30
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Kegiatan pengembangan peternakan sudah dimulai sejak zaman VOC akan
tetapi pembentukan Jawatan Kehewanan baru terjadi pada tahun 1841 dengan
nama Veeartsenijkundige Dienst (VD) di bawah Departemen Dalam Negeri. Pada
Tahun 1851 Jawatan Kehewanan yang semula di bawah naungan Departemen Dalam
Negeri dipindah ke naungan Militer/Pasukan Berkuda/Kavaleri dan dipimpin
Direktur Kebudayaan berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal tanggal 24 Desember
1851 Nomor 3. Selanjutnya pada 1 Januari 1867 Jawatan Kehewanan dari naungan
Kavaleri pindah ke bawah naungan Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan
Kerajinan. Tahun 1885 pindah lagi ke naungan Departemen Dalam Negeri. Lantas
Tahun 1905 Jawatan Kehewanan dilimpahkan ke Departemen Pertanian dan
Perdagangan atau Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. Keputusan ini
dituangkan dalam Staablad No. 380 Tahun 1904.
Selanjutnya pada era Orde Lama, salah satu tujuan pembangunan nasional
adalah untuk meningkatkan produksi pangan rakyat termasuk pangan hewan, daging,
telur dan susu yang merupakan pangan sehat dan cerdas. Kegiatan-kegiatan
pembangunan peternakan untuk memproduksi daging, telur dan susu di era Orde
Lama antara lain Kasimo Plan, kegiatan inseminasi buatan dan semboyan 4 sehat 5
sempurna.
Pada era Orde baru tepatnya tanggal 3 November 1966, struktur organisasi
Direktorat Jenderal Kehewanan dibentuk. Struktur organisasinya terdiri dari tiga unit
31
eselon II yaitu (1) Sekretariat Direktorat Jenderal, (2) Direktorat Peternakan dan (3)
Direktorat Kesehatan Hewan (Keswan). Pada tanggal 18 Januari 1968, Ditjen
Kehewanan berubah lagi menjadi Direktorat Jenderal Peternakan. untuk
menyesuaikan dengan Undang-undang Nomor 6 tahun 1967 yang telah diundangkan.
Sesuai dengan Keppres No 44 dan No 45 tahun 1974, Menteri Pertanian
menindak lanjutinya dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No
190/kpts/org/5/1975 tanggal 2 Mei 1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pertanian Unit Kerja Ditjen Peternakan berubah menjadi unit kerja yang
terdiri dari : (1) Sekretariat Ditjen Peternakan, (2) Direktorat Bina Program, (3)
Direktorat Bina Produksi Peternakan, (4) Direktorat Bina Sarana Usaha Peternakan,
dan (5) Direktorat Bina Kesehatan Hewan.
Pada tahun 2000, terjadi perubahan nomenklatur struktur organisasi di
Departemen Pertanian, antara lain Direktorat Jenderal Peternakan berubah menjadi
Direktorat Jenderal Produksi Peternakan, kemudian tahun 2001 berubah lagi menjadi
Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan sehingga tugas dan fungsi Direktorat
Jenderal menjadi fokus terhadap pengembangan produksi saja, itu pun lebih berat
pada tugas pembinaannya. Sedangkan tugas dan fungsi yang berkaitan dengan
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang selama ini ditangani oleh
Direktorat Jenderal Peternakan pindah ke Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian.
Pada tahun 2005, Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan berganti nama
lagi menjadi Direktorat Jenderal Peternakan dan yang terakhir tahun 2010 namanya
berganti lagi menjadi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang
sampai sekarang namanya tidak mengalami perubahan.
32
Pada tahun 2010 susunan unit kerja Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan sesuai Permentan Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 adalah
sebagai berikut: (1) Sekretariat Ditjen, (2) Direktorat Perbibitan Ternak, (3)
Direktorat Pakan Ternak, (4) Direktorat Budidaya Ternak, (5) Direktorat Kesehatan
Hewan, dan (6) Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen.
