Download - Matematika Dalam Islam
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
1/23
Matematika Dalam Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanpa disadari, hampir setiap hari sejak kita bangun tidur, menjalankan aktvtitas hingga
menjelang tidur kembali, kita telah mengunakan matematika. Maematika merupakan ilmu yang
setral dalam kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil sampai orang yang sudah tua pasti
membutuhkan matematika.
Islam merupakan agama yang mulia, agam yang diturunkan oleh Allah SWT , agama yang
penuh toleransi agama yang penuh dengan khasanah keilmuan, agama yang tidak pernahmelarang umatnya untuk memperoleh semua jenis keilmuan di dunia ini.
Dalam islam tidak hanya mempelajari mengenai ilmu-ilmu agama saja. Tapi islam juga
memuat berbagai khasanah keilmuan, mulai dari ilmu agama , ilmu laduni, ilmu taukhid, ilmu
umum baik berupa ilmu alam, ilmu kedokteran, ilmu manusia sampai ilmu matematika dipeljari
dalam agama islam nan mulia ini.
Islam juga sanggat memunyai peran sanggat besar dalam khasanah ilmu matematika.
Banyak dalam al-quaran termuat ayat-ayat yang mengadung isi yang berkaitan dengan
matematika. Islam juga mempunyai sejarah yang tberkaitan dengan ilmu matematika, banyak
ilmuan-ilmua muslim kuno yang mengembangkan dan pakar dalam bidang matemtika ini.
Sehingga dalam makalah ini akan membahas tentang matematika dalam islam, seperti apa
sejarah matematika dalam islam, ilmuan matematika dan banyak lagi yang akan dibahas yang
berkaitan metematika dengan islam.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka dapat diberoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
2/23
1. Bagaimana sejarah matematika dalam islam ?
2. Apa devinisi matematika islam ?
3. Apa keterkaitan matematika dengan islam ?
C. TUJUAN
Tujuan dari dubuanya makalah ini adalah sebagai beriut :
1. Mengetahui sejarah matematika dalam islam.
2. Mengetahui devinisi matematika dalam islam.
3. Mengetahui keterkaitan matematika dengan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
3/23
MATEMATIKA DALAM ISLAM
A. SEJARAH MATEMATIKA DALAM ISLAM
Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M. Setelah
melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang meliputi Aljazair, Mesir,
Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai Islam pada awal abad ke-8 M. Sejak
itulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi
matematika.
Matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakat Afrika Utara. Saat ini,
tercatat terdapat 2.000 doktor matematika yang tersebar di Afrika Utara. Sedangkan di Selatan
Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Ali Mostafa Mosharafa tercatat sebagai matematikus Maghrib pertama yang meraih gelar
doktor dari University of London pada tahun 1923. Begitu banyaknya doktor matematika yang
terdapat di benua 'hitam' itu menunjukkan betapa masih kuatnya pengaruh studi di era keemasan
Islam.Dalam tulisan Prof Ahmed Djebbar seorang guru besar pada University of Sciences and
Technologies Lille I di Lille, Prancis berjudul Mathematics in the Medieval M aghribmembagi
perkembangan matematika di era kejayaan Islam di Afrika Utara.
Periode pertama
Masa kelahiran dan perkembangan pertama matematika di Maghrib yang berlangsung dari abad
ke-9 M hingga 11 M. para ilmuwan muslim menggunakan huruf-huruf abjad dalam menuliskan
karangan-karangan mereka. Hisab allumal (penggunaan huruf abjad sesuai dengan nilai
angkanya) digunakan oleh bangsa Arab dalam masa yang panjang dalam berbagai ilmu dan
urusan perdagangan. Pengaruh hitungan ini tampak pada tabel astronomi dan hitungan berat
berbagai metal. Pengenalan angka-angka India-Arab serta perluasan penggunaannya di dunia
Arab dan Islam adalah berkat jasa ilmuwan terkenal, Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (164-
235 H), yang menulis buku tentang angka-angka India-Arab. Dengan demikian, bentuk-bentuk
dari angka-angka India-Arab mulai menempati huruf-huruf abjad.
Periode kedua
Perkembangan matematika pada era kekuasaan Kerajaan Almohad yang berlangsung dari abad
ke-12 M hingga 13 M.
Periode ketiga
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
4/23
Masa lahirnya teori-teori baru matematika di Maghrib pada abad ke-14 M hingga 15 M.
Sedangkan, periode keempat adalah perkembangan matematika di Afrika Utara setelah abad ke-
15 M.
Tokoh Islam di Maghrib
1. Yahya
Tercatat sebagai orang Maghrib yang pertama kali menulis buku berjudul Hisba - membahas
tentang aturan transaksi perdagangan di pasar.
