Download - Muhammad nur rustan
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
NAMA : MUHAMMAD NUR RUSTAN
NIM : I11112324
HARI/TGL : SELASA/02 OKTOBER 2012
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : IRMAYANTI
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Fotosintesis merupakan proses utama yang dilakukan oleh tumbuhan.
Proses ini dipercaya membantu dalam kehidupan makhluk hidup bukan hanya
pada tumbuhan namun manusia dan hewan juga membutuhkan proses fotosintesi
meski yang dapat melakukan fotosintesis hanya tumbuhan itu sendiri. Sesuai
dengan fungsinya yaitu mengolah bahan makanan menjadi energi. Tanpa adanya
energy, semua makhluk hidup tidak dapat melakukan aktivitas. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa fotosintesis merupakan proses vital yang wajib terjadi
pada tumbuhan untuk mahluk hidup lain.
Fotosintesis yang berlangsung begitu kompleks menghasilkan zat-zat
yang berguna bagi kehidupan. Adapun hasil dari fotosintesis yaitu glukosa
(C6H12O6) dan oksigen (O2)
Berdasarkan fungsi dan proses fotosintesis maka dianggap perlu
untuk mempelajari lebih dalam proses fotosintesis yang hanya terjadi pada
tumbuhan khususnya membuktikan bahwa fotosintesis dapat menghasilkan
glukosa dan oksigen yang berguna dalam kehidupan.
I.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini yaitu:
1. Membuktikan bahwa fotosintesis mengasilkan glukosa (C6H12O2)
2. Membuktika bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen (O2)
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan selama 1 kali praktikum atau 3 jam di
laboratorium biologi dasar fakultas peternakan universitas hasanuddin pada
tanggal 2 Oktober 2012.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak proses yang berlangsung dalam daun, tetapi yang menjadi
pembeda dan yang terpenting ialah proses pembuatan bahan makanan.
Tumbuhan hijau memiliki kemampuan membuat makanan dari bahan-bahan
baku dari tanah dan udara. Pada aktifitas inilah bergantung kehis=dupan
tumbuhan dan kehidupan seluruh binatang dan manusia. Seluruh benda hidup
memerlukan energy tidak saja untuk pertumbuhan dan reproduksi, tetapi juga
mempertahankan kehidupan itu sendiri. Energy ini berasal dari energy kimiawi
dalam makanan yang dikonsumsi, sedangkan makanan itu asalnya dari proses
fotosintesis (ricky, 2011).
Sebelum awal abad ke 18, para ilmuwan percaya bahwa tumbuhan
pmemperoleh semua bahan penyusunnya dari tanah. Pada tahun 1727, Stephen
Hales mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer
dan cahaya terlibat dalam proses ini. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara
mengandung unsur gas yang berlainan. Pada tahun 1771, Joseph Pristley seorang
pastor dan ahli kimia berkebangsaan Inggris menyinggung O2 (walaupun zat
yang disebutnya sebagai udara yang tidak mudah terbakar ini belum dikenal
sebagai molekul) ketika ia menemukan bahwa tumbuhan hijau dapat
memperbaharui udara yang kotor akibat pernapasan hewan. Kemudian, seorang
dokter berkebangsaan Belanda Jan Ingenhousm memperlihatkan bahwa cahaya
diperlukan untuk memurnikan cahaya tersebut. Pada akhir abad ke 19 ilmu
pengetahuan dari fotosintesis lebih menyempit, tapi beberapa pengertian
mengalir deras pada abad ke 20. Sampai pada saat itutiba kita tahu bahwa
tumbuhan mengabsorbsi CO2 dan mengalirkannya ke senyawa organic. Cahaya
merupakan energinya. Oksigen telah diproduksi sebagai hasil dari proses dan
tanaman pada gelap mengabsorpsi O2 dan menukarkan CO2 seperti hewan (ricky,
2011).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan,
alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)
dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung
dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai
fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh
sejumlah bakteri belerang (wikipedia, 2009).