Kemudian mengalami perubahan lagi pada tahun 2015 dimana susunan unit kerjanya
sesuai Permentan Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 menjadi sebagai berikut: (1)
Sekretariat Ditjen, (2) Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, (3) Direktorat
Pakan, (4) Direktorat Kesehatan Hewan, (5) Direktorat Kesehatan Masyarakat
Veteriner, dan (6) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan
Visi
Menjadi Direktorat yang profesional dalam mewujudkan pengembangan
pakan berbasis sumberdaya lokal, dalam mendukung penyediaan dan keamanan
pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan peternak.
Misi
Misi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, yaitu :
1. Mewujudkan ketahanan pangan asal ternak
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing ternak dan produk ternak
3. Mengembangkan usaha di bidang peternakan dan kesehatan hewan berkelanjutan
4. Meningkatkan akuntabilitas dan kualitas pelayanan publik bidang peternakan dan
kesehatan hewan
33
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, jabatan tertinggi
dijabat oleh seorang Direktur Jenderal. Adapun rincian struktur organisasi dan
kepegawaian pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat
dilihat pada gambar III.1 di bawah ini :
Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2019
Gambar III.1 Struktur Organisasi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
1. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri dan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Dan
tugasnya Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan populasi dan produksi ternak serta kesehatan hewan, dan berikut
adalah fungsi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan :
a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih dan bibit
ternak, produksi ternak, produksi pakan, penyehatan hewan, dan peningkatan
Direktur Jenderal
Peternakan dan
kesehatan hewan
Sekretaris Direktorat
Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan
Kepala Bagian
Umum
Kasubag
Organisasi &
Kepegawaian
Kasubag
Hukum
Kasubag Tata
Usaha & Rumah
Tangga
34
kesehatan masyarakat veteriner, serta pascapanen, pengolahan dan pemasaran
hasil peternakan;
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang peningkatan penyediaan benih dan bibit
ternak, produksi ternak, produksi pakan, penyehatan hewan, dan peningkatan
kesehatan masyarakat veteriner, serta pascapanen, pengolahan dan pemasaran
hasil peternakan;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang peningkatan
penyediaan benih dan bibit ternak, produksi ternak, produksi pakan,
penyehatan hewan, dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner, serta
pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang peningkatan
penyediaan benih dan bibit ternak, produksi ternak, produksi pakan,
penyehatan hewan, dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner, serta
pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang peningkatan penyediaan
benih dan bibit ternak, produksi ternak, produksi pakan, penyehatan hewan,
dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner, serta pascapanen,
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
2. Sekretariat Direktorat Jenderal :
a. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan
kepegawaian, serta penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan
35
b. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan, serta pemberian layanan
rekomendasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan; dan
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
3. Kepala Bagian Perencanaan :
a. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana dan program
di bidang peternakan dan kesehatan hewan;
b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran di bidang peternakan
dan kesehatan hewan; dan
c. Penyiapan penyusunan kerja sama, hubungan masyarakat dan informasi
publik.
4. Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan :
a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak,
penyiapan pengujian dan penerbitan surat perintah membayar;
b. Pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan serta tindak lanjut
hasil pengawasan; dan
c. Pelaksanaan urusan perlengkapan
5. Kepala Bagian Umum :
a. Penyiapan evaluasi dan penyusunan organisasi, tata laksana dan reformasi
birokrasi, serta pelaksanaan urusan kepegawaian;
b. Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan litigasi
hukum; dan
36
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
6. Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga :
Sub bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha dan rumah tangga.
7. Kepala Bagian Evaluasi dan Rekomendasi :
a. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi di bidang
peternakan dan kesehatan hewan;
b. Pelaksanaan analisis, penyiapan pemantauan dan evaluasi serta laporan
pelaksanaan program dan kegiatan di bidang peternakan dan kesehatan
hewan; dan
c. Pemberian layanan rekomendasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
3.1.3. Kegiatan Usaha Perusahaan
Direktorat Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang peningkatan penyehatan hewan
secara individu dan populasi.