2. Shuqrun Ibn Ali
Ahli berhitung dan falak dalam ilmu waris. Sejarawan Ibnu Khair mengungkapkan buku karya
Shuqrun masih tetap dijadikan referensi pengajaran pada abad ke-12 M
3. Abu Sahl al-Qayrawani
Pada abad ke-9 M, matematikus yang terekam dalam sejarah hanya satu orang, yakni Abu Sahl
al-Qayrawani. Dia berhasil menulis sebuah kitab yang bertajuk Kita-b fi `l-hisab al-hindi (Buku
berhitung India).
Sepanjang abad ke-9 M hingga 11 M, wilayah Maghrib telah menjadi metropolis ilmu
pengetahuan. Hal itu merupakan salah satu pengaruh eratnya hubungan Kekhalifahan Abbasiyah
di Baghdad dengan Dinasti Aghlabid. Di wilayah Maghrib pun ternyata di buat lembaga ilmu
pengetahuan yang juga diberi nama Bait Al-Hikmahyang didirikan Sultan Ibrahim II (875 M -
902 M). Bait Al-Hikmah di Baghdad berdiri lebih awal yakni ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid
(786 M - 809 M) memimpin Dinasti Abbasiyah. Sejak itulah, studi matematika berkembang di
wilayah Maghrib.
Matematikus Abad Ke-10 M
1. Al-Utaq Al-Ifriqi (wafat 955 M)
2. Ya`qu-b Ibnu Killis (wafat 990 M)
3. Al-Huwa-ri- (wafat 1023 M)
Matematikus yang mengembangkan geometri dan Aritmatika abad ke-11 M
1. Ibn Abi ar-Rijal (wafat 1034-35 M)
2. Abu As-Salt (wafat 1134 M)
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
5/23
3. `Abd al-Mun`im al-Kindi- (wafat 1043-44 M)
4. Ibnu `Atiya al-Katib (wafat 1016 M
Matematikus
1. Al-Qurashi
Nama lengkapnya Abu Al-Qasim Al-Qurashi. Dia adalah matematikus kelahiran Seville,
Spanyol. Salah satu pemikirannya yang paling terkenal adalah komentarnya atas buku yang
ditulis matematikus Mesir terkemuka abad ke-10 M, Abu Kamil. Buah pikir Al-Qurashi dalam
Aljabar sangat berpengaruh pada sejumlah matematikus di abad berikutnya, seperti Ibnu
Zakariya (wafat 1404 M). Pemikiran Al-Qurashi juga turut mempengaruhi matematikus Ibn al-
Banna- (wafat 1321 M) untuk menulis Kitab al-'us ul wa-`l-muqaddimat fi-`l-jabrI (Buku dasar-
dasar dan persiapan dalam Aljabar).
2. Al-Hassar
Shaykh Al-Jama'a ( Pemimpin Masyarakat). Dia adalah seorang ahli matematika yang
mengabdikan dirinya di kota Sebta, Maghrib. Pertama kali dia menulis kitab bertajuk Kitab al-
bayan wat-tadhkar. Kitab itu merupakan semacam buku pegangan tentang penjumlahan angka-
angka, operasi aritmatika terkait bilangan dan pecahan. Buku matematika kedua yang ditulis Al-
Hassar berjudul Al-Kita-b al-kamil fi sina `at al-`adad (Buku lengkap tentang seni ilmu
berhitung). Seperti halnya Al-Qurashi, buah pikir Al-Hassar juga begitu berpengaruh terhadap
matematikus lainnya di abad-abad berikutnya.
3. IbnuAl-Yasamin
Ibnu Al-Yasamin Matematikus terkemuka di Afrika Utara pada abad ke-12 M. Dia sukses
menulis dua puisi lainnya tentang matematika. Namun, ketimbang tiga puisi yang dihasilkannya,
kitab Talqi-h al-afkar bi rushum huruf al-ghubr dinilai para ahli sejarah sebagai hasil karya Ibnu
Al-Yasamin yang paling penting baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Kitab yang ditulis Ibnu
Al-Yasamin itu tebalnya mencapai 200 halaman. Isinya mengupas tentang ilmu penjumlahan
serta geometri. Hasil pemikirannya itu banyak mempengaruhi para ahli matematika Muslim di
abad ke-14 M dan 15 M, seperti Ibnu Qunfudh (wafat 1407 M) serta Al-Qalasadi- (wafat 1486
M).
4. Ibnu Mun`im
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
6/23
Ibnu Mun'im dikenal sebagai spesialis terbaik dalam Geometri dan Teori Ilmu Hitung. Ibnu
Mun'im sebenarnya adalah seorang dokter. Namun, dia lebih banyak mengisi waktunya dengan
mengembangkan matematika. Dalam bidang matematika, Ibnu Mun`im telah berhasil
mempublikasikan beragam masalah yang dikaji Ibnu Mun'im antara lain; geometri Euclid,
penjumlahan, teori ilmu hitung serta pembuatan segi empat besar. Salah satu karyanya yang
masih tetap survive hingga kini adalah Fiqh al-hisab (Ilmu Penjumlahan). Uniknya, judul kitab
yang ditulisnya tak mencerminkan keberagaman dan kekayaan dari isi bukunya.