Fotosintesis berasal dari dari kata foton yang berarti cahaya dan
sintesis yang artinya menyusun. Jadi, fotosintesis artinya proses penyusunan
pada bagian tumbuhan yang mengandung klorofil dengan bantuan cahaya
matahari (Slamet, 2010).
Daun berfungsi sebagai organ utama fotosintesis pada tumbuhan tingkat
tinggi. Evolusi daun telah mengembangkan struktur yang akan menahan
kekerasan lingkungan, namun juga efektif dalam penyerapan cahaya dalam
pengambilan CO2 untuk fotosintesis . kebanyakan daun tanaman budidaya
mempunyai (ricky, 2011).
Permukaan luar yang luas dan data (ricky, 2011):
1. Lapisan pelindung permukaan atas dan bawah.
2. Banyak stomata persatuan luas.
3. Permukaan daun yang luas dan rongga udara saling berhubungan.
4. Sejumlah besar kloroplast dalam setiap sel dan
5. Hubungan yang erat antara ikatan pembuluh dan sel-sel fotosintesis.
Sehelai daun yang ideal untuk pertukaran gas dan penangkapan
cahaya adalah setebal satu sel, tetapi kekerasan lingkungan alami menuntut
beberapa lapisan sel dan pelindung (ricky, 2011).
Dari cahaya matahari yang menyinari bumi, dimulailah suatu proses
transfer energy di alam. Melalui daun-daunnya, tumbuhan hijau menangkap
cahaya tersebut sebagai bahan bakar pembuatan makanan. Air dan gas CO2 yang
ditangkap, diolah menjadi sumber energy bagi kita dan konsumen lainnya di
planet bumi ini. Produk itu dapat berupa buah yang kita makan, daun-daunan,
atauoun bagian lain dari tumbuhan, seperti umbi dan bunga. Selain itu
fotosintesis juga menghasilkan oksigen (fiktor, 2007).
Ada 7 spektrum pada cahaya matahri yaitu: merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu. Yang efektif digunakan dalam fotosintesis adalah merah
dan nila. Pada reaksi fotosintesis, CO2 berperan sebagai sumber karbon dan H2O
berperan sebagai sumber hydrogen(slamet, 2010).
Perangkat perangkat fosintesis terdiri atas kloroplas, cahaya matahari,
dan klorofil dengan fungsi masing-masing perangkat-perangkat yaitu (fiktor,
2007):
a. Kloroplas, seluruh bagian dari tumbuhan, termasuk batang dan buah,
memiliki kloroplas. Akan tetapi, daun merupakan tempat utama
berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan. Warna paa daun disebabkan
adanya klorofil, pigmen berwarna hijau yang terletak di dalam kloroplas.
Klorofil dapat menyerap energy cahaya yang berguna dalam sintesis
molekul makanan pada tumbuhan. Kloroplas banyak ditemukan pada
mesofil. Setiap sel mesofil dapat mengandung 10 hingga 100 butir
kloroplas. Kloroplas sebagai tempat klorofil berada, merupakan organel
utama dalam proses fotosintesis. Jika dilhat menggunakan mikroskop SEM
(scanning electrone microscope), dapat diketahui bentuk kloroplas yang
berlembar-lembar dan dibungkus oleh membrane. Bagian disebelah dalam
membrane dinamakan stroma, yang berisi enzim-enzim yang diperlukan
untuk proses fotosintesis. Pada stroma terdapat lembaran-lembaran datar
yangsaling berhubugan, disebut tilakoid. beberapa tilakoid bergabung
membentuk suatu tumpukan yang disebut grana.
b. Cahaya Matahari, sumber cahaya alami yang digunakan pada fotosintesis
adalah cahaya matahari. Cahaya matahari memiliki berbagai spectrum
warna. Setiap spectrum warna memiliki panjang gelombang tertentu. Setiap
spectrum warna memiliki pengaruh yang berbeda terhadap proses
fotosintesis. Sinar yang efektif dalam proses fotosintesis adalah merah,
ungu, biru, dan oranye. Sinar hijau tidak efektif dalam fotosintesis. Daun
yang terlihat hijau oleh mata karena spectrum warna tersebut dipantulkan
oleh pigmen fotosintesis. Sinar infra merah berperan dalam fotosintesis dan
berfungsi juga meningkatkan suhu lingkungan.