Penyiapan perumusan kebijakan dibidang pengamatan penyakit hewan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, perlindungan hewan, kelembagaan
dan sumber daya kesehatan hewan serta pengawasan obat hewan. Pelaksanaan
kebijakan di bidang pengamatan penyakit hewan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan, perlindungan hewan, kelembagaan dan sumber daya kesehatan
hewan serta pengawasan obat hewan.
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengamatan
penyakit hewan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, perlindungan
37
hewan, kelembagaan dan sumber daya kesehatan hewan serta pengawasan obat
hewan. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengamatan penyakit
hewan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, perlindungan hewan,
kelembagaan dan sumber daya kesehatan hewan serta pengawasan obat hewan.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengamatan penyakit
hewan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, perlindungan hewan,
kelembagaan dan sumber daya kesehatan hewan serta pengawasan obat hewan dan
Pelaksanaan urusan tata usaha direktorat kesehatan hewan.
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Populasi dan Sampel
Populasi yang dijadikan penelitian adalah seluruh pegawai pada Sub bagian
Organisasi dan Kepegawaian, Sub bagian Hukum, dan Sub bagian Tata Usaha dan
Rumah Tangga pada bagian umum Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan
Hewan Jakarta. Populasi pada Bagian Umum Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Jakarta berjumlah 30 orang dimana keseluruhannya diambil
sebagai sampel yaitu dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sampel
jenuh dan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden.
3.2.2. Karakteristik Responden
Berdasarkan data responden dalam penelitian ini sebanyak 30 pegawai pada
Sub bagian Organisasi dan Kepegawaian , Sub bagian Hukum , Sub bagian Tata
Usaha, dan Rumah Tangga pada Bagian Umum Direktorat Jendral Peternakan dan
Kesehatan Hewan Jakarta dan informasi karakteristik responden diperoleh
38
berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada pegawai. Karakteristik responden
dalam penelitian ini, meliputi :
1. Jenis Kelamin
Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
1 Laki-laki 14 47%
2 Perempuan 16 53%
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Pengelolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 47% atau
14 orang dari pada yang berjenis kelamin perempuan sebesar 53% atau 16
orang.
2. Usia
Tabel III.2
Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Responden Persentase (%)
1. < 25 tahun 5 17%
2. 25 – 35 tahun 10 33%
3. 35 – 50 tahun 15 50%
4. >50 tahun 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Pengelolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini mayoritas berusia 35-50 tahun sebesar 50% atau 15 orang.
Responden yang berusia 25-35 tahun sebesar 33% atau 10 orang. Responden
yang berusia < 25 tahun sebesar 17% atau 5 orang.
39
3. Pendidikan Terakhir
Tabel III.3
Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Jumlah Responden Persentase
1. SMA/SMK 9 30%
2. D3 4 13%
3. S1 15 50%
4. S2 2 7%
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Pengelolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini mayoritas berpendidikan S1 sebesar 50% atau 15 orang.
Responden yang berpendidikan SMA/SMK sebesar 30% atau 9 orang.
Responden yang berpendidikan D3 sebesar 13% atau 4 orang dan responden
yang berpendidikan S2 sebesar 7 % atau 2 orang.
4. Masa Kerja
Tabel III.3
Karakterisitik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Responden Persentase
1. < 5 tahun 6 20%
2. 5 – 10 tahun 6 20%
3. 10 – 15 tahun 17 57%
4. > 15 tahun 1 3%
Jumlah 30 100%
Sumber : Hasil Pengelolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini mayoritas dengan masa kerja < 5 tahun sebesar 20% atau 6
orang. Responden dengan masa kerja 5-10 tahun sebasar 20% atau 6 orang.
40
Responden dengan masa kerja 10-15 tahun sebsar 57% atau 17 orang dan
responden dengan masa kerja >15 tahun sebesar 3% atau 1 orang.
3.2.3. Uji Instrumen Penelitian
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan
pada setiap item pernyataan yang terdiri dari sepuluh item pernyataan. Penulis
menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian menggunakan aplikasi SPSS
versi 20.0.
