Download - Contoh Studi Lapangan yg Baik
-
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
1/48
Lembar Pengesahan
Bandung
Pelaksana Program Program Jurusan IPA/IPS
Ketua, Pembimbing
Nandang Kunandang, Spd Eka Novianti.S.Pd
-
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
2/48
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Laporan Kegiatan Studi
Lapangan SMA PLUS AL-GHIFARI
Laporan ini berisikan tentang kegiatan Studi Lapanganatau yang lebih khususnya
membahas kegiatan kegiatan yg diselenggarakan saat Studi Lapangan
Diharapkan Laporan ini dapat memberikan informasi kepada para guru tentang
kegiata kegiatan yg berlangsung saat Studi Lapangan
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkandemi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bandung,12 Februari 2013
Penyusun
-
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
3/48
Bab I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Latar belakang dari laporan ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek sosial
dan observasi menyeluruh sesuai dengan penjurusan penjurusan siswa- siswa
yg terkait
1.2TujuanTujuan dibuatnya laporan adalah untuk mempresentasikan hasil observasi
kelompok dan studi lapangan ke Jogja yg diadakan pada tanggal 1 Februari
2013
-
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
4/48
1.3 Rumusan dan Pemecahan Masalah
1.2.1 Rumusan MasalahJurusan IPA:
-Matematika:Pengukuran Tinggi dan Luas Candi Borobudur
-Fisika:Menghitung gerak benda jatuh bebas
-Biologi:Mengetahui BiotaBiota Laut yg berada di Parangtritis
-Kimia:Mengenal Proses penyipuhan logam
-Bahasa:Mengenal Sastra Bahasa Setempat-Agama: Mengetahui Hubungan Agama dan Budaya setempat
Jurusan IPS:
-Sosiologi:Mengetahui keadaan Sosial masyrakat setempat
-:Geografi:Mengetahui secara pasti Letak geografis Yogyakarta
-Ekonomi:Mengetahui keadaan ekonomi setempat
-Bahasa:Mengenal Sastra Bahasa Setempat
-Agama: Mengetahui Hubungan Agama dan Budaya setempat
-Matematika:Pengukuran Tinggi dan Luas Candi Borobudur
-
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
5/48
1.3.2 Pemecahan Masalah
Jurusan IPA:
1.Mat:Ukuran Candi Borobudur:
luas dasar 123123 meter, tinggi kini 35 meter, tinggi asli 42 meter
(termasuk chattra)
2.Fisika:
t:135 n
s:1/2.10.1,52
s:11,25
3.Biologi: Biota Laut
-Karang
-Ikan- ikan Kecil
-Uburubur
-Plankton
4.Kimia:Proses Penyepuhan Logam
Proses Penyepuhan adalah proses elektrolisis, yaitu proses perubahan Energilistrik menjadi Energi kimia. Proses ini melibatkan Elektroda (logam-logam yangdihubungkan dengan sumber listrik) dan Elektrolit (cairan tempat logam-logamtadi dicelupkan)
5.Bahasa: Bahasa Daerah setempatYogyakarta memiliki beberapa dialek bahasa daerah antara lain:
dialek Pekalongan
1. dialek Kedu2. dialek Bagelen3. dialek Semarang4. dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)5. dialek Blora6. dialek Surakarta7. dialek Yogyakarta8. dialek Madiun
6.Agama: Hubungan Agama dengan masyarakat sekitar
Agama Islam sangat kental di daerah Yogyakarta karena di DIY dulu ada
Kerajaann yg berbasis agama Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Kedu -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
6/48
Jurusan IPS:
1.Sosial:
Keadaan sosial di Yogyakarta sangat stabil, dikarenakan adanya factor
wisata di provinsi tersebut
2.Geografi:
Ibu kota Yogyakarta
Koordinat8 30' - 7 20'LS
109 40' - 111 0'BT
Luas 3.185,80 km2
3.Ekonomi:Yogyakarta memiliki sektor ekonomi untuk menunjang keadaan ekonomi
mereka antara lainPenanaman modal dan industri
Perdagangan dan UKM Pertanian dan kehutanan ESDM Pariwisata
4 .Mat:Ukuran Candi Borobudur:
luas dasar 123123 meter, tinggi kini 35 meter, tinggi asli 42 meter
(termasuk chattra)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_geografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_geografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lintang_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Luashttp://id.wikipedia.org/wiki/Luashttp://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lintang_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_geografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakarta -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
7/48
5 .Bahasa: Bahasa Daerah setempatYogyakarta memiliki beberapa dialek bahasa daerah antara lain:
1. dialek Pekalongan2. dialek Kedu3. dialek Bagelen4. dialek Semarang5. dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)6. dialek Blora7. dialek Surakarta8. dialek Yogyakarta9. dialek Madiun6 .Agama: Hubungan Agama dengan masyarakat sekitar
Agama Islam sangat kental di daerah Yogyakarta karena di DIY dulu ada
Kerajaann yg berbasis agama Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Kedu -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
8/48
Bab III
Pembahasan
1.BorobudurBorobuduradalah nama sebuahcandiBuddha yang terletak diBorobudur,
Magelang,Jawa Tengah,Indonesia.Lokasi candi adalah kurang lebih 100
km di sebelah barat dayaSemarang,86 km di sebelah baratSurakarta,dan
40 km di sebelah barat lautYogyakarta.Candi berbentukstupa ini
didirikan oleh para penganutagamaBuddha Mahayana sekitar tahun800-
an Masehipada masa pemerintahanwangsaSyailendra.Monumen ini
terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat
tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel
relief dan aslinya terdapat 504arca Buddha.[1]Stupa utama terbesar teletak
di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan
melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha
tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna denganmudra(sikap
tangan)Dharmachakra mudra(memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci
untuk memuliakanBuddha sekaligus berfungsi sebagai tempatziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.[2]Para peziarah masuk melalui sisi timur
memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah
jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah
dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalahKmadhtu(ranah hawanafsu),Rupadhatu(ranah berwujud), danArupadhatu(ranah tak berwujud).
