Model PengembanganKompetensi StrategiCorporate University ASN
Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural ASN LAN
Disampaikan Workshop Pengembangan Kompetensi Strategi
Kementerian Hukum dan HAM Corporate University
Hotel Borobudur, 2 Desember 2019
Ferry Firdaus
Organisasi yang Gemuk
Peraturan perundang-undangan overlapping
SDM Aparatur
Tidak Kompeten
Tumpang Tindih Kewenangan
Pelayanan publik masih
buruk
Pola pikir
rule based
Budaya kinerja belum terbangun
KONDISI UMUM BIROKRASI DI INDONESIA
4
TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN
ERA DIGITALBagaimana Respon Kita?
Pengembangan
Kapasitas dalam
penggunaan
Pembelajaran
DARING (Dalam
Jaringan/Online)
Kolaborasi dan Model
pembelajaran baru
dengan Digital Skills
dan memanfaatkan
teknologi terbaru –
harus Learning by doing!
Mengidentifikasi
kebutuhan dan kondisi
peserta Training
Generasi Milenial
(masa kini) dengan
inovasi pembelajaran.
1 2 3
No 2020
1 Complex problem solving
2 Critical thinking
3 Creativity
4 People management
5 Coordinating with others
6 Emotional intelligent
7 Judgment and decision making
8 Service orientation
9 Negotiation
10 Cognitive flexibility
Top Skills in Rev Industry 4.0
03
02
01RPJM 1 (2005-2009)
GOOD GOVERNANCE
RPJM 3 (2015-2019
ASN MERIT SYSTEM
RPJM 2 (2010-2014)
REFORMASIBIROKRASI
RPJM 4 (2020-2024)
WORLD CLASS GOVERNMENT04
ARAH PEMBANGUNAN ASN
Profil ASN (Memiliki / Kuasai : Nasionalisme Integritas Hospitality Networking Teknologi Informasi Bahasa Asing Entrepreneurship
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
Era Revolusi Industri 4.0
Reorientasi Kurikulum
Hybrid/Blended Learning Online
Unit Pengelola ASN CORPU
Penguatan Kapasitas SDM
Penyelenggara/Pengelola/Wid
yaiswara
Literasi Baru (berbasis data, teknologi,
humanities) yang dikembangkan dan
diajarkan. Melakukan Pembaharuan
Kurikulum untuk pengembangan
Kepemimpinan dan Kompetensi Teknis,
dengan mendorong Entrepreneurship dan
Internship.
Menerapkan sistem pelatihan berbasis
Hybrid/ Blended Learning, yakni Learning
yang dilakukan melalui SIWI, SIPKA, dst.
Sharing knowledge management melalui
ASN Corporate University (ASN Corpu).
Bentuk dan Jalur Pengembangan Kompetensi
Pendidikan
Pelatihan
Klasikal
Non-Klasikal
•Pelatihan teknis
manajerial
•Pelatihan isu
nasional
•Pelatihan teknis
•Pelatihan
fungsional
•Pelatihan sosial
kultural
•Seminar atau
konferensi
•Workshop atau
lokakarya
•Sarasehan
•Kursus
•Penataran
•Bimbingan teknis
•Sosialisasi
• Jalur lain yg
memenuhi
ketentuan
• Penugasan
• Magang/sit-in/praktik kerja
• Benchmarking/study visit
• Coaching
• Mentoring
• e-Learning
• Belajar mandiri
• Team building
• Jalur lain yang memenuhi ketentuan
MERIT SISTEMUU- 5 tahun 2014 ttg ASN
Pasal 51
Manajemen ASN
diselenggarakan
berdasarkan sistem
merit
Sistem Merit adalah
kebijakan dan
manajemen ASN yang
berdasarkan
kualifikasi,
kompetensi dan
kinerja secara adil
dan wajar tanpa
membedakan latar
belakang politik,
ras, warna kulit,
asal usul, jenis
