-
LAPORAN AKHIR
SISTEM PAKAR
Dosen : Dewi Rosita, M.Pd
ARDI INDRA LUKMANA 1505045037
PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2017
-
ii
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberi rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Laporan Akhir Sistem Pakar Diagnosis
Pemyakit Jantung”
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Pakar. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi
mahasiswa dalam menyusun karya tulis.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca sekalian demi memperbaikimakalah ini dalam penulisan lain di
kemudian hari.
Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.
Samarinda, 12 November2017
Penulis
-
iii
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
Daftar Isi Kata Pengantar ....................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................................ 3
Bab II Landasan Teori ............................................................................................................................. 4
A. Penyakit Jantung........................................................................................................................... 4
Bab III Metodelogi .................................................................................................................................. 7
A. Mesin Inferensi ............................................................................................................................. 7
B. Tabel dari Gejala Jantung ............................................................................................................. 7
C. Tabel dari Penyakit Jantung .......................................................................................................... 8
D. Rule .............................................................................................................................................. 8
E. Tabel Checklist .............................................................................................................................. 9
F. Pohon Keputusan ....................................................................................................................... 10
Bab IV Analisis ...................................................................................................................................... 11
A. Fuzzy Set .................................................................................................................................... 11
B. Database ..................................................................................................................................... 11
C. PHP ............................................................................................................................................. 11
D. Flowchart ................................................................................................................................... 13
E. User Interface ............................................................................................................................ 14
Bab V Penutup ...................................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ..........................................................................................................................................
-
1
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.Atau dengan
kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan
bantuan bahasapemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti
yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat
menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit
sekalipuntanpabantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli,
sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman,(Handayani dan
Sutikno, 2008).
Sistem pakar dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata
dimana biasanya akan membutuhkan seorang pakar (seperti dokter, teknisi,
dan lainnya). Sistem pakar menghasilkan hasil yangkonsisten dan mempunyai
kecepatan yang konstan daripada kepakaran seseorang. Ini disebabkan oleh
beberapahal yang bersifat manusiawi dimana dapat
mempengaruhipengambilan keputusan seorang pakar sepertilingkungan kerja,
kondisikesehatan dan masalah pribadi.
Angka kematian para penderita penyakit jantung yang semakin
meningkat, dikarenakan kurangnyapengetahuan tentang gejala awal penyakit
jantung dan fasilitas kesehatan khususnya jantung di Indonesia masih sangat
terbatas. Sehingga dalam bidang kesehatan juga membutuhkan teknologi
komputer. Salah satunya adalah digunakan untuk mendiagnosa penyakit jantung.
Aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit jantung iniadalah suatu sistem
yang terkomputerisasi untuk membantu dokter dan masyarakat dalam
mendiagnosa penyakit jantung. Pada penelitian ini akan dibuat sistem pakar
menggunakan metode Certainty Factor (faktor kepastian) untuk mendiagnosa
penyakit jantung pada manusia. Sistem ini dapat memberikan diagnosa awal
penyakitjantung yang diderita oleh penderita, dari gejala-gejala yang
dirasakan oleh penderita tanpa harus bertanyalangsung ke pakar (Dokter)
-
2
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
Rancangan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
Jantung dibuat dengan aplikasi berbasis web, sehingga bisa diakses
masyarakat secara luas, selain itu aplikasi ini dapat juga membantu paramedis
untuk melakukan pengambilan keputusan dalam mendiagnosa penyakit
Jantung. Certainty factoradalah suatu metodeuntuk membuktikan apakah suatu
fakta itu pasti ataukah tidak pasti yang biasanya digunakan dalam sistem
pakar. Metode ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu
yang belum pasti. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter untuk
menunjukkan besarnya kepercayaan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dengan mengandalkan kemajuan
di bidang teknologi dan informasi (Komputer), kiranya pengembangan sebuah
aplikas i “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan menggunakan
Metode Fuzzy set” menjadi sangat penting guna memberikan sosialisasi kepada
masyarakat menyangkut dunia kesehatan, memberikan bekal pengetahuan dan
pembelajaran, serta memberikan motivasi akan pentingnya peningkatan
kesehatan bagi masyarakat yang dapat diakses kapan saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pakar?