http://id.wikipedia.org/wiki/Candihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buddhahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur,_Magelanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Magelanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Semaranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Mahayanahttp://id.wikipedia.org/wiki/800-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/800-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Syailendrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Reliefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buddharupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p35-36-1http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p35-36-1http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p35-36-1http://id.wikipedia.org/wiki/Mudrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mudrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mudrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ziarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rupadhatu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Ziarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mudrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p35-36-1http://id.wikipedia.org/wiki/Buddharupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Reliefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Syailendrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wangsahttp://id.wikipedia.org/wiki/800-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/800-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Mahayanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Semaranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Magelanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur,_Magelanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Buddhahttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
9/48
Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga
dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada
dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring
melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya
pengaruh Islam.[3]Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak
ditemukan 1814 olehSir Thomas Stamford Raffles,yang saat itu menjabat
sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah
mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran
terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upayaPemerintah Republik
Indonesia danUNESCO,kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftarSitus
Warisan Dunia.[4]
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun
umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di
Borobudur untuk memperingati TrisuciWaisak.Dalam dunia pariwisata,
Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak
dikunjungi wisatawan.[5][6][7]
Nama Borobudur
DalamBahasa Indonesia,bangunan keagamaan purbakala disebutcandi;istilah
candijuga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunanpurbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara, misalnyagerbang,
gapura,dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian). Asal mula nama
Borobudurtidak jelas,[8]meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di
Indonesia tidak diketahui.[8]Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku
"Sejarah Pulau Jawa" karyaSir Thomas Raffles.[9]Raffles menulis mengenai
monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang
menyebutkan nama yang sama persis.[8]Satu-satunya naskah Jawa kuno yang
memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin
merujuk kepada Borobudur adalahNagarakretagama,yang ditulis olehMpu
Prapancapada 1365.[10]
NamaBore-Budur, yang kemudian ditulisBoroBudur, kemungkinan ditulis
Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu
yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candimemang seringkali dinamai
berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah'Budur' mungkin berkaitan dengan istilahBudadalam bahasa Jawa yang berarti
"purba"maka bermakna, "Boro purba".[8]Akan tetapi arkeolog lain beranggapan
bahwa namaBudurberasal dari istilah bhudharayang berarti gunung.[11]
Banyakteori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya
menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara,yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Sir_Thomas_Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Waisakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Candihttp://id.wikipedia.org/wiki/Candihttp://id.wikipedia.org/wiki/Candihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gerbanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sir_Thomas_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Prapancahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Prapancahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gununghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gununghttp://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Prapancahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Prapancahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Sir_Thomas_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono13-8http://id.wikipedia.org/wiki/Gapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gerbanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Candihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Waisakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sir_Thomas_Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3 -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
10/48
Selain itu terdapat beberapaetimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur
berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi
borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan"beduhur". Kata barakonon berasal dari katavihara,sementara ada pula
penjelasan lain di mana baraberasal daribahasa Sanskerta yang artinya kompleks
candi atau biara dan beduhurartinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam
bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuahbiara atauasrama
yang berada di tanah tinggi.
SejarawanJ.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor
pada1950berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan
prasasti Karangtengah danTri Tepusan,Casparis memperkirakan pendiri
Borobudur adalah rajaMataram dari wangsaSyailendrabernamaSamaratungga,
yang melakukan pembangunan sekitar tahun824 M.Bangunan raksasa itu barudapat diselesaikan pada masa putrinya, RatuPramudawardhani.Pembangunan
Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti
Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanahsima(tanah bebas
pajak) oleh r Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memeliharaKamlnyangdisebutBhmisambhra.[12]IstilahKamlnsendiri berasal dari kata mulayang
berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur,
kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa
Bhmi Sambhra Bhudhradalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit
himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli
Borobudur.[13]
Lingkungan sekitar
Terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut dariKota Yogyakarta,Borobudur
terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar;
Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut danMerbabu-Merapi di sebelah
timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukitTidar,lebih dekat di sebelah selatan
terdapat jajaran perbukitanMenoreh,serta candi ini terletak dekat pertemuan dua
sungai yaituSungai Progo danSungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda
Jawa, daerah yang dikenal sebagaidataran Kedu adalah tempat yang dianggap
suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai 'Taman pulau Jawa' karenakeindahan alam dan kesuburan tanahnya.[14]
Tiga candi serangkai
Selain Borobudur, terdapat beberapa candi Buddha dan Hindu di kawasan ini.
Pada masa penemuan dan pemugaran di awal abad ke-20 ditemukan candi
Buddha lainnya yaituCandi Mendut danCandi Pawon yang terbujur membentang
dalam satu garis lurus.[15]Awalnya diduga hanya suatu kebetulan, akan tetapi
berdasarkan dongeng penduduk setempat, dulu terdapat jalan berlapis batu yang
dipagari pagar langkan di kedua sisinya yang menghubungkan ketiga candi ini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Etimologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Viharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Biarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asramahttp://id.wikipedia.org/wiki/J.G._de_Casparishttp://id.wikipedia.org/wiki/1950http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Karangtengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Tri_Tepusanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Syailendrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samaratunggahttp://id.wikipedia.org/wiki/824http://id.wikipedia.org/wiki/Pramodhawardhanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-12http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-12http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-12http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sundorohttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sumbinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merbabuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tidarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menorehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Progohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungai_Elo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p1-14http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p1-14http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p1-14http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Menduthttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Pawonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-krom-15http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-krom-15http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-krom-15http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-krom-15http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Pawonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Menduthttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p1-14http://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Keduhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungai_Elo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Progohttp://id.wikipedia.org/wiki/Menorehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tidarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merbabuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sumbinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sundorohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-13http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-12http://id.wikipedia.org/wiki/Pramodhawardhanihttp://id.wikipedia.org/wiki/824http://id.wikipedia.org/wiki/Samaratunggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Syailendrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Tri_Tepusanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Karangtengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1950http://id.wikipedia.org/wiki/J.G._de_Casparishttp://id.wikipedia.org/wiki/Asramahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viharahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etimologi -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
11/48
Tidak ditemukan bukti fisik adanya jalan raya beralas batu dan berpagar dan
mungkin ini hanya dongeng belaka, akan tetapi para pakar menduga memang ada
kesatuan perlambang dari ketiga candi ini. Ketiga candi ini (Borobudur-Pawon-Mendut) memiliki kemiripan langgam arsitektur dan ragam hiasnya dan memang
berasal dari periode yang sama yang memperkuat dugaan adanya keterkaitan
ritual antar ketiga candi ini. Keterkaitan suci pasti ada, akan tetapi bagaimanakah
proses ritual keagamaan ziarah dilakukan, belum diketahui secara pasti.[10]
Selain candi Mendut dan Pawon, di sekitar Borobudur juga ditemukan beberapa
peninggalan purbakala lainnya, diantaranya berbagai temuan tembikar seperti
periuk dan kendi yang menunjukkan bahwa di sekitar Borobudur dulu terdapat
beberapa wilayah hunian. Temuan-temuan purbakala di sekitar Borobudur kini
disimpan diMuseum Karmawibhangga Borobudur, yang terletak di sebelah utara
candi bersebelahan denganMuseum Samudra Raksa.Tidak seberapa jauh disebelah utara Candi Pawon ditemukan reruntuhan bekas candi Hindu yang disebut
Candi Banon.Pada candi ini ditemukan beberapa arca dewa-dewa utama Hindu
dalam keadaan cukup baik yaituShiwa,Wishnu,Brahma,sertaGanesha.Akan
tetapi batu asli Candi Banon amat sedikit ditemukan sehingga tidak mungkindilakukan rekonstruksi. Pada saat penemuannya arca-arca Banon diangkut ke
Batavia (kini Jakarta) dan kini disimpan diMuseum Nasional Indonesia.