6P
PERENCANAAN
PEREKRUTAN
DAN
ORIENTASI
PENGEMBANGAN
KAPASITAS
PENILAIAN
KINERJA DAN
REWARD
PROMOSI,
ROTASI
DAN KARIR
PURNABHAKTI
1
2
3
4
5
6
Menyesuaikan ArahPembangunan Nasional
• Anjab & ABK thd Renstra K/L/D
• Geografis, Jml Penduduk, Belanja Pegawai
• Penggunaan Sistem Elektronik
MendapatkanTalenta Terbaik
• Rekrutmen berbasis Jabatan
• ADM, TKD & TKB
• Masa Percobaan, Orientasi & Engagement
untuk setiap penugasan
• Open recruitment untuk JPT
Mengurangi KesenjanganKompetensi
• TNA
• Diklat, Coaching & Mentoring berbasis
20JP/Thn
• Sekolah Kader
• Diklat NKRI
Meningkatkan Kinerja Berkelanjutan
• Tim Penilai Kinerja
• Kelas Jabatan: Beban, Tanggungjawab & Risiko
pekerjaan
• Pangkat melekat pada jabatan
• Remunerasi berbasis kinerja
Apresiasi yang Layak
• Sistem Pensiun & JHT menjadi Iuran Pasti
• Sistem Kompensasi
• Penyeragaman BUP
Menuju ASN Yang Dinamis
• Talent Mapping, Succession & Career Planning
• Rotasi nasional
• Standar Kompetensi Jabatan
dan Pengembangan Karir
• Mutasi 2-5 Tahun
SISTEM MERIT
PP 11/2017
Sumber: KemenPANRB, 2018
13
URGENSI PERUBAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Merosotnya model klasikal
Pembelajaran kelasdengan Instruktursemakin menurun
Pembelajaran on line dan kolaboratif
berkembang pesat
Magang menjadipilihan yang semakin
penting
2. Perkembangan pembelajaran di tempat kerja
3. Variasi Metode sesuai umur
BABY BOOMERS
• GEN X• MILLENEALS
• Hapalan
• Ceramah
• Workshop
• E learning
• Eksploratif
• Role play
• Bahantayang
• Buku danmanual
• Belajarekstensive • Video,
podcast
• Wiki, blogs, web 2.0
• Gamification
• Reusable learning object
• Mobile based learning
ARAHAN PRESIDEN JOKOWI
Sidang Kabinet Paripurna tentang Ketersediaan Anggaran dan Pagu Indikatif serta Prioritas Nasional Tahun 2019, Senin, 9 April 2018
Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang RAPBN Tahun 2019 beserta Nota keuangan, Jakarta,
16 Agustus 2018
Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan DaerahJakarta, 16 Agustus 2018
Bangkom dan Permasalahan dalam Organisasi:
Tidak diberikan
kesempatan
Terbatasnya
anggaran
Pengetahuan ttg
pengembangan
kompetensiPemanfaatan
alumni
Belum
terdokumentasikan
dengan baik
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
MASALAH
DASAR HUKUM : Pembaharuan Kerangka Regulasi
Pasal 43-46, pasal 70
UU No 5/2014 ttg ASN
Pasal 203-225 ttg
Pengembangan Kompetensi
PP 11/2017 ttg
MANAJEMEN PNS
(Perpres 79/2018 ttg LAN)
Perpres 57/2013 ttg LAN Pengembangan Kompetensi PNS
PerLAN 10/2018
Pengembangan Kompetensi PNS
melalui e-learning
PerLAN 8/2018
PNS
Menduduki jabatan
pemerintahan
Berstatus pegawai tetap dan memiliki NIP secara nasional;
PPPK
Melaksanakan tugas
pemerintahan.
Diangkat dg perjanjian kerja utk
jangka waktu tertentu sesuai
kebutuhan instansi & ketentuan UU
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara,
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan, dan
harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik.
