Download - Makalah Biokimia
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Paparan sinar matahari yang kuat dapat menyebabkan eritema dan
sunburn (kulit terbakar) sedangkan paparan sinar matahari yang berlebihan
dan berlangsung lama menyebabkan degenerasi pada kulit seperti penuaan dini
dan beberapa kanker kulit (Hadinoto 2000)
Penyakit kanker kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan
jumlahnya terutama di kawasan Amerika Australia dan Inggris WHO
memperkirakan pada tahun 2008 di seluruh dunia ada sekitar 2 juta kasus baru
setiap tahun untuk kanker kulit non melanoma sedangkan kanker kulit jenis
melanoma sekitar 132000 kasus baru setiap tahunnya Center of Diseases
Control (CDC) memperkirakan pada tahun 2010 di Amerika Serikat ada sekitar
lebih kurang 61061 orang didiagnosa terkena kanker kulit melanoma dan
sekitar 9154 orang meninggal dunia (WHO 2008)(CDC 2010) (Suharyanto
2004)
Di Indonesia penderita kanker kulit terbilang lebih sedikit dibandingkan
Amerika Australia dan Inggris namun demikian kanker kulit perlu lebih
dihindari karena selain menyebabkan kecacatan (merusak penampilan) juga pada
stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi penderita Indonesia adalah negara yang
terletak di sepanjang khatulistiwa yang berarti paparan sinar matahari cukup
tinggi sepanjang tahun Efek-efek tersebut tergantung pada intensitas matahari
frekuensi penyinaran lamanya penyinaran dan luas permukaan kulit yang
terpapar sinar matahari (Hadinoto 2000) Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengurangi dampak negatif dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan
tabir surya (American Cancer Society 2014)
Angka insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain
disebabkan oleh perubahan kebiasaan sehari-hari yang berhubungan dengan pola
paparan radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozone Selain hal tersebut
didapatkan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya keganasan kulit
1
Predileksi utama KSB adalah area yang terpapar sinar matahari sekitar
80 mengenai kepala dan leher dan sebesar 30 terjadi pada hidung Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan radiasi ultra violet (UV) sebagai faktor
risiko utama KSB Hubungan antara radiasi UV dengan KSB merupakan sesuatu
yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tipe kulit serta
pola dan jumlah dosis paparan tersebut(Ramsey 2006)
12 Rumusan Masalah
1 Bagaimana akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia yang dihubungkan dengan proses terjadinya kanker dan
kerusakan DNA
13 Tujuan
Mengetahui akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia serta proses terjadinya kanker dan kerusakan DNA
14 Manfaat
1 Bagi Mahasiswa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
paparan berlebihan sinar matahari pada kulit serta proses terjadinya
kanker dan kerusakan DNA
2 Bagi Pembaca menambah referensi dan sumber bacaan mengenai
paparan berlebih sinar matahari
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia Kulit mempunyai
bermacam-macam fungsi dan kegunaan yaitu sebagai barrier terhadap serangan
fisika dan kimia Selain itu kulit juga berfungsi sebagai thermostat dalam
mempertahankan suhu tubuh melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme
sinar ultraviolet dan berperan pula dalam mengatur tekanan darah (Lachman
1994)
Secara umum kulit tersusun dari beberapa jaringan tubuh seperti
pembuluh darah jaringan ikat jaringan lemak organ peraba dan syaraf serta
beberapa kelenjar tubuh lainnya Permukaan terluar kulit terdiri dari tiga
lapisanyaitu epidermis lapisan dermis dan subkutan Sebagai lapisan terluar
kulit epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan eksternal seperti dehidrasi radiasi sinar UV dan pengaruh fisik
lainnya Lapisan dermis yang terletak di bawah lapisan epidermis tersusun dari
sejumlah pembuluh darah pembuluh getah bening saraf dan beberapa bagian
kulit lainnya seperti kantung rambut kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat
(Mitsui 1997)
Lapisan penyusun kulit paling dasar adalah lapisan subkutan Lapisan
tersebut merupakan jaringan lemak paling dalam yang terletak di bawah lapisan
dermis Fungsi utamanya adalah mengatur suhu pada kulit dan sebagai bantalan
lapisan ndash lapisan di atasnya sehingga dapat bergerak secara fleksibel (Schottelius
1973)
Kulit manusia secara alami memiliki sistem pertahanan terhadap paparan
sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan stratum
korneum dan pigmentasi kulit Semakin gelap warna kulit (tipe kulit yang dimiliki
ras Asia dan Afrika) maka akan semakin banyak pigmen melanin yang dimiliki
sehingga semakin besar pula perlindungan alami dalam kulit Mekanisme
3
perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi
sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)
221 Struktur Kulit
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis
Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis
dan rabung epidermis
Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki
memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan
4
a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis
b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang
yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit
c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus
d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam
yaitu diantaranya
1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin
2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik
yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel
terdapat desmosom
3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta
menyediakan efek pelindung pada kulit
4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling
terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek
abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki
5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi
5
aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses
pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan
6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm
di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular
222 Fungsi Kulit
Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia yaitu
1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan
kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat
lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus
2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah
antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut
3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak
dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash
65
4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik
di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah erotik
5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit
6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)
terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan
besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit
6
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
Predileksi utama KSB adalah area yang terpapar sinar matahari sekitar
80 mengenai kepala dan leher dan sebesar 30 terjadi pada hidung Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan radiasi ultra violet (UV) sebagai faktor
risiko utama KSB Hubungan antara radiasi UV dengan KSB merupakan sesuatu
yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tipe kulit serta
pola dan jumlah dosis paparan tersebut(Ramsey 2006)
12 Rumusan Masalah
1 Bagaimana akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia yang dihubungkan dengan proses terjadinya kanker dan
kerusakan DNA
13 Tujuan
Mengetahui akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia serta proses terjadinya kanker dan kerusakan DNA
14 Manfaat
1 Bagi Mahasiswa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
paparan berlebihan sinar matahari pada kulit serta proses terjadinya
kanker dan kerusakan DNA
2 Bagi Pembaca menambah referensi dan sumber bacaan mengenai
paparan berlebih sinar matahari
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia Kulit mempunyai
bermacam-macam fungsi dan kegunaan yaitu sebagai barrier terhadap serangan
fisika dan kimia Selain itu kulit juga berfungsi sebagai thermostat dalam
mempertahankan suhu tubuh melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme
sinar ultraviolet dan berperan pula dalam mengatur tekanan darah (Lachman
1994)
Secara umum kulit tersusun dari beberapa jaringan tubuh seperti
pembuluh darah jaringan ikat jaringan lemak organ peraba dan syaraf serta
beberapa kelenjar tubuh lainnya Permukaan terluar kulit terdiri dari tiga
lapisanyaitu epidermis lapisan dermis dan subkutan Sebagai lapisan terluar
kulit epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan eksternal seperti dehidrasi radiasi sinar UV dan pengaruh fisik
lainnya Lapisan dermis yang terletak di bawah lapisan epidermis tersusun dari
sejumlah pembuluh darah pembuluh getah bening saraf dan beberapa bagian
kulit lainnya seperti kantung rambut kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat
(Mitsui 1997)
Lapisan penyusun kulit paling dasar adalah lapisan subkutan Lapisan
tersebut merupakan jaringan lemak paling dalam yang terletak di bawah lapisan
dermis Fungsi utamanya adalah mengatur suhu pada kulit dan sebagai bantalan
lapisan ndash lapisan di atasnya sehingga dapat bergerak secara fleksibel (Schottelius
1973)
Kulit manusia secara alami memiliki sistem pertahanan terhadap paparan
sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan stratum
korneum dan pigmentasi kulit Semakin gelap warna kulit (tipe kulit yang dimiliki
ras Asia dan Afrika) maka akan semakin banyak pigmen melanin yang dimiliki
sehingga semakin besar pula perlindungan alami dalam kulit Mekanisme
3
perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi
sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)
221 Struktur Kulit
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis
Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis
dan rabung epidermis
Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki
memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan
4
a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis
b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang
yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit
c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus
d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam
yaitu diantaranya
1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin
2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik
yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel
terdapat desmosom
3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta
menyediakan efek pelindung pada kulit
4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling
terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek
abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki
5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi
5
aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses
pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan
6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm
di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular
222 Fungsi Kulit
Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia yaitu
1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan
kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat
lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus
2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah
antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut
3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak
dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash
65
4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik
di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah erotik
5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit
6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)
terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan
besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit
6