Danau purba
Tidak seperti candi lainnya yang dibangun di atas tanah datar, Borobudurdibangun di atas bukit dengan ketinggian 265m (870kaki)dari permukaan laut
dan 15m (49kaki)di atas dasar danau purba yang telah mengering.[16]
Keberadaan danau purba ini menjadi bahan perdebatan yang hangat di kalangan
arkeolog pada abad ke-20; dan menimbulkan dugaan bahwa Borobudur dibangun
di tepi atau bahkan di tengah danau. Pada 1931, seorang seniman dan pakar
arsitektur Hindu Buddha,W.O.J. Nieuwenkamp,mengajukan teori bahwa Dataran
Kedu dulunya adalah sebuah danau, dan Borobudur dibangun melambangkan
bungateratai yang mengapung di atas permukaan danau.[11]Bunga teratai baik
dalam bentukpadma(teratai merah), utpala(teratai biru), ataupun kumuda(teratai
putih) dapat ditemukan dalam semua ikonografi seni keagamaan Buddha;
seringkali digenggam olehBoddhisatwa sebagai laksana(lambang regalia),menjadi alas duduk singgasana Buddha atau sebagai lapik stupa. Bentuk arsitektur
Borobudur sendiri menyerupai bunga teratai, dan postur Budha di Borobudur
melambangkan Sutra Teratai yang kebanyakan ditemui dalam naskah keagamaan
Buddha mahzabMahayana (aliran Buddha yang kemudian menyebar ke Asia
Timur). Tiga pelataran melingkar di puncak Borobudur juga diduga
melambangkan kelopak bunga teratai.[16]Akan tetapi teori Nieuwenkamp yang
terdengar luar biasa dan fantastis ini banyak menuai bantahan dari para arkeolog;
pada daratan di sekitar monumen ini telah ditemukan bukti-bukti arkeologi yang
membuktikan bahwa kawasan sekitar Borobudur pada masa pembangunan candi
ini adalah daratan kering, bukan dasar danau purba.
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Karmawibhanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Samudra_Raksahttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Banonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Shiwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wishnuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Brahmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ganeshahttp://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/W.O.J._Nieuwenkamphttp://id.wikipedia.org/wiki/Terataihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Boddhisatwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mahayanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Boddhisatwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-casparis-11http://id.wikipedia.org/wiki/Terataihttp://id.wikipedia.org/wiki/W.O.J._Nieuwenkamphttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ganeshahttp://id.wikipedia.org/wiki/Brahmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wishnuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Shiwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Banonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Samudra_Raksahttp://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Karmawibhanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-moens-10 -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
12/48
Sementara itu pakar geologi justru mendukung pandangan Nieuwenkamp dengan
menunjukkan bukti adanya endapan sedimen lumpur di dekat situs ini.[17]Sebuah
penelitianstratigrafi,sedimen dan analisis sampel serbuk sari yang dilakukantahun 2000 mendukung keberadaan danau purba di lingkungan sekitar
Borobudur,[16]yang memperkuat gagasan Nieuwenkamp. Ketinggian permukaan
danau purba ini naik-turun berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan bukti
menunjukkan bahwa dasar bukit dekat Borobudur pernah kembali terendam air
dan menjadi tepian danau sekitar abad ke-13 dan ke-14. Aliran sungai dan
aktivitas vulkanik diduga memiliki andil turut merubah bentang alam dan
topografi lingkungan sekitar Borobudur termasuk danaunya. Salah satu gunung
berapi paling aktif di Indonesia adalah Gunung Merapi yang terletak cukup dekat
dengan Borobudur dan telah aktif sejak masaPleistosen.[18]
Sejarah
Pembangunan
Tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun
Borobudur dan apa kegunaannya.[19]Waktu pembangunannya diperkirakan
berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup
Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti
kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Diperkirakan Borobudur dibangun sekitar tahun 800
masehi.[19]Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, masa
puncak kejayaan wangsaSyailendra di Jawa Tengah,[20]yang kala itu dipengaruhiKemaharajaanSriwijaya.Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan
waktu 75 - 100 tahun lebih dan benar-benar dirampungkan pada masa
pemerintahan rajaSamaratunggapada tahun 825.[21][22]
Terdapat kesimpangsiuran fakta mengenai apakah raja yang berkuasa di Jawa kala
itu beragama Hindu atau Buddha. Wangsa Sailendra diketahui sebagai penganut
agama Buddha aliran Mahayana yang taat, akan tetapi melalui temuanprasasti
Sojomerto menunjukkan bahwa mereka mungkin awalnya beragama Hindu
Siwa.[21]Pada kurun waktu itulah dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha di
Dataran Kedu.BerdasarkanPrasasti Canggal,pada tahun 732 M, raja beragama
SiwaSanjaya memerintahkan pembangunan bangunan suciShiwalingga yang
dibangun di perbukitan Gunung Wukir, letaknya hanya 10 km (6.2 mil) sebelah
timur dari Borobudur.[23]Candi Buddha Borobudur dibangun pada kurun waktu
yang hampir bersamaan dengan candi-candi diDataran Prambanan,meskipun
demikian Borobudur diperkirakan sudah rampung sekitar 825 M, dua puluh lima
tahun lebih awal sebelum dimulainya pembangunan candi SiwaPrambanan
sekitar tahun 850 M.
Pembangunan candi-candi Buddhatermasuk Borobudursaat itu
dimungkinkan karena pewaris Sanjaya,Rakai Panangkaran memberikan izin
kepada umat Buddha untuk membangun candi.[24]
Bahkan untuk menunjukkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-17http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-17http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-17http://id.wikipedia.org/wiki/Stratigrafihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Pleistosenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-18http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-18http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-18http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Syailendrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-20http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-20http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-20http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samaratunggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Sojomertohttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Sojomertohttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Canggalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya,_Rakai_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Gunung_Wukirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-holing-23http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-holing-23http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-holing-23http://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Prambananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prambananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Panangkaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Panangkaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prambananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Prambananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-holing-23http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Gunung_Wukirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya,_Rakai_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Canggalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Sojomertohttp://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Sojomertohttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Dumarcay-21http://id.wikipedia.org/wiki/Samaratunggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-20http://id.wikipedia.org/wiki/Syailendrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono9-19http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-18http://id.wikipedia.org/wiki/Pleistosenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Murwanto-16http://id.wikipedia.org/wiki/Stratigrafihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-17 -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
13/48
penghormatannya, Panangkaran menganugerahkan desaKalasan kepadasangha
(komunitas Buddha), untuk pemeliharaan dan pembiayaanCandi Kalasan yang
dibangun untuk memuliakanBodhisattwadewi Tara,sebagaimana disebutkandalamPrasasti Kalasanberangka tahun 778 Masehi.[24]Petunjuk ini dipahami oleh
para arkeolog, bahwa pada masyarakat Jawa kuno, agama tidak pernah menjadi
masalah yang dapat menuai konflik, dengan dicontohkan raja penganut agama
Hindu bisa saja menyokong dan mendanai pembangunan candi Buddha, demikian
pula sebaliknya.[25]Akan tetapi diduga terdapat persaingan antara dua wangsa
kerajaan pada masa ituwangsa Syailendra yang menganut Buddha dan wangsa
Sanjaya yang memujaSiwayang kemudian wangsa Sanjaya memenangi
pertempuran pada tahun 856 di perbukitanRatu Boko.[26]Ketidakjelasan juga
timbul mengenai candi Lara Jonggrang diPrambanan,candi megah yang
dipercaya dibangun oleh sang pemenang Rakai Pikatan sebagai jawaban wangsa
Sanjaya untuk menyaingi kemegahan Borobudur milik wangsa Syailendra,[26]akan tetapi banyak pihak percaya bahwa terdapat suasana toleransi dan
kebersamaan yang penuh kedamaian antara kedua wangsa ini yaitu pihak
Sailendra juga terlibat dalam pembangunan Candi Siwa di Prambanan.[27]
Tahapan pembangunan Borobudur
Para ahli arkeologi menduga bahwa rancangan awal Borobudur adalah stupa
tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya. Diduga massa stupa raksasa
yang luar biasa besar dan berat ini membahayakan tubuh dan kaki candi sehingga
arsitek perancang Borobudur memutuskan untuk membongkar stupa raksasa inidan diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang.
Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:
1. Tahap pertama: Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti(diperkirakan kurun750 dan850 M). Borobudur dibangun di atas bukit alami,
bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Sesungguhnya
Borobudur tidak seluruhnya terbuat dari batu andesit, bagian bukit tanah
dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang
membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi
lapis. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang
sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tatasusun yang dibongkar. Dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur
asli piramida berundak.
2. Tahap kedua: Penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undakmelingkar yang diatasnya langsung dibangun stupa tunggal yang sangat besar.
3. Tahap ketiga: Terjadi perubahan rancang bangun, undak atas lingkaran denganstupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-
stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak
ini dengan satu stupa induk yang besar di tengahnya. Karena alasan tertentu
pondasi diperlebar, dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli
sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Para arkeolog menduga bahwa
Borobudur semula dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar
memahkotai batur-batur teras bujur sangkar. Akan tetapi stupa besar ini terlalu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalasan,_Slemanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanghahttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Kalasanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tara_%28Bodhisattva%29http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kalasanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono10-25http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono10-25http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono10-25http://id.wikipedia.org/wiki/Siwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ratu_Bokohttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Prambananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-27http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-27http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-27http://id.wikipedia.org/wiki/750http://id.wikipedia.org/wiki/850http://id.wikipedia.org/wiki/850http://id.wikipedia.org/wiki/750http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-27http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Prambananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-hall-26http://id.wikipedia.org/wiki/Ratu_Bokohttp://id.wikipedia.org/wiki/Siwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono10-25http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-meulen-24http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kalasanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tara_%28Bodhisattva%29http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Kalasanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanghahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalasan,_Sleman -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
14/48
berat sehingga mendorong struktur bangunan condong bergeser keluar. Patut
diingat bahwa inti Borobudur hanyalah bukit tanah sehingga tekanan pada
bagian atas akan disebarkan ke sisi luar bagian bawahnya sehingga Borobudurterancam longsor dan runtuh. Karena itulah diputuskan untuk membongkar
stupa induk tunggal yang besar dan menggantikannya dengan teras-teras
melingkar yang dihiasi deretan stupa kecil berterawang dan hanya satu stupa
induk. Untuk menopang agar dinding candi tidak longsor maka ditambahkan
struktur kaki tambahan yang membungkus kaki asli. Struktur ini adalah penguat
dan berfungsi bagaikan ikat pinggang yang mengikat agar tubuh candi tidak
ambrol dan runtuh keluar, sekaligus menyembunyikan relief Karmawibhangga
pada bagian Kamadhatu
4. Tahap keempat: Ada perubahan kecil seperti penyempurnaan relief,penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas
gawang pintu, serta pelebaran ujung kaki.
Borobudur diterlantarkan
Borobudur tersembunyi dan terlantar selama berabad-abad terkubur di bawah
lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak
belukar sehingga Borobudur kala itu benar-benar menyerupai bukit. Alasan
sesungguhnya penyebab Borobudur ditinggalkan hingga kini masih belum
diketahui. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan bangunan suci ini tidak lagi
menjadi pusat ziarah umat Buddha. Pada kurun 928 dan 1006, RajaMpu Sindok
memindahkan ibu kota kerajaanMedang ke kawasanJawa Timur setelah
serangkaian letusan gunung berapi; tidak dapat dipastikan apakah faktor inilahyang menyebabkan Borobudur ditinggalkan, akan tetapi beberapa sumber
menduga bahwa sangat mungkin Borobudur mulai ditinggalkan pada periode
ini.[3][16]Bangunan suci ini disebutkan secara samar-samar sekitar tahun 1365,
olehMpu Prapanca dalam naskahnyaNagarakretagamayang ditulis pada masa
kerajaanMajapahit.Ia menyebutkan adanya "Wihara di Budur". Selain itu
Soekmono (1976) juga mengajukan pendapat populer bahwa candi ini mulai
benar-benar ditinggalkan sejak penduduk sekitar beralih keyakinan kepada Islam
pada abad ke-15.[3]
Monumen ini tidak sepenuhnya dilupakan, melalui dongeng rakyat Borobudurberalih dari sebagai bukti kejayaan masa lampau menjadi kisah yang lebih bersifat
tahayul yang dikaitkan dengan kesialan, kemalangan dan penderitaan. Dua Babad
Jawa yang ditulis abad ke-18 menyebutkan nasib buruk yang dikaitkan dengan
monumen ini. MenurutBabad Tanah Jawi(Sejarah Jawa), monumen ini
merupakan faktor fatal bagi Mas Dana, pembangkang yang memberontak kepada
Pakubuwono I, rajaKesultanan Matarampada 1709.[3]Disebutkan bahwa bukit
"Redi Borobudur" dikepung dan para pemberontak dikalahkan dan dihukum mati
oleh raja. DalamBabad Mataram(Sejarah Kerajaan Mataram), monumen ini
dikaitkan dengan kesialan Pangeran Monconagoro, putra mahkotaKesultanan
Yogyakarta yang mengunjungi monumen ini pada 1757.[28]Meskipun terdapat
tabu yang melarang orang untuk mengunjungi monumen ini, "Sang Pangeran
http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Prapancahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Majapahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Prapancahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono4-3http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindok -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
15/48
datang dan mengunjungisatria yang terpenjara di dalam kurungan(arca buddha
yang terdapat di dalam stupa berterawang)". Setelah kembali ke keraton, sang
Pangeran jatuh sakit dan meninggal dunia sehari kemudian. Dalam kepercayaanJawa pada masa Mataram Islam, reruntuhan bangunan percandian dianggap
sebagai tempat bersemayamnya roh halus dan dianggap wingit(angker) sehingga
dikaitkan dengan kesialan atau kemalangan yang mungkin menimpa siapa saja
yang mengunjungi dan mengganggu situs ini. Meskipun secara ilmiah diduga,
mungkin setelah situs ini tidak terurus dan ditutupi semak belukar, tempat ini
pernah menjadi sarang wabah penyakit sepertidemam berdarah ataumalaria.
Penemuan kembali
SetelahPerang Inggris-Belanda dalam memperebutkan pulau Jawa, Jawa dibawah
pemerintahan Britania (Inggris) pada kurun 1811 hingga 1816.Thomas Stamford
Raffles ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal, dan ia memiliki minat istimewa
terhadap sejarah Jawa. Ia mengumpulkanartefak-artefak antik kesenian Jawa
kuno dan membuat catatan mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa yang
dikumpulkannya dari perjumpaannya dengan rakyat setempat dalam
perjalanannya keliling Jawa. Pada kunjungan inspeksinya diSemarang tahun 1814,
ia dikabari mengenai adanya sebuah monumen besar jauh di dalam hutan dekat
desa Bumisegoro.[28]Karena berhalangan dan tugasnya sebagai Gubernur Jenderal,
ia tidak dapat pergi sendiri untuk mencari bangunan itu dan mengutus H.C.
Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki keberadaan bangunan
besar ini. Dalam dua bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebangpepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan
membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Karena ancaman longsor,
ia tidak dapat menggali dan membersihkan semua lorong. Ia melaporkan
penemuannya kepada Raffles termasuk menyerahkan berbagai gambar sketsa
candi Borobudur. Meskipun penemuan ini hanya menyebutkan beberapa kalimat,
Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali monumen ini, serta menarik
perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.[9]
Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu
meneruskan kerja Cornelius dan pada 1835 akhirnya seluruh bagian bangunan
telah tergali dan terlihat. Minatnya terhadap Borobudur lebih bersifat pribadidaripada tugas kerjanya. Hartmann tidak menulis laporan atas kegiatannya; secara
khusus, beredar kabar bahwa ia telah menemukan arca buddha besar di stupa
utama.[29]Pada 1842, Hartmann menyelidiki stupa utama meskipun apa yang ia
temukan tetap menjadi misteri karena bagian dalam stupa kosong.
PemerintahHindia Belanda menugaskan F.C. Wilsen, seorang insinyur pejabat
Belanda bidang teknik, ia mempelajari monumen ini dan menggambar ratusan
sketsa relief. J.F.G. Brumund juga ditunjuk untuk melakukan penelitian lebih
terperinci atas monumen ini, yang dirampungkannya pada 1859. Pemerintah
berencana menerbitkan artikel berdasarkan penelitian Brumund yang dilengkapi
sketsa-sketsa karya Wilsen, tetapi Brumund menolak untuk bekerja sama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Jawa_Britania-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Artefakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Semaranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Raffles1814-9http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p5-28http://id.wikipedia.org/wiki/Semaranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Artefakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Jawa_Britania-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
16/48
Pemerintah Hindia Belanda kemudian menugaskan ilmuwan lain, C. Leemans,
yang mengkompilasimonografiberdasarkan sumber dari Brumund dan Wilsen.
Pada 1873, monograf pertama dan penelitian lebih detil atas Borobudurditerbitkan, dilanjutkan edisi terjemahannya dalam bahasa Perancis setahun
kemudian.[29]Foto pertama monumen ini diambil pada 1873 oleh ahli engrafi
Belanda,Isidore van Kinsbergen.[30]
Penghargaan atas situs ini tumbuh perlahan. Untuk waktu yang cukup lama
Borobudur telah menjadi sumber cenderamata dan pendapatan bagi pencuri,
penjarah candi, dan kolektor "pemburu artefak". Kepala arca Buddha adalah
bagian yang paling banyak dicuri. Karena mencuri seluruh arca buddha terlalu
berat dan besar, arca sengaja dijungkirkan dan dijatuhkan oleh pencuri agar
kepalanya terpenggal. Karena itulah kini di Borobudur banyak ditemukan arca
Buddha tanpa kepala. Kepala Buddha Borobudur telah lama menjadi incarankolektor benda antik dan museum-museum di seluruh dunia. Pada 1882, kepala
inspektur artefak budaya menyarankan agar Borobudur dibongkar seluruhnya dan
reliefnya dipindahkan ke museum akibat kondisi yang tidak stabil, ketidakpastian
dan pencurian yang marak di monumen.[30]Akibatnya, pemerintah menunjukGroenveldt, seorang arkeolog, untuk menggelar penyelidikan menyeluruh atas
situs dan memperhitungkan kondisi aktual kompleks ini; laporannya menyatakan
bahwa kekhawatiran ini berlebihan dan menyarankan agar bangunan ini dibiarkan
utuh dan tidak dibongkar untuk dipindahkan.
Bagian candi Borobudur dicuri sebagai benda cinderamata, arca dan ukirannyadiburu kolektor benda antik. Tindakan penjarahan situs bersejarah ini bahkan
salah satunya direstui Pemerintah Kolonial. Pada tahun 1896,Raja Thailand,
Chulalongkorn ketika mengunjungi Jawa diHindia Belanda (kini Indonesia)
menyatakan minatnya untuk memiliki beberapa bagian dari Borobudur.
Pemerintah Hindia Belanda mengizinkan dan menghadiahkan delapan gerobak
penuh arca dan bagian bangunan Borobudur. Artefak yang diboyong ke Thailand
antara lain; lima arca Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung
singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang, dan arca penjaga
dwarapala yang pernah berdiri di Bukit Dagibeberapa ratus meter di barat laut
Borobudur. Beberapa artefak ini, yaitu arca singa dan dwarapala, kini dipamerkan
di Museum Nasional di Bangkok.[31]
Pemugaran
Borobudur kembali menarik perhatian pada 1885, ketika Yzerman, Ketua
Masyarakat Arkeologi di Yogyakarta, menemukan kaki tersembunyi.[32]Foto-foto
yang menampilkan relief pada kaki tersembunyi dibuat pada kurun 18901891.[33]
Penemuan ini mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengambil langkah
menjaga kelestarian monumen ini. Pada 1900, pemerintah membentuk komisi
yang terdiri atas tiga pejabat untuk meneliti monumen ini: Brandes, seorang
sejarawan seni, Theodoor van Erp, seorang insinyur yang juga anggota tentara
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Monografi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/wiki/Isidore_van_Kinsbergenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Thailandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Chulalongkornhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dwarapalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-31http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-31http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-31http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p43-33http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p43-33http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p43-33http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p43-33http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-31http://id.wikipedia.org/wiki/Dwarapalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Chulalongkornhttp://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Thailandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p42-30http://id.wikipedia.org/wiki/Isidore_van_Kinsbergenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p6-29http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Monografi&action=edit&redlink=1 -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
17/48
Belanda, dan Van de Kamer, insinyur ahli konstruksi bangunan dari Departemen
Pekerjaan Umum.
Pada 1902, komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian
Borobudur kepada pemerintah. Pertama, bahaya yang mendesak harus segera
diatasi dengan mengatur kembali sudut-sudut bangunan, memindahkan batu yang
membahayakan batu lain di sebelahnya, memperkuat pagar langkan pertama, dan
memugar beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. Kedua, memagari
halaman candi, memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan
memperbaiki lantai dan pancuran. Ketiga, semua batuan lepas dan longgar harus
dipindahkan, monumen ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama, batu yang
rusak dipindahkan dan stupa utama dipugar. Total biaya yang diperlukan pada
saat itu ditaksir sekitar 48.800Gulden.
Pemugaran dilakukan pada kurun 1907 dan 1911, menggunakan prinsip
anastilosis dan dipimpin Theodor van Erp.[34]Tujuh bulan pertama dihabiskan
untuk menggali tanah di sekitar monumen untuk menemukan kepala buddha yang
hilang dan panel batu. Van Erp membongkar dan membangun kembali tiga teras
melingkar dan stupa di bagian puncak. Dalam prosesnya Van Erp menemukan
banyak hal yang dapat diperbaiki; ia mengajukan proposal lain yang disetujui
dengan anggaran tambahan sebesar 34.600 gulden. Van Erp melakukan
rekonstruksi lebih lanjut, ia bahkan dengan teliti merekonstruksi chattra(payung
batu susun tiga) yang memahkotai puncak Borobudur. Pada pandangan pertama,
Borobudur telah pulih seperti pada masa kejayaannya. Akan tetapi rekonstruksichattrahanya menggunakan sedikit batu asli dan hanya rekaan kira-kira. Karena
dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya, Van Erp membongkar
sendiri bagian chattra. Kini mastaka atau kemuncak Borobudur chattrasusun tiga
tersimpan di Museum Karmawibhangga Borobudur.