Pasal 1 butir 3
& Pasal 7 ayat (1)
Pasal 1 butir 4 &
Pasal 7 ayat (2)
Memperoleh gaji,
tunjangan, fasilitas;
cuti; jaminan
penisun & hari tua;
perlindungan &
pengembangan
kompetensi
Memperoleh gaji &
tunjangan; cuti;
perlindungan &
pengembangan
kompetensi
(Pasal 8, 9)
Pasal 21 Pasal 22
Komposisi program pengembangan tiap
jenis kompetensi
Kurikulum
• PembentukanKarakter
• PenguatanKompetensi TeknisBidang
Metode Pembelajaran• Modul online• Lecture• Diskusi• Case study• Study Lapangan &
Observasi• Game• Outdoor activity• Praktek di tempat kerja• Jurnal
Bahan Ajar• Modul
• Kasus
• Paparan
• Film pendek
• Film best practice tokoh panutan
Penyelenggara
•PembentukanKarakter olehLembaga Diklatterakreditasi
•PenguatanKompetensi teknisbidang oleh Instansiasal
Diklat Terintegrasi
30%Klasikal
70 %Self learning : Habituasi di tempat kerja, Coaching, Mentoring
PNS Kompeten Jalankan 3 Fungsi ASN
Terbentuk Karakter PNS &Kompetensi Teknis Bidang yang kuat
LEARNING SYSTEM
INT
EGR
ITA
SP
RO
FESI
ON
AL
INO
VA
TIF
PED
ULI
MANAJERIAL
TEKNIS
PELATIHAN BAGIJABATAN FUNGSIONAL
PRAJABATAN
PRAJABATAN• NSPK oleh LAN• Target : CPNS• Jenis : Tunggal • Penyelenggara : K/L Pembina
dan Lemdik terakreditasi
TEKNIS
• NSPK oleh K/L Teknis/Sektor• Target : seluruh ASN
Pemerintah Pusat & Daerah sesuai kebutuhan jabatan
• Jenis : Tunggal & Berjenjang• Penyelenggara : K/L teknis
dan Lemdik terakreditasi
PELATIHAN BAGI JABATAN FUNGSIONAL• NSPK oleh K/L Pembina JF• Target : Jabatan Fungsional• Jenis : Tunggal & Berjenjang• Penyelenggara : K/L Pembina
dan Lemdik terakreditasi
MANAJERIAL• NSPK oleh LAN• Target : Calon dan Eselon I sd IV• Berjenjang (Pim I sd IV)• Penyelenggara : K/L Pembina
dan Lemdik terakreditasi
SISTEM PELATIHAN BAGI ASN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
DiklatBentuk Pengembangan
Kompetensi:Pelatihan klasikal
Sumber belajar : widyaiswara, fasilitator, praktisi
konvensional (klasikal)
Orientasi ke dalam(kebutuhan institusi)
PARADIGM SHIFT
Variasi bentuk PengembanganKompetensi : Pelatihan klasikal
dan nonklasikal
Pemanfaatan berbagai sumberbelajar : WI, fasilitator, praktisi,
akademisi, internal, dst
blended atau full e-learning
Orientasi ke kebutuhan nasional
Pengembangan Kompetensi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
MATERI
PERAN INSTANSI
LEARNING SYSTEM
PENGELOLAAN
TERPADU SECARA NASIONAL• Sinergi antar K/L/D• Adopsi Konsep Corporate
University • Terdokumentasi secara
nasional melalui SIPKA
Penyiapan Kompetensi Teknis
• Self Learning, Program pelatihan teknis klasikal & nonklasikal
• LAN : Penyiapan kompetensiteknis bidang CPNS melalui Self-Learning & Penugasan khusus(tata naskah dinas, nilai-nilaiLAN, Bahasa Inggris, protokoler)
MiXED system
• Pemanfaatan kelas dan IT• Knowledge & Skill : e-learning• Pendalman Knowledge :
Klasikal • Attitude : klasikal• Evaluasi : e-evaluation &
klasikal
Variasi• E-reference : modul, paparan,
e-book dll• Film/Video: terstruktur dan
tidak terstruktur• Case analysis• Pelibatan tenaga pengajar
internal, praktisi dan expert
PENGEMBANGAN ASN MENGHADAPI era INDUSTRIAL 4.0
PEDU
LI
INOVATI
F
INTEGRITAS PROFESIONA
L
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
Corporate University
Corporate Learning Center
Training Department
26
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Integrasi Sistem Pengembangan ASN ke depan(Desain Corporate University)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
CORPORATE UNIVERSITY :
Entitas pengembangan kompetensi yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung organisasi induknyadalam mencapai misinya dengan menyelenggarakankegiatan yang mendorong pengembangan pengetahuan, kearifan serta pembelajaran individu dan organisasi (Allen, 2002).
