JURNAL READING
Hubungan antara tekanan intraokular dan kombinasi yang berbeda dari
komponen sindrom metabolicJunSeok Son1, HyunMin Koh2 and JunHyuk Son3*
DOKTER PEMBIMBING :dr. Rosalia Septiana W., Sp.M
DISUSUN OLEH :
Marcelly Raymando Salyo406147011
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD KOTA KUDUS
PERIODE 06 JUNI 2016– 09 JULI 2016
AbstrakLatar Belakang:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan intraokular dan komponen sindrom metabolik dengan kombinasi yang berbeda
Metode: Tiga puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh satu orang sehat berusia 19-79 check-up kesehatan antara Januari 2011 dan Desember 2013 yang
Hasil: Subyek dengan kombinasi tiga komponen sindrom metabolik trigliserida, obesitas perut, dan glukosa puasa memiliki tekanan intraokular tertinggi
Kesimpulan: Perbedaan risiko tekanan intraokular tinggi menurut kombinasi yang berbeda dari dia metabolik komponen sindrom dapat dikonfirmas
Latar Belakang•Glaukoma adalah penyakit mata progresif yang
memiliki karakteristik cupping optik disk dan defek lapang pandang. •TIO dianggap paling penting dan dapat dikontrol•Peningkatan TIO terkait dengan berbagai indeks
kesehatan
MetodeSubyek Penelitian• Peserta (31.271) berusia antara 19 sampai 79 check-up
kesehatan di centerin Changwon wilayah Korea Selatan• Januari 2011 dan Desember 2013•Wawancara masalah kesehatan sebelumnya dan riwayat
kesehatan, termasuk penyakit mata.• 28.754 peserta ujian yang sehat dimasukkan dalam penelitian
ini.
MetodeMetode Penelitian •Kuisioner•Wawancara per-orang riwayat kesehatan subjek,
termasuk hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan riwayat oftalmologi.
•Pengukuran antropometri•Tinggi badan •Berat badan•Lingkar Pinggang
Metode Penelitian • Pemeriksaan klinis
• Tekanan darah (TD) diukur dua kali dengan automatic BP monitor • Subyek dibatasi dari merokok atau mengkonsumsi kafein selama 30 menit atau lebih sebelum
pengukuran
• Sampel darah diambil secara intravena setelah puasa 8 jam atau lebih, tes
darah dilakukan dengan enzim-linked immunosorbent assay:• trigliserida (TG)
• high-density lipoprotein kolesterol (HDLC)
• glukosa puasa
• Pemeriksaan oftalmologis• TIO diukur ketika subjek dalam posisi duduk dengan noncontact tonometry • pemeriksaan oftalmologi dilakukan antara 8 dan 11 am• setiap TIO ≥22 mmHg diartikan sebagai hipertensi okular
• Kriteria Diagnostik Mets• obesitas pada perut: Pria lingkar pinggang ≥ 90 cm; Perempuan lingkar
pinggang ≥ 85 cm• Serum TG: ≥150 mg / dL atau mengkonsumsi obat untuk pengobatannya• HDLC: laki-laki <40 mg / dL, wanita <50 mg / dL, atau mereka yang
mengkonsumsi obat untuk pengobatannya • TD: ≥130 / 85 mmHg atau mereka yang mengkonsumsi obat untuk
pengobatannya• Glukosa puasa: ≥100mg / dL atau mereka yang mengkonsumsi obat untuk
pengobatannya
• Analisis statistik• T-test independent digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata usia,
lingkar pinggang, sistolik dan diastolik TD, glukosa puasa, profil lipid, dan TIO pada kelompok dengan TIO ≥22 mmHg dan kelompok dengan TIO <22 mmHg
Hasil
• 28.754 subyek penelitian, ada 16.728 laki-laki dan 12.026 perempuan, dengan
usia rata-rata 41,26 tahun.
• 3.502(28.754) memperlihatkan Sindroma Metabolik :
o laki-laki menunjukkan tingkat prevalensi 12,65% (n = 2.116)
o perempuan menunjukkan tingkat prevalensi 11,53% (n = 1386).
•TIO ≥22 mmHg ditemukan pada 991 subyek (3,45%)
•799 laki-laki (4,78%)
•192 perempuan (1,60%)
•TIO <22 mmHg adalah 24,7 dan 11,7%, masing-masing, yang merupakan
perbedaan yang signifikan (P <0.001.)