Akibat anggaran yang terbatas, pemugaran ini hanya memusatkan perhatian pada
membersihkan patung dan batu, Van Erp tidak memecahkan masalah drainase dan
tata air. Dalam 15 tahun, dinding galeri miring dan relief menunjukkan retakan
dan kerusakan.[34]Van Erp menggunakan beton yang menyebabkan terbentuknya
kristal garam alkali dan kalsium hidroksida yang menyebar ke seluruh bagian
bangunan dan merusak batu candi. Hal ini menyebabkan masalah sehinggarenovasi lebih lanjut diperlukan.
Pemugaran kecil-kecilan dilakukan sejak itu, tetapi tidak cukup untuk
memberikan perlindungan yang utuh. Pada akhir 1960-an,Pemerintah Indonesia
telah mengajukan permintaan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran
besar-besaran demi melindungi monumen ini. Pada 1973, rencana induk untuk
memulihkan Borobudur dibuat.[35]Pemerintah Indonesia danUNESCO
mengambil langkah untuk perbaikan menyeluruh monumen ini dalam suatu
proyek besar antara tahun 1975 dan 1982.[34]Pondasi diperkokoh dan segenap
1.460 panel relief dibersihkan. Pemugaran ini dilakukan dengan membongkar
seluruh lima teras bujur sangkar dan memperbaiki sistem drainase dengan
http://id.wikipedia.org/wiki/Guldenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anastilosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco2004-34http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anastilosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gulden -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
18/48
menanamkan saluran air ke dalam monumen. Lapisan saringan dan kedap air
ditambahkan. Proyek kolosal ini melibatkan 600 orang untuk memulihkan
monumen dan menghabiskan biaya total sebesar 6.901.243 dollar AS.[36]Setelahrenovasi, UNESCO memasukkan Borobudur ke dalam daftarSitus Warisan Dunia
pada tahun 1991.[4]Borobudur masuk dalam kriteria Budaya (i) "mewakili
mahakarya kretivitas manusia yang jenius", (ii) "menampilkan pertukaran penting
dalam nilai-nilai manusiawi dalam rentang waktu tertentu di dalam suatu wilayah
budaya di dunia, dalam pembangunan arsitektur dan teknologi, seni yang
monumental, perencanaan tata kota dan rancangan lansekap", dan (vi) "secara
langsung dab jelas dihubungkan dengan suatu peristiwa atau tradisi yang hidup,
dengan gagasan atau dengan kepercayaan, dengan karya seni artistik dan karya
sastra yang memiliki makna universal yang luar biasa".[4]
Peristiwa kontemporer
Setelah pemugaran besar-besaran pada 1973 yang didukung olehUNESCO,[35]
Borobudur kembali menjadi pusat keagamaan dan ziarah agama Buddha. Sekali
setahun pada saat bulan purnama sekitar bulan Mei atau Juni, umat Buddha di
Indonesia memperingati hari suciWaisak,hari yang memperingati kelahiran,
wafat, dan terutama peristiwa pencerahanSiddhartha Gautama yang mencapai
tingkat kebijaksanaan tertinggi menjadi Buddha Shakyamuni. Waisak adalah hari
libur nasional di Indonesia[37]dan upacara peringatan dipusatkan di tiga candi
Buddha utama dengan ritual berjalan dari Candi Mendut menuju Candi Pawon
dan prosesi berakhir di Candi Borobudur.
[38]
Pada21 Januari1985,sembilan stuparusak parah akibat sembilan bom.[39]Pada
1991 seorang penceramah muslim beraliran ekstrem yang tunanetra, Husein Ali
Al Habsyie, dihukum penjara seumur hidup karena berperan sebagai otak
serangkaian serangan bom pada pertengahan dekade 1980-an, termasuk serangan
atas Candi Borobudur.[40]Dua anggota kelompok ekstrem sayap kanan djatuhi
hukuman 20 tahun penjara pada tahun 1986 dan seorang lainnya menerima
hukuman 13 tahun penjara.
Monumen ini adalah obyek wisata tunggal yang paling banyak dikunjungi di
Indonesia. Pada 1974 sebanyak 260.000 wisatawan yang 36.000 diantaranyaadalah wisatawan mancanegara telah mengunjungi monumen ini.[6]Angka ini
meningkat hingga mencapai 2,5 juta pengunjung setiap tahunnya (80% adalah
wisatawan domestik) pada pertengahan 1990-an, sebelumKrisis finansial Asia
1997.[7]Akan tetapi pembangunan pariwisata dikritik tidak melibatkan
masyarakat setempat sehingga beberapa konflik lokal kerap terjadi.[6]Pada 2003,
penduduk dan wirausaha skala kecil di sekitar Borobudur menggelar pertemuan
dan protes dengan pembacaan puisi, menolak rencana pemerintah provinsi yang
berencana membangun kompleks mal berlantai tiga yang disebut 'Java World'.[41]
Upaya masyarakat setempat untuk mendapatkan penghidupan dari sektor
pariwisata Borobudur telah meningkatkan jumlah usaha kecil di sekitar
Borobudur. Akan tetapi usaha mereka untuk mencari nafkah seringkali malah
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-36http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-36http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-36http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/Waisakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-37http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-37http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-37http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-walubi-The_Meaning_of_Procession-38http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-walubi-The_Meaning_of_Procession-38http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-walubi-The_Meaning_of_Procession-38http://id.wikipedia.org/wiki/21_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1985http://id.wikipedia.org/wiki/Bom_Candi_Borobudur_1985http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-39http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-39http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-39http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-40http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-40http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-40http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-41http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-41http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-41http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-41http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Sedyawati1997-7http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_finansial_Asia_1997http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Hampton2004-6http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-40http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-39http://id.wikipedia.org/wiki/Bom_Candi_Borobudur_1985http://id.wikipedia.org/wiki/1985http://id.wikipedia.org/wiki/21_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-walubi-The_Meaning_of_Procession-38http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-37http://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Waisakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-1973restoration-35http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-unesco-whc-4http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-36 -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
19/48
mengganggu kenyamanan pengunjung. Misalnya pedagang cenderamata asongan
yang mengganggu dengan bersikeras menjual dagangannya; meluasnya lapak-
lapak pasar cenderamata sehingga saat hendak keluar kompleks candi,pengunjung malah digiring berjalan jauh memutar memasuki labirin pasar
cenderamata. Jika tidak tertata maka semua ini membuat kompleks candi
Borobudur semakin semrawut.
Pada 27 Mei 2006, gempa berkekuatan 6,2 skala mengguncang pesisir selatan
Jawa Tengah. Bencana alam ini menghancurkan kawasan dengan korban
terbanyak diYogyakarta,akan tetapi Borobudur tetap utuh.[42]
Pada 28 Agustus 2006 simposium bertajuk Trail of Civilizations (jejak peradaban)
digelar di Borobudur atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian
Pariwisata dan Kebudayaan, juga hadir perwakilan UNESCO dan negara-negaramayoritas Buddha di Asia Tenggara, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam,
dan Kamboja. Puncak acara ini adalah pagelaran sendratari kolosal "Mahakarya
Borobudur" di depan Candi Borobudur. Tarian ini diciptakan dengan berdasarkan
gaya tari tradisional Jawa, musik gamelan, dan busananya, menceritakan tentang
sejarah pembangunan Borobudur. Setelah simposium ini, sendratari Mahakarya
Borobudur kembali dipergelarkan beberapa kali, khususnya menjelang peringatan
Waisak yang biasanya turut dihadiri Presiden Republik Indonesia.