1. Uji Validitas
Perhitungan dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai
r hitung merupakan hasil kolerasi jawaban responden yang dihitung
menggunakan Metode Korelasi Pearson. Nilai r tabel dapat dilihat pada tabel
r dengan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan df = 0,361 (Lihat pada
lampiran r tabel).
Hasil Perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.5
Hasil Validitas Pelatihan
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
X1 .400 Valid
X2 .761 Valid
X3 .663 Valid
X4 .609 Valid
Pelatihan (X) X5 .399 0,374 Valid
X6 .713 Valid
X7 .716 Valid
X8 .768 Valid
X9 .779 Valid
X10 .594 Valid
Sumber: Perhitungan SPSS 20, 2019
41
Tabel III.6
Hasil Validitas Kinerja Pegawai (Y)
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Y1 .620 Valid
Y2 .685 Valid
Y3 .478 Valid
Y4 .571 Valid
Kinerja Y5 .428 0,374 Valid
Pegawai (Y) Y6 .758 Valid
Y7 .689 Valid
Y8 .771 Valid
Y9 .671 Valid
Y10 .709 Valid
Sumber: Perhitungan SPSS 20, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.5 dan Tabel III.6 dapat
disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid karena besar
dari r tabel sebesar 0,361 dan penelitian dapat dilanjutkan.
2. Uji Reliabilitas
Tebel III.7
Hasil Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Pelatihan .838 Sangat Reliabel
Kinerja Pegawai .838 Sangat Reliabel
Sumber: Perhitungan SPSS 20, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada tabel diatas dapat
dinyatakan bahwa reliabilitas variabel Pelatihan (X) = 0,838 dan variabel
kinerja pegawai (Y) = 0,838 Sehingga dapat disimpulkan seluruh butir
pernyataan Pelatihan dan Kinerja Pegawai reliabel.
42
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Pelatihan
Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung dan dipersentase oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat
dalam kuesioner tentang pelatihan. Berikut uraian atas jawaban responden:
1. Produktivitas
Pada dimensi produktivitas penulis membuat 2 pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan meningkatkan kemampuan dan produktivitas perusahaan.
Tabel III.8
Hasil Jawaban Responden Terhadap Produktivitas
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 1 (%) 2 (%)
Sangat setuju 9 30% 10 33%
Setuju 21 70% 20 67%
Ragu-ragu 0 0% 0 0%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
1 sebanyak 30% responden yang menjawab sangat setuju, 70% menjawab
setuju. Dan pernyataan nomer 2 sebanyak 33% responden yang menjawab
sangat setuju, 67% menjawab setuju.
43
2. Kualitas
Pada dimensi kualitas penulis membuat 2 pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
memperbaiki kualitas pegawai dan mencegah terjadinya kesalahan dalam
pekerjaan.
Tabel III.9
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kualitas
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 3 (%) 4 (%)
Sangat setuju 10 33% 13 43%
Setuju 18 60% 16 53%
Ragu-ragu 2 7% 1 3%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
3 sebanyak 33% responden yang menjawab sangat setuju, 60% menjawab
setuju, 7% yang menjawab ragu-ragu. Dan pernyataan nomer 4 sebanyak
43,33% responden yang menjawab sangat setuju, 53% menjawab setuju, 3%
yang menjawab ragu-ragu.
3. Moral
Pada dimensi moral penulis membuat 2 pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
meningkatkan prestasi dan moral pegawai untuk bisa bertanggung jawab.
44
Tabel III.10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Moral
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 5 (%) 6 (%)
Sangat setuju 9 30% 12 40%
Setuju 20 67% 17 57%
Ragu-ragu 1 3% 1 3%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
5 sebanyak 30% responden yang menjawab sangat setuju, 67% menjawab
setuju, 3% yang menjawab ragu-ragu. Dan pernyataan nomer 6 sebanyak
40% responden yang menjawab sangat setuju, 57% menjawab setuju, 3%
yang menjawab ragu-ragu.
4. Keselamatan dan Kesehatan
Pada dimensi keselamatan dan kesehatan penulis membuat 2
pernyataan untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh
responden. Pernyataan mengurangi terjadinya kecelakaan dan menciptakan
perusahaan yang aman dan tentram.