Hubungan antara sindroma Metabolik dan TIO
• TIO mata kanan di subjek dengan sindroma Metabolik menunjukkan nilai yang
lebih tinggi dari 16,05 mmHg dibandingkan 14,85 mmHg dalam subjek tanpa
sindroma Metabolik, (P <0,001),
• TIO rata nilai mata kiri adalah16,12 dan 14,87 mmHg
• 3502 subyek dengan karakteristik yang berhubungan dengan sindroma Metabolik
• 73,04% (n = 2558) memiliki tiga komponen sindroma Metabolik
• 23.50% (n = 823) memiliki empat komponen
• 3,46% (n = 121) memiliki lima komponen
•TIO ≥22 mmHg memiliki lebih banyak komponen sindroma Metabolik
dibandingkan kelompok dengan TIO <22 mmHg (P <0,001)
Diskusi
• Sindrom metabolik adalah jenis penyakit Cluster di mana faktor risiko
utama untuk penyakit kardiovaskuler, seperti hiperglikemia,
hipertensi, dislipidemia, dan obesitas perut, terjadi secara bersamaan
• Obesitas ->TIO meningkat karena penurunan aliran aqueos humor
karena peningkatan lemak orbital dan tekanan episclera.
• TD tinggi -> meningkatkan tekanan dalam arteri siliaris intraokular->
pembentukan aqueous humor yang meningkatkan TIO
• Serum TG yang lebih tinggi -> ada sejumlah besar jaringan adipose
orbital -> peningkatan tekanan orbital -> peningkatan TIO dengan
menginduksi peningkatan tekanan episcleral dan penurunan aqueos
humor outflow
• HDL C rendah -> peningkatan perubahan sclerosing pembuluh darah
dan serum osmolalitas -> peningkatan tekanan episcleral dan TIO
• Hiperglikemia-> pada penderita diabetes -> disfungsi sistem saraf
otonom -> Cairan inflow terus menerus ke dalam bola mata dari
tekanan osmotik -> menginduksi peningkatan TIO
• Sampai sekarang, belum ada laporan tentang korelasi dengan TIO
berdasarkan jumlah dan kombinasi komponen sindroma Metabolik
• kelompok dengan TD, HDLC, obesitas perut, dan kriteria glukosa
puasa adalah satu-satunya kelompok yang tidak menunjukkan
korelasi signifikan dengan TIO meningkat
• kelompok dengan TD, HDLC, TG, dan kriteria glukosa puasa sebagai
komponennya menunjukkan risiko lebih tinggi TIO meningkat
• Varian genom dari subjek akan menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan TIO meningkat juga
Kesimpulan
• Pada kelompok dengan tiga komponen Sindroma Metabolik,
kombinasi TD, TG, dan kriteria glukosa puasa menunjukkan risiko
tertinggi elevasi tekanan intraokular
• Kelompok dengan empat komponen Sindroma Metabolik, kombinasi
TD, HDLC, TG, dan kriteria glukosa puasa menunjukkan risiko lebih
tinggi dari elevasi tekanan intraokular
CRITICAL APPRAISALHubungan antara tekanan intraokular dan kombinasi yang berbeda dari komponen sindrom metabolic
Judul dan PengarangNo Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1. Jumlah kata dalam judul < 12 kata
+
2. Deskripsi judul Menggambarkan isi utama penelitian, cukup menarik, tanpa singkatan, tidak digaris bawahi, tidak diakhiri tanda titik, tidak ditulis di antara tanda kutip.
3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal
+
4. Korespondensi penulis +
5. Tempat dan waktu penelitian dalam judul
+
6. Subyek penelitian +
Abstrak No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1. Abstrak 1 paragraf +
2. Secara keseluruhan informatif +
2. Tanpa singkatan selain yang baku +
3. Kurang dari 250 kata +(192 kata)
4. Tidak menuliskan kutipan pustaka +
Pendahuluan No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1. Terdiri dari 2 bagian atau paragraf +
2. Alasan dilakukan penelitian +
3. Penelitian sebelumnya +
4. Tujuan penelitian, hipotesis penelitian +, –
5. Didukung pustaka yang relevan +
6. Kurang dari 1 halaman +
Metode No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1. Jenis & rancangan penelitian +
2. Waktu dan tempat penelitian +
3. Populasi sumber dan jumlah sampel +
4. Teknik sampling +
5. Kriteria inklusi +
6. Kriteria eksklusi +
7. Perincian cara penelitian +
8. Uji statistik (p < 0,05) +
9. Program komputer +
10. Persetujuan subyektif +
Hasil No.
Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1. Jumlah subyek +
2. Tabel karakteristik subyek +
3. Tabel hasil penelitian +
4. Komentar dan pendapat penulis tentang hasil
+
Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka
No. Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1. Pembahasan dan kesimpulan terpisah +
2. Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan dengan jelas
+
3. Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya
+
4. Pembahasan sesuai landasan teori +
5. Keterbatasan penelitian +
6. Simpulan utama +
7. Simpulan berdasarkan penelitian +
8. Saran penelitian +
9. Penulisan daftar pustaka sesuai +