B. DEFINISI MATEMATIKA ISLAM
1. Matematika Islam Jaman Keemasan
Jaman keemasan matematika islam terbentang dari abad ke-8 sampai abad ke-15 masehi.
Matematikus islam sangat produktif menciptakan karya-karya matematika orisinil. Mereka juga
menerjemahkan karya-karya matematika Yunani kuno semisal Euclid, Pythagoras, dan lain-lain.
Untuk definisi matematika islam jenis jaman keemasan ini, tampaknya tidak ada yang tidak
setuju. Karena matematika benar-benar subur di tangan para matematikus islam waktu itu.
Meski ada sedikit orang barat yang mencibir bahwa matematika islam jaman keemasan
adalah sekedar menerjemahkan matematika karya Yunani kuno. Tentu kita dapat dengan mudah
menyanggah pendapat di atas. Cukup tunjukkan sistem bilangan desimal karya AlKhawritzmi,
selesai sudah.
Apalagi bila melanjutkan dengan bidang aljabar karya AlKhawaritzmi dan puncaknya oleh
Oemar Khayyam. Tambahan lagi teori kalkulus juga sudah mulai tumbuh di jaman keemasan
Islam. Tetapi kita masih memiliki masalah dengan definisi jenis ini. Bagaimana matematika
Islam setelah jaman keemasan?
2. Interpretasi Kitab Suci dengan Angka-angka
Definisi ini sangat kreatif. Misalnya huruf-huruf dalam ayat Basmalah terdiri dari 19 huruf.
Sedangkan jumlah surat dalam AlQuran adalah 114 surat.
Perhatikan bahwa 114 adalah kelipatan 19 yakni,
114 = 19 x 6.
Bilangan yang sering menjadi perhatian adalah bilagan 7. Surat AlFatihah terdiri dari 7 ayat.
Nabi Yusuf berhasil menafsirkan mimpi raja yang berkaitan dengan angka 7. Surat AlBaqarah
banyak menyimpan rahasia angka 7. Dan masih banyak lagi.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
7/23
Definisi jenis kedua ini terasa sangat mengasyikkan. Mengapa? Karena kita mengkaji langsung
kitab suci. Jadi sangat terasa islamnya.
Apa masalahnya dengan definisi jenis ini?
Masalahnya adalah: mana matematikanya?
Jenis kedua ini sering hanya mengungkapkan aspek aritmetika khusus dari matematika.
Sedangkan sisi matematika yang lain sangat sedikit diungkapkan.
3. Kontekstualisasi Islam dari Matematika
Definisi ini juga menarik. Menerapkan beragam konsep matematika dalam konteks dunia islam.
Misalnya menerapkan matematika untuk menghitung faraid sistem waris dalam islam.
Menerapkan teori matematika untuk menentukan waktu jam sholat dan lain-lain.
Lebih aplikatif lagi kita dapat menerapkan matematika untuk kehidupan sehari-hari konteks
islam. Bila setiap hari Achmad membaca AlQuran 1/4 juz maka butuh berapa hari untuk
mengkhatamkanmenamatkanAlQuran?
C. KETERKAITAN MATEMATIKA DENGAN ISLAM
1. Relasi
Pada matematika simbol X dan Y, biasanya digunakan untuk penyimbolan pada fungsi maupun
himpunan, X untuk daerah asal (domain) dan Y daerah kawan (kodomain).
Disini saya akan menggunakan simbol X dan Y untuk menyimbolkan lakilaki dan Perempuan.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kesamaan antara agama Islam dan Matematika secara satu
persatu.
Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia Islam
hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya maksud disini antara pria
dan wanita yang belum menikah) selama tidak menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur
syariat maka diperbolehkan, bahkan bergaul dengan umat yang berbeda agamapun
diperbolehkan. Dengan kata lain adalah hubungan yang sehat, tidak saling bertukar virus lewat
cairan dan sebagainya. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak
orang tidak dibatasi.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
8/23
Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin orang yang
akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam lingkungan)
Seperti yang diterangkan dalam QS Al Insaan ayat 24 :
Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti
orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.( QS.Al Insaan: 24)
Dalam matematika juga terdapat istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan arti relasi di
atas.
Semisal ada himpunan X={1,2,3,4} dan Y= {a,b,c}
Salah satu relasi yang dapat dibuat dari X dan Y dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Contoh relasi disamping menghubungkan antara sebagian anggota X ke sebagian anggota Y,
yaitu 1 dengan a, 2 dengan b,2 dengan c, 4 dengan a,dan 4 dengan c.Jadi relasi dalam matematika tidak membatasi anggota X dalam menjalin hubungan dengan
anggota Y, boleh hanya satu relasi, dua relasi, tiga relasi, dan bahkan tidak melakukan hubungan
pun juga diperbolehkan.
Dapat disimpulkan, relasi dalam Islam dan relasi dalam matematika mempunyai
persamaan.