45
Tabel III.11
Hasil Jawaban Responden Terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 7 (%) 8 (%)
Sangat setuju 10 67% 8 27%
Setuju 20 33% 21 70%
Ragu-ragu 0 0% 1 3%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
7 sebanyak 67% responden yang menjawab sangat setuju, 33% menjawab
setuju. Dan pernyataan nomer 8 sebanyak 27% responden yang menjawab
sangat setuju, 70% menjawab setuju, 3% yang menjawab ragu-ragu.
5. Pencegahan Kadaluarsa
Pada dimensi pencegahan kadaluarsa penulis membuat 1 pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan mendorong berinovasi dan berkreasi dalam bekerja.
Tabel III.12
Hasil Jawaban Responden Pencegahan Kadaluarsa
Alternatif Pernyataan Persentase
Jawaban 9 (%)
Sangat setuju 7 23%
Setuju 22 74%
Ragu-ragu 1 3%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
46
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
9 sebanyak 23% responden yang menjawab sangat setuju, 74% menjawab
setuju, 3% yang menjawab ragu-ragu.
6. Perkembangan Pribadi
Pada dimensi pencegahan kadaluarsa penulis membuat 1 pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan serta
kemampuan perkembangan pribadi.
Tabel III.13
Hasil Jawaban Responden Perkembangan Pribadi
Alternatif Pernyataan Persentase
Jawaban 10 (%)
Sangat setuju 11 37%
Setuju 19 63%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
10 sebanyak 37% responden yang menjawab sangat setuju,63% menjawab
setuju.
47
Tabel III.14
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pelatihan (Variabel X)
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 JUMLAH
1 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
6 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42
7 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 43
8 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 44
9 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
10 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 44
11 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 46
12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 45
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 46
17 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
18 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 41
19 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 41
20 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 40
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
22 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 41
23 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 44
24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
27 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43
28 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
29 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 44
30 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 45
Jumlah 129 130 128 132 128 131 129 127 126 131 1291
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
48
3.2.5. Data Hasil Kuesioner Kinerja Pegawai
Di bawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung dan dipersentase oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat
dalam kuesioner tentang kinerja pegawai. Berikut uraian atas jawaban responden:
1. Quality
Pada dimensi Quality penulis membuat 2 pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan hasil
kerja yang mendekati kesempurnaan dan mengerjakan pekerjaan dengan baik
dan benar.
Tabel III.15
Hasil Jawaban Responden Terhadap Quality
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 1 (%) 2 (%)
Sangat setuju 4 14% 6 20%
Setuju 24 80% 24 80%
Ragu-ragu 1 3% 0 0%
Tidak Setuju 1 3% 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
1 sebanyak 14% responden yang menjawab sangat setuju, 80% menjawab
setuju, 3% yang menjawab ragu-ragu, 3% yang menjawab tidak setuju. Dan
pada pernyataan nomer 2 sebanyak 20% responden yang menjawab sangat
setuju, 80% menjawab setuju.
49
2. Quantity
Pada dimensi Quantity penulis membuat 1 pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan tingkat pencapaian kerja sesuai dengan harapan perusahaan.
Tabel III.16
Hasil Jawaban Responden Terhadap Quantity
Alternatif Pernyataan Persentase
Jawaban 3 (%)
Sangat setuju 10 33%
Setuju 20 67%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
3 sebanyak 33% responden yang menjawab sangat setuju, 67% menjawab
setuju.
3. Timelines
Pada dimensi Timeslines penulis membuat 2 pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan sesuai dengan target
waktu kerja yang ditentukan dan datang dengan tepat waktu
50
Tabel III.17
Hasil Jawaban Responden Terhadap Timelines
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 4 (%) 5 (%)
Sangat setuju 7 23% 9 30%
Setuju 18 60% 21 70%
Ragu-ragu 5 17% 0 0%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
4 sebanyak 23% responden yang menjawab sangat setuju, 60% menjawab
setuju, 17% yang menjawab ragu-ragu. Dan pada pernyataan nomer 5
sebanyak 30% responden yang menjawab sangat setuju, 70% menjawab
setuju.