2. Bagimana cara membuat Tabel dari gejala penyakit jantung?
3. Bagimana cara membuat Pohon Keputusan?
4. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem pakar diagnosa penyakit jantung
kedalam Metode Fuzzy set
5. Bagaimana membuat Metode Fuzzy set kedalam bentuk User Interface?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Pakar.
2. Untuk dapat membuat Tabel dari gejala penyakit jantung.
3. Untuk dapat membuat Pohon Keputusan.
4. Untuk dapat mengimplementasikan diagnosa penyakit jantung kedalam Metode
Fuzzy set.
5. Untuik dapat membuat suatu rancangan Metode Certainty Berbasis Web
kedalamn User Interface
-
3
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
D. Manfaat Penulisan
Untuk dapat mengetahui bagimana implementasi Metode Certainty Berbasis
Web terhadap Diagnosa Penyakit Jantung
-
4
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penyakit jantung (kardiovaskular)
Kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu secaraglobal.
Setiap tahunnya, lebih banyak orang meninggal karena penyakit kardiovaskular
dari pada penyakit lainnya. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat
penyakit kardiovaskular pada tahun 2008, ini mewakili 30% dari semua kematian
secara global. Dari kasus kematian ini, diperkirakan 7,3 juta terjadi karena
penyakit jantung koroner dan 6,2 juta karena stroke. Lebih dari 80% kematian
akibat penyakit kardiovaskular terjadi di negara berpenghasilan menengah ke
bawah dan terjadi seimbang antara laki-laki dan perempuan. Program pencegahan
penyakit
kardoivaskular di negara miskin dan berkembang tidak sebanding dengan negara
maju, akibatnya angka kematian di negara miskin dan berkembang lebih tinggi
dibanding negara maju. Resiko kematian penderita penyakit kardiovaskular dapat
menurun dengan kombinasi obat-obatan dan penanganan yang tepat (WHO,
2013).
Penyakit kardiovaskular atau jantung diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,
salah satunya yaitu Penyakit Jantung Koroner (PJK) in R, 2011:3). Penyakit
Jantung Koroner adalah penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan
pembuluh nadi koroner.Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan
aliran darah ke otot yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih
parah 2 kemampuan jantung dalam memompa darah dapat hilang (Soehardo
K,1982:59).
Gejala yang timbul saat seseorang mengalami penyakit jantung yaitu dispnu
(pernafasan yang abnormal), nyeri dada, sinkop (hilang kesadaran), palpitasi
(denyut jantung tidak wajar), pembengkakan pergelangan kaki, letih, sianosis
(perubahan warna kulit), dan klaudikasio (nyeri pada kaki) (Gray Huon H, dkk,
2002:2).
Faktor resiko penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2 yaitu faktor yang
tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang
dapat dimodifikasi yaitu: usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga, sedangkan
-
5
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
faktor yang dapat dimodifikasi, seperti : hiperlipidemia hipertensi, merokok,
penyakit diabetes mellitus, gaya hidup yang kurang olahraga, stress psikologis,
dan obesitas (Bustan M.N., 2000:21). Saat ini, klasifikasi penyakit jantung
koroner 3 kategori, yaitu asimtomatik, angina pektoris, dan infark miokard akut
(IMA). Pada penderita asimtomatik tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada
baik saat istirahat maupun beraktivitas, sedangkan pada penderita angina pectoris
terdapat nyeri saat melakukan aktivitas, untuk infark miokard akut ditandai
dengan nyeri dada seperti tertekan, teremas, tercekik, berat, tajam dan terasa
panas. (Gray Huon H, dkk,2002:113).
Setelah mengetahui faktor-faktor dan gejala penyakit jantung koroner, resiko
terkena penyakit jantung koroner dapat diminimalisir melalui gaya dan 3 pola
hidup sehat. Perlu adanya pendiagnosaan untuk mengetahui penyakit
ini.Pendiagnosaan dapat dilakukan dari riwayat hasil pemeriksaan.