Seperti yang diterangkan Dalam Alqur'an :
yang
artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
http://3.bp.blogspot.com/_P4KXSn7-Dkw/TK5UwFL3JwI/AAAAAAAAAAQ/dFb7aKar-tA/s1600/Untitled2.jpg -
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
9/23
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
dan
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi
kamu. ( QS Annisaa' : 1)
2. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna, berkenaan
dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik
(missal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau
grafik) untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah
dibaca dan bermakna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data dan tidak
pas digunakan untuk mengambi keputusan.
Sebagai contoh, misalnya: terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari anggota keluarga,
yaitu Bapak, Ibu, dan tiga anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL Qur'an. Bapak biasa
membaca AL Qur'an 30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL Qur'an 45-100 ayat/hari, anak
pertama biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari, anak kedua biasa membaca AL Qur'an 10-30
ayat/hari, dan anak yang terakhir hanya mampu membaca maksimal 5-10 ayat/hari karena ia
masih dalam proses belajar membaca AL Qur'an.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh keluarga diatas bisa di sajikan dalam tabel seperti
dibawah ini:
No AnggotaKeluarga Jumlahayat Rata-rata
1.
2.
3.
Bapak
Ibu
Anak pertamaAnak kedua
30-60
45-100
20-50
45
72.5
3520
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
10/23
4.
5.
Anak ketiga 10-30
5-10
7.5
Dalam kehidupan sehari-hari selama di dunia segala tindakan atau perbuatan manusia
baik kebaiakan maupun keburukan selalu dicatat oleh malaikat yang bertugas mencatat amal baik
dan amal buruk yaitu malaikat rakib dan atib. Dan setiap orangpun belum tentu memiliki
amalan-amalan yang sama dalam kesehariannya.Kemudian catatan amalan-amalan itu
dikumpulkan sampai pada hari kiamat. Dan pada saat seluruh manusia dikumpulkan di yaumul
mahsyar, catatan amalan-amalan perbuatan itu dibuka kembali dan diperlihatkan kepada semua
manusia tentang amalan perbuatan mereka selama hidup didunia.
Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya
29. Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab[1548].
[1548] yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
3. Konsep Limas Segi Enam Dalam Islam
Di dalam matematika kita mengenal bangun ruang limas segi enam yang memiliki alas
berbentuk segi enam dan memiliki sisi tegak yang berbentuk segi tiga serta dalam Islam kita
mengenal rukun iman yang terdiri dari enam point. Bila kita lihat, keduanya saling berhubungan.
Perhatikan gambar barikut ini .
T = Iman
A = Beriman kepada AllahB = Beriman kepada Malaikat
C = Beriman kepada Kitab-Kitab AllahD = Beriman kepada Para Rasul
E = Beriman kepada Hari Akhir
F = Beriman kepada Takdir Allah
http://4.bp.blogspot.com/_P4KXSn7-Dkw/TK5S2x5PwXI/AAAAAAAAAAM/5HjYqrWT7UY/s1600/Untitled.jpg -
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
11/23
Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu ABCDEF.T, T
adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai iman seseorang. Tanpa
bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan rukun-rukun iman yang lain, pokok
bahasan ini akan membahas pentingnya rukun iman sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum
kita membahas rukun-rukun iman, sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman.
Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu Tauhid iman
didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan
dengan tindakan.
Di dalam agama Islam limas Segi enam merupakan gambaran dari rukun iman yang terdiri dari
enam hal yaitu,
Iman Kepada Allah SWT
Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu ada dengan segala sifat
keagungan-Nya, mengucapkan atau mengikrarkan adanya Allah secara Islam, dan bersedia
melakukan apa yang telah dibenarkan dengan hati dan diucapkan secara lisan sebagai
konsekuensi keimanan seseorang.
Perintah beriman kepada Allah SWT merupakan perintah Allah kepada umat manusia.
Firman-Nya dalam Al Quran :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada
Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.( QS An-Nisaa' :
136)
Iman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa malaikat merupakan
makhluk Allah yang baik dan mendapatkan tugas masing-masing sesuai dengan perintah Allah
SWT.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
12/23
Iman Kepada Kitab- Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah menurunkan wahyu-Nya kepada para Rasul berupa kitab-kitab sebagai pegangan hidupnya
dan umatnya.
Kitab-kitab yang wajib diimani dan diketahui ada 4 yaitu, Taurat, Zabur, Injil, Al Quran
Iman Kepada Rosul Allah
Iman kepada Rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul adalah orang yang
telah menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya agar mereka beriman,
selamat dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
Iman Kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa hari akhir itu ada
dan pasti akan datang.
Iman Kepada Qodla dan Qodar
Iman kepada qadla dan qadar adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah
menciptakan segala sesuatu dan Dia telah menyuruh dan melarang.
Dari ke-enam hal tersebut saling berhubungan untuk menuju ke titik T sebagai iman,
karena apabila kehilangan salah satu garis saja maka, bangun limas segi enam tersebut tidak akan
berdiri tegak. Hal ini sama saja dengan keimanan seseorang, karena jika salah satu saja tidak
terpenuhi maka, keimanan seseorang tidak akan sempurna.