4. Cost effectiveness
Pada dimensi Cost effectiveness penulis membuat 2 pernyataan untuk
bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan menjaga
hubungan kerja dengan baik dan dampak kinerja berperan tinggi dalam
meningkatkan keuntungan perusahaan.
Tabel III.18
Hasil Jawaban Responden Terhadap Cost effectiveness
Alternatif
Jawaban
Pernyataan
6
Persentase
(%)
Pernyataan
7
Persentase
(%)
Sangat setuju 8 27% 11 37%
Setuju 20 67% 17 57%
Ragu-ragu 2 6% 1 3%
Tidak Setuju 0 0% 1 3%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
51
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
6 sebanyak 27% responden yang menjawab sangat setuju, 67% menjawab
setuju, 6% yang menjawab ragu-ragu. Dan pada pernyataan nomer 7
sebanyak 37% responden yang menjawab sangat setuju, 57% menjawab
setuju, 3% yang menjawab ragu-ragu, 3% yang menjawab tidak setuju.
5. Need for supervision
Pada dimensi Need for supervision penulis membuat 1 pernyataan
untuk bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
mengerjakan pekerjaan dengan maksimal sehingga jarang mendapatkan
koreksi dari atasan.
Tabel III.19
Hasil Jawaban Responden Terhadap Need for supervision
Alternatif Pernyataan Persentase
Jawaban 8 (%)
Sangat setuju 8 27%
Setuju 20 67%
Ragu-ragu 2 6%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
8 sebanayak 27% responden yang menjawab sangat setuju, 67% menjawab
setuju, 6% yang menjawab ragu-ragu.
6. Interpersonal impact
Pada dimensi Interpersonal impact penulis membuat 2 pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
52
Pernyataan menyelesaikan pekerjaan dan berinisiatif tanpa menunggu
perintah dari atasan.
Tabel III.20
Hasil Jawaban Responden Terhadap Interpersonal impact
Alternatif Pernyataan Persentase Pernyataan Persentase
Jawaban 9 (%) 10 (%)
Sangat setuju 8 27% 6 20%
Setuju 20 67% 23 77%
Ragu-ragu 1 3% 0 0%
Tidak Setuju 1 3% 1 3%
Sangat tidak setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer
9 sebanyak 27% responden yang menjawab sangat setuju, 67% menjawab
setuju, 3% yang menjawab ragu-ragu, 3% yang menjawab tidak setuju. Dan
pada pernyataan nomer 10 sebanyak 20% responden yang menjawab sangat
setuju, 77% menjawab setuju, 3% yang menjawab tidak setuju.
Tabel III.21
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Pegawai (Variabel Y)
NO Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 JUMLAH
1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 33
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 46
8 4 4 5 5 5 4 2 2 2 2 35
53
Lanjutan Tabel III.21
9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
10 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 45
11 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 44
12 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
15 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
16 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 47
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 41
19 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 40
23 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38
24 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
27 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42
30 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 43
Jumlah 121 126 130 122 129 126 128 124 125 124 1255
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner, 2019
3.2.6. Tabel Penolong
Berikut ini tabel penolong yang merupakan penjabaran total skor hasil
Jawaban responden masing-masing dimensi dari dua variabel atas kuesioner yang
telah di isi. Tabel penolong ini yang nantinya digunakan penulis untuk menghitung
koefiensi korelasi.