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan diantaranya, penelitian oleh
Sanjeev Kumar dan Gursimranjeet Kaur (2013) tentang penggunaan logika fuzzy
untuk deteksi penyakit jantung, Ali Adeli, Mehdi Nehsat (2010) tentang
pendiagnosaan pasien terkena penyakit jantung stadium 0 ( normal ) hingga
stadium 4, sistem analisa menggunakan inferensi fuzzy mamdani. Penelitian yang
dilakukan oleh Persi Pamela I, Gayathri P, dan N. Jaisankar (2013) tentang tehnik
optimasi fuzzy untuk diagnosa penyakit jantung menggunakan algoritma pohon
pembangkit keputusan, input yang digunakan sebnayak 14 dan menghasilkan 2
output. Penelitian yang dilakukan oleh Manisha Barman dan J Pal Choudhury
(2012) tentang sistem aturan basis fuzzy untuk diagnosa penyakit jantung, input
yang digunakan sebanyak 6 dengan menghasilkan 3 output, yaitu status penyakit
jantung ringan dan berat, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sistem basis fuzzy.
Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing.
Dasar logika fuzzy yaitu teori himpunan fuzzy, dimana peranan derajat
keanggotaanya sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan
sangatlah penting. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika
fuzzy, antara lain: konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat
sederhana dan mudah dimengerti, sangat fleksibel, memiliki toleransi terhadap
data-data yang tidak tepat dan logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi
nonlinear yang sangat komplek (Sri Kusumadewi, 2010:1).
-
6
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
Kedokteran merupakan salah satu bidang aplikasi teori himpunan fuzzy yang
telah dipahami sejak awal pada pertengahan tahun 1970-an. Untuk mendiagnosa
suatu penyakit diperlukan informasi yang jelas terkait pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium dan label diagnosa yang diberikan dokter (Setiadji, 2009:227).
Dalam penelitian ini akan dilakukan diagnosa untuk penyakit jantung
koroner (PJK) menggunakan sistem fuzzy Mamdani dengan defuzzifikasi centroid
dan Mean of Maximum (MOM). Data pasien yang diperoleh sebanyak 90 data,
dimana data tersebut terdiri dari hasil pemeriksaan pasien, gejala dan hasil
laboratorium. Berdasarkan data yang diperoleh akan dilakukan diagnosa
menggunakan sistem fuzzy untuk mendapatkan hasil diagnosa yaitu Asimtomatik,
Angina Pektoris, dan Infark Miokard Akut (IMA). Penderita PJK Asimtomatik
tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada baik saat istirahat maupun beraktivitas,
sedangakan penderita PJK Angina Pectoris sering merasa nyeri saat
berlangsungnya aktivitas, dan penderita PJK Infark Miokard Akut mengalami rasa
nyeri dada yang lebih berat dibanding jenis PJK lain.
-
7
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
BAB III
METODELOGI
A. Mesin Inferensi
Pada perancangan sistem pakar untuk mendiagnosis suatu penyakit dilakukan
dengan menggunakan mesin inferensi. Mesin inferensi forward chaining
digunakan dalam sistem ini untuk mendiagnosis suatu penyakit setelah menerima
gejala-gejala yang diinput oleh user. Setiap jawaban yang akan diberikan oleh
seorang user akan dicari nilai kesesuaian/kesamaanya dengan nilai gejala suatu
penyakit tertentu yang ada di dalam knowledge-based tersebut, sehingga
diperoleh nilai kesesuaian berdasarkan frekuensi dan intensitas untuk masing-
masing data gejala yang telah diinput pada penyakit tertentu.