c. Klorofil, secara keseluruhan fotosintesis terjadi pada kloroplas yang
mengandung pigmen klorofil. Setiap bagian tumbuhan yang memiliki
klorofil dapat melakukan fotosintesis. Klorofil yang merupakan pigmen
fotosintesis dapat menyerap cahaya merah, orange, biru, dan ungu dalam
jumlah yang banyak namun menyerap cahaya kuning dan hijau yang
sedikit. Oleh karena itu cahaya kunin dan hijau dipantulkan sehingga
klorofil tampak berwarna hijau. Beberapa jenis klorofil yang diketahui
yaitu, klorofil a, b, c, dan d. dari semua jenis klorofil tersebut, klorofil a
merupakan pigmen yang paling utama dan hamper terdapat disemua
tumbuhan yang melakukan fotosintesis.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung melalui dua
tahap reaksi, yaitu(Suharno. 2006):
a. Reaksi terang
Reaksi terang terjadi bila ada cahaya, misalnya cahaya matahari. Selama
tahap ini, klorofil di dalam membran granum menyerap cahaya merah dan
(nila yang memiliki gelombang panjang. Energy ditangkap oleh klorofil dan
digunakan untuk memecah air. Pemecahan ini disebut fotolisis yang
mengakibatkan pecahan-pecahan air menjadi hydrogen dan oksigen. Reaksi
fotolisis yaitu:
2H2O + CAHAYA MATAHARI 2H2 + O2
Bahwa O2 hasil fotolisis ini berasal dari peristiwa fotolisis, tlah dibuktikan
dengan isotop 18O oleh S. Ruben dan M.D Kamen serta Robert Hill sehingaa
reaksi ini juga disebut trkasi Hill
Reaksi fotolisis terjadi 2 tahap, yaitu (fiktor. 2007) :
1. Reaksi siklik
Pada fotosistem I (P700), terjadi perputaran electron yang dihasilkan
dan ditangkap oleh akseptor sebagai hasil dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Electron yang dieksitasikan oleh P700 akan dipindahkan ke setiap akseptor
hingga akhirnya kembali ke system P700. Beberapa akseptor electron yang
terlibat dalam fotosistem adalah feredoksin (fd), plastoquinon (pq),
sitokrom(cyt), dan plastosianin (pc). Proses ini menghasilkan ATP sebagai hasil
penambahan electron pada ADP atau dikenal dengan nama fotofosforilasi.
Perputaran electron pada fotosistem I ini disebut sebagai fotofosforilasi siklik.
Fotosistem ini umumnya ditemukan pada bakteri dan mikroorganisme autotrof
lainnya. System fotosintesis dengan menggunakan fotofosforilasi siklik diduga
sebagai awal berkembangnya proses fotosintesis yang lebih kompleks.
2. Reaksi non siklik
Reaksi non siklik ini memerlukan tambahan berupa fotosintesis II
(P680). Sumber electron utama diperoleh dari fotolisis air yang akan digunakan
oleh klorofil pada fotosistem II. Reaksi ini menghasilkan 2 elektron dari hasil
fotolisis air. Electron ini akan diterima oleh beberapa akseptor electron, yakni
plastoquinin, sitokrom, dan plastisianin, akhirnya, pompa electron
menggerakkan satu electron H+ yang akan digunakan pada pembentukan ATP
dan ADP atau fotofossforilasi. Pembentukan ATP ini dibantu dengan adanya
perbedaan electron pada membrane tilakoid.