EFISIENSIMenjawab keterbatasan waktu pegawai
dan biaya penyelenggaraanpengembangan kompetensi ASN
Manfaat CorpU
RESPONSIFMenciptakan sistem pembelajaran yang responsif terhadap strategi pemerintah
dan mampu beradaptasi denganlingkungan strategis yang berubah cepat PEMBELAJARAN
ORGANISASI TERINTEGRASI
• Merubah pola pembelajaran individual menjadi pembelajaran organisasi(organization learning)
• Membangun budaya ASN yang kuat diatasidentitas sektoral dan daerah
• Integrasi proses pembelajaran dengan kinerjaorganisasi dalam mewujudkan arah kebijakanpemerintah
• Integrasi pengembangan leadership development dengan strategi organisasi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
“…entitas pengembangan
kompetensi yang berperan
sebagai sarana strategis
untuk mendukung
organisasi induknya
dalam mencapai misinya
dengan
menyelenggarakan
kegiatan yang mendorong
pengembangan
pengetahuan, kearifan
serta pembelajaran
individu dan organisasi
(Allen, 2002, p. 9).
ASN
CORPORATE
UNIVERSITY
Untuk mengisi standar
jabatan
Sesuai tuntutan strategi
organisasi
Individu Individu dan Organisasi
Klasikal
• Pelatihan Klasikal
• Coaching dan Mentoring
• Job Enrichment
• Diskusi informal
Trainer
(Internal/Eksternal)
• Trainer (internal/eksternal)
• Pimpinan unit di organisasi
• Profesional/Expert
• Akademisi
Sifat
Tujuan
Bentuk
Fasilitator
Traditional Training Center Corporate University
UU ASN telah meletakkan dasar
yang kuat bagi perwujudan Biro-
krasi Kelas Dunia melalui profe-
sionalitasASN.
Jenis Kompetensi yang harus di
kuasai ASN adalah kompetensi
manajerial, teknis, dan sosial kul
tural.
Jaminan bahwa setiap ASN men-
dapatkan hak Pengembangan ko
mpetensi setiap tahun dalam rang
ka pengembangan kariernya.
Variasi jenis kegiatan pengemb
angan kompetensi yang dapat
dilakukan.
Keharusan Penyusunan Rencana
Pengembangan Kompetensi bagi
setiap instansi yang tertuang dala
m penganggaran.
Pengembangan Kompetensi ha
rus direncanakan, dilaksanakan
dan dievaluasi.
Kegiatan Pengembangan Kom
petensi harus terekam dalam Si
stem Informasi Pengembangan
Kompetensi ASN Nasional.
Kebijakan Nasional
tentang Pengembangan Kompetensi ASN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
KEMENPAN
LANKASN
BKN
K/L/D
Pembuat Kebijakan di bidang ASN
Kajian & Inovasi manajemen ASN
Dan Pembina Pengembangan
Kompetensi ASN
Merencanakan Pembinaan Kepegawaian
Merencanakan Per UU di bidang Kepegawaian
Mengawasi Pelaksanaan Norma,
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Institusi yang berwenang (pembagian peran)
dalam pembentukan profesionalisme ASN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
14
Upaya pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dgn
Standar Kompetensi Jabatan dan Rencana Pengembangan Karir
Setiap PNS memiliki hak & kesempatan
yg sama utk diikutsertakan pengembangan
kompetensi dg memperhatikan hasil penilaian
kinerja dan penilaian kompetensi PNS
TINGKATinstansi dan nasional
Min. 20 jam pelajaran/ tahunPejabat Pembina Kepegawaian
(PPK) wajib:Menetapkan kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensiMelaksanakan pengembangan kompetensiMelaksanakan evaluasi pengembangan kompetensi
Pengembangan Kompetensi(Pasal 203 PP 11/2017 tentang Manajemen PNS
EMPLOYEE MANAGEMENT FRAMEWORK
Employee
Identification
Talent
Group
Employee
Development
No
Yes
Numbers of Employees
4-BOX MATRIX FOR
SUCCESSION PLANNING
Evaluasi
4-BOX MATRIX FOR SUCCESSION PLANNING
Talent
Classification
Leadership
AssessmentBehaviour
AssessmentTechnical
Assessment
Employee
Development
Talent Assessment
Box 9 (JF, JA, JPT)
Asesmen Center (Manajerial) Kinerja dan Perilaku Wawancara