4. Hubungan PHI dengan Al-Quran
Bagi orang muslim, Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang memiliki semua rahasia
kehidupan. Dalam posting ini, saya akan membahas salah satu ilmu pengetahuan yang ada di
dalam Al-Qur'an yang mungkin tidak diketahui semua orang, yaitu hubungan antara thawaf
dengan ka'bah.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
13/23
Thawaf merupakan salah satu rukun haji, yaitu mengelilingi ka'bah.
Firman Alloh SWT yang artinya:
29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran[987] yang ada pada badan mereka
dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka
melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
[987] yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong rambut, mengerat
kuku, dan sebagainya.
[988] yang dimaksud dengan Nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan
selama ibadah haji.
Dari 'Aisyah : " Bahwasaanya Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan yang
mula-mula beliau kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau Thawaf".
Riwayat Bukhari dan Muslim.
Sebagaimana kita ketahui, thawaf adalah berjalan keliling yang membentuk lingkaran dan
dilakukan sebanyak tujuh kali.
Sabda Rosululloh SAW :
Dari jabir : " Bahwasannya Nabi besar SAW, tatkala sampai mekah telah mendekatkan ke hajar
aswad, kemudian beliau sapu hajar aswad itu dengan tangan beliau , kemudian beliau berjalan
ke sebelah kanan beliau ; berjalan cepat tiga kali berkeliling dan berjalan biasa empat kali
berkeliling". Riwayat Muslim dan Nasai.
Dari Abu Huraira, bahwasannya ia telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barang siapa
berkeliling ka'bah tujuh kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh dan segala puli
bagi Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh Maha Besar dan tidak ada
daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh. Orang yang membaca kalimat
tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh kejahatan, dan dituliskan sepuluh kebaikan dan
diangkat derajatnya sepuluh tingkat ". Riwayat Ibnu Majah.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
14/23
Didalam rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang disebut phi
yang besarnya .
Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya
haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj.
Thawaf membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya = 22 dan 7 .
Persis sama dengan philingkaran yaitu .
5. Diagram Venn
Dalam suatu diagram venn terdapat bagian-bagian. Didalamnya terdiri dari himpunan-
himpunan dan didalam himpunan tersebut terdapat elemen-elemen. Himpunan-himpunan dalam
diagram venn yang merupakan himpunan semua obyek dari suatu pembicaraan disebuthimpunan semesta.
Konsep diagram venn tersebut dapat kita aplikasikan dalam kehidupan manusia.
khususnya untuk orang islam, karena di mata Allah SWT terdapat beberapa golongan sesuai
dengan tingkat keimanannya. Yakni mutaqin, mukhsin, mukmin, muslim, dan kafir. Diagram
venn tersebut dapat digambarkan:
Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
http://3.bp.blogspot.com/_P4KXSn7-Dkw/TK5Z3h-z9qI/AAAAAAAAAAc/ZwnvX4RvLB4/s1600/Untitled5.jpg -
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
15/23
M4 : Muslim
K : Kafir
Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah SWT orangislam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni:
muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana orang islam paling sempurna
ialah apabila ia telah mencapai tingkatan Muttaqin.
Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan dalam hal iniberpasrah kepada tuhan.
Mukmin adalah seorang muslim yang istiqomah atau konsisten dan berpegang teguhkepada nilai kebenaran,sampai pada hal-hal yang terkecil
Mukhsin adalah
Muttaqin adalah orang yang setiap perbuatannya sudah merupakan perwujudan darikomitmen iman dan moralnya yang tinggi.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa' ayat 88
" Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-
orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha
mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah
disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan
jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya"
[328] Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan golongan orang-orang
mukmin yang memusuhi mereka.
[329] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami
petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah
menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
16/23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sejarah matematika dalam islam
2. Definisi matematika islam
3. Keterkaian matematika dalam islam
Banyak hal yang menyangkup matematika dengan islam, seperti halnya :
- Relasi
- Statistika diskriptif
- Konsep limas segi enam dalam islam
- Hubungan phi dengan al-quaran
- Diagram Venn
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
17/23
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
18/23
Sejarah perkembangan matematika versi barat!
Di dunia ini banyak sekali sejarah dalam kehidupan kita. Salah satunya sejarah dan ilmu
matematika.sejarah dalam bidang matematika ini juga meliputi banyak hal, misalnya saja
sejarahperkembanganmatematika di suatu daerah, sampai dengan penemuan-penemuan
dalam bidang matematika oleh para ahli matematikawan dunia.
sejarah matematika ilmu matematika berkembang sesuai dengan zamannya. Sebagai contoh,
pada tahun 2000 SM sampai dengan 300 M, telah muncul Ilmu Hitung, Geometri, dan Logika.