b. Reaksi gelap
Reaksi gelap merupakan tahap sebenarnya dalam pembuatan bahan
makanan pada fotosintesis. Energy yang telah dihasilkan selama rwaksi terang
akan digunakan sebagai bahan baku utama pembentukan karbohidrat proses
fiksasi (CO2) di stroma. Tumbuhan mengambil karbon dioksida melalui
stomata. Karbon dioksida dilihat oleh sutatu molekul kimia di dalam stroma
yang bernama ribulosa bifosfat. Karbon dioksida akan berikatan deng RUBP
yang mengandung 6 gugus karbon dan menjadi bahan utama dalam
pembentukan glukosa yang dibantu oleh enzim rubisko. RUBP yang berikatan
dengan karbon dioksida akan menjadi molekul yzsng tidak stabil sehingga akan
membentuk fostogliserat (PGA) yang memiliki 3 gugus C. energy yang berasal
dari ATP dan NADPH akan digunakan oleh PGA menjadi Fosfogliseraldehid
(PGAL) yang mengandung gugus C. dua molekul PGAL ini akan menjadi
bahan utama pembentukan glukosa yang merupakan produk utama fotosintesis,
sedangkan sisanya akan kembali menjadi RuBP dengan bantuan ATP. Jadi,
reaksi gelap terjadi dalam tiga tahap, yakni fiksasi CO2, reduksi, dan regenerasi.
Factor- factor yang dapat mempengaruhi fotosintesis yaitu (ricky 2011):
a. Factor Hereditas
Factor hereditas merupakan factor yang paling menentukan terhadap
aktifitas fotosintesis. Tumbuhan memiliki kebutuhan yaqng berbeda-beda
terhadap kondisi lingkungan untuk menjalankan kondisi normal. Tubuhan
yangberbeda jenis dan hidup pada kondisi lingkungan yang sama, memiliki
perbedaan factor genetis atau hereditas. Ada beberapa jenis tumbuhan tidak
mampu membentuk kloroplas dan albino. Hal tersebut disebabkan adanya factor
genertik yang tidak memiliki potensi untuk membentuk kloroplas.
b. Factor lingkungan
Aktivitas fotosintesis sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan,
seperti temperature, intensitas cahaya matahari, kandungan air dan mineral
kandungan CO2 dan O2:
1). Temperature, aktivitas fotosintesis merupakan reaksi yang menggunakan
enzim sedangkan kerja enzim dipengaruhi oleh temperature. Aktivitas
fotosintesis tidak berlangsung pada suhu di bawah 5oC dan diatas 50oC,
karena temperature maksimum fotosintesis sekitar 28o-30oC. tumbuhan yang
hidup pada daerah tropis memilki enzim yang bekerja secara optimum
karena tumbuh di likngkungan yang memiliki kisaran suhu optimum.
2). Intensitas cahaya matahari dan lama pencahayaan, semakin tinggi intensitas
cahaya matahari, maka semakin tinggi pula aktifitas fotosintesis. Hal ini
terjadi ditunjang oleh tersedianya CO2, H2O, dan temperature yang sesuai.
Kenaikan aktivitas fotosintesis tidak akan terus berlanjut. Tetapi akan
berhenti sampai betas keadaan tertentu karena tumbuhan memiliki batas
toleransi. Lama pencahyaan sangat berpengaruh terhadap fotosintesis. Pada
musim hujan, lama pencahayaan semamkin pendek sehingga aktivitas
fotosintesis akan berkurang.
3). Kandungan Air dalam Tanah, air merupakan bahan dasar pembentukan
karbohidrat. Air merupakan media tanam, penyimpangan mineral dalam
tanah, dan mengatur temperature tumbuhan. Berkurangnya air dalam tanah
akan mengahmbat pertumbuhan tumbuhan. Kurangnya air juga akan
menyebabkan kerusakan pada klorofil sehingga dalam daun menjadi
kuning.
4). Kandungan mineral dalam tanah, mineral berupa Mg, Fe, N, dan Mn
merupakan unsure yang berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Tumbuhan yang hidup pada lahan yang kekurangan Mg, Fe, N, dan Mn
akan mengalami klorosis atau penghambatan pembentukan klorofil yang
menyebabkan daun berwarna pusat. Rendahnya kandungan klorofil dalam
daun akan menghambat terjadinya fotosintesis.