UNESCO mengidentifikasi tiga permasalahan penting dalam upaya pelestarian
Borobudur: (i) vandalisme atau pengrusakan oleh pengunjung; (ii) erosi tanah dibagian tenggara situs; (iii) analisis dan pengembalian bagian-bagian yang
hilang.[43]Tanah yang gembur, beberapa kali gempa bumi, dan hujan lebat dapat
menggoyahkan struktur bangunan ini. Gempa bumi adalah faktor yang paling
parah, karena tidak saja batuan dapat jatuh dan pelengkung ambruk, tanah sendiri
bergerak bergelombang yang dapat merusak struktur bangunan.[43]Meningkatnya
popularitas stupa menarik banyak pengunjung yang kebanyakan adalah warga
Indonesia. Meskipun terdapat banyak papan peringatan untuk tidak menyentuh
apapun, pengumandangan peringatan melalui pengeras suara dan adanya penjaga,
vandalisme berupa pengrusakan dan pencorat-coretan relief dan arca sering terjadi,
hal ini jelas merusak situs ini. Pada 2009, tidak ada sistem untuk membatasi
jumlah wisatawan yang boleh berkunjung per hari, atau menerapkan tiapkunjungan harus didampingi pemandu agar pengunjung selalu dalam
pengawasan.[43]
http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-42http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-42http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-42http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-UNESCO_report-43http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-42http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
20/48
Rehabilitasi
Borobudur sangat terdampak letusanGunung Merapipada Oktober adan
November 2010. Debu vulkanik dari Merapi menutupi kompleks candi yang
berjarak 28 kilometer (17 mil) arah barat-baratdaya dari kawah Merapi. Lapisan
debu vulkanik mencapai ketebalan 2,5 sentimeter (1 in)[44]menutupi bangunan
candi kala letusan 35 November 2010, debu juga mematikan tanaman di sekitar,
dan para ahli mengkhawatirkan debu vulkanik yang secara kimia bersifat asam
dapat merusak batuan bangunan bersejarah ini. Kompleks candi ditutup 5 sampai9 November 2010 untuk membersihkan luruhan debu.[45][46]
Mencermati upaya rehabilitasi Borobudur setelah letusan Merapi 2010,UNESCO
telah menyumbangkan dana sebesar 3 juta dollar AS untuk mendanai upaya
rehabilitasi. Membersihkan candi dari endapan debu vulkanik akan menghabiskan
waktu sedikitnya 6 bulan, disusul penghijauan kembali dan penanaman pohon di
lingkungan sekitar untuk menstabilkan suhu, dan terakhir menghidupkan kembali
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.[47]Lebih dari 55.000 blok
batu candi harus dibongkar untuk memperbaiki sistem tata air dan drainase yang
tersumbat adonan debu vulkanik bercampur air hujan. Restorasi berakhir
November 2011, lebih awal dari perkiraan semula.[48]
Arsitektur
Konsep rancang bangun
Pada hakikatnya Borobudur adalah sebuahstupa yang bila dilihat dari atas
membentuk polaMandalabesar. Mandala adalah pola rumit yang tersusun atas
bujursangkar dan lingkaran konsentris yang melambangkankosmos atau alam
semesta yang lazim ditemukan dalam Buddha aliran Wajrayana-Mahayana.
Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-antara2983-44http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-antara2983-44http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-antara2983-44http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-45http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-45http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-45http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-47http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-47http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-47http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-48http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-48http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-48http://id.wikipedia.org/wiki/Stupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mandalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kosmoshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kosmoshttp://id.wikipedia.org/wiki/Mandalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stupahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-48http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-47http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-45http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-45http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-antara2983-44http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
21/48
mazhabMahayana yang secara bersamaan menggambarkankosmologi yaitu
konsep alam semesta, sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran Buddha.[49]
Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatanBodhisattva yang harus dilalui untuk mencapaikesempurnaan menjadi Buddha.
Dasar denah bujur sangkar berukuran 123m (400kaki)pada tiap sisinya.
Bangunan ini memiliki sembilan teras, enam teras terbawah berbentuk bujur
sangkar dan tiga teras teratas berbentuk lingkaran.
Pada tahun 1885, secara tidak disengaja ditemukan struktur tersembunyi di kaki
Borobudur.[32]Kaki tersembunyi ini terdapat relief yang 160 diantaranya adalah
berkisah tentangKarmawibhangga. Pada relief panel ini terdapat ukiran aksara
yang merupakan petunjuk bagi pengukir untuk membuat adegan dalam gambar
relief.[50]Kaki asli ini tertutup oleh penambahan struktur batu yang membentuk
pelataran yang cukup luas, fungsi sesungguhnya masih menjadi misteri. Awalnyadiduga bahwa penambahan kaki ini untuk mencegah kelongsoran monumen.[50]
Teori lain mengajukan bahwa penambahan kaki ini disebabkan kesalahan
perancangan kaki asli, dan tidak sesuai denganWastu Sastra,kitab India
mengenai arsitektur dan tata kota.[32]Apapun alasan penambahan kaki ini,penambahan dan pembuatan kaki tambahan ini dilakukan dengan teliti dengan
mempertimbangkan alasan keagamaan, estetik, dan teknis.
Ketiga tingkatan ranah spiritual dalam kosmologi Buddha adalah:
Kamadhatu
Bagian kaki Borobudur melambangkanKamadhatu,yaitu dunia yang masih
dikuasai oleh kamaatau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh
tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada
bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 160 panel cerita
Karmawibhanggayang kini tersembunyi. Sebagian kecil struktur tambahan di
sudut tenggara disisihkan sehingga orang masih dapat melihat beberapa relief
pada bagian ini. Struktur batu andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini
memiliki volume 13.000 meter kubik.[2]
Rupadhatu
Empat undak teras yang membentuk lorong keliling yang pada dindingnya dihiasi
galeri relief oleh para ahli dinamakanRupadhatu. Lantainya berbentuk persegi.
Rupadhatu terdiri dari empat lorong dengan 1.300 gambar relief. Panjang relief
seluruhnya 2,5 km dengan 1.212 panel berukir dekoratif. Rupadhatu adalah dunia
yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan
bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antarayakni, antara alam bawahdan
alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk
atau relung dinding di atas pagar langkan atau selasar. Aslinya terdapat 432 arca
Buddha di dalam relung-relung terbuka di sepanjang sisi luar di pagar langkan.[2]
Pada pagar langkan terdapat sedikit perbedaan rancangan yang melambangkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-49http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-49http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-49http://id.wikipedia.org/wiki/Bodhisattvahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penerangan_sempurna&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wastu_Sastra&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Kompas-2http://id.wikipedia.org/wiki/Kamadhatuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wastu_Sastra&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-p18-50http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-kompas-32http://id.wikipedia.org/wiki/Kaki_%28satuan_panjang%29http://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penerangan_sempurna&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bodhisattvahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-49http://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
22/48
peralihan dari ranah Kamadhatu menuju ranah Rupadhatu; pagar langkan paling
rendah dimahkotai ratna, sedangkan empat tingkat pagar langkan diatasnya
dimahkotai stupika (stupa kecil). Bagian teras-teras bujursangkar ini kaya akanhiasan dan ukiran relief.