Pada 300 M sampai dengan 1400 M telah berkembang teori bilangan, Geometri Analitik,Aljabar, dan Trigonometri. Serta sejarahmatematika ilmu sampai abad ke-20 yang melahirkan
tentang Logika matematika,Geometri non Euclid, dan lain-lain.
matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola,bentuk, dan entitas. Para matematikawan mencari pola dan dimensi-dimensi kuantitatif lainnya,
berkenaan dengan bilangan, ruang, ilmu pengetahuan alam, komputer, abstraksi imajiner, atauentitas-entitas lainnya.
Dalam pandangan formalis,ilmu matematikaadalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan
struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan laintergambar dalam filsafat . Para matematikawan merumuskan konjektur dan kebenaran baru
melalui deduksi yang menyeluruh dari beberapa aksioma dan definisi yang dipilih dan saling
bersesuaian.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objekmatematika hadir secara objektif di alam
menurut kemurnian logikanya, atau apakah objek-objek itu buatan manusia dan terpisah dari
kenyataan.
Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut ilmu matematika sebagai "ilmu yangmenggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Albert Einstein, di pihak lain, menyatakan
bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti;
dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logika, ilmu matematika dikembangkan dari
pencacahan, penghitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematik terhadap bentuk dan gerakobjek-objek fisika.
Pengetahuan dan penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuhdari kehidupan individual dan kelompok. Pemurnian gagasan-gagasan dasar dapat diketahui di
dalam naskah-naskah matematika yang bermula di dunia Mesir kuno, Mesopotamia, India,
Cina, Yunani, dan Islam.
Argumentasi kaku pertama muncul di dalam matematika Yunani, terutama di dalam buku
Euclid, Unsur-Unsur. Pengembangan berlanjut di dalam ledakan yang tidak menenteramkanhingga periode Renaisans pada abad ke-16, ketika pembaharuan matematika berinteraksi
http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htm -
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
19/23
dengan penemuan ilmiah baru, mengarah pada percepatan penelitian yang menerus hingga saat
ini.
Kini,ilmu matematikadigunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi,
dan psikologi. matematika terapan mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuanmatematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang
sepenuhnya baru.
Matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk
perkembanganmatematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan didalam pikiran, meskipun
penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkaliditemukan terkemudian.
Secara umum, semakin kompleks suatu gejala, semakin kompleks pula alat yang melaluiberbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau
sekadar mendekati penyelesaian eksak seakurat-akuratnya.
Jadi, tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang ilmu matematika bukan disebabkan oleh jenis atau
cabang matematika itu sendiri, melainkan disebabkan oleh sulit dan kompleksnya gejala yang
penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) denganmenggunakan jenis atau cabang matematika tersebut.
Bagaimana dengan versi islam di timur tengah?
Ajaran Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M. Setelah
melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang meliputi Aljazair, Mesir,
Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai Islam pada awal abad ke-8 M. Sejakitulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi
matematika.
Geliat studi matematika yang berkembang di era keemasan Islam di Afrika Utara ternyatahingga kini masih berlangsung. matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakatAfrika Utara. Saat ini, tercatat terdapat 2.000 doktormatematika yang tersebar di Afrika Utara.
Sedangkan di Selatan Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Ali Mostafa Mosharafa tercatat sebagai matematikus Maghrib pertama yang meraih gelar doktor
dari University of London pada tahun 1923. Sebagai perbandingan, Indonesia hingga kini hanya
memiliki 100 doktermatematika. Jumlah doktormatematika itu dihitung mulai dari Dr SamRatulangi. Begitu banyaknya doktormatematika yang terdapat di benua 'hitam' itumenunjukkan betapa masih kuatnya pengaruh geliat studi di era keemasan Islam.
Lalu bagaimanakah studi matematika berkembang pesat di daratan yang dulu termasyhur
dengan sebutan Maghrib itu? Prof Ahmed Djebbar seorang guru besar pada University of
Sciences and Technologies Lille I di Lille, Prancis dalam tulisannya berjudul Mathematics in the
http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-matematika.htm -
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
20/23
Medieval Maghrib membagi perkembanganmatematika di era kejayaan Islam di Afrika Utara
ke dalam empat periode.
Periode pertama adalah masa kelahiran dan perkembangan pertama matematika di Maghrib
yang berlangsung dari abad ke-9 M hingga 11 M. Periode kedua adalah perkembangan
matematika pada erat kekuasaan Kerajaan Almohad yang berlangsung dari abad ke-12 Mhingga 13 M. Periode ketiga adalah masa lahirnya teori-teori baru matematika di Maghrib pada
abad ke-14 M hingga 15 M. Sedangkan, periode keempat adalah perkembanganmatematika di
Afrika Utara setelah abad ke-15 M.
Menurut Prof Djebbar, lahir dan berkembangnya studi matematika di wilayah Maghrib sangat
dipengaruhi perkembangan keilmuan di Andalusia. ''Secara ekonomi, politik dan budayaSpanyol Muslim dan Maghrib pada abad pertengahan memiliki keterikatan dan kedekatan,''
papar ilmuwan yang berkiprah di Laboratoire Paul Painlev, Prancis itu. Terlebih, Muslim
Spanyol dan Maghrib memiliki keterkaitan tradisi keilmuan.