5). Kandungan CO2 diudara sekitar 0,03 %. Peningkatan konsentrtasi CO2
6). Hingga 0,10% meningkatkan laju fotosintesis beberapa tumbuhan hingga
dua kali lebih cepat. Akan tetapi, keuntungan ini terbats karena stomata
akan menutup dan fotosintesis terhenti jika konsentrasi CO2 melebihi
0,15%. Kandungan O2 di udara dan dalam tanah akan menghambat respirasi
dalam tubuh tumbuhan. Rendahnya respirasi akan menyebabkan rendahnya
penyediaan energy. Hal ini mengakibatkan aktivitas metabolism akan
terlambat khususnya fotosintesis.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III. 1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:
Aluminium foil, Penjepit, Gelas piala, Kawat kasa , Bemseng,Gelas reaksi,
Corong.
III. 2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu: Tanaman
berdaun lebar (daun mangga), Daun Hydrilla verticillata Hoyle, Air, Alkohol,
JKJ (Jodium, Kalium, Jiodida).
III. 3 Prosedur Percobaan
III. 3. 1 Percobaan Sachs
1. Menutup bagian tengah dari permukaan daun mangga yang akan dijadikan
sebagai bahan percobaan ( sebaiknya dilakukan sebelum jam 06.00) dengan
kertas aluminium foil dan jepit rapat (dengan paper clip), biarkan beberapa
hari agar tampak perbedaan warna pada daun yang ditutupi dengan yang
tidak ditutupi aluminium foil.
2. Setelah beberapa hari daun mangga yang telah dibungkus di petik dari
rantingnya kemudian buka aluminium foil yang menutupnya. Untuk langkah
selanjutnya periksalah terlebih dahulu permukaan daun mangga, apabila
terdapat perbedaan warna antara bagian yang tertutup dan tidak tertutup
maka langkah pertama dianggap berhasil.
3. Merendam daun mangga dalam air panas yang mendidih selama ± 120
menit sampai daun mangga tampak layu. Hal ini dilakukan untuk mematikan
sel pada daun mangga.
4. Merendam daun percobaan pada alkohol yang mendidih selama beberapa
menit untuk melarutkan klorofil yang ada pada daun mangga.
5. Merendam kembali daun percobaan atau daun mangga tadi pada JKJ
beberapa saat kemudian bilas permukaan daun dengan air yang mengalir
agar sisa JKJ hilang.
6. Mengamati apa yang terjadi pada daun mangga.
III. 3. 2 Percobaan Ingenhouz
1. Mengisi gelas piala dengan air kemudian masukkan Hydrilla verticillata
Hoyle.
2. Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala hingga menutupi daun
Hydrilla verticillata.
3. Menutup pangkal corong yang menutupi daun Hydrilla verticillata dengan
tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air (tabung reaksi harus terisi air
dengan penuh tanpa ada rongga udara yang tersisa).
4. Menempatkan gelas piala atau percobaan tadi dibawah matahari atau cahaya
lampu yang mempunyai intensitas tinggi.
5. Mengamati apa yang terjadi pad percobaan.
6. Menghitung gelembung udara yang keluar selama selama 15 menit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1. HASIL
IV. 1.1 Percobaan Sachz
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan ini, kami dapat
membuktikan seperti pada percobaan sachs bahwa fotosintesis mengasilkan
glukosa (C6H12O6). Hal ini ditandai dengan bintik-bintik amilum yang muncul
pada bagian daun mangga yang tidak ditutupi oleh kertas aluminium foil.
IV. 1.1 Percobaan ingenhouz
Pada percobaan ini, telah tercapai tujuan kedua, dimana percobaan ini
dilakukan untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen (O2).
Hal ini dapat dibuktikan melalui tabel di bawah ini:
NO INTERVAL WAKTU (M) JUMLAH GELEMBUNG UDARA
1 0-5 -
2 6-10 + + + + + + + + + +
3 11-15 + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
Keterangan : - = tidak ada gelembung
+ = ada gelembung
IV. 2. Pembahasan
IV.2.1 Percobaan Sachz
Pada percobaan ini, kami mencoba kembali untuk membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan glukosa (C6H12O6). Hal ini tentunya
berlandaskan pada teori sachz yang mengungkapkan bahwa fotosintesis
menghasilkan glukosa. Pada langkah awal dilakukan pembungkusan pada bagian
tengah dari daun mangga yang menjadi objek percobaan menggunakan
aluminium foil. Setelah beberapa hari kertas aluminium tersebut di buka dan
tampaklah perbedaan warna antar bagian yang terbungkus dan tidak terbungkus.