Key Contributor
High Potential
Limited Contributor
Under Achiever
Placement
No
Yes
51
LevelingData
Rekap Data Unit
Rekap Data
Instansi
Rekap Data NasionalUnit masing-masing
Instansi
PPK
SIPKA
PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS pasal 207 ayat 3Perlan 10 Tahun 2018tentang Pengembangan Kompetensi
Pasal 18 ayat 2:
Dokumen Kebutuhan dan Rencana Pengembangan Kompetensi Tingkat Instansi mencakup:
a. Nama dan NIP pegawai yang akan dikembangkan
b. Jabatan yang akan dikembangkan
c. Jenis kompetensi yang perlu dikembangkan
d. Bentuk dan jalur pengembangan kompetensi
e. Penyelenggara pengembangan kompetensi
f. Jadwal atau waktu pelaksanaan
g. Kesesuaian pengembangan kompetensi dengan standar kurikulum dari
instansi pembina kompetensi
h. Kebutuhan anggaran
i. Jumlah jam pelajaran(JP).
Coaching adalah hubungan
kemitraan dengan individu melalui
proses kreatif yang ditujukan untuk
memaksimalkan potensi personal
dan professional dirinya tentang
realitas di tempat kerja serta
membantu mengatasi hambatan
dalam mencapai prestasi yang
optimum (memfasilitasi
pengembangan potensi diri).
COACHING DALAM KONTEKS PEKERJAAN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Proses coaching yang baik
adalah mampu mempersiapkan
individu/team yang difasilitasi
untuk mampu berfikir kreatif
atau mampu menghadapi
situasi di lapangan/keadaan
yang sebenarnya pada saat
coach tidak ada disampingnya
(lebih mandiri)
COACHING DALAM KONTEKS PEKERJAAN
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Mentoring merupakan hubungan pengembangan pribadi yang mampumelakukan percakapan bermanfaat yang sinergis untuk merefleksikanpengalaman, membuat keputusan terinformasi, dan bertindak sesuai
ide yang timbul dalam proses mentoring tersebut.
Memo-tivasi
Menginspirasi
Membina
Pengertian Mentoring
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Individumenyadariapasajayang
menghambatkemajuan,merangkai
idedanmengatasitantangan.Individumenyerapilmu,
mempraktekkandan
menceritakanpengalaman.
Individubelajardari
oranglain
Individubelajardari
dirinya
MentormembekaliCoachmenfasilitasi
KONSEP
A coach does not claim to be the expert in the profession of the client, but rather expert in learning & goal attainment
COACH
A mentor is an expert in the field of the client. It is thus a hierarchical relationship
MENTOR
Power
Process
Proactive / Reactive
Who setsagenda
Expertise
Differentiating
Coaching
A coach does not claim to be the expert
in the profession of the client, but rather expert in learning &
goal attainment
Clients typically sets the agenda for
discussions
Proactive
Transparent process, where client and
coach share power
Facilitate
Mentoring
A mentor is an expert in the field of the client. It is thus a
hierarchical relationship
Either client of mentor sets the agenda for
discussions
Proactive
Mentor holds power
Pass on experience
Counselling
A counsellor or therapist holds role
of expert in psychological
health
Counsellor follows client
Reactive
Counsellor holds power of
interpretation
Facilitate
Consulting
A consultant holds an expert or advisory
role. This often leads clients to form a
dependency on the consultant
Agenda often determined by formal
products and processes
Reactive or Proactive
Expert role assumes power
Tell
Trainer
A trainer is expert, holding authority and
setting the agenda
Learning agenda formally set
Reactive or Proactive
Expert role assumes power
Teach
Firdaus, Ferry. 2015. An adapted materials from Basic Coaching Workshop facilitated by Dr. Thomas Gebhardt. LAN-GIZ Workshop
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
- Quote : pesan moral hari ini -