Meski secara sosial dan budaya Spanyol Muslim dan Maghrib berbeda, namun keduanyadirekatkan oleh akidah yang mereka anut yakni Islam. Sejarawan abad ke-11, Said Al-Andalus,
memaparkan pada awal Islam masuk ke Spanyol, penduduk negeri itu sama sekali tak tertarikpada sebuah ilmu. Minat masyarakat Spanyol Muslim terhadap keilmuwan mulai tumbuh ketika
Dinasti Umayyah berdiri secara independen di negeri Matador itu.
Perkembangan dan ghirah (semangat) keilmuwan di Spanyol Muslim itu perlahan namun pasti
lalu merambat ke wilayah Maghrib. Studi matematika mulai digandrungi masyarakat Muslim di
Afrika Utara sejak abad ke-9 M. Pusat studi matematika pertama terdapat di Ifriqiyan atau lebih
tepatnya lagi di Kairouan. Pada era itu geliat studi matematika memang masih terbatas diwilayah itu.
Meski masih terbatas, di Maghrib telah muncul matematikus terkemuka seperti Yahya Al-Kharraz dan muridnya Yahya Al-Kanuni (829 M - 901 M). Yahya tercatat sebagai orang
Maghrib yang pertama kali menulis buku berjudul Hisba - membahas tentang aturan transaksi
perdagangan di pasar. Pada era itu, Maghrib juga memiliki seorang matematikus kondangbernama Shuqrun Ibn Ali - ahli berhitung dan falak dalam ilmu waris.
Buku matematika yang ditulis Shuqrun terbilang fenomenal. Sejarawan Ibnu Khair
mengungkapkan buku karya Shuqrun masih tetap dijadikan referensi pengajaran pada abad ke-12
M di sekolah-sekolah yang tersebar di kota Bougie - metropolis ilmu pengetahuan Maghrib
Tengah. Sedangkan pada abad ke-9 M, matematikus yang terekam dalam sejarah hanya satuorang, yakni Abu Sahl al-Qayrawani.
Abu Sahl tergolong matematikus perintis di Maghrib. Dia berhasil menulis sebuah kitab yangbertajuk Kita-b fi `l-hisab al-hindi (Buku berhitung India). Di era kekuasaan Dinasti Aghlabid
(800 M - 910 M), Kairouan memainkan peranan penting dalam perkembanganmatematika.
Sejumlah ilmuwan dari Timur hingga Ifriqiya berdatangan ke kota itu untuk mengembangkanaritmatika dan geometri.
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
21/23
Sepanjang abad ke-9 M hingga 11 M, wilayah Maghrib telah menjadi metropolis ilmu
pengetahuan. Di era itu, perdagangan buku berkembang pesat, pembiayaan proyek perbanyakan
manuskrip mulai semarak, para ilmuwan mulai menadapatkan gaji yang tinggi dan sekolah-sekolah mulai dibangun. Hal itu merupakan salah satu pengaruh eratnya hubungan Kekhalifahan
Abbasiyah di Baghdad dengan Dinasti Aghlabid.
Dinasti Aghlabid ternyata meniru kebijakan Kekhalifahan Abbasiyah dalam bidang ilmu
pengetahuan. Di wilayah Maghrib pun ternyata di buat lembaga ilmu pengetahuan yang juga
diberi nama Bait Al-Hikmahyang didirikan Sultan Ibrahim II (875 M - 902 M). Bait Al-Hikmahdi Baghdad berdiri lebih awal yakni ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M - 809 M)
memimpin Dinasti Abbasiyah. Sejak itulah, studi matematika berkembang di wilayah Maghrib.
Memasuki abad ke-10 M, geliat studi matematika di Maghrib kurang terekam dalam sejarah.
Saat itu, tercatat beberapa matematikus seperti Al-Utaq Al-Ifriqi (wafat 955 M), Ya`qu-b Ibnu
Killis (wafat 990 M) dan Al-Huwa-ri- (wafat 1023 M).sejarah kembali merekam secara baik
aktivitas matematika di Maghrib pada abad ke-11 M. Ada sederet nama matematikus yang
muncul pada era itu.
Ibn Abi ar-Rijal (wafat 1034-35 M) tercatat sebagai salah seorang matematikus pada abad itu.Selain itu, juga ada Abu As-Salt (wafat 1134 M). Matematikus lainnya yang mengembangkan
matematika di Maghrib adalah `Abd al-Mun`im al-Kindi- (wafat 1043-44 M), Ibnu `Atiya al-
Katib (wafat 1016 M). Mereka adalah matematikus yang mengembangkan geometri danAritmatika. Begitulah studi matematika berkembang dengan pesat di wilayah Maghrib alias
Afrika Utara.