54
Tabel III.22
Tabel Penolong Untuk Menghitung Koefisien Kolerasi
NO X Y XY X² Y²
1 42 41 1722 1764 1681
2 40 40 1600 1600 1600
3 40 40 1600 1600 1600
4 39 33 1287 1521 1089
5 39 40 1560 1521 1600
6 42 40 1680 1764 1600
7 43 46 1978 1849 2116
8 44 35 1540 1936 1225
9 41 41 1681 1681 1681
10 44 45 1980 1936 2025
11 46 44 2024 2116 1936
12 49 44 2156 2401 1936
13 50 50 2500 2500 2500
14 45 46 2070 2025 2116
15 50 44 2200 2500 1936
16 46 47 2162 2116 2209
17 41 40 1640 1681 1600
18 41 41 1681 1681 1681
19 41 40 1640 1681 1600
20 40 40 1600 1600 1600
21 39 40 1560 1521 1600
22 41 40 1640 1681 1600
23 44 38 1672 1936 1444
24 42 43 1806 1764 1849
25 40 40 1600 1600 1600
26 49 50 2450 2401 2500
27 43 42 1806 1849 1764
28 41 40 1640 1681 1600
29 44 42 1848 1936 1764
30 45 43 1935 2025 1849
Jumlah 1291 1255 54258 55867 52901
Sumber: (Hasil Pengolahan SPPS, 2019)
55
3.3. Analisis Variabel Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan
interpretasi antara variabel pelatihan (variabel X) terhadap variabel kinerja pegawai
(varibel Y) pada Bagian Umum Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan Jakarta, yang dapat dilihat dari hasil perhitungan menggunakan SPSS versi
20 di bawah ini:
Tabel III.23
Hasil Koefisien Korelasi
Correlations
Pelatihan Kinerja_Pegawai
Pelatihan Pearson Correlation 1 .712
**
Sig. (2-tailed)
.000
N 30 30
Kinerja_Pegawai
Pearson Correlation .712** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Sumber: Perhitungan SPSS 20, 2019
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan
antara pelatihan dan kinerja pegawai sebesar 0,712. Mengacu pada tabel III.22 hasil
koefisien korelasi di atas masuk kategori “kuat” yang berarti terdapat hubungan yang
kuat antara pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Bagian Umum Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta dan arah hubungannya Searah
karena bernilai positif. Artinya apabila pelatihan ditingkatkan maka kinerja pegawai
56
akan meningkat, sebaliknya jika pelatihan yang sudah diterapkan tidak dilakukan
maka kinerja pegawai akan menurun.
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Hasil dari data kuesioner yang telah diolah dilakukan uji hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel pelatihan terhadap variabel kinerja pegawai.
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberap besar
presentase pengaruh variabel X (pelatihan) terhadap variabel Y (kinerja pegawai)
yang dapat dilihat pada kolom R Square, sebagai berikut:
Tabel III.24
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .712a .507 .489 2.655
Sumber: Perhitungan SPSS 20, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 20 didapatkan hasil 0,507 yang setara
dengan 50,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan mempengaruhi kinerja
pegawai sebesar 50,7% dan sebesar 49,3% (100%-50,7% = 49,3%) berupa
kontribusi faktor lain yang tidak diteliti misalnya kompensasi dan motivasi, Hal ini
dapat dimaklumi karena kinerja pegawai tidak hanya ditentukan oleh pelatihan saja.
57
3.3.3. Uji Persamaan Regresi
Uji persamaan regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh antara
variabel X (pelatihan) terhadap variabel Y (kinerja pegawai) pada Bagian Umum
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta. hasil analisis uji
persamaan regresinya dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:
Tabel III.25
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.075 6.496
1.089 .000
Pelatihan .808 .151 .712 5.366 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
Sumber: Perhitungan SPSS 20, 2019
Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat diperoleh persamaan, yaitu:
Y = a + bX
Y = 7,075 + 0,808X
Dimana:
Y = Kinerja Pegawai
X = Pelatihan
58
Hal ini menunjukkan bahwa:
a = angka konstan sebesar 7,075 menyatakan bahwa jika tidak ada pelatihan yang
dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta, maka
kinerja pegawai sebesar 7,075.
b = angka koefisien regresi sebesar 0,808 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu pelatihan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,808. Sebaliknya,
jika pelatihan mengalami penurunan satu kali maka kinerja pegawai diprediksi
mengalami penurunan sebesar 0,808. Jadi arah hubungan pelatihan dengan
kinerja pegawai adalah positif atau searah, dimana kenaikan atau penurunan
variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel
dependen (Y).