, baru kemudian pemerintah bertindak? Atau warga menje sengaja
ditumbalkan untuk kepentingan industrialisasi? Perlu penelitian dan pengkajian
mendalam untuk menjawabnya.
PENDAHULUAN
Pawapeling berbasis di Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung-Jawa
Barat. Mungkin anda bertanya mengapa Solokanjeruk yang dipilih oleh Pawapeling?
tidak di Kecamatan lain atau bahkan di Kota-kota besar di Jawa Barat? Ya mengapa
demikian karena menurut Kami Kecamatan Solokanjeruk sangat strategis untuk
dijadikan basis Pawapeling selain belum adanya organisasi yang fokus pada isu
lingkungan hidup juga Solokanjeruk menurut analisis kami masuk pada wilayah yang
rentan pencemaran, baik Air maupun Udara serta kerusakan lingkungan hidup seperti
Banjir, Krisis Air dsb, akabit dari suatu kegiatan atau usaha industri. Kami melihat
Solokanjeruk akan dijadikan tumbal oleh pemerintah untuk pembangunan berjangka
panjang Kabupaten Bandung. Pembangunan yang kami maksud adalah pembangunan
industrialisasi. Oleh karena itulah maka Pawapeling hadir dan berbasis di Solokanjeruk.
Secara topografis wilayah kecamatan solokanjeruk merupakan daerah yang
relatif datar dengan memiliki ketinggian 671-700 M di atas permukaan laut, dan curah
hujan rata-rata 781 mm/ tahun serta bersuhu udara minimal 21 o C maksimal 31 o C.
Kecamatan Solokanjeruk memiliki jarak orbitrasi dari pusat pemerintahan Kabupaten
Bandung sekitar 35 km dan 23 km dari pusat pemerintahan Propinsi Jawa Barat. Luas
wilayah Kecamatan Solokanjeruk adalah 2. 355, 072 Ha yang terdiri dari 1.745, 284 Ha
lahan basah pertanian (sawah) dan 609, 788 Ha merupakan tanah darat, dari luas
tersebut dibagi 7 Desa yaitu: Desa Solokanjeruk, Desa Langensari, Desa Cibodas, Desa
Padamukti, Desa Panyadap, Desa Rancakasumba, Desa Bojongemas. Dari 7 Desa
tersebut terdiri dari 19 Dusun, 112 RW dan 381 RT, dengan jumlah penduduk akhir
tahun 2012 itu sebanyak 69508 jiwa dan 21873 kepala keluarga.
Secara administrasi Kecamatan Solokanjeruk memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Rancaekek
Sebelah Timur : Kecamatan Paseh
Sebelah Selatan : Kecamatan Majalaya
Sebelah Barat : Kecamatan Ciparay
Kecamatan Solokanjeruk merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilintas oleh
Sungai Citarum, Cikaro, Cisunggalah dan Citarik. Dengan wilayah yang di lintasi
sejumlah sungai maka sumber kehidupan bagi masyarakatnya adalah pertanian.
Solokanjeruk adalah merupakan salah satu dari 31 Kecamatan di Kabupaten
Bandung yang termasuk zonasi atau kawasan industri yang cukup luas cakupannya di
Kabupaten Bandung. Dari luas wilayah 2. 355, 072 Ha, berdasarkan Perda No 03 Tahun
2008 Tentang RTRW 2007-2027, 808,62 ha atau 33,6 persennya diperuntukkan bagi
kawasan atau zonasi industri dengan kegiatan industri polutif dan non polutif.
NEGARA DIATUR PEMODAL ASING
Analisis Pawapeling sepanjang tahun 2013 pemodal asing mendominasi dan
mengintervensi Negara dari berbagai aspek. Negara atau aparatur pemerintahan tak
berdaya oleh para pengusaha asing pemilik modal tersebut. Intervensi para pengusaha
itu begitu kuat sampai mengoyak masuk kedalam sendi-sendi aparatur pemerintahan,
baik pada legislative eksekutif maupun yudikatif. Selain itu para oknum aparatur
pemerintah dengan begitu lemah dan mudahnya di iming-imingi oleh para pengusaha
asing yang kemudian menggadaikan Negara dan rakyatnya pada bangsa asing demi
kepentingan individu maupun golongan sehingga menambah parah penderitaan rakyat
bawah. Aturan atau perundang-undangan dibuat hanya sebatas formalitas sebagai
pelengkap system tatanan Negara. Harapan keadilan yang berpihak pada rakyat hanya
sebatas mimpi disiang bolong yang takan pernah dapat terwujud.