Namun, hal tersebut belum dapat membuktikan bahwa fotosisntesis
menghasilkan glukosa.
Langkah berikutnya adalah merendam daun percobaan pada air
mendidh bertujuan mematikan sel pada daun. Setelah daun mangga tampak
layu, maka daun tersebut direndam kembali pada alkohol mendidih untuk
melarutkan klorofil pada daun hingga daun tampak berwarna kecoklat-coklatan
pada beberapa bagian. Kemudian daun percobaan di rendam dalam larutan JKJ
hingga tampak berwarna coklat. Basuhlah dengan air daun mangga tersebut
hingga tampak bintik-bintik amilum.
Bintik-bintik amilum tersebut sesungguhnya berasal dari zat glukosa
yang dihasilkan dari fotosintesis. Berdasarkan hasil yang dicapai maka dapat
dikatakan bahwa percobaan ini sesuai dengan teori.
IV. 2.2 Percobaan Ingenhouz
Pada percobaan kedua ini, kami juga mencoba membuktikan
kebenaran teori dari Ingenhouz bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
Langkah awal yang dilakukan adalah memasukkan daun Hydrilla verticillata ke
dalam gelas piala yang telah berisi air dengan penuh. Kemudian menutup daun
Hydrilla verticillata dengan corong yang terbalik sampai ke dasar gelas piala.
Tutuplah ujung corong dengan gelas piala yang berisi air penuh.
Untuk mempercepat proses terjadinya proses fotosintesis, kami
membawa objek percobaan tadi keluar dari ruangan agar terkena sinar matahari
langsung. Setelah diamati beberapa menit, muncullah oksigen pada permukaan
daun Hydrilla verticillata yang kemudian menuju ke ujung gelas ukur.
Untuk membuktikan bahwa udara yang keluar dari permukaan daun
Hydrilla verticillata berupa oksigen maka masukkan lidi yang memiliki bara.
Apabila terdapat nyala api, maka dapat disimpulkan bahwa udara yang keluar
dari daun Hydrilla verticillata berupa oksigen.
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat dikatakan bahwa percobaan
ini sesuai dengan teori ingenhous bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
BAB V
PENUTUP
V. 1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Percobaan ingenhous membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
glukosa (C6H12O6) yang diubah menjadi amilum sebagai energi dibuktikan
dengan bintik-bintik yang muncul pada daun percobaan.
2. Percobaan sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
(O2) dibuktikan dengan gelembung-gelempung udara yang keluar dari
permukaan daun percobaan menuju ujung gelas ukur.
V.2. Saran
Berdasarkan pengalaman kami dalam percobaan ini disarankan
kepada pembaca yaitu:
1. Sebaiknya daun mangga yang di bungkus dengan aluminium foil harus
tertutup rapat, tidak terdapat celah udara atau rongga antara penutup dengan
daun.
2. Sebaiknya daun mangga yang hendak di jadikan objek percobaan adalah
daun mangga yang terletak pada bagian luar atau terkena cahaya matahari
langsung.
3. Pada percobaan sachs, letakkan objek percobaan pada lingkungan yang
memiliki intensitas cahaya tingg agar mempercepat proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, 2010. Praktis BIologi. HTS. Surakarta
Ferdinand F, 2007. Biology,Visindo. Jakarta
Suharsono. 2000. Sains Biologi, Penerbit Erlangga. Jakarta
Wikipedia. 2012. Fotosintesis. http:/www.wikipedia.org/fotosintesis. diakses: 3
Oktober 2012. Pukul 11.00. Makassar)
Ricky. 2012. Jurnal Fotosintesis.http://www.ricki-ilmu tak terbatas-
blogspot.com/jurnal fotosintesis. diakses: 3 oktober 2012. Pukul 11.20.
Makassar.