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia Kulit mempunyai
bermacam-macam fungsi dan kegunaan yaitu sebagai barrier terhadap serangan
fisika dan kimia Selain itu kulit juga berfungsi sebagai thermostat dalam
mempertahankan suhu tubuh melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme
sinar ultraviolet dan berperan pula dalam mengatur tekanan darah (Lachman
1994)
Secara umum kulit tersusun dari beberapa jaringan tubuh seperti
pembuluh darah jaringan ikat jaringan lemak organ peraba dan syaraf serta
beberapa kelenjar tubuh lainnya Permukaan terluar kulit terdiri dari tiga
lapisanyaitu epidermis lapisan dermis dan subkutan Sebagai lapisan terluar
kulit epidermis berperan penting dalam melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan eksternal seperti dehidrasi radiasi sinar UV dan pengaruh fisik
lainnya Lapisan dermis yang terletak di bawah lapisan epidermis tersusun dari
sejumlah pembuluh darah pembuluh getah bening saraf dan beberapa bagian
kulit lainnya seperti kantung rambut kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat
(Mitsui 1997)
Lapisan penyusun kulit paling dasar adalah lapisan subkutan Lapisan
tersebut merupakan jaringan lemak paling dalam yang terletak di bawah lapisan
dermis Fungsi utamanya adalah mengatur suhu pada kulit dan sebagai bantalan
lapisan ndash lapisan di atasnya sehingga dapat bergerak secara fleksibel (Schottelius
1973)
Kulit manusia secara alami memiliki sistem pertahanan terhadap paparan
sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan stratum
korneum dan pigmentasi kulit Semakin gelap warna kulit (tipe kulit yang dimiliki
ras Asia dan Afrika) maka akan semakin banyak pigmen melanin yang dimiliki
sehingga semakin besar pula perlindungan alami dalam kulit Mekanisme
3
perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi
sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)
221 Struktur Kulit
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis
Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis
dan rabung epidermis
Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki
memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan
4
a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis
b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang
yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit
c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus
d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam
yaitu diantaranya
1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin
2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik
yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel
terdapat desmosom
3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta
menyediakan efek pelindung pada kulit
4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling
terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek
abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki
5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi
5
aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses
pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan
6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm
di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular
222 Fungsi Kulit
Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia yaitu
1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan
kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat
lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus
2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah
antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut
3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak
dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash
65
4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik
di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah erotik
5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit
6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)
terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan
besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit
6
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi sinar UV yang tinggi
sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan (Lestari 2011)
221 Struktur Kulit
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan yaitu epidermis dan dermis
Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis
dan rabung epidermis
Gambar 1 Struktur Kulit ManusiaSumber httpsabisjatuhbangunlagiwordpresscomtagstruktur-kulit-pada-dermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki
memiliki rambut) Selain sel-sel epitel epidermis juga tersusun atas lapisan
4
a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis
b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang
yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit
c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus
d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam
yaitu diantaranya
1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin
2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik
yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel
terdapat desmosom
3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta
menyediakan efek pelindung pada kulit
4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling
terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek
abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki
5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi
5
aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses
pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan
6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm
di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular
222 Fungsi Kulit
Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia yaitu
1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan
kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat
lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus
2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah
antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut
3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak
dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash
65
4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik
di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah erotik
5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit
6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)
terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan
besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit
6
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
a Melanosit yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis
b Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang
yang merangsang sel Limfosit T mengikat mengolah dan merepresentasikan
antigen kepada sel Limfosit T Dengan demikian sel Langerhans berperan
penting dalam imunologi kulit
c Sel Merkel yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus
d Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling
dalam Pada bagian kertinosit sendiri mempunyai lapisan yang sangat beragam
yaitu diantaranya
1) Stratum Korneum terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin
2) Stratum Lucidum terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik
yang sangat gepeng dan sitoplasma terdri atas keratin padat Antar sel
terdapat desmosom
3) Stratum Granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing serta
menyediakan efek pelindung pada kulit
4) Stratum Spinosum terdiri atas sel-sel kuboid Sel-sel spinosum saling
terikat dengan filamen filamen ini memiliki fungsi untuk
mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek
abrasi Dengan demikian sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah
yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki
5) Stratum BasalGerminativum merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis terdiri atas selapis sel kuboid Pada stratum basal terjadi
5
aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses
pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan
6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm
di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular
222 Fungsi Kulit
Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia yaitu
1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan
kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat
lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus
2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah
antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut
3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak
dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash
65
4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik
di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah erotik
5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit
6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)
terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan
besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit
6
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
aktivitas mitosis sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses
pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan
6) Dermis lapisan kulit di bawah epidermis memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm
di daerah punggung Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata yaitu stratum papilare dan stratum reticular
222 Fungsi Kulit
Berdasarkan struktur kulit diatas kulit kulit mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia yaitu
1 Fungsi proteksi melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
maupun mekanik misalnya tekanan gesekan tarikan gangguan
kimiawi seperti zat-zat kimia iritan (lisol karbol asam atau basa kuat
lainnya) gangguan panas atau dingin gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet gangguan kuman jamur bakteri atau virus
2 Fungsi absorpsi kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal
tipisnya kulit hidrasi kelembaban udara metabolisme dan jenis
vehikulum zat yang menempel di kulit Penyerapan dapat melalui celah
antar sel saluran kelenjar atau saluran keluar rambut
3 Fungsi ekskresi kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh Produk kelenjar lemak
dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 ndash
65
4 Fungsi pengindra (sensori) kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik
di dermis dan subkutis Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah erotik
5 Fungsi pengaturan suhu tubuh kulit melakukan peran ini dengan
mengeluarkan keringat dan otot dinding pembuluh darah kulit
6 Fungsi pembentukan Pigmen sel pembentuk pigmen kulit (melanosit)
terletak di lapisan basal epidermis Jumlah melanosit serta jumlah dan
besarnya melanin yang terbentuk menetukan warna kulit
6
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
7 Fungsi Keratinasi proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama 14 ndash 21 hari Proses ini dilakukan agar kulit dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu sehingga kulit akan terlihat bersisik tebal
kasar dan kering
8 Fungsi produksi vitamin D kulit juga dapat membuat vitamin D dari
bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari
9 Fungsi ekspresi emosi hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
emosi yang terdapat dalam jiwa manusia
Bagian-bagian kulit akan berfungsi dengan baik jika tidak mengalami
gangguan yang berarti Dalam sehari-hari manusia melakukan aktifitas diluar
rumah yang akan selalu terpapar oleh sinar matahari Dengan paparan sinar
matahari setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika dibiarkan
terlalu lama fungsi kulit akan tergangggu dan akhirnya akan menyebabkan
kanker kulit
22 Radiasi Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun
merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari
frekuensi paparan sinar matahari intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan
sensitivitas masing-masing individu Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai
macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah sinar tampak dan sinar
ultraviolet Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis yaitu UV A (320-400 nm)
UV B (290-320 nm) dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson 1982)
23 Efek Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
7
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) Keberadaan
ROS yang terakumulasi di dalam kulit tersebut diyakini sebagai penginduksi
terjadinya kerusakan sel penuaan dini dan kanker kulit (Hassan et al 2013
Balakhrisnan dan Narayanaswamy 2011)
Selain mempunyai manfaat dalam membantu sintesa vitamin D sinar UV
lebih banyak membawa dampak buruk bagi kulit manusia diantaranya
menyebabkan kulit terbakar (sunburn) atau penggelapan kulit (darkening)
merusak kulit dan menyebabkan noda ndash noda gelap pada kulit (dark spots)
Dampak pemaparan sinar UV lainnya adalah menyebabkan penuaan pada kulit
dan membuat kulit menjadi keriput
Gambar 2 Sunburn
Sumber httpsjallerwordpresscomtagperawatan-terhadap-terbakar-sinar-matahari
Dampak paling buruk dari sinar UV terutama UV B adalah dapat merusak
DNA dari sel kulit sehingga pertumbuhan sel menjadi terganggu dan terjadi
perubahan DNA sampai akhirnya dapat menjadi kanker kulit
Efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain
a Tanning
Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan
8
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal sehingga
menyebabkan pigmentasi (Saul amp Robert 1972) Mekanismenya dibedakan
menjadi tiga yaitu
1) Immediate tanning
Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan
energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis yaitu pada 300-660
nm (UV A) Dalam waktu yang singkat radiasi tersebut menyebabkan kulit
menjadi gelap dan pucat Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar
sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul amp Robert 1972)
2) Delayed tanning
Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar
ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal
dengan erythemogenic radiation Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin
yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai
bermigrasi menuju permukaan kulit Akibatnya warna kulit menjadi lebih gelap 1
jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar
UV Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan
Moore 1982 Saul dan Robert 1972) 3) True tanning (melanogenesis)
Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B Sinar UV B akan mengaktifkan
enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin Pigmentasi muncul dua
hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga
hari kemudian (Fitrie 2004)
b Eritema
Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu
reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema
Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas
maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian Tahapan
eritema dibagi dalam tiga fase yaitu memerahnya kulit pengerutan kulit dan
pelepasan sel epidermis (Zubaidah 1998)
9
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
c Kanker kulit
Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran protein DNA) secara
terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit Jenis
kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC)
Squamos Cell Carcinoma (SCC) dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi
seperti mutiara Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus Kanker
BCC paling sering ditemukan di daerah wajah Kanker SCC terjadi pada sel-sel
skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih
cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2 Baik BCC maupun
SCC dapat disembuhkan hingga 98 sedangkan CMM merupakan jenis tumor
ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas
1999)
24 Proses Terjadinya Kerusakan DNA
Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur molekul gula atau basa putusnya ikatan hidrogen antar basa hilangnya
basa dan lainnya Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai
DNA disebut single strand break atau putusnya kedua untai DNA disebut double
strand breaks Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa
jenis enzim yang spesifik (Ayub 2013)
Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel Tetapi dalam kondisi tertentu proses perbaikan tidak
berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki
tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan DNA yang
berbeda atau yang dikenal dengan mutasi (Ayub 2013)
10
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
25 Proses Terjadinya Kanker
Secara umum pengertian kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal berkembang dengan cepat tidak terkendali dan akan
terus membelah diri selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan
terus menyebar melalui jaringan ikat darah dan menyerang organselain itu
kanker merupakan suatu penonjolan atau pertumbuhan tidak wajar yang dapat
terjadi pada setiap bagian tubuh Setiap benjolan yang keras tidak sakit dan
tumbuh perlahan-lahan pada salah satu bagian tubuh Namun jika lebih spesifik
kanker kulit adalah Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti
tanduk) infeksi yang tidak sembuh ndash sembuh bintik-bintik berubah warna dan
ukuran rasa sakit pada daerah tertentu perubahan warna kulit berupa bercak-
bercak
Proses terjadinya kanker kulit salah satunya disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang biasa disebut dengan sinar ultraviolet Meskipun sinar ultraviolet
tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun sinar ultrsviolet merupakan bagian
dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit Menurut (Andy 2009)
menyatakan bahwa Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis ultraviolet A
(UVA) Ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC) yang tergantung pada
panjang gelombang Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena membantu
tubuh menghasilkan Vitamin D Namun jika sinar UV dalam jumlah besar
merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan genetika tubuh) Penyebab kanker
kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari Sinar UV
yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit
Sinar UV menyebabkan dinding sel pembuluh darah menipis
menyebabkan lebih mudah memar hanya disebabkan oleh trauma kecil dikulit
yang terkena matahari contohnya bagian besar dari memar yang terjadi dikulit
yang terbakar matahari terjadi dibelakang tangan atas dan lengan bagian luar
Matahari juga dapat menyebabkan munculnya telengiectasias pembuluh darah
kecil dikulit khususnya diwajah berbentuk seperti jaring laba-laba
11
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
Gambar Telengiectasias (jarang laba ndash laba)
Sumber httpwwwarkansaslasersolutionscomfacial_spider_veinshtml
Pada keadaan normal sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan
diganti dengan sel baru yang sehat Namun karena UV yang masuk sangat
banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi sel yang rusak tidak
mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal Sel
yang merusak itulah yang disebut kanker Orang yang warna kulitnya lebih terang
(putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna
kulitnya (melanin) sedikit Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit
terhadap sinar UV memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai
masuk dan merusak sel-sel kulit dermis Orang Indonesia yang hidup di
khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun diberikan
dengan warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah
diperhitungkan untuk perlindungan
Actinic keratoses pertumbuhan prakanker (solar keratoses) adalah
pertumbuhan sebelum kanker yang disebabkan terkena sinar matahari langsung
dalam waktu lama Pertumbuhan ini biasanya berwarna kemerahan atau merah
dan tampak kering daerah bersisik Bisa berwarna abu-abu terang atau kecoklatan
dan terasa tebal kasar atau berpasir Kulit di sekitarnya seringkali tampak tipis
Meskipun orang dengan kulit kuning langsat lebih aman kulit siapapun akan
berubah dengan paparan yang cukup Actinic keratoses biasanya bisa diangkat
12
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
dengan membekukan dengan cairan nitrogen (cryotherapy) meskipun begitu jika
seseorang memiliki terlalu banyak pertumbuhan krim cair mengandung
fluoroucacil bisa dioleskan Seringkali selama pengobatan kulit sementara waktu
terlihat buruk karena fluoroucacil menyebabkan kemerahan scaling dan
pembakaran keratoses dan pada sekitar kulit rusak karena matahri Obat yang
relatif baru imiquimod sangat berguna dalam pengobatan actinic keratoses
karena hal itu membantu sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan
pertumbuhan kanker kulit (Peiwen 2010)
Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang
agak menonjol Menurut (Peiwen 2010) menyatakan bahwa Kanker kulit ganas
ada 3 jenis yaitu
1) Karsinoma Sel Basal (KSB) Basal Cell Carcinoma (BCC) atau
basalioma Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita
manusia Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak
terjadi KSB tumbuh sangat lambat alhamdulillah tidak menyebar dan
tidak menyebabkan kematian Namun tentu saja merusak lalu
menggerogoti organ tubuh di bawahnya bahkan bisa sampai melubangi
tulang KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan kadang mirip
jerawat yang tidak sembuh-sembuh pinggirannya menonjol berwarna
keperakan seperti mutiara Lama kelamaan berkembang menjadi koreng
yang tidak bisa sembuh Sering disangka koreng biasa dan diberi salep
antibiotik oleh petugas kesehatan Ya memang tidak sembuh
Pengobatannya adalah dengan tindakan bedahndashterbaik dilakukan pada
fase awalndashdan bisa sembuh total Dapat juga diobati dengan laser bedah
beku radiasi dan kemoterapi
2) Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar
ke organ lain dan menyebabkan kematian Agak jarang dijumpai di
Indonesia Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar
sinar matahari Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena
bahan kimia panas api radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam
13
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
pestisida Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras
kemerahankecokelatan bersisik sebagian muncul di atas bercak
ketuaan Makin lama ukurannya makin besar terasa gatal dan mudah
berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh Pengobatan
terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat
sembuh sempurna
3) Melanoma Kanker kulit jenis ini yang paling ganas menyebar dengan
cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian Alhamdulillah
jenis ini jarang diderita orang Indonesia Di Amerika tiap hari satu orang
meninggal karena kanker kulit jenis ini Asalnya dari tahi lalat yang
berubah warnanya menjadi tidak rata membesar gatal mudah berdarah
dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh
26 Perlindungan dan Pencegahan
Secara alami kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ ndash
organ dibawahnya dari bahaya sinar UV matahari antara lain dengan membetuk
butir ndash butir pigmen kulit ( melamin ) yang sedikit banyak memantulkan kembali
sinar matahari Jika kulit terpapar matahari misalnya saat berjemur maka timbul
2 tipe reaksi melamin (Nofianty 2008)
1 Tambahan melamin dengan cepat ke permukaan kulit
2 Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus - menerus
akan menimbulkan noda hitam pada kulit Ada dua cara perlindungan kulit
(Nofianty 2008)yaitu
1 Perlindungan secara fisik
Misalnya memakai payung topi baju lengan panjang celana panjang serta
pemakaian bahan ndash bahan kimia yang dapat melindungi kulit dengan cara
memantulkan sinar yang mengenai kulit misalnya Titan dioksida Zinc
oksida kaolin kalsium karbonat magnesium karbonat talcium sillicium
14
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
dioksida dan bahan ndash bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam
bedak Titanium oksida dan seng paling sering digunakan didalamnya