Kenyataanya rakyat menjadi tamu di Negaranya sendiri. Negara yang kaya raya
akan kesumburan tanahnya tak bisa menjawab keadilan dalam mensejahteraan
rakyatnya. Malah kemudian Negara menumbalkan rakyat untuk kepentingan
industrialiasi yang mana disinyalir sebagai pesanan bangsa asing. Rakyat dijadikan
tukang kuli di negaranya sendiri. Hal itu yang kini dirasakan oleh rakyat di kabupaten
bandung karena tatanan pemerintahan Kabupaten Bandung sudah terdominasi dan
terintervensi pemodal asing sehingga terkoyak-terkoyak. Keberpihakan pemerintahan
kabupaten bandung kepada pemodal asing secara terang-terangan dilakukannya.
PEMBANGUNAN INDUSTRI MEMBAWA PETAKA
Dalih pemerintah pembangunan industri di kabupaten bandung sebagai upaya
untuk mengurangi pengangguran dan mengetaskan kemiskanan. Pertanyaan kami
untuk siapa pembangunan industri tersebut? Apakah benar untuk rakyat atau hanya
kepentingan politik semata yang mana hanya dinikmati oleh segelintir orang atau
individu dan golongan tertentu. Karena kenyataanya rakyat atau warga pribumi hanya
menerima dampak negatifnya saja selama ini. Hal itu yang dialami oleh warga Kampung
Menje. Warga di kampung tersebut mengalami krisis air di musim kemarau dan banjir
ketika musim hujan. Selain itu warga menje harus menerima kenyataan pahit setiap
harinya menghirup polusi udara dari sisa pembakaran batubara dari kawasan industri
KH group dan juga dibisingi selama 24 jam dari mesin-mesin di pabrik kawasan industri
tersebut.
Kasus Pelanggaran di Kawasan Industri KH Group
Jumlah pabrik yang ada di kawasan industri Kh Group adalah sekitar 40 pabrik
(Investigasi pawapeling 2013). beberpa pabriknya memproduksi Zat Kimia berbahaya.
Namun demikian mereka tidak memiliki IPAL kemudian limbah B3-nya itu disinyalir
dibuang langsung melalui selokan atau sungai kecil yang mengalir ke Citarik kemudian
bermuara di Citarum. Luas lahan kawasan industri Kh Group sekitar 65 hektar.
Sebelumnya, semua lahan yang digunakan untuk kawasan industri dan penambahan
perluasan pabriknya tersebut dulunya adalah lahan basah (sawah) atau lahan produktif
pertanian.
Hasil investigasi Pawapeling diketahui diantara 40 pabrik itu baru tahun 2011
mengantongi UKL/UPL sisanya sampai hari ini tidak memiliki Amdal. Namun demikian
pemerintahan daerah Kabupaten Bandung melalui dinas terkait seakan membiarkan
terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Padahal perusahaan
tersebut merupakan perusahaan wajib AMDAL yang mana dapat berdampak negatif
pada lingkungan hidup
Belum lama ini PT. Kahatex melakukan perluasan pabriknya di Solokanjeruk
dengan luas sekitar 5, 3 hektar yang berlokasi di sebelah Timur Kampung Mundel Rw
03, sebelah Selatan Kampung Solokanjeruk Rw. 02 sebelah Barat Kampung Menje Rw
14 Desa Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Kegiatan proyek
perluasan pembangunan tersebut menyebabkan terjadinya banjir, kebisingan dan
polusi. Selain itu kegiatan proyek perluasan pabrik itu juga belum melengkapi dokumen
lingkungan hidup seperti AMDAL UKL/UPL dan izin Lingkungan Hidup. Akan tetapi
kegiatan proyek pembangunannya terus dijalankan. Walau demikian Pemerintah
Kabupaten Bandung tidak berani memberhentikan kegiatan proyek perluasan pabrik
tersebut.
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukanoleh pengusaha dalam kegiatan proyek
perluasan pabrik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pelanggaran HAM Pada Warga Sekitar Dalam Kegiatan Proyek Perluasan PT.
Kahatex Solokanjeruk yang diantaranya merenggut Hak Bertempat Tinggal dan
Lingkungan Yang Sehat Hak Mendapatkan Informasi, Hak Kenyamanan,
Ketentraman dan Ketenangan Beribadah Hak Kenyamanan, Ketentraman dan
Ketenangan Belajar Anak.
2. Belum melengkapi AMDAL UKL/UPL untuk kegiatan proyek perluasan
3. Belum memiliki AMDAL Kawasan
4. Belum mendapatkan penetapan kawasan dari Bupati
5. Legalitas Status KH Group tidak jelas
6. Belum memiliki Izin Lingkungan
7. Belum memperoleh izin gangguan untuk kegiatan kontruksi dan produksi
proyek perluasan 5,3 Ha dari warga Mundel RW. 03 Solokanjeruk RW. 02 dan
Menje RW. 14
8. Adapun warga memberikan tandatangan untuk izin pengurukan proyek
perluasan 5,3 Ha.