B. Tabel dari Gejala Jantung
Kode Variabel Gejala Nama Gejala
BB-1 Dispnu (pernapasan yang abnormal)
BB-2 Nyeri dada
BB-3 Sinkop (hilang kesadaran)
BB-4 Palpitasi (denyut nadi tidak wajar)
BB-5 Pembengkakan pergelangan kaki
BB-6 Letih
BB-7 Sianosis (Perubahan warna kulit)
BB-8 Klaudikasio (nyeri pada kaki)
BB-9 Sakit kepala
BB-10 Tumbuh kembang terhambat
BB-11 Adanya kelaianan down syndrome
BB-12 Nafsu makan menurun
BB-13 Mengeluarkan keringat berlebih
BB-14 Denyut jantung tidak wajar
BB-15 Batuk
-
8
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
C. Tabel dari Penyakit Jantung
Kode variabel Penyakit Nama Penyakit
BC-1 Jantung koroner
BC-2 Gagal jantung
BC-3 Jantung rematik
BC4 Jantung bocor
BC-5 Katup jantung
BC-6 Otot jantung
BC-7 Aritmia jantung
BC-8 Jantung bawaan
BC-9 Angina pectoris
BC-10 Jantung bengkak
D. Rule
1. Rule 1
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 THEN BC-1
IF BB-4 AND BB-5 AND BB-6 THEN BC-2
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-6 AND BB-9 THEN BC-3
IF BB-10 AND BB-11 AND THEN BC-4
IF BB-1 AND BB-2 AND BNB-3 BB-5 AND BB-6 AND BB-14 THEN
BC-5
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 AND BB-4 AND BB-5 AND BB-6 AND
BB-9 AND BB-10AND BB-15 THEN BC-6
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 AND BB-4 AND BB-6 AND BB-9 THEN
BC-7
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-6 AND BB-7 AND BB-12 THEN BC-8
IF BB-1 AND BB-6 AND BB-9 AND BB-11 THEN BC-9
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-5 AND BB-6 AND BB-14 THEN BC-10
-
9
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
E. Tabel Checklist
KODE BC-1 BC-2 BC-3 BC-4 BC-5 BC-6 BC-7 BC-8 BC-9 BC-10
BB-1
BB-2
BB-3
BB-4
BB-5
BB-6
BB-7
BB-8
BB-9
BB-10
BB-11
BB-12
BB-13
BB-14
BB-15
-
10
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
F. Pohon Keputusan
BB-1
BB-2
BB-5
BB-13
BB-9
BB-12
BC-1
BB-6
BB-14
BC-10
BB-3
BB-6
BB-10
BB-6
BB-3
BC-2
BC-4
BB-6
BB-6
BB-14 BB-3
BB-10
BB-4
BB-6
BB-3
BB-6
BB-14
BC-5 BB-15
BC-6
BC-10
BB-9
BC-3
BB-7
BB-12
BC-8 BB-3
BB-4
BC-7
BB-6
BB-4
BB-12
BC-9
-
11
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
BAB IV
ANALISIS
A. Fuzzy Set
Logika fuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki
dua nilai keanggotaan, yaitu 0 dan 1.Dalam logika fuzzy nilai kebenaran suatu
penyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai sepenuhnya salah. Dengan teori
fuzzy set, suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat
keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan. Konsep ini berbeda
dengan teori himpunan klasik (crisp). Teori himpunan klasik tergantung pada logika
dua-nilai (two-valued logic) untuk menentukan apakah sebuah objek merupakan
suatu anggota himpunan atau bukan [2] Knowledge-based fuzzy set adalah
merupakan suatu logika fuzzy yang digunakan untuk menyatakan suatu
ketidakpastian dalam menentukan keanggotaan dari suatu elemen terhadap suatu set
dengan memberikan derajat keanggotaan (membership degree) antara 0 sampai
dengan 1 yang diberikan kepada beberapa orang (knowledge). Definisi knowledge-
based fuzzy set adalah sebagai berikut: Misal U = {u1, ..., un} sebagai set of element
dan K = {k1, ..., kn} sebagai set of knowledge, kemudian suatu fuzzy set A, k1(A)
didefinisikan sebagai sebuah fuzzy set berdasarkan knowledge k1 terhadap universal
set U dengan suatu mapping dari U ke dalam interval yang tertutup [0,1].[2]
B. Database
Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di
dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
(program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi
spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada data yang
akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem
informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih
lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari
duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas
C. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum
-
12
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada
komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-
side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).Pada
awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan
namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa
tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web
yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana,
tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia,
wordpress, joomla, dll. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext
Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana
kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP
dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam
lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License
(GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.