Dari Maghrib untuk matematika
Al-QurashiNama lengkapnya Abu Al-Qasim Al-Qurashi. Dia adalah matematikus kelahiran Seville,
Spanyol. Namun, dia mengabdikan separuh hidupnya di Bougie, Afrika Utara sebagai seorang
matematikus. Di abad ke-12 - era keemasan Islam di wilayah Maghrib Al-Qurashi terkenalsebagai matematikus yang ahli di bidang Aljabar dan juga pakar ilmu waris.
Jejak hidupnya tak banyak diketahui. Yang jelas, Al-Qurashi meninggal di Bougie pada tahun1184 M. Meski begitu, kontribusinya dalam pengembangan Aljabar tertoreh dalam tinta emas
sejarahperkembanganmatematika di Afrika Utara. Salah satu pemikirannya yang paling
terkenal adalah komentarnya atas buku yang ditulis matematikus Mesir terkemuka abad ke-10
M, Abu Kamil.
Buah pikir Al-Qurashi dalam Aljabar sangat berpengaruh pada sejumlah matematikus di abad
berikutnya, seperti Ibnu Zakariya (wafat 1404 M). Pemikiran Al-Qurashi juga turutmempengaruhi matematikus Ibn al-Banna- (wafat 1321 M) untuk menulis Kitab al-'us ul wa-`l-
muqaddimat fi-`l-jabrI [Buku dasar-dasar dan persiapan dalam Aljabar).
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
22/23
Al-HassarShaykh Al-Jama'a ( Pemimpin Masyarakat). Itulah julukan yang diberikan masyarakat Muslim
Afrika di era kejayaan kepada matematikus bernama Al-Hassar. Riwayat hidupnya memang takterekam dalam sejarah. Yang jelas, dia adalah seorang ahli matematika yang mengabdikan
dirinya di kota Sebta, Maghrib. Jejak hidupnya hanya terekam dalam dua kitab yang masih
tersisa hingga kini.
Pertama kali dia menulis kitab bertajuk Kitab al-bayan wat-tadhkar. Kitab itu merupakan
semacam buku pegangan tentang penjumlahan angka-angka, operasi aritmatika terkait bilangandan pecahan. Buku ini begitu fenomenal, sehingga menempati peranan yang sangat penting
dalam sejarahmatematika di Afrika Utara. Buku matematika kedua yang ditulis Al-Hassar
berjudul Al-Kita-b al-kamil fi sina `at al-`adad (Buku lengkap tentang seni ilmu berhitung). Buku
ini adalah pengembangan dari kitab pertama yang telah ditulisnya. Seperti halnya Al-Qurashi,buah pikir Al-Hassar juga begitu berpengaruh terhadap matematikus lainnya di abad-abad
berikutnya.
Ibnu Al-YasaminSetelah menimba ilmu matematika di Seville, Spanyol, Ibnu Al-Yasamin mengembangkan
pengetahuannya di Maghrib. Matematikus terkemuka di Afrika Utara pada abad ke-12 M itu jugasempat mengambil studi di Marrakech alias Maroko - ibu kota Kerajaan Al-Mohad. Ibnu Al-
Yasamin merupakan ilmuwan yang berkulit hitam.
Ia terkenal lewat Urjuza fi- l-jabr (Syair tentang Aljabar). Selain itu, dia juga sukses menulis duapuisi lainnya tentang matematika. Namun, ketimbang tiga puisi yang dihasilkannya, kitab Talqi-
h al-afkar bi rushum huruf al-ghubr dinilai para ahli sejarah sebagai hasil karya Ibnu Al-
Yasamin yang paling penting baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.Kitab yang ditulis Ibnu Al-Yasamin itu tebalnya mencapai 200 halaman. Isinya mengupas
tentang ilmu penjumlahan serta geometri. Hasil pemikirannya itu banyak mempengaruhi para
ahli matematika Muslim di abad ke-14 M dan 15 M, seperti Ibnu Qunfudh (wafat 1407 M) serta
Al-Qalasadi- (wafat 1486 M).
Ibnu Mun`imSejatinya Ahmad Ibnu Mun`im terlahir di Denia - pantai barat Spanyol dekat Valencia. Namun,
dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Marrakech/ Maroko. Ibnu Mun'im dikenal sebagai
spesialis terbaik dalam Geometri dan Teori Ilmu Hitung. Ibnu Mun'im sebenarnya adalah
seorang dokter. Namun, dia lebih banyak mengisi waktunya dengan mengembangkanmatematika.
Dalam bidang matematika, Ibnu Mun`im telah berhasil mempublikasikan sederet hasil
karyanya. Di antra beragam masalah yang dikaji Ibnu Mun'im antara lain; geometri Euclid,penjumlahan, teori ilmu hitung serta pembuatan segi empat besar. Salah satu karyanya yang
masih tetap survive hingga kini adalah Fiqh al-hisab (Ilmu Penjumlahan). Uniknya, judul kitab
yang ditulisnya tak mencerminkan keberagaman dan kekayaan dari isi bukunya
-
7/27/2019 Matematika Dalam Islam
23/23