Diduga melanggar Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang PPLH. Pasal.
22 yang berbunyi Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL. Pasal 24 Dokumen amdal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 merupakan dasar penetapan keputusan kelayakan lingkungan
hidup. Pasal 36 (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau
UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan. (2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 atau rekomendasi UKL-UPL. (3) Izin lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat
dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL. (4) Izin
lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya. Pasal 37 (1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya wajib menolak permohonan izin lingkungan apabila permohonan izin
tidak dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL.Pasal 40 (1) Izin lingkungan merupakan
persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. serta dugaan pelanggaran
Pasal 65, 67, 68, 69.
Sansi Pasal 109, Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa
memiliki izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Undang-Undang No 39 Tahun 1999 Tentang HAM Pasal 9 ayat (2) setiap
orang berhak hidup tentram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin. (3) setiap
orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
BAGAIMANA UPAYA PAWAPELING MENYIKAPI HAL ITU?
Pawapeling bekerja sekuat tenaga dengan kemampuan yang dimiliki untuk
membantu warga Solokanjeruk khususnya warga menje yang sejak lama dimarjinalkan
dan juga kami mensinyalir akan ditumbalkan oleh pemerintah kabupaten bandung
untuk kawasan industri. Hal tersebut terlihat dengan pembiaran pemerintahan
terhadap persoalan berbagai aspek lingkungan hidup yang dialami oleh warga menje.
Pawapeling mensinyalir pemerintah kabupaten bandung telah dikuasai,
didominasi dan diintervensi oleh pemodal asing sehingga tidak bisa berbuat apa-apa
ketika kegiatan industri di solokanjeruk telah melanggar undang-undang.
Terlepas dari benar atau tidak pemerintah telah diintervensi dan diatur oleh
para pemodal asing namun fakta dan temuan-temuan lapangan pawapeling merujuk
pada pembenaran dugaan tersebut.
Upaya-upaya Pawapeling yang telah dilakukan untuk membantu warga kampung
menje selama tahun 2013 adalah, pembuatan Filtrasi Air Bersih, Pembuatan Biopori,
Penyuluhan-Penyuluhan Tentang Sampah, Tentang Lingkungan Hidup yang Sehat dan
Mengadvokasi hak atas ruang dan lingkungan hidup serta Hak Asasi Manusia
Masyarakat Menje yang sudah dirampas oleh pemodal asing dengan melaporkan secara
tulisan maupun lisan ke pemerintah kabupaten bandung dan pemerintah provinsi jawa
barat serta melakukan aksi damai berunjuk rasa di depan gedung sate. Selain itu
Pawapeling juga melakukan investigasi pencemaran limbah cair B3 dan hasilnya
kemudian di laporkan kepada pemerintah baik kabupaten maupun provinsi.
SEJAUHMANA UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN? Upaya yang telah dilakukan Pawapeling sedikitnya mengurangi penderitaan dan
meminimalisasi risiko bencana ekologis warga Kampung Menje yang mengalami krisis
air dan banjir serta persoalan lingkungan hidup lainnya. Kemudian untuk advokasi
perluasan pembangunan 5,3 Ha pabrik PT. Kahatex sejauh ini masih dalam proses
abdministrasi menunggu keputusan Bupati Bandung untuk memberhentikan sementara
kegiatan proyek perluasan pabrik tersebut.
APA SAJA TANTANGANNYA?
Tantangan yang dialami oleh Pawapeling dalam menyelamatkan lingkungan hidup di
solokanjeruk adalah sebagai berikut:
1. Pemerintahan RW, Desa, Kecamatan dan Kabupaten sudah diintervensi dan
didominasi oleh pemodal asing pemilik PT. Kahatex sehingga keberpihakan
pemerintah yang kemudian cukup menyulitkan upaya advokasi lingkungan
hidup di Solokanjeruk.
2. Warga dan oknum kepolisian yang pro pada pengusaha asing menghadang
upaya-upaya pawapeling untuk advokasi lingkungan hidup.
APA SAJA YANG BELUM DISELESAIKAN PAWAPELING DI TAHUN 2013?
Selama satu tahun terakhir ini masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan
oleh Pawapeling. Salah satunya adalah advokasi lingkungan hidup warga Menje dan
Mundel. Begitupun upaya untuk menyadarkan warga akan pentingnya lingkungan
hidup yang sehat juga masih belum begitu dimengerti dan disadari oleh warga
Kecamatan Solokanjeruk umumnya. Kompleksitas persolaan lingkungan hidup di
Solokanjeruk tidak dapat diselesaikan hanya dengan waktu satu tahun. Akan tetapi
Pawapeling terus berupaya berjuang untuk menyelesaikan pekerjaan rumah sehingga
mencapai tujuan yang diharapkan yakni warga memperoleh lingkungan yang sehat.