-
13
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
D. Flowchart
-
14
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
E. User Interface
Gambar 1.1 Rancangan login masuk interface
FUZZYSET Diagnosa penyakit jantung
Username :
Password :
Joe
*****
LOGIN
BIODATA ANDA
Nama :
Jenis Kelamin :
Golongan Darah :
Umur :
Alamat :
PROSES BATAL
Joe
Pria
0
20 tahun
Jl. Bendungan Benanga
-
15
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
Gambar 1.3 Rancangan Input pemilihan gejala-gejala penyakit
Gambar 1.4 Rancangan input nilai frekuensi dan intensitas gejala
Silahakan anda pilih gejala yang ada alami
Judul Jurnal
Penyakit Jantung
Jurnal Jantung
cari
BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT
Dispnu
Nyeri dada
Sinkop
Palpitasi
Letih
Sianosis
Klaudikasio
Sakit kepala
Batuk
Nafsu makan menurun
Tumbuh kembang
terhambat
PROSES BATAL
Silahakan anda lengkapi frekuensi dan intensitas gejala anda
Judul Jurnal
cari
Penyakit Jantung
Jurnal Jantung
BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT
PROSES BATAL
Seberapa anda mengalami lelah?
Tidak pernah
Kadang-kadang
Cukup sering
sering
Berapa jam anda bekerjaa
sehingga lelah?
0-1jam
1-5 jam
5-16 jam
16-24 jam
-
16
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
Gambar 1.5 Rancangan output hasil diagnose penyakit pasien
Hasil diagnosis penyakit Anda
Judul Jurnal
cari
Penyakit Jantung
Jurnal Jantung
BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT
Nama : Joe
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 20 Tahun
Golongan darah : 0
Alamat : Jl. Bendungan Benanga
Gejala yang diderita : - Dispnu
- Letih
Prediksi penyakit : Jantung Koroner
CETAK KEMBALI
-
17
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
BAB V
PENUTUP
Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan bahwa dengan adanya
sistem ini user dapat dengan mudah mengetahui penyakit jantung yang diderita
penderita dan dengan mudah mendapatkan penjelasan tentang penyakit apa yang
dideritanya. Sehingga penggunaan parameter frekuensi dan intensitas gejala sangat
bermanfaat untuk proses diagnose penyakit yang lebih spesifik. Dengan penggunaan
metode fuzzy set dalam sistem pakar berbasis web ini sangat menentukan hasil akhir
diagnosa penyakit jantung yang memiliki tingkat keakuratan yang baik .Sehingga
sistem pakar ini diharapkan mengurangi angka kematian.
-
18
for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]
REFERENCES
Josua Jaya, Frendy dan Saliwijaya Yuki, 2011. Perancangan Sistem Pakar untuk
Mendeteksi Penyakit DBD dan Cara Pengobatan dengan Menggunakan
Gadge Berbasis Android. Universitas Binus. Hal. 23 – 27.t
Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyaarta: CV. ANDI
OFFSET.
Tim Penerbit Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic,
Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Aditya, Alan Nur, 2011, Jago PHP & MySQL, Bekasi: Dunia Komputer.
Zakaria, Teddy Marcus dan Prijono, Agus, 2007, Perancangan Antarmuka untuk
Interaksi Manusia dan Komputer, Bandung: Informatika Bandung.
Lisa , 2010. Perancangan Sistem Pakar untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop
Berbasis Web. Universitas Stikom Dinamika Bangsa Jambi. Hal. 32 - 40.
Kasron, 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Yulia
Medika.
Yahya dan A.Fauzi, FIHA, 2011. Menaklukkan Pembunuh No.1: Mencegah dan
Mengatasi Penyakit Jantung Koroner secara Tepat dan Cepat. Bandung: PT.
Mizan Pustaka.
Indrasari, ristiana, 2011 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Autis Berbasis
Web, Semarang:fakultas sistem informasi.