Arupadhatu
Berbeda dengan lorong-lorong Rupadhatu yang kaya akan relief, mulai lantai
kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan
Arupadhatu(yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai
berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia
sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum
mencapainirwana.Pada pelataran lingkaran terdapat 72 dua stupa kecil
berterawang yang tersusun dalam tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar
sebagai stupa induk. Stupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam 3 teras
lingkaran yang masing-masing berjumlah 32, 24, dan 16 (total 72 stupa). Dua
teras terbawah stupanya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat, satu
teras teratas stupanya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak bujur
sangkar. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup
berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masihtampak samar-samar. Rancang bangun ini dengan cerdas menjelaskan konsep
peralihan menuju keadaan tanpa wujud, yakni arca Buddha itu ada tetapi tak
terlihat.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna
dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos
tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung
Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga Buddha yang tidak rampung, yang
disalahsangkakan sebagai patung 'Adibuddha', padahal melalui penelitian lebih
lanjut tidak pernah ada patung di dalam stupa utama, patung yang tidak selesai itu
merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. Menurut kepercayaanpatung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak.
Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak
patung seperti ini. Stupa utama yang dibiarkan kosong diduga bermakna
kebijaksanaan tertinggi, yaitu kasunyatan, kesunyian dan ketiadaan sempurna
dimana jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat, keinginan, dan bentuk serta
terbebas dari lingkaran samsara.
Struktur bangunan
Sekitar 55.000 meter kubik batuandesit diangkut dari tambang batu dan tempat
penatahan untuk membangun monumen ini.[51]Batu ini dipotong dalam ukuran
http://id.wikipedia.org/wiki/Nirwanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Andesithttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Andesithttp://id.wikipedia.org/wiki/Nirwana -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
23/48
tertentu, diangkut menuju situs dan disatukan tanpa menggunakan semen. Struktur
Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock(saling
kunci) yaitu seperti balok-baloklego yang bisa menempel tanpa perekat. Batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lain,
serta bentuk "ekor merpati" yang mengunci dua blok batu. Relief dibuat di lokasi
setelah struktur bangunan dan dinding rampung.
Monumen ini dilengkapi dengan sistemdrainase yang cukup baik untuk wilayah
dengan curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah genangan dan kebanjiran, 100
pancuran dipasang disetiap sudut, masing-masing dengan rancangan yang unik
berbentuk kepala raksasakala ataumakara.
Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak
dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. Akan tetapi teknikpembangunannya serupa dengan candi-candi lain di Jawa. Borobudur tidak
memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-
lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding
mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Secara umum rancang bangun Borobudur
mirip denganpiramidaberundak. Di lorong-lorong inilah umat Buddha
diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan.
Borobudur mungkin pada awalnya berfungsi lebih sebagai sebuahstupa, daripada
kuil atau candi.[51]Stupamemang dimaksudkan sebagai bangunan suci untuk
memuliakan Buddha. Terkadang stupa dibangun sebagai lambang penghormatan
dan pemuliaan kepada Buddha. Sementara kuil atau candi lebih berfungsi sebagairumah ibadah. Rancangannya yang rumit dari monumen ini menunjukkan bahwa
bangunan ini memang sebuah bangunan tempat peribadatan. Bentuk bangunan
tanpa ruangan dan struktur teras bertingkat-tingkat ini diduga merupakan
perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur
asli dari masa prasejarah Indonesia.
Menurut legenda setempat arsitek perancang Borobudur bernamaGunadharma,
sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini.[52]Namanya lebih berdasarkan
dongeng dan legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti bersejarah. Legenda
Gunadharma terkait dengan cerita rakyat mengenai perbukitan Menoreh yang
bentuknya menyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini menceritakanbahwa tubuh Gunadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran perbukitan
Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng belaka.
Perancangan Borobudur menggunakan satuan ukur tala, yaitu panjang wajah
manusia antara ujung garis rambut di dahi hingga ujung dagu, atau jarak jengkal
antara ujung ibu jari dengan ujung jari kelingking ketika telapak tangan
dikembangkan sepenuhnya.[53]Tentu saja satuan ini bersifat relatif dan sedikit
berbeda antar individu, akan tetapi satuan ini tetap pada monumen ini. Penelitian
pada 1977 mengungkapkan rasio perbandingan 4:6:9 yang ditemukan di
monumen ini. Arsitek menggunakan formula ini untuk menentukan dimensi yang
tepat dari suatufraktal geometri perulangan swa-serupa dalam rancangan
http://id.wikipedia.org/wiki/Legohttp://id.wikipedia.org/wiki/Drainasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Makarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Piramidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Gunadharmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Long-52http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Long-52http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Long-52http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Atmadi1988-53http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Atmadi1988-53http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Atmadi1988-53http://id.wikipedia.org/wiki/Fraktalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fraktalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Atmadi1988-53http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Long-52http://id.wikipedia.org/wiki/Gunadharmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur#cite_note-Soekmono16-51http://id.wikipedia.org/wiki/Piramidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Makarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Drainasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lego -
5/28/2018 Contoh Studi Lapangan yg Baik
24/48
Borobudur.[53][54]Rasio matematis ini juga ditemukan dalam rancang bangun
Candi Mendut dan Pawon di dekatnya. Arkeolog yakin bahwa rasio 4:6:9 dan
satuan talamemiliki fungsi dan makna penanggalan, astronomi, dan kosmologi.Hal yang sama juga berlaku di candiAngkor Wat di Kamboja.[52]
Struktur bangunan dapat dibagi atas tiga bagian: dasar (kaki), tubuh, dan
puncak.[52]Dasar berukuran 123123 m (403.5 403.5 ft) dengan tinggi 4m
(13kaki).[51]Tubuh candi terdiri atas lima batur teras bujur sangkar yang makin
mengecil di atasnya. Teras pertama mundur 7m (23kaki)dari ujung dasar teras.
Tiap teras berikutnya mundur 2m (6.6kaki), menyisakan lorong sempit pada tiap
tingkatan. Bagian atas terdiri atas tiga teras melingkar, tiap tingkatan menopang
barisan stupa berterawang yang disusun secara konsentris. Terdapat stupa utama
yang terbesar di tengah; dengan pucuk mencapai ketinggian 35m (110kaki)dari
permukaan tanah. Tinggi asli Borobudur termasuk chattra (payung susun tiga)yang kini dilepas adalah 42m (140kaki). Tangga terletak pada bagian tengah
keempat sisi mata angin yang membawa pengunjung menuju bagian puncak
monumen melalui serangkaian gerbang pelengkung yang dijaga 32 arca singa.
Gawang pintu gerbang dihiasi ukiranKalapada puncak tengah lowong pintu danukiranmakara yang menonjol di kedua sisinya. Motif Kala-Makara lazim ditemui
dalam arsitektur pintu candi di Jawa. Pintu utama terletak di sisi timur, sekaligus
titik awal untuk membaca kisah relief. Tangga ini lurus terus tersambung dengan
tangga pada lereng bukit yang menghubungkan candi dengan dataran di
sekitarnya.
Relief
Pada dinding candi di setiap tingkatankecuali pada teras-teras Arupadhatu
dipahatkan panel-panel bas-relief yang dibuat dengan sangat teliti dan halus.[55]
Relief dan pola hias Borobudur bergaya naturalis den