Titanium oksida dapat memantulkan dan menghamburkan semua radiasi sinar
UV dan sinar tampak ( 290-777 nm ) dengan cara mencegah atau
meminimalkan efek terbakar matahari dan pencoklatan kulit
2 Perlindungan secara kimiawi dengan bahan kimia
a Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
( tanning) misalnya dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen yang
dikonsumsi 2 jam sebelum berjemur Bahan ini dapat mempercepat
pembentukan pigmen melanin di permukaan kulit Bahan ndash bahan
tersebut dapat mengarbsorbsi radiasi sinar UV-B sekurang ndash kurangnya
85 pada panjang gelombang 290 ndash 320 nm
b Bahan yang dapat menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam
kulit misalnya para Amino Benzoic Acid ( PABA ) dan derivatnya Perlu
diingat juga bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat
photosensitizer yaitu jika terkena sinar matahari terik seperti halnya di
negara tropis Indonesia dapat menimbulkan berbagai reaksi negative
pada kulit
c Bahan pencegahan efek terbakar sinar matahari (sunburn) didefinisikan
sebagai sunscreen yang absorbsi radiasi sinar UV-B 95 atau lebih pada
panjang gelombang 290- 329 nm
Secara alami kulit manusia mempunyai sistem perlindungan terhadap
paparan sinar matahari Mekanisme pertahanan tersebut adalah dengan penebalan
stratum korneum dan pigmentasi kulit Perlindungan kulit terhadap sinar UV
disebabkan oleh peningkatan jumlah melanin dalam epidermis Butir melanin
yang terbentuk dalam sel basal kulit setelah penyinaran UVB akan berpindah ke
stratum korneum di permukaan kulit kemudian teroksidasi oleh sinar UVA Jika
kulit mengelupas butir melanin akan lepas sehingga kulit kehilangan pelindung
terhadap sinar matahari (Ditjen POM 1985) Semakin gelap warna kulit (tipe
kulit seperti yang dimiliki ras Asia dan Afrika) maka semakin banyak pigmen
15
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
melanin yang dimiliki sehingga semakin besar perlindungan alami dalam kulit
Namun mekanisme perlindungan alami ini dapat ditembus oleh tingkat radiasi
sinar UV yang tinggi sehingga kulit tetap membutuhkan perlindungan tambahan
(Lestari 2002)
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
membaurkan atau menyerap cahaya matahari secara efektif terutama daerah emisi
gelombang ultraviolet dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya
gangguan kulit karena cahaya matahari Tabir surya dapat dibuat dalam berbagai
bentuk sediaan asalkan dapat dioleskan pada kulit misalnya bentuk larutan dalam
air atau alkohol emulsi krim dan semi padat yang merupakan sediaan lipid non-
air gel dan aerosol (Ditjen POM 1985)
Ada 2 macam tabir surya yaitu
1 Tabir surya kimia
Merupakan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dengan
mengabsorbsi radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas Derivat
sintesis senyawa ini dapat dibagi dalam 2 kategori besar yaitu pengabsorbsi kimia
UVB (290-320 nm) dan UVA (320-400 nm) Tabir surya kimia yang biasa
digunakan adalah oktilmetoksisinamat sebagai UVB filter yang paling banyak
digunakan UVA filter termasuk benzofenon Oksibenson adalah benzofenon yang
paling luas digunakan mengabsorbsi UVA dan UVB Kedua bahan ini memiliki
kekurangan yaitu bersifat fotolabil serta terdegradasi dan teroksidasi (Nguyen amp
Rigel 2005)
Kandungan tabir surya kimia memungkinkannya terserap ke dalam tubuh
dan bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV Umumnya tabir surya kimia
hanya menyerap sinar UVB saja dan agar dapat bekerja sempurna jenis tabir
surya ini harus digunakan minimal 20 menit sebelum terpapar sinar matahari
(Iskandar 2008)
16
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
2 Tabir surya fisik
Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan
radiasi UV Tabir surya fisik secara umum adalah oksida logam Bahan ini
menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan bahan kimia karena
memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB dan juga merupakan bahan
yang tidak larut dalam air Sebagai pembanding bahan ini kurang diterima oleh
kebanyakan orang karena bahan ini biasanya membentuk lapisan film penghalang
pada kulit yang menimbulkan rasa kurang nyaman Zink oksida merupakan tabir
surya fisik yang lebih efektif dibandingkan titanium dioksida Sediaan dengan
bahan yang mampu memantulkan cahaya dapat lebih efektif bagi mereka yang
terpapar radiasi UV yang berlebihan misalnya para pendaki gunung Popularitas
bahanbahan ini meningkat belakangan ini karena toksisitasnya yang rendah Zat -
zat yang bekerja secara fisik sebenarnya lebih aman karena tidak mengalami
reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya Bahan ini juga stabil terhadap
cahaya dan tidak menunjukkan reaksi fototoksik atau fotoalergik (Nguyen amp
Rigel 2005) Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering
dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik bahkan ada
yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam suatu sediaan kosmetika
(Wasitaatmadja 1997)
17
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
BAB III
PEMBAHASAN
31 Akibat Paparan Berlebihan Sinar Matahari pada Kulit Manusia yang
Dihubungkan dengan Proses Terjadinya Kanker dan Kerusakan DNA
Akibat paparan berlebihan sinar matahari pada kulit manusia dapat
menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit karsinoma sel basal
(KSB) Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit berasal dari sel yang
tidak mengalami kretinisasi dan terdapat pada lapisan basal di epidermis Angka
insidensi KSB meningkat dari tahun ke tahun antara lain disebabkan oleh
perubahan kebiasaan sehari ndash hari yang berhubungan dengan pola paparan
radiasi UV dan penggunaan bahan perusak ozon
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu mutasi
pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering terjadinya imbas
akibat kerusakan DNA Fungsi normal tumor-suppressor adalah sebagai barier
fisiologis terhadap ekspansi klonal dan mutasi gen selain itu dapat menghalangi
proliferasi sel yang berlebih maupun metastasis sel yang dikendalikan oleh
oncogenes Hilangnya fungsi supresi ini dapat diakibatkan oleh mutasi karena
kerusakan genome chromosomal rearrangement dan nondisjunction konversi
gen atau rekombinasi mitosis
Analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa terdapat hubungan
antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma pada kulit Radiasi UVB dan
UVC dapat menginduksi kerusakan DNA yang khas menghasilkan dimer
cyclobutane-type pyrimidine (CPD) dan pyrimidine (6-4) pyrimidone atau disebut
juga (6-4) photoproducts p53 memainkan peran penting sebagai pelindung sel
dari kerusakan DNA akibat paparan UVB Kerusakan DNA akibat paparan sinar
UV mengaktivasi suatu mekanisme untuk menghapus DNA yang rusak menunda
kelanjutan siklus sel perbaikan DNA atau apoptosis lewat aktivasi transkripsi gen
18
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
yang merupakan down stream p53 seperti p21 MDM2 dan Bax Secara normal
hanya sedikit p53 yang dapat dijumpai pada sel namun akibat respon terhadap
sinar UV terjadi induksi kadar p53 Dengan tingginya kadar p53 ini siklus sel
akan memasuki fase istirahat (G1) yang memungkinkan terjadinya perbaikan
seluler untuk meniadakan lesi pada DNA sebelum DNA mengalami sintesis dan
mitosis lebih lanjut
Pada kebanyakan kanker terjadi mutasi missense (mutasi yang mengubah
suatu kodon spesifik yang menyandi satu asam amino menjadi asam amino lain)
Protein yang dihasilkan akan mengalami perubahan fungsi Seringkali terjadi
hilangnya suatu alel sehingga terjadi lost of heterogenicity (LOH) yang banyak
dijumpai pada karsinoma kolon paru dan kandung kemih Pada kasus-kasus KSB
frekuensi LOH lebih rendah dibandingkan keganasan lain dan lebih sering terjadi
mutasi langsung secara independen pada kedua alel untuk p53 menghasilkan
bentuk mutant p53 akibat paparan berulangkali radiasi UV
Jenis mutasi yang terjadi pada umumnya merupakan transisi sekuens
dipyrimidine C T dan CC TT yang karakteristik untuk mutasi yang disebabkan
oleh UVB 2 UV dapat mengakibatkan kerusakan pada dimer cytosine yang tidak
dapat diperbaiki sehingga terjadi mutasi tandem (dua atau lebih salinan sekuensi
DNA yang tersusun dalam urutan head-to tail di sepanjang kromosom) di mana
dua residu cytosine digantikan oleh dua basa thymin Mutasi ini dapat terjadi pada
kodon 241 248 250 dan 258 Deteksi mutasi pada tandem sekuens CC TT pada
kodon 247 dan 248 lebih banyak dilakukan dengan alasan mutasi tandem tersebut
lebih spesifik dibandingkan mutasi tunggal C T selain itu kodon 248 menyandi
asam amino arginin yang berperan penting dalam fungsi tumor suppressor Mutasi
p53 merupakan prediktor KSB terdapat dose response relationship dimana terjadi
peningkatan risiko KSB seiring dengan peningkatan frekuensi mutasi
19
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
BAB IV PENUTUP
41 Simpulan
Berdasarkan akibat terkena paparan berlebihan sinar matahari pada
kulit manusia Paparan sinar matahari dapat memberikan efek
menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada
panjang gelombang sinar matahari frekuensi paparan sinar matahari
intensitas sinar matahari yang dipaparkan dan sensitivitas individu
terhadap paparanEfek paparan berlebihan sinar matahari pada kulit
manusia dapat menyebabkan penyakit kanker salah satunya penyakit
karsinoma sel basal(KSB)
Dari hasil analisis terhadap mutasi pada p53 menegaskan bahwa
terdapat hubungan antara paparan UV kerusakan DNA dan karsinoma
pada kulit Radiasi UVB dan UVC dapat menginduksi kerusakan DNA
Radiasi UV terutama UVB dengan spektrum 290ndash320 nm diduga sebagai
faktor risiko utama KSB Pada panjang gelombang tersebut dapat dipicu
mutasi pada tumor-suppressor gene yang merupakan tempat tersering
terjadinya imbas akibat kerusakan DNA
42 Saran
Sebagai saran isi makalah ini
1 Dalam mencari referensi jangan lupa mencantumkan sumbernya
2 Jangan mengambil referensi dari sumber yang anonim
20
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society 2014 Cancer Facts and Figures [Online] Available at httpcancerorghtml [Accessed 2015 Juni 11]
Andy 2009 Fakta Seputar Sinar UV [Online] Available at Vivanewscom [Accessed 2015 Juni 11 ]
Ayub I 2013 DASAR BIOLOGI RADIOTERAPI [Online] Available at httpsaladinayubblogspotcom201310dasarbiologi-radioterapi-interaksihtml [Accessed 2015 Juni 11]
Bunawas 1999 Radiasi Ultarviolet dari Matahari dan RisikoKanker Kulit Cermin Dunia Kedokteran 1999 122 pp9 - 12
CDC 2010 Skin Prevention and Education [Online] Available at httpcdcgovcancerskinhtml [Accessed 2015 Juni 15]
Fitrie A 2004 Histologi dari Melanosit Sumatera Utara e-USU Repository pp1 - 6
Hadinoto ISWdMCT 2000 Pengaruh pH terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Matahari dengan Bahan Aktif HeksilpMetoksianamat dan Oksilbenzen dalam Basis Hidrofilik Krim Secara In Vitro In Kongres Ilmiah XIII IKatan Sarjana Farmasi Indonesia Jakarta 2000 Kongres
Lachman LLHAdKJL 1994 Teori dan Praktek FarmasivIndustri 3rd ed Jakarta UI - Press
Lestari S 2011 Panca Indra [Online] Available at httpwwwunnesacid [Accessed 2015 Juni 11]
Mitsui T 1997 New Cosmetic Science Netherlands Elsevier Sciene BV
Nofianty T 2008 Pengaruh formulasi Literatur [Online] FMIPA UI Available at FAR057-08-Pengaruh formulasi-Literaturpdf [Accessed 2015 Juni 11]
Peiwen L 2010 Kanker [Online] Available at httpwwwuntuksehatcocc [Accessed 2015 Juni 11]
Ramsey M 2006 Basal Cell Carcinoma Emedicine [Online] Available at httpwwwemedicinecomdermtopic47htm [Accessed 2015 Juni 11]
21
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22
Saul IK amp Robert LG 1972 Suntan Preparation
Schottelius BASDD 1973 Textbook of Physiology 7th ed
Suharyanto B 2004 Melanoma Maligna dan Permasalahannya Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 16(2) p69
WHO 2008 Cancer Key Fact (Global Burden of Cancer) [Online] Available at httpwhpintcancerenindexhtml [Accessed 11 Juni 2015]
Wilkinson JBdMRJ 1982 Harryrsquos Cosmeticology London George Godwin pp223 - 224
Zubaidah A 1998 Efek Radiasi pada Kulit 2(1) pp27 - 31
22